66
KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PUCUK KEMANG (Mangifera kemanga Blume.) SEBAGAI SAYURAN INDIGENOUS SYHABUDDIN AL TAPSI A24080166 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013

KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

  • Upload
    buique

  • View
    257

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI

MASYARAKAT TERHADAP PUCUK KEMANG (Mangifera

kemanga Blume.) SEBAGAI SAYURAN INDIGENOUS

SYHABUDDIN AL TAPSI

A24080166

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013

Page 2: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

RINGKASAN

SYHABUDDIN AL TAPSI. Karakterisasi, Kandungan Bioaktif dan Persepsi

Masyarakat Terhadap Pucuk Kemang (Mangifera kemanga Blume.) Sebagai

Sayuran Indigenous. (Dibimbing oleh ANI KURNIAWATI dan EDI

SANTOSA).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter agronomi, kimiawi dan

persepsi masyarakat terhadap pucuk kemang. Penelitian dilakukan di enam

kecamatan wilayah Bogor yaitu Kecamatan Rancabungur, Dramaga, Kemang,

Leuwiliang, Ciampea dan Tenjolaya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan

Januari sampai Agustus 2012.

Sebanyak 10 tanaman diamati di setiap kecamatan. Identifikasi morfologi

tanaman dilakukan berdasarkan descriptors for mango dari IPGRI. Persepsi

masyarakat terhadap pucuk kemang diketahui dengan melakukan wawancara pada

180 orang. Wawancara diarahkan pada informasi kebiasaan makan, nilai ekonomi,

dampak konsumsi dan pengetahuan masyarakat terhadap pucuk kemang. Analisis

kandungan bioaktif menggunakan metode GC-MS (Gas Chromatography Mass

Spectrometry).

Hasil penelitian menunjukkan tanaman kemang tumbuh secara alami.

Tanaman kemang di enam kecamatan membentuk tiga gerombol. Setiap gerombol

memiliki individu-individu dari setiap kecamatan kecuali pada gerombol II. Hal

tersebut menunjukkan tingginya keragaman morfologi yang terbentuk dari aksesi

tiap kecamatan. Karakter yang menjadikan pembeda adalah bentuk ujung daun,

panjang daun, lebar daun, bentuk daun, bentuk margin daun, bentuk tajuk dan

tempat munculnya flush.

Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi

kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol, benzena dan

hidrokarbon. Senyawa dominan adalah fenol, asam lemak dan steroid. Terdapat

senyawa spesifik yang ada pada pucuk kemang yaitu Vitamin E $$ 2H-1-

Benzopyran-6-ol, 3-pentadecyl-Phenol $$ Phenol m, Hexadecanoic Acid (CAS)

$$ Palmiti, 2,6,10,14,18,22-Tetracosahexaene, Hexadecen-1-ol 3,7,11,15-Tetram,

dan Neophytadiene $$ 2,6,10-Trimethyl. Senyawa-senyawa tersebut dapat

Page 3: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

menjadi sumber antioksidan, antiinflamasi, antimikroba, antibakteri dan

pencegahan kanker.

Masyarakat sudah mengkonsumsi pucuk kemang dari kecil dengan cara

dilalap. Pucuk kemang didapatkan dengan cara membeli di pasar dengan harga

Rp 262.53 per pucuk. Beberapa faktor yang perlu dikembangkan agar pucuk

kemang menjadi sayuran komersial diantaranya rasa, informasi senyawa

bermanfaat, teknik budidaya dan inovasi olahan. Selain itu, terdapat laporan

adanya alergi yang disebut balas kemang yang dirasakan oleh sebagian responden.

Page 4: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI

MASYARAKAT TERHADAP PUCUK KEMANG (Mangifera

kemanga Blume.) SEBAGAI SAYURAN INDIGENOUS

Skripsi sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

SYHABUDDIN AL TAPSI

A24080166

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013

Page 5: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

Judul : KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PUCUK

KEMANG (Mangifera kemanga Blume.) SEBAGAI

SAYURAN INDIGENOUS

Nama : SYHABUDDIN AL TAPSI

NIM : A24080166

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ani Kurniawati, SP., MSi Dr. Edi Santosa, SP., MSi

NIP 19691113 199403 2 001 NIP 19700520 199601 1 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura

Fakultas Pertanian IPB

Dr. Ir. Agus Purwito, MSc. Agr

NIP 19611101 198703 1 003

Tanggal Lulus :

Page 6: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor, Propinsi Jawa Barat pada tanggal 31 Agustus

1990. Penulis adalah anak bungsu dari 8 bersaudara dari Bapak Madsati (Alm.)

dan Ibu Romlah.

Penulis telah menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SDN Cibitung

Kulon 2 pada tahun 2002 yang kemudian dilanjutkan ke SLTPN 1 Pamijahan

sampai tahun 2005. Jenjang sekolah selanjutnya penulis lanjutkan di MA Negeri 2

Kota Bogor hingga lulus pada tahun 2008. Penulis diterima sebagai mahasiswa di

Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian

Bogor melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri)

pada tahun 2008.

Penulis mendapatkan pendanaan dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi

(DIKTI) dalam kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa dalam bidang penelitian

pada tahun 2010, artikel ilmiah pada tahun 2011 serta pengabdian masyarakat

tahun 2011 dan 2012. Penulis juga aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler kampus

diantaranya Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian

Bogor periode 2010/2011 sebagai staff kementrian sosial kesehatan masyarakat

dan Himpunan Profesi pada periode 2011 sebagai Kepala Divisi Kewirausahaan

Himpunan Mahasiswa Agronomi dan Hortikultura (HIMAGRON). Penulis Juga

aktif dalam kegiatan kokurikuler menjadi asisten mata kuliah Ilmu Tanaman

Pangan, Pembiakan Tanaman serta Tanaman Obat, Penyegar dan Aromatik.

Page 7: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan

rahmat-Nya penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Penelitian yang

berjudul “Karakterisasi, Kandungan Bioaktif dan Persepsi Masyarakat Terhadap

Pucuk Kemang (Mangifera kemanga Blume.) Sebagai Sayuran Indigenous”,

diajukan sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Keluarga yaitu umi, apa (alm.) dan kakak-kakak tercinta yang telah

memberikan motivasi dan do’anya kepada penulis.

2. Dr. Ir. Edi Santosa, M.Si. selaku dosen pembimbing akademik dan dosen

pembimbing skripsi atas bimbingan dan nasehat selama penulis melaksanakan

studi maupun penelitian.

3. Dr. Ani Kurniawati, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi atas arahan dan

nasehatnya selama melakukan penelitian.

4. Dr. Ir. Diny Dinarti M.Si. sebagai dosen penguji yang telah memberikan kritik

dan saran yang membangun kearah kesempurnaan skripsi ini.

5. Masyarakat di Kecamatan Leuwiliang, Ciampea, Rancabungur, Kemang,

Tenjolaya dan Dramaga yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu atas

peran serta dalam penelitian ini.

6. Teman-teman Indigenous 45 yang selalu memberikan dukungan dan motivasi

dalam pelaksanaan penelitian.

7. Bapak Agus, Joko dan pihak Lab Kesda Jakarta yang telah membantu

pelaksanaan kegiatan penelitian ini.

8. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam pelaksanaan penelitian

dan penyusunan tugas akhir ini.

Bogor, Januari 2013

Penulis

Page 8: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ....................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xi

PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

Latar Belakang ................................................................................ 1

Tujuan ............................................................................................. 2

Hipotesis .......................................................................................... 2

TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 3

Kemang (Mangifera kemanga Blume.)........................................... 3

Senyawa Bioaktif ............................................................................ 4

Karakterisasi .................................................................................. 4

Sayuran Indigenous ......................................................................... 5

Persepsi Masyarakat Terhadap Sayuran ......................................... 5

BAHAN DAN METODE ........................................................................... 7

Waktu dan Tempat .......................................................................... 7

Alat dan Bahan ................................................................................ 7

Pelaksanaan ..................................................................................... 7

Pengamatan ..................................................................................... 8

HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 13

Karakter Agronomi ......................................................................... 13

Senyawa Bioaktif ............................................................................ 25

Persepsi Masyarakat ........................................................................ 36

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 43

Kesimpulan ..................................................................................... 43

Saran ................................................................................................ 43

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 44

LAMPIRAN ................................................................................................ 49

Page 9: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Rataan data iklim di lokasi penelitian bulan Januari-Agustus

2012 ............................................................................................... 7

2. Data rata-rata beberapa variabel pohon kemang ........................... 17

3. Nilai komponen utama ciri morfologi pada 60 tanaman kemang . 18

4. Data rata-rata beberapa variabel pucuk kemang per pucuk pada

umur ± 7 hari ................................................................................. ........ 24

5. Kandungan senyawa kelompok asam lemak pada pucuk kemang 27

6. Kandungan senyawa kelompok fenol pada pucuk kemang .......... 28

7. Kandungan senyawa kelompok terpenoid pada pucuk kemang ... 29

8. Kandungan senyawa kelompok steroid pada pucuk kemang ........ 31

9. Kandungan senyawa kelompok benzena pada pucuk kemang ..... 31

10. Kandungan senyawa kelompok alkohol pada pucuk kemang ...... 32

11. Kandungan senyawa kelompok alkaloid pada pucuk kemang ...... 33

12. Kandungan senyawa kelompok amina pada pucuk kemang ......... 33

13. Kandungan senyawa kelompok hidrokarbon pada pucuk kemang 34

14. Nilai ekonomi pucuk kemang ....................................................... 42

Page 10: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Tanaman kemang aksesi (A) Rancabungur; (B) Dramaga; (C)

Kemang; (D) Leuwiliang; (E) Ciampea; (F) Tenjolaya ................ 13

2. Beberapa karakter agronomi tanaman kemang (A)

perkecambahan benih kemang (B) pucuk dorman (C) arah spiral

kedudukan daun............................................................................. 14

3. Bentuk-bentuk daun tanaman kemang aksesi (A) Rancabungur;

(B) Dramaga; (C) Kemang; (D) Leuwiliang; (E) Ciampea; (F)

Tenjolaya ....................................................................................... 15

4. Stomata pada tanaman kemang dari aksesi (A) Rancabungur;

(B) Dramaga; (C) Kemang; (D) Leuwiliang; (E) Ciampea; (F)

Tenjolaya ....................................................................................... 16

5. Diagram pencar 60 pohon kemang berdasarkan ciri morfologi .... 20

6. Dendrogram 60 pohon kemang berdasarkan ciri morfologi ......... 21

7. Fase pertumbuhan pucuk kemang hari ke-2 (a); hari ke-4 (b);

hari ke-5 (c) dan hari ke-6 (d) ....................................................... 23

8. Organisme yang menjadi pengganggu pucuk kemang (A) ulat

ordo Lepidoptera dan (B) kutu putih ........................................... 25

9. Kromatogram pucuk kemang hasil GC-MS (A) Rancabungur;

(B) Dramaga; (C) Kemang; (D) Leuwiliang; (E) Ciampea; dan

(F) Tenjolaya ................................................................................. 26

10. Dendrogram asal aksesi kemang berdasarkan jenis dan

kandungan senyawa pada pucuk kemang...................................... 35

11. Persentase alasan masyarakat mengonsumsi pucuk kemang ........ 36

12. Cara masyarakat mengolah pucuk kemang ................................... 37

13. Partisipasi masyarakat dalam mengonsumsi pucuk kemang......... 38

14. Persentase tingkat kemudahan memperoleh pucuk kemang ......... 38

15. Persentase masyarakat memperoleh pucuk kemang ..................... 39

16. Frekuensi masyarakat mengonsumsi pucuk kemang .................... 39

17. Dampak yang dirasakan masyarakat setelah mengonsumsi

pucuk kemang ............................................................................... 40

18. Arah pengembangan pucuk kemang yang perlu dilakukan

menurut masyarakat ...................................................................... 41

Page 11: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Lembar pertanyaan wawancara untuk mengetahui persepsi

masyarakat ..................................................................................... 50

2. Tinggi tanaman dan agroekosistem lokasi tumbuh tanaman

kemang di Bogor ........................................................................... 52

3. Peta lokasi koordinat aksesi tanaman kemang .............................. 54

4. Persentase ciri morfologi 60 pohon kemang di 6 kecamatan

Kabupaten Bogor........................................................................... 55

Page 12: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pucuk kemang (Mangifera kemanga Blume.) merupakan salah satu

sayuran indigenous yang telah lama berkembang di masyarakat Bogor. Menurut

Bompard (1992) masyarakat sunda di Jawa Barat biasa mengonsumsi pucuk

kemang dengan cara dilalap. Pohon kemang banyak ditemukan di Jawa Barat,

terutama di sekitar daerah Bogor.

Sayuran merupakan bahan makanan yang mengandung berbagai zat gizi

yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk melakukan berbagai aktivitas (Soetiarso,

2010a). Energi dan bahan kering yang dikandung sayuran rendah, tetapi sangat

penting sebagai sumber vitamin dan mineral (Grubben et al., 1994).

Senyawa tanaman tertentu dalam jumlah yang sesuai dapat berfungsi

farmakologis (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998). Daun mangga dapat digunakan

untuk antibakteri (Kanwal et al., 2009), antimikroba (Mashibo dan He, 2009),

antidiabetes (Bhowmik et al., 2009; Morsi et al., 2010) dan antioksidan

(Kawpoomhae et al., 2010; Ling et al., 2010; Badmus et al., 2011).

Penggunaan tanaman pada bidang farmakologi karena ditemukannya

senyawa-senyawa yang dapat menyebabkan respon biologis spesifik bagi yang

mengonsumsinya. Senyawa tersebut merupakan bioaktif yang dihasilkan dari

metabolit sekunder tanaman (Bernhoft, 2010). Senyawa tersebut dapat diperoleh

melalui proses skrining atau ekstraksi.

Menurut Kintzios dan Barberaki (2004) jumlah produksi senyawa bioaktif

kurang dari 10% dari total metabolisme. Produksi senyawa tersebut sangat sedikit

oleh tanaman. Holmboe-Ottensen (2010) mengemukakan bahwa kegiatan

produksi pertanian mempengaruhi komposisi tanaman, seperti varietas/kultivar,

dosis pupuk, pengolahan lahan, waktu panen dan masa penyimpanan.

Data mengenai keragaman morfologi dan kimia tanaman kemang di

lapang belum banyak diketahui. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya untuk

mengidentifikasi karakter tanaman kemang serta senyawa yang terkandung di

pucuk kemang.

Page 13: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

2

Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter agronomi, kimiawi dan

persepsi masyarakat terhadap pucuk kemang.

Hipotesis

1. Pucuk kemang memiliki kandungan bioaktif yang dapat dikembangkan

sebagai sayuran komersial.

