13
AUDIT TEKNIS SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN AKNOP PADA DAERAH IRIGASI TUK KUNING JURNAL TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI PENGETAHUAN DASAR TEKNIK SUMBER DAYA AIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik AZIZ RIZAL PRASETIYO NIM. 125060400111017 UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK MALANG 2017

JURNAL - pengairan.ub.ac.idpengairan.ub.ac.id/s1/wp-content/uploads/sites/2/2017/01/Audit... · Daerah Irigasi Tuk Kuning adalah daerah irigasi lintas propinsi, yaitu ... dan RAB

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: JURNAL - pengairan.ub.ac.idpengairan.ub.ac.id/s1/wp-content/uploads/sites/2/2017/01/Audit... · Daerah Irigasi Tuk Kuning adalah daerah irigasi lintas propinsi, yaitu ... dan RAB

AUDIT TEKNIS SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN AKNOP PADA

DAERAH IRIGASI TUK KUNING

JURNAL

TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI PENGETAHUAN DASAR

TEKNIK SUMBER DAYA AIR

Diajukan untuk memenuhi persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Teknik

AZIZ RIZAL PRASETIYO

NIM. 125060400111017

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS TEKNIK

MALANG

2017

Page 2: JURNAL - pengairan.ub.ac.idpengairan.ub.ac.id/s1/wp-content/uploads/sites/2/2017/01/Audit... · Daerah Irigasi Tuk Kuning adalah daerah irigasi lintas propinsi, yaitu ... dan RAB
Page 3: JURNAL - pengairan.ub.ac.idpengairan.ub.ac.id/s1/wp-content/uploads/sites/2/2017/01/Audit... · Daerah Irigasi Tuk Kuning adalah daerah irigasi lintas propinsi, yaitu ... dan RAB

AUDIT TEKNIS SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN AKNOP PADA

DAERAH IRIGASI TUK KUNING

Aziz Rizal Prasetiyo1, Dwi Priyantoro2, Ussy Andawayanti2

1Mahasiswa Program Sarjana Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 2Dosen Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

email: [email protected]

ABSTRAK Daerah Irigasi Tuk Kuning adalah daerah irigasi lintas propinsi, yaitu Kabupaten

Sleman (DIY) dan Kabupaten Klaten (Jateng) yang berarti DI. Tuk Kuning merupakan

wewenang dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Oleh karena itu, perlu adanya

kegiatan audit teknis untuk menganalisa kinerja jaringan irigasi DI. Tuk Kuning, mengetahui

rencana kegiatan terkait O&P, dan mengetahui pembiayaan dari rencana kegiatan secara

nyata tersebut. Nilai indeks kinerja eksisting DI. Tuk Kuning yang merupakan hasil dari kegiatan audit

teknis adalah 56,31% yang berarti kinerja kurang dan perlu perhatian. Oleh karena itu, perlu

adanya kegiatan rehabilitasi sebelum dilakukan operasi dan pemeliharaan. Kegiatan

rehabilitasi meliputi perbaikan pasangan, perbaikan bagian pintu yang rusak, pembuatan

bangunan ukur, bangunan bagi, bangunan sadap, bangunan bagi sadap, dan bangunan terjun.

Sedangkan, rencana kegiatan pemeliharaan yang diperlukan DI. Tuk Kuning yaitu galian

sedimen, pembersihan vegetasi dan pengadaan nomenklatur. Jumlah biaya dari rencana

kegiatan yang diperlukan DI. Tuk Kuning adalah Rp2.201.702.081,15 dengan biaya

rehabilitasi sebesar Rp1.994.571.670,65 dan biaya O&P per tahun sebesar

Rp207.130.410,58, sedangkan biaya O&P per tahun per hektar sebesar Rp633.426,33.

Kata kunci : audit teknis, AKNOP, operasi dan pemeliharaan, rehabilitasi

ABSTRACT

The irrigation area of Tuk Kuning is a cross-provincial irrigation area, Sleman Regency

(DIY) and Klaten Regency (Jateng) which means Tuk Kuning is the authority of Central

Government and local governments. Therefore, it needs for the activities of technical audit

to analyze performance in Tuk Kuning’s irrigation, knowing the plan of activities related

O&P, and find out the financing of the plan of activities for real.

Existing performance index value of Tuk Kuning’s irrigation area was a result of the

technical audit is 56.31% which means less performance and need attention. Therefore, the

need for rehabilitation activities more prior than operation and maintenance. rehabilitation

activities include improvements to the couple, the repair of the damaged door parts,

manufacture of building surveyor, building to building, a building for the sadap sadap falls,

and buildings. Meanwhile, plan of maintenance activities include. dredging sediments,

cleaning vegetation and the procurement of nomenclature. The total cost of the plan the

necessary activities of Tuk Kuning’s irrigation area is Rp2.201.702.081,15 with the

rehabilitation costs of Rp1.994.571.670,65 and O&P costs per year of Rp 207.130.410,58

meanwhile the cost of O&P per year per hectare amounting to Rp633.426.33.

Keywords: technical audit, AKNOP, operation and maintenance, rehabilitation

Page 4: JURNAL - pengairan.ub.ac.idpengairan.ub.ac.id/s1/wp-content/uploads/sites/2/2017/01/Audit... · Daerah Irigasi Tuk Kuning adalah daerah irigasi lintas propinsi, yaitu ... dan RAB

1. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara agraris

karena sebagian besar penduduk di negara

Indonesia bekerja di sektor pertanian dan

perkebunan. Pertanian erat hubungannya

dengan ketersediaan air. Berdasarkan

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat Nomor

12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan

Pemeliharaan Jaringan Irigasi, irigasi

adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan

pembuangan air irigasi untuk menunjang

pertanian yang jenisnya meliputi irigasi

permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah

tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.

Daerah Irigasi Tuk Kuning/Tempur

adalah daerah irigasi lintas propinsi, yakni

Kabupaten Sleman (DIY) dan Kabupaten

Klaten (Jateng). Daerah irigasi Tuk

Kuning/Tempur dibangun cukup lama dan

mendapatkan dana operasi dan

pemeliharaan dari Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah. Kerusakan pada fisik

bangunan dapat menyebabkan kapasitas air

yang lewat berkurang, sehingga kebutuhan

air pada petak sawah tidak terpenuhi secara

optimum.

