34
i KATA PENGANTAR Bimbingan lanjutan merupakan kegiatan untuk membantu purnawidya setelah mengikuti Diklat dan kembali ketempat tugas atau ketempat usahanya agar dapat menjembatani kesenjangan antara hasil belajar dengan dinamika perkembangan permasalahan di lapangan. Sehingga, purnawidya dapat menerapkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang telah diperoleh selama mengikuti Diklat dalam situasi nyata di tempat tugas/pekerjaannya menjadi lebih baik. Laporan bimbingan lanjutan Diklat fasilitator tanaman organik berbasis kompetensi ini disusun dalam rangka menyajikan hasil bimbingan lanjutan di 7 (tujuh) kabupaten yaitu Kabupaten Bojonegoro, Blitar, Gresik, Gianyar, Alor, Timor Tengah Selatan (TTS) dan Kupang. Kami menyadari bahwa laporan bimbingan lanjutan Diklat teknis (tematik) di BP3K ini belum sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan masukan dan sumbang saran dari pembaca untuk perbaikan dan upaya tindak lanjut pelaksanaan kegiatan di masa yang akan datang. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusinya bagi penyelesaian laporan ini. Besar harapan kami, semoga laporan bimbingan lanjutan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Lawang, November 2016 Kepala Balai, Dr. Ir. Adang Warya, MM NIP. 19590722 198903 1 006.

KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

  • Upload
    ngocong

  • View
    233

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

i

KATA PENGANTAR

Bimbingan lanjutan merupakan kegiatan untuk membantu purnawidya setelah

mengikuti Diklat dan kembali ketempat tugas atau ketempat usahanya agar dapat

menjembatani kesenjangan antara hasil belajar dengan dinamika perkembangan

permasalahan di lapangan. Sehingga, purnawidya dapat menerapkan pengetahuan,

ketrampilan dan sikap yang telah diperoleh selama mengikuti Diklat dalam situasi nyata

di tempat tugas/pekerjaannya menjadi lebih baik.

Laporan bimbingan lanjutan Diklat fasilitator tanaman organik berbasis kompetensi

ini disusun dalam rangka menyajikan hasil bimbingan lanjutan di 7 (tujuh) kabupaten yaitu

Kabupaten Bojonegoro, Blitar, Gresik, Gianyar, Alor, Timor Tengah Selatan (TTS) dan

Kupang.

Kami menyadari bahwa laporan bimbingan lanjutan Diklat teknis (tematik) di BP3K

ini belum sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan masukan dan sumbang saran

dari pembaca untuk perbaikan dan upaya tindak lanjut pelaksanaan kegiatan di masa yang

akan datang. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan kontribusinya bagi penyelesaian laporan ini.

Besar harapan kami, semoga laporan bimbingan lanjutan ini dapat bermanfaat bagi

kita semua.

Lawang, November 2016

Kepala Balai,

Dr. Ir. Adang Warya, MM

NIP. 19590722 198903 1 006.

Page 2: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

ii

9611208 199003 2 008DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. iii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... iv

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Tujuan ...................................................................................................... 2

C. Output ..................................................................................................... 3

D. Benefit .................................................................................................... 3

BAB II. PELAKSANAAN ............................................................................ 5

A. Nama Kegiatan ....................................................................................... 5

B. Dasar Hukum .......................................................................................... 5

C. Sasaran ................................................................................................... 6

D. Waktu Pelaksanaan ............................................................................... 6

E. Organisasi Penyelenggara .................................................................... 6

F. Petugas/enumerator .............................................................................. 7

G. Materi Bimbingan lanjutan .................................................................. 8

H. Metode ................................................................................................... 9

I. Pembiayaan ............................................................................................. 10

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 11

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 29

A. Kesimpulan .............................................................................................. 29

B. Saran-saran ............................................................................................ 29

Page 3: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

iii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Daftar nama petugas/enumerator ............................................. 7

Tabel 2. Daftar materi bimbingan lanjutan pada masing-masing

kabupaten ....................................................................................... 8

Tabel 3. Hasil identifikasi masalah serta upaya pemecahan masalah

di Kabupaten Blitar ...................................................................... 13

Tabel 4. Rekapitulasi nilai pre test dan post test responden

bimbingan lanjutan di Kabupaten Gresik .................................. 17

Tabel 5. Rekapitulasi nilai pre test dan post test responden

bimbingan lanjutan di Kabupaten Gianyar ................................ 19

Tabel 6. Rekapitulasi nilai pre test dan post test responden

bimbingan lanjutan di Kabupaten Alor ...................................... 21

Tabel 7. Hasil identifikasi masalah di Kabupaten Timor Tengah

Selatan (TTS) ............................................................................... 23

Tabel 8. Rekapitulasi nilai pre test dan post test responden

bimbingan lanjutan di Kabupaten Timor Tengah Selatan

(TTS) .............................................................................................. 26

Page 4: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keputusan Penyelenggaraan Kegiatan Bimbingan

lanjutan Diklat teknis (tematik) di BP3K

Lampiran 2. Berita Acara Pelaksanaan Bimbingan lanjutan Masing-

masing Kabupaten

Lampiran 3. Materi bimbingan lanjutan di Kabupaten Bojonegoro

Lampiran 4. Materi bimbingan lanjutan di Kabupaten Blitar

Lampiran 5. Materi bimbingan lanjutan dan soal pre post test di

Kabupaten Gresik

Lampiran 6. Materi bimbingan lanjutan dan soal pre post test di

Kabupaten Gianyar

Lampiran 7. Materi bimbingan lanjutan dan soal pre post test di

Kabupaten Alor

Lampiran 8. Materi bimbingan lanjutan dan soal pre post test di

Kabupaten TTS

Lampiran 9. Materi bimbingan lanjutan di Kabupaten Kupang

Page 5: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

1

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyelenggaraan Diklat diarahkan untuk meningkatkan pelaku utama

pertanian yang mampu melaksanakan tugas fungsi/pekerjaan secara inovatif,

kreatif, professional dan berwawasan global. Upaya peningkatan kualitas

kinerja pelaku utama tersebut, dapat diwujudkan apabila penyelenggaraan

Diklat pertanian dapat dikelola dengan baik mulai dari perencanaan,

pelaksanaan serta bimbingan lanjutan. Bimbingan lanjutan ini merupakan

kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan

merupakan satu kesatuan utuh yang tercakup dalam kerangka sistem

pengembangan Diklat berbasis kompetensi.

