17
KEJAHATAN KOMPUTER : SUATU MASAl AH . . . HUKUM YANG KONTROVERSIAl * Oleh: J. SUDAMA SASRAANDJAJA, S.H. Komputer telah berbagai bidang kehidup- an di Indonesia. Seiring dengan hal tersebut terjadi pula b{berapa pidana yang berhubungan de- ngan pemakaian komputer. DaJam karangan ini, penu- lis mencoba menguraikan apa yang dimaksud dengan tindak pidana sehubungan berkembangnya pemakai- an komputer. Suatu peradilan yang menyangkut keja- hatan komputer biasanya mempertimbangkan, apa- kah komputer yang bersangkutan telah dilindungi dengan baik oleh suatu sistim pengamaRi , ; dan apa- kah kesalahan-kesalahan yang terjadi merupakan ke- salahan dalam sistim atay merupakan kesalahan-kesa- . . . lahan yang disengaja ? Dalam mengatasi kejahatan koniputer tidak. dapat dihindarkan lagi, bahwa petugas-petugas penyidik harus diberikan pee ngetahuan mengenai komputer yang complicated itu . 33 7 Manusia adalah. makhluk pembuat alat.· Dengao bantuan alat yang dibuat itu manusia berliSaha meningkatkan kesejahteraannya dan meninl!katkan kehidupannya. Justru karena hal tersebut manusia berbeda dari jenis makhluk lainnya di dunia ini. Dari sejarah kita mengetahui _ . .' . -- . bahwa manusia ribuan tahun yang lalu membUat alat-alat sederhana seperti kapak, pisau dan r) ' " roda. ( Di antaranya ada beberapa alat penting yang dibuatnya yaitu bahasa, tulisan dan .. percetakanyang merupakan alat-alat untuk memperokh, menyimpandan rilenyebarkan informasi. Selain itu manusia memeriukan banyak hitung menghitung. Pada suatu ktitikaiamemakai . . alat ilntuk menghitung ternaknya dengan menggunakan kerikil. Cara menghiturig demikian , . masih meninggalkan bekas dalamkata"caiculator". Kata latin tersebut mempunyai hubungan . . dengan kata "caiculus" yang berarti kerikil. Kehidupan mapusia tidaICdapat dipisahkan dari yang dipl kai untuk menghi- ;tung kekayaannya dan rnelakukan perhitungan-perhituriganiimiah .yang rumit. Ad1l suatu nendapat bahwa banyak masalah dapat dipecahkan apabila masalah-masalah.tersebut dapat dijabarkan dalam angka. Dalam sejarah terlihat bagaimana- man\.lsia berusaha untuk ' membuat nerhitungan- *) Disampaikan pada Lokakarya Hukum Pidana, Badan Pembinaan Hukum Nasional I . . , 18-19 Jan. 1988 Agustus 1988· . , .- ..

KEJAHATAN . KOMPUTER SUATU MASAlAH HUKUM YANG …

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEJAHATAN . KOMPUTER SUATU MASAlAH HUKUM YANG …

KEJAHATAN KOMPUTER : SUATU MASAlAH . . .

HUKUM YANG KONTROVERSIAl * •

Oleh: J. SUDAMA SASRAANDJAJA, S.H.

Komputer telah me~asuki berbagai bidang kehidup­

an di Indonesia. Seiring dengan hal tersebut terjadi

pula b{berapa tind~k pidana yang berhubungan de-•

ngan pemakaian komputer. DaJam karangan ini, penu-

lis mencoba menguraikan apa yang dimaksud dengan •

tindak pidana sehubungan berkembangnya pemakai-

an komputer. Suatu peradilan yang menyangkut keja­

hatan komputer biasanya mempertimbangkan, apa­

kah komputer yang bersangkutan telah dilindungi

dengan baik oleh suatu sistim pengamaRi , ; dan apa-•

kah kesalahan-kesalahan yang terjadi merupakan ke-

salahan dalam sistim atay merupakan kesalahan-kesa-. . .

lahan yang disengaja ? Dalam mengatasi kasu~-kasus

kejahatan koniputer tidak. dapat dihindarkan lagi,

bahwa petugas-petugas penyidik harus diberikan pee

ngetahuan mengenai komputer yang complicated itu .

33 7

Manusia adalah. makhluk pembuat alat. · Dengao bantuan alat yang dibuat itu manusia

berliSaha meningkatkan kesejahteraannya dan meninl!katkan kehidupannya. Justru karena hal •

tersebut manusia berbeda dari jenis makhluk lainnya di dunia ini. Dari sejarah kita mengetahui _ . .' . -- .

bahwa manusia ribuan tahun yang lalu membUat alat-alat sederhana seperti kapak, pisau dan r) ' "

roda. (Di antaranya ada beberapa alat penting yang dibuatnya yaitu bahasa, tulisan dan .. percetakanyang merupakan alat-alat untuk memperokh, menyimpandan rilenyebarkan

informasi.

Selain itu manusia memeriukan banyak hitung menghitung. Pada suatu ktitikaiamemakai . .

alat ilntuk menghitung ternaknya dengan menggunakan kerikil. Cara menghiturig demikian , . • •

masih meninggalkan bekas dalamkata"caiculator". Kata latin tersebut mempunyai hubungan . .

dengan kata "caiculus" yang berarti kerikil.

Kehidupan mapusia tidaICdapat dipisahkan dari angka~angka yang dipl kai untuk menghi­

;tung kekayaannya dan rnelakukan perhitungan-perhituriganiimiah .yang rumit. Ad1l suatu

nendapat bahwa banyak masalah dapat dipecahkan apabila masalah-masalah .tersebut dapat

dijabarkan dalam angka.

Dalam sejarah terlihat bagaimana- man\.lsia berusaha untuk ' membuat nerhitungan-

*) Disampaikan pada Lokakarya Hukum Pidana, Badan Pembinaan Hukum Nasional I . . ,

18-19 Jan. 1988

Agustus 1988·

. , .- ..

Page 2: KEJAHATAN . KOMPUTER SUATU MASAlAH HUKUM YANG …

338 Hukum dan Pembangunan

-perhitungan lebih mudah dan cepat dengan mempergunakan alat-alat yang senantiasa menga-

lami perkembangan inovasi, hal mana didorong oleh kemajuan pesat dalam perdagangan dan ilmu pengetahuan, yang memerlukan perhitungan-perhitungan yang cepat dan efisien .

• Dengan demikian kalkulator yang dahulunya berbentuk kerikil berkembang menjadi sipoa ,

-abacus dan kalk ulator mekanis yang pada tahunl642 dibuat oleh Blaise Pascal. Mesin tersebut

••

terdiri dari roda-roda bergigi yang digerakkan/ diputar dengan tangan untuk melakukan perhitungan-perhitungan. Kemudian setelah listrik ditemukaan kalkulator mekanis tersebut"

dikembangkan menjadi kalkulator elektromekanis dengan mana roda-roda tersebut digerak­

kan oleh tenaga listrik. Orang yang mempergunakannya untuk melakukan perhitungan­

perhitungan, cukup memencet tombol-tombolnya.

Kemudian dikembangkan kalkulator elektronis yang banyakkita pakai sekarang. Perh itungan-perhitungan dari pada kalkulator tersebut digerakkan oleh pulsa-pulsa elektronik dab m bentuk binary atau digital. Dibandingkan dengan kalkulator-kalkulator sebelumnya

kalkulator elektronis tersebut berbentuk lebih kecil, bekerja lebih cepat dan tidak mengeluar­kan suara, kecuali apabila dilengkapi dengan -printer.

Sejajar dengan perkembangan kalkulator, berkembang pula teknologi komputer, dimulai

pada tahun empat puluhan dari generasi pertama komputer yang mempergunakan tabung­

tabung hampa. Komputer generasi tersebut hanya dipakai untuk aplikasi-aplikasi ilmiah di Uni versitas-Uni versitas.

Kemudian dikembangkan generasi kedua komputer yang mempergunakan transistor. . .

Selain untuk aplikasi-aplikasi ilmiah komputer generasi tersebut mulai dipakai pula pada .

tahun lima puluhan untuk aplikasi-aplikasi komersial atau umum, sehingga Badan-badan Pemerintah dan PeruSilhaan-perusahaan dapat memakainyapula untuk menunjang , kegiatan~

kegiata nnya sehari-hari.

Sekitar permulaan tahun enam puluhan beberapa Perusahaan di Indonesia memakai komputer generasi kedua ini untuk keperluan komersial. Pada waktu itu komputer hanya

dapat dipergunakan di dalam ruangan komputer dan selain itu pada swtu ketika komputer

hanya dapat melakukan satu atau dua kegiatan processing. Penggunaan komputer darijarak . .

jauh melalui terminalbelum banyak dilakukan. Dengan demikian pema-kai komputer dapat dilihat dan dikontrol.

