128
Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th 1 I LATAR BELAKANG POLITIK, SOSIAL DAN EKONOMI DUNIA PB 1. Latar Belakang Politik a. Masa Peralihan: Masa Sesudah PL dan Sebelum PB Masa-masa sesudah PL dan sebelum PB sering dikatakan sebagai masa-masa gelap karena Allah tidak mengirim nabi-nabi-Nya untuk berbicara kepada umat Israel. Namun demikian masa ini justru menjadi masa yang sangat penting karena sekalipun kelihatan-nya diam Allah bekerja dibalik sejarah umat manusia untuk mempersiapkan mereka menerima pelaksanaan rencana Agung-Nya. Masa "sesudah PL dan sebelum PB" ini disebut sebagai Masa Peralihan atau Jaman Intertestamental yang berlangsung kurang lebih 400 tahun. Dalam masa ini Allah memakai 3 bangsa yang mengambil peranan utama dalam mempersiapkan masa Perjanjian Baru. Dari catatan kitab-kitab Makabe dan tulisan-tulisan Yosefus, kita mengetahui fakta-fakta berikut ini: Bangsa Yahudi/Ibrani : Bangsa pilihan Allah ini tidak selalu berhasil dalam mentaati dan mengemban tugasnya sebagai umat pilihan Allah, sehingga Allah sering harus menghukum mereka dengan membuang mereka menjadi tawanan bangsa-bangsa lain. Namun justru dengan cara itu Allah menggunakannya untuk maksud baik-Nya. Pada waktu bangsa Israel dibuang ke tanah Babilonia, mereka tercerai berai ke seluruh dunia. Ketika bangsa ini hidup di tengah-tengah bangsa kafir yang tidak mengenal Tuhan, bangsa Israel disadarkan akan pentingnya mempertahankan iman, menyembah Allah yang monotheisme dan mentaati Hukum Taurat. Melalui bangsa inilah Allah menyediakan jalan yang sangat baik untuk melihara kelangsungan sejarah keselamatan yang dijanjikan-Nya bagi umat manusia. Bangsa Yunani : Bangsa Yunani melalui Aleksander memberikan sumbangan yang besar dalam mempersatukan seluruh dunia dalam satu bahasa, yaitu bahasa Yunani. Hal ini memberikan pengaruh yang besar, karena bahasa Yunani akhirnya dipakai menjadi bahasa internasional pada masa itu. Ini memberikan keuntungan yang sangat besar karena bahasa Yunani adalah bahasa berpikir, bahasa yang sangat dibutuhkan oleh penulis-penulis kitab-kitab PB dalam mengungkapkan istilah-istilah teologia dengan benar dan akurat. Bangsa Romawi : Penguasa Romawi yang menduduki tanah Israel (Palestina) menciptakan suasana yang relatif damai sehingga pembangunan jalan-jalan dan keamanan menjadi prioritas negara. Keadaan ini sangat diperlukan dalam mempersiapkan kedatangan Kristus dan juga ketika Injil disebarkan. Selain itu ada banyak kontribusi yang diberikan oleh orang-orang Romawi, baik dalam bidang hukum maupun filsafat yang sangat berguna bagi persiapan penulisan kitab-kitab PB.

Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

1

I

LATAR BELAKANG POLITIK, SOSIAL

DAN EKONOMI DUNIA PB

1. Latar Belakang Politik

a. Masa Peralihan: Masa Sesudah PL dan Sebelum PB

Masa-masa sesudah PL dan sebelum PB sering dikatakan sebagai masa-masa gelap

karena Allah tidak mengirim nabi-nabi-Nya untuk berbicara kepada umat Israel.

Namun demikian masa ini justru menjadi masa yang sangat penting karena

sekalipun kelihatan-nya diam Allah bekerja dibalik sejarah umat manusia untuk

mempersiapkan mereka menerima pelaksanaan rencana Agung-Nya.

Masa "sesudah PL dan sebelum PB" ini disebut sebagai Masa Peralihan atau Jaman

Intertestamental yang berlangsung kurang lebih 400 tahun. Dalam masa ini Allah

memakai 3 bangsa yang mengambil peranan utama dalam mempersiapkan masa

Perjanjian Baru. Dari catatan kitab-kitab Makabe dan tulisan-tulisan Yosefus, kita

mengetahui fakta-fakta berikut ini:

Bangsa Yahudi/Ibrani :

Bangsa pilihan Allah ini tidak selalu berhasil dalam mentaati dan mengemban

tugasnya sebagai umat pilihan Allah, sehingga Allah sering harus menghukum

mereka dengan membuang mereka menjadi tawanan bangsa-bangsa lain. Namun

justru dengan cara itu Allah menggunakannya untuk maksud baik-Nya. Pada waktu

bangsa Israel dibuang ke tanah Babilonia, mereka tercerai berai ke seluruh dunia.

Ketika bangsa ini hidup di tengah-tengah bangsa kafir yang tidak mengenal Tuhan,

bangsa Israel disadarkan akan pentingnya mempertahankan iman, menyembah

Allah yang monotheisme dan mentaati Hukum Taurat. Melalui bangsa inilah Allah

menyediakan jalan yang sangat baik untuk melihara kelangsungan sejarah

keselamatan yang dijanjikan-Nya bagi umat manusia.

Bangsa Yunani :

Bangsa Yunani melalui Aleksander memberikan sumbangan yang besar dalam

mempersatukan seluruh dunia dalam satu bahasa, yaitu bahasa Yunani. Hal ini

memberikan pengaruh yang besar, karena bahasa Yunani akhirnya dipakai menjadi

bahasa internasional pada masa itu. Ini memberikan keuntungan yang sangat besar

karena bahasa Yunani adalah bahasa berpikir, bahasa yang sangat dibutuhkan oleh

penulis-penulis kitab-kitab PB dalam mengungkapkan istilah-istilah teologia

dengan benar dan akurat.

Bangsa Romawi :

Penguasa Romawi yang menduduki tanah Israel (Palestina) menciptakan suasana

yang relatif damai sehingga pembangunan jalan-jalan dan keamanan menjadi

prioritas negara. Keadaan ini sangat diperlukan dalam mempersiapkan kedatangan

Kristus dan juga ketika Injil disebarkan. Selain itu ada banyak kontribusi yang

diberikan oleh orang-orang Romawi, baik dalam bidang hukum maupun filsafat

yang sangat berguna bagi persiapan penulisan kitab-kitab PB.

Page 2: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

2

b. Masa Pemerintahan Romawi

Latar belakang politik dalam dunia Perjanjian Baru adalah kekaisaran Romawi.

Merrill C. Tenney dalam bukunya Survei Perjanjian Baru telah memberikan uraian

terperinci tentang hal ini. Negara Romawi berdiri tahun 753 SM, yang sebelumnya

hanya terdiri dari beberapa kelompok masyarakat di beberapa desa yang akhirnya

merebut banyak kota dan menjadi kerajaan yang besar tahun 265 SM.

Berikut ini adalah kaisar-kaisar Romawi yang memerintah pada masa Perjanjian

Baru:

1. Agustus (27 sM - 14 M). Ketika Tuhan Yesus lahir, pemerintahan sedang

dipegang oleh Kaisar Agustus. Dialah yang memerintahkan sensus

penduduk di Palestina.

2. Tiberius (14-37 M). Ia memerintah semasa Tuhan Yesus dewasa - mati.

3. Caligula (37-41 M). Kaisar yang menganggap dirinya dewa untuk disembah.

Banyak orang Kristen mula-mula yang mati karena melawan perintah untuk

menyembah kepada kaisar.

4. Nero (54-68 M). Kaisar yang kejam dan semena-mena menganiaya orang

Kristen. Paulus dan Petrus mati syahid pada masa pemerintahannya.

5. Vespasian (69-79 M). Pada masa pemerintahannya kota Yerusalem

dihancurkan, termasuk bangunan Bait Allah.

6. Domitianus (81-96 M). Melakukan penindasan yang sangat kejam terhadap

orang-orang Kristen. Memerintah pada masa tua Rasul Yohanes.

Palestina menjadi salah satu negara jajahan Kerajaan Romawi diperkirakan sejak

tahun 63 sM. Kisah dalam PB diawali dari masa pemerintahan Herodes (37sM -

4M) yang ditunjuk oleh pemerintah Romawi sebagai raja Yahudi. Sebutan provinsi

diberikan kepada daerah-daerah baru yang ditaklukkan Romawi. Untuk provinsi

yang relatif damai dan setia pada Roma, pemerintahan dipimpin oleh seorang

gubernur. Sedangkan wilayah yang rawan dipimpin oleh seorang wali negeri.

[Lihat: Kis. 13:7; 18:12; Mat. 27:11]

Daerah-daerah jajahan (provinsi) ini biasanya mendapat kebebasan (otonomi) untuk

berdiri sendiri. Kebebasan agama pun juga diberikan kepada mereka (religio licita).

Penarikan pajak juga diserahkan kepada pemerintahan setempat, tetapi di bawah

pengawasan Roma.

2. Latar Belakang Sosial

Di kalangan masyarakat Yahudi, para alim ulama adalah kelompok ningrat yang kaya

karena merekalah yang menguasai perdagangan dan pajak di bait suci. Sedangkan

kelompok mayoritas penduduk biasanya miskin. Mata pencaharian mereka antara lain,

petani, peternak, nelayan dan wiraswastawan kecil lainnya.

Dalam masyarakat non-Yahudi, ada pembagian kelas masyarakat sbb.: kaum ningrat,

kelas menengah, rakyat jelata, kaum budak dan penjahat.

Page 3: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

3

3. Latar Belakang Ekonomi

Keadaan tanah daerah sekitar Laut Tengah masa itu cukup subur sehingga hasil

pertanian menjadi sumber hasil utama. Industri belum berkembang, hanya untuk

menghasilkan kebutuhan sehari-hari, misalnya bejana, kain linen, hasil keramik barang

rumah tangga. Barang-barang mahal adalah hasil import negara lain.

a. Mata uang

Mata uang logam yang berlaku saat itu adalah denarius (dinar), dan uang emas

aureus (pound). Satu dinar adalah upah pekerja untuk satu hari kerja (Mat. 20:2).

Tetapi karena pemerintahan provinsi diijinkan mencetak uang sendiri, maka tidak

heran kalau banyak beredar mata-mata uang yang berbeda (Mat. 21:12). Usaha

pinjam meminjam uang juga sangat populer saat itu.

b. Arus perjalanan

Arus perjalanan sangat lancar jaman itu, karena adanya sistem jalan raya yang

sangat baik. Sistem jalan raya ini menghubungkan kota Roma dengan daerah-

daerah jajahan yang terbentang luas.

c. Arus perdagangan

Arus perdagangan dari dan ke luar negeri dilakukan lewat laut. Pelabuhan

Aleksandria adalah salah satu pelabuhan terpenting. Banyak kapal-kapal besar

berlayar dari sini. Hasil perdagangan yang banyak didatangkan adalah biji-bijian.

II

LATAR BELAKANG AGAMA DUNIA PB

1. Latar Belakang Dunia PB

Di bawah pemerintahan kaisar Augustus, kesusasteraan Romawi dibangkitkan lagi.

Tulisan-tulisan mereka berupa drama-drama dan cerita-cerita mitos Yunani.

a. Ilmu Pengetahuan

Dalam hal ilmu pengetahuan sudah dikenal ilmu alam sederhana, ilmu pengobatan

umum, ilmu bahasa dan pidato. Seni dan ilmu arsitektur adalah yang paling maju

pesat. Banyak dibangun jembatan, saluran air, gedung-gedung kesenian dan

patung-patung. Ilmu perbintangan banyak dinikmati masyarakat.

b. Hiburan

Untuk hiburan banyak dipertunjukkan pertunjukkan-pertunjukkan musik untuk

menghibur kaum jelata. (tambur, kecapi, seruling dan harpa). Sedangkan hiburan

untuk kaum ningrat (kaya) adalah pertarungan berdarah antara manusia dan hewan

(gladiator) di arena-arena pertunjukkan.

c. Bahasa

Bahasa yang dipakai bermacam-macam: Latin, Yunani, Aramaik dan Yahudi

(Ibrani), masing-masing bahasa mempunyai fungsi yang berbeda-beda dan untuk

tujuan yang berbeda.

Page 4: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

4

e. Sistem Pendidikan

Sistem Pendidikan sudah lama dikenal, baik dikalangan masyarakat Yahudi

ataupun non-Yahudi. Masyarakat Yahudi, terutama keluarga memberikan perhatian

yang sangat besar dalam pendidikan terhadap generasi penerusnya. Tujuan utama

adalah agar mereka memelihara budaya dan agama nenek moyang. Ketika ada di

tanah Pembuangan pendidikan dilaksanakan di tempat ibadah Sinagoge.

2. Latar Belakang Agama Dunia PB

a. Agama Primitif

Agama primitif orang Romawi adalah pemujaan terhadap dewa-dewi Yunani,

walaupun tidak berlangsung lama, (hanya sampai abad pertama) karena rakyat tidak

lagi melihat manfaatnya. Bahkan justru sebaliknya, cerita dewa-dewi itu merusak

moral dan kehidupan kaum muda.

Pemujaan kepada kaisar sangat menguntungkan negara karena mendatangkan

kesatuan. Tetapi di lain pihak mendatangkan penganiayaan bagi orang Kristen.

Selain pemujaan-pemujaan itu ada juga pemujaan kepada agama-agama rahasia dan

alam gaib. Namun ini pun kurang memuaskan kehidupan rohani mereka.

Untuk mengatasi itu lahirlah banyak filsafat-filsafat pemikiran yang sistematis yang

lebih disukai karena sanggup memuaskan intelektual yang mereka puja. Contoh

aliran-aliran filsafat yang ada pada saat itu: Platonisme, Gnostisisme, Neo-

platonisme, Epikurianisme, Stoicisme, Skeptisisme dll.

b. Yudaisme

Bangsa Yahudi dan agama Yudaisme adalah dua sisi mata koin yang tidak dapat

dipisahkan. Keduanya mempunyai peran yang sangat penting dalam membentuk

dunia Perjanjian Baru, karena dari sanalah kekristenan lahir. Hampir semua

penulis-penulis PB adalah orang-orang Yahudi yang mempunyai latar belakang

agama Yudaisme. Oleh karena itu untuk memahami tulisan-tulisan PB dengan baik

akan ditentukan dari seberapa jauh kita mengerti tentang bangsa Yahudi dan agama

Yahudi.

1. Latar Belakang

Untuk memahami sejarah bangsa Yahudi, kita harus kembali melihat jauh ke

belakang kepada panggilan Allah terhadap Abraham. karena dari Abrahamlah

bangsa "pilihan" ini berasal.

Namun demikian, agama Yudaisme sebenarnya baru dimulai pada masa

"penyebaran" (diaspora) yang terjadi sejak tahun 734 SM, ketika puluhan ribu

orang Yahudi dibuang keluar dari tanah kelahiran mereka. Di tanah

pembuangan itulah orang-orang Yahudi yang setia kepada Taurat mulai

merasakan kesulitan besar untuk tetap beribadah dan mentaati Hukum dan

Taurat mereka.

Sebagian dari mereka yang dibuang ini mulai tergoda untuk mengadopsi cara-

cara hidup kafir, bahkan juga agama kafir. Melihat tantangan yang besar ini

mulailah orang-orang Yahudi sadar betapa berharganya kepercayaan yang

mereka warisi dari nenek moyang mereka. Oleh karena itu mereka mulai

Page 5: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

5

memikirkan tentang bagaimana mempelajari agama nenek moyang mereka

yang berisi hukum Taurat itu dengan sungguh-sungguh supaya mereka tidak

dicemari dengan budaya dan dunia kafir. Dari sinilah Yudaisme secara resmi

lahir. Salah seorang pelopor utama gerakan ini adalah Ezra, ia mengetuai badan

yang disebut sinagoge agung. Badan yang terdiri dari 120 orang ini bertugas

untuk menghidupkan, memulihkan dan menggolong-golongkan kitab-kitab PL.

Tapi akhirnya badan ini diganti dengan dewan sanhedrin. [Lihat: Dan. 1:5-8;

3:4-7: Ezr. 7:1-6]

2. Pusat Ibadah Yahudi di Yerusalem

Sebelum masa penyebaran/pembuangan, Bait Suci di Yerusalem (yang

dibangun oleh Raja Salomon) adalah satu-satunya pusat ibadah bagi orang

Yahudi. Isi ibadah mereka adalah melakukan perjalanan ke Yerusalem secara

teratur dan mengadakan upacara korban sembelihan di sana. Setelah mereka

dibuang ke tanah asing, mereka tidak mungkin lagi ke Bait Suci untuk

beribadah, apalagi setelah Yerusalem dihancurkan (586 SM). Upaya yang

mereka lakukan untuk menggantikan ibadah adalah dengan menggiatkan

kembali pengajaran tentang Hukum dan Taurat sebagai pusat ibadah mereka

yang baru.

Walaupun Bait Suci kemudian dibangun kembali, ada banyak orang Yahudi

yang masih tinggal di tanah asing dan tidak kembali ke Palestina, bahkan

ternyata lebih banyak orang Yahudi yang tinggal di luar negara mereka. Untuk

memenuhi kebutuhan rohani dan ibadah mereka maka dibangunlah sinagoge-

sinagoge di kota-kota di mana orang Yahudi tinggal. Sinagoge (artinya rumah

ibadat orang Yahudi) tidak bisa dikatakan sebagai tiruan Bait Suci Yerusalem,

karena selain ukuran yang jauh lebih kecil, juga tidak disediakan tempat untuk

membakar korban. Sebagai gantinya dilakukan doa, membaca Taurat,

memelihara hari Sabat, sunat dan memelihara hukum-hukum PL yang mengatur

soal makanan. Inilah yang akhirnya menjadi pusat ibadah Yudaisme. [Lihat:

Maz. 137: 1-5]

3. Tempat Ibadah Yahudi - Sinagoge

Sejak jaman penyebaran/pembuangan peranan sinagoge dalam melestarikan

agama dan budaya Yahudi sangat besar. Di sinilah Yudaisme bertumbuh dan

mengalami kedewasaan. Di setiap kota besar dimana ada kelompok orang

Yahudi tinggal didirikanlah sinagoge. Akhirnya sinagoge juga menjadi balai

sosial di mana penduduk Yahudi di kota itu berkumpul setiap hari minggu

untuk belajar tentang tradisi dan agama Yudaisme. Kesuksesan pemakaian

rumah ibadat orang Yahudi ini sangat mengesankan, sehingga pada waktu

orang-orang Yahudi perantauan pulang ke tanah airnya, sistem ibadah di

sinagoge ini dibawa dan tetap dipraktekkan sampai jaman Yesus dan para

Rasul.

Pemimpin sinagoge disebut "kepala rumah ibadat", yang diangkat dari antara

penatua berdasarkan hasil pemungutan suara. Tugasnya adalah memimpin

kebaktian, menjadi penengah dalam suatu perkara dan memperkenalkan

pengunjung pada jemaat. Penjaga sinagoge disebut hazzan. Tugasnya menjaga

dan memelihara bangunan dan juga harta benda yang ada di sinagoge.

Page 6: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

6

Dalam sinagoge ada lemari untuk menyimpan gulungan kitab Taurat, sebuah

podium dengan sebuah meja untuk meletakkan Kitab Suci yang sedang dibaca,

dan juga lampu dan bangku serta kursi duduk jemaat. [Lihat: Mar. 5:22; Luk.

13:14; Kis. 13:5; 14:1; 15:43, dst.]

4. Bentuk ibadah

Dalam sinagoge kebaktian dilakukan sbb.:

a). Pembacaan pengakuan iman Yahudi yang disebut shema - (Ul. 6:4,5).

Diikuti dengan puji-pujian kepada Allah yang disebut berakot

("Diberkatilah....").

b). Pembacaan doa, dan juga pembacaan doa pribadi oleh jemaat (dalam hati).

c). Selanjutnya adalah pembacaan Kitab Suci (kitab Taurat dan Pentateukh,

juga kitab Nabi-nabi).

d). Kemudian diikuti dengan Kotbah untuk menjelaskan bagian yang baru saja

dibacakan.

e). Kebaktian diakhiri dengan berkat, yang dilakukan oleh imam. Bentuk/tata

cara ibadah sinagoge ini juga diikuti oleh gereja abad pertama.

5. Aliran-aliran keagamaan dalam Yudaisme.

Walaupun semua orang Yahudi memegang hukum agama yang sama

(Yudaisme) tapi dalam penafsiran dan tujuannya ada bermacam-macam aliran:

a). Kaum Parisi

Berasal dari kata parash, artinya "memisahkan". Aliran yang paling

berpengaruh dan banyak pengikutnya dalam masyarakat. Mereka adalah

para ahli tafsir PL, yang menjunjung tinggi hukum lisan atau adat istiadat

nenek moyang yang mereka taati sampai pada hal yang sekecil-kecilnya.

Karena keahliannya inilah mereka disebut sebagai ahli Taurat. Kelompok

inilah yang paling banyak dijumpai berselisih paham dengan Yesus. Namun

demikian tidak semua orang Parisi munafik ada juga yang sungguh-

sungguh. [Lihat: Mat. 23:13-15]

b). Kaum Saduki

Nama Saduki berasal dari bani Zadok (Imam Besar). Mereka berjumlah

kecil tetapi sangat berpengaruh dalam pemerintahan, karena anggota mereka

adalah para imam di Bait Allah di Yerusalem.

Pengajaran PL yang mereka terima hanyalah 5 kitab Pentateukh, tidak

percaya pada kebangkitan dan hal-hal supranatural atau kehidupan sesudah

kematian, tetapi mereka berpegang ketat hanya pada tafsiran-tafsiran

harafiah Taurat. [Lihat: 2Sam. 15:24-29; Kis. 23:8]

c). Kaum Zelot

Mereka adalah kaum nasionalis fanatik yang ingin melepaskan diri dari

penjajahan Romawi. Mereka percaya bahwa Allah adalah satu-satunya

pemimpin mereka. Oleh karena itu mereka sering mengadakan

pembrontakkan melawan pemerintah Romawi. [Lihat: Kis. 5:37; Mar.

12:14]

d). Kaum Eseni

Eseni artinya "saleh" atau "suci". Mereka ini tidak secara resmi disebut

dalam kitab-kitab PB, tetapi keberadaan mereka diakui oleh tradisi sebagai

Page 7: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

7

biarawan-biarawan Yahudi yang hidup membujang. Mereka juga

menjalankan hidup sederhana dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan

hidup bersama. Kelompok ini sering dihubungkan dengan penemuan-

penemuan naskah Qumran, walaupun tidak ada bukti kuat.

e). Kaum Helenis

Kelompok ini disebut kaum Helenis karena mereka adalah orang-orang

keturunan Yahudi tetapi telah mengadopsi kebudayaan dan bahasa Yunani

dan tidak lagi mengikuti tradisi dan adat istiadat Yahudi, kecuali dalam hal

iman agama mereka.

6. Hari-hari Raya Yahudi

Orang-orang Yahudi banyak merayakan hari-hari penting yang pada umumnya

dihubungkan dengan perayaan keagamaan yang memiliki latar belakang erat

dengan sejarah kehidupan bangsa Israel. Hari-hari Raya tsb. antara lain:

Perayaan Paskah, Hari Raya Roti Tidak Beragi, Hari Raya Pentakosta, Hari

Raya Tahun Baru, Hari Perdamaian, Hari Raya Pondok Daun. Lima hari raya

ini diadakan berdasarkan aturan dalam Hukum Muda. Sesudah masa

pembuangan mereka menambah perayaan Hari Raya Meniup Serunai, Hari

Raya Purin.

III

KANON DAN KITAB-KITAB PB

1. Kanon PB

Pengumpulan naskah-naskah PB terjadi sebagai proses pimpinan Roh Kudus dalam

memelihara hasil inspirasi yang dituliskan oleh para penulis Alkitab. Pengumpulan

naskah-naskah PB yang akhirnya diterima sebagai kitab-kitab PB dalam Alkitab

disebut sebagai Kanonisasi. Melalui beberapa peristiwa, penyeleksian penyusunan

daftar kitab (kanon) itu akhirnya diterima gereja.

a. Pengertian Kanon

Kata kanon berasal dari kata Yunani kanon, artinya buluh. Karena pemakaian

"buluh" dalam kehidupan sehari-hari jaman itu adalah untuk mengukur, maka

kanon juga berarti sebatang tongkat/kayu pengukur atau penggaris.

Namun pada abad ke 4 Athanasius memberikan arti teologis bahwa kanon dipakai

untuk menunjuk kepada Alkitab. Sehingga artinya adalah: Daftar naskah kitab-

kitab dalam Alkitab yang berjumlah 66 kitab, yang telah memenuhi standard

peraturan-peraturan tertentu yang diterima oleh Gereja Tuhan sebagai kitab-kitab

Kanonik yang diakui diinspirasikan oleh Allah dan memiliki otoritas penuh dan

mutlak terhadap iman Kristen dan perbuatannya.

b. Sejarah Kanon PB

Setelah kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke surga, pengajaran Injil diteruskan oleh

para Rasul Tuhan dengan otoritas penuh karena merekalah saksi-saksi mata tentang

keselamatan yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Tulisan-tulisan tentang pengajaran

iman Kristen oleh para Rasul sangat dibutuhkan mengingat bahwa merekalah para

saksi mata yang dapat memberitakan pengajaran Injil Yesus Kristus dengan jelas

Page 8: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

8

dan menafsirkannya dengan tepat, sesuai dengan pimpinan Roh Kudus kepada

mereka. Selama thn. 100 - 200 M, tulisan-tulisan para Rasul itu dipakai dan

dikumpulkan oleh sidang-sidang jemaat dan kemudian di teruskan oleh gereja-

gereja generasi berikutnya.

c. Daftar Kanon PB

Beberapa Daftar Kanon PB yang pernah berlaku dalam sejarah gereja:

1. Daftar Marcion

Daftar buku PB yang tertua disusun di Roma pada tahun 140 M oleh seorang

bidat yang bernama Marcion. Menurut Marcion kitab PL harus ditolak dan juga

kitab-kitab PB yang dipengaruhi oleh Yudaisme, karena menurutnya Allah PL

mempunyai status yang lebih rendah dari Allah yang dinyatakan dalam diri

Kristus. Itu sebabnya kanon Marcion hanya terdiri dari 2 bagian:

Kitab Injil Lukas (Injil yang tidak dipengaruhi oleh Yudaisme)

8 Surat Paulus (3 Surat Penggembalaan tidak dimasukkan), yaitu: 1 & 2

Korintus, Efesus (Laodikia), Filipi, Kolose, 1 & 2 Tesalonika, Filemon.

2. Daftar Muratori

Daftar lain yang lebih muda dikenal dengan sebutan "Fragmen Muratori",

berasal dari Roma pada akhir abad dua. Pada daftar kanonnya dimasukkan:

Injil Matius, Markus, Lukas, Yohanes dan Kisah Para Rasul.

9 Surat Paulus kepada Jemaat dan 4 kepada perorangan.

2 Surat Yohanes, Wahyu Yohanes dan Wahyu Petrus (kitab dari apokrifa).

3. Konsili Hippo (393M) dan Konsili Kartago (397M)

Konsili gereja di Afrika Utara ini menerima daftar 27 kitab-kitab PB yang kita

pakai sekarang. Penerimaan mereka didasarkan pada kesadaran akan nilai kitab-

kitab itu sebagai yang diinspirasikan oleh Allah. Ditambah lagi dengan fakta

bahwa kita-kitab tsb. telah umum digunakan oleh gereja-gereja saat itu.

d. Kanon Injil dan Kisah Para Rasul

Pada mulanya kitab-kitab Injil itu merupakan satu kumpulan kitab dalam bentuk

tunggal, tetapi dilaporkan sebagai "Menurut Matius", "Menurut Markus" dsb. Tapi

pada tahun 115 M, Ignatius mengenal lebih dari satu Injil, jadi mungkin yang

dimaksud adalah kumpulan Injil-injil.

Sekitar tahun 170 M, seorang bernama Tatianus membuat Injil rangkap empat

menjadi satu cerita yang bersambung, atau disebut "Harmoni Injil-injil"

(Diatessaron), salah satu bentuk yang disukai banyak orang.

Walaupun ada lebih dari 4 Injil yang dikenal jaman itu (mis. Injil Barnabas dll.),

tapi Ireneus berkata bahwa tidak ada Injil lain selain 4 Injil yang sudah dikenal

(Matius, Markus, Lukas, Yohanes). Ia berkata, seperti halnya 4 arah mata angin,

maka gereja juga mempunyai 4 Injil sebagai tiang penyangga gereja.

Kitab Kisah Para Rasul mendapatkan pengakuan kanonik karena penulisnya sama

dengan Injil ketiga (Lukas). Kedudukan kitab ini penting dalam kanon PB karena

merupakan kitab yang sentral, menjadi penghubung antara kitab-kitab Injil dan

Surat-surat Kiriman.

Page 9: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

9

2. Kitab-Kitab Perjanjian Baru

a. Nama

Nama Perjanjian Baru berasal dari bahasa Latin Novum Testamentum. Istilah

Testament atau covenant (bhs. Inggris) ini, artinya persetujuan antar dua pihak

yang mengikat, lebih kuat dari hanya sekedar janji.

Bahasa Yunani dari Perjanjian Baru adalah He Kaine Diatheke, artinya pesan atau

wasiat terakhir, yang melibatkan dua belah pihak dan sifatnya mengikat dan tidak

dapat diubah. Oleh karena itu makna kata "Perjanjian Baru" disimpulkan sebagai

perjanjian tertulis yang merupakan wujud persetujuan/kesepakatan yang baru antara

Allah dan manusia melalui Kristus.

b. Isi

Isi dari Perjanjian Baru adalah penyataan rahasia janji Allah yang baru yang

diwujudkan dalam catatan tentang kata-kata/pengajaran Yesus dan pada pengikut-

Nya. Catatan ini terdiri dari 27 buku, yang ditulis dalam kurun waktu 45-50 tahun,

ditulis oleh 8-9 orang penulis (berbangsa Yahudi kecuali Lukas). Pengelompokan

isi Perjanjian Baru dapat dibagi sbb.:

1. Buku-buku yang berisi sejarah:

Kitab Injil Matius, Markus, Lukas, Yohanes dan Kisah Para Rasul;

menceritakan tentang kehidupan dan kematian Yesus dan riwayat para

pengikut-Nya setelah Yesus diangkat ke surga.

2. Buku-buku yang berisi pengajaran doktrin:

Semua surat-surat kiriman Rasul Paulus dan Rasul-rasul lain; surat-surat itu

khususnya ditujukan kepada jemaat untuk mengajarkan tentang pokok-pokok

iman Kristen serta pelaksanaan hidup Kristen.

3. Buku yang berisi nubuat: Kitab Wahyu; mengungkapkan nubuatan masa kini dan masa yang akan datang

melalui penglihatan dan pengalaman supranatural.

c. Susunan Kitab-kitab PB

27 Kitab yang ada dalam Alkitab PB disusun tidak berdasarkan urutan tahun

ditulis, melainkan berdasarkan kronologis sejarah kisahnya dan sebagian karena

sifat-sifat sastranya. Susunan tsb. adalah sbb.:

Dua puluh tuju kitab dalam Perjanjian Baru diklasifikasikan menjadi lima

kelompok, yakni 5 Kitab Sejarah, 9 Surat kiriman kepada Jemaat Kristen, disusul 4

Surat Penggembalaan serta diakhiri dengan 9 Surat kiriman kepada orang-orang

Kristen Ibrani. Ada pula yang mengklasifikasikannya menjadi lima, yakni dengan

menempatkankan kitab Wahyu sebagai klasifikasi tersendiri.

1. Kitab Sejarah [5]

Lima kitab pertama dalam PB adalah Matius, Markus, Lukas dan Yohanes, yang

seluruhnya bersifat historis dan merupakan landasan bagi segenap kitab-kitab

berikutnya.

Page 10: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

10

2. Surat-surat Kiriman kepada Jemaat Kristen [9]

Di mana kesembilannya ditulis oleh rasul Paulus, yang ditujukan kepada

“Sidang Jemaat Kristen” atau Gereja Kristen”, yaitu Roma, 1 dan 2 Korintus,

Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1 dan 2 Tesalonika.

3. Surat-surat Penggembalaan [4] Kalau 9 surat di atas ditujukan kepada Jemaat Kristen, empat surat

penggembalaan yang ditulis oleh rasul Paulus ini dikirimkan kepada

perseorangan. Dua surat pertama ditulis kepada Timotius, salah seorang anak

rohani Paulus. Surat yang ketiga dikirim kepada Titus. Sedang yang keempat

ditujukan kepada Filemon, seorang pemimpin Kristen di Kolose, juga

memimpin suatu Sidang Jemaat yang berhimpun di “rumahnya sendiri”.

4. Surat-surat kiriman kepada Orang-orang Kristen Ibrani [9]

Ke-9 surat itu ialah Ibrani, Yakobus, 1 dan 2 Petrus, 1,2 dan 3 Yohanes, Yudas

dan Wahyu. Kitab yang disebut terakhir digolongkan sebagai “Surat”, karena

sesungguhnya itu adalah surat Tuhan Yesus (walau dinyatakan dengan

perantaraan Yohanes).

Kitab Ibrani ditujukan kepada orang-orang Ibrani. Begitupun dengan Kitab

Yakobus “Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada

kedua belas suku di perantauan” (Yak. 1:1). Sedangkan Surat Petrus,

dialamatkan kepada orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia,

Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia” (1 Pet. 1:1), di mana ini dimaksudkan

orang-orang Ibrani dalam perserakan.

Sementara Surat Yohanes yang pertama, tidak mengetengahkan kata-kata

pengantar. Tetapi dua surat berikutnya, yang pendek itu dialamatkan kepada

perorangan Yahudi. Hal ini nampak dalam 3 Yohanes 7: “Sebab karena

namaNya mereka telah berangkat dengan tidak menerima sesuatupun dari

orang-orang yang tidak mengenal Allah.” Ucapan seperti ini hanya bisa dapat

diucapkan antara esame Yahudi.

5. Kitab Nubuat

Sedang Kitab Wahyu, merupakan wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan

Allah kepadaNya, supaya ditunjukkanNya kepada hamba-hambaNya apa yang

harus segera terjadi. Dan oleh malaikatNya Ia telah menyatakannya kepada

hambaNya Yohanes. (1:1-2)

d. Keserasian Kitab-kitab PB

Hubungan antara kitab yang satu dengan yang lainnya menunjukkan saling

melengkapi dan adanya keserasian.

Mengenai urutan letak 27 kitab dalam Perjanjian Baru, T.D. Bernard menegaskan

bahwa “urutan tersebut dengan sesungguhnya memperlihatkan suatu perkembangan

buah pikiran dan doktrin-doktrin yang tahap demi tahap kian diperkembangkan,

maka masing-masing kitab ini adalah yang ditempatkan pada tempatnya yang

sewajarnya, berdasarkan jenis hubungan yang tertinggi yang bisa terdapat antara

kitab-kitab itu satu sama lain.”

Urutan itu mempunyai keserasian yang hakiki, dan jelas dikehendaki oleh suatu

kuasa yang lebih tinggi daripada kuasa akali manusia. Matius ditempatkan pada

urutan pertama, selanjutnya disusul dengan tiga Injil berikutnya yaitu Markus,

Page 11: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

11

Lukas dan Yohanes. Ketiga Injil pertama memperkenalkan kepada segi-segi

lahiriah dari manifestasi ilahi serta mendidik kita untuk menerima mahkota

penyataannya dalam Yohanes, yang mengungkap rahasia dan kemuliaan yang

batiniah.

Matius ditempatkan pertama sekali, yaitu pada permulaan PB, karena Matius

menghubungkan kedua Perjanjian (PL dan PB), dan menunjukkan penggenapan

dari nubuatan-nubuatan PL, dan persiapan bagi kedatangan Kristus, seperti yang

berulang kali didengungkan Matius “Supaya genaplah yang difirmankan Tuhan.”

Matius menjalin pemberitaannya dalam keseluruhan sejarah bangsa Yahudi, karena

secara jasmani Yesus adalah keturunan bangsa tersebut.

Injil Markus bergerak meninggalkan penyesuaian Injil kepada alam keyahudian

seperti yang dilakukan Matius. Injilnya pertama ditujukan kepada orang Roma

bukan Ibrani. Injilnya diserasikan dengan orang-orang Roma yang telah bertobat.

Markus tidak menyebut silsilah Tuhan Yesus selaku keturunan Raja Daud dan

Abraham. Hanya 2 kali terdapat ucapan “supaya genaplah yang difirmankan”,

sementara Matius menyebutnya 11 kali. Tuhan Yesus dilihat bukan terutama

untuk menggenapi apa yang lalu, melainkan untuk berkuasa atas yang sekarang.

Tuhan Yesus adalah Pembuat mujizat yang berkuasa terhadap alam yang kelihatan

maupun yang tidak kelihatan. Markus adalah Injil Perbuatan.

Tidak seperti dua Injil pertama, Injil Lukas memulai dengan mukadimah dan

mengalamatkannya kepada seorang bukan Yahudi yang telah bertobat. Dalam Injil

ketiga inilah Yesus diperkenalkan sebagai Anak Manusia, di mana eksistensinya

sebagai Juruselamat yang diperuntukkan bagi suluruh bangsa.

Keselarasan-keselarasan lainya begitu nampak jelas dalam hal berikut.

Perkembangan lahirian dari Matius, melalui Markus sampai kepada Lukas

berbarengan dengan perbedaan rasial dari ketiganya. Matius, disebut juga

“Lewi, anak Alpius”, adalah seorang Yahudi, dan keluarga dekat Tuhan Yesus.

Markus, disebut juga Yohanes (Kis. 12:2), adalah peranakan campuran (Yahudi

+ non-Yahudi), mungkin karena itulah nama Ibraninya Yohanes dan Markus

(Yunani). Lukas adalah orang bukan Yahudi.

“Perkembangan” lahiriah daripada Injil ini, dari Matius (orang Yahudi), melalui

Markus (peranakan Yahudi + Non) sampai kepada Lukas (orang non-Yahudi),

selaras dengan perluasan Injil diberitakan sebagaimana dicatat dalam Kisah

Para Rasul (1:8).

Keterkaitan bukan saja terbatas pada ketiga injil pertama, tetapi juga berlanjut pada

Injil keempat, yakni Yohanes. Kalau Kristus yang historis itu diberitakan dalam 3

tahap perkembangan, yaitu dari pangkal permulaannya yang bersifat keyahudian

sampai kepada penyesuaiannya bagi orang-orang bukan Yahudi, maka puncak

penyempurnaan penyuguhan ketiga Injil sinoptis itu ialah Injil Yohanes.

Kebenaran yang tadinya disimpulkan dari Injil sinoptis itu sekarang secara

langsung diproklamirkan dalam Injil Yohanes: Yesus yang historis itu adalah anak

Allah yang kekal, Juruselamat dunia; Dia bukan saja mengajarkan kebenaran, tetapi

Ia sendirilah kebenaran itu. Ia bukan saja yang menunjukkan jalan kepada

kehidupan, tetapi dia sendirilah jalan kehidupan itu.

Page 12: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

12

Kisah Para Rasul ditempatkan menyusul setelah Injil, sebab kita perlu melihat

fakta-fakta lahiriah yang sekarang telah lengkap dari kehidupan, kematian,

kebangkitan dan kenaikan Tuhan Yesus dalam artinya yang pertama bagi orang-

orang Yahudi. Begitupun Kisah Para Rasul harus mendahului Surat-surat kepada

Jemaat Kristen, karena dengan demikian kita dipersiapkan untuk melihat fakta-

fakta Kristus dalam artinya yang penuh bagi Gereja.

Penempatan urutan seperti yang kita lihat sekarang sungguh menampakkan suatu

keserasian yang luar biasa. Hal ini bukan saja nampak pada keempat Injil tersebut

di atas. Tetapi keserasian mana juga nampak begitu indahnya dalam kitab-kitab

yang ditempatkan berikutnya, yakni Surat-surat Kiriman. Coba kita perhatikan

keserasian itu dalam hal berikut:

1. Ada tiga perkataan dalam mana arti kehidupan Kristen, setidaknya ditinjau dari

segi kemanusiaannya, yaitu: iman, pengharapn dan kasih, seperti yang tertulis

dalam 1 Kor. 13:13. Ketiga penulis surat kiriman PB ialah Paulus, Petrus dan

Yohanes; dan ketiganya berbicara tentang iman, pengharapan dan kasih,

namun masing-masing mereka mempunyai penekanan tersendiri. Pertama-tama

datang Paulus, yang secara kentara merupakan rasul iman. Kemudian datang

Petrus, rasul pengharapan, dan akhirnya Yohanes, rasul kasih.

2. Bila kita simak dengan seksama dalam ke-9 surat kiriman kepada Jemaat

Kristen, menunjukkan suatu urutan perkembangan rohani yang serasi; yaitu: 4

surat pertama (Rom, 1 dan 2 Kor., Gal.) menitikberatkan Salib; 3 surat

berikutnya (Ef., Fil.dan Kol.) menitikberatkan Jemaat; dan 2 surat terakhir (1

dan 2 Tes.) menitikberatkan Kedatangan Kristus yang kedua kali.

3. Selannjutnya kalau kita perhatikan lihat ke-9 surat berikutnya, yang dikirimkan

kepada orang-orang Kristen Ibrani, kita menyaksikan betapa keseimbangan

rohani itu terpelihara pada setiap perkembangannya. Dua surat pertama (Ibr.,

Yak.) meletakkan penekanan pada iman dan perbuatan; 2 surat berikutnya (1

dan 2 Pet.) meletakkan tekanan pada pengharapan dan pertumbuhan; 4 surat

berikutnya (1, 2 dan 3 Yoh, Yudas) menekankan pada kasih dan pergumulan;

dan yang terakhir (Why) pada kemenangan dn warisan.

4. Keserasian hubungan itu pula terlihat jelas diantara surat-surat kiriman itu

sendiri, yakni antara ke-9 surat kiriman kepada Jemaat Kristen (Rom., Kor.,

Gal., Ef., Fil., Tes. dan Kol.)*; ke-4 surat Penggembalaan (Tim., Tit. dan

Filemon) dan ke-9 surat yang dikirmkan kepada orang-orang Kristen Ibrani

(Ibr., Yak.., Pet., ketiga Yoh.dan Why.)$, sebagai berikut:

a. Sama-sama dimulai dengan uraian mengenai “doktrin-doktrin”

Dalam surat pertama dari 9 surat kiriman*, yakni Roma: kepada orang-

orang Roma menyatakan kepada kita bahwa penyelamatan oleh Tuhan

Yesus adalah satu-satunya jalan.

Dalam surat pertama dari 9 surat kiriman$, yakni Ibrani: kepada orang-

orang Ibrani menyatakan kepada kita bahw penyelamatan oleh Tuiha

Yesus adalah jalan yang terbaik.

Ada Juruselamat yang “terlebih baik” yaitu Yesus dan persembahan

korban yang lebih baik, yaitu Golgota, dan suatu azas yang “terlebih

baik” yaitu iman.

Page 13: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

13

b. Sama-sama diakhiri dengan menyingkapkan tentang “Kedatangan Kristus

Kedua Kali (KKKK) dan nubuatan yang pasti akan digenapi”, yaitu dalam

(*: Tesalonika) dan dala ($: Wahyu).

c. Pada akhir kelompok yang satu dalam 1 dan 2 Tesalonika diberitakan

tentang KKKK, istimewa dalam hubugannya dengan Gereja. Pada akhir

kelompok yang lain dalam Wahyu diberitakan tentang KKKK dalam

hubungannya dengan Israel dan bangsa-bangsa di dunia.

e. Periode PB

Penempatan susunan kitab-kitab dalam Alkitab tidaklah sesuai dengan urutan usia

penulisannya, tetapi kronologi peristiwanya. Untuk memudahkan penyelidikan,

masa dalam PB dapat dibagi menjadi 3 periode waktu:

1. Periode Kelahiran (5 sM - 30 M)

Masa kehidupan Yesus diuraikan dalam kitab-kitab Injil.

2. Periode Perkembangan (30 M - 60 M)

Masa perkembangan karya kerasulan, khususnya pelayanan Rasul Paulus

kepada jemaat non-Yahudi.

3. Periode Pemantapan (60 M - 100)

Masa ini (60-100M) tidak banyak diketahui, tapi yang jelas banyak tulisan-

tulisan para Rasul dan juga kitab Injil yang baru beredar pada tahun-tahun ini.

Page 14: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

14

MATIUS Pasal: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

1. Penulis

Meskipun tidak dijelaskan secara langsung siapa penulisnya, namun tidak ada sesuatu

yang meragukan bahwa penulisnya adalah Matius (nama Yunaninya), yang kadang-

kadang disebut Lewi (nama Ibraninya), anak Alpius, pemungut cukai, salah satu dari

keduabelas murid Yesus (Mat. 9:9).

Beperapa tokoh sejarah gereja berikut ini mengakui pula bahwa penulis Injil Matius

adalah Matius sendiri. Papias, uskup Hierapolis, menulis pada tahun 130 bahwa

“Matius telah mencatat pengajaran-pengajaran Yesus”. Hal serupa disinggung pula

oleh seorang ahli sejarah pada abad ke-3-4, yakni Eusebius. Menurut Ireneus (+ 185

T.M.) menyatakan bahwa “pengajaran-pengajaran” itu adalah Injil Matius.

2. Waktu

Banyak ahli teologia berpendapat bahwa Injil Matius ditulis antara tahun 60-65.

sedangkan dari mana Injil itu ditulis juga tidak dapat dipastikan. Kita ini banyak

dipakai oleh jemat di Siria, di mana kebanyakan anggotanya aalah orang Yahudi.

Jemaat paling tua dan yang paling mempunyai pengaruh terhadap yang lain di daerah

itu adalah jemaat di Antiokia. Karena itulah banyak yang berpendapat bahwa Injil

Matius ditulis di Antiokia.

3. Penerima

Dalam Injil Matius sering mengutip dan menyinggung Perjanjian Lama tanpa

penjelasan apapun. Ini hanya mungkin untuk orang-orang Yahudi yang sudah

mengenal PL. (Bdg. Mat. 4:12-16.).

4. Isi Kitab: Injil Matius terdiri dari 28 pasal. Menyatakan bahwa Yesus orang Nazaret

sungguhlah Mesias (Juruselamat), Raja yang dijanjikan, sebagai penggenapan

nubuatan para nabi dalam Kitab Perjanjian Lama. Kalimat pertama yang dikatakan oleh

penulis: “Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, Anak Abraham” (Mat. 1:1).

Kelahirannya disambut oleh para raja (Orang majus) (Matius 2:1-12), selanjutnya

mereka mempersembahkan kepadaNya. How are you ?. Herodes (raja) pun sirik

padaNya (Mat. 2:1-18).

Injil ini dimulai dengan silsilah (layaknya keturunan raja), dan diakhiri dengan

pernyataan layaknya seorang raja: “kepadaKu telah diberikan segala kuasa...”(Mat.

1:1; 28:18).

Tidak kurang dari tiga puluh kali disebut “kerajaan surga” dalam Injil Matius.

Lima kali Yesus berbicara mengenai “Kerajaan Allah” (6:33; 12:28; 19:24; 21:31,

43). Tuhan Yesus menegaskan bahwa kerajaan-Nya akan memiliki wujud lahirian

pada akhir zaman (8:11; 13:40-43). Ia juga menandaskan bahwa secara rohani

kerajaan-Nya sudah ada sejak sekarang (4:17; 12:28).

