58
INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma Nasution Telp. (0711) 354221-Fax (0711) 350977 Email : http://inspektorat.sumselprov.go.id/webmail P a l e m b a n g

INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATANJalan Ade Irma Nasution Telp. (0711) 354221-Fax (0711) 350977

Email : http://inspektorat.sumselprov.go.id/webmailP a l e m b a n g

Page 2: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATANJalan Ade Irma Nasution Telp. (0711) 354221-Fax (0711) 350977

Email : http://inspektorat.sumselprov.go.id/webmailP a l e m b a n g

Page 3: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATANJalan Ade Irma Nasution Telp. (0711) 354221-Fax (0711) 350977

Email : http://inspektorat.sumselprov.go.id/webmailP a l e m b a n g

Page 4: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATANJalan Ade Irma Nasution Telp. (0711) 354221-Fax (0711) 350977

Email : http://inspektorat.sumselprov.go.id/webmailP a l e m b a n g

Page 5: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

KATA PENGANTAR

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah, yang menyatakan bahwa salah satu instansi yang wajib untuk

menyusun Laporan Kinerja adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Laporan

kinerja adalah bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang

dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran.

Untuk memenuhi kewajiban tersebut, maka Inspektorat Provinsi Sumatera

Selatan menyusun Laporan Kinerja Tahun 2014, dimana sistematika penyajian

Laporan Kinerja Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014 berpedoman pada

peraturan tersebut di atas.

Selanjutnya kami ucapkan terima kasih kepada seluruh Anggota Tim yang

terlibat dalam penyusunan Laporan Kinerja ini karena tanpa kerjasama, sumbang

saran, pemikiran, maka Laporan Kinerja ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik.

Semoga Laporan Kinerja Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014 dapat

bermanfaat sebagai bahan evaluasi kinerja bagi pihak-pihak yang membutuhkan,

penyempurnaan dokumen perencanaan pada periode yang akan datang,

penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang serta

penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.

P e n y u s u n

i

Page 6: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014 ini

merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Renstra)

tahun pertama, yang menyajikan informasi tentang pencapaian tujuan dan sasaran

organisasi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama organisasi, penjelasan yang

memadai atas pencapaian kinerja dan pembandingan capaian indikator kinerja sampai

dengan tahun berjalan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan,

keberhasilan maupun kegagalan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, hambatan

yang dihadapi dan pemecahan masalahnya.

Rencana Strategis Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan, merupakan suatu

Rencana Jangka Menengah Tahun 2013-2018 dan merupakan bagian yang tak

terpisahkan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, khususnya di bidang pengawasan. Rencana

Strategis Tahun 2013-2018 yang sangat menentukan upaya meningkatkan kinerja

pengawasan di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, terdiri dari Visi, 4

(empat) pernyataan Misi yang diemban serta 3 (tiga) tujuan yang harus dicapai pada

akhir Tahun 2018.

Pada tahun 2014 Inspektorat Provinsi menetapkan 9 sasaran (2 sasaran

strategis/utama dan 7 sasaran penunjang) dengan 6 program yang diimplementasikan

dalam 39 (tiga puluh sembilan) kegiatan yang harus dicapai. Berdasarkan hasil

pengukuran kinerja, dari 2 (dua) sasaran utama dan 8 (delapan) indikator pencapaian kinerja,

memperoleh capaian kinerja rata-rata 93,30% atau termasuk dalam interpretasi nilai Berhasil.

Disadari bahwa pencapaian kinerja Tahun 2014 rata-rata telah baik, namun

demikian Inspektorat Provinsi Sumsel berupaya untuk terus meningkatkan kinerja pada

masa yang akan datang, melalui :

ii

Page 7: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

1. Dengan telah diangkatnya Pejabat Fungsional Auditor (Pejabat Fungsional Auditor

dan Pejabat Fungsional Auditor Kepegawaian) dan Pejabat Pengawas Urusan

Penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah (P2UPD) diharapkan akan dapat

meningkatkan kinerja dan kualitas hasil pemeriksaan.

2. Dengan telah dibentuknya Inspektur Pembantu Khusus/Investigasi diharapkan akan

dapat menangani lebih banyaknya kasus-kasus pengaduan masyarakat dan tugas-

tugas yang sifatnya khusus.

3. Peningkatan sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi

Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan.

4. Peningkatan kerjasama dan koordinasi yang lebih baik antara sesama aparat

pengawasan fungsional, seperti Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri,

Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan,

Inspektorat Kabupaten/Kota se Sumatera Selatan dan Inspektorat Jenderal

Kementerian Terkait lainnya.

5. Peningkatan kemampuan aparat pangawasan pada Inspektorat Provinsi Sumsel

melalui Pendidikan dan Pelatihan Sertifikasi dan Matrikulasi Jabatan Fungsional

Auditor dan Pejabat Pengawas Urusan Penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah,

serta mengikutsertakan pada Pendidikan dan Pelatihan Teknis Tertentu.

6. Memperbaiki pedoman pengawasan dan menyusun kebijakan sistem dan prosedur

pengawasan.

Palembang, Februari 2015

INSPEKTUR PROVINSI SUMATERA SELATAN

iii

Page 8: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................................... i

Ikhtisar Eksekutif ........................................................................................................ ii

Daftar Isi ..................................................................................................................... iv

Bab I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Gambaran Umum .............................................................................. 1

1.2 Sumber Daya .................................................................................... 5

1.2.1 Sumber Daya Manusia ......................................................... 5

1.2.2 Sarana dan Prasarana ……………………………………....... 7

1.3 Susunan Organisasi .......................................................................... 8

1.4 Sistematika Pelaporan ...................................................................... 9

Bab II. PERENCANAAN KINERJA ........................................... 10

2.1 Visi dan Misi ...................................................................................... 10

2.1.1 Visi ........................................................................................ 10

2.1.2 Misi ....................................................................................... 11

2.2 Tujuan dan Sasaran Strategis ........................................................... 11

2.2.1 Tujuan ................................................................................... 11

2.2.2 Sasaran Strategis ................................................................. 12

2.3 Strategi dan Kebijakan ...................................................................... 14

2.3.1 Strategi ................................................................................. 14

2.3.2 Kebijakan .............................................................................. 15

2.4 Sasaran, Program dan Kegiatan ....................................................... 16

2.5 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014 .................................. 18

2.6 Penetapan KinerjaTahun 2014 .......................................................... 20

iv

Page 9: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

Bab III. AKUNTABILITAS KINERJA ....................................................................... 22

3.1 Capaian Kinerja ……………………………......................................... 22

3.1.1 Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2014........................... 22

3.1.2 Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2014

dengan Realisasi Indikator Kinerja Tahun Lalu……..............

38

3.1.3 Perbandingan Realisasi Kinerja sampai dengan tahun ini

dengan Target Jangka Menengah yang Terdapat Dalam

Dokumen Perencanaan Strategis………………………. .......

40

Bab IV PENUTUP .................................................................................................. 49

LAMPIRAN

v

Page 10: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma
Page 11: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................................... i

Ikhtisar Eksekutif ........................................................................................................ ii

Daftar Isi ..................................................................................................................... iv

Bab I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Gambaran Umum .............................................................................. 1

1.2 Sumber Daya .................................................................................... 5

1.2.1 Sumber Daya Manusia ......................................................... 5

1.2.2 Sarana dan Prasarana ……………………………………....... 7

1.3 Susunan Organisasi .......................................................................... 8

1.4 Sistematika Pelaporan ...................................................................... 9

Bab II. PERENCANAAN KINERJA ....................................................................... 10

2.1 Visi dan Misi ...................................................................................... 10

2.1.1 Visi ........................................................................................ 10

2.1.2 Misi ....................................................................................... 11

2.2 Tujuan dan Sasaran Strategis ........................................................... 11

2.2.1 Tujuan ................................................................................... 11

2.2.2 Sasaran Strategis ................................................................. 12

2.3 Strategi dan Kebijakan ...................................................................... 14

2.3.1 Strategi ................................................................................. 14

2.3.2 Kebijakan .............................................................................. 15

2.4 Sasaran, Program dan Kegiatan ....................................................... 16

2.5 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014 .................................. 18

2.6 Penetapan KinerjaTahun 2014 .......................................................... 20

iii

iv

Page 12: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

Bab III. AKUNTABILITAS KINERJA ....................................................................... 22

3.1 Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2014........................... 22

3.2 Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2014

dengan Realisasi Indikator Kinerja Tahun Lalu……..............

36

3.3 Perbandingan Realisasi Kinerja sampai dengan tahun ini

dengan Target Jangka Menengah yang Terdapat Dalam

Dokumen Perencanaan Strategis………………………. .......

41

Bab IV PENUTUP ..................................................................................................

