Upload
nurulhasanah
View
21
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tugas
Citation preview
2.1.1 Tinjauan Tentang Fasilitas Belajar
2.1.3.1 Pengertian Fasilitas Belajar
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, fasilitas adalah segala hal yang dapat memudahkan
perkara (kelancaran tugas dan sebagainya) atau kemudahan. (Kamus Besar Indonesia, 2001:
314).
Sedangkan menurut Suryo Subroto di dalam Arianto Sam (2012) “fasilitas adalah segala sesuatu
yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan suatu usaha, dapat berupa benda-
benda maupun uang”
Menurut Muhroji dkk (2004:49) “Fasilitas belajar adalah semua yang diperlukan dalam proses
belajar mengajar baik bergerak maupun tidak bergerak agar tercapai tujuan pendidikan dapat
berjalan lancar, teratur, effektif, dan efisien”
Dari pendapat-pendapat diatas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa fasilits belajar adalah
segala sesuatu baik berupa benda bergerak atau tidak bergerak serta uang (pembiayaan) yang
dapat mempermudah, memperlancar, mengeffektifkan serta mengefisienkan penyelenggaraan
kegiatan belajar guna mencapai tujuan belajar.
2.1.3.2 Peranan Fasilitas Belajar Dalam Proses Pembelajaran
Keberadaan akan fasilitas belajar sebagai penunjang kegiatan belajar tentulah sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar dan prestasi siswa, dikarenakan keberadaan serta kondisi
dari fasilitas belajar dapat mempengaruhi kelancaran serta keberlangsungan proses belajar
anak, hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Dalyono (2001:241) yang menyatakan bahwa,
“kelengkapan fasilitas belajar akan membantu siswa dalam belajar, dan kurangnya alat-alat atau
fasilitas belajar akan menghambat kemajuan belajarnya.”
Lebih lanjut Moh. Surya (2004: 80) memaparkan betapa pentingnya kondisi fisik fasilitas belajar
terhadap proses belajar yang menyatakan bahwa, “Keadaan fasilitas fisik tempat belajar
berlangsung di kampus/sekolah ataupun di rumah sangat mempengaruhi efisiensi hasil belajar.
Keadaan fisik yang lebih baik lebih menguntungkan mahasiswa belajar dengan tenang dan
teratur. Sebaliknya lingkungan fisik yang kurang memadai akan mengurangi efisiensi hasil
belajar”
Jadi kelancaran dan keterlaksanaan sebuah proses pembelajaran akan lancar dan baik jika
didukung sarana atau fasilitas pembelajaran yang lengkap serta dengan kondisi yang baik
sehingga tujuan dari pembelajaran akan tercapai dengan baik.
2.1.3.3 Jenis-jenis Fasilitas Belajar
Menurut The Liang Gie (2002) fasilitas belajar dapat dilihat dari tempat dimana aktivitas belajar
itu dilakukan. Berdasarkan tempat aktivitas belajar dilaksanakan, maka fasilitas belajar dapat
dikelompokan menjadi dua yaitu: (1) Fasilitas belajar di sekolah dan (2) Fasilitas belajar di
rumah.
Menurut Oemar Hamalik (2003) terkait fasilitas belajar sebagai unsur penunjang belajar, bahwa:
“Ada tiga hal yang perlu mendapat perhatian kita, yakni media atau alat bantu belajar, peralatan-
perlengkapan belajar, dan ruangan belajar. Ketiga komponen ini saling mengait dan
mempengaruhi. Secara keseluruhan, ketiga komponen ini memberikan kontribusinya, baik
secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama terhadap kegiatan dan keberhasilan
belajar….”.
Menurut Mulyani (dalam Suharsismi dan Lia, 2008), “Perpustakaan sekolah merupakan suatu
unit kerja yang merupakan bagian integral dari lembaga pendidikan sekolah yang berupa tempat
menyimpan koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistemik dengan cara tertentu untuk
digunakan siswa dan guru sebagai suatu sumber informasi dalam rangka menunjang program
belajar dan mengajar.
Dari paparan serta pendapat yang dikemukakan para ahli dapat di tarik sebuah kesimpulan
mengenai jenis-jenis fasilitas yang secara umum dapat mempengaruhi sebuah kegiatan belajar
serta dapat membantu proses kelancaran belajar diantaranya adalah:
1. 1. Fasilitas belajar di sekolah
1. a. Gedung sekolah
Gedung sekolah menjadi central perhatian dan pertimbangan bagi setiap pelajar yang ingin
memasuki suatu lembaga sekolah tertentu. Karena mereka beranggapan kalau suatu sekolah
mempunyai bangunan fisik yang memadai tentunya para siswa dapat belajar dengan nyaman
dan menganggap sekolah tersebut sebagai sekolah yang ideal.
1. b. Ruang Belajar
Ruang belajar di sekolah (Ruang kelas, Laboratorium dan Bengkel) adalah suatu ruangan
sebagai tempat terjadinya proses interaksi belajar mengajar. Ruang belajar yang baik dan serasi
adalah ruang belajar yang dapat menciptakan kondisi yang kondusif, karena ruangan belajar
merupakan salah satu unsur penunjang belajar yang effektif dan menjadi linggungan belajar
yang nantinya berpengaruh terhadap kegiatan dan keberhasilan belajar. Dengan demikian letak
kelas sudah di perhatikan dan diperhitungkan terhadap kemungkinan-kemungkinan yang dapat
menghambat proses belajar mengajar jika lingkungan belajar yang disediakan dalam ruangan
cukup menyenangkan, maka akan mendorong peserta didik untuk belajar lebih giat. Sebaliknya
jika ruang belajar menyediakan lingkungan yang kurang atau tidak menyenangkan, maka
kegiatan belajar yang kurang terangsang dan hasilnya kurang memuaskan.
Secara ideal menurut Oemar Hamalik (2003) Ruang belajar harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
1) Pencahayaan serta ventilasi yang baik, karena ruang demikian akan terasa besar
bantuannya dalam kebiatan belajar. Sebaliknya ruang yang gelap atau memerlukan penerangan
pada siang hari dan pengap tentunya kurang baik bagi kesehatan dan sedikit-banyak kurang
menunjang kepentingan belajar
2) Jauh dari hiruk-pikuk jalan raya atau keramaian kota, karena hal itu akan mengganggu
konsentrasi anak dalam belajar. Menempati ruang yang tenang dan jauh dari kegaduhan lebih
mendukung anak dalam belajar.
3) Menjaga kebersihan, kerapihan dan keindahan ruangan agar ruangan sedap dipandang
mata.
4) Lingkungan tertib dan aman, karena lingkungan yang kurang aman akan turut
mengganggu konsentrasi belajar, bahkan secara fisik mungkin terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan
5) Menciptakan situasi ruang belajar yang nyaman, hal terebut dirasa penting guna
membantu ketenangan dan kesenangan belajar serta kenyamanan akan membawa kejernihan
suasana dan mempengaruhi pula prilaku dan sikap.
6) Ukuran ruang cukup memadai untuk kegiatan belajar, ukuran ruang kelas hendaknya
disesuaikan dengan rancangan pengembangan instruksional yang sangat effektif untuk belajar
mengajar sehingga daya serap anak didik terhadap suara guru dapat mendengar dengan baik.
7) Cat tembok, meski tergolong sesuatu yang bersifat subjektif namun hendaknya pemilihan
warna jangan yang bersifat mencolok.
8) Atur ruangan agar serasi terhadap penempatan meja dan kursi serta peralatan-peralatan
lain, dan jangan biarkan terkesan semrawut dan berantakan karena akan mempengaruhi motif
belajar.
1. c. Alat Bantu Belajar dan Media Pengajaran
Alat bantu belajar berfungsi untuk membantu siswa belajar guna meningkatkan efisiensi dalam
belajar, sedangkan media pengajaran dapat diartikan “sebagai segala sesuatu yang dapat
dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar”. Bentuk-bentuk media yang
digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar agar menjadi kongkrit. Penggunaan media
tidak lain adalah untuk mengurangi verbalisme agar anak mudah mengerti bahan pelajaran yang
disajikan.
