25
JURNAL EMULSI LEVERTRAN (MINYAK IKAN) I. PREFORMULASI ZAT AKTIF Nama zat aktif Oleum Iecoris Aseli/ Minyak ikan Definisi Diperoleh dari hati segar Gadus morhua. Biasa disebut CLO yaitu cod liver oil. Mempunyai potensi vitamin A tidak kurang dari 600 UI /g. Potensi vitamin D tidak kurang dari 80 UI / g. Pemerian Kuning pucat, bau khas, agak manis, tidak tengik, rasa khas. Kelarutan Sukar larut dalam etanol 95 % p. Mudah larut dalam kloroform p, dalam eter p dan dalam minyak tanah p. Bobot /ml 0,917 g – 0,924 g Indeks bias 1,478 – 1,482 pKa Tidak lebih dari 1,2 Khasiat dan kegunaan Sumber vitamin A dan D , Eksim, Memperkecil resiko penyakit jantung, SLE, rematik, peradangan usus kronis, Menjamin perkembangan Jurnal TSP – Sediaan Emulsi | 1

JURNAL EMULSI LEVERTRAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: JURNAL EMULSI LEVERTRAN

JURNAL EMULSI LEVERTRAN (MINYAK IKAN)

I. PREFORMULASI ZAT AKTIF

Nama zat aktif Oleum Iecoris Aseli/ Minyak ikan

Definisi Diperoleh dari hati segar Gadus morhua.

Biasa disebut CLO yaitu cod liver oil.

Mempunyai potensi vitamin A tidak kurang

dari 600 UI /g. Potensi vitamin D tidak

kurang dari 80 UI / g.

Pemerian Kuning pucat, bau khas, agak manis, tidak

tengik, rasa khas.

Kelarutan Sukar larut dalam etanol 95 % p. Mudah larut

dalam kloroform p, dalam eter p dan dalam

minyak tanah p.

Bobot /ml 0,917 g – 0,924 g

Indeks bias 1,478 – 1,482

pKa Tidak lebih dari 1,2

Khasiat dan kegunaan Sumber vitamin A dan D , Eksim,

Memperkecil resiko penyakit jantung, SLE,

rematik, peradangan usus kronis, Menjamin

perkembangan optimal fungsi otak janin

Efek samping Penghambatan penggumpalan pelat darah,

Pendarahan di hidung

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, terisi penuh,

terlindung dari cahaya dan dalam suhu tidak

lebih dari 250C

DATA FARMAKOLOGI

Oleum lecoris aseli (minyak ikan, levertran) diperoleh dari hati segar ikan Gadus morhua

(cod, kabeljauw). Kadungan kadar vitamin A dan vitamin D3 agak tinggi, masing-masing

minimal 600 dan 85 U/g. Begitu pula mengandung sejumlah poly-unsaturated fatty acids

(PUFA), termasuk k.l. 18% asam lemak omega-3 (EPA, DHA), yang berkhasiat menurunkan

Jurnal TSP – Sediaan Emulsi | 1

Page 2: JURNAL EMULSI LEVERTRAN

kadar kolesterol. Dahulu senyawa ini banyak digunakan anak-anak sebagai obat pencegah

rachitis dan sebagai penguat pada keadaan lemah sesudah mengalami infeksi (15-30 ml

sehari). Berhubung baunya tidak enak dan kandungan zat-zat toksik (insektisid) sebagai

kotoran, maka sekarang sudah terdesak oleh sediaan vitamin murni.

Asam omega-3 berkhasiat :

- Antitrombotis

Menghambat agregasi trombosit dengan jalan inhibisi produksi TXA2 (tromboksan),

yang bersifat mendorong penggumpalannya.

- Antiradang

Dengan jalan mencegah sintesa PG dari seri-2 dan leukotrien dari seri-4, yang

bersifat meradang, kuat, dan menstimulir pertumbuhan tumor. Pembentukan TNF dan

Interleukin (efek meradang) oleh leukosit dan makrofag juga dihambat.

- Antitumor

Pada perkembangan obat diabetes baru dari kelompok glitazon (thiazolidindion) telah

ditemukan bahwa PPAR-gama (Peroxisome Proliferator-Activated Resptor)

memegang peranan penting pada mekanisme khasiat anti tumornya. Pasien diabetes

yang kebetulan juga menderita kanker ternyata tidak hanya diperbaiki regulasi

glukosanya oleh glitazon, melainkan juga proliferasi sel-sel kankernya dihambat.

