31
Bismillahirrahmanir Bismillahirrahmanir rahim rahim

kedaruratan PSIKIATRI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tentang kesehatan jiwa

Citation preview

Page 1: kedaruratan PSIKIATRI

BismillahirrahmanirrahimBismillahirrahmanirrahim

Page 2: kedaruratan PSIKIATRI

KEGAWAT KEGAWAT DARURATAN DARURATAN PSIKIATRIPSIKIATRI

110.2000.163110.2000.163 MELISA YANTRIASARIMELISA YANTRIASARI110.2002.164110.2002.164 MERNA OKTAVIA MERNA OKTAVIA 110.2002.166110.2002.166 MIRA SUKAMAWATIMIRA SUKAMAWATI110.2002.172110.2002.172 MOHAMAD ARIF SAEFULLAHMOHAMAD ARIF SAEFULLAH110.2002.182110.2002.182 MUCHSYIM MUCHSYIM 110.2002.194110.2002.194 MUTHI HANDAYANAI MUTHI HANDAYANAI 110.2002.196110.2002.196 NAILA KARIEMANAILA KARIEMA110.2002.197110.2002.197 NASTA’INNASTA’IN110.2002.198110.2002.198 NASTITINASTITI110.2002.199110.2002.199 NENY NUR RIF’AHNENY NUR RIF’AH110.2002.201110.2002.201 NIDYASARI PINTOR NASUTIONNIDYASARI PINTOR NASUTION110.2002.207110.2002.207 NOVI ROSNITANOVI ROSNITA110.2002.239110.2002.239 RICCA OKTORA . PRICCA OKTORA . P110.2002.249110.2002.249 RIZKI EMILDARIZKI EMILDA

KELOMPOK XIKELOMPOK XI

Page 3: kedaruratan PSIKIATRI

KEGAWAT KEGAWAT DARURATAN DARURATAN PSIKIATRIPSIKIATRI

Page 4: kedaruratan PSIKIATRI

I . DEFINISI• Adalah gangguan dalam proses pikir,alam perasaan /

tindakan yang membutuhkan pengobatan segera .

II . KRITERIA KEGAWATAN PSIKIATRI• Mengancam keutuhan tubuh / jiwa seseorang• Mengancam ketenangan / keselamatan lingkungannya,

termasuk anggota staf ruang gawat darurat • Ansietas pasien meninggi akibat penyakitnya, stigma

akibat penyakitnya, dibawa dengan paksa / karena bertemu dengan orang-orang asing dan belum dikenal

• Ansietas terapis meninggi akibat belum berpengalaman , harus bertindak dengan cepat dan tepat , kurang tidur/istirahat, atau karena mengahadapi pasien yang menakutkan / mengancam

Page 5: kedaruratan PSIKIATRI

III . PEMERIKSAAN & PENATALAKSANAAN• Pemeriksaan psikiatri biasa dengan wawancara psikiatri lebih cepat ,

ringkas , tepat• Pikirkan kemungkinan etiologi organik• Secara umum , wawancara difokuskan kepada keluhan utama pasien

saat ini serta alas an pasien datang • Waktu terbatas , sehingga perlu dibuat struktur wawancara terutama

dalam menghadapi pasien kronik yang berbicara kacau• Beberapa hal yang perlu diperhatikan , antara lain :

– Ruangan denagn suasana yang tenang – Hubuingan dokter pasien yang baik – Memberi kesempatan bicara kepada keluarga pasien sesudah

giliran pasien – Peralatan dan teknik yang disederhanakan – Jaminan untuk keamanan terapis dan staf

IV . TINDAKAN • Intervensi krisis , medikasi , rawat jalan , rawat inap , dll• Tidak tergantung dari diagnosis tapi terutama dari gambaran klinis ,

kemampuan reorganisasi pasien dan sokongan keluarga

Page 6: kedaruratan PSIKIATRI

V . PEMBAHASANKetergantungan alcohol.• Sampai 15 % dari semua orang yang tergantung alcohol adalah

melakukan bunuh diri. Angka bunuh diri untuk alkoholik diperkirakan kira-kira 270 per 100.000 setahun.

