56
PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu bidang peternakan di Indonesia yang terus menunjukkan peningkatan setiap tahunnya adalah peternakan ayam pedaging (broiler). Faktor penyebab peningkatan ini adalah kemampuan tumbuh ayam pedaging (broiler) yang cepat sehingga dapat dipanen dalam waktu sekitar 30-40 hari, nilai ekonomis bibit, mempunyai nilai gizi yang berkualitas, sumber protein dan energi serta produknya disukai dan dapat diterima oleh konsumen (Susilorini,2008) . Kemajuan bidang peternakan ayam pedaging ini tentu disertai dengan berbagai kendala diantaranya adalah penyakit. Berbagai penyakit yang sering timbul antara lain adalah infectious bronchitis (IB), infectious bursal disease (IBD) , Newcastle disease (ND), infectious coryza dan lain-lain. Diantara penyakit tersebut salah satu penyakit yang cukup ditakuti oleh para peternak ayam broiler adalah infectious bursal disease (IBD) atau yang lebih kita kenal dengan penyakit Gumboro (Gumboro disease). Infectious bursal disease (IBD) merupakan penyakit virus akut yang sangat menular. Penyakit ini ditemukan hampir di setiap daerah peternakan ayam intensif di seluruh pelosok dunia. Infectious bursal 1

Infectious Bursal disease pada ayam broiler

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah Koasistensi Diagnosa Klinik Fakultas Kedokteran Hewan UGM

Citation preview

PENDAHULUANLatar BelakangSalah satu bidang peternakan di Indonesia yang terus menunjukkanpeningkatan setiap tahunnya adalah peternakan ayampedaging (broiler). Faktorpenyebab peningkatan ini adalah kemampuan tumbuh ayam pedaging (broiler) yangcepat sehingga dapat dipanen dalam waktu sekitar 30-0 hari! nilai ekonomis bibit!mempunyai nilai gi"i yang berkualitas!sumber protein dan energi serta produknyadisukai dan dapat diterima oleh konsumen (Susilorini!#00$) .%emajuan bidang peternakan ayampedaging ini tentu disertai denganberbagai kendala diantaranya adalah penyakit. &erbagai penyakit yang sering timbulantara lain adalahinfectious bronchitis(I&)!infectious bursal disease(I&') !Newcastle disease ((')!infectious coryza dan lain-lain. 'iantara penyakit tersebutsalahsatupenyakit yangcukupditakuti olehparapeternakayambroileradalahinfectious bursal disease (I&') atau yang lebih kita kenal dengan penyakit )umboro(Gumboro disease).Infectious bursal disease (I&') merupakan penyakit *irus akutyangsangat menular. +enyakit ini ditemukanhampir di setiapdaerahpeternakanayamintensi,di seluruhpelosokdunia.Infectiousbursal diseaseadalahpenyakityang sering menyerang ayam muda yang disebabkan oleh Infectious bursal diseaseviruses(I&'-)! *irus dari genus .*ibirna*irus yang memiliki double strandedsegmen /(.. +enyakit gumboro ini biasanya menyerang ayam muda. +enyakit inimulai mewabahdiindonesiakira-kirasejaktahun0110danmenyebar diberbagaidaerahdiindonesiaterutamapadadaerahyangmempunyai populasi ternakyangbesar. +ada suatu peternakan unggas jika pernah terserang penyakit gumborobiasanya akan terkena in,eksi oleh lagi. +enyakit ini juga mempunyai angkamortalitas dan morbiditas yang ber*ariasi.Faktor-,aktor yang mempengaruhi kejadian gumboro diindonesia antara lain23anajemen ( '45! pakan! umur! kandang! sanitasi! desin,eksi)! sistem transportasidan peralatan produksi. -irus yang menyebabkan gumboro! dapat mengalami1modi,ikasi genetik sehingga dapat muncul *irus bersi,at pathogenic *ariant.'iindonesia walaupun telah dilakukan *aksinasi dengan berbagai jenis *aksin namunkejadian kasus gumboro masih tinggi.