2. Penyebaran tanaman kemang berpengaruh terhadap karakter agronomi dan

kandungan senyawa bioaktif.

3. Pucuk kemang merupakan salah satu sayuran indigenous di Bogor dan

mempunyai nilai ekonomis.

Page 14: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

TINJAUAN PUSTAKA

Kemang (Mangifera kemanga Blume.)

Kemang termasuk famili anacardiaceae serta satu genus dengan mangga.

Nama ilmiah kemang yaitu Mangifera kemanga yang bersinonim dengan

Mangifera polycarpa dan Mangifera caesia (Bompard, 1992). Flora identitas

Kabupaten Bogor ini mempunyai nama Indonesia kemang sedangkan di

Kalimantan Timur disebut palong. Pohon kemang tersebar secara alami di

Semenanjung Malaya, Sumatera, Kalimantan dan Jawa Barat. Kemang biasanya

dibudidayakan di Jawa Barat khususnya di daerah Bogor.

Pohon kemang umumnya tumbuh di dataran rendah di daerah tropika

basah di bawah ketinggian 400 mdpl, walaupun dapat dijumpai juga hingga

ketinggian 800 mdpl (Bompard, 1992). Tanaman ini memerlukan sebaran curah

hujan yang merata sepanjang tahun dan tumbuh baik di pinggiran sungai yang

secara berkala tergenang air. Pohon kemang tingginya dapat mencapai 30-45 m

dengan garis tengah batang hingga 120 cm. Kulit batang kemang memiliki rekah

dan mengandung getah yang dapat menyebabkan iritasi (Bompard, 1992).

Daun kemang berselang-seling, bertangkai pendek, bentuknya lonjong

atau lanset. Daun-daunnya seringkali mengumpul di ujung-ujung percabangan.

Pangkal daunnya meruncing, menyempit pada tangkainya, tepinya rata, warna

daunnya mengkilat pada permukaan atasnya (Bompard, 1992).

Karangan bunga pohon kemang terletak di ujung percabangan berbentuk

malai dan berbunga banyak. Jenis bunga terdiri atas bunga jantan, betina dan

hermaprodit (Bompard, 1992). Bunga kemang berwarna merah muda pucat dan

beraroma harum.

Buah kemang berbentuk bulat telur terbalik sampai lonjong dengan kulit

buah tipis yang berwarna coklat kuning kusam apabila masak (Bompard, 1992).

Daging buah kemang berwarna keputihan, lunak, berair dan berserat. Aroma buah

kemang berbau sangat khas dan tajam dengan rasa buah bervariasi dari asam

sampai manis.

Page 15: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

4

Senyawa Bioaktif

Menurut Finley (2005) senyawa bioaktif merupakan senyawa yang

menyebabkan respon biologis spesifik pada organisme yang mengonsumsinya.

Bernhoft (2010) menambahkan senyawa bioaktif pada tanaman adalah metabolit

sekunder tanaman yang memunculkan efek farmakologis atau toksikologi pada

manusia dan hewan.

Metabolit sekunder adalah senyawa yang diproduksi terbatas pada

sekelompok taksonomi, tidak penting untuk hidup sebuah sel (organisme) tetapi

mempunyai peran dalam interaksi sel (organisme) dengan lingkungannya dan

menjamin kelangsungan hidup pada ekosistem organisme (Verpoorte, 2000).

Produksi metabolit sekunder biasanya kurang dari 10% dari total metabolisme

tanaman, produk tersebut adalah unsur utama tanaman pada ilmu farmasi

(Kintzios dan Barberaki, 2004).

Penelitian mengenai senyawa bioaktif pada daun mangga pernah

dilakukan dengan ekstraksi dan skrining. Steroid dan flavonoid diperoleh melalui

skrining ekstrak daun mangga dalam larutan hexaene (Aiyelaagbe dan

Osamudiamen, 2009). Senyawa fenol pada daun mangga diketahui pada hasil

ekstraksi dengan menggunakan GC-MS ( Elzaawely dan Tawata, 2010).

Hasil penelitian Kawpoomhae et al. (2010) adanya aktivitas antioksidan

serta jumlah total fenol dan asam tanik pada ekstrak daun mangga dalam metanol

dan aquades. Morsi et al. (2010) mendapatkan ekstrak daun mangga dalam 70 mg

mengandung total fenol dan flavonoid yaitu 9.15±0.08 dan 0.68±0.05 mg g-1

.

Karakterisasi

Karakterisasi merupakan fokus dalam membedakan antara aksesi satu

dengan lainnya mengenai identifikasi dan mengeliminasi kelebihan (Kohel dan

Yu, 2002). Karakterisasi digunakan untuk mengetahui karakter-karakter tanaman,

baik karakter kuantitatif maupun karakter kualitatif (Miswar et al., 2012). Pemulia

tanaman menekankan karakterisasi untuk penggunaan langsung dalam program

pemuliaan komersial. Karakterisasi plasma nutfah penting untuk membedakan

dan menggambarkan perubahan pada karakter yang disukai (Okuno dan Fukuoka,

Page 16: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

5

2002). Perkembangan dari satu atau beberapa karakter penting dapat memudahkan

akses penggunaan keragaman genetik sebelum program pemuliaan.

Sayuran Indigenous

Sayuran indigenous adalah sayuran asli daerah yang telah banyak

diusahakan dan dikonsumsi atau sayuran introduksi yang telah berkembang lama

dan dikenal masyarakat di suatu daerah tertentu (Putrasamedja, 2005). Sayuran

yang tergolong sayuran indigenous dapat dikatakan sayuran asli dari lingkungan

lokal atau sayuran pribumi (Soetiarso, 2010a).

Sayuran indigenous biasanya dibudidayakan di pekarangan maupun

kebun. Sayuran ini dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan makanan. Masyarakat

Jawa Barat biasanya mengonsumsi sayuran indigenous dengan cara dilalap.

Menurut Duriat et al. (2000) beberapa spesies liar sayuran indigenous mempunyai

fungsi ganda sebagai pangan, rempah atau obat. Putrasamedja (2005) menyatakan

bahwa setiap daerah (kabupaten) berbeda-beda dalam memanfaatkan sayuran

indigenous dan nilai ekonominya.

Pemanfaatan sayuran indigenous oleh masyarakat masih terbatas. Menurut

Soetiarso (2010b) kendala kurang dimanfaatkannya sayuran indigenous oleh

konsumen adalah variasi menu terbatas, rasa dari olahan sayuran indigenous

kurang enak terutama bagi anak-anak dan tersedia musiman.

Persepsi Masyarakat Terhadap Sayuran

Sayuran merupakan pangan yang dimanfaatkan sebagai sumber vitamin

dan mineral. Beragam jenis sayuran berkembang di masyarakat sehingga

konsumen dapat memilih sayuran berdasarkan kesukaannya. Perilaku konsumen

dalam memersepsi atribut produk yang sesuai dengan preferensinya dapat

dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan dan pengembangan suatu produk, seleksi

dan perbaikan varietas ( Rebin et al., 2002).

Page 17: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

6

Pengukuran tingkat kesukaan pada sayuran dapat dilakukan berdasarkan

persepsi masyarakat dengan menilai kualitasnya. Menurut Almatsier (2009)

secara umum makanan yang disukai adalah makanan yang memenuhi selera atau

citarasa/inderawi, yaitu dalam hal rupa, warna, bau, rasa, suhu dan tekstur.

Soetiarso (2010b) menggunakan atribut nutrisi, obat, rasa, daya simpan, harga dan

ketersediaan untuk menilai preferensi terhadap paria, selada air, oyong, leunca dan

kemangi.

Tingkat kesukaan terhadap suatu produk akan membentuk suatu pola

makan akibat dari kebiasaan makan. Pola makan terbentuk melalui seleksi jenis

pangan yang dikonsumsi. Faktor ketersediaan dan biaya sangat menentukan

pilihan jenis pangan dalam menu individu atau keluarga (Rubatzki dan

yamaguchi, 1998). Konsumen lebih menempatkan kemudahan memperoleh di

pasar pada urutan pertama dalam mengonsumsi jenis sayuran indigenous

(Soetiarso, 2010b).

Konsumsi sayuran pada tingkat rumah tangga dapat beragam jenisnya.

Menurut Soetiarso (2010b) Konsumen (ibu rumah tangga) tidak hanya

mempertimbangkan seleranya sendiri tetapi juga mempertimbangkan selera dari

semua angggota keluarga (termasuk anak-anak).

Page 18: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Agustus 2012 di enam

kecamatan di Kabupaten Bogor. Pengujian kandungan senyawa kimia dengan

GC-MS dilakukan di laboratorium Kesehatan Daerah Jakarta. Data agroekologi

lokasi penelitian ditampilkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Rataan data iklim di lokasi penelitian bulan Januari-Agustus 2012

Kecamatan Curah hujan

(mm)

Suhu

(oC)**

Kelembaban

(oC)**

Altitude pengukuran

(m)

Rancabungur 213 31.9 82 142

Dramaga 229 31.9 82 207

Kemang 237 31.9 82 129

Leuwiliang 214 31.9 82 395

Ciampea* 250 31.9 82 180

Tenjolaya* 250 31.9 82 180

(Sumber: BMKG)

Keterangan : * : data disamakan berdasarkan kedekatan lokasi stasium pengukuran

** : data yang digunakan iklim makro Bogor

Alat dan Bahan

Bahan yang digunakan ialah tanaman kemang dan pucuk kemang. Alat

yang digunakan adalah GC-MS, GPS, oven, meteran, abney level dan mikroskop.

Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian dimulai dengan melakukan survei tanaman kemang

di beberapa kecamatan di Bogor. Enam kecamatan yang dipilih sebagai lokasi

penelitian yaitu Kecamatan Rancabungur, Dramaga, Kemang, Leuwiliang,

Ciampea dan Tenjolaya. Jumlah tanaman kemang yang diamati sebanyak 10

tanaman setiap kecamatan. Tanaman kemang yang digunakan merupakan tanaman

yang sudah tumbuh di lokasi penelitian.

Lokasi tumbuh tanaman kemang ini kemudian ditentukan ketinggian

tempat dan koordinat lokasinya dengan GPS. Identifikasi karakter agronomi

Page 19: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

8

tanaman dilakukan pada pohon kemang berdasarkan descriptors for mango

(IPGRI, 2006) yang telah dimodifikasi.

Persepsi masyarakat terhadap pucuk kemang sebagai sayuran indigenous

diketahui dengan melakukan wawancara. Informasi berdasarkan pengetahuan

masyarakat mengenai kebiasaan makan, nilai ekonomi, dampak mengonsumsi dan

pengetahuan masyarakat terhadap pucuk kemang.

Data dari responden diperoleh dengan melakukan wawancara. Jumlah

responden diperoleh dari tiga desa di setiap kecamatan dengan masing-masing

desa dipilih 10 orang sehingga terdapat 180 orang. Pemilihan responden

berdasarkan responden yang pernah mengonsumsi pucuk kemang.

Kandungan bioaktif pucuk kemang dianalisis dengan menggunakan

metode GC-MS (Gas Chromatography Mass Spectrometry). Senyawa yang

teridentifikasi dikelompokkan berdasarkan jenisnya.

Pengamatan

A. Peubah Kualitatif

Komponen yang diamati terlampir pada lembar wawancara Lampiran 1.

B. Peubah Kuantitatif

1. Agroekologi

Data iklim diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

meliputi altitude, curah hujan, suhu dan RH. Lokasi tumbuh tanaman ditentukan

dengan GPS meliputi ketinggian tempat dan koordinat lokasi (Lampiran 2 dan 3).

2. Karakter Tanaman

Pohon

a. Tinggi Tanaman

Pengamatan tinggi tanaman diukur sampai dengan bagian atas tajuk

tanaman menggunakan abney level. Tinggi tanaman dihitung dengan persamaan:

y = z + (x tan α)

Keterangan : z = tinggi pengukur; x = jarak pengukur ke pohon; y = tinggi pohon;

α = sudut yang terbentuk oleh abney level

Page 20: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

9

b. Diameter Batang

Diameter batang diukur pada setinggi dada (diameter at brest height, dbh)

kurang lebih 1.3 m dari atas tanah dengan mengukur lingkar batang terlebih

dahulu. Diameter batang dihitung dengan menggunakan rumus:

Diameter Batang = keliling batang

π

c. Bentuk Tajuk

d. Tree Growth Habit

e. Percabangan

Percabangan ini diamati di lapangan dengan skoring. Skoring 1 untuk

cabang rusak dan skoring 2 untuk cabang baik.

f. Tempat Muncul Flush

1. Terminal 2. Aksilar 3. Terminal dan aksilar

g. Warna Batang

1. Coklat 2. Coklat keabuan 3. Abu-abu 4. Hitam

Daun

Daun contoh sebanyak 10 daun yang diambil pada cabang yang berbeda

dan setiap cabang diambil satu daun secara acak.

Oblong Broadly Pyramidal Semi-circular Spherical

Erect Spreading Drooping

Page 21: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

10

Elliptic Oblong Ovate Obovate Lanceolate Oblanceolate

a. Panjang Daun

Panjang daun diukur dari pangkal tangkai daun hingga ujung daun.

1. 20.18≤x<25.92 cm 2. 25.92≤x<31.65 cm 3. 31.65≤x<37.39 cm

4. 37.39≤x<43.12 cm 5. 43.12≤x<48.86

b. Lebar Daun

Lebar daun diukur pada lembar daun yang terlebar.

1. 6≤x<9.16 cm 2. 9.16≤x<12.32 cm 3. 12.32≤x<15.47 cm

4. 15.47≤x<18.63 cm 5. 18.63≤x<21.79

c. Luas Daun

Pengamatan luas daun dilakukan pada daun tua dengan menggunakan

metode grafimetri. Luas daun dihitung dengan rumus:

Luas Daun = bobot replika daun

bobot kertas × luas kertas

d. Kerapatan Stomata

Jumlah stomata diamati pada permukaan bawah daun dengan pembesaran

40x10 dengan mikroskop. Pengambilan titik contoh stomata ini dilakukan pada

tiga titik di daun yaitu di ujung, tengah dan pangkal daun. Kerapatan stomata pada

setiap titik dihitung berdasarkan rumus:

Kerapatan Stomata = ∑stomata

luas bidang pandang (mm2)

e. Bentuk Daun

f. Bentuk Ujung Daun

Obtuse Acute Acuminate

Page 22: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

11

g. Bentuk Pangkal Daun

h. Bentuk Margin Daun

3. Kualitas Panen

a. Kadar Air Pucuk

Bobot kering diperoleh dari hasil pengovenan dengan suhu 105°C selama

24 jam. Kadar air dihitung dengan rumus:

Kadar Air = bobot basah-bobot kering

bobot basah ×100%

b. Edible Portion

Edible portion merupakan bobot yang dapat dimakan dihitung berdasarkan

persen perbandingan dari bobot daun segar yang dimakan dengan bobot basah

pucuk.

c. Panjang Pucuk

Panjang pucuk diukur dari pangkal pucuk hingga ujung pucuk yang

terpanjang.

d. Jumlah Daun

Total daun yang terdapat pada tangkai flush.

e. Panjang Tangkai

Panjang tangkai diukur dari pangkal pemetikan hingga ujung titik tunas

dorman.

f. Panjang Tangkai Potong

Panjang tangkai potong diukur dari jarak pangkal pemetikan hingga daun

pertama yang tumbuh dekat pangkal flush.

