Jtptunimus Gdl Ritawahyun 5111 3 Bab3

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/12/2019 Jtptunimus Gdl Ritawahyun 5111 3 Bab3

    1/23

    7

    BAB III

    TINJAUAN KASUS

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. M DENGAN

    GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG C3L1

    RSUP DR. KARIADI SEMARANG

    A. PENGKAJIAN

    Tanggal pengkajian : 2 Maret 2009, 14.00 WIB

    Diagnosa medis : CKD Grade V

    1. Biodata

    a. Identitas pasien

    Nama : Tn. M

    Umur : 22 tahun

    Jenis : Laki-laki

    Suku Bangsa : Jawa

    Agama : Islam

    Status Perkawinan : Tidak kawin

    Pendidikan : SMP

    Pekerjaan : Tidak bekerja

    Alamat : Wonosalam Demak

    Tanggal masuk : 27-02-2009

    No Register : 5966716

    Diagnosa medis : CKD Grade V

  • 8/12/2019 Jtptunimus Gdl Ritawahyun 5111 3 Bab3

    2/23

    8

    b. Penanggung Jawab

    Nama :Nn.M

    Umur : 25 tahun

    Jenis Klamin : Perempuan

    Pendidikan : SMA

    Pekerjaan : Karyawati Home Industri

    Hubungan dengan pasien : Kakak kandung

    2. Riwayat Kesehatan

    a . Keluhan Utama

    Pasien mengeluh sesak nafas

    b . Riwayat penyakit sekarang

    Satu minggu yang lalu pada tanggal 27/02/2009 klien hanya ingin

    kontrol / periksa penyakit yaitu gagal ginjal yang telah tiga tahun

    dialaminya di RSDK. Klien mengatakan mengalami kekambuhan

    jika minum air terlalu banyak. Jika kambuh pasien mengalami

    sesak nafas lamanya bisa sehari penuh, bila sesak nafas yang bisa

    dilakukan oleh pasien dirumah yaitu dengan tidur di dekat kipas

    angin sehingga udara lebih cepat masuk dan sesak berkurang.

    Selain itu pasien juga mengalami bengkak pada tangan dan kakinya

    serta mengalami gangguan dalam BAK, yaitu BAK tidak lancar,

    air kencing sedikit dan warna keruh. Karena pada saat periksa

    keadaan pasien dalam kondisi memburuk sehingga dokter

    memutuskan untuk rawat inap.

  • 8/12/2019 Jtptunimus Gdl Ritawahyun 5111 3 Bab3

    3/23

    9

    c . Riwayat Perawatan dan Kesehatan Dahulu

    Klien mengatakan pernah melakukan perawatan di rumah sakit

    berkali-kali terakhir saat ini dirawat di RSDK. Selama ini pasien

    masih sering kambuh walaupun sudah berkali-kali dirawat di

    rumah sakit.

    d . Riwayat kesehatan keluarga

    Klien mengatakan di keluarganya tidak ada keluarga yang

    mengalami sakit ginjal, jantung dan hipertensi.

    3 . Pola Kesehatan Fungsional

    a. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan

    Pasien mengatakan dirinya mengalami gagal ginjal tetapi Tn. M

    tidak mengetahui tentang gagal ginjal yang dideritanya. Klien

    tidak tahu apa yang menyebabkan terjadinya gagal ginjal, akibat

    lanjut gagal ginjal dan tidak tahu tentang cara perawatannya.

    Selama ini pasien mengatakan sering minum minuman keras

    (alkhohol) dan jarang minum air putih. Pasien tidak menghiraukan

    tentang kesehatannya. Setelah sakit Tn. M baru menyadari dan

    menyesali perbuatan buruknya.

    b. Pola Nutrisi Metabolik

    Sebelum sakit : Pasien makan 3 kali sehari, makan habis 1

    porsi mengkonsumsi nasi, sayur, lauk, buah, nafsu makan baik,

    minum 3-4 gelas perhari air putih.