Kemudian ternyata juga beberapa zat lain dengan khasiat agonis PPAR-gama berdaya

memberantas sel tumor. EPA/DHA dan squalen (dari minyak hati ikan hiu). Setelah

aktivasi PPAR ini oleh EPA, terjadi diferensiasi sel dan pertumbuhan sel tumor

dialihkan menjdai sel lemak terminal (adiposit) dengan jalan “mereparasi” apoptose

yang telah ditiadakan oleh sel tumor.

- Menurunkan trigliserida darah

Dengan 25-30%, yang bersama sifat anti trombotisnya bekerja mencegah

aterosklerose dan PJP.

- Menurunkan kadar glukosa darah dan memperbaiki efek insulin

Sangat berguna bagi diabetes tipe 2 sebagai zat tambahan (komplementer)

- Memperbaiki perkembangan saraf otak dan fungsinya

terutama pada janin dan bayi. Otak terdiri dari lemak untuk k.l. 60% dengan DHA

sebagai asam yang terbanyak. ASI mengandung DHA dan enzim delta-6-desaturase

yang penting untuk sintesa asam omega dan sering kali belum terdapat pada bayi.

Jurnal TSP – Sediaan Emulsi | 2

Page 3: JURNAL EMULSI LEVERTRAN

Susu formula atau botol dewasa ini banyak diperkaya dengan EPA dan DHA. Dalam

rangka ini EPA mempengaruhi dengan baik gejala-gejala ADHD dan digunakan pada

terapi alternatif. Juga dilaporkan efek anti depresi yang baik sehingga dosis anti

depresi dapat diturunkan. Wanita hamil pada trimester terakhir memperlihatkan

kekurangan DHA pada darahnya. Sedangkan pada wanita dengan depresi postnatal

kadarnya lebih rendah lagi.

- Memperkuat sistem imun

Dengan jalan menstimulir aktivitas limfosit.

Kandungan CLO :

- 20 % EPA & DHA

- Vit A & D

- Vitamin dan mineral

Inikasi

Membantu meningkatkan dan memelihara ketahanan tubuh serta memenuhi

kebutuhan vitamin A dan D, Membantu perkembangan kesehatan anak dan pertumbuhan

tulang dan gigi yang kuat. Masa pertumbuhan pada anak, penyerapan vit-A dan D kurang

lancar pada bayi, wanita hamil dan menyusui, keadaan cacat dan usia lanjut.

Kontra indikasi

kontraindikasi serius mungkin perdarahan yang berlebihan pada orang yang mungkin

mengambil pengencer darah (atau yang hanya memiliki kecenderungan untuk berdarah), dan

minyak ikan mungkin tidak dianjurkan pada penderita tekanan darah tinggi parah (mungkin

karena peningkatan risiko dari stroke hemorrhagic).

Efek samping

Mengkonsumsi setiap hari dalam dosis tinggi, bisa terjadi akumulasi, dan akan

mengakibatkan keracunan. keracunan vitamin A dan D, atau biasanya

disebut hipervitaminosis. Konsumsi minyak ikan yang berlebihan akan

membuat sel-sel tubuh yang banyak mengandung omega 3 cepat teroksidasi radikal bebas.

Proses ini akan menghabiskan vitamin E di dalam tubuh. Padahal, tubuh sangat

membutuhkan vitamin E untuk metabolisme. Konsumsi minyak ikan yang berlebihan juga

Jurnal TSP – Sediaan Emulsi | 3

Page 4: JURNAL EMULSI LEVERTRAN

bisa memperlambat penggumpalan darah. Akibatnya, bisa terjadi pendarahan saat luka,

operasi atau mimisan yang sulit berhenti.

Interaksi

Interaksi dengan NSAID. There is one specific drug interaction that needs to be

considered. Ada satu interaksi khusus obat yang perlu dipertimbangkan. Fish oil may enhance

anti-platelet action of Aspirin and other NSAID's ( COX-1 type, Ibuprofen, others). Minyak

ikan dapat meningkatkan tindakan anti-trombosit dari Aspirin dan NSAID lain (COX-1,

Ibuprofen, lain-lain). Therefore, use of fish oil together with aspirin (especially daily low

dose as used to prevent strokes and heart attacks) may be harmful. Oleh karena itu,

penggunaan minyak ikan bersama dengan aspirin (terutama dosis rendah setiap hari yang

digunakan untuk mencegah stroke dan serangan jantung) dapat berbahaya.

