Inflammantory Hyperplasia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Inflammantory Hyperplasia

Citation preview

Slide 1

Inflammantory Hyperplasia pertambahan secara abnormal pada pertumbuhan nodular oral mukosa yang secara histologis berupa fibrosis yang terinflamasi dan granulasi jaringan. Ukuran massa hiperplastik ini bisa besar atau kecil, tergantung dari reaksi inflamasi yang terjadi dan respon penyembuhannyaFaktor etiologiumumnya adalah:Trauma kronis (seperti calculus, overhang restorasi dental, cedera akut atau kronis karena tergigit, dan fraktur gigi)Iritan kronis ( seperti hyperplasia papila palatum yang berhubungn dengan usia geligi maksila).Lesi ini juga dipengaruhi hormon. Lesi sering terjadi pada mukosa oral, yang memiliki kemungkinan terbesar adanya iritan. Gambaran KlinisLesi bengkak, menggelembung, ulserasi, dan berwarna merah sampai ungu karena pembuluh darah melebar, dan mereka menunjukkan eksudat inflamasi akut dan kronis dan abses lokal.

http://www.istockphoto.com/stock-photo-11119083-gingival-inflammatory-hyperplasia.phpErosi pada tulang kortikal jarang terjadi pada inflamasi hyperplasia mukosa oral, tetapi jika terjadi harus dicurigai mengarah kepada keganasanJika iritasi kronisdieliminasi ketika lesi eksisi, dan sebagian besar hiperplasia inflamasi tidak muncul lagi, maka dapat diketahui lesi ini bersifat jinak.Beberapa Contoh kasus Fibromas dan Fibrous Inflammatory Hyperplasias (Epulis Fissuratum dan pulp polyp)

FibromaFibromas dapat terjadi baik sebagai pedunkula (tergantung) atau sesil (melekat) yang menyebar pada membran mukosa oral.Bisa disebut juga fibroma traumatik atau iritasi

(Burkets Oral Medicine, 2008 benign Tumor of Oral Cavity) Dapat disebut fibroma jika muncul tanda-tanda berupa sessile, keras, berukuran kecil ( > 1 cm jarang terjadi) dan dilapisi epihelium skuamosa tipisGambar : A dan B, pada biopsy terlihat adanya pembengkakan jaringan lunak bibir yang bisa disamakan dengan tumor jinak kecil yang menghasilkan sel lemak yang matang (lipoma).

(A and B courtesy of Gary Cohen, DMD, Philadelphia, Pa.)Beberapa fibromas dapat menunjukkan Sindrom Cowden, diturunkan sebagai autosomalsifat dominan. papula pada bibir dan gingiva sering muncul, papillomatosis (benign fibromatosis) pada mukosa bukal, palatal, fasial, dan orofaringeal - efek seperti cobblestone (batu bulat) pada membran mukosa.Lidah juga berkerikil atau pecah-pecah.

Tuberous sclerosis, berhubungan denganproliferations glial hamartomatous dan deformitas sarafdalam sistem saraf pusat.Fine wart-like lesions (adenomasebaceum) terjadi dengan distribusi seperti kupu-kupu di ataspipi dan dahi dan secara histologis miriplesi (fibromas vaskular) intraoral.

Fibrous Inflammatory Hyperplasias(Epulis Fissuratum dan pulp polyp)Ephulis FissuratumPada gingiva, lesi yang sama sering dianggap sebagai epulis. Lesi biasanya kecil dan yang berdiameter lebih dari 1cm jarang terjadi. Pengecualian lesi pada epulis fissuratum, yang pertumbuhannya terpisah karena tepi gigi tiruan, sebagian lesi di bawah gigi tiruan, dan sebagian lain di antara bibir atau pipi dan permukaan luar gigi. Pertumbuhan hyperplastik akan menjadi sedikit edematous dan terinflamasi, jika dilakukan pembersihan dari iritan kronis.

http://www.accentu8dental.com.au/page41.phpPulp polyp Pulp polyp muncul dalam bentuk analog (pulpitis hyperplastik kronis) pada jaringan ikat pulpa. Tekanan mastikasi dapat menyebabkan keratinisasi pada epitel yang melapisi lesi ini.

Karakterisik dari pulp polyp (seperti jaringan granulasi) ialah mengandung sedikit serat nervus sensorik dan bersifat sangat insensitif. Mahkota gigi yang terpengaruh pulp polyp biasanya mudah terkena karies. Untuk terapi, jika tidak dapat disembuhkan dengan pertimbangan restorasi, root canal dapat dilakukan setelah dilakukannya ekstirpasi jaringan polyp dan pertahanan jaringan pulpa.