Acute Obtuse Round

Entire Wavy

Page 23: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

12

4. Kandungan Bioaktif

Pengukuran kandungan bioaktif dilakukan dengan menggunakan metode

GC-MS. Tahapan metode GC-MS pada pucuk kemang sebagai berikut:

Pucuk kemang dalam kondisi segar

Direndam menggunakan ethanol

90% selama 24 jam

Maserasi atau dihaluskan tanpa

menggunakan air

Diinject menggunakan autosampler

GC-MS

Diuapkan menggunakan gas

Nitrogen

Page 24: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakter Agronomi

Keragaman karakter tanaman yang terbentuk pada suatu ekosistem akan

dipengaruhi oleh genetik, lingkungan atau interaksi keduanya. Tanaman akan

beradaptasi pada lingkungan baru untuk mempertahankan hidupnya. Adaptasi

dapat merubah penampilan suatu tanaman menjadi beragam. Keragaman yang

terjadi di lapangan merupakan sumber materi genetik yang dapat digunakan untuk

memperbaiki sifat tanaman melalui kegiatan pemuliaan tanaman.

Pohon kemang yang tersebar di daerah Bogor umumnya tumbuh alami.

Lokasi tumbuh tanaman ini di sekitar sungai, pinggir jalan, ladang dan

pekarangan (Lampiran 2). Penyebaran pohon kemang yang lebih banyak di sekitar

sungai atau daerah dekat genangan air. Menurut Bompard (1992) tanaman

kemang tumbuh baik di pinggiran sungai yang secara berkala tergenang air.

Keragaan tanaman kemang ditampilkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Tanaman kemang aksesi (A) Rancabungur; (B) Dramaga;

(C) Kemang; (D) Leuwiliang; (E) Ciampea; (F) Tenjolaya.

A

D E F

B C

Page 25: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

14

Tanaman kemang yang tumbuh di lapangan diduga berasal dari

penyebaran buah melalui sungai. Benih kemang dapat berkecambah pada 3

minggu setelah semai. Tipe perkecambahan kemang adalah epigeal (Gambar 2A).

Kedudukan daun tanaman kemang membentuk spiral dengan arah ke kiri

dan ke kanan. Filotaksis yang terbentuk 1/10 yaitu daun nomor 1 akan sejajar

dengan daun nomor 10. Arah kedudukan daun dapat dilihat pada Gambar 2C.

Titik tumbuh tanaman kemang akan termodifikasi menjadi pucuk dorman

(Gambar 2B). Waktu perkembangan saat fase flush atau fase berbunga akan

mempengaruhi perkembangan pucuk dorman. Pucuk dorman akan berkembang

menjadi flush atau bunga sesuai kondisi yang terjadi pada pohon tersebut.

Gambar 2. Beberapa karakter agronomi tanaman kemang

(A) perkecambahan benih kemang (B) pucuk dorman (C)

arah spiral kedudukan daun

Variabel pengamatan tanaman kemang hasil eksplorasi disajikan pada

Tabel 2. Tinggi pohon dan diameter batang pohon kemang dapat mencapai

11.7±5.9 m dan 38.82±16.1 cm. Tinggi tanaman kemang dapat mencapai 40 m

dan diameter batang mencapai 120 cm (Bompard, 1992).

Tanaman ini akan menggugurkan daun tuanya kemudian diganti dengan

daun baru pada saat flushing. Daun kemang berbentuk lonjong dengan pangkal

daun meruncing (Bompard, 1992). Panjang daun kemang dapat mencapai

35.0±8.4 cm, sedangkan lebarnya mencapai 10.5±4.1 cm (Tabel 2). Bentuk-

bentuk daun dari setiap kecamatan disajikan pada Gambar 3.

A B C

Page 26: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

15

Gambar 3. Bentuk-bentuk daun tanaman kemang aksesi (A) Rancabungur;

(B) Dramaga; (C) Kemang; (D) Leuwiliang; (E) Ciampea; (F)

Tenjolaya.

Kerapatan Stomata

Stomata yang diamati tidak diambil berdasarkan pada umur daun yang

sama. Sejarah daun untuk pengamatan stomata juga tidak diamati. Stomata

biasanya tersebar di bagian epidermis daun. Stomata merupakan jaringan pada

tanaman yang dapat berperan pada sistem respirasi dan transpirasi. Meskipun

A B C

F D E

Page 27: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

16

ribuan stomata ditemukan pada permukaan atas dan bawah, jumlah dan

distribusinya jauh lebih beragam (Levetin dan McMahon, 2006). Hasil

pengamatan stomata tanaman kemang ditampilkan pada Gambar 4.

Gambar 4. Stomata pada tanaman kemang dari aksesi (A) Rancabungur;

(B) Dramaga; (C) Kemang; (D) Leuwiliang; (E) Ciampea; (F)

Tenjolaya

Stomata yang terdapat pada daun kemang memiliki kerapatan yang

berbeda meskipun pada wilayah dengan ketinggian yang hampir sama (Tabel 2).

Kerapatan stomata tanaman kemang dapat mencapai 573.9±86.7 mm-2

. Menurut

Handayani (2012) mangga cengkir memiliki kerapatan stomata yang bervariasi

antara 627.3–858.3 mm-2

.

Batos et al. (2010) menyatakan bahwa daun yang terpapar oleh sinar

matahari pada intensitas cahaya tinggi memiliki kerapatan stomata yang lebih

tinggi dibandingkan daun yang ternaung. Hasil penelitian Adebooye (2012)

menunjukkan bahwa perlakuan salinitas terhadap kerapatan stomata di permukaan

atas dan bawah daun tidak signifikan sedangkan pengaruh umur daun

menunjukkan kerapatan stomata di permukaan atas berkurang dan di permukaan

bawah tidak dipengaruhi umur daun.

A C B

D E F

Page 28: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

17

Tabel 2. Data rata-rata beberapa variabel pohon kemang

Keterangan: Ran.: Rancabungur; Dra.: Dramaga; Kem.: Kemang; Leu.: Leuwiliang; Cia.: Ciampea;

Ten.: Tenjolaya

Fenologi dan laju perkembangan tanaman tergantung pada faktor iklim

seperti suhu, panjang hari dan kersediaan air (Suryadi dan Kusmana, 2004).

Tanaman akan tumbuh baik pada kondisi lingkungan yang sesuai dengan syarat

tumbuh tanaman tersebut. Hal itu ditujukan untuk memudahkan tanaman

beradaptasi pada kondisi lingkungan dan menghindari cekaman lingkungan.

Pohon mangga membutuhkan suhu udara antara 24-30 oC dan dapat

bertahan hingga suhu 48 oC selama perkembangan buah jika irigasi cukup tersedia

(Nakasone dan Paull, 1998). Suhu di Bogor pada saat penelitian ini mencapai

31.9 oC dengan kelembaban 82

oC. Suhu yang dibutuhkan untuk perkembangan

buah kemang sudah sesuai.

Menurut Bompard (1992) ketinggian tempat untuk lokasi tumbuh tanaman

kemang hingga 400 m. Lokasi kecamatan penelitian memiliki ketinggian tempat

antara 181.2±21.8-310.0±47.0 m, yang sudah sesuai dengan syarat tumbuh yang

dibutuhkan tanaman kemang.

Tanaman kemang memerlukan curah hujan yang merata sepanjang tahun

(Bompard, 1992). Rataan curah hujan di lokasi penelitian cukup tinggi yaitu

sekitar 213-250 mm/bulan. Di daerah tropis dengan curah hujan tinggi produksi

buah mangga menjadi rendah dan mengalami pertumbuhan vegetatif yang

berlebihan (Nakasone dan Paull, 1998).

Variabel Kecamatan

Ran. Dra. Kem. Leu. Cia. Ten.

Panjang daun (cm) 35.0±8.4 29.3±4.8 28.8±5.6 31.2±5.8 31.4±6.6 33.9±5.5

Lebar daun (cm) 9.2±1.2 8.9±1.0 9.0±1.0 9.4±1.8 9.7±3.4 10.5±4.1

Luas daun (cm2) 202.8±55.9 164.5±36.4 164.6±46.7 166.6±50.4 178.9±60.8 211.2±52.7

Kerapatan stomata

(mm-2) 485.6±58.3 490.8±99.4 573.9±86.7 512.6±76.3 509.7±80.6 428.6±69.4

Lingkar batang

(cm) 94.0±53.4 92.9±46.1 122.5±49.9 93.5±47.3 87.1±36.1 101.0±62.4

Diameter batang

(cm) 29.9±17.0 27.4±14.0 38.8±16.1 29.8±15.1 27.6±11.4 32.2±19.9

Tinggi tanaman (m) 9.2±4.7 9.4±5.0 11.7±5.9 9.9±2.3 8.8±3.0 9.8±3.6

Altitude tanaman

(m) 183.2±14.5 207.0±33.2 181.2±21.8 206.6±13.1 221.5±33.6 310.0±47.0

Page 29: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

18

Karakterisasi Berdasarkan Ciri Morfologi

Analisis komponen utama merupakan analisis statistika dengan mereduksi

variabel yang dapat menjelaskan struktur varian-covarian dari set variabel melalui

kombinasi linear (Johnson dan Wichern, 2007). Analisis komponen utama

membentuk peubah baru yang merupakan kombinasi linear dari seluruh peubah

asli, yang disebut komponen utama (Siswadi et al., 2011). Nilai komponen utama

11 ciri morfologi pada analisis komponen utama 60 aksesi kemang di Kecamatan

Rancabungur, Dramaga, Kemang, Leuwiliang, Ciampea dan Tenjolaya disajikan

pada Tabel 3.

Tabel 3. Nilai komponen utama ciri morfologi pada 60 tanaman kemang

Ciri Morfologi Nilai Komponen Utama

1 2 3 4 5

Keragaman Kumulatif (%) 19.902 35.14 48.693 60.393 69.756

BDA (Bentuk Daun) -0.028 0.670 -0.113 -0.169 0.324

UDA (Bentuk Ujung Daun) 0.704 -0.292 -0.079 0.215 0.238

PDA (Bentuk Pangkal Daun) -0.483 0.282 0.209 -0.318 0.294

MDA (Bentuk Margin Daun) 0.218 0.620 0.126 0.223 0.427

PND (Panjang Daun) 0.822 0.053 -0.013 -0.052 0.073

LBA (Lebar Daun) 0.659 0.166 0.077 -0.596 -0.030

BTA (Bentuk Tajuk Pohon) -0.289 -0.168 0.654 -0.359 -0.077

TGH (Tree Growth Habit) 0.273 0.396 0.209 0.372 -0.582

TMF (Tempat Muncul Flush) -0.102 0.174 0.598 0.608 0.146

KCA (Kondisi Percabangan) -0.320 -0.149 -0.635 0.247 0.231

WBA (Warna Batang) 0.180 -0.640 0.418 0.075 0.418

Total persentase keragaman kumulatif antara 70-90% akan menjelaskan

sebagian besar informasi yang dimiliki total peubah (Siswadi et al., 2011). Hasil

analisis menunjukkan bahwa proporsi keragaman kumulatif sebesar 69.75%

tercapai pada lima komponen utama. Hal tersebut menunjukkan bahwa peubah

pengamatan karakter morfologi dapat menjelaskan keragaman tanaman kemang

dengan lima komponen utama.

Komponen utama (KU) pertama menerangkan sama lebih memuaskan

terhadap variasi dalam data aslinya (Everitt dan Dunn, 1998). Data awal yang

mengandung n pengukuran dengan p peubah dapat direduksi menjadi n

Page 30: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

19

pengukuran dengan k komponen utama (Muslim, 2011). Ciri morfologi yang

mempunyai nilai keragaman terbesar pada kedua komponen utama pertama dapat

dijadikan sebagai ciri pembeda antar aksesi.

Karakter dengan nilai Measures of Sampling (MSA) kurang dari 0.5 tidak

dapat digunakan dalam analisis faktor (Simamora, 2005). Ciri morfologi yang

berpengaruh sebagai pembeda pada KU1, yaitu Bentuk Ujung Daun (UDA),

Panjang Daun (PND) dan Lebar Daun (LDA) mempunyai nilai berturut-turut

0.704, 0.822 dan 0.659. KU2 memiliki ciri morfologi sebagai pembeda yaitu

Bentuk Daun (BDA) dan Bentuk Margin Daun (MDA) dengan nilai berturut-turut

0.670 dan 0.620. Ciri morfologi pembeda pada KU3 adalah Bentuk Tajuk (BTA)

serta Tempat Muncul Flush (TMF) dan KU4 memiliki ciri pembeda Tempat

Muncul Flush (TMF).

Keragaman kumulatif yang dapat dijelaskan oleh KU1 dan KU2 adalah

35.24%. Diagram pencar menunjukkan posisi pohon dan pengelompokkannya

berdasarkan ciri komponen utama. Hasil plot dua komponen utama pertama (KU1

dan KU2) disajikan pada diagram pencar (Gambar 5).

Aksesi dari setiap kecamatan tersebar cukup merata di seluruh kuadran.

Aksesi yang berasal dari satu kecamatan terletak berdekatan pada kuadran yang

sama menunjukkan ragam morfologi yang rendah. Hal ini dapat diduga karena

tanaman tersebut memiliki sumber genetik yang sama dan tumbuh di wilayah

yang sama.

Tanaman kemang dari setiap kecamatan hampir merata terletak pada

kuadran I (KU1 positif dan KU2 positif). Kuadran I dan kuadran III (KU1 negatif

dan KU2 negatif) memiliki anggota tanaman kemang dari setiap kecamatan.

Kuadran III didominasi oleh tanaman kemang yang terdapat di Kecamatan

Kemang, sedangkan tanaman lainnya terdapat di Kuadran I.

Kuadran II ( KU1 negatif dan KU2 positif) diisi oleh tanaman kemang dari

setiap kecamatan kecuali Kecamatan Kemang. Tanaman yang mendominasi

kuadran ini berasal dari Kecamatan Ciampea.

Kuadran IV (KU1 positif dan KU2 negatif) terdiri atas tanaman kemang

dari Kecamatan Rancabungur, Dramaga, Ciampea dan Tenjolaya. Kuadran ini

Page 31: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

20

merupakan kuadran yang diisi sedikit aksesi. Tanaman 10 dari Kecamatan

Ciampea merupakan pencilan dari kuadran ini.

