11
Kasus 1 PT. Toko Rekso adalah sebuah jaringan pusat pembelanjaan yang member diskon yang besar. Perusahaan ini berkembang dari 6 menjadi 43 lantai dengan meminjam dana dari beberapa lembaga keuangan yang besar dan penawaran umum untuk saham biasa. Pemeriksaan terakhir mengungkapkan PT Toko Rekso memiliki lebih saji pandapatan bersih yang cukup material nilainya. Hal ini disebabkan karena kurang saji utang dan mencatat pemberi kredit fiktif yang kemudian mengurangi utang. Investigasi bapepam-LK sangat penting bagi bukti yang dikumpulkan KAP mengaudit PT Toko Rekso, Marjono, Rachmadi dan Rekan, dalam menguji utang dan penyuplai kredit. Berikut ini adalah penjelasan beberapa pemberi kredit fiktif dan jumlah yang tidak tercatat dalam akun utang, dan juga prosedur audit. 1. PT Iklan Erika Credits-PT Toko Rekso membuat pengaturan dengan beberapa pemasok untuk berbagi biaya iklan untuk barang pemasok. Pengaturan biasanya disetujui di muka oleh pemasok dan didukung bukti penempatan iklan. PT Toko Rekso memilih 4 sample dari 1100 pos untuk konfirmasi langsung. Satu hal dikonfirmasi lewat telepon, satu ditelusuri melalui tanda terima kas, satu kepada memo kredit pemasok untuk bagian jumlah dan tanda terima kas, dan satu untuk memo kredit pemasok. Dua jumlah yang dikonfirmasikan berbeda dengan jumlah pada daftar, tapi auditor tidak mencari penjelasan untuk operbedaan ini karena jumlah yang tidak material. Sisa kredit yang diuji dengan memilih 20 kredit (satu atau duandari setiap halaman dalam daftar). Dua belas kredit didukung dengan mengeksaminasi iklan yang sudah dipasang, dan delapan diddukung oleh memo debit PT TOko Rekso yang menagih pemasok dengan biaya promosi. 2. PT. Surya Distribusi Credits-PT Toko Rekso membuat 28 memo kredit fiktif dengan total Rp275.000.000,- dari PT Surya Distribusi, penyuplai utama barang kesehatan dan kecantikan untuk PT. Toko Rekso. Pengendali PT Toko Rekso awalnya mengatakan pada auditor kalau kredit ini untuk barang retur, lalu mengatakan ada diskon volume, dan akhirnya mengatakan ada pembayaran sehingga PT Toko Rekso akan berlanjut menggunakan PT. Surya Distribusi sebagai penyuplai. Seorang staf audit Marjono, Rachmadi & Rekan menyimpulkan pembayaran Rp 275.000.000

KASUS BUKTI DAN PROGRAM AUDIT.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KASUS BUKTI DAN PROGRAM AUDIT.pdf

Kasus 1

PT. Toko Rekso adalah sebuah jaringan pusat pembelanjaan yang member diskon yang besar.

Perusahaan ini berkembang dari 6 menjadi 43 lantai dengan meminjam dana dari beberapa

lembaga keuangan yang besar dan penawaran umum untuk saham biasa. Pemeriksaan terakhir

mengungkapkan PT Toko Rekso memiliki lebih saji pandapatan bersih yang cukup material

nilainya. Hal ini disebabkan karena kurang saji utang dan mencatat pemberi kredit fiktif yang

kemudian mengurangi utang. Investigasi bapepam-LK sangat penting bagi bukti yang

dikumpulkan KAP mengaudit PT Toko Rekso, Marjono, Rachmadi dan Rekan, dalam menguji

utang dan penyuplai kredit.

Berikut ini adalah penjelasan beberapa pemberi kredit fiktif dan jumlah yang tidak tercatat dalam

akun utang, dan juga prosedur audit.

