8
KELEMBABAN UDARA DALAM PROSES DRYING Dalam penjelasan ini hanya dibicarakan prinsip dasar proses pengeringan zat padat secara singkat dengan solven berupa air dan media pengering udara. Pengeringan adalah pengurangan kadar air suatu bahan padat dengan cara menguapkan air dari bahan padat ke media pengering udara. Kemampuan udara sebagai media pengering tergantung pada kelembaban (humidity)-nya. Humidity – H : adalah rasio masa air dengan masa udara kering H = W w / W a dengan satuan dalam British lbm air/lbm udara kering. = 18 p / 29P dimana W w : berat air ; W a : berat udara kering ; p : tekanan parsiil air dan P : tekanan system dryer. Relative Humidity- RH atau Relative Saturation : adalah perbandingan nilai Humidity udara pada suhu tertentu dengan nilai Humidity pada kondisi Saturasi-jenuhnya-H s . dinyatakan dalam prosentase. % RH = 100 H/H s = 100 p/p s dengan p s : tekanan uap air pada suhu tsb. Humid Volume V h : adalah volume 1 lbm udara kering ditambah dengan volume uap air yang ada. Enthalpy Humid Air-Udara basah h nilainya = enthalpy udara saturasi h s dikoreksi dengan nilai koreksi D sehingga h = h s + D Contoh penggunaan Psychrometric chart dalam drying : Dalam adiabatik dryer (tdk ada pemanasan dlm ruang drying) dialirkan udara pengering bersuhu 250 o F dengan suhu wet bulb 101,5 o F . Udara keluar dryer pada suhu 110 o F. Bila diinginkan sejumlah 1500 lbm/jam air

Kelembaban Udara Dalam Proses Drying

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Dryning

Citation preview

KELEMBABAN UDARA DALAM PROSES DRYINGDalam penjelasan ini hanya dibicarakan prinsip dasar proses pengeringan zat padat secara singkat dengan solven berupa air dan media pengering udara. Pengeringan adalah pengurangan kadar air suatu bahan padat dengan cara menguapkan air dari bahan padat ke media pengering udara. Kemampuan udara sebagai media pengering tergantung pada kelembaban (humidity)-nya. Humidity H : adalah rasio masa air dengan masa udara kering

H = Ww / Wa dengan satuan dalam British lbm air/lbm udara kering. = 18 p / 29Pdimana Ww : berat air ; Wa : berat udara kering ; p : tekanan parsiil air dan P : tekanan system dryer.

Relative Humidity- RH atau Relative Saturation : adalah perbandingan nilai Humidity udara pada suhu tertentu dengan nilai Humidity pada kondisi Saturasi-jenuhnya-Hs. dinyatakan dalam prosentase.

% RH = 100 H/Hs = 100 p/ps dengan ps : tekanan uap air pada suhu tsb.

Humid Volume Vh : adalah volume 1 lbm udara kering ditambah dengan volume uap air yang ada.

Enthalpy Humid Air-Udara basah h nilainya = enthalpy udara saturasi hs dikoreksi dengan nilai koreksi D sehingga h = hs + D

Contoh penggunaan Psychrometric chart dalam drying :Dalam adiabatik dryer (tdk ada pemanasan dlm ruang drying) dialirkan udara pengering bersuhu 250 oF dengan suhu wet bulb 101,5 oF . Udara keluar dryer pada suhu 110 oF. Bila diinginkan sejumlah 1500 lbm/jam air bisa diuapkan dari bahan yang dikeringkan. Hitunglah kebutuhan udara kering. Bila digunakan rotary drier dengan batasan kecepatan linier udara pengering maksimumnya 15 ft/detik, Hitunglah diameter rotary dryer tersebut.Dari data psychrometric chart didapatkan Udara masuk dengan H = 0,010 lb air/lb udara dry; Vh = 18,2 cuft/lb udara dryUdara keluar dengan H = 0,043 lb air/lb udara dry; Vh = 15,3 cuft/lb udara dry; %RH= 73%Udara kering yang diperlukan = (1500) / (0,043-0,010) = 45.455 lb/jam= (45.455 x 18,2) / 3600 = 229,8 cfsDiameter rotary dryer = (229,8/15(/4) = 4,4 ft.

Untuk menghitung waktu pengeringan diperlukan data drying rate yang tergantung pada jenis dan ukuran partikel, suhu udara pengering, tipe dryer. Pengeringan terbagi menjadi 3 perioda : constant rate; falling rate dan diffusion rate spt gambar dibawah ini.

Tiap system pengeringan memerlukan data-data experimen untuk membantu dalam perhitungan waktu pengeringan maupun design alat dryer.

PEMILIHAN TIPE DRYER :

Spray Dryer : susu, kopi instan, obat-obatan