55
KOMITMEN TERHADAP HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT PT Pertamina Hulu Energi dalam setiap kegiatannya mempunyai komitmen dalam melindungi setiap orang, aset perusahaan, lingkungan dan masyarakat sekitar dengan tujuan agar Bisnis berjalan aman dan ramah lingkungan, Tidak ada kerugian akibat dari insiden dan resiko operasi dapat diminimumkan, Menciptakan citra yang baik di mata masyarakat dan konsumen, Aspek Health, Safety, and Environment (HSE) menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan dari setiap kegiatan dan individu pekerja. Komitmen Manajemen lini maupun pekerja PT Pertamina Hulu Energi memiliki dedikasi yang tinggi dan komitmen dalam : Menempatkan aspek Health, Safety, and Environment (HSE) pada prioritas pertama dalam setiap kegiatan. Mengidentifikasi dan berupaya mengurangi bahaya serta resiko serendah mungkin untuk mencegah terjadinya insiden. Meningkatkan kesadaran dan kompetensi pekerja dalam aspek HSE agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan benar dan aman. Mengupayakan pencegahan pencemaran lingkungan dengan menggunakan teknologi tepat guna untuk mengurangi dampak dari kegiatan. Menjadikan kinerja HSE dalam penilaian dan pengharagaan terhadap semua pekerja Menciptakan serta memelihara harmonisasi hubungan dengan stakeholder di sekitar kegiatan usaha demi membangun kemitraan yang saling menguntungkan. Setiap manajemen lini maupun pekerja serta mitra kerja semua area dibawah pengendalian PT Pertamina Hulu Energi bertanggung jawab untuk melaksanakan dan menaati Kebijakan Health, Safety, and Environment. K3LL Pertamina beserta Manajemen dan Pekerjanya sangat memperhatikan Aspek-Aspek Keselamatan dan Keamanan dalam bekerja dan beraktifitas. Pertamina menjamin lingkungan Kerja yang ramah lingkungan, operasi tanpa limbah berbahaya dan ramah lingkungan serta berusaha menekan emisi terhadap lingkungan serta meningkatkan Efisiensi Energi. Pertamina berkomitmen dalam meningkatkan kemampuan maupun keahlian Pekerjanya, terutama dalam aspek HSE yang memenuhi Persyaratan Lokal maupun Internasional HEALTH Statement: "Pertamina menjamin semua pekerja dapat bekerja secara Sehat dan dengan gaya hidup yang sehat juga".

Komitmen Terhadap Health Safety and Environment

Embed Size (px)

DESCRIPTION

komitmen kesehatan

Citation preview

KOMITMEN TERHADAP HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT

PT Pertamina Hulu Energi dalam setiap kegiatannya mempunyai komitmen dalam melindungi setiap orang, aset perusahaan, lingkungan dan masyarakat sekitar dengan tujuan agar Bisnis berjalan aman dan ramah lingkungan, Tidak ada kerugian akibat dari insiden dan resiko operasi dapat diminimumkan, Menciptakan citra yang baik di mata masyarakat dan konsumen, Aspek Health, Safety, and Environment (HSE) menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan dari setiap kegiatan dan individu pekerja.Komitmen Manajemen lini maupun pekerja PT Pertamina Hulu Energi memiliki dedikasi yang tinggi dan komitmen dalam : Menempatkan aspek Health, Safety, and Environment (HSE) pada prioritas pertama dalam setiap kegiatan. Mengidentifikasi dan berupaya mengurangi bahaya serta resiko serendah mungkin untuk mencegah terjadinya insiden. Meningkatkan kesadaran dan kompetensi pekerja dalam aspek HSE agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan benar dan aman. Mengupayakan pencegahan pencemaran lingkungan dengan menggunakan teknologi tepat guna untuk mengurangi dampak dari kegiatan. Menjadikan kinerja HSE dalam penilaian dan pengharagaan terhadap semua pekerja Menciptakan serta memelihara harmonisasi hubungan dengan stakeholder di sekitar kegiatan usaha demi membangun kemitraan yang saling menguntungkan.Setiap manajemen lini maupun pekerja serta mitra kerja semua area dibawah pengendalian PT Pertamina Hulu Energi bertanggung jawab untuk melaksanakan dan menaati Kebijakan Health, Safety, and Environment.