Keterangan: A1: Kecamatan Rancabungur; A2: Kecamatan Dramaga; A3: Kecamatan

Kemang; A4: Kecamatan Leuwiliang; A5: Kecamatan Ciampea; A6:

Kecamatan Tenjolaya. Huruf P menujukkan nomor aksesi

Gambar 5. Diagram pencar 60 pohon kemang berdasarkan ciri morfologi

Menurut Arham (2006) data yang menghasilkan keragaman komponen

utama dan kedua yang besar dan memenuhi syarat >75%, letak titik-titik tersebut

akan menyerupai keadaan penggerombolan yang digambarkan pada dendrogram.

Dendrogram merupakan grafik yang digunakan untuk mengetahui hubungan

kekerabatan berdasarkan kemiripan karakter yang diamati.

Page 32: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

21

Coefficient

0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00

A1P1 A2P6 A5P10 A6P10 A2P4 A2P5 A5P9 A3P1 A3P3 A3P6 A3P8 A4P8 A3P9 A5P2 A4P9 A6P4 A1P5 A4P10 A6P9 A5P8 A2P2 A5P5 A1P10 A1P9 A3P2 A4P2 A4P7 A6P1 A2P1 A3P4 A4P5 A1P4 A1P8 A6P3 A5P3 A5P6 A6P8 A4P3 A6P6 A5P1 A6P7 A4P6 A1P6 A1P7 A4P1 A3P10 A2P9 A2P10 A6P5 A1P2 A4P4 A6P2 A1P3 A2P8 A3P7 A5P7 A2P3 A3P5 A2P7 A5P4

Kedekatan hubungan antar aksesi pada 60 pohon kemang berdasarkan

analisis gerombol disajikan dalam bentuk dendrogram (Gambar 6).

Keterangan: A1: Kecamatan Rancabungur; A2: Kecamatan Dramaga; A3: Kecamatan

Kemang; A4: Kecamatan Leuwiliang; A5: Kecamatan Ciampea; A6:

Kecamatan Tenjolaya. Huruf P menujukkan nomor pohon

Gambar 6. Dendrogram 60 pohon kemang berdasarkan ciri morfologi

Kemiripan sifat masing-masing individu dinyatakan dengan jarak

euclidius yaitu mulai dari 0.00 sampai 1.00. Jarak euclidius 0.50 membentuk tiga

gerombol pohon kemang yang diamati. Gerombol I dan III beranggotakan pohon

yang berasal dari enam kecamatan. Pohon dari Kecamatan Ciampea tidak

termasuk ke dalam gerombol II.

III

II

I

Koefisien Kemiripan

Page 33: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

22

Aksesi yang tergabung dalam gerombol I menggerombol berdasarkan ciri

tempat muncul flush di terminal dan aksilar. Aksesi A1P2, A4P4 dan A6P2

mengelompok terlebih dahulu berdasarkan ciri kemiripan bentuk ujung daun

acute, bentuk pangkal daun acute, bentuk tajuk semi-circular dan tree growth

habit berbentuk drooping sebelum mengelompok menjadi gerombol I.

Aksesi A6P2 memiliki perbedaan pada panjang daun dan lebar daun

dengan A1P2 dan A4P4. Panjang daun A6P2 lebih pendek sedangkan lebar

daunnya lebih lebar jika dibandingkan A1P2 dan A4P4. Panjang dan lebar daun

A6P2 berturut-turut 25.92≤x<31.65 dan 9.16≤x<12.32 cm.

Karakter yang menjadikan aksesi tergabung dalam gerombol II adalah

bentuk tajuk, tempat muncul flush dan kondisi percabangan. Gerombol II

memiliki bentuk tajuk semi-circular dengan kondisi percabangan baik. Titik

terminal merupakan tempat muncul flush pada gerombol ini.

Gerombol III merupakan gerombol yang memiliki anggota terbanyak,

yaitu 42 individu pohon kemang. Aksesi-aksesi yang tergabung dalam gerombol

III memiliki ciri bentuk pangkal daun acute.

Individu dalam masing-masing gerombol baru menyatu pada jarak

euclidius 0.48. Hal itu berarti tingkat kemiripan dari aksesi-aksesi yang diamati

hanya mencapai 48%. Kondisi ini menunjukkan bahwa tingginya keragaman antar

individu berdasarkan ciri morfologi pada pohon kemang di enam kecamatan

contoh.

Keragaman yang ditunjukkan dari aksesi pohon kemang diduga

dipengaruhi oleh genetik dan lingkungan yang berbeda. Menurut Fitmawati et al.

(2009) luasnya rentang keanekaragaman genetik antara kultivar mangga

disebabkan pertautan sifat ciri dan terdapatnya bentuk-bentuk peralihan pada

setiap kelompok kultivar.

Pertumbuhan Pucuk Kemang

Pucuk kemang muncul setelah fase pucuk dorman selesai. Pucuk dorman

akan terbentuk pada daerah terminal dan aksilar. Pucuk dorman pada titik terminal

terdapat 1-4 tunas dorman yang terbentuk, namun terkadang terdapat lebih dari 4

tunas dorman. Perbedaan jumlah ini dapat disebabkan oleh titik terminal yang

rusak sehingga pucuk dorman akan terbentuk di bawah batas titik rusak.

Page 34: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

23

Pertumbuhan pucuk kemang dari pucuk dorman akan memunculkan daun-

daun muda. Daun muda ini menguncup kemudian secara perlahan mekar. Pucuk

kemang berwarna coklat keunguan dan mengkilat. Gambar pertumbuhan pucuk

kemang disajikan pada Gambar 7.

Gambar 7. Fase pertumbuhan pucuk kemang hari ke-2 (a); hari ke-4 (b);

hari ke-5 (c) dan hari ke-6 (d)

Cabang pada tanaman kemang terbentuk melalui peristiwa flush. Flush

yang muncul pada titik terminal hanya satu flush menunjukan cabang tersebut

diteruskan pertumbuhannya karena tidak terbentuk cabang baru. Flush yang

muncul pada titik terminal lebih dari satu dan pada titik aksilar akan membentuk

cabang baru.

Tanaman kemang memecahkan fase pucuk dormannya 1-2 kali dalam

setahun. Kurun waktu setahun akan diselingi oleh masa berbuah sekali. Panen

pucuk kemang dilakukan tidak lebih dari tujuh hari setelah masa dormansi pucuk

selesai. Hal itu dikarenakan oleh pucuk kemang sudah mekar dan daun mulai

mengeras. Beberapa variabel pucuk kemang pada umur kurang lebih tujuh hari

setelah selesai fase dormansinya ditampilkan pada Tabel 4.

a b

c

d

Page 35: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

24

Tabel 4. Data rata-rata beberapa variabel pucuk kemang per pucuk pada

umur ± 7 hari

Variabel Kecamatan

Ran. Dra. Kem. Leu. Cia. Ten.

Bobot basah (g) 29.0±14.8 23.2±9.3 45.3±12.6 22.6±9.9 45.9±21.5 49.2±10.3

Bobot kering (g) 5.5±2.9 4.2±1.7 8.4±2.2 5.1±2.3 8.5±4.0 8.3±1.8

Kadar air (%) 80.5±2.4 81.7±1.4 81.4±0.8 77.4±1.1 81.5±0.5 83.0±1.9

Bobot daun (g) 23.0±11.8 17.4±7.1 37.8±10.0 15.0±7.3 36.3±16.8 34.4±8.8

Edible portion (%) 78.9±5.6 75.1±6.6 83.8±1.7 65.6±7.1 79.2±3.9 69.4±6.2

Jumlah daun (daun) 13.1±4.2 13.7±3.0 23.5±3.2 13.3±3.7 13.8±2.6 20.0±2.4

Panjang pucuk (cm) 24.8±7.9 22.9±5.7 22.8±3.0 26.4±5.4 36.1±4.7 29.4±2.2

Panjang tangkai (cm) 10.2±4.7 10.2±4.3 12.6±2.9 14.0±4.6 11.7±3.6 18.0±2.7

Panjang tangkai potong (cm) 2.5±2.5 3.0±2.2 1.2±0.5 4.8±2.6 3.0±0.8 4.0±1.2

Keterangan: Ran.: Rancabungur; Dra.: Dramaga; Kem.: Kemang; Leu.: Leuwiliang; Cia.: Ciampea;

Ten.: Tenjolaya

Ukuran flush pohon kemang tiap kecamatan beragam. Bobot basah pucuk

kemang dapat mencapai 22.6±9.9-49.2±10.3 g, sedangkan bobot kering pucuk

kemang yaitu 4.2±1.7-8.5±4.0 g. Kadar air pucuk kemang Kecamatan

Rancabungur, Dramaga, Kemang, Leuwiliang, Ciampea dan Tenjolaya berturut-

turut 80.5±2.4, 81.7±1.4, 81.4±0.8, 77.4±1.1, 81.5±0.5 dan 83.0±1.9%.

Edible portion menunjukkan banyaknya kuantitas bahan yang dapat

dikonsumsi. Bobot daun berhubungan dengan edible portion sedangkan jumlah

daun tidak berhubungan. Hal itu dapat diketahui dengan meningkatnya bobot

daun maka edible portion akan meningkat juga. Setiap pucuk rata-rata memiliki

13.1±4.1-20.0±2.4 daun. Bobot daun tertinggi diperoleh pada pucuk kemang

aksesi Kecamatan Kemang yaitu 37.8±10.0 g.

Organisme Pengganggu Pucuk Kemang

Kerusakan pada pucuk kemang yang disebabkan oleh organisme

pengganggu tanaman dapat menurunkan kualitas. Organisme pengganggu ini

perlu diketahui agar dapat dilakukan pengendalian selama produksi hingga panen.

Tingkat kerusakan yang parah pada bahan pangan akan mengurangi nilai

penampilan atau kandungan nutrisinya.

Organisme pengganggu yang ditemukan pada pucuk kemang di lapangan

dapat dilihat pada Gambar 8.

Page 36: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

25

Gambar 8. Organisme yang menjadi pengganggu pucuk kemang (A) ulat

ordo Lepidoptera dan (B) kutu putih

Kerusakan yang diakibatkan oleh ulat ordo Lepidoptera pada pucuk

kemang adalah membentuk gerigitan di daun. Kutu putih akan menghisap cairan

tumbuhan dengan memasukkan stilet ke dalam jaringan epidermis daun.

Bersamaan itu pula kutu putih mengeluarkan racun kedalam daun, sehingga

mengakibatkan klorosis, kerdil dan malformasi daun. Kedua hama ini belum perlu

dikendalikan karena masih di bawah ambang batas ekonomi.

Senyawa Bioaktif

Potensi pengembangan pucuk kemang menjadi sayuran komersial adalah

adanya kandungan senyawa spesifik pada daun kemang yang bermanfaat untuk

kesehatan. Perubahan gaya hidup back to nature merupakan peluang

pengembangan sayuran indigenous seperti pucuk kemang. Sayuran indigenous

mempunyai peranan untuk membantu mengatasi masalah-masalah kekurangan

vitamin dan gizi bagi penduduk Indonesia terutama bagi keluarga prasejahtera

karena tanaman tersebut telah beradaptasi terhadap lingkungan setempat dan cara

budidayanya mudah dan murah (Putrasamedja, 2005). Kandungan senyawa

bioaktif yang terkandung dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk meningkatkan

daya jual pucuk kemang.

Senyawa yang teridentifikasi pada pucuk kemang hasil analisis GC-MS

dikelompokkan menjadi fenol, asam lemak, steroid, terpenoid, alkaloid, alkohol,

benzena, amina dan hidrokarbon. Hasil kromatogram tertinggi pucuk kemang dari

Kecamatan Rancabungur, Dramaga, Kemang, Leuwiliang, Ciampea dan

Page 37: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

26

Tenjolaya berturut-turut 3-pentadecyl-phenol $$ m-phenol, 2,6-dimethyl-

pyranzine (CAS) $$ 2-Acetic Acid, 4-Methylphenyl ester, (1S*, 2R*, 5R*, 7S*) -

2,4-dimethyl-7-ethyl–6, bis-1,2-Benzenedicarboxylic Acid dan diis-1,2-

Benzenedicarboxylic Acid. Hasil kromatogram pucuk kemang dengan analisis

GC-MS dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Kromatogram pucuk kemang hasil GC-MS (A) Rancabungur;

(B) Dramaga; (C) Kemang; (D) Leuwiliang; (E) Ciampea;

dan (F) Tenjolaya

Asam lemak merupakan bentuk sederhana lipid dan bekerja sebagai

pembangun blok untuk tryglicerid dan phospolipid (Leventin dan McMahon,

2006). Beberapa lipid termasuk ke dalam lemak yang digunakan sebagai sumber

energi, tetapi lebih banyak digunakan dalam bentuk lipid/membran protein

(Brielmann et al., 2006). Kandungan asam lemak pada pucuk kemang dapat

mencapai 33.99% (Tabel 5).

A B

C D

E F

Page 38: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

27

Tabel 5. Kandungan senyawa kelompok asam lemak pada pucuk kemang

Nama senyawa Kecamatan

Ran. Dra. Kem. Leu. Cia. Ten.

............................(%)...................................