Hanya Badan-badan Pemerintah dan Perusahaan-perusahaan besar yang dapat memakai komputer karena harga komputer adalah maha!.

Pada waktu itu pun sudah d-irasakan manfaaf-manfaat komputer dan mulailah pekerjaan­pekerjaan yang dahulunya manual dialihkan ke komputer sedangkan data yang biasanya ditulis / disimpan pada kertas kemudian ditulis / disimpan dalam bentuk' digital yang tidak

,

kelihatan olen mata pada media seperti magnetic tape 'atau disk, sehingga suatu Badan atau

Perusahaan makin tergantung pada komp'lter dan timbullah masalah-masalah hukum, antara lain yang menyangkut :

a. Retensi atau .masa penyimpanan data dalam magnetic tape atau punched card milik suatu Badan ataU Perusahaan.

b. Kekuatan bukti daripida output komput\!r.

c. Pemasukan data yang tidak benar baik yang tidak sengaja dan yang sengaja karena kelalaian ata-U karena niat jaha!.

d. Pema,kaian fasiIitas komp~ter tanpa wewenang ataukepentingan lain yang tidak dapat

Page 3: KEJAHATAN . KOMPUTER SUATU MASAlAH HUKUM YANG …

Kejaharan KompUler 339

dibenarkan. e. Pencurian media komputer berupa magnetic tape atau punch card yang berisi program atau -

data. f. Melakukan gangguan-gangguan terhadap opt:rasi komputer yang sedang berjalan. g. Perubahan program tanpa wewenang . . h. Pembuatan perjanjian-perjanjian yang. menyangkut komputer.

, . Dengan demikian maka terlihat bahwa dengan komputer orang dapat melakukan kejahat-

an. Memang timbullah kejahatan-kejahatan yang menyangkut komputer. Apabila kejahat;Lll­

kejahatan ini dihadapi oleh Penegak Hukum atau Hakim, mereka harus mempelajari hidang serta istilah-istilah baru dan cara-cara kerjanya. Tindakan-tindakan yang dilakukan dahulu oleh manusia kemudian dilakukan oleh komputer, dengan proses yang cepat, tidak kelihatan . . danagak sulit dikontrol. Maka timbullah apa yang dinamakan "Computer Crime". Terjadila h

. . kesulitan dalam menghadapi kejahatan komputer, tindakan-tindakan kejahatan itu secara

• • ekplisit tidak diatur oleh sistem Hukum Pidana Negara yang bersangkutan atau ada hal-hal

. .

dan komponen-komponen daripada komputer yang tidak diatur di dalam Hukum Piuana . Dengan demikian maka terjadilah keputusan-keputusan kontroversial, yaitu untuk suatu kejahatan komputer yang sarna ada Pelaku-pelaku yan~ ilihukum berat, dihukum ringan ata u

dibebaskan. Perkembangan teknologi komputer berjalan terus dengan munculnya komputer generasi

ketiga dan kemudia.n komputer generasi keempat yang merupakan versi lebih maju daripada komputer generasi ketiga. Komputer-komputer tersebut mempergunakan "chip technology" dan "large-scale" sampai "very large-scale intergrated circuits". Kemampuan maupun kapasi­tas processingnya adalah besar dan sanggup melakukan pada suatu saat berbagai macam kegiatan processing. Selain itu komputer tersebut dapat suatu ketika melayani puluhan bahkan

• , .

ratusan Pemakai. Mereka mempergunakan fasilitas-fasilitas komputer melalui terminal yang biasanya berada di sekitar ruangan komputer ataujauh, beribu-ribu kilometer, dari komputer.

Suatu komputer di New York dapat dipergunakan oleh orang melalui terminal yang berada di •

Kediri dengan mempergunakan lin telepon yang biasa kita pakai sehari-hari. Dengan demi-

kian maka agak sulit untuk menentukan Sillpa-siapa yang mempergunakan fasilitas komputer pada suatu ketika. Selain itu teknologi komputer berkembang lebih kompleks lagi dengan dimungkinkannya hubungan suatu komputer dengan komputer-komputer lain dalam suatu network atau jaringan yang rumi!, sedemikian rupa sehingga Pemakai tidak mengetahui komputermana yang dipakainya.

Hal tersebut di atas dimungkinkan karena berkembangnya pula teknologi telekomunikasi. . .

Pada tahun tujuh pUluhan terjadilah "perkawinan" antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi dalam mana komputer mempergunakan teknologi telekomunikasi untuk

melakukan komunikasi datasedangkan teknologitelekomunikasi mempergunakan teknologi komputer untuk operasinya, sehingga timbul disiplin baru yaitu "telematique" atau "comuni­

cations". Maka dengan perkembangan-perkembangan .teknologi terse but .di atas bertambahlah

masalah-masalah huk urn, antara lain yang menyangkut :

1. Penyadapan terhadap data atau program yang dikirim melalui sarana telekomunikasi. 2. Perubahan-perubaban program dan data tanpa wewenang dari jarak jauh. 3. Melakukan perbanyakan terhadap data dan program dari jarak jauh.

Aguslus 1988

Page 4: KEJAHATAN . KOMPUTER SUATU MASAlAH HUKUM YANG …

340 Hukum dan Pembangunan

4. \Melakukan gangguan-gangguan terhadap peralatan telekomunikasi.

5. Perusakan terhadap peralatan-peralatan komputer atau peralatan-peralatan yang berhu­

bungan dengan komputer. •

6. Transborder data flow, yaitulalu~lintas data antarnegara.

Selain itu timbul pula masalah-masalah transborder data flow di mana komunikasi data

dilakukan dari satu negara ke negara lain.

Selanjutnya perkembangan teknologi komputer maju dengan pesatny.t karena :

. I. Kehutuhan manusia akan alat yang dapat membantunya: . .

3. dalam pekerjaan sehari-hari sehingga ia tidak dibebani pekerjaan rutin. Dengan demi­

kian ia mempunyai W<lktu untuk memikirkan hal-hal. yang inowtif.

h. untuk mempercepat pekeIjaan dengan hasil akurat dan bany.tk.

2.- Persaingan antara perubahan di dunia business, dalam mana tentunya Perusahaan­

perusahaan tersebut harus memilikilmempergunaKan"senjata" atau alat untuk memper­

kuat daya saingny.t dan daya surviwlny.t.

3. Persaingan antara Perusahaan-pen1Sahaan komputer sendiri untuk membua.t prod uk­

produk yang daillt memenuhi kebutuhan yang secara kualitas maupun kuantitas mening­

kat.

4. Kehutuhan le l1lbaga-Iembaga dan penl'illhaan-perusahaan akan alat yang dapat mem­

percepat pelayanan terhadapanggota-anggota masy.trakat yangjumlahny.t makin bany.tk.

Tidak perlu dijelaskandi sini secara panjang lebar bahwapada zaman sekarang ini terdapat

hal-hal yang menentukan kehidupan manusia sebagai berikut :

I. Informasi adalah asset yang sangat berg una. -2. Teknologi komputer banya-k dipergunakan untuk menyimpan dan mengelola informasi.

3. Makin banyak pekeIjaan yang dilakukan oleh manusia dialihkan ke komputer dan makin

bany.tk manllli ditinggalkan . .

t Beberapa peralatan-peralatan yang sering dipakai manusia diganti dengan peralatan-

peralatan komputer.

Oiperkembangkannya generasi kelima komputer mempertajam keny.ttaan tersebut. Gene-•

rasi komputer tersebut rnenekankan pada"parallel processing" dan "ATtificial Intelligence".

Teknologi parallel processing rnemungkinkan komputer melakukan proce5!iing daripada

beberapa aplikasi ~cara para\e\bersamaan dan serentak, sehingga daya processingnya lebih . .' . . '

cepat daripada generasi-generasi terdahulu. Artificial Iritelligence ata u AIadalah suatu disiplin

yang berusaha rnemprogram komputer untuk melakukan pekeIjaan-pekeIjaan yang biasanya

memerlukan pikiran manusia (intelligence) tanpa mencOba meoouplika~i atau meniru proses

berpikir yang secara khas yang dimiliki manusia. Sekarang ini penelitian AI dipusatkan pada : • •

I. Expert System, yaitu sistem komputer yang dapat melakukan hal-hal pada tingkat atau • •

meooekati tingkatkeahlian manusia. Sistem inidipergunakanantara lain untuk melakukan •

diagnosis terhadap- orang sakit dan pemberian resep.

