58
POTENSI MANGAN DI DESA DAPIHE KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD PROVINSI SULAWESI UTARA KERTAS KERJA WAJIB Oleh : Nama Mahasiswa : JONELDIS T ONTORAEL NIM : 551114 / A Jurusan : KEINSPEKTURAN Prodi : INSPEKTUR Diploma : I (satu) KEMENTRIAN ENERGI DAN DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PERGURUAN TINGGI KEDINASAN AKADEMI MINYAK DAN GAS BUMI PTK AKAMIGAS-STEM Cepu, Mei 2012

Kkw Nedi Mangan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kkw Nedi Mangan

POTENSI MANGAN DI DESA DAPIHE

KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD

PROVINSI SULAWESI UTARA

KERTAS KERJA WAJIB

Oleh :

Nama Mahasiswa : JONELDIS T ONTORAEL

NIM : 551114 / A

Jurusan : KEINSPEKTURAN

Prodi : INSPEKTUR

Diploma : I (satu)

KEMENTRIAN ENERGI DAN DAN SUMBER DAYA MINERAL

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

PERGURUAN TINGGI KEDINASAN AKADEMI MINYAK DAN GAS BUMI

PTK AKAMIGAS-STEM

Cepu, Mei 2012

Page 2: Kkw Nedi Mangan

PEMBIMBING PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Mengetahui : Menyetujui :

Kepala Dinas Kehutanan Pertambangan Kepala Seksi Pertambangan

dan Energi Kabupaten Kepulauan Talaud Umum

Drs. Melksion Saweduling, MM,ME Trys Bulawan, S.Hut

NIP. 19620506 198603 1 016 NIP. 19850928 201102 2 001

Page 3: Kkw Nedi Mangan

Judul : POTENSI MANGAN DI DESA DAPIHE KABUPATEN

KEPULAUAN TALAUD PROPINSI SULAWESI

UTARA.

Nama Mahasiswa : JONELDIS TEGEL ONTORAEL

NIM : 551114 / A

Jurusan : KEINSPEKTURAN

Program Studi : INSPEKTUR

Diploma : I (SATU)

Menyetujui,

Pembimbing Kertas Kerja Wajib

DR.IR.SABARDI MUSLIKI, MSC

NIP. 19490918 197809 1 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Keinspekturan

Drs. LUCIUS RIYATNO, MM

NIP. 100 004 478

Page 4: Kkw Nedi Mangan

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat dan

berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan Kertas Kerja Wajib yang berjudul

”POTENSI MANGAN DI DESA DAPIHE KABUPATEN KEPULAUAN

TALAUD PROPINSI SULAWESI UTARA” sebagai salah satu syarat kelulusan

program diploma I pada program studi Keinspekturan I PTK Akamigas – STEM

Cepu.

Kertas Kerja Wajib (KKW) ini dapat diselesaikan atas dorongan, saran,

bantuan pemikiran berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis

mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Ibu dan Istri tercinta yang senantiasa mendukung dan mendoakan penulis;

2. Bapak Ir. Toegas S. Soegiarto, MT selaku Direktur PTK AKAMIGAS-STEM;

3. Bapak Drs. Lucius Riyatno, MM selaku Kepala Program Studi Keinspekturan

PTK AKAMIGAS-STEM;

4. Bapak Dr. Ir. Sabardi Musliki, MSc sebagai Pembimbing Penulis dalam

menyelesaikan Kertas Kerja Wajib ini;

5. Bapak Drs. Melksion Saweduling, MM, ME Kepala Dinas Kehutanan

Pertambangan dan Energi Kabupaten Kepulauan Talaud.

6. Bpk. Yoseph Arammana, S.Hut sebagai Sekretaris Dinas Kehutanan

Pertambangan dan Energi Kabupaten Kepulauan Talaud, sebagai Pembimbing

Penulis di lapangan.

7. Rekan-rekan Dinas Kehutanan Pertambangan dan Energi Kabupaten

Kepulauan Talaud.

8. Rekan-rekan seperjuangan Program Studi Keinspekturan Tahun Akademik

2011/2012;

9. Semua pihak yang telah membantu Penulis yang tidak bias disebutkan satu-

persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Kertas Kerja wajib ini masih

terdapat kekeliruan dan kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, penulis mohon

masukan ataupun saran dari pembaca untuk melakukan perbaika di masa yang

akan dating. Semoga apa yang dituangkan dalam Kertas Kerja Wajib ini

bermanfaat untuk pembaca Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud.

Cepu, Mei 2012

Penulis,

Joneldis Tegel Ontorael

Nim. 551114 / A

Page 5: Kkw Nedi Mangan

INTISARI

Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan Kabupaten yang paling Utara di

Negara Republik Indonesia. Dengan ibukota Melonguane yang berjarak sekitar

271 mil laut dari Ibukota Propinsi Sulawesi Utara yaitu Manado. Terletak antara

3º 38’ 00” - 5º 33’ 00” Lintang Utara dan 126° 38’ 00” - 127° 10’ 00” Bujur

Timur. Daerah Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan salah satu daerah yang

memiliki sumber daya mineral baik logam maupun non logam. Untuk logam

diketahui mineral yang dapat diidentifikasi adalah pasir besi, nikel dan mangan.

Non logam terdiri dari : lempung bentonitan, batu gamping, kalsit, batu hias

(setengah permata), gipsum dan barit. Desa Dapihe Kecamatan TampanNamma

merupakan salah desa yang memiliki potensi mangan. Mangan mempunyai warna

abu-abu besi dengan kilap metalik sampai sub metalik, kekerasan sampai 2-6,

serta kadang-kadang berstruktur fibrous dan radial. Endapan Mangan di Desa

Dapihe dijumpai dalam bentuk nodul baik dalam batuan tufa karbonatan berwarna

pink dan pada endapan teras aluvium. Melihat dari sifat fisiknya diperkirangan

mangan yang dijumpai pada endapan teras adalah berasal dari hasil rombakan dari

endapan tufa di bawahnya yang berwarna pink. Secara kualitatif perubahan nodul

mangan tersebut mempunyai kadar tinggi yaitu :44,74% dengan ukuran 50 mm

sesuai dengan keinginan pasar yang digunakan untuk industri metalurgi dan baja.

Potensi sumber daya tereka dan terukur adalah 420.000 ton jadi bisa untuk

dieksplotasi.

Page 6: Kkw Nedi Mangan

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................ i

INTISARI ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR .................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................. vi

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan....................................................................

1.2 Tujuan Penulisan ................................................................................

1.3 Batasan Masalah .................................................................................

1.4 Sistematika Penulisan .........................................................................

II. ORIENTASI UMUM 2.1 Sejarah Singkat Kabupaten kepulauan Talaud ……………………..

2.2 Struktur geografis Kabupaten Kepulauan Talaud ………………….

2.3 Struktur Organisasi Dinas ………………………………………….

2.4 Tugas dan Fungsi Terkait ..................................................................

2.5 Sarana dan Fasilitas Kabupaten Kepulauan Talaud ………………...

III. TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Geologi ……………………………………………………………..

3.1.1 Geomorfologi………………………………………………

3.1.2 Struktur Geologi……………………………………………

3.1.3 Stratigrafi …………………………………………………..

3.2 Sumber Daya Mineral……………………………………………….

3.2.1 Endapan Mineral……………………………………………

3.2.2 Genesa Mangan......................................................................

3.2.3 Kegunaan Mangan.................................................................

3.3 Tahapan-tahapan Kegiatan Pertambangan ………………………….

3.3.1 Penyelidikan Umum…………………………………………

3.3.2 Eksplorasi...............................................................................

3.3.3 Studi Kelayakan.....................................................................

Page 7: Kkw Nedi Mangan

3.3.4 Perencanaan ..........................................................................

3.3.5 Persiapan ..............................................................................

3.3.6 Penambangan.........................................................................

IV. PEMBAHASAN 4.1 Geologi Regional …………………………………………………..

4.1.1 Fisiografi ……………………………………………………

4.1.2 Morfologi …………………………………………………

4.1.3 Stratigrafi …………………………………………………..

4.2 Geologi Umum …………………………………………………….

4.3 Geologi Lokal ……………………………………………………..

4.3.1 Stratigrafi …………………………………………………..

4.4 Struktur Geologi ……………………………………………………

4.5 Jebakan Mangan ……………………………………………………

4.5.1 Umum ………………………………………………………

4.5.2 Endapan bijih Mangan di Desa Dapalan ...............................

V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan ......................................................................................

5.2 Saran ................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………..

LAMPIRAN ……………………………………………………..

Page 8: Kkw Nedi Mangan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Kabupaten Kepulauan Talaud ……………………………

Gambar 4.1 Peta Geologi Kabupaten Kepulauan Talaud ………………….

Gambar 4.2 Foto Bentang Alam di Desa Dapihe ………………………….

Gambar 4.3 Foto Kenampakan Batuan Tufa Manganis ……………………

Gambar 4.4 Foto Kenampakan Alam Adanya Struktur …………………….

Gambar 4.5 Foto Singkapan Nodul Mangan Dalam Tufa ………………….

Gambar 4.6 Foto Singkapan Nodul Mangan Dalam Endapan Aluvium …...