K3LLPertamina beserta Manajemen dan Pekerjanya sangat memperhatikan Aspek-Aspek Keselamatan dan Keamanan dalam bekerja dan beraktifitas. Pertamina menjamin lingkungan Kerja yang ramah lingkungan, operasi tanpa limbah berbahaya dan ramah lingkungan serta berusaha menekan emisi terhadap lingkungan serta meningkatkan Efisiensi Energi. Pertamina berkomitmen dalam meningkatkan kemampuan maupun keahlian Pekerjanya, terutama dalam aspek HSE yang memenuhi Persyaratan Lokal maupun InternasionalHEALTHStatement: "Pertamina menjamin semua pekerja dapat bekerja secara Sehat dan dengan gaya hidup yang sehat juga".Kesehatan adalah Aset yang sangat penting dalam bekerja dan beraktifitas, sehingga Pertamina mengadakan program-program untuk mendukung Kesehatan Pekerjanya.Objective:1. Mencegah Penyakit akibat Kerja.2. Menciptakan Iklim Kerja yang sehat serta mendukung Kesehatan Pekerja secara Optimal.SAFETYStatement: "Pertamina menjamin semua pekerja dan mitra untuk bekerja dengan aman dan dapat Selamat kembali kepada keluarga di rumah."Pertamina beserta Manajemen dan Pekerjanya sangat memperhatikan Aspek-Aspek Keselamatan dalam bekerja dan beraktifitas. Keselamatan adalah Prioritas utama yang tidak dapat diabaikan, walaupun pencapaian-pencapaian lain dalam hal produksi dan pemasaran adalah tujuan perusahaan. Pencapaian target produksi dan keberhasilan pemasaran akan menjadi percuma jika aspek keselamatan tidak diperhatikan, untuk itulah semua Pekerja berkomitmen dalam hal mendukung dan memperhatikan aspek keselamatan dalam bekerja.Objective:1. Tanpa Insiden.2. Menghilangkan faktor-faktor resiko Kecelakaan Kerja.SECURITYStatement: "Pertamina menjamin Keamanan Pekerja dan Mitra serta Peralatan Kerja terhadap gangguan-gangguan."Keamanan dalam lingkungan Kerja merupakan faktor utama untuk terciptanya Suasana Kerja yang kondusif sehingga meningkatkan Produktifitas Pekerja dan Peralatan Kerja. Pertamina mempunyai Sistem Manajemen Pengamanan yng disingkat dengan SMP yaitu Sistem Pengamanan Terpadu yang disusun oleh Kepolisian RI dimana dilakukan Audit/verfikasi secara Rutin oleh sebuah Tim dari Kepolisian RI.Objective:1. Tanpa Kehilangan Asset akibat Pencurian.2. Tanpa terhentinya Operasi akibat gangguan Keamanan.ENVIRONMENTStatement: "Pertamina menjamin lingkungan Kerja yang ramah lingkungan, operasi tanpa limbah berbahaya dan ramah lingkungan serta berusaha menekan emisi terhadap lingkungan serta meningkatkan Efisiensi Energi."Aspek Lingkungan sudah menjadi Prioritas utama dalam Operasi Perusahaan baik di kantor Pusat maupun Unit-unit Operasi, dimana Proses Eksplorasi, Produksi, Pengolahan, Distribusi maupun Penyimpanan (Storage) harus mengedepankan aspek Lingkungan yang ramah lingkungan, tanpa pencemaran dan emisi/radiasi maupun LImbah beracun serta meningkatkan pemakaian Energi secara Efisien.Objective:1. Tanpa Pencemaran Lingkungan, tumpahan minyak.2. Tanpa limbah berbahaya.3. Komitmen dalam pengurangan Emisi terhadap lingkungan.4. Komitmen dalam pemakaian Energi (Energy Eficiency).TRAINING (HSE Training Center Sei Gerong)Statement: "Dalam hal pengembangan Kompetensi HSE, Pertamina berkomitmen dalam meningkatkan kemampuan maupun keahlian Pekerjanya, terutama dalam aspek HSE yang memenuhi Persyaratan Lokal maupun Internasional."Pengembangan Kompetensi dan keahlian dalam aspek HSE merupakan prioritas dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) di Pertamina, sehingga setiap pekerja wajib menjalani Safety Mandatory Training, HSE Training Module untuk aspek Operasi dan HSE Leadership Training dengan Standar Internasional.Untuk naik ke jenjang Jabatan yang lebih tinggi, maka seorang pekerja wajib mengikuti pelatihan Modul HSE yang sesuai dengan Jabatan yang akan dicapainya dalam waktu tertentu.Objective:1. Mempunyai Skill dan kemampuan Aspek HSE sesuai jabatan dan pekerjaan.