LAMPIRAN

Page 13: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

1 | I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum

Susunan organisasi Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan dibentuk

berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 15 Tahun 2013

tentang Perubahan Kelima atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang

Organisasi Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan

Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Selatan dan Peraturan Gubernur

Sumatera Selatan Nomor 35 Tahun 2013 tanggal 8 Oktober 2012 Tentang Uraian

Tugas dan Fungsi Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan.

Secara kelembagaan Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan mempunyai tugas

melaksanakan sebagian tugas Gubernur Sumatera Selatan di bidang pengawasan

yang dituangkan dalam perencanaan strategis organisasi melalui visi, misi dan tujuan

jangka menengah 2013-2018 serta sasaran jangka pendek mencakup kebijakan,

program dan kegiatan.

Tugas pokok dan fungsi Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan adalah

membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan

Pemerintah di Provinsi Sumatera Selatan, pelaksanaan pembinaan atas

penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota dan pelaksanaan urusan

Pemerintah di Kabupaten/Kota.

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi tersebut Inspektorat Provinsi

dipimpin oleh seorang Inspektur dan didukung oleh 1 (satu) orang Sekretaris, 5 (lima)

orang Inspektur Pembantu, 3 (tiga) orang Kepala Sub Bagian (di bawah Sekretaris)

dan Kelompok Jabatan Fungsional.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 35 tahun 2013

tentang uraian tugas dan fungsi Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan, di bawah ini

diuraikan tugas dan fungsi setiap jabatan yaitu sebagai berikut:

Page 14: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

2 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

1. Inspektur

Inspektur mempunyai tugas membantu Gubernur dalam

penyelenggaraan pemerintahan provinsi di bidang pengawasan meliputi:

a. Pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintah di daerah provinsi;

dan;

b. Pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah

Kabupaten/Kota dan pelaksanaan urusan pemerintah di kabupaten/kota.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Inspektur

mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Perencanaan program pengawasan;

b. Pengkoordinasian dan perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan;

c. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan; dan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

2. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas menyiapkan bahan koordinasi pengawasan

dan memberikan pelayanan administratif dan fungsional kepada semua unsur di

lingkungan Inspektorat.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Sekretaris

mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Penyiapan bahan koordinasi dan pengendalian rencana dan program kerja

pengawasan;

b. Penghimpunan, pengolahan, penilaian dan penyimpanan laporan hasil

pengawasan aparat pengawasan fungsional daerah;

c. Penyusunan bahan data dalam rangka pembinaan teknis fungsional;

Page 15: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

3 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

d. Penyusunan, penginventarisan dan pengkoordinasian data dalam rangka

penatausahaan proses penanganan pengaduan;

e. Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, surat menyurat dan rumah

tangga; dan

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

3. Inspektur Pembantu

Inspektur Pembantu terdiri dari :

a. Inspektur Pembantu Wilayah mempunyai tugas melaksanakan pembinaan

dan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintah daerah.

Inspektur Pembantu (Irban) Wilayah membawahi wilayah kerja pembinaan

dan pengawasan yaitu instansi/satuan kerja di lingkungan pemerintah

provinsi dan kabupaten/kota.

b. Inspektur Pembantu Khusus/Investigasi mempunyai tugas melaksanakan

pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

daerah yang bersifat khusus dan pengaduan masyarakat.

4. Kepala Sub Bagian

a. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas :

1) Menyiapkan bahan penyusunan dan pengendalian rencana/program

kerja pengawasan, menghimpun dan menyiapkan rancangan peraturan

perundang-undangan, dokumentasi dan pengolahan data pengawasan;

2) Mengkoordinasikan penyiapan rencana/program kerja pengawasan dan

fasilitasi;

3) Merencanakan dan menyusun anggaran Inspektorat;

4) Mengelola keuangan Inspektorat;

Page 16: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

4 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

5) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

b. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :

1) Menyiapkan bahan penyusunan, menghimpun, mengolah, menilai dan

menyimpan laporan hasil pengawasan aparat pengawasan fungsional

dan melakukan administrasi pengaduan masyarakat serta menyusun

laporan kegiatan pengawasan;

2) Menginventarisasi hasil pengawasan dan tindak lanjut hasil

pengawasan;

3) Mengadministrasikan laporan hasil pengawasan;

4) Melaksanakan evaluasi laporan hasil pengawasan;

5) Menyusun dan menyiapkan laporan statistik hasil pengawasan;

6) Menyiapkan dokumentasi dan pengolahan data pengawasan;

7) Menyelenggarakan kerja sama pengawasan; dan

8) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

c. Sub Bagian Administrasi dan Umum mempunyai tugas :

1) Melakukan urusan kepegawaian, penatausahaan surat menyurat dan

urusan rumah tangga;

2) Mengelola urusan tata usaha surat menyurat dan kearsipan;

3) Mengelola administrasi, inventarisasi, pengkajian dan analisa

pelaporan;

4) Mengelola urusan kepegawaian;

5) Mengelola urusan perlengkapan dan rumah tangga; dan

6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Page 17: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

5 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

5. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari Pejabat Fungsional Auditor

(PFA), Pejabat Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah

(P2UPD) dan Pejabat Fungsional Auditor Kepegawaian (Audiwan).

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan

sesuai dengan tenaga fungsional masing-masing sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

1.2 Sumber Daya

Strategi yang dilakukan Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan untuk

mencapai tujuan dilakukan dengan mempertimbangkan seluruh sumber daya yang

ada. Sumber daya tersebut secara umum terdiri dari aspek sumber daya manusia,

sarana, prasarana dan keuangan/anggaran.

1.2.1 Sumber Daya Manusia

Sampai akhir tahun 2014 jumlah pegawai pada Inspektorat Provinsi Sumatera

Selatan sebanyak 95 orang dengan komposisi sebagai berikut :

Tabel 1.1 Jumlah Pegawai berdasarkan Jabatan, Usia, Pendidikan dan Jenis

Kelamin

Uraian

Jumlah (Orang)

Persentase (%)

Jabatan Eselon II 1 1.05

Eselon III 6 6.32

Eselon IV 3 3.16

Jabatan Fungsional Auditor 12 12.63

P2UPD 25 26.32

Auditor Kepegawaian 2 2,11

Page 18: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

6 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Staf 46 48.42

Usia Usia dibawah 30 tahun 11 11.58

Usia diantara 30 - 40 tahun 33 34.74

Usia diantara 41 - 50 tahun 19 20

Usia diatas 50 tahun 32 33.68

Pendidikan Strata 2 34 35.79

Strata 1 43 45.26

Sarjana Muda 2 2.11

SMA 14 14.74

SMP 1 1.05

SD 1 1.05

Jenis Kelamin Laki-laki 56 58.95

Perempuan 39 41.05

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa komposisi pegawai Inspektorat

Provinsi Sumatera Selatan jika ditinjau dari jabatan terdapat 10 orang pegawai yang

menduduki jabatan struktural (eselon II,III,IV), atau (10,53%). Pejabat fungsional

auditor, P2UPD dan auditor kepegawaian sebanyak 39 orang atau (41,05%) serta

staf sebanyak 46 orang atau (48,42%).

Terdapat 32 orang atau (33,68%) pegawai yang berusia di atas 50 tahun

sedangkan sisanya sebesar 63 orang atau (66,32%) pegawai berusia di bawah 50

tahun.

Jika ditinjau dari tingkat pendidikan, terdapat 34 orang atau (35,79%) orang

pegawai berpendidikan setingkat Strata 2 (S2), 43 orang atau (45,26%) orang

pegawai berpendidikan Strata 1 (S1), 2 orang atau (2,11%) pegawai berpendidikan

Diploma/Sarjana Muda, 14 orang atau (14,74%) orang pegawai berpendidikan

SLTA/Sederajat, sedangkan sisanya sebanyak 2 orang atau (2,11%) berpendidikan

di bawah SLTA/Sederajat.

Page 19: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

7 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Dari jumlah pegawai Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 56

orang atau (58,95%) adalah pegawai pria dan sisanya sebanyak 39 orang atau

(41,05%) adalah pegawai wanita.

1.2.2 Sarana dan Prasarana

Dalam tata kerja di lingkungan Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan

sebagian besar tugas yang dilakukan adalah melakukan pengawasan terhadap

pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan pada dinas/instansi di lingkup

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan maupun di kabupaten/kota. Untuk

melaksanakan tugas tersebut diperlukan sarana dan prasarana yang menunjang

operasional pelaksanaan tugas pengawasan tersebut.