Penggunaan media harus disesuaikan dengan pencapaian tujuan. Bila penggunaan media tidak
tepat membawa akibat pada pencapaian tujuan pengajaran kurang efektif. Untuk itu guru harus
terampil memilih media pengajaran agar tidak mengalami kesukaran dalam menunaikan
tugasnya.
Beberapa jenis media yang dapat digunakan dalam proses belajar antara lain:
1) Media grafis atau media visual. Dalam media ini pesan-pesan dapat di sampaikan atau
dituangkan dalam bentuk Simbol-simbol komunikasi. Contohnya : Wallchart, Gambar, Slide
2) Media audio dan audio-visual. Media audio adalah media yang berhubungan dengan
pendengaran, sedangkan media audio-visual adalah media yang menggabungkan unsur yang
bersifat pendengaran (bunyi) dan penglihatan (grafis) secara bersamaan. berfungsi
menyampaikan pesan pembelajaran yang akan disampaikan, dituangkan kedalam lambang-
lambang audio baik bersifat verbalis. Contohnya: Radio, rekaman, film, video, program televisi
3) Media proyeksi. Media proyeksi adalah media baik bersifat visual ataupun audio visual.
Media ini interaksinya harus di proyeksikan dengan proyektor terlebih dahulu agar pesan dapat
dilihat oleh siswa. Yang termasuk dalam media ini adalah, film bingkai, Overhead projector(OHP)
dan transparansi, serta proyektor digital.
4) Objek (benda sebenarnya) dan Model serta media-media lain
1. d. Perpustakaan sekolah
Menurut The Liang Gie (2004) “perpustakaan adalah sebuah bangunan gedung yang isinya
berupa buku-buku dan bahan bacaan lainnya serta berbagai sumber pengetahuan seperti
film,chalet yang disediakan untuk dimanfaatkan oleh para pengguna. Dengan demikian
perpustakaan berfungsi sebagai sumber informsi, sebagai sumber referensi guna mempermudah
siswa dalam mengakses sumber belajar”.
1. e. Alat-alat tulis
Proses belajar tidak dapat dilakukan dengan baik tanpa alat tulis yang dibutuhkan. Semakin
lengkap alat tulis yang dimiliki semakin kecil kemungkinan belajarnya akan terlambat. Alat-alat
tulis tersebut adalah berupa: buku tulis, pensil, ballpoint, penggaris, penghapus, dan alat-alat lain
yang berhubungan secara langsung dengan proses belajar siswa yang perlu di miliki.
1. f. Buku Pelajaran
Selain alat tulis, dalam kegiatan belajar seseorang perlu memiliki buku yang dapat menunjang
dalam proses belajar. Buku-buku yang dimiliki siswa antara lain:
1) Buku Pelajaran Wajib. Yaitu buku pelajaran yang sesuai dengan bidang studi yang sedang
dipelajari oleh peserta didik.
2) Buku Kamus, meliputi kamus bahasa Indonesia, kamus Inggris-Indonesia dan kamus-
kamus lain yang berhubungan dengan meteri pelajaran yang dipelajari.
3) Buku Tambahan seperti majalah tentang pendidikan, ilmu pengetahuan dan lain-lain.
1. g. Fasilitas-fasilitas lain
Disamping macam-macam fasilitas belajar yang sudah disebutkan diatas, adapula hal-hal lain
yang menunjang belajar siswa antara lain yaitu soal uang, pembiayaan atau kesanggupan
pembiayaan guna pembayaran kebutuhan belajar seperti pembayaran SPP dan lain-lain, juga
beberapa fasilitas lain seperti: rak buku, tas sekolah, transportasi, dan lain-lain.
1. 2. Fasilitas belajar di rumah
Kelengkapan fasilitas belajar di rumah sangat diperlukan oleh siswa untuk belajar, misalnya:
sarana belajar yang meliputi meja, kursi, lemari/rak buku, ruangan, alat-alat tulis dan gambar
serta penerangan. Mengenai prasayarat yang harus di penuhi terkait fasilitas belajar dirumah
agar dikatakan baik bisa juga mengacu pada prasyarat mengenai fasilitas belajar di sekolah
seperti halnya mengenai ruangan.
Dari pendapat ahli, maka fasilitas dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang memudahkan
dan melancarkan proses belajar mengajar yang unsur-unsurnya meliputi: (1) Keadaan dan
ketersediaan tempat belajar, (2) kelengkapan, (3) alat bantu belajar , (4) peralatan-perlengkapan
belajar, (5) perpustakaan, serta (6) kelengkapan-kelengkapan lain penunjang kelancaran proses
belajar siswa seperti ketersediaan uang/pembiayaan.
http://devamelodica.com/contoh-teori-fasilitas-belajar-untuk-skripsi-pendidikan/
BAB 1PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANGSekolah sebagai bentuk organisasi diartikan sebagai wadah dari kumpulan manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu yakni tujuan pendidikan. Keberhasilan program pendidikan dalam proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu siswa, kurikulum, tenaga kependidikan, dana, prasarana dan sarana, dan faktor lingkunganlainnya. Apabila faktor tersebut terpenuhi dengan baik dan bermutu serta proses belajar bermutu padagilirannya akan menghasilkan meningkatkan mutu pendidikan di Negara kita ini.Salah faktor yang mendukung keberhasilan program pendidikan dalam proses pembelajaran yaitu sarana dan prasarana. Prasarana dan sarana pendidikan adalah salah satu sumber daya yang menjadi tolok ukur mutu sekolah dan perlu peningkatan terus menerus seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup canggih. Sarana prasarana adalah salah satu bagian input, sedangkan input merupakan salah satu subsistem. Sarana prasarana sangat perlu dilaksanakan untuk menunjang keterampilan siswa agar siap bersaing terhadap pesatnya teknologi. Sarana prasarana merupakan bagian penting yang perlu disiapkan secara cermat dan berkesinambungan, sehingga dapat dijamin selalu terjadi KBM yang lancar. Dalam penyelengaraan pendidikan, sarana prasaran sangat di butuhkan untuk menghasilkan KBM yang efektif dan efisien.Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang menyangkut standar sarana dan prasarana pendidikan secara nasional pada Bab VII Pasal 42 dengan tegas disebutkan bahwa :a Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.b Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolah raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat bekreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.Hal itu tentu pas bagi Sekolah Dasar (SD) yang berada di kota, kebutuhan akan sarana dan prasarana tentunya tercukupi dengan baik, namun bagi SD Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) hal ini menjadi kebalikan dari sekolah di kota. Bagaimana mutu pendidikan di Indonesia ini akan meningkat sedangkan pemerintah masih kurang memperhatikan fasilitas baik sarana maupun prasarana di sekolah-sekolah terpencil yang jauh dari kota seperti di SD Negeri 12 Tanjung Raman, Sukarami Kecamatan Taba Penanjung ini.
B.RUMUSAN MASALAH1.Apa itu sarana dan prasarana pendidikan?2.Apa saja jenis-jenis sarana dan prasarana pendidikan?3.Apa saja sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran?4.Bagaimana standar sarana dan prasarana yang seharusnya?
