89
INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK SILAT PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE DI RANTING SAMPANG KABUPATEN CILACAP SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh: WILDAN NABET NIM. 102331189 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO 2015

INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA

PENCAK SILAT PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE

DI RANTING SAMPANG KABUPATEN CILACAP

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN

Purwokerto untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh:

WILDAN NABET

NIM. 102331189

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

PURWOKERTO

2015

Page 2: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK
Page 3: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK
Page 4: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK
Page 5: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini, saya:

Nama : Wildan Nabet

NIM : 102331189

Jenjang : S-1

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa naskah skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil

penelitian atau hasil karya saya sendiri kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk

sumbernya.

Purwokero, 03 Juni 2015

Saya yang menyatakan,

Widan Nabet

NIM: 102331189

Page 6: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

iii

Page 7: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

iv

NOTA DINAS PEMBIMBING

Purwokerto, 03 Juni 2015

Hal : Pengajuan Munaqosyah Skripsi

Sdr. Wildan Nabet

Lamp : 3 (tiga) Eksemplar

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan IAIN

Purwokerto

Di Purwokerto

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Setelah saya melakukan bimbingan, arahan, koreksi dan perbaikan

seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara:

Nama : Wildan Nabet

Nim : 102331189

Judul : Internalisasi Nilai-nilai Islam pada Lembaga Pencak Silat

Persaudaraan Setia Hati Terate di Ranting Sampang Kabupaten

Cilacap

Dengan ini kami mohon agar skripsi mahasiswa tersebut di atas dapat

dimunaqosyahkan.

Demikian atas perhatian Bapak kami mengucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Purwokerto, 03 Juni 2015

Pembimbing,

M.A. Hermawan, M.S.I

NIP. 197712141 201101 1 003

Page 8: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

v

MOTTO

من عيف المؤمن القوي خير وأحب إلى للاه المؤمن الضه

“Orang beriman yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dari pada orang

beriman yang lemah.” (Riwayat Muslim)

Page 9: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

Ibunda Nur Soniati dan Ayahanda Saiful Anam tercinta yang dengan segala

doa, kasih sayang, motifasi, perhatian, canda ria, pengertian, dan

kesabarannya, membuatku ingin berbuat yang terbaik dalam hidup. Tanpa

beliau, saya tidak akan seperti sekarang ini.

Adikku Zulfa haesi dan Arzik Fikrian, semoga dalam meraih cita-cita

dimudahkan oleh Allah SWT dan meraih kesuksesan. Aamiin…..

Keluarga besarku semuanya, yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu

persatu yang selalu menerima saya apa adanya, memberikan dukungan dan

doa. Tanpa keadaanya, saya juga tidak akan bisa seperti sekarang.

Page 10: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

vii

WILDAN NABET

NIM: 102331189

Program Studi S-1 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Institut Agama Islam Negri (IAIN) Purwokerto

Abstrak

Sejak bergulirnya era reformasi tahun 1998 di Indonesia, media masa mulai

tumbuh subur dan berkembang dengan pesat. Apalagi setelah ditetapkannya

undang-undang tentang kebebasan pers oleh DPRD RI, perkembangan media

massa saat ini disatu sisi merupakan gejala yang cukup positif untuk mendukung

tumbuh dan berkembangnya kesadaran masyarakat akan demokrasi. Namun disisi

lain, perkembangan media massa saat ini juga dapat membahayakan

perkembangan kepribadian, sikap dan perilaku moral anak-anak bangsa. Berbagai

macam tayangan yang fulgar, erotis dan sensual dari berbagai macam media

massa telah berlangsung terus-menerus dalam kehidupan sehari-hari di

lingkungan masyarakat kita. Tayangan-tayangan yang tidak mendidik dan jauh

dari nilai-nilai moral tersebut dengan mudahnya dapat dilihat dan dinikmati oleh

siapa saja tidak terkecuali oleh salah satu keluarga atau orang-orang terdekat kita.

Banyaknya suguhan yang cukup fulgar oleh media massa baik cetak maupun

elektronik yang tidak pantas dan belum saatnya diterima oleh anak-anak, secara

perlahan tapi pasti telah mulai berdampak pada rusaknya moral dan kepribadian

anak-anak bangsa.

Lembaga pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting

Sampang Kabupaten cilacap memiliki peranan yang cukup penting dalam

memberikan benteng pertahanan dan menyatukan nilai-nilai Islam kepada anak

agar terhindar dari jeratan negatif media massa. Persoalan yang akan dijawab

dalam penelitian ini adalah nilai-nilai Islam apa saja yang ada, dan bagaimana

proses internalisasi nilai-nilai Islam pada PSHT terhadap para siswanya ?

Penelitian ini menunjukan bahwa PSHT Ranting Sampang dalam

menginternalisasikan nilai-nilai Islam kepada siswanya dilakukan melalui dasar

atau azaz PSHT, yaitu Persaudaraan, olahraga, kesenian, beladiri, dan kerohanian.

Dalam praktiknya proses internalisasi nilai-nilai pendidika Islam pada PSHT

Ranting Sampang dilaksanakan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: pra

latihan seperti; berwudhu, penghormatan, dan do’a sebelum latihan. Kegiatan inti,

meliputi; pemanasan, latihan tekhik, dan kerohanian ,Terakhir adalah penutup,

meliputi; meditasi, sholat asar berama’ah, penghormatan, do’a penutup dan

berjabat tangan. Adapun kegiatan lainnya seperti; do’a bersama, tasyakuran

(do’a), zakat fitrah, halal bihalal, latihan. Dari tahapan dan berbagai kegiatan

tersebut nilai-nilai yang tertanam meliputi; nilai ibadah, nilai akhlak kepada Allah,

nilai akhlak kepada sesama, nilai sosial.

Kata kunci: internalisasi nilai, nilai-nilai Islam dan PSHT.

Page 11: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

viii

KATA PENGANTAR

رحمنالرحىمل االل م س ب

Alkhamdulillahirobbil’alamin. Segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan

semesta alam atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh

gelah Sarjana Srata Satu Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Purwokerto.

Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW dan seluruh keluarga serta pengikut-pengikutnya.

Selanjutnya dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan

terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, bantuan,

arahan serta motivasi kepada penulis. Oleh karena itu dengan ketulusan hati,

izinkanlah penulis menyampaikan terimakasih kepada yang terhormat:

1. Dr. H. A. Luthfi Hamidi, M. Ag., Rektor Institut Agama Islam Negeri

Purwokerto.

2. Drs. H. Munjin, M. Pd.I., Wakil Rektor I Institut Agama Islam Negeri

Purwokerto.

3. Drs. Asdlori, M. Pd. I., Wakil Rektor II Institut Agama Islam Negeri

Purwokerto.

4. H. Supriyanto, Lc., M.S.I., Wakil Rektor III Institut Agama Islam Negeri

Purwokerto.

Page 12: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

ix

5. Kholid Mawardi, S.Ag., M. Hum., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.

6. Dr. Rohmat, M. Ag., M. Pd, Sekretaris Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.

7. Dr. Suparjo, M.A., Ketua Jurusan Studi Pendidikan Agama Islam Institut

Agama Islam Negeri Purwokerto.

8. Sumiarti, M. Ag., Penasehat Akademik PAI 5 tahun 2015 Institut Agama

Islam Negeri Purwokerto.

9. M.A. Hermawan, M.S.I selaku Dosen Pembimbing skripsi, yang penuh

dengan kesabaran dan keikhlasan memberikan arahan dan masukan sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

10. Segenap Dosen dan staf administrasi Institut Agama Islam Negeri Purwokerto

yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan dan arahan sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Para pelatih dan siswa pencak silat PSHT di ranting Sampang yang tidak bisa

disebut satu-persatu yang selalu membantu dalam memberikan informasi-

informasi penting untuk melengkapi skripsi penulis

12. Ayahanda Saiful Anam, Ibunda Nur Soniati, dan adik-adiku Zulfa Haesi dan

Arzik Fikrian yang selalu memberikan bantuan dari segi riil dan materiil serta

motivasi dan do’a yang tak pernah berujung;

13. Perempuan sholikhah Ida Nur Laeli sebagai calon istriku yang tiada henti-

hentinya memberikan semangat dan doa kepada saya yang menjadikan skripsi

ini cepat terselesaikan.

Page 13: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

x

14. Trimakasih buat sahabatku: ishak, erus, helmi, hamim, oji, budi, veri, yang

selalu membantu saya selama saya di purwokerto dalam membuat skripsi.

15. Teman-teman PAI-5 angkatan 2010, terimakasih atas motivasi, pengalaman,

saran, dan kritik, semoga persaudaraan kita tetap terjalin dengan baik;

16. Achmad Fauzi Romadhon, Ida Nur Laeli, Bisri Mustofa, dan muntaha

makhfud, helmi fuadi sebagai partner dalam berlomba-lomba mengerjakan

skripsi;

17. Serta semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Tidak ada kata yang dapat penulis ucapkan untuk menyampaikan rasa

terimakasih melainkan hanya do’a semoga amal baiknya diterima dan diridhoi

oleh Allah SWT sebagai amal sholeh dan teriring do’a Jazakumullah Ahsanal

Jaza.

Purwokerto, 03 Juni 2015

Wildan Nabet

NIM. 102331189

Page 14: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................iii

HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING ....................................................iv

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................................................vi

ABSTRAK ..........................................................................................................vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................xi

DAFTAR TABEL ...............................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xvi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Definisi Oprasional ........................................................................ 10

C. Rumusan Masalah ........................................................................ 13

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 14

E. Kajian Pustaka ...............................................................................15

F. Sistematika Pembahasan ................................................................16

BAB II : INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEBAGA PENCAK

SILAT

A. Internalisasi Nilai-Nilai Islam ........................................................18

Page 15: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

xii

1. Pengertian Internalisasi Nilai-Nilai Islam ................................18

2. Tujuan Internalisasi Nilai-Nilai Islam .....................................21

3. Nilai-Nilai Islam ......................................................................24

4. Sumber-Sumber Internalisasi Nilai-Nilai Islam ......................35

5. Dasar-Dasar Internalisasi Nilai-Nilai Islam ............................. 38

6. Metode Internalisasi Nilai-Nilai Islam .................................... 41

B. Pencak Silat ..................................................................................49

1. Pengertian Pencak Silat ...........................................................49

2. Sejarah Pencak Silat .................................................................52

3. Tujuan Pencak Silat .................................................................53

4. Aspek Dasar Pencak Silat ........................................................55

C. Nilai-Nilai Islam pada Pencak Silat ..............................................56

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .............................................................................. 64

B. Lokasi Penelitian ............................................................................ 64

C. Objek dan subjek Penelitian .......................................................... 65

D. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 66

E. Metode Analisis Data .................................................................... 69

BAB IV : PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate

(PSHT) .........................................................................................72

B. Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)

Ranting Sampang, Kab. Cilacap ..................................................81

Page 16: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

xiii

C. Analisis Data ...............................................................................115

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................132

B. Saran-saran ..................................................................................133

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 17: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Daftar warga (pelatih) pencak silat PSHT Ranting Sampang, 87

Tabel 4.2 Daftar siswa pencak silat PSHT Ranting Sampang, 88

Tabel 4.3 Daftar sarana dan prasarana, 89

Tabel 4.4 Daftar progam kegiatan PSHT Ranting Sampang, 90

Page 18: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Lambang PSHT, 75

Gambar 4.2 Struktur Organisasi PSHT Ranting Sampang, 86

Page 19: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar wawancara ketua PSHT Ranting Sampang sekaligus pelatih

Lampiran 2 Daftar wawancara siswa PSHT ranting Sampang

Lampiran 3 Daftar Observasi

Lampiran 4 Pedoman wawancara

Lampiran 5 Hasil wawancara

Page 20: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

NIM: 102331189

Program Studi S-1 FakultasTarbiyahdanIlmuKeguruan Institut Agama Islam Negri (IAIN) Purwokerto

Abstrak

Sejak bergulirnya era reformasi tahun 1998 di Indonesia, media masa mulai tumbuh subur dan berkembang dengan pesat. Apalagi setelah ditetapkannya undang-undang tentang kebebasan pers oleh DPRD RI, perkembangan media massa saat ini disatu sisi merupakan gejala yang cukup positif untuk mendukung tumbuh dan berkembangnya kesadaran masyarakat akan demokrasi. Namun disisi lain, perkembangan media massa saat ini juga dapat membahayakan perkembangan kepribadian, sikap dan perilaku moral anak-anak bangsa. Berbagai macam tayangan yang fulgar, erotis dan sensual dari berbagai macam media massa telah berlangsung terus-menerus dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat kita. Tayangan-tayangan yang tidak mendidik dan jauh dari nilai-nilai moral tersebut dengan mudahnya dapat dilihat dan dinikmati oleh siapa saja tidak terkecuali oleh salah satu keluarga atau orang-orang terdekat kita. Banyaknya suguhan yang cukup fulgar oleh media massa baik cetak maupun elektronik yang tidak pantas dan belum saatnya diterima oleh anak-anak, secara perlahan tapi pasti telah mulai berdampak pada rusaknya moral dan kepribadian anak-anak bangsa.