Alat transportasi merupakan salah satu sarana yang terpenting dalam

melaksanakan tugas pemeriksaan/audit. Saat ini jumlah kendaraan untuk operasional

pengawasan di Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 10 (sepuluh) unit,

dengan perincian sebagai berikut :

1. Mobil : 6 unit

2. Sepeda Motor : 4 unit

Peralatan elektronik lain yang terdapat di Inspektorat Provinsi Sumatera

Selatan yang digunakan untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya

adalah sebagai berikut :

1. Laptop : 16 unit

2. Komputer : 37 unit

3. Printer : 34 unit

4. Brangkas : 11 unit

5. Kamera : 7 unit

6. Handycam : 1 unit

7. Alat test aspal : 1 set

8. Meteran, 50 m : 1 set

9. Alat test beton : 13 set

Page 20: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

8 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

1.3 Susunan Organisasi

Susunan organisasi Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan

Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2013 Tentang Perubahan Kelima atas Peraturan

Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 9 Tahun 2008 tanggal 18 Juni 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Selatan dapat digambarkan

sebagai berikut:

Diagram 1

Bagan Susunan Organisasi Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan

INSPEKTUR PEMBANTU

WILAYAH I

INSPEKTUR PEMBANTU

WILAYAH II

INSPEKTUR PEMBANTU

WILAYAH III

INSPEKTUR PEMBANTU

WILAYAH IV

INSPEKTUR PEMBANTU

KHUSUS/INVESTIGASI

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

SUBBAGIAN PERENCANAAN

DAN KEUANGAN

INSPEKTUR

SUBBAGIAN ADMINISTRASI

DAN UMUM

SUBBAGIAN EVALUASI DAN

PELAPORAN

SEKRETARIS

Page 21: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

9 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

1.4 Sistematika Pelaporan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah disusun dengan mempedomani

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini merupakan cerminan kinerja pada setiap

tahun anggaran, dan sarana komunikasi kepada pimpinan maupun staf dan

stakeholder tentang kinerja instansi sebagai bahan evaluasi guna peningkatan

kinerja pada tahun-tahun yang akan datang.

Susunan dan Sistematika Laporan Kinerja Tahun 2014 adalah sebagai berikut :

KATA PENGANTAR

IKHTISAR EKSEKUTIF

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB IV PENUTUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

- Formulir Rencana Strategis (RS)

- Formulir Rencana Kerja Tahunan (RKT)

- Formulir Pengukuran Kinerja (PK)

- Formulir Penetapan Kinerja

- Lain-lain

Page 22: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

10 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Rencana Strategis Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan merupakan

penjabaran dari misi Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan serta Tugas Pokok dan

Fungsi Inspektorat Provinsi Sumsel. Rencana strategis ini berupa serangkaian

rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat secara bersama-sama antara

pimpinan dan seluruh komponen organisasi untuk diimplementasikan dalam

program/kegiatan guna pencapaian visi dan misi. Dalam sistem akuntabilitas,

perencanaan strategis merupakan titik awal untuk melakukan pengukuran kinerja

instansi pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan.

2.1 Visi dan Misi

2.1.1 Visi

Visi adalah suatu pedoman dan pendorong serta penggerak (akselerator)

organisasi untuk mencapai tujuan organisasi berupa komitmen bersama tanpa

adanya rasa terpaksa yang diekspresikan dalam produk pelayanan yang ditawarkan,

kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai

yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan. Selain itu visi juga dapat

didefinisikan sebagai cara pandang jauh ke depan, kemana instansi harus dibawa

agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif atau visi dapat juga didefinisikan sebagai

suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh

suatu instansi pemerintah.

Mengacu pada definisi tersebut di atas serta penjabaran Misi Pemerintah

Provinsi Sumatera Selatan maka ditetapkan Visi Inspektorat Provinsi Sumatera

Selatan yaitu:

Page 23: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

11 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

“Menjadi lembaga pengawas internal yang profesional sebagai penjamin

mutu dan mitra kerja dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan

yang baik”

2.1.2 Misi

Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh instansi agar tujuan

organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dalam sebuah misi yang baik

terkandung hal-hal yang dapat menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang

dilakukan organisasi serta bagaimana organisasi tersebut melakukannya.

Berdasarkan visi yang telah ditetapkan dan definisi tersebut di atas ditetapkan

4 (empat) misi Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan yaitu:

1. Meningkatkan kapabilitas pengawasan melalui aparat pengawasan yang

profesional.

2. Melaksanakan pengendalian internal melalui Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP).

3. Meningkatkan koordinasi dan sinergitas pelaksanaan kegiatan pengawasan, baik

sesama APIP maupun Aparat Pengawasan Eksternal.

4. Meningkatkan kualitas Laporan Keuangan, Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, dan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

2.2 Tujuan dan Sasaran Strategis

2.2.1 Tujuan

Salah satu proses dalam rangka menentukan sasaran atau hasil yang

diinginkan, objek dari usaha atau ambisi maupun tempat yang dituju adalah

penetapan tujuan. Tujuan adalah merupakan penjabaran atau implementasi dari

pernyataan misi. Tujuan dapat juga didefinisikan sebagai hasil akhir yang akan

Page 24: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

12 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

dicapai atau akan dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima)

tahun.

Tujuan organisasi harus sejalan dengan tugas dan fungsinya serta

menggambarkan arah strategik organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin

diciptakan sesuai tupoksi instansi. Tujuan organisasi meletakkan kerangka prioritas

untuk memfokuskan arah semua program dan aktifitas lembaga dalam melaksanakan

misi lembaga. Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program

dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi. Oleh sebab itu tujuan harus dapat

menjadikan dasar yang kuat untuk menetapkan indikator kinerja.

Salah satu proses dalam rangka menentukan sasaran atau hasil yang

diinginkan, objek dari usaha atau ambisi maupun tempat yang dituju adalah

penetapan tujuan. Tujuan pembangunan Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan

Tahun 2013-2018 yaitu:

1. Meningkatkan kinerja aparat pengawasan.

2. Meningkatkan pengendalian intern Pemerintah Daerah.

3. Mengoptimalkan pelaksanaan pengawasan yang sesuai dengan prosedur.

2.2.2 Sasaran Strategis

Sasaran adalah penjabaran secara terukur dari tujuan yaitu sesuatu yang akan

dicapai/dihasilkan secara nyata dalam jangka waktu tertentu yaitu bulanan,

semesteran dan tahunan. Sasaran harus menggambarkan hal yang ingin dicapai

melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran

memberikan fokus pada penyusunan kegiatan. Fokus utama penetapan sasaran

adalah tindakan dan alokasi sumber daya organisasi dalam kegiatan atau

operasional organisasi.

Sasaran operasional tahunan merupakan pernyataan tentang hal-hal yang

diharapkan oleh setiap unit organisasi dalam peranannya terhadap pencapaian visi

Page 25: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

13 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

dan misi. Sasaran yang dirumuskan harus bersifat spesifik, terinci, dapat diukur, dan

dapat dicapai.

Adapun target jangka menengah sasaran dan indikator sasaran Inspektorat

Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018 dirumuskan pada Tabel 2.1 sebagai

berikut :

Tabel 2.1 Tujuan, sasaran dan Indikator Sasaran

Tujuan Sasaran

Uraian Indikator Sasaran

Mengoptimalkan pengawasan yang sesuai dengan prosedur

Meningkatnya kualitas laporan keuangan Provinsi, Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan Laporan Kinerja SKPD

Opini terhadap Laporan Keuangan Pemprov Sumsel meningkat dari WDP menjadi WTP

Persentase Jumlah SKPD dengan status kinerja baik hingga 85%

Persentase peningkatan nilai Laporan Penyelengggaraan Pemerintahan Daerah hingga 84%

Persentase jumlah rekomendasi hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti, pada : 1. Badan Pemeriksa Keuangan

hingga 90% 2. Inspektorat Jenderal

Kementerian Dalam Negeri hingga 98%

3. Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis hingga 90%

4. Inspektorat Provinsi Sumsel hingga 98%

Terlaksananya SPIP pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumsel mulai Tahun 2014

Persentase Jumlah SKPD yang telah menerapkan SPIP hingga 100%

Page 26: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

14 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

2.3 Strategi dan Kebijakan

2.3.1 Strategi

Cara mencapai tujuan dan sasaran merupakan strategi instansi pemerintah

untuk merealisasikan tujuan dan sasaran. Strategi merupakan rencana yang

menyeluruh dan terpadu mengenai upaya-upaya organisasi yang meliputi penetapan

kebijakan, program dan kegiatan atau aktivitas dengan memperbaiki sumber daya

organisasi serta keadaan lingkungan yang dihadapi.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan diperlukan strategi

yang tepat dan komprehensif yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan

(potensi) dan peluang yang ada, serta mengatasi kelemahan dan hambatan yang

terjadi.

Dari analisa terhadap faktor-faktor tersebut, direncanakan untuk melaksanakan

strategi sebagai berikut :

1. Melaksanakan diklat mandiri

2. Mengirim peserta diklat untuk mengikuti diklat sertifikasi ke Instansi Pembina

Jabatan Fungsional.