Bimbingan lanjutan ini digunakan sebagai upaya untuk membangun

komunikasi interaktif antara lembaga penyelenggara Diklat dengan

lembaga/instansi asal purnawidya dan purnawidya. Bimbingan lanjutan ini

diperlukan untuk lebih menjamin keberhasilan Diklat dalam meningkatkan

kompetensi purnawidya, terkait dengan situasi dan konsisi yang berbeda dan

sangat dinamis di tempat kerja/usahanya. Melalui kegiatan bimbingan lanjutan

diharapkan dapat membantu purnawidya setelah mengikuti Diklat dan kembali

ketempat usahanya agar dapat menjembatani kesenjangan antara hasil

belajar dengan dinamika perkembangan permasalahan di lapangan. Sehingga,

purnawidya dapat menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang

Page 6: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

2

telah diperoleh selama mengikuti Diklat dalam situasi nyata di tempat

tugas/pekerjaannya menjadi lebih baik.

Kegiatan bimbingan lanjutan Diklat teknis (tematik) di BP3K

dilaksanakan di 3 (tiga) provinsi yang meliputi 7 (tujuh) kabupaten yaitu

Provinsi Jawa Timur (Kabupaten Bojonegoro, Blitar dan Gresik), Provinsi Bali

(kabupaten Gianyar) dan Provnsi Nusa Tenggara Timur (Kabupaten Kupang,

Timor Tengah Selatan dan Alor) disajikan dalam laporan ini.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari kegiatan bimbingan lanjutan Diklat teknis (tematik)

di BP3K adalah sebagai berikut :

1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan penguasaan/pemahaman

materi yang disampaikan pada saat mengikuti Diklat;

2. Mengetahui sejauh mana implementasi/tingkat penerapan materi Diklat

dan dukungan hasil Diklat terhadap tugas fungsi/pekerjaan serta

permasalahan-permasalahan di wilayah kerja purnawidya, dan mampu

menindaklanjuti dalam perencanaan program kerja setelah dilakukan

perbaikan;

3. Membantu purnawidya dalam menjembatani kesenjangan antara hasil

belajar dengan dinamika perkembangan permasalahan di lapangan,

sehingga purnawidya dapat menerapkan pengetahuan, keterampilan dan

Page 7: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

3

sikap yang telah diperoleh menjadi lebih baik;

4. Membangun komunikasi interaktif antara BBPP ketindan dengan

lembaga/instansi asal purnawidya dan purnawidya;

5. Menggali informasi sebagai bahan umpan balik bagi BBPP ketindan untuk

penyempurnaan program Diklat yang akan datang.

C. Output

Output yang diharapkan dari kegiatan Bimbingan lanjutan Diklat teknis

(tematik) di BP3K adalah sebagai berikut :

1. Terlaksananya kegiatan bimbingan lanjutan Diklat teknis (tematik) di

BP3K di 7 (tujuh) kabupaten yaitu Kabupaten Bojonegoro, Blitar, Gresik,

Gianyar, Kupang, Timor Tengah Selatan dan Alor;

2. Mengetahui sejauhmana pelaksanaan rencana tindak lanjut (RTL) yang

telah disusun oleh purnawidya; dan

3. Terpecahkannya permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan

materi-materi Diklat;

D. Benefit

Adapun manfaat dari kegiatan bimbingan lanjutan Diklat teknis

(tematik) di BP3K, adalah:

1. Terpecahkannya permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh

Page 8: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

4

purnawidya yang berkaitan dengan materi-materi Diklat;

2. Meningkatnya hubungan interaktif antara BBPP Ketindan dan instansi

asal pengirim purnawidya untuk memecahkan permasalahan yang

dihadapi di wilayah kerjanya;

3. Tersedianya informasi sebagai bahan umpan balik bagi BBPP Ketindan

yang selanjutnya sebagai penyempurnaan program Diklat ke depan.

Page 9: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

5

BAB II. PELAKSANAAN

A. Nama Kegiatan

Bimbingan lanjutan Diklat teknis (tematik) di BP3K

B. Dasar Hukum

Adapun dasar hukum pelaksanaan bimbingan lanjutan Diklat teknis

(tematik) di BP3K adalah sebagai berikut :

1. Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 17/Permentan/OT.140/2/2007

tanggal 19 Februari 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja BBPP-

Ketindan;

2. Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 01/Permentan/OT.140/J/10/2011

tanggal 6 Oktober 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan

Lanjutan Pendidikan dan Pelatihan Pertanian serta Petunjuk Pelaksanaan

Evaluasi Pasca Pendidikan dan Pelatihan Pertanian;

3. Daftar Isian Pengguna Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Balai Besar

Diklat Pertanian (BBPP)-Ketindan, Malang, Jawa Timur Nomor:

018.10.2.239654/2016 Tanggal 7 Desember 2015;

4. Surat Keputusan Kepala Balai Besar Diklat Pertanian (BBPP) Ketindan,

Nomor : 01/Kpts/SM.110/J.3.3/08/2016, tanggal 8 Agustus 2016

tentang kegiatan Bimbingan lanjutan Diklat teknis (tematik) di BP3K.