Lembaga pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Sampang Kabupaten cilacap memiliki peranan yang cukup penting dalam memberikan benteng pertahanan dan menyatukan nilai-nilai Islam kepada anak agar terhindar dari jeratan negatif media massa. Persoalan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah nilai-nilai Islam apa saja yang ada, dan bagaimana proses internalisasi nilai-nilai Islam pada PSHT terhadap para siswanya ?

Penelitian ini menunjukan bahwa PSHT Ranting Sampang dalam menginternalisasikan nilai-nilai Islam kepada siswanya dilakukan melalui dasar atau azaz PSHT, yaitu Persaudaraan, olahraga, kesenian, beladiri, dan kerohanian. Dalam praktiknya proses internalisasi nilai-nilai pendidika Islam pada PSHT Ranting Sampang dilaksanakan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: pra latihan seperti; berwudhu, penghormatan, dan do’a sebelum latihan. Kegiatan inti, meliputi; pemanasan, latihan tekhik, dan kerohanian ,Terakhir adalah penutup, meliputi; meditasi, sholat asar berama’ah, penghormatan, do’a penutup dan berjabat tangan. Adapun kegiatan lainnya seperti; do’a bersama, tasyakuran (do’a), zakat fitrah, halal bihalal, latihan. Dari tahapan dan berbagai kegiatan tersebut nilai-nilai yang tertanam meliputi; nilai ibadah, nilai akhlak kepada Allah, nilai akhlak kepada sesama, nilai sosial.

Kata kunci: internalisasi nilai, nilai-nilai Islam dan PSHT.

Page 21: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................iii

HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING ....................................................iv

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................................................vi

ABSTRAK ..........................................................................................................vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................xi

DAFTAR TABEL ...............................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Definisi Oprasional ........................................................................ 9

C. Rumusan Masalah ........................................................................ 11

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 11

E. Kajian Pustaka ...............................................................................12

F. Sistematika Pembahasan ................................................................14

BAB II : INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEBAGA PENCAK

SILAT

A. Internalisasi Nilai-Nilai Islam ........................................................16

1. Pengertian Internalisasi Nilai-Nilai Islam ................................16

Page 22: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

2. Tujuan Internalisasi Nilai-Nilai Islam .....................................18

3. Nilai-Nilai Islam ......................................................................23

4. Sumber-Sumber Internalisasi Nilai-Nilai Islam ......................33

5. Dasar-Dasar Internalisasi Nilai-Nilai Islam ............................. 36

6. Metode Internalisasi Nilai-Nilai Islam .................................... 43

B. Pencak Silat ..................................................................................51

1. Pengertian Pencak Silat ...........................................................51

2. Sejarah Pencak Silat .................................................................54

3. Tujuan Pencak Silat .................................................................55

4. Aspek Dasar Pencak Silat ........................................................57

C. Nilai-Nilai Islam pada Pencak Silat ..............................................58

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .............................................................................. 66

B. Lokasi Penelitian ............................................................................ 66

C. Objek dan subjek Penelitian .......................................................... 67

D. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 67

E. Metode Analisis Data .................................................................... 70

BAB IV : PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate

(PSHT) .........................................................................................73

B. Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)

Ranting Sampang, Kab. Cilacap ..................................................82

C. Analisis Data ...............................................................................115

Page 23: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................132

B. Saran-saran ..................................................................................133

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 24: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses perubahan dan perkembangan manusia

menuju ke arah yang lebih baik dan sempurna. Hal ini mengandung arti bahwa

pendidikan bersifat dinamis karena jika kebaikan dan kesempurnaan tersebut

bersifat statis maka ia akan kehilangan nilai kebaikannya.1

Bila pendidikan diartikan sebagai latihan mental, moral, dan fisik yang

bisa menghasilkan manusia berbudaya tinggi maka pendidikan berarti

menumbuhkan personalitas (kepribadian) serta menanamkan rasa tanggung

jawab. Usaha kependidikan bagi manusia menyerupai makanan yang

berfungsi memberikan vitamin bagi pertumbuhan manusia.

Tujuan dan sasaran pendidikan berbeda-beda menurut pandangan

hidup masing-masing pendidikan atau lembaga pendidikan. Oleh karenanya

perlu dirumuskan pandangan hidup Islam yang mengarahkan tujuan dan

sasaran pendidikan Islam. Potongan ayat di dalam Al-Qur’an surat Al-Imron

ayat 19 di bawah ini memberikan landasan dan pandangan bahwa

sesungguhnya Agama yang paling benar (diridhoi) Allah SWT hanyalah

agama Islam.

1 Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam; Perkembangan Integratif di Sekolah, Keluarga dan

Masyarakat, (Yogyakarta: LkiS, 2009), hlm. 18.

Page 25: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

2

Oleh karena itu, bila manusia yang berpredikat muslim, benar-benar

akan menjadi penganut agama yang baik, menaati ajaran Islam dan menjaga

agar rahmat Allah tetap berada pada dirinya. Ia harus mampu memahami,

menghayati, dan mengamalkan ajarannya sesuai iman dan akidah Islam.

Untuk tujuan itulah, manusia harus dididik melalui proses pendidikan

Islam. Berdasarkan pandangan di atas, pendidikan Islam berarti sistem

pendidikan yang dapat memberikan kemampuan seseorang untuk memimpin

kehidupannya sesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telah menjiwai

dan mewarnai corak kepribadiannya. Dengan kata lain, manusia yang

mendapatkan pendidikan Islam harus mampu hidup di dalam kedamaian dan

kesejahteraan sebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam.

Dengan demikian pengertian pendidikan Islam adalah suatu sistem

kependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh

hamba Allah, sebagaimana Islam telah menjadi pedoman bagi seluruh aspek

kehidupan manusia, baik duniawi maupun ukhrawi.

Mengingat luasnya jangkauan yang harus digarap oleh pendidikan

Islam, maka pendidikan Islam tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan

umat manusia, baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

maupunn tuntutan pemenuhan kebutuhan hidup rohaniah. Kebutuhan itu

semakin meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan manusia itu sendiri. Oleh

karena itu, dilihat dari pengalamannya, pendidikan Islam berwatak akomodatif

Page 26: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

3

terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuai acuan norma-norma kehidupan

Islam.2

Pendidikan juga hendaknya menciptakan sebuah wadah dimana peserta

didik bisa secara aktif mempertajam dan memunculkan ke permukaan potensi-

potensinya, sehingga menjadi kemampuan-kemampuan yang dimiliki secara

ilmiah. Definisi ini juga memungkinkan sebuah keyakinan bahwa manusia

secara alamiah memiliki dimensi jazad, kejiwaan, dan spiritualis. Disamping

itu, definisi yang sama memberikan ruang untuk berasumsi bahwa manusia

memiliki peluang untuk bersifat mandiri, aktif, rasional, dan spiritual.

Tujuan dalam proses pendidikan adalah suasana ideal yang ingin

diwujudkan. Dalam dunia pendidikan, suasana ideal itu dapat dilihat dari

tujuan akhir pendidikan, yang biasanya dirumuskan dalam rumusan yang

secara padat dan singkat, misalnya; berkepribadian muslim, insan kamil, dan

sebagainya. Tujuan ini adalah kristalisasi nilai-nilai yang ingin diwujudkan

dalam pribadi peserta didik. Oleh karena itu, tujuan akhir harus bersifat

komprehensif, mencangkup seluruh aspek yang terintegrasi dalam pola pikir

kepribadian ideal yang bulat dan utuh.3

Bukan merupakan hal yang mudah tentunya bagi seorang pendidik

untuk menjadikan pengajaran maupun pembiasaan guna mencapai tujuan

pendidikan secara umum sehingga peserta didik dapat berubah ke arah positif

sebagai wujud dari proses transformasi dan internalisasi nilai-nilai Islam.

2 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam; Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan

Interdisipliner, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), hlm. 7-8. 3 Muhammad Muntahibun Nafis, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Teras, 2011), hlm.

18.

Page 27: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

4

Pendidikan nilai adalah upaya untuk membantu peserta didik mengenal,

memahami pentingnya menginternalisasikan nilai-nilai yang pantas dan

semestinya dijadikan panduan bagi sikap dan prilaku manusia baik secara

perorangan maupun secara kelompok dalam suatu masyarakat.4

Berdasarkan wawancara dengan Tri Puji Lestari sebagai sekretaris

pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Sampang

Kabupaten Cilacap, mengatakan Pencak silat adalah salah satu lembaga

pendidikan yang bersifat nonformal, tetapi di dalam pencak silat PSHT

tersebut diadakan kegiatan pendidikan yang secara teratur, sistematis,

mempunyai tanggung jawab perpanjangan kurun waktu tertentu, mulai dari

pendidikan awal sampai akhir, dilaksanakan berdasarkan aturan yang telah

ditetapkan oleh Ranting, Cabang dan Pusat Pencak Silat PSHT.

Pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di sini memiliki

lima aspek (ajaran) utama, yaitu persaudaraan, olahraga, kesenian, beladiri,

dan kerohanian atau spiritual. Aspek persaudaraan diharapkan dapat

membentuk seseorang untuk mempunyai jiwa solidaritas yang tinggi,

berperiaku sopan santun untuk menjaga perasaan atau hati orang lain dan

saling hidup rukun dalam bermasyarakat. Aspek olahraga akan membantu

seseorang untuk mendapatkan kesehatan jasmani, semangat dan pemberani,

karena pepatah mengatakan “ dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang

kuat”. Aspek kesenian akan membantu untuk mengatasi berbagai macam

permasalahan, karena kesenian ini adalah sebuah perkembangan yang telah

4 M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), hlm.

146.

Page 28: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

5

diajarkan di dalam pencak silat PSHT baik segi fisik maupun pola pikir.

Aspek beladiri akan membantu atau membela diri sendiri dan orang lain disaat

ada sebuah kekerasan yang tidak didasari dengan hukum atau main hakim

sendiri. Sedangkan kerohanian ini dapat meningkatkan keimanan dan

ketakwaan kepada Allah SWT karena di dalam sebuah kehidupan ibaratkan

padi, dimana padi itu semakin berisi pasti semakin merunduk, begitu pula

dengan manusia, semakin manusia itu tahu banyak tentang ilmu agama pasti

akan semakin merunduk kepada Allah dan mempunyai pemikiran yang

religiusitas. Jadi setiap aspek yang terkandung pada pencak silat sangat

penting artinya untuk melengkapi upaya pembentukan kepribadian, untuk

menjadi manusia yang berbudi luhur, tahu benar dan salah. Oleh karena itu

dengan pembelajaran di PSHT sudah pasti bisa menjadi orang yang

berperilaku baik dan bisa menjadi suri tauladan di lingkungan masyarakat,

sekolah dan keluarga.5

Di dalam pencak silat PSHT penulis juga melihat hal-hal yang unik,

dalam pembelajaran pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate. Berikut

beberapa kegiatan yang sudah direalisasikan dan di dalamnya mengandung

nilai-nilai Islam :6

1. Doa bersama antara siswa dan pelatih setiap sebelum latihan dimulai, di

dalam doa ini tidak hanya sekedar berdoa, tetapi doa disini dibarengi

dengan gerakan-gerakan yang khas dari pencak silat Persaudaraan Setia

5 Wawancara dengan Tri Puji Lestari (Sekretaris PSHT Ranting Sampang), pada tanggal 4

Juni 2014, hari Rabu, pukul 14.30 WIB. 6 Observasi tempat latihan pencak silat PSHT Ranting Sampang Kecamatan Cilacap, pada

tanggal 4 Juni 2014, hari Rabu, pukul 14.00-17.00.

Page 29: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

6

Hati Terate yang setiap gerakan mempunyai tujuan dan makna tersendiri

untuk meminta perlindugan dari Allah SWT.

2. Berwudhu sebelum latihan dimulai.

3. Ke-SH-an (siraman rohani) saat istirahat, untuk memberikan

pengarahan,pengetahuan kepada siswa dan penyejuk hati.

