7
KEPUTUSAN KEPALA, UPT KEAMANAN, KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 145/K01.2.6/SK/2010 TENTANG STANDAR OPERATING PROCEDUR (SOP) KEDARURATAN DI ITB Tujuan : Memberikan sistem kondisi umum dan petunjuk khusus sebagai bantuan dalam menghadapi kondisi darurat. Menciptakan kondisi yang aman dan selamat di lingkungan Institut Teknologi Bandung terkait dengan kedaruratan dan kesehatan kerja. Sasaran : Terciptanya suasana aman dan selamat di lingkungan ITB Definisi : APAR atau alat pemadam api ringan (fire extinguisher) adalah alat yang dipakai untuk memadamkan api/kebakaran pada tahap dini untuk mencegah kebakaran berskala besar. Assembly point (tempat berkumpul) adalah tempat evakuasi sementara untuk tiap kejadian kebakaran, gempa bumi, tumpahan bahan kimia, bencana alam, huru hara dan lain-lain. Bencana adalah suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat sehingga menyebabkan kerugian yang meluas kepada kehidupan masyarakat dari segi materi, ekonomi atau lingkungan dan yang melampaui kemampuan masyarakat tersebut untuk mengatasi dengan menggunakan sumber daya mereka sendiri. Emergency exit adalah pintu keluar darurat yang dapat diakses apabila terjadi keadaan darurat. Emergency route adalah rute darurat yang digunakan apabila terjadi keadaan darurat. Gempa bumi adalah suatu guncangan yang cepat di bumi disebabkan oleh patahan atau pergeseran lempengan tanah di bawah permukaan bumi. Keadaan darurat adalah situasi/kondisi/kejadian yang tidak normal, terjadi tiba-tiba, menganggu kegiatan/organisasi/komunitas dan perlu segera ditanggulangi. Kebakaran adalah suatu reaksi oksidasi eksotermis yang berlangsung cepat dari suatu bahan yang disertai dengan timbulnya nyala api atau penyalaan. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubungan dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang kerumah melalui jalan biasa atau wajar dilalui. Tanda peringatan adanya keadaan bahaya adalah bunyi alarm panjang sebanyak satu kali. Bila keadaan telah aman akan diumumkan kembali dengan alarm pendek sebanyak tiga kali.

KEPUTUSAN Sop Kedaruratan

  • Upload
    adnan

  • View
    265

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

standar operasional prosedur kedaruratan

Citation preview

Page 1: KEPUTUSAN Sop Kedaruratan

KEPUTUSAN

KEPALA, UPT KEAMANAN, KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Nomor : 145/K01.2.6/SK/2010

TENTANG

STANDAR OPERATING PROCEDUR (SOP)

KEDARURATAN DI ITB

Tujuan :

• Memberikan sistem kondisi umum dan petunjuk khusus sebagai bantuan dalam menghadapi

kondisi darurat.

• Menciptakan kondisi yang aman dan selamat di lingkungan Institut Teknologi Bandung terkait

dengan kedaruratan dan kesehatan kerja.

Sasaran :

Terciptanya suasana aman dan selamat di lingkungan ITB

Definisi :

• APAR atau alat pemadam api ringan (fire extinguisher) adalah alat yang dipakai untuk

memadamkan api/kebakaran pada tahap dini untuk mencegah kebakaran berskala besar.

• Assembly point (tempat berkumpul) adalah tempat evakuasi sementara untuk tiap kejadian

kebakaran, gempa bumi, tumpahan bahan kimia, bencana alam, huru hara dan lain-lain.

• Bencana adalah suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat sehingga

menyebabkan kerugian yang meluas kepada kehidupan masyarakat dari segi materi, ekonomi atau

lingkungan dan yang melampaui kemampuan masyarakat tersebut untuk mengatasi dengan

menggunakan sumber daya mereka sendiri.

• Emergency exit adalah pintu keluar darurat yang dapat diakses apabila terjadi keadaan darurat.