Yesus berbicara mengenai suatu kerajaan.

Dia menjelaskan apa sebenarnya Kerajaan Allah itu: bukan suatu tempat, tetapi

Allah secara aktif memerintah dunia ini. Mat 9:35

Dia sendiri adalah Raja. Mat 2:2, 16:28

Page 15: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

15

Dia memberitahukan persyaratan revolusioner untuk dapat masuk ke dalamnya.

Mat 5:3,10,20; 7:21; 19:14,23,24

Kerajaan-Nya sudah hadir saat ini. Mat 12:28

Kerajaan-Nya yang sempurna masih akan datang. Mat 16:28

Pertumbuhan Kerajaan-Nya itu pasti, walaupun tersembunyi. Mat 3:1-23

Kerajaan Allah layak mendapat prioritas utama manusia. Mat 6:33; 13:44-46

5. Isi Global

a. Pasal 1-4 (Mat 1:1-4:1).

Raja (Juruselamat) yang dinantikan sudah datang. Bagian ini memaparkan

keturunan Yesus, dari Abraham, Ishak dan Yakub, dengan maksud untuk

menunjukkan, bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat (Raja) yang diutus Allah

sebagai penggenap nubuat-nubuat dalam Perjanjian Lama.

b. Pasal 4-25 (Mat 4:12-25:46 ).

Raja (Juruselamat) itu memberikan ajaran ajaran. Bagian ini berisikan ajaran-

ajaran dasar yang menjadi ciri hidup kerajaan-Nya. Dan juga Yesus menunjukkan

kuasa-Nya atas alam semesta, atas penyakit-penyakit melalui mujizat-mujizat yang

dilakukan-Nya.

Pasal 5:1-12, siapa yang berbahagia ?

Pasal 6 dan 7 terkait dengan hal praktis baik terhadap diri sendiri dan orang

lain.

Raja itu melakukan 20 mujizat (lihat pasal 8, 9, 12, 14, 15, 17, 20, 21).

Pasal 11:25-30

√ Pendalaman

o Buka dan bacalah Mat 11:25-30. Apakah yang akan saudara dapati,

kalau mau datang pada Yesus Sang Raja ?

o Buka dan bacalah Mat 16:24. Apakah yang menjadi syarat bagi

pengikut Yesus ?

o Buka dan bacalah Mat 24:24-25. Tuhan Yesus menyatakan, bahwa

setelah Ia kembali ke sorga, akan datang Juruselamat yang palsu,

karena hanya Yesuslah Juruselamat yang asli. Saudara mau yang

mana, yang asli atau yang palsu ?

c. Pasal 26-27 (Mat 26:1-27:66). Raja (Juruselamat) mengorbankan dirinya untuk keselamatan umat-Nya

√ Pemahaman

o Buka dan bacalah Mat 26:26-28. Bagian ini menjelaskan, sebelum Raja itu

mengorbankan diri-Nya, Ia terlebih dahulu mengajak murid-murid-Nya

untuk mengadakan perjamuan suci. Hal ini merupakan lambang daripada

pengorbanan-Nya di kayu salib. Dan Ia mengamanatkan agar perjamuan

yang serupa dilakukan oleh murid-murid-Nya, setelah kenaikan-Nya

kesorga. Perjamuan ini disebut Perjamuan Kudus. Ini berarti setiap orang

yang percaya pada Yesus, harus mengikuti upacara Perjamuan Kudus

tersebut. Apakah arti Perjamuan Kudus ?

o Buka dan bacalah Mat 27:54. Apakah pengakuan dari komandan prajurit

Roma tentang Yesus ? Bagaimanakah pendapat saudara, siapakah Yesus ?

Page 16: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

16

d. Pasal 28 (Mat 28:1-20).

Raja (Juruselamat) itu memperlihatkan kemenangannya atas segala kuasa di dunia

dan di sorga. Bagian ini menjelaskan, bagaimana Raja yang mengorbankan diri-

Nya itu berkuasa atas segala kuasa kematian karena Dialah yang mempunyai segala

kuasa baik di sorga maupun di dunia.

6. Garis Besar

[1] Kedatangan Mesias Mat 1:1-4:25

Mat 1:1-17 Silsilah keluarga Yesus

Mat 1:18-25 Kelahiran Yesus

Mat 2:1-23 Kunjungan orang Majus

Mat 3:1-17 Pelayanan Yohanes Pembaptis

Mat 4:1-11 Pencobaan terhadap Yesus

Mat 4:12-25 Yesus mulai berkhotbah

[2] Khotbah Di Bukit Mat 5:1-7:29

Mat 5:1-12 Ucapan bahagia

Mat 5:13-16 Garam dan terang

Mat 5:17-48 Sikap Yesus terhadap hukum Taurat

Mat 6:1-7:29 Yesus mendorong kehidupan agama yang benar

[3] Khotbah Tentang Kerajaan Surga Mat 8:1-9:38

Mat 8:1-17 Yesus berkhotbah melalui penyembuhan

Mat 8:18-22 Yesus berbicara tentang kemuridan

Mat 8:23-9:8 Yesus memperlihatkan kuasa-Nya

Mat 9:9-13 Yesus memanggil Matius

Mat 9:14-17 Yesus berbicara tentang puasa

Mat 9:18-38 Yesus menyembuhkan lagi

[4] Misi Dari Dua Belas Rasul Mat 10:1-42

Mat 10:1-15 Tugas mereka

Mat 10:16-42 Masa depan mereka

[5] Tanggapan Orang Banyak Mat 11:1-12:50

Mat 11:1-19 Pertanyaan-pertanyaan Yohanes

Mat 11:20-30 Ketidakacuhan orang banyak

Mat 12:1-50 Pertentangan dari orang Farisi

[6] Perumpamaan-Perumpamaan Tentang Kerajaan Surga Mat 13:1-58

[7] Penyataan Tuhan Yesus Mat 14:1-17:27

Mat 14:1-12 Kematian Yohanes Pembaptis

Mat 14:13-36 Tuhan atas semesta alam

Mat 15:1-20 Sikap Yesus terhadap tradisi

Mat 15:21-16:4 Mukjizat dibuat dan dijelaskan

Mat 16:5-12 Peringatan terhadap para pemimpin agama

Mat 16:13-28 Pengakuan Petrus

Mat 17:1-13 Yesus dimuliakan

Mat 17:14-27 Kembali ke dunia yang berdosa

[8] Gaya Hidup Gereja Mat 18:1-35

[9] Jalan Menuju Salib Mat 19:1-20:34

Mat 19:1-12 Ajaran yang Yesus berikan

Mat 19:13-30 Orang yang Yesus temui

Mat 20:1-16 Perumpamaan yang Yesus ceritakan

Page 17: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

17

Mat 20:17-28 Penderitaan yang Yesus nubuatkan

Mat 20:29-34 Penyembuhan yang Yesus lakukan

[10] Saat Di Yerusalem Mat 21:1-23:39

Mat 21:1-11 Masuk kota dengan penuh kemenangan

Mat 21:12-27 Di Bait Allah

Mat 21:28-22:46 Perumpamaan dan pertanyaan

Mat 23:1-39 Kecaman Yesus

[11] Keadaan Masa Depan Mat 24:1-25:46

[12] Puncak Misi Kristus Mat 26:1-28:20

Mat 26:1-35 Peristiwa-peristiwa sebelum Getsemani

Mat 26:36-27:31 Penangkapan dan penghakiman atas Kristus

Mat 27:32-66 Penyaliban

Mat 28:1-20 Kebangkitan dan sesudah itu

7. Ayat Mas: Matius 28:18-20.

8. Tugas: daftarkan semua mujizat dalam kitab ini dan tulislah dalam satu kalimat

tentang apa yang dinyatakan mengenai Yesus dalam tiap-tiap mujizat.

9. More Info: Terdapat hal yang menarik perlu kita perhatikan pula bahwasannya dalam

pelayanan Tuhan di Galelia (4:12-18:3), yakni “3 sepuluh”:

a. Amanat yang Sepuluh Berganda (5-8)

1) “Ucapan Bahagia” (5:3-16)

Siapa yang akan menjadi warga Kerajaan Sorga.

2) Pola-pola Kesulilaan (5:17-48)

Atau, Kristus lawan “Kamu telah mendengar…”

3) Motif-motif Agama (6:1-18)

Sedekah (ay 1), doa (ay 5), puasa (16)

4) Mementingkan Materi (6:19-24)

Atau, keduniawian lawan ibadat

5) Kuatirkan Nyawa (6:25-34)

Atau, kecemasan lawan ketawakalan kepada Tuhan

6) Kaidah Sosial (7:1-6)

Tuduhan (ay 1) dan supaya berhati-hati (ay 6)

7) Penghiburan (7:7-11)

Doa dapat mendatangkan banyak berkat

8) Ayat Ringkasan (7:12)

Hidup yang menggenapi perintah Alkitab

9) Pemilihan Antara Dua Macam Kehidupan (7:13-14)

Dua jalan: lebar dan sempit

10) Peringatan yang Terakhir (7:15-27)

Page 18: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

18

b. Sepuluh Macam Mujizat (8-10)

1) Pentahiran seorang penderita kusta (8:1-10)

2) Penyembuhan budak kepala pasukan dari sakit lumpuh (8:5-13)

3) Penyembuhan mertua Petrus dari sakit demam (8:14-15)

4) Meneduhkan angina rebut (8:23-27)

5) Penyembuhan dua orang Gadara yang kerasukan setan (8:28-34)

6) Penyembuhan seorang lumpuh (9:1-8)

7) Penyembuhan seorang perempuan sakit pendaraan (9:18-22)

8) Menghidupkan putrid kepala rumah ibadat (9:23-26)

9) Penyembuhan dua orang buta (9:27-31)

10) Penyembuhan orang kelu yang dirasuk setan (9:32-34)

c. Sepuluh Macam Reaksi (11-18) PIHAK REAKSINYA

1) Yohanes Pembaptis belum yakin (11:3)

2) “Angkatan ini” tidak menerima (11:17)

3) Kota-kota Galilea tidak bertobat (11:20)

4) Farisi tidak mau mengerti (12:10, 14, 24)

5) Orang banyak tidak melihat ((13:13-15)

6) Orang-orang Nasaret tidak percaya (13:58)

7) Raja Herodes tidak cerdas (14:2)

8) Ahli Taurat dari Yerusalem tidak suka berdamai (15:2,12)

9) Farisi dan Saduki tak merasa kasihan, suka cari kesalahan (16:6)

10) Murid-murid mengakui dengan sukacita (16:6)

Page 19: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

19

MARKUS Pasal: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1. Penulis

Nama penulis tidak disebut dalam Injilnya, baik langsung maupun tidak langsung.

Tetapi tradisi gereja mula-mula menegaskan dengan suara bulat bahwa penulis Injil

Markus adalah Markus yang disebut dalam Kis. 12:12. Dia adalah murid Petrus (1 Pet.

5:13). Dalam ayat ini disebut bahwa Markus adalah “anak Petrus”. Ada kemungkinan

bahwa artinya ia bertobat oleh pelayanan Petrus (1 Tim. 1:1-2). Sementara dalam Kol.

4:10 dicatat bahwa Markus adalah kemenakan Barnabas. Hal itu merupakan salah satu

sebab mengapa Markus diikutsertakan dalam perjalanan missi pertama bersama-sama

Paulus dan Barnabas (Kis. 13:5). Rupanya Markus dibesarkan dalam keluarga Kristen

yang cukup rohani. Dikatakan dalam Kis. 12:12 bahwa banyak orang berkumpul di

rumahnya dan berdoa.

Kesaksian yang paling jelas dari para tokoh gereja mula-mula terdapat dalam tulisan

Papias sebagai berikut:

“Markus – jurubahasa Petrus – mencatat dengan teliti, walaupun dia tidak

memperhatikan urutan peristiwa-peristiwa itu. Dia menulis sesuai dengan

ingatannya karena dia tidak pernah mendengar Yesus atau bertemu dengan dia.

Tetapi ia dididik dibawah pimpinan Petrus. Oleh karena itu benar semua yang

ditulis oleh Markus. Segala sesuatu ditulis dengan teliti, dan dia berusaha untuk

tidak melupakan sedikitpun dari apa yang didengarnya.”

Klemen dari Aleksandria (mati tahun 220) mengatakan bahwa Injil Markus ditulis oleh

Markus atas dorongan dan keinginan para pendengar Petrus di kota Roma.

2. Siapakah Yohanes Markus?

a. Dia adalah kemenakan Barnabas (Kol 4:10).

b. Dia tinggal di Yerusalem bersama ibunya, Maria (Kis 12:12). Jemaat berkumpul di

rumahnya.

c. Dia pergi bersama Paulus dan kemenakannya pada perjalanan misi yang pertama

(Kis 13:5).

d. Markus meninggalkan teman-temannya setelah beberapa waktu berada di Siprus

(tanah kelahiran Barnabas, Kis 4:36), mungkin karena ia tidak setuju atas tindakan

Paulus yang mengambil alih pimpinan.

e. Dia kembali ke Yerusalem (Kis 13:13).

f. Di Yerusalem ia memperoleh banyak kesempatan untuk berbicara dengan Petrus.

g. Kemungkinan besar Petruslah yang membuat Markus percaya kepada Yesus;

Petrus menyebutnya 'Markus anakku', dalam 1Petrus 5:13.

h. Secara umum diakui bahwa Markus menulis kabar baik tentang Yesus sesuai

dengan apa yang didengarnya dari Petrus.

i. Ada yang berpendapat bahwa Markus adalah anak muda yang disebut-sebut dalam

Markus 14:51, 52, tetapi hal ini tidak dapat dibuktikan.

3. Waktu Penulisan.

Injil Markus mungkin merupakan Injil yang paling awal ditulis, yaitu antara tahun 65

dan 70 M, sebelum Bait Allah di Yerusalem dihancurkan. Sekitar tahun 50 Masehi.

Tampaknya baik Matius maupun Lukas telah memakai Injil Markus untuk penulisan

Injil mereka.

Page 20: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

20

4. Alamat

Markus mengalamatkan Injilnya kepada orang bukan Yahudi yang berbahasa Latin.

Ada beberapa sebab:

a. Adat-istiadat Yahudi dan pemakaiannya dijelaskan (Mrk. 7:2 dan seterusnya,

14:12) sebabnya adalah para pembaca tidak tahu tentang adap istiadat orang

Yahudi.

b. Kata-kata Ibtani/Arami selalu diterjemahkan (7:34).

c. Dia sering memakai istilah-istikah Latin, atau menterjemahkan istilah Yunani ke

dalam bahasa Latin. Ia memakai istilah Latin untuk menjelaskan tentang tempat

kemana Tuhan Yesus dibawa setelah Dia ditangkap, yaitu istilah “istana” (15:16).

d. Satu-satunya kitab Injil yang menyebut Rufus dan Aleksander, anak-anak Simon,

orang Kirene, adalah Injil Markus. Ini berarti bahwa baik Markus sendiri maupun

para pembaca sudah mengenal kedua orang ini. Rufus ini juga disebut dalam Roma

16:13 sebagai orang Roma.

5. Isi Kitab: Injil Markus terdiri dari 16 pasal. Injil Markus menunjukkan bagaimana

Yesus Kristus, sebagai hamba yang setia, sibuk dengan pelayanan-Nya. Dalam Injil ini

Tuhan Yesus dilukiskan sebagai hamba yang setia.

6. Ciri-ciri berikut yang kita jumpai dalam Injil Markus

Kelahiran Yesus tidak deceritakan

Tidak seperti dalam kitab Injil lainnya, Markus tidak menceritakan tentang

kelahiran Tuhan Yesus, tetapi langsung menceritakan pelayananNya di Galilea.

Sebabnya ialah karena ia menekankan ke-Hamba-an Tuhan Yesus. Pernahkah

orang menceritakan silsilah seorang hamba? Sesungguhnya hal seperti ini tidak

pernah dilakukan oleh bangsa Yahudi terhadap seorang hamba.

Khotbah dipersingkat

Bila dibandingkan dari segi pasal-pasalnya antara Injil Matius dan Injil Markus

maka perbandingannya adalah 28:16. tetapi bila diperhatikan dari segi perbuatan

Yesus dalam Injil Markus nyata jauh lebih panjang disbanding Injil Matius.

Apakah hal ini bukan suatu kebetulan saja? Ataukah memang disengaja sebagai

bukti bahwa seorang hamba harus lebih banyak bekerja daripada berbicara?

Teguran-teguran tidak diceritakan

Kalau kita simak dalam Injil Matius dan Lukas tercatat adanya teguran-teguran dari

Tuhan Yesus. Sebagai berikut:

a. Teguran terhadap kota-kota Galiela yang tidak mau bertobat (Mat. 11)

b. Kecaman terhadap ahli Taurat dan orang Farisi (Mat. 23; L:uk. 11)

c. Penyerahan Yerusalem kepada hukuman karena menolak Kristus (Mat. 23;

Luk. 13). Tetapi tidak dalam Injil Markus. Mengapa demikian? Bukankah hal

itu ingin menyesuaikan cerita itu dengan ke-hamba-an Tuhan Yeus? Bukankah

teguran-teguran itu lebih sesuai diberikan oleh seorang yang besar kuasanya

seperti raja, daripada seorang hamba?

Pengurangan-pengurangan yang kecil

Dalam hal ini mari kita perbandingkan dengan kedua Injil sinoptis lainnya, yakni

khususnya adanya pengurangan oleh Markus. Misalnya sebagai berikut:

o Lukas 21:15 bandingkan dangan Mark. 13:11

o Mark. 8:38 bandingkan dengan Mat. 16:27; Luk. 21:27

Page 21: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

21

o Mengapa? Jelas Markus melukiskan Yesus sebagai hamba, jadi sebagai

seorang hamba maka kuasa Yesus tidak ia tonjolkan.

Penambahan-penambahan tertentu

o Dalam Mat. 18:5 tertulis: “Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini

dalam namaKu, ia ia menyambut Aku.” Dalam Markus perkataan Yesus itu

ada lanjutannya: “Barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang

disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku” (9:37). Mengapa demikian?

Karena yang berkata demikian adalah hamba yakni “utusan”.

o Demikian juga halnya dengan nubuatan Zaitun: “Tentang hari atau saat itu

tidak seorang pun yang tahu, malaikai-malaikat di sorga tidak, dan Anak

pun tidak, hanya Bapa saja” (Mark. 13:32). Perkataan Tuhan Yesus yang

berbunyi: “Anak pun tidak”, hanya Marakus yang menceritakan. Mengapa

demikian? Karena Markus melukiskan kata-kata itu diucapkan oleh

seorang Hamba. Bahkan Ia sendiri pernah berkata” Hamba tidak tahu apa

yang diperbuat oleh tuannya” (Yoh. 15:15).

o Hanya Markus yang menaruh perhatian kepada tangan Tuhan Yesus.

Perhatikan dalam ayat-ayat sebagai berikut:

1:31 Tuhan Yesus memegang…

8:23 Tuhan Yesus memegang… lalu Ia meletakkan tanganNya…

9:27 Tuhan Yesus memegang tangan anak itu dan membangunkan…

7:33 Ketika menyembuhkan orang tuli yang gagap Tuhan Yesus

memasukkan jariNya ke telinga…

Bahwasannya tangan Tuhan Yesus itu berulang-ulang disebut oleh Markus

tidak dapat dianggap kebetulan saja. Itulah yang paling tepat

menitikberatkan pelukisan Tuhan Yesus sebagai hamba; merupakan

pengabdian seorang hamba.

Ciri khas lainnya

Betapa Tuhan Yesus tidak mau menonjolkan diriNya. Perhatikan ayat-ayat berikut:

7:24, 33; 8:23; juga 1:35; 6:31,32.

Markus lebih banyak menceritakan mengenai pandangan dan perasaanNya. 3:5;

5:32; 6:6a; 7:34; 8: 12, 33; 10:14.

Kata yang khas dalam Injil Markus

Kata yang merupakan ciri khas Injil Markus adalah eutheos yang diterjemahkan

dengan segera atau segera sesudah dan sebagainya. Kata itu menandai berulang

kali perbuatan-perbuatanNya. Sekaligus melukiskan kesibukan dan kegiatan

bekerja dari Tuhan Yesus. Mari kita simak ayat ayat: 1:21; 28.

Kata eutheos terdapat 8 kali dala pasal 1 dan 32 kali dalam seluruh Kitab Markus,

sementara dalam Injil Matius hanya tuju kali. Kata itu tepat dikenakan kepada

seorang hamba, yakni giat, cepat, tidak mengenal lelah dan senantiasa bersedia

menolong orang lain. (1:12,18,20,21,30,43; 2:8,12; 3:6; 4:5,16,17,29;

6:27,45,50,54; 7:25; 8:10; 9:20,24; 10:50; 11:2,3; 14:45)

Bukan hanya diawali, tetapi Markus pun mengakhiri pernyataannya bahwa Hamba

Allah itu tetap bekerja: “Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian... dan Tuhan

turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.”

(16:19-20).

Page 22: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

22

7. Isi Global

a. Pasal 1-10 (Mr 1:1-10:52).. Hamba yang setia ini melaksanakan tugas

pelayanannya.

Pendalaman

o Bacalah Mr 1:35. Nats ini menceritakan bagaimana Hamba itu memulai

pelayanan/tugas-Nya dengan berdoa. Hal ini juga mengajarkan agar setiap

orang percaya selalu memulaitugas dan pekerjaannya dengan memohon

pimpinan Tuhan atau berdoa. Apakah saudara sering berdoa/sudahkah anda

berdoa ?

o Bacalah Mr 10:45. Nats ini menyatakan bahwa Hamba itu datang bukanlah

untuk dilayani, tetapi untuk melayani dengan menyerahkan nyawa-Nya

menjadi tebusan dosa manusia. Hal ini mengajarkan kepada setiap orang

Kristen untuk memberikan pelayanan kepada Allah, yaitu dengan

memberitakan Injil dan melayani di dalam gereja.

b. Pasal 11-15 (Mr 11:1-15:47). Hamba yang setia memberikan dirinya mengalami

penderitaan dan kematian dalam melaksanakan tugasnya. Nats ini menjelaskan

bagaimana Hamba itu melayani dengan penuh kesetiaan, walaupun harus

mengalami penderitaan bahkan sampai kematian.

√ Pendalaman

o Bacalah Mr 14:32-41. (Khususnya ayat 36). Ayat ini menceritakan

bagaimana Hamba yang setia itu berdoa dan memohonkan keinginan-Nya,

tetapi akhirnya Ia mengatakan agar kehendak yang mengutus-Nya saja

yang jadi. Ini mengajarkan kepada setiap orang yang percaya, agar dalam

doanya selalu meminta kehendak Allah saja yang jadi.

Bagaimanakah doa saudara kepada Allah ?

o Tuhan Yesus setia melayani kehendak Bapa, bahkan sampai mati di kayu

salib dan bangkit dari kematian. Teladan apakah yang harus ada pada kita

sebagai murid-murid-Nya ?

c. Pasal 16 (Mr 16:1-20). Hamba yang setia dipermuliakan. Nats ini menceritakan

tentang Hamba yang setia itu memperoleh kemuliaan melalui kebangkitan-Nya dari

kematian.

√ Pendalaman

o Bacalah Mr 16:1-19. Nats ini menjelaskan tentang Hamba yang setia itu

membuktikan kebangkitan-Nya. Ini mengajarkan kepada orang percaya

bahwa Yesus Kristus benar-benar bangkit dari kematian-Nya. Kepada

siapakah Tuhan Yesus menampakkan diri setelah kebangkitanNya ?

d. Kesimpulan

Melalui Injil Markus dibuktikan bahwa Yesus Kristus adalah Hamba Allah yang

memberikan diri-Nya sebagai korban atas dosa-dosa manusia.

Page 23: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

23

8. Garis Besar

[1] Pendahuluan Mar 1:1-13

Mar 1:1-11 Yohanes dan Sungai Yordan; Yesus dan Roh Kudus

Mar 1:12-13 Pencobaan selama empat puluh hari

[2] Pulang Dan Pergi Ke Galilea Mar 1:14-7:23

Mar 1:14-20 Pengikut-pengikut Yesus yang pertama

Mar 1:21-45 Mukjizat-mukjizat kesembuhan

Mar 2:1-3:6 Lima peristiwa pertentangan

Mar 3:7-35 Guru dan murid-murid-Nya

Mar 4:1-34 Selalu dengan perumpamaan

Mar 4:35-41 Siapa gerangan orang ini?

Mar 5:1-43 Roh-roh jahat, penyakit dan kematian

Mar 6:1-6 Akibat ketidakpercayaan

Mar 6:7-13 Kuasa yang menyertai ketaatan

Mar 6:14-29 Herodes membunuh Yohanes Pembaptis

Mar 6:30-44 Lima roti, dua ikan, lima ribu orang

Mar 6:45-56 Berjalan di atas air: mukjizat yg mendahului banyak mukjizat lain

Mar 7:1-23 Yang di luar dan yang di dalam

[3] Yesus Di Daerah Utara Mar 7:24-9:50

Mar 7:24-30 Ke pantai: Tirus dan Sidon

Mar 7:31-37 Kesepuluh Kota

Mar 8:1-13 Tujuh roti, beberapa ikan dan empat ribu orang

Mar 8:14-21 Murid-murid yang bebal

Mar 8:22-26 Di Betsaida lagi

Mar 8:27-9:1 Lebih ke utara: Kaisarea Filipi

Mar 9:2-13 "Kami melihat kemuliaan-Nya": pemuliaan

Mar 9:14-29 Tanpa doa berarti tanpa kuasa

Mar 9:30-50 Yang besar dan yang kecil

[4] Perjalanan Ke Selatan Mar 10:1-13:37

Mar 10:1-16 Pernikahan, perceraian, anak-anak

Mar 10:17-31 Bahaya kemakmuran

Mar 10:32-45 Apa artinya menjadi seperti Yesus

Mar 10:46-52 Bartimeus Buta di Yerikho

Mar 11:1-19 Yesus di Yerusalem: Bait Allah dipersiapkan untuk upacara kurban

Mar 11:20-26 Kutuk terhadap pohon yang tidak berbuah

Mar 11:27-12:44 Permusuhan: Imam2 kepala, Ahli Taurat, Tua2, Farisi, Herodian, orang Saduki

Mar 13:1-37 Nubuat: sekilas tentang tujuan akhir

[5] Pusat Sejarah Mar 14:1-16:8

Mar 14:1-11 Di Betania: Domba kurban diurapi

Mar 14:12-25 Perjamuan Tuhan

Mar 14:26-42 Taman Getsemani: sekilas tentang penderitaan

Mar 14:43-15:15 Ditangkap dan diadili

Mar 15:16-47 'Disalibkan, mati dan dikuburkan'

Mar 16:1-8 'Bangkit kembali dari antara orang mati'

[6] Penutup 16:9-20

Mar 16:9-20 Misi ke seluruh dunia diamanatkan dan dimulai

Page 24: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

24

10. Ayat Mas: Markus 10:45

11. Tugas:

a) Jelaskan dengan bukti-bukti tentang “Ke-hambaan” Yesus dalam Injil Markus

b) Pelajaran rohani apa yang Saudara terima dari mempelajari Injil Markus?

Page 25: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

25

LUKAS Pasal: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1. Siapa Penulis Injil Lukas?

Injil ini ditulis oleh seorang dokter yang bernama Lukas, seorang teman dan rekan

sekerja rasul Paulus (Kol 4:14; File 24 dan 2Tim 4:11). Lukas sendiri bukanlah seorang

saksi mata dari kehidupan Yesus (Luk 1:1-4). Tradisi mengatakan bahwa ia seorang

bukan Yahudi, berstatus bujangan dan hidup sampai usia delapan puluh empat tahun.

2. Mengapa Injil Ini Ditulis?

Lukas mempunyai beberapa tujuan:

a. Ia ingin menulis kisah kehidupan Yesus secara teratur yang berdasarkan bukti dari

saksi mata yang benar (Luk 1:1-4).

b. Ia ingin mencatat permulaan dan perkembangan Kekristenan, yang dikerjakannya

dalam dua bagian. Kisah para Rasul merupakan buku kedua. Lukas menunjukkan

bagaimana Allah bekerja di sepanjang sejarah dan khususnya mengenai cara

bagaimana para pengikut Yesus dengan cepat tersebar dari Galilea ke Roma.

c. Ia ingin menyatakan bahwa Yesus adalah Juruselamat bagi semua golongan

manusia dan bukan hanya bagi sekelompok orang.

d. Ia ingin menunjukkan kepada para penguasa Romawi bahwa Kekristenan bukanlah

ancaman bagi tatanan politik yang baik.

3. Siapa Saja Pembaca Injil Lukas?

a. Lukas menujukan Injilnya kepada Teofilus (Luk 1:3), yang boleh jadi adalah

seorang bukan Yahudi dari golongan menengah atas yang sudah bertobat dan

menjadi Kristen. Namanya berarti 'dikasihi Allah', tetapi selain itu tidak ada lagi

yang kita ketahui tentang dia.

b. Disamping itu Lukas berharap mendapatkan sidang pembaca yang lebih luas, yang

mencakup orang-orang bukan Yahudi lainnya dan mungkin khususnya para aparat

pemerintahan Romawi.

4. Isi Kitab: Injil Lukas terdiri atas 24 pasal. Isi Injil ini menjelaskan kasih karunia Allah

bagi segala bangsa. Orang-orang yang dipandang rendah oleh dunia, tidak dipandang

rendah oleh Allah, seperti kaum wanita dan juga orang-orang miskin. Di dalam Injil ini

juga nampak kesucian, kesederhanaan, dan keluhuran budi Tuhan Yesus sebagai

manusia sejati. Bagi orang Kristen Tuhan Yesus adalah satu-satunya teladan

sempurna. Karena itu, orang Kristen dipanggil untuk hidup seperti Yesus hidup.

5. Tujuan: Supaya dengan mengenal isi Injil Lukas, orang-orang Kristen mengerti sejarah

kehidupan Tuhan Yesus sebagai manusia, mulai dari silsilah kelahiran-Nya sampai

kepada kematian-Nya. Dan mengenal akan kehidupan Tuhan Yesus sebagai manusia

yang sejati dan suci, penuh kesederhanaan dan ketulusan hati, sebagai teladan mereka

dalam hidup kekristenan.

6. Tahun Penulisan: Penulisnya adalah Lukas. Di mana tahun penulisannya sekitar tahun

62 SM. Yang ditujukan kepada Theofilus (artinya sahabat Allah) Dan juga kepada

orang-orang yang percaya pada Yesus.

Page 26: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

26

7. Kunci utama dalam Injil Lukas adalah menekankan kemanusiaan Yesus. Perhatikan

gejala-gejala atau sifat-sifat yang ditekankan kepada kemanusiaan Tuhan Yesus,baik

sebelum dan sesudah kelatiranNya, dalam ayat-ayat berikut:

a. 1:42 “diberkatilah buah rahimmu”; 2:12,16 “seorang bayi”; 2:21 “Ia harus

disunat”; 2:42 “Ia berumur 12 tahun”; 2:40 “Anak itu bertambah besar dan

menjadi kuat…”; 2:52 “Yesus makin bertambah besar dan bertambah

hikmatNya”; 3:23 “Ia berumur kira-kira 30 tahun”; 4:16 “Nazaret tempat Ia

dibesarkan; 4:18-19 menekankan kemanusiaanNya yang diurapi dengan Roh

Tuhan; Terdapat cerita Tuhan Yesus menangisi Yerusalem (13:34; 19:41); Ia

bertelut dan berdoa (21:41); hatinya dikuatkan oleh malaikat (22:43); Ia sangat

ketakutan…(22:44); Ia menyerahkan nyawaNya di kayu salib (23:46).

b. Tapi Lukas juga tidak menyembunyikan keilahian Yesus. Misalnya dalam 1:32;

34-35

8. Sepanjang Injil Lukas, penekanan kemanusiaan itu dilakukan dengan tiga jalan:

Pertama, sifat-sifat kemanusiaan Yesus yang tertentu ditonjolkan dalam diriNya.

Kedua, sifat-sifat yang tertentu itu dijalin dengan pengajaranNya. Dan ketiga, sifat-

sifatNya yang tertentu itu pula dinyatakan dalam penyajian cerita-cerita dalam Injil

Lukas. Untuk lebih jelasnya baiklah kita perhatikan bukti-bukti sebagai berikut.

a. Manusia bersandar kepada Allah dalam doa

o Lukas berulang kali menulis bahwa Tuhan Yesus terus menerus berdoa

(3:21,22); 5:16; 6:12; 9:18; 28-29; 11:1; 22:32; 44; 24:45-46).

o Penekanan doa dalam pengajaran Tuhan Yesus (11:5-10; 18:1-8; 9-14; 21:36;

22:46).

o Penekanan doa dalam penyajian ceritanya (1:10; 13; 2:37; 5:33; 11:1; 18:1;

22:32).

o Kapan Ia Berdoa ? [more info]

Ia berdoa di saat pembaptisan (Luk 3:21 (TB)).

Ia berdoa sesudah mujizat-mujizat dilaksanakan (Luk 5:15-16 (TB)).

Ia berdoa sebelum memilih murid-murid-Nya (Luk 6:12 (TB)).

Ia berdoa sebelum memberikan nubuat pertama tentang penderitaan-Nya

(Luk 9:18-22 (TB)).

Ia berdoa pada saat permuliaan-Nya di bukit (Luk 9:29 (TB)).

Ia berdoa di saat ketujuh puluh murid-Nya kembali

(Luk 10:17-21 (TB)).

Ia berdoa sebelum mengajar murid-murid-Nya tentang cara berdoa (Luk

11:1 (TB)).

Ia berdoa di Taman Getsemani menjelang penderitaan-Nya (Luk 22:39-46

(TB)).

Ia berdoa di atas salib (Luk 23:34,46 (TB)).

b. Manusia perlu Roh Kudus

o Simak bagaimana Roh Kudus eksis baik awal dikandungnya Yesus, saat Ia

dibaptis maupun pada saat Ia dibawa ke padang gurun (Luk. 1:35; 4:1; 14; juna

10:21).

Page 27: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

27

o Lukas juga menekankan Roh Kudus terkait dengan pengajaranNya (4:18;

11:13 (bdg. Mat 7:11); 11:20; 24:49).

o Penekanan Roh Kudus dalam penyejian ceritanya (1:15; 35; 1:41; 2:25-27;

24:49).

c. Kemiskinan manusia

o Kemiskinan itu nampak dalam kelahiranNya “dibaringkan dalam

palungan”…(2:7); Yusuf dan Maria hanya mempersembahkan sepasang

burung dalam cerita menyerahkan Yesus ke Bait Allah (2:24).

o Kemiskinan itu pula dalam dalam pelayananNya. Luk. 4:18 “…menyampaikan

kabar baik kepada orang-orang miskin”; “Berbahagialah, hai kamu yang

miskin” (6:20-21);

Selanjutnya, di dalam 14:13, 21, Tuhan Yesus berkata: “Apabila engkau

mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat,

orang-orang lumpuh dan orang-orang buta.

Dalam pasal 16:19-31 diungkap juga tentang seorang pengemis (Lazarus).

Dicatat pula tentang keputusan Zakhius yang telah terima Yesus itu

mengembalikan miliknya kepada orang miskin (19:8).

o Perhatikan pula cara penuturan amanat kemiskinan dalam penyajian cerita Injil

Lukas. Ketika Maria memuji Nama Tuhan, ia katakana: “Ia memperhatikan

kerendahan…dan meninggikan orang-orang yang rendah…melimpahkan

segala yang baik kepada orang yang lapar” (1:48, 52-53). Diceritakan pula

bahwa selama Tuhan Yesus berjalan mengelilingi negri, karena Ia miskin,

makan minumNya ditanggung mereka yang merasa berhutang budi padaNya

(8:1-3). Juga, Ia berulangkali makan di rumah orang (5:29; 7:36; 10:38-42;

11:37; 14:1; 19:5). “Sebagai orang miskin namun memperkaya banyak orang”

(2 Kor. 6:10).

d. Kasih terhadap sesama

Lukas juga memperlihatkan belas kasihan Tuhan Yesus kepada segenap umat

manusia.

o Pertama, terhadap golongan wanita.

Hal mana nampak dalam pengajaranNya: hanya Injil Lukas yang

menceritakan tentang Yesus mengampuni seorang perempuan berdosa

(7:37-50). Ia pun menentramkan hati seorang perempuan (10:41). Ia

menyembuhkan perempuan yang sudah 18 tahun sakit (13:10-17).

Perempuan …mempunyai sepuluh dirham (15:8). Tuhan Yesus berpaling

di tengah-tengah jalan Dolorosa sambil berkata: “Hai putrid-putri…(23:28).

Kasih terhadap wanita dalam penyajian cerita Injil Lukas. (ps 1-2; 8:3;

10:39-40; 11:27; 23:27. Berikutnya, kasih orang tua kepada anak-anak

(8:42; 9:38; 7:12).

9. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Injil Lukas adalah sebagai berikut:

a. Bagian Pertama: Pengajaran tentang Yesus Kristus sebagai anak manusia, yang

dibuktikan dengan perasaan dan sikap yang diperlihatkannya terhadap orang-orang

yang dianggap rendah oleh masyarakat.

Page 28: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

28

Pendalaman

o Bacalah Luk 7:13. Nats ini menceritakan tentang seorang janda atas

kematian anaknya. Tuhan Yesus yang melihat kesedihan janda itu, merasa

kasihan sehingga ia menghidupkan anak yang sudah mati itu. Hal ini

membuktikan bahwa Yesus Kristus adalah manusia sejati dan juga Allah

sejati. Selain itu ayat ini juga mengajarkan setiap orang percaya untuk

mengasihi orang lain. Pernahkah saudara mengasihi orang lain ?

o Bacalah Luk 7:37-50. Tuhan Yesus memperhatikan dan mengampuni

wanita berdosa yang bertobat.

o Bacalah Luk 10:25-37. Bagian ini menjelaskan perumpamaan Tuhan

Yesus, tentang seorang Samaria yang lebih baik hati dari para imam

Yahudi. Hal ini mengajarkan kepada setiap orang Kristen untuk mengasihi

dengan tidak memandang suku bangsa, atau kaya miskin. Sudahkah saudara

menolong orang lain ?

o Bacalah Luk 15:1-7. Tuhan Yesus bergaul dengan para pemungut cukai,

karena mereka mau mendengarkan perkataan Tuhan Yesus dan bertobat dari

perbuatan pemerasan yang mereka lakukan.

o Bacalah Luk 16:20-21. Bagian ini membuktikan bahwa Tuhan Yesus

mengasihi semua manusia, sampai kepada para pengemis. Bagaimanakah

dengan kasih saudara ? Apakah saudara mengasihi orang-orang yang dapat

memberikan sesuatu kepada saudara saja ?

o Bacalah Luk 17:12. Bagian ini menjelaskan bahwa Tuhan Yesus mengasihi

dan memperhatikan orang-orang sakit. Apakah yang saudara lakukan

terhadap seorang saudara/anggota/jemaat yang sedang sakit lagi miskin ?

o Bacalah Luk 23:40-43. Tuhan Yesus memperhatikan seorang penjahat dan

juga mengampuni dosanya, karena ia mau bertobat.

b. Bagian Kedua: Tuhan Yesus sebagai anak manusia, memberikan teladan dalam

kehidupan doa, khususnya berhubungan dengan peristiwa/kegiatan penting.

Pendalaman

o Teladan dan atau pelajaran apa yang saudara peroleh dari doa-doa Tuhan

Yesus?

Tuhan Yesus selalu berdoa dalam setiap keadaan dan keperluan, maka apakah

yang saudara lakukan pada saat-saat menghadapi keperluan/kepentingan dalam

hidup ?

c. Bagian Ketiga: Tuhan Yesus sebagai anak manusia, mengasihi semua manusia di

dunia.

Pendalaman

Bacalah Luk 3:6; 24:46-53. Bagian ini menjelaskan, bahwa keselamatan adalah

untuk setiap manusia yang percaya pada Tuhan Yesus. Dengan demikian setiap

orang yang telah diselamatkan oleh Tuhan Yesus, haruslah juga memberitakan

keselamatan itu kepada orang lain. Berdasarkan Luk 24:47-48, siapakah yang

bertugas untuk meneruskan berita pengampunan dosa ini kepada semua

manusia ? Sudahkah saudara menginjili ?

Page 29: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

29

d. Kesimpulan

Melalui Injil Lukas jelaslah kita lihat bahwa Tuhan Yesus adalah Anak Manusia

sejati, yang dibuktikan melalui kehidupan-Nya sehari-hari.

10. Garis Besar

[1] Pendahuluan Luk 1:1-4

[2] Masa Muda Sang Juruselamat Luk 1:5-4:13

Luk 1:5-25 Pemberitahuan tentang kelahiran Yohanes Pembaptis

Luk 1:26-38 Pemberitahuan tentang kelahiran Yesus

Luk 1:39-56 Kunjungan Maria ke rumah Elizabet

Luk 1:57-80 Kelahiran Yohanes Pembaptis

Luk 2:1-38 Kelahiran Yesus

Luk 2:39-52 Masa kanak-kanak Yesus

Luk 3:1-22 Khotbah Yohanes Pembaptis

Luk 3:23-38 Silsilah Yesus

Luk 4:1-13 Pencobaan Yesus

[3] Sang Juruselamat Di Galilea Luk 4:14-9:50

Luk 4:14-30 Yesus memulai pelayanan-Nya

Luk 4:31-44 Yesus menyembuhkan di Kapernaum

Luk 5:1-26 Yesus melakukan mukjizat

Luk 5:27-39 Panggilan dan di rumah perjamuan

Luk 6:1-11 Lewi Perdebatan mengenai hari Sabat

Luk 6:12-16 Yesus memilih murid-murid-Nya

Luk 6:17-49 Yesus berkhotbah di depan orang banyak

Luk 7:1-17 Mukjizat kesembuhan dan kebangkitan orang mati

Luk 7:18-35 Pertanyaan-pertanyaan Yohanes terjawab

Luk 7:36-50 Seorang pelacur menyembah Yesus

Luk 8:1-21 Mengajar firman Allah

Luk 8:22-56 Tiga mukjizat lagi

Luk 9:1-6 Yesus mengutus murid-murid-Nya untuk misi penginjilan

Luk 9:7-9 Reaksi Herodes terhadap Yesus

Luk 9:10-17 Pemberian makan kepada lima ribu orang

Luk 9:18-27 Yesus menanyakan pertanyaan yang penting

Luk 9:28-36 Transfigurasi (perubahan rupa) Yesus

Luk 9:37-50 Yesus berbicara dengan murid-murid-Nya

[4] Sang Juruselamat Pergi Ke Yerusalem Luk 9:51-19:44

Luk 9:51-62 Harga yang harus dibayar untuk mengikut Yesus

Luk 10:1-24 Pengutusan tujuh puluh murid

Luk 10:25-37 Perumpamaan tentang orang Samaria yang baik

Luk 10:38-42 Maria dan Marta

Luk 11:1-13 Ajaran tentang doa

Luk 11:14-36 Ajaran tentang roh-roh dan tanda-tanda

Luk 11:37-54 Kecaman terhadap orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat

Luk 12:1-59 Mengajar orang banyak

Luk 13:1-9 Kecuali jika engkau bertobat...

Luk 13:10-17 Seorang wanita cacat disembuhkan

Luk 13:18-30 Kerajaan Allah itu seperti...

Luk 13:31-35 Yerusalem dan para nabi

Luk 14:1-24 Makan malam bersama seorang Farisi

Luk 14:25-35 Harga yang harus dibayar untuk menjadi seorang murid

Page 30: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

30

Luk 15:1-32 Tiga kisah tentang yang hilang

Luk 6:1-31 Ajaran tentang uang

Luk 17:1-10 Ajaran tentang pelayanan

Luk 17:11-19 Penyembuhan sepuluh orang kusta

Luk 17:20-37 Kedatangan Kerajaan Allah

Luk 18:1-17 Ajaran mengenai keadilan dan kerendahan hati

Luk 18:18-34 Yesus bertemu dengan seorang penguasa muda kaya-raya

Luk 18:35-43 Mata seorang pengemis dicelikkan

Luk 19:1-10 Yesus bertemu Zakheus

Luk 19:11-27 Perumpamaan tentang uang mina

Luk 19:28-44 Masuk ke Yerusalem

[5] Juruselamat Di Yerusalem Luk 9:45-24:53

Luk 19:45-21:4 Yesus mengajar di Bait Allah

Luk 21:5-38 Yesus berbicara mengenai akhir zaman

Luk 22:1-38 Perjamuan Malam Terakhir

Luk 22:39-53 Penyangkalan Petrus

Luk 22:63-23:25 Pengadilan atas Yesus

Luk 23:26-56 Penyaliban dan penguburan

Luk 24:1-49 Kebangkitan

Luk 24:50-53 Kenaika

11. Ayat Mas: Lukas 18:1

12. Tugas: a. Tulis bukti-bukti “Kemanusiaan Yesus” dalam Injil Lukas !

b. Teladan Yesus dalam “Kehidupan doanNya yang dicatat dalam Injil Lukas” !

Page 31: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

31

YOHANES Pasal: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1. Penulisnya

Isi kitab Yohanes sendiri menolong kita untuk menentukan siapakah penulisnya. Dia

adalah seorang Yahudi yang mengenal Palestina dari dekat. Dia tahu bahwa hubungan

antara orang Yahudi dan orang Samaria tak ramah. Mereka biasanya tidak bergaul

(Yoh. 4:9). Si penulis juga tahu bahwa mereka bercekcok tentang tempat ibadah (4:20).

Hari-hari raya Yahudi dia tahu, baik waktunya maupun artinya (7:2, 11:55). Rupa-

rupanya dia juga mengenal geografi Galilea (1:44, 19:35), Samaria (4:5), Yerusalem

dan sekitarnya (11:8).

Tentang dirinya sendiri dia menggarisbawahi bahwa dia adalah saksi mata dari

peristiwa-peristiwa yang dilaporkannya (1:14, 19:35). Jelaslah vahwa dia tidak hanya

seorang penonton. Dia tidak hanya melihat apa yang terjadi. Melalui peristiwa-

peristiwa itu “dia melihat kemuliaan Yesus Kristus”, dan dengan demikian dapat

mengaplikasikan apa yang dilihatnya secara rohani (1:14-18). Dia begitu yakin bahwa

kesaksiannya benar. Seorang penafsir mengatakan: “Si penulis adalah saksi mata yang

mengerti akan rahasia.” Si penulis menguraikan banyak peristiwa secara terperinci. Dia

mentarikhkan peristiwa-peristiwa dengan sangat teliti (4:6). Dia tahu jumlah tempayan

yang disediakan untuk pembasuhan dalam pesta perkawinan di Kana (2:6). Sama

dengan minyak narwastu yang dipakai untuk mengurapi Yesus di Betania. Si penulis

tahu harganya dan banyaknya (12:3,5).

Dari segi yang lain jelaslah bahwa si penulis sudah mengikuti Tuhan Yesus sejak

permulaan pelayanNya. Dalam fasal terakhir dia mengatakan bahwa dia adalah “murid

yang dikasihi Yesus” (21:20-24). Pada malam terakhir – sebelum Yesus ditangkap – si

penulis “bersandar dekat kepada Tuhan Yesus, di sebelah kananNya” (13:23 dst.).

Kepada dialah Yesus mempercayakan ibuNya (19:25-27).