C.TUJUAN 1.Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kelas Rangkap (PKR)2.Untuk mengetahui pengertian sarana dan prasarana3.Untuk mengetahui jenis-jenis sarana dan prasarana pendidikan4.Untuk mengetahui apa saja sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran5.Untuk mengetahui bagaimana standar sarana dan prasarana yang seharusnya
D.MANFAAT1.Dapat mengetahui pengertian sarana dan prasarana2.Dapat mengetahui jenis-jenis sarana dan prasarana pendidikan3.Dapat mengetahui apa saja sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran4.Dapat mengetahui bagaimana standar sarana dan prasarana yang seharusnya
BAB IIHASIL OBSERVASI
Berdasarkan hasil observasi yang di dapat pada tanggal 31 Maret 2012 di SD Negeri 12 Tanjung Raman, Sukarami Kecamatan Taba Penanjung, yaitu :SD Negeri 12 Tanjung Raman, Sukarami Kecamatan Taba Penanjung berada 3,5 KM dari jalan raya, untuk menuju ke sana kita harus melewati jalan berbatu, terjal serta harus melewati dua buah jembatan kayu dan mendaki dua buah tanjakan yang terjal serta beberapa jalan menurun. Dalam perjalanan ke sana dari jalan raya kita akan melewati perkebunan karet, persawahan dan sungai. Perjalanan Menuju Ke SD Sesampai di sana, kelompok kami mengobservasi sarana dan prasarana yang ada di SD Negeri 12 Tanjung Raman, Sukarami Kecamatan Taba Penanjung ini, teknik pelaksanaannya yaitu :Pada pelaksanaan kegiatan observasi SD PKR ini kami memperoleh data dan informasi dengan menggunakan teknik pelaksanaan sebagai berikut :1.Observasi LangsungDalam hal ini kami melaksanakan observasi langsung setiap hari sabtu pukul 07.30 sampai 10.30 WIB.2.WawancaraDalam pelaksanaan untuk mengetahui sasrana dan prasaran di SD ini, kami mengadakan tanya jawab kepada kepala sekolah yaitu Bapak Suandi, S.Pd dan 4 guru honornya yang merupakan tamatan SMA.Adapun hasil observasi yang di dapat mengenai sarana dan sarana yang ada di sekolah ini yaitu:Kondisi Fisiki Serta Sarana dan Prasarana di SD Negeri 12 Desa Tanjung Raman, Kelurahan Sukarami Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah a.Bangunan Sekolah/SDKondisi fisik sekolah ini sangat kokoh dan sudah dikategorikan sangat memadai, gedung sekolah berwarna kuning dan ventilasi serta pintu berwarna hijau muda, di sekolah ini terdapat 2 kelas yang telah berlantai keramik dan 4 kelas berlantai semen, kantor guru pun telah berlantai keramik. Namun sayangnya kantor guru ini harus bersatu dengan perpustakaan sekolah. Dan juga bangunan SD ini bersatu dengan bangunan SMP.Kebersihan lingkungan sekolah, tampak sangat terjaga. Ini tampak dari keseluruhan lingkungan dalam keadaan bersih. Semua siswa-siswi sudah dilatih untuk membuang sampah pada tempatnya, tempat sampah sudah ada di setiap kelas juga alat kebersihan lainnya seperti sapu. b.Lapangan SekolahLapangan sekolah yang merupakan prasarana ini belum bisa dikatakan memadai, lapangannya masih tanah, jika hujan akan becek dan lapangan ini tandus. Terdapat satu tiang bendera di tengah-tengan lapangan. Lapangan ini selalu digunakan untuk upacara hari senin atau hari besar lainnya, namun upacara harus disatukan dengan anak SMP juga, serta lapangan ini juga digunakan untuk berolahraga dan tempat bermain siswa saat jam istirahat.Lapangan sekolahc.Ruang Kelas
Ruang kelas yang merupakan prasarana di SD Negeri 12 Desa Tanjung Raman ini memiliki 6 ruang kelas dan 1 kantor guru yang juga menjadi perpustakaan. Dari 6 ruang kelas ini 2 diantaranya telah berlantai keramik yaitu pada kelas V dan kelas VI, sedangkan 4 kelas lagi masih berlantai semen pecah-pecah. Kantor guru yang merangkap menjadi perpustakaan ini telah berlantai keramik. Terdapat 12 meja dan 24 kursi di tiap kelas serta 1 meja dan kursi guru yang terdapat di depan kelas.Sarana yang terdapat di ruang kelas ini yaitu papan tulis, spidol, penghapus papan, sapu, tempat sampah serta gambar-gambar pahlawan dan gambar presiden, garuda serta wakil presiden. Namun setiap kelas tidak terdapat jam dinding.d.Kantor Kepala SekolahPrasarana seperti ruang kepala sekolah belum ada secara khusus, karena kekurangan akan gedung sekolah sehingga kepala sekolah harus bersatu ruangan dengan para guru dan sekaligus merangkap menjadi perpustakaan ini. Jika ada tamu, maka penyambutan tamu akan dilakukan di ruang guru yang merangkap perpustakaan ini.Kantor kepala sekolah yang sekaligus merangkap menjadi ruang guru dan perpustakaane.Ruang GuruPrasarana seperi ruang guru ini belum terdapat secara khusu, ruang guru ini merangkap menjadi kantor kepala sekolah dan perpustakaan. Fasilitas diruang guru ini terdapat 5 meja guru dan 5 kursi guru, 1 set kursi tamu, 4 lemari dan 2 rak buku perpustakaan serta media-media pembelajaran.f.PerpustakaanPrasarana seperti perpustakaan ini belum terdapat gedung perpustakaan secara khusus di sekolah ini, perpustakaan masih menjadi satu dengan ruang guru, sehingga jika siswa ingin meminjam buku, maka siswa harus masuk ke ruang guru ini. Terkadang guru merasah risih dengan hilir mudik siswa di ruang guru karena ingin meminjam atau membaca buku, karena ruang guru merupakan ruang istirahat bagi guru. Namun guru tidak dapat berbuat banyak dikarenakan masalah kekurangan ruang ini.Sarana yang ada di perpustakaan ini berupa buku-buku pelajaran maupun buku-buku cerita bantuan dari diknas dan 2 rak buku.g.Ruang UKSBelum ada ruang UKS khusus di sekolah ini, jika siswa sakit maka siswa akan dibawa ke ruang guru dan diobati.h.WC SekolahSarana sperti WC sekolah di SD ini hanya satu di dekat gerbang masuk, WC ini sekaligus bersatu dekat sumur. WC pun belum begitu memadai.i.Kantin SekolahTidak terdapat kantin sekolah di sini, jika jam istirahat siswa biasanya bermain dan jika siswa merasa lapar, siswa akan pulang kerumahnya kerena siswa yang bersekolah di sini bertempat tinggal di sekitar sekolah.j.Laboraturium IPAWalaupun media untuk pembelajaran IPA telah tersedia namun belum terdapat lap IPA di sini, jika akan mengadakan praktek IPA, maka hal ini akan dilakukan di kelas kemudian media akan disimpan lagi di kantor guru.Sarana lain yang menunjang proses pembelajaran yaitu:1.Alat olahraga berupa bola kaki, bola voli dan bola basket2.Buku bahan ajar yang merupakan bantuan dari diknas3.Sudah terdapat media-media pembelajaran untuk menunjang proses belajar mengajar.Sarana dan Prasarana yang belum ada di SD ini yaitu :1.Belum terdapat lisrik di sekolah ini, jika akan mengadakan acara, sekolah ini memakai energi listrik dari jenset
2.Tidak terdapat komputer untuk membuat penyusunan laporan BOS, sehingga mereka merental di luar desa jika ingin menyusun laporan BOS3.Belum terdapat TU di sekolah ini yang menyusun pengadministrasian sekolah
BAB IIIPEMBAHASAN
A.PENGERTIAN SARANA DAN PRASARANADalam khazanah peristilahan pendidikan sering disebut-sebut istilah sarana dan prasarana pendidikan. Kerap kali istilah itu digabung begitu saja menjadi sarana-prasarana pendidikan. Dalam bahasa Inggris sarana dan prasarana itu disebut dengan facility (facilities). Jadi, sarana dan prasarana pendidikan akan disebut educational facilities. Sebutan itu jika diadopsi ke dalam bahasa Indonesia akan menjadi fasilitas pendidikan. Fasilitas pendidikan artinya segala sesuatu (alat dan barang) yang memfasilitasi (memberikan kemudahan) dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan.Sarana pendidikan adalah segala macam alat yang digunakan secara langsung dalam proses pendidikan. Sementara prasarana pendidikan adalah segala macam alat yang tidak secara langsung digunakan dalam proses pendidikan.Erat terkait dengan sarana dan prasarana pendidikan itu, dalam daftar istilah pendidikan dikenal pula sebutan alat bantu pendidikan (teaching aids), yaitu segala macam peralatan yang dipakai guru untuk membantunya memudahkan melakukan kegiatan mengajar. Alat bantu pendidikan ini yang pas untuk disebut sebagai sarana pendidikan.Jadi, sarana pendidikan dapat juga diarikan segala macam peralatan yang digunakan guru untuk memudahkan penyampaian materi pelajaran. Jika dilihat dari sudut murid, sarana pendidikan adalah segala macam peralatan yang digunakan murid untuk memudahkan mempelajari mata pelajaran. Lalu prasarana pendidikan dapat juga diartikan segala macam peralatan, kelengkapan, dan benda-benda yang digunakan guru dan murid untuk memudahkan penyelenggaraan pendidikan.Perbedaan sarana pendidikan dan prasarana pendidikan adalah pada fungsi masing-masing, yaitu sarana pendidikan untuk “memudahkan penyampaian/mempelajari materi pelajaran, ” prasarana pendidikan untuk “memudahkan penyelenggaraan pendidikan.” Dalam makna inilah sebutan “digunakan langsung” dan “digunakan tidak langsung” dalam proses pendidikan seperti telah disinggung di awal dimaksudkan. Jelasnya, disebut “langsung” itu terkait dengan penyampaian materi (mengajarkan materi pelajaran), atau mempelajari pelajaran. Papan tulis, misalnya, digunakan langsung ketika guru mengajar (di papan tulis itu guru menuliskan pelajaran). Meja murid tentu tidak digunakan murid untuk menulis pelajaran, melainkan untuk “alas” murid menuliskan pelajaran (yang dituliskan di buku tulis; buku tulis itulah yang digunakan langsung).
