25
Jurnal Gastroenterohepatologi Oleh : Mulyono Pembimbing : Dr. I.Hartantyo, SpAK Dr.Ninung Rose DK, Msi.Med,SpAK PPDS I ILMU KESEHATAN ANAK DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FK UNDIP / SMF KESEHATAN ANAK RSUP Dr.KARIADI SEMARANG 2014 -----§----- Insiden Tinggi Gastroenteritis akibat Staphylococcus aureus dan Norovirus di Masa Bayi: Lokasi Tunggal, selama Satu Tahun

Jurnal Gastro

Embed Size (px)

DESCRIPTION

presentasi gastro

Citation preview

LAPORAN KASUS

Jurnal GastroenterohepatologiOleh : MulyonoPembimbing :Dr. I.Hartantyo, SpAKDr.Ninung Rose DK, Msi.Med,SpAK

PPDS I ILMU KESEHATAN ANAKDEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FK UNDIP /SMF KESEHATAN ANAK RSUP Dr.KARIADISEMARANG 2014----------Insiden Tinggi Gastroenteritis akibat Staphylococcus aureus dan Norovirus di Masa Bayi: Lokasi Tunggal, selama Satu TahunPendahuluanKejadian diare pada anak rata-rata 1-5 kali per tahun.Rotavirus adalah patogen virus umum di seluruh dunia. Vaksinasi rotavirus secara universal menurunkan kejadian infeksi rotavirusNorovirus dan rotavirus adalah dua penyebab virus umum GE akut pada anakBakteri patogen sering diabaikan sebagai agen penyebab dari GE akutSulit untuk membedakan secara klinis suatu infeksi bakteri enterik dengan infeksi virus enterikBahan & MetodeKepustakaanT TT TT TBahan & MetodeT TT TT TSampel feses :2 gram, disimpan 4oCSemua pemeriksaan tinja, kecuali Clostridium difficile dilakukan di Divisi Mikrobiologi dan Epidemiologi, Gyeongnam Research Institute of Health & Environment, Korea. tes feses seminggu sekali

Feses dikultur dan tes PCRAnalisis sekunder PCR untuk identifikasi toksin enteropatogenRotavirus dan adenovirus diidentifikasi dengan enzim immunoassay antigen dan dikonfirmasi dengan PCR atau reverse transcriptase PCR (RT-PCR). Norovirus diidentifikasi dengan real-time RT-PCR, dan astrovirus dan sapovirus diidentifikasi dengan RT-PCR duplex.

Fig. Transmission electron micrograph of norovirus particles in feces

Said MA, Perl TM, Sears CL .Clinical Infectious Diseases. 2008;47(9): 12028.

http://www.medicinenet.com/staph_infection_pictures_slideshow/article.htm

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/7/7c/Multiple_rotavirus_particles.jpgAnalisis statistikGejala klinis dan parameter laboratorium dibandingkan menurut jenis patogen. Perbedaan gejala klinis dianalisis dengan X2 dan uji Fisher exact; Parameter laboratorium dianalisis dengan t-test. Semua statistik dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 12.0.0 Hasil PenelitianSubyek : 41 bayi (24 laki-laki dan 27 perempuan)Sebanyak18 pasien (45,0%) telah vaksinasi rotavirus. Sebanyak 35 pasien (85,4%) dirawat di rumah sakit. Usia rata-rata adalah 6,6 3,6 bulan (0,6-11,9 bulan). Sebanyak 11 pasien (26,8%) memiliki penyakit yang mendasari.enam memiliki riwayat operasi usus, dua memiliki kelainan neurologis, dua memiliki penyakit paru-paru kronis, dan satu memiliki riwayat penyakit Kawasaki. Tiga belas pasien (31,7%) memiliki gejala pernafasan, seperti rhinorrhea atau batuk. Tidak ada pasien menunjukkan gejala neurologis, seperti kejang. Semua pasien menunjukkan diare, dan demam adalah gejala yang paling umum kedua (25 pasien, 61,0%), diikuti oleh muntah (19 pasien, 46,3%), asupan oral yang buruk (18 pasien, 43,9%), dan iritabilitas (10 pasien, 24,4%).

S.aureus adalah patogen yang paling umum (13 kasus, 31,7%). Delapan (61,5%) kasus GE akut terjadi pada musim panas (Gbr. 1). Terdapat 13 kasus yang memiliki enterotoksin positif. Dua kasus dengan Staphylococcus enterotoksin (SE) G; satu dengan SEG dan SEI; satu dengan SEG, SEI, dan SEN; lima dengan enterotoksin SEG, SEI, SEM, dan SEN; satu dengan SEG, SEI, SEN, dan SEO; dan tiga dengan SEG, SEI, SEM, SEN, dan SEO. C. perfringens (empat kasus, 9,8%) adalah bakteri patogen kedua terbanyak, dan semua kasus positif dengan toksin alfa dan beta-2. Kasus dengan C. difficile (satu pasien, 2,4%) positif dengan Clostridium toksin B. Norovirus (lima kasus, 12,2%) adalah patogen virus yang paling umum. Tiga kasus menunjukkan bakteri dan virus bersamaan dalam tinja mereka.

PEMBAHASANEnteropatogen S.aureusKepustakaanT TPEMBAHASANPEMBAHASANKeterbatasan PenelitianKepustakaanKesimpulanKepustakaanPICOKepustakaan

Terima KasihMohon Asupan