Kinerja eksisting dinilai untuk

mengetahui langkah selanjutnya dalam

penyusunan AKNOP. Dari penilaian

tersebut, didapatkan usulan kegiatan yang

diperlukan sesuai dengan kebutuhan nyata

yang diperlukan. Dan rencana anggaran

biaya dapat disesuaikan dengan kebutuhan

nyata.

2. METODE PENELITIAN

2.1 Pengumpulan Data Penelitian

Dalam pengerjaan studi ini, dibutuhkan

data data berikut:

1. Data debit

Data ini dibutuhkan dalam

perhitungan debit andalan dengan

jumlah data sebanyak 10 tahun yaitu

dari 2006 – 2015.

2. Data tanaman

Data ini dibutuhkan dalam

perhitungan intensitas tanaman, satuan

kebutuhan air, rencana tata tanam

dengan jumlah data sebanyak 10 tahun

yaitu dari 2006 – 2015.

3. Data hujan

Data ini dibutuhkan dalam

perhitungan hujan andalan dengan

jumlah data sebanyak 10 tahun yaitu

dari 2006 – 2015

4. Data pengukuran

Data ini berupa data pengukuran

topografi dan dimensi sepanjang

jaringan irigasi baik saluran dan

bangunan irigasi. Data ini diperlukan

untuk perhitungan evaluasi saluran dan

bangunan irigasi.

5. Data klimatologi

Data ini dibutuhkan dalam

perhitungan evapotranspirasi yang

nantinya akan digunakan untuk

perhitungan satuan kebutuhan air

metode PU.

6. Data debit banjir rancangan

Data ini merupakan hasil olahan

dari data hujan rancangan. Diperlukan

untuk perhitungan evaluasi bangunan

irigasi.

7. Data survei petani

Data ini berupa hasil wawancara

dengan petani setempat terkait

penggunaan air di sawah dan hasil

tanaman yang didapat dalam sekali

musim tanam.

8. Data debit banjir rancangan

Data ini berupa penilaian secara

fisik bangunan dan saluran irigasi yang

sesuai dengan lapangan digunakan

dalam analisa indeks kinerja jaringan

irigasi yang nantinya akan digunakan

untuk rencana perbaikan saluran dan

bangunan irigasi.

9. Data debit banjir rancangan

Data ini digunakan untuk

menganalisa indeks kinerja jaringan

irigasi dan rencana pemeliharaan.

2.2 Lokasi Studi

Lokasi studi ini berada di Kabupaten

Sleman (DI. Yogyakarta) dan Kabupaten

Klaten (Jawa Tengah).

Page 5: JURNAL - pengairan.ub.ac.idpengairan.ub.ac.id/s1/wp-content/uploads/sites/2/2017/01/Audit... · Daerah Irigasi Tuk Kuning adalah daerah irigasi lintas propinsi, yaitu ... dan RAB

Gambar 1. Lokasi DI. Tuk Kuning

2.3 Rancangan Penelitian 1. Penilaian Kinerja dan Audit Teknis

Melakukan audit teknis pada unsur-

unsur yang terkait pada operasi dan

pemeliharaan jaringan irigasi. Audit

teknis terdiri dari analisa jaringan

irigasi, analisa intensitas tanaman, dan

analisa organisasi operasi dan

pemeliharaan.

2. Perencanaan Usulan Kegiatan

Menganalisa kebutuhan jaringan

irigasi terkait pada operasi dan

pemeliharaan jaringan irigasi dan

merencanakan secara teknis operasi dan

pemeliharaan jaringan irigasi.

3. Rencana Anggaran Biaya

Menyusun AKNOP jaringan irigasi

yang terdiri dari matriks kebutuhan,

rencana kerja O&P, dan RAB O&P.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Audit Teknis Secara Kuantitatif

A.1 Evaluasi Bangunan Utama

Kegiatan evaluasi bangunan utama

adalah sebagai berikut.

1. Bendung

a) Evaluasi kapasitas rencana dan

tinggi tekan air di atas mercu

bendung

b) Evaluasi tinggi muka air di atas

mercu dibandingkan dengan

tinggi jagaan yang ada

2. Drop Structure atau Peredan Energi

a) Evaluasi panjang peredam energi

pertama dengan menggunakan

teori USBR tipe I.

b) Evaluasi panjang peredam energi

kedua dan ketiga dengan

menggunakan teori terjun (drop

structure).

3. Evaluasi gerusan di hilir peredam

energi

Tabel 1. Evaluasi Bangunan Utama DI.

Tuk Kuning No Uraian Keterangan

1 Tinggi muka air di

atas mercu (h = 1,77

m).

Kontrol tinggi muka air

pada saat Q50

memenuhi, karena

tinggi jagaan yang

tersedia sebesar 1,90 m.

2 Panjang lantai kolam

olak pertama (USBR

tipe I),

Lj = 11,00 m.

Kontrol panjang kolam

olak eksisting memuhi

karena panjangnya,

Lj = 11,80 m.

3 Panjang lantai kolam

olak kedua (drop

structure),

LT = 19,10 m.

Kontrol panjang kolam

olak eksisting tidak

memenuhi karena

panjangnya,

LT = 11,50 m.

4 Panjang lantai kolam

olak ketiga (drop

structure),

LT = 18,10 m.

Kontrol panjang kolam

olak eksisting tidak

memenuhi karena

panjangnya,

LT = 1,50 m. Akan

tetapi, terdapat material

batu alam yang

berfungsi sebagai

peredam energi

sehingga tidak boleh

diambil sampai jarak

sekitar 2,00 m.

Sumber: Hasil Perhitungan

A.2 Evaluasi Saluran Irigasi

Evaluasi saluran irigasi ini meliputi

evaluasi kemampuan kapasitas saluran

untuk melewatkan debit rencana.

Kapasitas aliran dievaluasi berdasarkan

tinggi tanggul eksisting dibandingkan

dengan kedalaman air yang didapatkan

berdasarkan debit yang lewat dan dimensi

saluran yang ada.

Evaluasi yang dilakukan ditinjau

dengan 3 (tiga) kondisi, yaitu

1. Kondisi kebutuhan air irigasi

2. Kondisi kebutuhan air irigasi +

drainase

3. Kondisi penaikan dasar saluran pada

setiap bangunan sadap (kebutuhan air

irigasi + drainase).