3. Mengirim peserta diklat untuk mengikuti diklat teknis pengawasan.

4. Mengirim peserta diklat untuk mengikuti bimtek/seminar/workshop/lokakarya di

bidang pengawasan

5. Melaksanakan pembinaan pengawasan ke SKPD provinsi dan pemerintah

kab/kota

6. Menyusun rencana kebutuhan dan pemeiharaan barang unit secara akurat

7. Menganggarkan biaya penyusunan SOP Pengawasan Tahun 2015

8. Menganggarkan biaya operasional pengawasan sesuai dengan ketentuan

Page 27: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

15 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

9. Melaksanakan unsur Sistem Pengendalian Intern pada setiap SKPD di

Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan

10. Melaksanakan koordinasi antar sesama Aparat Pengawasan Intern Pemerintah

dan Aparat Pengawasan Eksternal secara intensif

11. Mengoptimalkan pemeriksaan reguler dan pemeriksaan untuk tujuan tertentu ke

SKPD

2.3.2 Kebijakan

Sesuai dengan Misi Gubernur Sumatera Selatan Tahun 2013-2018, yaitu

membangun pemerintahan yang amanah (demokratis, berkeadilan, jujur dan

bertanggungjawab, serta akuntabel), yang bertujuan meningkatkan pengawasan

publik untuk menjamin akuntabilitas pelayanan, maka arah kebijakan pengawasan

Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 - 2018 ditetapkan sebagai

berikut :

1. Pelaksanaan diklat mandiri untuk Aparat Pengawas dan Pejabat Fungsional yang

belum memiliki sertifikat jenjang jabatan fungsional.

2. Keikutsertaan diklat sertifikasi diprioritaskan kepada PNS yang belum memiliki

sertifikat keahlian dan pejabat yang telah menduduki jabatan fungsional untuk

peningkatan jenjang jabatan.

3. Peningkatan kesejahteraan serta pengadaan sarana dan prasarana diiringi

dengan peningkatan disiplin PNS.

4. Mengembangkan sistem pengumpulan data dan pelayanan yang terintegrasi.

5. Melaksanakan evaluasi hasil penilaian mandiri terhadap unsur Sistem

Pengendalian Intern pada setiap SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi

Sumatera Selatan.

Page 28: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

16 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

6. Melaksanakan pengawasan secara efektif dan efisien serta sesuai dengan

prosedur

7. Pengembangan organisasi dilaksanakan secara terus menerus dan bersifat

antisipatif terhadap perubahan dan tuntutan masyarakat.

8. Pelaksanaan pemeriksaan diarahkan guna pencegahan dan menekan serendah

mungkin adanya praktek-praktek KKN, serta penyelamatan kerugian keuangan

Negara/Daerah.

9. Pengembangan sumber daya manusia diarahkan guna mendukung pelaksanaan

tugas-tugas teknis maupun administratif fungsional pengawasan.

10. Peningkatan kesejahteraan serta pengadaan sarana dan prasarana diiringi

dengan peningkatan disiplin PNS.

11. Mengembangkan sistem pengumpulan data dan pelayanan yang terintegrasi.

2.4. Sasaran, Program dan Kegiatan

Sasaran, Program dan kegiatan strategis Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan

Tahun 2013-2018 dapat diuraikan pada Tabel 2.2 sebagai berikut:

Page 29: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

17 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Tabel 2.2 Sasaran, Program dan Kegiatan

Sasaran Program Kegiatan

Meningkatnya Kualitas Laporan Keuangan Provinsi, Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan Laporan Kinerja SKPD

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH.

1. Penyusunan Usulan Anggaran berdasarkan Analisis Beban Kerja, Analisis Kebutuhan Sarana dan Prasarana dan Analisis Kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai dan Pengawas di Lingkungan Itprov.

2. Audit Khusus/ Reviu Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Pemprov Sumsel

3. Reviu Laporan Keuangan Pemprov Sumsel

4. Pemeriksaan khusus aset 5. Self Assesment terhadap APBD

Pemprov. Sumsel 6. Pemeriksaan Bansos dan Hibah 7. Pelaksanaan Pengawasan Internal

Secara Berkala 8. Penanganan Kasus Pengaduan di

Lingkungan Pemerintah Daerah 9. Audit Khusus Dalam Rangka Serah

Terima Jabatan Bupati/ Walikota 10. Evaluasi SPJ Perjalanan Dinas. 11. Pelaksanaan Pemeriksaan Dana

Dekonsentrasi dan TP pada beberapa Kementerian Teknis

12. Pemeriksaan untuk tujuan tertentu 13. Pemeriksaan khusus dana

pendidikan 14. Pelaksanaan Probity Audit atas

pengadaan barang dan jasa pada SKPD Provinsi.

15. Evaluasi Kinerja Dinas/Instansi di Lingkungan Pemerintah Prov.Sumsel

16. Pelaksanaan Pengendalian Gratifikasi

17. Inventarisasi Temuan Pengawasan 18. Tindak Lanjut Hasil Temuan

Pengawasan

19. Evaluasi berkala Temuan Hasil Pengawasan

20. Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

Page 30: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

18 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Program Reformasi Birokrasi dan Pencegahan Korupsi

1. Evaluasi PMPRB. 2. Pendampingan Pelaksanaan

Program Zona Integritas menuju WBK dan WBBM.

3. Evaluasi PPRG 4. Evaluasi RANHAM 5. Evaluasi Penyelenggaraan

Pelayanan Publik 6. Evaluasi Penerapan Reformasi

Birokrasi

Terlaksananya SPIP pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumsel mulai Tahun 2014

Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

Evaluasi Penerapan SPIP

Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan

Workshop Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

Meningkatnya koordinasi dengan Aparat Pengawasan Internal dan Eksternal

Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

Koordinasi Pengawasan ke Kabupaten/Kota se Sumsel

Koordinasi Monitoring dan Evaluasi (Kormonev)

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam, ke luar Daerah dan Luar Negeri

2.5. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014

Rencana Kinerja Tahun (RKT) Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan Tahun

2014 merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2013-2018,

yang memuat sasaran dan indikator sasaran yang akan dicapai pada Tahun 2014.

Adapun RKT Tahun 2014 dapat diuraikan pada Tabel 2.3 sebagai berikut:

Page 31: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

19 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Tabel 2.3 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1. Meningkatnya kualitas Laporan Keuangan Provinsi, Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan Laporan Kinerja SKPD

Persentase SKPD dengan status Laporan Kinerja baik

65%

Persentase peningkatan nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

75%

Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti pada : 1. Badan Pemeriksa Keuangan 2. Inspektorat Jenderal

Kementerian Dalam Negeri 3. Inspektorat Jenderal

Kementerian Teknis 4. Inspektorat Provinsi

85% 90%

70%

90%

Opini terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan meningkat dari WDP menjadi WTP

WDP dengan

DPP

2. Terlaksananya SPIP pada SKPD di Lingkungan Pemprov. Sumsel

Persentase SKPD yang telah menerapkan SPIP

20%

Page 32: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

20 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

2.6. Penetapan Kinerja Tahun 2014

Setelah APBD Provinsi Sumsel Tahun 2014 disahkan dan ditetapkan dengan

Peraturan Daerah, maka Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan menyusun Dokumen

Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2014, yang merupakan komitmen SKPD untuk

mencapai indikator sasaran dan target yang telah ditetapkan pada Tahun 2014.

Adapun Dokumen PK Tahun 2014 dapat diuraikan pada Tabel 2.4 sebagai berikut:

Tabel 2.4 Penetapan Kinerja Tahun 2014

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET

(%) PROGRAM/KEGIATAN

Meningkatnya Kualitas Laporan Keuangan Provinsi, Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Laporan Kinerja SKPD

Persentase SKPD dengan Status Laporan Kinerja Baik

65% Program Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH

Evaluasi Kinerja Dinas/Instansi di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumsel

Persentase peningkatan nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

75% Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti pada : 1. Badan Pemeriksa

Keuangan 2. Inspektorat Jenderal

Kementerian Dalam Negeri

3. Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis

4. Inspektorat Provinsi

85%

90%

70%

90%

Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan

Opini terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan meningkat dari WDP menjadi WTP

WDP dengan

DPP

1. Audit Khusus/Review Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Pemerintah Provinsi Sumsel.

2. Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala

3. Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemerintah Daerah

4. Audit Khusus Dalam Rangka Serah Terima Jabatan Bupati/Walikota

Page 33: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

21 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET

(%) PROGRAM/KEGIATAN

Terlaksananya SPIP pada SKPD di Lingkungan Pemprov. Sumsel

Persentase SKPD yang telah menerapkan SPIP

20% Program Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH

Workshop Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

Page 34: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

22 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Secara umum Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan telah melaksanakan

tugas pokok dan fungsinya melakukan pembinaan dan pengawasan pada

Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se Sumatera Selatan dengan mengacu

kepada Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Renstra Tahun 2013-2018 serta Rencana

Kerja Tahun 2014. Pelaksanaan kegiatan Tahun 2014 sebagai implementasi dari

pencapaian sasaran yang ditetapkan, digambarkan dalam bentuk pengukuran

kinerja. Selanjutnya dilakukan analisa dan evaluasi terhadap capaian kinerja.