II. BENTUK SEDIAAN

Bentuk sediaan yang dipilih adalah berupa sediaan emulsi. Hal ini didasarkan

pada bentuk zat aktif yang digunakan yakni berupa Lavertran atau oleum iecoris

aseli atau disebut juga dengan minyak ikan.

Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat,

terdispersi dalam cairan pembawa, distabilkan dengan zat pengemulsi atau

surfaktan yang cocok. Emulsi merupakan sediaan yang mengandung dua zat yang

tidak campur, biasanya air dan minyak, di mana cairan yang satu terdispersi

menjadi butir-butir kecil dalam cairan yang lain. Zat pengemulsi (emulgator)

merupakan komponen yang paling penting agar memperoleh emulsi yang stabil.

Semua emulgator bekerja dengan membentuk film (lapisan) disekeliling butir-

butir tetesan yang terdispersi dan film ini berfungsi agar mencegah terjadinya

koalesen dan terpisahnya cairan dispers sebagai fase terpisah. Terbentuk dua

macam tipe emulsi yaitu emulsi tipe M/A di mana tetes minyak terdispersi dalam

fase air dan tipe A/M di mana fase intern adalah air dan fase extern adalah

minyak. Dalam sediaan yang akan dibuat ini tipe emulsinya adalah emulsi tipe

M/A.

III. FORMULASI

Jurnal TSP – Sediaan Emulsi | 4

Page 5: JURNAL EMULSI LEVERTRAN

1. Formula Umum Pustaka

Formula umum sediaan emulsi minyak ikan atau olei lecoris emulsum atau

emulsi lavertran dalam Formularium Nasional adalah sebagai berikut :

Olei Iecoris Emulsum

Emulsi minyak ikan

Komposisi : Oleum iecoris aseli 100 g

Glycerolum 10 g

Gummi Arabicum 30 g

Oleum cinnamomi gtt VI

Aquadest add 215 g

Penyiapan : dalam wadah tertutup rapat

Dosis : 3 kali sehari 15 ml

Catatan : 1. serbuk gom arab dapat diganti dengan emulgator lain

2. ditambah pengawet yang cocok

PELARUT

Aquadest

Sifat Kimia

Sinonim : Aqua, Hidrogen Oxyde

CAS : [ 7732-18-5]

Berat molekul : 18,02

Rumus Molekul : H2O

Rumus Bangun : H – O – H

Sifat Fisika

Organoleptik :

Bentuk : cairan jernih

Warna : tidak berwarna

Rasa : tidak berasa

Bau : tidak berbau

Stabilitas : air stabil pada semua jenis subtansi

OTT : air dapat bereaksi dengan alkali

Kelarutan : Dapat bercampur dengan pelarut polar dan elektrolit.

PH : 5,0 – 7,0

Jurnal TSP – Sediaan Emulsi | 5

Page 6: JURNAL EMULSI LEVERTRAN

Fungsi : Sebagai zat pelarut

EMULGATOR

Gom Arab

Sifat Kimia

Sinonim : Gom arab, gom akasia

CAS : [9000-01-5]

Sifat Fisika

Organoleptik :

Bentuk : Serbuk

Warna : Putih atau putih kekuningan

Rasa : Tawar seperti lender

Bau : Tidak berbau

OTT : Akasia OTT dengan sejumlah senyawa yang mengandung amidopyrine,

apomorphine, cresol, etanol (95%), garam ferri, morfin, fenol, pisostigmin,

tannin, thymol, dan vanillin.

Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat,

meninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sedikit, dan

memberikan cairan seperti musilago, tidak berwarna atau kekuningan, kental,

lengket, transparan, bersifat asam lemah terhadap kertas lakmus biru; praktis

tidak larut dalam etanol dan dalam eter.

Fungsi : Emulsifying agent; stabilizing agent; suspending agent; tablet binder;

viscosity-increasing agent.

Konsentrasi sebagai emulgator : 10 - 20 %

Wadah : Dalam wadah tetutup baik, di tempat yang kering dan sejuk.

pH : 4,5 – 5,0 (5% b/v larutan)

PENGAWET

Nipagin (methylparaben)

Sifat kimia :

Sinonim : 4-hydroxybenzoic acid methyl ester; methyl p-hydroxybenzoate

Rumus kimia : C8H8O3

Nama kimia : Methyl-4-hydroxybenzoate

Jurnal TSP – Sediaan Emulsi | 6

Page 7: JURNAL EMULSI LEVERTRAN

Berat molekul : 152.15

Sifat fisika :

Organoleptis :

Bentuk : Serbuk hablur halus

Warna : Putih

Rasa : Tidak memiliki rasa, kemudian agak membakar diikuti rasa

tebal

Bau : hampir tidak berbau

Kelarutan : larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam

3,5 bagian etanol 95% dan dalam 3 bagian aseton, mudah larut dalam eter dan

dalam larutan alkali hidroksida, larut dalam 60 bagian gliserol panas dan

dalam 40 bagian minyak lemak nabati panas, jika didinginkan larutan tetap

jernih.