Page 6: JURNAL - pengairan.ub.ac.idpengairan.ub.ac.id/s1/wp-content/uploads/sites/2/2017/01/Audit... · Daerah Irigasi Tuk Kuning adalah daerah irigasi lintas propinsi, yaitu ... dan RAB

Tabel 2. Evaluasi Saluran Irigasi Eksisting

Kondisi Keb. Air Irigasi

Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 3. Evaluasi Saluran Irigasi Eksisting

Kondisi Keb. Air Irigasi +

Drainase

Sumber: Hasil Perhitungan

Muka Air

(m) (m) (m)

[6] [9] [18]

P.1 - B.TP.Ki.1b 0,276 1,522 Aman

B.TP.Ki.1b - P.6 0,221 0,786 Aman

P.6 - B.TP.Ki.1 0,290 0,786 Aman

Saluran Sekunder Kokosan

B.TP.Ki.1 - P.3 0,131 0,612 Aman

P.3 - B.KK.1 0,233 0,612 Aman

B.KK.1 - P.5 0,256 0,713 Aman

P.5 - B.KK. 2 0,197 0,713 Aman

B.KK. 2 - B.KK.3 0,122 0,846 Aman

B.KK.3 - P.12 0,118 0,868 Aman

P.13 - B.KK.4 0,103 0,946 Aman

B.KK.4 - B.KK.5 0,069 1,086 Aman

B.KK.5 - B.KK.6 0,077 1,082 Aman

B.KK.6 - B.KK.7 0,089 0,998 Aman

B.KK.7 - B.KK.8 0,083 0,936 Aman

B.KK.8 - B.KK.9 0,044 0,853 Aman

B.KK.9 - B.KK.10 0,084 0,822 Aman

B.KK.10 - B.KK.11 0,044 0,894 Aman

B.KK.11 - B.KK.12 0,029 1,232 Aman

B.KK.12 - P.40 0,051 1,074 Aman

Saluran Sekunder Bugisan

B.TPKr.1 - P.1 0,082 3,179 Aman

P.1 - B.BG.1 0,171 3,179 Aman

B.BG.1 - B.BG.2 0,153 3,179 Aman

B.BG.2 - B.BG.3 0,244 2,160 Aman

B.BG.3 - B.BG.4 0,126 1,185 Aman

B.BG.4 - B.BG.5 0,102 1,320 Aman

B.BG.5 - B.BG.6b 0,097 1,001 Aman

B.BG.6b - B.BG.6 0,114 1,045 Aman

B.BG.6 - B.BG.7 0,096 1,281 Aman

B.BG.7 - B.BG.8 0,119 1,281 Aman

B.BG.8 - B.BG.9 0,127 1,281 Aman

B.BG.9 - B.BG.10 0,098 1,281 Aman

B.BG.10 - B.BG.11 0,104 1,011 Aman

B.BG.11 - B.BG.12 0,073 0,922 Aman

B.BG.12 - B.BG.13 0,057 0,922 Aman

B.BG.13 - B.BG.14 0,033 1,247 Aman

Saluran Sekunder Tempur Kanan

P.1 - P.5 0,299 1,422 Aman

P.5 - B.TPKn.1 0,169 1,422 Aman

B.TPKn.1 - B.TPKn.2 0,209 1,055 Aman

B.TPKn.2 - B.TPKn.3 0,293 1,000 Aman

B.TPKn.3 - B.TPKn.4 0,142 1,010 Aman

B.TPKn.4 - B.TPKn.5 0,141 1,739 Aman

B.TPKn.5 - B.TPKn.6 0,166 1,001 Aman

B.TPKn.6 - B.TPKn.7 0,138 1,120 Aman

Saluran Sekunder Pondok

P.0 - B.PD.1 0,096 0,938 Aman

B.PD.1 - B.PD.2 0,158 0,974 Aman

B.PD.2 - B.PD.3 0,125 0,799 Aman

B.PD.3 - B.PD.4 0,586 0,851 Aman

B.PD.4 - B.PD.5 0,371 1,101 Aman

B.PD.5 - B.PD.6 0,269 1,001 Aman

[2]

Saluran Primer Tempur Kiri

hrencana

Kontrol Tanggul

Ruas Saluran

Muka Air

(m) (m) (m)

[6] [9] [18]

P.1 - B.TP.Ki.1b 0,276 1,522 Aman

B.TP.Ki.1b - P.6 0,221 0,786 Aman

P.6 - B.TP.Ki.1 0,300 0,786 Aman

Saluran Sekunder Kokosan

B.TP.Ki.1 - P.3 0,136 0,612 Aman

P.3 - B.KK.1 0,241 0,612 Aman

B.KK.1 - P.5 0,266 0,713 Aman

P.5 - B.KK. 2 0,204 0,713 Aman

B.KK. 2 - B.KK.3 0,127 0,846 Aman

B.KK.3 - P.12 0,127 0,868 Aman

P.13 - B.KK.4 0,111 0,946 Aman

B.KK.4 - B.KK.5 0,078 1,086 Aman

B.KK.5 - B.KK.6 0,089 1,082 Aman

B.KK.6 - B.KK.7 0,115 0,998 Aman

B.KK.7 - B.KK.8 0,164 0,936 Aman

B.KK.8 - B.KK.9 0,092 0,853 Aman

B.KK.9 - B.KK.10 0,226 0,822 Aman

B.KK.10 - B.KK.11 0,127 0,894 Aman

B.KK.11 - B.KK.12 0,123 1,232 Aman

B.KK.12 - P.40 0,224 1,074 Aman

Saluran Sekunder Bugisan

B.TPKr.1 - P.1 0,176 3,179 Aman

P.1 - B.BG.1 0,176 3,179 Aman

B.BG.1 - B.BG.2 0,159 3,179 Aman

B.BG.2 - B.BG.3 0,267 2,160 Aman

B.BG.3 - B.BG.4 0,140 1,185 Aman

B.BG.4 - B.BG.5 0,129 1,320 Aman

B.BG.5 - B.BG.6b 0,108 1,001 Aman

B.BG.6b - B.BG.6 0,146 1,045 Aman

B.BG.6 - B.BG.7 0,270 1,281 Aman

B.BG.7 - B.BG.8 0,363 1,281 Aman

B.BG.8 - B.BG.9 0,423 1,281 Aman

B.BG.9 - B.BG.10 0,345 1,281 Aman

B.BG.10 - B.BG.11 0,423 1,011 Aman

B.BG.11 - B.BG.12 0,395 0,922 Aman

B.BG.12 - B.BG.13 0,458 0,922 Aman

B.BG.13 - B.BG.14 0,348 1,247 Aman

Saluran Sekunder Tempur Kanan

P.1 - P.5 0,299 1,422 Aman

P.5 - B.TPKn.1 0,169 1,422 Aman

B.TPKn.1 - B.TPKn.2 0,258 1,055 Aman

B.TPKn.2 - B.TPKn.3 0,380 1,000 Aman

B.TPKn.3 - B.TPKn.4 0,193 1,010 Aman

B.TPKn.4 - B.TPKn.5 0,197 1,739 Aman

B.TPKn.5 - B.TPKn.6 0,243 1,001 Aman

B.TPKn.6 - B.TPKn.7 0,205 1,120 Aman

Saluran Sekunder Pondok

P.0 - B.PD.1 0,097 0,938 Aman

B.PD.1 - B.PD.2 0,158 0,974 Aman

B.PD.2 - B.PD.3 0,125 0,799 Aman

B.PD.3 - B.PD.4 0,586 0,851 Aman

B.PD.4 - B.PD.5 0,371 1,101 Aman

B.PD.5 - B.PD.6 0,269 1,001 Aman

Kontrol Tanggul

kananRuas Saluran

[2]