• Kira-kira 80 % dari semua korban bunuh diri yang tergantung alcohol adalah laki-laki,mencerninkan rasio jenis kelamin untuk ketergantungan alcohol.

• Korban bunuh diri yang tergantung alcohol cenderung merupakan golongan kulit putih, usia pertengahan, tidak menikah, tidak memiliki teman, terisolasi secara social, dan baru saja minum.

• Sampai 40% pernah melakukan usaha bunuh diri sebelumnya. Sampai 40% dari semua bunuh diri oleh pasien yang tergantung alcohol terjadi pada satu tahun perawatanterakhir pasien di rumah sakit, pasien lanjut usia yang tergantung risiko khusus selama periode setengah pemulangan dari rumah sakit.

• Penelitian menunjukkan bahwa banyak pasien tergantung alcohol yang akhirnya melakukan bunuh diri dinyatakan sebagai terdepresi selama perawatan di rumah sakit dan sampai duapertiga diyatakan menderita gejala gangguan mood selama periode mereka melakukan bunuh diri.

Page 7: kedaruratan PSIKIATRI

• Sebanyak 50 persen dari semua korban bunuh diri semua korban bunuh diri yang tergantung alcohol telah mengalami kehilangan hubungan kasih sayang yang erat selama selama tahun sebelumnya. Kehilangan hubungan interpersonal tersebut dan jenis peristiwa kehidupan lainnya yang tidak diinginkan kemungkinan diakibatkan oleh ketergantungan alcohol dan berperan dalam perkembangan gejala gangguan mood, yang seringkali ditemukan dalam beberapa minggu atau bulan sebelum bunuh diri.

• Kelompok terbesar pasien laki-laki yang tergantung alcohol adalah mereka dengan gangguan kepribadian antisocial yang menyertai. Penelitian menunjukkan bahwa pasien tersebut kemungkinan berusaha bunuh diri, menyalahgunakan zat lain, menunjukkan perilaku impulsive, agresif, dan criminal, dan ditemukan diantara korban bunuh diri yang tergantung alcohol.

Page 8: kedaruratan PSIKIATRI

Ketergantungan Zat Lain.• Angka bunuh diri untuk orang yang tergantung

heroin adalah kira-kira20 kali lebih besar dibandingkan angka untuk populasi umum. Remaja perempuan yang menggunakan zat intravena juga memiliki angka bunuh diri yang tinggi.

• Tersedianya zat dalam jumlah letal, pemakaian intravena, gangguan kepribadian antisocial yang menyertai, gaya hidup yang kacau, dan impulsivitas adalah beberapa factor yang mempredisposisikan orang tergantung zat pada perilaku bunuh diri, terutama jika mereka adalah disforik,terdepresi, atau terintoksikasi

Page 9: kedaruratan PSIKIATRI

Gangguan Kepribadian.• Sejumlah besar korban bunuh diri memiliki

berbagai macam kesulitan atau gangguan kepribadian yang menyertai. Menderita suatu gangguan kepribadian mungkin merupakan suatu determinan perilaku bunuh diri dalam beberapa cara: dengan mempredisposisikan kepada gangguan mental berat seperti gangguan depresif atau ketergantungan alcohol, dengan menyebabkan kesulitan dalam hubungan dan penyesuaian social, dengan mencetuskan peristiwa kehidupan yang tidak diinginkan, dengan mengganggu kemampuan untuk mengatasi gangguan mental atau fisik, dan dengan menarik orang ke dalam konflik dengan orang di sekitar mereka, termasuk anggota keluarga, dokter, dan anggota staf rumah sakit.

Page 10: kedaruratan PSIKIATRI

• Diperkirakan 5 persen pasien dengan gangguan kepribadian antisocial melakukan bunuh diri. Bunuh diri adalah tiga kali sering pada narapidana dibandingkan populasi umum. Lebih dari sepertiga narapidana pernah menjalani terapi spikiatrik di masa lalunya, dan setengahnya pernah melakukan usaha atau ancaman bunuh diri sebelumnya.