Kesimpulan kita bahwa si penulis ini adalah salah seorang di antara empat penulis Injil

yang paling dekat dengan Yesus.

Siapakah dia sebenarnya?

Jelaslah bahwa dia seorang rasul. Tetapi tidak mungkin namanya Yakobus, karena

Yakobus itu dibunuh pada tahun 44, yaitu sebelum Injil ini ditulis (Kis. 12:2). Juga

Petrus, Tomas dan Filipus tidak cocok, karena nama mereka semua disebut dalam

bentuk “orang ke-3” (“dia”, “mereka”) dan tidak dalam bentuk orang pertama (“saya”).

Si penulis tidak menyebut namanya. Walaupun demikian dia terkenal, dan jelaslah

bahwa dia mempunyai wibawa rohani. Hanya ada satu kemungkinan saja, yaitu

Yihanes anak Zebedeus. Tidak ada rasul-rasul lain yang cocok.

Di samping apa yang sudah disebut di atas, ada juga satu hal lagi yang mendukung,

yaitu cerita tentang murid-murid Tuhan Yesus yang pertama yang disebut dalam Yoh.

1:35-51. dikatakan bahwa ada dua murid yang mengikuti Tuhan Yesus (ay. 37). Nama

yang pertama adalah Andreas (ay. 40). Nama yang kedua itu tidak disebut. Kemudian

juga disebut nama murid-murid yang lain. Hanya Yohanes yang tidak disebut

namanya. Hal ini menggarisbawahi bahwa si penulis adalah Yohanes, dan dialah yang

dimaksudkan sebagai murid kedua dalam ayat 40.

Dalam gereja mula-mula tidak ada keragu-raguan sedikitpun mengenai penulis Injil ke-

4. Uskup Ireneus (142-202 AD) menulis: “Yohanes murid Tuhan Yesus, dan yang

bersandar dekat kepedaNya, menulis injil ke-4 pada waktu dia tinggal di Efesus”.

Page 32: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

32

Klemens dari Alexandria menekankan hal yang sama juga ada fragmen-fragmen tua

yang berisikan Yoh. 18:31-33 dan 37-38. Fragmen-fragmen itu berasal dari sekitar

tahun 125 AD. Jelaslah bahwa Injil ini cepat tersebar ke mana-mana. Hal ini tidak

mungkin bilamana Injil ini merupakan Injil yang palsu. Tetapi sejak permulaan Injil ini

diterima sebagai Injil Yohanes.

Kita tidak mempunyai gambaran yang lengkap tentang Yohanes sendiri. Kita tahu

bahwa dia orang Kapernaum (Mat. 4:13 dan seterusnya). Ayahnya bernama Zebedeus

(Mat. 4:21) dan ibunya Salome (Mrk. 4:21). Zebedeus itu mempunya orang-orang

upahan (Mrk 1:20). Hal itu menunjukkan bahwa dai orang kaya. Kakaknya bernama

Yakobus, yang juga menjadi murid Tuhan Yesus (Mat. 4:21).

Sebelum Yohanes mengikuti Tuhan Yesus, dia adalah murid Yohanes Pembaptis (Yoh.

1:35 dan seterusnya). Setelah dia mendengar kesaksian Yohanes Pembaptis tentang

Tuhan Yesus, dia bersama-sama dengan Andreas meninggalkan Yohanes Pembaptis

untuk mengikuti Yesus. Di pantai danau Galilea mereka dipanggil untuk menjadi

“penjala manusia” (Mat. 4:21, Luk 5:10). Pada saat itu, mereka meninggalkan segala

sesuatu dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan Yesus. Yohanes dan Yakobus

diberi nama “Boanerges”, yang berarti “anak-anak guruh” (Mrk. 3:17). Ada sangkut

pautnya dengan kepribadian mereka (Luk. 9:49, 54). Rupanya dia mempunyai

kepribadian yang cukup keras.

Walaupun demikian Yesus mempercayakan ibuNya kepada pemeliharaan Yohanes

(19:26-27). Setelah Yesus bangkit, Yohanes dan Petrus pergi ke keburNya. Tetapi

kubur itu kosong dan diakatakan bahwa “ia (yaitu Yohanes) melihat dan percaya”

(Yoh. 20:3-8).

Dalam Kisah Para Rasul, Yohanes sering disebut, khususnya karena dia banyak

melayani bersama-sama dengan Petrus dalam jemaat mula-mula di Yerusalem (1:13,

3:1, dst., 8:14). Ketika Paulus melaporkan tentang sidang di Yerusalem (Kis. 15 dan

Gal. 2), dia mengatakan bahwa Yohanes ialah “soko guru jemaat” (Gal. 2:9).

Di kemudian hari Yohanes melayani di Efesus di Asia Kecil. Dia berada di pulau

Patmos pada waktu kaisar Domitian mengadakan penganiayaan terhadap orang-orang

Kristen di Asia Kecil, yaitu antara tahun 90 dan 100. kita tidak tahu di mana dia

melayani antara sidang di Yerusalem (Kis. 15; sekitar tahun 49) dan pelayannya di

Asia Kecil. Tetapi agak pasti bahwa Yohaneslah yang hidup paling lama dari semua

murid Yesus. Taradisi gereja mengatakan bahwa dia masih hidup pada waktu kaisar

Trayan memulai masa pemerintahannya (th. 98).

2. Alamat

Dua kali Yohanes menyinggung para pembaca secara langsung, yaitu melalui kalimat:

“supaya kamu percaya” (19:35, 20:31).

Tetapi siapakah “kamu” itu, atau di manakah mereka tinggal? Kita tidak tahu dengan

pasti. Yang jelas ialah bahwa para pembaca bukanlah orang Yahudi asli. Ada

penjelasan-penjelasan tentang hari-hari raya Yahudi yang tidak perlu untuk orang

Yahudi sendiri (2:13, 6:4, 7:2, 11:55). Dia juga menjelaskan tentang adapt-istiadat

orang Yahudi (2:6, 4:9, 19:40).

Dari segi yang lain kita lihat bahwa istilah “Mesias, Anak Allah” (20:31) hanya

dimengerti oleh orang Yahudi. Semuanya ini berarti bahwa ada kemungkinan kitab ini

ditulis kepada orang Yahudi yang sudah lama tinggal di luar Palestina, sehingga

mereka sudah lupa tentang hari-hari raya dan adat-istiadat mereka.

Page 33: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

33

3. Waktu

Para ahli penafsir berpendapat bahwa InjilYohanes ditulis menjelang akhir abad

pertama. Memang ada kemungkinan besar bahwa Yohanes sudah mengenal Injil-injil

Sinoptis pada waktu dia menulis Injilnya. Itu berarti bahwa tidak mungkin Injil itu

ditulis sebelum tahun 70. kalau Yohanes meninggal sekita tahun 100, ada kemungkinan

Injil itu ditulis antara tahun 90 dan 100, karena tradisi gereja mengatakan bahwa

Yohanes menyelesaikan Injilnya sebelum dia meninggal. Kalau hal itu benar, maka

Injil Yohanes adalah kitab yang paling muda dalam seluruh Perjanjian Baru.

4. Isi Kitab: Kitab Injil Yohanes ini terdiri atas 21 pasal. Di dalam Kitab ini Tuhan Yesus

disaksikan sebagai Firman yang menjadi manusia, Anak Allah. Karena itu, Injil

Yohanes ini langsung menantang setiap pembaca untuk segera mengambil keputusan

sendiri, yakni ‘percaya’ kepada Tuhan Yesus untuk mendapat keselamatan, tetapi jika

‘menolak’ Tuhan Yesus pasti akan mendapat kebinasaan.

Bukti

Menjadi saksi mata di persidangan merupakan tema kunci dalam Injil Yohanes.

Terdapat sejumlah kesaksian dari para saksi mata yang diketengahkan untuk

membuktikan kasus mengenai Yesus adalah Kristus dan Anak Allah.

o Perjanjian Lama: Yoh 1:45; 5:39, 46-47; 8:56, lihat Yoh 3:14; 6:32-35

o Yohanes Pembaptis: Yoh 1:6-8, 15, 19-36; 3:25-30; 5:33-36, lih. Yoh 10:40-42

o Orang banyak: Yoh 4:29, 39; 9:13-33, 38;11:27; 12:9, 17

o Para rasul: Yoh 1:41-46, 49; 15:27; 17:20; 20:24-25, 28, lihat Yoh 1:14; 19:35;

20:30-31; 21:24

o Allah Bapa: Yoh 5:31-32, 37; 8:18, 50, 54; 12:27-28

o Roh Kudus: Yoh 14:26; 15:26; 16:12-15

o Pekerjaan Yesus: Yoh 2:11, 23; 5:36; 9:3, 31-33; 10:25, 37-38; 11:4, 42, 45;

14:11; 20:30-31

o Yesus sendiri, kata-kata dan pernyataan Nya: Yoh 3:11, 32; 8:13-14, 38; 6:35,

48, 51; 8:12; 9:5; 10:7, 10, 14; 11:25; 14:6; 15:1, lihat Yoh 8:58 (Kel 3:14).

Lihat tema-tema kunci.

5. Penulis: Surat ini ditulis oleh Rasul Yohanes. Sekitar tahun 91 sesudah Masehi.

Ditujukan kepada setiap orang percaya.

6. Tujuan: dijelaskan dalam 20:30-31. Ada dua hal yang ditekankan di sini, yaitu:

a. Yohanes tidak bermaksud untuk menulis riwayat hidup Tuhan Yesus. Mengenal

tanda-tanda yang dibuat oleh Yesus ada “banyak yang tidak tercatat dalam kitab

ini”.

b. Bahan yang ada dalam kitab Yohanes, dicantumkan “supaya kamu percaya bahwa

Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup di

dalam namaNya”.Boleh dikatakan bahwa inilah tujuan dari semua kitab Injil.

7. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Injil Yohanes.

Untuk mengerti keseluruhan Kitab ini, perlu dimengerti tiga kata penting berikut ini.

a. Tanda

Pengajaran tentang "tanda-tanda" ajaib yang dilakukan oleh Tuhan Yesus, sebagai

bukti bahwa Ia adalah Allah yang menjadi manusia. Dalam Injil Yohanes, ada tujuh

Page 34: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

34

tanda penting yang dibuat oleh Tuhan Yesus, sebagai bukti bahwa Ia adalah Allah

yang menjadi manusia.

Pendalaman

Bacalah Yoh 2:1-11. Mujizat air diubah menjadi anggur.

Bacalah Yoh 4:46-54. Tanda mujizat kedua, Tuhan Yesus menyembuhkan

anak pegawai yang sakit.

Bacalah Yoh 5:1-47. Tanda mujizat ketiga, Tuhan Yesus menyembuhkan

orang sakit di Bethesda.

Bacalah Yoh 6:1-14. Mujizat keempat, Tuhan Yesus memberikan makanan

kepada 5010 orang dengan lima potong roti kecil dan dua ekor ikan.

Bacalah Yoh 6:15-21. Tuhan Yesus berjalan di atas air. Ini menunjukkan

bahwa Ia berkuasa atas alam raya.

Bacalah Yoh 9:1-14. Tuhan Yesus menyembuhkan orang buta.

Bacalah Yoh 11:1-57. Tuhan Yesus membangkitkan Lazarus dari kematian.

Kesemua tanda ajaib ini hanya bisa dilakukan oleh Allah, karena itu tanda-tanda

tersebut membuktikan bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Jadi jika

seorang menolak Tuhan Yesus, itu berarti ia menolak Allah. Demikian juga, jika

seseorang menerima Tuhan Yesus, ia menjadi anggota keluarga Allah (bacaan Yoh

1:12 (TB)).

b. Percaya.

Pengajaran tentang "percaya" kepada pengakuan Tuhan Yesus tentang dirinya

sendiri Pada dasarnya berita yang dibawa oleh Tuhan Yesus ialah berita tentang

diri-Nya sendiri. Dalam Injil Yohanes ini, Tuhan Yesus memberikan tujuh

perumpamaan tentang diri-Nya.

√ Pendalaman

Bacalah Yoh 6:53,41,48; 14:6. Dalam nats-nats ini Tuhan Yesus

menyatakan diri-Nya adalah sumber kehidupan. Ini berarti seseorang hanya

dapat memiliki hidup yang kekal dan berarti kalau ia datang kepada Tuhan

Yesus.

Bacalah Yoh 8:12. Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Terang

Dunia. Ini berarti Tuhan Yesus sajalah yang dapat memberikan penerangan

dalam kehidupan manusia yang berdosa.

Bacalah Yoh 10:7,9. Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Pintu. Ini

berarti hanya melalui Tuhan Yesus sajalah seseorang dapat memasuki

Sorga.

Bacalah Yoh 10:11,14. Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya sebagai

Gembala. Ini berarti bahwa Tuhan Yesus sajalah yang dapat memelihara

dan menjaga kehidupan seseorang.

Bacalah Yoh 11:25. Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya sebagai

Kebangkitan. Ini berarti di dalam diri-Nya tidak ada kematian, atau

seseorang yang tidak menginginkan kematian, hanya dapat memperolehnya

di dalam Tuhan Yesus.

Bacalah Yoh 14:6. Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Jalan,

Kebenaran dan Hidup. Ini berarti seseorang yang ingin beribadah kepada

Allah, hanya dapat memperoleh kalau orang itu pergi dan datang kepada

Tuhan Yesus saja.

Page 35: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

35

Bacalah Yoh 15:1-8. Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Pokok

Anggur yang benar. Ini berarti seseorang (orang percaya) dapat memberikan

perbuatan dan kehidupan yang benar di hadapan Allah kalau ia tetap hidup

dengan menggantungkan diri kepada Tuhan Yesus.

c. Hidup.

Pengajaran tentang "hidup" bagi setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus

Memilih Tuhan Yesus Kristus dan dimiliki oleh-Nya, berarti memiliki Allah dan

hidup yang benar.

√ Pendalaman

Bacalah Yoh 1:14. Dimanakah hidup ini berada ?

Bacalah Yoh 3:36. Apakah yang didapat orang yang percaya ? Dan apakah

yang didapat orang yang tidak percaya ?

Bacalah Yoh 5:24. Kemanakah orang yang percaya berpindah ?

Bacalah Yoh 6:40. Apa yang menjadi kehendak Allah ?

Bacalah Yoh 11:25-26. Apakah akibatnya percaya kepada Tuhan Yesus ?

d. Penutup

Apakah TANDA-TANDA mujizat yang dibuat oleh Tuhan Yesus, dan pengakuan

tentang diri-Nya, telah membuat saudara PERCAYA, bahwa Yesuslah Mesias

(juruselamat) supaya oleh imanmu (percayamu) kamu beroleh HIDUP di dalam-

Nya (Yohanes 20:30-31). Kalau belum, janganlah ditunda lagi, sekarang adalah

waktu yang terbaik bagi anda.

8. Garis Besar

[1] Pendahuluan Yoh 1:1-51

Yoh 1:1-5 Kristus dan penciptaan

Yoh 1:6-18 Allah menjadi manusia

Yoh 1:19-34 Anak Domba Allah

Yoh 1:35-51 Kristus

[2] Utara Dan Selatan Yoh 2:1-4:54

Yoh 2:1-12 Sekilas pandangan pertama tentang kemuliaan

Yoh 2:13-25 Tuhan atas Bait Allah

Yoh 3:1-21 Nikodemus menemui Yesus pada malam hari

Yoh 3:22-36 Seorang dari atas

Yoh 4:1-42 Mesias dan orang yang tersingkir

Yoh 4:43-54 Tanda kedua

[3] Seorang Lumpuh Di Hari Sabat Yoh 5:1-47

[4] Lima Ribu Orang Diberi Makan Yoh 6:1-71

[5] Pada Perayaan Hari Raya Pondok Daun Yoh 7:1- 9:41

Yoh 7:1-52 Air hidup

Yoh 7:53-8:11 Perempuan yang berzinah ditangkap

Yoh 8:12-59 Terang dunia

Yoh 9:1-41 Pemberi penglihatan

[6] Gembala Yang Baik Yoh 10:1-42

Page 36: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

36

[7] Pemulih Kehidupan Yoh 11:1-57

[8] Paskah Terakhir Yoh 12:1-50

Yoh 12:1-11 Kasih Maria

Yoh 12:12-19 Raja masuk ke Yerusalem

Yoh 12:20-36 Biji gandum

Yoh 12:37-50 Kesimpulan

[9] Di Ruang Atas Yoh 13:1-30

Yoh 13:1-20 Yesus, hamba

Yoh 13:21-30 Yudas, pengkhianat

[10] Siap Untuk Pergi Yoh 13:31-16:33

Yoh 13:31-14:14 Waktu untuk meninggalkan

Yoh 14:15-31 Roh Kudus dijanjikan

Yoh 15:1-17 Pokok Anggur yang benar

Yoh 15:18-16:11 Kesukaran di dalam dunia

Yoh 16:12-33 Janji dan kebingungan

[11] Yesus Berdoa Bagi Milik-Nya Yoh 17:1-26

Yoh 17:1-19 Murid-murid-Nya

Yoh 17:20-26 Gereja yang akan datang

[12] Penangkapan, Pengadilan, Penyaliban Yoh 18:1-19:42

Yoh 18:1-11 Kekacauan di taman Getsemani

Yoh 18:12-27 Menyaksikan sendiri

Yoh 18:28-19:16 Gubernur dan Raja

Yoh 19:17-42 Mati dan dikuburkan

[13] Kebangkitan Yoh 20:1-21:25

Yoh 20:1-18 Maria berada di kubur Yesus

Yoh 20:19-23 Minggu malam

Yoh 20:24-31 'Tuhanku dan Allahku!'

Yoh 21:1-14 Ikan untuk sarapan

Yoh 21:15-25 Gembalakanlah domba-domba-Ku

9. Ayat Mas: Yohanes 5:24

10. Tugas:

Seringkali Tuhan Yesus memakai ungkapan “Akulah” tentang diriNya sendiri (4:26,

6:20, 35, 41, 48, 51, 8:12, 18:24, 28, 58, 10, 7, 9, 11, 14, 11:25, 13:19, 14:6, 15:1, 5,

18:5, 6, 8). Siapa Dia?

Page 37: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

37

KISAH PARA RASUL Pasal: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

1. Siapakah yang menulis kitab ini?

Kitab ini ditulis oleh tabib Lukas. Kitab ini boleh juga diberi judul Kisah Roh Kudus,

karena menceritakan apa yang terjadi setelah Roh Kudus turun atas para rasul pada hari

Pentakosta. Lukas, satu-satunya penulis Perjanjian Baru yang bukan orang Yahudi,

menulis Kisah para Rasul sebagai kelanjutan dari tulisan sebelumnya yakni Injil yang

memakai namanya.

2. Kapan Kitab Ini Ditulis?

Hampir dapat dipastikan bahwa tabib Lukas menulis Kisah para Rasul pada awal atau

pertengahan tahun enam puluhan abad pertama - pada akhir masa dua tahun hukuman

penjara rasul Paulus di Roma. Kitab itu mencakup masa dari pendirian gereja di

Yerusalem sampai masa hukuman penjara rasul Paulus di Roma - yaitu kurang lebih

tiga puluh tahun

3. Isi Kitab: Kitab Para Rasul terbagi atas 28 pasal. Di dalam Kitab ini terdapat sejarah

berdirinya Gereja Kristen, khotbah-khotbah para Rasul, penganiayaan terhadap umat

Kristen, penginjilan kepada bangsa-bangsa lain, serta permulaan adanya sebutan

Kristen.

4. Tujuan: Supaya orang-orang Kristen mengerti bagaimana Tuhan Yesus mendirikan

Gereja-Nya di dunia, dan betapa besar Kasih Karunia Allah kepada bangsa-bangsa di

dunia.

a. Nama kitab ini memberi penjelasan tentang maksud dan tujuan kitab ini, yaitu

“Kirah Para Rasul”. Ada para penafsir yang lebih suka menamakan kitab ini

“Kisah Perbuatan Roh Kudus”, karena di dalamnya banyak dibicarakan tentang

perbuatan Roh Kudus.

b. Gagasan utama Kisah Para Rasul ialah “Bersaksi bagi Kristus”. Itulah rumusan

yang paling tepat. Ayat kuncinya ialah fasal 1 ayat 8. ayat itu menyatakan bahwa

saksi-saksi Kristus yang diutus, sekaligus diberi perlengkapan rohani dan juga

daerah pelayanannya.

Ada tiga unsur yang melatarbelakangi Kisah Para Rasul, yaitu penebusan anak

(Luk. 24:46). Rencana Allah tentang penginjilan sedunia (Luk. 24:47) dan kuasa

Roh Kudus (Luk. 24:48-49, Kis. 1:8). Hal itu dapat digambarkan sebagai berikut.

5. Kata “saksi” dipakai lebih dari 30 kali, mengingatkan kita bahwa gereja yang sejati

adalah gereja yang bersaksi dan setiap Kristen dipanggil untuk menjadi saksi. Sungguh

menakjubkan bahwa hanya dalam satu generasi, orang-orang Kristen mula-mula ini

telah mengabarkan Injil ke seluruh dunia yang sudah beradab.

Kisah para Rasul merupakan buku pedoman misi yang terbaik yang pernah ditulis.

Kisah para Rasul berakhir dengan tiba-tiba - seolah-olah tidak selesai. Suatu cara

mengakhiri yang tepat, karena gereja yang bersaksi harus terus maju sampai Kristus

datang kembali. Kitab-kitab Injil memperlihatkan apa yang mulai dilakukan oleh

Kristus ketika Ia ada di dunia dan Kisah para Rasul menunjukkan apa yang dilakukan-

Nya selanjutnya oleh Roh-Nya yang kudus melalui murid-murid-Nya.

Page 38: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

38

Kitab ini dimulai dengan pemberitaan Injil di Yerusalem, ibu kota agama bangsa

Yahudi; diakhiri dengan pemberitaan Injil di kota Roma, ibu kota dari dunia yang

beradab pada waktu itu.

6. Kunci untuk mengeri Kisah Para Rasul ialah “Kuasa Roh Kudus”.

Roh Kuduslah yang memimpin Filipus sehingga dia bertemu dengan sida-sida dari

Ethiopia (8:26 dan seterusnya).

Roh Kuduslah yang mempertemukan Petrus dan Kornelius (fasal 10 dan 11).

Roh Kuduslah yang membawa Ananias berjumpa dengan Paulus (9:10 dan

seterusnya).

Roh Kuduslah yang memimpin Paulus sehingga akhirnya Injil diberitakan juga di

Eropa (16:6 dan seterusnya).

Dalam Kisah Para Rasul terdapat suatu berkat rohani yang tersedia untuk kita, yakni

coba disimak terhapat “pentingnya mengikuti panggilan Tuhan”. Dari beberapa contoh

berikut ini menunjukkan bahwa mereka peka terhadap suara Roh Kudus, dan mereka

juga berani mengikuti suara/panggilan Roh Kudus itu, walaupun pimpinan Roh itu

tidak masuk akal.

7. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Kisah Para Rasul adalah sebagai berikut:

Pasal 1-5 (Kis 1:1-5:42).

Pengajaran tentang kelahiran gereja Tuhan Yesus pertama kali. Bagian ini

menceritakan tentang amanat Tuhan Yesus yang diberikan kepada murid-murid-

Nya sebelum Ia naik ke Sorga. Dan tentang orang-orang percaya setelah mendengar

khotbah Rasul Petrus yang dikuasai oleh Roh Kudus.

Pendalaman

a. Bacalah Kis 1:8; 2:1-3,36-41. Nats ini menyatakan perkataan Tuhan Yesus

bahwa murid-murid-Nya akan menerima kuasa setelah menerima Roh

Kudus, dan perkataan Tuhan Yesus itu digenapi ketika Para Rasul

berkumpul di Yerusalem. Apakah saudara yakin sudah menerima Roh

Kudus dan memiliki kuasa-Nya ? Kalau sudah apakah yang harus saudara

perbuat ?

b. Bacalah Kis 2:41-47; 4:32-37. Nats ini menceritakan kehidupan orang-

orang percaya pada abad pertama penuh dengan kasih terhadap sesama dan

ketekunan dalam beribadah kepada Allah. Bagaimanakah sifat saudara

terhadap anggota gereja yang lain ? Apakah saudara rajin ke Gereja, baca

Alkitab dan berdoa ?

Pasal 6-12 (Kis 6:1-12:25).

Pengajaran tentang perkembangan gereja yang berada dalam penganiayaan

terhadap orang-orang percaya. Orang-orang percaya di kota Yerusalem

mengalami penganiayaan dari orang-orang Yahudi, sehingga mereka melarikan diri

ke penjuru dunia. Tetapi di dalam segala penderitaan dan penganiayaan itu mereka

tetap memberitakan Injil Tuhan Yesus.

Pendalaman

a. Bacalah Kis 7:54-60; 8:1-4. Nats-nats ini menceritakan bagaimana beratnya

penderitaan dan aniaya yang dialami oleh orang-orang percaya, tetapi

Page 39: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

39

walaupun di dalam penderitaan dan aniaya itu mereka tetap setia beribadah

dan memberitakan Injil. Bagaimanakah sikap saudara kalau saudara

diancam setelah masuk Kristen ?

b. Bacalah Kis 9:1-22. Nats ini menceritakan tentang Saulus yang adalah

seorang penganiaya orang-orang percaya, mengalami pertobatan dan

akhirnya menjadi Rasul. Ini mengajarkan bahwa kuasa Tuhan Yesus dapat

mengubah kehidupan seseorang yang sangat jahat sekalipun. Sudahkah

kehidupan saudara diubah oleh Tuhan Yesus menjadi kehidupan yang

benar?

Pasal 13-15 (Kis 13:1-15:41). Pengajaran tentang jemaat (gereja) setempat yang menginjil. Bagian ini

menjelaskan tentang kehidupan orang-orang percaya di kota Antiokhia, dan sebutan

Kristen pertama kali diberikan kepada murid-murid Tuhan Yesus.

Pendalaman

a. Bacalah Kis 11:23-26. Mengapa orang-orang percaya di Antiokhia disebut

Kristen ?

b. Bacalah Kis 13:1-6. Nats ini menceritakan tentang jemaat Antiokhia, yang

mengirimkan penginjil-penginjil kepada bangsa-bangsa lain karena taat

pada Roh Kudus. Ini mengajarkan pada setiap gereja untuk mempunyai

beban penginjilan pada setiap orang yang belum mengenal Tuhan Yesus.

Apakah di gereja saudara mempunyai beban penginjilan ?

Pasal 16-28 (Kis 16:1-28:31).

Pengajaran tentang nama Tuhan Yesus diberitakan ke seluruh dunia. Dalam

bagian ini, dijelaskan bagaimana Kasih Karunia Allah yang ada dalam Tuhan

Yesus, diberitakan pada setiap suku bangsa, baik yang menjadi rakyat biasa,

maupun yang menjadi tentara dan orang-orang istana.

Pendalaman

o Bacalah Kis 23:11. Ayat ini menyatakan tentang perkataan Tuhan Yesus

kepada. Paulus untuk bersaksi dengan penuh keberanian di kota Roma. Ini

juga mengajarkan pada setiap orang Kristen tetap mempunyai keberanian

untuk bersaksi kepada setiap orang. Sudahkah saudara bersaksi dengan

berani kepada setiap orang ?

Kesimpulan

Melalui Kitab Kisah Para Rasul dapatlah diketahui bahwa perkembangan Gereja

Tuhan Yesus dan Kasih Karunia Allah yang diberikan pada setiap bangsa mendapat

tantangan dari kuasa dunia dan orang-orang yang tidak mau mengenal Allah. Tetapi

melalui Kemahakuasaan-Nya, Tuhan Yesus mengalahkan semua kuasa dunia itu,

dan Gereja tetap bertumbuh.

8. Pesan

Gereja menanti dan menerima kuasa Roh Kudus.

o Amanat agung diulangi. Kis 1:8

o Tuhan yang bangkit naik ke surga. Kis 1:9

o Para rasul berdoa. Kis 1:14

o Roh yang dijanjikan diberikan. Kis 2:4

o Disusul dengan khotbah yang penuh kuasa. Kis 2:37

Page 40: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

40

Gereja mempertunjukkan persekutuan Kristen.

o Dalam kehidupan bersama. Kis 2:44; 4:32

o Dalam ibadah bersama. Kis 2:46

Gereja segera mengalami baik kemenangan maupun kesusahan.

o Penyembuhan orang lumpuh. Kis 3:2

o Penipuan Ananias dan Safira. Kis 5:1

Gereja mengangkat 'para pejabat' yang pertama -'Kelompok Tujuh Orang' (Kis

6:3).

Martir pertama gereja - Stefanus (Kis 7:60).

Gereja menerima seorang petobat baru yang luar biasa - Saulus dari Tarsus (Kis

9:1-19).

Gereja membuktikan kuasa doa.

o Persekutuan doa yang membuka pintu penjara. Kis 12:5

Gereja mengadakan sidangnya yang pertama yang di dalamnya kebebasan orang

bukan Yahudi dilindungi (Kis 15:19).

9. Garis Besar

[1] Pengantar Kis 1:1-26

Masa empat puluh hari dan sesudahnya:

Kis 1:1-11 Janji tentang Roh Kudus

Kis 1:12-14 Para murid yang menanti

Kis 1:15-26 Penggantian Yudas

[2] Bersaksi Di Yerusalem Kis 2:1-7:60

Kis 2:1-47 Kuasa diberikan dan khotbah penuh kuasa

Kis 3:1-26 Mukjizat pertama yang dicatat dalam gereja mula-mula

Kis 4:1-31 Timbulnya kaum oposisi

Kis 4:32-5:16 Berkat dan cela

Kis 5:17-42 Lebih menaati Allah daripada manusia

Kis 6:1-7:60 Martir Kristen pertama

[3] Bersaksi Di Samaria Kis 8

[4] Bersaksi Di Tempat Yang Lebih Jauh Kis 9:1-13:3

Kis 9 Pertobatan yang luar biasa

Kis 10:1-11:30 Mata Petrus terbuka

Kis 12:1-25 Petrus ditangkap

Kis 13:1-3 Paulus dan Barnabas diutus

[5] Bersaksi Sampai Ke Ujung Dunia Kis 13:4-28:31

Kis 13:4-15:35 Perjalanan misionaris yang pertama

o Siprus (Kis 13:4-12)

o Perga (Kis 13:13)

o Pisidia Antiokhia (Kis 13:14-52)

o Ikonium (Kis 14:1-6)

o Listra (Kis 14:6-20)

o Derbe (Kis 14:20-21)

o Sidang di Yerusalem (Kis 15:1-35)

Page 41: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

41

Kis 15:36-18:22 Perjalanan misionaris yang kedua

o Paulus dan Barnabas berpisah (Kis 15:36-41)

o Paulus mengunjungi Listra (Kis 16:1-3)

o Berbagai kota di Asia Kecil (Kis 16:4-11)

o Filipi (Kis 16:12-40)

o Tesalonika (Kis 17:1-9)

o Berea (Kis 17:10-14)

o Atena(Kis 17:15-34)

o Korintus (Kis 18:1-17)

o Kembali ke Antiokhia

Kis 18:23-21:17 Perjalanan misionaris yang ketiga

o Paulus mengunjungi Efesus (Kis 18:23-19:40)

o Berangkat ke Yerusalem (Kis 20:1-16)

o Berpidato di depan para penatua di Efesus (Kis 20:17-38)

o dan akhirnya tiba di Yerusalem (Kis 21:1-17)

Kis 21:18-28:3 Paulus berhadapan dengan para penguasa

o Didakwa dan ditangkap (Kis 21:18-40)

o Membela diri (Kis 22-26)

o Dalam perjalanan ke Roma (Kis 27:1-28:15)

o Paulus masih berkhotbah (Kis 28:16-31)

10. Ayat Mas: Kisah Para Rasul 1:8

11. Tugas:

Page 42: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

42

ROMA Pasal: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1. Penulis: Surat ini ditulis oleh Rasul Paulus (Rom 1:1 sekitar tahun 58 sesudah Masehi,

dari kota Korintus. Yang ditujukan kepada orang-orang Kristen di kota Roma (dan juga

setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus).

2. Penerima:

Surat ini dialamatkan kepada “kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi

Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus.” (1:7).

Pada waktu menulis surat ini Paulus belum pernah ke Roma (1:13) walaupun ia sudah

beberapa kali ingin ke sana (15:23).

Asal-mula Jemaat di Roma Pada waktu itu jumlah penduduk Roma berjumlah satu juta orang. Separuhnya adalah

budak-budak. Selain itu ada kontingen besar orang-orang Yahudi. Hal ini terbukti

karena terdapat banyak sinagoge (tempat ibadah orang Yahudi) di kota itu. Paling

sedikit ada 11 sinagoge pada masa pemerintahan Kaisar Nero.

Tidak dapat dipastikan kapan jemaat di Roma didirikan. Yang jelas pada waktu Paulus

menulis surat Roma, jemaatnya sudah lama berdiri (1:8-15(. Paulus sudah banyak

mendengar tentang jemaat di sana, dan sekarang ia ingin mengunjungi mereka (15:23).

Dia yakin bahwa jemaat itu sudah dewasa dan dapat menguatkan dan mendukung dia

dalam pelayanan di Spanyol. Dia juga yakin bahwa “mereka telah penuh dengan

kebaikan dan dengan segala pengetahuan dan sanggup untuk saling menasihati”

(15:14).

Jemaat Rumah Menurut Roma 16:5, 10, 11, 14,15) jelaslah bahwa di Roma sudah menjadi kebiasaan

jemaat Kristen berkumpul di rumah-rumah. Adapun orang-orang Kristen yang ada di

sana merupakan campuran orang-orang Yahudi dan bangsa-bangsa lain (bdg. 1:13;

11:13). Hal ini nampak jelas dari 26 orang yang diberi salam (psl.16), 2/3 diantaranya

memakai nama Yahudi, sedang 1/3nya menggunakan nama-nama yang lain.

3. Isi Kitab: Kitab Roma terbagi atas 16 pasal. Dalam kitab ini Rasul Paulus menjelaskan

tentang cara manusia yang berdosa diselamatkan, yaitu melalui iman saja kepada

Tuhan Yesus. Dan juga tentang cara hidup orang-orang yang telah diselamatkan

tersebut

4. Tujuan: Supaya orang-orang Kristen mengerti ajaran-ajaran utama Kitab Roma dan

yakin bahwa manusia diselamatkan hanya oleh imankepada Tuhan Yesus Kristus.

5. Intisari Berita Surat Roma

Berikut beberapa pokok utama surat Roma yang dapat kita lihat:

Pokok penting yang tercatat dalam 1:16-17 dapat dikatakan sebagai tema surat ini:

“Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang percaya…sebab di

dalamnya nyata kebeneran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada

iman, seperti ada tertulis: orang benar akan hidup oleh iman.”

Page 43: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

43

Dasar untuk pengajaran ini ialah pengajaran tentang manusia yang terikat di bawah

kuasa doa dan kehilangan kemuliaan Allah. Atas dasar inilah Paulus menguraikan

tentang pembenaran karena iman, dan akibatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Bagian ini meliputi fasal 1-8, dapat dibagi dalam tiga bagian sebagai berikut:

Tentang manusia yang hidup di luar Allah (1:18-3:20)

Manusia sudah rusak oleh karena menyembah berhala (1:20-32).

Manusia sudah rusak oleh karena kemunafikan (2:1-16).

Manusia sudah rusak oleh karena mau menyelamatkan diri sendiri melalui

usaha untuk menyenangkan Allah (2:17-3:8).

Semua manusia – tanpa kecuali- adalah orang berdosa (3:9-20).

Berita Injil merupakan kebenaran Allah yang dianugerahkan kepada kita

(3:21-5:21).

Dasarnya adalah penebusan yang dikerjakan oleh Kristus. Kebenaran ini

diberikan dengan Cuma-Cuma kepada semua orang yang percaya kepaNya

(3:24). Kebenaran ini tidak tergantung pada usaha manusia tetapi semata-mata

karena kasih Allah yang dinyatakan dalam Yesus.

Walaupun kita sudah dibenarkan di dalam Kristus, kita masih mempunyai

tabiat orang berdosa (6:1-8:39).

Dalam Roma 6:1-8:39 diterangkan terus menerus kita mengalami pertentangan

di dalam hidup kita. Kita sering kali ingin yang baik, tetapi kenyataannya lain.

Akhirnya kita merasa kecewa dengan diri kita sendiri, yaitu mengeluh sama

seperti Paulus: “Aku manusia celaka. Siapa yang akan melepaskan aku?”

(7:24). Bagaimana jalan keluarnya?

i) Kita perlu perhatikan bahwa Paulus tidak berkata bahwa kita akan luput

dari perang rohani selama kita hidup di dunia ini. Memang di dalam

Kristus kita sempurna di hadapan Allah (Fil. 3:15). Tetapi di dalam

menghadapi dunia ini kita baru nanti di surga akan mengalami

kesempurnaan (bdg.Fil. 3:12).

Jawaban Paulus dalam surat Roma ialah sebagai berikut: “Demikianlah

sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus.

Roh, yang memberikan hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari

hukum dosa dan hukum maut.” (8:1-2). Kita tidak luput dari dosa atau

maut, melainkan dari hukum dosa dan hukum maut. Manusia merupakan

medan perang antara kuasa terang dan kuasa maut dari lahir sampai mati.

ii) Benarlah bahwa kita harus menghadapi peperangan rohani. Sebaiknya kita

mempersiapkan diri, sehingga kita kuat menghadapi iblis. Karena ada satu

kebenaran lagi, yaitu bahwa kita tidak harus gagal dalam peperangan ini.

Kita tidak harus jatuh dan hidup dalam dosa karena dikalahkan iblis. Di

dalam Kristus ada kemenangan tersedia bagi kita, kerena Kristus telah

memerdekakan kita dari hukum dosa dan maut. Di dalam Kristus kita tidak

hidup di dalam daging, melainkan dalam Roh (Roma 8:9).

Karena itu hendaknya kita terus-menerus memandang Kristus dan minta

pertolonganNya yang disediakan melalui Roh Kudus, maka ada

kemenangan. Dan janji Allah adalah bahwa pada waktunya Ia akan

menghidupkan tubuh kita yang fana oleh RohNya, yang diam di dalam kita

(8:11). Oleh karenanya di dalam Kristus ada kemenangan.

Page 44: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

44

Renungkanlah: “Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa

kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus.

Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana,

supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.” (Roma 6:11-12).

Fasal 9-11 menerangkan tentang cara Injil bersangkutan dengan bangsa Israel.

Pulus menegaskan bahwa Injil tidak meniadakan kehendak Alllah bagi bangsa

Israel (fas. 9).

Sebaliknya Injil menggenapi janji Allah bagi Israel (fas. 10), dan meneguhkan

pengharapan bagi bangsa Israel (fas. 11). Walaupun kelihatanya lain, akhirnya

seluruh Israel akan diselamatkan.

Isreael sebagai umat pilihan Allah, dikesampingakan untuk sementara waktu,

karena mereka jatuh tersandung pada Yesus Kristus. Mereka itdak menerima Dia

sebagai Mesias. Oleh sebab itu Allah mengesampingkan mereka, tetapi Ia tidak

menolak mereka (11: 1). Dia maha kuasa dan hanya melaksanakan rencana

penebusanNya untuk seluruh umat manusia (9:12-32)

Pada suatu hari Israel akan dipulihkan kembali dan diberkati (11:25-32). Dengan

demikian Injil dapat diberitakan keoada semua orang di dunia ini, dan “barang

siapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.” (10:13).

Fasal 12-15 menerangkan tentang bagaimana Injil mempengaruhi kehidupan

orang Kristen sehari-hari.

Fasal 12 menerangkan aspek-aspek sosial dari kehidupan Kristen. Ayat 1-2

merupakan dasarnya, yaitu perubahan batin. Buah pengudusan itu ialah

melayanai sesama manusiadenagn kerendahan hait dan penuh kasih.

Fasal 13 menerangkan aspek-aspek kewargaan dalam hidup Kristen. Dalam

ayat 1-7 dijelaskan tentang tanggung jawab kita kepada pemerintah. Kita akan

menaklukan diri dengan setia. Ayat 8-14 menerangkan bahwa dasar dari segala

perbuatan kita adalah kasih kepada sesama manusia

Fasal 14-15 menerangkan beberapa hubungan timbal-balik dalam kehidupan

Kristen seperti hubungan diantara orang lemah dan orang yang kuat dalam

menghadapi godaan dunia ini. Sekali lagi kita lihat bahwa dasar dari tingkah

laku timbal balik ialah saling mengasihi (14:1-23). Dasar ini dikuatkan dalam

15:1-13 dengan menunjukkan kepada teladan Kristus

Bagian terakhir (15:14-16:27) berisi petunjuk-petunjuk yang bersifat pribadi untuk

kita masing-masing, disertai salam dan doa.

Oleh karena begitu menekankan perbuatan Allah didalam Yesus Kristus , maka kita

mengerti mengapa Paulus mengakiri surat ini dengan mengatakan “Bagi Dia satu-

satunya Allah yang penuh hikmat, oleh Yesus Kristus: segala kemulian sampai

selama-lamanya” (16:27).

6. Tema-tema Kunci

Anugerah.

Kebenaran yang berkali-kali ditanamkan ialah bahwa jika kita dapat menjadi

Kristen, Allah yang harus melakukannya. Anugerah Allah itu diberikan dengan

cuma-cuma, kita tidak dapat melakukan sendiri. Namun demikian, kita tidak boleh

Page 45: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

45

juga menganggap hal itu sepele. Telusurilah tema ini dalam seluruh surat Roma:

Rom 1:7; 2:4; 3:24, 27; 4:16; 5:15, 17, 21; 6:1, 15; 11: 5-6.

Iman.

Kita mendapat anugerah cuma-cuma dari Allah oleh iman kepada Kristus. Pada

saat yang sama, tidak berarti kita hanya semata-mata percaya tentang Dia, tetapi

menerima firman Allah, menaati-Nya dan mengakui Kristus. Perhatikan bagaimana

Paulus menekankan tentang iman dalam surat ini, dan juga bagaimana ia

mendefinisikannya. Apakah iman kita cukup besar? 1:5 (lihat 15:18); Rom 1:16-17;

3:22, 26-31; 4:1-25; 5:1; 10:8-11; 10:17.

Pembebasan (atau Pembenaran).

Kata di atas diambil dari istilah yang ada dalam sidang pengadilan. Allah

membebaskan - atau 'membenarkan' - pendosa, menyatakannya'benar', oleh karena

apa yang telah Yesus lakukan sebagai penggantinya. Lihat bagaimana Paulus

mengaitkan ini dalam kematian Kristus dan iman: Rom 1:17; 3:21-26; 4:1-25; 5:8-

11, 15-21; 10:1-10.

7. Pesan

a. Kita semua perlu dibenarkan di hadapan Allah (pasal 1-3)

Bagi orang bukan Yahudi, cukup banyak yang dapat diketahui tentang Dia

o dalam alam semesta. Rom 1:19-20

o dalam kenyataan kita sebagai ciptaan. Rom 2:14-15

Untuk orang Yahudi, lebih dari cukup - dalam firman-Nya. Rom 2:12, 17-

24;3:1-2

Semua orang jatuh di dalam dosa. Rom 3:9-20, 23

Tidak seorang pun

o boleh menghakimi orang lain. Rom 2:1-3

o boleh bermegah diri. Rom 3:27

o dapat berdalih. Rom 1:20; 2:1; 3:19

o dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Rom 3:20, 23

b. Allah melakukan semua itu (pasal 3-5)

Kematian Kristus membayar semua hutang

o Ia mati menggantikan kita. Rom 3:24-25

o pada waktu kita masih berdosa. Rom 5:6-8

o kita dapat dibenarkan. Rom 3:24

Abraham mempercayai firman Allah

o kita pun harus beriman. Rom 3:25; 4:16-25; 5:1

Adam melakukan sesuatu yang berakibat pada kita sampai sekarang

o demikian pula apa yang dilakukan Kristus di kayu salib. Rom 5:12-19

c. Cara hidup yang berbeda (pasal 6-8)

Masalahnya ialah sifat dosa manusia

o yang tidak dapat menjadi baik. Rom 7:18

o yang berseteru terhadap Allah. Rom 8:7

o yang tidak memperkenan Allah. Rom 8:8

Page 46: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

46

Kuasa datang dari Roh Kudus

o yang diam di dalam kita. Rom 8:9-11

o yang menimbulkan pertentangan. Rom 7:13-23

o yang menyediakan kemenangan. Rom 7:24-25

Kita harus bekerja sama dengan Dia

o menolak dosa. Rom 6:13, 16, 19; 8:13

o menaati Kristus. Rom 6:13, 16-19, lihat Rom 12:1

Kita bisa

o memperoleh kemenangan. Rom 6:14

o menerima kehidupan. Rom 8:11

o menjadi anak-anak Allah. Rom 8:14-17

o mengalami pertolongan-Nya. Rom 8:26-27

o menjadi seperti Kristus. Rom 8:28-30, lihat Rom 12:2

o merasa pasti bahwa kita adalah milikNya. Rom 8:31-39

d. Allah tahu apa yang sedang dilakukanNya (pasal 9-11)

Allah tahu bagaimana mengendalikan umat-Nya

o terhadap orang Yahudi yang tidak taat sekalipun. Rom 9:1-33

o Ia mempunyai rencana induk. Rom 11:1-32

Kita tetap harus memberikan tanggapan

o dalam iman yang taat. Rom 10:5-21

e. Kita diselamatkan bersama (pasal 12-1)

Kita adalah anggota dari satu tubuh

o saling memiliki. Rom 12:3-8

o saling mengasihi. Rom 12:9-21; 13:8-10

o saling menerima. Rom 14:1-15:7

o saling menghayati gaya hidup yang baru. Rom 13:1-7, 11-14

8. Garis Besar

[1] Mengapa Saya Menulis... Rom 1:1-7

Rom 1:1-17 Semua tentang Yesus Kristus

Rom 1:8-15 Saya mempunyai sesuatu untuk dibagikan

Rom 1:16-17 Berita secara ringkas

[2] Kita Semua Adalah Orang Berdosa Rom 1:18-3:20

Rom 1:18-32 Mereka yang tidak memiliki Alkitab

Rom 2:1-11 Menghakimi orang lain?

Rom 2:12-16 Allah akan menghakimi kita semua

Rom 2:17-3:20 Lebih baikkah orang Yahudi?

[3] Allah Mempunyai Jalan Rom 3:21-5:21

Rom 3:21-26 Apa yang dilakukan oleh salib

Rom 3:27-31 Siapa yang boleh bermegah?

Rom 4:1-25 Abraham percaya lebih dulu

Rom 5:1-5 Sukacita - walaupun dalam kesusahan

Rom 5:6-11 Ketika kita tidak berdaya

Rom 5:12-21 Kristus dan Adam

[4] 'Hidup Baru' Rom 6:1-8:39

Rom 6:1-14 Dosa dapat dikalahkan

Page 47: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

47

Rom 6:15-23 Pergantian pemilik

Rom 7:1-6 Pergantian pasangan

Rom 7:7-25 Peperangan dalam hati

Rom 8:1-11 Roh memberi hidup

Rom 8:12-17 Anak-anak Allah!

Rom 8:18-25 Dan banyak lagi yang lain

Rom 8:26-27 Doa

Rom 8:28-30 Tujuan

Rom 8:31-39 Apa lagi yang dapat saya katakan?

