Upload
nicko-lastarda
View
404
Download
41
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tentang kinerja pembangkit
Citation preview
CURICULUM VITAE
Nama : Santoso BudiTgl,tempat lahir : 22 Oktober 1954, JogjakartaPekerjaan : PT . Indonesia Power ( Purna Bhakti)
Doster Fak Tek Mesin UNTIRTAKetua Komite LPK Prop BantenInstruktur UDIKLAT Suralaya
Pendidikan Formal :Sekolah Teknik MesinPoly Teknik ITB BandungTeknik Mesin UGM Jogjakata
Pendidikan/kursus non formal :Maintenance Conveyor System tahun 1996, Samsung, Korea SelatanElectro Static Presipitator tahun 2007, DenmarkElectrode Wire & EP Mechanism tahun 2007, SwediaContinous Ship Unloader Krupp tahun 2007, Guang Zho ChinaSwirl Unloader Mac GREGOR tahun 2007, FilipinaBoiler Plasma Ignition System 2008, Yantai, ChinaSteam Power Plant 600 Mga Watt 2009, Nancang, China
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
JENIS PENILAIAN KINERJA PEMBANGKIT
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
KINERJA OPERASIONAL
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
1.1 FORMULASI KINERJA PEMBANGKIT
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
1.1.1 SIMBOL KINERJA PEMBANGKIT( Durasi Outage Dan Derating )
1. Service Hours (SH): adalah jumlah jam operasi unitpembangkit tersambung ke jaringan transmisi, baik padakondisi operasi normal maupun kondisi derating.
2. Available Hours (AH): adalah jumlah jam unit pembangkitsiap dioperasikan yaitu Service Hours ditambah ReserveShutdown Hours.
3. Planned Outage Hours (POH): adalah jumlah jam unit tidakdapat beroperasi sebagai akibat dari Planned Outage untukpelaksanaan pemeliharaan, inspeksi dan overhaul, yangtelah dijadwalkan jauh hari sebelumnya (misal: overhaulboiler, overhaul turbin) + Scheduled Outage Extensions (SE)dari Planned Outages (PO).
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
4. Unplanned Outage Hours (UOH): adalah jumlah jam yangdialami selama Unplanned (Forced) Outages U1, U2, U3) +Startup Failures (SF) + Maintenance Outages (MO) + ScheduledOutage Extensions (SE) dari Maintenance Outages (MO).
5. Forced Outage Hours (FOH): adalah jumlah jam unit keluarpaksa sebagai akibat dari gangguan Unplanned (Forced)Outages (U1, U2, U3) + Startup Failures (SF).
6. Maintenance Outage Hours (MOH): adalah jumlah jam unittidak dapat beroperasi sebagai akibat dari keluar pemeliharaankarena: Maintenance Outages (MO) + Scheduled OutageExtensions (SE) dari Maintenance Outages (MO).
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
7. Unavailable Hours (UH): adalah jumlah jam dari semuaPlanned Outage Hours (POH) + Unplanned (Forced) OutageHours (FOH) + Maintenance Outage Hours (MOH).
8. Scheduled Outage Hours (SOH): adalah jumlah jam unit tidakdapat beroperasi sebagai akibat dari keluar terencana baikPlanned Outage maupun Maintenance Outage + ScheduledOutage Extensions (SE) dari Maintenance Outages (MO) danPlanned Outages(PO).
9. Reserve Shutdown Hours (RSH): adalah jumlah jam unit tidakberoperasi karena tidak dibutuhkan oleh sistem(pertimbangan ekonomi).
10. Synchronous Hours (Syn.H): adalah jumlah jam unit dalamkondisi kondensasi.
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
11. Period Hours (PH): adalah total jumlah jam dalam suatuperiode tertentu yang sedang diamati selama unit dalam statusAktif.