• Emergency route adalah rute darurat yang digunakan apabila terjadi keadaan darurat.

• Gempa bumi adalah suatu guncangan yang cepat di bumi disebabkan oleh patahan atau

pergeseran lempengan tanah di bawah permukaan bumi.

• Keadaan darurat adalah situasi/kondisi/kejadian yang tidak normal, terjadi tiba-tiba, menganggu

kegiatan/organisasi/komunitas dan perlu segera ditanggulangi.

• Kebakaran adalah suatu reaksi oksidasi eksotermis yang berlangsung cepat dari suatu bahan yang

disertai dengan timbulnya nyala api atau penyalaan.

• Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubungan dengan hubungan kerja, termasuk

penyakit yang timbul karena hubungan kerja demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam

perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang kerumah melalui jalan biasa atau

wajar dilalui.

• Tanda peringatan adanya keadaan bahaya adalah bunyi alarm panjang sebanyak satu kali. Bila

keadaan telah aman akan diumumkan kembali dengan alarm pendek sebanyak tiga kali.

Page 2: KEPUTUSAN Sop Kedaruratan

Prosedur :

Api tidak

berhasil

dipadamkan

Api berhasil

dipadamkan

Lakukan

evakuasi

Alarm dibunyikan

sebanyak 1 kali panjang

Menuju

Assembly Point

Kondisiaman, alarm

dinyalakansebanyak 3 kali

Kembali menuju tempat

aman dengan tertib

Keadaan

darurat

Kecelakaan

kerja Kebakaran Gempa

Hubungi

UPT K3L

Page 3: KEPUTUSAN Sop Kedaruratan

Tanda-tanda Kedaruratan :

Emergency exit

Evacuation route

Emergency call

Page 4: KEPUTUSAN Sop Kedaruratan

A. Prosedur pada saat terjadi kecelakaan

1. Korban yang sakit atau pun

Keselamatan Kerjadan Lingkunganke

2. UPT Keamanan, Kesehatan, Keselamatan

akan menghubungi ambulance layanan

3. Apabila saat jam kerja, maka ambulance

Medika Ganesha dan seterusnya

medis lebih lanjut.

4. Apabiladiluar jam kerja, maka

wilayahkejadian.

5. UPT Keamanan, Kesehatan, Keselamatan

menugaskan dua orang Petugas

yang ditugasi oleh Kepala

Fakultas/Program Studi/Unit Kerja

6. Satuan Pengamanan menghubungi

bersangkutan meminta pihak Fakultas/Prodi/Unit Kerja

7. Apabila pihak Fakultas/Program Studi/Unit Kerja

Pengamanan dapat meneruskan

atau pihak lain yang berkepentingan.

8. Satuan Pengamanan membuat

Kesehatan, Keselamatan Kerjadan

Keselamatan Kerja (K3).

Assembly point

kecelakaan kerja

pun penolong dapat menghubungi UPT Keamanan, Kesehatan,

Lingkunganke nomor : 022-2500204

UPT Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan melalui Satuan

layanan Kesehatanatau ambulance ITB.

ambulance langsung membawa pasien ke Layanan Kesehatan

seterusnya akan dibawa ke Rumah Sakit terdekat jika memerlukan

Apabiladiluar jam kerja, makaambulance membawapasienkeRumahSakitterdekat di

manan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan melalui Kepala

dua orang Petugas Satpam non-shift atau yang sedang tidak bertugas

Satpam untuk menemani yang bersangkutan

Fakultas/Program Studi/Unit Kerja Pegawai/mahasiswa yang bersangkutan dating ke

menghubungi Fakultas/Program Studi/Unit Kerja Pegawai/mahasiswa yan

Fakultas/Prodi/Unit Kerja untuk dating ke Rumah Sakit.