[5] Tetapi Bagaimana Halnya Dengan Orang Yahudi? Rom 9:1-11:36

Rom 9:1-5 Hak-hak istimewa mereka

Rom 9:6-33 Maksud Allah

Rom 10:1-21 Iman menyelamatkan

Rom 11:1-36 Rencana yang aneh

[6] Hayatilah! Rom 12:1-15:13

Rom 12:1-2 Kehidupan yang dipersembahkan

Rom 12:3-21 Kehidupan di dalam satu tubuh

Rom 13:1-7 Hidup dalam masyarakat

Rom 13:8-10 Hidup dalam kasih

Rom 13:11-14 Bangun dan hiduplah!

Rom 14:1-15:13 Hidup bersama dengan sesama

[7] Rencana Hari Depanku Rom 15:14-33

Rom 15:14-21 Pelayanan saya

Rom 15:22-33 Ambisi saya

[8] Sangat Banyak Kawan Di Roma Rom 16:1-27

Allah memberkati kalian semua

9. Ayat Mas: Roma 12:1

10. Tugas:

Page 48: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

48

1 KORINTUS Pasal: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1. Penulisnya

Jelaslah penulisnya adalah Paulus, hal itu tidak pernah diragukan secara serius oleh

para ahli. Surat ini begitu cepat dikenal dan dipakai oleh seluruh kekristenan pada

waktu itu. Sebab adalah bahwa pokok-pokok yang dibicarakan dalam surat ini begitu

aktuil dimana-mana ada jemaat yang baru berdiri. Klemens dari Roma mengutip dari

surat ini menjelang akhir abad pertama. Pada abad kedua surat ini dikenal oleh

Polikarpus dan Ignatus.

2. Tahun penulisan. Surat ini ditulis oleh rasul Rasul Paulus sekitar tahun 56 sesudah

Masehi. Yang ditujukan kepada orang-orang Kristen di kota Korintus. (Dan juga

orang-orang Kristen di seluruh dunia).

3. Bagaimana Gereja Di Korintus Dimulai.

Paulus pertama kali mengunjungi Korintus pada perjalanan misionarisnya yang kedua

(Kis. 18:1). Sejumlah orang Yahudi, termasuk Krispus yang menjadi kepala rumah

ibadat, dan banyak orang bukan Yahudi menjadi Kristen. Paulus memulai sebuah

sekolah Alkitab untuk mereka, yang letaknya strategis dan mencolok karena

berdampingan dengan rumah ibadat (Kis. 18:1-18). Ia tinggal di sana selama delapan

belas bulan dan digantikan oleh Apolos sebagai guru Alkitab.

4. Bagaimana Berita Tentang Gereja Di Korintus Sampai Kepada Paulus.

Paulus sedang berada di suatu tempat di Asia (1 Kor. 16:19), mungkin di Efesus (16:8),

pada akhir masa perjalanan misionarisnya yang kedua, ketika Stefanus dan dua orang

kawannya datang dengan membawa sepucuk surat dari jemaat di Korintus (16:17 dan

7:1).

5. Isi dari Kitab I Korintus terbagi atas 16 pasal. Di dalamnya kita dapat melihat ajaran

tentang cara-cara kehidupan anggota gereja.

6. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab I Korintus

a. Pasal 1-4 (1Kor 1:1-4:21).

Pengajaran tentang kenyataan bahwa setiap orang Kristen hanyalah milik Tuhan

Yesus. Dalam bagian ini Rasul Paulus menegur orang-orang Kristen karena adanya

perpecahan dan iri hati atau pertengkaran.

Skandal gereja yang terpecah (pasal 1-4) Gereja terpecah ke dalam empat

golongan dengan "nama" yang berbeda-beda:

o Saya golongan Paulus

o Saya golongan Petrus

o Saya golongan Apolos

o Saya golongan Kristus

Bagian mengenai kelemahan dalam pasal 1 mungkin ditujukan kepada apa yang

dikatakan oleh para pengritik tentang Paulus (lihat 2Kor 10:10) dan bagian tentang

hikmat dalam pasal yang sama mungkin ditujukan kepada Apolos dan

pendidikannya (Kis. Kis 18:24). Paulus menggunakan lima sebutan yang mencolok

bagi dirinya dan para pemimpin gereja lainnya untuk menunjukkan bagaimana

seharusnya sikap kita:

Page 49: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

49

o Sebagai pelayan (diakonia). 1Kor 3:5

o Sebagai kawan sekerja. 1Kor 3:9

o Sebagai ahli bangunan. 1Kor 3:10

o Sebagai hamba, pembantu. 1Kor 4:1

o Sebagai orang yang dipercaya. 1Kor 4:1

b. Pasal 5-6 (1Kor 5:1-6:20).

Pengajaran tentang kehidupan moral di dalam jemaat. Di dalam bagian ini, Rasul

Paulus menjelaskan persoalan yang timbul dalam jemaat karena percabulan dan

mencari keadilan pada orang-orang yang tidak beriman.

Dalam pasal 5 dan 6 Paulus mulai mengajukan tujuh pertanyaan dengan 'Tidak

tahukah kamu?':

sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan. 1Kor 5:6

orang kudus akan menghakimi dunia. 1Kor 6:2

kita akan menghakimi malaikat-malaikat. 1Kor 6:3

orang-orang yang tidak benar tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan

Allah. 1Kor 6:9

tubuhmu adalah anggota Kristus. 1Kor 6:15

siapa yang mengikatkan dirinya dengan pelacur, menjadi satu tubuh dengan

dia. 1Kor 6:16

tubuhmu adalah bait Roh Kudus. 1Kor 6:19

Atas dasar apa Paulus berharap agar orang Kristen di Korintus mengetahui ketujuh

prinsip ini? Jika kita tahu ketujuh prinsip ini, apa pengaruhnya atas tingkah laku

kita?

c. Tentang perkawinan (Fasal 7)

Dalam fasal 7 terdapat jawaban Paulus atas soal hubungan pernikahan. Paulus

memberi perintah agar kesucian hubungan itu dipelihara.

d. Kebingungan mengenai kebebasan (Fasal 8-10)

1) Dalam fasal 8-10 terdapat jawwaban Paulus mengenai makanan bekas sajian,

yang menjadi soal karena hubunganya denagn berhala. Sebenarnya bagian ini

menyangkut hal-hal yang lebih dalam lagi, yaitu masalah “Afiafora”. Hal ini

menyangkut sikap kita terhadap masalah-masalah yang tidak diatur tegas dalam

Alkitab. Contohnya kebiasan kita masing-masing dalam hal makanan,

berpakaian, hiasan, penggunaan waktu, dan lain sebagainya.

2) Orang Kristen 'yang kuat' berpendapat bahwa mereka bebas memakan makanan

dalam rumah-rumah berhala di Korintus, sekalipun orang Kristen 'yang lemah'

dibingungkan dan dilemahkan oleh perbuatan mereka.

3) Wanita-wanita 'yang bebas' merasa boleh menanggalkan kerudung walaupun

sebagian pria Kristen tradisional berpikir bahwa mereka terlalu maju.

e. Mengenai fungsi dan tingkah laku perempuan dalam kebaktian (Fasal 11)

Dalam I Korintus 11:2-16 Paulus memberi jawaban mengenai tingkah laku yang

selayaknya dimeja Tuhan.

Page 50: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

50

f. Tentang karunia-karunia Roh (Fasal 12-14)

1) Fasal 12-14 menyangkut karunia-karunia Roh. Fasal 12 menekankan bahwa

segala karunia rohani diberikan oleh Roh Allah.

2) Dalam Fasal 13 ditegaskan bahwa barangsiapa yang tidak mempunyai kasih,

adalah sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.

Kalau begitu apa gunanya dengan segala macam karunia? Karunia harus

dilengkapi dengan kasih.

3) Fasal 14 memberi penjelasan lanjut tentang karunia-karunia itu.

Kesimpulan Paulus ialah karunia-karunia Roh diberikan Allah untuk membangun

jemaat. Tidak ada karunia yang dinilai lebih tinggi daripada karunia yang lain.

g. Tentang kebangkitan (Fasal 15)

Fasal 15 berbicara tentang kebangkitan orang-orang suci. Dalam ay. 1-19 hal itu

dihubungkan dengan kebangkitan Kristus. Ayat 20-34 menerangkan tentang urutan

dan akibatnya. Ayat 35-49 memecahkan persoalan keadaan tubuh rohani. Ayat 50-

58 melukiskan perubahan-perubahan tubuh.

Empat dasar injil. Dalam 1Kor 15:3-5 Paulus mempersingkat Injil menjadi empat

dasar pengajaran.

Kristus mati untuk dosa-dosa kita sesuai dengan apa yg tertulis dalam kitab

suci.

Ia dikuburkan.

Ia dibangkitkan pada hari ketiga sesuai dgn apa yang tertulis dalam kitab suci.

Ia menampakkan diri...

Selidikilah dalam seluruh Perjanjian Lama dan tunjukkan bahwa Kristus mati untuk

dosa-dosa kita sesuai dengan kitab suci dan bahwa Kristus dibangkitkan pada hari

ketiga sesuai dengan kitab suci.

Pasal 15 mengenai kebangkitan. Apa konsekuensi dari kepercayaan yang tidak

mengakui adanya kebangkitan (ayat 12-19)?

Perhatikan tiga pasangan yang mencolok yang ditunjukkan oleh Paulus dalam ayat

45-49:

Adam pertama dan Adam terakhir.

Manusia pertama dan Manusia kedua.

Manusia dari debu dan Manusia dari surga.

Mengapa Yesus dikatakan Adam terakhir, tetapi Manusia kedua? (Pelajarilah

dengan saksama Rom 5:6-21 untuk lebih mendalami hal yang sangat kontras antara

Adam dan Kristus).

7. Garis Besar

[1] Pengantar 1Kor 1:1-9

1Kor 1:1-3 Salam

1Kor 1:4-9 Beberapa komentar yang mengejutkan

[2] Skandal Gereja Yang Terpecah 1Kor 1:10-4:21

1Kor 1:10-31 Manusia dipermuliakan: Kristus disalibkan

Page 51: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

51

1Kor 2:1-3:4 Hikmat rohani

1Kor 3:5-4:5 Pikirkan tentang para pemimpin seperti ini

1Kor 4:6-21 Kesombongan luar biasa, kemiskinan dan kuasa

[3] Skandal Imoralitas 1Kor 5:1-6:20

1Kor 5:1-13 Skandal seksual yang memalukan

1Ko 6:1-8 Skandal peradilan

1Kor 6:9-20 Kesucian bagi Bait Roh Kudus

[4] Pertanyaan-Pertanyaan Tentang Perkawinan 1Kor 7:1-40

1Kor 7:1-9 Tentang hak dan kewajiban

1Kor 7:10-24 Tentang perceraian

1Kor 7:25-38 Bagaimana tentang orang-orang yang melajang?

1Kor 7:39-40 Ringkasan

[5] Dibebaskan... Tetapi Seberapa Bebas? 1Kor 8:1-11:1

1Kor 8:1-13 Dibebaskan dari penyembahan berhala, tetapi...

1Kor 9:1-27 Bebas dari pengaruh masyarakat, tetapi...

1Kor 10:1-13 Bebas karena anugerah Allah, tetapi...

1Kor 10:14-11:1 Bebas untuk melayani manusia dan menyukakan Allah

[6] Kekacauan Dalam Ibadah Di Gereja 1Kor 11:2-14:40

1Kor 11:2-16 Rambut panjang, topi dan kerudung

1Kor 11:17-34 Perjamuan Kudus: dalam gereja yang terpecah?

1Kor 12:1-31 Karunia-karunia Roh

1Kor 13:1-13 Karunia yang terbesar

1Kor 14:1-40 Bahasa lidah dan nubuatan

[7] Kebangkitan 1Kor 15:1-58

1Kor 15:1-11 Inilah kabar baik

1Kor 15:12-19 Jika Kristus tidak bangkit...

1Kor 15:20-34 Tetapi Ia telah bangkit dan kita pun akan dibangkitkan

1Kor 15:35-50 Apa arti kebangkitan

1Kor 15:51-58 Kemuliaan kebangkitan

[8] Kesimpulan 1Kor 16:1-24

1Kor 16:1-9 Rencana-rencana Paulus

1Kor 16:10-20 Beberapa orang penting

1Kor 16:21-24 Salam pribadi

8. Ayat Mas: 1 Korintus 6:19

9. Tugas:

Page 52: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

52

2 KORINTUS Pasal: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1. Isi Kitab: Kitab II Korintus terbagi atas 13 pasal. Kitab ini merupakan kelanjutan dari

Kitab I Korintus. Di dalamnya kita dapat melihat kemurnian pelayanan Paulus sebagai

Rasul Yesus Kristus.

2. Tahun Penulisan. Surat ini ditulis oleh Rasul Paulus sekitar tahun tahun 60 sesudah

Masehi. Yang dialamatkan kepada orang-orang Kristen (Jemaat) di kota Korintus. (Dan

juga semua orang Kristen di dunia).

3. Mengapa Surat Ini Ditulis.

Maksud utama surat ini adalah untuk memberitahu jemaat Korintus betapa besar arti

perubahan pikiran mereka bagi Paulus. Surat ini juga untuk memperingatkan mereka

agar tidak berlaku terlalu keras terhadap orang-orang yang telah menyerangnya (2Kor

2:5-11). Ketiga, Paulus ingin mengulang kembali pengajaran yang telah diberikannya

dalam suratnya yang pertama (2Kor 6:14, bandingkan dengan 1Kor 6:15-20). Alasan

yang keempat adalah mengenai' para rasul yang tidak ada taranya' yang tidak mau

bertobat, yang pada kenyataannya adalah guru-guru palsu dengan injil yang berbeda

(2Kor 11:1-6). Kelima, Paulus ingin mengingatkan mereka tentang rencana

pengumpulan pemberian untuk membantu orang miskin di Yerusalem. HaI ini juga

telah dibicarakannya dalam suratnya yang pertama (1Kor 16: 1-3) dan sekarang ia

ingin supaya mereka mengirimkan uang itu melalui Titus (2Kor 9:1-5).

4. Intisari Berita Surat Dua Korintus

2 Korintus adalah surat yang termasuk diantara yang paling pribadi sifatnya dari semua

surat kiriman. Hal ini berhubungan dengan pembelaan Paulus terhadap golongan

Yahudi. Suarat ini diwarnai oleh pembelaan itu.

a. Pasal 1-5

Dalam bagian ini Paulus menjelaskan tentang pelayanannya, dan dengan demikian

dia meletakakn dasar untuk pembelaan dir terhadap kebohongan yang dilontarkan

oleh golonga Yahudi. (bnd. 1:6, 12, 17, 23; 2:4, 17). Pembelaan itu dikongkretkan

dalam pasal 10-13. bagian ini menyatakan kemurnian motifnya (bnd. 3:6, 12; 4:1,

3, 5, 18; 5:14-21).

Dalam 2 Kor. Kita dapat membaca cerita yang indah tentang harta rohani dalam

bejana tanah (4:1-15). Dalam cerita ini ada beberapa hal yang penting, antara lain:

Harta rohani dalam bejana tanah

Injil tak dapat dimengerti oleh orang-orang yang dibutakan oleh iblis (4:1-7).

Orang-orang yang diikat oleh kuasa kegelapan tak dapat mengerti Firman

Tuhan ataupun mengalami berkat-berkat rohani. Betapa penting pemberitaan

Firman Tuhan membongkar tipu muslihat iblis

Injil Yesus Kristus yang diberitakan oleh hamba-hambanya merupakan harta

yang besar kuasanya. Tetpai hamba-hamba itu sendiri diumpakan dengan

bejana tanah liat, yang sering rusak. Gambaran ini dipakai untuk menggarasi

bawahi bahwa hamba-hamba Tuhan yang sejati harus bergantung pada

kekuatan Allah (4:8-15). Inilah arti dari II Korintus 4:10: “kami senantiasa

Page 53: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

53

membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga

menjadi nyata di dalam tubuh kami”.

Salah satu fasal yang paling digemari dalam seluruh PB adalah 2 Kor.5. fasal

itu dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu:

5:1-10: kerinduan anak-anak Allah untuk mengenakan tempat kediaman

surgawi

5:11-21: pelayanan orang-orang Kristen adalah pelayanan pendamaian. Banyak

aktifitaas yang penting dan baik supaya orang kristenpun mengambil bagian di

dalamnya. Tetapi kita harus memberikan prioritas yang sebenarnya, pelayanan

pendamaian harus menempatkan urutan yang paling atas

b. Fasal 6 adalah bagian yang penting untuk setiap orang yang mempersiapkan diri

untuk menjadi hamba Tuhan.

Pengajaran-pengajaran yang penting untuk hamba Tuhan.

o 6: 1- 10 : situasi pelayanan tidak senantiasa gampang. Oleh karena itu

membutuhkan ketabahan dan ketekunan serta kesediaan untuk berkorban dan

menderita demi penyebarluasan kerajaan Allah.

o 6:11-7:1 : hamba- hamba Tuhan yang mau berhasil dalam pelayanan, harus

hidup dalam kesucian hidup, dan sikap tegas terhadap dosa dan kegelapan yang

selalu mengoda hamba-hamba Tuhan.

c. Pasal 8 dan 9 memberi nasehat tentang sikap orang-orang Kristen terhadap hal-hal

duniawi, khusunya pengumpulan uang untuk jemaat Yerusalem. Walaupun ini tidak

langsung berkaitan dengan pelayanan rohani, atau merupakan bagian penting dari

pelayanan penting dari Kristen (bnd. 8:7, 11, 24; 9:5-7, 13).

d. Pasal 10-13

Mulai dengan pasal 10 Paulus memberi jawaban yang praktis dan kongkret atas

ancaman dari golongan Yahudi. Paulus khawatir bahwa kalau jemaat tidak mau

menolak golongan tersebut dengan keras, dia terpaksa memakai wibawanya sebagai

rasul hingga dia berada di tengah-tengah mereka (13:10).

5. Hak istimewa dan penderitaan.

Kepemimpinan Kristen seperti yang dilakukan Paulus akan selalu menimbulkan

kesengsaraan, salah pengertian, penderitaan di samping semangat dan sukacita. Paulus

memaparkan tentang penderitaan dalam tujuh pasal yang terpisah dalam surat ini:

Hampir putus asa ketika jemaat Korintus menolak dia. 2Kor 1:8-11

Penderitaan mental saat Paulus menantikan jawaban atas suratnya. 2Kor 2:12-17

Keletihan fisik yang disebabkan oleh konflik batin. 2Kor 4:16-18

Kesengsaraan karena pertikaian yang tak habis-habisnya dalam membela nama

Yesus. 2Kor 6:3-10

'Pertengkaran dari luar dan ketakutan dari dalam. 2Kor 7:5-8

Kepedihan karena tidak dimengerti dan dituduh dengan tuduhan palsu. 2Kor 11:1-10

Bermacam-macam penderitaan dari pengabar Injil. 2Kor 11:21-29

Page 54: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

54

6. Garis Besar

[1] Rincian Pertikaian 2Kor 1:1-2:17

2Kor 1:1-14 Menunggu Titus: betapa Paulus menderita

2Kor 1:15-2:4 Menjelaskan ketidakhadirannya

2Kor 2:5-11 'Ampuni lawan-lawan saya'

2Kor 2:12-17 Titus telah tiba: betapa Paulus bersukacita

[2] Kemuliaan Perjanjian Baru 2Kor 3:1-5:21

2Kor 3:1-6 Roh yang dari Allah dan hati manusia

2Kor 3:7-18 Kemuliaan Injil yang lebih besar

2Kor 4:1-6 Kemuliaan yang tersembunyi dari mereka yang terhilang

2Kor 4:7-18 Kemuliaan tersembunyi oleh penderitaan

2Kor 5:1-10 Kematian:pintu gerbang menuju kemuliaan

2Kor 5:11-21 Kemuliaan yang akan datang dan perbuatan masa kini

[3] Keselamatan Dan Tingkah Laku 2Kor 6:1-7:1

2Kor 6:1-10 Tingkah laku Kristen: suatu kesaksian

2Kor 6:11:1 Tingkah laku Kristen: suatu imbauan

[4] Bila Orang Kristen Bertikai 2Kor 7:2-16

2Kor 7:2-4 Pertentangan tanpa sebab

2Kor 7:5-13a Penderitaan akibat pertentangan antara Kristen

2Kor 7:13b-2Ko 7:16 Kelegaan akibat perdamaian!

[5] Mengenai Uang 2Kor 8:1-9:15

2Kor 8:1-7 Memberi: contoh dari Makedonia

2Kor 8:8-15 Memberi: sekarang bagaimana dengan Anda?

2Kor 8:16-9:5 Beberapa pengaturan praktis

2Kor 9:6-15 Memberi: suatu prinsip rohani

[6] Disiplin Gereja Dan Wewenang Kerasulan 2Kor 10:1-12:13

2Kor 10:1-6 Disiplin: suatu keharusan rohani

2Kor 10:7-12 Disiplin dari jarak jauh

2Kor 10:13-18 Hak seorang misionaris untuk mendisiplin

2Kor 11:1-15 Teladan seorang misionaris dalam disiplin diri

2Kor 11:16-33 'Kelemahan' kerasulan

2Kor 12:1-10 Hak istimewa kerasulan

2Kor 12:11-13 'Sekarang saling memberi penilaian'

[7] Kesimpulan 2Kor 12:14-13:14

2Kor 12:14-21 Saya akan datang: dalam kasih

2Kor 13:1-4 Saya akan datang: untuk menghakimi

2Kor 13:5-10 Ujilah dirimu masing-masing... maka aku tidak perlu

menguji engkau

2Kor 13:11-14 Salam

7. Ayat Mas: 2 Krintus 5:17

8. Tugas:

Page 55: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

55

GALATIA Pasal: 1 2 3 4 5 6

1. Mengapa Surat Ini Ditulis.

Paulus menulis surat yang sangat penting ini, karena orang-orang Kristen di Galatia

telah menyimpang dari pengertian yang benar tentang iman Kristen (Gal 1:6). Mereka

dibingungkan oleh orang Kristen keturunan Yahudi yang ingin membebani mereka

dengan kebiasaan sunat dan dengan menaati hukum-hukum Yahudi lainnya (Gal 3:1)

yang mengatakan bahwa hanya dengan jalan ini mereka dapat menikmati hubungan

istimewa dengan Allah. Paulus sangat yakin jika mereka bersandar pada hukum Yahudi

dalam hubungan mereka dengan Allah, berarti mereka menyangkal inti Injil, yaitu

bahwa hubungan Allah dengan manusia bergantung pada iman, bukan pada perbuatan.

Dalam surat ini Paulus menjelaskan hubungannya dengan gereja di Yerusalem. Ia juga

menerangkan tentang sifat kebebasan Kristen yang timbul apabila orang Kristen

beriman terhadap Kristus dan bukan mencoba untuk menyenangkan Allah melalui

ketaatan kepada hukum Taurat.

2. Penulis Dan Pembacanya.

a. Penulis: Surat Galatia ditulis oleh Rasul Paulus (Gal 1:1), berisi inti ajaran tentang

iman. Argumentasinya yang kuat mengungkapkan kepribadiannya dan

menunjukkan bahwa ia adalah seorang pengkhotbah dan orang yang tidak takut

untuk berpendirian. Surat ini memberikan kepada kita gambaran rinci mengenai

kehidupannya yang tidak disebut dalam tulisannya yang lain.

b. Pembacanya: Paulus telah berkhotbah kepada pembacanya (Gal 1:8, 9; 4:13) dan

mereka menikmati hubungan yang akrab (Gal 4:15). Beberapa orang mengatakan

bahwa ia menulis kepada orang Kristen di Galatia Utara (Asia Kecil) yang

berbangsa Gaul, yang dikunjungi oleh Paulus dalam perjalanan misionarisnya yang

kedua. Tetapi, ada juga yang mengatakan bahwa ia menulis untuk orang di propinsi

Galatia Selatan yang dikuasai orang Romawi (termasuk Antiokhia, Ikonum, Derbe

dan Listra) yang telah dikunjungi oleh Paulus pada perjalanan misionarisnya yang

pertama.

3. Waktu Penulisan.

Kapan surat ini ditulis tergantung pada kepada siapa surat ini ditulis. Kebanyakan

orang percaya bahwa surat ini ditulis untuk Galatia Selatan dan ini berarti bahwa surat

ini ditulis pada sekitar tahun 48 M. Jika surat ini untuk Galatia Utara maka ditulis lebih

belakang, tetapi ini masih termasuk dalam surat-surat yang paling awal dalam

Perjanjian Baru.

4. Isi Kitab: Kitab Galatia terbagi atas 6 pasal. Di dalamnya kita dapat melihat dengan

jelas uraian Rasul Paulus, bahwa orang-orang Kristen hidup oleh iman, bukan oleh

hukum, serta buah kehidupan Kristen timbul dari Roh, bukan dari daging.

5. Tujuan: Supaya orang-orang Kristen mengerti bahwa hidup sebagai orang Kristen

bukanlah hidup yang di bawah atau diperintah Hukum Taurat.

Surat ini ditulis oleh Rasul Paulus sekitar tahun 49 sesudah Masehi. Yang ditujukan

kepada Jemaat Kristen di kota Galatia. (Dan juga setiap orang Kristen/jemaat Kristen

di seluruh dunia). Keadaan mereka sedang dibingungkan oleh orang-orang yang

Page 56: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

56

menjelek-jelekkan dan memfitnah Rasul Paulus; mereka juga mengajarkan Injil lain

(ajaran sesat).

6. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Galatia

a. Pasal 1 (Gal 1:1-10).

Pengajaran tentang Injil yang benar. Dalam nats ini Rasul Paulus mengatakan

bahwa hanya ada satu Injil di dunia ini, yaitu Injil Yesus Kristus.

Pendalaman

o Bacalah pasal Gal 1:8-9 (TB). Apa akibatnya bagi orang yang

memberitakan Injil yang tidak benar ?

b. Pasal 1-2 (Gal 1:11-2:21).

Pengajaran tentang riwayat hidup Rasul Paulus dan kerasulannya Dalam bagian

ini, Rasul Paulus menceritakan siapa dirinya sebelum menjadi Rasul dan sesudah

menjadi Rasul

c. Pasal 3-4 (Gal 3:1-4:31).

Pengajaran tentang arti Injil Kristus yang benar. Dalam pasal-pasal ini Rasul

Paulus menjelaskan bahwa Yesus Kristus adalah penggenapan atas janji Allah

kepada Abraham sebagai Bapa orang beriman dalam arti menjadi anak-anak Allah

karena penebusan Tuhan Yesus.

Fasal 3 dan 4 menjelaskan apa artinya Injil yang murni. Kedua fasal itu

menekankan keunggulan Injil di atas hukum Taurat. Kita akan melihat beberapa

ayat Firman Tuhan yang membuktikan hal ini:

Roh lebih tinggi daripada daging (3:3).

"Karena iman" lebih tinggi daripada "karena melakukan hukum Taurat" (3:2).

"Dibenarkan karena iman" jauh lebih tinggi daripada "dibenarkan karena

melakukan hukum Taurat" (3:8, 11).

Sebenamya Paulus melukiskan dua ajaran kebenaran, yaitu "karena iman" dan

"karena melakukan hukum Taurat". Barangsiapa yang dengan sempurna

melakukan hukum Taurat sampai pada titiknya, akan "hidup karenanya (3:12).

Tetapi Paulus menegaskan bahwa hal ini tidak mungkin dilakukan oleh

siapapun karena terjual di bawah dosa (3:11). Hanya Kristus telah

melakukannya dengan sempuma. Kristus telah membuka jalan ke surga melalui

ketaatannya itu. Dan barangsiapa yang percaya kepada Kristus, akan dibenarkan

di hadapan Allah, karena "Orang yang benar akan hidup oleh. iman" (3:11), dan

bukan oleh karena melakukan hukum Taurat.

Oleh sebab itu lebih baik "diterima menjadi anak( (yang berdasarkan iman),

daripada menerima. upah yang berdasarkan melakukan sesuatu (4:1-11).

Ini berarti bahwa janji kepada Abraham lebih tinggi daripada janji Musa (3:15-

29). Pertama berdasarkan iman, kedua berdasarkan hukum Torat (Ul. 28:1-2).

Ditinjau dari segi keselamatan, maka hukum Taurat tidak bisa menyelamatkan,

karena hanya ''menuntun kita kepada Kristus(3:24, menurut bahasa aslinya).

Paulus menarik kesimpulan dalam 4:8 dan 4:21-31 bahwa kemerdekaan yang

berdasarkan iman lebih unggul daripada 'kemerdekaan'' yang berdasarkan

memenuhi persyaratan hukum Taurat. ”Kemerdekaan" itu adalah kemerdekaan

yang semu, yang dipakai oleh Iblis untuk menipu kita.

Page 57: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

57

d. Pasal 5-6 (Gal 5:1-6:18).

Pengajaran tentang orang-orang Kristen hidup dalam kemerdekaan dari hukum

Taurat. Dalam bagian ini Rasul Paulus menjelaskan bahwa bila Yesus Kristus

sudah membebaskan orang percaya dari Hukum Taurat, mengapa harus

memberikan diri hidup di dalam perhambaan Hukum Taurat lagi.

√ Pendalaman

a. Bacalah Gal 5:1-6,13-26. Apakah yang terpenting bagi seorang Kristen?

(lihat ayat 6; Gal 5:6) Bagaimanakah orang Kristen mempergunakan

kemerdekaannya ? (ayat 13-15; Gal 5:13-15). Apakah yang dikatakan

tentang buah-buah daging ? (Gal 5:19-21). Apakah yang dikatakan tentang

buah-buah Roh ? (Gal 5:22).

b. Bacalah Gal 6:11. Apakah yang dihasilkan perbuatan manusia?

Bagaimanakah perintah Allah tentang sikap orang Kristen terhadap

sesamanya?

Kemerdekaan yang dimaksudkan di sini meliputi dua segi, yaitu:

a. Kita dimerdekakan untuk melayani, yaitu kita merdeka di dalam Kristus untuk

melayani dalam kasih (5:1-15). Dengan demikian jelas bahwa kemerdekaan ini

bukan kemerdekaan daging untuk menambah dosa. Kemerdekaan ini

mempunyai tujuan yang positif, yaitu melayani sesama kita (5:13).

Lain perkara dengan orang-orang yang tidak berdiri tetap di dalam

kemerdekaan yang diberikan oleh Kristus. Dia wajib "melakukan seluruh

hukum Taurat" (ay. 3). "Dia lepas dari Kristus" (ay. 4). "Dia hidup di luar kasih

karunia” (ay 4).

b. Kemerdekaan yang dimaksudkan ialah kemerdekaan di dalam Roh, bukan

perhambaan di bawah "keinginan daging" (5:15-6:10). Jelaslah bahwa pokok

utama dalam surat ini adalah KEMERDEKAAN OLEH INJIL. Perkataan

"bebas" atau "merdeka" terdapat kurang lebih 10 kali dalam surat Galatia ini.

7. Garis Besar

[1] Paulus Memberi Salam Kepada Para Pembacanya Gal 1:1-5

Gal 1:1-2 Rasul dan para pembacanya

Gal 1:3-5 Salam Paulus

[2] Paulus Menyatakan Tujuannya Gal 1:6-10

Gal 1:6 Keprihatinannya

Gal 1:7-9 Keyakinannya

Gal 1:10 Motivasinya

[3] Paulus Menerangkan Kesaksiannya Dengan Singkat Gal 1:11-2:21

Gal 1:11-12 Sumber ajarannya

Gal 1:13-17 Kisah panggilannya

Gal 1:18-2:10 Hubungannya dengan Yerusalem

Gal 2:11-14 Perdebatannya dengan Petrus

Gal 2:15-21 Pengertiannya tentang Injil

[4] Paulus Mengembangkan Argumentasinya Gal 3:1-4:31

Gal 3:1-5 Pengalaman orang Galatia

Page 58: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

58

Gal 3:6-9 Contoh dari Abraham

Gal 3:10-14 Kutuk hukum Taurat

Gal 3:15-18 Keuntungan dari janji hukum Taurat

Gal 3:19-29 Maksud hukum Taurat

Gal 4:1-11 Sifat Keanakan

Gal 4:12-20 Imbauan pribadi

Gal 4:21-31 Dua macam 'anak'

[5] Paulus Menjelaskan Tentang Kemerdekaan Kristen Gal 5:1-6:10

Gal 5:1 Jangan mau lagi diperhamba

Gal 5:2-6 Bebas dari sunat

Gal 5:7-12 Imbauan pribadi lainnya Bag. menggunakan kemerdekaan: kasih

Gal 5:16-21 Apa yang bukan kemerdekaan

Gal 5:22-24 Apa kemerdekaan itu

Gal 5:25-6:10 Kemerdekaan dan hubungan hubungan kita

[6] Paulus Menandatangani Suratnya

Gal 6:11-15 Paulus menggarisbawahi pokok ajarannya

Gal 6:16-18 Salam penutup

8. Ayat Mas: Galatia 2:20

9. Tugas:

Page 59: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

59

SURAT-SURAT YANG DITULIS DALAM PENJARA

Ada empat surat Paulus yang ditulis pada Waktu dia dipenjarakan, yaitu antara tahun 56

dan 62. Surat-surat itu adalah surat Efesus, surat Filipi, surat Kolose dan surat Filemon.

Bandingkan Ef. 3:1; 4:1; 6:20; Fil.1:12, 13; Kol. 1:24 dan Filemon 1. Yang sering

dipersoalkan para theolog adalah tempat pengiriman surat-surat tersebut. Hanya ada dua

kemungkinan saja, yaitu dari Kaisarea atau dari Roma. Disamping itu ada beberapa

penafsir yang berpendapat bahwa surat-surat itu ditulis di Efesus dalam kunjungan Paulus

selama tiga tahun di sana.

Tafsiran yang terakhir ini sulit diterima karena tidak ada laporan dalam Kisah Para Rasul

bahwa Paulus pernah dipenjarakan di Efesus. Tafsiran ini tidak cocok dengan Fit. 4:10-20

yang melaporkan tentang bantuan yang dikirim kepada Paulus. Di Efesus, Paulus

mempunyai banyak teman yang cukup berada. Tentu tidak perlu bantuan dari tuar, karena

orang-orang Efesus mampu menolong dia dalam segala kebutuhannya dalam penjara.

Jadi kita harus memilih entah Kaisarea (Kis. 23:23 dst.) atau Roma (Kis. 28). Mana yang

benar tidak dapat dipastikan. Akan tetapi istilah "istana Kaisar" (Fit.4:22) dan "seluruh

istana" (Fil. 1:3) menunjukkan bahwa ada kemungkinan besar tempat pengiriman surat-

surat ini adalah kota Roma. Pandangan ini juga sesuai dengan tafsiran yang diberikan oleh

kebanyakan teolog. Surat-surat tersebut memberi kesan bahwa Paulus menjalani penjara

yang agak bebas. Jelaslah bahwa orang-orang boleh mengunjungi dia di penjara. Menurut

laporan Kisah Para Rasul, Paulus juga dilayani oleh "sahabat-sahabatnya" waktu dia

dipenjarakan di Kaisarea (Kis. 24:23). Tetapi jelaslah bahwa penjagaan lebih ketat di sana

dibandingkan dengan di Roma (Kis. 28:30-31).

Tidak masuk akal kalau Onesimus, yakni budak Filemon, melarikan diri ke Kaisarea yang

adalah kota Yunani yang luasnya lebih kecil daripada kota Roma. Karena akan sulit

baginya untuk menyembunyikan diri di Kaisarea. Bila dipikirkan tempat yang paling aman

untuk seorang budak adalah kota Roma. Maka dapat disimpulkan bahwa surat-surat ini

dikirimkan dari kota Roma setelah Paulus dipindahkan ke sana, yaitu antara tahun 60 dan

tahun 62

KITAB EFESUS Pasal: 1 2 3 4 5 6

1. Untuk Siapa Surat Ini Ditulis?

Banyak orang berpendapat bahwa surat ini dimaksudkan untuk diedarkan secara luas,

bukan hanya untuk gereja di Efesus saja. Surat ini mungkin semacam surat edaran yang

ditulis untuk digunakan oleh berbagai kelompok Kristen di daerah Efesus dan

sekitamya. Apa yang ditulis Paulus dalam surat ini dapat diterapkan oleh umat Allah

pada umumnya dan tidak ditujukan untuk suatu gereja tertentu. Tidak ada salam

pribadi. Mungkin surat ini sebenarnya yang dimaksud oleh Rasul Paulus dalam Kolose

4:16 sebagai 'surat dari Laodikia'. Tikhikus dipercayakan untuk menyampaikan surat

ini kepada alamat yang dituju. (Efe 6:21, 22). Surat ini, seperti surat-surat Rasul Paulus

kepada jemaat di Filipi dan Kolose, ditulis dari dalam penjara dan tema utamanya ialah

Page 60: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

60

sifat, ciri-ciri dan tujuan dari gereja Kristen, yaitu terciptanya apa yang disebut

'masyarakat Allah yang baru'.

2. Gereja Di Efesus.

Paulus tinggal di Efesus selama 3 tahun (Kis 19:8, 10; 20:31). Efesus merupakan suatu

kota yang banyak menyediakan sarana untuk penyembahan berhala. Kuil Dewi Diana

(Artemis) terletak di kota itu. Di sana banyak terdapat orang-orang yang

mempraktekkan ilmu sihir. Namun, waktu kita membaca surat ini kita tidak perlu

mengetahui latar belakang gereja yang menjadi tujuan surat ini, karena isinya bersifat

umum.

3. Isi Kitab: Kitab Efesus terbagi atas 6 pasal. Di dalamnya kita dapat melihat dengan

jelas uraian tentang arti Gereja yang benar.

4. Tujuan: Supaya orang Kristen mengerti bahwa yang dimaksudkan dengan Gereja

adalah Tubuh Kristus. Ini berarti Gereja adalah Tubuh Kristus. Ini berarti Gereja adalah

orang-orang pilihan Allah, atau kelompok orang-orang yang percaya kepada Tuhan

Yesus sebagai Juruselamatnya.

5. Waktu Penulisan: Kitab ini ditulis oleh Rasul Paulus sekitar tahun 61 sesudah Masehi,

yang ditujukan kepadaJemaat Kristen di kota Efesus. (Dan juga jemaat-jemaat Kristen

di seluruh dunia).

6. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Efesus

a. Pasal 1-3 (Ef 1:1-3:21). Pengajaran tentang keselamatan orang-orang percaya. Dalam bagian ini dijelaskan

bahwa keselamatan orang-orang percaya sudah berada dalam rencana Allah, yaitu

terhadap orang-orang yang dipilih-Nya dan orang-orang yang mau menerima

anugerah-Nya di dalam Kristus dengan iman.

Pendalaman

a. Bacalah Ef 1:1-14. Siapakah yang telah dipilih Allah ? (ayat 4; Ef 1:4).

Apakah jaminan keselamatan orang percaya ?

b. Bacalah Ef 2:8-10. Apakah yang menyelamatkan manusia ? Untuk apakah

Allah menyelamatkan manusia ?

Fasal 1 dan 2 meletakkan dasar untuk rahasia Kristus itu, yaitu jemaat. Dasarnya

adalah karya penyelamatan Kristus untuk seluruh umat manusia.

Warisan kekayaan untuk dinikmati.

Tiga Pribadi Keallahan yang berperan dalam penyelamatan kita:

o Allah Bapa. Ef 1:4-6

o Allah Putra. Ef 1:7-12

o Allah Roh Kudus. 1: 13, 14

Kasih karunia dan damai sejahtera untuk dialami.

Dari keadaan apa kita diselamatkan. Ef 2:1-3, 11, 12

Oleh siapa kita diselamatkan. Ef 2:4-9, 13-18

Untuk apa kita diselamatkan. Ef 2:10, 19-22

Page 61: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

61

b. Fasal 4-6: Setelah Paulus menguraikan secara terperinci tentang kekayaan yang

kita miliki di dalam Kristus, maka dia melanjutkan dengan menarik beberapa

aplikasi praktis untuk kehidupan jemaat.

1) Dalam 4:1-16 diuraikan tentang kesatuan jemaat dan berfungsinya karunia-

karunia yang berbedabeda. Memelihara kesatuan di dalam Roh hanya

mungkin bilamana setiap anggota menunjukkan kasihnya dalam saling

membantu dengan sikap rendah hati, lemah lembut dan sabar. Jemaat yang

benar merupakan persekutuan kasih.

Segi yang kedua adalah bahwa kesatuan itu dilayani oleh berbagai-bagai

karunia. Karunia- karunia itu tidak diberikan untuk mengacaukan jemaat,

tetapi untuk membangunnya sebagaimana dikatakan dalam ayat 16: "Seluruh

tubuh... rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua

bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota".

2) Bagian berikut, yaitu 4:17-32, memberikan petunjuk-petunjuk praktis bahwa

tubuh Kristus liarus hidup di dalam kesucian. Hari lepas hari mereka harus

menanggalkan manusia yang lama yang penuh dengan noda dosa, dan

mengenakan manusia yang baru.

3) Fasal 5:1-21 memberikan nasihat-nasihat dalam arah yang sama. Yang harus

menjadi standar dalam tubuh Kristus ialah belajar menjadi penmut Allah

(ayat1) dan Kristus Yesus (ayat 2). Dengan kata lain, bagian ini berbicara

tentang "Imitatio Dei".' Atau sebagaimana Paulus sendiri berkata: 'Yang

kukehendaki ialah.... menjadi serupa dengan Kristus" (Flp. 3:10).

Dengan demikian maka setiap dosa harus dibuang dan setiap anggota tubuh

Kristus hams hidup sebagai anak-anak terang. Jemaat yang benar tidak

mencemarkan diri dengan mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan

kegelapan. Sebaliknya senantiasa mengucapkan syukur dan mempergunakan

waktu untuk kemuliaan Allah.

4) Bagian berikut, yaitu 5:22-6:9, memberikan nasihat-nasihat praktis tentang

runnah tangga Kristen. Bagian ini terdiri dari tiga sub bagian, yaitu:

1) 5:22-33: Hubungan suami istri 2) 6:1-4 Hubungan orangtua dengan anak-anak. 3) 6:5-9 :Hubungantuan dan haanba-hambanya

Bagian terakhir menyangkut periengkapan rohani (6:10-20). Bagian ini

sekaligus'merupakan kesimpulan dari segala sesuatu yang diuraikan dalam surat

ini. Paulus menasihatkan para pembaca untuk memasuki peperangan rohani hari

lepas hari dengan mengenakan selumh pertengkapan senjata Allah.

Peperangan yang mereka hadapi sebagai tubuh Kristus adalah terhadap Iblis

dengan seluruh pasukannya. Jemaat Allah hanya dapat menang kalau sumber-

sumber kekuatan yang disediakan oleh Allah dipakai dalam perang itu. Bagian

ini menjelaskan secara dalam tentang sumber-sumber kekuatan itu, yaitu

tentang perlengkapan senjata Allah, yaitu:

1) Ayat 14-15 menjelaskan secara dalam tentang sikap tentara Kristus dalam

perang itu: Berdirilah tegap, berikat pinggangkan kebenaran dan

Page 62: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

62

berbajuzirahkan keadilan. Siap sedialah untuk memberitakan Injil damai

sejahtera dengan segala kerelaan. Firman Tuhan ini berkata: Tentara Kristus

tidak usah takut. Majulah untuk berperang.

2) Periengkapan yang tersedia adalah: perisai iman (ay. 16). ketopong

keselamatan (ay. 17), dan pedang Roh, yaitu Firman Allah (ay. 17). - doa

dan permohonan (ay. 18). Pentingnya doa untuk mencapai kesuksesan

dalam perang rohani, begitu ditekankan dalam bagian ini (ay. 18-20).

Surat ini diakhiri dengan pemberitahuan dan salam singkat (6:21-24).

7. Garis Besar

[1] Sebuah Pesan Untuk Orang-Orang Kudus Yang Setia Dalam Yesus Kristus Di

Efesus Ef 1:1, 2

[2] Warisan Kita Sebagai Orang Kristen Ef 1:3-2:22

Ef 1:3-6 Dipilih untuk suatu maksud

Ef 1:7-14 Diselamatkan untuk suatu maksud

Ef 1:15-23 Diterangi untuk suatu maksud

Ef 2:1-10 Dihidupkan untuk suatu maksud

Ef 2:11-22 Didamaikan untuk suatu maksud

[3] Suatu Misteri Yang Disingkapkan Ef 3:1-21

Ef 3:1-6 Orang-orang yang bukan Yahudi juga diikutsertakan

Ef 3:7-12 Pelayanan Paulus yang strategis

Ef 3:13-21 Pengertian penuh sangat penting

[4] Sifat Gereja Ef 4:1-32

Ef 4:1-6 Dipersatukan di dalam Roh

Ef 4:7-12 Diberkati dengan karunia-karunia Roh

Ef 4:13-16 Diperlengkapi untuk bertumbuh

Ef 4:17-24 Diperbarui ciri-cirinya

Ef 4:25-32 Diubahkan penampilannya

[5] Ciri-Ciri, Tingkah Laku Dan Konflik Kristen Ef 5:1-6:24

Ef 5:1-20 Mengikut Kristus

Ef 5:21-6:9 Hidup dengan sesama

Ef 6:10-24 Menghadapi musuh

8. Ayat Mas: Efesus 2:8-9

9. Tugas:

Kasih karunia dan damai sejahtera untuk dialami.

Dari keadaan apa kita diselamatkan. Ef 2:1-3, 11, 12

Oleh siapa kita diselamatkan. Ef 2:4-9, 13-18

Untuk apa kita diselamatkan. Ef 2:10, 19-22

Page 63: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

63

KITAB FILIPI Pasal: 1 2 3 4

1. Kota Filipi.

Filipi adalah koloni Romawi yang sebagian besar penduduknya adalah pendatang dari

Italia yang tetap setia kepada Roma. Filipi adalah sebuah kota besar, pusat kegiatan

dagang yang ramai, tetapi tidak terkenal karena standar moral penduduknya.

2. Surat Filipi.

Jelas bahwa Paulus menulis dari dalam penjara (Fili 1:12) boleh jadi di Roma, dan bila

demikian surat ini ditulis antara tahun 61 dan 63 M. Beberapa orang beranggapan

bahwa surat ini ditulis dari Efesus, berarti 10 tahun lebih awal dari anggapan pertama.

Pada dasarnya surat ini merupakan surat'ucapan terima kasih' yang dikirim melalui

Epafroditus untuk gereja di Filipi atas pemberian yang telah mereka kirimkan. Surat ini

datang dari Paulus dan kawannya, Timotius.

Surat Filipi ditujukan kepada "semua orang kudus dalam Kristus Yesus di Filipi" (1:1)

Filipi adalah kota pertama di Eropa yang dikunjungi oleh Paulus (Kis. 16:11-12). Dulu

kota itu dinamakan Krenides, artinya ”Tempat Sumber". Raja Filip II (ayah dari

Alexander Agung) dari Makedonia (359-336 B.C.) mengalahkan kota itu dan

mengganti nama Krenides dengan namanya sendiri, yaitu Filipi. Kota Filipi, letaknya

hanya 12-13 kilometer dari pantai dan dikelilingi oleh dua buah sungai. Kaisar Agustus

menjadikan kota itu koloni Romawi, yaitu "kota perantauan orang Roma" (Kis.16:12).

Maka kebanyakan penduduk kota Filipi berwarga negara Roma.