Z. Rcbotics System' atau robotics, yaitu sistem komputer yang dipergunakan untuk pengen­

daJiangerakan-gerakan rnekanis robot. Rcbotics ini banyak dipergunakan dalam industri­

industri.

J. Natural La.uage System, yaitu sistemkomputer yaligmampu mengenal/memperguna-•

Page 5: KEJAHATAN . KOMPUTER SUATU MASAlAH HUKUM YANG …

KejaluIliln Komputer 34 , .

.

kan bahasa yang dipakai oleh manusia sehari-hari. Naturallangwge ini perlu sekali untu~ •

penteljemahan.

4. Voice Recognition System, yaitu sistem komputer yang mampu mengenal suara hahaS:l

manusia. Apabila dajllt dikembangkan secara sukses maka suara man usia dapat merupa ·

kan input baik sebagai data rnaupun perintah bagi komptlter.

5. Mesin komputer yang mempunyai daya "melihat" dan daya hnal seperti "melihat / mc­

ngenali" bayangan, pinggiran dan pola-pola bentuk benda.

Apabila dilihat dan dipikirkan kenyataan-kenyataan tersebut dj atas maka dapat disim pul-. .

kan bahwa ada banyak hal-hal dan akan ada banyak hal-hal yang menyangkut teknologi

komputer tidak diatur secara tegas. oleh Hukum Nasional kita. Ternyata masalah-masabh .

hukum yang menyangkut teknologi komputerbukan hanya masalah kejahatan komputer saja.

akan tetapi menyangkut masalah-masalah dalam bidang hukum lainnya . Oalam memikirkan . .

. -usaha untuk memecahkan masalah kejahatan komputer dalam rangka Hukum Pidana

Nasional maka tidak boleh tidak kita harus melihat masalah-masalah hukum yang menyang­

kut teknologi komputer dari segi-segi hukum lainnya. Oemikianjuga Hukum Acara Pidana •

harus diperhatikanjuga, karena masalahnya ada peralatan-peralatan serta benda-henda kOlll-

puteryang secara eksplisit tidak diatur di dalamnya, hal mana sangat penting untuk pemhuk­

tian.

MASALAH DEFINISI DAN TERMINOLOGI KEJAHATAN KOMPUTER

Oalam usaha untuk mengupas masalah kejahatan komputer, kiranya perlu diperhatikan • •

definisi dan terminologi daripada kejahatan komputer. Apakah kejahatan komputer itu?

Istilah "kejahatan" kelihatannya tidak perlu dipermasalahkan di sini. Namun demikian yang

perlu diperhatikan oleh mereka yang berkecimpung dalam bidang hukum adalah istilah

"komputer".

Apakah komputer itu? Sebetulnya jam tangan quartz dan kalkulator yang kita pakai .

sehari-hari mernakai teknologi komputer. Namun demikian tipe komputernya adalah "special

purpose computer" yang ditujukan khusus untuk mengatur waktu dalam hal jam tangan dan

memberikan fasilias hi tung menghitung dalam hal kalkultor elektronis. "Special purpose

computer" diprogram oleh Manufacturer untuk tujuan pemakaiannya dan biasanya kemu­

dian tidak dajllt diprogram kembali oleh Pemakainya. Hal ini dikemukakan di sini karena ada , .

seorang importir di Indonesia yang mengimpor suatu mesin cetak akan tetapi mesin tersehut . . -. -

dikategorikan oleh Paben sebagai komputer karena memakai teknologi komputer. Apakah

jam tangan, kalkulator dan peralatan-peralatan lain lagi yang sekarang ini kebanyakan .. ". .

mernakai teknologi komputer dajllt dikategorikan scbagai komputer ? Sehubungan dengan

halitu California Penal Code memberi definisi sebagai berikut : "Computer System" means a •

machine or collection of machines,excluding pocket calculators which are not program •

mabie and cajllb\e of being uSed in conjuction with external files, one or more of which contain

computer programs and data. that performs functions, inch.ding, :but non limited to, logic, •

arithmetic, data storage and retrieval, communication and control"

Oi sa;mping "special purpose computer" ada "general purpose computer" yang

biasanya dipakai schari-hari di kantor-kantor dan rumah-rumah. Kdmputer tipe ini dapat

diprogram o\eh pemakainya sesuai dengan kebutuhannya. Perlu dikemukakan di sini definisi

Agustus 1988

Page 6: KEJAHATAN . KOMPUTER SUATU MASAlAH HUKUM YANG …

-342 Hukum dan Pembangunan

,

komputer dalam Criminal Code dari salah satu negara Bagian Amerika Serikat, lllinois,

sehagai berik ut :

"Computer" means internally 'programmed general purpose digital device capable of auto­

rna tically accepting data, processing data and suppl ying result of the operations". Dalam definisi •

tersehut yang dimaksud dengan komputer adalah jelas "general purpose computer" .

Selanjutnya dalam definisi itujuga dikemukakan "digital device". Karena tipe-tipe kompu-•

ter juga ada "digital computer", "analog computer" dan "hihyrid computer". Maka ada

pertanyaan hagaimana kalau terjadi kejahatan yang menyangkut "analog computer" atau

"h yhrid com puter"?

Di atas kita sudah melihat dua definisi komputer yaitu dari Negara Bagian California dan

Illinois Amerika Serikat. Dalam Criminal Code Negara Bagian California tidak didefinisi­

!<an "Computer". Kelihatannya definisi "Computer System" sudah meliputi pengertian

"computer". Namun demikian lllinois Criminal Code tersehut di atas memhedakanantara

definisi "Computer" dan "Computer System". Dalam Illinois Criminal Code "Computer

System" didefinisikan sehagai herikut:

"Computer System" means a set related, connected device, including 'a computer and other

device, including but not limited to data input and output and storage devices, data communi­

cation links, and computer programs anda data, that make the system capable of performing

the special purpose data processing tasks for which it is is specified" . .

Setelah bolak-balik membaca dan mempelajari Undang-undang atau Rencana Undang­

undang di Amerika Serikat mengenai kejahatan komputer yaitu Federal Legislation (Pro­

posed), 8 State Legislations (Proposed) dan II State Statutes (Enacted), maka jelas bahwa

terdapat perhedaan-perhedaan dalam cara-cara mengemukakan atau mendefinisikan "Com­

puter", "Computer System" dan bebera pa istilah yang meny<\ngkut komputer seperti "Compu­

ter Network", "Computer Program", "Use" dan "acces", namun demikianapabila diteliti lebih

lanjut maka maksud dan pengertiannya pada dasarnya adalah sarna. Dalam hal ini. betulkah

ada kern ungkina n bahwa dalam penera pann ya akan memba wa hasil-hasil a ta u akibat-akibat •

yang berheda-beda?

Kembali lagi ke istilah kejahatan komputer. Sebagai kasus kita melihat literatur-literatur dan

Undang-undang yang berlakuatau sedang dirancangkandi Amerika Serikatdan Negara-nega­

ra Bagiannya. Dalam literatur-literatur maupun Undang-undang yang sudahberlakurnaupun

sedang dirancangkan teroapat istilah-istilah selain computer crime juga istilah-istilah seperti :

1. Computer fraud.

2. Computer-related crime

3. Compute-assisted crime

4. Computer abuse.

• • •

Sekali lagi setelah dipelajari istilah-istilah tersebut dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya

maksud serta pengertian hampir sarna. Mungkin diantara istilah-istilah tersebut ada yang tepat •

atau lebih tepat untuk hal-hal tertentu.

Demikian dari kasus di Amerika Serikat tersebut, maka perlu dijernihkan definisi atau

pengertian/ batasan maupun terminologi daripada kejahatan komputer, dalam pengembangan .

dan pembinaanHukum Nasional khususny<\ yang menyangkut kejahatan komputer.

dan Berbagai Modus Operandi Kejahatail Komputer

Apabila kejahatan komputer dilihat sebagai kejahatan yang menyangkut komputer atau

Page 7: KEJAHATAN . KOMPUTER SUATU MASAlAH HUKUM YANG …

Kejahiltan J(omputer 343

.

peralatan-peralatan yang berhubungan dengannya atau sarana-sarana penunjangnya, maka • •

sebenarnya ·tidak semua kejahatan yang biasanya disebut "kejahatan komputer" merupakan kejahatan komputer. Ada yang dapat merupakan kejahatan biasa dan ada yang dapat merupa­kan pelanggaran. Pernah terjadi seroang pegawai me nc uri floppy disk dari suatu Pusal Komputer dab mj umlah besar yang "kosong", yang tidak memuat program atau data dcnga n

. maksud untuk menjualnya dan memperoleh hasil yang tentunya tidak wajar. Kiranya hal illi belum dapat digolongkan sebagaikejahatan komputer .

