93
dr. ENI NURAENI, M.Kes, Sp THT-KL Dept. Of Ear, Nose, and Throat Head & Neck Surgery Soedarso General Hospital Pontianak - 2014 NEOPLASMA SALURAN NAPAS ATAS 1

K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

thwthwthwth

Citation preview

Page 1: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

dr. ENI NURAENI, M.Kes, Sp THT-KL

Dept. Of Ear, Nose, and Throat – Head & Neck Surgery

Soedarso General Hospital

Pontianak - 2014

NEOPLASMA SALURAN NAPAS ATAS

1

Page 2: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

ANATOMI SALURAN NAFAS ATAS

2

Page 3: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

• TRAKEA

3

Page 4: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

TUMOR HIDUNG DAN SINUS PARANASAL

4

Page 5: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

Epidemiologi

• Hidung dan sinus paranasal atau juga disebut

sinonasal merupakan rongga yang dibatasi oleh

tulang-tulang wajah yang merupakan daerah yang

terlindung sehingga tumor yang timbul di daerah ini

sulit diketahui secara dini.

• Data dari DEPKES RI tahun 2003 menyebutkan

bahwa penyakit hidung dan sinus berada pada urutan

ke-25 dari 50 pola penyakit peringkat utama atau

sekitar 102.817 penderita rawat jalan di rumah sakit.

5

Page 6: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

ANATOMI

6

USER
Note
atau disebut juga Fossa rossenmuller makna klinis : sebagai tempat predileksi tumor nasofaring
Page 7: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

18/11/08 LR/EK 5

Paranasal Sinuses

7

Page 8: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

• Papilloma

• Adenoma

TUMOR JINAK EPITELIAL

• Lesi fibrooseus ( osteoma, fibroma, chondroma)

• Peripheral nerve seath (schwanoma, neuorfibroma)

TUMOR JINAK NON EPITELIAL

8

Page 9: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

• Ca sel skuamousa

• Adenokarsinoma

• Karsinoma adenoid kistik

• Melanoma

• Olfactory Neuroblastoma

• Undifferentiated Ca

TUMOR GANAS EPITELIAL

9

Page 10: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

10

• Neurogenik Sarkoma

• Rhabdomiosarkoma

• Fibrosarkoma

• Hemangioperisitoma

• Osteogenik Sarkoma

• Kondrosarkoma

• Limfoma

• Extramedullary Plasmacytoma

TUMOR GANAS NON EPITELIAL

Page 11: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

TUMOR JINAK EPITELIAL

11

Page 12: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

PAPILLOMA

• Berasal dari epitel skuamous

• Destruktif

• Eksisi tidak lengkap rekuren

• Berhubungan dg keganasan

• Pria kulit putih dekade 5-7

• Eksisi (MRI,CT), endoskopik visualisasi lebih baik

12

Inverted papiloma Papilloma Fungiform Papiloma silindris

Asal tumor Dinding lateral Septum Dinding lateral

Frekuensi 47 % 50% 3%

Page 13: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

ADENOMA

ADENOMA

• Berasal dari septum nasi

• Dekade 4-7, tdk ada perbedaan gender

• Rekurensi 10%

13

Page 14: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

TUMOR JINAK

NON EPITELIAL

14

Page 15: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

• Lesi fibrooseus (osteoma, fibroma, chondroma)

• Tumbuh lambat, self limited

• Eksisi (histopatologis, obstruksi)

15

osteoma fibroma

Page 16: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

TUMOR GANAS

EPITELIAL

16

Page 17: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

KARSINOMA SEL SKUAMOUS

• Kejadiannya paling sering (80%) • Lokasi : maksila (70%), rongga hidung (20%) • Invasi lokal (90%) • Drainase limpatik First : retropharyngeal nodes Second : subdigastric nodes • Penatalaksanaan • 88% datang pada stad lanjut (T3/T4) • pembedahan+radiasi post op • kesulitan menentukan batas tumor University of Texas Medical Branch Wright ST, Pou AM. 2004

17

Page 18: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

ADENOKARSINOMA

• 4%- 8%dari seluruh keganasan sinonasal

• Faktor risiko: paparan debu kayu

• Rekurensi lokal

• Penatalaksanaan: reseksi kraniofasial anterior, rinotomi lateral, endonasal dg/tanpa radio th/

• Survival: 55% T1&T2,28%, 25% T4

18

Page 19: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

MELANOMA

• Primer maupun metastase

• 20% melanoma tjd di kepala-leher

• 1% pada sinonasal

• Lokasi di kavum nasi, sinus maksila,

etmoid, frontal.