3. Latar Belakang

Salah satu sebab yang nyata dalam surat Filipi sendiri adalah Epafroditus, seorang

pesuruh jemaat Filipi yang telah datang ke Roma untuk mengunjungi Paulus dalam

penjara. Dia membawa persembahan jemaat Filipi sebagai tanda kasih mereka (Flp.

2:25; 4:14,18).

Epafroditus mengalami sakit dan hampir mati dalam perjalanan itu, dan kabar sakitnya

itu telah sampai di Filipi (2:25-29). Sekarang Paulus memakai kesempatan untuk

mengirim surat ini bersama dengan Epafroditus untuk mencurahkan rasa terima

kasihnya kepada jemaat di sana. Kasih mereka telah mendorong mereka untuk selalu

mendoakan Paulus serta menolong dia dalam segala keperluannya, bahkan mengirim

seorang utusan. Itu sebabnya surat ini merupakan surat yang menyatakan isi hati

Paulus. Nampak kelemahlembutan dan kehalusan perasaan Paulus dalam surat ini.

Jemaat Filipi ini sesunggguhnya menjadi teladan yang baik untuk jemaat zending yang

menyokong utusan Injil Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa surat ini adalah surat

utusan Injil kepada zending yang mengutusnya. Mengingat akan sifat ini, maka tidak

mengherankan bahwa surat ini tidak sistematis seperti surat-surat lainnya. Meskipun

demikian ada beberapa pokok yang indah yang tersebar dalam surat ini dan diterangkan

secara praktis.

4. Gereja Di Filipi.

Paulus dipakai Tuhan sebagai pendiri gereja di Filipi. Di sana ia bertemu dengan

kelompok wanita yang sedang berbakti di tepi sebuah sungai dan salah satu dari

mereka, bernama Lidia, menyambut Injil (Kis 16:14). Tak lama kemudian Paulus dan

Page 64: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

64

Silas digiring ke muka pengadilan dengan tuduhan yang dibuat-buat, dipukuli dan

dijebloskan ke dalam penjara. Pada tengah malam, sementara mereka berdoa dan

memuji Allah, terjadilah gempa bumi dahsyat yang menggoncangkan penjara sampai

ke fondasinya. Pengawal penjara yang menyadari bahwa para tawanan dapat

melepaskan diri, hampir saja bunuh diri. Paulus menghalangi niatnya dan orang itu

menangis memohon pertolongan sambil berkata "Tuan-tuan apakah yang harus aku

perbuat, supaya aku selamat?" (Kis 16:30). Setelah mengetahui jalan keselamatan,

bukan hanya pengawal penjara itu saja, tetapi seluruh keluarganya pun bertobat dan

dibaptis.

5. Isi Kitab: Kitab Filipi terbagi atas 4 pasal. Di dalamnya kita dapat melihat dengan jelas

ajaran Rasul Paulus tentang kesukacitaan hidup di dalam Tuhan Yesus.

6. Tujuan: Supaya orang Kristen mengerti pentingnya pemeliharaan terhadap persekutuan

dan kesatuan dengan Kristus sebagai Tuhan dan Rajanya, sehingga Injil dapat

disebarluaskan.

7. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Filipi

a. Pasal 1 (Fili 1:1-30).

Pengajaran bahwa Kristus adalah hidup orang percaya. Dalam bagian ini, Rasul

Paulus menyatakan bahwa seluruh hidupnya adalah untuk memberitakan Injil, baik

melalui perkataan maupun melalui perbuatan/sikap hidup.

Pendalaman

a. Bacalah Fil 1:21-22. Apakah arti hidup bagi Rasul Paulus ? Dan

bagaimanakah dengan saudara ?

b. Bacalah pasal Fil 1:27. Apakah perintah Rasul Paulus untuk hidup berbuah?

Fasal 1 menyatakan Kristus sebagai kehidupan kita. Hal itu diterangkan melalui

tujuh kenyataan, yaitu:

a. Seorang Kristen yang hidup dengan Kristus mempunyai "kasih mesra Kristus

Yesus'' (1:8). Kasih mesra Kristus telah hidup di dalam setiap orang yang telah

dipersatukan dengan Kristus. Pengalaman keindahan itu secara sadar tergantung

pada dalamnya penyerahan kita.

b. Seorang Kristen yang hidup di dalam Kristus memiliki Kristus (1:12-17).

Maksudnya adalair agar Injil diberitakan sampai dimana-mana. Itulah

identifikasi dari hati Kristus. Paulus telah mengalami hal itu. Oleh sebab itu dia

dapat bersukacita bahwa melalui keadaannya, Injil maju dan banyak orang

menjadi percaya. Begitu juga, dia dapat bersukacita melihat hamba-hamba

Tuhan lain yang mengabarkan Injil walaupun dengan berbagai-bagai motif,

yang penting Injil diberitakan dan itulah yang sesuai dengan kehendak Kristus.

c. Orang Kristen yang hidup di dalam Kristus mempunyai Roh Kristus (1:19).

Roh manusia diisi dan diterangi oleh Roh Kristus. Nampak jelas dalam Flp.

1:19 bahwa Roh Kristus menolong orang Kristen untuk mengenal kehendak

Tuhan.

d. Kristen yang hidup di dalam Kristus hanya mempunyai Satu tujuan, yaitu agar

Kristus dipermuliakan dalam tubuhnya. Pada dasarnya manusia bersedia untuk

mengorbankan segala sesuatu untuk mempertahankan hidupnya. Tetapi seorang

Page 65: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

65

yang penuh dengan Kristus harus sedia mengorbankan semuanya agar Kristus

dipermuliakan di dalam hidupnya.

Seorang Kristen yang hidup di dalam Kristus mengasihi Yesus Kristus di atas

segala sesuatu. P.Jlah sebdbnya Paulus berkata bahwa mati itu memang jauh

lebih baik dari pada hidup di dunia ini (1:23). Dia rindu untuk tinggal bersama

dengan Kristus selamanya.

Seorang yang hidup di dalam Kristus mempunyai hidup dan kelakuan yang sepadan

dengan hidup Kristus (1:27). Oleh sebab itu sangat ditekankan supaya hidup

seorang Kristen berpadanan dengan Injil Krislus. Bukan hanya mulut kita,

melainkan seluruh keberadaan kita harus menjadi mimbar Kristus.

Orang yang hidup di dalam Kristus harus beranggapan bahwa adalah hak istimewa

untuk menga-nbil bagian dalam sengsara Kristus (1:29-30). Kesadaran ini

menentukan sikap seorang Kristen terhadap orang yang membenci, memusuhi dan

menyakiti kita. Sikap yang sebenarya ditunjukkan oleh Yesus sendiri. Di kayu salib

Dia berkata: "Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka

Perbuat"(Luk. 23:34).

b. Pasal 2 (Fili 2:1-30).

Pengajaran tentang kehidupan Kristus merupakan teladan bagi kehidupan orang

Kristen. Dalam bagian ini, Rasul Paulus mengajarkan bahwa kerendahan hati,

kelemahlembutan, kasih, kesabaran dsb. dari sikap hidup Tuhan Yesus, merupakan

teladan bagi hidup segenap orang Kristen.

Pendalaman

o Bacalah pasal Fili 2:1-4,11. Apakah yang ada di dalam Tuhan Yesus ?

Mengapakah Tuhan Yesus dipermuliakan ?

Fasal 2 masuk dalam hal-hal yang lebih spesifik dalam hubungan kita dengan

Kristus. Kristus bukan hanya inti kehidupan seorang Kristen. Alam pikirannyapun

dikuasai oleh Kristus. Kebenaran ini nampak dalam 2:1-5: bahwa kalau pikiran dan

perasaan Kristus mengusai seorang Kristen, maka:

a. Roh persekutuan dipelihara (2:2).

b. Ketulusan hati yang tidak gila hormat dipelihara (2:3a).

c. Roh perdamalan dipelihara (2;3b-4) (bd. istilah "kepentingan sendiri") 2:5

merupakan kesimpulan.

Bagian berikut, yaitu 2:6-11, mempunyai makna Kristologis. Tetapi di samping itu

bagian ini memberikan tujuh kenyataan dari alam pikiran Kristus yang sangat

penting untuk setiap orang-Kristen, yaitu:

a. Walaupun setara dengan Allah, Kristus tidak menganggap hal itu sebagai suatu

keuntungan yang harus dipertahankan.

b. Yesus menghampakan diri.

c. Yesus mengambil keadaan seorang hamba sama dengan manusia.

d. Yesus membatasi pribadi-Nya dengan menaklukkan diri kepada sifat-sifat

manusia.

e. Yesus merendahkan diri dengan melayani manusia, walaupun Dialah yang

sebenarnya dilayani.

Page 66: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

66

f. Yesus taat sampai mati: Tetapi dalam hal la mati, la mengambil tempat yang

paling indah.

g. Yesus mati tersalib.

Oleh karena ketaatanNya itu Kristus juga ditinggikan dari posisi yang rendah.

Dalam ayat 12-30 Paulus kembali lagi pada himbauannya dalam ayat 1-5, yaitu

supaya contoh Kristus menjadi teladan bagi setiap orang percaya. Dengan

demikian bagian ini yang sebenarnya penuh dengan kebenaran-kebenaran

Kristologis mempunyai makna dan aplikasi praktis. Itu berarti bahwa fasal dua ini

begitu kaya, berupa dorongan, penghiburan dan pengajaran/himbauan.

c. Pasal 3 (Fil 3:1-21).

Pengajaran tentang pengenalan akan Kristus sebagai kebahagiaan bagi kehidupan

orang Kristen

Pendalaman

o Bacalah pasal Fil 3:1-11. Apakah yang dikehendaki oleh Rasul Paulus

dalam ayat 10 (Fil 3:10)? Apakah yang diperoleh dari mengenal Kristus

ayat 11 (Fil 3:11 ) ?

Fasal 3 menggambarkan Kristus sebagai tujuan seorang Kristen. Paulus

menggambarkan dirinya ketika ia pertama kali bertemu dengan Yesus Kristus.

Mendapatkan Kristus itu berarti Paulus mendapatkan tujuan hidup yang baru.

Segala sesuatu yang ada padanya dianggap mgi (3:4-6).

Dalam fasal 3:7-9, Paulus menguraikan tentang keadaannya sekarang setelah

hidupnya berubah. Kebenaran yang dimilikinya dianugerahkan oleh Allah

kepadanya. Hal itu berdasarkan iman.

Dalam fasal 3:10-11 Paulus membuka tentang kerinduannya. Tujuan teralthir

adalah menjadi serupa dengan Kristus dan akhirya beroleh kebangkitan dari antara

orang mati.

3:12-16 menguraikan lebih dalam tentang perlombaan iman, menuju

kesempumaan. Dari satu segi skoring Kristen sudah menjadi sempuma, karena

sudah dibaharui oleh Yesus Kristus (bd. 3:15).

Dari lain segi seorang Kristen tidak mungkin menjadi sempuma selama hidup di

dunia Dia terus-menerus mengejarya sampai "memperoleh hadiah, yaitu panggilan

sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus" (3:14). Cara menempuh perlombaan itu

adalah melalui "melupakan apa yang telah di belakangnya, dan mengarahkan diri

kepada apa yang dihadapannya, dan beriari-lari kepada tujuan itu" (3:13-14).

d. Pasal 4 (Fil 4:1-23).

Pengajaran tentang Kristus sebagai pendamaian bagi kehidupan orang Kristen

Pendalaman

o Bacalah ayat (Fil 4:1-4,8-9). Apakah yang diperintahkan oleh Rasul Paulus

dalam ayat 2 (Fil 4:2)? Apakah yang harus dilakukan oleh orang Kristen

menurut ayat 8-9 (Fil 4:8-9) ?

Fasal 4 menyatakan bahwa Rristus adalah kekuatan kita. Puncak dari pada tema ini

terdapat dalam 4:3 yang menyatakan bahwa Kristus telah memberikan kekuatan

kepada Paulus, dan bahwa kekuatan ini menyanggupkan Paulus untuk

menanggung segala sesuatu.

Page 67: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

67

Di dalam ayat itu pula terdapat suatu istilah yang penting sekali dalam surat ini,

yaitu "di dalam Dia". Istilah ini menyatakan persatuan kita dengan Kristus, berarti

kita di dalam Kristus dan Kristus di dalam kita. Kita mengambil bagian dalam

segala kemenangan Kristus. Itulah artinya kita di dalam Kristus. Tetapi juga, di

manapun kita berada, atau keadaan apapun yang yang kita alami, disitulah Kristus

berada bersama dengan kita. Itulah artinya Kristus di dalam kita.

Kesimpulannya adalah bahwa seorang Kristen dapat menanggung segala sesuatu

dalam Kristus, karena Kristus itu ada di dalam dia. Dan dia dapat berbuat segala

sesuatu, karena dia ada di dalam Kristus. Ayat 12 menguraikan hal ini secara-

praktis. Dalam keadaan apapun Paulus merasakan kuasa Tuhan Yesus yang

menolong dia. Tidak mengherankan bahwa fasal ini ditutup dengan doxologi dalam

ayat 20.

Filipi 3:14 menolong kita untuk mengerti dua pemahaman yang ekstrim dalam

kehidupan orang Kristen, yaitu: (a) Aku dapat, artinya kesombongan, dan (b) Aku

tidak dapat, artinya minder. Kedua hal ini berakar pada dosa yang lama. Fasal ini

menjelaskan bahwa tidak ada istilah "aku dapat"; atau "aku tidak dapat". Yang

benar ialah: Aku Dapat Di Dalam Kristus. Kedua ekstrim di atas bersumber pada

dosa keakuan. Di sini berlaku Firman Tuhan dalam Gal. 2:19b-20: "Aku telah

disalibkan dengan Kristus. Namur aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang

hidup melainkan Kristus yang hidup di dalam aku".

e. Kesimpulan

Dalam Kitab Filipi, Rasul Paulus mengajarkan bahwa kehidupan yang bersukacita

senantiasa ada di dalam Tuhan Yesus, walaupun di dalam kesulitan dan kesusahan.

8. Tema-tema Kunci

a. Sukacita.

Kata itu menjadi lebih berkesan ketika kita tahu bahwa orang yang mengatakan

"bersukacita selalu", menulisnya dari dalam penjara! Mudah untuk kelihatan

bersukacita ketika keadaan di luar menggembirakan. Namun, Kristen harus tahu

rahasia sukacita hati yang dalam dan menetap, yang tidak terpengaruh oleh keadaan

luar. Sukacita itu dijanjikan sendiri oleh Yesus kepada para pengikut-Nya (Yoh

15:11). Telusuri tema tentang sukacita dalam seluruh surat dan berikan pendapat

tentang alasan utama dari sukacita Rasul Paulus terhadap gereja di Filipi.

b. Keserupaan dengan Kristus.

Filipi 2:5-11 boleh jadi merupakan bagian dari lagu pujian dalam gereja mula-mula.

Ini juga merupakan salah satu perikop tentang Kristologi yang terkenal dalam

Perjanjian Baru. Perikop ini menelusuri langkah-langkah yang diambil oleh Putra

Allah dalam memberikan keselamatan kepada kita. Namun juga, merupakan

teladan yang harus kita ikuti. Kita harus mempunyai sikap mental seperti Kristus,

dengan kata lain, tahu mengorbankan diri. Paulus sering menulis tentang

mencontoh Kristus dan bahkan mencotoh dia sendiri (Efe 5:1; 1Kor 4:16; 11:1; Fili

3:17). Haruskah kita mampu membuat orang meneladani kita?

9. Garis Besar

[1] Sukacita Dalam Penderitaan Fili 1:1-30

Di sini kita membaca Rasul Paulus

Fili 1:1, 2 mengirim salam

Page 68: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

68

Fili 1:3-7 menyampaikan terima kasih

Fili 1:8-11 berdoa

Fili 1:12-14 berkemenangkan

Fili 1:15-26 mempercayai

Fili 1:27-30 menantang

[2] Sukacita Dalam Pelayanan Fili 2:1-30

Paulus memberikan kepada kita beberapa nasihat praktis tentang pelayanan Kristen

Fili 2:1-4 hidup bersama dalam keharmonisan

Fili 2:5-11 meneladani Kristus

Fili 2:12, 13 mempertahankan keselamatan

Fili 2:14-18 berhenti mengeluh

Fili 2:19-30 menghormati pelayan-pelayan Tuhan

o Timotius (Fili 2:19-24)

o Epafroditus (Fili 2:25-30)

[3] Sukacita Di Dalam Kristus Fili 3:1-21

Fili 3:1-11 Yang dulu dibanggakan dianggap sampah

Fili 3:12-16 Perlombaan yang belum selesai

Fili 3:17-21 Kewargaan yang harus dijunjung tinggi

[4] Sukacita Dalam Kepuasan Fili 4:1-20

Fili 4:1-4 Sumber sukacita

Fili 4:5-9 Rahasia sukacita

o tidak perlu kuatir akan apa pun

o selalu berdoa untuk segala sesuatu

o berterima kasih untuk semuanya

Fili 4:10-20 Pemberian sukacita

o hadiah yang diterima dengan penuh syukur

Fili 4:21-23 Salam perpisahan

10. Ayat Mas Kitab: Filipi 3:14

11. Tugas:

Page 69: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

69

KITAB KOLOSE Pasal: 1 2 3 4

1. Gereja Di Kolose

Kota Kolose terletak di pedalaman kira-kira 100 mil dari pelabuhan Efesus. Gereja di

Kolose mungkin dimulai sebagai akibat khotbah Paulus di Efesus. Lukas menuliskan

bahwa pada masa itu 'semua yang tinggal di propinsi Asia telah mendengar firman

Tuhan' (Kis 19:10). Namun demikian, Paulus sendiri tidak pernah pergi ke sana (Kol

2:1). Kemungkinan terbesar gereja itu di mulai karena Epafras (Kol 1:7) yang rupanya

datang dari Kolose (Kol 4:12).

Epafras ada bersama dengan Paulus pada waktu Paulus menulis surat-surat ini,

sehingga ia mendapat informasi tentang keadaan di gereja Kolose darinya.

2. Waktu Penulisan Surat ini ditulis dari penjara (Kol 4:10), tetapi waktu penulisan tergantung pada tempat

Paulus dipenjarakan. Efesus, salah satu kemungkinan. Letak kota itu cukup dekat

sehingga masuk akal untuk dapat ditempuh oleh pelarian seperti Onesimus. Paulus

tampaknya menyatakan bahwa ia pernah di penjara di Efesus (1Kor 15:32). Roma

merupakan kemungkinan lain, tetapi mungkinkah seorang budak melarikan diri ke

Roma, langsung masuk ke mulut singa. Pula, melawan anggapan bahwa surat ini ditulis

di Roma, adalah fakta bahwa ketika ia sedang berada dalam penjara, ia berharap untuk

dilepaskan dan pergi ke barat, ke Spanyol, bukan ke timur, yaitu ke Kolose (Fil 1:22).

Jika surat-surat ini ditulis di Efesus, maka tahun penulisan adalah 55-6 M, pada waktu

perjalanan penginjilan Paulus yang ketiga (Kis 19); jika ditulis di Roma, maka waktu

penulisan ialah sekitar tahun 63 M.

3. Latar Belakang

Paulus menulis berdasarkan laporan dari Epafras. Sebagaian besar dari laporan itu

menyenangkan hati Paulus (1:3-5). Walaupun demikian nampaknya ada ajaran sesat

yang sedang mempengaruhi jemaat di Kolose. Jelas ada unsur Yudaisme, yaitu orang-

orang Yahudi yang mempersoalkan keselamatan orang-orang kafir, khususnya

hubungannya dengan hukum Taurat. Disamping itu ada juga unsur ajaran Gnostik,

yang berbau mistik. Bila dirumuskan ajaran sesat tersebut, maka ada juga unsur yang

nampak, yaitu:

a. Dunia roh menjadi lebih penting daripada Yesus Kristu (2:18; 1:16). Di sini jelas

nampak ajaran mistisisme yang menjurus pada sinkritisme dan Kristopaganisme.

b. Rupa-rupanya hal-hal yang sekuler dibesar-besarkan untuk menjadi yang paling

penting. Maksudnya ialah: “makanan dan minuman, hari raya, bulan baru ataupun

hari sabat” 2:16 dst. Dengan mengandalkan hal-hal tersebut mereka pura-pura

merendahkan diri dan menaklukkan tubuh/daging mereka melalui pertapaan.

Bahaya ini masih aktuil sampai pada abad kini juga. Kristus menjadi kabur karena

ditambahkan hal-hal sekunder yang harus dijalankan oleh setiap orang Kristen.

c. Ada kesan bahwa beberapa anggota jemaat mencari suatu hikmat yang lebih

unggul daripada hikmat Yesus Kristus. Sebagai mahasiswa teologia harus waspada

akan hal ini. Setiap hikmat yang tidak berpusatkan Yesus Kristus menempuh jalan

buntu.

Page 70: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

70

Nampaknya Epafras tidak bisa mengatasi keadaan di jemaat itu, sehingga dia pergi

ke Roma mencari Paulus. Paulus menulis surat ini yang begitu polemis sifatnya.

Pola Paulus untuk menghadapi ajaran tersebut adalah menekankan Injil Kristus

yang murni.

4. Isi Kitab: Kitab Kolose terbagi atas 4 pasal. Di dalamnya kita dapat melihat dengan

jelas keunggulan Tuhan Yesus dari agama-agama lain di dunia.

5. Tujuan: Supaya orang-orang Kristen mengerti tentang keunggulan agama Kristen

(Injil) dari semua ajaran-ajaran yang dibuat oleh manusia, seperti aliran kepercayaan,

filsafat, dan agama-agama lainnya.

6. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Kolose

a. Pasal 1 (Kol 1:1-14).

Salam dari Paulus kepada orang Kristen di Kolose dan seluruh dunia. Dalam bagian

ini, Rasul Paulus memberikan salam dan doa agar orang-orang Kristen

membuahkan perbuatan baik, sabar dan tekun dalam menanggung sesuatu, karena

Allah telah melepaskan orang Kristen dari kuasa kegelapan, yaitu pengampunan

dosa melalui Tuhan Yesus Kristus.

Pasal 1 (Kol 1:15-29).

Pengajaran tentang keunggulan Kristus Dalam bagian ini dijelaskan bahwa Yesus

Kristus lebih unggul dari segala sesuatu, karena segala sesuatu ada dari Dia.

Melalui Yesus Kristus, manusia yang sudah jauh dari Allah kini menjadi dekat,

karena telah diperdamaikan-Nya.

Dalam bagian pertama temanya adalah tentang “keutamaan Kristus”. Dialah

gambar Allah yang tidak kelihatan (1:15), sulung dari segala yang diciptakan

(1:15). Segala sesuatu diciptakan oleh Dia (1:16). Dia ada terlebih dulu dari

segala sesuatu (1:17). Dia yang pertama bangkit dari antara orang mati (1:18).

Seluruh kepenuhan Allah diam di dalam Dia (1:19). Dialah yang dalam

pribadiNya mempersatukan Allah dengan manusia sesudah Dia mengadakan

pendamaian oleh darah salib Kristus di kayu salib (1:20). Jemaat adalah tubuh

Kristus, yaitu suatu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad, dari generasi ke

generasi, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudusNya. Kristus

ada di tengah-tengah kita. Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan (1:24-

27). Inilah hikmat yang paling besar dan yang patut dicamkan. Hikmat duniawi

adalah jalan buntu dan tak dapat menggantikan hikmat yang berpusatkan Kristus.

b. Pasal 2 (Kol 2:1-23).

Pengajaran tentang keunggulan agama Kristen Dalam bagian ini dijelaskan bahwa,

keunggulan agama Kristen adalah karena di dalamnya kita dapat mengenal rahasia

Allah, yaitu Yesus Kristus, karena di dalam Kristus ada penebusan dosa dan

kepastian keselamatan.

Pendalaman

a. Bacalah Kol 2:11-14). Apakah arti sunat yang benar ?

b. Bacalah Kol 2:18,21-23). Apakah perintah Tuhan tentang makanan, hari-

hari perayaan, dan bulan baru ? Bagaimanakah sikap saudara ? Apakah

saudara masih mau hidup di bawah Hukum Taurat ?

Page 71: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

71

c. Pasal 3-4 (Kol 3:1-4:18).

Pengajaran tentang keunggulan panggilan Kristen Dalam bagian ini dijelaskan

bahwa panggilan Kristen adalah untuk menjadikan setiap orang menjadi manusia

baru. Baru dalam arti kehidupan sehari-hari dan baru dalam hubungan dengan

Allah.

Pendalaman

o Bacalah Kol 3:5,8-9,12-17; 3:18-4:6 . Apa yang harus dimatikan menurut

ayat 5 (Kol 3:5) ? Berdasarkan ayat 8-9 (Kol 3:8-9), apakah yang harus

dibuang ? Berdasarkan ayat 12-17 (Kol 3:12-17), apakah yang harus

dikenakan orang Kristen ? Berdasarkan ayat 18-4:6 (Kol 3:18-4:6),

bagaimanakah sikap seorang istri terhadap suami, dan suami terhadap

istrinya ?

d. Kesimpulan

Melalui Kitab Kolose dapatlah diketahui dengan jelas bahwa Kekristenan melebihi

segala sesuatu di dunia ini, sebab Kristus adalah pencipta segala sesuatu dan

pendamai manusia dengan Allah.

7. Garis Besar

[1] Paulus Dan Jemaat Kristen Kolose Kol 1:1-14 Kol 1:1-2 Salam Kol 1:3-8 Apa

yang telah kami dengar tentang kamu Kol 1:9-14 Apa yang kami doakan untuk

kamu

[2] Keagungan Yesus Kol 1:15-29 Kol 1:15-20 Siapakah Yesus Kol 1:21-23 Apa yang

telah Yesus lakukan Kol 1:24-29 Kristus di dalam kamu, harapan kemuliaan

[3] Yesus: Cukup Untuk Setiap Kebutuhan Kol 2:1-23 Kol 2:1-7 Dipersatukan,

diperlengkapi, berdiri teguh Kol 2:8-15 Apa yang telah Kristus lakukan bagi kita

Kol 2:16-23 Hidup seperti mereka yang telah mati bersama Kristus

[4] Perlengkapan Baru Kol 3:1-4:6 Kol 3:1-4 Hiduplah seperti mereka yang telah

dibangkitkan bersama Kristus Kol 3:5-9 Menanggalkan pakaian lama Kol 3:10-17

Memakai pakaian baru Kol 3:18-4:1 Sesuaikan pakaian itu Kol 4:2-6 Berbicara

kepada Allah dan manusia: berdoa dan bersaksi

[5] Begitu Banyak Teman Kol 4:7-18 Kol 4:7-9 Dua orang teman akan datang

kepadamu Kol 4:10-14 Enam orang tetap tinggal bersamaku Kol 4:15-17 Salam

dan dorongan semangat Kol 4:18 Jangan lupakan saya... di penjara

8. Ayat Mas: Kolose 3: 16

9. Tugas: Mengapakah Kekristenan lebih unggul dari agama lain ?

Page 72: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

72

KITAB FILEMON Pasal: 1

Sebenarnya surat Filemon termasuk surat-surat Penggembalaan (Pastoral), karena bersifat

pribadi dan berisikan nasehal-nasehat pastoral. Itulah sebabnya surat Filemon dalam kanon

Perjanjian Baru dimasukkan sesudah surat-surat penggembalaan. Namun demikian surat

ini dibahas sehubungan dengan surat-surat lain yang ditulis oleh Paulus dalam penjara.

Jelaslah bahwa hubungan dengan surat Efesus dan surat Kolose sangat erat. Kita sudah

melihat bahwa Tikhikus merigantarkan surat Efesus dan surat Kolose. Di samping itu dia

turut membawa surat Filemon juga, karena dalam perjalanan ke Asia, dia bersama-sama

dengan Onesimus yang membawa surat ini untuk Filemon di Kolose (bnd. Kol. 4:7-9; Flm.

1 dan 10).

1. Alamat

Surat ini ditulis oleh Paulus dan dialamatkan kepada "Filemon yang kekasih, teman

sekerja kami dan kepada Apfia, saudara perempuan kita dan kepada Arkhipus, teman di

rumahmu" (Flm. 1-2).

Timbul pertanyaan: Siapakah Filemon?

Filemon adalah seorang Kolose yang merupakan buah Pekabaran Injil Paulus (Flm.

19). Menurut Kis. 19 Paulus pernah melayani di "ruang kuliah Tiranus". Waktu itu

Efesus menjadi pusat Pekabaran Injil di seluruh daerah itu. Ada kemungkinan besar

bahwa Filemon bertobat sebagai akibat dari pelayanan itu.

Di Kolose, Filemon berkedudukan tinggi dan mempunyai rumah yang cukup besar di

mana diadakan kebaktian-kebaktian (Flm. 2), dan juga dipakai untuk menyambut

hamba-hamba Tuhan (Flm. 22). Dia telah demikian maju secara rohani sehingga

Paulus memanggil dia teman sekerjanya (Flm. 1).

Filemon adalah seorang yang kaya karena dia mempunyai budak-budak. (Flm. 15-16).

Di antara budak-budaknya itu adalah seorang yang bemama Onesimus yang telah

rnenipu hartanya serta melarikan diri (Flm. 18).

Di samping Filemon ada dua orang lain yang disebut, yaitu Apfia dan Arkhipus

(Flm.2). Menurut banyak penafsir ada kemungkinan bahwa Apfia adalah isteri

Filemon, dan bahwa Arkhipus adalah anaknya.

2. Latar Belakang Onesimus adalah budak pelarian yang telah melarikan diri dari Filemon, tuannya. Di

kota Roma dia bertemu dengan Paulus yang kemudian melayani dia. Akhimya

Onesimus bertobat dan melayani Paulus dalam penjara (Flm. 10-13). Tetapi budak-

budak pelarian, jika tertangkap kembali, dapat saja dijatuhi hukuman mati. Namun

demikian Paulus merasa bahwa Onesimus harus kembali kepada tuannya, yaitu

Filemon. Dia mengirim Onesimus kembali bersama dengan Tikhikus, dan mereka

membawa surat ini dengan permohonan supaya Onesimus diterima kembali, bukan

hanya sebagai budak melainkan sebagai saudara dalam Kristus.

Onesimus rela mendengar nasihat Paulus untuk kembali kepada tuannya. Setelah

Filemon menerima surat ini, maka ia sangat tergerak, dan setahu kita dia menerima

Page 73: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

73

Onesimus kembali sebagai saudara dalam Kristus. Menurut tradisi lama Onesimus

kemudian hari menjadi uskup di Efesus.

3. Sistem Perbudakan Pada Zaman Kerajaan Romawi

Di Kerajaan Romawi jumlah budak sangat banyak. Ketika kita mempelajari surat

Roma, nampak jelas bahwa separuh penduduk kota Roma adalah budak-budak..

Budak-budak itu dijadikan seperti barang yang dapat diperjualbelikan (bnd. Wahyu

18:12-13). Kebanyakan mereka melaksanakan pekerjaan kasar bagi tuannya. Yang

lebih pandai atau cantik ditempatkan dalam keluarga untuk melakukan pekeraan yang

lebih tinggi nilainya. Kalau mereka mempunyai ketrampilan khusus, maka mereka

dihargai oleh tuannya sehingga boleh melayani melalui keahliannya itu, misalnya

menjadi dokler pribadi atau guru keluarga. Jika seorang budak berlaku setia dan

berjasa, maka tuannya akan secara resmi membebaskan dia sehingga dia menjadi

seorang yang berstatus bebas. Hal ini merupakan penghargaan besar bagi para budak.

Bila dia ingin bekerja dengan tuannya, maka biasanya diijinkan bekerja, namun

statusnya sebagai seorang upahan.

Para budak tidak mempunyai hak asasi. Mereka tidak bebas untuk menikah,

berkeluarga dan tidak memiliki harta pribadi. jika mereka membuat kesalahan, maka

tuannya boleh secara bebas menjatuhi hukuman atasnya; hukuman matipun boleh.

Tidak ada orang yang bisa membela mereka.

Bagaimana sikap orang Kristen terhadap masalah perbudakan? Jelaslah bahwa orang

Kristen tidak bangkit melawan sistem perbudakaan itu. Dalam surat Filemon sikap

yang sama nampak. Paulus tidak mau menghapus perbudakan itu sebagai ketentuan

sosial. Secara hukum Paulus masih mengaku hak Filemon atas budaknya. Yang

penting bagi Paulus adalah bahwa Onesimus sudah menjadi budak Kristus. Dengan

demikian Filemon sudah kehilangan haknya atas Onesimus. Onesimus sudah menjadi

saudara seiman, dan Filemon tidak lagi dapat orang menganggapnya sebagai budaknya.

Dalam persekutuan orang Kristen status hukum tidak dipersoalkan. Semua saudara

mempunyai hak yang sama (bnd. Gal. 3:26-28). Mereka.semua terikat kepada Kristus,

dan dengan demikian mereka semua dimasukkan dalam persekutuan kasih sebagai satu

keiuarga.

Bahwa persekutuan Kristen ini menjadi titik tolak untuk mengubah pikiran banyak

orang tentang masalah perbudakan, sehingga akhirnya sistem perbudakan juga dihapus

sebagai ketentuan sosial. Ini terjadi setelah pengaruh Kristen makin besar dalam

masyarakat dan pemerintah.

4. Isi Kitab: Kitab Filemon terbagi atas 1 pasal. Di dalam Kitab ini kita dapat melihat

ajaran Rasul Paulus tentang cara hidup orang Kristen dalam menghadapi orang lain

yang bersalah dan mau bertobat.

5. Intisari Berita Surat Filemon Surat yang pendek ini berisikan permohonan Paulus mengenai Onesimus, supaya

Filemon menerima dia kembali dengan sikap yang baru. Beberapa hal yang penting

dalam surat ini antara lain:

1) Filemon. sudah menjadi seorang Kristen dan teman sekerja Paulus (Flm. I).

Dengan demikian seharusnya dia mempunyai sikap yang baru terhadap budak-

Page 74: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

74

budaknya. Tetapi Onesimus melarikan dan ini tentu melukai hati Filemon. Oleh

sebab itu kesungguhan iman Filemon diuji melalui kembalinya Onesimus. Jangan

sampai Filemon bertindak sebagai manusia lama, yang menggunakan haknya untuk

menghukum Onesimus.

2) Paulus memuji Onesimus karena perubahan telah terjadi di dalam hidupnya, tetapi

dia tidak menutup dosanya. Dia minta supaya Onesimus kembali pada tuannya

untuk membereskan segala masalahnya.

3) Jalan yang dipakai oleh Paulus untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ini adalah

percaya akan pekerjaan Roh Kudus di dalam hati orang lain, yaitu Filemon dan

Onesimus. Paulus sungguh percaya akan buah Roh Kudus pada diri Filemon,

sehingga dia akan menerima Onesimus dengan penuh kasih. Dalam surat ini Paulus

tidak memaksa Filemon dengan kewibawaan rohaninya. Dia hanya percaya bahwa

Roh Kudus sudah mengubah pikiran dan sikap Filemon Paulus percaya juga akan pekerjaan Roh Kudus di dalam diri Onesimus, sehingga

tak mungkin Onesimus akan melarikan diri sekali lagi. Sekarang Onesimus

bersedia menghormati dan mengindahkan tuannya sesuai dengan nasihat Paulus

dalam Ef. 6:5-8.

4) Berdasarkan hal ini kita dapat menarik beberapa kesimpulan dan pengajaran untuk

diri kita juga, antara lain:

a. Kalau timbul masalah, maka pakailah argumen-argumen rohani. Percayalah

akan pekerjaan Roh Kudus di dalam orang lain. Di dalam Kristus tidak ada

perbedaan. b. Surat ini menggarisbawahi suatu kebenaran rohani yang menyangkut etika

Kristen, yaitu bahwa dengan kelahiran baru seseorang tidak luput dari

membereskan hubungan secara manusiawi, yaitu Onesimus harus kembali

kepada Filemon. Kebenaran ini penting untuk kita. Orang yang sudah lahir

baru harus membereskan masalah-masalah-manusiawi.

c. Dari surat ini kita belajar bahwa tugas kita adalah mengabarkan Injil, kepada

semua orang, baik yang kaya dan berkedudukan tinggi dalam masyarakat

(contohnya: Filemon), maupun kepada. yang paling rendah dan hina

(contohnya: Onesimus).

d. Martin Luther menafsirkan Surat Filemon secara allegoris. Dia berkata: Apa

yang Paulus perbuat untuk Onesimus di hadapan Filemon, itulah juga yang

telah ,dibuat oleh Kristus untuk kita di hadapan Allah Bapa. Kita manusia

sebenamya milik Allah lama seperti Onesimus milik Filemon. Kita telah

berbuat dosa dan melarikan diri; maka hukuman sudah menunggu dan suara

hati kita menghakimi kita. Seperti Onesimus mendapat perlindungan daripada

Tuhan Yesus sahabat orang berdosa yang telah membawa kita kepada rahasia

hidup baru seperti halnya dengan Onesimus. Paulus berkata: Kalau dia

(Onesimus) sudah merugikan engkau ataupun berhutang padamu,

tanggungkanlah itu semuanya kepadaku (Flm.18). Aku akan membayamya

(Flm. 19), Demikianlah telah dibuat oleh Tuhan Yesus dengan segala hutang

dosa kita (bnd. 2 Kor.5:21). Hati Onesimus diperdamaikan dengan Filemon

sehingga dengan rela kembali kepada tuannya. Kita juga setelah diperdamaikan

Page 75: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

75

dengan Allah, kembalilah kita kepadaNya serta menjadi milik Tuhan untuk

selama-lamanya (Flm. 15).

e. Dalam surat ini masih terkandung satu prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu

bahwa masalah-masalah antara orang-orang Kristen dapat diatasi dengan

kebijaksanaan rohani (ay. 8-16)

6. Garis Besar

[1] Pembukaan File 1:1-7

File 1:1-3 Salam

File 1:4-7 Terima kasih, Filemon

[2] Budak Yang Melarikan Diri File 1:8-22

File 1:8-14 Onesimus yang baru: berguna bagi saya

File 1:15-20 Tolonglah, terimalah ia kembali

File 1:21-22 Dan bersiaplah untuk menyambut saya

[3] Salam Dan Kasih Karunia File 23-25

7. Ayat Mas: Filemon 1:16

Page 76: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

76

SURAT PAULUS KEPADA JEMAAT DI TESALONIKA

1 TESALONIKA Pasal: 1 2 3 4 5

1. Gereja Dan Situasinya.

1) Tesalonika adalah ibu kota Makedonia. Kota itu makmur dan memiliki pelabuhan

alam yang indah terletak di jalan raya Romawi ke arah timur. Akibatnya, kota itu

menjadi kota yang multi-rasial dengan kebudayaan yang beraneka ragam dan

terbuka untuk menerima segala macam kepercayaan agama.

2) Pendirian gereja: Kisah 17:1-10 mengisahkan bahwa Paulus dan Silas mendirikan

gereja di Tesalonika pada perjalanan penginjilan Paulus yang kedua. Kunjungan

mereka ke Tesalonika hanya berlangsung kurang dari sebulan sebelum orang

Yahudi membayar segerombolan penjahat yang menyebabkan Paulus dan Silas

meninggalkan kota dengan terburu-buru, dan para pendukung mereka dibelenggu

untuk menjaga ketenangan.

3) Gereja yang Paulus tulisi surat: Mengingat permulaannya yang tidak

menguntungkan, gereja muda ini menunjukkan kekuatan yang luar biasa.

Anggotanya kebanyakan orang-orang bukan Yahudi yang bertobat dari

kepercayaan kafir dan kini menghadapi lingkungan yang sangat kafir dan

bermusuhan.

2. Waktu Dan Alasan Penulisan Surat Ini.

Sejak Paulus meninggalkan Tesalonika ia sangat ingin tahu bagaimana perkembangan

mereka. Timotius telah membawa kabar kepadanya (1Te 3:6) dan ia ingin

mengungkapkan kepuasannya dan menguatkan mereka agar tetap bertahan dalam iman.

Ia menulis surat ini tak lama sesudah ia meninggalkan mereka, yaitu ketika ia berada di

Korintus, sekitar tahun 50. Karena itu, surat ini bersama dengan surat ke Galatia

termasuk surat-surat Paulus terawal.

3. Isi Kitab: Kitab I Tesalonika terbagi atas 5 pasal. Di dalamnya kita dapat melihat

dengan jelas pengajaran tentang pengharapan akan kedatangan Tuhan Yesus Kristus

kedua kali.

4. Tujuan: Supaya orang-orang Kristen mengerti tentang hari kedatangan Kristus kedua

kali dan pengajaran akan cara hidup jemaat dalam menantikan hari itu.

5. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab I Tesalonika

a. Pasal 1-3 (1Tes 1:1-3:13).

Pengajaran tentang kehidupan pertobatan orang-orang Kristen di Tesalonika.

Bagian ini menjelaskan pertobatan orang Kristen di Tesalonika yang membawa

perluasan pemberitaan Injil, karena mereka menerima Injil dengan sukacita,

beriman kepada Allah saja, menolak penyembahan kepada berhala-berhala dan

hidup sesuai dengan Firman Allah. Pertobatan orang-orang Tesalonika kepada Injil,

dikarenakan pemberitaan Rasul Paulus yang didasarkan atas hati yang suci, dan

kehidupan yang benar (1Tes 2:4,9-10).

Page 77: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

77

Pendalaman

a. Bacalah pasal 1Tes 1:6,9. Bagaimanakah seharusnya sikap kita dalam

mendengar Firman Allah ? Apakah yang dimaksudkan dengan beriman

kepada Allah ?

b. Bacalah pasal 1Tes 3:6-13. Apakah yang dikatakan oleh Rasul Paulus

mengenai kehidupan orang Kristen di Tesalonika ?

b. Pasal 4-5 (1Tes 4:1-5:28).

Pengajaran tentang kehidupan dalam menantikan hari kedatangan Tuhan Yesus

yang kedua kali. Dalam bagian ini, Rasul Paulus mengajarkan bahwa orang Kristen

harus selalu melakukan apa yang suci dan tidak mencemarkan diri. Kedatangan

Tuhan Yesus kedua kali adalah suatu penghiburan terhadap orang percaya (Kristen)

yang pernah kehilangan keluarga seiman, tetapi hari itu juga merupakan hari

penghukuman bagi dunia dan orang yang tidak percaya.

Pendalaman

o Bacalah pasal 1Tes 4:3-14; 5:12-22. Apakah yang Allah kehendaki dari

orang Kristen ? Apakah yang diperintahkan Allah kepada orang Kristen di

dalam ayat 7-8 dari pasal 5 (1Tes 5:7-8)? Bagaimanakah seharusnya sikap

orang Kristen, ketika saudaranya mengalami kematian ?

c. Kesimpulan

Kitab I Tesalonika mengajarkan tentang kehidupan orang Kristen di dalam cara hidup

yang benar dan penuh pengharapan dalam menantikan kedatangan Yesus Kristus yang

kedua kali.

6. Garis Besar

[1] Salam 1Te 1:1

[2] Gereja Tesalonika - Penyebab Sukacita 1Te 1:2-10

1Te 1:2, 3 Sifat mereka

1Te 1:4, 5 Pemilihan mereka

1Te 1:6, 7 Tanggapan mereka

1Te 1:8-10 Reputasi mereka

[3] Perilaku Pribadi Paulus - Dasar Pembelaan 1Te 2:1-16

1Te 2:1, 2 Keberanian yang ditunjukkannya

1Te 2:3, 4 Motivasi yang dimilikinya

1Te 2:5-7 Cara yang dipakainya

1Te 2:8-9 Dukungan yang diberikannya

1Te 2:10-12 Teladan yang diberikannya

1Te 2:13-16 Akibat yang diterimanya

[4] Keprihatinan Paulus Yang Besar - Suatu Ungkapan Perasaan 1Te 2:17-3:13

1Te 2:17, 18 Keinginan Paulus

1Te 2:19, 20 Motivasi Paulus

1Te 3:1-5 Utusan Paulus

1Te 3:6-10 Kelegaan Paulus

1Te 3:11-13 Doa Paulus

[5] Tingkah Laku Sosial Orang Kristen - Suatu Petunjuk 1Te 4:1-12

1Te 4:1-8 Moralitas seksual

Page 78: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

78

1Te 4:9,10 Kasih persaudaraan

1Te 4:11,12 Mencari nafkah

[6] Kedatangan Kristus Kedua Kali - Wilayah Yang Dipersoalkan 1Te 4:13-5:11

1Te 4:13-18 Apa yang terjadi dengan orang yang sudah mati?

1Te 5:1-3 Kapan itu akan terjadi?

1Te 5:4-11 Dengan demikian bagaimana kita harus hidup?

[7] Kehidupan Gereja Di Tesalonika - Bidang Yang Memerlukan Perbaikan 1Tes.

5:12-22

1Te 5:12, 13 Mengenai para pemimpin

1Te 5:14, 15 Mengenai orang lain

1Te 5:16-18 Mengenai keadaan

1Te 5:19-22 Mengenai ibadat

[8] Doa Penutup Dan Salam 1Te 5:23-28

7. Ayat Mas: 1 Tesalonika 5:16-18

8. Tugas:

Bagaimanakah sikap seorang Kristen apabila ada keluarga yang sudah percaya

meninggal ? Dan mengapa demikian ?

Page 79: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

79

2 TESALONIKA Pasal: 1 2 3

1. Surat Lain Kepada Jemaat Di Tesalonika.

Paulus menulis surat ini kepada orang-orang yang sama yang ia telah surati dalam I

Tesalonika, dan mungkin tidak lama sesudah suratnya yang pertama itu. Jika Anda

membaca pendahuluan suratnya, Anda akan mengerti gambaran gereja itu dalam

pikiran Paulus. Sekali lagi ia menambahkan nama-nama kawan seperjalanannya,

Silvanus (atau Silas dalam Kisah para Rasul) dan Timotius.

2. Mengapa Ia Menulis Lagi?

1) Membaca dengan memahami apa yang tersirat di dalamnya, kita tahu bahwa gereja

masih mengalami penganiayaan. Kita tidak tahu siapa yang sebenarnya melakukan

penganiayaan - mungkin orang Yahudi - tetapi mereka berada dalam kondisi yang

berat. Mungkin mereka mulai meragukan apa gunanya menjadi Kristen. Dalam

keadaan seperti itu siapa pun bisa saja tergoda untuk menyerah.

2) Ketika Paulus menulis suratnya yang pertama, mereka sedang bingung tentang

kedatangan Yesus kembali. Rupanya sebagian dari mereka terpesona dengan

masalah itu - yang juga selalu menjadi godaan bagi Kristen - ada pula yang

mengalami obsesi, sehingga mereka tidak lagi memikirkan hal-hal lainnya.

Meskipun Paulus telah menjelaskan secara rinci dan panjang lebar pada waktu ia

bersama mereka, tetapi ia tidak mempunyai cukup waktu untuk menjelaskan semua

seperti yang diinginkannya. Tampaknya mereka juga sudah lupa tentang apa yang

telah diajarkannya! Sebagian mereka mengharapkan Yesus datang segera - jika

bukan hari ini, esok hari! Kegairahan mereka itu menggoyahkan gereja. Selain itu,

ada beberapa orang yang benar-benar menyesatkan orang Kristen dengan

mengatakan bahwa Yesus sudah datang kembali - dan lebih dari itu, mereka

mengatakan itulah yang diajarkan oleh Paulus. Sama seperti yang sudah-sudah,

pasti ada orang yang ingin mengisi masa penantian ini dengan mencari jawaban

kapan kedatangan Yesus yang kedua itu akan terjadi.

