38
Tipe A 1. Tuliskan indikator yang digunakan dalam percobaan penetapan kebutuhan kapur berdasarkan Al yang dapat dipertukarkan ! 2. Dari hasil prcobaan pentapan kebutuhan kapur berdasarkan metoda kurva Ca(OH)2 diperoleh persamaan berdasarkan grafik yang telah dibuat adalah y = -90,474 X2 + 21,72 X + 5,3253 dimana pH yang diinginkan dengan luas lahan 2,5 Ha adalah 6, maka hitunglah kebutuhan kapur CaO ! jawabanya : 1. Phenopthalin langkah awal yang harus dilakui, dari persamaan tersebut maka ganti Y dengan pH yang di inginkan sehingga diperoleh persamaan baru nah dari persamaan baru itu lah cari nilai X1 dan X2 dengan cara pake’ rumus abc.. 2. y = -90,474 X2 + 21,72 X + 5,3253 ganti nilai Y dengan pH yang diinginkan 6 = -90,474 X2 + 21,72 X + 5,3253 = -90,474 X2 + 21,72 X – 0,675 X1,2 = -b ± √ b2–4 ac 2a X1,2 = -21,72 ± √ (21,72)2 –4 (-90,474).( -0,675) 2(-90,474)

Kebutuhan Kapur Praktikum Tanah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kimia pertanian

Citation preview

Tipe A

1. Tuliskan indikator yang digunakan dalam percobaan penetapan kebutuhan kapur berdasarkan Al yang dapat dipertukarkan !

2. Dari hasil prcobaan pentapan kebutuhan kapur berdasarkan metoda kurva Ca(OH)2 diperoleh persamaan berdasarkan grafik yang telah dibuat adalah y = -90,474 X2 + 21,72 X + 5,3253 dimana pH yang diinginkan dengan luas lahan 2,5 Ha adalah 6, maka hitunglah kebutuhan kapur CaO !

jawabanya :

1. Phenopthalin

langkah awal yang harus dilakui, dari persamaan tersebut maka ganti Y dengan pH yang di inginkan sehingga diperoleh persamaan baru nah dari persamaan baru itu lah cari nilai X1 dan X2 dengan cara pake’ rumus abc..

2. y = -90,474 X2 + 21,72 X + 5,3253 ganti nilai Y dengan pH yang diinginkan

6 = -90,474 X2 + 21,72 X + 5,3253

= -90,474 X2 + 21,72 X – 0,675

X1,2 = -b ± √ b2–4 ac

2a

X1,2 = -21,72 ± √ (21,72)2 –4 (-90,474).( -0,675)

2(-90,474)

X1,2 = -21,72 ± √ 227,4786

- 180,948

X1,2 = -21,72 ± 15,08

- 180,948

X1 = 0,036

X2 = 0,203

Satuan dari nilai x ini adalah g (gram)

Dari kedua nilai X ini maka kita gunakan X1, kenapa ???

Karena perbandingan kapur yang kita gunakan paling tinggi adalah 1 : 0,16

Jadi kalau kita gunakan X2 maka dah ngelebihi batas tu...

Setelah dapat nilai X maka cari berat tanah :

Luas Lahan = 2,5 Ha = 25000 m2

Kedalaman olah udah menjadi ketetapan yaitu 20 cm = 0,2 m

V tanah (VT) = luas lahan x kedalaman olah

= 25000 m2 x 0,2 m

= 5000 m3

= 5000 x 106 cm3

Berat Tanah (BT) = Vt x ρ tanah

= 5000 x 106 cm3 x 1 g/cc

= 5000 x 106 g

setelah ini karena kita ingin nyari kebutuhan kapur berdasarkan metoda kurva Ca(OH)2 maka kita cari dulu kebutuhan kapur Ca(OH)2

kebutuhan kapur Ca(OH)2 = BT x nilai X dari persamaan yang dicari tadi

BCT

= 5000 x 106 g x 0,036 g

10 g

= 180 x 10 5 g

setelah diperoleh kebutuhan kapur Ca(OH)2 baru bisa dicari kebutuhan kapur yang ditanya, pada soal kapur yang ditanya tu adalah CaO

maka kebutuhan CaO = BM CaO x 180 x 10 5 g

BM Ca(OH)2

= 56 x 180 x 10 5 g

74

= 136,2 x 10 5 g

= 13,62 ton

Tipe B

1. Pada penetapan kebutuhan kapur berdasarkan Al yang dapat dipertukarkan digunakan larutan kimia KCl, tuliskan fungsi KCl !

2. Dari hasil prcobaan pentapan kebutuhan kapur berdasarkan metoda kurva Ca(OH)2 diperoleh persamaan berdasarkan grafik yang telah dibuat adalah y = -37,886 X2 + 9,48 X + 5,7422 dimana pH yang diinginkan dengan luas lahan 2,5 rante adalah 5,9 maka hitunglah kebutuhan kapur CaO !

jawabanya :

1. Fungsi KCl adalah untuk mempertukarkan Al yang terdapat di dalam tanah

2. Langkah awal yang harus dilakui, dari persamaan tersebut maka ganti Y dengan pH yang di inginkan sehingga diperoleh persamaan baru nah dari persamaan baru itu lah cari nilai X1 dan X2 dengan cara pake’ rumus abc..

y = -37,886 X2 + 9,48 X + 5,7422 ganti nilai Y dengan pH yang diinginkan

5,9 = -37,886 X2 + 9,48 X + 5,7422

= -37,886 X2 + 9,48 X – 0,158

X1,2 = -b ± √ b2–4 ac

2a

X1,2 = -9,48 ± √ (9,48)2 –4 (-37,886).( – 0,158)

2(-37,886)

X1,2 = -9,48 ± √ 65,9264

-75,772

X1,2 = -9,48 ± 8,119

-75,772

X1 = 0,017

X2 = 0,232

Satuan dari nilai x ini adalah g (gram)

Dari kedua nilai X ini maka kita gunakan X1, kenapa ???

Karena perbandingan kapur yang kita gunakan paling tinggi adalah 1 : 0,16

Jadi kalau kita gunakan X2 maka dah ngelebihi batas tu...

Setelah dapat nilai X maka cari berat tanah :

Luas Lahan = 2,5 rante = 1000 m2

Kedalaman olah udah menjadi ketetapan yaitu 20 cm = 0,2 m

V tanah (VT) = luas lahan x kedalaman olah

= 1000 m2 x 0,2 m

= 200 m3

= 200 x 106 cm3

Berat Tanah (BT) = Vt x ρ tanah

= 200 x 106 cm3 x 1 g/cc

= 200 x 106 g

setelah ini karena kita ingin nyari kebutuhan kapur berdasarkan metoda kurva Ca(OH)2 maka kita cari dulu kebutuhan kapur Ca(OH)2

kebutuhan kapur Ca(OH)2 = BT x nilai X dari persamaan yang dicari tadi

BCT

= 200 x 106 g x 0,017 g

10 g

= 3,4 x 10 5 g

setelah diperoleh kebutuhan kapur Ca(OH)2 baru bisa dicari kebutuhan kapur yang ditanya, pada soal kapur yang ditanya tu adalah CaO

maka kebutuhan CaO = BM CaO x 180 x 10 5 g

BM Ca(OH)2

= 56 x 3,4 x 10 5 g

74

= 2,57 x 10 5 g

= 0,257 ton

ipt

1. 1BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangTanah merupakan kumpulan dari benda-benda alam di permukaan bumi yang tersusundalam horison-horison, campurannya yaitu mineral, bahan organik, air, udara yang merupakanmedia tumbuh tanaman. Di seluruh permukaan bumi terdapat beraneka ragam tanah mulaiyang paling gersang sampai yang paling subur, berwarna putih, merah, cokelat, kelabu, hitam,dengan macam–macam sifatnya. Untuk mempermudah mengenal masing–masing tanah diberinama. Dengan demikian nama yang umumnya terdiri atas satu atau dua kata berfungsi sebagaialat untuk mempersingkat keterangan mengenai sifat kemampuan suatu jenis tanah.Sejak pertanian berkembang, konsep tanah yang sangat penting adalah konsep sebagaimedia alami bagi petumbuhan tanaman. Bila kota–kota berkembang, tanah menjadi sebagaibahan rekayasa guna mendukung jalan–jalan dan bangunan–bangunan. Konsep tanah sebagaibahan rekayasa dikaitkan dengan tanah sebagai selimut batuan yang telah mengalamipelapukan atau regolit, suatu konsep yang berkembang oleh para ahli geologi pada akhir abatXIX–ahli tanah mengembangkan suatu konsep tentang tanah sebagai tubuh alam yang taratur.Pada masa perkembangan seperti sekarang tanah yang awalnya di manfaatkan sebagaitanah pertanian telah mengalami perkembangan menjadi pemukiman penduduk. Desaberkembang menjadi kota, kota berkembang menjadi sebuah kota yang lebih besar, kotametropolitan bahkan mengapolitan. Semakin bertambahnya populasi manusia bertambah pulakebutuhan tanah untuk pemukiman, sehingga lahan pertanian akan semakin berkurangsedangkan kebutuhan pangan semakin meningkat. Hal itu sudah menjadi fenomena dalamkehidupan. Oleh karena itu tanah harus digunakan sebaik–baiknya dan seefisien mungkin.

2. 2B. TujuanPraktikum Dasar Ilmu Tanah terdapat berbagai analisis yang telah dilakukan dilaboratorium dasar ilmu tanah, dari seluruh analisis tersebut masing-masing mempunyaitujuan sebagai berikut:1. Dapat melakukan pengambilam contoh tanah untuk mengetahui dan mempelajari berbagicara pengambilan contoh tanah.2. Mengenal dan mempelajari profil tanah3. Penetapan kadar lengas tanah, bertujuan untuk menetapkan kadar lengas pada sampeltanah latosol.4. Kadar bahan Organik, bertujuan untuk mendapatkanjumlah karbon untuk menetapkankadar bahan organik.5. Kadar kapur setara tanah, mempunyai tujuan untuk menetapkan kadar CaCo3 secaratepat.6. Tekstur tanah, bertujuan untuk menetapkan agihan zarah tanah [lembung, debu, danpasir] dan kelas tekstur tanah dengan segi tika tekstur USDA, dan juga untuk menetapkanagihan [lempung dan debu] secara aktual.7. Struktur tanah, bertujuan untuk menetapkan butir [BD] tanah, menetapkan kerapatanmassa [BV] tanah, menghitung porositas total [n] tanah, dan menghitung nilaiperbandingan dipersi [NPD] tanah.8. Konsistensi tanah, bertujuan untuk menetapkan batas Cair [BC] tanah, menetapkan Bataslekat [BL] tanah, menetapkan batas gulung [BG] tanah, menetapkan batas berubah warna[BBW] tanah, menghitung Jangka Olah [JO] tanah, menghitung Indeks

plastisitas [IP]tanah, dan menghitung persediaan air maksimum [PAM] dalam tanah.9. Penetapan pH, analisis ini bertujuan untuk menetapkan pH dalam tanah Latosol.

3. 3Bab IIDASAR TEORITanah latosol yaitu tanah yang banyak mengandung zat besi dan aluminium. Tanah inisudah sangat tua, sehingga kesuburannya rendah. Warna tanahnya merah hingga kuning,sehingga sering disebut tanah merah. Tanah latosol yang mempunyai sifat cepat mengeras bilatersingkap atau berada di udara terbuka disebut tanah laterit.Tanah latosol tersebar di SumatraUtara, Sumatra Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, JawaTimur, Bali, KalimantanTengah, Kalimantan Selatan, dan Papua. Tanah dengan kadar liat lebih dari 60 %, remahsampai gumpal, gembur, warna tanah seragam dengan dengan batas-batas horison yang kabur,solum dalam (lebih dari 150 cm), kejenuhan basa kurang dari 50 %, umumnya mempunyaiepipedon kambrik dan horison kambik. Tumbuhan yang dapat hidup di tanah latosol adalahpadi, palawija, sayuran, buah-buahan, karet, sisal, cengkih, kakao, kopi, dan kelapa sawit. SoilTaxonomy (USDA, 1975)Latosol merupakan tanah bersolum dalam, mengalami pencucian dan pelapukanlanjut, berbatas horizon baur, kandungan mineral primer dan unsur hara rendah, konsistensigembur dengan stabilitas agregat kuat dan terjadi penumpukan relatif seskuioksida di dalamtanah sebagai akibat pencucian silikat.Ciri-ciri tanah latosol:a. Ada horizon kambik , dimana terdapat horizon penumpukan liat <20% dari horizondiatasnya.b. Tanah yang mulai berkembang tetapi belum matang yang ditandai oleh perkembanganprofil yang lebih lemah.c. Mencakup tanah sulfat masam (Sulfaquept) yang mengandung horison sulfurik yangsangat masam, tanah sawah(aquept) dan tanah latosol.Warna tanah latosol adalah merah, coklat kemerahan, coklat, coklatkekuningan ataukuning tergantung bahan induk, warna batuan, iklim danletak ketinggian. Bahan induk tanahlitosol adalah campuran batuan endapantuff dan batuan volkan. Tanah litosol merupakantanah yang dianggap paling muda, sehingga bahan induknya seringkali dangkal (< 45 cm)atau tampak di atas permukaan tanah sebagai batuan padat yang padu. Tanah litosol belumlama mengalami pelapukan dan sama sekali belum mengalami perkembangantanah akibatpengaruh iklim yang lemah, letusan vulkan atau topografi yang terlalu miring ataubergelombang (Munir, 1995 : 331).

