24
Kinerja Sonografi dalam Staging Papillary Thyroid Carcinoma Preoperative Berdasarkan Sistem Klasifikasi TNM AJCC / UICC Edisi Keenam ABSTRAK Tujuan: Tujuan dari studi prospektif ini adalah untuk mengevaluasi kinerja Sonografi secara keseluruhan dalam staging karsinoma tiroid papiler. Subjek dan Metode: Sembilan puluh empat pasien dengan tiroid papiler karsinoma melakukan pemeriksaan Sonografi preoperative. Dua ahli radiologi yang berpengalaman secara prospektif mengevaluasi tumor primer (misalnya, diameter, nomor, adanya metastase extrathyroidal) dan kelenjar getah bening cervical untuk metastasis. Sebuah skala 5-point grading abutment capsular digunakan untuk mengevaluasi kemungkinan adanya invasi extrathyroidal. Kelenjar getah bening dibagi menjadi kelompok pusat dan lateral sesuai dengan kebutuhan staging N. Kriteria Sonografi yang digunakan untuk metastasis kelenjar getah bening antara lain hilus tidak ada, perubahan hyperechoic, bentuk bulat, kalsifikasi, perubahan kistik, atau pola warna Doppler abnormal. Hasil Sonografi dibandingkan dengan temuan histopatologi. Hasil: Seratus dua puluh tujuh dari 94 pasien terbukti menderita kanker setelah operasi. Sonografi mengidentifikasi secara akurat 75,9% (22/29) dari pasien dengan kanker multifokal dan 83,3% (15/18) dari pasien dengan kanker bilateral. Menggunakan nilai cutoff sebesar 50% atau lebih

Kinerja Sonografi Dalam Staging Dari Papillary Thyroid Carcinoma Preoperative Berdasarkan Sistem Klasifikasi TNM AJCC

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kinerja Sonografi Dalam Staging Dari Papillary Thyroid Carcinoma Preoperative Berdasarkan Sistem Klasifikasi TNM AJCC

Kinerja Sonografi dalam Staging Papillary Thyroid Carcinoma

Preoperative Berdasarkan Sistem Klasifikasi TNM AJCC / UICC Edisi

Keenam

ABSTRAK

Tujuan: Tujuan dari studi prospektif ini adalah untuk mengevaluasi kinerja

Sonografi secara keseluruhan dalam staging karsinoma tiroid papiler.

Subjek dan Metode: Sembilan puluh empat pasien dengan tiroid papiler karsinoma

melakukan pemeriksaan Sonografi preoperative. Dua ahli radiologi yang

berpengalaman secara prospektif mengevaluasi tumor primer (misalnya, diameter,

nomor, adanya metastase extrathyroidal) dan kelenjar getah bening cervical untuk

metastasis. Sebuah skala 5-point grading abutment capsular digunakan untuk

mengevaluasi kemungkinan adanya invasi extrathyroidal. Kelenjar getah bening

dibagi menjadi kelompok pusat dan lateral sesuai dengan kebutuhan staging N.

Kriteria Sonografi yang digunakan untuk metastasis kelenjar getah bening antara

lain hilus tidak ada, perubahan hyperechoic, bentuk bulat, kalsifikasi, perubahan

kistik, atau pola warna Doppler abnormal. Hasil Sonografi dibandingkan dengan

temuan histopatologi.

Hasil: Seratus dua puluh tujuh dari 94 pasien terbukti menderita kanker setelah

operasi. Sonografi mengidentifikasi secara akurat 75,9% (22/29) dari pasien

dengan kanker multifokal dan 83,3% (15/18) dari pasien dengan kanker bilateral.

Menggunakan nilai cutoff sebesar 50% atau lebih dari tumor yang berbatasaan

dengan kapsul tiroid (kelas 2), sensitivitas, spesifisitas, dan akurasi Sonografi dalam

memprediksi invasi extrathyroidal adalah 85,3%, 70,0%, dan 74,5%, masing-

masing, dan secara keseluruhan akurasi Sonografi dalam staging T 67,0% (63/94).

Seratus empat puluh tujuh kelenjar getah bening level cervical dibedah. Keenam

temuan Sonografi lebih signifikan menunjukkan adanya metastasis kelenjar getah

bening pada kelompok lateral. Namun, pada kelompok sentral, hanya dua kriteria-

kalsifikasi dan pola abnormal Doppler yang ditemukan untuk memprediksi secara

signifikan adanya metastasis. Keakuratan Sonografi untuk staging N adalah 71,3%

(67/94).

