Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Sumatera Ekspres
KAMIS, 14 OKTOBER 20212 BERITA UTAMA
&
&
IKLAN BARIS SUMEKS Hitam Putih (BW) Rp. 16.500,-/ Baris Pemasangan Minimal 2 Baris | Hub : 0853 - 77440555, 420078 WA :0819 29373345 Pin :
PALEMBANG
AHLI KOMPOR GAS/OVEN GAS
KOMPOR GAS/OVEN GAS Anda Rsk Hub:Citra Bumi Persada Ph:0711321175-08117889545-081373266303 Kami Sgr Dtg,Grs 3Bln,Sgl Merk,Minggu/Libur Buka B000-038168AB-000
SERVICE TV WARNA
SERVICE TV:TB,LCD,LED Bergaransi,Segera Datang Hub:AHOK 089663999990/08127839272 B000-038261AB-000
SPECIALIS TV,KULKAS&M.CUCI
TV,Kulkas,M.Cuci Rusak Hub: 081377763232/ WA 08117899694(Aguan)Lsg Dtg Perbaiki”Garansi” B000-038167AB-000
BENGKEL LAS
MENERIMA Pembuatan:Pagar,Tralis,Canopy,Tangga Siput,Folding Gate Dll Hub:081278364611
B000-038168AB-000
LES PRIVATE
TERIMA Jasa Guru Pr ivate Siap Datang Kerumah,Semua Mata Pelajaran,Baca Al’Quran Kecuali Bahasa Inggris, Tingkat SD,SMP,SMA,Latar
Belakang Pengajar Mahasiswa S1 Pendidikan Fisika,Tlp/WA:082175552088
B000-038260AB-000
PALEMBANG
RUMAH DIJUAL CEPAT
RUMAH 2 Lantai Lokasi Talang Keramat, LT:2x10M²,LB:15x8M² Hub:082178694080
B000-038308AB-000
RUKO DIJUAL
RUKO 3 Lantai Komplek El Clasico Sukabangun 2 Palembang,SHM,Pinggir Jalan,Harga 1,5M Nego Hub: 085268356666 – 085268454444
B000-038333AB-000
TANAH DICARI
DICARI Tanah Kota PLG Untuk Bangun Ruko & Car i M in 1 HA Un tuk Bangun
Perumahan,WA/SMS:0852 7399 4000 B000-038333AB-000
PALEMBANG
LOWONGAN KERJA
DBTHKN Utk Penjaga Kost2an Di Sekip Plg,Pria /Wanita Atau Suami Istri,Syrt Min SLTA,Jjr,Rjn & Brsih,Ada E KTP,Minat Hub:081271338771
B000-038306AB-000
BENGKEL LAS “VM”MENERIMA PESANAN:
Tralis,Pagar,Pintu Dorong,Canopy,Tangga Siput,Tower,Tenda Dll
ALAMAT:Jl.Sultan M.Mansyur Bukit Lama
Dekat Masjid Baitullah PalembangHub : MUSLIM 0812-7836-4611
PT Brantas Abipraya Hendak Berikan Uang Lelah
PALEMBANG – Sempat di-tunda persidangannya pada Senin lalu (11/10), saksi Luma-sia akhirnya berkesempatan memberikan keterangannya, Rabu (13/10). Masih dalam per-kara dugaan korupsi dana hibah pembangunan Masjid Raya Sriwijaya, untuk terdakwa Muk-ti Sulaiman dan Ahmad Nasuhi.
Lumasia yang merupakan Sekretaris Yayasan Wakaf Masjid Raya Sriwijaya, tidak sendirian bersaksi di Pengadilan Tipikor Palembang, kemarin. Tapi ber-sama dua saksi lainnya, Benda-hara Yayasan Wakaf Masjid Raya Sriwijaya, Zainal Berlian dan Proyek Manager PT Brantas Abipraya, Yudi Arminto yang juga terdakwa perkara yang sama.
Saksi Zainal Berlian, mem-benarkan pertanyaan pihak
JPU Kejati Sumsel, bahwa ada upaya dari pihak PT Brantas Abipraya untuk memberikan uang lelah terhadap pengurus yayasan usai melakukan rapat di salah satu hotel di Jakarta. “Diberikan fasilitas hotel, tidak saya ambil. Di akhir kegiatan, saya, Pak Mukti (Mukti Sulai-man) dan ibu Lumasia mau dikasih uang lelah. Tidak kami ambil. Saya tidak tahu siapa yang ambil,” akunya.