4. 4Pengambilan contoh TanahTingkat kebenaran hasil analisis tanah di laboratorium sangat dipengaruhi oleh carapengambilan contoh tanah di lapangan. Metode atau cara pengambilan contoh tanah yangtepat sesuai dengan jenis analisis yang akan dilakukan merupakan pernyataan penting yangperlu diperhatikan. Untuk analisis tanah khususnya mengenai sifat-sifat fisik tanah, ada 4 carapengambilan contoh tanah yaitu:1. Contoh tanah utuh ( undisturbed soil sample)Pengambilan contoh ini digunakan untuk penetapan-penetapan berat volume(bulkdestiny): porositas tanah, kurva pF dan permeabilitas.2. Contoh tanah dengan agregat utuh (undisturbed soil agregat)Penarikan sampel tanah ini digunakan untuk petetapan-penetapan agregat dan tanahCOLE (Coefficient of linear extensibility).3. Contoh tanah terganggu atau tanah tidak utuh (disturbed soil sampel)Penarikan sampel ini untuk penetapan-penetapan kadar air, tekstur, konsistensi danbatas-batas angka atterberg, warna dan sebagainya.4. Contoh tanah dari suatu profilCara pengambilan contoh tanah ini merupakan kombinasi dari penarikan sampeltanah yang pertama, kedua, dan ketiga.Pengangkutan contoh tanah khususnya untuk keperluan penetapan berat volume: pFdan permeabilitas harus dilakukan dengan cara hati-hati, jangan sampai ada guncangan-guncangan yang merusak struktur tanah.Profil TanahProfil tanah adalah urutan susunan horison yang tampak dalam anatomi tubuh tanah.Profil tanah mempunyai tebal yang berlainan, mulai dari yang setipis selaput sampai setebal10 m. Pada umumnya tanah makin tipis makin mendekati kutub dan makin tebal

makinmendekati khatulistiwa (Darmawijaya, 1990).Profil tanah yang diamati, ciri-cirinya harus memenuhi syarat-syarat : tegak (vertikal),baru artinya belum terpengaruh keadaan luar, dan juga tidak memantulkan cahaya (profiltanah pada waktu pengamatan tidak langsung terkena cahaya matahari). Pengamatan dimulaidengan pengukuran dalamnya dari batas-batas horizon yang dapat diketahui. Batas horizontidak selalu lurus. Oleh karena itu diamati pula jelas tidaknya dan bentuk topografi(Darmawijaya, 1990).

5. 5Lengas TanahLengas tanah adalah air yang terikat oleh berbagai gaya, misalnya gaya ikat matrik,osmosis dan kapiler. Gaya ikat matrik berasal dari tarikan antar partikel tanah dan meningkatsesuai dengan peningkatan permukaan jenis partikel tanah dan kerapatan muatan elektrostatikpartikel tanah. Gaya osmosis dipengaruhi oleh zat terlarut dalam air maka meningkat dengansemakin pekatnya larutan. Gaya kapiler dibangkitkan oleh pori pori tanah berkaitan ‐dengantegangan permukaan (Anonim, 2009)Kadar lengas tanah sering disebut sebagai kandungan air(moisture) yang terdapatdalam pori tanah. Satuan untuk menyatakan kadar lengas tanah dapat berupa persen berat ataupersen volume. Berkaitan dengan istilah air dalam tanah, secara umum dikenal 3 jenis, yaitu:a. lengas tanah (soil moisture) adalah air dalam bentuk campuran gas (uap air) dan cairan.b. air tanah(soil water) yaitu air dalam bentuk cair dalam tanah, sampai lapisan kedap air.c. air tanah dalam (ground water) yaitu lapisan air tanah kontinu yang berada ditanahbagian dalam (Handayani, 2009).Keberadaan lengas tanah dipengaruhi oleh energi pengikat spesifik yang berhubungandengan tekanan air. Status energi bebas (tekanan) lengas tanah dipengaruhi oleh perilaku dankeberadaannya oleh tanaman. Lengas tanah dipengaruhi oleh keberadaan gravitasi dantekanan osmosis apabila tanah dilakukan pemupukan dengan konsentrasi tinggi (Bridges,1979).Di dalam tanah, air berada di dalam ruang pori diantara padatan tanah. Jika tanahdalam keadaan jenuh air, semua ruang pori tanah terisi air. Dalam keadaan ini jumlah tanahyang disimpan didalam tanah merupakan jumlah air maksimum disebut kapasitaspenyimpanan air maksimum. Selanjutnya jika tanah dibiarkan mengalami pengeringan,sebagian ruang pori akan terisi udara dan sebagian lainnya terisi air. Dalam keadaan ini tanahdikatakan tidak jenuh (Hillel,1983).Di dalam tanah air dapat bertahan tetap berada di dalam ruang pori karena adanyaberbagai gaya yang yang bekerja pada air tersebut. Untuk dapat mengambil air dari ronggapori tanah diperlukan gaya atau energi yang diperlukan untuk melawan energi yang menahanair. Gaya - gaya yang menahan air hingga bertahan dalam rongga pori berasal dari absorbsimolekul air oleh padatan tanah, gaya tarik menarik antara molekul air, adanya larutan garamdan gaya kapiler (Yong et al.,1975).

6. 6Bahan OrganikSalah satu proses penting yang berkaitan dengan pembentukan tanah adalahpenimbunan bahan organik yang cenderung mencapai suatu tingkat keseimbangan didalamtanah. Tingkat penimbunan bahan organik dalam tanah bergantung pada sifat lingkunganpembentukan tanah yang mencakup dua proses yaitu penimbunan sisa tanaman dan hewan.Kedua perombakan ini merupakan aktivitas jasad renik atau mikroorganisme yang terdapatdidalam tanah.Bahan organik tanah umumnya terdapat dipermukaan tanah. Jumlahnya berkisarantara 3%-5%dan mempengruhi sifat-sifat tanah antara lain bertindak sebagai sumber hara N,P, S dan unsure mikro lainnya. Bahan organik tanah terdiri dari semua sisa makhluk hidup,baik yang berasal dari manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan dan termasukmikroorganisme didalam tanah baik yang sedang melapuk maupun yang telah melapuk.Bahan organik sangat besar peranannya terhadap perbaikan struktur tanah, menambahkemampuan tanah untuk mengikat air, manambah kemampuan tanah untuk menahan unsure-unsur hara dalam arti kapasitas kation tanah

menjadi tinggi dan sebagai unsur-unsur haradalam arti kapasitas tukar kation tanah menjadi lebih tinggi dan sebagai sumber energi bagikehidupan organisme.Bahan organik tanah sangat menetukan jenis tanaman apa yang akan ditanam dilahatersebut. Setelah mengetahui betapa pentingnya bahan organik terhadap pertumbuhan suatutanaman, perlu pula untuk mengetahui kandungan bahan organik yang atau cocok bagikelangsungan kehidupan pertumbuahn suatu tanaman tertentu untuk mencapai pertumbuhanyang maksimumKadar Kapur EkivalenKapur dalam tanah memiliki asosiasi dengan keberadaan kalsium dan magnesiumtanah. Hal ini wajar, karena keberadaan kedua unsur tersebut sering ditemukan berasosiasidengan karbonat. Secara umum pemberian kapur ke tanah dapat mempengaruhi sifat fisik dankimia tanah serta kegiatan jasad renik tanah. Bila ditinjau dari sudut kimia, maka tujuanpengapuran adalah menetralkan kemasaman tanah. Perlu diketahui bahwa tanah yangmemiliki kandungan kapur yang tinggi, belum tentu tanah tersebut juga memiliki tingkatkesuburan yang tinggi. bisa terjadi suatu kapur itu menjadi racun karena kapur akan menyerapunsur hara dari dalam tanah, dimana unsur hara tersebut dibutuhkan tanaman untukpertumbuhannya

7. 7Kandungan Ca dan mg yang tinggi dalam tanah berhubungan dengan tarafperkembangan tanah tersebut, semakin kuat pelindian / semakin tua tanahnya, akan semakinkecil pula kandungan kedua zat tersebut. Kadar tinggi berkaitan dengan pH yang netral atauagak kalis. Sebagai unsur hara makro Ca dan Mg mempunyai fungsi yang penting padatanaman. Kalsium (Ca) berperan sebagai penyusun dinding sel tumbuhan dan sering pulamenjonjotkan / menetralkan bahan racun dalam jaringan tanaman. Magnesium (Mg)merupakan komponen dari klorofil dan berperan pula dalam pembentukan lemak dan minyakpada tumbuhan. Kekurangan kedua zat ini dalam tanah dapat menghambat perkembangannormal pad jaringan muda.Kandungan kapur dari setiap jenis tanah berbeda-beda. Bahkan kandungan kapur darilapisan atas tentu berbeda dengan lapisan di bawahnya. Hal ini disebabkan oleh adanya prosespelindian kapur pada lapisan atas oleh air yang akan diendapkan pada lapisan bawahnya.Selain itu keberadaan kapur tanah sangat dipengaruhi oleh batuan induk yang ada disuatulokasi. Dalam percobaan ini dilakukan analisis kapur dengan menggunakan metodegravimetric yang dikenal dengan penetapan kadar kapur setara tanah dengan menggunakanalat calcimeter dan khemikalia HCl. CO2 yang menguap dalam penentuan kapur akan diukurmenurut reaksi :CaCO3 + 2 HCL CaCl2 + H2O + CO2Perbedaan kadar kapur pada berbagai jenis tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor,antara lain komposisi bahan induk dan iklim. Kedua faktor ini berhubungan dengan kadarlengas tanah, terbentuknya lapisan-lapisan tanah, dan tipe vegetasi. Faktor-faktor inimerupakan komponen dalam perkembangan tanah. Pada umumnya batuan kapur/ kwarstiklebih tahan terhadap perkembangan tanah. Pelarutan dan kehilangan karbonat diperlukansebagai pendorong dalam pembentukan tanah pada batuan berkapur. Garam-garam yangmudah larut (seperti Na, K, Ca, Mg-Klorida dan sulfat, NaCO3) dan garam alkali yang agakmudah larut ( Ca, Mg ) memiliki karbonat yang akan berpindah bersama air, dan bergantungbesarnya air yang dapat mencapai kedalaman tanah tertentu. Hal ini dapat menyebabkanterjadinya pengayaan garam/ kapur pada horison tertentu dan besarnya sangat bervariasi.Karena terdapat perbedaan kelarutan dan mobilitas tersebut maka yang terendapkan lebihdahulu adalah karbonat. Pada kondisi yang ekstrem kerak garam dan kapur dapat terbentuk dipermukaan tanah. Dari sini menunjukan bahwa kadar kapur tanah dapat berbeda-beda.

8. 8Tekstur TanahTekstur tanah adalah pembagian ukuran butir tanah. Butir-butir yang paling keciladalah butir liat, diikuti oleh butir debu (silt), pasir, dan kerikil. Selain itu, ada juga tanahyang terdiri dari batu-batu. Tekstur tanah dikatakan baik apabila komposisi antara pasir, debudan liatnya

hampir seimbang. Tanah seperti ini disebut tanah lempung. Semakin halus butir-butir tanah (semakin banyak butir liatnya), maka semakin kuat tanah tersebut memegang airdan unsur hara. Tanah yang kandungan liatnya terlalu tinggi akan sulit diolah, apalagi bilatanah tersebut basah maka akan menjadi lengket. Tanah jenis ini akan sulit melewatkan airsehingga bila tanahnya datar akan cenderung tergenang dan pada tanah berlereng erosinyaakan tinggi. Tanah dengan butir-butir yang terlalu kasar (pasir) tidak dapat menahan air danunsur hara. Dengan demikian tanaman yang tumbuh pada tanah jenis ini mudah mengalamikekeringan dan kekurangan hara.Tekstur tanah di lapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu dengan memijittanah basah di antara jari jempol dengan jari telunjuk, sambil dirasakan halus kasarnya yangmeliputi rasa keberadaan butir-butir pasir, debu dan liat, dengan cara sebagai berikut:PasirApabila rasa kasar terasa sangat jelas, tidak melekat, dan tidak dapat dibentuk bola dangulungan.Pasir BerlempungApabila rasa kasar terasa jelas, sedikit sekali melekat, dan dapat dibentuk bola tetapimudah sekali hancur.Lempung BerpasirApabila rasa kasar agak jelas, agak melekat, dan dapat dibuat bola tetapi mudah hancur.LempungApabila tidak terasa kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh,dan dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat.Lempung BerdebuApabila terasa licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan gulungan denganpermukaan mengkilat.DebuApabila terasa licin sekali, agak melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan dapat digulungdengan permukaan mengkilat.