• Radioterapi post opmenguntungkan

• Bertahan hidup 24-36 bulan

19

Page 20: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

OLFACTORY NEUROBLASTOMA

• Jarang • Berasal dari epitelium olfactory • Gejala: obstruksi hidung dan epistaksis • 2 kelompok usia: 10-20 th, 50-60 th • Prognosis berhubungan dg ekstensi • Th/ kombinasi berdasarkan Kadish sistem • Klasifikasi UCLAprognosis • Survival rate 5 tahun 65%

20

Page 21: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

UCLA Staging system

T1

T2

T3

T4

Tumor melibatkan kavum nasi atau sinus

paranasal (kecuali sinus sphenoid) atau

keduanya menyisakan sebagian besar sel

etmoid superior.

Tumor menginvasi ke kavum nasi atau sinus

paranasal ( termasuk sinus sphenoid) atau

keduanya dengan ekstensi/erosi ke

cribriform plate.

Tumor ekstensi ke orbita atau masuk ke

fossa cranial anterior.

Tumor melibatkan otak 21

Page 22: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

T U M O R G A N A S

N O N E P I T E L I A L

22

Page 23: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

• Neurogeniksarkoma

• Rhabdomiosarkoma

• Fibrosarkoma

• Hemangioperisitoma

• Osteogeniksarkoma

• Chondrosarkoma

• Limfoma

23

Page 24: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

DIAGNOSIS

24

Page 25: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

ANAMNESIS

• Keluhan pilek, hidung tersumbat, nyeri, epistaksis, baal pada pipi, gangguan gerak bola mata, nyeri kepala

• Lamanya keluhan?

• Pada tumor kecil tidak ditemukan kelainan hidung luar

• Tumor besar: hidung menonjol

• Gigi goyah proptosis, trismus

25

Page 26: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

PEMERIKSAAN FISIK

• Melihat kavum nasi, dinding lateral, koana, nasofaring

• Pemeriksaan rongga mulut, palatum durum palatum mole, gigi, alveolus, adanya massa (mudah berdarah, berbau) , sulkus bukoginggival dan pipi

• Pemeriksaan telinga; MT, efusi

• Pemeriksaan leher; pembesaran KGB

• Pemeriksaan nervus kranial

26

Page 27: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

27

Page 28: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

PEMERKSAAN PENUNJANG

RADIOLOGIS:

RO waters destruksi tulang

CT scan, MRI skrining, perluasan tumor

PEMERIKSAAN PA Diagnosis pasti

28

Page 29: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

CT SCAN

29

Page 30: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

Staging tumor primer sinus maksila

T1

T2

T3

T4a

T4b

Tumor terbatas pada mukosa sinus maksila tanpa adanya

erosi/destruksi tulang

Tumor menyebabkan erosi tulang atau destruksi termasuk

ekstensi ke palatum durum dan/atau maetus media, kecuali

ekstensi ke dinding posterior sinus maksila dan pterigoid

plates

Tumor menginvasi salah satu dari: tulang pada dinding

posterior sinus maksila, jaringan subkutan, dasar/ dinding

medial orbita, fossa pterygoid, sinus etmoid

Tumor menginvasi isi orbita anterior, kulit pipi, pterigoid plate,

fossa infratemporal, lamina kribriformis, sinus sfenoid atau

frontalis.

Tumor menginvasi pada salah satu dari: apex orbita, dura,

otak, fossa media, saraf otak selain divisi maksila dari n.

Trigeminus (V2), nasofaring atau klivus 30

Page 31: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

Staging tumor primer sinus maksila

T1

T2

T3

T4a

T4b

Tumor terbatas pada mukosa sinus maksila tanpa adanya

erosi/destruksi tulang

Tumor menyebabkan erosi tulang atau destruksi termasuk

ekstensi ke palatum durum dan/atau maetus media, kecuali

ekstensi ke dinding posterior sinus maksila dan pterigoid

plates

Tumor menginvasi salah satu dari: tulang pada dinding

posterior sinus maksila, jaringan subkutan, dasar/ dinding

medial orbita, fossa pterygoid, sinus etmoid

Tumor menginvasi isi orbita anterior, kulit pipi, pterigoid plate,

fossa infratemporal, lamina kribriformis, sinus sfenoid atau

frontalis.

Tumor menginvasi pada salah satu dari: apex orbita, dura,

otak, fossa media, saraf otak selain divisi maksila dari n.