(Z)6, (Z)9-Pentadecadien-1-ol 2.38 - - - - -

1,2-Benzenedicarboxylic Acid, bis - - - - 4.45 -

1,2-Benzenedicarboxylic Acid, diis - - - - - 11.64

5-Hydroxy-2-Decenoic Acid Lactone - - 0.82 - - -

7,10-Hexadecadienoic Acid, Methyl - - 0.63 - - 0.25

8,11-Octadecadienoic Acid, Methyl - - 1.24 - - 0.64

9-Octadecenoic Acid (Z)-, Methyl e - - 1.28 - - -

9-Octadecanoic Acid (Z)-(CAS) $$ - 3.96 - 3.45 - -

9,12-Octadecadienoic Acid (Z, Z) -, 1.87 3.04 - - 1.6 -

9,12,15-Octadecatrioenic Acid, eth - 0.74 - - - -

Acetic Acid, 4-Methylphenyl Ester - - 2.71 28.14 - -

Decanoic Acid $$ Capric Acid - - - - - 0.8

Ethyl Linoleate $$ Linoleic Acid - 0.54 - - - -

Ethyl Myristate - 0.75 - - - -

Heneicosanoic Acid (CAS) $$ n-Hene - 0.63 - - - -

Hexadecanoic Acid ( CAS) $$ Palmiti - 2.74 1.23 1.4 3.17 4.51

Hexadecanoic Acid, 2-Hydroxy-1-(hy 0.74 - - 1 1.38 -

Hexadecanoic Acid, Methyl Ester - - 1.88 - - 0.7

Hexanedioic Acid, Dioctyl Ester - - 14.7 - - -

Hexanedioic Acid, mono (2-Ethylhex 0.08 - - - - -

Hexanedioic Acid, Dioctyl Acid - - - - - 7.66

Hexanedioic Acid. Dioctyl Ester - - - - 2.9 -

Methyl (Z)-, 11,14,17-Eicosatetrae - - - - 3.65 -

Methyl Eicosa- 5,8,11,14,17-Pentaen - 1.05 - - - -

Octadecanoic Acid (CAS) $$ Stearic 0.6 2.62 - - - -

Tetradecanoic Acid (CAS) $$ Myrist 0.85 - - - - -

TOTAL 6.52 16.07 24.5 33.99 17.2 26.2 Keterangan: Ran.: Rancabungur; Dra.: Dramaga; Kem.: Kemang; Leu.: Leuwiliang; Cia.:

Ciampea; Ten.: Tenjolaya; $$ : mirip atau nama lainnya

Senyawa kelompok asam lemak yang teridentifikasi dari pucuk kemang

hampir pada semua kecamatan adalah Hexadecanoic Acid (CAS) $$ Palmiti

kecuali Kecamatan Rancabungur. Hexadecanoic Acid (CAS) $$ Palmiti atau asam

palmitat mempunyai aktivitas sebagai antioksidan, hypocholesterolemic,

nematisida, pestisida, antiandrogenik, flavor, hemolitik dan 5-Alpha reduktase

inhibitor (Jananie et al., 2011; Selvamangai dan Bhaskar, 2012).

Page 39: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

28

Fenol merupakan kumpulan kelas besar dalam kelompok hidroxyl

(kelompok -OH) mengikat sebuah cincin aromatik (Brielmann et al., 2006).

Senyawa fenol merupakan senyawa yang banyak terdapat dalam pucuk kemang

kecuali pucuk kemang yang berasal dari Kecamatan Kemang dan Leuwiliang.

Kandungan senyawa kelompok fenol dapat mencapai 52.75% (Tabel 6).

Tabel 6. Kandungan senyawa kelompok fenol pada pucuk kemang

Nama senyawa Kecamatan

Ran. Dra. Kem. Leu. Cia. Ten.

............................(%)...................................

.beta.-Tocopherol $$ 2H-1-Benzophyr - - - 0.51 - 0.36

.gamma.-Tocopherol $$ 2H-1-Benzopy - - - - 0.44 -

1,2,3-Benzenetriol (CAS) $$ 1,2,3- 4.89 25.28 - - 0.76 -

1,2-Benzenediol (CAS) $$ Pyrocatecol - 2.08 - - - -

2,3-Dihydro-5-Hydroxy-6-methyl-4H- - 0.16 - - - -

2,3-Dihydro-Benzofuran 0.1 - - - - -

4H-Pyran-4-one, 2,3-dihydro-3,5-di - 1.75 - 2.21 - -

4-Vinylphenol $$ p-Vinylphenol - 0.41 - - - -

Benzoic acid, 3-hydroxy- (CAS) $$ - 3.01 - 3.47 - -

Benzoic acid, 4-hydroxy- (CAS) $$ - - - - - 1.94

Myristicine - - - - 0.24 -

Phenol (CAS) $$ Izal $$ ENT 1814 $ - 1.2 - - - 0.35

Phenol, 3-Methyl- (CAS) $$ m-Creso 0.25 1.05 - - 0.32 -

Phenol, 3-Pentadecyl- $$ Phenol, m 42.58 16.09 - 4.41 43.7 35

Phenol, 3-Pentyl- (CAS) $$ M-N-Amy 3.39 - - - - -

Phenol, 4-(2-Aminoethyl)- (CAS) $$ 0.73 0.87 - - 0.63 -

Thiophene, 2-Penthyl- (CAS) $$ 2-pe - - 3.09 - - -

Vitamin E $$ 2H-1-Benzopyran-6- ol 0.81 0.39 - 0.84 0.66 0.38

TOTAL 52.75 52.29 3.09 11.44 46.8 38.1 Keterangan: Ran.: Rancabungur; Dra.: Dramaga; Kem.: Kemang; Leu.: Leuwiliang; Cia.:

Ciampea; Ten.: Tenjolaya; $$ : mirip atau nama lainnya

Bagi biokimiawan tumbuhan, senyawa fenol tumbuhan dapat

menimbulkan gangguan besar karena kemampuannya membentuk kompleks

dengan protein melalui ikatan hidrogen (Harborne, 2006). Fenol adalah senyawa

sangat penting dalam fisiologi tanaman dengan peran mereka dalam

pigmentasi, rasa, pertumbuhan, reproduksi dan ketahanan terhadap patogen dan

predator (Blomhoff, 2010).

Page 40: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

29

Vitamin E $$ 2H-1-Benzopyran-6-ol dan 3-Pentadecyl- $$ m- Phenol

merupakan senyawa kelompok fenol dominan pada pucuk kemang. Senyawa

.beta.-Tocopherol $$ 2H-1-Benzophyr dan .gamma.-Tocopherol $$ 2H-1-

Benzopy merupakan nama lain Vitamin E. Menurut Sell (2003) Vitamin E atau

tocopherol merupakan antioksidan penting yang dapat mencegah kerusakan

oksidatif pada sel.

Ghopalakhrishnan (2011) menambahkan Senyawa yang dapat berperan

sebagai antioksidan yaitu 4H-Pyran-4-one, 2,3-dihydro-3,5-di dan 1,2,3-

Benzenetriol (CAS) $$ 1,2,3-. Aktivitas antioksidan pada daun mangga hasil

penelitian Kawpoomhae et al. (2010) nilai IC50 pada uji DPPH pada methanol, air

dan kloroform berturut-turut 6.18±0.15, 5.57±0.18 dan 72.40±3.24 μg/ml.

Terpenoid didefinisikan sebagai material dengan struktur molekul yang

mengandung ikatan karbon yang membentuk isoprene (Sell, 2003). Kandungan

terpenoid pada pucuk kemang sekitar 2.24-5.58 %. Senyawa kelompok terpenoid

yang ditemukan di setiap kecamatan yaitu 2,6,10,14,18,22-Tetracosahexaene, 2-

Hexadecen-1-ol, 3,7,11,15-Tetram dan Neophytadiene $$ 2,6,10-Trimethyl

(Tabel 7).

Tabel 7. Kandungan senyawa kelompok terpenoid pada pucuk kemang

Keterangan: Ran.: Rancabungur; Dra.: Dramaga; Kem.: Kemang; Leu.: Leuwiliang; Cia.:

Ciampea; Ten.: Tenjolaya; $$ : mirip atau nama lainnya

Nama senyawa Kecamatan

Ran. Dra. Kem. Leu. Cia. Ten.

…….…..………(%)………..………..

(1S)-1-Methyl-5-(Dimethoxy) Phospo - 1.32 - - - -

1,8 Cineole $$ Eucalyptol $$ Cajep 0.15 - - - - -

2-Hexadecen-1-ol, 3,7,11,15-Tetram 0.91 3.59 1.22 - 1.7 2.6

2(5H)-Furanone, 5-Ethyl- (CAS) $$ - - - 0.17 - -

2,6,10,14,18,22-Tetracosahexaene, 0.11 0.47 0.42 2.07 0.2 0.26

5-Ethyl-3-Hydroxy-4-Methyl-2(5H)-F - - 1.63 - - -

Bicyclo [3.1.0] Hex-3-en-2-one, 4-me 0.2 - - - 0.2 0.27

Bicyclo [5.2.1] Decan-10-one (CAS) $ 0.06 - - - - -

Neophytadiene $$ 2,6,10-Trimethyl, 0.81 0.2 0.59 1.62 1 1.73

Phytol - - - 0.49 - -

TOTAL 2.24 5.58 3.86 4.35 3.1 4.86

Page 41: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

30

Senyawa 2,6,10,14,18,22-Tetracosahexaene dikenal dengan nama lain

squalene. Squalene mempunyai aktivitas sebagai antikanker, antimikroba,

antioksidan, chemopreventif, pestisida, antitumor dan sunscreen (Jananie et al.,

2011). Aktivitas senyawa 2-Hexadecen-1-ol, 3,7,11,15-Tetram dapat berperan

sebagai antimikroba dan antiinflamasi (Janani et al., 2011) serta antioksidan

(Raman et al., 2012). Neophytadiene $$ 2,6,10-Trimethyl, memiliki aktivitas

untuk antipireutik, analgesik, antiinflamasi, antimikroba dan antioksidan (Raman

et al., 2012).

Hasil penelitian Mashibo dan He (2009) ekstrak daun M. indica L

memiliki aktivitas antimikroba rendah melawan S. Typhi, E. coli, S. Aureus dan B.

Cereus tetapi secara mengejutkan dapat menahan pertumbuhan bakteri di bawah

jumlah awal pada 36 menit waktu tes sebagai pembanding pada negatif kontrol

yang memperlihatkan ekstrak bertindak sebagai bacteriostatic agent. Penelitian

kanwal et al. (2009) menunjukkan konsentrasi 0-1,000 ppm dari isolasi lima

flavonoid daun mangga berpengaruh menahan pertumbuhan Lactobacillus sp.,

Escherichia coli, Azospirillium lipoferum dan Bacillus sp., variasi dalam aktivitas

antibakteri dari senyawa isolasi tampak jelas.

Steroid pada semua tanaman sebenarnya adalah sterol yang dikenal juga

fitosterol (Brielmann et al., 2006). Ada bukti bahwa beberapa fitosterol efektif

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (Kris-Etherton et al., 2002). Kandungan

steroid pada pucuk kemang dapat mencapai 36.9% (Tabel 8).

Page 42: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

31

Tabel 8. Kandungan senyawa kelompok steroid pada pucuk kemang

Nama senyawa Kecamatan

Ran. Dra. Kem. Leu. Cia. Ten.

............................(%)...................................

Stigmasta-5, 22-dien-3-ol, (3.beta. - - 0.96 1.6 1.7 2.12

Stigmast-5-en-3-ol, (3.beta.)- (CAS) 2.79 - - - - -

Stigmast-5-en-3-ol, (3.beta.,24S) - 0.62 - - - -

Spiro [Androst-5-ene-17,1'- - 0.4 - - - -

Pregna-3, 5-dien-20-one - 1.02 - - - -

Otochilone $$ Ergosta-8, 25-dien-3- - - - 0.48 - -

Ergost-5-en-3-ol, (3.beta.)- (CAS) - - - 3.51 2 -

Chola-5, 22-dien-3-ol, (3.beta., 22Z - 0.73 - - - -

9,17-Octadecadienal, (Z)- (CAS) $$ - 4.37 - - - -

9,12,15-Octadecatrienal (CAS) - - - - 1.9 -

9-Octadecanal, (Z) - (CAS) $$ Cis- - - - 1.14 - -

3.beta.-Acetoxy-8.alpha.-9.alpha.- 28.9 - - 18.4 23 13.58

23S-Methylcholesterol 2.51 1.4 1.22 - - 2.29

1,4,6-Trimethyl- 6.alpha.,7.alpha.- - 0.47 - - - -

(E)-23-Ethylcolesta-5, 22-dien-3.b 2.69 1.1 - - - -

(23S)-Ethylcholest-5-en-3.beta.-ol - - 4.28 - - -

TOTAL 36.90 10.10 6.46 25.20 28.00 17.99 Keterangan: Ran.: Rancabungur; Dra.: Dramaga; Kem.: Kemang; Leu.: Leuwiliang; Cia.:

Ciampea; Ten.: Tenjolaya; $$ : mirip atau nama lainnya

Benzena merupakan senyawa yang membentuk cincin aromatik.

Kelompok benzena memiliki manfaat sebagai obat-obatan (Daniel, 2006).

Senyawa benzena yang terkandung pada pucuk kemang dari setiap kecamatan

berbeda. Kandungan senyawa benzena dapat mencapai 10.6% (Tabel 9).

Tabel 9. Kandungan senyawa kelompok benzena pada pucuk kemang

Nama senyawa Kecamatan

Ran. Dra. Kem. Leu. Cia. Ten.

.................................%................................

Benzeneacetaldehyde (CAS) $$ Hyaci 0.01 - - - - -

2,4-DiflouroPhenyl isocyanate (CAS) 0.17 - - - - -

Silane, Phenyl- (CAS) $$ Phenylsil 0.29 - - - - -

di - (2-ethylhexyl) phthalate - - 10.21 - - -

Triallymethylsilane - - 0.39 - - -

2-Furancarboxaldehyde, 5-(hydroxym - - - 7.28 - -

(3.alpha., 4.alpha., ...)-(+-)-hexacyclo - - - 1.19 - -

TOTAL 0.47 - 10.6 8.47 - - Keterangan: Ran.: Rancabungur; Dra.: Dramaga; Kem.: Kemang; Leu.: Leuwiliang; Cia.:

Ciampea; Ten.: Tenjolaya; $$ : mirip atau nama lainnya

Page 43: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

32

Alkohol dapat menjadi salah satu dari kelas senyawa yang ditandai oleh

adanya gugus hidroksil (-OH) terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon

jenuh. Variasi besar alkohol alifatik volatil terjadi pada konsentrasi kecil pada

tanaman dan biasa disebut dalam kelompok minyak esensial. Menurut Rubatzky

dan Yamaguchi (1998) beberapa alkohol adalah racun syaraf pembuluh

(neurovaskular). Senyawa alkohol pada pucuk kemang disajikan pada Tabel 10.

Tabel 10. Kandungan senyawa kelompok alkohol pada pucuk kemang

Nama senyawa Kecamatan

Ran. Dra. Kem. Leu. Cia. Ten.

..............................%..............................

1,1-di (2-Hydroxy-naptthale-1, 4-qui 0.13 - - - - -

1-Cyclopenten- 4-Ol $$ 3-Cyclopente 0.05 - - - - -

1-Eicosanol (CAS) $$ n-Eicosanol $ 0.14 - - 0.3 - -

2 – Eicosanol - - - - - 0.51

2 - Norpianol, 3, 6, 6 - Trimethyl - (CAS) - - 0.43 - - 0.2

9, 12, 15 - Octadecatrien - 1 - Ol (CAS) 0.05 - 2.77 - - 4.44

Benzenemethanol (CAS) $$ Benzyl al - - 1.44 - - 0.21

TOTAL 0.37 - 4.64 0.3 - 5.36 Keterangan: Ran.: Rancabungur; Dra.: Dramaga; Kem.: Kemang; Leu.: Leuwiliang; Cia.:

Ciampea; Ten.: Tenjolaya; $$ : mirip atau nama lainnya

Alkaloid merupakan senyawa yang memiliki rasa pahit. Beberapa alkaloid

penting secara pengobatan, peran lainnya untuk halusinogen atau racun (Leventin

dan McMahon, 2006). Perbedaan obat dan racun pada beberapa alkaloid (atau

beberapa obat) adalah dosis yang berlebih. Alkaloid mempengaruhi fisiologi

hewan dengan beberapa cara, tetapi yang paling menonjol adalah pada sistem

nervous. Kandungan senyawa alkaloid pada pucuk kemang dapat mencapai

21.63% (Tabel 11).