Lain apllbila si pegawai tadi mempunyai rnaksud tertentu atau m.engira bahwa dengan tiadanya samasekali floppy disk tersebut, maka Pusat Komputer, yang mungkin beradajauh dari tempat pengadaall floppy disks, tidak dapat menjalankan operasinya. Hal ini dilakukan bleh pegawai tersebut mungkin untuk balas dendam atau untuk memperoleh imbalan tidak wajar dengan "menyahdera" benda-benda vital tersebut. Mungkin perbuatan tersehul slldah

- -. da[llt dikategorikan sehagai kejahatan komputer.

Uapat pula dikategorikan sehagai kejahatan komputer apahila seseorang mencuri Sualll floppy disk di dalam mana ia mengetahui terdapat program ataudata dankemtrlian memakai untuk kepentingan pribadi atau menjualnya. Pada pihak lain ada pendapat bahwa pemalsu atau pencurian credit cards, yang dipakai sebagai media komputer untuk pemhayarall. bukanlah merupakan suatu kejahatan komputer. Sejak beberapa tahun lalu telah dikemhang­kan pula debit cards ata u smart cards, pada cards mana disimpan atau "ditanam" kompuler

. - . -

yang kecil sekali atau microprocessor. Debit Cards juga merupakan pemhayaran. Apakah mencuri debit cards merupakan kejahatan komputer?- . . .

Selanjutnya perlu dikeml,lkakan suatu survey dari John K.Taber dalam "A Survey of Computer Crime Studies" yang dimuatdalam/Compuier Law Journal Vol. II No.2. 1980

- . . dalam mana berdasarkan surveynya disimpulkan bahwa ada: 1. kejahatan-kejahatan terkenal yang dianggap kejahatan-kejahatan komputer sehetuillya

bukanlah. kan kejahatan-kejahatan komputer. 2. kejahatan-kejahatan komputer yang diberitakan oleh media masa yang sebetulnya tidak

pernah terjadi . . •

3. beberapa kejahatan komputer yang hanya merupakan karangan fiktif yang sebenarnya menggambarkan kemungkinan dilakukan kejahatan komputer dengan modus operandi tertentu.

Di dalam survey tersebut John K. Taber mengemukakan 2 kejahatan komputer murni ata u "genuine computer crime". Yang dimaksud olehnya sebagai "genuine computer crime" adalah suatu kejahatan "that, in fact, occurred and which a computer was directly and significantly instrumental". Salah satu kejahatan komputer tersebut teJjadi dalam tahun 1965, pada waktu mana the National City Bank of Minneapolis melakukan komputerisasi terhadap aplikasi rekening gironya. Si pelaku memprogramkomputer bank tersebut sedemikian rupa sehingga penarikan uang terhadap rekeningnya dapat melampaui dana yang disimpannya dan dengan dalam keadaan itu ia berhasil "mencuri" US$. 1,357. Tindakannya diketahui ketika bank tersebut mengembalikan prosedurnya ke manual karena komputernya kebetulan tidak dapat beroperasi. Sebetulnya ia tidak mau mencuri, akan tetapi hanya mau menikmati fasilitas overdraft yang dibuatnya sendiri untuk sementara, namundemikian ia tidak mampu dan terlampat untuk menutup overdraft tersebut.

Satu kejahatan kornputer lagi ialah mengenai taruban dalam pacuan kuda dalam mana atas permintaan suatu komplotan ("gang") seorang Operator Komputer menghentikan proses komputer, yang dipergunakan untuk melakukan kalkulasi-kalkulasi taruban,untuk mengu­rarigi total taruban dari mereka yang kalah dari arsip komputerdenganjumlah tertentu dan kemudian menambahkannya jumlah tersebut pada total taruban dari mereka yang menang. Operator tersebut rnenghidupkan kembali komputernya yang kemudian mencetak kupon­kupon pemenang "asli tapi palsu" yangdapat diuangkan. Susa h sekali untuksegera mengeta-

. .

hui kejahatan ini. Karena para pemenangdibayar dari jumlah keseluruhan dari uang yang dibayar_oleh mereka yang kalah, 'rnaka dengall demikian setiappemenilOg yang benar memperoieh uang lebili sedikit.

Agustus 1988

Page 8: KEJAHATAN . KOMPUTER SUATU MASAlAH HUKUM YANG …

344 Hukum dan Pembangunan

.

Dari hal-hal yang dikemukakan pada Bab III serta contoh-contoh dan pendapat~pendapat di atas dapat dilihat betapa sulitnya untuk menentukan pengertian/batasan, unsur-unsur dan klasifikasi daripada kejahatan komputer. Dalam hubungan ini maka perlu dipikirkan diberi­ka n pengertian/ batasan, UHsuc-unsur dan klasifikasiyang luasatau sempitdaripada kejahatan komputer.

Setelah melihat bolak~balik Undang-undang maupun Rancangan Undang-undang mengenai . kejahatan komputer di Amerika Serikat maka terlihat di dalamnya tidakada definisi "Compu­ter Crime". Selain "Computer Crime" terdapat pula "Computer Abuse", dan/ atau "Computer

. Fraud" yang tidak didefinisikan pula. Sedangkan yang diberikan definisi adalah istilah-istilah seperti "Computer", "Computer Network", "Computer System" dan "Financial Instrument" .

"Computer Crime", "Computer Abuse" atau "Computer Fraud" diklasifikasikan dalam pasal-pasal yang menyatakan tindakan-tindakan apa yang termasuk dalam hal-hal tersebut.

Dalam suatu studi dari Conggres' di Amerika Serikat terdapat em pat kategori daripada kejahatan komputer yaitu ' . 1. Pemasukan data yang. tidak benar (fraudulent) kedalam komputer. 2. Pemakaian fasilitas-fasilitas yang berhubungan dengan komputer. 3. Mengubah atau merusa k infol'lnasi atau arslp. . 4. Pencurian apakah secara elektronis atau dengan cara-cara lain uang, benda, fasilitas­

fasilitas dan data yang berhargl1. Selanjutnya ada klasifikasi lain yang meletakkan ~bagian.besar dari kejahatan komputer

dalam emplt kategon : I. Sabotase dan vandalisme terhadap sistem komputer itu sendiri. 2. Penggunaan atas fasilitas-fasilitas komputer tanpa wewenang sebagai pencurian. 3. Kejahatan terhadap barang (pencurian melalui penggunaan komputer). 4. Kejahatan terhadap data (pencurian informasi).

Ada Iagi klasifikasi dari Donn Parker yang lebih sistematis yaitu.okejahatan komputer dipandang dari sudut empat peranan komputer dalam kejahatan k6mputer jakni. : I. Komputer sebagai objek.

Dalam hal ini termasuk kasus-kasus perusakan terhadap komputer, data atau program yang berada di dalamnya atau pernsakan terhadapsarana-sarana komputer seperti AC dan peralatan listrik yang menunjang operasi komputer.

2. Komputer sebagai subjek. Komputerdapat merupakanatau menimbulkan tempatatau lingkungan untuk melakukan

. kejahatan, seperti pencurian, penipuan daD pemalsuan yang tidak tradisional akan tetapi yang menyangkut harta-harta benda dalam bentuk baru yaitu b!!rbentuk pulsa-pulsa elektronik dan guratan-guratan magnetis.

3. Komputer sebagai alaI. Dalam beberapa tipe dan cara-cara kejahatan dipergunakan komputer ~hingga peristiwa kejahatannya adalah kompleksdan susah diketahui. Salah satu contoh di sini adalah mengenai seseorang yang mengambil warkat-warkat pen}t!toran dari suatu Bank dan mencetak nomor rekeningnya sendiri dengan tinta magne­tis pada warkat-warkat tersebut, yang kemudian diletakkan kembali padatempatnya di Bank, dari mana kemudian para nasabah mengambil dan mengisinya sebagai bukti pen}t!toran. Pada waktu komputer memproses data pada warkat-warkat tersebut kompu­ter mengkreditir rekening dari oknum itu, yang kemudiail menarik uangnya dengan cek dari rekeningnya sebelum para nasabah yang men}t!tor tadi kemudian mengajukan protes­nya.

4 KompDter sebagai simbol. Suatu komputer dapat dipergunakan sebagai simbol untuk melakukan penipuan atau ancaman. Hal ini termasuk suatu penipuan melalui iklan dari suatu "Biro Jodoh" yang menyatabn bahwa ter~but mernakai komputer untuk membantu si korban mencari jodoh,akan tetapi teniyata Biro Jodoh tersebut sarna sekali tidak memakai komputer untuk kepeduan tersebut.

. .