Fibrous inflammatory hyperplasia tidak berpotensi ganas. Rekurensi setelah eksisi terjadi jika terjadi kegagalan eliminasi iritan kronis yang ada. Jadi, jika memungkinkansemua bentuk fibrous inflammatory hyperplasia kavitas oral dapat disembuhkan dengan dilakukannya eksisi, dengan pemeriksaan mikroskopis dari jaringan yang dieksisi.

Palatal Palillary HyperplasiaPalatal papillary hyperplasia ( denture papilomatosis) adalah lesi yang terjadi di palatum keras yang merupakan respon iritasi gigi tiruan kronis , terjadi 3-4% pada pengguna gigi tiruan(Paling sering pada pengguna full denture)

http://www.pathologyoutlines.com/topic/oralcavitypapillaryhyperplasia.htmlStomatitis juga sering terjadi pada pasien dengan lesi ini karena infeksi candidal kronis.Lesi berwarna merah dan membengkak - berry yang kematangan. Lesinya gampang pecah ,berdarah karena trauma ringan, dan dilapisi oleh eksudat putih yang tipis. Saat infeksi candida sudah dihilangkan (pelepasan gigi tiruan atau dengan antifungal topikal) lesi papilla menjadi sedikit berbeda warnanya dengan palatum dan terdapat banyak atau sedikit kumpulan tonjolan nodular.

http://www.intelligentdental.com/2009/08/18/denture-related-problems-affecting-the-mouth-part2/Jika bentuknya kecil, tonjolan nodular hanya seperti bentuk bulu (feltlike) pada palatum , dan lesi dapat hilang dengan sendirinya, atau dengan menggunakan instrumen, atau dengan menggunakan semprotan udara.Secara mikroskopis, lesi ini sedikit berbeda dengan papiloma lain di mulut. Invasi epithelial submucosa dan resorpsi tulang palatum tidak terjadi, bahkan pada lesi yang besar sekalipun. Meskipun tampilan klinisnya terlihat aneh, lesi ini hampir tidak memiliki potensi untuk menstimulasi neoplasma. Tidak ditemukan terjadinya atypia, dan dysplasia seluler pada biopsiJika ingin dilakukan pembedahan untuk pemakaian gigi tiruan yang baru, lesi papillary hyperplasia harus dieksisi terlebih dahulu

Pyogenic Granuloma, Pregnancy Epulis, dan Peripheral Ossifying Fibroma

Pyogenic granulomaPyogenic granuloma merupakan pedunculated hemoragik nodul yang umumnya terjadi pada gingiva dan memiliki potensi rekuren setelah dilakukan eksisi. Iritasi kronis sebagai factor penyebab lesi ini, kadang-kadang sulit untuk diidentifikasi.Lesi ini terjadi biasanya pada margin gingiva.

Untuk strukur histologisnya, terdapat proliferasi jaringan endotelial yang kebanyakan mengalir menuju jaringan yang kaya akan pembuluh dengan sokongan kolagen yang sedikit. Bentuknya juga polimorfik. Tidak ditemukan pengeluaran pus secara jelas, walaupun nama lesi ini memakai istilah pyogenic. Jika muncul pus, biasanya dibarengi dengan munculnya fistula yang berasal dari periodontal atau periapical abses.

http://eac.hawkelibrary.com/new/main.php?g2_itemId=235 Pregnancy EpulisLesi dengan struktur histologis yang sama juga ditemukan pada gabungan penyakit gingivitis florid dan periodontitis yang dipengaruhi oleh kehamilan. Pada keadaan ini, lesi ini disebut pregnancy epulis, atau pregnancy tumor

etiologiLesi biasanya muncul pada masa akhir kehamilan, pada saat hormon estrogen sedang meningkat dan kecenderungan menyusut setelah melahirkan ketika ada penurunan yang drastis dari hormon estrogen. Dengan hal ini, dapat disimpulkan bahwa hormon estrogen merupakan salah satu etiologinya. Seperti pada pregnancy gingivitis, lesi ini jarang muncul pada gingiva yang bebas dari iritasi. Iritasi local juga merupakan etiologinya.