Senyawa yang termasuk alkaloid pada pucuk kemang setiap aksesinya

berbeda-beda kecuali Noxiptyline yang terdapat pada aksesi Kecamatan

Rancabungur dan Tenjolaya. Noxyptyline termasuk ke dalam golongan

antidepresan trisiklik (Madej dan Niakiewicz, 2002).

Page 44: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

33

Tabel 11. Kandungan senyawa kelompok alkaloid pada pucuk kemang

Nama senyawa Kecamatan

Ran. Dra. Kem. Leu. Cia. Ten.

............................(%)...................................

(2.alpha.,6.alpha.) -trans- 9,10-Dim - 0.63 - - - -

1-( 3,5-Dimethyl-2-Pyranzinyl)-3-Met - - 8.44 - - -

1H-Imidazole-4-carboxylic acid, me - - - 0.54 - -

2-Isoamyl-6-Methylpyrazine - - 13.19 - - -

2,3-Dihydropyranzine - 0.24 - - - -

Diltiazem - - - - 0.12 -

isonicotinic acid-.alpha., .beta. –D 0.04 - - - - -

Noxiptyline 0.33 - - - 0.13 -

Pyranzine, 2,5-Dimethyl- (CAS) $$ 2 0.02 - - - - -

Pyranzine, 2,6-Dimethyl- (CAS) $$ 2 - 7.89 - - - -

trans- Tricyclo [7.5.0.0 (2,8)] Tetrad - 0.23 - - - -

TOTAL 0.39 8.99 21.63 0.54 0.25 - Keterangan: Ran.: Rancabungur; Dra.: Dramaga; Kem.: Kemang; Leu.: Leuwiliang; Cia.:

Ciampea; Ten.: Tenjolaya; $$ : mirip atau nama lainnya

Amina merupakan salah satu senyawa yang mengandung nitrogen sebagai

bagian dari strukturnya. Nitrogen pada amina biasanya bergabung ke dalam rantai

daripada struktur cincin. Senyawa kelompok amina dapat berperan sebagai

penarik serangga, hormon tanaman dan potensi halusinogen (Brielmann et al.,

2006). Senyawa kelompok amina pada pucuk kemang dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Kandungan senyawa kelompok amina pada pucuk kemang

Nama senyawa Kecamatan

Ran. Dra. Kem. Leu. Cia. Ten.

...........................%..................................

2- [(Dimethylamino) Methyl ] -1-Isobut - - - - 0.09 -

2-Butanamine, 2-Methyl- (CAS) $$ t 0.11 - - - - -

3-Butyn-2-Amine, 2-Methyl- (CAS) $ - 1.43 - - - -

6-Nitrocycloundecane-1,3-dione $$ 0.07 - - - - -

Thiosulfuric Acid (H2S2O3), S - (2-a - 3.77 0.55 - - 0.72

Urea (CAS) $$ Urevert $$ B-I-K $$ - - - - - 0.21

TOTAL 0.18 5.2 0.55 - 0.09 0.93 Keterangan: Ran.: Rancabungur; Dra.: Dramaga; Kem.: Kemang; Leu.: Leuwiliang; Cia.:

Ciampea; Ten.: Tenjolaya; $$ : mirip atau nama lainnya

Page 45: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

34

Hidrokarbon adalah molekul sederhana yang hanya terdiri atas atom

hidrogen dan karbon (Brielmann et al., 2006). Senyawa hidrokarbon yang

teridentifikasi dalam pucuk kemang dari setiap kecamatan beragam. Kandungan

senyawa kelompok hidrokarbon sekitar 0.17-24.08% (Tabel 13).

Tabel 13. Kandungan senyawa kelompok hidrokarbon pada pucuk kemang

Nama senyawa Kecamatan

Ran. Dra. Kem. Leu. Cia. Ten.

.............................%.................................

2,2- Dicyclopropyl - 3-Methylenebicyc - 0.29 - - - -

2-Octadecyloxy-1, 1, 2, 2-Tetradeuter - - - 0.72 - -

Cyclohexane, 1 -ethyl - 1 - methyl - (CAS) - - 0.83 - - -

Cyclohexane, 1, 1' - [1, 2 - bis (1, 1 – dim - - 1.36 - - -

Cyclopropane, nonyl- (CAS) - - - - - 1.53

Cyclotetracosane 0.14 - - 4.38 - -

Heptacosane (CAS) $$ n-Heptacosane - - - 5.35 - -

Heptadecane (CAS) $$ n-Heptadecane - - 1.08 - - 0.84

Hexadecane (CAS) $$ n-Hexadecane $ - - - - - 0.32

Pentadecane (CAS) $$ n-Pentadecane - - 3.48 - 0.63 1.69

1 - Formyl - 1, 3 - Cyclohexadiene and 1 - - - - - 0.15 -

1- Nonadecene (CAS) - - - 2.49 - -

3- Fluoro- 2, 5- dimethyl- 2,4-hexadien - 0.62 - - - -

8- Heptadecene - - - - - 0.35

Cyclodecene (CAS) - - - - - 0.7

Heptadecene- (8) - Carbonic acid- (1) - 0.82 - - - -

Octadecane, 1-chloro- (CAS) $$ 1-C 0.03 - - - - -

2-Pentyne (CAS) $$ Ethylmethylacet - - - 0.29 - -

(1S,2R,5R,7S)-2,4-dimethyl-7- ethyl-6 - - 17.33 - - -

1,3 - Cyclopentanedione, 2 - Methyl - - - - - 0.24 -

2- Cyclohexen - 1 - one, 4 - ( 3 - Hydroxy - - - - - 2.04 -

2-Cyclohexen-1-one, 4- (3-Hydroxy-1 - - - 1.38 - -

4-Keto-.alpha.-ionol $$ 2-Cyclohex - - - 1.16 - -

Cyclohexanone, 2 - Methyl - (CAS) $$ - - - - 0.19 0.48

TOTAL 0.17 1.73 24.08 15.77 3.25 5.91 Keterangan: Ran.: Rancabungur; Dra.: Dramaga; Kem.: Kemang; Leu.: Leuwiliang; Cia.:

Ciampea; Ten.: Tenjolaya; $$ : mirip atau nama lainnya

Page 46: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

35

Keragaman pohon kemang tidak hanya pada morfologinya saja tetapi juga

pada kandungan senyawa bioaktifnya. Berdasarkan jenis dan kandungan senyawa

pada pucuk kemang memiliki tingkat kemiripan sebesar 15.35% (Gambar 10). Hal

tersebut menunjukkan bahwa jenis dan kandungan senyawa pada pucuk kemang

memiliki keragaman yang tinggi.

Gambar 10. Dendrogram asal aksesi kemang berdasarkan jenis dan

kandungan senyawa pada pucuk kemang

Perbedaan kandungan dan jenis senyawa yang teridentifikasi pada pucuk

kemang diduga dipengaruhi oleh lingkungan tumbuh dan potensi genetik.

Metabolit sekunder diproses oleh enzim tertentu yang dikendalikan gen. Menurut

Murningsih (2009) intensitas sinar matahari, lama pencahayaan dan ketinggian

tempat tumbuh akan mempengaruhi proses biosintesis yang menghasilkan

komponen kimia sebagai produknya, sedangkan suhu udara, pencahayaan dan

ketinggian berpengaruh terhadap pembentukan jenis-jenis komponen maupun

kadar komponen senyawa. Holmboe-Ottensen (2010) menambahkan kegiatan

produksi pertanian mempengaruhi komposisi tanaman, seperti varietas/kultivar,

dosis pupuk, pengolahan lahan, waktu panen dan masa penyimpanan.

Sim

ilarity C

oeficien

t

Leuwiliang Kemang Dramaga Tenjolaya Ciampea Rancabungur

15.35

43.56

71.78

100.00

Page 47: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

36

Persepsi Masyarakat

Makanan merupakan kebutuhan primer manusia dalam melanjutkan

hidupnya. Beragamnya bahan pangan sebagai makanan yang tersedia membuat

manusia dapat memilih makanan yang disukainya. Menurut Almatsier (2006)

secara umum makanan yang disukai adalah makanan yang memenuhi selera atau

citarasa/inderawi, yaitu dalam hal rupa, warna, bau, rasa, suhu dan tekstur.

Kesukaan yang kuat terhadap suatu jenis makanan akan membentuk

kebiasaan makan yang sulit diubah. Kebiasaan penggunaan pangan memiliki

aspek budaya dan agama yang sangat berpengaruh terhadap status gizi dan gaya

hidup. Rubatzki dan Yamaguchi (1998) menyatakan bahwa faktor ketersediaan

dan biaya sangat menentukan pilihan jenis pangan dalam menu individu atau

keluarga.

Alasan Konsumsi. Alasan utama masyarakat mengonsumsi pucuk

kemang karena pucuk kemang memiliki rasa enak sebesar 61.67% (Gambar 11).

Rasa pucuk kemang adalah kesat dan asam. Masyarakat yang biasa mengonsumsi

pucuk kemang dari kecil sekitar 37.22%. Informasi khasiat yang terdapat pada

pucuk kemang rendah sehingga tidak menjadi alasan mengonsumsi pucuk

kemang.

Gambar 11. Persentase alasan masyarakat mengonsumsi pucuk kemang

61.67

37.22

1.110

10

20

30

40

50

60

70

Rasanya enak Terbiasa dari kecil Memperoleh khasiat

Ju

mla

h (

%)

Page 48: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

37

Cara Mengonsumsi. Olahan dari pucuk kemang yang berkembang di

masyarakat sangat terbatas. Masyarakat mengonsumsi pucuk kemang hanya

dengan cara dilalap (Gambar 12). Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan,

konsumsi pucuk kemang dengan dilalap biasanya dikonsumsi bersama daun

pepaya mentah. Hal itu dilakukan supaya rasa pahit pada daun pepaya tidak

terasa.

Gambar 12. Cara masyarakat mengonsumsi pucuk kemang

Kebiasaan mengonsumsi pucuk kemang oleh masyarakat hanya dilalap

sehingga kurang dapat diikuti oleh masyarakat yang tidak biasa mengonsumsi

lalaban. Keterbatasan cara konsumsi ini menyebabkan hanya beberapa konsumen

yang menjadi target pemasaran pucuk kemang.

Konsumsi Tingkat Rumah Tangga. Semua jumlah anggota keluarga

dalam rumah tangga yang menyukai pucuk kemang mencapai 26.11% (Gambar

13). Tingkat konsumsi dalam rumah tangga lebih didominasi oleh responden dan

orang tua yang merupakan usia dewasa. Orang tua dalam hal ini merupakan ayah

dan ibu dalam rumah tangga. Data tersebut menunjukkan rendahnya kebiasaan

mengonsumsi pucuk kemang pada usia muda. Hal tersebut diduga karena sejak

usia dini tidak dibiasakan untuk mengonsumsi atau mengenalkan pucuk kemang.

100.00

0.00 0.000

20

40

60

80

100

120

Lalap Rebus Tumis

Ju

mla

h (

%)

Page 49: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

38

Gambar 13. Partisipasi masyarakat dalam mengonsumsi pucuk kemang

Kemudahan Memperoleh Pucuk Kemang. Pucuk kemang mudah

diperoleh bagi masyarakat dengan sebaran 48.33%. Sebesar 38.33% masyarakat

menyatakan sulit untuk memperoleh pucuk kemang. Masyarakat yang

menyatakan sangat sulit memperoleh pucuk kemang mencapai 10.56%. Hanya

2.22% masyarakat menyatakan sangat mudah dalam memperoleh pucuk kemang.

Tingkat kemudahan dalam memperoleh pucuk kemang disajikan pada Gambar 14.

Gambar 14. Persentase tingkat kemudahan memperoleh pucuk kemang

Tempat Memperoleh Pucuk Kemang. Masyarakat akan mudah

mendapatkan pucuk kemang di pasar. Pasar merupakan tempat awal pucuk

kemang diperjualbelikan oleh pedagang kepada konsumen. Pucuk kemang dari

pasar didistribusikan langsung atau melalui warung ke konsumen. Lebih rendah

dari 3% responden memperoleh pucuk kemang dengan memetik dari pohonnya

(Gambar 15).

36.67 36.67

26.11

0

10

20

30

40

Responden Orang tua Semua anggota

keluarga

Ju

mla

h (

%)

2.22

48.33

38.33

10.56

0

10

20

30

40

50

60

Sangat mudah Mudah Sulit Sangat sulit

Ju

mla

h (

%)

Page 50: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

39

Gambar 15. Persentase masyarakat memperoleh pucuk kemang

Pohon kemang tidak sengaja dibudidayakan melainkan tumbuh secara

alami. Pucuk kemang sulit dipanen karena pohon kemang tinggi dan memiliki

diameter batang yang lebar. Panen pucuk kemang tidak dapat dilakukan secara

terus menerus karena masa flush yang musiman. Oleh karena itu, masyarakat

mengalami kesulitan dalam memperoleh pucuk kemang dengan memetik dari

pohonnya.

Frekuensi Konsumsi. Tingkat konsumsi menunjukkan sering atau

tidaknya masyarakat mengonsumsi. Tingkat konsumsi masyarakat terhadap pucuk

kemang sangat rendah dengan berdasarkan data yang menunjukkan frekuensi

konsumsi yang tidak tentu sebesar 94.44% (Gambar 16). Kondisi ini disebabkan

oleh keterbatasan pucuk kemang dan produksi oleh pohon kemang yang musiman.

Gambar 16. Frekuensi masyarakat mengonsumsi pucuk kemang

57.78

39.44

2.78

0

10

20

30

40

50

60

70

Pasar Warung Memetik dari pohon

Ju

mla

h (

%)

0.00 2.22 3.33

94.44

0

20

40

60

80

100

Setiap hari Setiap

minggu sekali

Setiap bulan

sekali

Tidak tentu

Ju

mla

h (

%)

Page 51: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

40

Dampak Konsumsi. Efek yang dapat ditimbulkan setelah mengonsumsi

makanan adalah menyehatkan atau menjadikan sakit. Efek menyehatkan dan efek

samping yang ditimbulkan setelah mengonsumsi pucuk kemang pada masyarakat

sekitar 2.22% (Gambar 17). Dampak tidak terasa ini adalah masyarakat

mengetahui dampak yang ditimbulkan tetapi tidak terjadi saat konsumsi. Dampak

tidak ada adalah masyarakat tidak mengetahui dampak yang ditimbulkan dan

tidak terasa pada tubuhnya.