Page 9: Kkw Nedi Mangan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Struktur Organisasi Dinas Kehutanan Pertambangan & Energi

Lampiran 2. Peta Geologi Desa Dapalan Kab. Kepulauan Talaud

Lampiran 3. Peta Geologi Desa Dapalan Kab. Kepulauan Talaud

Lampiran 4. Gambar Potensi Sumber Daya Mineral Kab. Kepulauan Talaud

Lampiran 5. Foto Pembuatan Sumus Uji

Lampiran 6. Pemerian Sumur Uji Endapan Mangan

Page 10: Kkw Nedi Mangan

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan

Kebutuhan barang tambang mangan dewasa ini makin meningkat seiring

dengan peningkatan teknologi dan kebutuhan akan mangan. Mangan merupakan

logam yang digunakan untuk berbagai macam kebutuhan seperti campuran logam

untuk menghasilkan baja, campuran untuk kebutuhan baterai dan untuk berbagai

kebutuhan logam lainnya.

Mangan merupakan salah satu dari 12 (dua belas) unsur terbesar yang

terkandung dalam kerak bumi. Mineral mangan yang diketahui ada sekitar 300

jenis. Namun yang sering kita jumpai dalam cebakan bijih komersial ada 13 (tiga

belas) jenis. Pirolusit dan psilcmelan merupakan mineral yang umum menjadi

cebakan utama bijih mangan.

Di Indonesia, cadangan mangan cukup besar namun tersebar dibanyak

lokasi, yang secara individu umumnya berbentuk kantong atau lensa berukuran

kecil dengan kadar yang bervariasi.

Pada era otonomi daerah yang mulai pada tahun 2001maka informasi

potensi bahan galian masing-masing kabupaten merupakan data dasar yang sangat

penting dalam menentukan kebijakan pengelolaan bahan galian di daerah.

Kegiatan inventarisasi sumber daya mineral ini diharapkan dapat menghasilkan

kajian yang lebih rinci tentang potensi bahan galian yang meliputi jenis, sebaran,

Page 11: Kkw Nedi Mangan

kualitas dan kuantitasnya, sehingga dapat diketahui peluang pemanfaatannya

disamping dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah serta sebagai

bahan pertimbangan investasi bagi pelaku usaha pertambangan.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan utama dari penulisan Kertas Kerja Wajib ini adalah supaya kita dapat

mengetahui potensi mangan yang ada di Kabupaten Kepulauan Talaud dan juga

sebagai salah satu syarat kelulusan program diploma I pada Jurusan

Keinspekturan Program Studi Inspektur PTK AKAMIGAS-STEM.

1.3 Batasan Masalah

Pembahasan pada Kertas Kerja Wajib ini dibatasi pada hal-hal yang

berkaitan dengan potensi mangan di Desa Dapalan Kabupaten Kepulauan Talaud

Propinsi Sulawesi Utara yang meliputi :

1. Geologi Regional

a) Fisiografi

b) Morfologi

c) Stratigrafi

2. Geologi Umum

3. Geologi Lokal

a) Stratigrafi

4. Struktur Geologi

Page 12: Kkw Nedi Mangan

5. Jebakan Bijih Mangan

a) Umum

b) Endapan bijih mangan di Desa Dapalan

1.4 Sistematika Penulisan

Kertas Kerja Wajib ini terdiri dari lima bab, dengan sistematika sebagai

berikut :

1. Bab I Pendahuluan : menjelaskan mengenai latar belakang penulisan, tujuan

penulisan, batasan masalah yang dibahas di dalam Kertas Kerja Wajib dan

sistematika penulisan.

2. Bab II Orientasi Umum : mengulas tentang sejarah singkat Kabupaten

Kepulauan Talaud, struktur organisasi Dinas Kehutanan Pertambangan dan

Energi, tugas dan fungsi dari Dinas Kehutanan Pertambangan dan Energi

serta sarana dan fasilitas yang ada di Kabupaten Kepulauan Talaud.

3. Bab III Tinjauan Pustaka : memberikan penjelasan tentang geologi, sumber

daya mineral dan tahapan-tahapan kegiatan pertambangan.

4. Bab IV Pembahasan : menguraikan tentang geologi regional Kabupaten

Kepulauan Talaud, geologi umum Kabupaten Kepulauan Talaud dan geologi

lokasi Desa Dapalan Kecamatan Tampan’Namma

5. Bab V Penutup : berisi tentang kesimpulan dari penulisan kertas kerja wajib

serta saran-saran untuk Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud.

Page 13: Kkw Nedi Mangan

II. ORIENTASI UMUM

2.1 Sejarah singkat Kabupaten Kepulauan Talaud

Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan Kabupaten yang paling Utara di

Negara Republik Indonesia. Kabupaten Kepulauan Talaud bagian integral dari

Propinsi Sulawesi Utara, beribukota Melonguane yang berjarak sekitar 271 mil

laut dari Ibukota Propinsi Sulawesi Utara yaitu Manado. Terletak antara 3º 38’

00” - 5º 33’ 00” Lintang Utara dan 126° 38’ 00” - 127° 10’ 00” Bujur Timur.

Adapun batas-batasnya adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Republik Filipina (P. Mindanau )

Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Pasifik

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kebupaten Kepulauan Sangihe

Dan sebelah Barat berbatasan dengan Laut Sulawesi.

Kabupaten Kepulauan Talaud terdiri dari 19 (sembilan belas) kecamatan, dimana

kecamatan terluas adalah Kecamatan Beo Utara (144,85 Km2) dan kecamatan

terkecil adalah Kecamatan Miangas (2,39 Km2) Kabupaten Kepulauan Talaud

merupakan pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Sangihe ( pada saat itu masih

Kabupaten Kepulauan Sangihe Talaud), berdasarkan Undang-Undang No. 8

Tahun 2002. Sebagai daerah kepulauan, Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan

daerah bahari dengan luas lautnya sekitar 37.800 Km2 dan luas wilayah daratan

1.251,02 Km2. Yang terdiri dari 16 gugusan pulau yaitu enam pulau berpenghuni

sedangkan yang tidak berpenghuni terdiri dari 10 pulau. Umumnya ada tiga pulau

Page 14: Kkw Nedi Mangan

utama di Kabupaten Kepulauan Talaud, yaitu Pulau Karakelang, Pulau Salibabu,

dan Pulau Kabaruan.

Gambar 2.1 Peta Kabupaten Kepulauan Talaud

2.2 Struktur Organisasi

Dinas Kehutanan Pertambangan dan Energi Kabupaten Kepulauan Talaud

dipimpin oleh Kepala Dinas dan dibantu oleh Sekretaris, Kepala Bidang Bina

Program, Kepala Bidang Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, Kepala

Bidang Tata Guna Hutan, Perlindungan dan Pelestarian Alam, Kepala Bidang

Pertambangan dan Energi.

Sekretaris dalam kesehariannya dibantu oleh 3 (tiga) Subag yakni : Subag

umum dan perlengkapan, Subag Kepegawaian, Subag Keuangan.

Page 15: Kkw Nedi Mangan

Kepala Bidang Bina Program, dalam kesehariaannya dibantu oleh 3 (tiga)

seksi yaitu : Seksi Penyusunan Program dan Anggaran, Seksi Pengolahan Data

dan Statistik, Seksi Evaluasi dan Pelaporan.

Kepala Bidang Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial dibantu oleh 3

(tiga) seksi yakni : Seksi Persemaian dan Aneka Usaha Kehutanan, Seksi

Reboisasi dan Penghijauan, Seksi Perhutanan Sosial.

Bidang Tata Guna Hutan, Perlindungan dan Pelestarian Alam dibantu oleh 3

(tiga) seksi yakni : Seksi Pengendalian dan Peredaran Hasil Hutan, Seksi

Pengamanan Hutan dan Pelestarian Sumber Daya Alam, Seksi Tata Guna Hutan,

Pelindungan dan Penanggulangan Kebakaran.

Bidang Pertambangan dan Energi dibantu oleh 3 (tiga) seksi yaitu : Seksi

Pertambangan Umum, Seksi Geologi dan Sumber Daya Mineral, Seksi Energi.

2.3 Tugas dan Fungsi Terkait

Tugas Pokok Dinas Kehutanan Pertambangan dan Energi Kabupaten

Kepulauan Talaud yakni : membantu Bupati memimpin satuan organisasi Dinas,

menyiapkan rencana, menetapkan program dan kebijakan Dinas,

menyelenggarakan ketatausahaan, pembinaan dan pelaksanaan tugas Dinas,

pengawasan, evaluasi, monitoring/pelaporan.

Page 16: Kkw Nedi Mangan

Dalam melaksanakan tugas pokok di atas Dinas Kehutanan Pertambangan

dan Energi mempunyai fungsi :

1. Merumuskan kebijakan secara teknis dibidang Kehutanan Pertambangan

Dan Energi;

2. Melakukan pembinaan, pengamanan dan pemberdayaan kelestarian hutan,

pengembangan pertambangan dan energi;

3. Melaksanakan bimbingan teknis pengelolaan hutan pertambangan dan

energi;

4. Melaksanakan pengkajian, pengelolaan dan pengendalian pertambangan;

5. Melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan

program dibidang Kehutanan Pertambangan dan Energi.

2.3.1. Sekretariat

Tugas Pokok Sekretariat yakni : Menyelenggarakan administrasi dan urusan

umum perkantoran, pencatatan dan pemeliharaan sarana prasarana dan

perlengkapan kantor, pembinaan administrasi kepegawaian dan penataan

administrasi dan pengelolaan keuangan. Fungsi :1)Menyelenggarakan

administrasi umum perkantoran, inventarisasi dan pencatatan barang / aset dan

perlengkapan kantor, dan pengurusan surat-surat barang bergerak maupun tidak

bergerak; 2) Menyelenggarakan pembinaan administrasi kepegawaian, disiplin

pegawai, dan kesejahteraan pegawai; 3) Melakukan penataan administrasi dan

pengelolaan keuangan.