12. Unit Derating Hours (UDH): adalah jumlah jam unit mengalamiderating.
13. Equivalent Seasonal Derated Hours (ESEDH): adalah perkalianantara MW derating unit pembangkit akibat pengaruhcuaca/musim dengan jumlah jam unit pembangkit siap dibagidengan DMN.
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
14. Equivalent Forced Derated Hours (EFDH): adalahperkalian antara jumlah jam unit pembangkit deratingsecara paksa (forced derating: D1, D2, D3) denganbesar penurunan derating dibagi DMN. Setiap kejadianForced Derating (D1, D2, D3) dikonversi menjadi jamekivalen full outage, yang diperoleh dengan caramengalikan durasi derating aktual (jam) dengan besarderating (MW) dan membagi perkalian tersebutdengan DMN pembangkit (MW). Semua jam ekivalenini kemudian dapat dijumlahkan.
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
15. Equivalent Planned Derated Hours (EPDH): adalahperkalian antara jumlah jam unit pembangkit deratingterencana (Planned Derating) termasuk Extension (DE)dan besar penurunan derating dibagi dengan DMN.Setiap kejadian derating terencana (PD dan DE)dikonversi menjadi jam ekivalen full outage, yangdiperoleh dengan cara mengalikan durasi deratingaktual (jam) dengan besar derating (MW) dan membagiperkalian tersebut dengan DMN pembangkit (MW).Semua jam ekivalen ini kemudian dapat dijumlahkan.
• CATATAN:
Termasuk Planned Deratings (PD) selama ReserveShutdowns (RS).
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
16. Equivalent Unplanned Derated Hours (EUDH): adalahperkalian antara jumlah jam unit pembangkit derating tidakterencana (D1, D2, D3, D4, DE) dan besar penurunanderating dibagi dengan DMN. Setiap kejadian ForcedDerating (D1, D2, D3) dikonversi menjadi jam ekivalen fulloutage, yang diperoleh dengan cara mengalikan durasiderating aktual (jam) dengan besar derating (MW) danmembagi perkalian tersebut dengan DMN pembangkit(MW). Semua jam ekivalen ini kemudian dapat dijumlahkan.
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
17. Equivalent Forced Derated Hours during ReserveShutdown (EFDHRS): adalah perkalian antara jumlah jamunit pembangkit forced derating (D1, D2, D3) selamareserve shutdown dan besar penurunan derating dibagidengan DMN. Setiap kejadian Forced Derating (D1, D2,D3) selama reserve shutdown dikonversi menjadi jamekivalen full outage, yang diperoleh dengan caramengalikan durasi derating aktual (jam) dengan besarderating (MW) dan membagi perkalian tersebut denganDMN pembangkit (MW). Semua jam ekivalen inikemudian dapat dijumlahkan.
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
18. Equivalent Planned Derated Hours During ReserveShutdowns – EPDHRS (PD): adalah perkalian antara jumlahjam unit keluar terencana (Planned Derating, PD) selamareserve shutdown dan besar penurunan derating dibagidengan DMN. Setiap kejadian planned derating selamareserve shutdown dikonversi menjadi jam ekivalen fulloutage, yang diperoleh dengan cara mengalikan durasiderating aktual (jam) dengan besar derating (MW) danmembagi perkalian tersebut dengan DMN pembangkit(MW). Semua jam ekivalen ini kemudian dapatdijumlahkan.
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
1.1.2 FORMULASI KINERJA PEMBANGKIT ( PELAYANAN KEPADA PELANGGAN )
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
1. Availability Factor (AF): adalah rasio antara jumlah jam unitpembangkit siap beroperasi terhadap jumlah jam dalam satuperiode tertentu. Besaran ini menunjukkan prosentasekesiapan unit pembangkit untuk dioperasikan pada satuperiode tertentu~ (8760~8784) jam, 1 tahun =12 bulan, 1bln=30,5 hari, 1 hari=24 jam
2. Equivalent Availability Factor (EAF): adalah ekivalenAvailability Factor yang telah memperhitungkan dampak dariderating pembangkit.