9. 9Lempung BerliatApabila terasa agak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapatdibentuk gulungan yang agak mudah hancur.Lempung Liat BerpasirApabila terasa halus dengan sedikit bagian agak kasar, agak melekat, dapat dibentuk bolaagak teguh, dan dapat dibentuk gulungan mudah hancur.Lempung Liat BerdebuApabila terasa halus, terasa agak licin, melekat, dan dapat dibentuk bola teguh, sertadapat dibentuk gulungan dengan permukaan mengkilat.Liat BerpasirApabila terasa halus, berat tetapi sedikit kasar, melekat, dapat dibentuk bola teguh, danmudah dibuat gulungan.Liat BerdebuApabila terasa halus, berat, agak licin, sangat lekat, dapat dibentuk bola teguh, danmudah dibuat gulungan.LiatApabila terasa berat dan halus, sangat lekat, dapat dibentuk bola dengan baik, dan mudahdibuat gulungan.Struktur Tanah.Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan ruangpartikel-partikel tanah yang bergabung satu dengan yang lain membentuk agregat. Dalamtinjauan morfologi, struktur tanah diartikan sebagai susunan partikel-partikel primer menjadisatu kelompok partikel (cluster) yang disebut agregat, yang dapat dipisah-pisahkan kembaliserta mempunyai sifat yang berbeda dari sekumpulan partikel primer yang tidak teragregasi.Dalam tinjauan edafologi, sejumlah faktor yang berkaitan dengan struktur tanah jauhlebih penting dari sekedar bentuk dan ukuran agregat. Dalam hubungan tanah dengantanaman, agihan ukuran pori, stabilitas agregat, kemampuan teragregasi kembali saat kering,dan kekerasan (hardness) agregat jauh lebih penting dari ukuran dan bentuk agregat itusendiri.(Kajian Struktur Tanah Lapis Olah). Dari jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwastruktur tanah merupakan susunan dari partikel-partikel tanah yang membentuk agregat.Agregat terbentuk diawali dengan suatu mekanisme yang menyatukan partikel-partikel primermembentuk kelompok atau gugus (cluster) dan dilanjutkan dengan adanya sesuatu yang dapat

10. 10mengikat menjadi lebih kuat (sementasi). Pembentukan agregat tanah melalui prosespenjonjotan yang dilanjutkan dengan agregasi dengan atau tanpa diikuti proses sementasi(Baver et al., 1972; Notohadiprawiro, 1996).Di dalam suspensi, partikel-partikel primer yang mempunyai potensial elektrokinetik(zeta) tinggi akan saling tolak menolak. Ketika energi

potensial turun, tumbukan antar partikelini melemah sehingga menghasilkan antar partikel primer saling berdekatan danterbentuklahjonjot. Jonjot ini akan tetap stabil sepanjang kehadiran agensia flokulasi. MenurutBaver et al. (1972) flokulasi dapat juga terjadi sebagai hasil dari atraksi elektrostatik antaraujung muatan positif lempung yang satu dengan permukaan negatif lempung yang lain,sehingga terbentuk ukuran yang jauh lebih besar, yang akhirnya mengendap sebagai hasilgaya gravitasi atau gaya beratnya sendiri.(Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 3 (2)(2002).Konsistensi dengan Angka AtterbergRingan beratnya suatu tanah bukan saja berhuungan dengan mudah tidahnya tanahdiolah, namun juga berhubungan dengan gaya menahan air tanah, infiltrasi, dan perkolasi.Untuk menghindari faktor subyektif dalam mengklasifikasikan tanah berat atau ringan,dipakai standar angka.Setiap tanah mempunyai sifat mutu yang berbeda dalam mengolah tanah. Dibutuhkan suatumetode untuk menentukan apakah suatu tanah baik untuk pertanian, pembangunan ataubidang lain. Metode untuk menentukan tindakan pengolahan tanah adalah dengan menetapkanstandard angka, yaitu metode penetapan Angka Atterberg.Atterberg tokoh yang pertama kali meneliti dan menggolongkan konsistensi tanahdalam hubungannya dengan kadar lengas, yaitu dengan menetapkan Batas Cair (BC), BG(Batas Gulung), Batas Lekat (BL), Batas Berubah Warna (BBW).Harkat-harkat tanah:1. Harkat BC ( USDA ) < 20 % sangat rendah 20 % - 30 % rendah 31 % - 45 % sedang 46 % - 70 % tinggi 71 % - 100 % sangat tinggi2. Harkat BL ( Wicaksono, 1964 ) 0 % rendah

11. 11 100 % tinggi3. Harkat BG ( Wicaksono, 1964 ) 0 % - 5 % sangat rendah 6 % - 10 % rendah 11 % - 17 % sedang 18 % - 30 % tinggi 31 % - 43 % sangat tinggi > 43 % ekstreem tinggi4. Harkat BBW ( USDA, 1955 ) 1 % - 3 % sangat rendah 4 % - 10 % rendah 11 % - 18 % sedang 19 % - 30 % tinggi 31 % – 45 % sangat tinggi > 45 % ekstreem tinggi5. Harkat JO ( USDA, 1955 ) 1 % - 3 % sangat rendah 4 % - 8 % rendah 9 % - 15 % sedang 16 % - 25 % tinggi 26 % - 40 % sangat tinggi > 40 % ekstreem tinggi6. Harkat PAM 21 % - 30 % rendah 31 % - 46 % sedang 47 % - 60 % tinggi 61 % - 100 % sangat tinggi > 100 % ekstreem tinggiFaktor-faktor yang berpengaruh terhadap rendah dan tingginya indeks plastisitas(Angka Atterberg) antara lain :1. Komposisi butiran dari tanah. Karena partikel liat dikelilingi oleh lapisan rangkap, yangterutama terdiri dari air, maka dengan mudah saling bergerak. Hal ini berlawanan denganpartikel pasir, tidak berkaitan satu dengan lainnya.

12. 122. Pada kenyataan tipe mineral tanah juga penting. Tanah Kaolinit akan menjadi plastis padakair yang rendah disbanding dengan montmorilonit.3. Bentuk partikel. Oleh karena liat terdiri dari lempeng-lempeng (laminer) yang dapatberdekatan satu sama lain pada pengeringan, maka liat dapat berpengaruh terhadap tenagaadhesi yang tinggi.berbeda dengan butiran pasir dengan bentuk bentuk bundar dan tajam,tidak perperan yang penting.4. Dengan adanya bahan organic, maka kadar air baik pada batas cair maupun batas plastisterendah menjadi meningkat.pH TanahpH tanah atau kemasaman tanah atau reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman ataualkalinitas tanah yang dinyatakan dengan nilai pH. Nilai pH menunjukkan banyaknyakonsentrasi ion hidrogen (H +) di dalam tanah. Makin tinggi kadar ion H+ di dalam tanah,semakin masam tanah tersebut. Di dalam tanah selain ion H+ dan ion-ion lain terdapat jugaion hidroksida (OH-), yang jumlahnya berbanding terbalik dengan banyaknya ion H+. Padatanah-tanah masam jumlah ion H+ lebih tinggi dibandingakan dengan jumlah ion OH-,sedangkan pada tanah alkalis kandungan ion OH- lebih banyak dari ion H+. Jika ion H+ danion OH- sama banyak di dalam tanah atau seimbang, maka tanah bereaksi netral.pH tanah atau tepatnya pH larutan tanah sangat penting karena larutan tanahmengandung unsur hara seperti Nitrogen (N), Potassium/kalium (K), dan Pospor (P)

dimanatanaman membutuhkan dalam jumlah tertentu untuk tumbuh, berkembang, dan bertahanterhadap penyakit. Jika pH larutan tanah meningkat hingga di atas 5,5; Nitrogen (dalambentuk nitrat) menjadi tersedia bagi tanaman. Di sisi lain Pospor akan tersedia bagi tanamanpada Ph antara 6,0 hingga 7,0. Beberapa bakteri membantu tanaman mendapatkan N denganmengubah N di atmosfer menjadi bentuk N yang dapat digunakan oleh tanaman. Bakteri inihidup di dalam nodule akar tanaman legume (seperti alfalfa dan kedelai) dan berfungsi secarabaik bilamana tanaman dimana bakteri tersebut hidup tumbuh pada tanah dengan kisaran pHyang sesuai (Anonim, 2007)Tingkat pH tanah yang merugikan pertumbuhan tanaman dapat terjadi secara alami dibeberapa wilayah, dan secara non alami terjadi dengan adanya hujan asam dankontaminasitanah. Peran pH tanah adalah untuk mengendalikan ketersedian nutrisi bagi vegetasi yangtumbuh di atasnya. Makronutrien (kalsium, fosfor, nitrogen,kalium, magnesium, sulfur)tersedia cukup bagi tanaman jika berada pada tanah dengan pH netral atau sedikit beralkalin.Kalsium, magnesium, dan kalium biasanya tersedia bagi tanaman dengan cara pertukaran

13. 13kation dengan material organik tanah dan partikel tanah liat. Ketika keasaman tanahmeningkat, ketersediaan kation untuk material organik tanah dan partikel tanah liat segeratercukupi sehingga tidak ada pertukaran kation dan nutrisi bagi tanaman berkurang. Namunsemua itu tidak dapat disimplifikasi karena banyak faktor yang memengaruhi hubungan pHdengan ketersediaan nutrisi, diantaranya tipe tanah (tanah asam sulfat, tanah basa, dsb),kelembaban tanah, dan faktor meteorologika (Anonim, 2011)Skala reksi tanah :pH Reaksi Tanah< 4 Paling masam ( estrim )4 – 4,5 Sangat masam4,5 – 5,5 Asam5,5 – 6,5 Agak asam6,5 – 7,5 Netral7,5 – 8,5 Agak basa8,5 – 9,0 Basa> 9 Sangat basaPada umumnya pH tanah terdapat antara 4,0 – 10,0Ada 2 metode yang paling umum digunakan untuk pengukuran pH tanah yaitu kertaslakmus dan pH meter. Kertas lakmus sering di gunakan di lapangan untuk mempercepatpengukuran pH. Penggunaan metode ini di perlukan keahlian pengalaman untuk menghindarikesalahan. Lebih akurat dan secara luas di gunakan adalah penggunaan pH meter, yang sangatbanyak di gunakan di laboratorium. Walaupun pH tanah merupakan indikator tunggal yangsangat baik untuk kemasaman tanah, tetapi nilai pH tidak bisa menunjukkan berapa kebutuhankapur. Kebutuhan kapur merupakan jumlah kapur pertanian yang dibutuhkan untukmempertahankan variasi pH yang di inginkan untuk sistem pertanian yang digunakan.Kebutuhan kapur tanah tidak hanya berhubungan dengan pH tanah saja, tetapi jugaberhubungan dengan kemampuan menyangga tanah atau kapasitas tukar kation (KTK)(Anonim, 2009)

14. 14BAB IIIPELAKSANAAN PRAKTIKUM3.1 PENGAMBILAN CONTOH TANAHPengambilan contoh tanah utuh1. Alat dan Perlengkapana. Tabung Kuningan (Cooper Ring)Alat ini harus memenuhi syarat ratio < 0,1 untuk menghindari kerusakan(perubahan sifat fisik) tanah akibat tekanan-tekanan mendatar. Masing-masingtabung diberi tanda nomer dan dilengkapi dengan sepasang penutup dari plastik.b. Sekop, cangkul atau cetokc. Pisau yang tajam dan tipis2. Prosedur Kerjaa. Ratakan dan bersihkan lapisan tanah atas yang akan diambil, kemudian letakkantabung tegak pada lapisan tanah tersebut. Nomor yang ada pada tabung jangansampai terbalik.b. Gali tanah disekitar tabung dengan sekop atau cetok.c. Iris atau haluskan potongan tanah disekitar tabung hingga mendekati tabung.d. Tekan tabung hingga tiga per empat masuk ke dalam tanahe. Letakkan tabung lain didiatas tabung yang pertama.f. Tekan lagi tabung tersebut hingga permukaan tabung pertama masuk ke dalamtanah sekitar 1 cm.g. Tabung beserta contoh tanah di dalamnya diambil(diganti) dengan sekop ataucangkul.h. Pisahkan tabung kedua dari tabung yang pertama dengan hati-hati, kemudianpotonglah tanah kelebihan yang ada pada bagian atas dan bawah tabung pertamahingga

rata.i. Tutup tabung yang berisi contoh tanah tersebutdengan plastik penutup dan simpankedalam kotak khusus yang telah disediakan.Pengambilan contoh tersebut baik dilakukan pada waktu dalam keadaan pada waktudalam keadaan kapasitas lapang. Kalau tanah terlalu kering sebaiknya disiram terlebihdahulu dengan air secukupnya sehari sebelum pengambilan contoh. Disamping itu halyang diperhatikan adalah jangan sampai menggunakan palu atau alat pemukul lainnyauntuk memasukkan tabung ke dalam tanah.

