20
INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAM

INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

EKG

Citation preview

Page 1: INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAM

INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAM

Page 2: INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAM

SISTEM HANTARAN JANTUNG

dan GELOMBANG EKG

SN = SA nodeA-V NODE = A-V NodeHIS = Bundle of his BB = Bundle branchP = Purkinje fibers

Page 3: INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAM

Horizontal menyatakan kecepatan kertas dalam waktu1 mm = 0,04 detik 5 mm = 0,2 detikVertikal menyatakan voltage elektris jantung dalam millivolt10 mm = 1 mVPada pemeriksaan rutin kecepatan rekaman kertas EKG 25 mm/detik

1 mm = 0,04 detik 5 mm = 0,2 detik

10 mm = 1 mV

1 mm = 0,1 mV

Page 4: INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAM
Page 5: INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAM

1. Sadapan ekstremitas : Lead I, II, III, AVR, AVL, AVF2. Sadapan prekordial : Lead V1, V2, V3, V4, V5, V63. Sadapan ekstremitas menggambarkan aktivitas

listrik jantung bidang frontal4. Sadapan prekordial menggambarkan aktifitas

listrik jantung bidang horisontal5. Berdasarkan bidang tersebut, maka lead bisa

menggambarkan kondisi jantung :6. Lokasi jantung anterior : V1 s.d. V6, dengan rincian :• Antero septal : V1 - V4• Anterolateral : V5 - V6• Lokasi jantung high lateral : I dan AVL• Lokasi jantung inferior : II, III, dan AVF

SADAPAN PADA EKG

Page 6: INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAM
Page 7: INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAM
Page 8: INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAM

Gelombang P1. Gelombang P merupakan gambaran proses

depolarisasi atrium (atrium berkontraksi)2. Lebar kurang dari 0,12 detik3. Tinggi kurang dari 0,3 mVolt4. P selalu positif di lead II5. P selalu negatif di lead AVR

KURVA EKG

Page 9: INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAM

Gelombang QRS1. Gelombang QRS merupakan gambaran proses

depolarisasi ventrikel (ventrikel berkontraksi)2. Lebar 0,06 – 0,12 detik3. Tinggi tergantung lead4. Gel Q merupakan defleksi negatif I dari gel QRS5. Lebar gel Q kurang dari 0,04 detik6. Dalamnya gel Q kurang dari 1/3 R7. Q yang tidak normal adalah Q patologis8. Gel R merupakan defleksi positif I sesudah Q dari

gel QRS9. Gel S merupakan defleksi negatif sesudah gel R

KURVA EKG

Page 10: INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAM

Gelombang T• Gelombang T merupakan gambaran proses repolarisasi ventrikel

Interval PR• Diukur dari permulaan gel P sampai permulaan gel QRS• Normal antara 0,12 – 0,20 detik• Merupakan waktu yang dibutuhkan untuk depolarisasi atrium dan jalannya impuls melalui berkas his sampai pada permulaan depolarisasi ventrikel

• Nilai klinis untuk mengetahui apakah hantaran impuls di berkas his normal atau mengalami gangguan

Segmen ST• Diukur dari akhir gelombang S sampai awal gelombang T• Nilai klinis untuk mengukur adanya infark atau iskhemik

KURVA EKG

Page 11: INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAM

PENILAIAN EKG

Cara menilai EKG adalah :1. Tentukan frekwensi jantung2. Tentukan irama jantung3. Tentukan aksis jantung4. Tentukan adanya hipertropi5. Tentukan adanya tanda iskhemik6. Khusus EKG kegawatan, pertama kali yang dilihat,

tentukan adakah EKG kegawatan berupa : Ventrikel takikardi (VT), Ventrikel Vibrilasi (VF), Atrial Fibrilasi (AF) dan Ventrikel ekstra sistole (VES)