Kesimpulan: Sonografi adalah alat yang layak digunakan untuk staging

preoperative karsinoma tiroid papiler.

Page 2: Kinerja Sonografi Dalam Staging Dari Papillary Thyroid Carcinoma Preoperative Berdasarkan Sistem Klasifikasi TNM AJCC

Karsinoma tiroid papillary adalah jenis histologis yang paling umum dari

kanker tiroid dan kejadiannya 80% dari semua kanker tiroid [1, 2]. Tingkat

kelangsungan hidup penyakit karsinoma tiroid papiler sangat baik dan dapat

melebihi 90% pada angka 10 tahun, namun tingkat kekambuhan lebih dari 30% [2-

4]. Laporan sebelumnya telah menunjukkan bahwa invasi extrathyroidal oleh tumor

primer dan kelenjar metastasis getah bening merupakan faktor risiko independen

kekambuhan [5, 6]. Selain itu, metastasis kelenjar getah bening juga telah

diidentifikasi sebagai faktor risiko untuk metastasis jauh. Oleh karena itu, evaluasi

preoperative staging tumor primer dan adanya metastasis kelenjar getah bening

sangat penting untuk pengobatan yang optimal serta untuk mengurangi tingkat

kekambuhan.

Sesuai dengan AJCC / UICC edisi keenam dari (American Joint Committee on

Cancer/International Union Against Cancer) klasifikasi system TNM [7] (Tabel 1). T

ditentukan oleh ukuran tumor dan luasnya invasi extrathyroidal. Ekstensi

extrathyroidal dibagi menjadi T3 (ekstensi minimal) dan T4 (luar kapsul) sesuai

revisi sistem klasifikasi. Dalam sistem klasifikasi terdahulu, metastasis kelenjar

getah bening regional diklasifikasikan menjadi metastasis ipsilateral dan

kontralateral, namun untuk revisi keenam [7], N dibagi menjadi N1a dan N1b. Yang

terdahulu adalah metastasis terbatas ke tingkat kelenjar getah bening VI dan revisi

yang terakhir adalah metastasis ke kelenjar getah bening cervical atau mediastinum

superior (Gambar 1).

Gambar 1 - Diagram menunjukkan klasifikasi tingkat kelenjar getah bening leher

Page 3: Kinerja Sonografi Dalam Staging Dari Papillary Thyroid Carcinoma Preoperative Berdasarkan Sistem Klasifikasi TNM AJCC

TABEL 1: Sistem Klasifikasi TNM untuk Kanker Tiroid Differentiated

Kategori Deskripsi

Tx Tumor primer tidak dapat dinilai

T0 Tidak ada bukti tumor primer

T1 Tumor ≤ 2 cm dalam ukuran terbesar dan terbatas pada tiroid

T2 Tumor > 2 cm tapi 4 cm dalam dimensi terbesar dan terbatas pada

Tiroid

T3 Tumor > 4 cm dalam ukuran terbesar dan terbatas pada tiroid atau

tumor dengan ekstensi extrathyroid minimal (misalnya,

ekstensi m. sternothyroid otot atau jaringan lunak perithyroid)

T4a Tumor dari berbagai ukuran meluas dari kapsul tiroid menginvasi

jaringan lunak subkutan, laring, trakhea , oesophagus, atau n.

reccurrent laryngeus

T4b Tumor menginvasi fasia prevertebral atau mengenai arteri karotis

atau pembuluh darah mediastinum

Nx Regional kelenjar getah bening tidak dapat dinilai

N0 Tidak ada metastasis kelenjar getah bening

N1a Metastasis ke level VI (pretracheal, paratrakeal, dan prelaryngeal

atau Delphian kelenjar getah bening)

N1b Metastasis ke unilateral atau bilateral serviks atau kelenjar getah

bening mediastinum superior

Mx Metastasis jauh tidak dapat dinilai

M0 Tidak ada metastasis jauh

M1 Metastasis jauh

Note - Diadaptasi dari the American Joint Committee on Cancer/International Union Against

Cancer (AJCC/UICC) edisi keenam sistem klasifikasi TNM.

Total tiroidektomi telah menjadi standar perawatan untuk pasien dengan

kanker tiroid, tetapi baru-baru ini telah ada beberapa perdebatan tentang sejauh

mana operasi karena operasi luas tidak memiliki manfaat untuk kelangsungan hidup

dan risiko untuk Hipoparatiroidisme serta cedera saraf laringngeus cedera bisa

lebih rendah pada pasien yang menjalani prosedur pembedahan unilateral [2, 8, 9].