• Depresi adalah berhubungan tidak hanya dengan bunuh diri yang dilakukan tetapi juga dengan usaha bunuh diri yang serius. Penelitian yang menghubungkan karakteristik klinik dari mereka yang berusaha bunuh diri dan berbagai ukuran mati menunjukkan bahwa cirri klinis yang paling sering berhubungan dengan keseriusan maksud untuk mati adalah diagnosis gangguan depresif.

Page 11: kedaruratan PSIKIATRI

EPIDEMIOLOGIFaktor yang terkait :

• Jenis KelaminJenis KelaminPria 3 kali lebih sering melakukan bunuh diri dibanding wanita

• MetodeMetodeLebih tingginya angka bunuh diri yg berhasil pd laki laki adl berhubungan pd metode yg digunakan. Laki laki menggunakan pistol, menggantung diri atau lompat dari tempat yg tinggi.Wanita lebih mungkin menggunakan zat psikoaktif overdosis atau racun

• UsiaUsiaAngka bunuh diri meningkat dgn bertambahnya usia. Pada laki laki puncak bunuh diri adl setelah usia 45 tahun dan pada wanita jumlah terbesar bunuh diri yg berhasil adl diatas 55 tahun

Page 12: kedaruratan PSIKIATRI

• RasRasAngka bunuh diri orang kulit putih dua kali lebih besar dari angka diantara bukan orang kulit putih. Tapi angka tersebut masih diragukan krn angka bunuh diri pd kelompok orang kulit hitam mulai meninggi

• AgamaAgamaKhatolik adl lebih rendah dibandingkan dengan angka untuk protestan dan yahudi

• Status perkawinanStatus perkawinanPerkawinan yg diperkuat oleh anak secara bermakna menurunkan resiko bunuh diri.. Orang yg hidup sendirian dan tdk pernah menikah memiliki angka hampir dua kali lipat melakukan bunuh diri daripada orang yg menikah. Tetapi orang berstatus cerai/ditinggal mati pasangannya menunjukkan angka yg sangat tinggi.

Page 13: kedaruratan PSIKIATRI

• PekerjaanPekerjaan Semakin tinggi status sosial seseorang, semakin besar resiko bunuh diri

• IklimIklimTidak ada hubungan musiman dgn bunuh diri

• Kesehatan F isikKesehatan F isikHubungan antara kesehatan fisik dan bunuh diri adl bermakna. Beberapa penyakit endokrin serta gangguan mood berhubungan dgn meningkatnya resiko bunuh diri

• Kesehatan MentalKesehatan MentalFaktor psikiatrik yg sangat penting dalam bunuh diri pd pasien depresif meningkat, terutama jika pasien depresif, skizofrenia, dan gangguan mental lainnya.

Page 14: kedaruratan PSIKIATRI

• Pasien psikiatrik denganPasien psikiatrik dengan :Resiko pasien psikiatrik sangat penting dalam bunuh diri adl 3-12 kali lebih besar dibandingkan yg bukan pasien psikiatri dan relatif berusia mudi.Gangguan panik memiliki resiko terjadinya kasus bunuh diri:Gangguan depresifGangguan depresif paling sering berhubungan dgn bunuh diri krn resiko bunuh diri pd pasien depresif meningkat terutama jika pasien terdepresi, biasanya pasien bunuh diri pada awal perjalanan penyakitnya dibandingkan setelahnya.SkizofreniaSkizofreniaSebagian besar pasien skizofrenia melakukan bunuh diri pd tahun2 pertama penyakitnya.jadi faktor resiko bunuh diri pd pasien skizofrenia adl usia muda, berkelamin laki2, tdk menikah, pernah melakukan usaha bunuh diri sebelumnya, kerentanan thd gejala depresif dan baru dipulangkan dari RSKetergantungan alkoholKetergantungan alkohol80 % adl laki2, biasanya dialami oleh golongan kulit putih, usia pertengahan, tdk menikah, tdk memiliki teman, terisolasi scr sosial, dan baru saja minumKetergantungan zat lainangka bunuh diri pd orang ketergantungan heroin kira2 20 kali lebih besar dibandingkan angka populasi umum.

