54
KATARAK OLEH KELOMPOK 1: 1. NOVIRA DWI PRAPTI (1130013079) 2. ANNISA FABIYANTI(1130013056) 3. INDRA HERMAWAN (1130013071)

Katarak Fix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

katarak adalah

Citation preview

KATARAK

KATARAKOLEH KELOMPOK 1:NOVIRA DWI PRAPTI(1130013079)ANNISA FABIYANTI(1130013056)INDRA HERMAWAN(1130013071)

APA ITU KATARAK ??Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa terjadi akibat kedua-duanya. ( Sri Rahayu&Sidrista Iiyas, 2013).Katarak adalah kekeruhan lensa mata yang terjadi bila cairan terkumpul diantara serabut lensa. ( Jane Olver&Lorraine, 2011)Katarak adalah opasitas lensa kristalina yang normalnya jernih. Biasanya terjadi akibat proses penuaan tapi dapat timbul pada saat kelahiran (Katarak kongenital). (Suzanne&Brenda, 2005)

KLASIFIKASI KATARAKKatarak Kongenital. Yaitu katarak yang mulai terjadi sebelum atau segera setelah lahir dan bayi usia kurang dari 1 tahun.Katarak kongenital merupakan penyebab kebutaan pada bayi yang cukup berarti terutama akibat penanganan yang kurang tepat.

Katarak Rubela.

Rubela pada ibu dapat mengakibatkan katarak pada lensa fetus. Terdapat 2 bentuk kekeruhan yaitu kekeruhan sentral dengan perifer jernih seperti mutiara atau kekeruhan diluar nuklear yaitu korteks anterior dam posterior atau total. Mekanisme terjadinya tidak jelas tapi diketahui bahwa rubel dapat dengan mudah melalui barier plasenta.

Katarak Juvenil.

Yaitu katarak yang lembek dan terdapat pada orang muda, yang mulai terbentuknya pada usia kurang dari 9 tahun dan lebih dari 3 bulan. Katarak juvenil biasanya merupakan kelanjutan katarak kongenital. Katarak juvenil biasanya merupakan penyulit penyakit sistemik ataupun metabolik dan penyakit lainnya.

Katarak Senil.

Yaitu semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu usia diatas 50 tahun. Penyebabnya sampai sekarang belum diketahui secara pasti. Katarak senil secara klinik dikenal 4 stadium

Katarak Senil dibagi menjadi beberapa stadium, yaitu :a. Kataran insipien.Pada stadium awal (katarak insipien) kekeruhan lensa mata masih sangat minimal, bahkan tidak terlihat tanpa menggunakan alat periksa. Pada saat ini seringkali penderitanya tidak merasakan keluhan atau gangguan pada penglihatannya, sehingga cenderung diabaikan. Kekeruhan mulai dari tepi ekuator berbentuk jeriji menuju korteks anterior dan posterior ( katarak kortikal ).

b. Katarak imatur

Katarak yang belum mengenai seluruh lapis lensa. Pada stadium yang lebih lanjut, terjadi kekeruhan yang lebih tebal tetapi tidak atau belum mengenai seluruh lensa sehingga masih terdapat bagian-bagian yang jernih pada lensa. Pada stadium ini terjadi hidrasi kortek yang mengakibatkan lensa menjadi bertambah cembung.

c. Katarak intumesen.Kekeruhan lensa disertai pembengkakan lensa akibat lensa yang degeneratif menyerap air. Masuknya air kedalam celah lensa mengakibatkan lensa menjadi bengkak dan besar yang akan mendorong iris sehingga bilik mata menjadi dangkal dibanding dengan keadaan normal.

d. Katarak matur.Kekeruhan telah mengenai seluruh masa lensa. Kekeruhan ini terjadi akibat deposisi ion Ca yang menyeluruh. Bila katarak imatur atau intumesen tidak dikeluarkan maka cairan lensa akan keluar, sehingga lensa kembali pada ukuran normal. Bila proses degenerasi berjalan terus maka akan terjadi pengeluaran air bersama-sama hasil desintegrasi melalui kapsul. Didalam stadium ini lensa akan berukuran normal. Iris tidak terdorong ke depan dan bilik mata depan akan mempunyai kedalaman normal kembali. Kadang pada stadium ini terlihat lensa berwarna sangat putih akibatperkapuran menyeluruh karena deposit kalsium ( Ca ). Bila dilakukan uji bayangan iris akan terlihat negatif.

e. Katarak hipermatur.

Katarak yang mengalami degenerasi lanjut, dapat menjadi keras atau lembek dan mencair. Katarak yang terjadi akibatkorteks yang mencair sehingga masa lensa ini dapat keluar melalui kapsul. Akibat pencairan korteks ini maka nukleus "tenggelam" kearah bawah (katarak morgagni). Lensa akan mengeriput. Akibat masa lensa yang keluar kedalam bilik mata depan maka dapat timbul penyulit berupa uveitis fakotoksik atau galukoma fakolitik.

LANJUTAN....Katarak Komplikata.Merupakan katarak akibat penyakit mata lain seperti radang, dan proses degenerasi seperti ablasi retina dan pasca bedah mata.