Trigeminus (V2), nasofaring atau klivus 31

Page 32: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

Std I

Std II

Std III

Std IVA

Std IVB

Std IVC

T1 No Mo

T2 No Mo

T3 No Mo

T1 N1 Mo

T2 N1 Mo

T3 N1 Mo

T4a No Mo

T4a N1 Mo

T1 N2 Mo

T2 N2 Mo

T3 N2 Mo

T4aN2 Mo

T4b Tiap N Mo

Tiap T N3 Mo

Tiap T tiap N M1

32

S

T

A

D

I

U

M

Page 33: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

PENATALAKSANAAN TUMOR HIDUNG DAN

SINUS PARANASAL

33

Page 34: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

T E R A P I T U M O R

34

Pembedahan

Radioterapi

Chemoterapi

Imunoterapi

Kombinasi

Page 35: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

• diagnosa histopatologis

• lokasi tumor

• keberadaan dan tingkat metastasis

• radiosensitivitas atau kemosensitifitas tumor

• umur dan kondisi umum pasien

• pengalaman klinisi

• harapan pasien.

35

Pemilihan Jenis Perawatan

Page 36: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

KARSINOMA NASOFARING

36

Page 37: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

Definisi

• Karsinoma nasofaring (KNF) adalah tumor ganas

yang tumbuh di daerah nasofaring dengan

predileksi fossa Rossenmuller dan atap

nasofaring.

• Biasanya tumor ganas ini tumbuh dari fossa

Rosenmüller yang merupakan daerah transisional

dimana epitel kuboid berubah menjadi epitel

skuamosa dan dapat meluas ke hidung, tenggorok,

serta dasar tengkorak.

37

Page 38: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

Epidemiologi

• Karsinoma nasofaring merupakan tumor ganas

yang paling banyak dijumpai di antara tumor

ganas THT di Indonesia, dimana karsinoma

nasofaring termasuk dalam lima besar tumor

ganas dengan frekwensi tertinggi, sedangkan

didaerah kepala dan leher menduduki tempat

pertama.

38

Page 39: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

39

Page 40: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

Etiologi • Genetik

– Analisa genetik pada populasi endemik berhubungan

dengan HLA-A2, HLAB17 dan HLA-Bw26. Dimana orang

dengan yang memiliki gen ini memiliki resiko dua kali

lebih besar menderita karsinoma nasofaring.

• Virus

– Virus Epstein-Barr (EBV), juga disebut Human herpes

virus 4 (HHV-4), adalah suatu virus dari keluarga herpes

(yang termasuk Virus herpes simpleks dan citomegalo-

virus), yang merupakan salah satu virus-virus paling umum

di dalam manusia.

– Epstein Barr Virus ditularkan secara per oral, umumnya

ditularkan melalui saliva, menginfeksi epitel nasofaring dan

limfosit B. 40

Page 41: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

Etiologi

• Lingkungan

– Paparan makanan yang mengandung

volatilenitrosamine merupakan penyebab

karsinoma nasofaring.

– Konsumsi ikan asin selama masa anak-anak

berhubungan dengan peningkatan resiko

karsinoma nasofaring.

– Paparan dari formaldehid pada udara dan debu

kayu juga berhubungan dengan peningkatan

insiden karsinoma nasofaring.

41

Page 42: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

Gejala Klinik

• Gejala berdasarkan organ tubuh di bagi dalam empat

kelompok:

– Gejala nasofaring sendiri, berupa epistaksis ringan, pilek,

atau sumbatan hidung.

– Gejala telinga berupa tinnitus, rasa tidak nyaman sampai

nyeri di telinga.

– Gejala saraf berupa gangguan saraf otak, seperti diplopia,

parestesia daerah pipi, neuralgia trigeminal,

paresis/paralysis arkus faring, kelumpuhan otot bahu dan

sering tersedak.

– Gejala di leher berupa benjolan.