4. Sholat asar secara berjama’ah antara siswa dengan pelatih

5. Doa penutup setiap latihan selesai oleh siswa dan pelatih

6. Siswa dan pelatih saling berjabat tangan sebelum siswa dibubarkan dengan

tujuan untuk saling bermaaf-maafan selama pelatihan berlangsung.

Selain itu menurut Syamsul Ma’arif sebagai Ketua PSHT Ranting

Sampang, mengatakan ada beberapa kegiatan yang sudah direalisasikan dan di

dalamnya mengandung nilai-nilai Islam, yaitu :7

1. Istighosah atau doa bersama setiap satu bulan satu sekali

2. Pengambilan sabuk saat kenaikan tingkat, pengambilan sabuk ini

dilaksanakan bergiliran (satu orang) diadakan pada tengah malam di

pemakaman dengan tujuan seperti halnya ziarah kubur untuk

mengingatkan siswa agar tidak takabur dan sombong dengan kelebihan

yang dimiliki karena sehebat apapun manusia pasti akan kembali ke tanah

atau kembali kepada yang menciptakan.

3. Halal bihalal siswa dan pelatih setiap idhul fitri

4. Tahlilan bersama para pelatih atau Tasyakuran wajib setelah pengesahan

atau dilantik menjadi pelatih.

7 Wawancara dengan Syamsul Ma’arif (Ketua PSHT Ranting Sampang), pada tanggal 4

Juni 2014, hari Rabu, pukul 15.30.

Page 30: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

7

5. Zakat fitrah

Dari pemikiran tersebut, maka pencak silat PSHT sebagai seni beladiri

dengan multi aspeknya dijadikan sarana untuk membina akhlak, moral dan

tingkah laku manusia. Oleh sebab itu peneliti ingin mengetahui nilai-nilai

Islam apa saja yang diajarkan pada pencak silat PSHT Ranting Sampang

kepada peserta didiknya, baik penyampaian teknik beladiri pada latihan, dan

proses penanaman nilai-nilai Islam pada anak didiknya melalui latihan pencak

silat PSHT yang mempunyai peranan penting pada pembentukan watak dan

kepribadian peserta didik. Maka dari itu peneliti tertarik untuk membahas dan

mengkaji tentang internalisasi nilai-nilai Islam pada lembaga PSHT.

Pemilihan penulis mengambil judul internalisasi nilai-nilai Islam pada

lembaga pencak silat PSHT di Ranting Sampang Kecamatan Cilacap ini ada

beberapa alasan atau latar belakang yaitu;

Pertama penulis memilih lembaga pencak silat untuk mengatasi hal-

hal negatif dan menyatukan nilai-nilai islam kepada siswa, agar para siswa ini

bukan hanya mengetahui dan memahami akan tetapi juga mampu

mengamalkannya kedalam kehidupan ssehari-hari. karena lembaga-lembaga

lain yang mengajarkan pendidikan islam seperti pondok pesantren, skolah

madrasah,sekolah diniyah, TPQ dan lain sebagainya menurut saya itu sudah

hal yang wajar dan biasa karena lembaga tersebut itu sudah pasti seharusnya

mengajarkan tentang pendidikan Islam dan menurut saya tidak ada sebuah

keunikan atau nilai lebih.

Page 31: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

8

Berbeda dengan lembaga pencak silat, Kalau kita lihat dari luar pasti

banyak orang yang berpikir Lembaga ini identik dengan kekerasan, yang akan

menjadikan perkelahian, tawuran, penindasan bagi yang lemah dan

sebagainya. Tapi saya sebagai peneliti sudah membuktikan sendiri bahwa

pencak silat bukan hanya mengajarkan bagaimana cara berkelahi, menjaga diri

dan sebagainya. Akan tetapi Pencak silat juga mengajarkan nilai-nilai positif

kepada siswa-siswanya untuk pengontrolan diri agar bisa menyeimbangkan

kelebihannya agar tidak melakukan hal-hal negatif seperti perkelahian atau

tawuran, minum-minuman keras, membunuh maupun memperkosa kaum

lemah.

kedua alasan kenapa penulis lebih memilih pencak silat PSHT di

banding pencak silat lainnya. Karena pertama pencak silat PSHT adalah

organisasi terbesar di Indonesia. Kedua PSHT mempunyai tujuan mendidik

manusia berbudi luhur, tahu benar dan salah, dan mencari persaudaraan.

Ketiga PSHT adalah satu-satunya pencak silat yang menggunakan sabuk akhir

dengan kain mori (kafan), yang menandakan pencak silat ini memiliki jiwa

berani mati, yang dimaksud dengan berani mati disini bukan berani mati

dengan cara konyol seperti bunuh diri dan lain sebagainya, akan tetapi berani

mati disini maksudnya berani diambil nyawanya kapan saja oleh Allah SWT

karena sudah memiliki bekal yang cukup dengan cara mengamalkan ajaran-

ajaran Islam dan menjauhi larangan-laranganya, hal ini sudah dijelaskan

dalam pepacuh dan larangan-larangan PSHT.

Page 32: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

9

Ketiga alasan penulis memilih lembaga pencak silat PSHT di Ranting

Sampang, karena di sana telah mampu mengubah pola hidup atau watak

dimana angota yang awalnya tidak melakukan perintah-perintah Allah seperti

sholat wajib lima waktu puasa dan lain-lain, memiliki rasa solidaritas yang

kuat terhadap sesama dan lingkungan, kurang dewasa dalam bertingkah,

sombong, tidak memiliki rasa sopan santun kepada yang lebih muda bahkan

terhadap orang yang lebih tua, kurang memiliki rasa tanggungjawab dan

sering mengabaikan apa yang telah menjadi tanggungjawabnya, tidak

memiliki rasa percaya diri walaupun ia mampu dalam hal tersebut, dan sangat

kurang dalam bertakwa kepada Allah SWT.

Dengan mengikuti lembaga pencak silat PSHT di Ranting Sampang

sekarang selalu melaksanakan perintah-perintah Allah seperti sholat wajib di

awal waktu, puasa wajib atau sunah dan lain-lain, memiliki jiwa solidaritas

yang sangat tinggi terhadap sesama dan lingkungan bahkan anggota PSHT

rela mati demi membela anggota PSHT yang lain dengan catatan dalam posisi

benar, menjadi lebih dewasa dalam bersikap terhadap sesama, selalu merendah

diri walaupun pada hakikatnya ia mampu untuk melakukannya, memiliki etika

moral atau akhlak yang baik terhadap lingkungan sekitar, bertanggungjawab

atas segala yang diperbuat, lebih percaya diri dengan sesuatu yang akan

dilakukan dan selalu meningkatkan ketakwaanya kepada Allah SWT dengan

cara lebih rajin dalam melaksanakan semua perintahNya dan selalu menjauhi

perbuatan-perbuatan yang di larang oleh agama, karena para anggota PSHT

percaya segala sesuatu yang telah ia dapatkan itu semua hanya milik Allah

Page 33: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

10

SWT. Dan dari semua orang tua yang anaknya mengikuti lembaga pencak

silat PSHT sangat mendukung semua kegiatan yang ada di dalamnya karena

orang tua telah mendapatkan dampak positif dengan perubahan perilaku anak

tersebut.

Selain itu juga di Sampang telah konsisten dari segi kepelatihan,

tempat latihan dan berjalan dari tahun 1989 sampai sekarang, walaupun dulu

tahun 2007 pernah fakum latihan kurang lebih lima bulan, tetapi telah mampu

meluluskan siswa menjadi pelatih PSHT tujuh (7) angkatan lebih. Disamping

itu juga sudah mendapatkan juara satu dalam pertandingan Komda (antar

Kecamatan), se-Kabupaten Cilacap, Karisidenan (antar Kabupaten) dan antar

Propinsi. Antusias remaja Kecamatan Sampang sangat tinggi dalam mengikuti

lembaga silat Persaudaraan Setia Hati Terate dari situlah penulis tertarik untuk

memilih tempat sebagai objek penelitian.

B. Definisi Oprasional

Untuk memahami judul yang ada dalam skripsi ini, maka penulis akan

menjelaskan istilah - istilah dalam judul skripsi di atas sebagai berikut:.

1. Internalisasi Nilai-nilai Islam

Internalisasi merupakan suatu proses yang harus terjadi dalam

pendidikan. Internalisasi bukan hanya sekedar transformasi ilmu

pengetahuan oleh pendidik kepada peserta didik, tetapi menekankan

kepada penghayatan serta pengaktualisasian ilmu penetahuan yang berupa

nilai sehingga nilai tersebut menjadi kepribadian dan prinsip dalam

hidupnya.

Page 34: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

11

Internalisasi berasal dari kata internal yang berarti menyangkut

bagian dalam. Secara etimologi, internalisasi menunjukan suatu proses.

Dalam kaidah Bahasa Indonesia akhiran isasi mempunyai devinisi proses.

Sehingga internalisasi dapat didevinisikan sebagi suatu proses.

Internalisasi diartinkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

edisi ketiga adalah pembiasaan, penanaman, pengorganisasian,

penghayaan, terhadap suatu ajaran, doktrin, atau nilai sehingga merupakan

keyakinan dan kesadaran akan kebenaran doktrin atau nilai yang

diwujudkan dalam sikap dan perilaku.8

Sedangkan menurut rohmat mulyana dalam bukunya yang berjudul

Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, internalissasi adalah menyatukan

nilai dalam diri seseorang, atau dalam bahasa psikologi merupakan

penyesuaian keyakinan, nilai, sikap, praktik, dan aturan baku pada diri

seseorang.9

Nilai Islam adalah keberhargaan terhadap sesuatu yang berkaitan

dengan konsep yang mengandung mutu dari suatu bimbingan yang

diberikan si pendidik kepada peserta didik terhadap perkembangan

jasmani dan rohani menuju kepribadian utama berdasarkan nilai-nilai

Islam, sehingga dalam menentukan sikap, prilaku, ucapan, dan perbuatan

sesuai dengan nilai-nilai Islam

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

internalisasi nilai-nilai Islam adalah menyatukan keberhargaan nilai Islam

8 Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke tiga, (Jakarta PT: Persero, 2007), hlm. 439.

9 Rohmat Mulyana, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, (Bandung: Alfabeta, 2011),

hlm. 21.

Page 35: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

12

ke dalam diri seseorang melalui pembiasaan, penanaman,

pengorganisasian, penghayatan, terhadap suatu ajaran untuk dijadikan

sebagai sikap, perilaku, ucapan dan perbuatan sesuai dengan ajaran Islam.

Jadi internalisasi nilai-nilai Islam merupakan ke arah pertumbuhan

batiniah atau rohaniah peserta didik. Pertumbuhan itu terjadi ketika siswa

menyadari sesuatu “nilai” yang terkandung dalam nilai Islam dan

kemudian nilai-nilai itu dijadikan suatu “sistem nilai diri” sehingga

menuntun segenap pernyataan sikap, tingkah laku, dan perbuatan

moralnya dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Jadi internalisasi nilai-nilai Islam yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah proses penyatuan nilai-nilai Islam dari setiap pribadi anggota

PSHT, baik yang berhubungan dengan Allah SWT, dengan sesama

manusia maupun dengan lingkungan, agar mampu mennyeimbangkan

antara pikiran, hati dan perilaku yang baik. Hasilnya tiap-tiap anggota

dapat meningkatkan rasa solidaritas, kejujuran, kemandirian, tanggung

jawab, beretika baik dengan lingkungan sekitar dan bertakwa kepada Allah

SWT.

2. Lembaga Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Lembaga adalah badan

(organisasi) yang tujuannya melakukan suatu penyelidikan keilmuan atau

melakukan suatu usaha10

10

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia.edisi

ketiga, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2007), hlm. 655.

Page 36: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

13

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia di dalam bukunya O’ong

Maryono, Pencak Silat; Merentang Waktu, pencak silat berarti permainan

(keahlian) dalam mempertahankan diri dengan kepandaian menangkis,

menyerang dan membela diri, baik dengan senjata atau tanpa senjata.

Lebih khusus, silat diartikan sebagai permainan yang didasari ketangkasan

menyerang dan membela diri, baik dengan atau tanpa senjata, sedangkan

bersilat bermain dengan menggunakan ketangkasan menyerang dan

mempertahankan diri.11

Dalam mendeskripsikan skripsi ini peneliti meneliti pada tahun

2015 dan maksud dari lembaga pencak silat Persaudaraan Setia Hati

Terate (PSHT) ini adalah merupakan suatu organisasi besar (Pencak Silat)

yang dibangun oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo (Tokoh Pahlawan

Kemerdekaan Indonesia) pada tahun 1922, yang mempunyai tujuan untuk

menjadikan manusia yang berbudi luhur, tahu benar dan salah. Pencak

silat ini mempunyai lima aspek yang diajarkan yaitu ; Persaudaraan,

olahraga, kesenian, beladiri, dan kerohanian.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan di atas, maka

penulis merumuskan permasalahan:

11

O’ong Maryono, Pencak Silat; Merentang Waktu, (Yogyakarta: Galang Press, 2000),

hlm. 4.