1.1.2 Definisi Indek Kinerja Pembangkit
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
Indek Kinerja Pembangkit
3. Service Factor (SF): adalah rasio dari jumlah jam unitpembangkit beroperasi terhadap jumlah jam dalam satuperiode tertentu. Besaran ini menunjukkan prosentasejumlah jam unit pembangkit beroperasi pada satu periodetertentu.
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
4. Planned Outage Factor (POF): adalah rasio jumlah jam unitpembangkit keluar terencana (planned outage) terhadapjumlah jam dalam satu periode. Besaran ini menunjukkanprosentase kondisi unit pembangkit akibat pelaksanaanpemeliharaan, inspeksi dan overhoul pada suatu periodetertentu.
5. Maintenace Outage Factor (MOF): adalah rasio dari jumlahjam unit pembangkit keluar terencana (Maintenace outage)terhadap jumlah jam dalam satu periode. Besaran inimenunjukkan prosentase kondisi unit pembangkit akibatpelaksanaan perbaikan, pada suatu periode tertentu.
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
6. Scheduled Outage Factor (SOF): adalah rasio dari jumlahjam unit pembangkit keluar terencana (planned outagedan maintenance outage) terhadap jumlah jam dalam satuperiode. Besaran ini menunjukkan prosentase kondisi unitpembangkit akibat pelaksanaan pemeliharaan, inspeksidan overhoul pada suatu periode tertentu.
7. Unit Derating Factor (UDF): adalah rasio dari jumlah jamekivalem unit pembangkit mengalami derating terhadapjumlah jam dalam satu periode. Besaran ini menunjukkanprosentase kondisi unit pembangkit akibat derating, padasuatu periode tertentu.
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
8. Reserve Shutdown Factor (RSF): adalah rasio dari jumlahjam unit pembangkit keluar reserve shutdown (RSH)terhadap jumlah jam dalam satu periode. Besaran inimenunjukkan prosentase unit pembangkit reserveshutdown, pada suatu periode tertentu.
9. Forced Outage Factor (FOF): adalah rasio dari jumlah jamunit pembangkit keluar paksa (FOH) terhadap jumlah jamdalam satu periode. Besaran ini menunjukkan prosentasekondisi unit pembangkit akibat FO, pada suatu periodetertentu.
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
10. Forced Outage Rate (FOR): adalah jumlah jam unitpembangkit dikeluarkan dari sistem (keluar paksa) dibagijumlah jam unit pembangkit dikeluarkan dari sistem ditambahjumlah jam unit pembangkit beroperasi, yang dinyatakandalam prosen.
11. Forced Outage Rate demand (FORd): adalah (f x FOH)dibagi [(f x FOH)+SH]. Besaran ini menunjukkan tingkatgangguan outage tiap periode operasi yang diharapkan.
12. Equivalent Forced Outage Rate (EFOR): adalah ForcedOutage Rate yang telah memperhitungkan dampak dariderating pembangkit.
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
13. Equivalent Forced Outage Rate demand (EFORd):adalah [(fxFOH)+(fpxEFDH)] dibagi [(f x FOH) + SH].Besaran ini menunjukkan tingkat gangguan outage danderating tiap periode operasi yang diharapkan.
14. Net Capacity Factor (NCF): adalah rasio antara totalproduksi netto dengan daya mampu netto unitpembangkit dikali dengan jam periode tertentu(umumnya periode 1 tahun, 8760 atau 8784 jam).
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
15. Net Output Factor (NOF): adalah rasio antara totalproduksi netto dengan daya mampu netto unit pembangkitdikali dengan jumlah jam unit pembangkit beroperasi.
16. Plant Factor (PF): adalah rasio antara total produksi nettodengan perkalian antara DMN dan jumlah jam unitpembangkit siap dikurangi jumlah jam ekivalen unitpembangkit derating akibat forced derating, maintenancederating, planned derating, dan derating karena cuaca/musim.