3) Sebagian orang tidak lagi mencari nafkah. Ada kemungkinan disebabkan oleh

obsesi mereka tentang kedatangan Yesus kembali dan akhir zaman. Boleh jadi pula

hal itu semata-mata disebabkan mereka melihat cara hidup yang begitu mudah

dengan mengandalkan kemurahan hati sesama orang Kristen. Kita tidak tahu apa

pastinya. Yang kita ketahui ialah bahwa Paulus menasihati mereka dengan tegas.

Ingatlah bahwa ia memperingatkan mereka yang dapat bekerja, tetapi tidak mau -

bukan mereka yang ingin bekerja, tetapi tidak mendapatkan pekerjaan.

4) Paulus harus menganjurkan mereka untuk mempertahankan standar Kristen,

walaupun karena itu harus putus hubungan dengan mereka yang tidak sejalan.

3. Bagaimana Surat-Surat Ditulis.

Pada masa itu orang sering menggunakan sekretaris untuk menulis surat. Mereka

mendiktekan apa yang ingin mereka sampaikan dan setelah surat itu selesai ditulis

mereka akan menulis sendiri sepatah kata penutup di akhir surat itu. Mungkin karena

ada orang lain yang telah menggunakan nama baik Paulus untuk menyebarkan ajaran

yang salah, ia sungguh-sungguh menekankan hal tersebut pada akhir suratnya.

Page 80: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

80

Surat ini ditulis oleh Rasul Paulus. Sekitar tahun 51 sesudah Masehi. Ditujukan kepada

Jemaat Kristen di Tesalonika (dan juga untuk setiap jemaat Kristen di seluruh dunia).

4. Isi Kitab: Kitab II Tesalonika terbagi atas 3 pasal. Di dalamnya kita dapat melihat

dengan jelas penjelasan Rasul Paulus, dalam usaha meniadakan pengertian yang keliru

tentang kedatangan Kristus kedua kali, karena ada yang mengajarkan bahwa Kristus

sudah datang kedua kali ke dunia.

5. Tujuan: Supaya orang Kristen mengerti arti kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang

kedua kali, sehingga mereka dapat mempunyai pengharapan yang benar akan

kedatangan Kristus yang kedua kali.

6. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab II Tesalonika

a. Pasal 1 (2Tes 1:1-12).

Pengajaran tentang kedatangan Kristus yang kedua kali. Dalam bagian ini

dijelaskan bahwa pengharapan akan kedatangan Kristus yang kedua kali adalah

penghiburan besar di tengah-tengah penganiayaan dan kesukaran yang ditanggung

oleh orang-orang Kristen demi nama Kristus.

Pendalaman

o Bacalah 2Tes 1:6-9. Apakah arti hari Tuhan bagi anak-anak-Nya ? (lihat

ayat 6-7; 2Tes 1:6-7. Apakah arti hari Tuhan bagi orang-orang yang tidak

percaya ? (lihat ayat 8-9; 2Tes 1:8-9). Saudara mau yang mana, dari kedua

hal di atas ?

Dalam fasal satu Paulus menghibur orang-orang Kristen di Tesalonika yang

sedang

mengalami penganiayaan. Kata-kata penghiburan itu berisikan berita tentang

kedatangan Yesus (ay 4-7) maksudnya adalah menghibur mereka untuk bertahan

dalam penganiayaan itu. Dalam ay. 8-12, baru dimaksudkan kata-kata penghiburan

untuk masa depan, yaitu tentang upah yang akan diterima oleh setiap orang yang

setia. Dengan demikian kita mengerti bahwa bahwa kata-kata penghiburan tentang

kedatangan Yesus tidak hanya menyangkut masa depan, tetapi sungguh menolong

setiap orang percaya pada masa sekarang.

b. Pasal 2 (2Tes 2:1-17).

Pengajaran tentang peringatan mengenai saat kedatangan Kristus kedua kali. Dalam

bagian ini dijelaskan bahwa saat kedatangan Kristus kedua kali akan diawali

dengan adanya kedurhakaan besar. Karena itu kita perlu membenahi pikiran yang

salah tentang hari Tuhan dan cara-cara hidup yang benar dalam

menantikankedatangan-Nya yang kedua kali.

Pendalaman

o Bacalah 2Tes 2:3-4,17. Apakah yang mendahului kedatangan Kristus yang

kedua kali ? Bagaimanakah cara hidup orang Kristen dalammenantikan

kedatangan Kristus yang kedua kali ?

Dalam fasal dua, Paulus mengingatkan orang-orang Tesalonika mengenai bebempa

pengajaran yang salah tentang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua. Pengajaran-

pengajaran tersebut telah mengakibatkan tingkah laku mereka yang salah.

Dalam fasal 2:1-12 Paulus menjelaskan tentang soal waktu dan cara kedatangan

Tuhan Yesus, yaitu "kapan" dan "bagaimana."

Page 81: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

81

Dalam fasal 2:13-17 Paulus menerangkan soal menantikan kedatangan Tuhan

Yesus.

Mari kita sedikit memperdalam penyajaran. fasal dua tentang kedatangan Tuhan

Yesus. Sebelum Dia datang akan terjadi tanda-tanda, antara lain :

Haruslah terjadi lebih dahulu (ay. 3).

Haruslah dinyatakan dahulu (ay.3).Ini sesuai dengan

Mat. 24; 2 Tim. 3:1-9,13; Wahyu 13 dan 19. "Manusia durhaka" itu diberi

banyak nama, antara lain "binatang" (Why, 19:20), "antikristus" (1

Yoh.2:18).

Menurut Wahyu 13 kita mengerti bahwa ”antikristus" itu adalah seorang pemimpin

dunia, dan boleh jadi pemimpin sistem idiologis (Wah. 13:15-16). Sifat-sifat

"antikiistus" adalah melawan segala sesuatu. Dia mempunyai kemampuan untuk

"meninggikan diri" dan menyamakan diri dengan "segala yang disembah sebagai

Allah". Di samping itu dia akan memerintah dunia (Watiyu 13:7b-8a). Dengan kata

lain dia mau menjadi seperti Allah (Wahyu13:7-15; Mat. 24:9-10). Inilah arti dari

kata "antikristus", yailu "anti" berarti "mengganti".

Dalam 2Tes.2:6-8 disebut tentang "yang menahan" manusia durhaka untuk bekerja

secara leluasa. Siapa atau apa yang menahan itu ? Banyak penafsir berkata bahwa

yang dimaksudkan oleh Paulus adalah pemerintahan kerajaan Roma yang sungguh

menjaga tata tertib pada zaman Paulus. Kesulitan bahwa Kerajaan Roma

tidak ada lagi, diatasi dengan talsiran bahwa pemerintahan itu diganti dengan

pemerintahan-pemerintahan yang lain di dunia ini sampai hari ini (bd. Roma 13:1-

7). Menurut tafsiran ini, maka "yang menahan" adalah tata tertib dunia yang

dijalankan oleh pemerintah-pemerintah.

Masalahnya adalah bahwa surat 2 Tes. 2:7 menunjuk pada satu oknum atau pribadi,

dan bukan pada tata tertib atau jabatan.

c. Pasal 3 (2Tes 3:1-18).

Fasal tiga secara khusus memberi nasihat tentang masa menanti-nanti kedatangan

Tuhan Yesus. Nasihat-nasihat itu menyangkut hidup dan tingkahlaku orang-orang

Kristen.

Empat kali dipakai istilah "berpesan" atau istilah-istilah yang hampir sama (bd. 2

Tes. 3:4, 6, 10, 12).

Paulus mulai dengan memberi nasihat yang paling mendasar, yaitu tentang

pentingnya menghadapi masa yang gelap dengan sikap doa (3:1-2). Kemudian dia

memuji jemaat di Tesalonika karena mereka dengan tekun berbuat sesuai dengan

apa yang telah dipesankan oleh Paulus kepada mereka (3:3-5).

Mulai dengan ayat 6 kita diheritahukan tentang isi dari nasihat-nasihatnya, yaitu

bahwa mereka harus bekerja dan melayani selama menanti kedatangan Tuhan

Yesus kedua kali.

Page 82: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

82

Pendalaman

a. Bacalah 2Tes 3:1-2. Apakah khasiat daripada doa orang Kristen ? (lihat

ayat 1-2; 2Tes 3:1-2.

b. Bacalah 2Tes 3:6-15. Apakah yang dimaksudkan dengan hidup

orangKristen yang tidak tertib ? (lihat ayat 6-15; 2Tes 3:6-15).

7. Tema-tema Kunci

Kedatangan Yesus.

Fakta bahwa Yesus akan datang kembali muncul beberapa kali. Tidak ada keraguan

tentang hal ini, walaupun Paulus sendiri tidak mengetahui waktunya yang tepat.

2Te 1:7, 9, 10, 12; 2:1-2, 8, 14. Kata-kata kunci adalah 'dinyatakan', yaitu menarik

tirai dan menunjukkan kepada kita apa yang terjadi selama ini; 'datang' dipakai

untuk menyatakan kunjungan resmi oleh seorang raja atau pembesar; 'kemuliaan'

dalam Alkitab berarti kehadiran Allah sendiri. Pikirkanlah apa arti semua ini ketika

Kristus datang kembali.

Dalam Kitab II Tesalonika dapat diketahui bahwa kedatangan Kristus yang kedua

kali belumlah terjadi, dan kedatangan Kristus ini merupakan pengharapan yang

memberikan penghiburan di dalam penganiayaan sebagai orang-orang Kristen.

Penghakiman.

Oleh karena Allah itu adil dan melihat segalanya, pada suatu hari Ia akan mengadili

segala yang diperbuat oleh manusia, laki-laki dan perempuan. 2Te 1:5-10; 2:8, 11-

12. Dalam arti tertentu penghakiman Allah sudah berlaku di dunia ini. Pikirkan apa

arti penghakiman Allah bagi orang percaya dan bagi mereka yang tidak percaya.

Bagaimana kita harus siap untuk menghadapinya?

Setan.

Iblis nyata dalam surat ini, dan ia menggunakan manusia untuk mencapai

maksudnya. 2Te 2:3-12. Bagaimana semua ini mengajarkan kepada kita tentang

apa yang akan terjadi atas dunia ini? Apakah kita dapat mengenali kegiatan Setan?

Bertahan.

Menjadi Kristen berani meneruskan apa yang sudah dimulai. Ini dapat berarti

bertahan terhadap penganiayaan, mengenal Allah melalui pengalaman-pengalaman

baru atau semata-mata bekerja keras. Dorongan apa yang diberikan oleh surat itu

kepada kita dalam hidup Kekristenan kita? Alasan-alasan apa yang diberikan agar

kita tetap berjuang?

8. Garis Besar

[1] Dari Kami Untuk Kalian... 2Te 1:1-2

Paulus dan kawan-kawannya memberi salam kepada jemaat.

[2] Syukur Bagi Allah Saudara-Saudara Tetap Berdiri Teguh!. 2Te 1:3-4

2Te 1:3 Iman dan kasih

2Te 1:4 Reputasi kalian

[3] Penghakiman Segera Tiba! 2Te 1:5-10

2Te 1:5 Mengapa saudara-saudara menderita

2Te 1:6-7 Allah itu adil

2Te 1:8-10 Terjadi pemisahan besar pada waktu Yesus datang

Page 83: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

83

[4] Kami Berdoa Untuk Saudara-Saudara... 2Te 1:11-12

2Te 1:11 Supaya bertumbuh

2Te 1:12 Supaya Kristus dipermuliakans

[5] Sebelum Yesus Datang Kembali Ada Hal-Hal Yang Harus Terjadi 2Te 2:1-12

2Te 2:1-2 Jangan bingung dan gelisah

2Te 2:3-7 Tantangan akan bertambah

2Te 2:8 Tetapi Tuhan akan menghancurkannya

2Te 2:9-12 Yang jahat akan dikalahkan

[6] Tetapi Kami Merasa Lega Karena Saudara-Saudara... 2Te 2:13-17

2Te 2:13 Saudara-saudara benar-benar bertobat

2Te 2:14 Allah akan menyelesaikan pekerjaan

2Te 2:15-17 Berpeganglah terus

[7] Kami Juga Memerlukan Doa-Doa Saudara 2Te 3:1-5

2Te 3:1-2 Untuk pelayanan khotbah kami

2Te 3:3-5 Sebab Allah itu baik

[8] Berhentilah Bermalas-Malasan! 2Te 3:6-15

2Te 3:6 Beberapa orang telah berhenti bekerja

2Te 3:7-10 Kita bukan pemalas

2Te 3:11-15 Pastikan semua orang bertindak sesuai teladan

[9] Selamat Tinggal Dan Allah Memberkati! 2Te 3:16-18

9. Ayat Mas: 2 Tesalonika 2:16

10. Tugas: Bagaimana cara hidup orang Kristen dalam menantikan kedatangan Kristus

yang kedua kali?

Page 84: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

84

SURAT-SURAT KIRIMAN PASTORAL

Yang dimaksudkan dengan surat-surat kiriman Pastoral atau surat-surat Penggmbalaan

adalah 1 & 2 Timotius dan Titus. Nama ini diberikan sebab sebagian besar isinya

merupakan nasihat yang diberikan oleh seorang gembala yang dewasa kepada orang-orang

yang lebih muda yang untuk giliran berikutnya akan membimbing orang-orang lain untuk

memikul tugas penggembalaan.

1 TIMOTIUS Pasal: 1 2 3 4 5 6

1. Isi Kitab: Kitab I Timotius terbagi atas 6 pasal. Kitab ini ditulis untuk meminta

Timotius tetap tinggal di Efesus, agar Timotius menasehati orang-orang tertentu yang

mengajarkan ajaran lain, dan membicarakan dongeng-dongeng yang justru membawa

masalah bagi jemaat (1Tim 1:3-4). Tujuan khusus, ialah Paulus hendak menguatkan

iman Timotius karena mungkin banyak orang tidak mau mendengarkan Timotius.

Mereka itu adalah orang-orang yang mau menjadi pemimpin tetapi sebenarnya tidak

mengenal Firman Allah.

2. Timotius

Ayah Timotius adalah seorang Yunani, tetapi ibunya seorang Yahudi. Ia bertobat pada

usia kurang lebih lima belas tahun, ketika Rasul Paulus mengunjungi kota asalnya,

Listra (Kis 16:1-3; 1Tim 1:2). Tujuh tahun kemudian ia ikut dalam pelayanan

penginjilan Paulus dan terjalinlah hubungan persahabatan yang sangat erat antara

Paulus yang saat itu sudah berumur kira-kira tujuh puluh tahun dengan rekannya yang

lebih muda. Setelah pemenjaraan Paulus yang pertama, ia mengunjungi beberapa

tempat antara lain Efesus, dan karena tidak dapat lama berada di sana ia meninggalkan

Timotius untuk memikul pelayanan di sana. Ketika ditinggal sendirian Timotius

mendapatkan ujian yang sangat berat, karena sebelumnya ia sangat bergantung kepada

nasihat Paulus. Sifatnya agak pemalu dan peka. Paulus menulis surat kepadanya dari

Korintus untuk mendorong dia dan memberikan beberapa nasihat. Ayat kunci kitab ini

adalah 1Ti 3:15. Paulus sangat ingin melihat anak rohaninya memenuhi tanggung

jawabnya sebagai seorang pemimpin Kristen. Ia berkeinginan supaya dalam segala hal

Timotius dapat memberi teladan kepada jemaat yang mengharapkan kepemimpinannya

(1Tim 4:12).

2. Surat ini ditulis oleh Rasul Paulus. Sekitar tahun 63 Masehi.Ditujukan kepada seorang

pendeta muda yang bernama Timotius, di kota Efesus. (Dan juga semua jemaat Kristen

di dunia). Keadaan di jemaat Efesus: ada orang yang menjadi guru, tetapi tidak tahu

Firman Allah. Mereka menyimpang dari ajaran Alkitab. Kehidupan rohani yang tidak

bertumbuh. Juga ada persoalan-persoalan pribadi dan persoalan kepemimpinan dalam

ibadah jemaat.

3. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab I Timotius

a. Pasal 1 (1Tim 1:1-20).

Pengajaran tentang tugas seorang pendeta jemaat setempat

Page 85: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

85

Pendalaman

a. Bacalah 1Tim 1:1-2. Siapakah yang memerintahkan Rasul Paulus untuk

memberitakan Injil ? Siapakah yang memerintahkan saudara untuk

memberitakan Injil ?

b. Bacalah 1Tim 1:3-10. Apakah yang harus dikerjakan oleh Timotius (tugas-

tugas yang harus ia laksanakan) ? Apakah saudara seorang pendeta ?

Bagaimanakah caranya Timotius menghadapi pengajar-pengajar sesat ?

Bagaimanakah caranya saudara menghadapi pengajaran-pengajaran yang

sesat ?

Dalam bagian pertama Paulus memberikan nasihat tentang ajaran-ajaran yang

sesat. Sebaiknya Timotius tidak menghadapi orang-orang yang tersesat dengan akal

budi atau diskusi-diskusi yang panjang lebar, melainkan dengan memberitakan Injil

Kristus seperti Paulus sendiri pernah mengajar kepadanya (1:3-20). Nasihat ini

tidak hanya berdasarkan teori saja, melainkan pengalaman pribadi Paulus dari kasih

karunia Allah. Kesaksian Paulus dalam 1 Tim. 1:12-17 sangat indah sekali.

b. Pasal 2 (1Tim 2:1-15).

Pengajaran tentang ibadah jemaat dan sikap di dalam beribadah. Dalam bagian ini

dijelaskan mengenai isi doa anggota jemaat dan bagaimana sikap laki-laki ketika

beribadah dan bagaimana sikap seorang perempuan di dalam ibadah.

√ Pendalaman

a. Bacalah 1Tim 2:1-7. Apakah yang dikehendaki. Allah dari doa anggota

jemaat ? Apakah isi doa jemaat yang diperintahkan dalam ayat-ayat itu ?

b. Bacalah 1Tim 2:8-15. Bagaimanakah sikap seorang laki-laki ketika

beribadah kepada Allah ? Bagaimanakah sikap seorang wanita ketika

beribadah dalam kebaktian ? Apakah perhiasan yang indah di hadapan

Tuhan ?

Tentang ibadah jemaat, ada satu hal yang ditekankan oleh Paulus dalam

nasihatnya kepada Timotius sebelum dia memberikan nasihat tentang syarat-syarat

bagi pelayan-pelayan dalam jemaat, yaitu pentingnya doa syafaat (2:1 dst.). Doa

syafaat tu harus merangkul semua orang, juga raja-raja dan pembesar-pembesar.

Sebabnya adalah bahwa Allah menghendaki supaya semua orang diselamatkan

(2:4).

c. Pasal 3 (1Tim 3:1-16).

Pengajaran tentang syarat-syarat pekerja-pekerja gereja (Penatua/diaken). Dalam

bagian ini Rasul Paulus memberikan syarat-syarat seseorang yang akan dipilih

menjadi pekerja-pekerja gereja, penatua, dan diaken. Tetapi walaupun demikian

syarat-syaratini juga merupakan pembuktian kedewasaan rohani setiaporang

Kristen.

Pendalaman

a. Bacalah 1Tim 3:1-7. Sebutkanlah dengan lengkap semua syarat seorang

penilik jemaat dan apakah hal itu ada pada saudara.

Page 86: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

86

b. Bacalah 1Tim 3:8-13. Sebutkanlah dengan lengkap semua syarat untuk

menjadi seorang diaken dan apakah hal itu sudah ada pada saudara.

Mulai dengan 3:1 disebut tentang syarat-syarat bagi pelayan-pelayan jemaat.

Yang ditekankan tentang segala jabatan gerejani adalah kesucian hidup. Syarat-

syarat lain dapat berbeda-beda dan tidak sama untuk semua jabatan. Tetapi

masalah kesucian hidup sama untuk semua orang yang akan memegang jabatan

dalam jernaat.

d. Pasal 4-6 (1Tim 4:1-6:21).

Pengajaran tentang kehidupan seorang hamba Tuhan dan setiap orang Kristen.

Dalam bagian ini dijelaskan bahwa seorang hamba Tuhan haruslah menjadi seorang

hamba Tuhan Yesus Kristus yang baik, yaitu tekun dalam mengajar dan setia

kepada kebenaran Firman Allah. Dan kehidupannya haruslah dapat menjadi teladan

setiap orang, khususnya dalam pergaulannya dengan semua anggota jemaat.

Ada dua hal yang menjadi ciri khas hamba-hamba Tuhan yang baik, yaitu, (i)

mengajar dengan setia (bnd. 4:1-11), dan (ii) hidup sebagai teladan (bnd. 4:12-16).

Hal itu berarti bahwa hamba-hamba Tuhan harus mempersiapkan dari dalam dua

arah yang tidak bisa dipisahkan satu dari yang lain, yaitu secara teologis melalui

pendidikan teologia, dan secara pembentukan melalui belajar disiplin. Satu

Timotius tidak menempatkan satu di atas yang lain. Kedua segi ini dianggap sama

pentingnya.

Ada banyak hamba Tuhan, yang menganggap remeh segi persiapan teologis.

Mereka mengatakan bahwa "terang Roh Kudus" cukup untuk melayani. Tetapi itu

tidak benar (bnd. I Tim. 4:6). Menjadi hamba Tuhan yang baik merupakan

pekerjaan yang berat. Kita harus berkeringat untuk belajar teologia dan melatih

diri berdisiplin di dalam,segala langkah hidup kita.

Dalam fasal 5-6 Paulus mengajar tentang sikap gembala jemaat terhadap

golongan-golongan terlentu, yaitu orang-orang tua dan orang-orang muda (5:1-2),

penatua-penatua (5:17-25), orang-orang yang menderita penyakit bersilat kata,

pecinta-pecinta uang (6:1-19), dan janda-janda(5:3-16).

e. Kesimpulan

Dalam I Timotius diajarkan dengan jelas akan kehidupan dari setiap orang Kristen

dalam melayani jemaat atau Gereja, baik ia seorang pendeta, penatua, maupun

anggota jemaat biasa. Ada empat hal penting yang Rasul Paulus ingatkan kepada

Timotius:

1) ‘Larilah’ dari pertengkaran/pertentangan dan cinta akan uang.

2) ‘Carilah’ buah-buah Roh.

3) ‘Lawanlah’ ajaran sesat dengan iman yang teguh.

4) ‘Peliharalah’ Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus, dengan melaksanakannya

dalam sukacita.

4. Ayat Mas: 1 Timotius 3:16

5. Tugas:

Page 87: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

87

2 TIMOTIUS Pasal: 1 2 3 4

1. Isi Kitab: Kitab II Timotius ini terbagi atas 4 pasal. Di dalamnya dapat kita lihat

tuntutan hidup bagi seorang hamba Tuhan, agar melakukan dan menuruti panggilannya

sebagai seorang hamba Yesus Kristus.

2. Latarbelakang

Surat ini bersifat sangat pribadi. Oleh karena Paulus tahu bahwa sebentar lagi dia akan

meninggal, maka surat ini memuat pesan-pesan terakhir dari Paulus kepada teman

sekerjanya, yaitu Timotius.

Oleh sebab itu latarbelakang surat ini sedikit berbeda dari latarbelakang 1 Timotius.

Sekarang Paulus ”dibelenggu seperti seorang penjahat” (2:9). Jelas bahwa dia sudah

dipenjarakan lagi, dan bahwa dia menderita dalam penjara itu. Demas sudah

m,eninggalkannya dan pergi ke Tesalonika (4:10). Sebabnya ialah bahwa dia mulai

mencintai dunia ini. Paulus merasa sepi. Pada waktu Paulus dipenjarakan pertama

kali, Demas bersama-sama dengan dia untuk menghiburnya. Tetapi sekarang rupanya

kurban itu terlalu berat untuk Demas (Kol.4:14; Filemon 24). Juga banyak orang lain

yang dulu diandalkan sudah meninggalkan Paulus. Titus sudah berangkat ke Dalmatia

(4:10) Markus tidak ada lagi. Hanya Lukas yang masih tinggal bersama dia (4:11).

Dalam surat-surat Paulus lainnya tak ada bagian-bagian yang begitu sedih seperti 2

Timotius 4:9-18.

Sekarang Paulus menulis dan minta Timotius datang secepatnya dan membawa Markus

(4:11). Surat ini dituli oleh Rasul Paulus. Sekitar tahun 65-67 sesudah Masehi.

3. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab II Timotius

a. Pasal 1-2 (2Tim 1:1-2:13).

Pengajaran atau tantangan terhadap seorang hamba Tuhan untuk tetap setia

melaksanakan panggilan-Nya. Dalam bagian ini, seorang hamba Tuhan ditantang

untuk melakukan panggilannya, yaitu dengan setia melayani walaupun berada di

dalam penderitaan. Dan memberikan pengajaran terhadap orang lain.

Rupanya Timotius sudah menjadi putus asa menghadapi berbagai masalah dalam

jemaat di Efesus (1:6-7; 4:2). Paulus tahu bahwa dia sendiri ”telah mengakhiri

pertandingan yang baik” (4:7). Justru oleh sebab itu begitu penting bagi kawan

sekerjanya meneruskan pelayanan dengan penuh semangat. Oleh karena itu Paulus

menasihatkan supaya Timotius mengobarkan karunia Allah yang ada padanya

(1:6). Pelayanan Timotius sangat dibutuhkan. Oleh sebab itu Timotius harus

membaharui dedikasinya. Setiap hamba Tuhan seharusnya memperhatikan nasihat

Paulus ini.

Nasihat kedua adalah supaya Timotius membentuk dan mendidik lebih banyak

hamba Tuhan yang dapat diikutsertakan dalam tugas yang mulia itu, yaitu

pelayanan Injil. Timotius diajak untuk mempercayakan segala sesuatu yang telah

Page 88: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

88

didengarnya dari Paulus kepada orang yang ”cakap mengajar orang lain” (2:2).

Prinsip-prinsip pemuridan diletakkan di sini.

Dia diperingatkan untuk tetap melayani walaupun banyak orang berpaling

daripadanya (1:15 dst.). Akhirnya Paulus memperingatkan dia bahwa segala

penderitaan yang mereka tanggung ialah karena mereka memberitakan Firman

Tuhan (2:8-13). Oleh karena itu: sabarlah segala penderitaan tidak berarti bila

dibandingkan dengan "mahkota kebenaran" yang akan kita nikmati kelak bersama-

sama dengan Yesus Kristus (2:4-7).

√ Pendalaman

a. Bacalah 2Tim 1:3-18. Apakah sebabnya Rasul Paulus mengucap syukurbila

mengingat Timotius ? (lihat ayat 3-5; 2Tim 1:3-5).

b. Bacalah 2Tim 1:7,11-13. Roh apakah yang ada di dalam orang Kristen ?

Mengapakah Rasul Paulus harus mengalami penderitaan ?

c. Bacalah 2Tim 2:1-3. Apakah yang diperintahkan kepada Timotius ? Dan

apakah saudara sudah melakukan hal yang sama ?

b. Pasal 2-3 (2Tim 2:14-3:9).

Pengajaran tentang guru-guru palsu dan orang-orang pada akhir zaman. Dalam

bagian ini, dijelaskan cara-cara seorang hamba Tuhan untuk mempertahankan

pengajaran Firman Allah dengan benar, yaitu dengan hidup yang sesuai dengan

Firman Allah. Dan bagaimana perbuatan dari orang-orang yang hidup di akhir

zaman.

Dalam fasal 2:14, berisikan nasihat-nasihat dalam menghadapi para pengajar sesat

(2:14-26). Ada dua hal yang ditekankan, yaitu:

a. Berjuanglah terus-menerus melawan ajaran yang sesat.

b. Jagalah supaya jangan dipengaruhi oleh ajaran yang sesat itu.

Khususnya pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar (3:1 dst.). Banyak

orang yang sesat akan masuk ke dalam jemaat. Tetapi jangan berkompromi

dengan mereka. Jauhilah mereka itu (3:5).

√ Pendalaman

a. Bacalah 2Tim 2:13-26. Apakah yang perlu diusahakan dari seorang hamba

Tuhan menurut ayat 15 (2Tim 2:15) dan apakah saudara sudah melakukan

hal yang sama ? Apakah yang harus ditinggalkan oleh orang yang menyebut

nama Tuhan ? (lihat ayat 19; 2Tim 2:19).

b. Bacalah 2Tim 3:1-9). Sebutkanlah sifat-sifat dan cara-cara kehidupan dari

orang-orang yang hidup di akhir zaman.

c. Pasal 3 (2Tim 3:10-17).

Pengajaran tentang perlengkapan seorang hamba Tuhan dan kegunaan dari

Firman Allah. Dalam bagian ini, dijelaskan apa yang harus dilakukan atau yang

menjadi pegangan seorang hamba Tuhan, dan apa kegunaan atau kekuasaan dari

Firman Allah.

Dalam menghadapi masa yang akan datang dengan segala kesusahannya, ada dua

hal yang penting, yaitu:

Page 89: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

89

”Beritakanlah Firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah

apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan

pengajaran" (4:2).

”Kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan

pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu" (4:5).

√ Pendalaman

o Bacalah 2Tim 3:10-17.

Apakah yang sudah diteladani oleh Timotius dari kehidupan Rasul

Paulus ? (lihat ayat 10; 2Tim 3:10).

Apakah yang akan dialami oleh setiap orang yang beribadah kepada

Yesus Kristus ? (lihat ayat 12; 2Tim 3:12).

Kepada apakah Timotius harus tetap berpegang ? Apakah saudara

melakukan hal yang sama ? (lihat ayat 14; 2Tim 3:14).

Apakah manfaat dari Firman Allah yang disebutkan dalam ayat 15-

17 ? ( 2Tim 3:15-17)

Untuk apakah Allah memperlengkapi orang-orang Kristen ?

Dalam 4:6, Paulus menjelaskan tentang keadaannya sendiri. Sekarang Paulus

dalam penjara, dan dia sudah mengerti bahwa tidak ada harapan lagi bahwa dia

akan meneruskan pelayanannya. Walaupun demikian surat ini penuh dengan

sukacita. Sebentar lagi dia akan bertemu dengan Tuhan Yesus dalam kemuliaan.

Oleh sebab itu dia bersyukur atas "mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan

kepadanya" (4:8). Khususnya dalam fasal terakhir ada kata-kata yang indah sekali,

yang hanya dapat diucapkan oleh seorang hamba Tuhan yang sepanjang hidup

melayani dengan setia dan yang sudah siap mati. Yang mati di dalam Tuhan tidak

usah khawatir akan apapun, hanya mengarahkan diri pada persekutuan kekal

dengan Tuhan Yesus Kristus.

Mari kita renungkan kesaksian Paulus sendiri:

"Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebaoai persembahan dan saat

kematianku sudah deka. Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah

mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia

bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim

yang adil, pada hariNya." (2 Tim. 4:6-8). "Dan Tuhan akan melepaskan aku dari

setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke

dalam kerajaanNya di sorga. Baginya kemuliaanNya selama-lamanya.” (2 Tim.

4:18).

d. Kesimpulan

Dalam kitab II Timotius dengan jelas diajarkan arti panggilan seorang hamba

Tuhan. Dan bagaimana ia harus melaksanakan tugas panggilannya itu, serta

penjelasan tentang perlengkapan dalam menunaikan tugas panggilan menjadi

hamba Tuhan Yesus Kristus.

4. Ayat Mas: II Timotius 3:16

5. Tugas: Sebutkanlah manfaat dari Firman Allah

Page 90: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

90

TITUS Pasal: 1 2 3

1. Isi Kitab: Kitab Titus terbagi atas 3 pasal. Di dalam Kitab ini kita dapat melihat

pengajaran Rasul Paulus dalam memperbaiki kehidupan jemaat, yang terancam

termakan oleh kehidupan yang tidak baik, omongan kosong, yang semuanya itu tidak

sesuai dengan kehidupan sebagai orang Kristen.

2. Pengirim dan Penerima Surat: Surat ini ditulis oleh Rasul Paulus. Sekitar tahun 65

Masehi.Ditujukan kepada Titus (Tit 1:4). Di daerah Kreta ini, perkembangan Injil

terancam oleh orang-orang yang tidak tertib hidupnya. Dengan omongan-omongan

yang sia-sia mereka mau menyesatkan pikiran orang Kristen (Tit 1:10), yaitu dengan

ajaran-ajaran tentang penyunatan, yang sebenarnya tidak ada artinya sedikitpun di

dalam keselamatan.

Paulus mengirimkan surat ini untuk menasehati Titus dalam tugasnya yang begitu

penting di pulau Kreta. Jemaat di sana baru berdiri, walaupun ada orang-orang Kreta

yang bertobat pada hari Pentakosta pertama (Kis. 2:11). Yang jelas, jemaat itu terlantar

selama beberapa tahun. Rupanya melalui pelayanan Paulus dan Titus, jemaat itu mulai

hidup kembali. Tugas yang diberikan kepada Titus ialah untuk menetapkan penatua-

penatua, dan mengatur hal-hal yang lain yang menyangkut ibadah jemaat (bnd. Titus

2:11-15).

3. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Titus

a. Pasal 1 (Tit 1:1-16).

Pengajaran tentang persyaratan pekerja gereja. Dalam bagian ini, Rasul Paulus

menyebut Titus sebagai anak rohaninya dan ia meminta Titus agar tetap setia

melayani di pulau Kreta. Secara praktis Paulus memberikan penjelasan tentang

syarat-syarat bagi penatua dan penilik jemaat (1:5-16). Paulus menekankan prinsip

bahwa tidak semua orang dapat dipilih untuk menduduki jabatan-jabatan dalam

jemaat. Di sini ada satu hal yang sering kurang diperhatikan dalam jemaat jemaat

kita sendiri. Yang ditekankan oleh Paulus adalah sebagai berikut:

a. Dalam hal memilih orang untuk jabatan-jabatan dalam jemaat Paulus

mengutamakan kualitas rohani calon hamba Tuhan, dan bukan kepintarannya.

Khususnya dalam tiga hal mereka tidak boleh mencela, yaitu:

Pertama, dalam masalah keluarga : hanya mempunyai satu isteri, dan

rumah tangga yang rukun. Di sini berlaku prinsip yang ditegaskan dalam 1

Tim. 3:5: "Seorang kepala keluarga yang tidak tahu mengepalai keluarganya

sendiri, bagaimana ia dapat mengurus ]emaat Allah"?

Kedua, dalam masalah kepribadian dan kesucian hidupnya (1:7-8).

Dan yang ketiga adalah dalam masalah doktrinnya (1:9).

b. Pasal 2-3 (Tit 2:1-3:15).

Pengajaran tentang kewajiban orang-orang Kristen. Dalam bagian ini dijelaskan

bahwa seorang Kristen baik ia seorang tua, muda, kaya atau miskin hendaklah

hidup dengan benar.

Page 91: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

91

Fasal 2 tidak lagi terbatas pada syarat-syarat yang hanya menyangkut orang-orang

tertentu saja. Fasal ini berisian nasihat-nasihat yang bersangkut paut dengan

seluruh jemaat. Mereka diajak agar dalam segala hal ”tutus dan setia”, supaya

memuliakan ajaran Allah (2:10). Untuk ini ada tiga pendorong, yakni kasih karunia

Allah (2:11), kedatangan Yesus (2:13) dan kematian Yesus untuk membebaskan

kita (2:14).

Bagian 2:11-15 perlu disoroti secara khusus, karena bagian itu adalah bagian

soteriologis yang penting dalam seluruh PB. Ayat-ayat ini menyatakan kebenaran

yang mendatangkan selamat bagi manusia :

Ayat 11 menyatakan fakta masa lampau, yaitu bahwa kasih karunia Allah yang

menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Hal itu terjadi melalui kedatangan

Kristus untuk menyelamatkan manusia berdosa.

Ayat 12 berbicara tentang akibat kasih karunia Allah untuk masa kini. Ia

mendidik kita untuk meninggalkan yang duniawi dan hidup serta beribadah di

dalam dunia sekarang ini.

Ayat 13 berbicara tentang masa yang akan datang. Oleh karena kasih karunia

Allah, maka kita mempunyai pengharapan untuk masa depan. Hidup kita

menjadi terarah. Inti pengharapan kita bukanlah "sesuatu" yang tidak pasti,

melainkan "penuh bahagia".

Dasar segalanya dan juga inti kasih karunia Allah adalah rahasia tentang Tuhan

Yesus yang telah menyerahkan diriNya bagi kita untuk membebaskan kita dan

untuk menguduskan bagi diriNya suatu umat kepunyaanNya sendiri, yang rajin

berbuat baik.

√ Pendalaman

o Bacalah Tit 2:1-10. Bagaimanakah kehidupan laki-laki yang tua ? (lihat ayat

2; Tit 2:2 ). Bagaimanakah cara hidup seorang wanita tua ? (lihat ayat 3-5;

Tit 2:3-5). Bagaimanakah cara hidup seorang muda ? (lihat ayat 7-8; Tit

2:7-8). Bagaimanakah cara hidup seorang pekerja/pegawai ? (lihat ayat 9-

10; Tit 2:9-10).

o Bacalah Tit 2:11). Dengan apakah semua orang diselamatkan ?

Fasal 3 mengutamakan perbuatan baik, yang wajib dilakukan oleh orang-orang

Kristen (Tit. 3:1, 8, 14). Perjanjian Baru tidak mengenal pengajaran yang tinggi

yang dikaitkan dengan kelakuan yang buruk. Justru sebaliknya, dalam jemaat

Kristen ada relasi yang erat antara iman Kristen dan perbuatan baik. Hidup dalam

segala macam kejahatan dan hawa nafsu adalah ciri khas hidup yang lama (Tit.

3:3). Lain perkara setelah kita diselamatkan oleh kasih karunia Allah. Hidup kita

menjadi berubah (3:4-6). Tujuan dari semua ini adalah supaya kita akan menerima

hidup yang kekal (3:7).

Atas dasar ini kita dianjurkan untuk berbuat baik, yaitu tunduk pada pemerintah

(3:1), menghindari persoalan yang dicari-cari dan yang bodoh (3:9) dan menjauhi

orang bidat (3:10).

Walaupun ada anjuran yang begitu kuat dalam surat ini, namun Paulus tidak hanya

menyerahkan itu kepada kita masing-masing untuk dikerjakan. Dia mengakhiri

Page 92: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

92

suratnya dengan satu kepastian bahwa kasih karunia Allah akan menyertai kita

dalam melakukan nasihat itu (3:1.5). Oleh sebab itu kita tidak boleh berkecil hati.

Yesus selalu beserta dengan kita yang mengasihi-Dia.

c. Kesimpulan

Dalam Kitab Titus jelas diketahui tentang kehidupan sebagai pekerja gereja, hamba

Tuhan maupun kehidupan dari setiap orang Kristen.

4. Ayat Mas: Titus 3: 5,6

5. Tugas: Mengapakah setiap orang percaya harus hidup saling menghormati ? (Pasal Tit

2:10).

Page 93: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

93

IBRANI Pasal: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1. Isi Kitab: Kitab Ibrani terbagi atas 13 pasal. Di dalam Kitab ini kita dapat melihat

ajaran penguatan iman Kristen bagi orang-orang yang sudah mulai mundur dari

imannya, yang disebabkan oleh penganiayaan dari orang-orang yang bukan Kristen.

2. Siapa Penulis Surat Ibrani?

Kita sama sekali tidak tahu siapa penulis surat Ibrani. Meskipun surat ini diakhiri

dengan salam hangat, tetapi tidak terdapat alamat pada awal tulisan! Secara umum

orang berpendapat bahwa Paulus yang menulis surat ini, tetapi Ibrani 2:3 mengatakan

bahwa penulis mendengar Injil dari orang lain yang mendengar sendiri ajaran Yesus.

Paulus menyatakan dengan tegas bahwa ia tidak pernah mendengar Injil dari orang lain

(Gal 1:12). Penulisnya boleh jadi orang Lewi yang bernama Barnabas (Kis 4:36) yang

mengetahui seluk beluk para imam dan pekerjaan mereka. Lukas merupakan

kemungkinan ketiga; gaya penulisan Ibrani mirip dengan gaya penulisan Injil Lukas

dan Kisah para Rasul. Yang keempat, Apolos mengenal Timotius dengan baik (13:23).

Pula, Kisah 18:24 menyatakan bahwa Apolos adalah 'seorang yang mahir dalam soal-

soal Kitab Suci'. Siapa pun penulis Ibrani, ia pasti seorang yang mahir dalam soal-soal

Kitab Suci! Dan masih ada banyak pendapat lain. Pada akhirnya kita harus mengatakan

bahwa tidak seorang pun mengetahui siapa penulis surat ini!

3. Siapa Penerima Surat Ini?

Karena tidak ada alamat pada surat ini, maka kita tidak tahu siapa penerimanya.

Penulis menyatakan suratnya sebagai 'nasihat' (13:22). Tetapi, siapa yang ia nasihati?

Mereka adalah orang-orang yang telah dianiaya (Ibr 10:32-34 ). Penulis mengenal

mereka secara pribadi dan berharap untuk segera mengunjungi mereka (13:19 dan 23).

Mereka mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin, tetapi tidak mengalami

kemajuan (5:12). Mereka adalah orang-orang berbahasa Yunani; surat ini ditulis

mungkin dalam bahasa Yunani terbaik dari seluruh Perjanjian Baru. Oleh karena itu,

hampir dapat dipastikan mereka bukanlah orang Yahudi yang tinggal di Yudea. Tetapi,

sama pasti pula mereka adalah orang Yahudi. Orang bukan Yahudi tidak mungkin

dapat mengerti hukum Yahudi secara rinci. Mereka mungkin hidup di Roma. Hal ini

dapat menjelaskan salam yang terdapat dalam 13:24 dari orang Kristen Italia.

4. Mengapa Surat Ibrani Ditulis?

Ada dua kemungkinan. Jika kelompok penerima surat ini adalah Kristen, surat ini

merupakan peringatan bagi mereka tentang bahaya kemurtadan, meninggalkan Kristus.

Tetapi, mungkin kelompok ini adalah orang Yahudi yang masih belum dapat

memutuskan, merasa ragu-ragu antara keputusan mengikuti Kristus atau kembali

kepada cara-cara ibadat mereka yang lama.

5. Waktu Penulisan.

Clemen dari Roma mengetahui surat ini, maka surat ini pasti ditulis sebelum tahun 95

M. Dan karena Ibr 10:1-3 menyatakan bahwa korban masih dipersembahkan, maka

mungkin surat ini ditulis sebelum tahun 70 M, ketika Bait Suci dihancurkan. Jika

penganiayaan yang disebut dalam pasal 10 dilakukan oleh Nero, maka surat ini ditulis

sesudah kebakaran di Roma, yaitu tahun 64 M.

Page 94: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

94

6. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Ibrani

Pasal 1-6 (Ibr 1:1-6:12).

Pengajaran tentang Yesus yang memiliki kedudukan tertinggi. Dalam bagian ini

dijelaskan bahwa semua yang mau kita ketahui tentang Allah dapat diketahui

melalui Tuhan Yesus, karena Ia adalah Cahaya Kemuliaan Allah, Penyuci dosa. Ia

adalah Pencipta, dan juga lebih tinggi dari para malaikat.

Pendalaman

o Bacalah Ibr 1:2-4. Kalau Yesus lebih tinggi dari pada para malaikat dan Ia

adalah Pencipta, penyuci dosa, maka hendaknya setiap orang Kristen

berhati-hati dalam kehidupannya sehari-hari, karena Ia sudah mengambil

keputusan untuk menerima Penebusnya.

o Bacalah Ibr 5:11-14; 6:4-6. Berikanlah pendapat saudara mengenai bagian

ini.

Pasal 6-10 (Ibr 6:13-10:18).

Pengajaran tentang Yesus sebagai imam besar yang paling berkuasa. Dalam

bagian ini dijelaskan bahwa Yesus adalah Jalan ke tempat kudus, karena Ia telah

membebaskan orang percaya dari Iblis dan maut serta ketakutan dari hukuman

dosa.

Pendalaman

o Bacalah Ibr 7:25-27. Apakah yang sanggup dilakukan oleh Yesus dalam

hidup saudara ? Adakah imam yang memenuhi syarat dalam ayat 26; Ibr

7:26, selain Tuhan Yesus ? Apakah yang membedakan Tuhan Yesus dari

imam-imam yang lain ? Siapakah imam saudara untuk dapat datang kepada

Allah ?

o Bacalah Ibr 10:3-4,11-18. Apakah darah hewan (domba) dapat menebus

dosa manusia ? Domba apakah yang menjadi korban orang Kristen ?

Apakah persembahan korban yang dilakukan oleh imam-imam dunia dapat

menghapuskan dosa ? Apakah yang dilakukan oleh Tuhan Yesus bagi orang

Kristen (manusia) ? (lihat ayat 12-18; Ibr 10:12-18)

Tema surat Ibrani adalah : "Kristus adalah jalan yang baru dan yang hidup" (10:20),

yaitu tentang Keunggulan Kristus.

Sebenamya si penulis tidak menyingkirkan kepercayaan orang Yahudi yang

berdasarkan Hukum Taurat, melainkan memperlihatkan bagaimana PL

disempurnakan dan digenapi oleh PB. Kata kunci surat Ibrani adalah "lebih baik"

(lebih tinggi, lebih utama atau lebih unggul). Kata itu terdapat 13 kali dalam surat

ini (1:4; 6:9; 8:16 dst.).

Di samping itu ada tali merah yang lain, yaitu tekanan pada kesempumaan dan

kecukupan kurban Tuhan Yesus Kristus. Itulah yang dinyatakan dengan istilah

"satu kali untuk selama-lamanya" (7:27; 9:12,26,28; 10:2,10; 12:26,27). Juga kita

perhatikan bahwa dalam fasal 1:1-7:28 tekanan terietak pada pribadi Yesus Kristus.

Dalam fasal 8:1-10:18 pekerjaan Tuhan Yesus yang ditekankan, dan dalam 10:19-

13:25 tekanan pada jawaban manusia yang pantas kepada pribadi dan pekerjaan

Tuhan Yesus

Page 95: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

95

Seluruh surat Ibrani menguraikan tema keunggulan Kristus. Dalam bagian

pertama Kristus dibandingkan dengan malaikat dan manusia (1:5-4:13)

a. Yesus Kristus lebih unggul daripada malaikat malaikat (fas. 1-2). Dia adalah

ANAK, sedangkan mereka adalah pesuruh atau hamba (1:5- 9).

b. Yesus Kristus adalah PENCIPTA, sedangkan. mereka adalah makhluk

makhluk yang diciptakan (1:10-12).

c. Yesus Kristus adalah PENGUASA, sedangkan mereka adalah pelayan-

pelayan (1:13-14).

d. Yesus Kristus adalah POKOK KESELAMATAN yang lebih mulia daripada

malaikat-malaikat, karena dia membawa banyak orang kepada kemuliaan,

sehingga merekapun lebih tinggi dari malaikat-malaikat (2:5, 9-10).

e. Yesus Kristus adalah lebih mulia daripada Musa, padahal Musa yang paling

besar di antara segala nabi (fasal 3). Musa berfungsi sebagai perantara

manusiawi bagi perjanjian yang lama, sedangkan Kristus adalah ahli

bangunan yang mendirikan perjanjian yang baru (3:3-4). Musa setia sebagai

pelayan, tetapi Kristus setia sebagai Anak (3:5-6). Musa sebagai saksi untuk

hal-hal yang akan datang, sedangkan Kristus menggenapi hal-hal itu.

