12
SEDI WIBIJAYA PUTRA 1

Irigasi Permukaan1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

1

Citation preview

SEDI WIBIJAYA PUTRA

1

Irigasi dapat diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan untuk mendatangkan air dari sumbernya guna keperluan pertanian, mengalirkan dan membagikan air secara teratur dan setelah digunakan dapat pula dibuang kembali. Untuk mengairi suatu daerah irigasi, haruslah ditinjau adanya sumber airnya. Dalam hal ini, adalah sungai yang memiliki debit dan elevasi yang cukup untuk disadapkan ke saluran induk. Pengambilan air dari sungai dapat dilakukan secara bebas apabila elevasi sawah lebih rendah dari elevasi sungai, karena air akan lebih mudah mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.

2

Sistem irigasi dapat dikelompokkan menjadi 4, yaitu :

1. Sistem Irigasi Permukaan (Surface Irrigation System)

Irigasi permukaan merupakan metode pemberian air yang paling awal dikembangkan.Irigasi permukaan merupakan irigasi yang terluas cakupannya di seluruh dunia terutama di Asia. Sistem irigasi permukaan terjadi dengan menyebarkan air ke permukaan tanah dan membiarkan air meresap (infiltrasi) ke dalam tanah. Air dibawa dari sumber ke lahan melalui saluran terbuka baik dengan lining maupun melalui pipa dengan head rendah.

3

2. Sistem Irigasi Bawah Permukaan (Sub Surface Irrigation System)

Sistem irigasi bawah permukaan dapat dilakukan dengan meresapkan air ke dalam tanah di bawah zona perakaran melalui sistem saluran terbuka ataupun dengan menggunakan pipa porus. Lengas tanah digerakkan oleh gaya kapiler menuju zona perakaran dan selanjutnya dimanfaatkanoleh tanaman.3. Sistem irigasi dengan pancaran (sprinkle irrigation)

Irigasi curah atau siraman (sprinkle) menggunakan tekanan untuk membentuk tetesan air yang mirip hujan ke permukaan lahan pertanian. Disamping untuk memenuhi kebutuhan air tanaman. Sistem ini dapat pula digunakan untuk mencegah pembekuan, mengurangi erosi angin,memberikan pupuk dan lain-lain.

4

4. Sistem irigasi tetes (Drip Irrigation)Irigasi tetes adalah suatu sistem pemberian air

melalui pipa/ selang berlubang dengan menggunakan tekanan tertentu, dimana air yang keluar berupa tetesan-tetesan langsung pada daerah perakaran tanaman. Tujuan dari irigasi tetes adalah untuk memenuhi kebutuhan air tanaman tanpa harus membasahi keseluruhan lahan, sehingga mereduksi kehilangan air akibat penguapan yang berlebihan, pemakaian air lebih efisien, mengurangi limpasan, serta menekan/mengurangi pertumbuhan gulma (Hansen, 1986)

5

Irigasi alur (furrow irrigation) adalah pemberian air pada selokan/parit yang ada di antara dua guludan baris tanaman. Istilah alur (furrow) adalah parit dangkal antar barisan tanaman dimana air irigasi dialirkan.

6

IRIGASI ALUR (FURROW IRRIGATION)

1. alur lurus (straight furrow) Pada alur lurus, alur diletakkan atau berada searah lereng.

2. alur contour (contour furrow). Sedangkan pada alur contour, alur diletakkan melintang kemiringan lahan

Alur dibuat dengan bajak singkal yang memotong lahan pertanaman setiap jarak tertentu (2m untuk 3 baris tanaman). Frekwensi pemberian air tanaman berkisar 5-6 kali bahkan ada yang lebih tergantung jenis tanah. Pada tanah yang didominasi liat pemberian air tanaman tidak sebanyak tanah yang didominasi pasir.

9

10

1. Membantu pengembangan daerah secara umum.2. Meningkatkan daya pengadaan bahan baku.3. Penyediaan lapangan kerja terutama pada waktu pelaksanaan proyak irigasi.4. Meningkatkan nilai tanah milik.5. Membuka kemungkinan pengusahaan penanaman jenis-jenis tanaman lainnya yang memberikan hasil cukup besar.6. Membuka peningkatan kebudayaan masyarakat.7. Penyediaan sumber air minum atau air bersih.

11

KEUNTUNGAN-KEUNTUNGAN IRIGASI

1. Iklim menjadi dingin dan lembab, sehingga menimbulkan gangguan pada daerah yang sebelumnya sudah dingin dan lembab.2. Jaringan irigasi yang perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan kurang baik akan menimbulkan genangan air yang dapat memberikan kesempatan bagi perkembangbiakan nyamuk yang dapat menjadi sumber penyakit malaria.3. Irigasi secara berlebihan dapat menimbulkan kejenuhan yang terlalu tinggi pada tanah, yang dapat menimbulkan kerusakan pada tanaman. Ini terjadi terutama pada daerah-daerah yang drainasenya kurang baik.

12

KEBURUKAN-KEBURUKAN IRIGASI