9
Kelainan dan Penyakit Sistem Saraf Manusia Sistem saraf manusia dapat mengalami gangguan kerja berupa penyakit atau kelainan lainnya.Contoh penyakit pada sistem saraf manusia: 1. Meningitis Meningitis merupakan peradangan selaput pembungkus otak yaitu meninges. Meningitis disebabkanoleh virus, sehingga dapat menular. 2. Multiple schlerosis (MS=Sklerosis Ganda atau disseminated sclerosis) MS merupakan penyakit saraf kronis yang mempengaruhi sistem saraf pusat, sehingga dapatmenyebabkan gangguan organ seperti: rasa sakit, masalah penglihatan, berbicara, depresi, gangguankoordinasi dan kelemahan pada otot sampai kelumpuhan. 3. Nyeri saraf Nyeri saraf dapat terjadi karena adanya gangguan saraf sensorik maupun motorik. Gejala nyeri saraf sering disertai dengan gejala lain seperti: kehilangan rasa, kebas. urat saraf kejepit dan penyakit uratsaraf gangguan metabolik (seperti diabetic neuropaty pada penderita penyakit kencing manis ataudiabetes mellitus). Gangguan motorik karena nyeri saraf dari yang ringan (seperti kram) sampaigangguan berat (seperti kelumpuhan). 4. Hidrocephalus Tanda hidrocephalus berupa pembengkakan kepala karena kelebihan cairan yang ada di sekitar otak.Akibatnya, dapat menyebabkan gangguan metabolisme dan gangguan organ tubuh. 5. Penyakit urat saraf kejepit Penyakit saraf kejepit sering terjadi pada leher, pinggang dan telapak tangan. 6. Parkinson , dengan gejala tangan dan kaki gemetar. 7. Gegar otak , terjadi karena otak mengalami kerusakan. 8. Imsomnia atau lupa ingatan sementara Kelainan dan Penyakit Sistem Saraf Manusia

Kelainan Dan Penyakit Sistem Saraf Manusia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kelainan Dan Penyakit Sistem Saraf Manusia

Kelainan dan Penyakit Sistem Saraf Manusia

Sistem saraf manusia dapat mengalami gangguan kerja berupa penyakit atau kelainan lainnya.Contoh penyakit pada sistem saraf manusia:1. MeningitisMeningitis merupakan peradangan selaput pembungkus otak yaitu meninges. Meningitis disebabkanoleh virus, sehingga dapat menular.2. Multiple schlerosis (MS=Sklerosis Ganda atau disseminated sclerosis)MS merupakan penyakit saraf kronis yang mempengaruhi sistem saraf pusat, sehingga dapatmenyebabkan gangguan organ seperti: rasa sakit, masalah penglihatan, berbicara, depresi, gangguankoordinasi dan kelemahan pada otot sampai kelumpuhan.3. Nyeri saraf Nyeri saraf dapat terjadi karena adanya gangguan saraf sensorik maupun motorik. Gejala nyeri saraf sering disertai dengan gejala lain seperti: kehilangan rasa, kebas. urat saraf kejepit dan penyakit uratsaraf gangguan metabolik (seperti diabetic neuropaty pada penderita penyakit kencing manis ataudiabetes mellitus). Gangguan motorik karena nyeri saraf dari yang ringan (seperti kram) sampaigangguan berat (seperti kelumpuhan).4. HidrocephalusTanda hidrocephalus berupa pembengkakan kepala karena kelebihan cairan yang ada di sekitar otak.Akibatnya, dapat menyebabkan gangguan metabolisme dan gangguan organ tubuh.5. Penyakit urat saraf kejepitPenyakit saraf kejepit sering terjadi pada leher, pinggang dan telapak tangan.6. Parkinson, dengan gejala tangan dan kaki gemetar.7. Gegar otak, terjadi karena otak mengalami kerusakan.8. Imsomniaatau lupa ingatan sementara

Kelainan dan Penyakit Sistem Saraf Manusia

Sistem saraf manusia dapat mengalami gangguan kerja berupa penyakit atau kelainan lainnya. Contoh penyakit pada sistem saraf manusia:

1. Meningitis

Meningitis merupakan peradangan selaput pembungkus otak yaitu meninges. Meningitis disebabkan oleh virus, sehingga dapat menular.