3.1 Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2014

Kegiatan pengukuran kinerja mencakup penetapan indikator kinerja dan

penetapan pencapaian indikator kinerja yang digunakan untuk menilai keberhasilan

atau kegagalan pelaksanaan kegiatan/program/kebijakan yang telah ditetapkan

dalam perencanaan strategis.

Rincian pengukuran kinerja yang berisi indikator kinerja, target dan realisasi

pencapaian target masing-masing sasaran dan kegiatan, disajikan dalam bentuk

Formulir Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Formulir Pengukuran Kinerja (PK).

Penetapan indikator kinerja kegiatan didasarkan pada kelompok masukan

(inputs), keluaran (outputs) dan hasil (outcomes). Sedangkan satuan pengukuran

masing-masing indikator ditetapkan dalam satuan seperti : unit, paket, kelompok, ton,

ha, meter, persen, orang, rupiah, buah, hari dan sebagainya.

Pencapaian sasaran sesuai dengan visi, misi dan tujuan, dilakukan melalui

pelaksanaan kegiatan Tahun 2014 yang dituangkan dalam bentuk Formulir Rencana

Kinerja Tahunan (RKT).

Page 35: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

23 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Untuk memudahkan interpretasi pencapaian kinerja ditetapkan klasifikasi dan

kategori keberhasilan dalam bentuk prosentase dari sasaran maupun kegiatan.

Klasifikasi Nilai

Pencapaian Kinerja Sasaran

90% - 100% Berhasil

75% - < 90% Cukup Berhasil

0%> - < 75% Kurang Berhasil

0% Tidak Dilaksanakan

Tabel 3.1

Klasifikasi Nilai dan Interpretasi Nilai Pencapaian Kinerja Sasaran

Interpretasi Nilai

Pencapaian Kinerja Sasaran

Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi yang tertuang dalam Rencana

Strategis Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018, pada tahun 2014

Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan menetapkan 2 (dua) sasaran strategis dengan

1 (satu) program yang diimplementasikan dalam 8 (delapan) kegiatan sebagaimana

tergambar dalam Rencana Kerja Inspektorat Provinsi Tahun 2014. Capaian kinerja

(performance results) selama Tahun 2014 untuk 2 (dua) sasaran dapat dilihat pada

Tabel 3.2:

Page 36: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

24 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Tabel 3.2 Persentase Capaian Kinerja SasaranStrategis

(1) (2) (3) (4) (5)

Meningkatnya kualitas

Laporan Keuangan

Provinsi, Laporan

Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah dan

Laporan Kinerja SKPD

Persentase SKPD dengan

status Laporan Kinerja baik

65.00 62.16 95.63

Persentase rekomendasi

hasil pemeriksaan yang

ditindaklanjuti

1.Badan Pemeriksa

Keuangan

85.00 80.52 94.73

2. Inspektorat Jenderal

Kementerian Dalam Negeri

90.00 100.00 111.11

3. Inspektorat Jenderal

Kementerian Teknis

70.00 68.47 97.81

4. Inspektorat Provinsi 90.00 43.60 48.44

Persentase peningkatan nilai

Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah

75.00 57.40 76.53

Opini terhadap Laporan

Keuangan Pemerintah

Provinsi Sumatera Selatan

meningkat dari WDP menjadi

WTP

WTP dengan

DPP

WDP 75.00

Terlaksananya SPIP pada

SKPD di Lingkungan

Pemprov. Sumsel

Persentase SKPD yang telah

menerapkan SPIP

20.00 29.42 147.10

Rata-rata 93.30

Catatan :(5)=((4)/(3))*100

Indikator KinerjaSasaran Strategis Target RealisasiCapaian Kinerja

setelah dikonversi

Adapun capaian indikator kinerja tersebut diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pencapaian kinerja Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014, untuk 2

(dua) sasaran dengan 8 (delapan) indikator kinerja, rata-rata memperoleh

capaian kinerja 93,30% atau dengan interpretasi nilai pencapaian kinerja sasaran

Berhasil.

Page 37: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

25 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

2. Persentase SKPD dengan status Laporan Kinerja Baik Tahun 2014 ditargetkan

65% dan terealisasi sebesar 62,61%, pencapaian tersebut karena dari 37 SKPD

yang dinilai/evaluasi terdapat sebanyak 23 SKPD yang memperoleh kriteria nilai

B (Baik) sampai dengan kriteria A (Sangat Baik) atau sebesar 62,61%.

Untuk mencapai indikator kinerja tersebut kegiatan yang dilaksanakan adalah

evaluasi terhadap Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

SKPD di Lingkungan Pemerintah Proivinsi Sumatera Selatan. Evaluasi kinerja

tersebut dilakukan untuk melihat dan menilai kinerja pada Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) dengan pendekatan komprehensif atas kinerjanya

yang disusun dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

yang merupakan satu kesatuan yang meliputi perencanaan strategis,

perencanaan kinerja, pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja yang merupakan

pejabaran tugas pokok dan fungsi Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

Melaksanakan penilaian atas indikator kinerja pada SKPD, apakah telah selaras

dengan indikator kinerja Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang tertuang di

dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan

memberikan rekomendasi sebagai bahan evaluasi untuk pencapaian target yang

telah ditetapkan.

Hasil rekomendasi dari Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(SAKIP) SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan tersebut

nantinya akan ditindaklanjuti oleh SKPD sebagai bahan perbaikan dokumen

SAKIP dan perbaikan kinerja.

Adapun tidak tercapainya pencapaian indikator kinerja persentase SKPD dengan

status Laporan Kinerja Baik Tahun 2014 tersebut disebabkan :

Page 38: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

26 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

1) Sasaran dan indikator kinerja pada dokumen Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (SAKIP) belum memenuhi kriteria SMART (spesifik,

dapat diukur, relevan, dan ada batasan waktu)

2) Belum merumuskan indikator tujuan organisasi.

3) Dokumen SAKIP (Indikator Kinerja Utama, Rencana Strategis, Rencana

Kinerja dan Penetapan Kinerja) belum dimanfaatkan dan selaras dengan

dokumen diatasnya.

4) Dokumen SAKIP belum direviu secara berkala.

5) Dokumen Renstra belum digunakan sebagai acuan dalam penyusunan

Rencana Kerja dan Anggaran.

6) Masih kurangnya komitmen SKPD dalam menindaklanjuti rekomendasi hasil

evaluasi SAKIP tahun sebelumnya.

Upaya yang dilaksanakan untuk meningkatkan capaian indikator kinerja tersebut :

1) Melakukan evaluasi terhadap Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP) pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumsel.

2) Melakukan bimbingan teknis Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP) kepada Tim Satuan Tugas Evaluasi SAKIP di

Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dengan narasumber

berasal dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi.

3) Melakukan reviu secara berkala terhadap Renstra SKPD agar selaras

dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) Provinsi Sumatera Selatan dan RPJMD

Provinsi Sumatera Selatan.

3. Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti Tahun 2014 :

a. Badan Pemeriksa Keuangan ditargetkan sebesar 85,00% dan terealisasi

sebesar 80,52% pencapaian tersebut dikarenakan dari sebanyak 1.237

Page 39: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

27 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

rekomendasi yang telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 996 atau sebesar

80,52%.

b. Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri ditargetkan sebesar 90,00%

dan terealisasi sebesar 100% pencapaian tersebut dikarenakan dari

sebanyak 65 rekomendasi yang telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 65

atau sebesar 100%.

c. Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis ditargetkan sebesar 70,00% dan

terealisasi sebesar 68,47% pencapaian tersebut dikarenakan dari sebanyak

298 rekomendasi yang telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 204 atau

sebesar 68,47%.

d. Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan ditargetkan sebesar 90,00% dan

terealisasi sebesar 43,60% pencapaian tersebut dikarenakan dari sebanyak

913 rekomendasi yang telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 398 atau

sebesar 43,60%.

Untuk mencapai indikator kinerja tersebut, Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan

melaksanakan kegiatan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan, meliputi kegiatan

pelaksanaan pemantauan dan tindak lanjut terhadap hasil pengawasan

Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis, Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan

maupun hasil pemeriksaan BPK. Masih banyaknya rekomendasi yang belum

ditindaklanjuti oleh auditan dan sulitnya menangani tindak lanjut hasil

pengawasan fungsional tersebut antara lain disebabkan pihak ke tiga/rekanan

sudah berpindah alamat, pimpinan instansi sudah pindah/mutasi, bukti dokumen

yang hilang, adanya sanggahan yang terlambat, pegawai yang bersangkutan

telah pensiun/sudah meninggal, kurangnya komitmen SKPD/pihak rekanan untuk

menindaklanjuti hasil pengawasan, adanya perubahan nomenklatur SKPD, serta

hasil pengawasan yang kurang jelas. Selama ini pelaksanaan tindak lanjut oleh

auditan kurang dilaksanakan secara optimal, baik tindak lanjut atas temuan yang

Page 40: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

28 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

menyangkut kerugian Negara, maupun yang bersifat administratif. Kegiatan ini

bertujuan untuk melakukan percepatan tindak lanjut penyelesaian atas

rekomendasi hasil pemeriksaan serta untuk mewujudkan opini Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera

Selatan.

