Click here to load reader

Katarak Wow

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kondor

Citation preview

PRESENTASI KASUS KATARAK SENILIS MATUR

Pembimbing

Dr Rety SugiartiSp.M 1KATARAK SENILIS MATUR ODCASE REPORT

Identitas pasienNama: Tn. SUmur: 76 tahunJenis Kelamin: Laki-lakiAlamat: SapuanginTanggal pemeriksaan : 09/02/2015

Anamnesa4 2 tahun yang lalu penderita mengeluh pandangannya mulai kabur. Pandangan kabur dimulai pada mata sebelah kanan tetapi masih dapat bekerja dan melakukan aktivitas sehari-hari, pandangan seperti berasap (+), penglihatan terasa silau pada siang hari (+) tetapi tidak begitu silau, penglihatan lebih terang pada pagi atau malam hari daripada siang hari, mata merah (-), nyeri (-), mata seperti melihat pelangi (-), sakit kepala (-), mual muntah (-), penglihatan yang turun mendadak seperti tertutup tirai disangkal. Penderita pergi berobat ke dokter umum dan hanya diberi obat tetes tetapi lupa nama obatnya. Penderita merasa tidak ada perubahan.

5+ Sejak 3 bulan yang lalu penderita mengeluh penglihatan kedua mata menjadi semakin kabur, sehingga menganggu aktivitas sehari-hari, pandangan penderita semakin berkabut, penglihatan lebih terang pada pagi atau malam hari daripada siang hari. Penderita juga mengeluh sulit melihat jauh dan lebih nyaman membaca tanpa kacamata. Mata merah (-), nyeri (-), sakit kepala (-), kelopak mata bengkak (-). Kemudian penderita pergi berobat ke poliklinik mata RSUD Banjar.

8Status Oftalmologikus

9

10

11DIAGNOSIS KERJA Katarak Senilis Matur OD

12Rencana Terapi

Rencana operasi katarak OS dan pemasangan Intra Ocular Lens (IOL)

PROGNOSIS 13ODOSQuo ad vitamDubia ad bonamDubia ad bonamQuo ad functionamDubia ad bonamDubia ad bonamSanationam14Tinjauan Pustaka15Katarak Yunani Katarrhakies, Inggris Cataract, Latin Cataracta dan Indonesia Bular.

Katarak adalah kekeruhan lensa akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa ataupun keduanya. terjadi secara perlahan-lahan

Lensa adalah suatu struktur bikonveks, avaskular, tidak berwarna dan hampir transparan sempurna. Tebalnya sekitar 4 mm dan diameternya 9 mm. Di sebelah depan terdapat selapis epitel subkapsular. Nukleus lensa lebih keras daripada korteksnya Enam puluh lima persen terdiri dari air, sekitar 35 % protein (kandungan protein tertinggi di antara jaringan-jaringan tubuh) dan sedikit sekali mineral yang biasa ada di jaringan tubuh lainnya.

ANATOMI DAN FISIOLOGI LENSAFisiologi17cahaya jauhretinacahaya dekatlensa menjadi lebih sferisakomodasi.otot siliaris berkontraksi tegangan zonula zinii Otot siliaris relaksasitegangan zonula zinii memperkecil diameter lensadaya refraksi lensa daya refraksi lensa Fungsi utamamemfokuskan berkas cahaya ke retinaMetabolisme Lensa Transparansi lensa dipertahankan oleh keseimbangan air dan kation (sodium dan kalium). Kedua kation berasal dari humour Aqueous dan vitreous.Kadar kalium di bagian anterior lensa lebih tinggi dibandingkan posterior. Dan kadar natrium di bagian posterior lebih besar.Ion K bergerak ke bagian posterior dan keluar ke aqueous humour, dari luar ion Na masuk secara difusi dan bergerak ke bagian anterior untuk menggantikan ion K dan keluar melalui pompa aktif Na-K ATPase , sedangkan kadar kalsium tetap dipertahankan di dalam oleh Ca-ATPase.Metabolisme lensa melalui glikolisis anaerob (95 %) dan HMP Shunt (5 %). Jalur HMP shunt menghasilkan NADPH untuk biosintesis asam lemak dan ribose, juga untuk aktivitas glutation reduktase dan aldose reduktase.Aldose reduktase adalah enzim yang merubah glukosa menjadi sorbitol, dan sorbitol dirubah menjadi fruktose oleh enzim sorbitol dehidrogenase.