Page 37: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

14

1. Nilai-nilai Islam apa saja yang diinternalisasikan pada lembaga pencak

silat Persaudaraan Setia Hati Terate di Ranting Sampang Kabupaten

Cilacap ?

2. Bagaimana proses internalisasi nilai-nilai Islam pada lembaga pencak silat

Persaudaraan Setia Hati Terate di Ranting Sampang Kabupaten Cilacap ?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Setiap penelitian pastilah mempunyai tujuan dan manfaat. Tujuan dan

manfaat penelitian ini ialah:

1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui nilai-nilai Islam apa saja yang di internalisasikan

dan seperti apa proses internalisasi nilai-nilai Islam pada lembaga pencak

silat Persaudaraan Setia Hati Terate di Ranting Sampang Kabupaten

Cilacap.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Peneliti

Untuk mengetahui dan mendiskripsikan nilai-nilai Islam yang

diinternalisasikan dan proses internalisasi nilai-nilai Islam pada

lembaga pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate di Ranting

Sampang Kabupaten Cilacap.

b. Bagi IAIN Purwokerto

1) Sebagai pengembangan keilmuan, khususnya bidang Tarbiyah .

2) Menjadi sebuah referensi dalam bidang pembelajaran dan

memberikan pembelajaran dalam internalisasi nilai-nilai Islam

Page 38: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

15

terhadap murid-muridnya.

c. Bagi Masyarakat Umum

Untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan tentang

pentingnya peran lembaga pencak silat, khususnya lembaga pencak

silat Persaudaraan Setia Hati Terate.

E. Kajian Pustaka

Sesuai dengan penelitian yang akan dilaksanaka nanti, maka penulis

dapat melihat dan menelaah beberapa literatur yang terdapat kesamaan dan

perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan. Dalam tinjauan pustaka

ini, penulis merujuk pada beberapa penelitian yang pernah dilakukan, antara

lain:

Pertama, Siti Aminatun Mu’minah, dengan skripsi yang berjudul

“Nilai-nilai Islam Dalam Sistem Among Ki Hadjar Dewantara”.12

Objek

penelitian ini sama dengan yang penulis teliti, yakni nilai-nilai Islam, namun

dalam penelitiannya menuju pada nilai-nilai Islam yang ada dalam Sistem

Among Ki Hadjar Dewantara saja. Sedangkan penulis menekankan pada apa

saja nilai-nilai Islam yang ada di pencak silat PSHT dan bagaimana cara

internalisasi nilai-nilai Islam pada pencak silat PSHT di Ranting Sampang.

Kedua, Yawan Priyono, dengan skripsi yang berjudul “Nilai-nilai

Islam Dalam Wayang Kulit”.13

Objek penelitian ini sama dengan yang penulis

teliti, yakni nilai-nilai Islam, namun dalam penelitiannya menuju ke dalam

12

Siti Aminatul Mu’minah, Nilai-nilai Islam Dalam Sistem Among Ki Hadjar Dewantara,

(Purwokerto: Skripsi STAIN, 2011). 13

Yawan Priyono, Nilai-nilai Islam Dalam Wayang Kulit, (Purwokerto: Skripsi STAIN,

2011).

Page 39: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

16

nilai-nilai Islam yang ada dalam wayang kulit. Sedangkan penulis

menekankan pada apa saja nilai-nilai Islam yang ada di pencak silat PSHT dan

bagaimana cara internalisasi nilai-nilai Islam pada pencak silat PSHT di

Ranting Sampang

Ketiga, Ayatulloh Akbar, dengan skripsi yang berjudul “Internalisasi

Nilai Pendidikan Islam Pada Komunitas Teater Didik Periode 2009-2011”.14

Objek penelitian ini sama dengan yang penulis teliti, yakni internalisasi nilai-

nilai Islam, yang mana di dalam skripsinnya menekankan pada apa saja nilai-

nilai Islam di teater dan proses internalisasi nilai-nilai Islam pada teater, hal ini

sama dengan peneliti yaitu sama-sama menekankan pada apa saja nilai-nilai

Islam dan proses internalisasi nilai-nilai Islam akan tetapi penulis ada pada

pencak silat PSHT di Ranting Sampang sedangkan skripsi itu ada pada teater

didik periode 2009-2011.

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika penulisan merupakan kerangka dari penelitian

memberikan petunjuk mengenai pokok – pokok permasalahan yang akan

dibahas dalam penelitian. Adapun susunan sistematika penulisan penelitian

ini dibagi menjadi lima bab, dengan sistematika sebagai berikut.

Bab I (satu) adalah pendahuluan yang meliputi: latar belakang

masalah, definisi oprasional, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

kajian pustaka, metode penelitian, sistematika penulisan.

14

Ayatulloh akbar, Internalisasi Nilai Pendidikan Islam Pada Komunitas Teater Didik

Periode 2009-2011, (Purwokerto: Skripsi STAIN, 2012).

Page 40: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

17

Bab II (dua) merupakan landasan teoritis. Pertama; Internalisasi Nilai-

Nilai Islam yang meliputi; Pengertian Internalisasi Nilai-Nilai Islam, Tujuan

Internalisasi Nilai-Nilai Islam, Nilai-Nilai Islam, Sumber-Sumber,

Internalisasi Nilai-Nilai Islam, Dasar-Dasar Internalisasi Nilai-Nilai Islam, dan

Metode Internalisasi Nilai-Nilai Islam. Kedua; Pencak Silat yang meliputi;

Pengertian Pencak Silat, Sejarah Pencak Silat, Tujuan Pencak Silat, dan Aspek

Dasar Pencak Silat. Ketiga, Nilai-nilai Islam pada Pencak Silat.

Bab III (tiga) menjelaskan tentang metode penelitian yang berisi jenis

penelitian, lokasi penelitian, objek dan subjek penelitian, metode

pengumpulan data, dan metode analisis data.

Bab IV (empat) menjelaskan tentang pembahasan hasil penelitian yang

meliputi Gambaran Umum Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate

(PSHT), Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting

Sampang, Kab. Cilacap, dan Analisis Data.

Bab V (lima) berisi tentang penutup, yang meliputi tentang

kesimpulan, dan saran-saran. Sedangkan bagian akhir dari penelitian ini berisi

tentang daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar riwayat hidup.

Page 41: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

132

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan mengenai

internalisasi nilai-nilai pendidikan Islam pada lembaga pencak silat

Persaudaraan Setia Hati Terate di Ranting Sampang Kabupaten Cilacap

dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber, kemudian penulis

menyajikan dan menganalisis data tersebut maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa nilai-nilai pendidikan Islam pada lembaga pencak silat Persaudaraan

Setia Hati Terate di Ranting Sampang Kabupaten Cilacap meliputi:

1. Nilai pendidikan Islam dalam hubungannya dengan ibadah yaitu; zakat

fitrah, berwudhu, sholat asar berjamaah.

2. Nilai pendidikan Islam tentang akhlak yang hubungannya dengan Allah

SWT meliputi: do’a bersama, tasyakuran (sukuran), do’a pembuka, do’a

penutup.

3. Nilai pendidikan Islam tentang akhlak yang hubungannya dengan sesama

meliputi: persaudaraan, penghormatan, berjabat tangan (maaf-maafan),

silaturahmi.

Dan berikut adalah tahap-tahap dalam proses internalisasi nilai-nilai

pendidikan Islam pada lembaga pencak silat PSHT Ranting Sampang

Kabupaten Cilacap.

1. Transformasi

Pada tahap ini pelatih PSHT Ranting Sampang menggunakan

metode ceramah pada saat istirahat latihan dengan menerangkan sesuatu

Page 42: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

133

hal yang baik-baik yang harus dilakukan dan suatu hal yang tidak baik

untuk dijauhi.

2. Transaksi

Pada tahap ini pelatih PSHT Ranting Sampang menggunakan

metode hiwar atau percakapan setelah pelatih PSHT menggunakan metode

ceramah dengan bermaksud para siswa akan lebih memahami sesuatu hal

ketika ada percakapan atau tanya jawab antar siswa dengan pelatih. Dan

diaplikasikan pada saat latihan berlangsung agar terbiasa pada saat

menjalani kehidupan sehari-hari.

3. Transinternalisasi

Tahap ini juga digunakan oleh pelatih PSHT Ranting Sampang

dengan menggunakan metode keteladanan dan pembiasaan, pada tahap

tersebut memiliki komunikasi dua sikap atau kepribadian yang masing-

masing terlibat secara aktif. Jadi di dalam tahap terakhir ini bukan terlihat

pada sisi luar atau fisiknya saja akan tetapi sudah masuk pada kepribadian

atau sikap antara siswa dengan pelatih.

Selain itu ada metode-metode yang dipakai oleh PSHT Ranting

Sampang untuk menyempurnakan dalam internalisasi nilai-nilai pendidikan

Islam yaitu metode hukuman dan Mau’idzah (nasihat), metode ini bermaksud

untuk menjadi pagar bagi siswa-siswa agar selalu melakukan yang sudah

ditentukan dalam latihan PSHT.

Dari pemaparan di atas adalah nilai-nilai pendidikan Islam dan proses

penginternalisasian, walaupun nilai-nilai Islam di PSHT masih banyak yang

Page 43: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

134

belum terpenuhi di nilai-nilai pendidikan Islam yang ada diteori akan tetapi

sudah bisa mewakili untuk menjadikan siswa PSHT berubah menjadi hamba

Allah yang baik dan proses internalisasi di PSHT Ranting Sampang yang

mana dari nilai-nilai itu para siswa mampu merubah perilaku dari segi ibadah,

akhlak kepada Allah dan kepada sesama untuk menjadi bekal untuk diterapkan

ke dalam kehidupan sehari-hari.

B. Saran-saran

Dari pemaparan di atas maka untuk meningkatkan keberhasilan dalam

internalisasi nilai-nilai pendidikan Islam pada lembaga pencak silat

Persaudaraan Setia Hati Terate di Ranting Sampang Kabupaten Cilacap, maka

penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Ketua Ranting atau Pelatih

a. Ketua Ranting atau Pelatih perlu meningkatkan dan menambah

kegiatan yang ada dalam nilai-nilai pendidikan Islam secara rutin yang

kaitannya dengan lingkungan, agar nantinya siswa lebih peka terhadap

lingkungan di sekitar.

b. Ketua Ranting atau Pelatih perlu megadakan komunikasi yang intens

dan kerjasama dengan keluarga siswa dan masyarakat sekitar agar

terwujud kesepakatan bersama dalam menanam nilai-nilai pendidikan

Islam khususnya siswa PSHT.

c. Ketua Ranting atau Pelatih juga perlu memperbanyak kegiatan yang

ada dalam nilai pendidikan Islam dengan rutin dengan para masyarakat

Page 44: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

135

agar nantinya bisa memahami dan menjalin hubungan yang baik

dengan masyarakat sekitar.

d. Ketua Ranting atau Pelatih perlu melakukan komunikasi dengan orang

tua agar memiliki kesepahaman dalam pelaksanaan internalisasi nilai-

nillai pendidikan Islam baik di tempat latihan maupun di rumah

sehingga pelaksanaan internalisasi nilai-nillai pendidikan Islam

menjadi lebih efektif dan berjalan dengan baik.

e. Ketua Ranting atau Pelatih perlu memperdalam pengetahuannya

mengenai pendidikan Islam, agar internalisasi nila-nilai pendidikan

Islam pada lembaga pencak silat PSHT di Ranting Sampang

Kabupaten Cilacap sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Page 45: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

INSTRUMEN PEDOMAN PENCARIAN DATA

A. Observasi

1. Letak geografis PSHT Ranting Sampang Kabupaten Cilacap

2. Kondisi umum pencak silat PSHT Ranting Sampang Kabupaten Cilacap,

seperti; pelatih, siswa, struktur organisasi, jadwal latihan, dan sarana

prasarana

3. Proses kegiatan pendidikan Islam di PSHT Ranting Sampang Kecamatan

Cilacap

4. Internalisasi pendidika Islam di PSHT Ranting Sampang Kecamatan

Cilacap

5. Metode yang diterapkan di PSHT Ranting Sampang Kecamatan Cilacap

B. Dokumentasi

1. Data profil dan sejarah berdirinya di PSHT Ranting Sampang Kecamatan

Cilacap

2. Tujuan pencak silat PSHT Ranting Sampang Kecamatan Cilacap

3. Struktur organisasi PSHT Ranting Sampang Kecamatan Cilacap

4. Daftar pelatih dan siswa PSHT Ranting Sampang Kecamatan Cilacap

5. Daftar sarana dan prasarana PSHT Ranting Sampang Kecamatan Cilacap

6. Daftar progam krgiatan PSHT Ranting Sampang Kecamatan Cilacap

7. Nilai-nilai pendidikan Islam di PSHT Ranting Sampang Kecamatan

Cilacap

Page 46: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

8. Dokumentasi (foto) tentang kegiatan pendidikan Islam di PSHT Ranting

Sampang Kecamatan Cilacap

C. WAWANCARA

1. Wawancara dengan warga (ketua Ranting PSHT atau pelatih)

a. Nilai-nilai apa saja yang diajarkan dalam latihan PSHT yang berkaitan

dengan Islam ?

b. Metode apa saja yang dilakukan dalam latihan PSHT di Sampang ?

c. Apa yang menjadi tujuan dan alasan PSHT di Sampang dengan adanya

internalisasi nilai-nilai pendidikan Islam ?

d. Bagaimana cara pelatih untuk mengetahui tidak dan keberhasilan

dalam internalisasi nilai-nilai pendidik Islam?

e. Bagaimmana cara warga (pelatih) untuk mengatasi siswa PSHT yang

tidak melakukan dalam kehidupan sehari-hari yang sudah

diinternalisasikan nilai-nilai pendidikan Islam kepada siswa ?

f. Apa manfaat dari adanya kegiatan pendidikan Islam di PSHT

Sampang?

g. Apa harapan kedepannya mengenai pendidikan Islam di PSHT

sampang ?

h. Bagaimana tanggapan siswa dengan adanya pendidikan Islam?