Suhu lebur : 1250 sampai 1280

Khasiat : Pengawet

Penggunaan : Sebagai zat pengawet adalah 0,015-0,2 %

Nipasol (prophylparaben)

Sifat kimia

Sininom : 4-hydroxybenzoic acid propyl ester

Rumus kimia : C10H12O3

Nama kimia : Propyl 4-hydroxybenzoate

Berat molekul : 180,20

Sifat Fisika

Organoleptik :

Bentuk : serbuk hablur

Warna : putih

Rasa : tidak berasa

Bau : tidak berbau

Kelarutan : sangat sukar larut dalam air, larut dalam 3,5 bagian etanol 95%,

dalam 3 bagian aseton, dalam 140 bagian gliserol dan dalam 40 bagian minyak

lemak, mudah larut dalam larutan alkali hidroksida.

Suhu lebur : 950 sampai 980

Wadah : dalam wadah tertutup baik

Jurnal TSP – Sediaan Emulsi | 7

Page 8: JURNAL EMULSI LEVERTRAN

Khasiat : Sebagai zat pengawet adalah 0,01-0,02 %

pH : Propil Paraben menunjukkan aktifitas antimikroba pada pH antara 4-8.

PEMANIS

Sukrosa

1. Sifat Kimia

Sinonim : Gula, gula beet

CAS : [57-50-1]

Rumus Molekul : C12H22O11

Berat molekul : 342,20

2. Sifat Fisika

Organoleptik :

Bentuk : Hablur atau massa hablur atau serbuk

Warna : tidak berwarna atau putih

Rasa : Manis

Bau : Tidak berbau

Kelarutan :

Larut dalam 0,5 bagiana air dan dalam 370 bagian etanol ( 95 % )

Stabilitas :

Sukrosa stabil pada suhu rang, sukrosa akan menjadi caramel dengan

pemanasan diatas 160˚C.

Khasiat : Sweetening agent, viscosity-increasing agent

Konsentrasi sebagai sweeting agent : 67%

OTT : -

ANTIOKSIDAN

BHT (Butylated Hydroxytoluene)

Sifat kimia

Sinonim : Agidol, Dalpac, Embatox BHT, Impruvol, Ionol CP, Nipanox BHT

Rumus kimia : C15H24O

Nama kimia : 2,6-Di-tert-butyl-4-methylphenol

Jurnal TSP – Sediaan Emulsi | 8

Page 9: JURNAL EMULSI LEVERTRAN

Berat molekul : 220,35

Sifat fisika

Organoleptis : Berwarna putih atau kuning pucat, berbentuk kristal padat

atau bubuk, dengan karakteristik bau samar

Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, gliserin, PG, larutan alkali

hidrroksida, dan cairan asam mineral encer. Dengan bebas larut dalam

aseton, benzen, etanol 95%, eter, metanol, toluen, fixed oil, dan minyak

mineral. BHT lebih larut dalam food oil dan lemak.

Stabilitas : terlindung dari paparan cahaya, kelembaban, dan panas yang

menyebabkan perubahan warna dan kehilangan aktifitas. BHT harus

disimpan dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya, di tempat yang

sejuk dan kering.

Inkompatibilitas : BHT adalah reaksi fenolik dan mengalami karakteristik

fenol. Hal ini tidak kompatibel dengan agen oksidasi kuat seperti peroksida

dan permanganat. Kontak dengan agen oksidasi dapat menyebabkan

pembakaran spontan. Garam besi menyebabkan perubahan warna dengan

hilangnya aktivitas. Pemanasan dengan jumlah katalis asam menyebabkan

dekomposisi cepat dengan rilis dari gas isobutene yang mudah terbakar.

Fungsi : antioksidan untuk minyak ikan sebesar 0,01 – 0,1 %

ZAT TAMBAHAN

Gliserin

Sifat kimia

Sinonim : Gliserol, trihydroxypropane glycerol

Rumus kimia : C3H8O3

Nama kimia : Propana-1,2,3-triol

Berat molekul : 92,09

Sifat Fisika

Sifat Organoleptis : cairan seperti sirop, jernih, tidak berwarna, tidak

berbau, manis diikuti rasa hangat.