Page 10: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

6

C. Sasaran

Sasaran kegiatan bimbingan lanjutan Diklat teknis (tematik) di BP3K

adalah purnawidya baik aparatur maupun non aparatur yang tingkat kemajuan

berlatihnya termasuk parameter “kurang baik” dan hasil evaluasi pemahaman

materinya termasuk parameter “kurang menguasai” atau “cukup menguasai”.

Jumlah sasaran kegiatan bimbingan lanjutan Diklat teknis (tematik) di BP3K

sebanyak 70 (tujuh puluh) orang yang tersebar di Kabupaten Bojonegoro,

Blitar, Gresik, Gianyar, Kupang, Timor Tengah Selatan dan Alor.

D. Waktu Pelaksanaan

Bimbingan lanjutan Diklat teknis (tematik) di BP3K dilaksanakan pada

tanggal 15 Agustus sampai dengan 8 November 2016.

E. Organisasi Penyelenggara

Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dibentuk dan disusun organisasi

penyelenggara sebagai berikut:

Penanggungjawab : Kepala BBPP Ketindan

Dr. Ir. Adang Warya, MM

Wakil Penanggungjawab : Kabid. Program dan Evaluasi

Dadan Sunarsa, SP, MM

Page 11: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

7

Ketua Pelaksana : Kasi Evaluasi dan Pelaporan

Novi Nuraini, S. Si., MP

Sekretaris : Musdalipah, SP. MP

Tim Pengolah, penyajian dan

Inventarisasi pelaporan

: 1. Isdianto, SST

2. Sundoko, SE

F. Petugas/Enumerator

Adapun petugas/enumerator dari kegiatan bimbingan lanjutan Diklat

teknis (tematik) di BP3K dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini :

Tabel 1. Daftar nama petugas/enumerator

NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA ENUMERATOR

1. Jawa Timur Bojonegoro Juniawan, SP, M. Si.

Musdalipah, SP, MP

Gresik Ir. Djoko Widodo, M. Agr.

Hadi Feriyanto, STP

Musdalipah, SP, MP

Blitar Ir. Listyorini, M. Sc.

2. Bali Gianyar Juniawan, SP, M. Si.

Novi Nuraini, S. Si., MP

3. Nusa

Tenggara

Timur

Kupang Saeroji, SP

Sundoko, SE

Timor Tengah Selatan Nunung NUrhadi, SP

Isdianto, SST

Alor Djoko Sumianto, SP, M. Agr.

Page 12: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

8

G. Materi Bimbingan lanjutan

Materi-materi yang diberikan pada kegiatan bimbingan lanjutan Diklat

teknis (tematik) di BP3K sesuai dengan kebutuhan materi purnawidya pada

masing-masing BP3K. Materi-materi tersebut tersaji pada tabel 2.

Tabel 2. Daftar materi bimbingan lanjutan pada masing-masing kabupaten

No. Kabupaten

Nama Materi Bimbingan Lanjutan

Materi Menurut Hasil

Identifikasi Masalah

Materi Tambahan

1. Bojonegoro − Pengendalian penyakit blast

− Pemanfaatan agensi hayati

− Pengendalian ulat grayak

pada tanaman kedelai

− Penggerek batang pada

tanaman padi

Mikoriza

2. Blitar − GAP Sayuran

− Penyiapan Benih

− Pengendalian OPT Bawang

Merah

3. Gresik − Pengendalian OPT cabai

− Pengendalian OPT bawang

merah

− Panen dan pasca panen

bawang merah

− Panen dan pasca panen cabai

4. Gianyar − Pengendalian OPT Jagung

− Pengendalian OPT Kedelai

− Tikus sawah

− Serangan ulat grayak

5. Kupang Aparatur : − Pembuatan pestisida

nabati

− Pembuatan pupuk

organik

− Penyakit bulai pada tanaman

jagung

− Keriting daun pada tanaman

cabai dan kacang panjang

− Kelangkaan pupuk

(ketersediaan pupuk di

pasarang kurang)

− Kekurangan air

Non Aparatur :

− Penyakit bulai pada tanaman

Page 13: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

9

No. Kabupaten

Nama Materi Bimbingan Lanjutan

Materi Menurut Hasil

Identifikasi Masalah

Materi Tambahan

jagung

− Kelangkaan pupuk

− Pestisida

− Ternak menggangu tanaman

utama

6. Timor Tengah

Selatan

− Budidaya tebu

− Budidaya sayuran berbasis

GAP

− Operasional alsintan

− perbenihan tanaman

hortikultura

− Metodologi

pembelajaran

7. Alor Budidaya kedelai − Implementasi padi

− Implementasi jagung

− Implementasi cabai

− Implementasi bawang

merah

− Implementasi alsintan

H. Metode

Metode yang digunakan pada kegiatan bimbingan lanjutan Diklat teknis

(tematik) di BP3K adalah Focus Group Discussion (FGD), dengan

mempertimbangkan tingkat kesulitan permasalahan dan prioritas masalah.

Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan secara rinci, adalah :

1. Tahap pertama sebelum kegiatan bimbingan lanjutan dilaksanakan

petugas/enumerator melakukan koordinasi dengan dinas/instansi asal

purnawidya, purnawidya dan pihak-pihak lain yang terkait dengan

pelaksanaan kegiatan bimbingan lanjutan;

2. Tahap kedua adalah melaksanakan kegiatan identifikasi masalah melalui

wawancara langsung dengan purnawidya dan penyuluh pertanian,

dilanjutkan dengan kunjungan ke lapangan serta cross

Page 14: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

10

3. check rencana tindak lanjut (RTL) yang telah disusun pada waktu

mengikuti Diklat;

4. Tahap ketiga adalah melaksanakan bimbingan lanjutan kepada

purnawidya sesuai dengan hasil identifikasi masalah; dan

5. Tahap keempat adalah menyusun laporan hasil kegiatan bimbingan

lanjutan.