+enyakit I&' sangat penting dalam industriayampedagingkarenadapat menyebabkanimunosupresi sehinggamengakibatkanpenyakit lain dengan mudahnya mengin,eksi ayam tersebut.%oksidiosisadalahsalahsatupenyakit proto"oayangpentingdalamduniapeternakan yang disebabkan oleh genus 6imeria.+enyakit ini dapat menjadi in,eksiprimer! dapat pulamenjadi ineksi sekunder yangdisebabkanmenurunnyasystemimun ayam.In,eksi koksidia dan selama siklus hidup yang berasa di mukosa usus!menyebabkan destruksi epitel yang diikuti dengan peradangan! menghasilkanperubahan patologi lokal! penurunan na,su makan! kekurangan darah dan penurunanabsorpsi nutrient penting untuk tubuh ayam (Shaban! #00#).Riwayat Kasus+ada tanggal 07 'esember #008 telah dilakukan eutanasia dan nekropsi padaseekor ayambroiler jantan milik +ak 3uhawi yang beralamat di %alibawang!%ulonprogo! 'I9. &erdasarkan anamnesa diketahui populasi 3000ekor! kandang panggung!pakan &/-0 buatan pabrik! sumber air berasal dari sumur! *aksin I&' diumur 3 hari!-aksin ('-I& li*e dan (' killed umur 0 hari! belum dilakukan pengobatan. .yamterlihat lemah! lesu! na,su makan menurun! kloaka kotor! ,eses ternoda darah!morbiditas 10 :! mortalitas #0 :. Tujuan;ujuan dari %oasistensi 'iagnosa 0#. -irus ini akan tetap hidup pada suhu 7005 selama 30 menit! tetapi akanmati pada suhu =005 selama 30 menit (6terradossi dan Sai, ! #00$).Patogenesis?aringanlim,oidmerupakantargetutama*irusI&'denganbursa,abriciussebagai organ targetnya. -irus I&' juga menyerang organ limpa! tonsil-sekum dantimus. +ada-8jampost in,eksi! *irusterlihat dalammakro,akdansel lim,atikduodenum! jejenum dan sekum. 'uodenum! jejenum! dan sekum merupakan tempatpertama untuk *irus berreplikasi. Setelah replikasi terjadi! melalui *ena porta *iruskemudian menuju ke hati setelah 8 jam post in,eksi yang merupakan *iremia primer .Sel kup,er didalam hati menangkap dan mem,agosit partikel *irus. -irus yang tidakter,agosit oleh sel kup,er menuju bursa ,abricius melalui pembuluh darah. Sellim,osit & immature dalam ,olikel menjadi sel target untuk replikasi I&'-. Folikelbursa positi, terdapat I&'- setelah 03 jam post in,eksi . .danya kerusakan sel-sellim,oid dari bursa Fabricius sebagai akibat in,eksi *irus penyebab )umboro!3mengakibatkan adanya penurunan jumlah produksi sel & oleh bursa ,abricius! yangselanjutnya akan berakibat pada terjadinya penurunan reaksi pembentukan "at kebaltubuh. 