1. PT Iklan Erika Credits-PT Toko Rekso membuat pengaturan dengan beberapa

pemasok untuk berbagi biaya iklan untuk barang pemasok. Pengaturan biasanya

disetujui di muka oleh pemasok dan didukung bukti penempatan iklan. PT Toko

Rekso memilih 4 sample dari 1100 pos untuk konfirmasi langsung. Satu hal

dikonfirmasi lewat telepon, satu ditelusuri melalui tanda terima kas, satu kepada

memo kredit pemasok untuk bagian jumlah dan tanda terima kas, dan satu untuk

memo kredit pemasok. Dua jumlah yang dikonfirmasikan berbeda dengan jumlah

pada daftar, tapi auditor tidak mencari penjelasan untuk operbedaan ini karena jumlah

yang tidak material. Sisa kredit yang diuji dengan memilih 20 kredit (satu atau

duandari setiap halaman dalam daftar). Dua belas kredit didukung dengan

mengeksaminasi iklan yang sudah dipasang, dan delapan diddukung oleh memo debit

PT TOko Rekso yang menagih pemasok dengan biaya promosi.

2. PT. Surya Distribusi Credits-PT Toko Rekso membuat 28 memo kredit fiktif dengan

total Rp275.000.000,- dari PT Surya Distribusi, penyuplai utama barang kesehatan

dan kecantikan untuk PT. Toko Rekso. Pengendali PT Toko Rekso awalnya

mengatakan pada auditor kalau kredit ini untuk barang retur, lalu mengatakan ada

diskon volume, dan akhirnya mengatakan ada pembayaran sehingga PT Toko Rekso

akan berlanjut menggunakan PT. Surya Distribusi sebagai penyuplai. Seorang staf

audit Marjono, Rachmadi & Rekan menyimpulkan pembayaran Rp 275.000.000

Page 2: KASUS BUKTI DAN PROGRAM AUDIT.pdf

untuk menjaga bisnis PT Toko Rekso adalah terlalu besar dan tidak masuk akan

secara ekonomis.

Memo kredit menunjukan bahwa kredit ini untuk barang rusak, rabat volume dan

belanja iklan. KAP lalu meminta konfirmasi kredit. Sebagai balasan, Johan Suariana,

presiden PT Toko Rekso Stores menyambungkan dengan Monty Anugerah, presiden

PT Surya Distribusi dan menyerahkan telepon staff auditor. Namun kenyataannya

telepon dilakukan oleh pegawai Monty dan mengkonfirmasi secara lisan kredit

tersebut. PT Toko Rekso menolak untuk membiarkan MArjono, Rachmadi, & Rekan

mendapatkan konfirmasi tertulis yang mendukung kredit. Walaupun staf auditor

meragukan validitas kredit, partner audit, Markus Surianto, menerima kredit

berdasarkan memo kredit, konfirmasi telepon mengenai kredit dan pernyataan lisan

pegawai PT Toko Rekso.

3. PT Rianto Sejahtera Credit-Rp 130.000.000 dalam kredit berdasarkan 35 memo kredit

dari PT Rianto Sejahtera, dimaksudkan untuk pengembalian kelebihan stok brang dari

beberapa took PT Toko Rekso. Seorang staff auditor Marjono, Rachmadi & Rekan

mencatat bahwa ukuran kredit dan memo kredit diberi tnggal tepat setelah akhir

tahun. Ia lebih jauh menemukan bahwa sebuah kalimat dalam memo kredit dari PT

Rianto Sejahtera telah dihapus dengan sengaja menggunakan penghapus tinta. Saat

dihadapkan dibawah cahaya akuntan bisa membaca tulisan yang ditutup itu, “jangan

dicatat sampai barang diterima.” Staff auditor lalu memanggil Agus Rianto bendahara

PT Rianto Sejahtera, dan lalu diberitahu kalau barang senilai Rp 130.000.000 belum

dikembalikan, sehingga tidak berhutang kepada PT. TOko Rekso oleh PT. Rianto

Sejahtera. Johan menasihati Markus, partner audit bahwa ia sudah bicara dengan

Agus Rianto, yang mengklaim sudah disalahpahami oleh staff auditor. Johan berkata

kepada Markus jangan ada yang menelpon Agus Rianto untuk memverifikasi jumlah

karena tuntutan penundaan antara PT Toko Rekso dan PT Rianto Sejahtera.