I. Pembiayaan

Seluruh pembiayaan pelaksanaan kegiatan bimbingan lanjutan Diklat

teknis (tematik) di BP3K dibebankan pada DIPA Satker BBPP Ketindan Tahun

Anggaran 2016.

Page 15: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

11

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil kegiatan bimbingan lanjutan Diklat teknis (tematik) di BP3K di

masing-masing kabupaten, adalah :

1. Kabupaten Bojonegoro

Responden kegiatan bimbingan lanjutan di Kabupaten Bojonegoro

sebanyak 6 (enam) orang atas nama Mulyo Setyo W., A. Aris Abdi,

Supriyadi, Rudy Kurniawan, Muryono dan Linda Septia. Kegiatan

bimbingan lanjutan dilaksanakan dalam dua tahap yaitu tahap pertama

identifikasi masalah dan selanjutnya tahap kedua pemecahan masalah.

Pada tahap pertama yaitu identifikasi masalah diperoleh bahwa

responden di Kabupaten Bojonegoro mengalami masalah pada 4 (empat)

materi yang sesuai dengan Diklat yang diikuti dan 1 (satu) materi

tambahan yang juga diperlukan oleh responden. Keempat materi yang

sesuai dengan materi Diklat, adalah 1). pengendalian penyakit blast; 2).

pemanfaatan agensi hayati; 3). pengendalian ulat grayak; dan 4).

penggerek batang padi sedangkan materi tambahannya adalah tentang

“Mikoriza”.

Selanjutnya pada tahap kedua dilakukan pemecahan masalah yaitu

enumerator menjelaskan kembali materi-materi yang dirasa kurang

dipahami oleh responden. Adapun materi-materi tersebut secara rinci

disajikan pada lampiran 3.

Page 16: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

12

2. Kabupaten Blitar

Responden kegiatan bimbingan lanjutan di Kabupaten Blitar

sebanyak 6 (enam) orang, yaitu Anik Nuryanah, SP, Ifana

Puspitaningrum, Hanik Khoridah, SP, Ninik Dwi Handayani, SPt., MMA,

Imik Sri Subekti dan Nurul Purwaningsih.

Pada tahap identifikasi masalah diketahui bahwa responden di

Kabupaten Blitar mempunyai masalah pada 3 (tiga) materi, yaitu : 1).

GAP Sayuran; 2). Penyiapan lahan; dan 3). Pengendalian OPT bawang

merah. Pada tahap identifikasi masalah diperoleh hasil seperti tersaji

pada tabel 3.

Page 17: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

13

Tabel 3. Hasil Identifikasi masalah serta upaya pemecahan masalah di Kabupaten Blitar

No Materi

Pelatihan

Nilai

Evaluasi

Masalah

Penerapan

Materi

Penyebab Upaya Pemecahan Masalah

1. GAP sayuran 3,3 Di sebagian

tempat,

materi belum

dapat

diterapkan

karena

responden

bukan di

wilayah

pengembanga

n ataupun

sentra sayur

Perlunya

informasi

lanjut

tentang GAP

sayur yang

tidak sempat

disinggung

pada saat

Tanaman bawang merah masih

merupakan wacana pengembangan.

Sebagian besar lokasi responden adalah

sentra padi dan jagung sehingga belum

menguasai tanaman bawang merah

Melakukan pendalaman materi

secara teknis tentang

penerapan GAP sayur

Mengupayakan memperbanyak

praktek pencatatan usaha

dalam budidaya bawang

merah

Mempersiapkan kelompok

binaan untuk menerapkan

SOP dan pencatatan usaha,

dalam rangka menyiapkan

pengembangan tanaman

bawang merah pada tahun

2017 sebagai pengembangan

dari Diklat tematik

Page 18: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

14

No Materi

Pelatihan

Nilai

Evaluasi

Masalah

Penerapan

Materi

Penyebab Upaya Pemecahan Masalah

pelatihan

2. Perbenihan

bawang merah

3,3 Materi belum

dapat

diterapkan,

materi

diberikan

saat pelatihan

hanya

dimaksudkan

untuk

penambahan

wawasan,

namun tetap

diperlukan

karena akan

dikembangkan

Sebagian besar lokasi dari peserta

yang terjaring belum ada komoditas

bawang merah

Tanaman bawang merah masih

merupakan wacana pengembangan

Untuk beberapa lokasi hanya ditanam

pada polybag dan pekarangan skala

kecil

Bawang merah merupakan komoditas

yang baru akan dikembangkan karena

mempunyai nilai ekonomi yang tinggi

Melakukan pendalaman materi

secara teknis melalui bimtek

Melakukan diskusi,

pengalaman peserta,

bagaimana perlakuan benih

sebelum di tanam

3. Pengendalian

OPT bawang

merah

3,3 Materi tidak

dapat

diterapkan

disemua

lokasi karena

terbatasnya

Komoditas bawang merah tidak

diusahakan disemua lokasi binaan

Saat Diklat tematik juga belum

diupayakan

Melakukan pendalaman materi

secara teknis melalui bimtek

Untuk daerah yang belum ada

komoditas bawang merah.