2. Wawancara dengan siswa PSHT

a. Apakah kamu suka mengikuti kegiatan pendidikan Islam di PSHT

Sampang?

b. Bagaimana pendapatmu dengana adanya kegiatan pendidikan Islam?

Page 47: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

c. Apa manfaat yang kamu peroleh dari kegiatan pendidikan Islam?

d. Hal apa yang paling kamu suka dalam kegiatan pendidikan Islam?

e. Apa harapan kedepannya dari kegiatan pendidikan Islam?

f. Bagaimana kesan saat mengikuti latihan PSHT di Sampang

Page 48: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

HASIL WAWANCARA

A. WAWANCARA DENGAN PELATIH (KETUA RANTING PSHT)

Sumber : Syamsul Ma’arif

Jabatan : Ketua Ranting Sampang

Hari/ Tanggal : hari jum’at, tanggal 13 Maret 2015

Pewawancara = P

Sumber = S

P : Assalamualaikum, mas bagaimana kabarnya?

S : Alkhamdulillah baik mas

P : maaf mas sebelumnya sudah mengganggu njenengan, saya mau wawancara

sama njenengan

S : iya mas tidak apa-apa lagian saya kan yang nyuruh kamu buat wawancara hari

ini

P : iya mas trimakasih mas, mas saya mau tanya...

1.

P : Materi-materi apa saja yang diajarkan dalam latihan PSHT yang berkaitan

dengan Islam ?

S : duh kalo ditanya seperti itu si saya jawabnya bingung mas soalnya yang

diajarkan di PSHT banyak sekali mas, kalo saya jelaskan sedetail mungkin

kayanya masih ada juga yang belum saya jawab semua,

P : seingetnya saja tidak apa-apa mas

S : kalo seingat saya si gini mas di dalam PSHT kan bertujuan untuk mendidik

atau menjadikan manusia yang berbudi luhur tau benar dan salah; walaupun

PSHT bukan pencak silat khusus orang islam tetapi ajaran-ajaran yang di

PSHT insaAllah semuanya tidak ada yang bertentangan dengan islam mas,

Page 49: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

contohnya gini mas siswa mengikuti latihan PSHT itu semuanya tujuannya

pertama kali mencari persaudaraan

P : ko mencari persaudaraan mas apa semua siswa yang ikut mencari persaudaraan

semua mas?

S : gini mas ceritanya, emang pertama kali siswa ikut tujuannya banyak mas, ada

yang pengin berkelahi, adan yang pengin bisa silat untuk menjaga diri, ada

yang Cuma buat diet, ada yang buat olahraga biar ga cepet sakit, banyak lah

mas tetapi semua tujuan itu dirubah, kalo mengikuti PSHT yang pertama

tujuannya harus mencari persaudaraan mas

P : mas saya jadi penasaran ketika njenengan mengatakan bahwa tujuannya harus

persauudaraan, emang kenapa si mas ko harus persaudaraan, kan pencak silat

itu identik dengan latihan fisik dan belajar berkelahi kenapa ga bertujuan buat

membela diri aja mas

S : sebenarnya gini mas pencak silat kami kan PSHT yang kepanjangan dari

Persaudaraan Setia Hati Terate, dilihat dari namanya saja sudah ada kata-kata

persaudaraan mas, dan kalau seandainya bertujuan buat membela diri gampang

mas tinggal beli pistol terus tembak saja orang yang jahat sama kita kalau

engga ya lari kan itu juga membela diri mas. Kami orang PSHT adalah orang

yang persaudaraanya kuat mas, dan kami tidak pernah ingin mencari musuh,

dalam latihan kami juga sangat di tonjolkan buat itu mas

P : owh gitu yah mas, terus gimana mas cara menjadikan siswa itu persaudaraanya

kuat mas

S : contoh kecil ya mas, kalo istirahat kan siswa pada cape dan disini kan siswa ada

38 nah pas istirahat pas lagi cape-capenya setelah latihan fisik, pelatih hanya

mengasih air 1 botol aqua kecil mas nah bagaimana caranya semua siswa itu

harus minum semua.

P : wah kejam juga yah mas hehehe becanda mas, terus apa lagi mas

Page 50: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

S : terus siswa suruh hadap kanan semua dan pijet-pijetan mas, terus kalo ada yang

salah satu sakit semua harus menjenguk, terus kalo berangkat yang rumahnya

deket harus bareng atau samper-samperan mas ya kaya gitu lah mas, banyak

yang diajarkan, kalo ditanya kadang saya banyak yang lupa tapi kalo lagi

latihan pasti tidak lupa karena dulu saya latihan kaya gitu, dan sudah adat dari

PSHT

P : iya mas selain dilatih persaudaraan sih apa lagi mas?

S : selain perasaudaraan ya itu mas dilatih sabar, doa, sholat jamaah, kesopanan

kaya siswa wajib memakai bahasa kromo pas latihan dan pas berbicara dengan

orang tua, tidak boleh sombong, banyak mas kalau mau tahu semuanya

njenengan liat kesini terus aja mas pas hari rabu dan minggu, owh ya itu mas

disini diadakan zakat pas mau lebaran, terus tasyakuran (sukuran pas sudah

jadi warga), terus halal bihalal.

P : owh iya mas, insaAllah saya juga sering main ksini mas pas hari latihan, owh

ya mas tadi kan banyak diajarkan kaya seperti sikap dan perilaku mungkin kalo

di sini siswa-siswa bisa kaya gitu, nah kalau dirumah kan pelatih tidak tahu

keseharian siswa apa siswa mempraktekan atau tidak nah untuk mengatasi itu

biasanya bagaimana mas.

S : kalau biar saya tahu siswa melakukan atau tidak, biasanya saya itu tanya sama

siswa lain atau berdua saja dengan siswa mas tanya kelakuan siswa yang

rumahnya dengan siswa yang mau saya tanyakan, tanya tentang kelakuan dia

gimana-gimana disitu saya bisa tahu mas dan saya insaAllah bisa tahu kalau

anak itu sedang berbohong atau tidak mas.

P : terus apa yang mas lakukan kalau siswa itu masih belum melakukan apa yang

sudah disuruh atau yang sudah diajarkan mas

S : biasanya saya lakukan hukuman mas seperti pus up, sit up back up palah juga

kontak fisik mas seperti saya pukul dan tendang perutnya, selain itu saya juga

berbicara dari hati ke hati di ruangan tertutup dan hanya ada saya dan siswa

Page 51: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

satu, nanti saya tanya kenapa ko tidak melakukan yang sudah diajarkan, apa

ada masalah, saya tanya terus tentang kehidupanya nanti lama-lama siswa itu

menceritakan semuanya, kalau sudah tahu permasalahannya nantikan saya

gampang memasukinya dengan nasihat-nasihat nah dengan seperti itu siswa

merasa sangat diperhatikan dan sedikit-demi sedikit bisa berubah mas

P : bagus juga yah mas caranya

S : iya mas saya sudah biasa dulu pas saya jadi pengurus di pondok pesantren mas

nangani orang-orang kaya gitu, jadi sudah terbiasa

P : iya mas saya mau tanya lagi ya mas tadi kan saya tanya apa saja yang diajarkan

sekarang saya mau tanya tentang metodenya mas.

2.

P : Metode apa saja yang dilakukan dalam latihan PSHT di Sampang ?

S : kalau metode sih biasa mas, paling ya ceramah atau menjelaskan teteng ke-SH-

an setelah dijelaskan terus ada tanya jawab mas siswa ke pelatih dan pelatih ke

siswa mas, kalo pelatih ke siswa itu biasanya Cuma mengetes apakah sudah

paham atau belum penjelasannya, kalau siswa ke pelatih itu biasanya siswa

menanyakan yang belum di pahami banget mas.

P : terus selain ceramah dan tanya jawab sih apa lagi mas?

S : selain itu, pembiasaan mas, siswa di biasakan terus melakukan kegiatan PSHT

P : kalau yang ada kaitanya dengan pendidikan Islam si dibiasakan ngapa mas?

S : kalau yang bau-bau Islam sih banyak mas, contohnya itu mas: wudhu sebelum

latihan, salaman (bermaaf-maafan setelah latihan), do’a sebelum dan sesudah

latihan, shoolat jamaah asar, doa bersama setiap satu bulan sekali, terus

tasyakuran setiap setelah pelatntikan menjadi pelatih, terus itu mas setiap

setahun sekali di sini diadakan zakat fitrah, halal bihalal, mauludan. Banyak

lah mas di sni

Page 52: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

P : iya mas mau tanya lagi ini mas tentang tujuan mas

3.

P : Apa yang menjadi tujuan dan alasan PSHT di Sampang dengan adanya

penanaman nilai-nilai pendidikan islam ?

S : kalau tujun PSHT itu mendidik menjadi manusia berbudi luhur, tahu benar dan

salah mas

P : maksudnya sih apa mas berbudi luhur?

S : berbudi lahur maksudnya itu mas, berprilaku luhur mas seperti berbudi luhur

kepada Tuhan, berbudi luhur kepada sesama manusia dan berbudi luhur kepada

lingkungan intinya gini mas, PSHT itu ingin menjadikan manusia itu bisa

mempunyai prilaku yang baik entah itu kepada Allah, kepada sesama manusia

ataupun kepada lingkungan mas.

P : iya mas, ada lagi ini mas pertanyaanya, sebelumnya maaf ya mas pertanyaanya

banyak hehe

S : iya mas tidak apa-apa, lagian saya juga sudah janji sama njenengan kalau hari

sekarang saya siap diwawancarai

P : iya mas, pertanyaan yang selanjutnya

4.

P : Bagaimana cara pelatih untuk mengetahui tidak dan keberhasilan dalam

pendidikan islam kepada siswa PSHT ?

S : ya itu mas seperti tadi mas, saya tanya-tanya dengan siswa yang satunya yang

rumahnya deket mas, tanya kelakuan dia seperti apa dia di rumah dan lain-lain

P : owh ya mas maaf mas lupa

S : iya tidak apa-apa mas

Page 53: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

P : terus

5.

P : Bagaimmana cara warga (pelatih) untuk mengatasi siswa PSHT yang tidak

melakukan dalam kehidupan sehari-hari yang sudah diinternalisasikan nilai-

nilai pendidikan islam kepada siswa ?

S : kalau mengataasi siswa-siswa yang masih bandel ya tergantung dengan

sabuknya mas, kalau masih polos atau sabuk hitam si hukuman fisik biasa mas

tapi kalau sudah jambon, hijau apa lagi putih masih melakukan yang tidak

boleh atau yang diwajibkan di PSHT selain fisik ada tindakan khusus mas.

P : maksudnya tindakan khusus itu seperti apa mas?

S : gini mas sabuk jambon, hijau dan putih itu kan sudah lumayan lama latihannya

kalau tidak mau mengikuti peraturannya ya saya hajar habis-habisan mas tapi

tidak sampai cidra mas setelah itu saya beri nasihat-nasihat kepada siswa itu

dan ada juga tindakan introgasi tapi introgasi ini introgasi dari hati kehati

P : iy mas, terus...