B.JENIS-JENIS SARANA DAN PRASARANASarana pendidikan diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu (1) habis tidaknya dipakai; (2) bergerak tidaknya pada saat digunakan; (3) hubungannya dengan proses belajar mengajar.1Ditinjau dari Habis Tidaknya DipakaiDilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana pendidikan, yaitu sarana pendidikan yang habis dipakai dan sarana pendidikan tahan lama. a)Sarana pendidikan yang habis dipakai adalah segala bahan atau alat yang apabila digunakan bisa habis dalam waktu yang relatif singkat. Contoh, kapur tulis, beberapa bahan kimia untuk praktik guru dan siswa, dsb.Selain itu, ada sarana pendidikan yang berubah bentuk, misalnya kayu, besi, dan kertas karton yang sering digunakan oleh guru dalam mengajar. Contoh: pita mesin ketik/komputer, bola
lampu, dan kertas.b)Sarana pendidikan tahan lamaSarana pendidikan tahan lama adalah keseluruhan bahan atau alat yang dapat digunakan secara terus menerus dan dalam waktu yang relatif lama. Contoh, bangku sekolah, mesin tulis, atlas, globe, dan beberapa peralatan olah raga.
2Ditinjau dari Bergerak Tidaknya pada Saat DigunakanDitinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan, ada dua macam sarana pendidikan, yaitu sarana pendidikan yang bergerak dan sarana pendidikan tidak bergerak.a)Sarana pendidikan yang bergerakSarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa digerakkan atau dipindah sesuai dengan kebutuhan pemakainya, contohnya: almari arsip sekolah, bangku sekolah, dsb.b)Sarana pendidikan yang tidak bergerakSarana pendidikan yang tidak bergerak adalah semua sarana pendidikan yang tidak bisa atau relatif sangat sulit untuk dipindahkan, misalnya saluran dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).3Ditinjau dari hubungannya dengan Proses Belajar MengajarSarana Pendidikan dibedakan menjadi 3 macam bila ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar, yaitu: alat pelajaran, alat peraga, dan media pengajaran.a)Alat pelajaranAlat pelajaran adalah alat yang digunakan secara langsung dalam proses belajar mengajar, misalnya buku, alat peraga, alat tulis, dan alat praktik.b)Alat peragaAlat peraga adalah alat pembantu pendidikan dan pengajaran, dapat berupa perbuatan-perbuatan atau benda-benda yang mudah memberi pengertian kepada anak didik berturut-turut dari yang abstrak sampai dengan yang konkret.c) Media Media pengajaran adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar, untuk lebih mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pendidikan. Ada tiga jenis media, yaitu media audio, media visual, dan media audio visual.Adapun prasarana pendidikan di sekolah bisa diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu:1. prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses belajar mengajar, seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik keterampilan, dan ruang laboratorium.2. prasarana sekolah yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses belajar mengajar, misalnya ruang kantor, kantin sekolah, tanah dan jalan menuju sekolah, kamar kecil, ruang usaha kesehatan sekolah, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan tempat parkir kendaraan.C.SARANA DAN PRASARANA YANG MENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN1.Sarana Yang Menunjang Proses Pembelajaran, meliputi :a.Peralatan pendidikan adalah sarana yang secara langsung digunakan untuk pembelajaran. Seperti papan tulis, spidol, dll.b.Media pendidikan adalah peralatan pendidikan yang digunakan untuk membantu komunikasi dalam pembelajaran.c.Buku adalah karya tulis yang diterbitkan sebagai sumber belajar, meliputi:Buku teks pelajaran adalah buku pelajaran yang menjadi pegangan peserta didik dan guru untuk setiap mata pelajaran.Buku pengayaan adalah buku untuk memperkaya pengetahuan peserta didik dan guru.Buku referensi adalah buku rujukan untuk mencari informasi atau data tertentu.d.Sumber belajar lainnya adalah sumber informasi dalam bentuk selain buku meliputi jurnal, majalah, surat kabar, poster, situs (website), dan compact disk.
2.Prasarana Yang Menunjang Proses Pembelajaran, Meliputi :a.Ruang kelas adalah ruang untuk pembelajaran teori dan praktik yang tidak memerlukan peralatan khusus.b.Ruang perpustakaan adalah ruang untuk menyimpan dan memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka.c.Ruang laboratorium adalah ruang untuk pembelajaran secara praktik yang memerlukan peralatan khusus.d.Ruang pimpinan adalah ruang untuk pimpinan melakukan kegiatan pengelolaan sekolah/madrasah.e.Ruang guru adalah ruang untuk guru bekerja di luar kelas, beristirahat, dan menerima tamu. 21. Ruang tata usaha adalah ruang untuk pengelolaan administrasi sekolah/madrasah.f.Ruang konseling adalah ruang untuk peserta didik mendapatkan layanan konseling dari konselor berkaitan dengan pengembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir.g.Ruang UKS adalah ruang untuk menangani peserta didik yang mengalami gangguan kesehatan dini dan ringan di sekolah/madrasah.h.Tempat beribadah adalah tempat warga sekolah/madrasah melakukan ibadah yang diwajibkan oleh agama masing-masing pada waktu sekolah.i.Ruang organisasi kesiswaan adalah ruang untuk melakukan kegiatan kesekretariatan pengelolaan organisasi peserta didik.j.Jamban adalah ruang untuk buang air besar dan/atau kecil.k.Gudang adalah ruang untuk menyimpan peralatan pembelajaran di luar kelas, peralatan sekolah/madrasah yang tidak/belum berfungsi, dan arsip sekolah/madrasah.l.Tempat berolahraga adalah ruang terbuka atau tertutup yang dilengkapi dengan sarana untuk melakukan pendidikan jasmani dan olah raga.m.Tempat bermain adalah ruang terbuka atau tertutup untuk peserta didik dapat melakukan kegiatan bebas.D.STANDAR SARANA DAN PRASARANA YANG SEHARUSNYAMenurut peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007 tentang standar sarana dan prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) adalah :Bangunan gedung memenuhi persyaratan kesehatan berikut.a.Mempunyai fasilitas secukupnya untuk ventilasi udara dan pencahayaan yang memadai.b.Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan gedung untuk memenuhi kebutuhan air bersih, pembuangan air kotor dan/atau air limbah, kotoran dan tempat sampah, serta penyaluran air hujan.c.Bahan bangunan yang aman bagi kesehatan pengguna bangunan gedung dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.KETENTUAN PRASARANA DAN SARANASebuah SD/MI sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut:1.ruang kelas,2.ruang perpustakaan,3.laboratorium IPA,4.ruang pimpinan,5.ruang guru,6.tempat beribadah,7.ruang UKS,8.jamban,9.gudang,10.ruang sirkulasi,11.tempat bermain/berolahraga.