Gambar 17. Dampak yang dirasakan masyarakat setelah mengonsumsi

pucuk kemang

Berdasarkan hasil wawancara, responden menyatakan bahwa

mengonsumsi pucuk kemang dapat mengencangkan daerah kewanitaan. Efek

tersebut diduga pada pucuk kemang terdapat senyawa yang berfungsi sebagai

astringen. Astringen merupakan fungsi dari tanin yang termasuk kelompok fenol.

Fenol merupakan salah satu kandungan senyawa yang tertinggi pada pucuk

kemang.

Pucuk kemang yang dikonsumsi tidak hanya memberikan efek yang

menyehatkan tetapi juga terdapat efek yang mengganggu kesehatan. Efek samping

yang dirasakan masyarakat dikenal dengan nama balas kemang. Balas kemang

merupakan bentuk alergi yang ditimbulkan sehingga kulit menjadi bengkak dan

gatal. Menurut Leventin dan McMahon (2006) alergi makanan adalah kepekaan

terhadap makanan tertentu yang dapat menyebabkan keragaman besar gejala pada

87.22

8.332.22 2.22

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Tidak ada Tidak terasa Menyehatkan Terdapat efek

samping

Ju

mla

h (

%)

Page 52: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

41

berbagai sistem tubuh, termasuk saluran pencernaan (sakit perut, muntah dan

diare), kulit (gatal-gatal, eksim, ruam kulit) dan saluran pernapasan (rhintis atau

sakit asma). Balas kemang umumnya akan sembuh sekitar 2-3 hari setelah

konsumsi.

Arah Pengembangan. Masyarakat menginginkan arah perbaikan sifat

pucuk kemang pada aspek rasa sebesar 56.67%. Rasa merupakan salah satu dasar

pilihan dalam memilih bahan pangan. Perbaikan sifat pucuk kemang pada ukuran,

warna, kandungan nutrisi dan bioaktif berturut-turut 1.67, 14.44, 10.56 dan

16.67% (Gambar 18).

Gambar 18. Arah pengembangan pucuk kemang yang perlu dilakukan

menurut masyarakat

Perilaku konsumen dalam mempersepsi atribut produk yang sesuai dengan

preferensinya dapat dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan dan pengembangan

suatu produk, seleksi dan perbaikan varietas ( Rebin et al., 2002). Perbaikan yang

harus dilakukan berdasarkan preferensi masyarakat terhadap pucuk kemang yaitu

rasa. Hal tersebut juga perlu diiringi dengan peningkatan kandungan nutrisi dan

bioaktifnya.

Nilai jual pucuk kemang diperoleh dari hasil wawancara kepada responden

yang pernah mengonsumsi pucuk kemang (Tabel 14). Nilai jual per pucuk

kemang dari tiap kecamatan yaitu Rp 262.53. Biaya yang harus dikeluarkan

masyarakat dalam satu kali mengonsumsi pucuk kemang adalah Rp 911.56. Pucuk

kemang memiliki nilai jual yang murah sehingga masyarakat mampu untuk

1.67

14.44

56.67

10.5616.67

0

10

20

30

40

50

60

Ukuran Warna Rasa Kandungan

nutrisi

Kandungan

bioaktif

Ju

mla

h (

%)

Page 53: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

42

membelinya. Harga bukan merupakan kendala kurang dimanfaatkannya sayuran

minor karena harganya relatif murah dan tidak terlalu berfluktuasi (Soetiarso,

2010b).

Tabel 14. Nilai ekonomi pucuk kemang

Variabel Kecamatan

Rataan Ran. Dra. Kem. Leu. Cia. Ten.

Harga per pucuk

(Rp) 297.95 229.44 328.89 255.00 223.33 240.56 262.53

Banyaknya

konsumsi (Pucuk) 4.10 4.40 2.80 3.47 3.60 2.46 3.47

Biaya per

konsumsi (Rp) 1,221.59 1,009.56 920.89 884.00 804.00 593.37 911.56

Keterangan: Ran.: Rancabungur; Dra.: Dramaga; Kem.: Kemang; Leu.: Leuwiliang; Cia.:

Ciampea; Ten.: Tenjolaya

Pucuk kemang merupakan sayuran indigenous yang telah lama

berkembang di masyarakat terutama masyarakat Bogor. Pemanfaatan pucuk

kemang menjadi sayuran komersial masih terhambat. Faktor yang menjadi

penghambat pemanfaatan pucuk kemang yaitu keterbatasan cara konsumsi,

informasi budidaya, informasi senyawa bermanfaat dan panen pucuk kemang

musiman. Menurut Soetiarso (2010b) kendala kurang dimanfaatkannya sayuran

indigenous oleh konsumen adalah bersifat musiman, variasi menu terbatas dan

rasa dari olahan sayuran indigenous kurang enak terutama bagi anak-anak.

Pemanfaatan pucuk kemang sebagai sumber bahan farmasi dapat

meningkatkan nilai ekonomi dan pemanfaatannya sebagai sayuran fungsional. Hal

tersebut didukung dengan tingginya kandungan bioaktif seperti fenol, asam lemak

dan steroid. Senyawa spesifik yang terdapat pada pucuk kemang dapat juga

dijadikan sebagai bahan farmasi.

Page 54: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Karakterisasi menghasilkan 3 gerombol aksesi tanaman kemang di

Kecamatan Rancabungur, Dramaga, Kemang, Leuwiliang, Ciampea dan

Tenjolaya. Setiap aksesi hasil eksplorasi dari kecamatan contoh memiliki

keragaman tinggi yang tersebar cukup merata pada masing-masing gerombol. Ciri

morfologi yang berpengaruh pada keragaman yaitu bentuk ujung daun, panjang

daun, lebar daun, bentuk daun, bentuk margin daun, bentuk tajuk dan tempat

muncul flush.

Kandungan bioaktif dari pucuk kemang dikelompokkan menjadi fenol,

asam lemak, terpenoid, steroid, alkaloid, amina, hidrokarbon, benzena dan

alkohol. Kandungan bioaktif tertinggi yaitu fenol, asam lemak dan steroid dengan

kadar mencapai berturut-turut 52.75, 33.99 dan 36.90%. Kemiripan senyawa pada

pucuk kemang di enam kecamatan hanya mencapai 15.35%. Senyawa spesifik

yang ada pada pucuk kemang yaitu Vitamin E $$ 2H-1-Benzopyran-6-ol, 3-

pentadecyl-Phenol $$ Phenol m, Hexadecanoic Acid (CAS) $$ Palmiti,

2,6,10,14,18,22-Tetracosahexaene, Hexadecen-1-ol 3,7,11,15-Tetram, dan

Neophytadiene $$ 2,6,10-Trimethyl. Senyawa-senyawa tersebut dapat menjadi

sumber antioksidan, antiinflamasi, antimikroba, antibakteri, dan pencegahan

kanker.

Masyarakat sudah mengkonsumsi pucuk kemang dari kecil dengan cara

dilalap. Pucuk kemang didapatkan dengan cara membeli di pasar dengan harga

Rp 262.53 per pucuk. Arah pengembangan pucuk kemang yang diharapkan oleh

masyarakat adalah perbaikan rasa, bioaktif dan nutrisi.

Saran

Pengembangan dari peningkatan konsumsi pucuk kemang dapat dilakukan

dengan cara mengenalkan kandungan bioaktif, inovasi olahan dan penggunaan

pada bidang farmasi. Teknik budidaya tanaman kemang sebaiknya diarahkan pada

perbaikan kualitas pucuk kemang.

Page 55: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

DAFTAR PUSTAKA

Adebooye, O.C., M. Hunsche, G. Noga and C. Lankes. 2012. Morphology and

density of trichomes and stomata of Trichosanthes cucumerina

(Cucurbitaceae) as affected by leaf age and salinity. Turk. J. Bot. 36:328-

335.

Aiyelaagbe, O.O. and P.M. Osamudiamen. 2009. Phytochemical screening for

active compounds in Mangifera indica leaves from Ibadan, Oyo State.

Plant Sci. Res. 2(1):11-13.

Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pusaka Utama. Jakarta.

337 hal.

Arham, S.A.C.M. 2006. Identifikasi Apokad (Persea Americana Mill.) dan

Kondisi Budidayanya di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Skripsi.

Program Studi Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB. Bogor. 67 hal.

Badmus, J.A., T.O. Adedosu, J.O. Fatoki1, V.A. Adegbite, O.A. Adaramoye and

O.A. Odunola. 2011. Lipid peroxidation inhibition and antiradical

activities of some leaf fractions of Mangifera indica. Acta Poloniae

Pharmaceutica-Drug Res. 68(1):23-29.

Batos, B., D. Vilotic, S. Orlovic and D. Miljkovic. 2010. Inter and intra-

population variation of leaf stomatal traits of Quercus robur L. In northern

serbia. Arch. Biol. Sci. 62:1125-1136.

Bernhoft, A. 2010. A Brief Review on Bioactive Compounds in Plants.

Proceedings from a symposium. The Norwegian Academy of Science and

Letters. Oslo. 11-17.

Blomhoff, R. 2010. Role of Dietary Phytochemicals in Oxidative Stress.

Proceedings from a symposium. The Norwegian Academy of Science and

Letters. Oslo. 52-70.

Bhowmik, A., L.A. Khan, M. Akhter and B. Rokeya. 2009. Studies on the

antidiabetic effects of Mangifera indica stem-barks and leaves on

nondiabetic, type 1 and type 2 diabetic model rats. J. Pharmacol. 4:110-

114.

Bompard, J.M. 1992. Mangifera kemanga Blume, p.207-208. In E.W.M. Verheij

and R.E. Coronel (Eds.). Edibel Fruits and Nuts, Plant Resources of South-

East Asia 2. Prosea Foundation. Bogor.

Page 56: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

45

Brielmann, H.L., W.N. Setzer, P.B. Kaufman, A. Kirakosyan and L.J. Cseke.

2006. Phytochemicals: the chemical components of plants, p.1-49. In L.J.

Cseke, A. Kirakosyan, P.B. Kaufman, S.L. Warber, J.A. Duke and H.L.

Brielmann (Eds.). Natural Products From Plants. CRC Press. New York.

Daniel, M. 2006. Medicinal Plants: Chemistry and Properties. Science Publisher.

USA. 250 p.

Duriat, A.S., A. Asgar and Z. Abidin. 2000. Indigenous vegetables in Indonesia:

their conservation and utilization, p.29-42. In L.M. Engle and N.C.

Altoveros (Eds.). Collection, Conservation and Utilization of Indigenous

Vegetables. Asian Vegetable Research and Development Center. Shanhua.

Elzaawely, A.A. and S. Tawata. 2010. Preliminary phytochemical investigation

on mango (Mangifera indica L.) leaves. World J. Agric. Sci. 6(6):735-739.

Everitt, B.S. and G. Dunn. 1998. Applied Multivariate Data Analysis. John Willey

& Sons. New York. 304 p.

Fitmawati, A., Hartana, dan B.S. Purwoko. 2009. Taksonomi mangga budidaya

Indonesia dalam praktik. J. Agron. Indonesia 37(2):130-137.

Finley, J.W. 2005. Bioactive compounds and designer plant foods: the need for

clear guidelines to evaluate potential benefit to human health. Chronica

Horti. 45(3):6-11.

Gopalakrishnan, S. 2011. GC-MS analysis of some bioactive constituents of

Mussaenda frondosa Linn. Intl. J. Pharma. and Bio. Sci. 2(1):313-320.

Grubben, G.H.J., J.S. Siemonsma and K. Piluek. 1994. An Introduction, p.17-54.

In J.S. Siemonsma and K. Piluek (Eds.). Vegetables: Plant Resources of

South-East Asia 8. Prosea Foundation. Bogor.

Handayani, R. 2012. Keragaman Mangga Cengkir Di Kabupaten Indramayu.

Skripsi. Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam, IPB. Bogor. 17 hal.

Harborne, J.B. 2006. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis

Tumbuhan (diterjemahkan dari : Phytochemical Methods, penerjemah : K.

Padmawinata dan I. Soediro). Penerbit ITB. Bandung. 354 hal.

Holmboe-Ottensen. 2010. Increased levels of bioactive compounds in organically

grown food plants, possible health effects? Proceedings from a

symposium. The Norwegian Academy of Science and Letters. Oslo. 236-

253.

IPGRI. 2006. Descriptors for Mango (Mangifera indica). International Plant

Genetic Resources Institute. Rome. 60 p.

Page 57: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

46

Jananie, R.K, V. Priya and K. Vijayalakshmi. 2011. Determination of bioactive

components of cynodon dactylon by GC-MS analysis. New York Sci. J.

4(4):16-20.

Johnson, R.A. and D.W. Wichern. 2007. Applied Multivariate Statistical

Analysis. Pearson. New Jersey. 773 p.

Kanwal, Q., I. Hussain, H.L. Siddiqui and A. Javaid. 2009. Flavonoids from

mango leaves with antibacterial activity. J. Serbian Chem. Soc.

74(12):1389–1399.

Kawpoomhae, K., M. Sukma, T. Ngawhirunpat, P. Opanasopit and A.

Sripattanaporn. 2010. Antioxidant and neuroprotective effects of

standardized extracts of Mangifera indica leaf. Thai J. Pharm. Sci. 34:32-

43.

Kintzios, S.E. and M.G. Barberaki. 2004. Plants and cancer, p.15-34. In S.E.

Kintzios and M. G. Barberaki (Eds.). Plant That Fight Cancer. CRC Press.

Florida.

Kohel, R.J. and J. Yu. 2002. Molecular characterization of Gossypium germplasm

for cotton improvement, p.67-75. In J.M.M. Engels, V.R. Rao, A.H.D

Brown and M.T. Jackson (Eds.). Managing Plant Genetic Diversity. CABI

Publishing. Rome.

Kris-Etherton, P.M., K.D. Hecker, A. Bonanome, S.M. Coval, A.E. Binkoski,

K.F. Hilpert, A.E. Griel and T.D Etherton. 2002. Bioactive compounds in

foods: their role in the prevention of cardiovascular disease and cancer.

Am. J. Med. 113(9):71-88.

Levetin, E. and K. McMahon. 2006. Plants and Society. 4th

edition. McGraw-Hill.

New York. 524 p.

Ling, L.T., A.K. Radhakrishnan, T. Subramaniam, H.M. Cheng and U.D.

Palanisamy. 2010. Assessment of antioxidant capacity and cytotoxicity of

selected malaysian plants. Mol. 15:2139-2151.

Madej, K. and M.W. Niakiewicz. 2002. Aplication of capillary electrophoresis to

analysis of tricyclic psychotropic drugs. Problems of Forensic Sci. 52:52-

63.