  • 8/12/2019 Jtptunimus Gdl Ritawahyun 5111 3 Bab3

    4/23

    10

    Selama sakit : Pasien makan 3 kali sehari, porsi sedikit, tidak habis

    1 porsi, habis 2-3 sendok makan. Minum 1 gelas belimbing,

    pasien merasakan mual-mual sehingga nafsu makan pasien

    menurun.

    c. Pola eliminasi

    Sebelum sakit : Pasien BAB 1 kali perhari, warna kuning,

    konsistensi lunak. BAK 3-4 kali perhari, warna kuning jernih.

    Selama sakit : Pasien BAB 1 kali per 3 hari , konsistensi agak

    keras, BAK lewat selang kateter, jumlah urine dalam 24 jam

    adalah 35 cc, warna keruh.

    d. Pola Latihan dan Aktivitas

    Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat melakukan aktivitas

    sehari-hari tanpa bantuan orang lain dan tidak ada gangguan rasa

    sakit.

    Selama sakit : Pasien aktivitasnya dibantu keluarga, karena

    sesak napas pasien kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-

    harinya selain itu pasien juga mengeluh lemah, letih dan lesu.

    e. Pola Istirahat dan Tidur

    Sebelum sakit : Pasien tidur pada malam hari selama 7 jam.

    Selama sakit : Pasien tidak bisa tidur karena sesak yang

    dialaminya.

  • 8/12/2019 Jtptunimus Gdl Ritawahyun 5111 3 Bab3

    5/23

    11

    f. Pola Persepsi Sensori dan Kognitif

    Sebelum dan selama sakit daya ingat bagus, tidak ada keluhan

    nyeri maupun yang berkenaan dengan kemampuan sensasi.

    g. Pola Hubungan dengan Orang Lain

    Sebelum dan selama sakit hubungan dengan orang lain baik, orang

    terdekat ibu dan kakak.

    h. Pola Reproduksi dan Seksual

    Pasien mempunyai status belum nikah termasuk usia remaja dan

    tidak ada gangguan dalam seksual.

    i. Persepsi Diri dan Konsep Diri

    Pasien merasa gelisah dan cemas, keluarga berusaha memberi

    dorongan kepada pasien, supaya pasien cepat sembuh dan segera

    pulang ke rumah.

    j. Pola Mekanisme Koping

    Bila ada masalah pasien biasanya cenderung diam, tapi terkadang

    juga cerita dengan ibu dan temannya. Dalam menghadapi

    penyakitnya pasien selalu optimis dan percaya diri.

    k. Pola Nilai dan Keyakinan

    Pasien beragama islam, ibadah sholat 5 waktu tidak tentu, jika

    sholat berdoa untuk kesembuhan penyakitnya.

    4. Pemeriksaan Fisik

    a. Keadaan umum : Sesak, gelisah.

    b. Tingkat kesadaran : Apatis

  • 8/12/2019 Jtptunimus Gdl Ritawahyun 5111 3 Bab3

    6/23

    12

    c. TTV

    TD : 170/130 mmHg

    N : 80 kali/menit

    RR : 30 kali/ menit

    T : 37,50C

    d. Pengukuran antropometri

    BB : 58 Kg

    TB : 162 cm

    LILA : 30 cm

    IMT =)(

    )(22 mTB

    kgBB= 22.13 (Normal)

    Nilai Kategori

    < 20 Underweight

    20-25 Berat normal

    25-30 Over weight

    >30 Obesitas

  • 8/12/2019 Jtptunimus Gdl Ritawahyun 5111 3 Bab3

    7/23

    13

    Pengukuran balance cairan

    Tgl Input Output Balance cairan

    2/3/09

    (Jam14.00-21.00

    WIB)

    Minum 150 ml

    Makan 50 ml

    Infuse 200ml+

    300 ml

    Urin 10

    BAB -

    IWL 15.75+

    25.75 ml (+) 276.25 ml

    (Jam21.00-

    07.00WIB)

    Minum 50 ml

    Makan 50 ml

    Infuse 250ml+

    350 ml

    Urin 15

    BAB -

    IWL 15.75+

    30.75 ml (+) 319.25(Jam 07.00-

    14.00WIB)

    Minum 150 ml

    Makan 50 ml

    Infuse 200ml+

    400 ml

    Urin 10

    BAB -

    IWL 15.75+

    25.75 ml (+) 374.25

    Total balance cairan selama 24 jam (+)967.75

    e. Kepala : Mesocephal, tidak ada luka

    1) Rambut : Hitam, bersih.