Bagian kedua (4:14 -10:18) adalah puncak daripada uraian tentang kebesaran dan

keunggulan Yesus Kristus. Yesus Kristus dilukiskan sebagai Imam Besar kita.

Melalui penyerahan diri sebagai kurban yang sempuma, la menjadi perantara untuk

perjanjian yang baru yang lebih baik daripada yang lama.

a. Bukan hanya pribadi Yesus Kristus lebih besar daripada segala sesuatu, tetapi

juga pelayananNya lebih baik. Itu sebabnya Dia lebih besar daripada Harun,

imam besar orang Yahudi (4:14 - 7:28). Harun melayani di dunia ini,

sedangkan Kristus melayani di surga (4:14).

b. Kristus meneguhkan keimaman Melkisedek yang lebih baik daripada

keimaman Harun (5:6,10; 7:3,17,18-25). Dikatakan bahwa Melkisedek tidak

berbapak, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya

tidak berkesudahan (7:3). Hidupnya saleh, tanpa salah, tanpa dosa, terpisah

dari orang-orang berdosa (7:26), sedangkan Ha-run seorang manusia yang

berdosa, telah mati dan banyak kekurangannya (7:23-25).

Kristus lebih besar daripada Harun karena Dia mempersembahkan diriNya

sebagai kurban. Harun mempersembahkan binatang-binatang. Persembahan

Tuhan Yesus dilakukan sekali untuk selama-lanianya. Persembahan Harun

harus diulangi setiap hari dan tidak mencakup seluruh manusia (7:27).

Dengan demikian surat Ibrani memperlihatkan Injil Kristus sebagai sesuatu

yang lebih baik daripada peraturan agama Yahudi yang berdasarkan

perjanjian yang lama itu.

c. Keunggulan perjanjian yang baru itu di dalam Yesus Kristus, diuraikan lebih

dalam di dalam bagian berikut, yaitu 8:1 dst. Kristus tidak lepas tangan

setelah selesai tugasNya di dunia ini. Dia meneruskan pelayananNya di surga

(8:1-5).

Page 96: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

96

Bagian berikut dapat dirumuskan dalam empat pokok kecil, yaitu

Perjanjian yang baru itu berdasarkan janji janji yang lebih baik (8:6-13).

Perjanjian yang baru itu membuka jalan kepada tempat Mahasuci yang lebih

baik (9:1 - 14).

Perjanjian yang baru itu dimeteraikan oleh kurban yang lebih baik (9:15-20).

Perjanjian yang baru itu mendatangkan hasil-hasil yang lebih baik (10:1-18).

Puncak uraian surat Ibrani adalah pemyataan bahwa oleh karena kurban Kristus,

maka segala dosa kita dilupakan dari ingatan Allah. "Sebab oleh satu kurban saja Ia

telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan. Jadi

apabila untuk semuanya itu ada pengarnpunan, tidak perlu lagi dipersembahkan

kurban karena dosa" (10:14,18).

Kita patut memuji Tuhan, karena tidak mungkin dan tidak perlu dipersembahkan

korban lagi bagi dosa. Sesungguhnya Ibrani adalah surat Kemerdekaan semua

orang yang percaya kepada Kristus.

. Bagian ketiga (10:19 - 13:25) berisikan peringatan. "Jadi, saudara-saudara, oleh

darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,

karena la telah membuka jalan yang baru .... " (10:19-20).

Setelah uraian dogmatis tentang pribadi Yesus Kristus dan pekerjaanNya, sekarang

tiba saatnya untuk mengingatkan tentang jawaban manusia yang pantas, yaitu iman

["Marilah kita menghadap Allah dengan keyakinan iman yang teguh“ ay.22],

pengharapan ["Marilah kita berpegang pada pengakuan tentang pengharapan

kita” ay.23] dan kasih ["Marilah kita saling memperhatikan", ay. 24].

Setelah beberapa peringatan dalam 10:26- 39, uraian tema dilanjutkan dalam pasal

11-13, sebagai berikut:

Fasal 11 dan 12 berkisar pada iman dan pengharapan. "Iman adalah dasar

dari segala sesuatu yang kita harapkan” (11:1). Ada hubungan erat antara

iman dan harapan.

Fasal 13 menguraikan tentang kasih, baik kasih persaudaraan, dan juga kasih

yang tertuju kepada orang yang hidup di luar persekutuan dengan Yesus

Kristus.

Fasal 12 adalah salah satu fasal yang banyak menjadi berkat untuk semua orang

Kristen. Inti rohani fasal ini berkisar pada memandang kepada Yesus dan menang

dalam ujian iman dan peperangan iman dalam hidup sehari- hari. Ayat 2a adalah

kunci untuk hal ini. Memandang kepada Yesus sekaligus berarti tidak melihat hal-

hal yang lain. Ada beberapa implikasinya :

Pandanglah kepada Yesus karena Dialah contoh kemenangan kita dalam

perlombaan iman. Pandanglah kepada Yesus, karena Dialah contoh kita dalam

peperangan rohani (ay. 1-3).

Pandanglah kepada Yesus, karena dengan demikian kita tinggal teguh dalam

menerima didikan Tuhan (ay. 4-11).

Pandanglah kepada Yesus, karena dengan demikian kita tidak menjadi lesu

dalam perlombaan itu (ay. 12-15).

Page 97: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

97

Pandanglah kepada Yesus, karena dengan demikian kita tidak melalaikan

kedudukan kita sebagai anak-anak sulung (ay. 16-17).

Pandanglah kepada Yesus, karena dengan demikian kita sampai pada tujuan,

yaitu kota surgawi (ay. 18-29).

7. Pesan

1. Nasihat.

Ibrani merupakan suatu imbauan yang mengingatkan bahwa kita harus maju terus,

bertumbuh dan menjadi dewasa. Kristen selalu tergoda untuk bertahan dalam suatu

titik, untuk memperkuat diri dan tidak berani menanggung risiko untuk lebih maju

dalam kehidupan iman.

2. Peringatan.

Nasihat untuk maju terus selalu diikuti dengan suatu peringatan akan adanya akibat

yang serius apabila tetap berdiam diri atau mundur. Khususnya perhatikan lima

pasal yang berisi peringatan:

a. Tidak bisa luput! Ibr 2:1-4

b. Berpegang teguh! Ibr 3:7-19

c. Tidak ada mundur! Ibr 6:1-20

d. Tidak ada korban lain! Ibr 10:19-39

e. Tidak bisa luput! Ibr 12:25-29

8. Ayat Mas: Ibrani 11:24-25

9. Tugas:

Page 98: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

98

SURAT-SURAT UMUN

Yang dimaksud dengan istilah Surat- surat umum adalah surat Yakobus, surat 1 dan 2

Petrus, surat I, 2 dan 3 Yohanes dan surat Yudas. Surat-surat ini tidak merupakan satu

kesatuan. Isinya berbeda, sama dengan penulisnya. Walaupun demikian dirasakan cocok

untuk memasukkan ketujuh surat itu dalam satu golongan. Sebabnya adalah bahwa semua

bersama-sama merupakan sumbangan dari kalangan di luar Paulus. Satu ciri khas adalah

bahwa alamatnya lebih umum dibandingkan dengan surat-surat Paulus. Hanya ada satu

pengecualian, yaitu surat 3 Yohanes yang dialamatkan kepada seorang yang bemama

Gayus.

YAKOBUS Pasal: 1 2 3 4 5

1. Isi Kitab: Kitab Yakobus terbagi atas 5 pasal. Yakobus ingin memberi nasehat dan

penghiburan kepada orang-orang Kristen yang mengalami pencobaan, kesusahan dan

penganiayaan karena iman Kristen. Dan juga Yakobus mengajarkan cara yang terbaik

untuk menghadapi pencobaan. Amanat dalam Kitab ini adalah bahwa iman Kristen

sesungguhnya wajib dinyatakan dalam perbuatan baik (orang Kristen wajib

menyatakan imannya melalui perbuatannya).

2. Penulis Dan Tujuannya

1) Penulis. Penulis surat ini hanya disebut Yakobus tanpa penjelasan lebih lanjut (1:1).

Ia adalah saudara laki-laki Yesus. Pada masa Yesus ada di dunia, ia seorang yang

tidak percaya (Yoh 7:2-5), tetapi ia melihat Yesus sesudah kebangkitan-Nya (1Kor

15:7) dan ia juga hadir pada hari Pentakosta (Kis 1:14). Ia kemudian menjadi

pemimpin gereja di Yerusalem (Kis 12:17; 15:13). Ia menjadi sangat dihormati

karena pengabdiannya, tetapi ia mati sebagai martir pada tahun 62 M. Perhatikan

bahwa ia menyebut dirinya 'hamba' saudaranya.

2) Tujuan penulisan. Yakobus menulis sebagai gembala untuk memberi semangat

kepada Kristen (misalnya Yak 5:7) dan juga untuk menegur mereka. Ia

menekankan pentingnya iman yang diwujudkan dalam perbuatan praktis.

3. Pembacanya

Yak 1:1 menceritakan kepada kita bahwa pembacanya adalah' dua belas suku yang

tersebar di perantauan' dan Yak 2:2 mengatakan bahwa mereka beribadah di suatu

rumah ibadat. Oleh karena itu, hampir dapat dipastikan bahwa mereka adalah orang-

orang Yahudi yang bertobat menjadi Kristen. Memperhatikan apa yang dikatakan

Yakobus tentang kekayaan, boleh jadi mereka adalah orang-orang miskin

4. Waktu

Menurut keterangan Yosefus, Yakobus mati syahid di Yerusalem pada tahun 62. Jelas

bahwa surat ini ditulis sebelum tahun itu. Ada beberapa hal dalam isinya yang

menolong kita untuk memastikan kapan kira-kira surat Yakobus ditulis, antara lain:

Masalah yang begitu dihebohkan di antara orang-orang Yahudi, yaitu syarat-syarat

terhadap orang-orang kafir yang rnasuk Kristen, tidak disinggung sama sekali dalam

surat ini. Itu berarti bahwa ada kemungkinan surat ini ditulis pada waktu jumlah orang

Page 99: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

99

Kristen yang berlatarbelakang agama kafir belum banyak, yaitu sebelum sidang di

Yerusalem pada tahun 49. Kalau itu benar, surat Yakobus merupakan tulisan yang

paling tua dalam seluruh Perjanjian Baru, yakni ditulis antara tahun 45 dan 49.

5. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Yakobus

Pokok pertama adalah tentang masalah pencobaan. Apabila orang Kristen

mengalami pencobaan, gampang dia mempunyai pikiran yang salah tentang Allah.

Tetapi kita harus mengingat beberapa hal, antara lain :

a. Pencobaan bukan dari Allah (1:13, 16-17).

b. Pencobaan datang karena "keinginan sendiri" (1:14-15).

c. Allah memakai pencobaan untuk memberi ketekunan (1:2-4).

d. Oleh sebab itu pencobaan membawa keuntungan bagi kita (1:2, 12).

e. Surat Yakobus menggarisbawahi apa yang dikatakan oleh Paulus dalam 1 Kor.

10:13 : Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan biasa, yang

tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu la tidak

akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu

dicobai la akan memberikan jalan keluar, sehingga kamu dapat

menanggungnya".

Ada tiga cara terbaik dalam menghadapi cobaan.

a. Cepat untuk mendengar (Yak 1:19-2:26).

b. Lambat untuk berkata-kata (Yak 1:19; 3:1-18).

c. Lambat untuk marah (Yak 1:19; 4:1-5:6).

Pendalaman

a. Bacalah Yak 3:1-18. Sebutkan mengapa orang Kristen harus lambat

berkata-kata.

b. Bacalah Yak 4:1-10. Sebutkanlah apa sebab kemarahan itu timbul?

Sebutkanlah pula cara penyelesaiannya (ada 10 perintah).

Pokok yang kedua adalah tentang hubungan para pembaca dengan Firman Tuhan

(1:19-25). Tidak cukup hanya menjadi pendengar Firman itu. Mereka harus

menjadi pelaku Firman Allah. Artinya demikian :

Orang Kristen dilahirkan kembali oleh Firman Allah. Hidup yang baru itu

bergantung dari Finnan Allah. Tanpa Firman Allah, maka hidup itu akan mati.

Oleh sebab itu orang Kristen harus selalu mendengar Firman Allah. Melalui

mendengar Firman Allah, maka Firman itu sendiri akan membendung kejahatan

yang ada di dalam diri manusia, dan menolong dia berperang melawan manusia

yang lama, yang masih tetap hidup walaupun sudah disalibkan (ay. 21, bnd.

Roma 6:6). Dengan demikian kita mengerti betapa pentingnya Firman yang

penuh kuasa "tertanam di dalam hati orang- orang Kristen".

Oleh sebab itu tidak cukup bilamana orang Kristen hanya mendengar Firman

Tuhan begitu saja. Dia hams menerima Firman Tuhan sedemikian rupa

sehingga Firman itu berfungsi di dalam dia. Kalau tidak, dia menipu diri sendiri

(ay. 22, bnd. Mat. 7:26).

Yakobus memakai ilustrasi tentang orang-orang yang hanya sepintas lalu

memandang mukanya di depan cermin (ay. 23 dan seterusnya). Dia tidak bisa

tahu sungguh-sungguh bagaimana mukanya itu. Demikianlah orang- orang

Page 100: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

100

yang hanya mendengar Firman Tuhan, tetapi tidak meresapinya dan

melaksanakannya. Hanya orang-orang yang "rneneliti" Firman Tuhan tidak

melupakannya, dan menjadi pelaku Firman Tuhan.

Hal ini dikaitkan dengan pokok ketiga, yaitu ciri khas dan bukti iman yang benar

(1:26 - 5:6).

a. Orang yang mendengar dan melakukan Firman Allah berlaku murnii dan

takbercacat (1:26-27).

b. Mereka tidak memandang muka (2:1-13).

c. Mereka berbuah di dalam kehidupan mereka. Iman tanpa perbuatan pada

hakekatnya adalah mati (2:14-26). Iman harus menyatakan diri dalam

kehidupan sehari-hari.

d. Mereka mengawasi diri sehingga tidak jatuh ke dalam dosa lidah (3:1- 12).

Kesimpulan Yakobus adalah bahwa barangsiapa yang tidak bersalah dalam

perkataannya, is adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan

seluruh tubuhnya (3:2).

e. Mereka tidak mementingkan diri sendiri, karena soal mementingkan diri

bukanlah hikmat yang datang dari atas, melainkan dari dunia (3:13-18).

Dengan demikian dia juga tidak iri hati. Kedua hal itu, yaitu mementingkan

diri dan iri hati, mendatangkan kekacauan dan segala macam kejahatan.

f. Mereka hidup saleh dalam segala perkara (4:1-5:6). Dia tidak bertengkar

dengan saudara-saudaranya. Sikap bertengkar datang dari hawa nafsu (4:1-

10). Mereka tidak memfitnah orang lain (4:11-12). Kita teringat akan satu

firman dari Paulus : "Hendaklah kamu sating mengasihi sebagai saudara dan

saling mendahului dalam member ”hormat" (Roma 12:10). Mereka tidak

melupakan Tuhan dalam segala perencanaan (4:13-17). Mereka tidak

memaksakan Tuhan untuk membuat mujizat. Akan tetapi mereka senantiasa

menambah : "Jika Tuhan menghendaki" (4:15). Mereka tidak

mengandatkan uang dan harta milik. Mereka tidak memperkaya diri

melalui cara yang tidak benar (5:1-6).

Bagian terakhir, yaitu 5:7-20 berisikan anjuran dan dorongan untuk tetap bersabar

dalam penderitaan. Dalam bagian ini ada tiga contoh yang diberikan dalam hal

kesabaran.

a. Petani yang sabar menanti hasil panennya.

b. Nabi-nabi yang tetap bersabar dalam penderitaan.

c. Ayub yang sabar, tekun, setia walaupun menderita.

Tuhan Yang Maha penyayang dan penuh belas kasihan, akan datang.

Yak. 5:13-16 menekankan pentingnya doa syafaat, terutama untuk orang-orang

sakit. Ini bukan tempatnya untuk menguraikan secara dalam. Kita hanya

mencantumkan beberapa rumusan singkat, antara lain :

a. Yang dimaksudkan di sini bukanlah "karunia untuk menyembuhkan" (1Kor.

12:30), yang diberikan oleh Tuhan menurut kehendakNya (1 Kor.12:11).

SuratYakobus berbicara tentang satu pelayanan yang merupakan pelayan

yang wajar di dalam setiap jemaat yang berfungsi secara sehat.

Page 101: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

101

b. Perlu diperhatikan bahwa anugerah Allah sewaktu-waktu beroperasi dengan

cara-cara yang khusus. Kita tidak boleh bertanya mengapa demikian. Tidak

ada alasan yang masuk akal, hanya bahwa Tuhan menghendaki demikian.

Sehubungan dengan memanggil para penatua jemaat dikatakan supaya

mereka "mendoakan yang sakit serta mengolesnya dengan minyak dalam

nama Tuhan" (ay. 14). Yang paling penting adalah istilah "dalam nama

Tuhan" yang berarti "percaya penuh pada kuasa nama Tuhan".

c. Dosa si pesakit dapat menjadi penghalang untuk penyembuhannya. Tetapi

tidak dapat dibenarkan kalau dikatakan bahwa setiap penyekit adalah akibat

dosa (bnd., "Jika ia telah berbuat dosa" ay. 15, Yoh. 9:1-3).

d. Ayat-ayat ini tidak banyak berbicara tentang iman si pesakit. Juga tidak

dikatakan bahwa setiap orang yang didoakan dengan iman akan sembuh,

hanya bahwa tidak ada sesuatu yang mustahil bagi Allah. Juga tidak

dikatakan bahwa bilamana seseorang tidak sembuh setelah didoakan, imannya

tidak beres.

Ayat-ayat ini bernada positif, dan kita tidak boleh menafsirkan secara negatif.

Maksudnya, Yak. 5:16 berkata bahwa doa orang benar, bilamana dengan

yakin didoakan, sangat benar kuasanya. Dalam ayat ini tidak ada

ditambahkan bahwa bilamana doa itu kurang diyakini, maka tidak ada kuasa

lagi pada Allah untuk menyembuhkan.

6. Ayat Mas: Yakobus 1:12

7. Tugas: Temukan ilustrasi-Ilustrasi.

Yakobus menggunakan ilustrasi yang jelas untuk menyampaikan ajarannya. Pelajarilah

ilustrasi-ilustrasi yang dipakainya dan pikirkan pesan apa yang disampaikannya kepada

Anda. Ilustrasi-ilustrasi tersebut dapat ditemukan dalam Yak 1:6, 11, 17, 23, 26; 3:3, 5,

7, 12; 4:14; 5:1-2, 7.

Page 102: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

102

1 PETRUS Pasal: 1 2 3 4 5

1. Isi Kitab: I Petrus terbagi atas 5 pasal. Rasul Petrus mau menjelaskan kepada orang-

orang Kristen yang sedang menderita, bahwa keselamatan kekal yang dimiliki itu

menjadi sumber kekuatan dalam ketaatan. Ketaatan kepada Yesus Kristus adalah dasar

yang kuat untuk dapat mengatasi penderitaan yang datang. Sedangkan penderitaan

sebenarnya bagi orang Kristen adalah jalan untuk menghasilkan kematangan rohani.

Tetapi perlu bagi jemaat yang sedang mengalami penderitaan ini, seorang pemimpin

yang baik. Jika tidak maka jemaat akan menderita lebih hebat lagi.

2. Penulis

1 Petrus. 1:1 berkata : "Dari Petrus, rasul Yesus Kristus". Jelaslah bahwa yang

dimaksudkan adalah Petrus yang sering kali disebutkan dalam kitab-kitab Injil dan

Kisah Para Rasul. Memang ada banyak penafsir yang meragukan hal itu dan

menganggap surat ini sebagai surat palsu. Kita tidak perlu menguraikan alasan-alasan

yang diberikan karena tidak ada yang cukup meyakinkan. Kita berkeyakinan Petrus,

rasul Yesus Kristus sebagai penulis surat ini.

Mari kita meringkaskan riwayat hidupnya. Ini dapat dibagi dalam empat periode:

1. Periode pertama, Simon yang disebut Petrus sebelum bertemu dengan Yesus.

2. Periode kedua, Petrus bersama-sama dengan Yesus sampai pada hari Pentakosta

yang pertama (Kis. 2).

3. Periode ketiga, Antara hari Pentakosta dan Sidang di Yerusalem (Kis. 15).

4. Periode keempat, Antara Sidang di Yerusalem sampai Petrus meninggal.

Periode Pertama

Sebenamya nama Petrus adalah "Simon" (Kis. 15:4; 2 Ptr. 1:1; Mrk. 1:16;Yoh. 1:45).

Kemudian dia pindah ke Kapernaum, bersama-sama dengan Andreas, saudaranya

(Mrk. 1:21, 29). Kedua kota tersebut terletak dekat Danau Genesaret (Mat. 4:18-22;

Mrk. 1:16- 20; Luk. 5:1-11). Pada waktu itu Petrus bekerja sebagai penjala ikan. Itu

juga pekerjaannya sampai Yesus memanggil dia untuk menjadi penjala manusia.

Petrus berkeluarga dan tinggal serumah dengan saudaranya dan

mertuanya (Mrk. 1:30). Rupa-rupanya Petrus kemudian melayani bersama-

sama dengan isterinya (1 Kor. 9:5). Ayahnya bemama Yohanes (Yoh.

1:43, 21:15) atau Yonas (Mrk. 16:17). Petrus tidal( berpendidikan tinggi

(Kis. .4:13). Tetapi temyata dia menguasai bahasa Yunani. Ada

kemungkinan bahwa dia menjadi murid Yohanes Pembaptis sebelum dia

bertobat dan menjadi murid Tuhan Yesus (Yoh. 1:35-43).

Periode kedua

Dalam Yoh. 1-.35-42 diceritakan tentang pertobatan Petrus. Kemudian dia dipanggil

menjadi hamba Tuhan (Mat. 4:8-20; Mik. 1:16-18; Luk. 5:1-11). Bersama-sama

dengan Yakobus dan Yohanes, Petrus adalah murid yang paling dekat dengan Yesus

(Mrk. 9:2; 5:37;14:33).

Page 103: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

103

Petrus menjadi pemimpin murid-murid yang lain. Seringkali dia berbicara atas nama

semua murid (Mat. 16:16; 17:24; 18:21; Yoh. 6:68). Petruslah yang paling berani dari

semua murid yang lain waktu Yesus ditangkap di taman Getsemani. Dialah yang

memutuskan telinga hamba Imam Besar dengan pedang. Tetapi justru dia yang jatuh

paling dalam pada waktu dia menyangkal Tuhan Yesus (Mat. 26:33, 35; Mrk. 14:33;

Yoh.18:10,15-16; Luk. 26:56-62). Kemudian Tuhan Yesus mengangkat dia kembali

(Yoh.21:15-19). Setelah Yesus bangkit dari antara orang mati, Dia menampakkan diri

kepada Petrus sebagai yang pertama dari murid-muridNya (1 Kor. 15:5; Luk. 24:34).

Periode ketiga dan keempat

Kita sudah lihat bahwa sebelum pencurahan Roh Kudus, Petrus menjadi pemimpin

para murid. Sesudah pencurahan itu (bnd. Kis. 2) dia menjadi pemimpin dalam gereja

mula-mula. Petrus berbicara dengan berani kepada orang banyak (Kis. 3:12 dst), pula

kepada pemimpin-pemimpin agama Yahudi (Kis. 4:8 dst., 5:29).

Petrus mengambil bagian dalam mengatur jemaat pertama dalam urusan intern. Dialah

yang menghukum Ananias dan Safira (5:1-11), yang paling terkenal di luar jemaat di

Yerusalem adalah Petrus (5:15).

Petrus memainkan peranan penting di dalam pelayanan di ladang misi pertama, yaitu di

Samaria (9:14-17). Di samping itu Petruslah yang pertama memberitakan Injil di

antara orang-orang kafir (10:1-48,15:7). Rupanya dikemudian hari dia menjadi

pemimpin untuk misi di antara orang-orang Yahudi (Gal. 2:7-8). Tetapi sebenarnya

pandangannya lebih luas dari pada itu (Kis. 15:7-9).

Sesudah itu tidak ada banyak keterangan yang pasti tentang Petrus. Menurut Gal. 2:11

dan sermonya dia pernah mengunjungi Antiokhia. Di mana terjadi pertengkaran antara

dia dengan Paulus. Pula ada kemungkinan besar bahwa dia beberapakali mengunjungi

jemaat di Korintus. Di sana ada yang disebut "golongan Kefas" (1 Kor. L:12). "Kefas"

berarti "batu karang" (bahasa Aram). Nama itu diberikan kepada Petrus oleh Tuhan

Yesus sendiri (Yoh. 1:42).

Setelah itu kita tidak mendengar apa-apa tentang pelayanan Petrus sebelum dia menulis

kedua surat ini. Ada tradisi yang agak tua yang mengatakan bahwa dia mati syahid di

Roma di bawah Kalsar Nero.

3. Alamat

Alamat surat ini adalah ”orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia,

Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia, yaitu orang-orang yang dipilih sesuai dengan

rencana Allah" (1:1-2). Di sini ada dua tafsiran :

a. Orang Kristen Yahudi yang tinggal di luar Palestina, yaitu daerah-daerah yang

disebut di atas. Istilah "pendatang" diartikan tentang orang-orang Yahudi yang

tinggal di perantauan.

b. Semua orang Kristen, karena istilah "dipilih sesuai dengan rencana Allah" baru

cocok kalau diartikan tentang semua orang Kristen di atas muka bumi. Dan

sebenarnya mereka adalah pendatang-pendatang di dunia ini yang menantikan

terwujudnya Yerusalem yang baru.

Page 104: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

104

Tafsiran yang kedua ini didukung oleh 1 Ptr.l:17 dan 2:11. Menurut kami maka

kedua tafsiran ini tidak perlu dipertentangkan satu dengan yang lain. Mengingat

hal-hal yang konkrit, yang menunjuk pada keadaan di dalam jemaat-jemaat

tertentu, maka agaknya surat ini mula-mula ditujukan kepada orang-orang

Kristen di wilayah-wilayah tersebut. Namun terkandung maksud yang lebih

luas, yaitu tiap-tiap orang Kristen, di manapun dia berada di dunia ini.

4. Latar Belakang

Menurut 1 Ptr. 5:12, Petrus menulis untuk menasihati dan meyakinkan, bahwa ini

adalah kasih karunia yang benar-benar dari Allah. Nasihat ini sangat perlu karena para

penerima dihambat (1:6-7; 3:14, 17; 4:1,12-14; 5:8-9), dan diejek (3:9, 16). Hal ini

terjadi karena Kristus (4:14, 16).

Petrus menasehati mereka tentang sikap mereka terhadap pemerintah dan negara. Hal

ini menunjukkan bahwa mereka sedang mengalami tekanan dari pihak lain (2:13, 17).

Juga ada urusan intern yang tidak beres, di mana perlu banyak nasihat (2:11 dst, 4:1-5,

5:2-3).

5. Waktu

Kebanyakan penafsir sependapat bahwa surat ini ditulis tidak lama sebelum Petrus

mati syahid di bawah Kaisar Nero. Rupanya penganiayaan yang dialami oleh jemaat

belum menjadi terorganisir, dan belum ada tanda bahwa orang-orang Kristen sudah

dibunuh. Tetapi jelas bahwa mereka hidup di bawah tekanan. Kebanyakan penafsir

berpendapat bahwa surat ini ditulis bare sebelum penganiayaan di bawah Kaisar Nero

menjadi berat, yaitu pada pertengahan tahun64.

6. Tujuan: Supaya dengan mengerti isi Kitab I Petrus, orang-orang Kristen dikuatkan

dalam menghadapi penderitaan dan tetap berdiri teguh dalam imannya.

7. Alamat

Alamat surat ini adalah ”orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia,

Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia, yaitu orang-orang yang dipilih sesuai dengan

rencana Allah" (1:1-2). Di sini ada dua tafsiran :

a. Orang Kristen Yahudi yang tinggal di luar Palestina, yaitu daerah-daerah yang

disebut di atas. Istilah "pendatang" diartikan tentang orang-orang Yahudi yang

tinggal di perantauan.

b. Semua orang Kristen, karena istilah "dipilih sesuai dengan rencana Allah" baru

cocok kalau diartikan tentang semua orang Kristen di atas muka bumi. Dan

sebenarnya mereka adalah pendatang-pendatang di dunia ini yang menantikan

terwujudnya Yerusalem yang baru.

Tafsiran yang kedua ini didukung oleh 1 Ptr.l:17 dan 2:11. Menurut kami maka

kedua tafsiran ini tidak perlu dipertentangkan satu dengan yang lain. Mengingat

hal-hal yang konkrit, yang menunjuk pada keadaan di dalam jemaat-jemaat

tertentu, maka agaknya surat ini mula-mula ditujukan kepada orang-orang Kristen

di wilayah-wilayah tersebut. Namun terkandung maksud yang lebih luas, yaitu

tiap-tiap orang Kristen, di manapun dia berada di dunia ini.

Page 105: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

105

8. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab I Petrus

Tema surat 1 Petrus adalah "Kristus, Harapan dan Teladan Kita". Tema ini

diuraikan dari dua segi, yaitu :

a. Keselamatan adalah hanya di dalam Kristus (1:3-2:10). Keselamatan itu

adalah dasar pengharapan kita.

b. Kristus adalah teladan bagi kehidupan Kristen yang sesungguhnya (2:11 -

5:11).

Sebagaimana disebut di atas, maka latarbelakang surat ini adalah penderitaan yang

sedang dialami oleh para pembaca surat ini. Belum ada penganiayaan yang sampai

membunuh mereka. Tetapi jelaslah bahwa mereka dihambat, diejek dan difitnah

oleh para lawan mereka: Pemerintah masih dianggap sebagai hakim yang baik yang

menghakimi segala kejahatan. Pemerintah masih bersikap melindungi orang-orang

Kristen (2:13-17).

Dalam situasi seperti itu Petrus ingin menguatkan para pembaca melalui surat ini

dan menekankan masa depan yang penuh dengan pengharapan untuk setiap orang

percaya. Mereka tidak usah putus asa walaupun ada tekanan dan penganiayaan.

Mereka diminta untuk mengangkat muka dan melihat ke depan.

Di Samping itu diuraikan tentang sikap orang-orang Kristen dalam menantikan

penggenapan pengharapan mereka, yaitu dengan sikap rendah hati dan sabar.

Pasal 1. ”Kristus, harapan kita"

Dasar pengharapan orang-orang Kristen adalah kasih karunia Allah yang

dinyatakan di dalam Yesus Kristus (1:2).

Dalam bagian pertama (1:3-2:10) Petrus mengucap syukur atas keselamatan yang

begitu mulia. Akibat dari keselamatan itu adalah suatu hidup yang penuh

pengharapan, karena orang-orang Kristen yang sedang menderita, akhimya akan

menerima berkat-berkat yang tersimpan di surga.

Itu sebabnya orang-orang Kristen patut bergembira walaupun ada banyak hambatan

dan penderitaan (bnd. 1:3-9).

Para nabi telah bemubuat tentang kasih karunia itu. Dan para malaikat ingin

mengetahuinya. Tetapi kasih karunia itu tidak terbatas pada zaman para nabi,

melainkan diuntukkan pada para pembaca surat ini jugs (bnd. 1:10-12).

Oleh sebab itu para pembaca diajak untuk sungguh waspada, dan meletakkan

pengharapan mereka seluruhnya atas kasih karunia Allah. Kasih karunia itu yang

mendatangkan keselamatan bagi mereka, cukup mahal harganya, yaitu mereka

ditebus dengan darah Kristus. Oleh sebab itu hendaklah mereka dalam cara bergaul

saling mengasihi, karena mereka telah menyucikan diri oleh ketaatan kepada

kebenaran (bnd. 1:13-25).

Yang paling penting adalah supaya mereka selalu menguatkan diri melalui Firman

Tuhan yang merupakan "air susu yang mumi dan yang rohani". Hubungan yang

akrab dengan Firman Tuhan sungguh penting mengingat bahwa mereka yang taat

kepada Finnan itu adalah "bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang

Page 106: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

106

kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya mereka memberitakan perbuatan-

perbuatan yang besar dari Allah."

Dulu mereka semua hidup di dalam kegelapan. Sekarang mereka telah beroleh

belas kasihan di dalam Kristus (bnd. 2:1-10). Dialah harapan kite satu-satunya di

tengah-tengah kesesakan.

Pasal 2 (1Pet 2:11-12).

Cara mengatasi penderitaan yang tidak wajar. Dalam bagian ini dijelaskan

mengenai cara hidup sebagai hamba Allah dalam menghadapi atau mengatasi

penderitaan, yaitu dengan hidup secara benar, dengan mengikuti teladan Tuhan

Yesus di dalam penderitaan-Nya.

a. Sebagai warga negara maka orang-orang Kristen harus tunduk kepada

pemerintah (bnd. 2:11-17). Sama halnya dengan hamba-hamba. Mereka harus

tunduk kepada tuan-tuan mereka (bnd. 2:18-25). Dalam hal ini Kristus adalah

teladan mereka. Petrus menguraikan ini dengan begitu indah, juga apa

sebabnya orang Kristen harus tunduk. (baca 2:19-25). Ayat 21 berbunyi

demikian : "Untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita

untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti

jejakNya".

Pasal 3-5 (1Pet 3:13-5:14).

Tanggapan yang baik dalam menghadapi pencobaan. Dalam bagian ini dijelaskan

bahwa tanggapan yang baik dalam menghadapi penderitaan akan menghasilkan

kesaksian yang baik kepada orang lain dan akan membawa keselamatan kepada

orang lain melalui pengenalannya akan Kristus.

a. Dalam fasal tiga Petrus meneruskan uraian tentamg cara hidup orang Kristen.

Bagian pertama berisikan nasihat kepada suami dan isteri yang menyangkut

hidup mereka bersama-sama (bd, 3:1-7).

b. Bagian berikut, yaitu 3:8 -4:19 berisi nasihat-nasihat tentang bertahan dalam

kesusahan dan penderitaan. Tidak bisa dihindari bahwa di dunia ini kita akan

mengalami banyak penderitaan, bahkan penganiayaan sebagai orang-orang

percaya. Firman Tuhan berkata : "Janganlah kamu heran akan nyala api siksaan

yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa

terjadi atas kamu" (4:12). Sikap yang sebenarnya untuk menghadapi hal

semacam itu adalah sikap bergembira dan bersukacita, karena Kristus akan

datang kembali untuk menyatakan kemuliaan Allah (4:13-19).

c. Bagian terakhir, yaitu 5:1-11, berisikan nasihatnasihat tentang mengurus rumah

Tuhan, yaitu jernaat. Ada nasihat kepada para penatua supaya mereka menjadi

gembala-gembala yang baik (5:1-4). Sekaligus juga ada nasihat kepada kaum

muda supaya mereka tunduk kepada orang-orang yang lebih tua.

Di samping itu ada suatu pola hidup yang berdasarkan teladan Kristus yang

patut dicontohi dalam pergaulan orang-orang Kristen, yaitu sebagaimana

dikatakan dalam 5:5 : "Kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap

yang lain, sebab Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihi orang

yang rendah hati".

Page 107: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

107

Prinsip rendah hati begitu penting, karena dengan sikap itu kita dapat "melawan

Iblis yang berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari

orang-orang yang dapat ditelannya" (5:8).

Seperti biasa dalam surat-surat pada abad-abad pertama, maka surat inipun

diakhiri dengan salam. Dalam ayat 13 disebut tentang kota Babilon.

Kebanyakan penafsir menganggap nama ini sebagai nama kiasan untuk kota

Roma.

9. Pesan

1) Allah selalu menang.

Petrus terus menerus menyatakan:

Belas kasihan dan kasih karunia Allah. 1Pe 1:3, 21; 2:9-10; 3:4; 5:10, 12

Kuasa keadilan Allah. 1Pe 1:17; 2:12; 3:22; 4:5, 17; 5:5, 6

Kekudusan Allah. 1Pe 1:16

Kehendak dan maksud Allah 1Pe 2:15; 3:17

Karunia-karunia Allah. 1Pe 4:10-11

2) Pandanglah pada Yesus.

Juruselamat yang menderita. 1Pe 1:18-21; 2:21-25

Gembala yang Agung. 1Pe 2:25; 5:4

Teladan untuk Kristen. 1Pe 2:21; 3:17-18; 4:13

3) Garis pemisahnya adalah ketaatan.

Manusia dibagi berdasarkan apakah mereka taat kepada Allah atau tidak. Kristen

menaati:

Yesus. 1Pe 1:14

Kebenaran, firman Allah atau Injil. 1Pe 1:22; 3: 1; 4:17 Orang bukan Kristen

tidak taat. 1Pe 3:1; 4:17

4) Menerima keadaan Anda.

Reaksi Kristen dalam menghadapi situasi sulit adalah menerima, bukan melawan.

Petrus mengatakannya dalam berbagai cara:

Serahkan kepada Allah. 1Pe 4:19; 5:6, 7

Tunduk atau dengan kata lain, terimalah keadaan yang Allah izinkan, tanpa

protes. 1Pe 2:13, 18; 3:1; 5:5

Jangan membalas dendam. 1Pe 3:9

10. Kesimpulan

Kitab I Petrus mengajarkan kepada orang-orang Kristen bahwa mengalami

penderitaan merupakan hal yang wajar, sebab melalui Penderitaan itu terbentuklah

kedewasaan rohani.

11. Ayat Mas: 1 Petrus 2:9

12. Tugas: Apa yang dihasilkan dari pengalaman penderitaan?

Page 108: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

108

2 PETRUS Pasal: 1 2 3

1. Mengapa Petrus Menulis?

Pendapat bahwa gereja-gereja dalam Perjanjian Baru tidak mempunyai masalah

merupakan suatu kekeliruan. Para pembaca dari surat ini sedang berada dalam bahaya

yang nyata.

1) Mereka harus meneruskan apa yang telah mereka mulai dan tidak menyerah kepada

godaan untuk berdiam diri. Terdapat kesempatan luas untuk bertumbuh.

2) Di daerah tempat mereka berada sedang berkembang banyak ajaran palsu yang

jahat. Para pengajar memaksakan ajaran tersebut mengatakan bahwa mereka adalah

Kristen, tetapi cara hidup mereka jauh menyimpang dari hal-hal yang diajarkan

oleh Yesus. Seakan-akan mereka mengatakan bahwa mereka memiliki suatu

pengetahuan istimewa yang memperbolehkan mereka tidak menaati peraturan.

Oleh karena itu, mereka mendukung perbuatan seksual secara liar dan

melakukannya atas nama Kristus! Mereka sudah kehilangan rasa malu, dan tidak

lagi peduli siapa yang mereka seret bersama mereka. Karena pada waktu itu cara

hidup begitu bebas, maka ajaran ini menarik banyak orang yang tidak sungguh-

sungguh ingin meninggalkan cara hidup mereka yang lama.

3) Kelompok lain adalah mereka yang menjadi sangat sinis tentang janji kedatangan

Yesus kembali. Tahun-tahun telah berlalu dan tidak terjadi apa- apa, oleh karena itu

mereka mulai meragukan apakah benar hal itu akan terjadi.

Semua keadaan itu sangat mengganggu jemaat Kristen yang masih muda, dan Petrus

menulis untuk meluruskan beberapa masalah di samping untuk mendorong mereka

agar tetap percaya kepada Tuhan.

2. Siapa Pembacanya?

Kita tidak tahu - sebab nama mereka tidak disebutkan dalam surat ini. Ada

kemungkinan mereka itu adalah kelompok yang sama dengan penerima surat pertama,

tetapi kita tidak pasti. Rupanya Petrus menulis surat ini karena merasa bahwa ajalnya

sudah dekat. Ia mengatakan bahwa tidak lama lagi ia akan meninggalkan mereka dan

kondisi ini adalah salah satu alasan mengapa ia ingin menuliskan sesuatu di atas kertas

selagi ia masih bisa melakukannya.

Tetapi kalau kita bandingkan dengan 3:1 jelaslah bahwa surat 2 Petrus dialamatkan

kepada orang-orang yang sudah menerima suratnya yang pertama.

Surat 1 Petrus berisikan nasihat-nasihat tentang masalah penganiayaan, yaitu bahaya

yang datang dari luar. Surat 2 Petrus lebih memusatkan pada bahaya rohani di antara

para pembaca sendiri. Bahaya itu lebih menakutkan daripada ba haya penganiayaan,

dan membutuhkan peringatan yang lebih keras. Maksud surat 2 Petrus adalah

memberikan peringatan terhadap pengajar-pengdjar sesat yang membentangkan

"pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan" (2:1).

Page 109: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

109

3. Isi Kitab: Isi Kitab II Petrus memperingatkan para pembacanya untuk bertumbuh di

dalam imannya. Di mana pertumbuhan iman dapat berjalan terus, walaupun ada

pengajar-pengajar palsu yang datang, pengejek-pengejek menyerang, karena Allah

telah menganugerahkan kuasa Ilahi bagi orang Kristen yang melawannya.

4. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab II Petrus

Tema surat ini adalah "Waspadalah Terhadap Penyesat-penyesat". Kita harus

bertanya: Penyesat-penyesat mana yang dimaksudkan ?

Menurut para penafsir maka ajaran sesat yang diajarkan di tengah-tengah jemaat itu

adalah fase pertama dari ajaran Guostik. (lihat surat Kolose). Kita tidak perlu

mengambil banyak waktu untuk menerangkan ajaran Gnostik. Yang penting adalah

supaya kita mengerti akan beberapa akibat ajaran itu supaya kita sendiri luput dari

bahaya itu.

a. Cara hidup mereka dikuasai oleh hawa nafsu (1 Ptr. 2:2,13 dst.).

b. Mereka mengucapkan kata-kata yang congkak dan hampa dan

mempergunakan nafsu untuk menyesatkan orang-orang yang barumenjadi

Kristen (2 Ptr. 2:18).

c. Mereka adalah orang-orang yang kikir, yang terlatih dalam keserakahan.

"Mereka adalah orang-orang yang terkutuk" (2 Ptr. 2:14-15).

d. Mereka tidak segan-segan menghujat kemuliaan (2 Ptr. 2:10 dst).

e. Kebinasaan tersedia bagi mereka (2 Ptr. 2:1, 3, 9,12).

f. Mereka menyangkal kedatangan Tuhan Yesus untuk kedua kalinya (2 Ptr.3:1-

7).

Surat 2 Petrus ditulis untuk menghadapi masalah-masalah seperti itu. Dalam tiga

fasal yang pendek itu Petrus menguraikan temannya, yaitu "waspadalah terhadap

orang-orang yang datang dengan ajaran-ajaran bahkan cara hidup yang

menyesatkan".

Pasal 1 (2Pet 1:1-21).

Fasal pertama menekankan bahwa hanya pengenalan akan Allah dan akan

Yesus Kristus dapat membendung bahaya kesesatan (1:2, 3, 5, 8). Yang

dimaksudkan oleh Petrus bukan sekedar menambah pengetahuan saja tetapi

satu pengetahuan yang memberikan keyakinan tentang keunggulan kebenaran

Firman Tuhan. Dengan kata lain, bukan menambah pengenalan, melainkan

pengenalan akan Allah yang menambahkan ilmu.

Oleh karena itu ada bahaya yang ditekankan dalam fasal pertama, yaitu:

o Bahaya pengenalan yang statis yang mengakibatkan hidup tanpa

pertumbuhan atau kemajuan (1:3-8). Dimana pengenalan yang benar akan

Allah diabaikan, tidak mungkin ada pertumbuhan rohani.

o Bahaya pengenalan yang tidak disertai oleh perbuatan (1:9-,15).

Pasal 2 (2Pet 2:1-22).

Pengajaran peringatan untuk orang Kristen agar sadar akan adanya penghalang-

penghalang dari guru-guru palsu.

Page 110: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

110

a. Fasal kedua cukup keras menentang pengajar-pengajar yang sesat. Fasal ini

sangat aktuil juga pada masa kini. Biasanya kita kurang senang

diperhadapkan dengan perkataan yang sedemikian kerasnya dan yang bernada

hukuman terhadap orang lain. Kita lebih cenderung untuk membiarkan segala

macam masuk ke dalam gereja-gereja kita.

Rumusan Petrus adalah bahwa segala sesuatu yang tidak memuliakan Kristus

dan yang membinasakan jiwa, tidak boleh dibiarkan. Segala ajaran harus

diuji, dan ajaran yang sesat janganlah disambut di tengah-tengah jemaat.

Sidlow Baxter berkata "Seekor ular memang indah, tapi membawa maut.”

Kalau kita berkompromi dengan kenajisan dan ajaran sesat, kita tidak lagi

boleh disebut Kristen, tetapi murtad.

Pasal 3 (2Pet 3:1-38).

Pengajaran tentang menghadapi atau melawan para pengejek yang berusaha

menghancurkan pengharapan orang-orang Kristen.

Dalam fasal 3, Petrus secara khusus membahas pertanyaan-pertanyaan tentang

kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Sebagaimana disinggung di atas, maka

para penyesat menyangkal Tuhan Yesus. Untuk menyelamatknn situasi itu maka

Petrus menekankan beberapa hal, antara lain :

Tuhan pasti akan datang kembali. Oleh karena itu bersiap-sedialah untuk

menyambutNya. "Hari Tuhan akan tiba seperti pencuri" (2 Ptr. 3:8-10).

Di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun, dan seribu tahun sama

seperti satu hari (2 Ptr. 3:8).

Dalam menantikan kedatangan Tuhan Yesus sikap orang-orang Kristen sangat

penting, yaitu "menantikan dan mempercepat kedatangan Allah" melalui

keterlibatan kita di dalam tugas misi dapat kita bekerja bersama-sama dengan

Allah untuk mempercepat kedatanganNya.

Kesimpulan

Ada dua hal yang penting yang ditekankan di dalam surat ini, yaitu "pengenalan

yang benar" dan "pengharapan yang pasti." Kedua hal ini tidak bisa dipisahkan

satu dari yang lain. Pengenalan yang benar adalah dasar untuk pengajaran yang

benar, yang senantiasa bertalian dengan hidup yang suci. Kita sudah melihat bahwa

pengajaran yang sesat bertalian dengan hidup yang tidak suci (1:5-10; 3:14,17,1;

2:1,10,14,19). Dengan demikian surat dua Petrus menjadi aktuil bagi kita yang

hidup pada abad ini.

5. Ayat Mas: 2 Petrus 5:10

6. Tugas:

Page 111: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

111

1 YOHANES Pasal: 1 2 3 4 5

1. Penulis

Surat 1 Yohanes 1:1-3 memberikan beberapa penjelasan tentang si penulis antara lain:

1. Dia adalah saksi mata dari hidup dan pelayanan Yesus. Itu berarti bahwa dia

menjadi murid Tuhan Yesus waktu Yesus melayani di dunia ini (bnd. 4:14).

2. Dia sendiri bersaksi tentang perbuatan Yesus. Itu berarti bahwa dia adalah hamba

Tuhan (bnd.4:14).

3. Dia adalah seorang pemimpin yang menulis dengan wibawa rasuli (bnd. istilah :

"Aku menulis kepada kannu" 2:12-14).