Adapun rekapitulasi tindak lanjut hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan,

Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis dan Inspektorat Provinsi Sumsel Tahun

2014 dapat dilihat pada table 3.3:

Tabel 3.3 Rekapitulasi Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan, Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis dan Inspektorat Provinsi Sumsel

Tahun 2014

No

Pemeriksa

Obyek Pemeriksaan

Temuan Rekomen- dasi

Tindak lanjut % Selesa

i Selesai

Dalam Proses

Belum Selesai

1 Badan Pemeriksa Keuangan

SKPD/BUMD pada Pemerintah Provinsi Sumsel

608

1.333

1.025

196

112

76.89

2 Inspektorat Provinsi Sumsel

Pemerintah Kab/Kota se Sumsel

668

668

247

299

122

36.98

SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumsel

245

245

151

27

69

61.64

3 Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri

SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumsel

39

65

65

-

-

100

4 Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis

SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota se Sumsel

210

298

204

94

-

68.47

Jumlah 1.770 2.609 1.692 616 303 64.85

Page 41: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

29 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Upaya yang dilaksanakan untuk meningkatkan capaian indikator kinerja tersebut :

1) Melakukan koordinasi dan komunikasi secara intensif dengan SKPD di

lingkungan Pemerintah Provinsi dan Inspektorat Kabupaten/Kota se Sumsel

guna membahas rencana aksi tindak lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan

pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se

Sumsel.

2) Menyusun Rencana Tindak Pengendalian (RTP) Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP) dalam rangka penyelesaian tindak lanjut rekomendasi

hasil pemeriksaan.

4. Persentase peningkatan nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun 2014 ditargetkan sebesar 75,00% dan terealisasi sebesar 57.40%. dengan

capaian kinerja sebesar 76,53%

Untuk mencapai indikator kinerja tersebut kegiatan yang dilaksanakan adalah

Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EPPD), yang meliputi

Pengukuran Kinerja Mandiri (Self Assessment) terhadap Laporan

Penyelenggaraan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan setiap tahunnya

sebelum disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dan

evaluasi terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)

kabupaten/kota se Sumsel melalui kegiatan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah.

Tujuan utama dilaksanakannya EKPPD, adalah untuk menilai kinerja

penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam upaya peningkatan kinerja untuk

mendukung pencapaian tujuan penyelenggaraan otonomi daerah berdasarkan

prinsip tata kepemerintahan yang baik.

Page 42: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

30 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

EKPPD dilaksanakan dengan mengintegrasikan pengukuran kinerja yang

dilaksanakan oleh Tim Nasional EPPD dan Tim Daerah EPPD, serta pengukuran

kinerja mandiri oleh pemerintahan daerah (self assessment) yang dilaksanakan

oleh Tim Penilai.

Penilaian dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja kunci untuk setiap

pengukuran yang secara otomatis akan menghasilkan peringkat kinerja daerah

secara nasional yang dapat digunakan untuk menetapkan kebijakan

pengembangan kapasitas pemerintahan daerah dalam rangka mendorong

kompetisi antar daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah.

Hasil evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah dimanfaatkan sebagai

bahan pertimbangan Presiden dalam menyusun rancangan kebijakan otonomi

daerah berupa pembentukan, penghapusan, dan penggabungan suatu daerah

serta untuk menilai dan menetapkan tingkat pencapaian standar kinerja yang

telah ditetapkan untuk setiap urusan pemerintahan yang dilaksanakan

pemerintahan daerah.

Capaian peningkatan nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

(LPPD) diperoleh dari perhitungan peringkat dan status kinerja penyelenggaran

pemerintah daerah yang setiap tahun dikeluarkan oleh Menteri Dalam Negeri dan

disampaikan pada saat Hari Otonomi Daerah pada tanggal 25 April tahun

berikutnya. Capaian indikator kinerja untuk Tahun 2014 tersebut mempergunakan

peringkat dan status kinerja Tahun 2012 yang dikeluarkan oleh Menteri Dalam

Negeri Tahun 2014, dikarenakan untuk peringkat dan status kinerja

penyelenggaraan pemerintah daerah Tahun 2013 baru akan dikeluarkan dan

disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri pada Hari Otonomi Daerah pada tanggal

25 April 2015. Untuk peringkat dan status kinerja 2012 sesuai Keputusan Menteri

Page 43: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

31 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Dalam Negeri Nomor 120-251 Tahun 2014 tentang Penetapan dan Status Kinerja

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah secara Nasional Tahun 2012, bahwa

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memperoleh peringkat 13 dengan skor

2,2961 dan status Tinggi, dari skor tertinggi 4.0000 dengan status Sangat Tinggi.

Belum tercapainya status kinerja tersebut disebabkan :

1) Tidak tersedia/belum dibangunnya sumber data pendukung Indikator Kinerja

Kunci (IKK) atas Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)

yang disampaikan.

2) Pegawai/pejabat yang menangani penyusunan LPPD sering berganti-ganti

akibat dari dinamika mutasi pegawai yang cukup tinggi di lingkup pemerintah

daerah di wilayah Provinsi Sumatera Selatan.

Upaya yang dilaksanakan untuk meningkatkan indikator kinerja tersebut :

1) Melakukan Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah (LPPD) pada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota

se Sumsel.

2) Melakukan Asistensi/Pendampingan Penyusunan Laporan Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah (LPPD) dengan narasumber BPKP Perwakilan Provinsi

Sumatera Selatan dan Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan.

3) Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan Self Assesment

(Pengukuran Kinerja Mandiri) terhadap LPPD Provinsi/Kabupaten/Kota

sebelum disampaikan kepada Gubernur Sumatera Selatan dan Menteri

Dalam Negeri.

4) Meminta kepada seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi dan

Kabupaten/Kota se Sumsel untuk membangun sumber data pendukung

Indikator Kinerja Kunci (IKK) Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

Page 44: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

32 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

5) Meningkatkan koordinasi, pembinaan dan pengawasan dalam

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah guna menghindari capaian kinerja

yang sangat rendah.

5. Opini terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Tahun

2014 ditargetkan dari Wajar dengan Pengecualian (WDP) atau 75% menjadi

Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan Paragraf Penjelas (DPP) atau 100%.

Dalam upaya meningkatkan kualitas tata kelola keuangan daerah dan

mewujudkan opini Wajar Tanpa Pengecualian atas laporan keuangan Pemerintah

Provinsi Sumatera Selatan, Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan dituntut

berperan aktif. Disamping melakukan reviu atas laporan keuangan Inspektorat

Provinsi Sumatera Selatan, juga melakukan kegiatan pemeriksaan, yaitu kegiatan

pelaksanaan pengawasan internal secara berkala dan kegiatan penanganan

kasus pengaduan di lingkungan pemerintah daerah. Kegiatan tersebut bertujuan

untuk memberikan keyakinan yang memadai terhadap kehandalan pelaporan

keuangan, penatausahaan dan pemanfaatannya serta untuk menertibkan aset

dan proses pengadaan barang dan jasa di Lingkungan Pemerintah Provinsi

Sumatera Selatan dengan mempedomani ketentuan yang berlaku.

Capaian indikator Opini atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera

Selatan diperoleh dari perhitungan/diasumsikan bahwa terdapat 4 (empat) opini

Laporan Keuangan Pemerintah, yaitu Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

diasumsikan 100%, Wajar Dengan Pengecualian (WDP) diasumsikan 75%, Tidak

Wajar diasumsikan 50% dan Tidak Menyatakan Pendapat (disclaimer opinion)

diasumsikan 0%. Untuk opini Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumsel

Tahun 2014 mempergunakan opini Laporan Keuangan Tahun 2013, yaitu Wajar

Page 45: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

33 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Dengan Pengecualian atau 75% (Laporan Hasil Pemeriksaan Perwakilan Badan

Pemeriksa Provinsi Sumsel Nomor 32.A/LHP/XVIII.PLG/06 tanggal 14 Juni

2014), dikarenakan sampai dengan saat diterbitkannya Laporan Kinerja Tahun

2014 ini, pihak Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi Sumatera

Selatan masih melaksanakan pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014.

Permasalahan yang dihadapi terkait belum diperolehnya opini laporan keuangan

daerah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), dikarenakan informasi keuangan yang

disajikan dalam laporan keuangan belum sepenuhnya memenuhi kriteria

kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, kecukupan pengungkapan

(adequate disclosures), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan

efektifitas Sistem Pengendalian Intern.