Hasil tindak lanjut dari Diklat

teknis (tematik) , BP4K akan

Page 19: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

15

No Materi

Pelatihan

Nilai

Evaluasi

Masalah

Penerapan

Materi

Penyebab Upaya Pemecahan Masalah

komoditas

yang

diusahakan

petani (tidak

disemua

wilayah

binaan ada)

Penjelasan

waktu

pelatihan

hanya selintas

mengusahakan pengembangan

bawang merah di lokasi 4

kecamatan

Materi pengenalan dan

pengendalian OPT, secara

lengkap sudah diberikan pada

responen, mengingat

responden tidak sepenuhnya

mengetahui tentang OPT, dan

dari pihak BP4K Blitar akan

mengupayakan bisa

menghadirkan narasumber

materi terkait OPT

Page 20: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

16

Selanjutnya pada tahap kedua dilakukan pemecahan masalah yaitu

enumerator menjelaskan kembali materi-materi yang dirasa kurang

dipahami oleh responden. Adapun materi-materi tersebut secara rinci

disajikan pada lampiran 4.

3. Kabupaten Gresik

Responden kegiatan bimbingan lanjutan di Kabupaten Gresik

sebanyak 5 (lima) orang, yaitu Karto, Feri Agung Prasetyo, Sofiatun Dwi

N., Suminah dan Nurhadi.

Pada tahap identifikasi masalah diketahui bahwa responden di

Kabupaten Gresik mempunyai masalah pada 3 (tiga) materi, yaitu 1).

pengendalian OPT cabai; 2). pengendalian OPT bawang merah; 3). panen

dan pasca panen cabai.

Selanjutnya pada tahap kedua dilakukan pemecahan masalah yaitu

enumerator menjelaskan kembali materi-materi yang dirasa kurang

dipahami oleh responden. Namun demikian sebelum enumerator

menjelaskan materi bimbingan lanjutan, terlebih dahulu enumerator

melakukan pre test, hal ini bertujuan untuk mengukur kemampuan awal

responden tentang materi-materi yang akan disampaikan. Kemudian

setelah dilakukan pre test enumerator menyampaikan materi-materi

yang dirasa kurang oleh responden. Adapun materi-materi tersebut

secara lengkap disajikan pada lampiran 5. Setelah materi disampaikan

Page 21: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

17

dan didiskusikan bersama, sebelum diakhir enumerator melaksanakan

post test, hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan

pengetahuan setelah dilaksanakan bimbingan lanjutan atau tidak. Adapun

hasil pre test dan post test responden di Kabupaten Gresik disajikan

pada tabel 4.

Tabel 4. Rekapitulasi nilai pre test dan post test responden bimbingan

lanjutan di Kabupaten Gresik

Nilai

Pre

Test

Nilai

Post

Test

Kenaikan

Setelah

Binjut

Prosentase

Kenaikan

Nilai Pre

Test

Nilai

Post

Test

Kenaikan

Setelah

Binjut

Prosentase

Kenaikan

1 Karto 60.00 90.00 30.00 50.00 23.00 85.00 62.00 269.57

2 Feri Agung Prasetyo 60.00 90.00 30.00 50.00 30.00 90.00 60.00 200.00

3 Sofiatun Dwi N. 60.00 100.00 40.00 80.00 35.00 90.00 55.00 157.14

4 Suminah 50.00 90.00 40.00 80.00 26.00 85.00 59.00 226.92

5 Nurhadi 50.00 90.00 40.00 71.43 28.00 90.00 62.00 221.43

56.00 92.00 36.00 64.29 28.40 88.00 59.60 106.43

Nama

Materi Pengendalian OPT Cabai dan

Bawang MerahMateri Panen dan Pasca Panen Cabai

No.

Rata-rata

Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa pada materi pengendalan OPT

cabai dan bawang merah, rata-rata nilai pre test responden sebesar 56.

Setelah dilaksanakan bimbingan lanjutan rata-rata nilai post test

responden menjadi 92. Hal ini berarti terjadi peningkatan sebesar 36

atau 64,29%. Sedangkan pada materi panen dan pasca panen cabai, rata-

rata nilai pre test responden sebesar 28,40. Setelah dilakukan

bimbingan lanjutan rata-rata nilai post test menjadi 88. Hal ini berarti

terjadi peningkatan sebesar 59,60 atau 106,43%.

Page 22: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

18

4. Kabupaten Gianyar

Responden kegiatan bimbingan lanjutan di Kabupaten Gianyar

sebanyak 10 (sepuluh) orang, yaitu I Ketut Wetra, I Wayan Rupa, I

Nyoman Sada, I Ketut Konca, Gusti Agung Indra Agung, I Wayan Pama,

I Made Sumitra, I Ketut Badra, I Dewa Rai Sudiarta dan I Nyoman

Wardika.

Pada tahap identifikasi masalah diketahui bahwa responden di

Kabupaten Gianyar mempunyai masalah pada 2 (dua) materi, yaitu

pengendalian OPT jagung dan pengendalian OPT kedelai.

Selanjutnya pada tahap kedua dilakukan pemecahan masalah yaitu

enumerator menjelaskan kembali materi-materi yang dirasa kurang

dipahami oleh responden. Namun demikian sebelum enumerator

menjelaskan materi bimbingan lanjutan, terlebih dahulu enumerator

melakukan pre test, hal ini bertujuan untuk mengukur kemampuan awal

responden tentang materi-materi yang akan disampaikan. Kemudian

setelah dilakukan pre test enumerator menyampaikan materi-materi

yang dirasa kurang oleh responden. Adapun materi-materi tersebut

secara lengkap disajikan pada lampiran 6. Setelah materi disampaikan

dan didiskusikan bersama, sebelum diakhir enumerator melaksanakan

post test, hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan

pengetahuan setelah dilaksanakan bimbingan lanjutan atau tidak. Adapun

Page 23: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

19

hasil pre test dan post test responden di Kabupaten Gianyar disajikan

pada tabel 5.