Page 9: KEJAHATAN . KOMPUTER SUATU MASAlAH HUKUM YANG …

Kejahatan Komputer 345

Dengan demikian tadi diuraikan usaha-usaha untuk memberikan pengertian/ batasan dan klasifikasi daripada kejahatan komputer. Ternyata kejahatan komputer daplt dilihat dari

. banyak segi. Untuk memudahkan klasifikasi kejahatan komputer hiasanya Penulis memberi-kannya sebagai berikut : . 1. Kejahatan-Kejahatan yang menyangkut data atau informasi" komputer. 2. Kejahatan-kejahatan yang menyangkut program atau software komputer. 3. Pemakaian fasilitas-fasilitas komputer tanpa wewenang untuk kepentingan-kepentingan

yang tidak sesuaidengan tujuan pengelolaan atau operasinya. 4. Tindakan-tindakan mengganggu operasi komputer. 5. Tindakan merusak peralatitn-peralatan komputer atau peralatan-peralatan yang berhu­

bungan dengan komputer atau. sarana-sarana penunjangnya. Dalam hal pemakaian fasilitas-fasilitas komputer tanpa wewenang seperti yang dikemuka­

kan dalam sub 3, maka tindakan tersebut dapat merupakan kejahatan komputer apabila dilakukan dengan niatjahat atau merugikan orang lain. Apabila tindakan terse but dilakukan umpamanya sekedar mencari hiburan maka tindakan tersebut daIlit diklitegorikan sebagai pelanggaran tergantung pada keadaan dan akibat-akibatnya.

KEJAHATAN KOMPUTER SEBAGAI ANCAMAN TERHADAP MASYARAKA T DAN SALAH SA TV BENTUK GANGGUAN DARIPADA

PEMBANGUNAN NASIONAL

KEJAHA TAN KOMPUTER MASUK INDONESIA. Demikian tuiisan majalah Tempo

No. 34 tanggal 24 Oktober 1987 menyusui berita-berita media massa Nasional lainnya . .

mengenai "perampokan" tanpa senjata yang menggegerkan kantor BNI 1946 Cabang New

York", peristiwa mana terjadi pada awal tahun 1987.

Kelihatannya kejahatan komputer tersebut merupakan yang pertamakali terjadi di Indone­

sia. Apakah betul demiltian 1. Hal itu tergantung pada pengertianibatasail atau definisi

daripada kejahatan komputer. Kalau kejahatan komputerdiberikan pengertian/batasan seba-. .

gai kejahatan yang menyangkut komputer atau peralatan-peralatan yang berhubungan de-

ngannya atau peralatan-peralatan yang menunjangnya mernang telah terjadibeberapa kejahat-•

ap komputer di Indonesia sebeluIl;lnya. .

Belum ada statistik berapa kali terjadi kejahatan komputer di Indonesia, I)amun ked~ar­

annya belum begitu banyak. Di samping ada pendapat bahwa ada kejahatan-kejahatan

komputer yang terkenal tidak pernah teIjadi, maka ada pendapat bahwa kejahatan~kejahatan

komputer yang dikenal merupakan "tip of the iceberg" yang berarti bahwa sebagian besar .. . .. . . . , -

daripada kejahatan komputer mungkin dianggap sebagai kejahatan biasa atau memang

sengaja tidak diberitahukan kepada masyarakat, karena terjadiIl)'a kejahatan komputer di

dalam suatu perusahaan dapat memberikancitra yang baik . •

Selama ini penuiis mengetahui betul telah terjadi dua kejahatan komputer di Indonesia yang

tidak diketahui oleh masyarakat luas. Salah satu adalah peIilasukan transaksi fiktif kedalam . . .

komputer melalui medit«dqan:maksud untuk memperkaya diri. Kejahatan tersebut dilaku-

kan oleh seorang Data Entry Operator yang merekam transaksHransaksi pada media

komputer dalam mana rekening seorang Nasa bah didebet un.tuk dikreditkan ke Rekening . .

temannya. Data transaksi daripada media komputer tersebut kemlliian diproses· oleh komputer dan

f[()mputer melakukan pendebetan mauplUl pengkreditan tersebut diatas. Hal tersebut berlall8'"

slUlg lama, yaitu menglUltungkanteman si Operator dan Operatomya sendiri atas beban.

Agustus 1988

Page 10: KEJAHATAN . KOMPUTER SUATU MASAlAH HUKUM YANG …

,

346 • Hukum dan Pembangunan

Nasabah lainnya. Untung beberapa bulan kemudian kejahatan tersebut diketahui. Pelakunya .

diminta untuk mengembalikan uang yang diambilnya dan transaksi-transaksi fiktif tersebut,

kemudian dikeluarkan dari.Bank . Kebetulan yang diderita Bank pada kasus ini adalah sedikit.

Peristiwa lain lagi adalah sarna mod us operal1dinya dan dilakukan oleh suatu komplotan;

hanya yang didebet adalah suatu Rekening Buku Besar Sementara, sedangkan yang dikredit

adalah rekening Tabanas milik ternan kbmplotan tersebut. Lama sekali hal tersebutdilakukan

dan baru diketahui beberapa bulan kemudian. Kerugian yang diderita Bank adalah relatif

hesar, paling sedikit Rp 50 juta. Sekali lagi dalam kasus ini tidak dipermasalahkan kejahatan .

komputer walaupun pelaku kejahatannya dipidana.

Sepanjang pengetahuan RCnulis terdapat pula dua kasus lagi di dua Bank, kasus-kasus mana

sudah diberitakan di berbagai media massa dan selanjutnya diberitakan kembali dalam

majalah Tempo tersebut di atas. Salah satu kejahatan tersebut menyangkut manipulasimedi

komputer yaitu floppy disk pada waktu pembukuan transaksi dilakukan dan yang lainnya

menyangkut perubahandata dalam arsip yang memuat <;lata deposito. Kedua-duanya diberita­

kan sebagai kejahatan komputer. Salah satu kejahatan tersebut diselesaikan dengan Hukum

Pidana yang berlaku. Pada akhir-akhir ini beberapa koran memberitahukanadanya kejahatan

komputer di suatu Bank mengenai transfer uang dalamjumlah besar, namun demikian hal itu

tidak benar karena kejahatan tersebut sarna sekali tidak menyangkut komputer.

Dengan demikian kasus BNI '46 yang sekarang dalam proses ini bukanlah merupakan • •

kejahatan komputer yang pertamakali terjadi. Namun demikianadalah benar bahwa kejahat­

an komputer sudah masuk ke Indonesia dan ada kemungkinan besar akan teljadi banyak kasus

mengenai kejahatan ini pada masa yang akan datang. Mungkin sekarang ini sedang atau sudah

terjadi kejahatan komputer yang baru diketahui beberapa bulan atau beberapa tahun lagi.

Mengapa demikian? Fakta berbicara penggunaan komputerdi Indonesia makin meningkat

dan meluas. Suatu Perusahaan Besar, Agen suatu merk kompurer, mengemukakan bahwa di

Indonesia sudah terdapat/ terpasang paling sedikit I supei' computer, 100 komputer besar (mainframe), 500 minicomputers dan ribuan Personal Computers, yang dipakai oleh Badan­

badan Pemerintah, Perusahaan-perusahaan S\Wsta dan Pribadi. Adapun yang paling banyak

memakai komputer adalah Badan-badan Pemerintah. Yang mengemukakanjumlah tersebut

barulah satuagen komputer,padahaldi Indonesia sudah terdapat banyakagen-agen komputer

dari berbagai merk. Di Indonesia sudah terdapat pula industri peralatan microcomputer dan " minicomputer yang perkembangannya digalakkan oleh Pemerintah pula.

Dari segi aplikasi komputer,komputer memegang peranan penting dalam kebidupan

sehari-harise.perti Kartu Penduduk, STNK, Rekening Listrik, Rekening PAM, yangsemuanya

merupakan .output komputer. Makin banyakpekeljaan yang dahulunya dikeljakan oleh

man usia dialihkan ke komputer yang dapat bekerjajauh lebih cepat, akuratdan efisien. Selain

itu pengarsi(Xin komputer adalah jauh lebih efisien dan hemat ruang daripada pengarsipan

biasa dengan kertas. • • •

Dengah adanya komputerisasi i:rsebut ketergantungan terhadap komllUter makin mening-.

kat, a(lllagi apabila banyak prosedur-prosedur manual yang ditinggalkan. Computer security ,

merupakan hal yang diperhatikandandibicarakan. Dalam peralihan manual ke komputerisasi

biasanya segi~segi hukum pun diperm~salahkan pula olehpara Pembentuk Sistem Komputer . .