6nam belas jam post in,eksi akan terjadi replikasi *irus lebih besar sehinggamenyebabkan *iremia sekunder ke organ lim,oid lainnya. )ejala klinis dan kematianbiasanya terjadi dalam7-=#jampost in,eksi! (3urphy! et all! 0110). .danyakerusakan,olikel bursaFabricius! menyebabkankemampuanorgantersebutdalammenghasilkan "at kebal tubuh untuk melawan in,eksi yang disebabkan olehmikroorganismepatogenlainnyamenjadi kurangoptimal! sehinggaayammenjadipeka dan mudah terserang berbagai macam penyakitejala Klinis/uteutamapenyebaran*irus I&'melalui ruteoral bersamapakanyangtercemar *irus I&' (@uinn dkk.! #00#). Setelah masa inkubasi #-3 hari! maka ayamakanmengalami *iremiadandemam(3urphy!et all!0110). )ejalaawal yangterlihat adalahkecenderungansejumlahayamuntukmematukdaerahkloakadansekitarnya (;abbu! #000). )ejala ini akandiikuti olehayamlesu! na,sumakanmenghilang! dansayapmenggantung(+arkdkk.! #001dan.cribasi dkk.! #000).Selainitujugaseringditemukangejaladiareencer berwarnakeputihan! depresi!tremorsertakotoranyangmenempel padakloaka(+arededkk.! #003dan;abbu!#000). 3enurut ;abbu (#000)! kasus I&' dibagi menjadi # bentuk yaitu in,eksi dinidanin,eksi tertunda. In,eksi dini terjadi padaanakayamumur0sampai #0harisedangin,eksi yangtertunda pada ayamumur 3mingguke atas (3sampai 00minggu). %asus I&' sering pula ditemukan pada ayam yang berumur A 00 minggu(sekitar 07 minggu)! selama bursa ,abricius masih ber,ungsi.3ortalitas pada kasus I&'sangat ber*ariasi. -irus galurvarianttidakmenimbulkanmortalitas! namunstrainklasikdanvery virulent*irus I&'dapatmenyebabkan mortalitas 00-80:dan80-000: pada ayammudapeka(6terradossidan Sai, ! #00$). +ada ayam yang bertahan hidup! pertumbuhan menjadi terhambat4dan seringkali ditemukan gejala penyakit lain sepertiNewcastle Disease((')!kolibasilosis! koksidiosis(3uller dkk.! #003). In,eksi pada ayam yang mempunyaiantibodi maternal menunjukkan gejala sub klinis! namun lesi terlihat secarahistopatologik (6terradossi dan Sai, !#00$).Peru!a"an PatologiPeru!a"an#akrosko$ik%+adaawalnyabursa,abriciusakanmengalamioedemadan congestisehingga ukurannya menjadi lebih besar hingga # kali ukuran normaldan mencapai puncaknya pada hari keempat pasca in,eksi (;abbu! #000). 'itemukanadanya eksudat pada lumen bursa yang awalnya berwarna kemerahan dan berubahmenjadi kekuningan (+arededkk.! #003). +ada hari ke-$ in,eksi strain very virulentI&'* (**I&'*)! bursa akan mengalami atropi dan ukurannya akan menurun sampai0B3dari ukuran normal! demikian juga pada 0 hari pasca in,eksi. ?ika terjadikesembuhan! bursa,abriciusakankembali keukuransemulapadahari #0pascain,eksi (6terradossi dan Sai, !#00$ dan ;abbu! #000). Peru!a"an #ikrosko$ik%+erubahan histologik akibat *irus I&' dapat ditemukanpadaorganlim,oid! meliputibursa,abricius! limpa! timus! kelenjarharderian! dantonsil sekalis (;abbu! #000). Strain *irus **I&' menyebabkan lesi yang parah padalimpa! timus!bursa,abricius! hati! ginjal! jantung! pro*entrikulus!*entrikulus!danseka tonsil. +erubahan yang paling parah ditemukan pada bursa ,abricius (+ark dkk.!#001). +ada hari ke-0 pasca in,eksi akan terlihat degenerasi dan nekrosis lim,osit didaerah medulla ,olikel bursa ,abricius. ;ahap selanjutnya terjadi penurunan jumlahsel lim,oidpada ,olikel bursa ,abricius bahkanbeberapa ,olikel bursa ,abriciusterlihat kosong (.cribasi dkk!#000). b (>ar*ey! #000).