15. 15Pengambilan contoh tanah dengan agregat utuh1. Alat perlengkapana. Kotak yang kuat dan berukuran cukup untuk membawa(menyimpan) kira-kira 2 kgbongkah tanah dengan agregat utuh.b. Cetok, sekop atau cangkulc. Kantong plastik tempat contoh untuk penetapan-penetapan selain penetapanstruktural.2. Prosedur Kerjaa. Gali tanah hingga kedalaman yang diinginkan untuk penetapan stabilitas agregatbiasanya cukup dengan mengambil lapisan yang sesuai dengan kedalam perakaran.b. Ambil gumpalan-gumpalan tanah yang dibatasi dengan belah-belah alami (agregatutuh ), kemudian masukkan kedalam kotak yang telah disediakan tadi. Atau dapatjuga menggunakan tempat lain jika tidak ada kotak semacam itu, asalkan dalampengangkutan dijaga supaya agregat-agregat itu tetap utuh.Pengambilan contoh tanah terganggu atau tidak utuh.1. Alat perlengkapana. Kantong plastik yang berukuran cukup untuk diisi sekitar 2 kg contoh tanah, danplastik kecil untuk label.b. Label, Spidol, dan karet gelang untuk pengikat.c. Pisau belati, sekop atau cangkul2. Prosedur kerjaa. Gali tanah hingga kedalaman yang diinginkanb. Ambil dan masukkancontoh tanah ke dalam kantong plastik. Beri tanda (nomor dankode) pada label dengan menggunakan plastik kecil. Masukkan ke dalam plastiklalu diikat dengan karet gelang. Pemberian tanda dapat juga pada plastikpembungkus tanah.Pengambilan contoh tanah dari suatu profil tanah1. Prosedur kerjaa. Gali lubang profilb. Bersihkan dan ratakan tanah di atas sisi lubang yang telah di diskripsi secukupnya.

16. 16c. Ambil contoh tanah utuh seperti cara pertama. Apabila diperlukan dapat jugadiambil contoh tanah dengan agregat utuh atau contoh tanah terganggu atau tidakutuh.d. Selesai pengambilan contoh-contoh tanah pada lapisan pertama, sisa lapisanpertama dibuang hingga timbul lapisan kedua, demikian seterusnya hingga lapisanterakhir (yang dikehendaki) dalam profil.3.2 KADAR LENGAS1. MetodeDenganmenggunakan metode analisis gravimetri2. Alat dan perlengkapana. 6 buah botol timbang kuninganb. Timbangan analitis ( ketelitian 0.0002 gr)c. Alat pengering ( oven )d. Eksikator3. BahanContoh tanah kering angin gumpalan, halus (0,2mm) dan 0,5 mm4. Cara kerja1. Timbang botol timbangan kuningan kosong, bersih dan bertutup misal beratnya agram2. Masukkan contoh tanah kedalam botol timbangan sampai separuh penuh, timbangbotol berisi tanah dan bertutup misal beratnya b gram3. Dengan tutup terbuka masukkan botol timbangan berisi tanah kedalam oven yangpanasnya telah diatur antara 1050C – 1100C. biarkan di dalam oven selama palingsedikit 4 jam, lebih lama lebih baik jangan sampai kurang4. Setelah 4 jam botol timbangan berisi tanah kembali ditutup serapat-rapatnyakeluarkan dari oven dan didingikan dalam eksikator selama 15 menit, kemudianditimbang miasal beratnya c gram.5. Lakukan langkah-langkah 1-4 untuk menetapkan kadar lengas contoh tanah yangtersedia.

17. 173.3 KADAR BAHAN ORGANIK1. MetodeYaitu dengan metode Wakley dan Black (volutris) dan analaisis kuantitatif volumetrisoxodimetris.2. Alat Dan Perlengkapana. Labu takar 50 mlb. Pipet ukur 10 ml dan 5 mlc. Gelas ukur 10 mld. Pipet teteas sampai 0,0002 grame. Botol pemancar airf. Labu erlenmeyer 250 mlg. Buret 50 mlh. Timbangan analitis teliti3. Bahana. K2Cr2O7b. H2SO4 pekatc. H3PO4d. FeSO2 0,1 Ne. Indikator DipHenylaminef. Aqua destilata4. Cara Kerja1. Timbang contoh

tanah kering udara sekitar 1 gram dengan alas gelas arloji yangbersih dan kering yang telah diketahui beratnya2. Masukkan ke dalam labu takar 50 ml dan tambahkan 10 ml K2Cr2O73. Tambahkan kemudian 10 ml H2SO4 pekat dengan gelas ukur4. Kemudian dikocok dengan gerakan memutar dan mendatar5. Warna harus tetap merah jingga, kalu warnanya menjadi hijau/ biru, tambahkan lagiK2Cr2O7 dan H2SO4 pekat, dan jumlah penambahan harus dicatat.Diamkan kira-kira 30 menit sampai larutan menjadi dingin. Penambahan blangkojuga harus sama banyak.6. Tambahkan 5 ml H3PO4 85% dan 1 ml indikator dipHenylamine7. Jadikan volume 50 ml dengan menambahkan air suling, hendaknya memakai botolmeancar air.

18. 188. Kocok dengan cara membalik-balik labu takar sampai homogen dan biarkanmengencap.9. Ambil 5ml larutan jernih dengan pipet ukur, kemudian masukkan kedalam labuerlenmayer 250ml dan tambahkan air suling 15 ml.10. Kemudian dititrasi dengan larutan FeSO2 0,1 N hingga warnanya menjadikehijaua-hijauan.11. Langkah-langkah ini diulang lagi tanpa contoh tanah untuk keperluan analisabelangko.Fungsi analisa blangko untuk koreksi alat, bahan atau reagensia mengenalkemurniannya dan untuk mempermudah hitungan.Jalannya reaksi2 K2Cr2O7 + 8 H2SO4 2 K2SO4 + 2 Cr2 (SO4) 3 + 8 2O 8 + 3 O2 + x cal C + O CO2+ sisa indikatorK2Cr2O7 + 6 FeSO4 + 7 H2SO4 Cr2(SO4)3 indikator + 3 Fe (SO4)3 + K2SO4+ 7 H2O3.4 KADAR KAPUR EKUIVALEN / SETARA1. MetodeYaitu metode Calcimeter ( Mohr )2. Alat dan Perlengkapana. Calcimeter ( alat CO2 Mohr)b. Gelas arlojic. Timbangan analitis teliti sampai 0.0002 gram3. BahanContoh tanah kering – udara diantara 2,0 mm4. KhemikaliaHCl 2 N5. Cara kerja1. Timbang contoh tanah yang menggunakan gelas arloji yang bersih, kering,sebanyak sekitar 15 gram ( misal a gram ). Untuk ini perlu diketahui dahulu beratgelas arlojinya. Masukkan contoh tanah secara kuantitatif ke dalam gelas piala500ml, butir-butir tanah yang mungkin masih menempel di gelas arloji dapatsedikit dibilas dengan air.2. Tambahkan air sebanyak 50 ml, lalu 10 ml H2O2 30% ( semua diukur dengantabung ukur), gelas piala ditutp dengan gelas arloji yang bersih dan kering,

19. 19kemudian dibiarkan semalam. Tindakan ini dimaksudkan untuk menghilangkanbahan organik yang ada di dalam tanah.3. Keesokan harinya gelas piala tertutup dipanasi diatas pemanas air yang telahmenidih, dan diawasi betul-betul kalau ada bahaya pebuihan sampai tanahnyameluap. Kalau perlu gelas pialanya diangkat dari penangas air. Setelah reaksipertama mereda ( setelah 5- 10 menit) tambahkan lagi H2O230 % sebanyak 15 ml,tutup kembali dengan menggunakan gelas arloji dan biarkan di penangas air selama10 menit lagi. Setelah reaksinya mereda, celupkan gelas pialanya kedalam air yangmendidih kedalam penangas air selama 5 menit dalam keadaan tercelup. Tanahyang sudah bersih dari bahan menjadi muda dan butir-butir pasir sudah kelihatanbersih permukaannya. Untuk memastika, setelah larutan agak dingin diberi lagibeberapa ml lagi H2O230 %. Kalau tidak timbul reaksi lagi, tidak terjadi lagigelembung-gelembung pemercikan, ini berarti bahan organik telah betul-betulhabis. Jika reaksi timbul, maka langkah yang terakhir tadi dapat diulangsecukupnya.4. Butir-butir tanaha yang menempel digelas arloji dan didnding gelas piala dibilasmasuk dengan air bersih. Suspensi lalu diencerkan sampai kira-kira 150 ml denganair suling, ditutup kembali, dan didihkan diatas api spritus selama 5 menit. Dijagajangan sampai membuih atau memericik dan tumpah, setelah ini dibiarkanmendingin.5. Seteleah dingin gelas arloji tertutup dan dinding gelas piala dibilas dengan airsampai bersih. Untuk membersihkan dinding, sambil membilas digosok-gosokdengan batang kaca berujung karet. Tambahkan 25 ml HCl 2 N untukmenghilangkan kapur, garam-garam lain dan kation- kation basa beradsorbsi. Kalautanah mengandung kapur berlebih dari 2 % maka untuk setiap persenya ditambahlagi 2,5 ml HCl 2N. Encerkan suspensi sampai volume kira-kira 250ml dengan airdan tanah digosok-gosok dengan batang kaca berujung karet.

Reaksi antara tanahdengan asam dibiarkan berlangsung selama 1 jam dengan beberapa kali digosok-gosok dengan batang kaca. Selama pekerja ini batang kaca tetap diletakkan dalamgelas piala, dan jangan diletakan dimana-mana karena ujungnya ada tanah yangmenempel. Setelahwaktu ini dilampaui, larutan diatas endapan tanah diperikasakeasamannya dengan secarik kertas lakmus biru. Kertas lakmus biru harus berubahwarnanya menjadi merah, yang menandakan bahwa telah hilang semuanya. Kalaukertas lakmus tidak berubah warnanya, berarti asamnya kurang dan perlu ditambah

20. 20lagi kira-kira 10 ml. Tanahnya diaduk-aduk lagi dan dibiarkan selama 1 jam.Periksa lagi apakah sekarang audah ada kelebihan asam.6. Pasang corong gelas 0,10 cm diatas tabung erlenmayer 750ml, lapisi dengan kertassaring sedemikian rupa sehingga pinggiran kertas saring terletak 5 mmdibawahbibir corong, kertas saring dibasahi supaya melekat betul tanpa ada gelembung-gelembung udara diantaranya. Seringkali suspensi tanah sampai semua tanahdipindahkan secara kuantitatif diatas kertas saring. Dibantu dengan biasan airbatang kaca, sambil dibilas bersih ujung kaca yang bertanah tadi.7. Tanah diatas kertas saring dicuci 4 kali dengan HCL 0,2N. Setiap kali pencucianmenggunakan 50ml.Pendispersian :8. Setelah selesai pencucian dan air terakhir telah menetes dari corong, kertas saringdengan tanahnya sementara masih basah diangkat hati-hati dengan corong, jangansampai sobek dan paparkan diatas gelas arloji 0,10 cm yang bersih.Denganmemegang tepi gelas arloji dan kertas saring, jangan sampai menjamah tanahnya,tanah dipindahkan secara kuantitatif ke dalam labu erlenmayer 500ml denganmenggunakan corong yang dipakai menyaring tadi. Untuk ini diperlukan pancaranair secukupnya jangan berlebihan.Tanah yang masih menempel di dinding dakhil (bagian dalam ) corong juga dimasukkan kedalaam tanbung erlenmayer denganpancaran air dan kuas. Kemudian kuas dibersihkan dari butir-butir tanah yangmenepel padanya,9. Tambahkan 10 ml larutan NaOH 1 N setepat mungkin dengan menggunakantabung ukur yang telah dicuci bersih dari menggunakan tabung ukur yang telahdicuci bersih dari sisa-sisa H2O2 dan HCl. Sumbatlah labu erlenmayer dengansumbatan karet atau selembar plastik serapat-rapanta, letakkan tegak dan kuat padaalat pengocok dan kocoklah dengan kuat selama 15 menit untuk mendapatkan hasilpendispersian yang baik.