Tabel 5. Rekapitulasi nilai pre test dan post test responden bimbingan

lanjutan di Kabupaten Gianyar

No. Nama

Nilai

Pre

Test

Nilai

Post

Test

Kenaikan

Setelah

Binjut

Prosentase

Kenaikan

1 I Ketut Wetra 30.00 80.00 50.00 166.67

2 I Wayan Rupa 30.00 100.00 70.00 233.33

3 I Nyoman Sada 30.00 100.00 70.00 233.33

4 I Ketut Konca 30.00 100.00 70.00 233.33

5 Gusti Agung Indra Agung 50.00 100.00 50.00 100.00

6 I Wayan Pama 30.00 80.00 50.00 166.67

7 I Made Sumitra 30.00 100.00 70.00 233.33

8 I Ketut Badra 50.00 90.00 40.00 80.00

9 I Dewa Rai Sudiarta 30.00 80.00 50.00 166.67

10 I Nyoman Wardika 30.00 90.00 60.00 200.00

34.00 92.00 58.00 170.59Rata-rata

Dari tabel 5 dapat diketahui bahwa rata-rata nilai pre test

responden sebesar 34. Setelah dilaksanakan bimbingan lanjutan rata-

rata nilai post test responden menjadi 92. Hal ini berarti terjadi

peningkatan sebesar 58 atau 170,59%.

Selain 2 (dua) materi tersebut diatas, enumerator juga

memberikan materi tambahan tentang tikus sawah dan pengendalian ulat

grayak. Materi ini disampaikan karena mengingat 2 (dua) jenis hama ini

menghilangkan hasil panen cukup tinggi pada lahan pertanian.

5. Kabupaten Alor

Responden kegiatan bimbingan lanjutan di Kabupaten Alor

seharusnya diikuti 10 (sepuluh) orang tetapi pada saat kegiatan

Page 24: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

20

berlangsung 1 (satu) orang calon responden atas nama Darwani, SST

tidak dapat hadir dikarenakan yang bersangkutan sedang mengambil

cuti. Kesembilan responden tersebut, adalah 1). Nelsi W. Mapada; 2).

Amelia J. Padabul; 3). Yosafat Sally; 4). Suna Siprianus; 5). Aurelia A.

Bay, SST; 6). Rafael Nae, SST; 7). Melinda D. Tatu; 8). Ariance Bumma,

SP; dan 9). Moh. Alimudin Koko, SST.

Pada tahap identifikasi masalah diketahui bahwa responden di

Kabupaten Alor mempunyai masalah pada materi Implementasi kedelai

pada pokok bahasan persiapan benih kedelai khususnya pada perlakuan

benih/seed treatment).

Selanjutnya pada tahap kedua dilakukan pemecahan masalah yaitu

enumerator menjelaskan kembali materi-materi sesuai hasil identifikasi

masalah. Namun demikian sebelum enumerator menjelaskan materi

bimbingan lanjutan, terlebih dahulu enumerator melakukan pre test, hal

ini bertujuan untuk mengukur kemampuan awal responden tentang

materi-materi yang akan disampaikan. Kemudian setelah dilakukan pre

test enumerator menyampaikan materi-materi yang dirasa kurang oleh

responden. Adapun materi-materi tersebut secara lengkap disajikan

pada lampiran 7. Setelah materi disampaikan dan didiskusikan bersama,

sebelum diakhiri enumerator melaksanakan post test, hal ini bertujuan

untuk mengetahui apakah ada peningkatan pengetahuan setelah

Page 25: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

21

dilaksanakan bimbingan lanjutan atau tidak. Adapun hasil pre test dan

post test responden di Kabupaten Gianyar disajikan pada tabel 6.

Tabel 6. Rekapitulasi nilai pre test dan post test responden bimbingan

lanjutan di Kabupaten Alor

No Nama Nilai Pre Test Nilai Post Test Kenaikan Prosentase kenaikan (%)

1 Nelci W. Mapada 43.00 92.00 49.00 113.95

2 Amelia J. Padabui 37.00 84.00 47.00 127.03

3 Yosafat Sally 25.00 85.00 60.00 240.00

4 Suna Siprianus 40.00 82.00 42.00 105.00

5 Aurealia A. Bay, SST 27.00 90.00 63.00 233.33

6 Rafael Nae, SST 31.00 91.00 60.00 193.55

7 Melinda D. Tatu 35.00 87.00 52.00 148.57

8 Ariance Bumma, SP 42.00 93.00 51.00 121.43

9 Moh. Alimudin Koko,SST 43.00 81.00 38.00 88.37

35.89 87.22 51.33 152.36Rata-rata

Dari tabel 6 dapat diketahui bahwa rata-rata nilai pre test

responden sebesar 35,89. Setelah dilaksanakan bimbingan lanjutan

rata-rata nilai post test responden menjadi 87,22. Hal ini berarti

terjadi peningkatan sebesar 51,33 atau 152,36%.

Selain materi perlakuan benih, enumerator juga memberikan

materi tambahan yang juga dibutuhkan oleh responden, yaitu materi

PTT kedelai, ekologi tanah dan penggunaan alat PUTS, implementasi

jajar legowo, penggunaan alsintan alat olah tanah, alat tanam, alat panen

padi. Semua materi tersebut disampaikan enumerator dengan cara

memutarkan video dan dilanjutkan dengan diskusi. Selain itu enumerator

juga mempraktekkan menanam bawang merah di lahan BP3K Banlelang,

Kabupaten Alor.

6. Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS)

Page 26: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

22

Responden kegiatan bimbingan lanjutan di Kabupaten TTS

sebanyak 7 (tujuh) orang, yaitu 1). Hendrikus Ja; 2). Sri Lestari; 3).