ARTIKEL TERBARU TENTANG K3

INDUSTRIAL COMPANY/MANAJEMEN K3Contoh Lembar Checklist Amdal Gedung2 commentsAnalisis Dampak Lingkungan (AMDAL), merupakan sebuah aturan kajian atau konsekuensi tentang pengambilan keputusan terhadap penyelengaraan usaha terhadap lingkungan atau proyek-proyek tertentu seperti konstruksi bangunan atau pengoperasian pabrik , yang telah menjadi metode yang semakin umum dan berguna untuk menentukan kelayakan lingkungan dari suatu proyek. Meskipun format agak berbeda dari organisasi []

KESKER/MANAJEMEN K3Prosedur K3 Galangan Kapal0 commentsProsedur k3 pada galangan kapal merupakan aspek yang sangat penting dari profil seluruh pekerjaan seorang karyawan galangan kapal. Kondisi kesehatan keselamatan para pekerja galangan kapal juga mempunyai berbagai resiko bahaya dengan berbagi potensi fatal jika prosedur keselamatan dan kesehatan tidak di perhatikan . Untuk memastikan keselamatan pekerja pada galangan kapal []

HYGIENE LINGKUNGAN KERJA/KESKERChecklist Kebersihan Rumah Sakit1 commentDalam dunia kesehatan lingkungan, rumah sakit sangat di kenal dengan kerentanan menjadi tempat yang berisiko untuk menangkap kuman. Perlunya Kebersihan Rumah Sakit sangatlah harus diprioritaskan, mengingat tingginya jumlah pasien, pengunjung dan karyawan yang memungkinkan bakteri dan virus sangat potensial penyebaranya . Salah satu prioritas utama dalam menjaga kebersihan rumah sakit []

INDUSTRIAL COMPANY/KESKERContoh Job Safety Analysis Pengelasan2 commentsAda berbagai tindakan pencegahan kecelakaan yang harus diambil pada saat pengelasan, beberapa hal penting yang harus di perhatiakn disini diantaranya adalah peralatan dan bahan yang terlibat dalam pengelasan yang dapat menyebabkan cedera serius atau kematian. Panas, percikan api, gas berbahaya dan sinar ultraviolet adalah bagian dari lingkungan pengelasan. Hal hal []INDUSTRIAL COMPANY/MANAJEMEN K3Contoh Kuesioner Tentang HRD0 commentsKuesioner HRD dapat digunakan untuk beberapa tujuan. Kuncinya adalah untuk mengukur apakah karyawan mempunyai kemampuan dalam suatu pemecahan masalah di sala satu organisasi bidang kerja tertentu .Atau biasa di kenal sebagi pengujian pengetahuan karyawan pada teknologi baru atau teknik yang sama sebelum diperkenalkan dalam sebuah organisasi. Kuesioner HRD digunakan untuk []