21. 213.5 TEKSTUR TANAH1. MetodeAnalisis granuler cara pipet2. Alat dan perlengkapan :a. 2 buah gelas arloji 0,8 dan 10 cmb. Timbangan analisi teliti sampai 0,0002 gramc. 2 buah corong gelas 10 dan 15 cmd. Tabung sedimentasi 1000 ml dengan tutup karet atau plastike. Alat pipet dengan volume 25 mlf. Stop-watch teliti sampai 0,1 detikg. Batang kaca pengaduk berujung kareth. Thermometer teliti sampai 0,10Ci. 2 buah cawan penguap 8 cmj. 2 buah labu erlenmeyer (bersumbat karet) 500 ml dan 250 mlk. Kertas waring Watman No. 50l. Kuasm. Gelas piala 500 mln. Tabung ukur 25 mlo. Penangas airp. Lampu spiritusq. Penumpu kaki tigar. Botol pemancar airs. Piring sengt. Alat pengering (oven)u. Eksikatoev. Kertas lakmus biru3. Khemikalia :a. 25 ml H2O2 30%b. 200 ml HCl 0,2 Nc. 20 ml HCl 2 Nd. 10 ml NaOH 1 N4. Bahan :Contoh tanah halus kering – udara 0,2mm5. Cara Kerja :

22. 22Pendispersian :1. Timbang contoh tanah yang mengunakan gelas arloji yang bersih, kering, sebanyaksekitar 15 gram (misal a gram). Untuk ini perlu diketahui dahulu berat gelasarlojinya.Masukkan contoh tanah secara kuantitatif ke dalam gelas piala 500 ml,butir-butir tanah yang mungkin masih menempel di gelas arloji dapat sedikit dibilasdengan air.2. Tambahkan air sebanyak 50 ml, lalu 10 ml H2O2 30% (semua diukur dengantabung ukur), gelas piala ditutup dengan gelas arloji dapat sedikit dibilas denganair.3. Keesokan harinya gelas piala tertutup itu dipanasi di

atas penangas air yang telasmendidih, dan diawasi betul-betul kalau ada bahaya pebuihan sampai tanahnyameluap. Kalau perlu gelas pialanya diangkat dari penangas air. Setelah reaksipertama mereda (5 – 10 menit) tambahkan lagi H2O2 30% sebanyak 15 ml, tutupkembali dengan gelas arloji dan biarkan di atas penangas air selama 10 menit lagi.Setelah reaksinya mereda, celupkan gelas pialanya ke dalam air yang mendidihdalam penangas air selama 5 menit dalam keadaan tercelup. Tanah yang sudahbersih dari bahan menjadi muda dan butir-butir pasir sudah kelihatan bersihpermukaannya. Untuk memastikan, setelah larutan agak dingin diberi beberapa mlH2O2 30%. Kalau tidak timbul reaksi lagi, tidak lagi terjadi gelembung-gelembungpercikan, ini berarti bahan organik betul-betul telah habis. Jika reaksi masih timbul,maka langkah yang terakhir tadi dapat diulang secukupnya.4. Butir-butir tanah yang menempel di gelas arloji dan dinding gelas piala dibilasmasuk dengan air sampai bersih.Suspensi lalu di encerkan sampai kira-kira 150 ml dengan air suling, ditutupkembali, dan di didihkan di atas api spiritus hati-hati selama 5 menit. Dijaga sampaimembuih atau memercik, dan tumpah. Setelah itu dibiarkan mendingin.5. Setelah dingin gelas arloji penutup dan dinding gelas piala dibilas dengan airsampai bersih.Untuk membersihkan dinding, sambil membilas digosok-gosokdengan batang kaca ujung karet. Tambahkan 25 ml HCl 2 N untuk menghilangkankapur, garam-garam lain dan kation-kation basa beradsorbsi. Kalau tanahmengandung kapur lebih dari 2% maka untuk setiap persennya ditambah lagi 2,5ml HCl 2 N. Encerkan suspensi sampai volume kira-kira 250 ml dengan air dantanah digosok-gosok dengan batang kaca berujung karet sebaik-baiknya. Reaksiantara tanah dengan asam dibiarkan berlangsung selama 1 jam dengan beberapa

23. 23kali digosok-gosok dengan batang kaca. Selama pekerjaan ini batang kaca tetapdiletakan di dalam gelas piala, dan jangan di letakkan dimana-mana karenaujungnya ada tanah yang menempel. Setelah waktu ini di lampaui, larutan di atasendapan tanah diperiksa keasamannya dengan secarik kertas lakmus biru. Kertaslakmus biru harus berubah warnanya menjadi merah, yang menandakan bahwatelah ada kelebihan asam dan kapurnya pasti telah hilang semuanya. Kalau kertaslakmus tidak berubah warnanya, berarti asamnya berkurang dan perlu ditambah lagikira-kira 10 ml. Tanahnya di aduk-aduk lagi dan biarkan selama 1 jam. Periksa lagiapakah sekarang sudah ada kelebihan asam.6. Pasang corong gelas 10 cm diatas tambung erlenmeyer 750 ml, lapisi dengan kertassaring sedemikian rupa sehingga pinggiran kertas saring terletak 5 mm dibawahbibir corong, kertas saring dibasahi supaya melekat betul tanpa ada gelembung-gelembung udara diantaranya. Saringlang suspensi tanah sampai semua tanahterpindahkan secara kuantitatif diatas kertas saring. Dibantu dengan biasan air danbatang kaca, sampai dibilas bersih ujung kaca yang bertanah tadi.Ingat :setiap kali menuang jangan sampai permukaan cairan dalam corong kurangdari 5 mm jaraknya dari tepi kertas saring dan sebagian besar tanah jatuh ditengahcorong.7. Tanah diatas kertas saring dicuci 4 kali dengan HCl 0,2 N. Setiap kali pencucianmenggunakan 50 ml.Sebelum pencucian berikutnya dikerjakan, biarkan cairanpencuci diteruskan dengan air suling sampai filtrat yang menetes dari corongbersifat netral, diuji dengan kertas lakmus biru. Air pencuci diberikan denganpancaran sambil membersihkan butir-butir tanah dibagikan atas kertas saring danmengaduk endapan tanah dengan pancaran airnya.Pada setiap kalinya janganmenggunakan air terlalu banyak, biarkan airnya mendrainase sempurna terlebihdahulu sebelum ditambahkan air lagi. Biasanya pencucian cukup setelah 6 kali.Pendipersian :8. Setelah selesai pencucian dan air terakhir telah menetes dari corong, kertas saringdengan tanahnya sementara masih basah diangkat hati-hati dengan corong jangansampai sobek dan paparkan diatas gelas arloji 10 cm yang bersih.Denganmemegang tepi gelas arloji dan kertas saring, jangan sampai menjamah tanahnya,tanah dipindahkan secara kuantitatif ke

dalam labu erlenmeyer 500 ml denganmenggunakan corong yang dipakai menyaring tadi. Untuk ini diperlukan pancaranair secukupnya, jangan berlebihan.Tanah yang masih menempel di dinding-dakhil

24. 24(bagian dalam) corong juga dimasukan ke dalam tabung erlenmeyer denganpancaran air dan kuas. Kemudian kuas dibersihkan dari butir-butir tanah yangmenempel padanya dengan cara sebagai berikut :Tuangkan air sedikit diatas gelas arloji 9 cm yang bersih dan kuas dicelupkan dandigosokkan, air cucian ini lalu dituangkan ke dalam labu erlenmeyer. Pekerjaan inidiulangi 2-3 kali sampai kuas bersih betul dan akhirnya gelas arrloji dan corongnyadibilas juga dengan air. Pada saat pemindahan tanah ini selesai volume suspensidalam labu erlenmeyer tidak boleh lebih dari 250 ml.9. Tambahkan 100 ml larutan NaOH 1 N mungkin dengan menggunkan tabung ukuryang telah dicuci bersih dari sisa-sisa H2O2 dan HCl. Sumbatlah labu erlenmeyerdengan sumbat karet atau selembar plastik serapat-rapatnya, letakkan tegak dankuat pada alat pengocok, dan kocoklah dengan kuat selama 15 menit untukmendapatkan hasil pendispersian yang baik.10. Suspensi dimasukkan kedalam tabung sedimentasi dan tambahkan air sampaitanda 1000 ml, siapkan alat pipet yang bersih dengan menghisap dan memancarkanair bersih beberapa kali, dan alat diatur supaya kecepatan penghisapannya 25 ml per10-15 detik. Volume pipet 25 ml. Ambil gelas piala, isi dengan air dan celupkanthermometer ke dalamnya dan letakkan di samping alat pemimpet.11. Pemimpet I : (lempung + debu) totalTabung sedimentasi disumbar rapat dengan sumbat karet atau selembar plastik,dapat dibantu dengan telapak tangan dan dibalik-balik teratur kira-kira 15 kalidengan kecepatan 1 kali balik tiap 2 detik supaya suspensi menjadi homogen. Jadilamanya pemutar balikan kira-kira 30 detik.Pada waktu tabung sedimentasi dibalikdengan harus dilihat jangan sampai masih ada tanah yang melekat didasarnya.Kemudian diletakkan pelan-pelan dibawah pipet sedemikian rupasehingga kalau nantinya pipet dicelupkan dapat terletak di tengah-tengahnya.Segera setelah tabung diletakkan waktu pengendapan mulai dihitung denganmenggunakan stop-watch. Temperatur air dalam gelas piala diamati, dianggapsebagai temperatur suspensi dan dari daftar yang tersedia dapat dilihat bebrapalama harus menunggu sebelum pemipetan dapat dilalkukan pada temoeraturtersebut. Pemimpetan I dilakukan pada kedalaman 20 cm dari permukaan suspensi.Beberapa detik sebelumnya, pipet diturun kedalam suspensi dengan hati-hati jangansampai merusak atau mengaduk suspensi sehingga ujungnya terletak kedalam 20cm dari permukaan suspensi. Setelah tiba saatnya pemipetn dilakukan dengan

25. 25kecepatan mengisi 25 ml/10-15 detik. Kemudian pipet ditarik keluar dan isinyadikosongkan dan berapa beratnya, dalam keadaan kosong dan bersih (misal bgram).Cawan dan sisinya dimasukkan kedalam dapur pengering untuk diluapkandan dikeringkan dalam temperatur 1050-1000C. Lamanya pengeringann palingsedikit 4 jam setelah ini cawan dimasukan kedalam eksikator dan setelah dinginditimbang (misal c gram)12. Pemimpetan II (lempung) totalSuspensi dalam tabung sedimentasi dihomogenkan lagi seperti dalam langkah ke-11. Selanjutnya juga dikerjakan seperti lengkah ke-11, akan tetapi pemipetan disinidilakukan pada kedalaman 5 cm.Disini pengamatan temperatur untuk menentukanlamanya beberapa kali untuk diambil rata-ratanya. Jadi berbeda dengan pemipetan Iyang hanya diadakan 1 kali saja. Hal ini tejadi karena waktu menunggunya lebihlama, lebih dari 3 jam sehingga besar kemungkinan temperaturnya selama itu akanberubah-ubah.Pengamatan temperatur dilakukan sebagai berikut : segera setelahtabung diletakkan, sehabis dihomogenkan suspensinya, mulai dilakukanperhitungan waktu menunggu. Kemudian setelah lewat 1 jam, lewat 2 jam, dansetelah beberapa lama waktu menunggunya, sedangkan diperoleh rata-rata keempatpengamatan akan diperoleh angka koreksinya untuk mendapatkan waktu menungguyang

difinitif. Setelah cawan penguap kosong dan bersih ditimbang (misal d gram),hasil pemimpetan II ditampung kedalamnya. Kemudian diuapkan dan dikeringkandalam oven dan ditimbang seperti langkah ke-11.Agihan (debu + lempung) aktual1. Alat dan perlengkapanSama dengan yang dipergunakan dalam analisa granuler cara pipet2. Bahan :Contoh tanah kering yang digunakan dalam analisa granuler cara pipet3. Cara kerja :1. Seperti langkah ke-1 dalam acara granuler ( misal berta contoh tanah halus a gram)2. Miringkan gelas pialanya hingga contoh tanah menyebar sepanjang kira-kira 4-5cm pada dindingnya. Tambahkan air sedikit demi sedikit dengan dialirkan lewatdinding gelas piala hingga tanah menjadi basah karena kapilaritas dan bukan karenadituangi air.

26. 263. Setelah tanah menjadi basah betul, tambahkan air sampai volume suspensimencapai kira-kira 250 ml. Juga disini penahanan air jangan dikenakan langsungpada tanahnya.Biarkan tanah mengurangi dengan sendirinya dalam air selamapaling sedikit 15 menit.4. Tuangkan suspensi tanh secara kuantitatif kedalam tabung sedimentasi denganpertolongan pancaran air, membilasnya jangan langsung kena tanahnya.Tambahkanair sampai volume 1000 ml.5. Seperti langkah ke-11dalam analisa granuler.3.6 STRUKTUR TANAHKerapatan Butir (BJ) Tanah1. MetodeYaitu picnometer2. Alat dan Perlengkapan :a. Piknometerb. Kawat pengaduk halusc. Thermometer teliti sampai 0,10Cd. Botol pemancar aire. Corong gelas keciltol timbang untuk ditetapkan kadarf. Timbangan analitis sampai teliti 0,0002 gramg. Dapur pengering (oven)kan ditetapkan kadar lengasnyah. Potongan kertas atau serbet. Volome botol timbang3. Bahan :Contoh tanah halus 2,0 mm kering-udara4. Cara Kerja :1. Timbang piknometer kosong, bersih dan bersumbat (misal a gram)2. Isilah piknometer dengan air suling hingga penuh dengan menggunakan pemancarair sampai batas garis tanda pada pipa kapiler dalam sumbatnya. Kalau tidak adagaris batas/tanda, maka sampai ujung atas pipa kapilernya.Caranya : isilah piknometer sampai di atas leher, lalu sumbat dipasang.Pemasangan sumbat harus teliti agar tidak terdapat gelembung udara yangtertinggal dalam piknometer. Air akan naik ke dalam pipa kapiler, dan menghisapkelebihan air. Bersihkan dengam kertas tetes-tetes air yang mungkin masihmenempel di bagian luar piknometer.