6.

P : Apa manfaat dari adanya kegiatan pendidikan islam di PSHT Sampang?

S : manfaatnya ya banyak mas, pencak silat kan identik dengan kekerasan,

gampangannya gini mas kita mengasah pisau kalau tidak digunakan untuk

memotong si buat apa mas, begitu juga pencak silat, kita belajar pencak silat

kalau bukan buat berkelahi si buat apa mas, nah pendidikan Islam itu sangat

membantu untuk mengendalikan semua itu mas agar pencak silat tidak

disalahgunakan oleh siswa

P : owh iya yah mas bener juga yah, saya malah tidak kepikiran soal itu, terus.

Page 54: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

7.

P : Apa harapan kedepannya mengenai pendidikan islam di PSHT sampang ?

S : harapan saya kedepannya si, semoga kedepannya siswa-siswa saya bisa

berguna bagi masyarakat mas, dan yang terpenting siswa-siswa saya bisa

menjaga nama PSHT dengan baik di masyarakat

P : amin mas semoga semuanya bisa dikabul sama Allah mas, terus..

8.

P : Bagaimana tanggapan siswa dengan adanya pendidikan islam?

S : tanggapan siswa ya baik mas, kebetulan kan yang mengikuti pencak silat di

sini siswanya beragama Islam semua mas jadi semua siswa menannggapi

dengan baik dan tidak ada keluhan-keluhan dengan diadakanya pendidikan

nilai-nilai Islamnya malah orang tua siswa mendukung anaknya yang

mengikuti latihan silat di sisni mas

P : iya mas trimakasih banyak ya mas atas waktunya, mungkin wawancara tentang

pengajarannya cukup mas sekali lagi trimakasih ya mas sudah mau membantu

saya dalam mencari data tentang skripsi saya.

S : iya mas sama-sama trimakasih juga sudah sering silaturahim kesini

P : iya mas sama-sama mas

Page 55: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

HASIL WAWANCARA

B. WAWANCARA DENGAN SISWA SABUK JAMBON (TINGKAT SATU)

Sumber : Gufron (Sabuk Jambon)

Jabatan : Siswa Ranting Sampang

Hari/ Tanggal : hari rabu, tanggal 18 Maret 2015, pukul 16.50

Pewawancara = P

Sumber = S

P : assalamualaikum mas

S : wa’alaikumsalam mas

P : maaf mas minta waktunya sebentar buat wawancara ya

S : wawancara sih apa mas?

P : tanya-tanya sesuatu mas

S : mau tanya-tanya apa mas?

P : ini mas saya kan dari IAIN Purwokerto lagi bikin skripsi, saya butuh data, salah

satunya tanya sama jenengan tentang latihan jenengan selama mendapat sabuk

jambon

1.

P : saya lihat-lihat disini kan ada banyak kebiasaan-kebiasaan yang mana

kebiasaan itu termasuk dari nilai-nilai pendidikan Islam seperti: do’a bersama,

wudhu sebelum latihan, do’a sebelum latihan, sholat asar jama’ah, berjabat

tangan (maaf-maafan), dari semua itu apakah kamu suka dengan kegiatan

pendidikan islam di PSHT Sampang?

S : kalau itu ya suka-suka saja mas

P : sukanya kenapa mas?

Page 56: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

S : sukanya kenapa yah, saya bingung jawabnya mas

P : ya suka karena enak dijanalani, apa suka karena kamu pengin bisa agama pa

apa mas?

S : ya suka karena dari kegiatan itu saya lama-lama bisa enak ngejalani mas karena

sudah terbiasa, lagian juga kalau tidak dilakukan pas latihan dan pas kegiatan

sehari-hari di sini dihukum sama pelatih mas

P : apa pelatih tahu? Kalau seandainya kamu tidak melakukan kegiatan itu pas lagi

di rumah

S : ya tahu mas, saya saja bingung, siswa disini pada takut sama pelatih mas, jadi

kalau ditanya kalau bohog takut ketahuan nanti malah dihukum lebih berat mas

P : terus

2.

P : Bagaimana pendapatmu dengan adanya kegiatan pendidikan islam itu?

S : ya baik mas

3.

P : Apa manfaat yang kamu peroleh dari kegiatan pendidikan islam?

S : manfaat yang saya peroleh sih apa yah bingung juga jawabnya mas

P : ya mungkin kamu jadi lebih rajin sholat, apa rajin apa gitu mas

S : ya mungkin itu mas, soalnya sebelum ikut latihan ini saya males banget sih buat

sholat hehe

P : ketahuan juga yah?

S : hehe wajar mas manusia biasa bukan malaikat hehe

Page 57: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

4.

P : terus hal apa yang paling kamu suka dalam kegiatan pendidikan islam?

S : pas lagi do’a bersama mas

P : emang kenapa pas lagi do’a bersama

S : ya karena pas do’a bersama tidak latihan lagi soalnya cape mas

5.

P : Apa harapan kedepannya dari kegiatan pendidikan islam?

S : ea jadi tambah banyak mas kegiatan Islamnya

6.

P : Bagaimana kesan saat mengikuti latihan PSHT di Sampang

S : ya senang mas

P : ya sudah terimakasih ya sudah nyempetin waktunya buat ngobrol

S : iya mas sama-sama

Page 58: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

HASIL WAWANCARA

C. WAWANCARA DENGAN SISWA SABUK HIJAU (TINGKAT DUA)

Sumber : Mardan Suskoro (sabuk hijau)

Jabatan : Siswa Ranting Sampang

Hari/ Tanggal : hari minggu, tanggal 22 Maret 2015 pukul 17.00

Pewawancara = P

Sumber = S

P : Assalamualaikum

S : Wa’alaikumsalam

P : permisi mas, mau minta waktu sebentar buat wawancara atau tanya-tanya

sbentar

S : iya mas mau tanya apa, tapi sabisa saya mas, mau tanya apa mas?

1.

P : ini mas, di PSHT sini kan banyak kegiatan nilai-nilai Islam, apakah kamu suka

mengikuti kegiatan pendidikan islam di PSHT Sampang?

S : ya suka-suka saja mas, lagian juga orang tua saya sangat mendukung saya

untuk ikut latihan PSHT

P : memang awalnya bagaimana mas ko orang tuanya jenengan mendukung

kegiatan PSHT

S : awalnya kan memang saya disuruh orang tua, melihat saya sering tidur dirumah

dan jarang main, saya disuruh ikut kegiatan di luar mas biar tidak tiduran terus

di rumah, kan saya sekolah di SMA DIPONEGORO dan biasanya di

halamannya buat latihan PSHT, jadi saya ikut itu saya soalnya pas saya lihat

menarik sekali mas kegiatanya, jadi saya mendaftar saya pelatih

P : owh gitu, terus...

Page 59: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

2.

P : Bagaimana pendapatmu dengana adanya kegiatan pendidikan islam?

S : ya bagus mas, jadi bukan hanya kegiatan fisik saja tapi kegiatan rohaninya juga

ada

3.

P : terus apa manfaat yang kamu peroleh dari kegiatan pendidikan islam?

S : pastinya banyak mas, sebelum ikut latihan memang saya termasuk anak yang

malas mas, malas kemana-mana juga malas melakukan sholat dan sebagainya

mas

P : terus yang menjadikan kamu berubah sih dengan cara apa pelatih

melakukannya mas?

S : males kan pertama karena tubuh kita jarang olahraga mas, dipencak silat selalu

dilatih fisik dan selalu melakukan sholat jama’ah selalu do’a bersama dan lain-

lain, pas saya sering olahraga kan sedikit demi sedikit rasa males saya

berkurang mas apa lagi ditambah kalau tidak melakukan ibadah seperti yang

disuruh pelatih nanti ditempat latihan dihukum, ea jadi kebiasaan mas, awalnya

sih susah banget tpi lama-kelamaan jadi enak saja dijalani mas

4.

P : terus hal apa yang paling kamu suka dalam kegiatan pendidikan islam?

S : suka semuanya mas

P : ga mas, kan paling tidak ada satu yang paling kamu suka, walaupun semuanya

suka, kalau memilih salah satu sih apa mas

S : kalau pilih salah satu, ya sholat jama’ah sama do’a bersama

P : kenapa mas milih itu

S : ya suka saja mas

Page 60: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

5.

P : terus apa harapan kedepannya dari kegiatan pendidikan islam?

S : harapannya ya bisa dilakukan terus mas kegiatannya

6.

P : terus bagaimana kesan saat mengikuti latihan PSHT di Sampang?

S : kalau kesan banyak mas, tapi yang pasti senang mas, walaupun di dalamnya

kadang males, bosan, cape dan lai-lain, tapi sampai sekarang saya merasa

senang mengikuti latihan PSHT.

P : ok mas trimakasih banyak ya mas atas waktunya

S : iya mas sama-sama

Page 61: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

HASIL WAWANCARA

D. WAWANCARA DENGAN SISWA SABUK PUTIH (TINGKAT 3/ TERAKHIR)

Sumber : Budi Wahyono (sabuk putih)

Jabatan : Siswa Ranting Sampang

Hari/ Tanggal : hari Rabu, tanggal 25 Maret 2015, pukul 16.50

Pewawancara = P

Sumber = S

P : Assalamualaikum

S : Wa’alaikumsalam mas

P : maaf mas minta waktunya sebentar boleh ? buat wawancara ?

S : iya mas boleh, mau wawancara apa mas?

P : wawancara latihan njenengan selama ikut PSHT, njenengan kan sudah sabuk

putih, biasanya dapet sabuk putih si berapa lama mas?

S : sebentar ko mas, Cuma 2 tahun

P : hehe sebentar yah mas kalau lama si berapa tahun kalau 2 tahun itu sebentar,

gini mas ken jenengan sudah lama pastinya sudah banyak sekali perubahan-

perubahan pada jenengan.

S : alhamdulillah banyak mas

P : contohnya seperti apa mas

S : jujur saja mas dulu saya ikut pencak silat awalnya buat berkelahi soalnya dulu

saya sama teman-teman saya banyak yang tawuran mas, beberapa minggu ikut

pencak silat sama saya buat tawuran mas, tapi ada yang lapor sama pelatih

saya, saya dimarahin habis-habisan mas, saya mau keluar juga sayang mas

soalnya saya sudah mulai tertarik dengan latihan pencak silat

P : owh sekarang si masih biasa tawuran tidak mas?

Page 62: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

S : alhamdulillah mas sudah tidak lagi, malah sudah tidak pernah, siswa-siswa sini

dilarang kaya gitu sama pelatih mas

1.

P : saya mau tanya mas, apakah kamu suka mengikuti kegiatan pendidikan islam di

sini ?, kan katanya di sini ada kegiatan-kegiatan yang mana kegiatan itu

termasuk nilai pendidikan Islam

S : ya suka mas,

2.

P : terus bagaimana pendapatmu dengana adanya kegiatan pendidikan islam?

S : pendapat saya bagus mas,

P : bagusnya kenapa mas?

S : ea bagus saja mas

P : maksudnya alasannya apa mas?

S : alasan saya ya bisa buat penangkal agar siswa-siswa bisa mengendalikan diri

mas, kalau tidak ada pendidikan Islamnya pasti pencak silat yang dipelajari

pasti disalah gunakan di luar

P : iya mas bener itu

3.

P : terus apa manfaat yang kamu peroleh dari kegiatan pendidikan islam?

S : ya seperti tadi mas

P : yang lain ada lagi tidak mas, kan njenengan sudah lama latihan di sini pasti

banyak manfaat buat jenengan

S : iya banyak mas, tpi saya bingung mas jawabnya

Page 63: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

4.

P : owh ya sudah, hal apa yang paling kamu suka dalam kegiatan pendidikan

islam?

S : semuanya saya suka mas, karena semua itu bisa membuat saya berubah jadi

lebih baik mas

P : baik dari segi apanya mas

S : ya dari segi fisik maupun hati mas, jadi lebih tenang saja mas, ketika sering

melakukan ibadah

5.

P : lalu apa harapan kedepannya dari kegiatan pendidikan islam?

S : harapan saya si semoga para siswa bisa lebih rajin lagi dan semangat ketika

melakukan kegiatan-kegiatan baru yang berbau Islam mas, penting sekali si

mas buat para siswa dengan dibiasakannya do’a bersama, wudhu sebelum

latihan dan lain-lain

6.

P : terus bagaimana kesan njenengan saat mengikuti latihan PSHT?

S : banyak sekali kesan-kesan pas mengikuti latihan mas

P : apa saja mas?