+enghitungan total eritrosit dilakukan dengan menggunakan hemositometer.+roses dimulai dengan mengambil sampel darah yang sudah dicampur 6';. denganpipet ;homaeritrosit sampai angka0!8kemudiandilanjutkandenganmenghisapreagen(a5l ,isiologissampai angkaJ000K(pengenceran#00kali). +ipet ;homakemudian digoyang-goyang minimal #0 kali hingga darah dengan reagen tercampursempurna. Setelah tercampur! #-3 tetes pertama campuran dibuang! kemudianditeteskan pada kamar hitung hemositometer yang sebelumnya telah ditutup dengandeck glass! dan periksa dengan mikroskop. 'aerah yang akan dihitung dicari denganmelihat kamar hitung dengan menggunakan perbesaran lemah. 'aerah penghitunganeritrosit terletakdalamkotakbesar di tengahyangdidalamnyaterdapat #8kotakkecil. 3ikroskop kemudian dialihkan ke perbesaran kuat. 6ritrosit dihitung pada 8kotak(kiri atas! kananatas! kiri bawah! kananbawah! dantengah) yangmasing-masing memiliki 07 kotak kecil. ?umlah eritrosit yang terhitung kemudian dikalikandengan 00.000 (/osen,eld dan 'ial! #000).+enghitungan total leukosit dilakukan dengan menggunakan hemositometer.+roses dimulai dengan mengambil sampel darah yang sudah dicampur 6';. denganpipet ;homaleukosit sampai angka0!8kemudiandilanjutkandenganmenghisapreagen -ees.$cker sampai angka J00K (pengenceran #0 kali). +ipet ;homa kemudiandigoyang-goyang kurang lebih 3 menit hingga darah dengan reagen tercampursempurna. Setelah tercampur! #-3 tetes pertama campuran tersebut dibuang. Sampeltersebut kemudianditeteskanpadakamar hitunghemositometer yangsebelumnyatelahditutup dengandeck glass. >emositometer kemudiandiletakkandi bawahmikroskop. 'aerah yang akan dihitung dicari dengan melihat kamar hitung denganmenggunakanperbesaran lemah. 'aerah penghitungan leukosit adalahkotak besaryang masing-masing di pojok kanan atas! kanan bawah! kiri atas! dan kiri bawah yangmasing-masing terdiri dari 07 kotak kecil. 3ikroskop kemudian dialihkan ke16perbesarankuat untukmemudahkanpenghitunganleukosit. ?umlahleukosit yangterhitung kemudian dikalikan dengan 80 (/osen,eld dan 'ial! #000).+emeriksaan parasitologidilakukan menggunakan sampel,eses! usus! apusdarah! dan ektoparasit.+emeriksaan ,eses dilakukan dengan metode nati,! sentri,us!dan3c3aster.3etodenati,dilakukandengancaramenggerussedikit ,esesdanditambahairsecukupnya. ;eteskanlarutantersebut di atasobyekgelasdantutupdengandeck glass! lalu amati di bawah mikroskop (00D00). 3etode sentri,usdilakukandengancaramencampur#-3gram,esesdenganair!tuangkankedalamtabungsentri,us Lbagiandansentri,us selama 8menit. &uangsupernatandantambahkan(a5l jenuhLbagiantabungsentri,ussertadiadukdenganpengaduk.Sentri,uskembaliselama8menit! letakkanpadaraktabungdantambahkan(a5ljenuhdiatas cairanhinggapermukaannyacembungdanbiarkanselama3menit.;empelkanobyekgelaspadapermukaancembung! balikdengancepat dansegeraamati di bawah mikroskop (00D00). 3etode 3c 3aster dilakukan denganmemasukkan 0 gram ,eses ke dalam gelas beker dan tambahkan 0 ml air dan diadukhingga rata. Sebanyak 0!3 ml campuran ,eses ini dimasukkan ke dalam dobel obyekgelas yang telah berisi 0!3 ml gula jenuh. 