27. 273. Timbang piknometer penuh air (misal b gram). Kemudian ukur temperatu air dalampiknometer dengan pembulatak kurang dari 0,50C dibulatkan ke bawah (misal t10C).Lihat dalam daftar yang tersedia di labolatorium berupa BJ piknometer itu(misalnya BJ1)4. Air dalam piknometer dibuang, bersihkan semua tetes-tetes air yang mungkin adadi bagian luarnya dengan lap dan keringkan baguab dakhilnya dengan cara sebagaiberikut :Tuangkan ke dalam sedikit alkohok, goyangkan piknometer sampai semua teteslarut, lalu dibuang, sisa alkohol dibuang dengan eter dengan cara seperti tadi,setelah dibuang biarkan sisa eter menguap. Periksa dengan dibuai.5. Isilah piknometer dengan contoh tanah seberat 5 gram. Dasar piknometer tertutupselapis tanah setelah kira-kira 0,75 cm bila memakai piknometer 25 ml. Pasangsumbatnya dan timbang piknometer berisi tanah ini (misal c gram)6. Piknometer diisi dengan air suling sampai kira-kira separuh penuh, tanah diaduk-aduk kuat dengan pengaduk halus untuk menghilangkan udara yang tersekap dalamtanah. Pengeluaran gelembung-gelembung udara dapat dibantu dengan caramengguncang-guncangkan piknometer. Setelah ini, piknometer sisinya dibiarkansemalam dengan sumbat terpasang sehingga tidak kemasukan kotoran atau debu.Peringatan : sebelum kawat pengaduk dicabut dari dalam piknometer perlu dibilasdengan sedikit air untuk menghilangkan butiran-butiran tanah yang menempelpadanya, supaya tidak ada tanah yang terikut kawat pengaduk.7. Keesokan harinya penghilangan gelembung-gelembung udara yang munngkinmasih tertinggal diulangi lagi, kemudian dibiarkan sebentar untuk mengendapkansebagian besar tanahnya, lalu air suling dengan hati-hati sampai penuh. Caranyaseperti pada langakah ke-2. Penaqmbahan air ini diusahakan agar tanah tidak

ikutteraduk untuk menjaga agar tidak ada butir-butir tanah yang hilang berikutkelebihan air yang harus dihilangkan.8. Timbang piknometer berisi tanah dan air penuh ini (misal d gram). Setelah itu ukurtemperatur dalam piknometer (misal t20C). Dari daftar dapat diketahui beberapa BJpada temperatur ini (misal BJ2)Kerapatan Massa (BV) Tanah1. Metode

28. 28Untuk menentukan kerapatan massa pada tanah latosol yaitu dengan menggunakanmetode volumetri2. Alat dan Perlengkapana. Cawan pemanas lilinb. Lampu spritusc. Penumpu kaki tigad. Tabung ukure. Pipet ukur 10 ml ketelitian 0,1 mlf. Timbangan analitis teliti sampai 0,0002 gramg. Thermometer teliti sampai 0,10Ch. Kuasi. 2 botol timbangan kuninganj. Dapur pengeringk. Eksikatorl. 2 utas tali/ benang halusm. Lilin3. BahanSampel tanah gumpalan atau bongkahan yang masih asli baru diambil dari tanah.4. Cara kerja1. Timbang sebongkah tanah ( a gram)2. Cairkan lilin sampai suhu 600C dan celupkan bongkah tanah tersebut yangsebelumnya telah diberi tali.3. Setelah lilin mengeras kemudian ditimbang ( b gram)4. Isi tabung ukur sampai volum p ml dan bongkah tanah di celupkan. Sekarangmenggunakan pipet ukur air ditambahkan sampai permukaanya tepat tanda garistertentu q ml. Catat berapa ml air yang telah ditambahkan dari pipet r ml.5. Ambil bongkah tanah lain yang sejenis dan teteapkan kadar lengasnya pada acarakadar lengas tanah untuk mendapatkan berat tanah kering mutlak.Porositas Tanah (n) TanahYang disebut porositas. Total tanah adalah persentase volume pori-pori total tanahyang ada dalam tanah terhadap volume total bongkah tanah.Nilai Perbandingan Dispersi (NPD) tanah

29. 29Yang disebut dengan perbandingan tanah adalah hasil bagi antara ( debu + lempung)aktual dengan ( debu+ lempung) aktual, dinyatakan dalam persen.3.7 KONSISTENSI DENGAN ANGKA ATTERBERGBatas Cair (BC) TanahDisebut pula batas alir, atau batas plastisitas tertinggi1. Alat dan Perlengkapan :a. Alat Casagrandeb. Cawan penguap 12 cmc. Coletd. Botol pemancar aire. 4 buah botol timbang kuninganf. Timbangan analitis teliti 0,0002 gramg. Dapur pengering (oven)h. Eksikatori. Kertas grafik semi-log2. Bahan :Contoh tanah kering-udara 0,5 mm3. Cara Kerja :1. Menyiapkan alat casagrande, dengan 2 buah skrup pengatur dan bagian ekor coletdiatur serupa tinggi cawan kira-kira 1 cm2. Ambil sejumlah tanah secukupnya, kira-kira 100 gram dengan cawan penguap.Dengan menggunakan colet tanah dicampur dengan air yang ditambah sedikit demisedikit dengan botol pemancar air sehingga diperoleh suatu pasta yang homogen.3. Letakkan sebagian pasta tanah di atas cawan alat casagrande dan permukaannyadiratakan dengan colet sampai tebal pasta kira-kira 1 cm. Kemudian dengan coetpasta tanah dibelah sepanjang diameter cawan. Waktu membelah pasta coletdipegang sedemikian rupa hingga pada setiap kedudukannya tegak lurus padapermukaancawan. Didasar alur pembelahan harus terlihat permukaan cawan yangbersih dari tanah, selebar ujung colet (2 mm)4. Alat casagrande pada pemutarannya sedemikian cepatnya hingga cawan terketuk-ketuk 2 kali setiap detik. Banyak ketukan untuk menutup kembali sebagian alursepanjang kira-kira 1 cm dihitung.kemudian diulng lagi langkah ke-3, cawandiketuk-ketukan lagi dan banyaknya ketukan untuk menutup kembali dihitung

30. 30seperti tadi. Pekerjaan ini diulang-ulang sampai setiap kali diperoleh banyaknyaketukan yang tepat.Peringatan : alur harus tetap menutup karena lairan kental dan bukan karena berartibahwa tanahnya terlalu kering dan atau karena permukaan cawan licin karena salahsatu sebab (berlemak atau berlapis debu kering). Kalau ada peluang langkah ke-2,langkah ke-3, dan langkah ke-4 banyak ketukan berselisih 2-3, berarti bahwapembuatan pasta tanah kurang homogen.Setelah diperoleh banyak ketukan yang tepat antara 10 sampai 40, ambil sejumlahpasta tanah di sekitar bagian alur yang menutup sebanyak kira-kira 10 gram dantetapkan kadar lengasnya se[erti dalam acara kadar

lengas.Peringatan : kalau diperoleh banyak ketukan dari 10, berarti pasta tanahnya terlalubasah kalau lebih dari 40 ketukan, pastanya terlalu kering. Dalam kejadian yangpertama, kebasahan dapat dikurangi dengan jalan menambah tanah kering sedikitdan dalam kejadian yang kedua pasta tanahnya ditambah air.5. Kerjakan lagi langkah-langah yang ke-3 sampai ke-5 hingga keseluruhan diperoleh4 kali pengamatan dengan banyaknya ketukan yang berbeda-beda yaitu 2 buahpengamatan berukuran dibawah 25 dan 2 buah lainnya di atas 25.Catatan : untuk dapat memperoleh 4 buah pengamatan itu ada 2 cara yaitu:a. Pengamatan dimulai dari keadaan pasta yang lebih kering (ketukan lebih banyak)menjadi keadaan yang lebih basah (ketukan lebih sedikit) dengan jalan menambahair pada pasta tanah setelah selesai pengamatan.b. Berlawanan dengan cara a. yaitu dimulai dari keadaan yang lebih basah menjadikeadaan lebih kering dengan jalan membiarkan pasta tanah agak mengering setiapkali pengamatan.Jalan a sebaiknya dipakai utuk tanah-tanah berat karena tanah seperti ini akanmakan waktu lama untuk mengurangi kelembabannya. Untu tanah kedia caratersebut di atas dapat dipakai.Batas Lekat (BL) Tanah1. Alat dan perlengkapan :a. Colet yang menkilap, bersih dari nikelb. 2 buah botol kuninganc. Botol pemancar aird. Timbangan analitis teliti sampai 0,0002 gram

31. 31e. Dapur pengering (oven)f. Eksikator2. BahanPasta tanah sisa acara BC tanah3. Cara kerja :1. Ambil sisa pasta acara BC, gumpalan dalam tangan dan tusukkan colet kedalamnyasedalam 2,5 cm dengan kecepatan cm/detik. Dapat juga dijalankan denganmenggumpal-gumpalkan tanah dengan ujung colet sepanjang 2,5 cm ada didalamnya dan kemudian colet sepanjang 2,5 cm ada di dalamnya dan kemudia coletditarik secepat 0,5 detik.2. Periksa permukaan colet : a. bersih, tidak ada tanah, bearti lebih kering dari BL; b.tanah ataususpensi tanah melekat, bearti pasta tanah lebih basah dari BL.3. Tergantung dari hasil pemeriksaan dalam langkah ke-2 pasta tanh di basahi ataudikurangi kelembabannya, dan langkah ke-1 diulang-ulang lagi sampai dicapaikeadaan permukaan colet di sebelah ujungnya melekat suspensi tanah sepertidempul sepanjang kira-kira sepertiga kali dalamnya penusukan ( kira-kira 0,8 cm ).4. Ambil tanah sekitar tempat penusukan sebanyak kira-kira 10 gram dan tetapkankadar lengasnya seperti pada acara kadar lengas.5. Kejakan lagi langkah-langkah dari 1 sampai 4, sebagai duplo. Hasil duplo denganyang pertama tidak boleh berselisih lebih dari 1%. Kalau lebih harus diulangi lagisampai diperoleh 2 pengamatan yang selisihnya tidak lebih dari 1 %.Batas Gulung (BG)TanahDisebut pula batas golek atau batas plastisitas terendah.1. Alat dan Perlengkapan :a. Lempeng kaca seluas telapak tanganb. 3 buah botol timbangan kuninganc. Botol pemancar aird. Dapur pengering (oven )e. Timbangan analitis teliti sampai 0,0002 gramf. Eksikator2. BahanPasta tanah sisa acara BC atau BL

32. 323. Cara Kerja1. Ambil pasta tanah kira-kira 15 gram dan buat bentuk sosis diletakkan diataslempeng kaca dan dengan telapak tangan yang digerakkan maju mundur, sosistanah digolek-golekkan sampai berbentu tambang.Jarak penggolekkan ialah ujung jari sampai pengkelannya, dan kembali lagi keujung jari. Pada waktu menggolek jari-jari melakukan gerakan memanjang.Catatan : kalau digunakan jumlah pasta tanah yang terlalu sedikit ataupenggolekkan hanya dilakukan dengan ujung jari dapat diperoleh hasil yangberbeda dengan cara umum tersebut diatas.Waktu penggolekkan jangan disertai penekanan2. Periksa tambang tanah yang berbentuk:a. Tidak menunjukkan keretakan sewaktu mencapai tebal 3 mm atau kurangPada kejadian a, pasta tanah lebih basah dari BOT. Sedangkan pada......b. Ia lebih kering3. Ulangi langkah ke-2 dengan terlebih dahulu menambah atau mengurangikelembaban pasta tanah , tergantung keadaan atau hasil langkah ke-2, sampaidicapai keadaan tambang tanah itu akan mulai retak-retak/putus pada waktumencapai tebal 3 mm.4. Ambil tambang tanah yang retak-retak/putus itu dan tetapkan kadar

lengasnyaseperti pada acara kadar lengas.5. Kerjakan 2 kali lagi langkah ke-1 sampai langkah ke-4 sebagai duplo dan triplo.Batas Berubah Warna (BBW) Tanah1. Alat dan Perlengkapan :a. Papan kayu dengan salah satu sisi lebarnya rata dan halus berukuran 10 x 15 cm.b. Colet nikelc. Botol timbang kuningand. Dapur pengering (oven)e. Timbangan analitis teliti sampai 0,0002 gramf. Eksikator2. BahanSisa pasta tanah acara BC atau BL3. Cara Kerja :