Ketentuan mengenai prasarana tersebut beserta sarana yang ada di dalamnya diatur dalam standar sebagai berikut:A.Ruang Kelasa.Fungsi ruang kelas adalah tempat kegiatan pembelajaran teori, praktek yang tidak memerlukan peralatan khusus, atau praktek dengan alat khusus yang mudah dihadirkan.b.Banyak minimum ruang kelas sama dengan banyak rombongan belajar.c.Kapasitas maksimum ruang kelas 28 peserta didik.d.Rasio minimum luas ruang kelas 2 m2/peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum ruang kelas 30 m2.e.Lebar minimum ruang kelas 5 m.f.Ruang kelas memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan yang memadai untuk membaca buku dan untuk memberikan pandangan ke luar ruangan.g.Ruang kelas memiliki pintu yang memadai agar peserta didik dan guru dapat segera keluar ruangan jika terjadi bahaya, dan dapat dikunci dengan baik saat tidak digunakan.h.Ruang kelas dilengkapi sarana sebagai berikut:A)Prabot1.1 buah kursi/ peserta didik, kursi harus kuat, stabil dan mudah dipindahkan oleh pesera didik2.Meja peserta didik 1 buah/peserta didik. Meja harus kuat, stabil, dan mudah dipindahkan oleh peserta didik. Ukuran sesuai dengan kelompok usia peserta didik dan mendukung pembentukan postur tubuh yang baik, minimum dibedakan untuk kelas 1-3 dan kelas 4-6. Desain memungkinkan kaki peserta didik masuk dengan leluasa ke bawah meja.3.Kursi guru 1 buah/guru. Kursi harus kuat, stabil, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman.4.Meja guru 1 buah/guru Kuat, stabil, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman.5.Lemari 1 buah/ruang Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan yang diperlukan kelas. Tertutup dan dapat dikunci.6.Rak hasil karya peserta didik 1 buah/ruang. Ukuran memadai untuk meletakkan hasil karya seluruh peserta didik yang ada di kelas. Dapat berupa rak terbuka atau lemari.7.Papan pajang 1 buah/ruang Ukuran minimum 60 cm x 120 cm.B)Peralatan Pendidikan1.Alat peraga [lihat daftar sarana laboratorium IPA]C)Media Pendidikan1.Papan tulis 1 buah/ruang Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh peserta didik melihatnya dengan jelas.D)Perlengkapan Lain1.Tempat sampah 1 buah/ruang2.Tempat cuci tangan 1 buah/ruang3.Jam dinding 1 buah/ruang4.Soket listrik 1 buah/ruangB.Ruang Perpustakaana.Ruang perpustakaan berfungsi sebagai tempat kegiatan peserta didik dan guru memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka dengan membaca mengamati, mendengar, dan sekaligus tempat petugas mengelola perpustakaan.b.Luas minimum ruang perpustakaan sama dengan luas satu ruang kelas. Lebar minimum ruang perpustakaan 5 m.c.Ruang perpustakaan dilengkapi jendela untuk memberi pencahayaan yang memadai untuk membaca buku.d.Ruang perpustakaan terletak di bagian sekolah yang mudah dicapaie.Ketentuan sarana perpustakaan yaitu:
A.Buku1.Buku teks pelajaran 1 eksemplar/mata pelajaran/peserta didik, ditambah 2 eksemplar/mata pelajaran/sekolah Termasuk dalam daftar buku teks pelajaran yang ditetapkan oleh Mendiknas dan daftar buku teks muatan lokal yang ditetapkan oleh Gubernur atau Bupati/Walikota.2.Buku panduan pendidik 1 eksemplar/mata pelajaran/guru mata pelajaran bersangkutan, ditambah 1 eksemplar/mata pelajaran/sekolah3.Buku pengayaan 840 judul/sekolah Terdiri dari 60% non-fiksi dan 40% fiksi. Banyak eksemplar/sekolah minimum: 1000 untuk 6 rombongan belajar, 1500 untuk 7-12 rombongan belajar, 2000 untuk 13-24 rombongan belajar.4.Buku referensi 10 judul/sekolah Sekurang-kurangnya meliputi Kamus Besar Bahasa Indonesia, kamus Bahasa Inggris, ensiklopedi, buku statistic daerah, buku telepon, kitab undang-undang dan peraturan, dan kitab suci.5.Sumber belajar lain 10 judul/sekolah Sekurang-kurangnya meliputi majalah, surat kabar, globe, peta, gambar pahlawan nasional, CD pembelajaran, dan alat peraga matematika.B.Perabot1.Rak buku 1 set/sekolah Dapat menampung seluruh koleksi dengan baik. Memungkinkan peserta didik menjangkau koleksi buku dengan mudah.2.Rak majalah 1 buah/sekolah Dapat menampung seluruh koleksi majalah. Memungkinkan peserta didik menjangkau koleksi majalah dengan mudah.3.Rak surat kabar 1 buah/sekolah Dapat menampung seluruh koleksi suratkabar. Memungkinkan peserta didik menjangkau koleksi suratkabar dengan mudah.4.Meja baca 10 buah/sekolah Kuat, stabil, dan mudah dipindahkan oleh peserta didik. Desain memungkinkan kaki peserta didik masuk dengan leluasa ke bawah meja.5.Kursi baca 10 buah/sekolah Kuat, stabil, dan mudah dipindahkan oleh peserta didik. Desain dudukan dan sandaran membuat peserta didik nyaman belajar.6.Kursi kerja 1 buah/petugas Kuat dan stabil. Ukuran yang memadai untuk bekerja dengan nyaman.7.Meja kerja/ sirkulasi 1 buah/petugas. Kuat, stabil, dan mudah dipindahkan. Ukuran yang memadai untuk bekerja dengan nyaman.8.Lemari katalog 1 buah/sekolah Cukup untuk menyimpan kartu-kartu katalog. Lemari katalog dapat diganti dengan meja untuk menempatkan katalog.9.Lemari 1 buah/sekolah Ukuran memadai untuk menampung seluruh peralatan untuk pengelolaan perpustakaan. Dapat dikunci.10.Papan pengumuman 1 buah/sekolah Ukuran minimum 1 m2.11.Meja multimedia 1 buah/sekolah Kuat dan stabil. Ukuran memadai untuk menampung12.seluruh peralatan multimedia.C.Media Pendidikan1.Peralatan multimedia 1 set/sekolah Sekurang-kurangnya terdiri dari 1 set komputer (CPU, monitor minimum 15 inci, printer), TV, radio, dan pemutar VCD/DVD.D.Perlengkapan Lain1.Buku inventaris 1 buah/sekolah2.Tempat sampah 1 buah/ruang3.Soket listrik 1 buah/ruang4.Jam dinding 1 buah/ruangC.Ruang Pimpinana.Ruang pimpinan berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan pengelolaan sekolah, pertemuan dengan sejumlah kecil guru, orang tua murid, unsure komite sekolah, petugas dinas pendidikan, atau tamu lainnya.b.Luas minimum ruang pimpinan 12 m2 dan lebar minimum 3 m.c.Ruang pimpinan mudah diakses oleh guru dan tamu sekolah, dapat dikunci dengan baik.