Lidia Peda; 4). Arnold H. Nomeni; 5). Alfred D. Nomnafa; 6). Ngabi

manuratu; dan 7). Siti Rahayu Mimy.

Pada tahap identifikasi masalah diperoleh hasil seperti tersaji

pada tabel 7.

Page 27: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

23

Tabel 7. Hasil identifikasi masalah di Kabupaten TTS

No Materi

Pelatihan

Nilai

Evaluasi

Masalah

Penerapan Materi Penyebab Upaya Pemecahan Masalah

1 Operasional

Alsintan

3.1 Di sebagian

tempat, materi

belum dapat

diterapkan

karena alsintan

belum ada di

tingkat

lapangan

Perlunya

informasi

tentang

manajemen

kelompok dalam

pengelolaan

alsintan yang

belum sempat

disinggung saat

pelatihan

Khusus untuk cultivator, dilokasi

binaan 50% responden dilokasi

binaannya belum ada bantuan

cultivator dan petani belum dapat

mengusahakan alsintan secara

mandiri sehingga materi tidak dapat

diterapkan.

Untuk transplanter hanya ada 2

lokasi responden yang baru dapat

dan belum dioperasionalkan

Pada saat diklat waktu praktek

terlalu sempit sehingga kurang

menguasai

Manajemen kelompok dalam

pengelolaan alsintan yang belum

sempat disinggung saat pelatihan

Melakukan pendalaman materi

secara teknis penggunaan

alsintan melalui pemaparan

saat bimtek dan melalui copy

video bahan bimtek

Mengupayakan memperbanyak

praktek pada saat alsintan

tersedia

Mempersiapkan kelompok

secara matang dalam

pengelolaan alsintan yang

diperbantukan di kelompok

agar berdaya guna dan

berhasil guna serta

berkelanjutan

2 Perbenihan

Horti

3.3 Materi belum

dapat

Sebagian besar lokasi dari peserta

yang terjaring belum ada komoditas

Melakukan pendalaman materi

secara teknis penggunaan

Page 28: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

24

No Materi

Pelatihan

Nilai

Evaluasi

Masalah

Penerapan Materi Penyebab Upaya Pemecahan Masalah

diterapkan,

materi

diberikan saat

pelatihan hanya

dimaksudkan

untuk

penambahan

wawasan, namun

tetap

diperlukan

karena akan

dikembangkan

hortikultura yang ditanam secara

luas. Hanya 1 lokasi peserta yang

telah mengembangkan bawang

merah.

Tanaman cabai dan bawang merah

hanya ditanam pada polybag dan

pekarangan sekala kecil

Cabai dan bawang merupakan

komoditas yang baru akan

dikembangkan karena mempunyai

nilai ekonomi yang tinggi

alsintan melalui pemaparan

saat bimtek

3 Pengendalian

OPT Cabai

3.1 Materi tidak

dapat

diterapkan

disemua lokasi

karena

terbatasnya

komoditas yang

diusahakan

petani (tidak

disemua wilayah

Komoditas cabai tidak diusahakan

disemua lokasi binaan

Melakukan pendalaman materi

secara teknis penggunaan

alsintan melalui pemaparan

saat bimtek

Untuk daerah yang belum ada

komoditas cabai, penyuluh

akan memotivasi petani untuk

mengusahakan komoditas

cabai karena mempunyai nilai

ekonomi yang tinggi

Page 29: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

25

No Materi

Pelatihan

Nilai

Evaluasi

Masalah

Penerapan Materi Penyebab Upaya Pemecahan Masalah

binaan ada)

Penjelasan

waktu pelatihan

hanya selintas

4 Budidaya

Tebu

3 Materi tidak

dapat

diterapkan

Tidak ada petani binaan yang

mengusahakan tanaman tebu sama

sekali

Tidak ada

5 Metodologi

pembelajaran

2.6 Penggalian

materi yang

diperlukan

dilapangan

dapat dilakukan

Penggunaan

petlap sangat

bagus

diterapkan

tetapi

terkendala

biaya

pencetakan

Biaya pencetakkan tidak

teranggarkan di BP3K

Menggunakan sebagian dana

BOP

Mendokumentasikan seluruh

kegiatan indigenous teknologi

dalam bentuk tulisan, foto

dan video sebagai bukti kerja

penyuluh, kebanggaan bagi

petani pelaku, dan

penyebarluasan informasi

Page 30: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

26

Selanjutnya pada tahap kedua dilakukan pemecahan masalah yaitu

enumerator menjelaskan kembali materi-materi sesuai hasil identifikasi

masalah. Namun demikian sebelum enumerator menjelaskan materi

bimbingan lanjutan, terlebih dahulu enumerator melakukan pre test, hal

ini bertujuan untuk mengukur kemampuan awal responden tentang

materi-materi yang akan disampaikan. Kemudian setelah dilakukan pre

test enumerator menyampaikan materi-materi yang dirasa kurang oleh

responden. Adapun materi-materi tersebut secara lengkap disajikan

pada lampiran 8. Setelah materi disampaikan dan didiskusikan bersama,

sebelum diakhiri enumerator melaksanakan post test, hal ini bertujuan

untuk mengetahui apakah ada peningkatan pengetahuan setelah

dilaksanakan bimbingan lanjutan atau tidak. Adapun hasil pre test dan

post test responden di Kabupaten Gianyar disajikan pada tabel 8.