INDUSTRIAL COMPANY/MANAJEMEN K3Contoh Bentuk Laporan QC0 commentsQuality Control ( QC) merupakan dasar untuk pekerjaan dan jasa yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang harus dipraktekkan oleh semua personel dari Organisasi dalam kegiatan sehari-hari mereka. Meningkatkan kualitas dengan bekerja secara sistematis, sesuai dengan prosedur formal, yang dirancang untuk mencegah atau menghilangkan kesalahan sebelum terjadi . Ini akan menjadi []

Bahaya dapat di kenal dengan mudah juka kita mengalamianya sendiri secara langsung. Seseorang akan menegetahui adanya bahaya logam di jalan setelah tersandung atau terperosok ke dalamnya.Kita tahu bahwa adanya bahaya listrik setelah tersengat aliran listrik.cara ini bersifat primitive dan terlambat karena kecelakaan telah terjadi, baru kita menegenal dan mengambil langkah pencegahanMetode ini sangat rawan,karena tidak semua bahaya dapat menunjukan eksistensinya sehinggga dapat terlihat dengan mudah.Sebagai contoh,di dalam suatu pabrik kimia,terdapat berbagai jenis bahan dan peralatan.Sealama bertahun tahun di dalam pabrik tersebut tidak pernah terjadi kecelakaan atau kejadian lainya.Dalam hal ini, belum tentu bahwa pabrik tersebut aman dan tidak mengandung bahaya.Jika tidak di lakuakan identifikasibahaya, Mungkin setelah terdapat sumber bahaya yang setiap saat dapat menimbulkan kecelakaan. Melakukan identifikasi pasif, ibarat menyimpan bom waktu yang dapat meledak setiap saat.

INDUSTRIAL COMPANY/KESKER/MANAJEMEN K3Tugas dari Seorang Operator Pabrik0 commentsOperator pabrik adalah orang yang mengawasi operasi dari sebuah pabrik industri. Istilah ini biasanya diterapkan untuk pembangkit listrik atau pabrik kimia seperti ekstraksi gas, petrokimia atau kilang minyak atau proses kimia lainnya. Mungkin ada ruang kontrol di pabrik di mana operator bekerja. Ini dikenal sebagai operator konsol. Umumnya, operator ditugaskan []

KESKER/MANAJEMEN K3Pengertian Mitigasi dalam K30 commentsMitigasi dalam k3 adalah upaya atau langkah-langkah untuk menghindari atau mengurangi dampak bahaya yang akan menjadi bencana atau untuk mengurangi efek dari bencana ketika hal tersebut terjadi. Tahap mitigasi berbeda-beda karena berfokus pada jangka panjang terhadap langkah-langkah untuk mengurangi atau menghilangkan risiko. Penerapan strategi mitigasi dapat dianggap sebagai bagian dari []

MANAJEMEN K3Contoh Format Instruksi Kerja Sebuah Perusahaan1 commentSetiap bagian dari pekerjaan suatu perusahaan harus mengambil cara yang tepat untuk memastikan keberhasilan yang di lakukan. Hal ini lebih di maksutkan pada pekerjaan outsourcing. Oleh karena itu, perlu untuk mengadopsi lembar instruksi kerja untuk setiap anggota pekerja atau tim dari setiap pekerjaan atau proyek. Dengan instruksi kerja yang tepat, []