Page 12: INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAM

Langkah menentukan frekwensi jantung :Tentukan 2 puncak gelombang R di lead IIHitung berapa jumlah kotak kecil antara 2 puncak gelombang RHitung frekwensi sesuai dengan rumus :

atau   Normal 60 – 100

Takikardi bila lebih dari 100 x/menitBradikardi bila kurang dari 60 x/menit

RRkecilkotakjmlfrek

1500

RRsedangkotakjmlfrek

300

Page 13: INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAM

Langkah menentukan irama jantung1. Tentukan irama jantung apakah reguler (jarak R-R

sama) atau ireguler2. Tentukan apakah irama sinus atau tidak, dengan

kriteria :3. Irama reguler/teratur4. Gel P normal5. Gel P selalu diikuti gel QRS6. Gel P selalu positif di lead II dan negatif di lead AVR7. Interval PR normal8. Gelombang QRS normal9. Irama yang tidak memenuhi ketentuan tersebut

dinamakan disritmia10.Penyebab disritmia :(1) gangguan pembentukan

impuls (2) gangguan penghantaran

impuls

Page 14: INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAM

Determining the Mean Electrical Axis (QRS axis)

Aksis jantung1. Aksis jantung adalah sudut arah

aliran impuls jantung2. Menghitung dengan QRS di bidang

frontal3. Aksis normal terletak antara -30 s.d.

+110 derajat4. Deviasi aksis ke kiri (LAD) antara -30

s.d. -90 derajat5. Deviasi aksis ke kanan (RAD) antara

+ 110 s.d. -180 derajat

Page 15: INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAM

Lead I : 4 – 0 = 4

Lead aVF : 12 – 2 = 10

Langkah menentukan aksis jantungSeperti menghitung 2 vektor, yaitu vektor lead I dan vektor lead AVFTentukan selisih tinggi R dan S di lead ITentukan selisih tinggi R dan S di lead AVFTentukan jumlah kedua vektor tersebut

Page 16: INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAM

Lead I : 4 – 0 = 4

Lead aVF : 12 – 2 = 10

I

aVF

+ = 90°

+ = 0°/360°- = 180°

- = 270°

Page 17: INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAM

Axis nomenclature Lead I Lead aVF

1. Normal axis (0 to +90 degrees) Positive Positive

2. Left axis deviation (-30 to -90) Also check lead II. To be true left axis deviation, it should also be down in lead II. If the QRS is upright in II, the axis is still normal (0 to -30).

Positive Negative

3. Right axis deviation (+90 to +180) Negative Positive

4. Indeterminate axis (-90 to -180) Negative Negative

Determining the Mean Electrical Axis (QRS axis)

Page 18: INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAM

Differential Diagnosis

Left axis deviationLVH, left anterior fascicular block, inferior wall MI

Right axis deviationRVH, left posterior fascicular block, lateral wall MI

KEMUNGKINAN DIAGNOSA

Page 19: INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAM

Langkah menentukan tanda-tanda hipertrofi1. Hipertrofi atrium kanan

Ditandai gel P pulmonal : gel P yang lancip dan tinggi, paling jelas di lead I dan II

2. Hipertrofi atrium kiriDitandai gel. P mitral : gel P yang lebar dan berlekuk, paling jelas di lead I dan II

3. Hipertrofi ventrikel kanan Ditandai gel R lebih besar dari gel S pada lead prekordial kananGel S menetap di V5 V6Depresi segmen ST dan gel T terbalik di V1-V3

4. Hipertrofi ventrikel kiriGel R pada V5 atau V6 lebih dari 27 mm atau gel S di V1 ditambah gel R di V5 atau V6 lebih dari 35 mmDepresi segmen ST dan gel T terbalik di V5 V6

Page 20: INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAM

Tanda iskhemik dan infark1. Iskemik : depresi segmen ST atau gel T

terbalik2. Infark akut : elevasi segmen ST, sering

disertai dengan gel Q patologis3. Fase recent/sub akut : gel Q patologis

disertai gel T terbalik4. Infark old (OMI) : gel Q patologis disertai

segmen ST dan gel T normal