S : kesannya jadi satu mas, malas, semangat, sedih, suka dan lain-lain pokonya jadi

satu

P : trimakasih ya mas atas waktunya

S : iya mas sama-sam

Page 64: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

LEMBAR OBSERVASI (FOOTNOTE) INTERNALISASI NILAI-NILAI

PENDIDIKAN ISLAM PADA LEMBAGA PECNAK SILAT PSHT DI

RANTING SAMPANG KECAMATAN CILACAP

Observasi ke-1 di tempat latihan PSHT Ranting Sampang dari sebelum

latihan sampai selesai latihan, pada tanggal 1-3-2015, hari minggu, pukul 13.00-

17.00:

Langkah-langkah latihan:

a. Pra latihan

1) Wudhu

10 menit Sebelum diadakannya latihan, penulis selalu melihat para

pelatih dan para siswa pergi ke tempat wudhu untuk mengambil air wudhu

setelah itu semuanya berkumpul menjadi satu dengan berbaris berhadapan

antara siswa dengan pelatih.

2) Penghormatan

Penghormatan juga selalu dilakukan sebelum latihan dimulai salah

satu siswa yang paling tua untuk menyiapkan barisanya dan memimpin

para siswa untuk melakukan Penghormatan kepada para pelatih dengan

cara menyatukan kedua telapak tangan dan menempelkan ke dada atau

keuluh hati dan pelatih membalas penghormatan dengan cara sama dengan

siswanya. Setelah melakukan penghormatan selesai, pelatih mengambil

alih atau memimpin dimulainya latihan.

Page 65: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

b. Pendahuluan latihan

1) Pengarahan

Pengarahan juga selalu dilakukan pelatih kepada siswa, pelatih

selalu menanyakan keadaan atau kesehatan siswa dan menanyakan siswa

yang tidak berangkat pada saat latihan akan dimulai Ini dilakukan oleh

pelatih sebelum latihan dimulai. Dan selanjutnya salah satu pelatih

melangsungkan latihan dengan cara berdo’a dahulu

2) Do’a pembuka (pemagaran)

setiap latihan dimulai selalu diawali dengan do’a yang dipimpin

oleh pelatih yang paling senior, do’a ini dilakukan oleh semua para pelatih

dan para siswa, cara siswa berdo’a dengan berdiri tegak berbentuk alif dan

telapak tangan disatukan dan ditempelkan kedada atau keuluh hati

sedangkan pelatih dengan gerakan-gerakan yang khas dari PSHT setelah

selesai para pelatih melingkari tempat latihan yang akan dipakai untuk

latihan. Setelah do’a selesai, pelatih menyuruh siswa untuk merentangkan

tangan (mengatur jarak) dan merapikan barisan. selanjutnya

c. Latihan inti

1) Pemanasan

Pemanasan juga selalu dilakukan para siswa yang dipimpin oleh

pelatih untuk pelenturan otot-otot agar nanti tidak terjadi otot yang kram,

dengan cara menggerakan dari ujung kepala sampai ujung kaki dan di

lanjut dengan Latihan Fisik seperti; pus up, back up, sit up, lari, loncat

tinggi, pukulan, tendangan dan banyak lainnya yang berhubungan dengan

Page 66: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

fisik, setelah itu semua dilakukan dan tanda berhentinya latihan fisik ini

yaitu terdengarnya suara adzan, yang mana pada saat adzan pelatih

memberhentikan latihannya dan menyuruh siswa untuk duduk.

2) Meditasi atau Penenangan

Pelatih menyuruh siswa untuk duduk sila dan memejamkan mata

sambil mendengarkan adzan setelah adzan selesai siswa disuruh

mengonsentrasikan pikiran kepada satu titik yang disebut meditasi selama

3 menit, setelah selesai siswa dan pelatih lagsung menuju ke masjid untuk

melakukan jama’ah

3) Sholat Asar berjama’ah

pelatih menyuruh semua siswa untuk berganti pakaian dan menuju

ke masjid untuk menunaikan ibadah sholat asar berjamaah. Dan setelah

selesai berjama’ah, siswa dan pelatih menuju ke sekretariat PSHT Ranting

Sampang guna melakukan rutinan tiap awal bulan (hari minggu)

4) Do’a bersama

Para pelatih dan para siswa duduk melingkar di sekretariat PSHT

Ranting Sampang untuk melakukan do’a bersama dengan cara membaca

Asmaul-Khusna (nama-nama Allah SWT), ayat-ayat suci Al-Qur’an dan

bacaan tahlil an do’a yang dipimpin oleh Syamsul Ma’arif (ketua PSHT

Ranting Sampang). Setelah do’a bersama selesai dilanjut dengan makan

kecil yang sudah disiapkan. Setelah makan selesai para siswa dan pelatih

berbaris lagi di tempat latihan guna pembubaran latihan.

Page 67: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

d. Penutup

1) Do’a penutup

Para pelatih menutup latihan dengan cara menyuruh siswa dan

pelatih merapat menjadi satu dan saling berhadapan antara siswa dan

pelatih setelah itu dilanjut dengan berdo’a sebelum latihan diselesaikan

atau dibubarkan, dengan cara yang sama seperti doa ketika mau latihan.

2) Salaman

Setelah do’a selesai dilanjut dengan salaman dimana siswa

berurutan untuk berjabat tangan siswa dan pelatih setelah itu siswa

dibubarkan dan pulang ke rumah masing-masing.

Page 68: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

LEMBAR OBSERVASI (FOOTNOTE) INTERNALISASI NILAI-NILAI

PENDIDIKAN ISLAM PADA LEMBAGA PECNAK SILAT PSHT DI

RANTING SAMPANG KECAMATAN CILACAP

Observasi ke-2 di tempat latihan PSHT Ranting Sampang dari sebelum

latihan sampai selesai latihan, pada tanggal 4-3-2015, hari rabu, pukul 13.45-

17.00:

a. Pra latihan

1) Wudhu

10 menit Sebelum diadakannya latihan, penulis selalu melihat para

pelatih dan para siswa pergi ke tempat wudhu untuk mengambil air wudhu

setelah itu semuanya berkumpul menjadi satu dengan berbaris berhadapan

antara siswa dengan pelatih.

2) Penghormatan

Penghormatan juga selalu dilakukan sebelum latihan dimulai salah

satu siswa yang paling tua untuk menyiapkan barisanya dan memimpin

para siswa untuk melakukan Penghormatan kepada para pelatih dengan

cara menyatukan kedua telapak tangan dan menempelkan ke dada atau

keuluh hati dan pelatih membalas penghormatan dengan cara sama dengan

siswanya. Setelah melakukan penghormatan selesai, pelatih mengambil

alih atau memimpin dimulainya latihan.Pendahuluan latihan.

b. Pendahuluan latihan

1) Pengarahan

Pengarahan juga selalu dilakukan pelatih kepada siswa, pelatih

selalu menanyakan keadaan atau kesehatan siswa dan menanyakan siswa

Page 69: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

yang tidak berangkat pada saat latihan akan dimulai Ini dilakukan oleh

pelatih sebelum latihan dimulai. Dan selanjutnya salah satu pelatih

melangsungkan latihan dengan cara berdo’a dahulu

2) Do’a pembuka (pemagaran)

setiap latihan dimulai selalu diawali dengan do’a yang dipimpin

oleh pelatih yang paling senior, do’a ini dilakukan oleh semua para pelatih

dan para siswa, cara siswa berdo’a dengan berdiri tegak berbentuk alif dan

telapak tangan disatukan dan ditempelkan kedada atau keuluh hati

sedangkan pelatih dengan gerakan-gerakan yang khas dari PSHT setelah

selesai para pelatih melingkari tempat latihan yang akan dipakai untuk

latihan. Setelah do’a selesai, pelatih menyuruh siswa untuk merentangkan

tangan (mengatur jarak) dan merapikan barisan. selanjutnya

c. Latihan inti

1) Pemanasan

Pemanasan juga selalu dilakukan para siswa yang dipimpin oleh

pelatih untuk pelenturan otot-otot agar nanti tidak terjadi otot yang kram,

dengan cara menggerakan dari ujung kepala sampai ujung kaki dan di

lanjut dengan Latihan Fisik seperti; pus up, back up, sit up, lari, loncat

tinggi, pukulan, tendangan dan banyak lainnya yang berhubungan dengan

fisik, setelah itu semua dilakukan dan tanda berhentinya latihan fisik ini

yaitu terdengarnya suara adzan, yang mana pada saat adzan pelatih

memberhentikan latihannya dan menyuruh siswa untuk duduk.

2) Meditasi atau Penenangan

Page 70: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

Pelatih menyuruh siswa untuk duduk sila dan memejamkan mata

sambil mendengarkan adzan setelah adzan selesai siswa disuruh

mengonsentrasikan pikiran kepada satu titik yang disebut meditasi selama

3 menit, setelah selesai siswa dan pelatih lagsung menuju ke masjid untuk

melakukan jama’ah

3) Sholat Asar berjama’ah

Pelatih menyuruh semua siswa untuk berganti pakaian dan menuju

ke masjid untuk menunaikan ibadah sholat asar berjamaah. Dan setelah

selesai berjama’ah, siswa dan pelatih menuju ke tempat latihan lagi dan

mengambil bekal dan bekal air putih adalah kewajiban dibawa ketika

sedang beristirahat dan kumpul menjadi satu dengan duduk berhadapan

antara siswa dan pelatih

4) Istirahat

Para siswa kembali ke tempat latihan setelah sholat asar berjamaah,

dan pelatih menyuruh siswa berganti baju latihan lagi dan menyuruh untuk

istirahat di dalam istirahat inipun ada kegiatan-kegiatan yang khas dari

PSHT dengan cara memberi air minum satu botol kecil, dengan air satu

botol ini harus sampai ke siswa terakhir yang jumlah siswa itu 37 orang

bukan hanya minuman, makanan ringan dan makanan yang bentuknya

kecil-kecil juga pemberiannya dengan cara seperti itu dan saling memijat

siswa satu dengan siswa lain denga cara berurutan dari samping kiri ke

kanan dan sebaliknya. Setelah itu pelatih pelatih menjelaskan tentang

Page 71: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

kerohanian yang bersangkutan dengan PSHT kepada siswa yang sudah

biasa disebut dengan ke-SH-an.

5) Pemberian materi

Setelah istirahat selesai para siswa dan pelatih berdiri lagi guna

meneruskan latihanya akan tetapi latihan ini beda dengan pemanasan atau

fisik, akan tetapi pelatih menyuruh para siswanya kuda-kuda tengah

sambil suruh melihat pelatih dan pelatih memberi gerakan-gerakan yang

mana gerakan itu disebut dengan senam dasar, jurus dasar dan pasang

setelah pelatih selesai memeragakan senam dasar, jurus dan pasang, para

siswa disuruh untuk mengulang apa yang sudah dikasih gerakan oleh

pelatih, dan pelatih membenarkan gerakan-gerakan siswa yang kurang pas

setelah itu pelatih menyuruh siswa itu untuk menebus apa yang sudah

dikasih oleh pelatih dengan cara bermacam-macam ada yang pus up, back

up, sit up dan ada juga yang kuda-kuda tengah lalu perutnya ditendang

dan dipukul setelah selesai dengan itu semua pelatih menyuruh untuk

berkumpul dan baris untuk persiapan pulang.

d. Penutup

1) Do’a penutup

Para pelatih menutup latihan dengan cara menyuruh siswa dan

pelatih merapat menjadi satu dan saling berhadapan antara siswa dan

pelatih setelah itu dilanjut dengan berdo’a sebelum latihan diselesaikan

atau dibubarkan, dengan cara yang sama seperti doa ketika mau latihan.

2) Salaman

Page 72: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

Setelah do’a selesai dilanjut dengan salaman dimana siswa

berurutan untuk berjabat tangan siswa dan pelatih setelah itu siswa

dibubarkan dan pulang ke rumah masing-masing.

Page 73: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

LEMBAR OBSERVASI (FOOTNOTE) INTERNALISASI NILAI-NILAI

PENDIDIKAN ISLAM PADA LEMBAGA PECNAK SILAT PSHT DI

RANTING SAMPANG KECAMATAN CILACAP

Observasi ke-3 di tempat latihan PSHT Ranting Sampang dari awal

sampai selesai, pada tanggal 8-3-2015, hari minggu, pukul 13.00-17.00:

a. Pra latihan

1) Wudhu

10 menit Sebelum diadakannya latihan, penulis selalu melihat para

pelatih dan para siswa pergi ke tempat wudhu untuk mengambil air wudhu

setelah itu semuanya berkumpul menjadi satu dengan berbaris berhadapan

antara siswa dengan pelatih.