Saluran Primer Tempur Kiri

h

Page 7: JURNAL - pengairan.ub.ac.idpengairan.ub.ac.id/s1/wp-content/uploads/sites/2/2017/01/Audit... · Daerah Irigasi Tuk Kuning adalah daerah irigasi lintas propinsi, yaitu ... dan RAB

Tabel 4. Evaluasi Saluran Irigasi Eksisting

Kondisi Peninggian Dasar

Saluran

Sumber: Hasil Perhitungan

A.3 Neraca Air Eksisting

Neraca air adalah perbandingan debit

kebutuhan irigasi dan debit ketersediaan.

Debit kebutuhan dihitung setiap periode

setiap bulan. Sedangkan debit ketersediaan

memakai debit intake yang sudah

diandalkan sebesar 80%..

Tabel 5. Pola Tanam Eksisting DI. Tuk

Kuning

Tabel 6. Neraca Air Eksisiting Tempur

Kanan

Sumber: Hasil Perhitungan

h1'' Tinggi Tanggul

Kanan

m (m) Tanggul Kanan

Saluran Sekunder Kokosan

1 B.KK.1 0,46 0,612 Aman

2 B.KK.2 0,46 0,713 Aman

3 B.KK.3 0,42 0,946 Aman

4 B.KK.4 0,39 1,086 Aman

5 B.KK.5 0,39 1,082 Aman

6 B.KK.6 0,38 0,998 Aman

7 B.KK.7 0,39 0,936 Aman

8 B.KK.8 0,45 0,853 Aman

9 B.KK.9 0,43 0,822 Aman

10 B.KK.10 0,46 0,894 Aman

11 B.KK.11 0,45 1,232 Aman

12 B.KK.12 0,45 1,074 Aman

Saluran Sekunder Bugisan

1 B.BG.1 0,50 3,179 Aman

2 B.BG.2 0,50 3,179 Aman

3 B.BG.3 0,50 2,160 Aman

4 B.BG.4 0,46 1,185 Aman

5 B.BG.5 0,45 1,320 Aman

6 B.BG.6 0,45 1,001 Aman

7 B.BG.7 0,48 1,045 Aman

8 B.BG.8 0,62 1,281 Aman

9 B.BG.9 0,64 1,281 Aman

10 B.BG.10 0,63 1,281 Aman

11 B.BG.11 0,63 1,281 Aman

12 B.BG.12 0,62 1,011 Aman

13 B.BG.13 0,66 0,922 Aman

14 B.BG.14 0,66 0,922 Aman

Saluran Sekunder Tempur Kanan

1 B.Tp.Kn.1 0,53 1,422 Aman

2 B.Tp.Kn.2 0,62 1,055 Aman

3 B.Tp.Kn.3 0,60 1,000 Aman

4 B.Tp.Kn.4 0,51 1,010 Aman

5 B.Tp.Kn.5 0,50 1,739 Aman

6 B.Tp.Kn.6 0,46 1,001 Aman

7 B.Tp.Kn.7 0,49 1,120 Aman

Saluran Sekunder Pondok

1 B.PD.1 0,40 0,938 Aman

2 B.PD.2 0,40 0,974 Aman

3 B.PD.3 0,40 0,799 Aman

4 B.PD.4 0,44 0,851 Aman

5 B.PD.5 0,44 1,101 Aman

6 B.PD.6 0,45 1,001 Aman

Keterangan

Muka AirNo. NomenklaturNop I

II

Des I

II

Jan I

II

Feb I

II

Mar I

II

Apr I

II

Mei I

II

Jun I

II

Jul I

II PL PL

Agust I

II

Sep I

II

Okt I

II

PRT.2

Pola Tanam Eksisting

PRT.2

PL

PRT.1

PRT.2

PRT.2

Tempur Kanan Tempur Kanan

PL

PRT.1

PRT.2

PRT.2

PRT.2

PL

PRT.1

MT.III

Musim

TanamBulan Periode

PL

PRT.1

PRT.2

MT.I

MT.II

Total Q

I 90,13 130,80 1,45 Terus menerus

II 180,25 148,80 0,83 Terus menerus

I 132,94 248,60 1,87 Terus menerus

II 132,94 208,00 1,56 Terus menerus

I 132,94 160,80 1,21 Terus menerus

II 132,94 132,00 0,99 Terus menerus

I 131,63 177,80 1,35 Terus menerus

II 131,63 318,00 2,42 Terus menerus

I 131,63 278,20 2,11 Terus menerus

II 97,85 253,60 2,59 Terus menerus

I 195,70 268,00 1,37 Terus menerus

II 138,04 107,20 0,78 Terus menerus

I 138,04 241,20 1,75 Terus menerus

II 138,04 85,20 0,62 Gilir petak

I 138,04 223,00 1,62 Terus menerus

II 131,53 209,00 1,59 Terus menerus

I 131,53 63,20 0,48 Gilir sal. tersier

II 131,53 123,20 0,94 Terus menerus

I 46,39 128,60 2,77 Terus menerus

II 46,39 124,40 2,68 Terus menerus

I 46,39 120,40 2,60 Terus menerus

II 46,39 93,00 2,00 Terus menerus

I 46,39 43,27 0,93 Terus menerus

II 46,39 97,60 2,10 Terus menerus

Q Andalan 80% Intake

Kanan (lt/dt)Bulan Periode

Q Kebutuhan

Tempur Kanan

103 ha

Agust

Des

Nop

Jan

Feb

Sep

Okt

Mei

Mar

Apr

Evaluasi Pembagian Air Eksisting

Tingkat GilirFaktor K

Jun

Jul

Page 8: JURNAL - pengairan.ub.ac.idpengairan.ub.ac.id/s1/wp-content/uploads/sites/2/2017/01/Audit... · Daerah Irigasi Tuk Kuning adalah daerah irigasi lintas propinsi, yaitu ... dan RAB

Tabel 7. Neraca Air Eksisiting Tempur

Kiri

Sumber: Hasil Perhitungan

A.4 Intensitas Tanam

Pencapaian intensitas tanam

dievaluasi berdasarkan data laporan tanam

5 (lima) tahun terakhir dilengkapi dengan

evaluasi neraca air. Kriteria yang

digunakan untuk menilai adalah:

a. Intensitas tanam < 200% (kategori

rendah)

b. Intensitas tanam 200% - 250%

(kategori sedang)

c. Intensitas tanam > 250% (kategori

tinggi).

