Upload
idi-jaksel-rsf
View
955
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Disampaikan pada Sosialisasi MDR TB, PB IDI Jakarta, 30 Juli 2010 Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI
Sosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
Indonesia22 High Burden Countries1. 2. India China
3. Indonesia4. Bangladesh 5. Nigeria 6. Pakistan 7. South Africa 8. Philippines 9. Russia 10. Ethiopia 11. Kenya 12. DR Congo 13. Viet Nam 14. UR Tanzania 15. Brazil 16. Thailand India 17. Zimbabwe 30% 18. Cambodia 19. Myanmar 20. Uganda 21. Afghanistan 22. Mozambique Sosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli *) Global Tuberculosis Control 2008 2010
Indonesia 10%Bangladesh 4% Pakistan 4% Philippines 3% Nigeria 3% South Africa 2% Russia 1%
China 15%
Other 28%
The five countries rank of incident TB cases*)
1. India 2. China 3. South Africa 4. Nigeria 5. Indonesia*) Global Tuberculosis Control 2009Sosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
CDR dan SR tahun 1995-2010 (Tw-1)100
100 95 90 85 80 75 70 65 60
91 87 81 73.8 86 86.1 86.7
89.5
91
91
91
91
9190
75.7 68 69.8
72.8
73.1
80 70
58 54
54
60 50
55 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
37.6 30.6
40 30
19 12 1.4 4.6 7.5
20
21
18.220 10 0
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Tahun SR = 85% CDR =70%
Sosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
CDR (%)
SR (%)
STRATEGI DOTSDirectly Observed Treatment Short-course
Komitmen Politis
Diagnosis dengan Pemeriksaan Dahak
Pengobatan Jangka pendek dengan Pengawasan Langsung
Jaminan Ketersediaan OAT bermutu
Monitoring dan Evaluasi
ISTC
ISTC1 2 3
ISTC7 8 9
ISTC
ISTC7 13
1 - 21
4 5 6
8 11
18 19 20 21
Sosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
Klinik
Puskesmas
Praktisi Swasta
Pasien TB
Poliklinik Lapas, Tempat kerja dll
RSTP Rumah Sakit
BBKPM/ BKPM/BP4
2/4/2012
Pemerintah
Sosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
Swasta
6
PROSENTASE PUSKESMAS NON DOTS INDONESIA 2009
Median Prosentase Puskesmas = 6%, Min 2% & Max 52%Sosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
PROSENTASE RS & BKPM DOTS DI INDONESIA 2009
Median Prosentase RS & BKPM DOTS = 47%, Min 3% & Max 94%Sosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
Praktisi Swasta yang telah terlibat DOTS20/8 8/7 2/0 3/2 2/2 26/0 3/3 3/0
4/0 14/1 2/1NA/1DPS DOTS 0 1 - 25 buah 26 - 50 buah 51 - 75 buah 75 - 200 buah
107/45
1/0
Note : Yang sudah dilatih DOTS/ sudah melaporkan
Sosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
Proporsi Hasil Pengobatan Pasien BTA Pos kasus baru, baru, Indonesia 20084.2 0.6 2.1
Masuk ke pengobatan Ulang2
7.5
Sembuh PL Default Gagal Pindah Meninggal
81.8
Sosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
Proporsi Hasil Pengobatan Pasien Pengobatan Ulang, Indonesia 2008TB Kronis5.6 4.4
3.1
11.7Sembuh PL Default Gagal Pindah Meninggal 56.7 14.1
Sosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
TB MDR (Multi Drugs Resistance)y
Apa arti TB MDR?TB yang disebabkan oleh M.tuberculosis (M.TB) yang sudah resisten thd OAT lini 1 (Rifampisin, Izoniasid, Ethambutol, Pirazinamid)
y
Mengapa dapat terjadi TB MDR?Pengobatan TB tidak adekuat: paduan OAT, dosis OAT, lama pengobatan & keteraturan/ ketaatan pasien dalam pengobatan. Sosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
Faktor Utama Penyebab TB MDR
Penatalaksanaan pasien TB tidak sesuai standar (ISTC)
Kesalahan pada
Program Petugas Kesehatan PasienSosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
ProgramKomitmen Politik : Ketidakteraturan supply OAT Bahan/reagen Laboratoriun yg tdk tersedia Pemeriksaan laboratorium yang tidak standar Belum ada regulasi peredaran OAT di pasar obat
Surveilans TB masih lemahSosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
Petugas KesehatanDiagnosis tidak tepat Pengobatan tidak menggunakan paduan yang tepat Dosis, jenis, jumlah obat dan jangka waktu pengobatan tidak adekuat
Penyuluhan kepada pasien yang tidak adequatSosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
PasienTidak mematuhi anjuran dokter/ petugas kesehatan Tidak teratur menelan paduan OAT Menghentikan pengobatan secara sepihak sebelum waktunya Efek samping/ Gangguan penyerapan obat
,
Sosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
27 high MDR-TB burden MDRcountries1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
China India Russian Federation Pakistan Bangladesh South Africa Ukraine Indonesia (no. 8) Philippines Nigeria Uzbekistan Democratic Republic of Congo Kazakhstan Viet Nam
15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.