33. 331. Dengan colet pasta tanah diratakan, tipis dan selicin-licinnya di atas permukaankayu yang rata dan halus, bentuknya dibuat jorong, dan pelan-pelan tipis daribagian tepi dan bagian tengahnya tebal kira-kira 3 mm.2. Diamkan dalam tempat yang teduh dan jauh dari sumber panas. Lengas dalam pastapelan-pelan akan menguap dan tentu saja penguapan lebih cepat di bagian yanglebih tipis (bagian tepi). Pada waktu lengas menguap pori-pori yang ditinggalkanoleh lengas akan diisi oleh udara, maka warna tanah akan memuda. Pemudaan iniakan berjalan mulai dari tepi dan pelan-pelan menjalar ke tengah.3. Setelah jalur muda mencapai lebar kira-kira 0,5 cm, maka jalur muda ini diambildengan colet bersama-sama dengan jalur dismpingnya yang masih gelap juga kira-kira 0,5 cm dan dimasukkan ke botol timbang untuk ditetapkan kadar lengasnya.Catatan : tanah yang akan ditetapkan kadar lengasnya berjumlah kira-kira separuhvolume botol timbang dan diambilkan kira-kira sema banyak dari 2 tempatdisekeliling bentuk jorong untuk mendapat hasil rata-rata yang lebih baik. Untukpedoman warna muda disalah satu sudut kayu diletakkan selapis tipis contoh tanahkering-udara yang digunakan dalam acara ini sebagau pembanding.3.8 PENETAPAN PH TANAH1. Alat dan Perlangkapan :a. Beaker glass 50 mlb. Pengaduk kacac. Alat pH meter dengan elektroda lengkapd. Thermometer teliti 0,10Ce. Gelas ukurf. Botol pemancar air2. Khemikalia:KCl 1 N3. Bahan :Contoh tanah asli gumpalan4. Cara Kerja :1. Ambil dan timbang contoh tanah asli gumpalan, kira-kira 10 gram. Masukkan kedalam beaker glass 50 ml dan tambahkan air suling sebanyak 25 ml, lalu diaduk-aduk untuk melarutkan tanah selama jangka waktu 30 menit dengan batang kacapengaduk

34. 342. Biarkan larutan tanah itu mengendap selama 30 menit3. Setelah larutan mengendap, ukur pHnya dengan cara sebagai berikut :Siapkan alat pH meter dengan menyambungkan elektrode pada meternyaSiapkan elektrode pada larutan penyangga pH 7 dan tekan tombol pada tanda“ON”, sesuaikan keadaan tombol “TEMP” pada angka temeratur larutanpenyangga pH 7 dan aturlah tombol “CALIB” hingga terbaca angka 7,00 padalayar pH meterCuci elektrode dengan pancaran air suling di bagian ujungnya sampai bersihCelupkan elektrode pada larutan penyangga pH 4 dan tombol “TEMP” agar sesuaidendan temperatur larutan penyangga pH 4, kemudian aturlah tombol “SLOPE”hingga terbaca angka 4,00 pada layar pH meterCucilah lagi elektrode dengan air suling hingga bersih dengan pancaran airDengan mengikuti langkah dari a sampai e, maka dengan begitu pH meter telahterkalibrasi dan siap digunakan untuk mengukur pH meter yang diteliti4. Laksanakan langkah-langkah ke-1 sampai ke-2 dengan menggunakan larutan KCl1N sebanyak 25 ml untuk menentukan pH tanah yang sama dengan tanah di atastadi.

35. 35BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN4.1 MORFOLOGI TANAHHasil:No Sampel 30 % HCl 0,1 N Keterangan1. Top soil(0-15 cm)Tidak berbuih Berbuih Tidakmengandungkapur.Mengandung bahanorganik.2. Sub soil(15-50 cm)Berbuih Berbuih Mengandung kapur.Mengandung bahanorganik.3. Bahan induk(50-305 cm)Berbuih sedikit Berbuih Mengandung kapur.Mengandung bahanorganik.4. Lempengan(305-502 cm)Tidak berbuih Berbuih Tidak mengandungkapur.Mengandung bahanorganik.Pembahasan:Dari hasil morfologi tanah di atas, diperoleh bahwa:1. Top soil berada sekitar 0-15 cm, dan top soil mengandung bahan organik,

namuntidak mengandung kapur.2. Sub soil 15-50 cm mengandung kapur serta bahan organik.3. Bahan induk sekitar 50-305 cm mengandung kapur dan bahan organik.4. Lapisan tanah terakhir, yaitu lempengan 305-502 cm tidak mengandung Kpurtetapi mengandung bahan organik.

36. 364.2 KADAR LENGAS TANAHHasil :Ukuran Kode Berat BotolKosong (a)Berat Botol +sampel basah (b)Berat Botol +sampel kering (c)0.5 mmA1 18.488 27.691 26.967A2 18.643 25.281 24,5132 mmB1 18.257 26.285 25.650B2 17.456 26.752 26.016BongkahanC1 19.685 28.890 28.171C2 15.272 23.533 22.854Perhitungan :1. Tanah ukuran 0,5mm2. Tanah ukuran 2 mm3. Tanah GumpalanPembahasan :Dari hasil percobaan dan perhitungan didapat hasil sebagai berikut :1. Kadar lengas rata-rata contoh tanah latosol 0,5mm10, 811 %.2. Kadar lengas rata-rata contoh tanah latosol 0,2mm 8,593 %.

37. 373. Kadar lengas rata-rata contoh tanah latosol gumpalan 8,714 %Tanah yang mempunyai diameter lebih kecil akan mempunyai kadar lengas lebihbesar, karena semakin kecil diameter tanah maka luas permukaan jenis tanaman akansemakin besar, dengan demikian semakin luas permukaan tanah akan mampumengikat air lebih banyak.4.3 Kadar Bahan OrganikHasil:Volume titrasi contoh (A) = 8 mlVolume titrasi blanko (B) = 11,7 mlNormalitas FeSo4 = 1 NKadar Lengas 0,5 mm = 10,811%Bobot tanah (w.soil) = 1 grPerhitungan:= 3,4427%Pembahasan:

38. 38Pembahasan berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat diketahui kandunganbahan organik pada tanah yaitu 3,4427%. Tanah ini memiliki kandungan bahanorganik sebesar 3,4427 karena pada tanah latosol merupakan titik permukaan, dimanapada titik ini tidak terjadi proses pencucian yang dapat menyebabkan tingginya bahanorganik yang dikandungnya dan selain itu proses humufikasi berlansung pada titik ini.Hal ini sesuai dengan pendapat Pairunan (1985) bahwa kandungan bahan organiktertinggi adalah tanah berada pada Titik ini, karena adanya proses pelapukan sisa-sisamikroorganisme yang mati dan berakumulasi, sesuai dengan pernyataanHardjowigeno(1992), bahwa tanah yang mengandung bahan organik adalah tanahTitik atas atau topsoil, karena semakin ke bawah suatu Titik tanah maka kandunganbahan organiknya semakin berkurang sehingga tanah menjadi keras, semakin dalamtanah semakin kurangkandungan bahan organiknya. Hal ini juga disebabkan karenatingginya kandungan liattanah Titik terdalam. Karena terjadi pencucian dan akibatnyabahan organiknya kurangtersedia. Hal ini sesuai dengan pendapat Buckman dan Brady(1982), bahwa jumlahkandungan bahan organik sangat ditentukan oleh faktorkedalaman tanah dan teksturtanah itu, dan semakin tinggi kandungan liat suatu Titiktanah maka semakin rendahkandungan bahan organiknya.Hal ini sesuai denganpendapat Pairunan dkk (1985) bahwasemakin dalam suatu Titik tanah dan semakintinggi kandungan liatnya maka kandungan bahan organiknya semakin rendah pula.Faktor-faktor yang mempengaruhi kandungan bahan organik dalam tanahadalahkedalaman titik tanah, iklim (suhu dan curah hujan), tekstur tanah, drainase,aerasi,aktivitas mikroorganisme, dan vegetasi.4.4 KADAR KAPUR EKUIVALEN/ SETARAHasil:a. Calcimeter kosong = 74, 021b. Calcimeter + tanah = 78, 543c.Calcimeter + tanah+HCl = 94,170d.Berat Setelah dipanasi = 94,032e. Kadar Lengas 2 mm = 8, 5936Perhitungan:a. Gas CO2

39. 39b. Berat contoh tanah kering – mutlak74, 021c. KadarPembahasan:Kandungan kapur dari setiap jenis tanah berbeda-beda. Bahkan kandungan kapurdari lapisan atas tentu berbeda dengan lapisan di bawahnya. Hal ini disebabkan oleh

40. 40adanya proses pelindian kapur pada lapisan atas oleh air yang akan diendapkan padalapisan bawahnya. Selain itu keberadaan kapur tanah sangat dipengaruhi oleh batuaninduk yang ada

disuatu lokasi. Dalam percobaan ini dilakukan analisis kadar kapurdenga melakukan penetapan kadar kapur setara tanah dengan menggunakan alatcalcimeter dan khemikalia HCl. Dalam hal ini akan terjadi reaksi:CaCO3 + 2 HCL CaCl2 + H2O + CO2Perbedaan kadar kapur pada berbagai jenis tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor,antara lain komposisi bahan induk dan iklim. Kedua faktor ini berhubungan dengankadar lengas tanah, terbentuknya lapisan-lapisan tanah, dan tipe vegetasi. Faktor-faktor ini merupakan komponen dalam perkembangan tanah. Pada umumnya batuankapur/ kwarstik lebih tahan terhadap perkembangan tanah. Pelarutan dan kehilangankarbonat diperlukan sebagai pendorong dalam pembentukan tanah pada batuanberkapur. Garam-garam yang mudah larut (seperti Na, K, Ca, Mg-Klorida dan sulfat,NaCO3) dan garam alkali yang agak mudah larut ( Ca, Mg ) memiliki karbonat yangakan berpindah bersama air, dan bergantung besarnya air yang dapat mencapaikedalaman tanah tertentu. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya pengayaan garam/kapur pada horison tertentu dan besarnya sangat bervariasi. Karena terdapat perbedaankelarutan dan mobilitas tersebut maka yang terendapkan lebih dahulu adalah karbonat.Pada kondisi yang ekstrem kerak garam dan kapur dapat terbentuk di permukaantanah. Dari sini menunjukan bahwa kadar kapur tanah dapat berbeda-beda.Kapurdalam tanah memiliki asosiasi dengan keberadaan kalsium dan magnesium tanah.Pengaruh kapur dalam tanah dapat meliputi proses pembentukanagregat tanah, pengikatanhara oleh tanah, dan parameter tanah lainyang berhubungan dengan kegiatan biologi dalamtanah.4.5 TEKSTUR TANAHData:Analisis granuler pemipetan pertamaBerat tanah (a) :15 gramSuhu air : 27ᵒCWaktu tunggu : 1 menit 16 detikKedalaman pemipetan : 20 cmBerat Cawan Penguap Kosong (a) : 42,73 grBerat a + hasil pemipetan setelah kering mutlak (b) :42,991 gr

41. 41Analisis granuler pemipetan keduaSuhu air : 27ᵒCWaktu tunggu : 3 jam 20 menitKedalaman Pemipetan : 5 cmBerat cawan kosong (c) : 39,518 grBerat c + hasil pemipetan ke 2 kering mutlak konstan : 39,703 grKadar Bahab Organik : 3,4425 %Kadar kapur : 7,54 %Kadar lengas : 8, 5936 %Suhu air : 26ᵒCWaktu tunggu : 1 menit 18 detikBerat cawan penguap (a) : 45, 553 grBerat a + hasil pemipetan setelah kering mutlak konstan : 45, 652 grPerhitungan:a. Berat contoh tanah halus kering mutlak ( bebas bahan organik dan kapur)b. Kadar masing – masing fraksi(debu)

42. 42(lempung)(pasir)Agihan (debu + lempung) aktuala. Berat contoh tanah halus kering – mutlak

43. 43b. Berat ( debu + lempung) aktual kering mutlakc. Kadar ( lempung + debu) aktuald. Kadar ( debu+ lempung) totalPembahasan:Tekstur tanah merupakan gambaran tingkat kekasaran atau kehalusan bahanmineral yang menyusun tanah.Tekstur tanah di tentukan oleh proporsi tiga jenispartikel tanah,yaitu pasir,debu/endapan lumpur,dan lempung/liat, pembagian iniberdasarklan ukuran partikel ketiga jenis tanah tersebut.Pasir memiliki ukuran partikelpaling besar sedangkan lempung memiliki ukuran partikel paling kecil.Tekstur tanah sangat menentukan kualitas tanah terutama dalam dalam halkemampuannya menahan air. Tekstur tanah merupakan gambaran tingkat kekasaran