4. Akun Utang Akrual-Marjono, Rachmadi & Rekan menugaskan seorang senior

dengan pengalaman bidang ritel untuk mengaudit utang. Walaupun PT Toko Rekso

memiliki pengendalian internal yang buruk, Marjono, Rachmadi, & Rekan memilih

50 sample untuk mengkonfirmasi beberapa ribu pemasok yang berbisnis dengan PT

Toko Rekso. Lalu didapatkan 27 respons dan 21 diantaranya terkait dengan catatan

Page 3: KASUS BUKTI DAN PROGRAM AUDIT.pdf

PT TOko Rekso. Pengujian ini menunjukan adanya liabilitas yang tidak tercatat

senilai sekitar Rp 290.000.000 ketika diproyeksikan terhadap populasi akun utang.

Namun, investigasi mengungkapkan bahwa presiden PT Toko Rekso menelpon

beberapa pemasok yang telah menerima permintaan konfirmasi dari Marjono,

Rachmadi & Rekan mengatakan pada mereka bagaimana cara menjawab permintaan

itu.

Marjono, Rachmadi & Rekan juga menjalankan tes pisah batas pembelian dengan

melakukan vouching faktur utang yang diterima 9 minggu setelah akhir periode

pembukuan. Tujuan tes ini mengindetifikasi faktur yang diterima setelah akhir

periode pembukuan yang seharusnya dicatat pada utang. 30% sampel

(Rp160.000.000) ditemukan terkait dengan tahun sebelumnya menandakan adanya

potensi liabilitas tidak tercatat sekitar Rp 500.000.000. KAP dan PT Toko Rekso

akhirnya menyetujui untuk melakukan penyesuaian untuk meningkatkan akun utang

sebesar Rp 260.000.000.

Diminta

Identifikasi kekurangan (defisiensi) dari kecukupan dan kesesuaian bukti yang dikumpulkan

dalam audit akun utang PT Toko Rekso.

Kasus 2

11.37 Gugan Juhana seorang CPA, telah menjadi partner yang mengurusi audit PT Merdeka

Global, sebuah perusahaan nonpublic, selama 13 tahun. PT Merdeka Global memiliki

pertumbuhan luar biasa dan menguntungkan dalam decade sebelumnya, terutama sebagai hasil

atas kepemimpinan yang sangat bagus

Bagus dari Lodewijk Raya dan beberapa direktur yang kompeten. Gagan selalu menikmati

hubungan yang dekat dengan perusahaan dan bangga atas dirinya karena telah membuat

beberapa komentar yang konstruktif selama tahun-tahun yang telah membantu kesuksesan KAP.

Beberapa kali dalam beberapa tahun lalu, KAP Gagan telah berpikir merotasi tim audit yang

berbeda pada kontrak kerja ini, tapi hal ini ditentang oleh Gagan dan Lodewijk.

Page 4: KASUS BUKTI DAN PROGRAM AUDIT.pdf

Untuk tahun-tahun pertama audit, pengendalian internal tidak cukup dan personal akuntansi juga

tidak cukup kualifikasi untuk tanggung jawab mereka. Bukti audit yang luas dibutuhkan selama

audit, ayat jurnal penyesuaian amat banyak dan penting. Bagaimanapun, karena upaya dari

Gagan secara terus menerus, pengendalian internal berkembang secara perlahan dan pegawai

yang berkompeten diperkerjakan. Dalam tahun-tahun belakangan, biasanya tidak terdapat

penyesuaian audit yang diperlukan, dan luas dari akumulasi bukti secara perlahan-lahan

dikurangi. Selama 3 tahun terakhir Gagan telah bisa menghabiskan sedikit waktu untuk audit

karena relative lebih gampang menjalankan audit dan perusahaan yang disebut sangat kooperatif.