Page 17: Kkw Nedi Mangan

1. Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan

Tugas : menyelenggarakan administrasi umum perkantoran,

inventarisasi dan pencatatan barang / aset kantor, pemeliharaan sarana

prasarana perlengkapan kantor, pengurusan surat-surat kendaraan dan aset

kantor, kebersihan halaman dan ruang kantor, dan tugas lain yang diberikan

pimpinan.

Staf Sub Bagian Umum dan Perlengkapan mempunyai tugas : 1)

Melaksanakan pelayanan administrasi umum berupa mencatat dan

mengagendakan surat masuk keluar dan mendistribusikannya sesuai dengan

alamat dan sasaran surat. 2) Menginventaris dan mencatat barang/aset kantor.

3) Melaksanakan pemeliharaan sarana-prasarana perlengkapan kantor 4)

Melaksanakan pengurusan surat-surat kendaraan dan aset kantor lainnya, 5)

Melaksanakan dan menjaga kebersihan halaman dan ruangan kantor 6)

Melaksanakan tugas lainnya yang di berikan pimpinan.

2. Kepala Sub bagian Kepegawaian

Tugas: Menyelenggarakan pembinaan administrasi kepegawaian

meliputi penyusunan formasi pegawai, usulan pengangkatan Pegawai,

usulan kenaikan pangkat, usulan penempatan dalam jabatan, gaji berkala,

pensiun, penyusunan Duk, disiplin, kesejahteraan Pegawai, dan tugas

lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

Staf mempunyai tugas 1. Menyusun formasi pegawai; 2. Membuat

usulan pengangkatan pegawai, kenaikan pengkat, penempatan dalam

jabatan, gaji berkala, pensiun, penyusunan Duk; 3. Menerapkan disiplin

Page 18: Kkw Nedi Mangan

pegawai dan kesejahteraan pegawai; 4. Melaksanakan tugas lainnya yang di

berikan pimpinan.

3. Kepala Sub bagian Keuangan:

Tugas: Menyelenggarakan penataan administrasi dan pengelolaan

keuangan meliputi penyusunan anggaran kas, pengajuan SPP, penerbitan

SPM, penyampaian SPJ, verifikasi, laporan keuangan, neraca, dan tugas lain

yang diberikan pimpinan.

Staf tugas 1. Melaksanakan penatausahaan administrasi dan pegelolaan

keuangan yakni meliputi penyusunan anggaran kas, pengajuan SPP,

penerbitan SPM dan Verifikasi serta membuat dan menyampaikan SPJ; 2.

Menyusun dan membuat laporan keuangan dan neraca; 3. Melaksanakan

tugas lainnya yang di berikan pimpinan.

2.3.2 Kepala Bidang Bina Program

Tugas Pokok : Menyelenggarakan kegiatan pengumpulan dan pengolahan

data, pembuatan stastitik, penyusunan program dan anggaran serta pelaksanaan

evaluasi dan pelaporan.

Fungsi 1. Menyelenggarakan kegiatan pengumpulan dan pengolahan data

serta pembuatan statistik; 2. Penyusunan rencana program dan kegiatan yang

dibiayai APBD maupun APBN; 3. Pelaksanaan Evaluasi program, monitoring dan

pelaporan.

Page 19: Kkw Nedi Mangan

A. Seksi Penyusunan Program Dan Anggaran

Tugas 1. Membuat Rencana Program dan Kegiatan lima tahunan dan

tahunan; 2. Membuat rencana Kerja Anggaran (RKA) dan RKA Perubahan; 3.

Menyusun rencana kerja kegiatan dan rencana teknis kegiatan dana Dekon,

APBD dan DAK; 4. Menyusun petunjuk teknis kegiatan; 5. Membuat laporan

pelaksanaan tugas bulanan.

Staf Seksi Penyusunan Program Dan Anggaran

Tugas 1. Membuat rencana program kegiatan Dekonsentrasi, Dana

Perbantuan; 2. Membuat proposal usulan kegiatan ke pemerintah pusat / propinsi;

3. Mengarsipkan dokumen yang terkait dengan seksi; 4. Mengetik dan

mengajukan konsep surat-surat dari seksi ke pimpinan; 5. Mengagendakan surat-

surat yang masuk ke seksi; 6. Membuat laporan pelaksanaan tugas.

B. Seksi Pengolahan Data Dan Statistik

Tugas : 1. Mengumpulkan data, potensi sumberdaya hutan, lahan kritis, luas

hutan berdasarkan fungsi, luas hutan, potensi pertambangan & energi, dan

produksi hasil hutan; 2. Membuat format data dan statistik bidang kehutanan,

pertambangan dan energi; 3. Membuat dan menyampaikan data dibidang

kehutanan, pertambangan dan energi ke Bupati Kepulauan Talaud setiap bulan

dan atau permintaan data dari instansi terkait 4. Menyampaikan data kehutanan,

pertambangan dan energi jika diperlukan oleh kepala dinas; 5. Membuat laporan

pelaksanaan tugas bulanan.

Page 20: Kkw Nedi Mangan

Tugas staf : 1. Menghimpunkan data potensi sumber daya hutan, lahan

kritis, luas hutan berdasarkan fungsi, luas hutan, potensi pertambangan dan energi,

serta data lainnya dari bidang-bidang; 2. Mengajukan konsep surat-surat dari seksi

ke pimpinan; 3. Mengagendakan surat-surat yang masuk ke seksi; 4.

Mengarsipkan dokumen yang terkait dengan seksi; 5. Membuat laporan

pelaksanaan tugas; 6. Menyiapkan materi-materi pameran.

C. Seksi Evaluasi Dan Pelaporan

Tugas: 1. Membuat dan menyiapkan format laporan kegiatan APBD, APBN

(Dana perbantuan, Dekonsentrasi); 2. Membuat dan menyiapkan format laporan

bulanan koordinator/petugas lapangan; 3. Mengumpulkan dan mengelola laporan

dari masing-masing bidang dan koordinator kecamatan; 4. Menyusun dan

membuat laporan bulanan keuangan, aset, kondisi pegawai dan tugas-tugas rutin

kantor lainnya ke Bupati; 5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan

kegiatan di lapangan; 6. Membuat laporan kegiatan rutin dinas ke Bupati Kepulan

Talaud; 7. Membuat LAKIP Dinas; 8. Menyiapkan laporan-laporan yang

berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi jika diperlukan; 9. Membuat laporan

pelaksanaan tugas bulanan.

Staf Seksi Evaluasi Dan Pelaporan mempunyai tugas: 1. Mengumpulkan

data-data keuangan dan fisik pelaksanaan kegiatan di masing-masing bidang; 2.

Membuat dan mengumpulkan dokumentasi kegiatan lapangan, kantor dll; 3.

Mengajukan konsep surat-surat dari seksi ke pimpinan; 4. Mengetik konsep surat-

Page 21: Kkw Nedi Mangan

surat; 5. Mengagendakan surat-surat yang masuk ke seksi; 6. Mengarsipkan

dokumen yang terkait dengan seksi; 7. Membuat laporan pelaksanaan tugas.

2.3.3. Bidang Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial (RLPS)

Tugas Pokok : Melaksanakan kegiatan rehabilitasi lahan dan perhutanan

sosial. Dan memiliki fungsi : 1. Melaksanakan orientasi penentuan lokasi

tegakan sumber benih, pembuatan bibit, dan pengembangan hasil hutan; 2.

Melaksanakan inventarisasi hutan dan lahan, reboisasi, penghijauan dan kegiatan

bintek; 3. Melaksanakan pengembangan hutan, inventarisasi potensi lahan milik,

pengembangan dan penguatan kelompok tani hutan.

A. Seksi Persemaian Dan Aneka Usaha Kehutanan

Membuat usulan-usulan kegiatan pembuatan bibit untuk dana APBD

&ABPN; Mengumpulkan data potensi usaha kehutanan; Mengumpulkan dan

menyusun data jumlah dan jenis bibit tanaman kehutanan yang telah dibuat setiap

bulannya; Menginventarisasi dan mengumpulkan data potensi hasil hutan kayu

dan bukan kayu yang dapat dikembangkan menjadi usaha kehutanan;

Melaksanakan evaluasi kegiatan pembuatan pesemaian (KBR,PL dll); Membuat

dokumentasi setiap kegiatan persemaian dan usaha kehutanan; Menyiapkan data-

data yang menyangkut seksi jika dibutuhkan; Menyiapkan dan mengajukan

konsep-konsep surat; Mengagendakan surat yang masuk ke seksi; Mengarsipkan

dokumen yang berkaitan dengan seksi.

Page 22: Kkw Nedi Mangan

B. Seksi Reboisasi Dan Penghijauan

Mengumpulkan data-data dan peta lahan kritis; Menginventaris data

kawasan hutan yang kritis; Melaksanakan bimbingan teknis dan reboisasi;

Membuat usulan-usulan kegiatan reboisasi, penghijauan lingkungan, hutan pantai,

dll; Melaksanakan evaluasi kegiatan reboisasi dan penghijauan; Membuat

dokumentasi setiap kegiatan di seksi; Menyiapkan dan mengajukan konsep-

konsep surat; Mengagendakan surat yang masuk dan keluar seksi; Mengarsipkan

dokumen yang berkaitan dengan seksi.

C. Seksi Perhutanan Sosial

Membuat usulan pengembangan kegiatan pembangunan hutan rakyat/hutan

kemasyarakatan untuk dana APBD/APBN; Membuat data dan menginventarisasi

potensi lahan milik masyarakat yang tidak produktif; Menyiapkan data kelompok

tani hutan rakyat dan hutan kemasyarakatan; Melakukan bimbingan teknis melalui

pembinaan, pengembangan dan penguatan kelompok tani hutan rakyat/hutan

kemasyarakatan; Membuat dokumentasi setiap kegiatan pembangunan hutan

rakyat/hutan kemasyarakatan; Menyiapkan data yang menyangkut seksi jika

diperlukan; Menyiapkan dan mengajukan konsep surat yang berhubungan dengan

seksi; Mengagendakan surat masuk ke seksi; Membuat laporan kegiatan seksi;

Mangarsipkan dokumen yang berkaitan dengan seksi.