Upaya yang dilaksanakan untuk meningkatkan indikator kinerja tersebut :

1) Melakukan Reviu terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi

Sumatera Selatan sebelum disampaikan kepada Badan Pemeriksa

Keuangan. Tujuan reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah untuk

memberikan keyakinan terbatas bahwa laporan keuangan pemerintah daerah

telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai dan

disajikan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan.

2) Menyusun Rencana Tindak Pengendalian Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (RTP SPIP) terkait upaya percepatan penyelesaian tindak lanjut

rekomendasi hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan.

3) Membentuk tim bersama dengan SKPD terkait untuk percepatan

penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK.

Page 46: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

34 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

4) Bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk membangun

sistem aplikasi terkait Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor (BBNKB).

6. Persentase SKPD yang telah menerapkan SPIP Tahun 2014 ditargetkan sebesar

20,00% dan terealisasi sebesar 29,42%.

Untuk mencapai indikator kinerja tersebut kegiatan yang dilaksanakan adalah

Workshop Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). SPIP merupakan

suatu mekanisme pengendalian yang ditetapkan oleh pimpinan dan pegawai

serta diintegrasikan dengan proses kegiatan sehari-hari dan dilaksanakan secara

berkesinambungan (on going basis) guna mencapai tujuan organisasi. Upaya

pencapaian tujuan organisasi tersebut dengan cara menjaga dan mengamankan

aset Negara yang dimandatkan kepada pemerintah, menjamin tersedianya

laporan manajerial yang lebih handal, meningkatkan kepatuhan terhadap

ketentuan yang berlaku, mengurangi dampak keuangan/kerugian, penyimpangan

termasuk kecurangan/fraud dan pelanggaran aspek kehatian-hatian,

meningkatkan efektivitas organisasi dan meningkatkan efisiensi biaya. Tujuan

SPIP adalah untuk memberikan keyakinan yang memadai terhadap tujuan

organisasi, melalui unsur-unsur SPIP, yaitu lingkungan pengendalian, penilaian

risiko, kegiatan pengendalian, informasi, komunikasi dan pemantauan.

Dalam rangka menyakinkan bahwa kebijakan dan prosedur untuk menyelesaikan

permasalahan dan risiko dalam SPIP telah ditetapkan dan berjalan dengan baik,

maka diperlukan pengendalian dengan monitoring atau evaluasi oleh Inspektorat

Provinsi Sumatera Selatan.

Prioritas penerapan SPIP Tahun 2014, yaitu menyusun Rencana Tindak

Pengendalian (RTP) untuk melakukan upaya percepatan penyelesaian

tindaklanjut hasil pemeriksaan Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

Page 47: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

35 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Provinsi Sumatera Selatan serta meningkatkan kualitas laporan keuangan dalam

rangka menuju opini Laporan Keuangan Wajar Tanpa Pengecualian dengan

paragraf penjelas.

Capaian indikator Persentase SKPD yang telah menerapkan SPIP diperoleh dari

perhitungan bahwa pada Tahun 2014 ditargetkan 11 (sebelas) SKPD atau

sebesar 20% dari sebanyak 51 (lima puluh satu) SKPD di lingkungan Pemerintah

Provinsi Sumatera Selatan, yang telah menerapkan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP), dan yang telah menerapkan SPIP terealisasi sebanyak 15

(lima belas) SKPD atau 29,42%.

Adapun rekapitulasi SKPD yang telah menyusun Rencana Tindak Pengendalian

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (RTP SPIP) Tahun 2014 dapat dilihat

pada tabel 3.4:

Tabel 3.4 Rekapitulasi SKPD yang telah Menyusun

Rencana Tindak Pengendalian Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (RTP SPIP) Tahun 2014

No SKPD No SKPD

1 Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sumsel

9 Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumsel

2 Inspektorat Provinsi Sumsel 10 Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel

3 Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumsel

11 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel

4 Dinas PU Cipta Karya Provinsi Sumsel

12 Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel

5 Dinas Peternakan Provinsi Sumsel 13 Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Sumsel

6 Rumah Sakit Ernaldi Bahar 14 Biro Perekonomian Setda Provinsi Sumsel

7 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumsel

15 Biro Umum dan Perlengkapan Setda Provinsi Sumsel

8 Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel

Page 48: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

36 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Adapun upaya yang dilaksanakan untuk lebih meningkatkan capaian kinerja

tersebut:

1) Melakukan Sosialisasi dan Workshop Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP) dengan mengundang SKPD di Lingkungan Pemerintah

Provinsi Sumatera Selatan.

2) Menyusun Rencana Tindak Pengendalian (RTP) Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP).

3) Membentuk Tim Satuan Tugas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Tim

Satgas SPIP) di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

3.2 Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2014 dengan Capaian Indikator Kinerja Tahun lalu

Selain dilihat dari pencapaian kinerja setiap tahun berjalan, peningkatan

capaian kinerja juga harus dilihat dan dibandingkan dengan pencapaian kinerja

tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang

lengkap dan akurat tentang pencapaian kinerja dari suatu unit kerja.

Kinerja Tahun 2014 merupakan pelaksanaan tahun pertama dari Rencana

Strategis (Renstra) Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018. Untuk

perbandingan indiaktor kinerja yang disampaikan adalah realisasi indikator kinerja

Tahun 2014 dengan capaian indikator kinerja 2013, dapat dilihat pada tabel 3.5

dibawah ini:

Page 49: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

37 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Tabel 3.5 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2014 dengan Capaian 2013

Sasaran Indikator kinerja Capaian Tahun 2013

Realisasi Tahun 2014

Meningkatnya kualitas Laporan Keuangan Provinsi, Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Laporan Kinerja SKPD

Persentase SKPD dengan status laporan kinerja baik

59,46 62,16

Persentase peningkatan nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

61,14 57,40

Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti pada :

1. Badan Pemeriksa Keuangan 80,07 76,89

2. Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri

100 100

3. Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis

66,00 68,47

4. Inspektorat Provinsi 62,08 43,60

Opini terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan meningkat dari WDP menjadi WTP

WDP WDP

Terlaksananya SPIP pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan

Persentase SKPD yang telah menerapkan SPIP

0 29,42

Dari tabel di atas dapat dijelaskan :

1. Persentase SKPD dengan status Laporan Kinerja Baik tahun 2014 terealisasi

sebesar 62,61% apabila dibandingkan tahun 2013 terealisasi sebesar 59,46%

terjadi peningkatan sebesar 2,7% .

2. Persentase peningkatan nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

tahun 2014 terealisasi sebesar 57,40% apabila dibandingkan tahun 2013 sebesar

61,14% terjadi penurunan sebesar 3,74%

3. Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti:

a. Badan Pemeriksa Keuangan tahun 2014 terealiasi sebesar 80,52% apabila

dibandingkan tahun 2013 sebesar 80,07% terjadi peningkatan sebesar 0,45%.

Page 50: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

38 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

b. Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri tahun 2014 terealisasi

sebesar 100% dan pada tahun 2013 sama sebesar 100%.

c. Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis tahun 2014 terealisasi sebesar

68,47% apabila dibandingkan tahun 2013 sebesar 66,00% terjadi peningkatan

sebesar 2,47%.

d. Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan tahun 2014 terealisasi sebesar 43,60

apabila dibandingkan tahun 2013 terealisasi sebesar 62,08 terjadi penurunan

sebesar 18,48%.

4. Opini terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan tahun

2014 ditargetkan mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan

Paragraf Penjelas, sedangkan tahun 2013 memperoleh opini Wajar Dengan

Pengecualian (WDP).

5. Persentase SKPD yang telah menerapkan SPIP tahun 2014 terealisasi sebesar

29,42% apabila dibandingkan tahun 2013 sebesar 0%.

3.3 Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target

jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis.

Keselarasan capaian kinerja setiap tahunnya harus selaras dengan target

yang telah telah ditetapkan di dalam Rencana Strategis (Renstra) suatu organisasi,

agar dokumen perencanaan tersebut dapat digunakan sebagai pedoman/acuan di

dalam penyusunan dokumen perencanaan lainnya, seperti Rencana Kinerja Tahunan

(RKT), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan

Perjanjian Kinerja dalam upaya pencapaian sasaran dan indikator sasaran yang telah

ditetapkan.