Page 15: kedaruratan PSIKIATRI

Gangguan kepribadianGangguan kepribadianMenderita suatu gangguan kepribadian merupakan suatu determinan perilaku bunuh diri dalam bbrp cara dgn mempredisposisikan kpd gangguan mental berat spt gangguan depresi atau ketergantungan alkohol dgn menyebabkan kesulitan dlm hubungan dan penyesuaian sosial

ETIOLOGI

Etiologi dr salah satu kegawatdaruratan psikiatrik yaitu bunuh diriEtiologi trd dr 3 faktor:1.1. Faktor sosialFaktor sosial

Teori DurkheimBunuh diri terbagi mjd 3 kategori sosialA. Bunuh diri Egoistik

Diterapkan pd mereka yg tdk terintegrasi scr kuat ke dlm kelompok sosial

Page 16: kedaruratan PSIKIATRI

B. Bunuh Diri AltruistikPada orang yg terintegrasi ke dlm masyarakatnya terganggu, menghalangi mereka dari norma perilaku yg biasanya

C. Bunuh diri AnomikD. Situasi ekonomi yg berubah scr drastis adl lebih rentan dibandingkan

mereka sebelum perubahan keberuntungan mereka. Juga dimaksudkan pd ketidakstabilan sosial, dgn kehancuran standard dan nilai2 masyarakat

2.Faktor Psikologis2.Faktor Psikologis Teori Freud Sigmun Freud menggambarkan hanya 1 pasien yg mencoba bunuh diri tetapi ia melihat

banyak pasien depresi

Teori Meningger Karl Meningger dlm Man Against Himself menyimpulkan bhw bunuh diri adl

pembunuhan yg di retrofleksikan, pembunuhan yg dibalikkan sbg akbt kemarahan pasien pd orang lain, yg dibalikkan pd diri sendiri atau digunakan sbg pengampunan akan hukuman. Ia menggambarkan 3 komponen permusuhan dlm bunuh diri:

Page 17: kedaruratan PSIKIATRI

– Keinginan untuk membunuh– Keinginan untuk dibunuh– Keinginan untuk mati

Teori-teori baruTeori-teori baruPasien bunuh diri yg paling mungkin melakukan khayalan bunuh diri adl mereka yg menderita kehilangan cinta atau cedera harsistik, yg mengalami efek yg berat spt kemarahan dan rasa bersalah, atau yg beridentifikasi dgn seorang korban bunuh diri. Menurut Aaron Beck, keputusasaan ditemukan sbg indikator yg paling akurat utk resiko bunuh diri jangka panjang

3.faktor Fisiologi3.faktor Fisiologi Genetika Penelitian menunjukkan bhw bunuh diri cenderung berjalan di dalam

keluarga. Faktor genetika dalam bunuh diri, tdp faktor yg terlibat dlm transmisi gangguan bipolar-1,skizofrenia, dqan ketergantungan alkohol yaitu gangguan mental yg paling sering disertai oleh bunuh diri

Page 18: kedaruratan PSIKIATRI

RIWAYAT,TANDA DAN GEJALA BUNUH DIRIRIWAYAT,TANDA DAN GEJALA BUNUH DIRI

1. Upaya atau khayalan bunuh diri sebelumnya2. Kecemasan,depresi,kelelahan3. Tersedianya alat-alat bunuh diri4. Kepedulian efek bunuh diri dari anggota keluarga5. Gagasan bunuh diri yang diungkapkan6. Membuat surat wasiat, ditandatangani kembali

setelah depresi teragitasi7. Krisis hidup, seperti duka cita, atau akan

mengalami pembedahan8. Riwayat bunuh diri dalam keluarga9. Pesimisme atau keputusan yg pervasif