    2) Mata : Konjungtiva palpebr a anemis.

    3) Hidung : Bersih, ada pemakaian O2

    4) Telinga : Kemampuan mendengarkan baik.

    5) Mulut : Bibir pucat.

    f. Leher dan Tenggorok

    Trakea posisi di garis tengah,

    Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,

    Tidak teraba pembesaran kelenjar limfe

    Pembesaran JVP R+1

  • 8/12/2019 Jtptunimus Gdl Ritawahyun 5111 3 Bab3

    8/23

    14

    g. Dada dan Thorak

    Dada simetris, tidak ada luka

    Paru-paru : I : Simetris Statis Dinamis

    Pa : Taktil Fremitus teraba kanan kiri

    lemah

    Pe : Redup

    Au : SD Vesikular

    Ronkhi basah

    Jantung : I : Iktus cordis tak tampak

    Pa : Iktus cordis teraba di IC VI linea mid

    clavicula

    Pe : Redup

    Aa : Terdengar BJ 1 dan BJ 2 tidak terdapat

    bunyi tambahan

    Abdomen : I : Datar

    Aa : Bising Usus (+), frekuensi 4x/menit

    Pa : Tidak ada masa, tidak ada nyeri tekan

    Pe : Timpani

    h. Genital :

    Terrpasang kateter tanggal 2-3-2009, tidak ada infeksi pada area

    pemasangan kateter.

  • 8/12/2019 Jtptunimus Gdl Ritawahyun 5111 3 Bab3

    9/23

    15

    i. Ekstremitas

    Kekuatan otot menurun, adanya edema pada kaki dan tangan, CRT

    lebih dari 3detik

    j. Kulit

    Kering bersisikma pada tangan dan kaki.

    4. Pemeriksaan Penunjang

    a. Pemeriksaan laboratorium

    Jenis pemeriksaan Tanggal Nilai

    hasil

    Satuan Nilai normal Kesimpulan

    1. Hematologi

    Hemoglobin

    Hematokrit

    Eritrosit

    MCH

    MCV

    MCHC

    Leukosit

    Trombosit

    RDW

    MPV

    2. Kimia klinik

    Ureum

    Kreatinin

    Protein totalGlobulin

    Albumin

    Calcium

    3. Elektolit

    Natrium

    Kalium

    Clorida

    4. Analisa gas darah

    04/03/09

    8.4

    26.4

    3.5

    24

    75.3

    31.9

    6.30

    241.0

    21.9

    9.3

    153

    9.8

    6.02.95

    3.05

    8.1

    140

    3.7

    106

    gr/%

    %

    Juta/mmk

    Pg

    Fl

    g/dl

    ribu/mmk

    ribu/mmk

    %

    Fl

    Mg/dl

    Mg/dl

    g/dlg/dl

    g/dl

    g/dl

    mmol/L

    mmol/L

    mmol/L

    12-15

    35-47

    3.9-5.6

    27-32

    76-96

    29-36

    4-11

    150-400

    11.6-14.8

    4-11

    15-39

    0.6-1.3

    6.2-82.3-3.5

    3.8-5.4

    8.6-10.3

    136-145

    3.5-5.1

    98-107

    L

    L

    L

    L

    L

    N

    N

    N

    H

    N

    H

    H

    LN

    L

    L

    N

    N

    N

  • 8/12/2019 Jtptunimus Gdl Ritawahyun 5111 3 Bab3

    10/23

    16

    Tempertur

    FiO2

    pH (corrected)

    PCO2 (corrected)

    PO2(corrected)

    HCO3

    TCO2

    Base Excess

    BE Effective

    SBC

    O2saturasi

    A.A DO2

    RI

    37.6

    28

    7.400

    30.0

    80

    18.4

    19.30

    -4.4

    -5.20

    21.5

    99

    14

    0.10

    C

    %

    mmHg

    mmHg

    mmol/l

    mmol/l

    %

    Mmol/L

    7.350-7.450

    35-45

    83-108

    18-23

    -2-3

    95-98

    N

    L

    L

    N

    L

    H

    b. Pemeriksaan radiologi

    Hasil Rontgen Thorax

    COR:

    CTR tidak dapat dinilai

    Apeks jantung bergeser ke laterokauadal

    Pulmo:

    Tampak bercak keturunan pada kedua pulmo

    Diafragma kanan setinggi kosta IX posterior

    Sinus kostofrenikus kanan kiri lancip

    Adanya cairan di rongga alveolus

    Kesan :

    Suspek kardiomegali (CV). Adanya cairan dalam pulmo.

    c. Pemeriksaan USG

    Ginjal Kanan

  • 8/12/2019 Jtptunimus Gdl Ritawahyun 5111 3 Bab3

    11/23

    17

    Bentuk dan ukuran normal, batas kortiko meduler tampak tidak

    jelas, ekogenitas parenkim hiperechoic, tak tampak batu

    pielokdiks tak melebar, tak tampak penipisan korteks.

    Ginjal Kiri

    Bentuk dan ukuran normal, batas kortiko meduler tampak tidak

    jelas, ekogenitas parenkim hiperechoic, tak tampak batu,

    pielokaliks tak melebar, tak tampak penipisan korteks.

    Vesika Urinaria

    Dinding tak menebal, permukaan rata, tak tampak batu, tak tampak

    massa.

    Kesan :

    Gambaran proses kronis kedua ginjal

    5. Diit yang diperoleh

    Uremia 170 kkal

    Protein 0,6 hd / Kg BB

    Rendah garam

    6. Therapi

    O23 lt

    Injeksi lasix kurang lebih 3x2 Ampul

    Injeksi nitrocyn 20 gr dinaikkan perlahan

    Hemobion 2x1 (250mg) per oral

  • 8/12/2019 Jtptunimus Gdl Ritawahyun 5111 3 Bab3

    12/23

    18

    5. Pathways Kasus

    Etiologi

    (Konsumsi minuman beralkhohol tinggi, jarang minum air putih)

    Nefropati toksik

    Kerusakan fungsi ginjal

    Kerusakan Sekresi eritropoetin menurun BUN, Creatinin

    glomerulus Produksi eritrosit menurun meningkat

    Filtrasi glomerulus Oksi hemoglobin menurun Produksi Sampah

    menurun Suplai O2ke jaringan menurun Dialiran darah

    GFR menurun Gangguan perfusi Pruritus

    Retensi cairan jaringan Lesi pada kulit

    Gangguan

    Edema intregitas kulit

    Kelebihan Cairan masuk ke paru Masuk dalam saluran

    volume Edema paru Gastointestinal

    Cairan

    Difusi O2& CO

    2 Nausea

    Paru terganggu Vomitus

    Hiperventilasi Gangguan

    Perubahan Nutrisi Kurang

    Pola Nafas Dari Kebutuhan

  • 8/12/2019 Jtptunimus Gdl Ritawahyun 5111 3 Bab3

    13/23

    19

    6. Analisis Data

    Tanggal Data DS dan DO Masalah Etiologi

    2 Maret

    2009

    1. DS :

    Pasien mengatakan sesak napas

    DO :

    TD : 170/130 mmHg

    N : 80 kali/menit

    RR : 30 kali/ menit

    T : 37,50C

    Bibir pucat

    Hasil pemeriksaan fisik paru :

    I : Simetris Statis

    Dinamis

    Pa : Taktil Fremitus teraba

    kanan kiri lemah

    Pe : Redup

    Au : SD Vesikular

    Ronkhi basah

    Hasil rontgen Pulmo :

    Adanya cairan di rongga

    alveolus

    2. DS :

    Pasien mengeluh lemah, letih,

    lesu

    DO :

    TD : 170/130 mmHg

    N : 80 kali/menit

    Bibir pucat

    Konjungtiva palpebra anemis

    CRT pada ekstremitas atas dan

    bawah lebih dari 3 detik

    Hemoglobin 8.4 g/dl (Low)

    Hematokrit 26.4% (Law)

    Eritrosit 3.5 juta/mmk (Law)

    PO2 82 (Law)

    Pola nafas tidak

    efektif

    Gangguan

    perfusi jaringan

    perifer

    Edema paru

    Suplai O2

    kejaringan

    menurun

  • 8/12/2019 Jtptunimus Gdl Ritawahyun 5111 3 Bab3

    14/23

    20

    3. DS :

    Pasien mengatakan BAK tidak

    lancar, air kencing sedikit dan

    warnanya keruh. Tangan dan kaki

    membengkak.