42

Page 43: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

Primary Site Risk of Node Spread

nasopharynx 74%

pharyngeal wall 19%

soft palate 13%

tonsillar region 9%

pyriform/ postcricoid 5%

base of tongue 4%

supraglottic larynx 2%

Retropharyngeal node metastase

43

Page 44: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

44

Page 45: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

Diagnosis

• Diagnosis ditegakan berdasarkan:

– Anamnesis / pemeriksaan fisik

– Pemeriksaan nasofaring/nasofaringoskopi

– Biopsi nasofaring

– Pemeriksaan radiologi

– Pemeriksaan Serologi

– Pemeriksaan Patologi Anatomi

45

Page 46: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

Staging

• Penentuan stadium yang terbaru berdasarkan atas kesepakatan antara UICC (Union Internationale Contre Cancer) pada tahun 1992 adalah sebagai berikut :

• T=Tumor, menggambarkan keadaan tumor primer, besar dan perluasannya. – T0 :Tidak tampak tumor

– T1 :Tumor terbatas pada 1 lokasi di nasofaring

– T2 :Tumor meluas lebih dari 1 lokasi, tetapi masih di dalam rongga nasofaring

– T3 :Tumor meluas ke kavum nasi dan / atau orofaring

– T4 :Tumor meluas ke tengkorak dan / sudah mengenai saraf otak

46

Page 47: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

Staging

• N = Nodul, menggambarkan keadaan kelenjar limfe regional:

– N0 :Tidak ada pembesaran kelenjar

– N1 :Terdapat pembesaran kelenjar homolateral yang masih dapat digerakkan

– N2 :Terdapat pembesaran kelenjar kontralateral/ bilateral yang masih dapat digerakkan.

– N3 :Terdapat pembesaran kelenjar baik homolateral, kontralateral atau bilateral, yang sudah melekat pada jaringan sekitar.

47

Page 48: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

Staging

• M=Metastase, menggambarkan metastase

jauh:

– M0 : Tidak ada metastase jauh

– M1 : Terdapat metastase jauh.

48

Page 49: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

Staging

• Berdasarkan TNM tersebut di atas, stadium penyakit dapat ditentukan :

• Stadium I : T1 N0 M0

• Stadium II : T2 N0 M0

• Stadium III : T3 N0 M0

• T1 T2 T3 N1 M0

• Stadium IV : T4 N0,N1 M0

• Tiap T N2,N3 M0

• Tiap T Tiap N M1

49

Page 50: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

Penatalaksaan

• Radioterapi

– Sampai saat ini radioterapi masih memegang peranan

penting dalam penatalaksanaan karsinoma nasofaring.

Penatalaksanaan pertama untuk karsinoma nasofaring

adalah radioterapi dengan atau tanpa kemoterapi.

• Kemoterapi

– Kemoterapi sebagai terapi tambahan pada karsinoma

nasofaring ternyata dapat meningkatkan hasil terapi.

Terutama diberikan pada stadium lanjut atau pada

keadaan kambuh.

50

Page 51: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

Penatalaksanaan

• Operasi – Tindakan operasi pada penderita karsinoma nasofaring

berupa diseksi leher radikal dan nasofaringektomi.

– Diseksi leher dilakukan jika masih ada sisa kelenjar pasca radiasi atau adanya kekambuhan kelenjar dengan syarat bahwa tumor primer sudah dinyatakan bersih yang dibuktikan dengan pemeriksaan radiologik dan serologi.

– Nasofaringektomi merupakan suatu operasi paliatif yang dilakukan pada kasus-kasus yang kambuh atau adanya residu pada nasofaring yang tidak berhasil diterapi dengan cara lain.

• Imunoterapi – Dengan diketahuinya kemungkinan penyebab dari

karsinoma nasofaring adalah virus Epstein-Barr, maka pada penderita karsinoma nasofaring dapat diberikan imunoterapi. 51

Page 52: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

TUMOR LARING

52

Page 53: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

PENDAHULUAN

• Gangguan anatomik atau fisiologi pd laring ↓kualitas suara & fungsi menelan.

• Ca Laring Keganasan sering di bidang THT:

Tersering kedua dari keganasan kepala dan leher

Amerika: urutan 1.

RS. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan RS. Dr. Sutomo : urutan 3 setelah KNF & tumor sinus paranasal

53

Page 54: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

Epidemiologi

• Laki-laki > Perempuan.

• Perbandingan Laki-laki : Perempuan =

– Rasio= 3,5 : 1

– RSCM (1980-1985) = 144 kasus; 7 : 1.

– Canada = 6 : 1.

– Italia = 32 : 1.