Ethiopia Myanmar Tajikistan Azerbaijan Republic of Moldova Kyrgyzstan Belarus Georgia Bulgaria Lithuania Armenia Latvia Estonia
Ref. Raviglione, M. Feb 2009.
Sosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
Hasil Survei Resistensi Obat TB di Jawa Tengah (2007):Kasus TB BTA (+) Baru
2% 16 %
Kasus TB BTA (+) Pengobatan Ulang
Sosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
BAGAIMANA PENANGGULANGAN TB MDR?y y
y
y y
Strategi untuk penatalaksanaan TB-MDR Programmatic Management of DR TB (PMDT). Pengobatan TB-MDR perlu Obat TB lini-2 didapatkan setelah mendapat persetujuan dari Green Light Committee (GLC) Pusat Penanganan: Pusat Pelayanan Kesehatan Rujukan ( rumah sakit ). UPK Pendukung : Pusat Pelayanan Kesehatan Dasar (Puskesmas) Perhatian thd Pengendalian Infeksi.Sosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
KEJADIAN TB MDR-XDRTBBTA Pos/neg DST : sensitif OAT Lini 1Pengobatan tidak adekuat
TB XDRBTA Pos DST : Resisten OAT lini 2
TB MDR BTA Pos DST : resisten R & H
Penularan
SEHAT
SAKITSosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
Penanganan Kasus MDR + XDR
1. Penerapan strategi DOTS yang berkualitas 2. Pengobatan penderita MDR TB (DOTS Plus)
Sosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN TB MDR DI INDONESIA
Latar belakang:-
-
Pada 2007 di Indonesia diperkirakan Insidensi TB MDR per tahun 6.427 Perkiraan th 2009 : 8.900
Data dari WHO Global reportSosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
PENANGGULANGAN TB MDR di INDONESIAo
Visi: Indonesia bebas dari Resistensi obat TB Tujuan Umum : Mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat resistensi TB, memutuskan rantai penularan TB MDR, serta mencegah terjadinya TB XDR. Tujuan khusus:o Memberikan pelayanan TB MDR yang berkualitas o Mencegah terjadinya resistensi OAT lini 2
o
o
o
Strategi: PMDT/ DOTS PlusSosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
Prinsip dasar diagnosis TB MDR Diagnosis berdasar hasil uji kepekaan OAT (Drug Sensitivity Test/DST) DST dilaksanakan di laboratorium yang tersertifikasi oleh Lab. Supra national DST dilaksanakan pada pasien tersangka TB MDR. Pelaksanaan pengendalian infeksi di Lab
Sosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
Laboratorium yang tersertifikasi untuk pemeriksaan Kultur dan Uji Kepekaan Obat TB
DKI Jakarta
MakasarMicrobiology - UI Persahabatan Hosp.
SurabayaBandung
NECHRI Hasanuddin University
BBLK SurabayaBPLK Bandung Sosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
Kriteria suspek TB MDR
1. 2.
3.
4. 5.
6. 7. 8.