Page 23: Kkw Nedi Mangan

2.3.4. Bidang Tata Guna Hutan, Perlindungan Dan Pelestarian Alam

Tugas dan fungsi Pokok: Melaksanakan tata guna hutan, perlindungan dan

pelestarian alam; Melaksanakan orientasi, rekonstruksi dan pemeliharaan batas

kawasan hutan, pengendalian kerusakan hutan, kebakaran dan penyuluhan;

Memproses izin usaha kehutanan, mengawasi pemungutan retribusi, pengendalian

pemanfaatan hasil hutan, pengendalian peredaran hasil hutan; Melaksanakan

patroli, penyuluhan dan sosialisasi peraturan, pembentukan dan pembinaan

kelompok pelestari alam.

A. Seksi Pengendalian dan Peredaran Hasil Hutan

Tugas : Membuat dan memproses izin usaha kehutanan; Mengawasi dan

menertipkan peredaran hasil hutan; Mengevaluasi kegiatan pemungutan hasil

hutan; Membuat data peredaran dan pemanfaatan hasil hutan serta pendaftaran

gergaji rantai; Membuat dan menyiapkan surat pendaftaran gergaji rantai;

Membuat laporan pelaksanaan tugas; Membuat buku kegiatan pendaftaran gergaji

rantai; Menerima surat masuk pada bidang sesuai disposisi; Melaksanakan

pengetikan surat-surat izin atau surat keterangan angkut kayu dan surat lain yang

berkaitan dengan bidang TGHPSDA; Mengajukan konsep surat dari bidang untuk

diteliti dan ditandatangani; Menata arsip surat masuk dan keluar; Membuat

laporan pelaksanaan tugas.

Page 24: Kkw Nedi Mangan

B. Seksi Pengamanan Hutan dan Pelestarian SDA

Tugas : Menyusun rencana patroli hutan dan peredaran hasil hutan;

Membuat jadwal penyuluhan bidang kehutanan; Menyusun rencana sosialisasi

peraturan bidang kehutanan; Mengarsipkan surat-surat; Membuat laporan

pelaksanan tugas; Menyusun / membuat revisi PERDA tentang izin usaha

kehutanan dan retribusi; Melaksakan pembentukan dan pembinaan kelompok tani

PSDA; Menyusun data kelompok tani PSDA; Membuat laporan pelaksanaan

tugas.

C. Seksi Tataguna Hutan, Perlindungan dan Penanggulangan Kebakaran

Tugas : Membuat usulan orientasi, rekonstruksi dan pemeliharaan batas

kawasan hutan lindung; Menyusun rencana kegiatan pengendalian kerusakan

hutan dan kebakaran hutan; Menyusun jadwal kegiatan penyuluhan; Membuat

rencana orientasi lokasi rawan kebakaran; Mengarsipkan surat-surat yang

berhubungan dengan seksi; Membuat laporan pelaksanaan tugas.

2.3.5. Bidang Pertambangan dan Energi

Tugas dan fungsi Pokok : Melakukan identifikasi dan inventarisasi potensi

tambang dan energi, melakukan pembinaan, pengawasan, memfasilitasi kegiatan

pertambangan dan energi; Melakukan pembinaan, pengawasan, memfasilitasi

kegiatan pertambangan, memproses izin pertambangan; Melakukan identifikasi

dan inventarisasi potensi tambang, melakukan pemetaan potensi tambang dan

Page 25: Kkw Nedi Mangan

energi; Melakukan identifikasi dan inventarisasi potensi sumber energi,

pemanfaatan, pengendalian, koordinasi dan kerjasama dengan pihak terkait.

A. Seksi Pertambangan Umum

Tugas: Melakukan pembinaan, pengawasan, memfasilitasi kegiatan

pertambangan, memproses izin pertambangan; Membantu kepala seksi dalam

mengidentifikasi potensi dan sumber daya tambang dan membantu merumuskan

pengamanan sumber daya tambang; Membantu melakukan kajian, pembinaan

pelaksanaan pengelolaan tambang yang berbasis lingkungan; Membantu dalam

hal kerja sama penelitian dan pengembangan pengelolaan tambang; Membantu

dalam melaksanakan proses perizinan dan pengendalian penambangan.

Usulan Program: Konsultasi ke instansi yang di anggap cukup mapan

mengenai pertambangan, baik instansi pemerintah, maupun suasta,dalam hal ini

ke Pemerintah Propinsi; Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang

pertambangan; Melakukan pengawasan tentang kegiatan pertambangan;

Melakukan pengurusan izin pertambangan; Membuat laporan.

B. Seksi Geologi dan Sumber Daya Mineral

Tugas: Melakukan identifikasi dan inventarisasi potensi tambang,

melakukan pemetaan potensi tambang dan energi.

Tugas Staf : 1.Membantu kepala seksi dalam melakukan identifikasi dan

inventarisasi potensi tambang, melakukan pemetaan potensi tambang dan energy;

Page 26: Kkw Nedi Mangan

Mengidentifikasi potensi tambang yang ada di Kabupaten Kepulauan Talaud;

Menginventarisasi kembali kegiatan pertambangan yang ada di Kab. Kepl.

Talaud, ada berapa perusahan calon investor tambang, sudah sejauh mana proses

kegiatan pertambangan. Membandingkan Data yang ada dengan kondisi lapangan;

Melakukan pengembangan sumber daya manusia melalui konsultasi/diklat;

Membuat laporan tentang kegiatan pertambangan yang ada di Kabupaten

Kepulauan Talaud.

C. Seksi Energi:

Tugas: Melakukan identifikasi dan inventarisasi potensi sumber energi,

pemanfaatan pengendalian, koordinasi dan kerja sama dengan pihak terkait, baik

pemerintah, maupun swasta.

Tugas Staf : Membantu Kepala Seksi dalam melakukan identifikasi dan

inventarisasi potensi sumber energi, pemanfaatan pengendalian, koordinasi dan

kerja sama dengan pihak terkait.

Usulan Program: Melakukan survei ke beberapa kecamatan yang di anggap

memiliki potensi sumber energi; Melakukan infentarisir ke beberapa kecamatan,

menganalisis sumber energi untuk dikembangkan; Melakukan kunjungan ke tiap-

tiap kecamatan untuk mengevaluasi / monitoring pemanfaatan energi terbarukan

(PLTS bantuan pemerintah pusat); Menyusun kembali daftar pemanfaatan PLTS

tiap-tiap kecamatan; Menginventarisir kembali PLTS Tersebar dan Hibrid di

Kepulauan Nanusa / Miangas; Melakukan kunjungan ke PT. PLN, Ranting,

Cabang, dan Wilayah SULUTENGGO untuk berkoordinasi berhubungan dengan

Page 27: Kkw Nedi Mangan

energi, khususnya listrik; Membahas tentang peluang dan tantangan ketenaga

listrikan di Kab. Kepl. Talaud; Memperhatikan dan membuat data kondisi

jaringan listrik yang ada di Kab. Kepl. Talaud; Melakukan kunjungan ke beberapa

APMS yang ada di Kab. Kepl.Talaud, dalam rangka pengawasan pendistribusian

BBM; Membuat data kebutuhan BBM hingga lima tahun ke depan; Mengusulkan

pengembangan sumber daya manusia melalui Diklat/konsultasi ke Dinas ESDM

Propinsi, bahkan Kedepartemen, BP MIGAS mengusulkan mengadakan PPNS

MIGAS, listrik untuk kab. Kepl. Talaud; Membuat laporan tentang kegiatan

pendistribusian BBM tiap bulan; Membuat laporan tentang kegiatan

ketenagalistrikan satu tahun berjalan di Kabupaten Kepulauan Talaud.

2.4 Sarana dan Fasilitas

Transportasi darat terdiri dari : Terminal Lirung, terminal Melonguane,

terminal Beo, Terminal Mangaran.

Transportasi laut terdiri dari : Pelabuha. Miangas Kecamatan Miagas,

Pelabuhan Karatung di Kecamatan Nanusa, Pelabuhan Mangaran di Kecamatan

Kabaruan, Pelabuhan Lirung di Kecamatan Lirung, Pelabuhan Melonguane di

Ibukota Kabupaten Talaud, Pelabuhan Beo di Kecamatan Beo, Tambatan Perahu

di Kecamatan Rainis, Tambatan Perahu di Kecamatan TampanNamma.

Satu-satunya transportasi udara di Kabupaten Kepulauan Talaud adalah

Bandar Udara Melonguane yang terletak di Ibukota Kabupaten Talaud yaitu

Melonguane.

Page 28: Kkw Nedi Mangan

III. TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Geologi

Geologi adalah ilmu pengetahuan tentang bumi secara keseluruhan, meliputi

asal kejadiannya, kandungannya, bentuk fisiknya, dan sejarahnya serta segala

proses alamiah yang mempengaruhi perkembangannya.

Sumber daya geologi adalah sumber daya alam yang berkaitan dengan

geologi seperti sumber daya mineral, sumber daya energi dan sumber daya air.

Peta geologi adalah peta yang menggambarkan sebaran formasi batuan,

testruktur dan data geologi lainnya yang tersingkap di dalam permukaan bumi.