I. DEFINISI

Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi ( penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau terjadi akibat kedua duanya

II. ETIOLOGI

Katarak disebabkan oleh berbagai factor:FisikKimiaPenyakit predisposisiGenetic dan gangguan perkembanganInfeksi virus saat pertumbuhan janinUsia

III. EPIDEMIOLOGI

di Amerika Serikat mengidentifikasi adanya katarak pada sekitar 10% orang, dan meningkat 50% untuk mereka yang berusia antara 65 sampai 74 tahun

lebih sering pada wanita dibanding pria.

rasio pria dan wanita adalah 1:8 dengan dominasi pasien wanita yang berusia lebih dari 65 tahun dan menjalani operasi katarak.21Proses sklerosis nukleus menjadi besar dan korteks bertambah tipisdimulai pada masa kanak-kanakperlahan-perlahandewasabertambah cepatlensa jadi kurang elastis dan daya akomodasinya berkurangorang tua lensa lebih besar, gepeng, warnanya kekuningan, kurang jernih dan tampak seperti gray reflek atau senil reflekpresbiopia22

IV. PATOGENESIS

Pathogenesis katarak belum sepenuhnya dimengerti. Walaupun demikian, pada lensa katarak secara karakteristik terdapat agregat-agregat protein yang menghamburkan berkas cahaya dan mengurangi transparansinya. Perubahan protein lainnya akan mengakibatkan perubahan warna lensa menjadi kuning atau coklat. Temuan tambahan mungkin berupa vesikel diantara serat-serat lensa atau migrasi sel epitel dan pembesaran sel-sel epitel yang menyimpang. Sejumlah factor yang diduga turut berperan dalam terbentuknya katarak, antara lain kerusakan oksidatif(dari proses radikal bebas), sinar ultraviolet, dan malnutrisi. Hingga kini belum ditemukan pengobatan yang dapat menghambat atau membalikan perubahan-perubahan kimiawi yang mendasari pembentukan katarak PATOFISIOLOGI24Serabut-serabut yang terbentuk lebih dahulu terdorong ke tengahSerabut-serabut lensa bagian tengah jadi padat (nukleus), mengalami dehidrasi, penimbunan kalsium dan sklerosisPenimbunan pigmenLensa jadi lebih hipermetropLama-kelamaan nukleus lensa berubah warnaKATARAK V. GEJALA KLINIS

penurunan ketajaman fungsi penglihatan, penglihatan berkabut, Pada gejala awal dapat terjadi penglihatan jauh kabur sedangkan penglihatan dekat sedikit membaik dibandingkan sebelumnya (second sight). penigkatan rasa silau (glare). Selain itu dapat pula terjadi pandangan ganda, rabun senja dan terkadang membutuhkan cahaya yang lebih terang untuk membaca.

Temuan objektif biasanya meliputi pengembunan seperti mutiara keabuan pada pupil sehingga retina tak akan tampak dengan oftalmoskop

Penglihatan normal

Katarak

Gambaran berkabutKlasifikasi 27Katarak senilis menurut lokasi kekeruhannya28Katarak nukleus29perubahan proses penuaan normal yang berlebihan yang melibatkan nukleus lensa. Pada awalnya menyebabkan terjadinya rabun jauh atau bahkan mengalami peningkatan kemampuan penglihatan dalam membaca. lama kelamaan, lensa berubah kuning secara bertahap dan akhirnya menyebabkan penglihatan berkabut. lensa akan berubah menjadi coklat kesulitan membedakan warna.