Lanjut dia, soal rekening yang terdapat di Bank Sum-selBabel, adalah rekening terkait bantuan pihak ketiga dari luar negeri untuk pem-bangunan masjid. Tapi seta-hunya, belum ada bantuan dari luar negeri yang masuk.
Waktu operasional di Jakar-ta, lanjut Zainal, uang dipegang Marwah M Diah selaku Ketua Umum Yayasan Wakaf Masjid Raya Sriwijaya. Dia pernah lihat, uang digunakan untuk beli tiket, pulsa, dan lainnya. Sete-lah itu tidak boleh digunakan
lagi untuk keperluan pribadi. “Karena uang itu ‘kan untuk pembangunan masjid,” jelasnya.
Pada 2016 itu, Zainal masih sebagai wakil bendahara yaya-san. Bendaharanya saat itu, Muddai Madang, yang kini jadi tersangka perkara yang sama. “Baru 2017 saya ditunjuk seba-gai bendahara, menggantikan Pak Muddai. Waktu dana yang tersimpan di rekening yayasan, masih Rp80 miliar,” ungkapnya.
Pertanyaan, kemudian berlanjut terkait temuan BPK. Zainal mengatakan, dari temu-an BPK ada kelebihan bayar yayasan ke pihak PT Brantas Abipraya sebesar Rp23 miliar. Sementara dari audit Pertin-do Rp20 miliar. Namun saat audit oleh Polsri, kelebihan bayar hanya Rp900 juta.
“Saya pertanyakan kepada pihak Polsri, apakah benar benar mengukur yang ada di lapangan. Jawabannya, mere-ka hanya mencocokkan saja hasil dari PT Brantas Abipraya,”
beber Zainal. Sekretaris Yayasan Wakaf
Masjid Raya Sriwijaya Luma-sia, membenarkan salah satu rekening Bank SumselBabel adalah alamat rumahnya. “Karena permintaan pak Ketua (ketua yayasan), bicara kepa-da saya alamat yayasan tidak bisa dipakai lagi. Saya tidak tahu kenapa,” katanya.
Lumasia mengaku tidak pernah mendapat uang saku. Hanya ada satu kali uang un-tuknya membeli tiket pesawat. “Yayasan memang sering ra-pat di hotel mewah di jakarta, bintang lima. Tiket segala macamnya. Saya tidak tau dananya dari mana, “ akunya.
Yudi Arminto dari PT Bran-tas Abipraya, pernah mema-parkan jika pembangunan Masjid Raya Sriwijaya seu-tuhnya memerlukan biaya Rp280 miliar. Disampaikannya kepada Ketua Yayasan Wakaf Masjid Raya Sriwijaya Marwah M Diah, pada 2016 “Namun tidak ada tanggapan,” katanya.
Usai persidangan, JPU Ke-jati Sumsel Roy Riyadi SH, di-dampingi Naimullah SH, meng-atakan dari fakta di persidang-an, saksi menyebutkan uang bantuan pihak ketiga untuk pembangunan masjid, memang ada yang digunakan untuk ke-perluan pribadi. “Kalau kita dengar, dari saksi Zainal tadi begitu. Setelah dia lihat lapo-ran, ada untuk tiket, beli pulsa dan lainnya, “ terangnya.
Ditambahkan, dari total Rp28 miliar yang masuk ke rekening KSO yang diolah Yudi Arminto, hanya 18 mi-liar yang digunakan terkait dengan pembangunan fisik masjid. Sisanya Rp10 miliar tidak jelas untuk apa. “Kalau dari catatan yang kami sita, Rp10 miliar itu ada untuk beli pempek, tiket, pulsa, termasuk untuk Sumsel 1 (kala itu),” sebutnya.
Di bagian lain, penyidik Kejati Sumsel kemarin kem-bali memanggil dan meme-riksa empat orang saksi. Yakni, Giri Ramanda N Kiemas, Isnaini Madani, Aminudin dan MA Gantanda. “Diperik-sa untuk melengkapi berkas enam tersangka, Muddai Madang, Laonma PL Tobing, Akhmad Najib, Agustinus Toni, Loka Sangganegara, dan Alex Noerdin,” ujar Kasi Pen-kum Kejati Sumsel Khaidir-man SH MH. (cj15/air)
4 Pelaku Petani-Kuli Bangunan14 Nasabah BTPN Rugi Rp2 M
JAKARTA – Polda Metro
Jaya, berhasil mengungkap kasus pembobolan rekening 14 nasabah Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) pemilik kartu Jenius. Total keru-gian Nasabah mencapai Rp2 miliar. Ironisnya, 2 dari pelaku yang ditangkap berasal dari Kabupaten OKI, Sumsel lagi.