Kasus kronik (kasus gagal kategori 2/ pengobatan ulang) Pasien TB tidak konversi pengobatan ulang (kategori 2) dibuktikan dengan informasi dari register TB atau rekam medik Pasien TB yang pernah diobati, termasuk pemakaian OAT lini kedua seperti kuinolon dan kanamisin (dengan pengobatan tidak dengan strategi DOTS) Pasien TB gagal pengobatan dengan kategori 1 Pasien TB dengan hasil pemeriksaan dahak tetap positif setelah pemberian OAT sisipan pengobatan dengan OAT kategori 1 Pasien TB kambuh Pasien TB yang kembali setelah lalai atau default (setelah pengobatan kategori 1 dan atau kategori 2) Suspek TB yang kontak erat dengan pasien TB-MDR, termasuk petugas kesehatan yang merawat pasien TB-MDRSosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
Prinsip dasar pengobatan TB MDR y y y y
y y
Total lama pengobatan sekitar: 19 24 bulan Obat suntik diberikan sbg dosis harian, minimal 6 bln Tahap awal Pemberian obat sbg dosis harian. Harus dengan pengawasan langsung oleh petugas kesehatan saat pasien minum obat minum obat di depan petugas kesehatan Untuk memantau kemajuan pengobatan (follow up) Kultur/ Biakan Memperhatikan pengendalian infeksi.Sosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
LangkahLangkah-langkah penatalaksanaan pasien TB MDRKonversi Lama Pengobatan seluruhnya Tahap Awal (suntikan) Tahap lanjutan Kriteria Sembuhpemeriksaan dahak (BTA dan biakan) 2 kali berurutan dengan jarak pemeriksaan minimal 30 hari negatif
Paling sedikit 18 bulan setelah konversi dahak yang pertama
minimal 6 bulan
4 bulan setelah konversi yang pertama
BTA dan kultur setiap bulan
Lama pengobatan seluruhnya dikurangi tahap awal
BTA dan kultur dilakukan 2 bulan sekali
Hasil BTA dan Kultur 5 kali negatif pada 12 bulan terakhirSosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
Langkah pengembangan manajemen TB MDR di Indonesia2007 2006 Pembentukan Pokja DOTS Plus - Penyusunan konsep - Penilaian dan seleksi wilayah Persiapan Uji Pendahuluan - Penyusunan Aplicasi ke GLC - Penyusunan : Protokol, Guideline, - Lab QC, building, procurement - Pembentukan jejaring 2008 - Capacity building - Pengadaan OAT lini 2 2009 Pelaksanaan uji pendahuluan - Penemuan suspek dan kasus - monitoring evaluasi 2010
Ekspansi9 Juli 2010 GLC menyetujui Rencana Ekspansi TB MDR di Indonesia
Sosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
RENCANA EKSPANSI TB MDR DI INDONESIA TAHUN 2010 - 2014
2010 2011 2012 2013-2014
DKI JAKARTA (2009)
JAWA TENGAH (SURAKARTA) (2010)
JAWA TIMUR Surabaya Kota(2009)
Malang Kota (2010)
SULAWESI SELATAN (MAKASSAR) (2010) Sosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli2010
Jenis OAT lini 2 yang digunakan pada PMDT di IndonesiaKanamycin Levofloxacin Capreomycin Sikloserin PAS Etionamid Tersedia di Indonesia Tersedia di Indonesia Tidak tersedia di Indonesia Tidak tersedia di Indonesia Tidak tersedia di Indonesia Tidak tersedia di Indonesia
OAT lini 2 yang tidak tersedia di Indonesia dibeli oleh Program Nasional Penanggulangan TB melalui Green Light Committee (GLC) Sosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli2010
Gambaran jejaring pelaksanaan PMDTRS Rujukan TB MDR Laboratorium RujukanPemeriksaan Kultur dan DST
Penemuan Suspek Periksa Suspek Pengobatan Follow up
RS Puskesmas Dokter Praktek Swasta Praktisi swasta, dll
UPK Satelit 1Kirim Suspek
UPK Satelit 2Kirim Suspek Meneruskan Pengobatan
Sosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