Fakultas/Program Studi/Unit Kerja dari pasien sudah datang, pihak

meneruskan tanggung jawab kepada pihak Fakultas/Program Studi/Unit Kerja

lain yang berkepentingan.

membuat laporan tertulis dan diberikan kepada kepala UPT Keamanan,

Kerjadan Lingkungan melalui Kepala Bidang Kesehatan

menghubungi UPT Keamanan, Kesehatan,

Satuan Pengamanan

Kesehatan Bumi

memerlukan tindakan

membawapasienkeRumahSakitterdekat di

Kepala Satpam akan

bertugas atau personil

sampai pihak

ke Rumah Sakit.

Pegawai/mahasiswa yang

Sakit.

, pihak Satuan

Fakultas/Program Studi/Unit Kerja

kepala UPT Keamanan,

Kesehatan dan

Page 5: KEPUTUSAN Sop Kedaruratan

B. Prosedur saat terjadi kebakaran

1. Berteriaklah bila ada kebakaran.

2. Beritahu segera kepada Satuan Pengamanan atau pegawai serta orang lain yang ditemui.

3. Padamkan api bila sudah merasa yakin dan sudah terlatih, bila ragu-ragu lebih baik mengurungkan

niat.

4. Raihlah APAR terdekat untuk memadamkan api, jika sudah merasa yakin dan sudah terlatih.

5. Apabila api belum berhasil dipadamkan, segeralah keluar menuju emergency exit terdekat.

6. Tetap tenang dan bawalah barang bawaan berharga anda seperlunya saja.

7. Jangan membawa barang bawaan yang terlalu besar.

8. Jangan menaruh barang di jalur evakuasi dan perhatikan saat anda berlari keluar (potensi bahaya

terjatuh dan bertabrakan).

9. Bila anda berada di lantai 2, 3, atau 4 serta dalam keadaan darurat jangan melompat sampai regu

pemadam datang/evakuasi.

10. Bila terjebak kepulan asap kebakaran, maka tetap menuju tangga darurat dengan ambil nafas

pendek-pendek, upayakan merayap atau merangkak untuk menghindari asap, jangan berbalik arah

karena akan bertabrakan dengan orang-orang di belakang anda.

11. Bila terpaksa harus menerobos kepulan asap maka tahanlah nafas anda dan cepat menuju pintu

darurat kebakaran.

12. Segera ikuti emergency route menuju assembly point yang terdekat dengan anda.

13. Hubungi pemadam kebakaran UPT Keamanan, Kesehatan, keselamatan Kerjadan Lingkungan

sesegera mungkin jika api tidak dapat dipadamkan (telpon pemadam kebakaran Keamanan,

Kesehatan, Keselamatan Kerjadan Lingkungan: 022-2500204 atau 081321171911)

C. Prosedur penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

1. Ambil APAR pada tempatnya.

2. Berdirikan alat pengamanapiringan miring kedepan.

3. Tariktuasdan pin pengunci.

4. Angkat tegak lurus.

5. Tes dengan menyemprotkan ke udara.

6. Arah kan ke api.

7. Tekan tombol penyemprot.

8. Semprot kan dari sisi ke sisi.

Page 6: KEPUTUSAN Sop Kedaruratan

Gambar 1.Contoh

D. Prosedur pada saat terjadi gempa

1. Bila anda dalam gedung segera

2. Hindari berlindung dekat pohon, tiang

3. Bila kesulitan keluar gedung segera

bawah kolong meja untuk sementara

4. Menjauhlah dari kaca atau barang yang menempel di dinding (seperti jam atau

menghindari barang-barang tersebut

5. Bila berada di lantai 2,3 atau 4 turun

6. Laporkan keadaan anda kepada

Keselamatan Kerja dan Lingkungan

7. Hubungi ambulance bila ada pegawai

lanjut (telpon ambulance Keamanan, Kesehatan

2500204 atau 081321171911).

E. Prosedur Evakuasi

1. Apabila anda mendengar alarm berbunyi

dilakukan.