Dalam audit tahun berjalan, Gagan memutuskan bahwa total anggaran waktu untuk kontrak kerja

tersbeut harus dijaga agar sama dengan tahun berjalan. Senior auditor yang bertugas, Paul

Warsito merupakan orang baru dalam posisi tersebut namun sangat kompeten, ia memiliki

reputasi sebagai seorang yang mampu menghemat anggaran waktu. Fakta bahwa PT Merdeka

baru-baru ini telah mendapatkan sebuah divisi baru melalui proses merger kemungkinan akan

menambah anggaran waktu, namun efisiensi yang akan dijalankan paul dapat mengompensasi

hal tersebut.

Pengujian interim atas pengendalian memakan waktu yanglebih banyak dari pada yang

diperkirakan karena penugasan bbeberapa asisten baru, perubahan dalam system akuntansi untuk

mengomputerisasikan system persediaan dan catatan-catatan akuntansi lainnya, perubahan dalam

personil akuntansi serta adanya beberapa kesalahan baru dalam pengujian system tersebut.

Namun demikian, baik Gagan maupun Paul tidak ada yang memperhatikan deficit anggaran,

karena mereka dapat dengan mdah membuat perbedaan diakhir tahun.

Diakhir tahun, Paul ditugaskan untuk bertanggung jawab terhadap persediaan untuk asisten yang

juga belum memiliki dalam pengalaman dalam mengaudit sebelumnya namun merupakan orang

yang competen dan sangat cepat dalam bekerja. Meskipun nilai total persediaan meningkat, ia

mengurangi ukuran sampel dari tahun-tahun sebelumnya karena terdapat bebberapa kesalahan

ditahun sbeelumnya. Ia menemukan beberapa unsure dalam sampel yang ternyata lebih saji

sebagai akibat dari kesalahan dalam harga dan keusangan, namun gabungan semua kesalahan

dalam sampel tidak material. Ia menyelesaikan pengujian dalam waktu yang 25% persen lebih

Page 5: KASUS BUKTI DAN PROGRAM AUDIT.pdf

sedikit dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hanya terdapat beberapa ayat jurnal

penyesuaian untuk tahun berjalan, dana hanya dua diantaranya yang material. Gagan sangat

senang dengan hasilnya dan menulis surat khusus pada Paul dan asisten persediaannya yang

berisi pujian pada mereka atas audit yang telah mereka lakukan.

Enam bulan kemudian, Gagan menerima panggilan telpon dari Lodewijk dan dia diberitahukan

bahwa perusahaan yang ia audit sekarang ini sedang dalam masalah keuangan yang serius.

Penyidikan berikutnya membongkar fakta bahwa persediaan telah lebih saji secara sinifikan

(khususnya untuk persediaan di divisi baru tersebut), kesalahan dalam harga sebagai akibat dari

adanya system computer baru, dan masuknya persediaan yang tidak pernah ada dalam daftar

persediaan akhir. Controller yang baru dengan snegaja melebih sajikan persediaan untuk

mengompensasi pengurangan dalam volume penjualan dari tahun sebelumnya.

Diminta

a. Sebutkan kekurangan-kekurangan utama dalam audit tersbut dan jelaskan mengapa

mereka melakukan hal tersebut?

b. Apakah hal-hal yang seharusnya dilakukan Gagan dalam melakukan audit tersebut?

c. Jika KAP Gagan digugat oleh para kreditor, bagaimana kemungkinan besar hasil

gugatannya?