d.Ruang pimpinan dilengkapi sarana berikut :A.Perabot1.Kursi pimpinan 1 buah/ruang Kuat dan stabil. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman.2.Meja pimpinan 1 buah/ruang Kuat dan stabil. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman.3.Kursi dan meja tamu 1 set/ruang Ukuran memadai untuk 5 orang duduk dengan nyaman.4.Lemari 1 buah/ruang Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan pimpinan sekolah. Tertutup dan dapat dikunci.5.Papan statistik 1 buah/ruang Berupa papan tulis berukuran minimum 1 m2.B.Perlengkapan lain1.Simbol kenegaraan 1 set/ruang Terdiri dari Bendera Merah Putih, Garuda Pancasila, Gambar Presiden RI, dan Gambar Wakil Presiden RI.2.Tempat sampah 1 buah/ruang3.Mesin ketik/computer 1 set/sekolah4.Filing cabinet 1 buah/sekolah5.Brankas 1 buah/sekolah6.Jam dinding 1 buah/ruangD.Ruang Gurua.Ruang guru berfungsi sebagai tempat guru bekerja dan istirahat serta menerima tamu, baik peserta didik maupun tamu lainnya.b.Rasio minimum luas ruang guru 4 m2/pendidik dan luas minimum 32 m2.c.Ruang guru mudah dicapai dari halaman sekolah ataupun dari luar lingkungan sekolah, serta dekat dengan ruang pimpinan.d.Ruang guru dilengkapi sarana sebagai berikut:A.Perabot1.Kursi kerja 1 buah/guru Kuat dan stabil. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman.2.Meja kerja 1 buah/guru Kuat dan stabil. Model meja setengah biro. Ukuran memadai untuk menulis, membaca, memeriksa pekerjaan, dan memberikan konsultasi.3.Lemari 1 buah/guru atau 1 buah yang digunakan bersama oleh semua guru Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan guru untuk persiapan dan pelaksanaan pembelajaran. Tertutup dan dapat dikunci.4.Papan statistik 1 buah/sekolah Berupa papan tulis berukuran minimum 1 m2.5.Papan pengumuman 1 buah/sekolah Berupa papan tulis berukuran minimum 1 m2.B.Perlengkapan Lain1.Tempat sampah 1 buah/ruangTempat cuci tangan 1 buah/ruang2.Jam dinding 1 buah/ruang 3.penanda waktu 1 buah/sekolahE.Jambana.Jamban berfungsi sebagai tempat buang air besar dan/atau kecil.b.Minimum terdapat 1 unit jamban untuk setiap 60 peserta didik pria, 1 unit jamban untuk setiap 50 peserta didik wanita, dan 1 unit jamban untuk guru.c.Banyak minimum jamban setiap sekolah 3 unit.d.Luas minimum 1 unit jamban 2 m2.e.Jamban harus berdinding, beratap, dapat dikunci, dan mudah dibersihkan.f.Tersedia air bersih di setiap unit jamban.g.Jamban dilengkapi sarana sebagai berikut:A.Perlengkapan Lain1.Kloset jongkok 1 buah/ruang Saluran berbentuk leher angsa.2.Tempat air 1 buah/ruang Volume minimum 200 liter. Berisi air bersih. 3.Gayung 1 buah/ruang
4.Gantungan pakaian 1 buah/ruang5.Tempat sampah 1 buah/ruangF.Tempat Bermain/Berolahragaa.Tempat bermain/berolahraga berfungsi sebagai area bermain, berolahraga, pendidikan jasmani, upacara, dan kegiatan ekstrakurikuler.b.Rasio minimum luas tempat bermain/berolahraga 3 m2/peserta didik. Untuk satuan pendidikan dengan banyak peserta didik kurang dari 167, luas minimum tempat bermain/berolahraga 500 m2. Di dalam luasan tersebut terdapat ruang bebas untuk tempat berolahraga berukuran 20 m x 15 m.c.Tempat bermain/berolahraga yang berupa ruang terbuka sebagian ditanami pohon penghijauan.d.Tempat bermain/berolahraga diletakkan di tempat yang tidak mengganggu proses pembelajaran di kelas.e.Tempat bermain/berolahraga tidak digunakan untuk tempat parkir.f.Ruang bebas yang dimaksud di atas memiliki permukaan datar, drainase baik, dan tidak terdapat pohon, saluran air, serta benda-benda lain yang mengganggu kegiatan olahraga.g.Tempat bermain/berolahraga dilengkapi sarana sebagai berikut:A.Peralatan Pendidikan1.Tiang bendera 1 buah/sekolah Tinggi sesuai ketentuan yang berlaku.2.Bendera 1 buah/sekolah Ukuran sesuai ketentuan yang berlaku.3.Peralatan bola voli 1 set/sekolah Minimum 6 bola.4.Peralatan sepak bola 1 set/sekolah Minimum 6 bola.5.Peralatan senam 1 set/sekolah Minimum matras, peti loncat, tali loncat, simpai, bola plastik, tongkat.6.Peralatan atletik 1 set/sekolah Minimum lembing, cakram, peluru, tongkat estafet, dan bak loncat.7.Peralatan seni budaya 1 set/sekolah Disesuaikan dengan potensi masingmasing satuan pendidikan.8.Peralatan ketrampilan 1 set/sekolah Disesuaikan dengan potensi masingmasing satuan pendidikan.B.Perlengkapan Lain1.Pengeras suara 1 set/sekolah2.Tape recorder 1 buah/sekolahG.Laboratorium IPAa.Laboratorium IPA dapat memanfaatkan ruang kelas.b.Sarana laboratorium IPA berfungsi sebagai alat bantu mendukung kegiatan dalam bentuk percobaan. d.Setiap SD/MI dilengkapi sarana laboratorium IPA seperti :A.Perabot 1.Lemari 1 buah/sekolah Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpa seluruh alat peraga. Tertutup dan dapat dikunci. Dapat memanfaatkan lemari yang terdapat di ruang kelas.B.Peralatan Pendidikan1.Model kerangka manusia 1 buah/sekolah Tinggi minimum 125 cm. Mudah dibawa.2.Model tubuh manusia 1 buah/sekolah Tinggi minimum 125 cm. Dapat diamati dengan mudah oleh seluruh peserta didik. Dapat dibongkar pasang. Mudah dibawa. 3.Globe 1 buah/sekolah Diameter minimum 40 cm. Memiliki penyangga dan dapat diputar. Dapat memanfaatkan globe yang terdapat di ruang perpustakaan. 4.Model tata surya 1 buah/sekolah Dapat mendemonstrasikan terjadinya fenomena gerhana. 5.Kaca pembesar 6 buah/sekolah 6.Cermin datar 6 buah/sekolah
7.Cermin cekung 6 buah/sekolah 8.Cermin cembung 6 buah/sekolah 9.Lensa datar 6 buah/sekolah 10.Lensa cekung 6 buah/sekolah 11.Lensa cembung 6 buah/sekolah 12.Magnet batang 6 buah/sekolah Dapat mendemonstrasikan gaya magnet.13.Poster IPA, terdiri dari: a) metamorfosis,b) hewan langka,c) hewan dilindungi,d) tanaman khas Indonesia, e) contoh ekosistemf) sistem-sistem pernapasan hewan, 1set/sekolah Jelas terbaca dan berwarna, ukuran minimum A1.