2. Multiple schlerosis (MS=Sklerosis Ganda atau disseminated sclerosis)

MS merupakan penyakit saraf kronis yang mempengaruhi sistem saraf pusat, sehingga dapat menyebabkan gangguan organ seperti: rasa sakit, masalah penglihatan, berbicara, depresi, gangguan koordinasi dan kelemahan pada otot sampai kelumpuhan.

3. Nyeri saraf

Page 2: Kelainan Dan Penyakit Sistem Saraf Manusia

Nyeri saraf dapat terjadi karena adanya gangguan saraf sensorik maupun motorik. Gejala nyeri saraf sering disertai dengan gejala lain seperti: kehilangan rasa, kebas. urat saraf kejepit dan penyakit urat saraf gangguan metabolik (seperti diabetic neuropaty pada penderita penyakit kencing manis atau diabetes mellitus). Gangguan motorik karena nyeri saraf dari yang ringan (seperti kram) sampai gangguan berat (seperti kelumpuhan).

4. Hidrocephalus

Tanda hidrocephalus berupa pembengkakan kepala karena kelebihan cairan yang ada di sekitar otak. Akibatnya, dapat menyebabkan gangguan metabolisme dan gangguan organ tubuh.

5. Penyakit urat saraf kejepit

Penyakit saraf kejepit sering terjadi pada leher, pinggang dan telapak tangan.

6. Parkinson, dengan gejala tangan dan kaki gemetar.

7. Gegar otak, terjadi karena otak mengalami kerusakan.

8. Imsomnia atau lupa ingatan sementara.

9. Gangguan organ dan fungsinya karena kerusakan saraf tulang belakang.

Pengaruh Saraf Tulang Belakang Terhadap Organ Tubuh

Page 3: Kelainan Dan Penyakit Sistem Saraf Manusia

No. Organ yang Dipengaruhi Akibat yang Ditimbulkan

1C Aliran Darah ke Otak, Kulit kepala, Tulang Muka, Otak, Saraf Simpatetis Kronis, Empyema, Hidung

Insomnia, Darah Tinggi, Amnesia, Pusing-pusing, Lemah Saraf, Kelelahan, Migrain.

3C Pipi, Pangkal Telinga, Gigi, Tulang Muka Nyeri Saraf, Radang Saraf, Jerawat, Eksim

4C Hidung, Bibir, Mulut Flu, Sakit Telinga, Radang Tenggorokan, Amandel

5C Pita Suara Pita Suara Bronkhitis

6C Otot Leher, Pundak, Amandel Nyeri Leher dan Pundak, Nyeri Lengan atas, Amandel, Sesak Nafas, Batuk Kronis

7CKelenjar Gondok, Siku Tangan, Tulang Pundak

Demam

1TKerongkongan, Siku Pergelangan Tangan, Jari,Tenggorokan Asma, Batuk, Sesak Nafas, Tangan

Kesemutan 2T Jantung dan Arteri Jantung

Page 4: Kelainan Dan Penyakit Sistem Saraf Manusia

3T Paru-paru, Trakea, Kantong Paru-paru Sakit Mata, Radang Paru-paru, Radang Trakea, Demam

4T Empedu Sakit kuning, Herpes

5T Lever Peredaran DarahDemam, Masalah Tekanan Darah, Gangguan Peredaran Darah, Radang Sendi

6T Lambung Gangguan Pencernaan

7T Pankreas, Usus Dua Belas Jari Radang Lambung

8T Limpa Daya Penyembuhan Alami Berkurang

9T Kelenjar Adrenalin, Ginjal Alergi, Penyakit Kulit

10T GinjalGangguan Ginjal, Lelah Kronis, Pengerasan Arteri, Radang Ginjal

11T Ginjal dan Ureter Jerawat, Eksim, Sakit Kulit

12T Usus Kecil, Sistem Peredaran Limpa Rematik, Perut Kembung, Mandul

1L Usus Besar Sembelit, Radan Usus Besar, Diare

2L Usus Buntu, Perut, Daerah Paha Keram Otot, Sesak Nafas

3LOrgan Reproduksi, Rahim, Kantong Kencing, Lutut Kaki

Sakit Kandung Kemih, Nyeri Haid, Keringat Dingin Waktu Tidur, Depresi, Keguguran, Encok Sendi