    DO :

    Edema pada tangan dan kaki.

    Turgor kulit tidak elastis

    CRT pada ekstremitas atas dan

    bawah lebih dari 3 detik

    BB : 58 kg

    Balance cairan (+)967.75

    Ureum : 153 mg/dl

    Cretinin : 9,8 mg/dl

    Natrium : 140 mmol/l

    Kalium : 3,7 mmol/l

    Clorida : 106 mmol/l

    Diit rendah garam

    4. DS :

    Tn. M mengatakan mual dan tidak

    nafsu makan.

    DO :

    Pasien makan porsi sedikit, tidak

    habis 1 porsi, habis 2-3 sendok

    makan.

    Protein total : 6.0 mg/dl

    Globulin : 2, 95 mg/dl

    Albumin : 3.0 mg/dl

    BB : 58 kgTB : 162 cm

    LILA : 30 cm

    IMT : 22.13 (Normal)

    Diit protein 0,6 hd/kg BB

    Diit uremia 170 kkal

    Kelebihan

    volume cairan

    Gangguan nutrisi

    kurang dari

    kebutuhan tubuh

    Input cairan >

    output

    Intake ti dak

    adekuat

  • 8/12/2019 Jtptunimus Gdl Ritawahyun 5111 3 Bab3

    15/23

    21

    B. Diagnosa Keperawatan

    1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan edema paru.

    2. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan suplai O2

    kejaringan menurun.

    3. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan input cairan lebih

    besar dari pada output

    4. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

    dengan intake tidak adekuat.

    C. Intervensi

    No

    dx

    Waktu Tujuan dan

    kriteria hasil

    Rencana Rasional

    1.

    2.

    2 Maret

    2009

    Tujuan: Pola

    nafas kembali

    ormal / stabil

    Kriteria Hasil :pasien tidak

    mengalami

    dispnea

    Tujuan :

    Perfusi jaringan

    adekuat

    Kriteria hasil :

    CRT kurang

    dari 2 detik

    a. Auskultasi bunyi nafas,

    catat adanya crakles

    b. Ajarkan pasien batuk

    efektif dan nafas dalamc. Atur posisi senyaman

    mungkin

    d. Batasi untuk

    beraktivitas

    e. Anjurkan diit hipertonis

    f. Colaborasi pemberian

    O2

    a. Selidiki adanya tanda

    anemis

    b. Observasi adanya

    edema ekstremitas

    c. Dorong latihan aktif

    dengan rentang gerak

    sesuai toleransi

    d. Kolaborasi pemberian

    O2

    a. Menyatakan adanya

    pengumpulan sekret

    b. Membersihkan jalan nafas

    dan memudahkan aliran O2c. Mencegah terjadinya sesak

    nafas

    d. Mencegah sesak atau

    hipoksia

    e. Mengurangi edema paru

    f. Perfusi jaringan adekuat

    a. Mengetahui penyebab

    b. Edema merupakan

    penyebab

    c. Meningkatkan sirkulasi

    perifer

    e. Meningkatkan suplai O2

  • 8/12/2019 Jtptunimus Gdl Ritawahyun 5111 3 Bab3

    16/23

    22

    3.

    4

    Tujuan:

    Volume cairan

    dalam keadaan

    seimbang

    Kriteria hasil:

    tidak ada

    edema,

    keseimbangan

    antara input

    dan output

    cairan

    Tujuan:

    Mempertahank

    an masukan

    nutrisi yang

    adekuat dengan

    kriteria hasil:

    menunjukan

    protein albumin

    stabil.

    a. Kaji status cairan

    dengan menimbang BB

    perhari, keseimbangan

    masukan dan haluaran,

    turgor kulit tanda-tanda

    vital

    b. Batasi masukan cair an

    c. Jelaskan pada pasien

    dan keluarga tentang

    pembatasan cairan

    d. Anjurkan pasien / ajari

    pasien untuk mencatat

    penggunaan cairan

    terutama pemasukan dan

    haluaran

    a. Awasi konsumsi

    makanan / cairan

    b. Perhatikan adanya mual

    dan muntah

    c. Berikan makanan

    sedikit tapi sering

    d. Berikan diit protein 0.6

    hd/kg BB

    e. Berikan perawatan

    mulut sering

    a. Mengetahui status cairan,

    meliputi input dan output

    b. Pembatasan cairan ak an

    menentukan BB ideal,

    haluaran urin, dan respon

    terhadap terapi.