Tabel 8. Rekapitulasi nilai pre test dan post test responden bimbingan

lanjutan di Kabupaten TTS

No Nama Nilai Pre

Test

Nilai Post

Test Kenaikan

Prosentase

kenaikan (%)

1 Hendrikus Ja 24 83 59 245,8

2 Sri Lestari 24 72,5 48,5 202,1

3 Lidia Peda 14 60 46 328,6

4 Arnold H. Nomeni 13 85,5 72,5 557,7

5 Alfred D. Nomnafa 16 87,5 71,5 446,9

6 Ngabi Manuratu 16 83,5 67,5 421,9

7 Siti Rahayu Mimy 24 92 68 283,3

Rata-rata 18,7 80,6 61,9 355,2

Page 31: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

27

Dari tabel 8 dapat diketahui bahwa rata-rata nilai pre test

responden sebesar 18,70. Setelah dilaksanakan bimbingan lanjutan rata-

rata nilai post test responden menjadi 80,60. Hal ini berarti terjadi

peningkatan sebesar 61,90 atau 355,20%.

7. Kabupaten Kupang

Responden kegiatan bimbingan lanjutan di Kabupaten Kupang

sebanyak 26 (dua puluh enam) orang yang terdiri dari 20 (dua puluh)

orang non aparatur yang mengikuti Diklat di BP3K Kupang Timur dan 6

(enam) orang aparatur yang mengikuti Diklat di BP3K Kupang Timur.

Nama responden non aparatur tersebut adalah Dominggus Talaen,

Yohanes Lalang, Adam A. Baran, Hermanus T., Yohanis Ton, Orsen Lada,

Habel Kapitan, Albert M. Sabaat, Bernadin Sabaat, Nitanel Manune,

Beny Kanuk, Alfius Isliko, Yorgen Aluman, Wahyu D. Olla, Otniel Bira,

Ayub Saekaetu, Nikolas Saebesi, Ande Adonis, Martha Yuliana Aome

dan Mince Taimenas. Sedangkan nama responden untuk Diklat aparatur

adalah Daniel Don, Njani Wohangara, Yan Daniel Samadara, Martosony

R. Mayopu, Narang Herman dan Metriana Y. Taloim.

Pada tahap identifikasi masalah diketahui bahwa responden

aparatur di Kabupaten Kupang mengalami masalah pada materi 1).

penyakit bulai pada tanaman jagung; 2). keriting daun pada tanaman

cabai dan kacang panjang; 3). kelangkaan pupuk; dan 4). kurangnya air.

Page 32: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

28

Sedangkan untuk responden non aparatur di mengalami masalah pada

materi 1). penyakit bulai pada tanaman jagung; 2). kelangkaan pupuk; 3).

pestisida; dan 4). ternak menggagu tanaman utama.

Selanjutnya pada tahap kedua dilakukan pemecahan masalah yaitu

enumerator menjelaskan kembali materi-materi yang dirasa kurang

dipahami oleh responden. Materi yang dijelaskan oleh enomerator

tentang penyakit bulai pada tanaman jagung, keriting daun pada tanaman

cabai dan kacang panjang dan materi tambahan tentang pembuatan

pupuk organik dan pembuatan pestisida nabati, karena juga dibutuhkan

oleh responden, selain itu dapat juga untuk menghalau ternak agar tidak

mengganggu tanaman. Adapun materi-materi tersebut secara rinci

disajikan pada lampiran 9. Sedangkan untuk masalah kelangkaan air tidak

dapat dibahas secara detail. Masalah ini akan segera dapat teratasi jika

bendungan yang baru diresmikan tersebut sudah dapat berjalan dengan

sempurna, karena untuk sekarang ini bendungan tersebut belum dapat

beroperasi maksimal karena debit airnya kecil, sehingga belum dapat

menjangkau seluruh wilayah Kupang.

Page 33: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

29

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pelaksanaan kegiatan Bimbingan lanjutan dilakukan dalam rangka

membantu purnawidya dalam menjembatani kesenjangan antara penerapan

materi dengan dinamika perkembangan permasalahan yang terjadi di lapangan.

Hasil Bimbingan lanjutan Diklat teknis (tematik) di BP3K dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Dari hasil kegiatan bimbingan lanjut dapat disimpulkan bahwa kegiatan

bimbingan lanjutan di 7 (tujuh) kabupaten dapat berjalan dengan lancar,

baik dari segi pelaksanaannya maupun proses kegiatan yang telah

dilaksanakan di tingkat kabupaten oleh para purnawidya.

2. Dari hasil pre dan post test pada saat kegiatan bimbingan lanjutan

dapat diketahui bahwa bimbingan lanjutan dapat meningkatkan

pengetahuan purnawidya dan dapat memecahkan masalah-masalah

purnawidya berkaitan dengan materi Diklat, maupun materi-materi

lainnya yang diperlukan oleh purnawidya.

B. Saran–saran

Memperhatikan hasil pelaksanaan kegiatan bimbingan lanjutan Diklat

teknis (tematik) di BP3K disarankan :

Page 34: KATA PENGANTAR · kelanjutan dari serangkaian kegiatan Diklat yang dilakukan sebelumnya dan ... (RTL) yang telah disusun oleh purnawidya ... Alor Budidaya kedelai − Implementasi

30

1. Hasil Bimbingan lanjutan dapat menjadi feed back dan re-input untuk re-

design keDiklatan sebagai bahan pertimbangan untuk melaksanakan

keDiklatan;

2. Bimbingan lanjutan hendaknya dilakukan untuk semua jenis Diklat,

sehingga permasalahan-permasalahan dalam menerapkan hasil Diklat yang

dihadapi purnawidya dapat didampingi oleh fasilitator dari BBPP

Ketindan;

3. Kegiatan bimbingan lanjutan hendaknya dilaksanakan pada semua Diklat

terutama Diklat-Diklat strategis yang mendukung tercapainya program

swasembada dan swasembada berkelanjutan.