• 85% merokok & alkohol

• Gambaran PA : 95% karsinoma sel squamosa

54

Page 55: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

ANATOMI DAN FISIOLOGI LARING

55

Page 56: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

KARTILAGO LARING

56

Page 57: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

OTOT EKSTRINSIK

57

Page 58: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

OTOT INTRINSIK

58

Page 59: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

Proteksi

Fonasi Sirkulasi

Fiksasi

Batuk

Ekspektorasi

Menelan

Respirasi Emosi

59

Page 60: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

Gejala Klinis

60

Page 61: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

PEMERIKSAAN FISIK

61

Page 62: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

Laringoskopi Indirek 62

Page 63: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

63

Page 64: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

64

Page 65: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

RADIOLOGIS

• Soft Tissue Leher Menilai airway

• CT-Scan – Akurat menilai ektensi tumor (kartilago tiroid, pre

epiglotis, KGB) – Mendeteksi tumor primer sekunder

• MRI

– Menilai khusus ekstensi ke subglotik dari primer di pita suara

65

Page 66: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

• Papiloma

• Chondroma

• Neurofibroma

• Adenoma

• Kemodektoma

• Lipoma

• Hemangioma

• Kista

• Granuloma

• Amiloidosis

66

TUMOR JINAK LARING DAN PSEUDOTUMOR

Page 67: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

PAPILOMA

• Tumor jinak paling sering • HPV transmisi dr ibu ke

anak • Sering berulang • Remisi total pd pubertas • Tumor papillary epithelial pd

vocal cord, supraglotik dan subglotik,trachea dan bronchus

• Sering pd anak-anak, bersifat multiple.

• Pada dewasa bersifat tunggal, dapat berubah menjadi suatu keganasan

• Terapi: • Mikrolaringoskopi dengan CO2

laser eksisi • Tracheotomy • Cryosurgery • Photodynamic Therapy • Interferon dan methotrexate. • Cidofovir

67

Page 68: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

68

Page 69: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

Chondroma

• lesi yang tumbuh lambat dan terdiri dari kartilago hyalin

• Lebih banyak pd Pria, usia 40-70thn

• Lokasi tersering pd bagian dalam posterior plate kartilago krikoid, thyroid, arythenoid dan epiglottis

• Terapi :

• Surgical excision : Lokasi menentukan teknik operasinya

• Total laringektomi untuk massa yang rekuren

69

Page 70: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

Neuorofibroma

• Insidensi pada wanita: pria = 2:1

• tumor yang jarang didapatkan

• berasal dari sel Schwann

• plika aryepiglotika

70

Page 71: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

GRANULOMA

• Riwayat intubasi ETT lama, riwayat kronik gastrik reflux, trauma, vocal abuse

• Usia > 30 thn

• GK/ suara serak, nyeri dan iritasi

71

Page 72: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

Adenoma

• tumor yang berasal dari glandula seromusin obstruksi jalan napas

• Lokasi tersering di plika ventrikularis

• Terapinya adalah dengan pembedahan (eksisi) peroral atau thyrotomy

72

Page 73: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

Lipoma

• Tumor yang berasal dari jaringan lemak terutama di plika ventrikularis

• Secara makroskopis: berwarna terang , berkapsul, dan berlobus

• Terdiri dari sel-sel lemak dalam berbagai ukuran dan stroma fibroventrikuler.

73

Page 74: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

PSEUDOKISTA

Kista kongenital jarang, sel embrionik

• Pd plika ventrikularis & aryepiglotika

Kista retensi glandula Salivatorius seromucin yg obstruksi, squamosa>> kolumner

• Pd epiglotis, valekula, plika ariepiglotika & plika vokalis

74

Page 75: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

TUMOR GANAS LARING

75

Page 76: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

MEROKOK

ALKOHOL

RADIASI

PEKERJAAN

FAKTOR LAIN

ETIOLOGI & FAKTOR RESIKO

76

Page 77: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

Faktor Resiko

77

Page 78: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

Faktor Resiko

• Merokok dan alkohol 90% penderita

• Radiasi pada kepala & leher ↑ karsinoma laring

• Pekerjaan: asbes, produk kayu, kulit, nikel, wool, asap disel, cat

• Faktor Lain: - Inf HPV 16&18 25% karsinoma

- Chronic Gastric Reflux

- Mutasi p53

78

Page 79: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

Tumor laring supraglotis

Tumor laring glotis

Tumor laring subglotis

KLASIFIKASI

Tumor laring transglotik

79

Page 80: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

KLASIFIKASI

80

Level Sub sites

1. Supraglotik Suprahioyoid epiglotis

Infrahyoid epiglotis

Plika ariepiglotika

Aritenoid

Pita suara palsu

Ventrikel

2. Glotis Pita suara asli sampai 5-10mm dibawah pita suara asli

Commisura anterior

Commisura posterior

3. Subglotis /

Infraglotis

10 mm dibawah tepi bebas pita suara asli sampai inferior kartilago cricoid

4. Transglotis Menyebrangi ventrikel pita suara asli & palsu atau meluas ke subglotik > 10mm

1

2

4

Page 81: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

Histopatologi

• SCC Squamous Cell Carcinoma (95%)