Katarak kortikal

30Katarak kortikal melibatkan korteks anterior, posterior atau equatorial. Kekeruhan awalnya berupa belahan atau vakuola antara serat lensa akibat hidrasi korteks membentuk cuneiform (bentuk irisan) atau bentuk kekeruhan radial. silau karena pemghamburan cahaya.

Katarak subskapular

31Katarak subkapsular posterior berada hanya di bagian depan kapsul posterior dan bermanifestasi berupa tampilan vakuola, granular atau mirip plak pada biomikroskop slit lamp oblik dan terlihat gelap pada retroiluminsai. Melihat dekat sering terganggu daripada melihat jauh.

Katarak senilis berdasarkan stadium32Katarak intumesen

33Kekeruhan lensa disertai pembengkakan lensa akibat lensa yang degeneratif menyerap air. Masuknya air ke dalam celah lensa lensa menjadi bengkak dan besar mendorong iris bilik mata menjadi dangkal. Pencembungan lensa ini dapat memberikan penyulit glaukoma.

Katarak imatur

34belum mengenai seluruh lapisan lensa atau sebagian lensa keruh. volume lensa dapat bertambah akibat meningkatnya tekanan osmotik bahan lensa yang degeneratif. lensa mencembung hambatan pupil glaukoma sekunder.

Katarak matur

35Kekeruhan telah mengenai seluruh lensa. Kekeruhan akibat deposisi ion Ca menyeluruh. Bila katarak imatur atau intumesen tidak dikeluarkan cairan lensa akan keluar lensa kembali pada ukuran normal kekeruhan seluruh lensa bila lama kalsifikasi lensa. Kedalaman bilik mata depan normal kembali, tidak terdapat bayangan iris pada lensa yang keruh, sehingga uji bayangan iris negatif.

Katarak hipermatur36proses degenerasi lanjut keras atau lembek dan mencair. Massa lensa yang berdegenerasi keluar dari kapsul lensa lensa mengecil, berwarna kuning dan kering. Pada pemeriksaan terlihat bilik mata dalam dan lipatan kapsul lensa.

Katarak Morgagni37Proses lanjut katarak dimana korteks yang berdegenerasi dan cair tidak dapat keluar sehingga korteks akan memperlihatkan bentuk sebagai sekantung susu disertai nukleus yang terbenam di dalam korteks lensa karena lebih berat.

Perbedaan stadium katarak senilis38InsipienImaturMaturHipermaturKekeruhanRinganSebagianSeluruhMasifCairan lensaNormalBertambah (air masuk)NormalBerkurang (air + masa lensa keluar)IrisNormalTerdorongNormalTremulansBilik mata depanNormalDangkalNormalDalamSudut bilik mataNormalSempitNormalTerbukaShadow testNegatifPositifNegatifPseudoposPenyulit-Glaukoma-Uveitis + glaukomaSelain itu terdapat jenis katarak lain :

Katarak rubella :Ditularkan melalui Rubella pada ibu hamilKatarak BrunesenKatarak yang berwarna coklat sampai hitam, terutama pada nucleus lensaDapat terjadi pada pasien diabetes mellitus dan myopia tinggi.Katarak Komplikata :Katarak akibat penyakit mata lain seperti radang dan proses degenerasi.Mempunyai tanda khusus yaitu selamanya dimulai di korteks atau dibawah kapsul menuju ke korteks atau dibawah kapsul menuju sentralPada lensa terlihat kekeruhan titik subkapsular yang sewaktu-waktu menjadi katarak lamelar.Katarak Diabetik :Akibat adanya penyakit Diabetes Mellitus.Meningkatkan insidens maturasi katarak >>Pada lensa terlihat kekeruhan tebaran salju subkapsular yang sebagian jernih dengan pengobatan.Katarak SekunderAdanya cincin Soemmering (akibat kapsul pesterior yang pecah) danMutiara Elsching (epitel subkapsular yang berproliferasi) 1Katarak TraumatikaDapat terjadi akibat trauma mekanik, agen-agen fisik (radiasi, aruslistrik, panas dan dingin)