BAB IIIKESIMPULAN DAN SARANA.KESIMPULANSarana dan prasarana pendidikan sangatlah bermanfaat dan berperan penting untuk menunjang kelancaran proses pendidikan karena meskipun KBM (kegiatan Belajar Mengajar) sudah baik, namun tidak didukung dengan alat-alat atau sarana prasarana pendidikan maka hasil yang dicapai tidak akan sesempurna yang diharapkan.Sarana dan prasarana yang ada di SD Negeri 12 Desa Tanjung Raman Kelurahan Sukarami Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah ini belum bisa dikatakan sangat memadai, dari struktur gedungnya memang sudah lumayan memadai, namun masih banyak sarana dan prasarana yang belum memadai di sekolah ini.B.SARANSuatu sekolah harus memperhatikan sarana dan prasarana di sekolahnya karena dalam penyelengaraan pendidikan, sarana prasaran sangat di butuhkan untuk menghasilkan KBM yang efektif dan efisien. Serta pemerintah harus lebih memperhatikan lagi sarana dan sarana di sekolah-sekolah yang berada di desa terpencil seperti SD Negeri 12 Desa Tanjung Raman Kelurahan Sukarami Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah ini agar mutu pendidikan di Indonseia dapat meningkat secara merata.
http://endahsblog-endah.blogspot.com/2012/04/sarana-dan-prasarana-pendidikan.html
BAB IIKAJIAN TEORI, SARANA PRASARANA DAN MEDIA
PEMBELAJARAN SERTA MOTIVASI
A. KAJIAN TEORI
1. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Pendidikan
a. Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan
Ada lima faktor penting yang harus ada pada proses belajar mengajar yaitu: guru,
murid, tujuan, materi dan waktu. Ketidak adaan salah satu faktor saja dari faktor tersebut,
maka tidak mungkin terjadi
proses belajar mengajar. Dengan 5 faktor tersebut, proses belajar
mengajar dapat dilaksanakan walaupun kadang-kadang dengan hasil
yang minimal pula. Hasil tersebut dapat ditingkatkan apabila ada
sarana penunjang, yaitu faktor fasilitas/Sarana dan Prasarana Pendidikan.
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau
tujuan; alat; media[1]
Menurut E. Mulyasa, ìSarana pendidikan adalah peralatan dan
perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang
proses pendidikan, khususnya proses belajar, mengajar, seperti
gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran.
[2] Sarana pendidikan merupakan sarana penunjang bagi proses belajar-mengajar. Menurut
Tim Penyusun Pedoman Pembakuan Media Pendidikan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, yang dimaksud dengan: Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan
dalam proses belajar-mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak
bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan
efisien.[3]
Jadi, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud sarana pendidikan
adalah semua fasilitas yang secara langsung dan menunjang proses
pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak
bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan
efesien. Sedangkan pengertian prasarana secara etimologis (arti kata)
prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan. Dalam pendidikan
misalnya : lokasi/tempat, bangunan sekolah, lapangan olah raga, uang dan sebagainya. Sedang
sarana seperti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya : ruang, buku,
perpustakaan, laboratorium dan sebagainya.[4]
Sedangkan menurut Ibrahim Bafadal bahwa ìprasarana pendidikan adalah semua
perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses
pendidikan di sekolah.
[5] Jadi, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah fasil
itas yang secara tidak langsung menunjang
jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun,
taman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi dimanfaatkan secara langsung
untuk proses belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk
pengajaran biologi, halaman sekolah sebagai sekaligus lapangan olah raga, komponen
tersebut merupakan sarana pendidikan.
b. Jenis-jenis Sarana dan Prasarana Pendidikan
Fasilitas atau benda-benda pendidikan dapat ditinjau dari fungsi, jenis atau sifatnya,
yaitu:
1. Ditinjau dari fungsinya terhadap PBM, prasarana pendidikan
berfungsi tidak langsung (kehadirannya tidak sangat
menentukan). Sedangkan sarana pendidikan berfungsi langsung (kehadirannya sangat
menentukan) terhadap PBM.
2. Ditinjau dari jenisnya, fasilitas pendidikan dapat dibedakan menjadi fasilitas fisik dan
fasilitas nonfisik.
3. Ditinjau dari sifat barangnya, benda-benda pendidikan dapat
dibedakan menjadi barang bergerak dan barang tidak bergerak, yang kesemuanya dapat
mendukung pelaksanaan tugas.[6] Secara singkat ketiga tinjauan fasilitas atau benda-benda
pendidikan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Ditinjau dari fungsinya terhadap Proses Belajar Mengajar (PBM), prasarana pendidikan
berfungsi tidak langsung (kehadirannya tidak sangat menentukan). Termasuk dalam prasarana
pendidikan adalah tanah, halaman, pagar, tanaman, gedung/bangunan sekolah,
jaringan jalan, air, listrik, telepon, serta perabot/mobiler.
Sedangkan sarana pendidikan berfungsi langsung (kehadirannya
sangat menentukan) terhadap PBM, seperti alat pelajaran, alat peraga, alat praktek dan media
pendidikan.
2. Ditinjau dari jenisnya, fasilitas pendidikan dapat dibedakan menjadi fasilitas fisik dan
fasilitas nonfisik. Fasilitas fisik atau fasilitas material yaitu segala sesuatu yang
berwujud benda mati atau dibendakan yang mempunyai peran
untuk memudahkan atau melancarkan sesuatu usaha, seperti
kendaraan, mesin tulis, komputer, perabot, alat peraga, model, media, dan sebagainya.
Fasilitas nonfisik yakni sesuatu yang bukan benda mati, atau
kurang dapat disebut benda atau dibendakan, yang mempunyai
peranan untuk memudahkan atau melancarkan sesuatu usaha seperti manusia, jasa, uang.
3. Ditinjau dari sifat barangnya, benda-benda pendidikan dapat
dibedakan menjadi barang bergerak dan barang tidak bergerak, yang kesemuanya dapat
mendukung pelaksanaan tugas.
a. Barang bergerak atau barang berpindah/dipindahkan
dikelompokkan menjadi barang habis-pakai dan barang tak habis pakai.
1) Barang habis-pakai ialah barang yang susut volumenya pada waktu dipergunakan, dan
dalam jangka waktu tertentu barang tersebut dapat susut terus sampai habis atau tidak
berfungsi lagi, seperti kapur tukis, tinta, kertas, spidol,
penghapus, sapu dan sebagainya. (Keputusan Menteri Keuangan Nomor 225/MK/V/1971
tanggal 13 April 1971).
2) Barang tak-habis-pakai ialah barang-barang yang dapat
dipakai berulang kali serta tidak susut volumenya semasa
digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama, tetapi tetap
memerlukan perawatan agar selalu siap-pakai untuk
pelaksanaan tugas, seperti mesin tulis, komputer, mesin
stensil, kendaraan, perabot, media pendidikan dan sebagainya.
b. Barang tidak bergerak ialah barang yang tidak berpindah-pindah letaknya atau tidak bis
a dipidahkan, seperti tanah, bangunan/gedung, sumur, menara air, dan
sebagainya. Selanjutnya menurut Nawawi (1987), ditinjau dari hubungannya
dengan Proses Belajar Mengajar adalah sebagai berikut: Dalam hubungannya dengan proses
belajar mengajar, ada dua jenis sarana pendidikan. Pertama, sarana pendidikan yang
secara langsung digunakan dalam proses belajar mengajar. Sebagai contonya adalah
kapur tulis, atlas dan sarana pendidikan lainnya yang digunakan guru dalam mengajar. Kedua,
sarana pendidikan yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses belajar
mengajar, seperti lemari arsip di
kantor sekolah merupakan sarana pendidikan yang secara tidak langsung digunakan olehguru
dalam proses belajar mengajar.