Baik granuloma pyogenik maupun pregnancy epulides bersifat matur dan kurang vaskuler serta lebih bersifat kolagen. Secara bertahap lesi ini akan berubah menjadi fibrous epulides.

peripheal ossfying fibromaLesi yang berhubungan dengan pyogenic granuloma dan peripheral giant cell granuloma disebut peripheal ossfying fibroma. Lesi ini ditemukan pada gingiva, dan tidak ditemukan pada lokasi oral yang lain.Secara klinis, lesi ini berwarna pink pucat sampai merah cherry dan muncul di interdental papilla. Seperti halnya pada pyogenic granuloma, peripheral ossifying fibroma umumnya terjadi pada wanita hamil.

http://simple-health-secrets.com/peripheral-ossifying-fibroma-images-peripheral-ossifying-fibroma-pictures/treatmentPengobatan untuk penyakit ini adalah dengan dilakukan penghilangan iritasi gingiva yang merupakan salah satu faktor etiologinya. Juga perlu dilakukan eliminasi gingival pocket sepanjang regio mulut dan juga eksisi pertumbuhan gingiva. Jika memungkinkan, pembedahan dan prosedur periodontal harus sudah selesai dilakukan selama trimester kedua dengan pengawasan kontinu tentunya.

Giant Cell Granuloma (Peripheral dan Central)

Giant Cell granuloma dapat muncul dalam bentuk lesi eksophitik peripheral pada gingival (giant cell epulis, osteoclastoma, peripheral giant cell reparative granuloma) atau dalam bentuk lesi central di dalam tulang rahang, tengkorak, dan tulang wajah.

Baik lesi peripheral maupun central memiliki bentuk histologis yang mirip dengan bentuk inflamasi hyperplasia jinak Lesinya vascular, hemorrage, secara histologis terdapat noda coklat. Giant cell neoplasma, seperti giant cell tumor sering terjadi pada humerus, femur, dan merupakan komplikasi dari Pagets Disease. Jarang terjadi pada tulang rahang.

Peripheral giant cell granuloma

Lesi central terjadi pada mandibula, anterior M1 , dan pada midlineTretmen untuk lesi ini adalah bedah dan mengkonsumsi serum calsium, fosfor, dan alkalin fosfat

Pseudosarcomatous Fasciitis ( Nodular Fasciitis) dan Proliverative Myositis.Nodular fasciitisMerupakan bentuk proliferasi jaringan ikat non-neoplastic yang terjadi pada tenggorokan atau ekstremitas orang dewasa muda. Penyakit ini muncul dalam bentuk nodul yang tumbuhnya cepat dan secara histologi meniru bentuk neoplasma mesenkimal yang ganas, tapi secara klinis bersifat jinak. Nodular fasciitis memiliki bentuk miroskopis yang khas yang mempermudah diagnosis, dan tipe sel nya adalah myofibroblast. Lesi juga terjadi pada intraoral, kepala, dan leher.

Proliferative myositisProliferative myositis dan focal myositis merupakan dua lesi pada otot yang memiliki bentuk klinis yang mirip, sehingga untuk diagnosisnya perlu dilakukan tes mikroskopis. Jarang terjadi pada lidah, otot leher dan rahang lainnya. Proliferative myositis merupakan lesi fibroblastik yang reaktif yang muncul pada serabut otot manusia.

Pseudoephitelimatous Hyperplasia.Pseudoephitelimatous Hyperplasia merupakan respon oral epithelial yang lebih sering terjadi dengan ciri-ciri berupa adanya rete pegs yang sangat luas pada jaringan ikat dengan bentuk yang irregular. Bentuk keratin mutiara terlihat menonjol. Infiltrasi neutrophilik di sekitar rete-pegs juga terlihat menonjol. Lesi ini mirip dengan epidermoid carcinoma, sehingga sering terjadi kekeliruan dalam diagnosis.

Pseudoephitelimatous Hyperplasia dapat ditemukan pada granular cell tumor lidah dan keratoachantoma pada bibir.Patogenesisnya belum dapat diketahui. Treatmentnya dengan cara eksisi dan eliminasi faktor iritan.

Lymphoid Hyperplasia JinakUmumnya terjadi pada kavitas oral, umumnya palatum lunak papila foliata pada lidah dorsal aspek postolateral , sendi tonsillar anterior, yang semakin membesar. Diagnosis intraoral pada pembengkakannya sulit dilakukan , bahkan saat hasil biopsi sudah didapat.

DD pembengkakannya antara lain lymphoid hyperplasia pada palatum reactive hyperplasia pada bucal, facial, atau nodus limphatikus submandibularinfeksi virus (Epetein Bar)infeksi bakteri ( mycobacteria )lymphoproliferative disease atau lymphoma.