40Katarak Diinduksi ObatKortikosteroidPhenothiazinesMioticAmiodaroneStatin

Katarak MetabolikDiabetes MellitusGalaktosemiaHipokalsemia (Katarak Tetanic)Wilson Disease (Degenerasi Hepatolenticular)Distrofi Miotonik

VII. DIAGNOSISDiagnosa dari katarak dibuat atas dasar anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan seluruh tubuh terhadap adanya kelainan-kelainan harus dilakukan untuk menyingkirkan penyakit sistemik yang berefek terhadap mata dan perkembangan katarak.

pemeriksaan ketajaman penglihatan Ketika pasien mengeluh silau, harus diperiksa dikamar dengan cahaya terang. Pemeriksaan slit lamp ofthalmoskopi direk dan indirek

VIII. PENATALAKSANAANIndikasi penatalaksanaan bedah pada kasus katarak mencakup indikasi visus,medis, dan kosmetik.1.Indikasi visus; merupakan indikasi paling sering. Indikasi ini berbeda pada tiap individu, tergantung dari gangguan yang ditimbulkan oleh katarak terhadap aktivitas sehari-harinya.2.Indikasi medis; pasien bisa saja merasa tidak terganggu dengan kekeruhan pada lensa matanya, namun beberapa indikasi medis dilakukan operasi katarak seperti glaukoma imbas lensa(lens-induced glaucoma), endoftalmitis fakoanafilaktik, dan kelainan pada retina misalnya retiopati diabetik atau ablasio retina.3.Indikasi kosmetik; kadang-kadang pasien dengan katarak matur meminta ekstraksi katarak (meskipun kecil harapan untuk mengembalikan visus) untuk memperoleh pupil yang hitam.

43Jenis-jenis operasi katarak :1.Phacoemulsification (Phaco)Likuifikasi lensa menggunakan probe ultrasonografi yang dimasukkan melalui insisi yang lebih kecil di kornea atau sklera anterior (2-5 mm) dengan menggunakan getaran-getaran ultrasonik.2. Small Incision Cataract Surgery (SICS)Insisi dilakukan pada sklera dengan ukuran insisi bervariasi dari 5-8 mm. Namun tetap dikatakan SICSsejak design arsiteknya tanpa jahitan, Penutupan luka insisi terjadi dengan sendirinya (self-sealing).3. Extracapsular Cataract Extraction (ECCE)Insisi luas pada perifer kornea atau sklera anterior (biasanya 10-12 mm), bagian anterior kapsul dipotong dan diangkat, nukleus diekstraksi, dan korteks lensa dibuang dari mata dengan irigasi dengan atau tanpa aspirasi, sehingga menyisakan kapsul posterior. Insisi harus dijahit.4. Intracapsular Cataract Extraction (ICCE)Prosedur ini memiliki tingkat komplikasi yang sangat tinggi sebab membutuhkan insisi yang luas dan tekanan pada vitreous. Tindakan ini sudah jarang digunakan terutama pada negara-negara yang telah memiliki peralatan operasi mikroskop dan alat dengan teknologi tinggi lainnya.