5ampuran tersebut! diaduk dengan jarumdan diamkan selama 3 menit. .mati di bawah mikroskop (00D00) dan hitung teluroosista. >asilnyapenghitungandikalikandengan80. +encarianparasit padaususdilakukan dengan cara memisahkan usus dari penggantungnya terlebih dahulu.%emudian usus dibuka secara perlahan menggunakan gunting dengan bagian guntingyang tumpul berada di dalam lumen usus. 3ukosa usus dikerok denganmenggunakan punggung skalpel dan hasil kerokan ditampung di dalam tabung berisiakuades! biarkan hingga terjadi pengendapan! supernatan dibuang dan diganti dengancairan ,isiologis kemudian didiamkan beberapa saat supaya cacing mengendap.Elangi caraini sebanyak3kali! laluendapandituangkedalamcawanpetri danlakukan pengamatan ada tidaknya cacing. +encarian parasit darah dilakukan dengancara membuat preparat apus darah. +reparat apus darah kemudian di,iksasi denganmetanol dandicatdenganlarutanGiemsaselama30-70menit. +reparat kemudian17dikeringkan dan diamati di bawah mikroskop. +emeriksaan ektoparasit dengan caramemeriksa keberadaan ektoparasit pada kulit dan bulu (aryadi Cibowo3+..ntiserumdiletakkandi sumurantengah! sedangkankeempat sumuranlain diisidenganantigen.>asiluji .)+ sampelgerusanembriohasil pasase I&' dengan serum antibodi spesi,ik menunjukkan adanya garis presipitat28pada media agar yang menunjukkan bahwa antigen bersi,at spesi,ik dengan antibodiyang diujikan ()ambar $).>asil isolasi danidenti,ikasi sampelbursa,abriciusayambroilerdengannomor protokol .-30menunjukkanbahwa*irusyang berhasil diisolasi dandiideti,ikasi adalah Infectious bursal disease viruses (penyebab I&').)ambar $. . merupakan antigen yang diperoleh dari gerusan embrio! sedangkan &adalah antiserum. ;erlihat adanya presipitat dari keempat sumuran yangberisi antigen dari sampel gerusan embrio dan 5.3 hasil inokulasi. Pe)eriksaan La!oratoriu) Patologi Klinik&erdasarkanhasil pemeriksaanal.2 #8#-#78..! Islam! 3./.! dan /aue! /. #003. /esearch on In,ectious &ursal 'isease-the past! the present and the ,uture. #et /ikrobiologi 9) 8 6'7.6'(3urphy!F...! )ibbs! 6.+.?.! >or"inek! 3.5.! danStuddert! 3.?. 0110.#eterinary#irology8 4hird $dition 5ali,ornia2 .cademic +ress. >al.2 08 G 0=.4ladede! 4!.. '.F. .dene0 ;.E. 4bi0. "/&/ -otti$ge1 A/)/ Aiye$un #008. SePuential >ematological Study o, 6Dperimental In,ectious bursal disease *irusesIn,ection in 5hickens! ;urkeys and 'ucks. -evue >lev /?d v?t +ays trop.! (igeria #008! 8$ () 2 #00-#08+arede! .! Sapats! S.! )ould! ).! /udd! 3.! al.2 0$$-0$1./osen,eld! ..?. dan 'ial! S.3. #000. "linical 2athology for 4he #eterinary 4eam. Iowa! ES. 2 Ciley-&lackwell. >al.2 #0!#0!##!#8.Samour! ?. #003. 5linical a*ian medicine 2 diagnostic *alue o, hematology. 'alam situs www.a*ianmedicine.netBcontentBuploadsB#003B0$B##Rhematology.pd,'iakses pada tanggal 0 .pril #008.Shaban! %>. S! #00# .Immunosuppressi*e +otential o, .cute 5aecal 5occidiosis as well as .nticoccidial -accine on .ntibody ;iters Induced by (ewcastle 'isease and In,ectious &ursal 'isease -iruses -accines in &roiler 5hickens -esearcher! ;=6;3&0&)Soulsby! 6.?.