4LKelenjar Prostat, Encok Pinggul, Daerah Lutut

Encok Pinggul, Sakit Pinggang, Kencing Tidak Lancar, Nyeri Punggung

5LBagian Luar Kaki, Nyeri Daerah Kaki Bawah atau Engkel

Gangguan Peredaran Darah di Kaki (Dingin), Bengkak Pergelangan Kaki, Nyeri Daerah Kaki

 Tulang Pinggul

Reproduksi Rahim, Tulang Pinggul, Pantat

Penyakit Kelenjar, Prostat, Tulang Membengkak, Penyakit Rahim, Wasir, Radang Anus, Nyeri Tulang Ekor Waktu Duduk Tulang Ekor Anus, Tulang Ekor

Otak adalah organ yang sangat penting, karena selain mengontrol diri sendiri dalam fungsi kognitif, juga disertai fungsi kontrol motorik untuk seluruh organ tubuh. Sehingga kerusakan yang terjadi pada otak akan berpengaruh terhadap seluruh tubuh. (Gambar 1: Anatomi dan sistem organ otak).

Gangguan perkembangan sistem saraf (Otak) yang sekaligus akan merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan otak dan sistem saraf pusat. Secara khusus gangguan fungsi otak ini dapat mempengaruhi emosi, kemampuan berpikir atau mengingat, demikian pula akan menyebabkan gangguan sistem motorik dan pergerakan tubuh.

Selain penyakit saraf diatas ditemukan pula dalam bentuk yang lain, misalnya: Ketidak mampuan berkomunikasi (Asperger syndrome), trauma atau kerusakan batang otak (traumatic brain injury), ketidakmapuan berbicara (communication disorder, speech and language disorders), keterbelakangan mental (Down syndrome), dan epilepsi (epilepsy),

Page 5: Kelainan Dan Penyakit Sistem Saraf Manusia

autism, ganguan kejiwaan (psychiatric disorders), penyakit diorientasi (Alzheimer), kelaiana otak kronis yang mengganggu pergerakan (Parkinson), Kelumpuhan (Paralyses) dan kerusakan atau kematian sebagian otak (partial brain degenerative disorder).

Penyakit kelainan system saraf dan otak diatas masih menjadi permasalahan kedokteran, dan sampai saat ini masih sulit disembuhkan.

Efektivitas Pengobatan

Dewasa ini pengobatannya dilakukan lewat obat-obatan konvensional dan operasi, dengan berbagai efek sampingnya. Sehingga kesembuhan pasien tidak maksimal, karena disertai efek samping yang tidak sedikit. (Gambar 2: Suatu prosedur operasi di ruang bedah saraf).

Obat-obatan yang digunakan saat ini cenderung menggunakan metode trial anderror, dengan tujuan mengetahui efektivitas suatu obat.

Tetapi dengan berkembangnya pengetahuan kedokteran dan biologi molecular, dengan kecanggihannya metode baru ini memiliki kemampuan untuk menentukan struktur protein reseptor atau dan tempat kerja obat secara lebih tajam, sehingga memungkinkan untuk menciptakan desain kerja obat yang lebih aman dan efektif.

Dalam percobaan, potensi suatu agen dapat ditentukan oleh seberapa kuat suatu molekul obat menempel pada reseptor atau sasaran protein di dalam tubuh penderita. Selanjutnya ilmuwan dapat memanfaatkan variasi struktur obat untuk meningkatkan efektivitas obat tersebut pada target yang diinginkan. Dengan demikian, obat generasi berikutnya dapat dirancang untuk berinteraksi secara lebih selektif dengan tepat sasaran atau, dalam banyak kasus, sampai pada tingkat subtipe spesifik target reseptor obat. Kondisi ini akan menghasilkan efek terapi yang lebih baik dengan sedikit efek samping.

Meskipun rancangan obat yang rasional ini memiliki peluang untuk dikembangkan sebagai obat-obatan untuk penyakit-penyakit seperti: stroke, depresi, kecemasan. Namun dibutuhkan banyak upaya untuk memperjelas peran obat potensial yang berbeda sesuai target dan gangguan yang ditimbulkannya.