ECCE1. Anterior capsulotomy2. Completion of incision3. Expression of nucleus4. Cortical cleanup6. Polishing of posterior capsule, if appropriate5. Care not to aspirate posterior capsule accidentally

8. Grasping of IOL and coating with viscoelastic substanceECCE - 27. Injection of viscoelastic substance9. Insertion of inferior haptic and optic11. Placement of haptics into capsular bag10. Insertion of superior haptic12. Dialling of IOL into horizontal position and not into ciliary sulcus

Perubahan yang terjadi pada lensa usia lanjut:47KapsulaMenebal dan kurang elastic (1/4dibanding anak)Mulai presbiopia bentuk lamel kapsul berkurang / kaburTerlihat bahan granular

Epitel-makin tipisSel epitel (germinatif pada ekuatorbertambah besar dan berat)Bengkak dan vakuolisasimitokondria yang nyataPerubahan yang terjadi pada lensa usia lanjut:48Serat lensaSerat iregulerBrown sclerotic nucleus, sinar UV lama kelamaan merubah protein nukelus lensa, sedang warna coklat protein lensa nucleus mengandung histidin dan triptofan

Korteks tidak berwarnakarena :kadar asam askorbattinggi dan menghalangi foto oksidasi. Sinar tidak banyak mengubah protein pada seratmuda.

PERUBAHAN YANG TERJADI PADA LENSA USIA LANJUT:49

KOMPLIKASI50Dislokasi lensa dan subluksasi sering ditemukan bersamaan dengan katarak traumatik. Komplikasi lain yang dapat berhubungan, seperti blok pupil, glaukoma sudut tertutup, uveitis, retinal detachment, rupture koroid, hifema, perdarahan retrobulbar, neuropati optik traumatik.PROGNOSIS

Prognosa fungsi vital baik tetapi fungsional mengarah ke buruk. Tindakan pembedahan secara defenitif memperbaiki ketajaman penglihatan pada lebih dari 90% kasus.

52PEMBAHASANBagaimanakah prognosis pada pasien ini ?

Quo ad vitam: ad bonamKarena tidak terdapat gangguan pada organ vital lainQuo ad functionam: dubia ad bonamKarena pembedahan, ekstraksi lensa akan memperbaiki tajam penglihatan pada lebih dari 90% kasus dapat kembali seperti semula, walaupun hasil operasi berbeda-beda pada setiap pasien. Namun juga mempertimbangkan usia pasien dan kemungkinan terjadi komplikasi yang mempengaruhi fungsi penglihatannya.

54mata kabur seperti ada kabut yang menutupi penglihatannya sejak 1 tahun yang lalu, yang terjadi perlahan-lahan dan semakin lama dirasakan semakin beratMata tenang visus turun perlahan Kelainan refraksi Katarak Galukoma Kelainan pada macula dan retina 55Usia 76 tahunmerupakan penyakit degeneratifPenglihatan kabur seperti ada kabut sejak 2 tahun yang lalu, yang terjadi perlahan-lahan dan semakin lama dirasakan semakin berattajam penglihatan berkurangmemperkuat diagnosis katarak56Riwayat melihat pelangi atau lingkaran di sekitar sumber cahaya disangkal GlaukomaTidak ada mata merah, berair maupun sekret pada mata. kelainan refraksi, glaukoma, kelainan pada makula dan retinaTidak ada riwayat trauma pada mata atau kepala Tidak ada nyeri pada mata dan kepalaPEMERIKSAAN FISIK57Tajam penglihatan

OD1/300Koreksi Kelainan organik Katarak Kelainan refraksi 58PENATALAKSANAAN59operasi IOL.

DAFTAR PUSTAKA60Ilyas. Katarak. Dalam: Ilmu Penyakit Mata. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2009: 200-11Anonim. Cataract. (Online). (http://en.wikipedia.org/wiki/cataract, diakses tanggal 27 Desember 2010)Rohrbach. Cataract. Dalam: Schlote, Mielke, Grueb, Rohrbach. Pocket Atlas of Ophthalmology. Jerman : Thieme, 2006:139, 138-47Khaw, Shah, Elkington. Cataract. Dalam: ABC of Eyes. Fourth Edition. London : BMJ Books, 2004:47-51Shock, Harper. Lensa. Dalam: Vaughan. Opthalmologi Umum. Edisi 14. Jakarta :Widya Medika. 2000:175-7, 181-3