(System Designers). Swah banyak Bank memakai 'komputer untuk menunjang kegiatan-

kegiatan perbankan, malaban mereka berlomba-Iomba untuk mengembangkannya.Salah satu

Page 11: KEJAHATAN . KOMPUTER SUATU MASAlAH HUKUM YANG …

Kejahatan Komputer 347

produk yang populer sekarang adalah "home banking" dalam mana Nasabah dapat memakai fasilitas komputer dari suatu Bank unttik melaktikan transaksi-transaksi dari rumah, kanlor atau tempat mana saja asalkan ada fasilitas telepon tanjll bantuan petugas dari Bank.

Sejajar dengan meningkatnya dan meluashya penggunaan komputer, telekomunikasi di 'Indonesia juga berkembang pesat. Hal itu mendorong peningkatan digunakannya komputer darijarakjauh, atau hubunganantara komputerdengan komputer darijarakja uh. Selanjutnya sudah sejaJ.< lama fasilitas-fasilitas komputer yang berada diluar negeri dajlltdipergunaka n dari Indonesia atau sebaliknya melalui saluran telepon biasa. Hal ini dajllt menimbulkan masalah transnational data flow, umpamanya apabila seseorang "merampok" melalui suatu terminal di Indonesia yang dihubungkandengan komputer suatu bank yang berada diluar negeri , hukum negara manakah yang berlaku ?

Dengan melihat fakta-fakta dan penjelasan-penjelasan tersebut di atas timhullah •

pertanyaan-pertanyaan:

L Apakah kejahatan komputer peflu diresahkan? 2. Apakahkejahatan komputer merupakan ancaman bagi rna sya ra kat? Dapatkah kejahatan

kompuier menimbulkan gangguan-gangguan terhadap Pembangunan Nasional ?: Menja wab pertanyaan pertama, yang resah adalah terutama Pengelola atau Pemilik kompu­

ter yangsuda'h tergantung jllda komputer sebagai penunjang kegiatan-kegiatannya sehari-hari. Apakah operasi komputernya sudah ctikup aman sehingga hanya ada kemungkinan tipis akan terjadinya kebobolan? Jika terjadi kebobolanapa akibat-akibatnya ajllbila hal itu menimbul-

.

kan kerugian besar dan bagaimana penyelesaian htikumnya ? Selain itu Pemakai jasa komputer juga dajllt saja mempunyai kekhawatiran bahwa data Pribadi atau Perusahaannya

• •

dajllt dilihat orang lain dan secara diam-ctiam, cejllt tanjll bekas dirubah oleh pihak lain, mengingat komputer sekaiang ini dapat dijllkai dari jarakjauh melalui saluran telepon biasa . Dalam kehidupan sehari-hari kita yang btikan Pengelola atau Pemakai jasa suatu sistem

.

komputer, mungkin terkejut ajllbila ' menerima surat-surat yang alarnatnya dicetak oleh komputer dari beberajll Perusahaan, padahal kita yakin bahwa kita belum pernah memberi­tahtikan nama rna up un alamat kejllda perusahaan-perusahaan tersebut. Dari mana mereka

. " . memperolehnya ? Mungkinkah mereka juga menyimpan data pribadi kita dalam komputer mereka ? Keresahan di dalam masyarakatjuga dapat pula timbul misalnya apabila tagihan-

• tagihan hasil proses komputer yang diajtikan oleh Badan-badan tertentu seperti PLN, PAM dan Perumtel, kalau . mereka salah atau gaji hasil proses komputer lebih rendah darijllda semestinya. Masyarakat dajllt menjadi lebih resah Iagi apabila teIjadi b;myakkejahatan yang menyangkut komputer ditambah lagi dengan berita-berita mengenai kejahatan komputer di luar negeri.

Kel'j:sahan-keresahan tersebut dajllt menimbulkan kekhawatiran terhadap komputer dan masyamkat akan lebih berhati-hati terhadap komputer. Dapat saja keresahan tersebut meng­akibatkan kesan pada rnereka bahwa komputer merupakan "ancaman" atau "horrible machineS" dalam kehidupan mereka .

Hal-hal seperti dikemtikak/I.n di atas dapat menghambat berkembangnya teknologi kompu-ter, hal mana menurut pendapat penulis dajllt rnerupakan pula suatu hambatan terhadap Peinbang~an Nasional kita dalam bidang infonnasi, karena baik sekarang maupun untUk masa-masa yang akan datang komputer rnerupakan "engine of information" yang mutlak

• •

harpS dipakai unttik rnelancarkan Pembangunap Nasional. Sudah waktunya kirarlya Pemerin-

Agustus 1988

Page 12: KEJAHATAN . KOMPUTER SUATU MASAlAH HUKUM YANG …

348 Hukum dan Pembangunan

tah memperhatikan keresahan-keresahan tersebut dan bertindak untuk menghilangkan·atau

paling sedikit menguranginya, hal mana akan dibiquakan dalamBab berikutnya.

Pencegahan dan Penanggulangan Kejahatan Komputer

Semua kejahatan dalam bentuk apapun perlu dicegah dan ditanggulangi. Untuk pencega­han dan penanggulangannya diperlukan beberapa cara. Dalam hal pencegahan dan penanggu­langan kejahatan komputer perlu diperhatikan pula kesalahan-kesalahan komputer atau computer errors dan keamanan komputer atau Computer SecuritY. Operasi k.omputer dapat --- . - , . . - .. - ~ .,' . ~ -. .

salah dan komputer dapat memberikan informasi yang tidak benar. Kesalahan-kesalahan ini

da(XIt bersumber dari beberapa hal seperti kesalahan-kesalahan operator, hardware, software,

progra m a plikasi, data dan design.

Kesalahan-kesalahan ini perlu pula dicegah dan ditanggulangi Computer security pun harus

berperan pula dalam pencegahan dan penanggulangan dari pada kesalahan-kesalahan terse-.

but. Umpamanya saja untuk mengamankan operasi komputer, tidak semua prosedur (yang

sebetulnya 'benar-benar da:pat dilakukan oleh komputer) dikomputerisasikan. Dibeberapa

bagian prosedur sebaiknya diterapkan prosedur manual sebagai "checkpoints" daripada

operasi komputer. Selanjutnya perlu dikemukakan di sini bahwa komputer tanpa pengamanan atau komputer

ta npa built in controls, adiministrative controls dan physical security adalah seperti rumah tanpa pagar, daun-daun pintu danjendela-jendela, sehingga orang-orang lain merasa diperbo­lehkan lalu-lalang di rumah tersebut. Kiranya pembahasan mengenai kesalahan-kesalahan komputer dan Computer . Security tidak perlll dibicarakan panjang lebar di sini karena masalahnya luas dan mempunyai bidang tersendiri. Yang penting adalah agar pada pemilik/­pengelola komputer maupunpemakai komputer ditanamkan pengertian dan kesadaran akan pentingnya segi pengamanari komputer. .

Pada pokoknya dalam suatu peradilan yang menyangkut kejahatan komputer, pihak-pihak yang berkepentingan dalam perkara hukum mempertimbangkanpula apakah sistim komputer yang ber&lngkutan, dilindungi oleh Computer Security System yang baik? Apakah dipihak pemilik/pepgelola sendiri teljadi pelanggaran atau kelalaian terhadap security system terse­but? Apaldth terdapat kesalahan-kesalahan ' dalam si$tem komputer yang bersangkutan? Apakah kesalahan-kesalahan tersebut disengaja alAu tidak disengaja, ataukan merupakan

. suatu kelalaian? Hal-hal tersebut perlu dipertimbangkan agar selain penegakan hukum dite­rapkan secara baik, juga agar kejahatan-kejahatan yang menyangkut komputer itu pada

kemudian hari dapat dicegah. . Selain itu perlu pula para Petugas, Penegak dan Pembina hukum dilengkapi dengan

pengetahuan mengenai komputer, agar mereka terampil dan objektif dalam menangani kasus-kasus kejahatan komputer.UntUk hal ini Fakultas Hukum Universitas Indonesia telah mengadakan rnatakuliah "Komputer untuk Ahli Hukum" sejak tahun 1987 yang lalu.

Ada juga baiknya apabila para remeriksa Sistem seperti para auditors baik dari Instansi­instansi Pemerintah seperti BPKP dan BPK maupun Badan-badanSwasta lainjuga.dilengkapi · dengan ~Jlgetahuan komputer karena biasanya merekalah yang mengetahui paling dini . aganya ketidak-beresan daJam suatu perusa naan. Seringkali peineriksa-pemeriksa mengaiami kesulitan~kesulitan karena mereka tidak menge­tahui seluk beluk komputer. Sekarang ini ada beberapaBadan Pendidikan Swasta yang memberikan kursus m~ngenai "Akuntansi dan Komputer" '. Selanjutnya peranao Pemerintah yang aktif diharapkan pula dalam pencegahan dan penanggulangan kejahatan .komputer, mengingat bahwa Pemakai kornputer terbanyak di IndooeSia 'adalab Badan-badan Peme'tintah, . .