Hasil dari evaluasi intensitas tanam

DI. Tuk Kuning sebesar 300%.

A.5 Organisasi Operasi dan

Pemeliharaan

Jumlah personil yang ada dan usulan

rencana kebutuhan untuk mengelola

pekerjaan Operasi dan Pemeliharaan

Jaringan Irigasi DI. Tuk Kuning disajikan

pada tabel berikut ini

Tabel 8. Kebutuhan Personalia Organisasi

Operasi dan Pemeliharaan DI.

Tuk Kuning Daerah

Irigasi

Jabatan

Organisasi

Tersedia

(orang)

Usulan

(orang)

Tuk

Kuning

Pengamat

Pengairan

1 -

Juru Pengairan - 1

Daerah

Irigasi

Jabatan

Organisasi

Tersedia

(orang)

Usulan

(orang)

Petugas

Bendung

1 2

Penjaga Pintu

Air

- 8

Pekerja

Saluran

- 6

Sumber: Hasil Analisa

B. Audit Teknis dengan Blangko

Penulusuran jaringan irigasi dilakukan

untuk melakukan penilaian secara fisik dan

real dari lapangan. Kegiatan penilaian

dilakukan sesuai dgn blangko yang ada.

Kegiatan mengevaluasi secara kuantitatif

juga merupakan penilaian untuk

menentukan indeks kinerja jaringan irigasi

tersebut.

Tabel 9. Rekapitulasi Hasil Penilaian

Indeks Kinerja menggunakan

Blangko

No. Parameter Yang ada

%

1. Prasarana Fisik 25,00

2. Produktivitas tanam 8,66

3. Sarana Penunjang 5,65

4. Organisasi Personalia 8,60

5. Dokumentasi 3,10

6. P3A 5,30

JUMLAH 56,31

Sumber: Hasil Perhitungan

Sesuai dengan peraturan menteri yang

berlaku, DI. Tuk Kuning termasuk dalam

kategori kinerja kurang dan perlu

perhatian. Maka dari itu, sesuai dengan

kebutuhan nyatanya, diperlukan kegiatan

rehabilitasi terlebih dahulu dan selanjutnya

diberlakukan kegiatan Operasi dan

Pemeliharaan.

C. Analisa Kegiatan Kebutuhan Nyata

Analisa ini pada dasarnya merupakan

kebutuhan nyata yang diperlukan untuk

meningkatkan dan menjaga kinerja

jaringan irigasi dengan pemilahan lingkup

kegiatan. Dari hasil analisa dan survey

inventarisasi jaringan irigasi serta evaluasi

penggunaan air irigasi dari data OP dapat

Total Q

I 130,71 63,80 0,49 Gilir sal. tersier

II 235,20 56,00 0,24 Gilir sal. sekunder

I 470,40 72,00 0,15 Gilir sal. sekunder

II 295,42 82,80 0,28 Gilir sal. sekunder

I 295,42 96,20 0,33 Gilir sal. sekunder

II 295,42 86,40 0,29 Gilir sal. sekunder

I 295,42 115,20 0,39 Gilir sal. sekunder

II 307,95 198,60 0,64 Gilir petak

I 307,95 124,80 0,41 Gilir sal. tersier

II 307,95 153,00 0,50 Gilir sal. tersier

I 282,24 175,80 0,62 Gilir petak

II 564,48 168,00 0,30 Gilir sal. sekunder

I 298,33 122,40 0,41 Gilir sal. tersier

II 298,33 83,20 0,28 Gilir sal. sekunder

I 298,33 86,40 0,29 Gilir sal. sekunder

II 298,33 80,00 0,27 Gilir sal. sekunder

I 334,19 78,80 0,24 Gilir sal. sekunder

II 334,19 78,00 0,23 Gilir sal. sekunder

I 334,19 93,40 0,28 Gilir sal. sekunder

II 130,71 98,40 0,75 Terus menerus

I 130,71 83,00 0,63 Gilir petak

II 130,71 42,60 0,33 Gilir sal. sekunder

I 130,71 37,40 0,29 Gilir sal. sekunder

II 130,71 43,40 0,33 Gilir sal. sekunder

Q Kebutuhan Evaluasi Pembagian Air Tempur

Faktor K Tingkat Gilir

Q Andalan 80% Intake

Kiri (lt/dt)

Mei

Apr

Jan

Feb

Mar

Nop

Des

Bulan PeriodeTempur Kiri

224 ha

Jun

Jul

Agust

Sep

Okt

Page 9: JURNAL - pengairan.ub.ac.idpengairan.ub.ac.id/s1/wp-content/uploads/sites/2/2017/01/Audit... · Daerah Irigasi Tuk Kuning adalah daerah irigasi lintas propinsi, yaitu ... dan RAB

diketahui tingkat kerusakan yang ada di

saluran maupun bangunan irigasi.

A. Rehabilitasi

a. Perbaikan

Kegiatan rencana perbaikan pada

DI. Tuk Kuning meliputi:

i. Perbaikan pasangan yang

rusak pada saluran atau

bangunan

ii. Perbaikan bagian-bagian

pintu pengatur yang rusak

b. Penggantian

Kegiatan rencana penggantian

pada DI. Tuk Kuning meliputi:

i. Pembuatan bangunan ukur

tipe drempel pada saluran

primer dan sekunder dan

bangunan ukur flume pada

saluran tersier

ii. Pembuatan pasangan pada

saluran yang belum ada

pasangan

iii. Pembuatan bangunan bagi,

bangunan sadap, dan

bangunan bagi sadap.

iv. Pembuatan bangunan terjun.

c. Pemeliharaan

Kegiatan rencana pemeliharaan

pada DI. Tuk Kuning meliputi:

i. Galian sedimen pada saluran

dan bangunan irigasi

ii. Pembersihan vegetasi pada

saluran dan bangunan irigasi

iii. Pengadaan dan pemasangan

nomenklatur pada bangunan

irigasi

B. Operasi dan Pemeliharaan

a. Operasi

Kegiatan rencana operasi pada DI.

