Upload
sania-rahawarin
View
54
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
arang aktif
Citation preview
Karbon aktif berbentuk kristal mikro karbon grafit yang pori-porinya telah mengalami
pengembangan kemampuan untuk mengadsorpsi gas dan uap dari campuran gas dan zat-zat yang
tidak larut atau yang terdispersi dalam cairan (Roy 1985). Luas permukaan, dimensi, dan
distribusi karbon aktif bergantung pada bahan baku, pengarangan, dan proses aktivasi.
Berdasarkan ukuran porinya, ukuran pori karbon aktif diklasifikasikan menjadi 3, yaitu
mikropori (diameter <2 nm), mesopori (diameter 2–50 nm), dan makropori (diameter >50 nm)
(Baker 1997). Baker FS, Miller CE, Repik AJ, Tollens ED. 1997. Activated carbon. Di dalam:
Ruthven DM, editor. Encyclopedia of Separation Technology, Volume 1 (A kirk-Othmer
Encyclopedia). New York: J Wiley.
Setyaningsih H. 1995. Pengolahan limbah batik dengan proses kimia dan adsorpsi karbon aktif [tesis]. Jakarta: Program Pascasarjana, Universitas Indonesia.
membedakan karbon aktif menjadi 2 berdasarkan fungsinya, yaitu Karbon adsorben gas (gas
adsorbent carbon): Jenis arang ini digunakan untuk mengadsorpsi kotoran berupa gas. Pori-pori
yang terdapat pada karbon aktif jenis ini tergolong mikropori yang menyebabkan molekul gas
akan mampu melewatinya, tetapi molekul dari cairan tidak bisa melewatinya. Karbon aktif jenis
ini dapat ditemui pada karbon tempurung kelapa. Selanjutnya adalah karbon fasa cair (liquid-
phase carbon). Karbon aktif jenis ini digunakan untuk mengadsorpai kotoran atau zat yang tidak
diinginkan dari cairan atau larutan. Jenis pori-pori dari karbon aktif ini adalah makropori yang
memungkinkan molekul berukuran besar untuk masuk. Karbon jenis ini biasanya berasal dari
batu bara, misalnya ampas tebu dan sekam padi.
Aktivasi adalah perubahan fisik berupa peningkatan luas permukaan karbon aktif dengan
penghilangan hidrokarbon. Ada dua macam aktifasi, yaitu aktivasi fisika dan kimia. Aktivasi
kimia dilakukan dengan merendam karbon dalam H3PO4, ZnCl2, NH4Cl, dan AlCl3 sedangkan
aktivasi fisika menggunakan gas pengoksidasi seperti udara, uap air atau CO2.
Adsorbsi adalah gejala pengumpulan molekul-molekul suatu zat pada permukaan zat lain, sebagai
akibat dari ketidakjenuhan gaya-gaya pada permukaaan zat tersebut. Untuk proses adsorpsi dalam
larutan, jumlah zat teradsorpsi tergantung pada beberapa faktor, yaitu :
a. Jenis adsorben
b.Jenis adsorbat
c. Luas permukaan adsorben
d. Konsentrasi zat terlarut
e. Temperatur
Bagi suatu sistem adsorbsi tertentu, hubungan antara banyaknya zat yang teradsorpsi persatuan luas
atau persatuan berat adsorben dengan konsentrasi yang teradsorpsi pada temperatur tertentu disebut
dengan isoterm adsorbsi ini dinyatakan sebagai:
x/m = k. Cn.........................................................................................................(1)
dalam hal ini :
x = jumlah zat teradsorbsi (gram)
m = jumlah adsorben (gram)
C = konsentrasi zat terlarut dalam larutan, setelah tercapai kesetimbangan adsorpsi
k dan n = tetapan, maka persamaan (1) menjadi :
log x/m = log k + n log c................................................................................(2)
persamaan ini mengungkapkan bahwa bila suatu proses adsorbsi menuruti isoterm Freundlich, maka
aluran log x/m terhadap log C akan merupakan garis lurus. Dari garis dapat dievaluasi tetapan k dan
n. (Sri Wahyuni, 2013).
Wahyuni, Sri. 2013. Diktat Petunjuk Praktikum Kimia Fisik. Semarang: Universitas Negeri Semarang.