• Verrucous carcinoma rongga mulut (1-2%)

• Pseudosarkoma

• Adenokarsinoma

• kondrosarkoma

81

Page 82: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

82

STAGING TNM (AJCC)

T SUPRAGLOTIS

T1 Terbatas 1 sisi supraglotis, gerakan korda vokalis normal

T2 Keluar dari 1 sisi supraglotis, gerakan korda vokalis normal

T3 terbatas di laring, fiksasi korda vokalis/ekstensi post

krikoid,dinding medial sinus piriformis atau pre-epiglotis,

dan atau erosi innercortex kartilago tiroid

T4a

Invasi keluar menembus kartilago tiroid dan atau keluar laring

Invasi ke ruang prevertebra, arteri karotis, atau struktur mediastinum

T4b

Page 83: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

T1 Terbatas pada korda vokalis, dapat melibatkan komisura

T2 Ekstensi ke supraglotis/subglotis/ggguan gerakan korda vokalis

T3 Terbatas di laring dengan fiksasi korda vokalis

T4a Invasi keluar dari glotis menembus kartilago tiroid

dan atau keluar laring

Invasi ke ruang prevertebra, mengenai arteri karotis,

atau struktur mediastinum

T GLOTIS

T4b

STAGING TNM (AJCC)

83

Page 84: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

T1 Terbatas pada subglotis, gerakan korda vokalis masih normal

T2 Ekstensi ke korda vokalis, gerakan korda vokalis normal

atau sedikit terganggu

T3 Terbatas di laring , fiksasi korda vokalis

T4a Invasi keluar subglotis menembus kartilago tiroid

dan atau keluar laring

Invasi ke ruang prevertebra, mengenai arteri karotis,

atau struktur mediastinum

T SUBGLOTIS

T4b

STAGING TNM (AJCC)

84

Page 85: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

STAGING TNM (AJCC)

kelenjar limfe tidak dapat teraba

tidak ada metastasis regional pada kelenjar limfe leher

kelenjar limfe tunggal ipsilateral, ukuran < 3cm

• N2a : metastasis pada 1 sisi kelenjar limfe, ukuran < 6 cm

• N2b : metastasis multipel ipsilateral, ukuran < 6 cm

• N2c : metastasis bilateral atau kontra lateral, ukuran < 6 cm

kelenjar limfe dengan ukuran lebih besar dari 6 cm 85

Page 86: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

STAGING TNM (AJCC)

Didapatkan metastasis jauh M1

Tidak ada metastasis jauh Mo

86

Page 87: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

STADIUM

Stage T N M

I T1 No Mo

II T2 N0 M0

III T3

T1-3 N0 N1

M0 M0

IVA T1-3 T4a

N2 N0

M0 MO

IVB T4b

Any T Any N

N3 M0 M0

IVC Any T Any N M1

87

Page 88: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

Prognosis

5 year survival %

Stage I >95%

Stage II 85-90%

Stage III 70-80%

Stage IV 50-60%

88

Page 89: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

TUMOR SUPRAGLOTIK

EPIGLOTIS

PRE EPIGLOTIK VALEKULA R.KUADRANGULAR

SUPERIOR FOSA PIRIFORMIS

INFERIOR

PARAGLOTIK POST KRIKOID

FOSA PIRIFORMIS •>> Agresif •Ekstensi langsung ke ruang pre epiglotik •Ekstensi langsung ke lateral valecula, lidah dan hypopharing •Ekstensi posterior fossa piriformis

89

Page 90: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

TUMOR GLOTIK

R. REINKE

ANT POST

R. REINKE

GLOTIK

•Tepi bebas pita suara •Tumbuh lambat •Ekstensi ke Commisura anterior dan Posterior •Fiksasi pita suara otot tiroarytenoid

90

Page 91: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

SUBGLOTIK

SUBGLOTIK

N.LARYNGEUS REKUREN

Lateral Superior

Vocal cord

•Primer << •Tumbuh cepat dan ekstensif • pita suara, m. cricoid, trachea •Metastese: paru-paru

91

Page 92: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

PENATALAKSANAAN

• Operatif

• Radioterapi

• Kemoterapi

• Kombinasi

Lesi premalignan/Ca in situ op mengangkat lesi atau

dgn CO2 laser

92

Page 93: K20. Neoplasma Saluran Napas Atas

TERIMA KASIH

93