Tuk Kuning meliputi:

i. Pekerjaan pengumpulan data

(data debit, data curah hujan,

data luas tanam.

ii. Pekerjaan membuat Rencana

Penyediaan Air Tahunan,

Pembagian dan Pemberian Air

Tahunan, Rencana Tata Tanam

Tahunan, Rencana Pengeringan.

iii. Pekerjaan melaksanakan

pembagian dan pemberian air

(termasuk pekerjaan: membuat

laporan permintaan air, mengisi

papan operasi, mengatur bukaan

pintu).

iv. Pekerjaan mengatur pintu-pintu

air pada bendung berkaitan

dengan datangnya debit sungai

banjir.

v. Pekerjaan mengatur pintu

kantong lumpur untuk menguras

endapan lumpur.

b. Pemeliharaan

Kegiatan rencana pemeliharaan

pada DI. Tuk Kuning meliputi:

i. Memberikan minyak pelumas

pada bagian pintu.

ii. Pengecatan pintu

iii. Membersihkan saluran dan

bangunan dari tanaman liar,

semak-semak, sampah, dan

kotoran.

iv. Pembuangan endapan lumpur di

bangunan ukur.

D. Rancangan Teknis AKNOP Irigasi

Dalam merencanakan AKNOP irigasi,

diperlukan rencana kegiatan OP yang

menunjang berfungsinya jaringan irigasi.

Sebelum melakukan kegiatan OP, harus

dilakukan kegiatan rehabilitasi karena

kinerja jaringan irigasi DI. Tuk Kuning

mendekati minimum. Rencana kegiatan

OP dibagi menjadi 2 (dua), yaitu Rencana

Operasi dan Rencana Pemeliharaan. Sesuai

dengan indeks penilaian kinerja jaringan

irigasi DI. Tuk Kuning, maka diperlukan

juga rehabilitasi pada jaringan tersebut.

Maka dari itu, rencana kegiatan untuk DI.

Tuk Kuning tidak hanya operasi dan

pemeliharaan, rencana rehabilitasi

(perbaikan dan penggantian) juga

termasuk.

D.1 Rencana Kebutuhan Air

Metode yang dipakai yaitu metode

Stagnant Constant Head. Evaluasi

pembagian air dengan metode ini

dilakukan untuk memberikan air sesuai

dengan ketinggian air tertentu pada sawah

Page 10: JURNAL - pengairan.ub.ac.idpengairan.ub.ac.id/s1/wp-content/uploads/sites/2/2017/01/Audit... · Daerah Irigasi Tuk Kuning adalah daerah irigasi lintas propinsi, yaitu ... dan RAB

baik pada masa pengolahan tanah maupun

pada masa pemeliharaan tanaman.

Tabel 10. Data Kebutuhan Air Rencana di

Sawah Tempur Kanan

Fase Kegiatan

Tanam

Data Farm Real Use

H A T

cm m ha hr

Pengolahan 8,00 0,08 0,14 10,00

Pertumbuhan 1 4,00 0,04 0,14 8,00

Pertumbuhan 2 3,00 0,03 0,14 7,00

Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 11. Data Kebutuhan Air Rencana di

Sawah Tempur Kiri

Fase Kegiatan

Tanam

Data Farm Real Use

H A T

cm m ha hr

Pengolahan 10,00 0,10 0,14 10,00

Pertumbuhan 1 5,00 0,05 0,14 8,00

Pertumbuhan 2 4,00 0,04 0,14 7,00

Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 12. Kebutuhan Air Rencana di

Sawah Tempur Kanan

Fase Kegiatan Tanam

MT. I MT. II MT. III

lt/dt/ha lt/dt/ha lt/dt/ha

Pengolahan tanah 1,54 1,68

Pertumbuhan 1 0,96 1,00

Pertumbuhan 2 0,83 0,83

Kebutuhan Air Palawija 0,34

Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 13. Kebutuhan Air Rencana di

Sawah Tempur Kiri

Fase Kegiatan Tanam

MT. I MT. II MT. III

lt/dt/ha lt/dt/ha lt/dt/ha

Pengolahan tanah 1,93 2,31

Pertumbuhan 1 1,21 1,22

Pertumbuhan 2 1,10 1,20

Kebutuhan Air Palawija 0,35

Sumber: Hasil Perhitungan

D.2 Rencana Tata Tanam

Rencana tata tanam daerah irigasi

adalah suatu jadwal kalender tanam yang

memberi petunjuk bagaimana penataan

rencana tanam selama 1 (satu) tahun

dimana didalamnya terdapat ketentuan-

ketentuan:

a. Ketersediaan debit sungai

b. Nilai kebutuhan air irigasi

c. Luas tanaman padi, palawija dan

lainnya

d. Kapan mulai tanam dan kapan tutup

tanam

e. Pengeringan saluran

f. Rencana sistem golongan yang akan

dijalankan.

D.3 Rencana Pembagian Blok

Golongan

Tipe Golongan untuk DI. Tuk Kuning,

Golongan Vertikal. Untuk DI. Tuk Kuning

dibagi menjadi 2 Blok utama.

Tabel 14. Rencana Pembagian Blok

Golongan

Blok/Gol Area

Irigasi Keterangan Ruas

saluran

Tempur Kanan ( Blok A)

103 Sekunder Tempur Kanan

Sub A.1 43,5 B.TPKn.1 - B.TPKn.7

Sub A.2 59,5 B.PD.1 - B.PD.6

Tempur Kiri ( Blok B)

224 Primer Tempur Kiri

Sub B.1 104 B.TPKr.1 - B.KK.12

Sub B.2 120 (B.BG.1 - B.BG.14

Jumlah 327

Sumber: Hasil Perhitungan

D.4 Rencana Pembagian Air

Jenis penmberian air irigasi dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu terus

menerus (proporsional pada kondisi debit

puncak dan debit berubah) dan secara

giliran (berselang untuk kondisi debit yang

tetap). Berikut kriteria pemberian air

dengan faktor K sesuai dengan peraturan

menteri nomor 12 tahun 2015.