Page 19: kedaruratan PSIKIATRI

TERAPI

Sebagian besar bunuh diri pada pasien psikiatrik dpt dicegah.Penilaian potensi bunuh diri melibatkan riwayat psikiatrik yg lengkap, pemeriksaan status mental pasien yg menyeluruh, dan pertanyaan tentang gejala depresif,pikiran,maksud,rencana dan usaha bunuh diri

Menurut Schneidmen, klinisi memiliki tindakan preventif praktis dlm menghadapi orang yg ingin bunuh diri:

1. Turunkan penderitaan psikologis dgn memodifikasi lingkungan pasien yg penuh stress, menuliskan bantuan dari pasangan, perusahaan atau teman

2. Membangun dukungan yg realistis dgn menyadari bhw pasien mungkin memiliki keluhan yang masuk akal

Page 20: kedaruratan PSIKIATRI

3. Menawarkan alternatif terhadap bunuh diri

Tindakan terapeutik pada pasien ini :Tindakan terapeutik pada pasien ini :• Farmakoterapi: anti depresan atau anti psikotik sesuai indikasi• Terapi individual, terapi kelompok dan terapi keluarga• Mendapatkan dukungan sosial Rumah Sakit dan rasa aman• Tindakan terapeutik lain tergantung diagnosa dasar pasien.

Cth: menghilangkan kondisi ketergantungan alkohol jika pasien mengalami ketergantungan alkohol

• Terapi elektrokonvulsif : untuk pasien yg terdepresi parah• Terapi suportif

Page 21: kedaruratan PSIKIATRI

CEDERA YANG DIAKIBATKAN DIRI SENDIRI

• Penelitian menunjukan bahwa kira-kira 4 persen dari semua pasien di rumah sakit psikiatrik telah memotong dirinya sendiri, rasio wanita terhadap laki-laki adalah hamper 3 berdanding 1. Insidensi cedera yang diakibatkan diri sendiri (self injuri) pada pasien psikiatrik diperkirakan lebih dari 50 kali lebih besar dibandingkan populasi umum.

• Pemotong yang dibawa ke dokter psikatrik cenderung telah memotong secara kronis selama beberapa tahun. Cedera yang diakibatkan diri sendiri ditemukan pada kira-kira 30 persen dari semua penyalaguna zat oral dan 10 persen pada semua pemakai intravena yang dibawa ke unit terapi zat.

Page 22: kedaruratan PSIKIATRI

• Pasien biasanya berada dalam usia 20 tahunan dan mungkin tidak menikah. Sebagian besar pemotongan dilakukan dengan lembut, tidak secara kasar. Memotong biasanya dilakukan sendirian dengan silet, pisau,pecahan kaca, atau cermin. Pergelangan tangan, lengan, lipat paha, dan tungkai adalah tempat pemotongan yang tersering; wajah, payudara, dan abdomen jarang dipotong.

• Sebagian besar pemotongan menyatakan tidak mengalami nyeri. Alasan yang diberikan adalah kemarahan pada diri sendiri atau orang lain, menghilangkan ketegangan, dan keinginan untuk mati.

• Sebagian besar pemotongan diklasifikasikan sebagai orang dengan gangguan kepribadiandan secara bermakna lebih introvert, neurotic, dan bermusuhan dibandingkan control. Penyalahgunaan alcohol dan penyalahgunaan zat lain adalah sering ditemukan, dan sebagian besar pemotong pernah mencoba bunuh diri.

• • Mutilasi diri telah dipandang sebagai destruksi diri yang setempat,

dengan kesalahan penanganan impuls agresif yang disebabkan oleh harapan yang tidak disadari untuk menghukun diri sendiri maupun objek yang diintroyeksikan. Beberapa ahli memandang pemotong sebagai bunuh diri semu (pseudosuicidal).