Selain itu, perdebatan tentang luasnya operasi telah memunculkan kekhawatiran

tentang staging yang akurat pada pasien dengan karsinoma tiroid papiler.

Resolusi tinggi Sonografi menjadi metode pilihan untuk deteksi dan

diagnosis nodul tiroid dan menjadi penuntun dalam intervensi. Penelitian

Page 4: Kinerja Sonografi Dalam Staging Dari Papillary Thyroid Carcinoma Preoperative Berdasarkan Sistem Klasifikasi TNM AJCC

sebelumnya telah menunjukkan bahwa USG berguna untuk mendiagnosa metastasis

kelenjar getah servikal kanker tiroid [10-13].

Meskipun staging pra operasi bedah penting sehubungan dengan prognosis,

tren baru dalam perawatan bedah, dan pentingnya Sonografi untuk staging TNM,

kami terkejut bahwa hanya satu analisa komprehensif yang telah dilakukan untuk

pengetahuan kita pada staging Sonografi preoperative dari karsinoma tiroid papiler

[14]. Selanjutnya, dalam analisis itu, penulis menggunakan versi lama dari sistem

klasifikasi TNM. Dengan demikian, tujuan dari studi prospektif ini adalah untuk

mengevaluasi kinerja Sonografi secara keseluruhan untuk kepeluan diagnostik

dalam staging preoperative dari karsinoma tiroid papiler sesuai dengan Sistem

klasifikasi TNM yang baru.

Subjek dan Metode

Populasi Pasien

Studi prospektif ini dilakukan di rumah sakit rujukan dimana terdapat lebih

dari 600 pasien menjalani operasi thyroid tiap tahunnya. Antara November 2006

sampai maret 2007, 131 pasien diikutsertakan dalam evaluasi Sonografi pre operasi

untuk ca thyroid papillary yang telah dikonfirmasi sebelumnya dengan FNAB.

Sebanyak 35 pasien dieklusikan dari penelitian karena memiliki tumor recurrent

dan 2 pasien lainnya karena kelenjar thyroid tidak berhubungan dengan gambaran

patologis dan Sonografi pre operasinya.

Jumlah pasien yang ikut serta dalam penelitian ini sebanyak 94 pasien ( 79

perempuan, 15 laki-laki; rata-rata usia 47 tahun dan rentang usia 26–79 tahun).

Smua pasien menjalani Sonografi pre operasi dan dilanjutkan dengan sub total

thyroidektomi. Interval rata-rata antara pemeriksaan Sonografi dengan

pembedahan 5,3 hari(dengan rentang 1-17 hari).

Karakterisasi Tumor Primer dan Staging T

Sonografi kelenjar thyroid di evaluasi oleh 2 ahli radiologi yang

berpengalaman selama 7 dan 4 tahun di bidang Sonografi kepala dan leher.

Sonografi dilakukan dengan mengarahkan transducer 7,5-12 MHz (Accuvix,

Medison) atau 10-12 MHz (IU22, Philips Healthcare). Ahli radiologi tersebut tidak

diberitahu lokasi ca thyroid yang diperiksa.

Page 5: Kinerja Sonografi Dalam Staging Dari Papillary Thyroid Carcinoma Preoperative Berdasarkan Sistem Klasifikasi TNM AJCC

Sebuah nodul dikatakan ganas apabila terdapat mikrokalsifikasi,

hypoechogenocity, dan batas irregular atau lebih tinggi daripada lebar. Untuk semua

hal yang terdeteksi nodul yang dicatat adalah diameter terpanjang dari tumor

terbesar, multifaktorial, bilateral atau tidak serta lokasi. “Estimasi akurasi diameter

tumor” didefinisikan sebagai perbesaran ukuran 20% antara Sonografi dan

diameter secara patologisdari diameter terpanjang dan tumor terbesar. Temuan

Sonografi dari semua nodul yang ditemukan dibandingkan dengan hasil

histopatologis,kemudian diperhitungkan deteksi, false positif, dan false negative.

Dalam hal evaluasi invasi extrathyroidal, yang merupakan variabel penting

untuk T staging, hubungan antara tumor dan kapsul tiroid diklasifikasikan menurut

tingkat capsular penyangga menggunakan 5-point berikut skala (dari 0 sampai 4): 0,

0% dari berbatasan tumor tiroid kapsul, 1, 1 25%, 2, 26-50%, 3, 51-75%, dan 4, 76-

100% (Gambar. 2). Skor yang lebih tinggi mencerminkan tinggi kemungkinan invasi

extrathyroidal.