Selain itu ada system pengobatan yang sangat menjanjikan, baik untuk terapi yang termasuk factor trophic, rekayasa antibody, rekayasa molekul untuk keuntungan penyempurnaan jalur biokimia tertentu, yang dapat mengurangi tingkat keracunan obat, dan yang termutakhir adalah gene therapy dan stem cell yang diyakini dapat memperbaiki neuron atau bagian otak yang telah rusak atau mati.

Salah satu hasil dari penelitian ilmu penyakit neurologi terkini, didasarkan pada berbagai faktor pertumbuhan atau faktor tropik, yang mengendalikan pembentukan dan kelangsungan hidup kelompok-kelompok tertentu pada neuron atau system saraf.

Spesifik fungsi molekul reseptor diidentifikasi dan kloning dengan prosedur yang dapat dikembangkan untuk memodifikasi faktor pertumbuhan otak. Faktor-fungsi yang diatur dengan cara yang mungkin berguna dalam perawatan penyakit otak (neurological disorders).

Secara biologi, setelah faktor tropik sel tertentu ditemukan, salinannya, maka faktor genetik sebagai target pada kelaianan otak tersebut dapat diobati. Sehingga penemuan ini,

Page 6: Kelainan Dan Penyakit Sistem Saraf Manusia

memungkinkan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit otak yang sangat sulit disembuhkan dewasa ini.

Pengobatan Masa Depan

Suatu potensi pengobatan masa depan, bagi penyakit-penyakit otak yang sangat sulit disembuhkan dewasa ini, menjadi suatu harapan yang sebentar lagi akan terwujud. Para ilmuwan berencana untuk memasukkan bahan genetik untuk memperbaiki fungsi neurotransmiter atau faktor tropik ke stem cell atau virus tertentu yang telah dimodifikasi secara molekular. (Gambar 3: Ilustrasi injeksi dengan menggunakan bahan genetik dan stem cell kedalam otak).

Virus yang telah dilemahkan ini kemudian diinjeksi ke pasien dan selanjutnya akan bermanfaat memperbaiki sistem saraf yang rusak. Dewasa ini, oleh para ahli neurosciences telah berhasil mengembangkan model hewan dengan menggunakan pendekatan berdasarkan mekanisme ini. Contohnya termasuk obat-obatan seperti antibiotik dan obat anti-tumor, yang tampaknya mengurangi kerusakan saraf.

Ribuan calon obat molekul dapat diuji dengan menggunakan metode ini. skrining dengan mengubah properti secara selular yang mewakili bagian pentig dari suatu proses penyakit otak. Sangat banyak penyakit neurodegenerative yang melibatkan protein otak dan ketidaknormalan. Beberapa penyakit neurodegenerative ini disebabkan oleh akumulasi protein abnormal.

Jika ilmuan mampu memodifikasi sehingga sel yang tebentuk menghasilkan protein yang optimal dan tidak berlebihan, maka penyakit degeneratif tersebut dapat diobati bahkan dicegah.

Sampai dengan dewasa ini, para ilmuan di seluruh dunia berjuang untuk menemukan cara-cara baru untuk memperbaiki atau mengganti neuron dan sel-sel lain dalam otak yang mengalami kerusakan dan kematian. Sebagian besar, pendekatan eksperimental ini telah berhasil diterapakan dalam hewan penelitian. Sel-sel yang menimbulkan kelainan fungsi tertentu didalam otak dan sumsum tulang belakang pada embrio tikus telah berhasil diobati secara invivo di laboratorium.

Penemuan tersebut, ditandai dengan berhasilnya sel induk untuk terus memproduksi ketiga jenis sel-sel otak utama, yaitu: neuron, astrocytes, sel-sel yang memberi makan dan melindungi neuron, oligodendrocytes, sel-sel yang mengelilingi akson. Sehingga dimasa depan memungkinkan diterapkan pada manusia.

Selanjutnya, akan dilakukan uji klinis, dengan menggunakan konsep diatas pada manusia. Sehingga sebentar lagi, beberapa penyakit akibat kelainan otak yang sebelumnya hampir mustahil untuk disembuhkan dengan pengobatan konvensional. Dimasa depan, akan dapat disembuhkan, misalnya panyakit tumor, penyakit Alzhaimer, penyakit kelumpuhan, dan penyakit-penyakit otak dan sistem saraf lainnya.