Tabel 15. Kriteria Pembagian Air

Menggunakan Faktor K No. Kirteria Keterangan

1 K 0,70 Terus menerus

(continous flow)

2 0,50 < K < 0,7 Gilir tingkat tersier

3 K < 0,50 Gilir tingkat sekunder

Sumber: Peraturan Menteri No.12 Tahun

2015

Page 11: JURNAL - pengairan.ub.ac.idpengairan.ub.ac.id/s1/wp-content/uploads/sites/2/2017/01/Audit... · Daerah Irigasi Tuk Kuning adalah daerah irigasi lintas propinsi, yaitu ... dan RAB

D.5 Rencana Pemeliharaan

Pemeliharaan rutin merupakan

kegiatan yang dilakukan secara berulang-

ulang untuk memeriksa kondisi dari

jaringan irigasi tersebut. Biasanya kegiatan

ini dilakukan 15-30 hari sekali.

Pemeliharaan berkala dilakukan secara

kontraktual atau tidak sesuai dengan

kegiatan yang mau dilaksanakan.

Tabel 16. Rencana Alokasi Tugas

Pemeliharaan Rutin Penjaga Pintu

Air (PPA)

Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 17. Rencana Alokasi Tugas

Pemeliharaan Rutin Pekerja

Saluran (PS)

Sumber: Hasil Perhitungan

E. Rencana Anggaran Biaya

Sebelum melakukan perhitungan

RAB, dilakukan perhitungan Harga Satuan

Pekerjaan (HSP) pada setiap pekerjaan

yang dibutuhkan pada DI. Tuk Kuning. Bill

of Quantity (BOQ) merupakan volume

pekerjaan yang harus diperhitungkan untuk

mendapatkan hasil akhir RAB.

Perhitungan HSP menggunakan harga

dasar daerah Kabupaten Sleman dan

Kabupaten Klaten tahun 2015.

Tabel 18. Rekapitulasi Biaya Kegiatan

Rehabilitasi dan O&P DI. Tuk

Kuning

No Uraian Pekerjaan Jumlah Harga (Rp)

1 Biaya Pekerjaan Operasi 39.108.468,00

2 Biaya Pekerjaan

Pemeliharaan 168.021.942,58

2.1 Tahap Perencanaan 1.655.384,72

2.2 Tahap Pelaksanaan 166.366.557,86

3 Biaya Pekerjaan Operasi

dan Pemeliharaan 207.130.410,58

4 Biaya Pekerjaan Perbaikan

dan Penggantian 1.994.571.670,65

3.1 Saluran Primer Tempur Kiri

406.433.041,68

3.2 Saluran Sekunder

Kokosan 561.917.238,26

3.3 Saluran Sekunder

Bugisan 260.447.174,74

3.4 Saluran Sekunder Tempur Kanan

404.795.854,66

3.5 Saluran Sekunder

Pondok 360.978.361,31

TOTAL 2.201.702.081,23

Sumber: Hasil Perhitungan

4. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan

pembahasan maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil audit teknis jaringan

irigasi menunjukan kinerjanya

mendekati minimum, yaitu sebesar

56,31%. Kondisi tersebut selain

diakibatkan oleh minimnya organisasi

sistem kelembagaan pengelolaan

operasi dan pemeliharaan jaringan

irigasi, juga disebabkan oleh usia

konstruksi yang sudah cukup lama

(Bendung mulai ada tahun 1923).

Maka dari itu, Daerah Irigasi Tuk

Kuning memerlukan kegiatan

rehabilitasi dan selanjutnya dilakukan

kegiatan operasi dan pemeliharaan

sesuai dengan pedoman yang

direncanakan.

2. Rekapitulasi usulan kegiatan DI. Tuk

Kuning adalah sebagai berikut: A. Rehabilitasi

a. Perbaikan

Kegiatan rencana perbaikan

pada DI. Tuk Kuning meliputi:

Saluran Bangunan Sadap

1 PPA 1Sek. Tempur Kiri dan

Sek. Kokosan

B.TPKr.1, B.TPKr.2,

B.KK.1, B.KK.2, B.KK.3

2 PPA 2B.KK.4, B.KK.5,

B.KK.6, B.KK.7

3 PPA 3B.KK.8, B.KK.9, B.KK.10,

B.KK.11, B.KK.12

4 PPA 4B.BG.1, B.BG.2, B.BG.3,

B.BG.4, B.BG.5

5 PPA 5B.BG.6, B.BG.7,

B.BG.8, B.BG.9

6 PPA 6B.BG.10, B.BG.11, B.BG.12,

B.BG.13, B.BG.14

7 PPA 7 Sek. Tempur KananB.TPKn.1, B.TPKn.2,

B.TPKn.3, B.TPKn.4

8 PPA 8Sek. Tempur Kanan

dan Sek. Pondok

B.TPKn.5, B.TPKn.6, B.TPKn.7,

B.PD.1, B.PD.2

9 PPA 9 Sek. PondokB.PD.3, B.PD.4,

B.PD.5, B.PD.6

NoLokasi Penugasan

Sek. Kokosan

Sek. Bugisan

Nama PPA

Saluran Jarak (Km)

1 PS 1 0+000 - 1+236

2 PS 2 1+236 - 2+156

3 PS 3 0+000 - 1+366

4 PS 4 1+366 - 2+650

5 PS 5 Sek. Tempur Kanan 0+000 - 1+054

Sek. Tempur Kanan 1+054 - 1+483

Sek. Pondok 0+000 - 0+486

NoNama Pekerja

Saluran

Sek. Tempur Kiri

Sek. Bugisan

PS 66

Lokasi Penugasan

Page 12: JURNAL - pengairan.ub.ac.idpengairan.ub.ac.id/s1/wp-content/uploads/sites/2/2017/01/Audit... · Daerah Irigasi Tuk Kuning adalah daerah irigasi lintas propinsi, yaitu ... dan RAB

i. Perbaikan pasangan yang

rusak pada saluran atau

bangunan

ii. Perbaikan bagian-bagian

pintu pengatur yang rusak

b. Penggantian

Kegiatan rencana penggantian

pada DI. Tuk Kuning meliputi:

i. Pembuatan bangunan ukur

tipe drempel pada saluran

primer dan sekunder dan

bangunan ukur flume pada

saluran tersier

ii. Pembuatan pasangan pada

saluran yang belum ada

pasangan

iii. Pembuatan bangunan bagi,

bangunan sadap, dan

bangunan bagi sadap.

iv. Pembuatan bangunan

terjun.

