31
EFISIENSI IRIGASI • Menurut Arsyad (2010), irigasi berarti pemberian air kepada tanah untuk memenuhi kebutuhan air bagi pertumbuhan tanaman. Tujuan irigasi adalah memberikan air kepada tanaman dalam jumlah yang cukup dan pada waktu yang diperlukan. 1

Irigasi - 4 (Efisiensi Irigasi)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

irigasi

Citation preview

EFISIENSI IRIGASI• Menurut Arsyad (2010), irigasi berarti

pemberian air kepada tanah untuk memenuhi kebutuhan air bagi pertumbuhan tanaman. Tujuan irigasi adalah memberikan air kepada tanaman dalam jumlah yang cukup dan pada waktu yang diperlukan.

1

B. Efisiensi Irigasi

• Efisiensi irigasi adalah perbandingan antara jumlah air yang nyata bermanfaat bagi tanaman yang diusahakan dengan jumlah air yang diberikan yang dihitung dalam persen (%).

2

Menurut Arsyad (2010), efisiensi irigasi dipengaruhi oleh efisiensi pemakaian air di petak sawah dan efisiensi pengaliran air dari bendung (sumber air) sampai ke sawah.

Efisiensi Irigasi dipengaruhi oleh:a)Kondisi tekstur lapisan olah dan permeabilitas

lapisan bawah (sub-soil),b)Keadaan topografi,c)Banyaknya air di dalam saluran, dand)Sistem pengelolaan air (water management).

3

Kehilangan air sistem pendistribusian berbeda tergantung pada metode distribusi dan

pemberian air. Kehilangan air pada sistem pendistribusian

dengan : 1. sistem distribusi saluran terbuka yang

salurannya tidak dilapisi ditaksir sebesar 40%. 2. Pada sistem irigasi pipa, kehilangan air berkisar

dari 10% untuk sistem irigasi mikro lokal dan irigasi tetes (drip irrigation), sedangkan

3. pada sistem irigasi sprinkler sampai 30% (Arsyad, 2008).

4

Kehilangan air pada praktik irigasi dapat terjadi karena :

1.menguap di saluran irigasi, 2.rembesan dari saluran ke luar, 3.Pengambilan untukkebutuhan rumah tangga;4.penyadapan air secara ilegal.

Apabila kehilangan air sangat besar, maka nilai efisiensi irigasi menjadi lebih rendah

5

Macam Efisensi Irigasi

Menurut Sudjarwadi (1999) efisiensi irigasi meliputi:

1. Efisiensi Pengaliran (Water conveyance effficiency), disebut juga efisiensi penya-luran air, yaitu merupakan perbandingan antara jumlah air yang sampai di areal irigasi (petak persawahan) terhadap jumlah air yang dialirkan dari bangunan sadap.

6

• Efisiensi Pengaliran (Water conveyance effficiency).

• EPNG: efisiensi pengaliran• Asa : jumlah air yang sampai di areal irigasi• Adb : jumlah air yang diambil dari bangunan

sadap.

%100Adb

AsaEPNG

7

Faktor yang mempengaruhi efisiensi pengaliran :

1. Kondisi jaringan irigasi, bangunan dan salurannya; kehilangan air banyak terjadi waktu pengaliran, baik karena penguapan maupun peresapan.

2. Penyadapan air secara liar pada saluran sekunder dan primer guna dialirkan secara langsung ke petak persawahan.

8

2. Efisiensi Pemakaian (Water aplication efficiency) disebut juga efisiensi pemberian air yaitu perbandingan antara jumlah air yang tersimpan di dalam zone perakaran selama periode pemberian air terhadap jumlah air yang sampai di areal irigasi (petak persawahan).

9

Efisiensi Pemakaian

• EPMK : efisiensi pemakaian air,• Adzp : jumlah air yang ditahan (tersimpan)

pada zone perakaran, selama periode pemberian air.