Kalau kita membandingkan 1 Yohanes dengan Injil Yohanes, maka jelas bahwa

penulisnya sama. Kedua-duanya menekankan bahwa Yesus adalah Finnan (Yoh. 1:1 =

1 Yoh. 1:1); dan bahwa Firman itu telah menjadi manusia (Yoh.1:14 = 1 Yoh. 1:2).

Istilah istilah yang sering dipakai dalam Injil Yohanes muncul juga dalam 1 Yohanes,

contohnya "hidup" dan "maut" (I Yoh. 3:14); 'Terang" dan "kegelapan" (1 Yoh. 1:5-7);

"Allah" dan "dunia" (1 Yoh. 2:15-16); "kebenaran" dan "dusta" (1 Yoh. 2:4).

Kesimpulan kita adalah bahwa 1 Yohanes ditulis oleh Yohanes, rasul Yesus Kristus.

Surat ini ditulis pada waktu Yohanes tinggal di Efesus, yakni antara tahun 80-90.

Menurut tradisi lama, maka surat I Yohanes ditulis sebelum Injil Yohanes.

2. Alamat Para pembaca pertama dari surat ini adalah satu jemaat di Asia Kecil yang mempunyai

hubungan yang erat dengan Yohanes (2:7, 18, 20, 21, 24, 27; 3:11). Tida ada banyak

kutipan dari Perjanjian Lama. Itu berarti bahwa para pembaca berlatar belakang agama

kafir sehingga mereka tidak mempunyai banyak pengetahun tentang Perjanjian Lama.

Pandangan ini dikuatkan oleh peringatan untuk tidak menyembah berhala (5:21). Yang

jelas ialah bahwa Yohanes mengenal mereka secara dekat. Itu sebabnya dia memakai

istilah "Anak-anakku" (2:1).

3. Latarbelakang

1. Yohanes menulis untuk memberi nasihat tentang sikap para pembaca menghadapi

guru-guru palsu. Guru-guru palsu itu berasal dari mereka sendiri (2:19). Pada

hakekatnya pengajaran mereka adalah bahwa mereka menyangkal Yesus sebagai

Kristus (2:22; bnd. 4:3 dst). Di samping itu ada hal-hal yang tidak beres dalam

kesucian hidup. Yohanes berkata bahwa barangsiapa yang memiliki kebenaran;

juga harus melakukan kebenaran (3:7).

2. Surat 1 Yohanes ditulis untuk memberi nasihat dan dorongan yang positif. Dalam

1:4 Yohanes berkata : "Supaya sukacita kami menjadi sempuma". Dalam 5:13 dia

menjelaskan maksudnya, "Supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah,

tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal". Kalau kita bandingkan dengan Yoh.

20:31, maka kita simpulkan bahwa Injil Yohanes ditulis "supaya mereka percaya",

sedangkan 1 Yohanes ditulis "supaya mereka yang sudah percaya akan tahu apa

yang mereka miliki di dalam Kristus.

Page 112: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

112

Dengan demikian sukacita Yohanes menjadi sempuma. Yohanes tidak hanya mau

mengantar mereka kepada Kristus, dia ingin membina mereka dalam langkah-

langkah berikut dalam kehidupan mereka.

4. Isi Kitab: Kitab I Yohanes terbagi atas 5 pasal. Di dalam Kitab ini diuraikan dengan

jelas bagaimana seorang Kristen mengetahui ajaran sesat agar tidak termakan oleh

ajaran sesat tersebut. Dan juga diuraikan tanda-tanda bahwa seseorang memiliki hidup

kekal.

5. Intisari Berita Satu Yohanes Tidak gampang melihat tali merah dalam surat ini. Tetapi ada beberapa hal yang

menonjol, yang dapat disusun di sekitar tema "Persekutuan Kasih."

Sidlow Baxter membagi surat ini dalam tujuh pertentangan yang menyoroti arah

perhatian penulisnya. Dengan demikian dia membedakan antara persekutuan yang

benar dan persekutuan yang salah. Tujuh pertentangan ini adalah sebagai

berikut:

1. Terang dengan gelap (1:5-2:11).

2. Bapa dengan dunia (2:12-2:17).

3. Kristus dengan antikristus (2:18 - 2:28).

4. Pekerjaan baik dengan pekeijaan jahat (2:29 - 3:24).

5. Roh Kristus dengan roh penyesat (4:1-4:6).

6. Kasih dengan munafik (4:7 - 4:21)

7. Orang yang berasal dari Allah dengan orang lainnya (5:1 - 5:21).

Ini menolong kita untuk mengerti akan isi surat ini, yaitu bahwa di dunia ini ada dua

kuasa yang berperang untuk merebut manusia. Yohanes menguraikan hal ini dari segi

persekutuan orang Kristen yang merupakan terang yang harus menghindari kegelapan

dalam bentuk apapun.

Bagian pertama, yaitu 1:1-4, meletakkan dasar untuk tema kita dengan menjawab

pertanyaan: Orang-orang Kristen mempunyai persekutuan dengan siapa?

Yang ditekankan dalam surat ini bukan satu uraian yang dogmatis dan sistematis

mengenai dasar persekutuan kasih, melainkan satu pribadi, yaitu Allah Bapa dan

Yesus Kristus. Allah sendiri adalah landasan persekutuan orang-orang Kristen.

Bagian kedua, yaitu 1:5 2:3 7, menerangkan syarat-syarat untuk hidup dalam

persekutuan itu, yaitu:

a. Hidup di dalam terang (1:5-7).

b. Mengaku dosa (1:8-10).

c. Jangan hidup di dalam dosa (2:1-2).

d. Tinggallah di dalam kasih persaudaraan dan janganlah mengasihi dunia

(2:3-17).

Bagian ketiga, yaitu 2:18-2:27, menguraikan pertentangan antara Kristus dan

Antikristus. Oleh karena surat ini ditulis kepada orang-orang yang sudah mengenai

Kristus secara pribadi (bnd. istilah "Anak-anakku", 2:1), maka Yohanes mau

mengarahkan mereka dalam menghadapi pengajar-pengajar sesat yang sedang

mengancam mereka. Yohanes memakai beberapa istilah supaya lebih jelas sifat

musuh-musuh orang-orang Kristen:

a. Antikristus-antikristus (2:18).

b. Orang-orang yang berusaha menyesatkan mereka (2:26).

c. Pendusta-pendusta (2:22).

d. Nabi-nabi palsu (4:1).

Page 113: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

113

Dalam surat ini nampak tiga ciri khas pengajaran sesat, yaitu :

a. Mereka menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus (2:22-23). Itu berarti bahwa

doktrin mereka salah.

b. Mereka mengajar bahwa kesucian hidup tidak penting. Mereka berkata bahwa

orang-orang Kristen dapat mengenai Allah tanpa menuruti perintahNya (2:4-

5,15-17). Menurut Yohanes tidak mungkin mengenai Kristus dan pada waktu

yang sama hidup di dalam dosa (3:3, 7-10).

c. Mereka menganggap diri lebih rohani daripada orang-orsng Kristen lainnya.

Mereka berkata bahwa mereka mempunyai pemyataan-pemyataan rohani yang

khusu. Menurut Yohanes itu tidak benar, karena tidak ada pemyataan-

pemyataan khusus yang lebih rohani daripada yang diberikan kepada semua

orang yang mempunyai pengurapan dari Yang Kudus (2:20,27). Kebenaran itu

mempersatukan dan tidak mengenai golgngan-golongan menurut tingkat rohani

yang berbeda-beda.

Bagian keempat, yaitu 2:28 - 5:12, menguraikan sikap para pembaca dalam

melawan pengajaran yang sesat, dan hidup saleh di dalam dunia ini, antara lain:

a. Tinggalah di dalam Kristus (2:28-29).

b. Kejarah kesucian (3:1-10).

c. Peliharalah kasih persaudaraan (3:11-18,4:7-21).

d. Hindarilah kebimbangan (3:19-24). Bandingkan istilah "mengetahui" yang

menggarisbawahi pentingnya memperoleh kepastian tentang Allah dan Kristus.

Istilah ini dipakai lebih kurang 40 kali dalam surat ini.

e. Ujilah setiap roh (4:1-6).

f. Percayalah kepada Kristus, karena iman mengalahkan dunia (5:1-5).

Barangsiapa yang percaya kepada Kristus, memiliki hidup (5:6-12).

Kesimpulan: Yang penting dipelihara oleh setiap orang Kristen adalah "kebenaran"

yang tidak mengenal kompromi dan "kasih". Irving L. Jensen

berkata : 'True doctrine is the foundation of life with God Christian love is the

natural expression of life with God".

Bagian terakhir, yaitu 5:13-21, menyangkut keyakinan akan hidup kekal. Yohanes

tidak mau mengakhiri surat ini tanpa mengarahkan pandangan para pembaca pada

hidup kekal yang begitu pasti. Dalam sembilan ayat ini istilah "kita tahu" diulangi

terus menerus untuk menggarisbawahi suasana keyakinan. Yohanes ingin

menunjukkan bahwa barangsiapa yang percaya dan taat kepada Injil, memiliki

kepastian akan berkat-berkat suigawi, yang sudah dimiliki sekarang, tetapi baru

akan dinikmati sepenuhnya dalam kekekalan.

6. Outline

Kata Pendahuluan : 1:1-4.

I. Persyaratanbagipersekutuan(1:5-2:17).

II. Musuh-Musuhpersekutuan(2:18-27)-

III. Berjalan Dalam Terang Berarti Hidup Dalam Kasih Persaudaraan (2:28-3:22).

IV. Hubungan Antara Kasih Persaudaraan Dan Iman Yang Benar (3:23-5:12).

V. Tentang Hidup Kekal (5:13-21).

7. Ayat Mas: 1 Yohanes 5:11-13

8. Tugas:

Page 114: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

114

2 YOHANES

Pasal: 1

1. Penulis

Kalau kita membandingkan 1 dan 2 Yohanes, jelaslah bahwa penulisnya sama, yaitu

rasul Yohanes. Dia memperkenalkan diri sebagai "penatua". Gelar itu cocok sekali

untuk Yohanes, karena pada waktu dia menulis surat ini dia sudah tua. Gelar itu

merupakan gelar kehormatan bagi Yohanes. Sebabnya Yohanes memperkenalkan diri

dengan memakai gelar ini, tanpa menyebut namanya, ialah bahwa dia sudah cukup

dikenal oleh para pembaca dengan gelar itu. Semua penafsir sependapat bahwa ketiga

surat Yohanes ditulis pada waktu yang sama, yaitu antara tahun 80 dan 90.

2. Alamat

Alamatnya adalah "Ibu yang terpilih". Di sini ada dua tafsiran:

1. Ada yang berpendapat bahwa surat ini merupakan satu-satunya surat dalam

seluruh Perjanjian Baru yang dikirimkan kepada seorang ibu Kristen.

2. Ada yang berpendapat bahwa yang dimaksudkan dengan alamat ini adalah satu

jemaat dengan anggota-anggotanya.

Menurut pendapat kami maka sebaiknya istilah "ibu yang terpilih" diartikan tentang

satu jemaat. Yang meyakinkan kami adalah ayat 4-5 dan ayat 8-10. Kedua bagian ini

jelas berbicara tentang keadaan satu jemaat. Dari lain segi tidak ada ajaran-ajaran

khusus untuk para ibu di dalam surat ini. Dalam gereja mula-mula ada pandangan

bahwa jemaat merupakan ibu untuk semua orang percaya, yaitu bahwa istilah "anak-

anaknya" melambangkan anggota-anggota jemaat. Bandingkan Gal. 4:26-31.

Dalam ayat 13b ada salam dari "anak-anak saudaramu yang terpilih", Istilah itu

sebaiknya diartikan tentang satu jemaat yang lain yang mengirimkan salam kepada

mereka. Jemaat itu terdapat di salah satu kota di Asia Kecil.

3. Latangbelakang

Latarbelakang surat ini dilaporkan di dalam ayat 7 : "Banyak penyesat telah muncul

dan pergi ke seluruh dunia", Yohanes menulis untuk memberi nasihat bagaimana

menghadapi para penyesat.

4. Isi Kitab: Kitab II Yohanes hanya terdiri dari 1 pasal. Kitab ini pertama-tama ditujukan

kepada "Ibu yang terpilih dan anak-anak-Nya" tetapi juga untuk semua orang Kristen

di dunia. Isi Kitab II Yohanes bertujuan memperingatkan agar para pengajar ajaran

sesat tidak diperbolehkan masuk ke dalam persekutuan orang Kristen, dan orang

Kristen harus tetap hidup dalam ajaran yang benar.

5. Intisari Surat Dua Yohanes Dalam pembukaan (ay. 1-3) surat ini perkataan "kebenaran" (bahasa aslinya)

disebut empat kali. Oleh karena itu tema surat ini adalah "Berjalan Dalam

Kebenaran."

Bagian ajaran dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu :

a. Ayat 4-6 yang menerangkan tentang kelakuan orang Kristen, yaitu segi praktis

dari "hidup dalam kebenaran". Kita harus berjalan dalam kasih.

Page 115: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

115

b. Ayat 7-11 menerangkan segi doktrin. Kita harusberhati-hati. Jangan sampai

kita jatuh dalamkesesatan.

Penyesat-penyesat itu tidak mengaku bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai

manusia (ayat 7). Ajaran sesat itu sama bentuknya seperti di dalam satu Yohanes.

Kata kunci terdapat di dalam ayat 8, yaitu "Waspadalah". Bisa jadi para penyesat

mempunyai ajaran yang menarik sekali, tetapi dalam hal itu Yohanes memberi

lampu merah yang berbunyi demikian "Setiap orang yang tidak tinggal di dalam

ajaran Kristus tidak memiliki Allah" (ayat 9). Nasihat konkrit untuk melawan para

penyesat terdapat dalam ayat: 1011. Kita tidak akan menyambut para hamba

Tuhan yang sesat. Kita akan menolak mereka, bahkan tidak memberi salam

kepada mereka. ”Sebab barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat

bagian dalam perbuatannya yang jahat" (ay.11).

Ada banyak orang pada masa kini yang menuduh Yohanes karena sikapnya yang

seolah-olah keras sekali. Tetapi kita harus bertanya: Kasih apa yang membiarkan

para penyesat merembes dalam jemaat ? Kasih persaudaraan menuntut bahwa

para penyesat ditolak. Semua ini adalah sikap seorang dokter yang mempedulikan

pasiennya. Kalau diagnosa sudah ditentukan, maka dokter dapat mengetahui obat

mana yang paling tepat, supaya pasiennya sembuh, dan sewaktu-waktu perlu

operasi. Bisa jadi obat itu pahit rasanya atau operasi, yang harus dijalankan cukup

berat. Tetapi segala cara ditempuh, asal pasien sembuh. Demikian sikap setiap

orang yang mengasihi sesamanya.

Kesimpulan

Keadaan Jemaat pada waktu itu sedang diganggu oleh pengajar-pengajar sesat,

yang tidak mengakui Yesus Kristus sudah datang ke dunia sebagai Tuhan dan

Juruselamat manusia. Para penyesat itu berusaha menarik orang-orang Kristen

untuk mengikuti ajarannya. Tetapi Rasul Yohanes segera mencegahnya dengan

ajaran-ajaran Firman Allah.

5. Ayat Mas: 2 Yohanes 1:9

6. Tugas: Baca 2 Yohanes 1:4-11... Ajaran apakah yang harus diikuti oleh orang

Kristen? Dan apakah bukti daripada orang Kristen yang hidup dalam ajaran Tuhan

Yesus?

Page 116: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

116

3 YOHANES Pasal: 1

1. Alamat

Surat Yohanes yang kedua dialamatkan kepada satu jemaat. Surat yang ketiga

dialamatkan kepada seorang pribadi, yaitu Gayus. Jelaslah bahwa dia kawan Yohanes,

dan mungkin dia bertobat melalui pelayanan Yohanes (ayat. 3-4). Kita tidak tahu

dengan pasti siapa Gayus itu, tetapi ada kemungkinan besar bahwa dia adalah anggota

salah satu jemaat di Asia Kecil.

2. Latar Belakang

Rupa-rupanya ada beberapa saudara yang telah datang kepada Yohanes dan

melaporkan tentang keadaan jemaat. Dalam laporan itu disinggung tentang kebaikan

Gayus dalam membuka pintu rumahnya untuk menyambut hamba-hamba Tuhan (ay.

5). Hal itu menggembirakan hati Yohanes.

Dia juga menyinggung tingkah laku Diotrefes yang tidak baik, dan minta supaya Gayus

tidak meneladani kehidupannya. Ada juga orang yang ketiga, yaitu Demetrius.

Rupanya dia orang baik (ay. 12) dan dapat dicontoh kehidupannya. Kita mengerti

bahwa ketiga-tiganya adalah anggota jemaat yang sama. Dalam ayat 9, Yohanes

melaporkan bahwa dia pemah menulis surat kepada jemaat itu. Kalau surat yang

dimaksudkan adalah 2 Yohanes, maka kita mengerti kondisi jemaat lebih dalam dari isi

surati Yohanes ini.

3. Penulis dan waktu

Kitab 3 Yohanes ditulis oleh penulis yang sama dari Kitab 1 dan 2 Yohanes, yaitu

Rasul Yohanes. Tahun penulisan Kitab ini juga sama yaitu, sekitar tahun 90 Masehi

dan ditulis dari Kota Efesus.

4. Isi Kitab: Kitab tiga Yohanes terdiri dari 1 pasal. Tujuan utama penulisan Kitab tiga

Yohanes ialah, Rasul Yohanes ingin memberi perintah kepada orang-orang Kristen,

agar mau menerima dan memberi pertolongan kepada hamba-hamba Tuhan yang

sedang dalam perjalanan. Dan juga Rasul Yohanes ingin memperkenalkan kepada

Gayus seseorang yang bernama Demetrius.

5. Intisari Berita Tiga Yohanes

Surat ini berkisar pada sikap orang-orang Kristen dalam hal menyambut dan

membantu para hamba Tuhan dalam pelayanan. Kita didorong untuk mengikuti

teladan Gayus dan bukan Diotrefes yang hanya mencari kepentingannya sendiri.

Jadi tema surat ini adalah "Petunjuk Mengenai Melayani Para Hamba Tuhan."

Semua orang yang membuka pintu rumahnya untuk menyambut hamba-hamba

Tuhan, sebenarnya membuka pintu rumahnya untuk Tuhan sendiri. Orang-orang

yang demikian itu adalah kawan-kawan sekerja "untuk kebenaran" (ay. 8).

Lain perkara dengan Diotrefes (ayat 9). Dia ingin menjadi orang terkemuka.

Dengan lain kata, dia mencari keuntungan diri sendiri. Dengan demikian jelas

bahwa dia melawan kasih, karena kasih tidak mungkin mencari keuntungan sendiri.

Doktrinnya bisa jadi benar, tetapi hatinya tidak beres. Ini berbicara soal mencari

Page 117: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

117

kedudukan, ingin menjadi orang besar dan sebagainya. Firman Tuhan menentang

sikap itu. Boleh dikatakan bahwa orang seperti itu hidup di luar kasih

persaudaraan.

6. Ayat Mas: 3 Yohanes 1:4

7. Tugas: Dalam Kitab III Yohanes dapat dilihat tiga macam kepribadian:

Demetrius

Demetrius adalah seorang yang karena nama Tuhan Yesus, melayani berkeliling.

Demetrius ini mempunyai kesaksian hidup yang baik, dan hidup dalam kebenaran.

Pribadi yang pertama ini, mewakili setiap pelayan/hamba Tuhan yang berkeliling.

Gayus

Gayus adalah seorang anggota jemaat yang membuka pintu/rumahnya untuk

memberi pertolongan kepada hamba-hamba Tuhan yang singgah di desanya.

Diotrefes

Diotrefes adalah seorang yang tidak mau menolong dan menerima hamba Tuhan,

karena ia terlalu mementingkan diri sendiri, dan ia mau menjadi seorang yang

terkemuka. Ia adalah seorang yang sombong. Ini menandakan keadaan hatinya

yang tidak memiliki kasih.

Pendalaman

o Sebagai anak-anak Allah, siapakah dari ketiga pribadi itu yang hendak

saudara teladani ?

Pelajaran rohani apakah yang saudara terima setelah mempelajari kitab ini ?

Page 118: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

118

KITAB YUDAS Pasal: 1

Yang kita hadapi saat ini adalah salah satu dari surat-surat terpendek dalam Perjanjian

Baru, tetapi surat ini benar-benar padat dengan makna. Surat ini mengingatkan kitajika kita

mengasihi orang, kita kadang-kadang harus berlaku jujur, terus terang dan tegas terhadap

mereka.

1. Siapakah Yudas?

Ia sendiri mengatakan bahwa ia 'saudara Yakobus' (1) atau dapat Anda anggap saudara

Yakobus yang terkenal itu. Jadi, siapakah Yakobus? Hanya ada satu orang yang cocok

dengan gambaran itu, yaitu Yakobus saudara Yesus. Berarti Yudas tentu adalah

saudara dari Yesus juga (lihat Mar 6:3; Mat 13:55). Namun demikian, Yudas tidak

pernah menyebut dirinya seorang rasul (walaupun ia berbicara tentang mereka)! Ini

berarti kita sedang berhadapan dengan seorang yang rendah hati dan sederhana yang

tidak ingin menonjolkan diri.

2. Kapan Dan Mengapa Ia Menulis?

Dari caranya ia membicarakan iman dan pengajaran para rasul, tampaknya Yudas

menulis dengan baik pada zaman Perjanjian Baru, meskipun kita tidak dapat benar-

benar memastikannya. Tetapi ada yang berpendapat bahwa surat ini ditulis sekitar

tahun 70-80 sesudah Masehi.

Seperti juga banyak gereja-gereja dalam Perjanjian Baru, jemaat ini pun berada dalam

kesulitan, dan yang lebih buruk lagi, masalah itu terjadi di dalam lingkungan gereja.

Banyak orang mengaku bahwa mereka Kristen, tetapi mereka membawa jemaat pada

kehidupan yang tidak senonoh, menyebarkan pemikiran-pemikiran yang palsu dan

tidak bermoral.

Pula, mereka seolah-olah terlihat sedang melakukan ajaran yang 'lebih rohani' dan

'yang lebih tinggi'. Yudas bermaksud untuk menulis kepada mereka surat yang lebih

panjang dan tidak tergesa-gesa tentang ajaran Kristen, tetapi penulisan ini harus

dilakukan dengan cepat. Inilah sebabnya mengapa surat Yudas dan 11 Petrus banyak

kemiripannya. Entah Yudas yang mengutip Petrus dan menyesuaikannya dengan gaya

tulisannya, atau mungkin ia dan Petrus mendapatkan beberapa traktat yang sama.

Hasilnya adalah sepucuk surat yang penting, berbobot dan sarat dengan petunjuk.

3. Bagaimana Tentang Henokh?

Satu hal yang tidak biasa mengenai Yudas ialah bahwa ia tidak hanya mengutip

Perjanjian Lama dan para rasul, tetapi ia juga mengutip kitab-kitab yang tidak kita

punyai dalam Alkitab. Kitab Henokh (14, 15) adalah buku agama yang populer dan

yang sangat banyak dikenal orang pada zaman itu. Pengangkatan Musa (9) merupakan

contoh lainnya. (Ada cerita tentang Mikhael yang dikirim untuk menguburkan Musa

dan bertemu dengan Iblis yang menuntut tubuhnya sebab Musa seorang pembunuh.

Mikhael menyerahkan keputusan itu kepada Allah). Mungkin ada pula rujukan lainnya,

tetapi semua ini tidak berarti bahwa Yudas menganggap kutipan itu setara dengan

Alkitab. Dalam Perjanjian Baru terdapat beberapa kali penulis mengutip ucapan-

ucapan atau tulisan-tulisan terkenal lain hanya untuk menegaskan suatu pendapat, sama

seperti yang dilakukan oleh pengkhotbah-pengkhotbah dewasa ini yang mungkin

mengutip dari karya Shakespeare atau Perjalanan Seorang Musafir, misalnya.

Page 119: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

119

4. Isi Kitab: Kitab Yudas hanya terdiri dari satu pasal. Di dalam Kitab ini Yudas

menasehati setiap orang Kristen untuk tetap berjuang mempertahankan iman yang telah

disampaikan oleh hamba-hamba Tuhan.

5. Intisari Berita Surat Yudas

Setelah Yudas menguraikan panjang lebar tentang bahaya murtad, dia sampai pada

nasihat-nasihat positif tentang cara menghadapi kemurtadan. Semuanya

disimpulkan dalam ay. 17-23. Tema yang mencakup maksud dan isi surat ini

adalah "Berdiri Teguh Di Dalam Kasih Allah."

Surat ini terdiri dari dua bagian :

a. Ayat 3-16 menyatakan apa sebabnya kita harus "berjuang untuk

rnempertahankan iman", yaitu untuk melawan pengajar-pengajar yang sesat.

b. Ayat 17-25 menyatakan cara "berjuang untuk rnempertahankan iman" yaitu

dengan menunjukkan perbekalan kita yang sesungguhnya :

1) Hidup di dalam Firman Tuhan (ay. 17- 19). Di dalam Firman Tuhan ada

penjelasan tentang pengajar-pengajar yang sesat. Itu sebabnya Firman

Tuhan begitu penting bagi kita. Kita harus mendapat pengetahuan tentang

pengajaran-pengajaran yang sesat dan dilengkapi dengan karunia membeda-

bedakan roh. Semuanya mengalir kepada kita melalui Firman Tuhan.

2) Membangun kerohanian kita di atas dasar iman kita yang suci. Dasar iman

kita adalah kebenaran Firman Tuhan, yang harus menjadi makanan rohani

bagi kita (ay. 20).

3) Berdoa (ay. 20).

4) Menantikan rahmat Tuhan kita Yesus Kristus untuk hidup yang kekal (ay.

21).

5) Menunjukkan belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu (ay. 22), yaitu

dengan sabar membimbing mereka melalui Firman Tuhan, sehingga mereka

keluar dari keragu-raguan itu. Dengan demikian kita berusaha untuk

menyelamatkan orang lain (ay. 23).

Biarlah surat yang pendek ini mendorong kita supaya "berjuang untuk

mempertahankan iman" untuk memelihara Injil yang sejati. Dan jangan kita

lupakan bahwa dalam perjuangan itu kita membutuhkan kasih Kristus dan

hikmat Roh.

6. Pesan

Ada musuh di dalam selimut

Mereka sudah:

menyelusup masuk. Yud 1:4

menodai persekutuan. Yud 1:12

memecah belah jemaat. Yud 1:19

terbukti sebagai Kristen palsu. Yud 1:19

Mereka menyangkal iman.

Menentang apa yang kita percayai. Yud 1:3

Hidup dalam kejahatan. Yud 1:4, 11, 12, 16

Page 120: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

120

Allah akan mengurus mereka.

Ia telah melakukannya di masa lampau. Yud 1:4, 5, 6, 7, 11

Ia akan melakukannya lagi. Yud 1:14, 15

Kristen sejati akan siap siaga.

Berjuang demi iman. Yud 1:3

Setia kepada Tuhan. Yud 1:4

Ingat akan janji-janji. Yud 1:17

Terus bertahan dan memelihara iman. Yud 1:20,21

Menyelamatkan orang lain. Yud 1:22, 23

Allah akan memelihara kita.

Ia memanggil kita. Yud 1:1

Ia mengasihi kita. Yud 1:1, 2, 21

Ia berkuasa memberikan apa yang kita perlukan. Yud 1:2

Ia akan memelihara kita. Yud 1:24

Ia yang memegang kendali. Yud 1:25

7. Ayat Mas: Yudas ayat 20, 21

8. Tugas:

Page 121: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

121

KITAB WAHYU Pasal: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1. Penulis

Penulisnya disebut sebagai 'Yohanes' sebanyak empat kali (1:1, 4, 9; 22:8), tetapi ia

tidak mengakui dirinya sebagai rasul Yohanes, dan beberapa orang mengemukakan

bahwa penulisnya adalah Yohanes yang lain, sebab:

1. Bahasa Yunani yang dipakai dalam Wahyu sangat tidak biasa, tidak seperti bahasa

Yunani yang dipakai dalam Injil Yohanes.

2. Dalam Injil, Yohanes tidak pernah menuliskan namanya.

3. Ciri-ciri tema dari Injil Yohanes, yaitu kasih dan kebenaran, hampir tidak muncul

dalam Wahyu. Tetapi, keberatan-keberatan ini mudah dijawab. Bahasa Yunani

yang dipakai sengaja tidak seperti biasanya -- bukan bahasa Yunani yang jelek --

karena menuliskan nubuatan. Kedua, Injil pada dasarnya adalah biografi dari

Yesus, dan Yohanes tidak ingin memasukkan dirinya ke dalam tulisan itu. Tetapi,

Wahyu merupakan penyataan yang diberikan kepada seseorang, tentu nama orang

itu memberikan keabsahan pada wahyu itu. Ketiga, kita tidak mungkin

mengharapkan kasih menjadi tema kunci dari suatu kitab yang berbicara mengenai

penghakiman!

2. Penerimanya

Kitab ini berisi tujuh surat kepada tujuh jemaat (lebih tegasnya kepada 'para malaikat'

mereka) di Asia. Terdapat banyak jemaat di Asia, tetapi hanya tujuh yang dipilih,

pertama karena angka tujuh menyatakan kesempurnaan atau keutuhan; tujuh

melukiskan seluruh jemaat dalam sepanjang sejarah, dan kedua, sebab ke tujuh jemaat

tersebut melambangkan seluruh ragam jemaat jemaat sepanjang zaman, mulai dari

jemaat di Smirna, yang tidak ada hal buruk disebutkan, sampai jemaat di Laodikia,

yang tidak ada satu hal baik pun disebutkan.

3. Latar Belakang dan Waktu Penulisan

Kitab ini ditulis pada saat yang bersamaan dengan memuncaknya penganiayaan atas

jemaat-jemaat. Kristen sudah mengalami aniaya, tetapi sekarang mereka harus

mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian. Penganiayaan pertama yang terbesar

terjadi di bawah pemerintahan Kaisar Nero dan seolah-olah tercermin dalam kitab itu --

mungkin dengan angka '666' yang misterius itu (13:18).

Ada latarbelakang yang jelas untuk kitab Wahyu. Yohanes berada di pulau Patmos,

sebuah pulau kecil lepas pantai Asia Kecil. Sebabnya Yohanes berada di sana adalah

karena ”Firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus” (1:9). Itu berarti

bahwa Yohanes terpaksa melarikan diri ke sana karena penganiayaan di daratan Asia

Kecil.

Menurut para ahli maka kitab ini ditulis sekitar tahun 96 atau antara tahun 90 - 95,

yaitu menjelang berakhirnya pemerintahun Kaisar Domitian (A.D. 81-96) yang begitu

kejam terhadap orang-orang Kristen. Kemungkinan kedua bahwa Yohanes tidak

melarikan diri, tetapi diusir ke pulau Patmos.

Di Patmos Yohanes "dikuasai oleh Roh Kudus dan mendengar dari belakang suatu

suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala" (1:10). Dia diminta untuk menuliskan

apa yang dilihatnya dan mengirikannya, kepada tujuh jemaat yang semuanya terletak di

Page 122: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

122

Asia Kecil di mana Yohanes pemah melayani. Kita tentu tahu bahwa dia agak lama

melayani sebagai uskup di Efesus (1:11).

4. Isi Kitab: Kitab Wahyu ini terdiri dari 22 pasal. Di dalam Kitab ini, kita dapat melihat

dengan jelas apa yang diwahyukan Allah kepadanya tentang apa yang terjadi sekarang,

dan apa yang akan terjadi kemudian atas seluruh umat manusia.

5. Menafsirkan kitab Wahyu

Kitab ini berisi banyak simbol di antaranya yang paling menonjol adalah angka

tujuh:

Tujuh gereja. Wah 1:4

Tujuh roh. Wah 1:4

Tujuh kaki dian. Wah 1:12

Tujuh bintang. Wah 1:16

Tujuh meterai. Wah 5:1

Tujuh tanduk. Wah 5:6

Tujuh malaikat. Wah 8:2

Tujuh sangkakala. Wah 8:2

Tujuh guruh. Wah 10:3

Tujuh kepala. Wah 12:3

Tujuh malapetaka. Wah 15:1

Tujuh cawan emas. Wah 15:7

Tujuh raja. Wah 17:10

Selain itu, masih mungkin kita temukan hal-hal yang berhubungan dengan angka

tujuh dalam kitab ini, yang tidak dijelaskan secara khusus. Angka tujuh berarti

keutuhan, kesempurnaan. Angka itu merupakan angka Allah, seperti juga halnya

dengan angka enam adalah angka manusia. Kitab ini harus dimengerti sebagai kitab

yang membangkitkan semangat pada saat-saat penganiayaan.

Bahkan kitab ini menandaskan bahwa keberadaan Nero dalam sejarah adalah

bagian dari rencana Allah. Dan, kitab ini menekankan tentang penghakiman: pada

puncaknya Allah akan menuntut perliitungan. Pembohong, penipu, orang-orang

yang amoral seakan-akan terlepas dari penghukuman. Dan, kita sering kali menjadi

tidak sabar' Berapa lamakah?'(Wah 6:10). Hari penghakiman mereka

sudahditetapkan.

Empat pola penafsiran

o Wahyu sebagai sejarah, menafsirkan Wahyu seolah-olah ditujukan kepada

Kristen penerimanya di abad pertama. Petunjuk-petunjuk sejarah hanya untuk

orang dan peristiwa-peristiwa saat itu. Semua rahasia tentang Wahyu

dimengerti oleh para pembaca pertamanya tetapi kita tidak perlu berharap untuk

melihat kesesuaian wahyu tersebut secara rinci dengan zaman kita sekarang.

o Wahyu sebagai nubuatan, menafsirkan Wahyu sebagai kitab yang

membeberkan garis besar jangka panjang jalannya sejarah, dimulai dari abad

pertama dan melaju dengan pasti sampai pada masa kini terus sampai pada

akhir zaman.

Page 123: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

123

o Wahyu sebagai pemaparan masa depan. Sama sekali tidak memandangnya

sebagai kitab yang menyinggung sejarah tetapi semata membicarakan akhir

zaman.

o Wahyu berlsikan lambang-lambang, Wahyu dipandang sebagai sesuatu yang

penuh dengan lambang-lambang yang masing-masing harus ditafsirkan

tersendiri dan tidak mempunyai hubungan dengan sejarah dunia. Mungkin tak

satu pun dari pandangan- pandangan di atas yang memuaskan. Pandangan

sejarah membuat Wahyu hanya sedikit berguna bagi kita, dan pandangan masa

depan membuat kitab ini hanya cocok untuk Kristen yang hidup pada akhir

zaman.

Tetapi nubuat-nubuat sering mempunyai dua pokok acuan, yaitu: kejadian yang

segera akan terjadi dan yang masih jauh. Nubuatan Yesaya yang terkenal tentang

seorang anak (Yes 7:14) menunjuk kepada seorang wanita muda pada zaman

Yesaya dan kepada Maria, ibu Tuhan Yesus. Nubuatan-nubuatan ini juga menunjuk

ke pemerintahan Domitian maupun ke kejadian-kejadian di akhir zaman.

6. Intisari Berita Kitab Wahyu.

1. Judul kitab ini adalah "Wahyu kepada Yohanes". Dalam bahasa Inggris dipakai

kata "Revelation", yang merupakan terjemahan dari kata "Apokalypsis" (bahasa

Yunani). Kata ini dipakai untuk menyatakan sesuatu yang sebelumnya

tersembunyi. Bandingkan ayat-ayat yang lain dalam Perjanjian Baru di mana

istilah yang sama dipakai : Roma 8:18, I Kor.1:7, Gal. 1:12, II Tes. 1:7,1 Pet. 1:7.

13; 14:13; 5:1.

Maksud Yohanes sendiri dinyatakan dalam Why. 1:1-3 "Inilah wahyu Yesus

Kristus, yang dikaruniakan Allah kepadaNya, supaya ditunjukkanNya kepada

hambahambaNya apa yang harus segera terjadi".

2. Fasal 1:9-20 berisikan penglihatan-penglihatan tentang Yesus Kristus sebagai Anak

Manusia:

o Dia memanggil dan menugaskan kita (ay. 9-11).

o Dia mendampingi kita dan tidak meninggalkan kita (ay. 12-16).

o Dia menghibur dan mernberi dorongan kepada kita (ay. 17-20).

3. Sesudah menyatakan pengiihatannya tentang kemuliaan Kristus, dia menulis surat-

surat kepada ketujuh jemaat di Asia Kecil. Ada tiga unsur di dalam setiap surat:

o Kemuliaan Kristus ditekankan pada permulaan setiap surat.

o Kemudian diuraikan tentang keadaan jemaat dan panggilan untuk bertobat.

o Ada janji untuk yang menang.

Keadaan jemaat- jemaat dapat digambarkan sebagai berikut :

o Jemaat di Efesus telah meninggalkan kasihnya yang semula (2:1-7).

o Jemaat di Smirna sudah menderita kesusahan, tetapi masih harus menderita lagi

(2:8-11).

o Di dalam jemaat di Pergamus ada beberapa orang yang berkompromi dengan

Iblis, dan harus bertobat (2:12-17).

Page 124: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

124

o Sedangkan jemaat di Tiatira membiarkan ajaran yang menyesatkan (2:18-20).

Jemaat di Sardis tidak ada kesungguhan. Mereka dikatakan hidup, padahal

mereka mati (3:1-6).

o Dalam jemaat di Filadelfia ada pintu terbuka untuk pekabaran Injil (3:7-13).

o Jemaat di Laodikia suam-suam kuku. (3:14-22).

Dengan demikian dapat kita lihat beberapa ciri-ciri gereja sejati, yaitu; kasih,

penderitaan, kesucian, ajaran yang sehat, kesungguhan, pekaberan Injil dan

kerendahan hati. Tuhan menghendaki supaya hal-hal ini terdapat di dalam jemaat-

jemaat Kristen.

4. Fasal 4 dan 5 berisikan dua penglihatan, yaitu :

o Penglihatan tentang Allah (4:1-11).

o Penglihatan tentang Anak Domba Allah (5:1-14).

5. Wahyu 6:1-20:15 berisikan penghakiman yang akan berlangsung di atas dunia ini.

Kita tidak dapat menyoroti setiap penglihatan ini, hanya garis-garis besarnya saja.

a. Ketujuh meterai dibuka (6:1-8:5).

Dalam Kitab Wahyu dipakai tiga macam lambang untuk menyatakan

penghakiman Allah, yaitu meterai, sangkakala dan cawan. Penghakiman yang

dinyatakan melalui dibukanya ketujuh meterai lebih ringan dibandingkan

dengan yang lain.

b. Penghakiman yang dinyatakan melalui ketujuh sangkakala (8:6- 9:21, 11:15-

19).

Penghakiman yang dinyatakan dalam bagian ini lebih berat. Dikatakan bahwa

sekarang tidak ada pertobatan lagi di dunia ini (9:20). Keempat sangkakala

pertama menyangkut nyala api. Sangkakala yang ketujuh bam ditiup dalam

11:15, dan menyatakan kebesaran dan kedahsyatan Allah.

c. Penghakiman yang dinyatakan melalui ketujuh cawan murka Allah (15:1-

16:21).

Inilah penghakiman yang paling ngeri. Sekarang tidak ada pengharapan lagi

bagi dunia ini. Seteiah cawan yang ketujuh ditumpahkan ke angkasa,

”kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya sudah terlaksana"

(16:17). Sekarang sudah digenapi apa yang masih merupakan ancaman sebelum

ketiga sangkakala terakhir ditiup, yaitu "Celaka, celaka, celakalah yang diam di

atas bumi"' (8:13).

d. Penghakiman terakhir (19:1 - 20:15).

Wahyu 19:1-5 berisi nyanyian syukur yang terdengar "dari himpunan besar

orang banyak di surga". Itu nyanyian syukur atas penghakimam yang sudah

berlangsung, dan sekaligus merupakan "prolog" untuk peristiwa-peristiwa yang

dahsyat yang akan terjadi sehubungan dengan kedatangan Kristus kembali dan

kemenangan terakhir. Pada waktu itu sungguh nampak siapa yang selamat.

Yang penting bukan kesungguhan, ataupun keberhasilan dalam pelayanan,

tetapi sebagaimana dikatakan dalam 20:15; "Setiap orang yang tidak ditemukan

namanya tertulis di dalam kitab kehidupan, ia dilemparkan ke dalam lautan api

itu".

Page 125: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

125

5. Langit yang baru dan bumi yang baru (fs. 21-22) Alkitab mulai dengan penciptaan

langit dan bumi serta segala isinya (Kej. 1). Sesudah itu dilanjutkan dengan

penjelasan tentang masuknya dosa ke dalam dunia ini (Kej. 3) Bagian terakhir

dalam Alkitab berisikan cerita tentang langit yang baru dan bumi yang baru.

Sesudah itu dilanjutkan dengan penjelasan tentang orang-orang suci dan keadaan

mereka serta kehidupan mereka di dalam kesempurnaan di Yerusalem yang baru.

Tidak ada lagi dosa, penderitaan ataupun kutuk (Why. 21-22).

Untuk orang-orang Kristen inilah bagian Alkitab yang paling cerah. Memang benar

bumi berada di bawah kutuk dan menuju penghakiman yang terakhir. Tetapi juga

benar bahwa itu bukan kata terakhir bagi orang-orang percaya. Mereka telah

dilahirkan kembali, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan (I Ptr. 1:3). Oleh

sebab itu : "Bersukacitalah dalam pengharapan". (Roma 12:12).

7. Garis Besar

[1] Pendahuluan Wah 1:1-20

Wah 1:1-3 Pengantar

Wah 1:4-8 Salam

Wah 1:9-20 Penglihatan yang pertama

[2] Tujuh Surat Kepada Tujuh Jemaat Wah 2:1-3:22

[3] Penglihatan Tentang Surga Wah 4:1-11

[4] Tujuh MeterAI Wah 5:1-8 :5

Wah 5:1-14 Pendahuluan: kitab dan singa

Wah 6:1-17 Enam meterai dibuka

Wah 7:1-17 Pemeteraian simbolis orang-orang kudus

Wah 8:1-5 Meterai ketujuh dibuka

[5] Tujuh Sangkakala Wah 8:6-11:19

Wah 8:6-9:21 Enam sangkakala berbunyi

Wah 10:1-11:14 Tujuh guruh dan dua saksi

Wah 11:15-19 Sangkakala ketujuh

[6] Tujuh Tanda Wah 12:1-14:20

Wah 12:1-6 Perempuan yang berselubungkan matahari

Wah 12:7-12 Setan diusir

Wah 12:13-17 Peperangan antara Setan dan Sang Putra

Wah 13:1-10 Binatang yang keluar dari laut

Wah 13:11-18 Binatang yang keluar dari bumi

Wah 14:1-5 Penglihatan tentang Anak Domba

Wah 14:6-20 Penglihatan tentang panen

[7] Tujuh Cawan Wah 15:1-16:21

Wah 15:1-8 Tujuh malaikat

Wah 16:1-21 Tujuh cawan dan tujuh malapetaka

[8] Pemerintahan Dan Kehancuran Anti Kristus Wah 17:1-20:15

Wah 17:1-18 Penghakiman atas pelacur

Wah 18:1-19:5 Jatuhnya Babel

Wah 19:6-10 Pernikahan Anak Domba

Wah 19:11-20:15 Kemenangan Allah

Page 126: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

126

[9] Kota Allah Wah 21:1-22:5

Wah 21:1-4 Pernyataan tentang kota itu

Wah 21:5-8 Kemurnian kota itu

Wah 21:9-27 Kesempurnaan kota itu

Wah 22:1-5 Air kehidupan

[10] Penutup Wah 22:6-21

8. Ayat Mas: Wahyu 22: 7

9. Tugas:

Page 127: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

127

DAFTAR PUSTAKA

Autrey, Jarry. Surat Kiriman Penjara. Malang: Gandum Mas, 1988.

Baxker, J. Sidlow. Menggali Isi Alkitab 3 Matius- Kisah Para Rasul. Jakarta: Yayasan

Komunikasi Bina Kasih, 1980.

. Menggali Isi Alkitab 4 Roma-Wahyu. Jakara : Yayasan Komunikasi Bina

Kasih, 1990

Benware, Pauln. Survey of the New Testament. Chicago: Moody Bible Institute, 1990.

Brill, J. Wesley. Dasar yang teguh. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, t.t

. Tafsiran Injil Yohannes. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, t.t

. Tafsiran Surat Korintus Pertama. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1998.

Champman, Adina. Pengantar Perjanjian Baru. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1980.

Chauke, C dan Beckelhymer, B. Penyelidikan Perjanjian Baru III 1Timotius- Wahyu.

Bandung: Yayasan kalam Hidup. t.t

Davids, Peter H. More Hard Sayings of The New Tewtestament. Downers Grove, Illinois:

InterVarity Press, 1991.

Drane, John. Introducing The New Testament. New York: Harper San Francisco, 1992

Duyverman, M.E. Pembimbing Ke Dalam Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia,

1992.

Gaebelein, Frank E. The Expositor’s Bible Commentary, Volume 11. Grand Rapids,

Michigan: 2002.

Guthrie, Donald. New Testamen Introduction. Illinos: Inter Varsity Press, 1974.

Groenen, C. Pengantar Ke dalam Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius, 1984

John Drane, Memahami Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996.

Khumalo, Alpheus; Moalusi, Ephraim dan Snook, Stewart. Penyelidikan Perjanjian Baru

1Matius-Kisah Para Rasul. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, t.t

Ludwig, Charles. Kota-kota Pada Perjanjian Baru. Bandung: Yayasan Kalam Hidup t.t.

Miller, Jeffrery P. Introduksi Perjanjian Baru. Sekolah Tinggi Theologia Injili Indonesia,

1993.

Moalusi, Ephraim; Snook, Stewart dan Jordahl, Richard. Penyelidikan Perjanjian Baru 11

Roma-II Tesalonika. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, t.t

Page 128: Introduksi Perjanjian Baru.pdf

Introduksi Perjanjian Baru Kasiatin Widianto, M.Th

128

. Para Penguasa Pada Zaman Perjanjian baru. Bandung: Yayasan Kalam

Hidup, 1997

Ludwig, Charles. Kota-kota Pada Perjanjian Baru. Bandung: Yayasan Kalam Hidup t.t.

Parcker, J.I; Tenney, Merrill C. dan White, William, JR. The World of the New Testament.

Nashville, Camden, New York: Thomas Nelson Publishers, 1982.

Porter, Stanley E dan McDonald, Lee M. New Testament Introduction. Grand Rapids,

Michigan: Baker Books, 1995.

Pfitzner, V. C. Ulasan Atas 1 Korintus Kesatuan Dalam Kepelbagian. Jakarta: BPK.

Gunung Mulia, 1999.

Ryrie, Charles C. Teologia Dasar 2. Yogyakarta: Yayasan Kalam Hidup, 1992.

Tenney, Merrill C. Survei Perjanjian Baru. Malang: Gandum Mas, 1992

Tjandra, Lukas. Latar Belakang Sejarah Perjanjian Baru 1. Malang: Seminari Alkitab

Asia Tenggara, 1993.

. Latar Belakang Sejarah Perjanjian Baru 2. Malang: Seminari Alkitab Asia

Tenggara, 1996.

. Latar Belakang Sejarah Perjanjian Baru 3. Malang: Seminari Alkitab Asia

Tenggara, 2000.

Tulluan, Ola. Introduksi Perjanjian Baru. Batu: Departemen Literatur YPPII, tt