Stabilitas : gliserin bersifat hidrokopik. Jika disimpan beberapa lama pada

suhu rendah dapat memadat membentuk massa hablur berwarna yang tidak

melebur hingga suhu mencapai lebih kurang 200.

Jurnal TSP – Sediaan Emulsi | 9

Page 10: JURNAL EMULSI LEVERTRAN

Kelarutan : Dapat campur dengan air dan dengan etanol (95 %) P, praktis

tidak larut dalam kloroform P, dalam eter P dan dalam minyak lemak.

Bobot per ml : 1,255-1,260 sesuai dengan kadar 98% sampai 100% C3H8O3

OTT : Gliserin dapat meletup bila dicampur dengan pengoksidasi kuat seperti

kromiun trioksida, potassium klorat, atau potassium permanganate

Konstanta dielektrik : 42,5

Konsentrasi yang digunakan dalam eliksir : lebih dari 20 %

Konsentrasi yang digunakan sebagai anti mikroba : kurang dari 20 %

Sifat Farmakologi

Khasiat : pelarut, pemanis, pengawet, humektan

Penyimpanan : dalam wadah tertutupbaik, di tempat yang kering dan sejuk

Oleum Citri (Pengaroma)

Sifat kimia

Sinonim : oleum citri, minyak jeruk

Definisi : Minyak jeruk adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan cara

pemerasan perikarp segar Citrus lemon (L) Burm Familia Rutaceae yang

masak atau hampir masak. Kadar aldehida dihitung sebagai sitral, C10H16O,

tidak kurang dari 3,5%.

Sifat Fisika

Organoleptik :

- Bentuk : Cairan

- Warna : kuning pucat atau kuning kehijauan

- Bau : khas

- Rasa : pedas dan agak pahit

Kelarutan : larut dalam 12 bagian volume etanol (90%) P. larutan agak

berpolesensi; dapat bercampur dengan etanol mutlak P.

Penyimpanan : Dalam wadah terisi penuh dan tertutup rapat, terlindung dari

cahaya; di tempat sejuk.

Pewarna

Komposisi :

Sunset yellow CI 15985

- Sinonim : Food Yellow 3; C.I. 15985; FD & C Yellow No.6- CAS : 2783-94-0

- Rumus molekul : C16H12N2O7S22Na

Jurnal TSP – Sediaan Emulsi | 10

Page 11: JURNAL EMULSI LEVERTRAN

- Struktur molekul :

- Pemerian : serbuk atau kristal merah

Carmoisine CI 14720

- Sinonim : C.I. Food Red 3

- CAS : 3567-69-9

- Rumus molekul : C20H12N2Na2O7S2

- Struktur molekul :

- Pemerian : kristal merah

Tabel Rancangan Formulasi

Komponen /

fungsi bahan

Nama bahan % lazim % pakai Satu botol

Zat aktif Levertran - 32 % 64 g = 70 ml

Emulgator PGA 10 – 20 % 16 % 32 g

Pemanis Sirup simplek - 20 % 20 ml

Pengawet Nipasol 0,01 - 0,02 % 0,02 % 0,04 g = 40 mg

Antioksidan BHT 0,01 – 0,1 % 0,1 % 0,2 g = 200 mg

Zat tambahan Gliserin - 13 % 26 g = 20,6 ml

Oleum citri - qs qs

Pewarna orange - qs qs

Pendispersi Aquadest - - ad 200 ml

Jurnal TSP – Sediaan Emulsi | 11

Page 12: JURNAL EMULSI LEVERTRAN

IV. KESIMPULAN FORMULA

R/ Levertran 32 %

PGA 16 %

Sirupus simplek 20 %

Nipasol 0,02 %

Gliserin 13 %

BHT 0,1 %

Oleum citri qs

Pewarna orange qs

Aquadest ad 200 ml

Perhitungan dosis

Dosis 1xp Levertran = 5 ml (Farmakope Indonesia Ed.3)

Dosis formula = 70 ml

200 ml x 15 ml

= 5,25 ml

Kesimpulan : dosis diterima karena tidak jauh melebihi dosis lazim.