Sedangkan bila tinjau dari fungsi dan peranannya dalam proses belajar mengajar, maka
sarana pendidikan dapat dibedakan menjadi:
1. Alat pelajaran
2. Alat peraga
3. Media pengajaran.[7]
Secara singkat ketiga macam sarana pendidikan tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Alat pelajaran
Alat pelajaran adalah alat yang digunakan secara langsung dalam proses belajar
mengajar. Alat ini mungkin berwujud buku tulis, gambar-gambar, alat-alat tulis-
menulis lain seperti kapur, penghapusan dan papan tulis maupun alat-alat praktek, semuanya
termasuk ke dalam lingkup alat pelajaran.[8]
2. Alat peraga
Alat peraga mempunyai arti yang luas. Alat peraga adalah
semua alat pembantu pendidikan dan pengajaran, dapat berupa
benda ataupun perbuatan dari yang tingkatannya paling konkrit
sampai ke yang paling abstrak yang dapat mempermudah pemberian pengertian
(penyampaian konsep) kepada
murid. Di samping itu, alat peraga sangatlah penting bagi pengajar
untuk mewujudkan atau mendemonstrasikan bahan pengajaran
guna memberikan pengertian atau gambaran yang jelas tentang
pelajaran yang diberikan. Hal itu sangat membantu siswa untuk tidak menjadi siswa
verbalis.[9] Dengan bertitik tolak pada penggunaannya, maka alat peraga dapat dibedakan
menjadi 2, yaitu:
a) Alat peraga langsung, yaitu jika guru menerangkan dengan menunjukkan benda
sesungguhnya (benda dibawa ke kelas, atau anak diajak ke benda);
b) Alat peraga tidak langsung, yaitu jika guru mengadakan
penggantian terhadap benda sesungguhnya. Berturut-turut dari yang konkrit ke yang abstrak,
maka alat peraga dapat berupa: Benda tiruan (miniatur), Film, Slide, Foto, Gambar, Sketsa
atau bagan. Disamping pembagian ini, ada lagi alat peraga atau
peragaan yang berupa perbuatan atau kegiatan yang
dilakukan oleh guru. Sebagai contoh jika guru akan
menerangkan bagaimana orang: berkedip, mengengadah, melambaikan tangan, membaca
dan sebagainya, maka tidak perlu menggunakan alat peraga. Tetapi ia memperagakan.[10]
3. Media pengajaran
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.[11] Media adalah alat
bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai
penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran. Media merupakan sesuatu yang bersifat
menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audien (siswa)
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.
[12] Oleh karena itu, Penggunaan media secara kreatif akan
memungkinkan audien (siswa) untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan
mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Menurut Ramayulis, Alat/Media pendidikan atau pengajaran mempunyai peranan
yang sangat penting. Sebab alat/media merupakan sarana yang membantu proses
pembelajaran terutama yang berkaitan dengan indera
pendengaran dan penglihatan. Adanya alat/media bahkan
dapat mempercepat proses pembelajaran murid karena dapat membuat pemahaman murid
lebih lebih cepat pula.[13]
Media pendidikan mempunyai peranan yang lain dari peraga.
Media pendidikan adalah sarana pendidikan yang digunakan
sebagai perantara di dalam proses belajar mengajar, untuk lebih
mempertinggi efektifitas dan efesiensi, tetapi dapat pula sebagai pengganti peranan guru.
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media
pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap
siswa. Penggunaan media pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu
keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada
saat itu. Di samping membangkitkan motivasi dan minat siswa,
media pengajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan
pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data,
dan memadatkan informasi.[14]
Biasanya klasifikasi media pendidikan didasarkan atas indera yang digunakan untuk
menangkap isi dari materi yang disampaikan
dengan media tersebut. Dengan cara pengklasifikasian ini dibedakan atas:
1. Media audio atau media dengar, yaitu media untuk pendengaran.
2. Media visual atau media tampak, yaitu media untuk penglihatan.
3. Media audio visual atau media tampak-dengar, yaitu media untuk pendengaran dan
penglihatan.[15]
Sedangkan contoh dari ketiga media di atas adalah: Contoh yang termasuk media
audio antara lain, transparansi, papan tulis, gambar-
gambar, grafik poster, peta dan globe, dll.
Contoh yang termasuk media visual antara lain, radio,
rekaman pada tape recorder, dll. Sedangkan contoh yang termasuk media audio visual antara
lain, film, televisi, dll.[16]
Ketiga media ini dapat digunakan untuk memudahkan guru dalam menyampaikan
materi pelajaran, yaitu di antaranya adalah
dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi serta dapat
meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung
antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-
sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Oleh karena itu, media pengajaran harus
benar-benar dimanfaatkan dengan seoptimal mungkin maka tujuan pendidikan dapat berjalan
secara efektif dan efisien serta mencapai tujuan yang diharapkan.[17] Sedangkan jenis-
jenis prasarana pendidikan di sekolah bisa diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu:
1. Prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan
untuk proses belajar mengajar, seperti ruang teori, ruang
perpustakaan, ruang praktek keterampilan, dan ruang laboratorium.
2. Prasarana sekolah yang keberadaannya tidak digunakan
untuk proses belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses
belajar mengajar. Beberapa contoh
tentang prasarana sekolah jenis terakhir tersebut di antaranya
adalah ruang kantor, kantin sekolah, tanah dan jalan menuju sekolah,
kamar kecil, ruang usaha kesehatan sekolah, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan tempat
parkir kendaraan. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto bahwa yang termasuk ke dalam
klasifikasi prasarana pendidikan adalah:
1. Bangunan sekolah (tanah dan gedung) yang meliputi:
lapangan, halaman sekolah, ruang kelas, ruang guru, kantor,
ruang praktek, ruang tamu, ruang kepala sekolah, ruang
perpustakaan, laboratorium, mushala, kamar kecil dan sebagainya.
2. Perabot sekolah, yang meliputi: meja guru, meja murid, kursi, lemari, rak buku, sapu,
bulu-bulu, kotak sampah, alat-alat kantor TU.[18]
Jadi, berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana
pendidikan adalah semua perangkat atau fasilitas atau
perlengkapan dasar yang secara langsung dan tidak langsung
dipergunakan untuk menunjang proses pendidikan dan deni tercapainya tujuan, khususnya
proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang, meja kursi, alat-
alat media pengajaran, ruang teori, ruang
perpustakaan, ruang praktik keterampilan, serta ruang laboratorium dan sebagainya. Masalah
pemanfaatan sarana dan prasarana pendidikan merupakan faktor yang penting terhadap proses
belajar mengajar. Untuk itu fungsi dan peranan sekolah, guru dan personel sekolah
memanfaatkan sarana dan prasarana pendidikan ini agar benar-benar menentukan keberhasilan
proses belajar yang efektif.
[1] Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet. I, h. 700
[2] E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004),
Cet. VII, h. 49
[3] Suharsimi Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,
(Jakarta: PT GrafindoPersada, 1993), Cet. II, h. 81
[4] M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), Cet. IV, h. 51
[5] Ibrahim Bafadal, Seri Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah,
Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasi, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003), Cet. I, h. 3
[6] Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro), ( Jakarta: PT Rineka Cipta,
1996), Cet. I, h. 115
[7] Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Materiil, (Jakarta: PT Prima Karya, 1987), Cet. I, h. 10
[8] B. Suryo Subroto, Administrasi Pendidikan di Sekolah, (Jakarta: Bina Aksara, 1998), Cet. II, h. 75
[9] Subari, Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), Cet. I, h. 95[10] Suharsimi Arikunto, Pengelolaan MateriilÖ, h. 14
[11] Arief S. Sadiman, dkk., Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2007), Ed. I, h.
[12] Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers,
2002), Cet. I, h. 11
[13] Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), Cet. IV, h. 180
[14] Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2000), Cet. II, h.
15-16
[15] Suharsimi Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, h. 83
[16] Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media PembelajaranÖ, h. 29
[17] Ibrahim Bafadal, Seri Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah, Manajemen
Perlengkapan Sekolah Teori dan AplikasiÖ, h. 3
[18] Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Materiil, h. 10
http://julysyawaladi.blogspot.com/2009/11/bab-ii-kajian-teori-sarana-prasarana.html