Hak-hak perwakilan keselamatan kerja

Hak-hak perwakilan keselamatan kerja meliputi: Pengenalan upaya-upaya yang mempengaruhi kesehatan dan kewselamatan kerja Tertib penunjukan penahsehat keselamatan kerja Tertib penunjukan komandan kebakaran dan kondisi darurat Peneyediaan informasi kesehatan keselamatnkerja yang berkaitan dengan yang diwakili dan dipersyaratkan oleh beberapa hokum Penyediaan pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja Implikasi kesehatan dan keselanatan kerja pada pengenalan teknologi baruHak berupa penyediaan informasi yang memadai Untuk memudahkan para perwakilan keselamatan melaksanakan funsinya Tentang kecelakaan yang terjadi namun bukan informasi yang: Membeberkan data individu Berupa masalah yang dapat dilanjutkan ke pengadilan Melanggar keamanan nasional Melanggar larangan yang ditetapkan oleh hokumHak alokasi waktu kerja diberikan khusus untuk: Menerima pelatihan Melaksanakan fungsi perwakilanFungsi perwakilan keselamatan kerja adalah: Memberikan gambaran kepada majikan tentang bahaya dan insiden yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja Mengangkat, bersama majikan, masalah-masalah lain yang berpengaruh terhadap kesehatan dan keselamtan kerja Menjadi penghubung dan menerima informasi dari inspektur HSE Menyelidiki potensi bahaya dan kecelakaan.BACA JUGA: Hubungan Ketenagakerjaan dalam K3 Komite Keselamatan Kerja Komunikasi manusia dengan manusia melalui alat/media komunikasi Faktor- Faktor Penyebab Penyakit Akibat Kerja Pengenalan dan Evaluasi Bahaya di Tempat Kerja

Hak-hak perwakilan keselamatan kerja

BACA JUGA: Hak-hak perwakilan keselamatan kerja meliputi: Pengenalan upaya-upaya yang mempengaruhi kesehatan dan kewselamatan kerja Tertib penunjukan penahsehat keselamatan kerja Tertib penunjukan komandan kebakaran dan kondisi darurat Peneyediaan informasi kesehatan keselamatnkerja yang berkaitan dengan yang diwakili dan dipersyaratkan oleh beberapa hokum Penyediaan pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja Implikasi kesehatan dan keselanatan kerja pada pengenalan teknologi baruHak berupa penyediaan informasi yang memadai Untuk memudahkan para perwakilan keselamatan melaksanakan funsinya Tentang kecelakaan yang terjadi namun bukan informasi yang: Membeberkan data individu Berupa masalah yang dapat dilanjutkan ke pengadilan Melanggar keamanan nasional Melanggar larangan yang ditetapkan oleh hokumHak alokasi waktu kerja diberikan khusus untuk: Menerima pelatihan Melaksanakan fungsi perwakilanFungsi perwakilan keselamatan kerja adalah: Memberikan gambaran kepada majikan tentang bahaya dan insiden yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja Mengangkat, bersama majikan, masalah-masalah lain yang berpengaruh terhadap kesehatan dan keselamtan kerja Menjadi penghubung dan menerima informasi dari inspektur HSE Menyelidiki potensi bahaya dan kecelakaan.

Hubungan Ketenagakerjaan dalam K3 Komite Keselamatan Kerja Komunikasi manusia dengan manusia melalui alat/media komunikasi Faktor- Faktor Penyebab Penyakit Akibat Kerja Pengenalan dan Evaluasi Bahaya di Tempat Kerja