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
6.3. Formula Indeks Kinerja Pembangkit
Disini akan dibahas metode perhitungan Indeks KinerjaPembangkit yang yaitu :
1. Perhitungan Pembangkit Tunggal
2. Perhitungan Pembangkit Gabungan
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
Beberapa jenis Indeks kinerja pembangkit yaitu
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
Formula Indeks Kinerja Pembangkit untukpembangkit tunggal (per pembangkit)
1 Availability factor
[ AF ]
%100PH
AH
2 Equivalent Availability
Factor [ EAF ]
%100)(
PH
ESEDHEPDHEMDHEFDHAH
3 Service Factor
[ SF ] %100
PH
SH
4 Planned Outage Factor
[ POF ]
%100PH
POH
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
5 Maintenance Outage
Factor [ MOF ]
%100PH
MOH
6 Reserve Shutdown
Factor [ RSF ]
%100PH
RSH
7 Unit Derating Factor
[ UDF ]
%100
PH
EUDHEPDH
8 Scheduled Outage
Factor [ SOF ]
%100
PH
MOHPOH
9 Forced Outage Factor
[ FOF ]
%100PH
FOH
10 Forced Outage Rate
[ FOR ]
%100
sHoursSynchronouSHFOH
FOH
11 Forced Outage Rate
demand [FORd]
%100)(
SHFOHf
FOHf
12 Equivalent Forced
Outage Rate [EFOR]
%100..
EFDHRSHrsSynchrSHFOH
EFDHFOH
Formula Indeks Kinerja Pembangkit untukpembangkit tunggal (per pembangkit)
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
13
Equivalent Forced
Outage Rate demand
[ EFORd ] **)
**) Untuk pembangkit
pemikul beban puncak
Jika SH, FOH atau
RSH = 0, maka untuk
perhitungan diberi
angka 0,001.
Jika jumlah kejadian
FO, start atau start
aktual = 0, maka untuk
perhitungan diberi
angka 1.
%100)(
)()(
SHFOHf
EFDHfpFOHf
dimana:
fp = (SH/AH)
f = (1/r + 1/T) / (1/r + 1/T + 1/D)
r = Durasi FO rata-rata = [FOH / jumlah kejadian
FO]
D = jam operasi rata-rata = [SH / jumlah start
aktual]
T = RSH rata-rata = [RSH / jumlah start yang
dilakukan, baik berhasil maupun gagal]
Formula Indeks Kinerja Pembangkit untukpembangkit tunggal (per pembangkit)
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
14 Net Capacity Factor
[ NCF ] %100Pr
DMNPH
Nettooduksi
15 Net Output factor
[ NOF ]
%100Pr
DMNSH
Nettooduksi
16 Plant Factor
[ PF ]
%100))((
Pr
DMNEUDHEPDHAH
Nettooduksi
Formula Indeks Kinerja Pembangkit untukpembangkit tunggal (per pembangkit)
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
Formula IKP Pembangkit Gabungan
1 Availability factor
[ AF ]
%100
PH
AH
2 Equivalent Availability
Factor [ EAF ]
%100))((
PH
ESEDHEPDHEMDHEFDHAH
3 Service Factor
[ SF ] %100
PH
SH
4 Planned Outage Factor
[ POF ]
%100
PH
POH
5 Maintenance Outage
Factor [ MOF ]
%100
PH
MOH
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
6 Reserve Shutdown Factor
[ RSF ]
%100
PH
RSH
7 Unit Derating Factor
[ UDF ]
%100)(
PH
EUDHEPDH
8 Scheduled Outage Factor
[ SOF ]
%100)(
PH
MOHPOH
9 Forced Outage Factor
[ FOF ]
%100
PH
FOH
10 Forced Outage Rate
[ FOR ]
%100).(
HoursSynchrSHFOH
FOH
11 Forced Outage Rate
demand [ FORd]
%100))((
)(
SHFOHf
FOHf
Formula IKP Pembangkit Gabungan
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
12 Equivalent Forced Outage
Rate [ EFOR]
%100)..(
)(
EFDHRSHrsSynchrSHFOH
EFDHFOH
13
Equivalent Forced Outage
Rate demand
[ EFORd ] **)
**) Untuk pembangkit
pemikul beban puncak
Jika SH, FOH atau RSH =
0, maka untuk perhitungan
diberi angka 0,001.