2. Bawalah barang berharga atau

barang yang berukuran besar dan

3. Tetap tenang, berjalanlah biasa

Ikutilah emergency route menuju

4. Pada saat evakuasi, beritahukan

5. Setelah sampai di assembly point

Kerja dan Lingkungan akan mencatat

Gambar 1.Contoh cara penggunaan APAR

gempa bumi

segera berlari dengan hati-hati keluar gedung menuju tempat

pohon, tiang listrik atau papan reklame yang berpotensi roboh.

segera berlindung di tempat yang aman, semisal berlindunglah di

sementara waktu.

barang yang menempel di dinding (seperti jam atau papan

tersebut melukai anda.

atau 4 turun dengan tangga secara perlahan dan jangan panik

kepada Satuan Pengamanan dan UPT Keamanan, Kesehatan

Lingkungan setelah gempa terjadi.

pegawai atau mahasiswa yang memerlukan pertolongan

Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan: 022

mendengar alarm berbunyi satu kali panjang, hentikanlah pekerjaan yang sedang

dokumen penting dan barang lain seperlunya. Jangan

dan menyulitkan dalam evakuasi.

biasa dengan cepat dan keluarlah menuju emergency exit

menuju assembly point. Jangan panic dan jangan berlari.

evakuasi, beritahukan kondisi yang diketahui kepada orang lain yang ditemui.

assembly point terdekat, petugas UPT Keamanan, Kesehatan, Keselamatan

mencatat nama korban yang terluka.

tempat terbuka.

roboh.

berlindunglah di

papan tulis) untuk

panik.

dan UPT Keamanan, Kesehatan dan

pertolongan medis lebih

Lingkungan: 022-

pekerjaan yang sedang

seperlunya. Jangan membawa

emergency exit terdekat.

lain yang ditemui.

terdekat, petugas UPT Keamanan, Kesehatan, Keselamatan

Page 7: KEPUTUSAN Sop Kedaruratan

6. Apabila ada korban yang terluka, maka prosedur selanjutnya akan mengacu pada prosedur pada

saat terjadi kecelakaan kerja.

7. Setelah kondisi aman maka akan dinyalakan alarm pendek sebanyak 3 kali, semua orang akan

diminta berjalan tertib menuju tempat masing-masing yang telahaman.

8. Petugas satpam ITB bertanggung jawab terhadap ketertiban dan keamanan pada saat evakuasi

setelah sampai seluruh masyarakat ITB menuju tempat masing-masing.

F. Prosedur petugas Satuan Pengamanan pada saat evakuasi

1. Mengatur lalu lintas kendaraan yang keluar masuk lingkungan kampus Institut Teknologi Bandung

dan menyediakan lokasi parker bagi kendaraan pemadam kebakaran, ambulance atau mobil

bantuan lainnya.

2. Kendaraan pemadam kebakaran berukuran besar diarahkan masuk melalui gerbang Utara.

3. Lakukan langkah pengamanan selama proses evakuasi atau pemadaman kebakaran dengan cara:

• Mengatur lingkungan sekitar lokasi untuk memberikan ruang yang cukup untuk menangani

keadaan darurat, baik kecelakaan kerja, kebakaran ataupun gempa, dan lain-lain.

• Mengamankan seluruh mahasiswa, pegawai ataupun masyarakat kampus dalam proses

evakuasi.

4. Mengamankan daerah gawat darurat tersebut dari kemungkinan tindakan kejahatan misalnya

mencuri barang-barang yang sedang diselamatkan.

5. Menagkap pelaku tindak kejahatan selama proses evakuasi dan membawanya ke pos komando

satpam.

6. Tetap menjaga agar tidak terjadi kondisi panic selama proses evakuasi.

Ditetapkan di Bandung

Pada tanggal 31 Mei 2010

Kepala UPT Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan

Kerja dan Lingkungan

Harman Ajiwibowo, Ph.D.

NIP. 196512131990011001