Page 23: kedaruratan PSIKIATRI

PREDIKSI

• Klinisi harus menilai risiko pasien individual untuk bunuh diri atas dasar pemeriksaan klinis. Di antara karakteristik risiko tinggi adalah usia di atas 45 tahun, jenis kelamin laki-laki, ketergantungan alcohol (angka bunuh diri adalah 50 kali lebih tinggi pada orang yang ketergantungan alcohol dibandingkan yang tidak ketergantungan alkohol), perilaku kekerasan, perilaku bunuh diri sebelumnya, dan perawatan psikiatrik sebelumnya. Bunuh diri dikelompokkan ke dalam factor berhubungan dengan resiko tinggi dan resiko rendah.

• Klinis harus selalu menanyakan tentang gagasan bunuh diri sebagai bagian dari pemeriksaan status mental, khususnya jika pasien terdepresi. Pasien harus ditanya secara langsung: ‘Apakah anda atau pernakah anda atau pernakah anda mencoba bunuh diri?, Apakah anda ingin meninggal ?’ Delapan dari sepuluh orang yang akhirnya melakukan bunuh diri memberikan peringatan akan usahanya.

• Lima persen mengatakannya secara terbuka bahwa mereka ingin mati. Jika pasien mengakui adanya rencana, hal tersebut merupakan tanda yang cukup berbahaya. Juga, jika pasien yang pernah mengancam bunuh diri menjadi tenang dibandingkan sebelumnya, hal tersebut mungkin merupakan tanda yang tidak menyenang.

Page 24: kedaruratan PSIKIATRI

• TERAPI• Pasien dalam episode kekerasan jika memiliki senjata,pasien

tersebut berbahaya dan mampu untuk membunuh.Pasien tersebut harus dilucuti tanpa melukai pasien jika memungkinkan.Jika tidak bersenjata,pasien tersebut harus didekati dengan cukup bantuan dan dengan kekuatan yang cukup,sehingga tidak terjadi perlawanan.

• Pasien harus ditempatkan dalam lingkungan yang aman.Medikasi yang spesifik untuk gangguan diberikan jika diindikasikan,kecuali diperlukan tindakan nonspesifik untuk memodifikasi perilaku sampai penyebabnya dipastikan dan terapi dapat dimulai.

• Pemakaian medikasi adalah kontraindikasi pada pasien yang teragitasi akut yang menderita cedera kepala,karena dapat membingungkan gambaran klinis.Haloperidol intramuskular (IM) adalah salah satu untuk pasien psikotik yang melakukan kekerasan.Terapi elektrokonvulsif (ECT) digunakan untuk mengendalikan kekerasan psikotik.

Page 25: kedaruratan PSIKIATRI

Psikoterapi • Dalam intervensi psikiatrik gawat darurat,semua usaha dilakukan

untuk membantu pasien mempertahankan harga dirinya.Empati adalah penting untuk penyembuhan pasien.

Farmakoterapi • Indikasi utama untuk pemakaian medikasi psikolotropik di ruang

gawat darurat adalah perilaku kekerasan atau menyerang,kecemasan atau panik yang masif, dan reaksi ektrapiramidalis,seperti distonia dan akathisia sebagai efek samping dari obat psikiatrik.

• Trankuilisasi untuk Paranoid atau keadaan luapan katatonik.Lithium (Eskalith),penghambat beta, dan carbamazepine (Tegretol) untuk ledakan kekerasan yang episodik.

• Jika ada riwayat gangguan kejang diterapi antikonvulsan seperti; thiothixene (Navane) dan haloperidol (Haldol),5-10 mg setiap setengah jam sampai satu jam,sampai pasien stabil.Benzodiazepine digunakan sebagai pengganti atau tambahan antipsikotik.

• Pasien yang melakukan kekerasan dan melawan ditenangkan dengan Diazepam(Valium) 5-10 mg,intravena perlahan-lahan selama dua menit.