Sebetulnya seJate mUla I berkembangnya teknologl komputer di Indonesia, Pemerintah telah aktif membantuBadan-badanPemerintah dalam . oengembangannva · yaitu melalui BAKO:

Page 13: KEJAHATAN . KOMPUTER SUATU MASAlAH HUKUM YANG …

Kejahatnn Komputer 349

TAN yang dibentuk sekitar permulaan tahun t~iuh puluhan. Badan tersebut membantll Badan-badan/Perusahaan-perusahaan Pemerintah dalam kegiatan-kegiat;!n kompllterisasi antara lain pemilikan hardware/software, pengembangan sistem dan Computer Security. Kemudian kira-kira pada permulaan tahun delapan puluhan Sekretariat Negarajllga mulai mengatur pengadaan komputer yang dilakukan oleh Badan-badan Pemerintah. Yang meng­gembirkan sekali adalah diberlakukannya Undang-Undang No. 7 tahun 1987 yang merllpa­kan perubahan atas Undang-Undang No.6 tahun 1987, dalam Undang-undang mana ditentll­kan bahwa program komputer merupakan ciptaan yang dilindungi dan tentllnya ada sanksinya apabila terdapat pelanggaran terhadap hak ciptanya.

Dengan demikian terlihat bahwa Pemerintah sudah lama menyadari pentingnya peranan teknologi komputer dalam Pembangunan Nasional. Tentunya pemerintah seyogyanya bertin­dak lanjutdengan melihat hal-hal atau akibat-akibat negatif serta ekses dalam penggunaan dan pengembangan.teknologi komputer di Indonesia, terutama dalam bentuk kejahatan kompllter. · Yang dipermasalahkan sekarang ini ialah : Apakah Kitab Undang-undang Hukum Pidana sekarang ini cukup dapat mengatasi masalah kejahatan tersebut? Apakah perlu diadakan ketentuan-ketentuan khusus dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana mengenai kejaha­tan komputer atau perlu diadakan Undang-undang khusus yang menyangkut kejahatan komputer? Tentunya harus diadakan dahulu survey ~an penelitian mengenai kejahatan komputer. Pertama-tama perlu diberi batasan/pengertian dahulu mengenai kejahatan komputer dan klasifikasinya. Kemudian perlu dimasalahkan hal-hal sebagai berikut : 1. Sudahl~n)'llkah terjadi kejahatan-kejahatan komputer di Indonesia dan bagaimana pada

masa depannya ?

2. Apakah kejahatan-kejahatan ini dapat merupakan gangguan terhadap masyarakat dan

Pembangunan Nasional?

Ada dua pendapat yang berbeda mengenai cara-cara penyelesaian hukum daripada kejaha­

tan komputer. Satu pendapat mengatakan bahwa tidak perlu diadakan ketentuan-ketentllan

hukum khusus baik di dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana maupun dalam bentuk

Undang-undang khusus.

Salah satu pendapat adalah dari John K. Taber dalam "A Survey of Computer Crime • . .

Studies" Computer /Law Journal Vol II No.2, 1982 menyatakan "Computer Crime has gone

further in legislation" than "Computer errors". "Computer Crime Laws, hastily and carelessly

drawn, have already been enacted in about a dozen states, and are being considered in many

more. A federal bill is pending as well. None of them ishecessary, and it is appalJing that they

are justified by such inadequate research". Pendapatnya ini berlatar belakang pada pengertian/

batasannya yang sempit mengenai "Computer Crime" yang menjurus ke "genuine computer

crime" seperti telah dijelaskan tadi dalam Bab IV. Tentunya "genuine computer crime"

jumlahnya sedikit sekali sehingga mungkin tidak perlu diresahkan atau diperhatikan.

Ada lagi pendapat dari Jaksa Agung Muda Bidang Pidana khusus Himawan dalam majalah

Tempo tanggal 24 Oktober 1987 yang menyatakan bahwa ia tidak merasa perlu Undang-. .

Undang khusus tentang komputer dilakukan untuk menyambutera kejahatan komputer yang

sudah diambang pint~. Apa pun bentuk kejahatan yang dilakukan komputer dimasa depan,

menurut Hima wan, bisa ditangani dengan Undang-undang yang ada. Kalau tidak, dia p

bisa repot "Kalau nanti ada kejahatan dengan sinar laser, kita 'kan akan terpaksa membuat

Undang-Undang khusus sinar laser," tambah Himawan". Selain itu majalah tersebut menyata­

kan "Maka, k<;jaksaan sia p mengguI)akan pasal penggelapan bila misalnya kasus yang terjadi,

di BNI '''6 itu menimpausa ha swasta". Pendapat ini memang ada benarnya, karena teknologi

Agustus 1988

Page 14: KEJAHATAN . KOMPUTER SUATU MASAlAH HUKUM YANG …

350 Hukum dan Pemhangunan

berkembang dengan pesatnya.Kita melihat bahwa teknologi komputer merupakan hasil

evolusi dari kalkulator, kalkulator mekanis dan kalkulator elektromekanis. Sesudah tekno­

logi komputer tic41kJah mustahil bahwa daJam waktudekat ini berkembang teknologi lain

yang lebih canggih dan superior daripada komputer, entah apa namanya.

Bertentangan dengan pendaJnt-pendaJnt tersebut diatas ada pendaJnt-pendaJnt yang

menyatakan perlunya diadakan ketentuan khusus di dalam Kitab Undang-Undang Hukum

Pidana atau Undang-Undangkhusus yang menyangkut kejahatan komputer dengan alasan­

alasan bahwa kejahatan yang menyangkut komputer haruslah ditangani secara khusus karena ca ra-caranya, lingkungan, waktu dan letak daJam meJakukan kejahatan komputer adalah

berbeda dengan kejahatan lain. Sepertitelah dikemukakan lebih dahulu, dalam hal komputeri­

sasi terda pat proses peralihan dalam mana pekerjaan-pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh

tena ga manusia kemudian dilakukan oleh komputer. Barang-barang seperti kertas pertyimpa­

nan catatan diganti menjadi media komputer yaitu disk, tape dan floppy disk, sedangkan

tulisan-tulisan diganti dengan guratan-guratan magnetis digital yangtidak dapat dilihat oleh

mata manusia, pada media .iersebut.

Komputer dapat digerakkan darijarakjauh beribu-ribu kilometer dan kecepatan normal­

nya adalah dalam milisecond (seperti seribu sekon) atau jauh lebih kurang daripada jangka

waktu itu. Selain itu pada suatu ketika komputer dapat dipergunakan secara serentak oleh

banyak orang tanJn s:!pengetahuan orang lain.

Selanjutnya perlu dikemukakan di sini beberapa hal yang membuat komputer itu kompleks

yaitu :

I . Konsentrasi daripada informasi. Komputer biasanya menyimpan data terpadu yang dapat

dipakai atau diubah oleh semua orang yang berwenang.

2. Kurang dapat dilihatnya data permanen dalam arsip komputer dan lalu-lintas data dalam

komputer.

3. Program dan data dapat diubah dan dapat dihilangkan tanpa jejak.

Program dan data dapat dimasuk·kan kedalam komputer dan dalam beberapa millisecond

dapat diubah atau dihapus kembalitanJn jejak.

4 . Untuk mengerti jalannya program-program kompuier secara teJnt diperlukan waktu dan

keahlian khusus.

5. Operasi komputer rnernerlukan tenaga-tenagaahli sepertl programmer dan computer spe­

cialists lainnya yang dapat meng"utak-atik" komputer dan walaupun oemikian dapat

memberi kesan kepada orang lain bahwa komputer berjalan nounal.

Sehubungan dengan kompleksitas dariIXlda komputer tersebut disebut perlu kiranya ditam­

bahkan pendapat dari Prof. Dr. J.E. Sahatepy dalam majalah Tempo tanggal24 Oktober 1987

mengenai kejahatan komputer berupa pencurian sebagai berikut: MTIdak segamIXlng itu

menganggapkejahatao komputer berupa pencurian data sebagai pencurian. Kalau dikatakan

. pencurian, tentu harus ada barang hilang, padahal dalam kejahatan kom puter, data si pemilik

masih ada kendati sudah dicuri orang lain. Begitu juga dalam kasus-kasus lain, termasuk

korupsi."

Juga dalam majalah ~rseout dikemukakan pendapat bekaS ketuaYayasan LBHI, MUlya

Lubis, yang perlu di KUHP ada bab khusus tentang kejahatan komputer.