Banyak sekali prinsip ergonomi yang harus di terapkan, untuk mencari keserasian tenga kerja dan alat. Namun disini kami kemukakan contoh beberapa prinsip ergoni sebagai pengangan: Sikap tubuh dalam bekerja sangat di pengaruhi oleh bentuk, susunan, ukuran dan tata letak peralatan, penempatan alat-alat petunjuk, cara-cara memperlakukan peralatan seperti macam gerak, arah dan kekuatan. Dalam hal normalisasi ukuran peralatan, hasur di ambil ukuran terbesara sebagi dasar, untuk selanjutnya dapat di atur, misalnya ukuran dapat dibesarkan dan dikecilkan, atau dapat dinaikan dan diturunkan, di stel mundur atau maju Dll. Ukuran-ukuran kerja dengan menganut prinsip antropometri harus menjadi pertimbangan utama, misalnya:1. Pada pekerjaan tangan yang di lakukan dengan berdiri tinggi kerja sebaiknya 5 10 cm di bawah tinggi siku.2. Apabila bekerja sambil berdiri dengan pekerjaan di atas meja dan jika dataran tinggi siku di sebut 0, hendaknya dataran kerja yang memerlukan ketelitian harus 0 + (5 10) cm, sedangkan untuk pekerjaan berat seperti mengangkat barang barang berat yang memerlukan kerja otot-otot punggung adalah 0 (10 -20) cm. Dari sudut otot, sikap duduk yang paling baik adalah sedikit membungkuk. Namun dari sudut tulang lebih baik tegak, agar punggung tidak bungkuk dan otot perut tidak lemas untuk itu di anjurka untuk memiliki sikap duduk yang tegak, di selingi istirahat dengan sedikit membungkuk. Arah penglihatan untuk pekerja yang berdiri adalah 23 -37 derajat ke bawah, sedangkan untuk pekerjaan duduk 32 -44 derajat ke bawah. Arah penglihatan ini sesuai dengan sikap kepala yang istirahat, sehingga tidak mudah lelah. Gerakan ritmis seperti memutar roda, mengayuh, mendayung memerlukan frekuensi optimal, yaitu 60 x / menit. Beban tambahan akibat lingkungan harus di tekan sekecil mungkin. Batas kesanggupan kerja sudah tercapai, apabila bilangan nadi kerja menjadi 30 menit di ats bilangan nadi istirahat. Sementara nadi kerja tersebut tidak terus menanjak dan sehabis bekerja pulih kembali pada nadi istirahat setelah lebih kurang 15 menit. kemampuan seseorang bekerja sehari adalah 8 10 jam. Lebih dari itu efisiensi dan kualitas kerja sangat menurun. Kondisi mental psikologis di pertahankan dengan motifasi, iklim kerja yang baik Dll.

Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL), merupakan sebuah aturan kajian atau konsekuensi tentang pengambilan keputusan terhadap penyelengaraan usaha terhadap lingkungan atau proyek-proyek tertentu seperti konstruksi bangunan atau pengoperasian pabrik , yang telah menjadi metode yang semakin umum dan berguna untuk menentukan kelayakan lingkungan dari suatu proyek. Meskipun format agak berbeda dari organisasi [Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL), merupakan sebuah aturan kajian atau konsekuensi tentang pengambilan keputusan terhadap penyelengaraan usaha terhadap lingkungan atau proyek-proyek tertentu seperti konstruksi bangunan atau pengoperasian pabrik , yang telah menjadi metode yang semakin umum dan berguna untuk menentukan kelayakan lingkungan dari suatu proyek. Meskipun format agak berbeda dari organisasi ke organisasi, peningkatan peraturan pemerintah menuntut penyelesaian AMDAL dapat menetapkan persyaratan tertentu untuk penilaian yang telah menghasilkan serangkaian praktik terbaik dan alat umum untuk AMDAL yang paling efektif.Checklist amdal terhadap dampak lingkungan gedung merupakan cara untuk menganalisa mengenai dampak di seluruh lingkungan gedung yang merupakan suatu proses yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan gedung itu sendiri dari aktivitas manusia. Adapun dari contoh checklist secara umum di buat dapat anda lihat di bawah ini :Contoh Lembar Checklist Amdal Gedung

Occupational Health And SafetyAug 10 2014 5:27 PMHealth, Safety, and the Environment (HSE) becomes an important part that never misses the Companys attention. The Companys business is closely related to the risks that threaten the workers given the nature of the natural gas that is highly flammable. Pertamina Gas is very concerned about the safety of the workers, therefore the obligations that bestowed unto the Company has developed into a strong commitment that made us constantly improve the HSE.