Page 6: KASUS BUKTI DAN PROGRAM AUDIT.pdf

JAWABAN

KASUS 1 PT. Toko Rekso

No Pemberi kredit fiktif

dan jumlah yang

tidak tercatat dalam

akun utang

Kekurangan

(Defisiensi) Dari

Kecukupan Dan

Kesesuaian Bukti

Penjelasan

1. PT Toko Rekso

meminjam uang

kepada PT Iklan Erika

Credits, untuk

membiayai iklan

pemasok. PT Toko

Rekso memiliki 1100

pemasok.

PT Toko Rekso

membuat daftar 114

halaman dari sekitar

1100 pemasok, untuk

mendukung kredit

iklan sebesar

Rp300.000.

Auditor memilih

sampel secara acak

tidak berdasarkan

nilai yang material.

(Para auditor PT Toko

Rekso memilih 4 sample

dari 1100 pos untuk

konfirmasi langsung.)

Konfirmasi yang

dilakukan auditor

kurang akurat karena

minim pengendalian.

(Satu hal dikonfirmasi

lewat telepon, satu

ditelusuri melalui tanda

terima kas, satu kepada

memo kredit pemasok

untuk bagian jumlah

dan tanda terima kas,

dan satu untuk memo

kredit pemasok.)

Konfirmasi hanya

menelusuri memo

Pemelihan sampel harus berdasarkan nilai

yang material dari saldo kredit masing-

masing pemasok.

Konfirmasi harus dilakukan dengan lisan

maupun tulisan kepihak pemasok

sekaligus menelusuri laporan kredit

pemasok. Laporan kredit pemasok itu

digunakan untuk membandingkan dengan

catatan kredit dari PT Toko Rekso.

Page 7: KASUS BUKTI DAN PROGRAM AUDIT.pdf

kredit yang dibuat

oleh PT Toko Rekso

2 PT Toko Rekso

membuat 28 memo

kredit fiktif dengan

total Rp275.000.000,-

dari PT Surya

Distribusi, penyuplai

utama barang

kesehatan dan

kecantikan untuk PT.

Toko Rekso.

Auditor tidak berlaku

sebagai pengendali

dalam proses audit.

Proses audit masih

dikendalikan oleh

kliennya (PT. Toko

Rekso), sehingga

auditor tidak mampu

memperoleh bukti

yang kuat untuk

mendukung proses

audit.

Auditor hanya

menerima memo

kredit, sedangkan

yang melakukan

konfirmasi memo

kredit itu tetap

dilakukan oleh

Presiden PT. Toko

Rekso dengan

memanipulasi

informasi.

(KAP lalu meminta

konfirmasi kredit.

Konfirmasi kredit harus sepenuhnya

dikendalikan oleh auditor untuk

mengkonfirmasi kredit ke pihak yang

bersangkutan.

Page 8: KASUS BUKTI DAN PROGRAM AUDIT.pdf

Sebagai balasan, Johan

Suariana, presiden PT

Toko Rekso Stores

menyambungkan

dengan Monty

Anugerah, presiden PT

Surya Distribusi dan

menyerahkan telepon

staff auditor. Namun

kenyataannya telepon

dilakukan oleh pegawai

Monty dan

mengkonfirmasi secara

lisan kredit tersebut.)

(PT Toko Rekso

menolak untuk

membiarkan MArjono,

Rachmadi, & Rekan

mendapatkan

konfirmasi tertulis yang

mendukung kredit.)

(Walaupun staf auditor

meragukan validitas

kredit, partner audit,

Markus Surianto,

menerima kredit

berdasarkan memo

kredit, konfirmasi

telepon mengenai kredit

Page 9: KASUS BUKTI DAN PROGRAM AUDIT.pdf

dan pernyataan lisan

pegawai PT Toko

Rekso.)

3 Rp 130.000.000 dalam

kredit berdasarkan 35

memo kredit dari PT

Rianto Sejahtera,

dimaksudkan untuk

pengembalian

kelebihan stok barang

dari beberapa toko PT

Toko Rekso.