2) Penghormatan

Penghormatan juga selalu dilakukan sebelum latihan dimulai salah

satu siswa yang paling tua untuk menyiapkan barisanya dan memimpin

para siswa untuk melakukan Penghormatan kepada para pelatih dengan

cara menyatukan kedua telapak tangan dan menempelkan ke dada atau

keuluh hati dan pelatih membalas penghormatan dengan cara sama dengan

siswanya. Setelah melakukan penghormatan selesai, pelatih mengambil

alih atau memimpin dimulainya latihan.

b. Pendahuluan latihan

1) Pengarahan

Pengarahan juga selalu dilakukan pelatih kepada siswa, pelatih

selalu menanyakan keadaan atau kesehatan siswa dan menanyakan siswa

yang tidak berangkat pada saat latihan akan dimulai Ini dilakukan oleh

Page 74: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

pelatih sebelum latihan dimulai. Dan selanjutnya salah satu pelatih

melangsungkan latihan dengan cara berdo’a dahulu

2) Do’a pembuka (pemagaran)

setiap latihan dimulai selalu diawali dengan do’a yang dipimpin

oleh pelatih yang paling senior, do’a ini dilakukan oleh semua para pelatih

dan para siswa, cara siswa berdo’a dengan berdiri tegak berbentuk alif dan

telapak tangan disatukan dan ditempelkan kedada atau keuluh hati

sedangkan pelatih dengan gerakan-gerakan yang khas dari PSHT setelah

selesai para pelatih melingkari tempat latihan yang akan dipakai untuk

latihan. Setelah do’a selesai, pelatih menyuruh siswa untuk merentangkan

tangan (mengatur jarak) dan merapikan barisan. selanjutnya

c. Latihan inti

1) Pemanasan

Pemanasan juga selalu dilakukan para siswa yang dipimpin oleh

pelatih untuk pelenturan otot-otot agar nanti tidak terjadi otot yang kram,

dengan cara menggerakan dari ujung kepala sampai ujung kaki dan di

lanjut dengan Latihan Fisik seperti; pus up, back up, sit up, lari, loncat

tinggi, pukulan, tendangan dan banyak lainnya yang berhubungan dengan

fisik, setelah itu semua dilakukan dan tanda berhentinya latihan fisik ini

yaitu terdengarnya suara adzan, yang mana pada saat adzan pelatih

memberhentikan latihannya dan menyuruh siswa untuk duduk.

Page 75: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

2) Meditasi atau Penenangan

Pelatih menyuruh siswa untuk duduk sila dan memejamkan mata

sambil mendengarkan adzan setelah adzan selesai siswa disuruh

mengonsentrasikan pikiran kepada satu titik yang disebut meditasi selama

3 menit, setelah selesai siswa dan pelatih lagsung menuju ke masjid untuk

melakukan jama’ah

3) Sholat Asar berjama’ah

Pelatih menyuruh semua siswa untuk berganti pakaian dan menuju

ke masjid untuk menunaikan ibadah sholat asar berjamaah. Dan setelah

selesai berjama’ah, siswa dan pelatih menuju ke tempat latihan lagi dan

mengambil bekal dan bekal air putih adalah kewajiban dibawa ketika

sedang beristirahat dan kumpul menjadi satu dengan duduk berhadapan

antara siswa dan pelatih

4) Istirahat

Pelatih menyuruh siswa berganti baju latihan lagi dan menyuruh

untuk istirahat di setiap istirahat selalu ada kegiatan yang unik dan

kegiatan ini selalu diadakan dalam istirahat yaitu memberi air minum satu

botol kecil, dengan air satu botol ini harus sampai ke siswa terakhir yang

jumlah siswa itu 37 orang bukan hanya minuman, makanan ringan dan

makanan yang bentuknya kecil-kecil juga pemberiannya dengan cara

seperti itu dan saling memijat siswa satu dengan siswa lain denga cara

berurutan dari samping kiri ke kanan dan sebaliknya. Setelah itu pelatih

Page 76: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

pelatih menjelaskan tentang kerohanian yang bersangkutan dengan PSHT

kepada siswa yang sudah biasa disebut dengan ke-SH-an.

5) Sambung persaudaraan

Setelah istirahat selesai, pelatih melanjutkan kegiatan latihan

dengan materi tanding (sambung persaudaraan) siswa disuruh untuk baris

melingkar dan siswa maju satu pasang, Sambung disini adalah tanding

siswa dan siswa atau siswa dengan pelatih. Dan sambung persaudaraan ini

dilakukan setiap 2 minggu sekali. Setelah selasai sambung para pelatih

memeriksa keadan para siswa untuk mengobati ketika ada yang cidra dan

luka setelah selesai memeriksa dan mengobati siswa, pelatih menyuruh

semua untuk merapat guna penutupan latihan.

d. Penutup

1) Do’a penutup

Para pelatih menutup latihan dengan cara menyuruh siswa dan

pelatih merapat menjadi satu dan saling berhadapan antara siswa dan

pelatih setelah itu dilanjut dengan berdo’a sebelum latihan diselesaikan

atau dibubarkan, dengan cara yang sama seperti doa ketika mau latihan.

2) Salaman

Setelah do’a selesai dilanjut dengan salaman dimana siswa

berurutan untuk berjabat tangan siswa dan pelatih setelah itu siswa

dibubarkan dan pulang ke rumah masing-masing.

Page 77: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

Wudhu sebelum latihan dimulai

Saat do’a sebelum latihan

Page 78: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

Saat pengarahan sebelum latihan

Pada saat pemanasan

Page 79: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

Meditasi atau penenangan saat adzan berkumandang

Sholat asar berjama’ah pelatih dan siswa Ranting Sampang

di Masjid Agung Kec. Sampang

Page 80: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

Pada saat istirahat dan memberikan materi ke-SH-an

Tanding (Sambung persaudaraan)

Page 81: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

Pada saat Pemberian materi jurus

Pada saat hukuman

Page 82: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

Doa’bersama satu bulan sekali dan tasyakuran mendapat juara,

di sekretariat PSHT Ranting Sampang (tanggal 1-3-2015)

Do’a bersama setiap satu bulan sekali (tanggal 5-4-2015)

Page 83: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

Latihan gabungan (pengarahan kepada pelatih)

Latihan gabungan (pengarahan kepada siswa)

Page 84: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

Halal bihalal bersama para pelatih dan siswa Sapmang dan sekitarnya

Tasyakuran pelatih baru

Page 85: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

Pada saat Zakat fitrah

Wawancara dengan Syamsul Ma’arif (ketua PSHT Ranting Sampang)

Tanggal 13 Maret 2015 Pukul 19.15

Page 86: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

Wawancara dengan Wulaning Asih (Wakil ketua PSHT Ranting

Sampang) Tanggal 13 Maret 2015 Pukul 20.00

Page 87: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

DAFTAR PUSTAKA

Adi Nagroho Tarmadji Boedi Harsono, Sejarah Sh Terate & Persaudaraan Sejati.

Madiun: Yayasan Setia Hati Terate Pusat Madiun, 2013.

Ahmadi Abu ,Dasar-DasarPendidikan Agama Islam. Jakarta: Pt. BumiAksara.

Akbar Ayatulloh, Internalisasi Nilai Pendidikan Islam Pada Komunitas Teater

Didik Periode 2009-2011, Purwokerto: Skripsi Stain, 2012.

Alim Muhammad, Pendidikan Agama Islam; Upaya Pembentukan Pemikiran

Dan Kepribadian Muslim. Bandung: PtRemajaRosdakarya, 2011.

Al-Munawar Said Agil Husin, Akulturasi Nilai-Nilai Qur’ani, Jakarta:Pt. Ciputat

Press, 2005.

Arifin M, Ilmu Pendidikan Islam, Tinjauan Teoritis Dan Praktis Berdasarkan

Pendekatan Interdisipliner. Jakarta: Pt Bumi Aksara, 2006.

Arifin. M, Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoretis Dan Praktis Berdasarkan

Pendekatan Interdisipliner. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011.

Arikunto, Suharsimin, dkk. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rieneka Cipta, 1998

Daradjat Zakiah, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008.

Daradjat Zakiyah, dkk, Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: IAIN Syarif Hidayah,

1984.

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta: Balai Pustaka, 2007.

Efendi Onong Uchjana, Ilmu Teori Dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra

Aditya Bakti, 1993

Elmubarok Zaim, Membumikan Pendidikan Nilai, Bandung: Alfabeta, 2009.

Gunawan Heri, Pendidikan Islam; Kajian Teoritiis Dan Pemikiran Tokoh.

Bandung: PT. Remaja Posdakarya, 2014.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi KeTiga. Jakarta Pt: Persero, 2007.

Lubis Mawardi, Dkk, Evaluasi Pendidikan Nilai Perkembangan Moral

Keagamaan Mahasiswa PTAIN. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.

Page 88: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

Mahmud Ali Abdul Halim, Tarbiyatul Khuluqiyyah. Pakistan: Percetakan Dan

Penyiaran Islam, 1997

Majid Abdul Dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi;

Konsep Dan Implementasi Kurikulum 2014. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2005.

Maryono O’ong, PencakSilat; Merentang Waktu. Yogyakarta: Galang Press,

2000.

Mas’ud Ibnu, Buku ke SH an Persaudaraan Setia Hati Terate. t.k, t.p, t.t.

Mas’ud, Paradigma Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.

Moloeng Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya,

2011.

Mu’minah Siti Aminatul, Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Sistem Among Ki

Hadjar Dewantara. Purwokerto: Skripsi Stain, 2011.

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam; Upaya Mengefektifkan Pendidikan

Agama Islam di Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008.

Mulyana Rohmat, Mengartikulasikan Nilai Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2011.

Nafis Muhammad Muntahibun, Ilmu Pendidikan Islam. .Yogyakarta: Penerbit

Teras, 2011.

Narbuko Kholid Dan Abu Ahmadi, Metode Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara,

1997.

Notosoejitno, Khazanah PencakSilat. Jakarta: Cv. SugengSeto, 1997.

Priyono Yawan, Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Wayang Kulit. Purwokerto:

Skripsi Stain, 2011.

Purwanto M. Ngalim, Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya,

1994.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia

Edisi Ketiga. Jakarta: Pusat Bahasa, 2007.

Quthb Muhammad, Sistem Pendidikan Islam. Bandung: PT Alma’arif, 1993.

Rokib Moh, Ilmu Pendidikan Islam; Pengembangan Pendidikan Intregatif di

Sekolah, Keluarga, danMasyarakat. Yogyakarta: PT. Lkis Printing

Cemerlang, 2009.

Page 89: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM PADA LEMBAGA PENCAK

Saebani Beni Ahmad, Metode Penelitian. Bandung: Pustaka Setia, 2008.

Salim Moh. Hailami, dkk, StudiIlmu Pendidikan Islam. Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media, 2012.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan; Kuantitatif, Kualitatis Dan R & D.

Bandung: Alfabeta, 2012.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan

R&D. Bandung: Alfabeta, 2010.

Suprayogo Imam Dan Tobroni, Metode Penelitian Sosial Agama. Bandung: PT.

Rosdakarya, 2003.

Tim Penyusun, Pedoman Materi ke SH an Persaudaraan Setia Hati Terate.

Madiun: Persaudaraan Setia Hati Terate Pusat, t.t.

Sumber Lain

Dokumentasi pencak silat PSHT Ranting Sampang Kecamatan Cilacap,

Http://Petabudaya.Belajar.Kemdikbud.Go.Id/Nasional/Pencak_Silat/. Tanggal 4

Maret 2015.Jum’atPukul 08.34

Observasi latihan Pecak silat PSHT Ranting Sampang pada tanggal 11-3-2015,

hari rabu

Observasi Pendahuluan Pada Tanggal 4 Juni 2014.

Wawancara dengan Sugiyono pada tanggal 4 Maret 2015, hari rabu, pukul 18.30

Wawancara dengan Syamsul Ma’arif (ketua PSHT Ranting Sampang), pada

tanggal 13-3-2015, Hari jum’at, pukul 19.15

Wawancara dengan Syamsul Ma’arif (Ketua PSHT Ranting Sampang), Pada

Tanggal 4 Juni 2014 Pukul 15.30 W

Wawancara dengan Tri Puji Lestari (sekretaris PSHT Ranting Sampang), pada

tanggal 1-3-2015, selasa, pukul 14.30

Wawancara dengan Tri Puji Lestari (Sekretaris PSHT Ranting Sampang), Pada

Tanggal 4 Juni 2014 Pukul 14.30

Wawancara dengan Wulaning Asih (wakil ketua PSHT Ranting Sampang), pada

tanggal 13-3-2015, jum’at, pukul 20.00