Alasannya kejabatan itu white collar crime,kejahatan yang dilakukan dikalangan

"orang kantoran"daJi mengguoakan teknik yang canggih dan rumit untuk bisa dibuktikan

Page 15: KEJAHATAN . KOMPUTER SUATU MASAlAH HUKUM YANG …

Kejahatan Kompuler 351

hanya dengan Pasal-PaSlil Pidana konvensi,onal.

Sebagai penyambung daripada pendapat-pendapat tersebut di atas perlu disajikan di sini

pertimbangan-pertimbangan dari Kongres Amerika Serikat dalammernbuat Undang-Undang yang menyangkut kejahatan komputer sebagai berikut :

I, Computer-related crime is a growing problem in the Government and in the private sector: 2. such crime occurs atgreatcost to the public since losses foreaeh incident.of computer crime

tend to be a far greater than the leasses associated with ea~h incident of the white collar •

cnme; 3. the opportunities for computer-related crimes in Federal programs, in financial institutions.

and in computer which operate in or use a facility of interstate commerce through the

introduction of fraudulent records into a computer system, anauthorized information files.

and stealing of financial instruments, data, or other, assets, are gr~at;

4. computer-related crime directed at computers which operate in or use fadlilY of interstate

commerce has a direct effect on .iiIterstate commerce, and

5. the prosecution of persons engaged in computeHelated crime, is .diffcult under current

Federal criminal statutes."

Terhadap semua pendapat-penClapat tersebut tii atas kiranya perlu kami berikan beberapa

tanggaJlln sebagai berikut : •

I. Perlu dipikirkan/ dipertimbangkan apakah komputer itu merupakan barang atau hal yang ,

barusedemikian rupa sehrngga kejahatan komputer tidakmungkindiselesaikan oleh Kitab

Undang Undang Hukum Pidana.

2. Berkaitan dengan butir I tersebut di atas, perlu pula ditegakkan keJllstian hukum mengena i

kejahatan komputer agar tidak terjadi keputusan-keputusan Pengadilanyang kontrover­

sial, karena pengetahuan Hakim-Hakim atau Jaksa-Jaksa mengenaikomjJUter mungkin

belbeda .

3. Apakah ada rnaksud atau tujuan mempelbesar hukuman terhadap kejahatan komputer

dalam pembuatan ketentuan-ketentuan khusus mengenai kejahatan komputer yang tidak

mudah diketahui dan mempunyai potensi menimbulkankerugian yrng besar ? Hal ini

dikemukakanagar jangan sarnpai hukuman untuk kejahatan,komputer suatuketika adalah

lebih ringan daripada kejahatan biasa yang taraf atau sifat kejahatannya sarna, karena

Petugas-Petugas/Penegak-Penegak hukumnya kurang mengetahui seluk beluk komputer.

4. Akhirnya perlu pula dilihat rnengapa dan bagaimana Undang-UndangNo 4 tahun 1976

mengenai Kejahatan Penerbangan, Kejahatan terhadap sarana/prasarana peneibangan

daJllt rnasuk ke Kita'b Undang-Undang Hukum Pidana. sedangkankaJllI terbang rnetupa-,

kimhasil teknologi baru. MengaJll kejabatan.kornputer tidak?

Dernikianlah sumbangan pikitan Penulis mengenai masdah kejahatan kotnputer y.ang

kontroversial itu yang perlusegera dilisa hakan pernecahanny.ldalam Era Pembangunan yang

sangat memerlukan informasi.

KESI MPULAN

Informasi merupakanasset yang vital bagi Pembangunan Nasional,lledangkan penggunaan

teknologi komputer rnakin meningkat untuk menyimpan, memelihara dan .

Disisi lain kejahatan-kejahatan komputer telah terjadi di Indonesia dan diperkirakan alean

terjadi lOOih banyak lagi di kemudahan han, perlu dipikirkan pencegahaQ dan

,

• Aguslus J 988

Page 16: KEJAHATAN . KOMPUTER SUATU MASAlAH HUKUM YANG …

352 Hukum dan Pembangunan

Pertama-tama beroaknya diperkirakan hal-hal sebagi berikut :

I Kejahatan komputer perlu diberikan pengertian/batasan serta unsur-unsurnYl! danklasifi·

kasinya yang da~t dib,uat secara luas atausempit sesuai dengan situasi dan kondisi dJ •

Indonesia. Apabila sudahdilakukan,hal demikian, maka mungkin kejahatan yang dahulu-

nya disebut kej:ihatan komputer daoat dikateg6rikan sebagai pelanggaran.

2. Kejahatankornpufer, tidak da~l dipisahkan darl masalah masalah:

a. Computer Security.

Komputer tan~ Computer Security yang baik memberi kebebasan untuk penyalahgunaan

komputer.

h. Computer Errors.

Computer errors da~t disengaja dengan maksud jahat atau tidakdisengaja. Bagaimanapun

juga computer errors da~t mengundang kejahatan komputer. • •

Selanjutnya perlu diperhatikan unsur "Inal)usia"nya dalain pencegahan dan penangglila-•

ngan kejahatan komputer, yaitu : .

I. Kiranya sudah waktunya bagi para Pembina Penegak dan Petugas Hukum serta Pemeriksa

Sistem untuk dilengkapi dengan pengetahuan mengenai teknologi komputer. 2. Perlunya ditanamkan kesadaran akan Computer Security yang baik pada para Pemilik/­

Pengelola dan Pemakai Komputer. •

Akhimya perlu diperhatikan !lnsur hukumnya sebagai berikut : •

I. Untuk ke~stian hukum kiranya dipertimbangkan dIaaaKllnnya ketentuan-ketentuan khu-

sus dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana atau Undang-undang khusus yang • .

mengatur kejahatan komputer. Untuk hal ini mung kin perludi1ihat"'prosespembentukan

U ndang-Undang No.4 tahun 1976 mengenai Kejahatan Penerbangan dan Kejahatan •

terhadap Sarana /Prasarana Penerbangan karena sebagai komputer ka~1 udara sebetulnya

merupakan "barang baru" hasil teknologi modern bagi Kitab Undang-Undang Hukum

Pidana. .

2. Dalam mempertimbangkan hal tersebut diatas ada baiknya apabila diadakan "interdisci-.

plinary approach" dalam bidang hu}mm, karena masalah-maSlllah hukum mengenai

.komputer tidak menyangkut Hukum Pidana saja akan tetapi da~t menyangkut pula • •

bidanghukum lainnya seperti Huk!lm Perdata, HukumAcara dan Hukum Internasional. . .

3. Sebagai pelengkap dapat pula dipikirkan pembuatan Peraturan mengenai standard-

standard umum yang menyangkutComputer System design dim Computer Security yang

diberlakukan bagi· para Pernilik/Pengt;lola danPernakai komputer.

KEPUSTAKAAN

l. Taber, John K. A Survey of Computer Crime Studies, Computer Law/Journal Vol II No •

2 Spring 1980 (Los. Angeles: Centre for Cumputer/Law, 1980). •

2. Volgyes, Marry K, The Investigation Prosecution and Prevention.of Computer Crime:

State of the ArtR~view Computer Law/JouIfIaI Vol II NQ. 2 Spring 1980 (Los Angeles:

Centre for Computer/Law,. 1980).

3. Parker, Donn B, Computer Abuse Research Update; (Computer LaW Journal Vol JI ~o. 2

Spring 1980 (Los Angeles: Center for Computer/ Law, 1980) . .

4. Krieger, Michael M,Currend and Proposed Computer Crime Legislation Computer/Law

JouIfIaI, Vol II No.3 Summer 1980. (Los Angeles: Center for Computer/Law, 1980) .

• •

Page 17: KEJAHATAN . KOMPUTER SUATU MASAlAH HUKUM YANG …

Kejahatan Komputer 353

5. Kraus, Leonard/Mac Gahan, Aileen, Computer Fraud and Counter Measures, (New

Jersey : Prentice-Hall Inc 1979).

6. Martin James, Security, Accuracy and Privacy in Computer System. (New Jersey: Pretice-Hall inc 1973).

7. Sasraandjaja, Sudama, Komputer untuk Ahli Hukum, Majalah "Hukum dan Pemhangu­nan" No.2, tahtin XVII, April 1987.

8. Majalah Tempo No. 34 Tahlll1 XVII 24 Oktober 1987

9. Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 tahun 1987.

• ..

NO.5 Tahun ke-XVIII Oktober 1988

LAPORAN LENGKAP PROMOSI DOKTOR ILMU HUKUM UNTUK DJENAL SIDIK SURAPUTRA

Agustus 1988