Katarak Brunesen. Katarak yang berwarna coklat sampai hitam (katarak nigra) terutama pada lensa, juga dapat terjadi pada katarak pasien diabetes militus dan miopia tinggi. Sering tajam penglihatan lebih baik dari dugaan sebelumnya dan biasanya ini terdapat pada orang berusia lebih dari 65 tahun yang belum memperlihatkan adanya katarak kortikal posterior.

Katarak Diabetes. katarak yang terjadi akibat adanya penyekit diabetes militus

Katarak Diabetesdapat terjadi dalam 3 bentuk, yaitu :1. Pasien dengan dehidrasi berat, asidosis pada lensa akan terlihat kekeruhan berupa garis akibat kapsul lensa berkerut.2. Pasien diabetes junvenil dan tua tidak terkontrol, dimana terjadi katarak serentak pada kedua mata dalam 48 jam.3. Katarak pada pasien diabetes dewasa dimana gambaran secara histologi dan biokimia sama dengan katarak nondiabetik.

Katarak Sekunder.Yaitu katarak yang terjadi akibat adanya jaringan fibrosis pada sisa lensa yang tertinggal.

Klasifikasi katarak berdasarkan lokasi terjadinya:

Katarak Inti ( Nuclear ). Merupakan yang paling banyak terjadi. Lokasinya terletak pada nukleus atau bagian tengah dari lensa. Biasanya karena proses penuaan.Katarak Kortikal. Katarak kortikal ini biasanya terjadi pada korteks. Mulai dengan kekeruhan putih mulai dari tepi lensa dan berjalan ketengah sehingga mengganggu penglihatan. Banyak pada penderita DM.Katarak Subkapsular (kapsular posterior). Mulai dengan kekeruhan kecil dibawah kapsul lensa, tepat pada lajur jalan sinar masuk. DM, renitis pigmentosa dan pemakaian kortikosteroid dalam jangka waktu yang lama dapat mencetuskan kelainan ini. Biasanya dapat terlihat pada kedua mata.

ETIOLOGI KATARAKUsia lanjut dan proses penuaan Congenital atau bisa diturunkan. Pembentukan katarak dipercepat oleh faktor lingkungan, seperti merokok atau bahan beracun lainnya. Katarak bisa disebabkan oleh cedera mata, penyakit metabolik (misalnya diabetes) dan obat-obat tertentu (misalnya kortikosteroid).

Katarak juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor risiko lain, seperti:Katarak traumatik yang disebabkan oleh riwayat trauma/cedera pada mata. Katarak sekunder yang disebabkan oleh penyakit lain, seperti: penyakit/gangguan metabolisme, proses peradangan pada mata, atau diabetes melitus. Katarak yang disebabkan oleh paparan sinar radiasi.Katarak yang disebabkan oleh penggunaan obat-obatan jangka panjang, seperti kortikosteroid dan obat penurun kolesterol.Katarak kongenital yang dipengaruhi oleh faktor genetik (Admin,2009).

WOC katarak.doc

MANIFESTASI KLINISpenurunan ketajaman fungsi penglihatan, silau, dan gangguan fungsional sampai derajat tertentu yang diakibatkan karena kehilangan penglihatan tadi,pengembunan seperti mutiara keabuan pada pupil sehingga retina tak akan tampak dengan oftalmoskop. Pupil yang normalnya hitam, akan tampak kekuningan, abu-abu atau putih.

PEMERIKSAAN DIAGNOSISPemeriksaan Fisik. Kartu snellen. Oftalmoskopi. Slit lamp.

PENATALAKSANAAN MEDIS

Katarak yang masih ringan dapat dibantu dengan menggunakan kacamata, lensa pembesar, cahaya yang lebih terang, atau kacamata yang dapat meredamkan cahaya. Pada tahap ini tidak diperlukan tindakan operasi.

Ada beberapa jenis operasi yang dapat dilakukan, yaitu:ICCE ( Intra Capsular Cataract Extraction). Yaitu dengan mengangkat semua lensa termasuk kapsulnya. Sampai akhir tahun 1960 hanya itulah teknik operasi yg tersedia.ECCE (Ekstra Capsular Cataract Extraction) terdiri dari 2 macam yakni: Standar ECCE atau planned ECCE dilakukan dengan mengeluarkan lensa secara manual setelah membuka kapsul lensa. Tentu saja dibutuhkan sayatan yang lebar sehingga penyembuhan lebih lama. Fekoemulsifikasi (Phaco Emulsification). Bentuk ECCE yang terbaru dimana menggunakan getaran ultrasonic untuk menghancurkan nucleus sehingga material nucleus dan kortek dapat diaspirasi melalui insisi 3 mm.Perawatan Preoperasi

Fungsi retina harus baik yang diperiksa dengan test proyeksi sinar.Tidak boleh ada infeksi pada mata/jaringan sekitarTidak boleh ada glaukoma. Pada keadaan glaukoma, pembuluh darah retina telah menyesuaikan diri dengan TIO yang tinggi. Jika dilakukan operasi, pada waktu kornea dipotong. TIO menurun, pembuluh darah pecah dan menimbulkan pendarahan hebat, juga dapat menyebabkan prolapse dari isi bulbus okuli seperti iris, badan kaca dan lensa.Periksa virusKeadaan umum harus baik, tidak ada hipertensi, tidak ada diabetes mellitus (kadargula darah