Adanya kerja sama

antara PT Toko Rekso

dan PT Rianto

Sejahtera (Kreditor)

sehingga menghalangi

auditor untuk

memperoleh bukti audit

yang akurat; auditor

tidak bisa melakukan

konfirmasi langsung

kepada auditor karena

permintaan konfirmasi

ditolak oleh klien.

(sebuah kalimat dalam

memo kredit dari PT

Rianto Sejahtera telah

dihapus dengan

sengaja menggunakan

penghapus tinta.

“jangan dicatat sampai

barang diterima.”)

(Johan menasihati

Markus, partner audit

bahwa ia sudah bicara

Auditor tidak bisa memperoleh bukti audit

yang memadai.

Page 10: KASUS BUKTI DAN PROGRAM AUDIT.pdf

dengan Agus Rianto,

yang mengklaim sudah

disalahpahami oleh

staff auditor. Johan

berkata kepada Markus

jangan ada yang

menelpon Agus Rianto

untuk memverifikasi

jumlah karena tuntutan

penundaan antara PT

Toko Rekso dan PT

Rianto Sejahtera.)

4 Marjono, Rachmadi &

Rekan menugaskan

seorang senior dengan

pengalaman bidang

ritel untuk mengaudit

utang.

Tidak terdapat

kekurangan dalam

proses pengumpulan

bukti (menurut

kelompok kami).

Walaupun PT Toko Rekso memiliki

pengendalian internal yang buruk,

Marjono, Rachmadi, & Rekan memilih 50

sample untuk mengkonfirmasi beberapa

ribu pemasok yang berbisnis dengan PT

Toko Rekso. Lalu didapatkan 27 respons

dan 21 diantaranya terkait dengan catatan

PT TOko Rekso.

Marjono, Rachmadi & Rekan juga

menjalankan tes pisah batas pembelian

dengan melakukan vouching faktur utang

yang diterima 9 minggu setelah akhir

periode pembukuan.

30% sampel (Rp160.000.000) ditemukan

terkait dengan tahun sebelumnya

menandakan adanya potensi liabilitas

tidak tercatat sekitar Rp 500.000.000.

KAP dan PT Toko Rekso akhirnya

Page 11: KASUS BUKTI DAN PROGRAM AUDIT.pdf

menyetujui untuk melakukan penyesuaian

untuk meningkatkan akun utang sebesar

Rp 260.000.000.

JAWABAN

KASUS 2- Gugan Juhana seorang CPA, telah menjadi partner yang mengurusi audit PT

Merdeka Global, sebuah perusahaan nonpublic, selama 13 tahun. PT Merdeka Global memiliki

pertumbuhan luar biasa dan menguntungkan dalam decade sebelumnya, terutama sebagai hasil

atas kepemimpinan yang sangat bagus.

1. Kekurangan-kekurangan utama dalam audit

Hilangnya independensi auditor karena memiliki hubungan yang terlalu “dekat”

dengan klien.

Auditor ikut serta dalam memanipulasi laporan keuangan perusahaan

Auditor menjadikan perusahaan kliennya sebagai ladang bisnis bukan semata-mata

melakukan audit secara benar dan sesuai prosedur.

2. Hal-hal yang seharusnya dilakukan Gagan dalam melakukan audit

Sebagai auditor Gagan seharusnya melakukan pekerjaannya sesuai dengan kode

etik auditor

Gagan harus tetap professional dan independen dalam melakukan audit terlepas dari

kedekatannya dengan kliennya.

Gagan seharusnya menerima keputusan rotasi dari Kantor Akuntan Publik tempat

dia bekerja.

3. Jika KAP Gagan digugat oleh para kreditor; maka kemungkinan hasil gugatannya :

KAP Gagan menerima sanksi berupa pencabutan izin operasi KAP