    c. Pemahaman meningkatkan

    kerjasama pasien dan

    keluarga dalam pembatasan

    cairan

    d. Untuk mengetahui

    keseimbangan input dan

    output

    a. Mengidentifikasi

    kekurangan nutrisi

    b. Menurunkan pemasukan

    dan memerlukan intervensi

    c. Porsi lebih kecil dapat

    meningkatkan masukan

    makanand. Meningkatkan protein

    albumin

    e. Menurunkan

    ketidaknyamanan dan

    mempengaruhi masukan

    makanan

  • 8/12/2019 Jtptunimus Gdl Ritawahyun 5111 3 Bab3

    17/23

    23

    D. Implementasi

    No

    Dx

    Waktu Implementasi Respon TT

    1.

    2.

    3.

    02/03/2009

    14.20

    14.30

    14.45

    14.25

    14.35

    15.30

    15.00

    16.00

    a. Mengobservasi pola nafas klien,

    mencatat frekuensi pernafasan

    b. Mengkaji keluhan sesak nafas

    yang dirasakan klien

    c. Memberikan posisi yang nyaman

    untuk pasien, yaitu posisi setengah

    duduk dan memberikan O2

    3lt

    a. Mengkaji keluhan pasien tentang

    adanya lemah, letih, lesu

    b. Mengobservasi CRT, edema dan

    ada tidaknya tanda gejala anemis

    c. Memeriksa hasil laboratorium

    a. Mengobservasi keadaan umum

    klien, ada tidaknya edema, tingkat

    kesadaran dan keluhan pasien

    b. Membatasi cairan dan m emantau

    dan mencatat input dan output cairan

    dan menghitung balance cairan

    S : -

    O : RR=30x/menit

    S :Tn. M mengeluh sesak

    nafas

    O :Pasien gelisah

    S : Pasien mengatakan lebih

    nyaman tapi masih sesak

    O : Pasien lebih tenang

    S : Pasien megatakan

    lemah, letih, dan lesu

    O : -

    S : -

    O: Bibir pucat

    Konjungtiva palpebra

    anemis

    CRT pada ekstremitas atas

    dan bawah lebih dari 3

    detik, edema (+)

    S : -

    O : Hemoglobin 8.4 g/dl

    (Low)

    S :Pasien mengatakan

    tangan dan kakinya masih

    bengkak.

    O : Tn. M gelisah, edema

    (+), komposmetis

    S : Tn. M minum sehari

    habis satu gelas belimbing.

    O : Balance cairan=

    (+)967.75

  • 8/12/2019 Jtptunimus Gdl Ritawahyun 5111 3 Bab3

    18/23

    24

    4. 17.00

    17.30

    18.00

    19.00

    a. Mengkaji adanya keluhan mual

    dan tidak nafsu makan pada klien

    b. Memberikan makan dalam porsi

    sesuai dengan diit pasien , diit

    uremia 170 kkal dan diit protein 0.6

    mg/dl

    c. Motivasi keluarga untuk selalu

    memberikan dorongan pada Tn, M

    untuk menghabiskan makanannya.

    S :Pasien masih mengeluh

    mual dan tidak nafsu

    makan.

    O : -

    S : -

    O :Pasien makan habis dua

    sendok saja.

    S : keluarga mengatakanTn.