Page 51: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

39 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Target kinerja Tahun 2014 yang tercantum didalam Rencana Strategis Tahun

2013-2018 selaras dengan Rencana Kerja Tahun 2014 dan Penetapan Kinerja Tahun

2014 pada Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan. Perbandingan realisasi kinerja

sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah dapat dilihat pada tabel 3.6

di bawah ini:

Tabel 3.6 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2014 dengan Target Renstra

Tahun 2013-2018

Sasaran Indikator kinerja Realisasi Tahun 2014

Target 2018

% Capaian

Meningkatnya kualitas Laporan Keuangan Provinsi, Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Laporan Kinerja SKPD

Persentase SKPD dengan status laporan kinerja baik

62,16 85,00 95,63

Persentase peningkatan nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

55,00 84,00 74,32

Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti pada :

1. Badan Pemeriksa Keuangan 76,89 90,00 90,46

2. Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri

100,00 98,00 111,11

3. Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis

68,47 90,00 97,81

4. Inspektorat Provinsi 43,60 98,00 48,44

Opini terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan meningkat dari WDP menjadi WTP

WDP WTP 75,00

Terlaksananya SPIP pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan

Persentase SKPD yang telah menerapkan SPIP

29,42 100 147,10

Dari tabel di atas dapat dijelaskan : 1. Indikator kinerja persentase SKPD dengan status laporan kinerja baik tahun 2014

telah mencapai 62,16% dan pada tahun 2018 ditargetkan sebesar 85,00%.

Page 52: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

40 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

2. Indikator persentase peningkatan nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah tahun 2014 telah mencapai 55,00% dan pada tahun 2018 ditargetkan

sebesar 84,00%.

3. Indikator persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti pada :

1) Badan Pemeriksa Keuangan tahun 2014 telah mencapai 80,52% dan pada

tahun 2018 ditargetkan sebesar 90,00%.

2) Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri tahun 2014 telah mencapai

100% dan pada tahun 2018 ditargetkan sebesar 98,00%

3) Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis tahun 2014 telah mencapai 68,47%.

dan pada tahun 2018 ditargetkan sebesar 90,00%

4) Inspektorat Provinsi tahun 2014 telah mencapai 43,60% dan pada tahun 2018

ditargetkan sebesar 98,00%.

4. Indikator opini terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera

Selatan Tahun 2014 meningkat dari WDP ke WTP DPP dan ditargetkan tahun

2018 WTP.

5. Indikator persentase SKPD yang telah menerapkan SPIP tahun 2014 telah

mencapai 29,42% dan pada tahun 2018 ditargetkan sebesar 100%

Page 53: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

41 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

BAB IV

PENUTUP

Pembuatan Laporan Kinerja Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan Tahun

2014, merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Tahun

Anggaran 2014 dalam rangka menindaklanjuti Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun

2014 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

tanggal 20 November 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Materi Laporan Kinerja pada Tahun 2014, Inspektorat Provinsi menetapkan 2

(dua) sasaran strategis dengan 1 (satu) program yang diimplementasikan dalam 8

(delapan) kegiatan yang diarahkan untuk mencapai tujuan Renstra 2013-2018 di

tahun pertama. Laporan ini juga sebagai tolak ukur capaian kinerja tahun 2014. Dari

2 (dua) sasaran yang dijadikan sebagai indikator pencapaian kinerja, semua sasaran

dan indikator yang memperoleh capaian kinerja rata-rata 93,30% atau termasuk

dalam interpretasi nilai Berhasil.

Memperhatikan hal tersebut disadari bahwa masih terdapat beberapa kegiatan

yang telah dilaksanakan yang memerlukan perbaikan serta evaluasi di berbagai

bidang, meningkatkan koordinasi sejak dari perencanaan sampai ke tingkat

operasional pelaksanaan serta melaksanakan evaluasi dan pelaporan guna

peningkatan kinerja di masa yang akan datang.

Page 54: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

7

42 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Akhirnya semoga Laporan Kinerja ini dapat bermanfaat sebagai bahan

evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak-pihak yang membutuhkan, penyempurnaan

dokumen perencanaan pada periode yang akan datang, penyempurnaan

pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang serta penyempurnaan

berbagai kebijakan yang diperlukan.

Palembang, Februari 2015 INSPEKTUR PROVINSI SUMATERA SELATAN

Page 55: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN

TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DARAH (SKPD)

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN

SKPD : INSPEKTORAT

TAHUN : 2014

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1. Meningkatnya kualitas Laporan

Keuangan Provinsi, Laporan

Penyelenggaraan Pemerintah

Daerah dan Laporan Kinerja

SKPD

Persentase SKPD dengan status

Laporan Kinerja baik

65%

Persentase peningkatan nilai Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

75%

Persentase rekomendasi hasil

pemeriksaan yang ditindaklanjuti pada :

1. Badan Pemeriksa Keuangan 2. Inspektorat Jenderal Kementerian

Dalam Negeri 3. Inspektorat Jenderal Kementerian

Teknis 4. Inspektorat Provinsi

85%

90%

70%

90%

Opini terhadap Laporan Keuangan

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan

meningkat dari WDP menjadi WTP

dengan Paragraf Penjelas

WDP

dengan

DPP

2. Terlaksananya SPIP pada

SKPD di Lingkungan Pemprov.

Sumsel

Persentase SKPD yang telah

menerapkan SPIP

20%

Palembang, Februari 2015

INSPEKTUR PROVINSI

SUMATERA SELATAN,

Page 56: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA

2 (DUA) SASARAN YANG TERDAPAT DALAM RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

SKPD : INSPEKTORAT

Palembang, Februari 2015

INSPEKTUR PROVINSI SUMATERA SELATAN,

Persentase SKPD dengan status Laporan

Kinerja baik

% 65,00 62,16 95,63

Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan

yang ditindaklanjuti

1. Badan Pemeriksa Keuangan % 85,00 80,52 94,73

2. Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam

Negeri

% 90,00 100,00 111,11

3. Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis % 70,00 68,47 97,81

4. Inspektorat Provinsi % 90,00 43,60 48,44

Persentase peningkatan nilai Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

% 75,00 57,40 76,53

Opini terhadap Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi Sumatera Selatan meningkat dari

WDP menjadi WTP dengan Paragraf Penjelas

WDP dengan

DPP

WDP dengan

DPP

WDP 75,00

Terlaksananya SPIP pada SKPD di Lingkungan

Pemprov. Sumsel

Persentase SKPD yang telah menerapkan

SPIP

% 20,00 29,42 147,10

KetSasaran Indikator Kinerja Satuan Target RealisasiPersentase

Capaian (%)

Meningkatnya kualitas Laporan Keuangan

Provinsi, Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah dan Laporan Kinerja

SKPD

Page 57: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma

Visi : Menjadi lembaga pengawas internal yang profesional sebagai penjamin mutu dan mitra kerja dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik

Misi : 1. Meningkatkan kapabilitas pengawasan melalui aparat pengawasan yang profesional.

2. Melaksanakan pengendalian internal melalui Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

3. Meningkatkan koordinasi dan sinergitas pelaksanaan kegiatan pengawasan, baik sesama APIP maupun Aparat Pengawasan Eksternal.

4. Meningkatkan kualitas Laporan Keuangan, Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

2014 2015 2016 2017 2018

1 6 7 8 9 10

1. 1. 1. 65% 70% 75% 80% 85%

2. 75% 78% 80% 82% 84%

3.

1. Badan Pemeriksa Keuangan 85% 86% 87% 88% 90%

2. 90% 92% 94% 97% 98%

3. Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis 70% 71% 75% 76% 90%

4. Inspektorat Provinsi 90% 94% 96% 97% 98%

4. 1. WTP WTP WTP

2.

2. 20% 50% 75% 90% 100%

Palembang, Februari 2015

INSPEKTUR PROVINSI

SUMATERA SELATAN

Drs. TANDA SUBAGIO, Ak, M.M

Pembina Utama Madya

NIP.195707171985121001

No TUJUAN

2

MATRIKS RENSTRA (RS)

TAHUN 2013-2018

INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN

TARGET

3

WTP

dengan

DPP

WTP

dengan

DPP

PROGRAM

5

Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan

yang ditindaklanjuti pada :

Opini terhadap Laporan Keuangan

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan

meningkat dari WDP menjadi WTP

Reformasi Birokrasi dan Pencegahan Korupsi

Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan

Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

Mengoptimalkan pengawasan

yang sesuai dengan prosedur

SASARAN

Meningkatnya kualitas Laporan

Keuangan Provinsi, Laporan

Penyelenggaraan Pemerintah

Daerah dan Laporan Kinerja SKPD

Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam

Negeri

Terlaksananya SPIP pada SKPD di

Lingkungan Pemprov Sumsel mulai

Tahun 2014

Meningkatkan pengendalian

Intern Pemerintah Daerah

INDIKATOR KINERJA

4

Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan

Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

Persentase SKPD dengan status Laporan

Kinerja baik

Persentase peningkatan nilai Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Peningkatan Sistem Pengawasan Internal

dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan

KDH

Reformasi Birokrasi dan Pencegahan Korupsi

Reformasi Birokrasi dan Pencegahan

Korupsi

Persentase jumlah SKPD yang telah menerapkan

SPIP

Page 58: INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Jalan Ade Irma