Miswar, Z.F., Sukarmin dan F. Ihsan. 2012. Teknik karakterisasi kuantitatif

beberapa aksesi nenas. Bulletin Teknik Pertanian 17(1):10-13.

Masibo, M. and Q. He. 2009. In vitro antimicrobial activity and the major

polyphenol in leaf extract of Mangifera indica L. Malay. J. Microbiol.

5(2):73-80.

Page 58: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

47

Morsi, R.M.Y., N.R. El-Tahan and A.M.A. El-Hadad. 2010. Effect of aqueous

extract Mangifera indica leaves, as functional foods. J. Appl. Sci. Res.

6(6):712-721.

Murningsih, T. 2009. Studi fitokimia Baeckea frutescens L: pengaruh faktor

lingkungan terhadap komposisi kimia minyak atsiri. Berita Biologi

9(5):569-576.

Muslim, A. 2011. Seleksi Peubah dengan Analisis Komponen Utama dan

Procrustes. Tesis. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 100 hal.

Nakasone, H.Y. and R.E. Paull. 1998. Tropical fruits. CABI Publishing.

Cambridge. 523 p.

Okuno, F. and S. Fukuoka. 2002. An enhancement strategy for rice germplasm:

DNA marker-assisted identification of beneficial QTL for resistance to

rice blast, p.301-306. In J.M.M. Engels, V.R. Rao, A.H.D Brown and M.T.

Jackson (Eds.). Managing Plant Genetic Diversity. CABI Publishing.

Rome.

Putrasamedja, S. 2005. Eksplorasi dan koleksi sayuran indigenous di Kabupaten

Karawang, Purwakarta, dan Subang. Buletin Plasma Nutfah 11(1):16-20.

Raman, B.V, L.A. Samuel, M.P Pardha, B.N. Rao, A.N.V. Krishna, M. Sudhakar

and T.M. Radhakrishnan. 2012. Antibacterial, antioksidant activity and

GC-MS analysis of Eupatorium odoratum. Asian J. Pharma. and Clinical

Res. 5(2):99-106.

Rebin, S. Purnomo, S. Hosni dan A.R. Effendi. 2002. Evaluasi dan seleksi

varietas mangga koleksi di Cukurgondang untuk karakter unggul mutu

buah dan efisiensi lahan. J. Hort. 12(1):1-10.

Rubatzky, V.E. dan M. Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia: prinsip, produksi dan

gizi (diterjemahkan dari : World Vegetables: Principles, Production, and

Nutritive Values, penerjemah : C. Herison). Penerbit ITB. Bandung. 313

hal.

Sell, C.S. 2003. A Fragrant Introduction to Terpenoid Chemistry. The Royal

Society of Chemistry. Cambridge. 410 p.

Selvamangai, C. and A. Bhaskar. 2012. GC-MS analysis of phytocomponents in

the methanolic extract of Eupatorium triplinerve. Asia Pasific J. Trop.

Biomed. 1-4.

Simamora, B. 2005. Analisis Multivariate Pemasaran. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta. 345 hal.

Page 59: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

48

Siswadi, A. Muslim and T. Bakhtiar. 2011. Variable selection using principal

component and procutes analyses and its application in educational data. J.

Asian Sci. Res. 2(12):856-865.

Soetiarso, T.A. 2010a. Sayuran Indigenous alternatif sumber pangan bernilai gizi

tinggi. IPTEK Hortikultura (6):5-10.

Soetiarso, T. A. 2010b. Persepsi dan preferensi konsumen terhadap atribut produk

beberapa jenis sayuran minor. J. Hort. (3):299-312.

Suryadi dan Kusmana. 2004. Mengenal Sayuran Indijenes. Balai Penelitian

Tanaman Sayuran. Lembang. 35 hal.

Verpoorte, R. 2000. Secondary metabolism, p.1-29. In R. Verpoorte and A.W.

Alfermann (Eds.). Metabolic Engineering of Plant Secondary Metabolism.

Kluwer Academic Publisher. London.

Page 60: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

LAMPIRAN

Page 61: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

50

Lampiran 1. Lembar pertanyaan wawancara untuk mengetahui persepsi

masyarakat

KUISIONER PENELITIAN

DEPARTEMEN AGRNOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Nama Responden :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pekerjaan :

Jumlah Anggota Keluarga :

Alamat :

Desa :

Kecamatan :

Wilayah Kab./Kota :

Kuesioner Berikan tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang sesuai dengan pilihan anda

1. Mengapa anda menyukai mengonsumsi pucuk kemang

( ) rasanya enak

( ) Sudah terbiasa dari kecil

( ) untuk memperoleh khasiatnya

2. Siapa saja yang mengonsumsi pucuk kemang di keluarga anda

( ) Saya sendiri

( ) orang tua

( ) anak-anak

( ) semua anggota keluarga

3. Kemudahan Menemukan Pucuk Kemang

( ) Sangat Mudah

( ) Mudah

( ) Sulit

( ) Sangat Sulit

Page 62: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

51

4. Cara memperoleh pucuk kemang

( ) Membeli di pasar

( ) Membeli di warung

( ) Memetik dari pohonnya

( ) lainnya...

5. Frekuensi mengonsumsi pucuk kemang

( ) Setiap Hari

( ) Setiap Minggu Sekali

( ) Setiap Bulan Sekali

( ) Kadang-kadang

6. Dampak dari mengonsumsi pucuk kemang

( ) Tidak Ada

( ) Tidak Terasa

( ) Menyehatkan

( ) Terdapat efek samping

Deskripsikan

7. Cara mengonsumsi pucuk kemang yang biasa anda lakukan

( ) dilalap

( ) direbus

( ) ditumis

( ) lainnya...

8. Berapa harga pucuk kemang yang biasa anda beli?

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

9. Jika perlu dikembangkan sayuran tersebut, bagian manakah yang perlu dikembangkan?

( ) ukuran yang dibesarkan

( ) warna yang lebih menarik

( ) rasa yang lebih enak

( ) Kandungan Nutrisi

( ) Kandungan bioaktif

10. Berapa banyak pucuk kemang yang biasa dikonsumsi dalam satu kali makan?

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

Page 63: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

52

Lampiran 2. Tinggi tanaman dan agroekosistem lokasi tumbuh tanaman kemang

di Bogor

Aksesi Tinggi

Tanaman (m)

Altitude

Tumbuh (m) Latitude Longitude Habitat

A1P1 18.13 172 6o32'28.66"S 106

o42'37.60"E Kebun kopi,

pinggir sungai

A1P2 5.2 186 6o32'28.09"S 106

o42'38.30"E Pinggir sungai

A1P3 16.37 182.5 6o32'22.81"S 106

o42'39.78"E Ladang, kebun

A1P4 7.74 186 6o32'27.20"S 106

o42'48.28"E Pinggir jalan

A1P5 10.42 158.5 6o32'27.95"S 106

o42'48.28"E Backyard,

pinggir sungai

A1P6 9.2 178.5 6o32'38.53"S 106

o42'52.78"E Backyar, pinggir

sungai

A1P7 8.76 175.5 6o32'38.53"S 106

o42'53.61"E Lapang

A1P8 4.1 213 6o32'23.00"S 106

o43'12.36"E Sawah, pinggir

sungai

A1P9 4.7 184 6o32'17.53"S 106

o43'26.60"E Backyard,

pinggir sungai

A1P10 7.67 196.5 6o32'27.26"S 106

o42'36.91”E Samping kebun

kopi, pinggir

jalan

A2P1 8.91 228 6o33'12.57"S 106

o43'17.32"E Lapang

A2P2 2.45 215 6o33'23.20"S 106

o43'34.88"E Pinggir jalan

A2P3 6.32 230 6o33'35.82"S 106

o43'47.94"E Pinggir jalan

A2P4 5.3 220 6o33'35.64"S 106

o43'48.23"E Pinggir jalan

A2P5 5.98 234.5 6o33'35.83"S 106

o43'48.20"E Pinggir jalan

A2P6 10.32 222 6o33'35.76"S 106

o43'48.83"E Pinggir jalan

A2P7 7.45 202 6o33'38.38"S 106

o44'06.06"E Pinggir

jalan,pinggir kali

A2P8 17.71 122.5 6o34'24.52"S 106

o44'25.12"E Pinggir

sawah,kali

A2P9 15.65 213 6o34'04.90"S 106

o43'52.56"E Backyard

A2P10 14.39 183.5 6o33'10.93"S 106

o43'52.56"E Lapang

A3P1 12.71 225 6o29'40.48"S 106

o44'55.49"E Backyard

A3P2 15.49 172.5 6o29'44.76"S 106

o45'11.88"E Semak

A3P3 8.77 172 6o29'46.21"S 106

o45'11.43"E Semak

A3P4 7.68 161 6o29'45.38"S 106

o45'12.00"E Semak

A3P5 8.92 154.5 6o29'45.33"S 106

o45'12.15"E Semak

A3P6 5.88 196.5 6o32'02.15"S 106

o45'40.05"E Pinggir kali,

pinggir empang

A3P7 9.03 199 6o32'50.56"S 106

o45'37.46"E Pekarangan

A3P8 26.8 172.5 6o29'56.50"S 106

o45'13.72"E Pinggir bukit

A3P9 11.09 194.5 6o29'54.61"S 106

o45'15.30"E Pinggir sawah

A3P10 11.04 164.5 6o29'55.35"S 106

o45'25.30"E Pinggir ladang

A4P1 6.91 204 6o34'18.82"S 106

o37'38.57"E Pinggir

kali,sawah

A4P2 8.63 214 6o35'59.46"S 106

o36'52.80"E Pinggir kali

A4P3 10.45 196.5 6o34'00.02"S 106

o36'51.25"E Pinggir sungai

A4P4 7.84 215.5 6o33'57.61"S 106

o36'50.71"E Backyard

Page 64: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

53

Lampiran 2. Lanjutan…

Aksesi

Tinggi

Tanaman (m)

Altitude

Tumbuh (m) Latitude Longitude Habitat

A4P5 7.91 207.5 6o33'58.02"S 106

o36'53.65"E Pinggir sungai

A4P6 10.01 176.5 6o33'59.08"S 106

o36'52.60"E Hutan

A4P7 12.01 210 6o33'58.79"S 106

o36'53.68"E Hutan

A4P8 11.26 224 6o33'58.37"S 106

o36'53.34"E Pinggir sungai

A4P9 9.67 203.5 6o33'59.29"S 106

o36'53.65"E Hutan

A4P10 14.65 215 6o34'00.38"S 106

o36'54.86"E Bukit

A5P1 9.95 187.5 6o33'20.84"S 106

o42'10.85”E Bukit, kuburan

A5P2 8.95 260.5 6o35'23.60"S 106

o42'12.59"E Pinggir empang

A5P3 8.12 273.5 6o35'25.16"S 106

o42'10.03"E Backyard

A5P4 4.41 261.5 6o35'29.99"S 106

o42'58.28"E Backyard

A5P5 7.7 219.5 6o35'24.20"S 106

o42'13.29"E Tebing pinggir

jalan

A5P6 6.64 177 6o33'47.84"S 106

o43'21.73"E Pinggir sungai

A5P7 13.9 193 6o33'47.74"S 106

o43'21.74"E Pinggir sungai

A5P8 6.16 202 6o33'47.53"S 106

o43'21.55"E Pinggir sungai

A5P9 13.39 217 6o34'51.56"S 106

o43'18.92"E Pinggir empang

A5P10 8.63 223.5 6o34'51.77"S 106

o43'19.32"E Pinggir empang

A6P1 12.1 286 6o35'57.15"S 106

o42'14.23"E Pinggir sungai

A6P2 5.3 280 6o35'57.00"S 106

o42'14.48"E Ladang

A6P3 5.72 295.5 6o36'07.33"S 106

o42'10.97"E Pinggir sungai

A6P4 11.42 442 6o37'36.48"S 106

o41'35.59"E Sawah

A6P5 11.91 303.5 6o36'17.40"S 106

o42'07.97"E Pinggir sungai

A6P6 14.72 300.5 6o36'11.35"S 106

o42'11.22"E Pinggir sungai

A6P7 9.39 303.5 6o36'11.35"S 106

o42'11.22"E Pingggir sungai

A6P8 14.42 293 6o36'11.14"S 106

o42'11.60"E Pinggir sungai

A6P9 5.3 298 6o36'11.87"S 106

o42'11.78"E Pinggir sungai

A6P10 7.87 297.5 6o36'13.24"S 106

o42'10.64"E Pinggir sungai

Page 65: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

54

Lampiran 3. Peta lokasi koordinat aksesi tanaman kemang

Page 66: KARAKTERISASI, KANDUNGAN BIOAKTIF DAN PERSEPSI … · Senyawa bioaktif pada pucuk kemang dapat dikelompokkan menjadi kelompok fenol, asam lemak, terpenoid, steroid, amina, alkohol,

55

Lampiran 4. Persentase ciri morfologi 60 pohon kemang di 6 kecamatan

Kabupaten Bogor

Karakter

Morfologi

Kecamatan

Rancabungur Dramaga Kemang Leuwiliang Ciampea Tenjolaya

%

BDA

(Bentuk Daun) 1 - - - - 50 -

2 10 10 - 10 10 10

3 10

10 10 - 10

4 40 70 50 50 40 60

5 40 - 10 - - 10

6 - 20 30 30 - 10

UDA

(Bentuk Ujung

Daun)

1 40 50 10 20 - 10

2 40 40 60 30 30 20

3 20 10 30 50 70 70

PDA

(Bentuk

Pangkal Daun)

1 100 70 100 100 100 100

2 - 10 - - - -

3 - 20 - - - -

MDA

(Margin Daun) 1 20 - - 30 20 20

2 80 100 10 70 80 80

PND

(Panjang

Daun)

1 20 30 30 20 20 -

2 10 40 50 30 50 40

3 40 20 10 40 10 30

4 10 10 10 10 10 30

5 20 - - - 10 -

LBA

(Lebar Daun) 1 40 50 70 40 50 30

2 60 50 30 50 40 60

3 - - - 10 10 -

5 - - - - - 10

BTA

(Bentuk

Tajuk)

1 20 10 60 50 10 30

2

40 10 20 50 20

3 40 20 20 20 10 30

4 40 20 10 10 30 20

TGH

(Tree Growth

Habit)

1 50 40 30 30 50 40

2 30 40 40 40 40 50

3 20 20 30 30 10 10

TMF

(Tempat

Muncul Flush)

1 70 50 70 80 60 60

3 30 50 30 20 40 40

KCA

(Kondisi

Cabang)

1 10 - - - - 20

2 90 100 100 100 100 80

WBA

(Warna

Batang)

1 40 60 60 30 40 40

2 - 10 20 40 20 10

3 60 30 20 30 40 50