Gambar. 2 - Wanita 47 tahun dengan papiler kanker tiroid. Sonogram menunjukkan tumor dengan diameter 1 cm. Tingkat abutment kapsuler dihitung dengan menggunakan persamaan berikut: A / B x 100, di mana A adalah perbatasan diameter dan B adalah diameter tumor keseluruhan. Dalam hal ini, A 0,8 cm dan B 1,0 cm, sehingga derajat abutment adalah 80%, yaitu grade 3.Oleh karena itu, stage sonografi preoperative adalah T3, yang dalam stage ini kasus patologis cocok ditentukan setelah tiroidektomi total.

Untuk T staging, dianggap baik invasi extrathyroidal dan diameter tumor

menurut pada edisi keenam dari AJCC / UICC TNM sistem klasifikasi (Gbr. 3), dan

Page 6: Kinerja Sonografi Dalam Staging Dari Papillary Thyroid Carcinoma Preoperative Berdasarkan Sistem Klasifikasi TNM AJCC

Sonografi dibandingkan dengan tahap tahap histopatologi. Ketepatan dan

keakuratan keseluruhan dengan tahap T juga dihitung.

Gambar 3 - sonogram menunjukkan gambaran dari setiap stage T

Gambar. 3A - sonogram menunjukkan kasus dari setiap stage T. Wanita 58 tahun dengan tumor yang berdiameter 0,8 cm (panah) dan terbatas pada tiroid, menunjukkan T1.

Gambar. 3B-sonogram menunjukkan kasus dari setiap stage T. Wanita 35 tahun dengan tumor yang berdiameter 2,8 cm (panah) dan terbatas pada tiroid, menunjukkan T2.

Page 7: Kinerja Sonografi Dalam Staging Dari Papillary Thyroid Carcinoma Preoperative Berdasarkan Sistem Klasifikasi TNM AJCC

Gambar. 3C - sonogram menunjukkan kasus dari setiap stage T. Wanita 66 tahun dengan tumor yang berdiameter 0,8 cm dan menyerang kapsul anterior (penyangga capsular luas dan hilangnya kapsul hyperechoic, panah), menunjukkan T3.

Gambar. 3D - sonogram menunjukkan kasus dari setiap stage T. Wanita 79 tahun

dengan tumor dari berbagai ukuran yang melebihi kapsul tiroid untuk menginvasi

trakea (panah), menunjukkan T4.

Karakterisasi Getah Bening Metastatik Node dan Staging N

Hal yang sama dilakukan ahli radiologi yang melakukan tiroid Sonografi juga

meteliti serviks kelenjar getah bening bilateral, sekali lagi tanpa pengetahuan

Sonografi sebelumnya atau hasil sitologi. Untuk mengevaluasi metastasis kelenjar

getah bening leher rahim, pemeriksa mencatat enam kriteria berikut Sonografi

untuk semua kelenjar getah bening patologis: tidak ada hilus Echogenic, bentuk

bulat (rasio panjang sumbu ke sumbu pendek <1,5), perubahan hyperechoic dari

kelenjar getah bening versus otot yang berdekatan, kalsifikasi, cystic berubah, dan

warna perifer Doppler pola [11, 13, 17, 18] (Gbr. 4). Ketika sebuah getah bening

node menunjukkan satu atau lebih dari enam temuan, ahli radiologi mencatat

lokasinya (tingkat I-VI) dan ditandai pada kulit sebagai lokasi dari patologi kelenjar

getah bening minimal 24 jam sebelum operasi. Diagram skematik yang berisi

informasi mengenai lokasi tumor dan dicurigai metastasis kelenjar getah bening

dikirim ke primer operator dan ahli patologi. Menurut kami pedoman kelembagaan

untuk operasi kanker tiroid, tingkat VI ipsilateral kelenjar getah bening yang

dibedah secara rutin. Untuk getah serviks lainnya nodul dalam kelompok lateral dari

tingkat I sampai V, kelenjar getah bening di tingkat selektif telah dibedah pada

temuan Sonografi pra operasi dan tanda-tanda kulit berikutnya.

Page 8: Kinerja Sonografi Dalam Staging Dari Papillary Thyroid Carcinoma Preoperative Berdasarkan Sistem Klasifikasi TNM AJCC

Gambar 4 - Kriteria sonografi untuk Metastasis Kelenjar Getah Bening

Gambar. 4A- Kriteria sonografi untuk metastasis kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening (panah) kurang hilus pada wanita 60 tahun.