• Asa : jumlah air yang sampai di areal irigasi

%100Asa

AdzpEPMK

10

Faktor yg mempengaruhi efisiensi pemakaian:1.Metode/cara pemberian air pada tanaman,2.Sifat tanah dan bentuk topografi wilayahnya,3.Luas areal pertanaman,4.Kualitas air irigasi.

11

• Apabila keadaan sangat kekurangan air, jumlah air yang dibutuhkan untuk mengisi lengas tanah pada zone perakaran adalah Asp (air simpanan penuh) dan air yang diberikan hanya Adk, maka refisiensi penyimpanan adalah:

12

3. Efisiensi Penyimpanan (Water storage efficiency)

• Efisiensi Penyimpanan (Water storage efficiency)

• EPNY : efisiensi penyimpanan• Adk : air yang diberikan• Asp : air simpanan penuh• Salah satu sebab yg menimbulkan kecilnya

EPNY adalah sulitnya infiltrasi, berarti air irigasi sulit melewati (menembus) permukaan tanah untuk memasuki zone perakaran.

%100Asp

AdkEPNY

13

• Kecilnya persediaan air dan kecilnya kapasitas infiltrasi tanah juga berpengaruh terhadap nilai EPNY.

• Faktor yang mempengaruhi efisiensi penyimpanan:

Tata air tanah,Permeabilitas dan kapasitas lapang dari tanah

yang bersangkutan, Kualitas/mutu pengolahan tanah.

14

• 4. Efisiensi Sebaran• Efisiensi sebaran ini sering pula disebut

efisiensi distribusi. Mengingat pentingnya keseragaman sebaran air irigasi dalam zone perakaran. Keadaan umum menunjukkan suatu gejala, bahwa makin seragam sebaran air irigasi pada zone perakaran, akan makin baiklah produksi tanaman.

15

Sebagai indikator (petunjuk) tentang efisiensi sebaran digunakan rumus:

ESB : efisiensi sebarany : rerata deviasi numerik dari kedalaman air

tersimpan terhadap nilai d.d : rerata kedalaman air tersimpan selama

periode irigasi.•

%100d

y1ESB

16

Usaha-usaha untuk meningkatkan efisiensi pengairan, yaitu:

1. Memperbaiki sarana jaringan irigasi (bangunan dan salurannya) agar kehilangan air melalui resapan/kebocoran dapat dikurangi.

2. Saluran-saluran pengangkut hendaknya dibuat lurus, dengan kemiringan tertentu, sehingga air dapat lancar mengalir; hal ini dapat mengurangi kehilangan air melalui evaporasi sepanjang saluran.

17

3. Lahan harus dikerjakan dengan baik dan rata sebelum ditanami.

4. Curah hujan efektif di daerah irigasi yang bersangkutan harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.

5. Menerapkan pola bercocok tanam dengan sistim giliran (rotasi tanaman).

6. Petak-petak sawah yang letaknya saling terpencar dan berukuran sempit seyogianya dikonsentrasikan menyatu sehinggaa menjadi unit yang lebih efektif.

18

7. Mempersingkat waktu pengolahan tanah dan membuat persemaian di satu tempat untuk masing-masing kelompok petak persawahan.

8. Petani-petani pemakai air harus dilatih dan dibiasakan menggunakan air secara

wajar, sehingga mereka dapat melakukan pemberian air dalam jumlah yang

proporsional pada saat yang tepat, tidak berlebihan.

19

Kehilangan air utama pada saluran adalah rembesan. Menurut Arsyad (2010), penyebab rembesan adalah:

1.Sifat tanah yang dilalui saluran. Rembesan saluran besarnya dari 50 mm/hari pada tanah liat, sampai 500 mm/hari pada tanah berpasir.

2.Geometri saluran. Lebih dalam air di dalam saluran semakin besar rembesan dan semakin besar parameter basah, semakin besar kemungkinan rembesan.

