27
Inovasi dalam mengatasi kemiskinan dan ketimpangan di Indonesia

Inovasi dalam mengatasi kemiskinan dan ketimpangan di ... ORI... · Penurunan kemiskinan dan ketimpangan adalah prioritas pembangunan. Pada tahun 2017: 10.64 % 39.3 Tingkat kemiskinan

  • Upload
    dinhnhu

  • View
    227

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Inovasi dalam mengatasi kemiskinan danketimpangan di Indonesia

Penurunan kemiskinan dan ketimpangan adalah prioritas pembangunan.

Pada tahun 2017:

10.64% 39.3Tingkat kemiskinan Koefisien Gini

Ada 4 pilar utama dalam pengentasan kemiskinan dan ketimpangan.

Memberikan peluang yang sama di awal kehidupan

Menciptakan pekerjaan yang layak untuk semua

Melindungi orang miskin dari guncangan dan bencana

Menerapkan kebijakan fiskal yang progresif

Kekerdilan adalah masalah terbesar di awal kehidupan.

41

48

3942

3739

3432

30 29

2007 2013

Persentase anak menderita kekerdilan

Poorest Second Middle Fourth Richest

Masih banyak ketimpangan di pasar tenaga kerja.

Upah pekerjaFormal

2 x lipatupah pekerja

informal

Upahlulusan PT

3 x lipatUpah pekerjatidak terampil

PengangguranDewasa

3%

PengangguranPemuda

22%

Jutaan orang Indonesia butuh perlindungan dari guncangan.

10%Kenaikan harga beras Orang miskin baru

1,2jt

Cara tercepat menurunkan ketimpangan adalah kebijakan fiskal.

-20

-18

-16

-14

-12

-10

-8

-6

-4

-2

0

Dampak kebijakan fiskal terhadap koefisien GiniPeningkatan kepatuhanpajak

Penyederhanaan sistemperpajakan

Realokasi belanjapemerintah

Ada banyak ilmu baru yang bermanfaat untuk mengatasi ketimpangan.

Behavioralscience

Teknologiinformasi

Inovasi Pertama:BehavioralScience

Banyak perilaku kunci yang menghambat penurunan ketimpangan.

Banyak anak muda yang tidak mengikuti pelatihan kerja

Banyak ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif 6 bulan

Banyak WNI yang tidak membayar pajak

Banyak orang miskin yang tidak mendaftar program bansos

Program pemerintah tidak efektif tanpa perilaku-perilaku kunci.

Alokasi APBN untuk pendidikansebesar Rp419T di tahun 2016

TIDAK EFEKTIFJIKA GURU TIDAK MENGAJAR

Dana Desa mengalokasikanRp1,5M untuk pembangunan desadengan konsep partisipatif

TIDAK EFEKTIFJIKA KOMUNITAS TIDAK BERPARTISIPASI

Cakupan universal BPJS dan JKNditargetkan tahun 2019

TIDAK EFEKTIFJIKA MASYARAKAT TIDAK MENDAFTAR

Perilaku kunci dapat ditumbuhkan dengan prinsip-prinsip behavioral.

Easy: mengurangi faktor “repot”, mempermudah proses

Attractive: memberikan insentif yang cukup, menyampaikan informasi dengan menarik

Social: mengubah atau memanfaatkan norma-normasocial yang berlaku

Timely: memberikan “trigger” di saat yang tepat

Penggunaan insentif kecil terbukti meningkatkan imunisasi.

Hanya dengan insentif kecilberupa lentil, tingkat imunisasimeningkat 20 persen

BAB terbuka dapat diatasi lebih efektif dengan mengubah norma sosial.

Banyak penggunaan behavioral science di bidang perpajakan.

National Pride:“You are a Guatemalan citizen and Guatemala needs you. Be a good citizen and submit the 2013 annual return of your Income Tax…Are you going to support your country?”

“According to our records, 64.5% of Guatemalans declared their income tax for the year 2013 on time. You a part of the minority of Guatemalans who are yet to declare for this tax.”

Studi menunjukkan banyak faktor pengaruh kepatuhan pajak.

Ketakutan: Mendaftar NPWP karena takut terkenamasalah di masa depan

Norma: Tidak merasa bahwa pajak adalahkewajiban warga negara

Insentif: Enggan membayar karena tidakmerasakan manfaatnya

Tidak tahu: Tidak patuh karena tidak paham

Inovasi Kedua:Pemanfaatan

TeknologiInformasi

ICT membuahkan peluang baru untuk mengatasi ketimpangan.

213jtorang Indonesiamasih “offline”

ICT meningkatkan inklusi, efisiensi, dan inovasi untuk semua pihak.

ICT meningkatkan produktivitas usaha secara drastis.

Usaha-usaha di Vietnam yang menggunakan ICT menikmati pertumbuhanlebih tinggi.

ICT meningkatkan inklusi orang miskin terhadap pekerjaan.

Taobao Village meningkatkanproduktivitasmasyarakat rural di Tiongkok

Produktivitas pekerja meningkat drastis dengan ICT.

Banyak inovasi fin-tech yang bermanfaat untuk orang miskin.

Kenya adalah salah satu contohkesuksesan Fintech

“Mobile account” lebih mudah diaksesdaripada rekening bank konvensional

“Mobile payment” mempermudahtransaksi ekonomi di daerah terpencil

Integrasi sistem keuangan digital dapatmenumbuhkan inovasi lain

Sistem berbasis ICT meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Pelayanan “e-health” menjangkaudaerah rural dan terpencil:• Pemberian informasi kesehatan

(pentingnya PNC, imunisasi, ASI)• “SMS reminder” untuk pengobatan rutin• Tracking inventaris obat-obatan dan

kondisi peralatan di fasilitas kesehatan• Tracking kondisi pasien yang butuh

perawatan khusus

E-Government dapat meningkatkan inklusi dan efisiensi pelayanan.

Banyak negara sudah bertransisimenuju system identitas digital

Kualitas pelayanan di Kenya meningkatsetelah “digital customer feedback”

Banyak prasyarat agar Indonesia dapat menikmati “digital dividends”.

Peraturan bisnis yang kondusif untuk usaha-usaha digital yang kompetitif

Pekerja dengan keterampilan yang memadaiuntuk ekonomi digital

Institusi yang siap untuk meningkatkanakuntabilitas secara digital

Investasi infrastruktur internet yang menjangkau orang miskin dan daerah terpencil

Indonesia harus memanfaatkan peluang inovasiuntuk mengatasi ketimpangan dan kemiskinan