Gambar. 4B- Kriteria sonografi untuk metastasis kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening (panah) bulat (panjang sumbu-sumbu pendek rasio <1,5) pada manusia 39 tahun.

Gambar. 4C- Kriteria sonografi untuk metastasis kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening (panah) menunjukkan peningkatan echogenitas cortical dibandingkan dengan otot atau jaringan ikat pada wanita 50 tahun.

Page 9: Kinerja Sonografi Dalam Staging Dari Papillary Thyroid Carcinoma Preoperative Berdasarkan Sistem Klasifikasi TNM AJCC

Gambar. 4D- Kriteria sonografi untuk metastasis kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening (panah) telah mengalami punctate kalsifikasi hyperechoic (panah) pada manusia 44 tahun.

Gambar. 4E- Kriteria sonografi untuk metastasis kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening (panah) menunjukkan bagian Anechoic perubahan kistik pada pencitraan Doppler warna pada wanita 45 tahun.

Gambar. 4F- Kriteria sonografi untuk metastasis kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening (panah) menunjukkan vaskularisasi perifer pada pencitraan Doppler warna pada manusia 65 tahun.

Page 10: Kinerja Sonografi Dalam Staging Dari Papillary Thyroid Carcinoma Preoperative Berdasarkan Sistem Klasifikasi TNM AJCC

Untuk mengevaluasi ketepatan stadium N berdasarkan Sonografi, lokasi

kelenjar getah bening dibagi menjadi dua sub-yaitu pusat kelompok (N1a, tingkat

VI) dan kelompok lateral (N1b, tingkat I-V)-menurut edisi keenam sistem / AJCC

klasifikasi TNM UICC [7]. standar acuan yang digunakan adalah histopatologi Hasil

tentang keberadaan metastasis ke kelenjar getah bening.

Statistik perbandingan minimal rata-rata diameter getah bening dan

metastasis nonmetastatic node dilakukan, dan frekuensi dari Sonografi enam

kriteria, disebutkan sebelumnya, dalam metastasis kelenjar getah bening versus

nonmetastatic adalah dihitung dan dibandingkan antara pusat dan lateral kelompok.

Sensitivitas, spesifisitas, positif dan negatif nilai prediktif, dan akurasi dihitung

untuk masing-masing dari enam temuan Sonografi.

Analisis Statistik

Peningkatan di kelas Sonografi dari kapsul penyangga dianalisis dengan

operasi penerima karakteristik (ROC) analisis menggunakan perangkat lunak

komersial (MedCalc, versi 8.0.0.1, MedCalc). Analisis statistik untuk kelenjar getah

bening metastasis dilakukan untuk setiap kelompok pusat atau lateral. Fisher exact

test digunakan untuk menentukan apakah frekuensi Sonografi variabel berbeda

secara signifikan dari histopatologi variabel. Siswa berpasangan's uji t digunakan

untuk membandingkan terdistribusi secara normal. Variable kontinyu seperti tumor

dan diameter nodul getah bening. Semua analisis dilakukan menggunakan software

SPSS (versi 12, SPSS), dan signifikansi diterima pada tingkat p <0,05.

HASIL

Karakteristik Tumor Primer

Dari hasil bidang histopatologi, terdapat 127 kanker, yang didiagnosis

berjumlah 94 pasien (Tabel 2). Kami mendeteksi satu atau lebih fokus papiler

karsinoma tiroid pada semua pasien. Pendeteksian dari fokus papiler karsinoma

tiroid berjumlah 91,3% (116/127), dan tingkat false-negatif dari deteksi preoperatif

papiler karsinoma tiroid berjumlah 8,7% (11/127). Dari 11 fokus terjawab dengan

sonografi, lima dari sebelas (45,5%) diameter nya adalah 0,1 cm. Enam kanker

soliter 6,4% (6/94), termasuk empat lesi bilateral, adalah salah didiagnosis sebagai

kanker multifokal berdasarkan temuan sonografi pre operasi. Tingkat false-positif

Page 11: Kinerja Sonografi Dalam Staging Dari Papillary Thyroid Carcinoma Preoperative Berdasarkan Sistem Klasifikasi TNM AJCC

sonografi sebanyak 4,7% (6/127), dan diagnosa histologis dari enam lesi

misdiagnosed adalah adenomatosa hiperplasia (n=4) dan tiroiditis fokal (n=2).