Page 26: kedaruratan PSIKIATRI

KESIMPULANKESIMPULAN

Page 27: kedaruratan PSIKIATRI

PASIEN DENGAN GADUH GELISAH

PENATALAKSAAN :• Tentukan etiologi dengan observasi• Segera dengan membuat pasien terfikasi dan medikamentosa bila perlu• Beri penjelasan kepada pasien bahwa ini untuk kebaikannya agar tidak

melukai diri sendiri dan lingkungannya • Wawancara baru dilakukan setelah pasien teratasi keaadaannya dan berada

ditempat yang cukup tenang • Bila pasien menolak wawancara , terapis bersikap menunggu • Bila pasien tenang , kendorkan ikatan dan bila tetap tenang buka ikatannya • Bila tidak terikat , biarkan pasien duduk dekat pintu terbuka • Adakan jarak antara pasien dengan terapis dan tetap siaga

PASIEN DENGAN TENTAMINA SUICIDIUM ( KEINGINAN BUNUH DIRI )• Pasien dengan bunuh diri dibagi dua :• Egolien : Kenginan bunuh diri terasa aneh dan kurang pada • tempatnya • Egositonik : Kenginan tersebut sudah sesuai dengan dirinya

Page 28: kedaruratan PSIKIATRI

PASIEN YANG MENGANCAM

PENATALAKSANAAN • Hadapi pasien dengan tenang • pasien harus merasa ditemani , dimengerti , dan akan dibantu walaupun

terdapat perbedaan pendapat • Ancaman yang paling aneh , lucu / ringan sekalipun harus ditanggapi dan

diperiksa kebenarannya ( misalnya pada skizofrenia )• Perlu ditinjau isi ancaman , terhadap siapa , apakah sudah ada rencana dan

mempersejatai diri serta alasannya • Bila sudah ada harus ditangani lebih serius dan dirawat• Jangan merampas senjatanya bila ia belum siap , mintalah ia menitipkan

senjatanya karena khawatir melukai orang lain • Bila usaha ini gagal, segera beritahu pihak keamanan rumah sakit

SKIZOFRENIA• Kasus yang sering datang adalah pasien skizofrenia kronik dengan berbagai

masalah seperti kehabisan obat , kambuh , kesulitan sosial , dan adanya institusionalisasi sehingga mereka lenih betah berada di rumah sakit .

PENATALAKSANAAN• Hadapi pasien dengan sikap santai , misalnya dengan makan bersama • Umumnya perlu wawancara yang aktif namun jangan tergesa-gesa

Page 29: kedaruratan PSIKIATRI

PSIKOSIS MANIAKAL

PENATALAKSANAAN• Bila pasien mencoba melucu dan mencoba menyeret terapis untuk tertawa ,

hendaknya tidak ikut tertawa dalam leluconnya dan tetap menjaga wibawa• Tiap serangan pertama hendaknya diperhatikan pula • Mereka seringkali terlibat dalam tindakan / rencana tindakan besar yang dapat

merugikan diri sendiri , seperti keputusan dagang yang besar , pemberian hadiah-hadiah berupa rumah , menikah dan lain-lain

• Keluarga harus kita tinjau untuk melihat toleransi dan penerimaan / pengertian terhadap kondisi pasien serta untuk terapi dan pengawasan selanjutnya .

DEPRESI

PENATALAKSANAAN• Harus kita hadapi dengan sikap serius dan mengerti• hendaknya jangan menghibur , memberi harapan palsu , bersikap optimis dan

bergurau karena akan memperbesar rasa tidak mampu dan rendah diri • Untuk mengatasi dengan cepat , gunakan obat-obat penenang , bukan obat

antidepresan

Page 30: kedaruratan PSIKIATRI

KONDISI PARANOIDPasien sering sekali mengadu / menuntut dokternya . kondisi ini potensial homisidal dan bertendensi homoseksual .

PENATALAKSANAAN• Penatalaksanaan disesuaikan karakter /

kecenderungan pasien • Hendaknya bersikap formal , jangan bergurau /

terlalu dekat dengan pasien • Buat catatan medik selengkap mungkin , termasuk

tindakan medik yang kita lakukan • Sebaiknya mempunyai saksi saat memeriksa pasien

Page 31: kedaruratan PSIKIATRI

Ada yang mau bertanya??Ada yang mau bertanya??