Dosis perhari :

- 3 x sehari

Dewasa dan anak > 5 tahun : 10 ml

Anak di bawah 5 tahun : 5 ml

Bayi : 5 ml

Jurnal TSP – Sediaan Emulsi | 12

Page 13: JURNAL EMULSI LEVERTRAN

V. ALAT DAN BAHAN

Alat :

Timbangan dan anak timbangan (gram dan mg) 1 set

Kaca arloji 2 buah

Cawan porselain 2 buah

Lumpang dan Alu 1 buah

Beaker glass 1 buah

Gelas ukur 2 buah

Spatula 2 buah

Pipet tetes 2 buah

Corong 1 buah

Penangas air 1 buah

Botol gelap 200 ml 1 buah

Brosur dan etiket 1 set

Kotak kemasan 1 buah

Bahan :

Levertran

PGA

Nipagin

Nipasol

Sukrosa

Gliserin

Oleum citri

aquades

VI. PENIMBANGAN BAHAN

- Levertran : 32 % x 200 ml = 64 g / 0,924 = 70 mL

- PGA : 16 % x 200 ml = 32 g

- Sirupus simplek : 20 % x 200 ml = 40 ml

- Nipasol : 0,02 % x 200 ml = 40 mg

- Gliserin : 13 % x 200 ml = 26 g / 1,262 = 20,6 ml

- BHT : 0,1 % x 200 ml = 200 mg

- Oleum Citri : qs

Jurnal TSP – Sediaan Emulsi | 13

Page 14: JURNAL EMULSI LEVERTRAN

- Pewarna : qs

- Aquadest : ad 200 ml

Tiap 100 ml sirupus simplek mengandung :

- Saccharum album : 65 g

- Metil paraben : 250 mg

- Aquadest :ad 100 ml

Penimbangan bahan untuk sirupus simplek 20 ml

- Saccharum album : 65 g

100 ml x 20 ml = 13 g

- Metil paraben : 250 mg100 ml

x 20 ml = 50 mg

- Aquadest : ad 20 ml

VII. PROSEDUR KERJA

Cara Basah

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Mengkalibrasi botol yang akan digunakan

3. Mendidihkan air yang akan digunakan sebagai pelarut, dan mendinginkannya

sebelum dipakai

4. Membuat sirupus simplek dengan melarutkan sukrosa dan nipagin ke dalam +

30 ml aquades mendidih/panas

5. Membuat korpus emulsi dengan mengembangkan PGA dengan air 1,5 x dari

berat PGA kemudian menambahkan minyak ikan sedikit-sedikit sambil diaduk

hingga terbentuk korpus emulsi.

6. Melarutkan nipasol dengan gliserin lalu menambahkannya sediki-sedikit

kedalam lumpang sambil terus diaduk hingga homogen.

7. Menambahkan sirupus simplek

8. Menambahkan sisa air sampai volume yang ditentukan sambil terus diaduk

hingga homogen

Jurnal TSP – Sediaan Emulsi | 14

Page 15: JURNAL EMULSI LEVERTRAN

9. Memasukkan sediaan emulsi kedalam botol dan kemasan

10. Melakukan evaluasi

VIII. EVALUASI SEDIAAN

Jurnal TSP – Sediaan Emulsi | 15

Page 16: JURNAL EMULSI LEVERTRAN

IX. PEMBAHASAN

Jurnal TSP – Sediaan Emulsi | 16

Page 17: JURNAL EMULSI LEVERTRAN

Jurnal TSP – Sediaan Emulsi | 17

Page 18: JURNAL EMULSI LEVERTRAN

X. KESIMPULAN

XI. DAFTAR PUSTAKA

Department of Pharmaceutical Sciences. 1982. Martindale The Extra Pharmacopoeia,

twenty eight edition. London : The Pharmaceutical Press.

American Pharmaceutical Association. 1994. Handbook of Pharmaceutical

Excipients, 5th edition. London : The Pharmaceutical Press.

Departemen Kesehatan Republic Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia, edisi ketiga.

Jakarta : Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Departemen kesehatan RI, 1995. Farmakope Indonesia, edisi IV. Jakarta : Badan

Pengawas Obat dan Makanan.

Anief, Mohammad. 1997. Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktik. Yogyakarta : UGM

– Press.

FKUI, 1995 . Farmakologi dan terapi , edisi. IV, Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1978. Formularium Nasional, ed. II.

Jakarta.

Tan Hoan Tjay dan Kirana Rahardja. 2008. Obat-Obat Penting, edisi VI. Jakarta : PT.

Gramedia.

Jurnal TSP – Sediaan Emulsi | 18