TABEL 2: Demografi 94 Pasien dengan Papillary Thyroid Carcinoma

Ukuran tumor rata-rata 1,2 cm (kisaran 0,1 - 5 cm) dengan pemeriksaan

histopatologi. Perkiraan sonografi didasarkan dari diameter tumor terpanjang yang

akurat 83,0% (78/94) dari pasien; rata-rata tingkat atas dan bawah masing-masing

sebanyak 14,9% (14/94) dan 2,1% (2/94). Namun, hanya satu perkiraan false

sonografi yang berdasarkan ukuran tumor yang menyebabkan stage T sonografi

salah: dalam hal ini, sonografi stage T adalah T2, bukan T1. 

Dua puluh sembilan dari 94 pasien (30,9%) memiliki lesi multifokal dan 18

(19,1%) memiliki lesi bilateral dari hasil histopatologi. Sonografi memprediksi 22

dari 29 pasien dengan tumor multifokal (75,9%) dan 15 dari 18 pasien dengan

tumor bilateral (83,3%). 

T Staging 

Tiga puluh empat dari 94 pasien (36,2%) memiliki invasi

extrathyroidal. Daerah di bawah kurva ROC (AUC) pada nilai ambang antara

perbatasan kapsul lapisan ke-2 dan 3 sebesar 0,78, yang menunjukkan perbatasan >

50%. Sensitivitas, spesifisitas, dan akurasi diagnosis sonografi extrathyroidal

Page 12: Kinerja Sonografi Dalam Staging Dari Papillary Thyroid Carcinoma Preoperative Berdasarkan Sistem Klasifikasi TNM AJCC

extension adalah masing-masing 85,3%, 70,0%, dan 74,5%. Tidak ditemukan

adanya hubungan yang signifikan antara extrathyroidal extension dan ukuran tumor

(p> 0,05). 

Ketika keduanya, diameter tumor dan invasi extrathyroidal berjalan secara

bersamaan, akurasi keseluruhan staging T sonografi adalah 67,0%

(63/94). Keakuratan staging sonografi kanker untuk T1, T2, T3, dan T4 masing-

masing adalah 64,9%, 50%, 73,5%, dan 0%.

Karakteristik Metastatik Kelenjar Gatah Bening dan Staging N 

Dari kelenjar getah bening 147 level (102 kelompok central dengan 94

pasien dan 45 kelompok lateral dengan 29 pasien) yang dibedah. Menurut temuan

histopatologis, metastasis kelenjar getah bening terdapat pada 34 dari 94 pasien

(36,2%), 31 dari 102 level (30,4%) pada kelompok central, dan 21 dari 45 level

(46,7%) pada kelompok lateral. Diameter minimum kelenjar getah bening pada

sonografi berkisar antara 2,5 - 12,1 mm. Diameter rata-rata metastasis kelenjar

getah bening adalah 4,2 mm pada kelompok sentral dan 5,3 mm pada kelompok

lateral, dan diameter rata-rata nonmetastatic kelenjar getah bening adalah 4,3 mm

pada kelompok sentral dan 5,0 mm pada kelompok lateral. Tidak ada perbedaan

statistik yang diamati antara diameter getah bening pada histopatologi metastasis

kelenjar getah bening dengan nonmetastatic di kedua kelompok (p> 0,05). 

Semua enam temuan pada sonografi secara bermakna berhubungan dengan

metastasis kelenjar getah bening pada kelompok lateral (Tabel 3). Namun, dalam

kelompok sentral, hanya dua kriteria ini yaitu, kalsifikasi dan warna pola Doppler

yang abnormal secara bermakna terkait dengan metastasis kelenjar getah bening.

Tak satu pun dari kelenjar getah bening nonmetastatic menunjukkan kalsifikasi atau

perubahan kistik. Sensitivitas, spesifisitas, prediksi nilai positif dan negatif, dan

akurasi kriteria ini disajikan pada Tabel 4. Keakuratan keseluruhan sonografi untuk

staging N adalah 71,3% (67/94), dan akurasi dalam staging N0, N1a, dan N1b tumor

masing-masing adalah 90%, 9,5%, dan 84,6%.Hasil staging sonografi dan patologi

diringkas dalam Tabel 5 dan 6.