3.1.1 Geomorfologi

Geomorfologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari asal (terbentuknya)

topografi sebagai akibat dari pengikisan (erosi) elemen-elemen utama, serta

terbentuknya material-material hasil erosi. Melalui geomorfologi dipelajari cara-

cara terjadi, pemerian, dan pengklasifikasian relief bumi. Relief bumi adalah

bentuk-bentuk ketidakteraturan secara vertikal (baik dalam ukuran ataupun letak)

pada permukaan bumi, yang terbentuk oleh pergerakan-pergerakan pada kerak

bumi. Konsep-konsep dasar dalam geomorfologi banyak diformulasikan oleh

W.M. Davis.

Page 29: Kkw Nedi Mangan

Davis menyatakan bahwa bentuk permukaan atau bentangan bumi dikontrol

oleh tiga faktor utama yaitu struktur, proses dan tahapan. Struktur di sini

mempunyai arti sebagai struktur-struktur yang diakibatkan karakteristik batuan

yang mempengaruhi bentuk permukaan bumi. Proses-proses yang umum terjadi

adalah proses erosional yang dipengaruhi oleh permeabilitas, kelarutan, dan sifat-

sifat lainnya dari batuan.

Selanjutnya dalam mempelajari geomorfologi perlu dipahami istilah-istilah

katastrofisme, uniformiaterianisme dan evolusi.

1. Katastrofisme merupakan pendapat yang menyatakan bahwa gejala-gejala

morfologi terjadi secara mendadak, contohnya letusan gunung api.

2. Uniformiaterianisme sebaliknya berpendapat bahwa proses pembentukan

morfologi cukup berjalan sangat lambat atau terus menerus, tapi mampu

membentuk bentuk-bentuk yang sekarang, bahkan banyak perubahan-

perubahan yang terjadi pada masa lalu juga terjadi pada pada masa sekarang

dan seterusnya.

3. Evolusi cenderung didefinisikan sebagai proses yang lambat dan dengan

perlahan-lahan membentuk dan mengubah mejadi bentukan-bentukan baru.

Analisis pada suatu daerah (secara regional) dapat dilakukan pada foto udara

atau pada peta topografi. Analisis morfologi dapat dilakukan dengan pemisahan-

pemisahan unsur-unsur morfologi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.

Page 30: Kkw Nedi Mangan

Suatu morfologi pada orde satu dapat dikelompokkan sebagai pegunungan

dan dataran. Pada orde kedua, pegunungan dapat diuraikan lagi sebagai

pegunungan plateu, pegunungan kubah, pegunungan lipatan, pegunungan

kompleks dan gunung api. Sedangkan dataran, pada orde kedua dapat diuraikan

lagi sebagai dataran pantai, dataran banjir, dataran danau, dataran aluvial, dan

dataran glasial.

3.1.2 Struktur Geologi

Struktur geologi adalah ilmu mengenai distribusi tiga dimensi tubuh batuan

dan permukaannya yang datar ataupun terlipat, beserta susunan internalnya.

Struktur geologi mencakup bentuk permukaan yang juga dibahas pada studi

geomorfologi, metamorfisme dan geologi rekayasa. Dengan mempelajari struktur

tiga dimensi batuan dan daerah, dapat dibuat kesimpulan mengenai sejarah

tektonik, lingkungan geologi pada masa lampau dan kejadian deformasinya. Hal

ini dapat dipadukan pada waktu dengan menggunakan kontrol stratigrafi maupun

geokronologi, untuk menentukan waktu pembentukan struktur tersebut.

Secara lebih formal dinyatakan sebagai cabang geologi yang berhubungan

dengan proses geologi dimana suatu gaya telah menyebabkan transformasi

bentuk, susunan atau struktur internal batuan ke dalam bentuk, susunan atau

susunan internal yang lain.

Page 31: Kkw Nedi Mangan

3.1.3 Stratigrafi

Stratigrafi adalah ilmu yang mempelajari lapisan-lapisan batuan dan

hubungannya satu dengan yang lain (umur, hubungan lateral dan vertikal,

penyebaran serta terjadinya) dengan tujuan untuk mengetahui sejarah bumi dan

pengetahuan lainnya dari lapisan batuan yang mempunyai arti ekonomis.

Unsur-unsur stratigrafi adalah : unsur batuan, unsur pelapisan dan unsur

struktur sedimen. Beberapa istilah pelapisan adalah sebagai berikut :

1. Varves : endapan danau gletser

2. Cyclothems : lapisan berulang dalam skala besar, terdiri dari endapan marin

diselingi endapan non marin.

3. Transgresi : perubahan kenaikan muka air laut.

4. Regresi : perubahan penurunan muka air laut.

5. Unconformity (ketidakselarasan) : suatu bidang stratigrafi yang menunjukan

adanya interupsi penting dalam catatan stratigrafi.

Kontak stratigrafi/Kontak Antar Lapisan terdiri dari 2 (dua) macam yakni :

Kontak Lapisan Selaras, kontak antara 2 (dua) lapisan yang sejajar atau kecil

sekali interupsi pengedapan, terdiri atas 2 (dua) macam yakni :

Kontak Tajam : hasil perubahan kondisi lingkungan pengendapan setempat

suatu minor interupsi pengendapan atau terhentinya pengendapan sesaat.

Page 32: Kkw Nedi Mangan

Kontak berangsur : perubahan litologi berangsur sebagai refleksi perubahan

lingkungan pengendapan yang berangsur pula.

Kontak Lapisan Tidak Selaras, terputusnya pengendapan akibat perubahan

kondisi lingkungan yang disebabkan pengangkatan atau erosi.

Ada 4 (empat) macam ketidakselarasan yang dikenal yaitu :

1. Angular Unconformity : lapisan yang lebih muda terletak di atas lapisan

telah terlipat dan tererosi

2. Disconformity : ketidakselarasan dimana lapisan di atas dan di bawah

bidang ketidaselarasan adalah sejajar, dan bercirikan pada permukaan

bidang ketidaklarasan merupakan bidang erosi yang tidak rata atau tidak

beraturan.

3. Paraconformity : ketidakselarasan dimana lapisan di atas dan di bawah

permukaan bidang ketidakselarasan adalah sejajar, pada permukaan bidang

ketidakselarasan tidak terdapat erosi atau tanda-tanda fisik lain.

4. Nonconformity : ketidakselarasan yang terjadi antara lapisan batuan sedimen

dan batuan beku atau metamorf yang lebih tua dan terkena erosi.

Sistem stratigrafi menurut Komisi Stratigrafi (1961) dikenal 4 (empat)

kategori dasar :

1. Satuan Waktu Geologi, bagian dari teori untuk memudahkan dalam

pernyataan hubungan waktu.

2. Satuan Stratigrafi Waktu, tumpukan-tumpukan sedimen mempunyai ciri

karena pembentukannya selama waktu tertentu.

Page 33: Kkw Nedi Mangan

3. Satuan Stratigrafi Batuan terdiri dari :

Kelompok satuan stratigrafi batuan yang tersusun dari dua atau lebih

formasi yang berhubungan satu sama lain.

Formasi satuan dasar dari satuan stratigrafi batuan yang merupakan

bagian dari kelompok dan mempunyai ciri-ciri litologi yang khas,

mungkin mempunyai satu macam jenis batuan yang mempunyai ciri-

ciri yang berbeda dari satuan formasi lainnya.

Anggota bagian dari formasi yang berkembang baik sehingga

mempunyai ciri litologi yang dapat dibedakan dari bagian-bagian

lainnya dalam formasi itu.

Lapisan, lidah dan lensa merupakan bagian dari anggota yang dapat

dipisahkan karena ciri litologinya yang lebih jelas (khas) lagi.

4. Satuan Biostratigrafi, tubuh lapisan batuan yang dipersatukan berdasarkan

kandungan fosil atau ciri-ciri paleontology.

Kolom stratigrafi adalah urut-urutan satuan batuan suatu daerah, kronologis,

sifat-sifat, pemerian umur, lingkungan pengendapan, dll.

3.2 Sumber Daya Mineral

Mineral adalah suatu zat padat dari unsur kimia atau persenyawaan kimia

yang dibentuk oleh proses-proses anorganik dan mempunyai susunan kimiawi

tertentu. Sumber daya mineral adalah endapan mineral yang diharapkan dapat

dimanfaatkan secara nyata.

Page 34: Kkw Nedi Mangan

3.2.1 Endapan Mineral

Endapan mineral baik logam maupun non logam adalah suatu akumulasi

atau konsentrasi di alam dari satu atau berbagai substansi yang dapat

dimanfaatkan, umumnya dalam jumlah sedikit atau tersebar secara tidak merata di

kerak bumi. Ada dua tipe endapan mineral yiatu primer dan sekunder.

Suatu endapan mineral dinamakan suatu endapan bijih, apabila dapat

ditambang secara ekonomis. Ada banyak konsentrasi mineral di alam, tetapi

hanya sedikit yang dianggap sebagai endapan bijih.

Pengelompokan mineral logam :

1. Logam dasar : logam yang umum terdapat dan secara kimiawi lebih aktif,

contoh : tembaga (Cu), timbal (Pb), timah (Sn), dan seng (Zn).

2. Logam mulia : logam yang secara ekonomis sangat berharga dan banyak

dibutuhkan. Contoh : emas (Au), perak (Ag), dan platina (Pt).

3. Logam ringan dan jarang logam yang ditemukan dalam jumlah yang relatif

sedikit dan tersebar di kulit bumi. Contoh : aluminium (Al), litium (Li),

zirkonium (Zr), logam tanah jarang (REE).