20

3. Dalamnya air bawah tanah. Semakin jauh letak permukaan air bawah tanah dari saluran semakin besar rembesan.

4. Kandungan sedimen di dalam air yang disalurkan. Kandungan sedimen yang tinggi akan dengan cepat menutupi pori-pori tanah yang akan memperkecil rembesan.

21

• Kehilangan air pada saluran-saluran biasanya tinggi, yaitu berkisar antara 20-45% untuk saluran primer dan sekunder.

• Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi air yang disalurkan untuk irigasi adalah dengan mengurangi volume air yang hilang

oleh rembesan selama perjalanan air melalui saluran ke lahan-lahan tani dengan melapisi

saluran.

22

Menurut Arsyad (2008), beberapa alasan teknis untuk melapisi saluran air adalah:

1)Berkurangnya air hilang oleh rembesan,2)Meningkatnya kapasitas saluran melepaskan

air (discharge capacity),3)Terhambatnya pertumbuhan gulma,4)Berkurangnya waterlogging,5)Tercegahnya erosi tebing saluran,6)Distribusi air lebih merata,7)Terhindarnya kerusakan lahan yg berdekatan,8)Berkurangnya biaya drainase.

23

• Penelitian di Nebraska, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa pelapisan saluran primer dengan beton dapat mengurangi kehilangan air dari 300 mm/hari menjadi 140 mm/hari, sedangkan di India menunjukkan bahwa pelapisan dengan beton dapat mengurangi kehilangan air oleh rembesan sebesar 50% di saluran primer dan 45% di saluran distribusi (sekunder dan tersier) (Plusquellec and Ochs, 2003 dalam Arsyad, 2010).

24

• Efisiensi pemakaian air pada tingkat lapangan atau petak usaha tani akan meningkat jika air yang masuk merata ke seluruh petak. Masuk-nya air ke petak usaha tani secara merata sulit dicapai jika permukaan tanah tidak rata, yang akan mengakibatkan rendahnya efisiensi pemakaian air dan hasil tanaman yang tidak baik.

25

• Peningkatan efisiensi pemakaian air pada tingkat lapangan atau petak usaha tani selain dari meratakan permukaan tanah, dapat dilakukan dengan:

1)Penggunaan tanaman berumur pendek. Penggunaan tanaman berumur 90 hari akan menghemat banyak air dari pada tanaman berumur 120 hari,

2)Perbaikan genetik tanaman. Seleksi tanaman yang kebutuhan airnya lebih rendah,

26

3) Penggenangan air lebih rendah pada tanaman padi sawah dan cara pengolahan tanah sawah memperbaiki efisiensi pemakaian air pada padi sawah,

4) Pemberian air padi di bawah kandungan air kapasitas lapang untuk tanaman bukan padi sawah, akan meningkatkan efisiensi pemakaian air.

27

5) Penggunaan sisa tanaman dan mulsa plastik dan berbagai metode konservasi tanah,

6) Pergiliran pemberian air, berdasarkan saluran sekunder, tersier atau petak sawah.

28

C. Metode Drainase

• Dalam praktek irigasi, kelebihan air harus dibuang ke luar areal irigasi agar muka air tanah tidak naik sampai zone perakaran dan merendam akar tanaman. Bila akar tanaman terendam air dapat mengganggu pertumbuhan tanaman, bahkan dapat membusukkan akar.

29

• Drainase pada keadaan khusus kadang-kadang memerlukan pemasangan pipa-pipa di bawah permukaan tanah, dan sistem ini disebut drainase bawah tanah.

• Sistem drainase yang umum dipakai pada usaha pertanian khususnya untuk persawahan adalah sistem drainase permukaan, dengan pembuatan parit-parit drainase serta mengalirkan kelebihan air dengan prinsip pengaliran pada saluran terbuka.

30

• Saluran drainase Permukaan tanah • Saluran drainase

• Garis muka air tanah • Muka air di selokan drainase •

Gambar Muka Air Tanah di Antara Dua Saluran Drainase

31