Kesetaraan Bhuana Agung Dan Bhuana Alit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Arsitektur Bali mengenai kesetaraan Bhuana Agung dan Bhuana Alit

Citation preview

ARSITEKTUR BALI 22

PENGERTIANBHUANA AGUNG Bhuana Agung terdiri atas dua kata, yaitu kata Bhuana yang artinya dunia, alam, loka dan jagat dan kata Agung berarti besar atau raya. Jadi, dari penggabungan kata-kata tersebut Bhuana Agung berarti dunia yang besar atau lebih dikenal dengan sebutan alam semesta. Nama lain dari alam semesta adalah Makrokosmos (Makro= besar, kosmos=alam). Contoh dari Bhuana Agung yaitu Galaksi, Sistem tata surya, Angkasa, dan sebagainya.

DASAR PEMIKIRANTERCIPTANYA ALAM SEMESTA BESERTA ISINYASrsti (ada)Pralaya (tiada) selama satu kalpa (432 juta tahun)Srsti kembaliPerwujudan dalam tata ruangMAKROMIKRO

SISTEM TATA SURYA GALAKSI BIMA SAKTIBHUANA ALIT Bhuana Alit adalah dunia kecil yang unsur-unsurnya sama dengan Bhuana Agung. Bhuana Alit sama dengan makhluk hidup. Bhuana Alit disebut juga dengan Mikrokosmos (Mikro=kecil, kosmos=alam). Unsur-unsur Bhuana Alit pada diri manusia terdiri atas unsur Purusa menjadi Jiwatman, sedangkan unsur Prakerti menjadi bahan manusia, baik itu badan halus atau suksma sarira maupun badan kasar atau stula sarira. Tumbuhan, hewan dan manusia merupakan bagian dari Bhuana Alit.

TUMBUHAN, HEWAN DAN MANUSIA MERUPAKAN BHUANA ALIT (MIKROKOSMOS)BackMenurut Siwa Tattwa, setelah alam ini tidak ada, proses tercipta alam semesta dapat digambarkan sebagai berikut :1. Brahman Paramasiwa atau Nirguna Brahma menjadikan diri-Nya Sada Siwa ( Saguna Brahma ) yang berwujud Purusa dan Prakriti . 2. Purusa adalah unsur dasar kejiwaan atau rohani, sedangkan Prakirti adalah unsur dasar kebendaan atau jasmani. 3. Dari Unsur Prakirti lahirlah Triguna yaitu; Sattwam, Rajas, dan Tamas. 4. Perpaduan Purusa dan Prakirti menyebabkan Triguna tidak seimbang. Padamulanya Unsur Sattwam yang mendominasi maka lahirlah yang disebut Mahat yang berarti Maha Agung.5. Dari Mahat terciptalah alam Citta yang didalamnya terdiri dari tiga unsur yaitu Budhi, Manah dan Ahamkara yang tercipta secara berurutan.6. Alam Citta yang pertama muncul adalah Buddhi, yaitu unsur kejiwaan tertinggi yang berfungsi untuk menentukan keputusan. Budhi bersifat Sattwam sehingga setiap keputusannya bersifat bijaksana.7. Dari Buddhi selanjutnya lahir Ahamkara, yaitu benih kejiwaan yang bersifat individu. Fungsinya adalah untuk merasakan. 8. Selanjutnya dari Ahamkara lahirlah yang disebut Manas, yaitu akal atau pikiran yang berfungsi untuk berpikir. 9. Evolusi berikutnya dengan pengaruh Triguna dengan imbangan yang berbeda terciptalah Dasa Indriya, yang terdiri dari Panca Budhhindriya dan Panca Karmendriya

10. Selanjutnya lahirlah Panca Tanmatra yaitu lima unsur zat yang sangat halus11. Dari Panca Tanmatra selanjutnya muncul Panca Maha Bhuta

12. Dari Panca Maha Bhuta inilah kemudian berkembang menjadi alam semesta beserta isinya yaitu mahluk hidup yang ada di bumi termasuk manusia.Perwujudan Panca Maha Bhuta pada manusia:Akasa (ruang hampa) menjadi Atman (jiwa) pada manusiaBayu (udara) menjadi nafas serta tenagaTeja (api) menjadi suhu tubuh (panas)Apah (air) menjadi cairan pada tubuh manusia (darah, air seni dan sebagainya)Pertiwi (bumi) menjadi zat padat (tulang, daging, kulit dan sebagainya)

Perwujudan Panca Maha Bhuta pada Panca Indera:Akasa menjadi indera pendengaran (suara)Bayu menjadi indera perasa (rabaan)Teja menjadi indera penglihatan (warna)Apah menjadi indera pengecap (rasa)Pertiwi menjadi indera pencium (bau)

HUBUNGAN BHUANA AGUNG DENGAN BHUANA ALIT

Bhuana Agung dan Bhuana Alit diciptakan oleh pencipta yang sama. Bhuana Agung dan Bhuana Alit memiliki unsur-unsur yang sama. Dalam proses penciptaan meskipun ada perbedaan waktu antara penciptaan alam semesta dengan mahluk yang ada di dalamnya, tetapi unsur-unsur pembentukannya adalah sama.Bhuana Agung dan Bhuana Alit saling melengkapi. Mahluk hidup diciptakan berada dan berkembang pada alam semesta. Alam dilengkapi dengan berbagai ornamen untuk kehidupan dan perkembangan mahluk hidup. Bhuana Agung dan Bhuana Alit saling memengaruhi. Karena Bhuana agung dan bhuana alit memiliki unsur-unsur yang sama maka dalam proses hubungannya akan saling memengaruhi.

Back

PERWUJUDAN PANCA MAHA BHUTA PADA TATA RUANG MAKROTeja yang merupakan unsur api pada alam dan suhu tubuh pada manusia menjadi sistem penghawaan pada rumah tinggal. Sistem penghawaan tersebut dapat berupa penghawaan alami melalui bukaan seperti ventilasi, jendela dan sebagainya atau dapat juga berupa penghawaan buatan seperti pengkondisi udara (AC).Bayu, unsur udara pada alam semesta dan nafas pada manusia berkaian dengan sirkulasi udara pada bangunan rumah melalui ventilasi dan bukaan seperti jendela. Akasa yang merupakan ruang hampa menjadi indera pendengar pada manusai. Pada bangunan sendiri, unsur Akasa menjadi sistem akustik. Dapat berupa plafond, dinding dan elemen akustik khusus seperti accoustic foam, karpet dan sebagainya.

DINDING DAN LANTAI SEBAGAI PERWUJUDAN PERTIWI DALAM BANGUNAN

SISTEM PLUMBING SEBAGAI PERWUJUDAN APAH DALAM BANGUNAN

SISTEM PENGHAWAAN SEBAGAI PERWUJUDAN TEJA DALAM BANGUNAN

SIRKULASI UDARA SEBAGAI PERWUJUDAN BAYU DALAM BANGUNAN

AKUSTIK SEBAGAI PERWUJUDAN AKASA DALAM BANGUNAN

TERIMA KASIH