4. Logam besi dan paduan besi : logam yang lazim digunakan dalam industri

dan campurannya, contoh : besi (Fe), kobal (Co), nikel (Ni), khrom (Cr),

mangan (Mn).

Page 35: Kkw Nedi Mangan

3.2.2 Genesa Mangan

1. Cebakan Terrestial

Menurut Park (1956), cebakan mangan dibagi dalam 5 tipe yaitu :

- Cebakan hodrothermal.

- Cebakan sedimenter, baik bersama-sama maupun tanpa affiliasi vulkanik.

- Cebakan yang berasosiasi dengan aliran lava bawah laut.

- Cebakan metamorfosa.

- Cebakan laterit dan akumulasi residual

Dari kelima tipe cebakan tersebut, sumber mangan komersial berasal dari

cebakan sedimenter yang terpisah dari aktivitas vulkanik dan cebakan akumulasi

residual.

Cebakan sedimen laut mempunyai ciri khusus yaitu terbentuk pelapisan dan

lensa-lensa. Seluruh cebakan bijih karbonat berasosiasi dengan dengan batuan

karbonat atau grafitit dan kadang-kadang mengandung lempung yang

menunjukkan adanya suatu pengurangan lingkungan pengendapan dalam

cekungan terdekat. Sebaliknya cebakan bijih oksida lebih umum dan berasosiasi

dengan sedimen klasik berukuran kasar, dengan sedikit atau sama sekali bebas

dari unsur karbon organik. Cebakan bijih ini dihasilkan di bawah kondisi oksidasi

yang kuat dan bebas sirkulasi air.

Page 36: Kkw Nedi Mangan

2. Nodul

Istilah nodul mangan umum digunakan walaupun sebenarnya kurang tepat,

karena selain mangan terkandung pula unsur pasir, nikel, kobalt, dan

molybdenum, sehingga akan lebih sesuai bila dinamakan dengan nodul poli-

metal.

Secara individu, nodul mempunyai kilap suram dengan warna coklat tanah

hitam kebiruan. Tekstur permukaan dari halus hingga kasar. Setiap nodul

mengandung satu atau lebih sisa-sisa makhluk air laut, pragmen batuan atau nodul

lainnya. Nodul ini diliputi oleh lapisan mangan, besi, dan logam oksida lainnya

yang berbentuk konsentris namun tidak terus menerus. Lapisan lempung

kemudian mencari celah-celah di antara lapisan oksida tersebut secara tidak

beraturan dan biasanya dapat dijadikan patokan dalam perhitungan periode

pertumbuhan nodul bersangkutan.

3.2.3 Kegunaan Mangan

Kegunaan mangan sangat luas, baik untuk tujuan metalurgi maupun non

metalurgi. Untuk tujuan non-metalurgi, mangan digunakan untuk produksi

baterai, kimia, keramik dan gelas, glasir dan frit, pertanian, proses produksi

uraniaum dan lainnya. Di Indonesia, industri hilir pemakai mangan adalah industri

baterai, keramik dan porselen, industri logam, dan industri korek api.

Page 37: Kkw Nedi Mangan

3.3 Tahapan-tahapan Kegiatan Pertambangan

3.3.1 Pelidikan Umum

Tahap awal kegiatan penemuan bahan galian yang didasarkan pada

informasi kasar antara lain :

Peta Geologi

Penelusuran Daerah tertentu

Jenis tumbuhan tertentu

Anomali batuan dan tanah

Tambang-tambang purbakala

Dilaksanakan dengan cara :

Sumur uji

Pemboran Inti

Parit uji

Mendulang

Foto Udara

Data yang diperoleh masih kasar yang meliputi : lokasi endapan, jenis

endapan, nama endapan dan taksiran kualitas/kadar.

Page 38: Kkw Nedi Mangan

3.3.2 Eksplorasi

Penyelidikan geologi atau eksplorasi umumnya dilaksanakan melalui 4

(empat) tahap sebagai berikut : survai tinjau, prospeksi, ekplorasi umum dan

ekplorasi rinci.

Tujuan dari eksplorasi adalah untuk penentuan cadangan yang dapat

ditambang baik jumlah maupun kuantitasnya.

Data yang diperoleh dalam tahap eksplorasi adalah kualitas atau kadar,

penyebaran kadar, bentuk dan letak serta ukuran dan sifat cadangan.

Kegiatan dalam tahap eksplorasi adalah pengeboran, sumur uji, terowongan,

dan shaft. Lewat kegiatan ekplorasi maka data yang diperoleh akan lebih rinci.

3.3.3 Studi Kelayakan

Aspek-aspek yang harus diperhatikan atau dijadikan dasar penilaian dalam

studi kelayakan adalah :

1. Aspek ekonomi (nilai cadangan, harga, pasar, dan biaya produksi)

2. Aspek teknologi (teknik penambangan, pengolahan data dan peralatan)

3. Aspek lingkungan (lingkungan sekitar kegiatan).

Page 39: Kkw Nedi Mangan

3.3.4 Perencanaan

1. Perencanaan Teknik

a. Perencanaan sistim terbuka

- Tambang terbuka

- Tambang bawah tanah

b. Penentuan target produksi

- Produksi penambangan (kuantitas dan kualitas)

- Produksi pengolahan (kuantitas, jenis dan kualitas)

c. Penentuan teknik pengolahan

2. Ekonomi

a. Nilai cadangan

b. Biaya produksi

c. Keuntungan

3. Lingkungan

a. Lingkungan sekitarnya

b. Pengelolaan lingkungan

c. Dampak dan penanganannya

d. Biaya pengeloaan

3.3.5 Persiapan

Persiapan konstruksi yang terdiri dari : pembangunan gedung (kantor,

pabrik, laboratorium, aula, gudang dan bengkel), pembangunan tempat

Page 40: Kkw Nedi Mangan

penimbunan hasil bongkaran, pembangunan perumahan karyawan, sarana

olahraga, dan pembangunan pelabuhan (laut dan udara).

Pembangunan jalan masuk ke lokasi pertambangan, jalan utama dan jalan

tambang. Pembangunan sarana lainnya termasuk pembangunan tempat

pengeloaan lingkungan.

3.3.6 Penambangan

Penambangan adalah pekerjaan pengambilan endapan bahan galian dari

batuan induknya. Sistem penambangan ada 2 (dua) macam yakni sistim tambang

terbuka dan sistim tambang bawah tanah.

Sistim tambang terbuka adalah sistim penambangan endapan bahan galian

atau segala kegiatan penambangan yang dilakukan pada atau dekat permukaan

bumi yang berhubungan langsung dengan udara luar.

Sistim tambang bawah tanah adalah sistim penambangan endapan bahan

galian atau segala kegiatan penambangan yang dilakukan jauh dari permukaan

bumi, tidak berhubungan langsung dengan udara luar.

Cara pemilihan sistim penambangan adalah dengan perhitungan Break Even

Striping Ratio (BESR).

Page 41: Kkw Nedi Mangan

BESR = A – B / C

A = Nilai endapan per ton biji

B = Biaya operasi per ton biji

C = Biaya pengupasan per ton tanah penutup.

Jika BESR < 1 maka sistim penambangan yang dipakai adalah dengan sistim

tambang bawah tanah sedangkan jika BESR > 1 maka sistim penambangan yang

dipakai adalah sistim tambang terbuka, tapi bila BESR = 1 maka tidak ada

keuntungan (pulang pokok).

Page 42: Kkw Nedi Mangan

IV. PEMBAHASAN

4.1 Geologi Regional

4.1.1 Fisiologi

Kabupaten Kepulauan Talaud terletak di sebelah Utara Pulau Sulawesi,

sebelah Utara berbatasan dengan Republik Filipina (P. Mindanau), Timur

berbatasan dengan Samudra Pasifik, Selatan berbatasan dengan Kebupaten

Kepulauan Sangihe, Barat berbatasan dengan Laut Sulawesi.

Geologi dan strukturnya sangat rumit bila dibandingkan dengan keadaan

geologi dan struktur geologi lainnya yang terdapat di Indonesia. Kerumitan

geologi dan struktur geologinya tersebut mencerminkan oleh adanya :

Aneka ragam batuan dari berbagai umur seperti bongkah-bongkah asing

beraneka macam ukuran yang terdapat pada formasi Karakellang dan batuan-

batuan tersebut umumnya bersentuhan secara struktur.

Pola/arah perlapisan dan kemiringan batuan dan struktur geologi terutama

struktur (sesar, geser, dan normal) yang berkembang umumya saling

memotong satu sama lainnya dan tidak mengikuti pola/keadaan geologi yang

normal, hal ini menandakan bahwa aktivitas tektonik terjadi berulang kali.

Terdapat batuan campur aduk yang hampir menutupi kurang lebih 45 % dari

pulau Karakelang.

Page 43: Kkw Nedi Mangan

Proses penunjaman berlangsung lagi pada Kala Miosen dan dalam proses ini

unsur-unsur struktur yang telah ada selama ini (sebelumnya) teraktifkan kembali

di samping struktur-struktur yang baru yang terbentuk setelah itu. Dalam proses

penunjaman berjalan, berlangsung pula pengendapan formasi Noiltoko (hasil

aktivitas gunung api) dengan adanya akumulasi tufa di lereng palung yang

dibarengi oleh proses lanjut pembentukan batuan campur aduk. Di tempat lain

terendapkan Formasi Cablac yang terdapat di sundulan-sundulan struktur.

Kegiatan gunung api mencapai puncaknya pada kala Miosen Akhir.

4.1.2 Morfologi

Berdasarkan peta topografi, pengamatan di lapangan serta kontrol terhadap

batuan dan struktur, maka Kabupaten Kepulauan Talaud dapat dibedakan menjadi

2 (dua) satuan morfologi yaitu : satuan morfologi peredaran dan satuan morfologi

perbukitan bergelombang.