Dua pelaku yang ditangkap pekan lalu, berinisial D dan O. Polisi masih memburu dua pelaku lainnya, yang telah ma-suk dalam daftar pencarian orang (DPO). “Pelaku D dan O, sehari-harinya berprofesi sebagai petani dan kuli bangu-nan. Dalam penangkapan terhadap kedua tersangka po-lisi menyita berbagai barang bukti seperti ponsel, kartu ATM, dan senjata api,” kata Kabid Hu-mas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, Rabu (13/10).
Kata Yusri, pelaku hanya lulusan sekolah dasar (SD). Namun, memiliki keahlian da-
lam bidang informasi dan teko-nologi (IT). Mereka diketahui paham IT dengan belajar oto-didak. “Memang orang ahli skimming dan jago IT, tapi ini lulusan SD. Pengakuan belajar otodidak, sama biasa kek skim-ming dari beberapa daerah yang pernah diungkap,” ujar Yusri.
Modusnya, pelaku meng-aku sebagai staf BTPN. Staf Jenius (bank digital BTPN). Menelpon para korban, hing-ga mau saja mengikuti petunjuk pelaku mengklik login pada link Jenius yang telah disiapkan. Usai login, korban diminta mengisi seluruh data yang
tertera. Bahkan para korban juga diminta mengisi kode one-time password (OTP) dan tiga angka CVV (fitur keamanan) yang terdapat di belakang kartu ATM.
Setelah itu, akun Jenius para nasabah dikuasai pelaku. Menguras habis rekening 14 korban sampai nol. ’’Ke-14 nasabah bank yang merasa tidak pernah melakukan tran-saksi tapi isi rekeningnya pin-dah semua ke rekening ter-sangka ini,” jelas Yusri.
Uang para nasabah langsung ditransfer ke rekening yang telah disiapkan. Total kerugi-
an 14 korban senilai Rp2 mi-liar. Korban baru mengetahui peristiwa itu saat menarik uang.
Pada kesempatan yang sama, perwakilan Direksi BT-PN Argo Wibowo mengapre-siasi Polda Metro Jaya atas pengungkapan kasus yang sangat meresahkan masyara-kat tersebut. “BTPN atau pro-duk Jenius, tidak pernah pe-gawainya minta data pribadi apalagi OTP. Itu adalah data pribadi nasabah. Jadi sebaiknya terkait informasi rahasia ter-sebut lebih baik disimpan sendiri dan tidak disebarluas-kan. Risiko di-“takeover” oleh
pihak tidak bertanggung jawab besar sekali,” ujar Argo.
Kedua tersangka yang di-tangkap Unit 5 Subdit 4 Ditre-skrimsus Polda Metro Jaya itu, belakangan diketahui bernama Gobeng (25) dan ayahnya, Dan-dik (50). Warga RT 03, Desa Lebung Gajah, Kecamatan Tu-lung Selapan, Kabupaten OKI. “Mereka ditagkap saat sedang tidur di rumahnya,” ungkap Meri, warga Desa Lebung Gajah.
Setahunya, Gobeng seha-ri-harinya bekerja menyadap karet. Terdegar kabar juga sebagai pelaku tipusani (Tipu Sana Sini), istilah warga di
sana. Namun sejak menikah 2 tahun lalu, Gobeng yang tidak tamat SD tidak lagi melakukan Tipusani. “Itulah hebatnya orang di desa kami, tidak tamat SD tapi jago IT. Dipelajari secara otodi-dak,”bebernya.
Kasat Reskrim Polres OKI AKP Septa Eka Yanto, mem-benarkan ada penangkapan di Desa Lebung Gajah terse-but. “Kami hanya memback-up. Setelah ditangkap dan diperiksa di Polsek Tulung Selapan, pelaku langsung dibawa ke Jakarta. Lewat jalur darat,” singkatnya. (uni/air)
Sindikat OKI Bobol Rekening Lagi
Uang Bantuan untuk Keperluan Pribadi
BERSAKSI: Lumasia, Zainal Berlian dan Yudi Arminto, memberikan keterangannya sebagai saksi untuk terdakwa Mukti Sulaiman, dan Ahmad Nasuhi, di Pengadilan Tipikor Palembang, Rabu (13/10).
FOTO: NANDA/SUMEKS