    M tidak suka dipaksa

    makan

    O : keluarga tidak

    kooperatif

    1

    2

    3

    03/03/09

    07.30

    08.00

    08. 10

    08.30

    09.00

    10.00

    a. Mengobservasi keadaan umum

    pasien dan mencatat frekuensi

    pernafasan

    b. Memberikan posisi setengah

    duduk dan memberikan terapi O23lt

    a. Mengobservasi keluhan pasien

    b memantau dan mencatat tanda

    vital

    a. Membatasi pemasukan cairan dan

    mengobservasi balance cairan

    b. memberikan terapi lasix 3x2 amp

    S : Pasien mengeluh masih

    sesak

    O :Pasien lebih tenang

    RR : 28x/menit

    S : Pasien lebih nyaman

    tapi sesak masih tetap sama

    O : Pasien tenang

    S : Pasien mengeluh cepat

    letih

    O : Pasien bibir pucat,

    konjungtiva palpebra

    anemis

    S : -

    O : TD 170/130mmHg,

    Nadi 100x/menit, RR

    28x/menit, S 37.50

    CS:Pasien masih mengeluh

    bengkak pada tangan dan

    kaki

    O:Edema pada tangan dan

    kaki

    Balance cairan (+) 824, 75

    S : -

    O : -

  • 8/12/2019 Jtptunimus Gdl Ritawahyun 5111 3 Bab3

    19/23

    25

    4. 10.05

    11.30

    a. Mengkaji keluhan mual

    b. Memberikan diit uremia 170 kkal

    dan diit protein 0.6 hd/kg BB

    S : Pasien masih mengeluh

    mual

    O : -

    S : pasien malas makan

    O : Pasien makan habis 3

    sendok makan

    1.

    2.

    3.

    4

    04/03/2009

    07.30

    08.00

    08.10

    09.00

    09.05

    09.30

    10.00

    11.00

    11.30

    a. Mengobservasi frekuensi nafas

    dan keluhan pasien

    b. Memberikan posisi yang nyaman

    dan memberikan O 23 lt

    a. Mengobservasi keluhan pasien

    dan mengukur TTV

    b. Memberikan hemobion peroral

    250mg

    a. Mengkaji edema dan turgor kulit

    b. Mengukur balance cairan dan

    membatasi pemasukan cairan

    c. memberikan injeksi lasix 3x2 amp

    a. Mengkaji keluhan pasien dan

    menganjurkan pasien untuk

    menghabiskan makannya

    b. Memberikan diit protein 0.6 hd/kg

    BB

    S : Pasien mengatakan

    sesak sedikit berkurang

    O : RR 28x/menit

    S : Tn. M merasa lebih

    nyaman

    O :Pasien mulai tenang

    RR: 28x/ menit

    S : Pasien masih merasa

    cepat letih

    O : TD 170/130mmHg, N

    104x/menit, RR 28x/menit,

    S 37.0C

    S : -

    O : obat sudah diminum

    S:Pasien mengatakan masih

    bengkak

    O:Edema (+)

    Turgor kulit tidak elastis

    S : Pasien minum baru 2

    sendok makan

    O : Balance cairan (+)

    843.75S : -

    O : Obat sudah diberikan

    melalui IV

    S : Pasien masih mual

    O : Pasien lemah

    S : -

    O : Pasien makan habis 2

    sendok

  • 8/12/2019 Jtptunimus Gdl Ritawahyun 5111 3 Bab3

    20/23

    26

    E. Evaluasi

    No Tanggal Diagnosa Evaluasi TTD

    1

    2.

    3.

    4

    02/03/09

    20.00

    20.15

    20.30

    20.45

    Pola nafas tidak

    efektif

    Gangguan

    perfusi jaringan

    Kelebihan

    volume cairan

    Gangguan

    nutrisi kurang

    dari kebutuhan

    S : Pasien masih mengeluh masih sesak

    O : Pasien gelisah

    RR: 30x/menit

    A : Masalah belum teratasi

    P : Lanjutkan intervensi

    Berikan posisi yang nyaman

    Batasi cairan untuk mengurangi edema

    paru

    Kolaborasi pemberian O2 3 lt

    S : Pasien mengatakan lemah

    O : Bibir pucat

    Konjungtiva palpebra anemis

    CRT pada ekstremitas labih 3 detik

    A : Masalah belum teratasi

    P : Lanjutkan intervensi

    Pantau tanda vital

    S : Pasien tangan dan kakinya masih bengkak

    O : Balance cairan (+)967.75

    Edema pada ekstremitas

    A : Masalah belum teratasi

    P : Lanjutkan intervensi

    Awasi balance cairan

    Berikan IV lasix

    S : Pasien mengatakan tidak nafsu makan

    O : Pasien makan habis 2 sendok

    A : Masalah belum teratasi

    P : Lanjutkan Intervensi

    Motivasi pasien untuk menghabiskan

    makan

  • 8/12/2019 Jtptunimus Gdl Ritawahyun 5111 3 Bab3

    21/23

    27

    1.