44. 44atau kehalusan bahan mineral yang menyusun tanah.disini tekstur tanah ditentukan 3jenis partikel tanah yaitu,pasir,debu/endapan lumpur,dan lempung/liat.disini dijelaskanpula bahwa tanah yang mengandung banyak lempung dianggap memiliki tingkatkesuburan yang tinggi.Tanah latosol yaitu tanah yang banyak mengandung zat besi dan aluminium.Tanah ini sudah sangat tua, sehingga kesuburannya rendah. Warna tanahnya merahbata, sehingga sering disebut tanah merah. Tanah latosol yang mempunyai sifat cepatmengeras bila tersingkap atau berada di udara terbuka disebut tanah laterit.Berdasarkan hasil perhitungan data yang diperoleh, tanah latosol yaitu 18.3295% pasir,

24.7289 % debu, dan 56,9416 % liat. Tanah ini termasuk tekstur liat, hal initerjadi karena persentase liatnya yang lebih besar dari 50 % maka tanah tesebut masukdalam tekstur liat dan juga disebabkan oleh tingkat pelapukan yang dialami bagian –bagian tanah tersebut.4.6 STRUKTUR TANAHHasil:a. Piknometer kosong(a) : 19,024 grb.Piknometer + aquades(b) : 43,888 grt1temperatur isi aquades : 280Cbj1 : 0,9963c.Piknometer + tanah(c) : 20,602 grd.Piknometer + tanah + aquades(d) : 44,873 grt2temperatur isi aquades : 280Cbj2 : 0,9963Perhitungan:a. Kerapatan butir (BJ) Tanah Berat Tanah Kering= 1,453 gram

45. 45 Volume total butir-butir tanah= 0,5952 cm3 Kerapatan Butir Tanah BJb. Kerapatan Massa (BV) TanahHasilUlanganBeratBongkahTanah (a)Berat (a)setelahberlilinVolume airmula-mulaVolume airsetelah dicelupkan1 4,758 gr 6,095 gr 30 ml 35 ml2 4,813 gr 6,013 gr 30 ml 34 ml3 6,186 gr 9,069 gr 30 ml 36 ml

46. 46Perhitungana. Berat Bongkah Tanah Kering MutlakRerata berat tanah kering mutlak ==4,828 gramb. Volume Bongkah Tanah

47. 47Rerata volume bongkah tanah = ml= 3,307 mlc. Kerapatan Massa ( BV) Tanah123:

48. 48kerapatan massa (bv) tanah latosol =d. Porositas= (1 – 0,5173) X 100%= 48,26%= (1 – 0,3924) X 100%= 60,76%= (1 – 0,821) X 100%= 17,9%

49. 49e. Nilai Perbandingan Dispersi ( NPD)98,8%Pembahasan:Dalam penentuan kerapatan massa suatu tanah sangat erat atau sangat dipengaruhioleh tekstur tanah dimana tanah mempunyai tekstur tanah kasar. Struktur yang akanterjadi atau tercipta tanah yang ringan dengan keadaan pori-pori besar lebih banyakjumlahnya dibandingkan dengan pori-pori tanah yang kecil, sebaliknya tanah dengantekstur halus akan menciptakan stuktur tanah yang berat dengan pori-pori tanah yanghalus ( kecil ) yang lebih banyak daripada pori-pori tanah yang besar. Hal ini karenapada tanah yang mempunyai struktur yang lebih halus akan mempunyai jumlahbutiran tanah lebih banyak dibanding dengan tanah yang mempunyai tekstur kasar.Demikian pula dengan bahan perekat yang terdapat pada struktur tanah liat ataudebu, akan mempunyai bahan perekat yang lebih besar dibandingkan dengan tanahyang berbutir tunggal. Dengan demikian pada tanah yang mempunyai bahan perekat (bahan organik ) yang tinggi akan mengakibatkan nilai kerapatan massa tanah tersebutakan semakin tinggi, dengan kata lain semakin tinggi kandungan bahan organik suatutanah akan semakin tinggi nilai kerapatannya.Hal ini berlaku bagi tanah yang mempunyai kandungan debu atau pada geluhlempung dan lempung atau tanah yang halus , sebaliknya pada tanah yang berbutirkandungan bahan organik yang rendah akan mempertinggi kerapatan massa karenapada tanah pasir cenderung untuk saling mengikat erat satu sama lain, jadi kerapatantanah yang diambil dari tanah permukaan yang berbutir baik dan bertekstur geluh akanmempunyai kerapatan massa yang lebih rendah dibandingkan dengan geluh pasiran.4.7 KONSISTENSI DENGAN ANGKA ATTERBERGBatas Cair ( BC) TanahƩ ketukan Ulangan Botol kosong (a) Botol isi (b) Setelah dioven(c)20 ketukan 1 15,271 gr 16, 399 gr 15,838 gr

50. 502 19,230 gr 20,366 gr 19,801 gr22 ketukan1 15,307 gr 17,375 gr 16,347 gr2 18,263 gr 20,050 gr 19,136 gr27 ketukan1 19,689 gr 21,156 gr 20, 451 gr2 18,501 gr 19,902 gr 19,264 gr30 ketukan1 15,649 gr 17,968 gr 16,896 gr2 17,460 gr 20,124 gr 18,915 grKadar lengasa. 20 ketukan 1,20 ketukan

2,Rata-rata = 98,9454%b. 22 ketukan 1,22 ketukan 2,Rata-rata = 98,6212c. 27 ketukan 1:27 ketukan 2:Rata-ratad. 30 ketukan 1:30 ketukan 2:

51. 51Rata-rataa. 20 ketukan,b. 22 ketukan,c. 27 ketukan,d. 30 ketukan,Log BC = Log KL + 0,121( Log N – 0,16915)a. 20 ketukan,b. 22 ketukan,c. 27 ketukan,

52. 52d. 30 ketukan,X rata-rata = 59,274Log banyaknyaketukan (x)Kadar lengas (y) Xy x230 = 1,477127 = 1,431322 = 1,342420 = 1,301098,9454%98,6212%87,921%84,5291%146,1522141,1565118,0251109,97232,18182,04861,80207,725Ʃ = 5,5518 370,0167% 515,3061 1.931220 =22

53. 53Batas Lekat ( BL) TanahBotol kosong ( a) Botol + tanah (b) Setelah dioven (c)18,831 gr 20,702 gr 19,996 grKadar lengasBatas Gulung (BG) TanahBotol kosong (a) Botol +tanah (b) Setelah dioven (c)15,825 gr 16, 832 gr 16, 545 grKadar lengasBatas Perubahan Warna (BBW)TanahBotol kosong (a) Botol + tanah (b) Setelah dioven15,287 gr 16,080 gr 16,061 grKadar lengasJangka Olah (JO)TanahIndeks Plastisitas (IP)

54. 54Persediaan Air Maksimum (PAM) Dalam TanahPembahasan:Batas cair 18,614 %Tanah tersebut mempunyai harkat rendah, artinya dalam suatu massa tanahterkandung air sebanyak 18,614 %. Sehingga kemampuan menyerap air sangatrendah.Batas lekat60,6%Tanah tersebut mempunyai harkat tinggi, artinya semakin banyak air maka BatasLekat ( BL ) akan semakin turun.Batas gulungBatas gulung adalah keadaan tanah dimana pada waktu pengolahan, tanah dapatdibongkar dengan mudah, tidak berubah dari struktur aslinya. Dari hasilpengamatan diperoleh rata - rata BG sebesar berarti termasuk harkattinggi. Kandungan pasir latosol lebih besar dari kandungan lempungnya makastruktur aslinya bisa berubah.Batas berubah warna2,45 %Tanah latosol ini mempunyai harkat batas berubah warna yang sangat rendah.Jangka olah16,2 %Jangka olah adalah kondisi tanah atau kelembaban tanah yang paling mudahuntuk diolah, yang merupakan selisih antara batas lekat dan batas gulung. Darihasil pengamatan diperoleh hasil JO sebesar 16,2 %. Jadi tanah latosol dapatdiolah.Indeks Plastisitas16,956 %Indeks Plastisitas merupakan selisih antara BC dengan BG. Selisih inimenunjukkan derajat keteguhan tanah. Artinya tanah itu mudah hancur atau tidak.Baik hancur karena kelebihan air maupun kekurangan air. Dari hasil pengamatandiperoleh IP sebesar 16,956 %. Berarti termasuk harkat JO tinggi.PAM35,096 %

55. 55PAM merupakan selisih antara BC dengan BBW. Selisih ini menunjukkanpersediaan air tanah sehingga dapat tersedia bagi tanaman. Dari hasil pengamatandiperoleh PAM sebesar 35,096 %. Berarti termasuk harkat sedang.4.8 PENETAPAN pH TANAHBerat tanah gumpalan = 10 grampH = 5,20Pembahasan:Pada praktikum ini pH tanah latosol berada pada angka 5,20. Dan berdasarkanskala pH tanah, tanah latosol merupakan tanah asam, karena memiliki pH 5,20.BAB VKESIMPULAN1. Pengambilan Contoh Tanah

56. 562. Morfologi TanahProfil tanah didefinisikan sebagai irisan vertikal tanah dari lapisan paling atashingga ke bahan induk tanah. Ketebalan antara horizon atau lapisan tanah latosol yangsatu dengan yang lainnya berbeda-beda, hal ini juga menjadikan kandungan tiaplapisan juga berbeda-beda.3. Penetapan Kadar LengasKadar lengas rata-rata contoh tanah latosol 0,5mm adalah 10, 811 %Kadar lengas rata-rata contoh tanah latosol 0,2mm adalah 8,593 %Kadar lengas rata-rata contoh tanah latosol gumpalan yaitu 8,714 %4. Penetapan Kadar Bahan OrganikTanah latosol yang dijadikan preparat memiliki kandungan bahan organik3,4427%.Tanah latosol memiliki kandungan BO terbesar

di top soil. Hal ini sesuai denganpendapat Hardjowigeno(1992), bahwa tanah yang mengandung bahan organikadalah tanah Titik atas atau topsoil, karena semakin ke bawah suatu Titik tanahmaka kandungan bahan organiknya semakin berkurang sehingga tanah menjadikeras, semakin dalam tanah semakin kurangkandungan bahan organiknya5. Penetapan Kadar Kapur SetaraKadar kapur ( CaCO3 ) pada tanah latosol dari hasil praktikum ini adalah 2,55 %termasuk sangat tinggi harkat kadar kapurnya.6. Penetapan Tekstur TanahKesimpulan dari praktikum ini adalah :1. Dapat ditetapkan agihan tanah ( lempung, debu, pasir ) total atau kadarmasing-masing fraksi sebesar :Lempung/liat = 56,9416 %Debu = 24.7289 %Pasir = 18.3295 %2. Dapat ditetapkannya agihan ( lempung + debu ) aktual yaitu :a. Berat conroh tanah kering mutlak =b. Berat ( debu + lempung ) aktual kering mutlak =c. Kadar ( debu + lempung ) aktual =d. Kadar ( debu + lempung ) total =

57. 573. Tanah latosol ini termasuk tanah bertekstur liat, hal ini terjadi karenapersentase liatnya yang lebih besar dari 50 %.7. Penetapan Struktur TanahPada tanah pasiran kandungan bahan organik tanah akan mempertinggi tingkatkerapatan massa tanah dibandingkan pada tanah yang halus, dengan kandungan bahanorganik tanah yang tinggi akan mempunyai tingkat kerapatan yang lebih rendah lainhal dengan kerapatan butir suatu tanah pada lapisan tanah yang mempunyaikandungan bahan organik tinggi akan mempunyai tingkat kerapatan butiran yangrendah dibandingkan pada tanah yang mempunyai kandungan bahan organik yanglebih rendah.Demikian pula pada NPD semakin tinggi atau dengan penambahan bahan organiksampai dengan optimal akan mempertinggi daya absorbsi tanah sehingga memperkecilterjadinya erosi pada tanah. Hasil yang diperoleh porositas sangat dipengaruhi olehkepadatan tanah yang diamati.8. Penentuan Konsistensi tanah dengan Angka AtterbergDari hasil percobaan di atas diperoleh:Batas lekat 60,6%Batas cair 18,614 %Batas gulungBatas berubah warna 2,45 %Jangka olah 16,2 %Indeks Plastisitas 16,956 %PAM 35,096 %9. Penetapan pH tanahDari hasil percobaan yan telah dilakukan diperoleh nilai pH tanah latosol yaitu 5,20.pH tanah latosol termasuk pH asam.DAFTAR PUSTAKA

58. 58Anonim, 2009, Petunjuk Praktikum Ilmu Tanah, Yogyakarta: Universitas Mercu BuanaYogyakartaAnonim, 2003, Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah, Jurusan IlmuTanah FakultasPertanian Dan Kehutanan Universitas Hasanuddin MakassarDarmawijaya M.I. 1997, Klasifikasi Tanah. Yogyakarta: Gadjah Mada University PressHakim N, M.Y. Nyakpa, A.M Lubis, S.G Nogroho, M.R. Saul M.A. Diha, GoBang Hong,H.H. Bailey, 1986, Dasar-Dasar Ilmu Tanah, Lampung : Universitas Lampung,http://www.anneahira.com/kandungan-tanah.htm

.