TABEL 3: Insiden Kriteria sonografi dan getah bening Nodes metastatik dan

nonmetastatic

Page 13: Kinerja Sonografi Dalam Staging Dari Papillary Thyroid Carcinoma Preoperative Berdasarkan Sistem Klasifikasi TNM AJCC

TABEL 4: Sensitivitas, Spesifisitas, nilai prediktif positif (PPV), dan Nilai Prediktif

Negatif (NPV) dari Kriteria sonografi Metastasis Kelenjar Getah Bening

Page 14: Kinerja Sonografi Dalam Staging Dari Papillary Thyroid Carcinoma Preoperative Berdasarkan Sistem Klasifikasi TNM AJCC

TABEL 5: Sonografi Versus patologis Stage T

TABEL 6: Sonografi Versus patologis Stage N

Page 15: Kinerja Sonografi Dalam Staging Dari Papillary Thyroid Carcinoma Preoperative Berdasarkan Sistem Klasifikasi TNM AJCC

DISKUSI

Sonografi telah dilihat sebagai standar metode pencitraan untuk mendeteksi

dan mendiagnosa nodul-nodul thyroid serta sebagai pemandu tindakan-tindakan

intervensi medis [19-22]. Selain itu, Sonografi telah luas diterima sebagai teknik

pilihan untuk klasifikasi carcinoma thyroid papillary seperti yang ditetapkan oleh

American Thyroid Association [23], yang juga merekomendasikan Sonografi pre-

operatif untuk menilai lesi-lesi primer pada thyroid serta menilai keterlibatan

kelenjar getah bening lokal.

Mengesampingkan perdebatan tentang penggunaan tindakan bedah,

konsensus telah tercapai tentang kapan tindakan bedah ekstensif diperlukan untuk

mengobati Karsinoma Tiroid Papiler. Tiroidektomi total disarankan jika sebuah

massa sekurang-kurangnya berdiameter 1 cm, jika sebuah massa membesar hingga

keluar tiroid, jika ada metastasis, atau jika gabungan dari temuan-temuan ini

didapati [2, 24, 25]. Invasi ekstratiroidal dan metastasis nodus limfe leher sering kali

berhubungan dan merupakan faktor prognostik umum [26-28]. Oleh karena itu,

prediksi preoperatif mengenai ukuran tumor, invasi ekstratiroidal, multifokalitas,

dan metastasis nodus limfe leher penting untuk menentukan sejauh mana intervensi

bedah yang optimal.

Dalam penelitian sebelumnya mengenai skoring sonografik dengan

menggunakan sistem klasifikasi AJCC/UICC TNM edisi keempat [14], penulis

berfokus pada invasi ekstratiroidal untuk T-staging dan tidak dapat membedakan

antara invasi ekstratiroidal minimal dan perluasan ekstratiroidal hingga ke luar

kapsula tiroid.

Pada penelitian yang sedang dilakukan saat ini, 83,3% tumor primer dapat

diukur dengan akurat menggunakan Sonografi, yang mengakibatkan

kecenderungan overestimasi ukuran tumor – 14,9% teroverestimasi sementara

Page 16: Kinerja Sonografi Dalam Staging Dari Papillary Thyroid Carcinoma Preoperative Berdasarkan Sistem Klasifikasi TNM AJCC

hanya 2,1% yang terunderestimasi. Meskipun demikian, fakta bahwa hanya ada satu

kesalahan pengukuran diameter T-staging oleh Sonografi menyediakan bukti yang

signifikan bahwa Sonografi dapat digunakan untuk mengukur massa tiroid secara

akurat. Lebih dari itu, dari 127 kanker yang terbukti secara histologis, 91,3% dapat

terdeteksi dengan bagus menggunakan Sonografi dan tingkat false-positive nya 4,7%

(yang mempunyai arti temuan Sonografi dari lesi benign dan malignant yang

tumpang tindih).

Merujuk kepada hasil penelitian sebelumnya, tumor T4 dapat diprediksikan

dengan melihat invasi tumor langsung ke dalam organ sekitarnya [14, 29]. Namun

pada penelitian tersebut, tidak digunakan kriteria sonografik T3 yang telah

diperbaiki dalam sixth edition of the AJCC/UICC fourth edition TNM staging untuk

menentukan minimally invasive tumor [14]. Penulis berasumsi bahwa peningkatan

kontak antara tumor dan kapsul memperlihatkan probabilitas yang lebih tinggi dari

invasi kapsul thyroid. Mempergunakan kriteria dari > 50% dari tumor bergabung

dengan kapsul thyroid, ketepatan Sonografi untuk mendeteksi extrathyroidal invasi