    2.

    3

    4

    03/03/09 Pola nafas tidak

    efektif

    Gangguan

    perfusi jaringan

    perifer

    Kelebihan

    Volume Cairan

    Gangguan

    nutrisi kurang

    dari kebutuhan

    tubuh

    S : Pasien masih mengeluh masih sesak

    O : Pasien gelisah

    RR: 28x/menit

    A : Masalah belum teratasi

    P : Lanjutkan intervensi

    Berikan posisi yang nyaman

    Batasi cairan untuk mengurangi edema

    paru

    Colaborasi pemberian O2 3lt

    S : Pasien mengeluh lemah, letih, lesu

    O :TD : 170/130 mmHg

    N : 104 kali/menit

    Bibir pucat

    Konjungtiva pslpebra anemis

    CRT pada ekstremitas atas dan bawah

    lebih dari 3 detik

    Hemoglobin 8.4 g/dl (Low)

    Hematokrit 26.4% (Law)

    Eritrosit 3.5 juta/mmk (Law)

    A: Masalah belum teratasi

    P: Lanjutkan intervensi

    Kolaborasi pemberian hemobion 2x1 (250)

    peroral

    S : Pasien tangan dan kakinya masih bengkak

    O : Balance cairan (+)824.75

    Edema pada ekstremitas

    A : Masalah belum teratasi

    P : Lanjutkan intervensi

    Awasi balance cairanBerikan IV lasix

    S : Pasien mengatakan tidak nafsu makan

    O : Pasien makan habis 3 sendok

    A : Masalah belum teratasi

    P : Lanjutkan Intervensi

    Motivasi pasien untuk menghabiskan

    makan

  • 8/12/2019 Jtptunimus Gdl Ritawahyun 5111 3 Bab3

    22/23

    28

    1

    2

    3

    04/03/09 Pola nafas tidak

    efektif

    Gangguan

    perfusi jaringan

    perifer

    Kelebihan

    Volume Cairan

    S : Pasien mengeluh sesak berkurang.

    O : Pasien gelisah

    RR: 28x/menit

    A : Masalah teratasi sebagian

    P : Lanjutkan intervensi

    Berikan posisi yang nyaman

    Batasi cairan untuk mengurangi edema

    paru

    Kolaborasi pemberian O2 3lt

    S : Pasien mengatakan lemah

    O : Bibir pucat

    Konjungtiva palpebra anemis

    CRT pada ekstremitas labih 3 detik

    A : Masalah belum teratasi

    P : Lanjutkan intervensi

    Pantau tanda vital

    Dorong latihan rentang gerak

    S :Tn. M mengatakan tangan dan kakinya

    masih bengkak padahal sudah membatasi

    minumnya satu hari hanya satu gelas

    belimbing.

    O :Edema pada ekstremitas atas dan bawah

    CRT ekstremitas atas dan bawah < 3 detik

    Turgor kulit tidak elastic

    Balance cairan (+)843.75

    Ureum : 153 mg/dl

    Cretinin : 9,8 mg/dl

    Natrium : 140 mmol/l

    Kalium : 3,7 mmol/lClorida : 106 mmol/l

    A : Masalah belum teratasi

    P : Lanjutkan intervensi :

    Catat adanya edema

    Ukur balance cairan tiap jam

    Konsul untuk program HD

  • 8/12/2019 Jtptunimus Gdl Ritawahyun 5111 3 Bab3

    23/23

    4 Gangguan

    nutrisi kurang

    dari kebutuhan

    S :Pasien masih mengeluh mual dan tidak

    nafsu makan

    O :Pasien makan 2 sendok dari porsi diit yang

    diberikan

    A :Masalah belum teratasi

    P : Lanjutkan intervensi

    Berikan diit sesuai advis dokter

    Berikan diit sedikit tapi sering

    Konsultasi dengan ahli gizi tentang

    pemberian diit yang tepat