c. Pemeliharaan

Kegiatan rencana

pemeliharaan pada DI. Tuk

Kuning meliputi:

i. Galian sedimen pada

saluran dan bangunan

irigasi

ii. Pembersihan vegetasi pada

saluran dan bangunan

irigasi

iii. Pengadaan dan pemasangan

nomenklatur pada bangunan

irigasi

B. Operasi dan Pemeliharaan

a. Operasi

Kegiatan rencana operasi pada

DI. Tuk Kuning meliputi:

i. Pekerjaan pengumpulan

data (data debit, data curah

hujan, data luas tanam.

ii. Pekerjaan membuat

Rencana Penyediaan Air

Tahunan, Pembagian dan

Pemberian Air Tahunan,

Rencana Tata Tanam

Tahunan, Rencana

Pengeringan.

iii. Pekerjaan melaksanakan

pembagian dan pemberian

air (termasuk pekerjaan:

membuat laporan

permintaan air, mengisi

papan operasi, mengatur

bukaan pintu).

iv. Pekerjaan mengatur pintu-

pintu air pada bendung

berkaitan dengan datangnya

debit sungai banjir.

v. Pekerjaan mengatur pintu

kantong lumpur untuk

menguras endapan lumpur.

b. Pemeliharaan

Kegiatan rencana

pemeliharaan pada DI. Tuk

Kuning meliputi:

i. Memberikan minyak

pelumas pada bagian pintu.

ii. Pengecatan pintu

iii. Membersihkan saluran dan

bangunan dari tanaman liar,

semak-semak, sampah, dan

kotoran.

iv. Pembuangan endapan

lumpur di bangunan ukur.

3. Jumlah biaya yang diperlukan untuk

kegiatan operasi pemeliharaan dan

kegiatan rehabilitasi DI. Tuk Kuning

adalah Rp2.201.702.081,15 dengan

rincian sebagai berikut: A. Biaya pekerjaan operasi dan

pemeliharaan per tahun

Rp207.130.410,58

B. Biaya pekerjaan rehabilitasi

(penggantian dan perbaikan)

Rp1.994.571.670,65

Sedangkan untuk biaya pekerjaan

operasi dan pemeliharaan per hektar

sebesar Rp633.426,33.

4.2 Saran

1. Pedoman operasi dan pemeliharaan

yang sudah direncanakan tidak akan

bisa tercapai apabila belum dilakukan

kegiatan rehabilitasi.

2. Organisasi pengelola daerah irigasi

yang meliputi UPT dan P3A harus

diaktifkan untuk menunjang pedoman

Page 13: JURNAL - pengairan.ub.ac.idpengairan.ub.ac.id/s1/wp-content/uploads/sites/2/2017/01/Audit... · Daerah Irigasi Tuk Kuning adalah daerah irigasi lintas propinsi, yaitu ... dan RAB

operasi dan pemeliharaan daerah

irigasi.

3. Kelembagaan yang melaksanakan

kegiatan O&P dan rehabilitasi DI. Tuk

Kuning yaitu Balai Besar Wilayah

Sungai, karena DI. Tuk Kuning berada

pada 2 (dua) kabupaten.

4. Anggaran untuk biaya pekerjaan

operasi dan pemeliharaan per hektar

per tahun dari pemerintah pusat

sebesar Rp350.000,00 – Rp

400.000,00. Dana tersebut masih

kurang karena kebutuhan DI. Tuk

Kuning lebih besar. Oleh karena itu,

masyarakat Petani Pengguna Air

(P3A) perlu mengadakan dana

swadaya untuk menutupi kekurangan

tersebut. 5. DAFTAR PUSTAKA

Menteri Pekerjaan Umum dan Pemukiman

Rakyat. 2015. Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat Republik Indonesia Nomor

12/PRT/M/2015 Tentang Eksploitasi

dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi.

Jakarta: Menteri Pekerjaan Umum dan

Pemukiman Rakyat.

Menteri Pekerjaan Umum dan Pemukiman

Rakyat. 2015. Rancangan Peraturan

Menteri Pekerjaan Umum Dan

Perumahan Rakyat Republik Indonesia

Tentang Konsepsi Penyusunan

Rancangan Pedoman Tata Cara

Penyusunan AKNOP Irigasi

Permukaan. Jakarta: Menteri Pekerjaan

Umum dan Pemukiman Rakyat.

Menteri Pekerjaan Umum dan Pemukiman

Rakyat. 2016. Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat Republik Indonesia Nomor

28/PRT/M/2016 Tentang Pedoman

Analisis Harga Satuan Pekerjaan

Bidang Pekerjaan Umum. Jakarta:

Menteri Pekerjaan Umum dan

Pemukiman Rakyat.

Anonim. 2016. Rancangan Pedoman

Teknis Tentang Pedoman Analisa

Harga Satuan Pekerjaan Operasi dan

Pemeliharaan Irigasi. Jakarta.

Menteri Pekerjaan Umum dan Pemukiman

Rakyat. 2010. Standar Perencanaan

Irigasi : Kriteria Perencanaan – 02.

Jakarta: Menteri Pekerjaan Umum dan

Pemukiman Rakyat

Menteri Pekerjaan Umum dan Pemukiman

Rakyat. 2010. Standar Perencanaan

Irigasi : Kriteria Perencanaan – 03.

Jakarta: Menteri Pekerjaan Umum dan

Pemukiman Rakyat

Menteri Pekerjaan Umum dan Pemukiman

Rakyat. 2010. Standar Perencanaan

Irigasi : Kriteria Perencanaan – 04.

Jakarta: Menteri Pekerjaan Umum dan

Pemukiman Rakyat

Mawardi, E., Memed, M., 2006. Desain

Hidraulik Bendung Tetap Untuk Irigasi

Teknis. Bandung: Alfa Beta.

Montarcih, Lily. 2010. Hidrologi Praktis.

Bandung : CV. Lubuk Agung.

Chow, Ven te. 1988. Open-Channel

Hydraulics. United States of America:

McGraw-Hill Book Company.

Subramanya, K. 1984. Flow in Open

Channels. New Delhi.: McGraw-Hill

Book Company.

Priyantoro, Dwi. 2010. Buku Ajar

Hidrolika Saluran Terbuka. Tidak

Dipublikasikan. Malang: Universitas

Brawijaya.

Tim Penyusun. 2016. Laporan Audit

Teknis dan Penyusunan AKNOP

Jaringan Irigasi WS POS. Tidak

Dipublikasikan. Malang: PT. Saka

Buana Yasa Selaras