Gambaran jejaring pelaksanaan PMDT di Jakarta TimurRS Rujukan TB MDR Poli TB MDR RS Persahabatan
Laboratorium RujukanDiagnosis : Lab. Mikrobiologi FK UI Follow Up : Lab Mikro RS Persahabatan
UPK Satelit 1Puskesmas Kalurahan Se Jakarta Timur
UPK Satelit 2Puskesmas Kecamatan Se Jakarta TimurSosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
PENANGGULANGAN TB NASIONAL TB MDR
FORMULIR RUJUKAN SUSPEK TB MDRUPK yang merujuk Tanggal rujukan Nomor rujukan : Kelurahan Kecamatan . . : : . Kab/Kota
Formulir Rujukan Suspek TB MDR
Yth. Dokter Poli DOTS Plus Dengan hormat, Bersama ini kami hadapkan pasien : Nama : U Umur Alamat : : RT / RW Kelurahan: : tahun
. Jenis kelamin : . Kec.: . . .. L/P
Kota/Kabupaten dengan kriteria suspek Kasus Kronik Pengobatan Kategori 2 tidak konversi Pernah diobati OAT non DOTS Gagal pengobatan kategori 1 RIWAYAT PENGOBATAN TB NO KAPAN :
Nomor Telp/HP : (beri tanda V pada kriteria yang dipilih) Kasus Kambuh Pengobatan setelah lalai
Tidak konversi setelah sisipan pada kategori 1
Kontak erat dengan pasien TB MDR
UPK
TERAPI YANG DIBERIKAN
HASIL PENGOBATAN
Demikian rujukan kami, mohon dilakukan tatalaksana lanjutan Terima kasih Hormat kami,
(
)
Bersama ini kami sampaikan bahwa pasien suspek TB MDR: Nama : Usia : tahun Jenis kelamin : L/P Nomor rujukan: . Hasil temuan : .
berdasarkan hasil temuan yang bersangkutan diregister sebagai suspek TB MDR dengan nomor register suspek . Yang selanjutnya akan kami lakukan : Pemeriksaan sputun BTA S-P/P-S Pemeriksaan biakan Mycobactrium TB Pengobatan TB, sebutkan Pemberian obat non OAT ............... .............................................................. .............................................................. , Tgl. Hormat kami, ..
Pemeriksaan tes kepekaan OAT lini 1 sambil menunggu hasil pemeriksaan diatas kami sarankan
(
)
Sosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
Buku Bantu Rujukan Suspek TB MDRBUKU BANTU RUJUKAN SUSPEK TB MDR UPK SATELITUPK Satelit TB MDR : PK M . M oj o
UMUR No NAMA L 01 Ani Hariani 02 Sri Saraswati 03 Slamet Triadi 04 Astri Damayanti 05 Hestuningsih 06 Sri Andayani 23 P 26 Kedung Tarukan Wetan 2/19 37 Mojo 3F/9 Mojo Kidul 50E 30 Gubeng Masjid Gg.2/15 37 Dupak Jaya 4 31 Karangmenjangan IA-59 0813321116 031-6547712 031-3320487 0888234489 08511157032 031-2243211 ALAMAT LENGKAP NO TELPON
KRITERIA SUSPEK(TULIS NOMOR)
TANGGAL MERUJUK 30-01-08 16-04-08 17-05-08 25-05-08 14-06-08 07-09-08
UPK TUJUAN RUJUKAN RSDS RSDS RSDS RSDS RSDS RSDS
BALASAN RUJUKAN 31-01-08 18-04-08 18-05-08 14-06-08 08-09-08
6 8 6 5 8 3
Kriteria suspek:1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kasus kronik/gagal pengobatan kate gori 2 Pasien dengan hasil pemeriksaan dahak tetap positif setelah bulan ke tiga pengobatan kate gori 2 Pasien TB yang pe rnah diobati, termasuk pemakaian OAT lini kedua se perti kuinolone dan kanamycin (dengan pengobatan Non DOTS) Pasien TB yang gagal pada pengobatan kategori 1 Pasien TB yang hasil pe meriksaan dahaknya tetap positif se telah sisipan pengobatan dengan OAT kategori 1 Kasus kambuh Pasien TB yang kembali setelah lalai/default (setelah pengobatan kategori 1 atau kategori 2) Suspek TB dengan keluhan, yang tinggal dekat dengan pasien TB MDR konfirmasi termasuk petugas kesehatan yang be rtugas di bangsal TB MDR
Sosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
Harapan :
Strategi DOTS
ISTC
Cegah TB MDR
Sosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010
Sosialisasi MDR TB IDi/Dinihari/30-31 Juli 2010