Satuan morfologi pedataran tersebar di bagian daerah pesisir/pantai yang

melingkari pulau Talaud ini, umumnya tersusun oleh batuan alluvial, dan endapan

danau berupa : pasir, konglomerat napal, lempung dan batu gamping, sebagian

berupa rawa dan umumnya digenangi air terutama pada waktu pasang naik.

Termasuk dalam satuan ini adalah dataran-dataran sempit yang terdapat di

beberapa tempat.

Page 44: Kkw Nedi Mangan

1. Komplek Karakelang : secara litologi terdiri dari dua bagian pokok yaitu :

lempung bersisik dan bongkah-bongkah asing yang bermacam-macam

ukuran. Lepung bersisik mempunyai sifat seragam yaitu menunjukkan

cermin sesar, lunak, berwarna eneka ragam (merah tua, kehijauan, hijau

keabuan, merah kecoklatan, abu-abu kebiruan, dan merah jambu). Terlihat

garis-garis alir dengan pendaunan lemah, terutama apabila matrik lempung

ini terdapat di sekitar batuan yang lebih kompeten. Kadang-kadang

mengembang bila lapuk, memperlihatkan kemas berondong jagung.

Lempung bersisik ini merupakan metrik dari bongkah-bongkah asing yang

berasal dari batuan yang lebih tua. Bongkah-bongkah asing tersebut antara

lain batu gamping, batu pasir bermika, rijang, dan batuan lain dari formasi

yang lebih tua. Orientasi bongkah-bongkah asing ini agak teratur yaitu

sejajar (sub pararel) dengan poros pulau Karakelang dan kadang-kadang

menunjukkan boudinasi dengan struktur kerucut dalam kerucut. Dalam

lempung bersisik terkandung fosil-fosil foram yang menunjukkan umur

formasi ini dari Mesozoikum sampai Pliosen. Kontaknya dengan formasi-

formasi yang lebih tua cenderung bersifat tektonik.

2. Formasi Noele (QTn) : Formasi disusun oleh napal pasiran berselang-seling

dengan batu pasir, konglomerat dan sedikit tufa dasit seperti tersingkap di

daerah Gemeh Kecamatan Essang. Perubahan fasies ke arah lateral maupun

perubahan litologi ke arah vertikal sangat cepat. Napal berwarna putih

keabu-abuan, pasiran, kadang-kadang lanauan, banyak mengandung fosil

foram. Batu pasir kadang-kadang menunjukkan perlapisan bertahap,

Page 45: Kkw Nedi Mangan

berbutir sedang sampai kasar. Tebal masing-masing perlapisan berkisar

antara 10-190 cm, pecahan-pecahan cangkang moluska umu terdapat dalam

batu pasir ini. Komponen-komponen konglomerat agak membulat sampai

membulat dan umumnya berasal dari rombakan-rombakan batuan malihan

dan batuan yang lebih tua lainnya. Tufa berwarna putih, bersusunan dasit

berlapis tipis sejajar, terdapat sebagai sisipan dalam napal. Formasi ini

diperkirakan mempunyai kedalaman sekitar 700 m dan berumur Plio-

Plistosen.

3. Batu Gamping Terumbu (Ql) : Umumnya berupa batu gamping koral

berwarna putih sampai kekuning-kuningan dan kemerahan serta batu

gamping napalan. Setempat berkembang pula batu gamping terumbu dengan

permukaan kasar berongga. Di bagian bawah biasanya menunjukkan

perlapisan yang hampir datar atau terungkit sedikit (30 sampai 5

0),

sedangkan di bagian atas perlapisan tersebut tidak terlihat. Satuan ini

membentuk topografi yang agak menonjol berupa bukit-bukit memanjang

dengan puncak-puncak yang hampir datar. Puncak tertinggi didapatkan pada

ketinggian sekitar 400 m di atas permukaan laut desa Riung Kecamatan

TampanNamma. Fasies batu gamping napalan yang terdapat dalam satuan

ini mengandung fosil-fosil yang berumur Plistosen dengan ketebalan

maksimum 300 meter.

4. Endapan Aluvium (Qa) dan Endapan Danau : terdiri dari pasir dan kerikil

yang berasal dari bermacam-macam batuan, terdapat pada dataran banjir

Page 46: Kkw Nedi Mangan

PETA LOKASI POTENSI BAHAN GALIAN

DI KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD PROVINSI SULAWESI UTARA

KETERANGAN :

: Hutan Suaka Margasatwa

: Hutan Lindung

: Hutan Produksi Terbatas

: Potensi Bahan Galian Mangan

: Potensi Pasir Besi

: Potensi Bahan Galian Nikel

sungai-sungai seperti yang tersingkap di Desa Tuabatu Kecamatan

TampanNamma. Lempung pasiran dan lumpur hitam terdapat di daerah

rawa-rawa dan dataran pantai.

Gambar 4.1 Peta Geologi Kabupaten Kepulauan Talaud

Skala 1 : 250.000

Lokasi Penelitian

Page 47: Kkw Nedi Mangan

4.2 Geologi Umum

Secara umum geologi disusun oleh batuan sedimen lingkungan laut. Hal ini

dapat dilihat secara jelas dari susunan batuannya yang terdiri dari batu lempung,

batu pasir, tufa, konglomerat yang bersifat gampingan, dibeberapa lokasi dijumpai

adanya singkapan diatomae dan napal dengan sebaran yang cukup luas. Selain

batuan tersebut di atas, di daerah Talaud juga banyak dijumpai batu gamping dan

batu kapur. Batu kapur terutama terdapat di daerah pinggiran pantai.

Secara fisik batuan sedimen memperlihatkan bentuk yang berlapis dimana

perselingan antara batu pasir dan batu lempung maupun napal terlihat jelas

batasnya. Lapisan batu pasir khususnya pada bagian-bagian tertentu banyak

mengandung besi, memiliki warna coklat tua kemerahan hingga kekuningan.

4.3 Geologi Lokal

Endapan Mangan ditemukan di daerah Dapihe Kecamatan TampanNamma

Kabupaten Kepulauan Talaud. Kondisi daerah sungai Dapihe.

Gambar 4.2. Foto Bentang Alam di Desa Dapihe

Page 48: Kkw Nedi Mangan

4.3.1 Stratigrafi

Berdasarkan hasil pengamatan geologi di lapangan menunjukkan susunan

batuan daerah Dapihe dan sekitanya dari tua ke muda adalah sebagai berikut :

Satuan batuan bancuh (campur aduk) terdiri dari batuan sekis, gneiss, batu

pasir meta, tufa berbutir halus hingga sedang, berwarna hijau, putih kotor,

kecoklatan, hingga kemerahan. Satuan ini dijumpai pada bagian tenggara,

sebaran batuan ini tidak begitu luas. Batuan ini muncul ke permukaan akibat

adanya penaikan offset litologi karena deformasi tektonik (sesar). Pada satuan

ini batuan bak sekis, metasedimen serta batuan lainnya bercampur aduk

menjadi satu sehingga sulit untuk dibedakan perkelompok mana kelompok

batuan meta dan kelompok batuan bukan batuan meta.

Satuan batuan Tufa Manganis. Satuan ini berwarna pink, berbutir halus

hingga sedang. Cirri lainnya yang dapat dikenal dari satuan ini adalah adanya

perlapisan. Secara local batuan terlihat dalam keadaan masif, satuan ini

tersingkap terutama di sepanjang sungai dan secara tidak selaras ditumpangi

oleh batuan Tufa Karbonatan berwarna putih. Selain warnanya yang spesifik

batuan ini juga mengandung bintik-bintik mangan.

Satuan batuan tufa karbonatan. Satuan ini secara fisik memiliki warna putih

hingga putih kotor, struktur massif, setempat higroskopis, berbutir halus

hingga kasar, setempat memperhatikan bentuk yang bahlur (tidak padat), dan

terkadang bercampur dengan tufa berwarna coklat. Satuan ini di daerah

Page 49: Kkw Nedi Mangan

Talaud memiliki sebaran yang cukup luas, menempati terutama pada daerah

perbukitan baik pada bagian barat, maupun timur dan barat daya. Satuan ini

secara tidak selaras (angular conformity) menumpangi satuan batuan tufa

yang mengandung nodul mangan (bersifat manganis).

Endapan Aluvium : Berdasarkan urutan posisi batuan endapan aluvium

merupakan endapan teratas di daerah ini. Endapan ini dapat dibedakan

dengan endapan alluvium yang terbentuk atau yang ada di pantai sekarang.

Secara megaskopis endapan ini disusun oleh batuan lepas terdiri dari batuan

yang ada sebelumnya seperti batuan tufa manganis, tufa karbonatan batuan

metamorfik dan nodul-nodul mangan. Mengingat posisinya yang terletak

lebih tinggi serta kondisi morfologinya yang agak berbeda dibanding dengan

endapan alluvium yang ada di pantai sekarang, menyebabkan endapan ini

tidak memiliki sebaran yang cukup luas, terjebak dalam suatu cekungan yang

kecil (small basin).