adalah 74,5% dan ketepatan Sonografi untuk T staging secara keseluruham adalah

67,0%

Diagnosis preoperatif dari metastase kelenjar getah bening cervical

merupakan tantangan tersendiri bagi Radiologist. Dalam hal N staging, hasil

penelitian sebelumnya menyatakan bahwa staging preoperatif secara sonografik

mempunyai nilai yang terbatas dengan ketepatan sebesar 48,1% [14]. Akan tetapi,

Sonografi resolusi tinggi mampu mendeteksi dan memberi gambaran karakter dari

kelenjar getah bening cervical. Untuk selanjutnya, beberapa kriteria sonografik

dapat digunakan untuk membedakan kelenjar getah bening yang metastatik dan

yang non-metastatik, antara lain hilangnya fatty hilum, perubahan hiperechoik,

bentuk bulat, kalsifikasi, perubahan kistik, serta warna abnormal pada pola Doppler

[11, 13, 18]. Pada hasil yang kita dapatkan, keenam temuan sonografik ini secara

signifikan lebih sering pada kelenjar getah bening metastatik di grup lateral.

Kriteria-kriteria tersebut kurang sensitif untuk mendeteksi kelenjar getah bening

metastatic di grup sentral (22,6%) daripada di grup lateral (76,2%). Keenam

kriteria ini spesifik untuk metastase grup sentral (98,6%), dimana kalsifikasi dan

abnormal pola Doppler sebagai kriteria sonografik yang signifikan.

Berlawanan dengan temuan dari penelitan-penelitian sebelumnya, hasil

yang kami dapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan kistik tidak

tercatat secara signifikan pada metastase kelenjar getah bening grup sentral. Kasus

Page 17: Kinerja Sonografi Dalam Staging Dari Papillary Thyroid Carcinoma Preoperative Berdasarkan Sistem Klasifikasi TNM AJCC

dengan temuan sonografik berupa perubahan kistik jumlahnya kecil (n = 2), dan

deteksi dari perubahan kistik terbatas dikarenakan jeleknya sonic window pada

lower level VI. Selanjutnya, perbedaan yang mendasar juga ditemukan pada

ketepatan Sonografi antara tumor-tumor N staging N1a (9,5%) dan N1b (84,6%),

hal ini mengindikasikan bahwa Sonografi terbatas hanya pada mendeteksi

metastase kelenjar getah bening grup sentral saja. Jika dibandingkan dengan hasil

penelitian Shimamoto et al. [14], keseluruhan ketepatan sonografik untuk N staging

meningkat secara signifikan pada penelitian ini, yaitu dari 48,1% [14] menjadi

71,3%. Hasil ini kemungkinan dikarenakan penggunaan Sonografi resolusi tinggi

dan kriteria yang lebih spesifik dalam mendeteksi metastase kelenjar getah bening,

khususnya pada grup lateral.

Kriteria ukuran untuk metastase kelenjar getah bening cervical belum bisa

ditentukan [30-32]. Pada penelitian ini, rerata minimal diameter kelenjar getah

bening tidak ditemukan mempunyai hubungan dengan status metastase kelenjar

getah beningnya. Pada metastase kelenjar getah bening dari Papillary Thyroid

Carcinoma, keenam kriteria Sonografik yang telah dibahas sebelumnya lebih

berguna daripada kriteria ukuran.

Penelitian ini dibatasi oleh early-stage cancer, dimana mencerminkan

kecenderungan terkini untuk mendeteksi dini kanker thyroid dengan alat-alat

pencitraan, sebagai contoh, screening carotid Doppler sonography dan screening

thyroid sonography [33, 34]. Pada penelitian ini, hanya satu kanker T4 menunjukkan

invasi ke trachea, dan telah didiagnosa preoperatif sebelumnya sebagai T3 dengan

penyatuan luas dan bulging dari kapsul anterior. Seiring dengan temuan diatas,

ketepatan sonografik untuk mendiagnosa tumor T4 tidak dapat ditegakkan pada

penelitian ini. Peneliti tidak dapat menunjukkan analisis nodul demi nodul pada

semua kelenjar getah bening karena masalah teknis yang berhubungan dengan

diseksi dari kelenjar getah bening. Peneliti yakin bahwa keterbatasan ini tidak

memberi pengaruh signifikan terhadap keseluruhan ketepatan sonografik hasil

penelitian ini.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah Sonografi

merupakan teknik yang bagus untuk staging preoperatif Papillary Thyroid

Carcinoma dan berguna untuk mendeteksi metastase kelenjar getah bening cervical

pada grup lateral serta untuk mengevaluasi multiplisitas dari Papillary Thyroid

Carcinoma.