Jika jumlah kejadian FO,
start atau start aktual = 0,
maka untuk perhitungan
diberi angka 1.
%100))((
))()((
SHFOHf
EFDHfpFOHf
dimana:
fp = (SH/AH)
f = (1/r + 1/T) / (1/r + 1/T + 1/D)
r = Durasi FO rata-rata = [FOH / jumlah
kejadian FO]
D = jam operasi rata-rata = [SH / jumlah start
aktual]
T = RSH rata-rata = [RSH / jumlah start yang
dilakukan, baik berhasil maupun gagal]
Formula IKP Pembangkit Gabungan
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
14 Net Capacity Factor
[ NCF ]
%100)(
Pr
DMNPH
Nettooduksi
15 Net Output factor
[ NOF ]
%100)(
Pr
DMNSH
Nettooduksi
16 Plant Factor
[ PF ]
%100)))(((
Pr
DMNEUDHEPDHAH
Nettooduksi
Formula IKP Pembangkit Gabungan
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
CONTOH DATA KINERJA PENGUSAHAAN 5 UNIT MESIN PEMBANGKITAN LISTRIK
400 MW 600 MW400 MW400 MW400 MW
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
CONTOH DATA KINERJA( FACTOR PENGUSAHAAN 5 UNIT MESIN PEMBANGKITAN LISTRIK )
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
BAKUAN WAKTU PEMELIHARAAN( SHUT DOWN UNIT )
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
PERHITUNGAN JAM KERJA MESIN PEMBANGKIT( DICATAT TIAP HARI/PERKEMBANGAN DIPANTAU)
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
MENGHITUNG RESERVE FACTOR ( RSF )
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
MENGHITUNG KINERJA 5 MESIN PEMBANGKIT( HEAT RATE )
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
MENGHITUNG KINERJA MESIN PEMBANGKIT( EFISIENSI THERMAL)
PEDOMAN STANDARD
860, 421 Calories = 1 Watt. jam
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
KINERJA MESIN PEMBANGKIT( SPESIFIK FUEL CONSUMPTION / SFC)
CATATAN :JUMLAH BAHAN BAKAR CAMPURANMFO DAN BATUBARA , YANG DISETARAKAN
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
FACTOR PENGUSAHAAN MESIN PEMBANGKITPLANT OUTAGE FACTOR ( POF)
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
FACTOR PENGUSAHAAN MESIN PEMBANGKITMAINTENANCE OUTAGE FACTOR (MOF)
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
FACTOR PENGUSAHAAN MESIN PEMBANGKITOPERATING AVAILABLE FACTOR (OAF)
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
FACTOR PENGUSAHAAN MESIN PEMBANGKITRESERVE FACTOR ( RSF )
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
FACTOR PENGUSAHAAN MESIN PEMBANGKITSERVICE FACTOR ( SF )
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
FACTOR PENGUSAHAAN MESIN PEMBANGKITPRODUKSI
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
FACTOR PENGUSAHAAN MESIN PEMBANGKITCAPASITY FACTOR ( CF )
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
HUBUNGAN EFISIENSI DAN HEAT RATE
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
PLANT HEAT RATE
santoso budi, [email protected], HP 08129589918
HUBUNGAN HEAT RATE DAN LOAD
santoso budi, [email protected], HP 08129589918