Gambar 4.3. Foto Kenampakan batuan Tufa Mangnis

Page 50: Kkw Nedi Mangan

4.4 Struktur Geologi

Sepintas daerah ini terlihat cukup sederhana secara litologi, namun

berdasarkan pengamatan struktur daerah ini memiliki perubahan pola arah

perlapisan yang cukup signifikan. Indikasi yang menunjukkan adanya pola

struktur yang agak rumit dilihat dari pola indikasi struktur berupa drag fault yang

teramati di sungai. Salah satu indikasi adanya struktur geologi dicirikan oleh drag

fault pada batuan tufa (Gambar 4.4)

Pada sisi lain pemunculan batuan asing di sebelah barat lokasi merupakan

daerah kontak struktur antara batuan tufa kerbonatan (putih) dengan batuan tufa

manganis sekaligus menujukkan batas sebaran batuan mengandung mangan di

sebelah barat laut. Gambaran umum kondisi geologi lokal dapat dilihat pada peta

geologi (Gambar. 4.1)

Gambar 4.4. Foto Kenampakkan Adanya Struktur (drag fault)

Page 51: Kkw Nedi Mangan

4.5 Jebakan Bijih Mangan

4.5.1. Umum

Mangan (Mn) termasuk unsur logam terbanyak ke-12 dalam kerak bumi.

Namun demikian jarang sekali ditemukan dalam konsentrasi yang cukup tinggi

untuk membentuk endapan bijih mangan. Unsur Mn diketahui dapat membentuk

lebih dari 300 mineral, di antaranya hanya sekitar lusinan yang merupakan

tambang berarti. Logam Mn tidak terdapat dalam keadaan bebas kecuali di

meteor, akan tetapi keberadaannya tersebar luas di seluruh dunia dalam bentuk

bijih. Bijih umumnya hadir sebagai mineral kelompok oksida, silikat, dan

karbonat, namun hanya beberapa mineral saja yang mempunyai arti ekonomi

antara lain Pirolusit, Manganit, Psilomelan, Hausmanit, Rhodokrosit dan

Rhodonit. Bijih mangan utama adalah pirolusit yang mempunyai komposisi

oksida dan terbentuk dalam cebakan tipe sedimenter dan residu. Sedangkan

mangan berkomposisi oksida lainnya namun bukan sebagai mineral utama dalam

cebakan bijih antara lain bauksit, manganit, hausmanit, dan lithiofori. Sedangkan

yang berkomposisi karbonat dan silika masing-masing adalah rhodokrosit dan

rhodonit.

Logam mangan penggunaannya dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga)

bagian yaitu industri metalurgi, kimia, dan industri baterai.

Page 52: Kkw Nedi Mangan

Kwalitas bijih mangan dan jenis produksi paduan Mn yang lazin digunakan

dalam kegiatan perdagangan dunia tidak banyak variasinya. Data yang bersumber

dari International Manganese Institute memperlihatkan produksi bijih mangan

dunia terdapat dalam terdapat dalam tiga tingkatan kwalitas sebagai berikut :

Kadar Tinggi (>44%Mn), Kadar Menengah (30-44%Mn), Kadar

Rendah(<30%Mn).

Secara umum endapan mangan terdapat dalam berbagai tipe yaitu :

hidrothermal, sedimenter, dan pengayaan sekunder. Oleh karena itu cebakan

mangan dapat berupa urat-urat, lensa-lensa, perlapisan, nodule dan konkresi hasil

sedimentasi serta lateritik dan proses residual. Saat ini sebagian besar mangan

kelas dunia diperoleh dari bijih mangan tipe sedimenter dengan lingkungan

marine seperti yang terdapat di Rusia, India, Brasil, Afrika Selatan, Australia dan

Gabon. Di antara mineral yang paling umum adalah berupa pyrolusit dan

rhodokrosit. Sampai saat ini belum ada material pengganti mangan yang dapat

dipakai untuk berbagai keperluan industri secara memuaskan.

4.5.2. Endapan Bijih Mangan di Desa Dapihe

Indikasi endapan mangan dijumpai di daerah sungai Dapihe Desa Dapihe

Kecamatan TampanNamma. Secara megaskopis memiliki warna abu-abu,

umumnya berbentuk rounded atau sub-rounded dengan ukuran kurang dari 1 cm

hingga mencapai di atas 5 cm. Mangan juga terdapat dalam ukuran yang sangat

Page 53: Kkw Nedi Mangan

kecil di bawah 1 mm, tersebar secara merata dalam batuan tufa berbutir halus

sedang. Manifestasi yang kuat dengan keberadaan mangan jenis ini terlihat dari

warna batuan tufa yang relative berwarna pink. Endapan mangan di daerah ini

dijumpai dalam bentuk nodul terdapat baik pada batuan tufa karbonatan berwarna

pink (Gambar 4.5) dan pada endapan teras alluvium (Gambar 4.6). Melihat dari

sifat fisiknya diperkirakan mangan yang dijumpai pada endapan teras adalah

berasal dari hasl rombakan dari endapan tufa di bawahnya yang berwarna pink.

Secara geologi daerah Talaud disusun oleh empat satuan batuan : satuan

batuan bancuh, satuan batuan tufa manganis, satuan batuan karbonatan dan

endapan alluvium. Hasil pengamatan di lapangan diketahui bahwa satuan batuan

yang diduga mengandung mangan adalah satuan batuan berwarna pink, satuan ini

secara geologi bersifat tidak selaras dengan satuan di atasnya. Mangan pada

satuan ini dijumpai dalam bentuk nodul dengan ukuran bervariasi dari beberapa

milimeter hingga mencapai 10 sentimeter.

Gambar 4.5. Foto singkapan Nodul Mangan dan Tufa

Page 54: Kkw Nedi Mangan

Dari hasil penelusuran di lapangan diketahui bahwa kandungan mangan ke

arah hilir semakin berkurang sedangkan ke arah atas semakin bertambah. Hal ini

diketahui dari kerapatan adanya nodul mangan baik yang terdapat pada batuan

tufa pink maupun pada endapan alluvium.

Dari beberapa sumur uji yang telah dibuat ternyata prosentase terdapatnya

nodul mangan tidak merata. Dari sebagian yang mengandung nodul mangan maka

diperkirakan luas sebaran mempunyai dimensi 400.000 m2, dengan ketebalan

lapisan yang mengandung mangan rata-rata 10 m. Dengan berat jenis 4 ton/m3 dan

prosentase rata-rata keterdapatan nodul mangan adalah 20%, maka sumber daya

tereka endapan nodul mangan primer (dalam batuan tufa) adalah 400.000 x 10 x 4

x 20% = 3.200.000 (ton). Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh :

Volume tanah penutup : Lapisan tanah penutup memiliki ketebalan antara

5-20m. Jika ketebalan rata-rata adalah 20 meter, maka volume lapisan tanah

penutup adalah 2.000.000 m3 (insitu).

Volume Bahan galian batu mangan : berdasarkan hasil pengamatan

geologi, pada areal seluas 80 Ha, diketahui rata-rata ketebelan batu mangan

10 meter. Sehingga jumlah cadangan tereka sebanyak 420.000 ton.

Page 55: Kkw Nedi Mangan

Gambar 4.6. Foto singkapan nodul mangan dalam endapan aluvium

Page 56: Kkw Nedi Mangan

V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Daerah Talaud adalah satu daerah yang memiliki potensi sumber daya

mineral, baik mineral logam yang terdiri dari besi dan mangan, maupun mineral

non logam yang terdiri dari lempung bentonitan, batu gamping, kalsit, sirtu,

gypsum dan barit.

Endapan mangan di daerah Dapihe terdapat dalam batuan tufa karbonatan

endapan alluvium dalam bentuk nodul berwarna pink. Hasil analisa adalah

Mn total = 54,13%.

Hasil pengamatan lapangan menunjukkan bahwa kearah hilir sungai

prosentase keterdepan berkurang sedangkan ke arah hulu jumlah nodul

mangan semakin banyak.

Hasil analisa X-Ray terhadap batuan tufa yang mengandung mangan

diketahui terdiri atas unsur monmorilonit, halloysite, calcite dan alpha

quartz.

Secara kualitatit nodul mangan sekunder tersebut memiliki kadar tinggi

((Mn tot : 54,13%) yang cocok untuk industri metalurgi. Namun demikian

potensi sumber daya tereka sangat banyak jumlahnya yaitu sebanyak

3.200.000 ton bahkan ada jumlah cadangan tereka sebanyak 420.000 ton

Page 57: Kkw Nedi Mangan

sehingga sangat ekonomis untuk diusahakan penambangannya dengan

skala menengah. Sedangkan untuk penambangan skala rakyat dengan cara

sederhana perlu diberikan beberapa penyuluhan.

5.2 Saran

Penyuluhan kepada masyarakat untuk penambangan mangan di daerah

Sungai Dapihe dengan cara sederhana.

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud melalui Dinas Kehutanan

Pertambangan dan Energi harus mencari sumber potensi mangan di daerah

lain, sehingga melalui sumber daya mineral tersebut dapat menambah

pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Kepulauan Talaud.

Page 58: Kkw Nedi Mangan

DAFTAR PUSTAKA

1. Bambang Pardiarto, Bambang S., Dwi Nugroho S., 2005, Tinjauan Endapan

Bijih Mangan di Indonesia : Permasalahan dan Peluang Pengembangan,

Mineral dan Energi, vol 3, no. 2 Juni 2005, Balitban Mineral dan Energi.

2. Bemmelen. R.W.Van, 1949, The Geologi Of Indonesia, Vol II Economic

Geology; The Haque, Netherland.

3. H.M.D. Rosadi, S. Tjokrosapoetro, S. Gafoer, K. Suwitodirdjo, 1979, Peta

Geologi Sulawesu Utara, Skala 1 : 250.000.

4. Katili. J.A; 1980, Geotektonics Of Indonesia, a modern view; Departemen

Of Geology, Bandung Institute Of Technology, Bandung.

5. Tushadi Madiadipoera, 1982, Bahan Galian Industri Indonesia, Direktorat

Sumber Daya Mineral, Bandung.