The implementation of HSE is not only carried out by the Company alone, but also allemployee , without exception. Excellent coordination between employees and field personnel will be able to make all parties aware of the risk that always threatens every operational process. Dissemination of information and training aspects of the HSE have both been done systematically and periodically to all employees via the internal media that is easy to be accessed and alread understood by all workers. Through the optimum application of HSE, workers health and safety will be assured, as well as the entire assets of the Company, which in turn provide positive impact in Companys effort to maintain the environment and harmony both physically and socially.1. Safety PerformanceIn the aspect of occupational safety, performance realization of Total Recordable Incident Rate (TRIR) which is a Incident Rate Index was recorded at 0 (nil), with a total safe working hour performance in Pertamina Gas at 26,256,768 up until 2014.2. Zero AccidentThe Company is determined to become a World Class Enterprise that emphasizes superior quality in all aspects, including occupational health and safety in operations. This commitment makes company able to ensure the safety of the workers3. Contractor Safety Management SystemAs mentioned previously, ensuring job safety could not be done by the Company alone. It takes a huge level of participation and cooperation from stakeholders, including employees and contractors as the Companys partner. Each contractor shall be subject to the system for Contractor Safety Management System (CSMS) which has been prepared by the Company to be able to implement the requirements of the HSE in working contract that has been undertaken. The contract requirements have been understood and agreed upon between the Company and contractor when cooperation takes place from Prequalification up untill the Evaluation stage.4. Equipment Certification And InspectionCertification of equipment is very important to be done so that workers may carry out their duties and responsibilities optimally in a safe environment.5. Housekeeping ContestHSE Awareness could not be promoted occasionally. The implementation should be done regularly so that every worker can instill the importance of HSE awareness in every business operations. Therefore, the Company has created the program of Housekeeping Contest & Safety Audit. Through this program, the Company may assess the effectiveness of safety systems and operations.6. International Sustainability Rating System (ISRS)International Sustainability Rating System (ISRS) is a safety working system and business continuity that is based on the aspects that are recognized in the corporate world of international. The existence of ISRS is very important to assess the implementation of the HSE in all operational aspects of Pertamina Gas. It was also proof of our commitment to achieve the grand vision to become a World Class Enterprise in 2015.AwardThroughout 2013, Pertamina Gas has been actively involved environmental management, environmental management systems, resource management, and community development activities and corporate social responsibility. All of these hard works have been paid off through the achievement of PROPER award from the Ministry of Environment.In 2013, both of the Western and Eastern Areas of Java have followed the Self Assessment activity and received PROPER Green ranks. As for Kalimantan and Southern Area of Sumatra, both received the PROPER Blue ranks.For the year of 2014, PT Pertamina Gas has achieved 3 Green PROPER including the area of West Java, East Java, South Sumatera and 1 Blue PROPER for the area of Kalimantan.A Patra Adikriya Bhumi Madya award from PT Pertamina (Persero) to PT Pertamina Gas of the Western Area of Java, Tegalgede and Cilamaya District.NEWS26AprilCustomer Start Using Gas - Pertagas Start Operating Gas Pipeline in JambiMinister of Energy and Natural Resources (ESDM), Sudirman Said accompany with CEO of Pertamina Dwi Sutjipto, and Governor of Jambi Hasan Basri Agus, crowned Management of Gas Line (Jargas) for home consumption in Kota Jambi....

more detail21AprilShareholders meeting 2014 - Pertagas booked net income for Rp 2,14 trillionUnder the condition of the weaken of business in energy area, PT Pertamina Gas (Pertagas) in 2014 has been grown up significantly.....

more detailABOUT US OUR PROFILE CORPORATE VALUES BOARD OF COMMISIONERS BOARD OF DIRECTORS GOOD CORPORATE GOVERNANCE HEALTH, SAFETY & THE ENVIRONMENT INVESTORS INFORMATIONBUSINESS GAS TRANSPORTATION GAS TRADING GAS PROCESSING REGASIFICATION OIL TRANSPORTATION OPERATIONAL AREANEWS CUSTOMER START USING GAS - PERTAGAS START OPERATING GAS PIPELINE IN JAMBIPROCUREMENTS JASA PENYEDIAAN TENAGA KERJA JASA PENUNJANG PELAYANAN KEBERSIHAN RUANGAN (INDOOR) DAB LUAR RUANGAN (OURDOOR) DI PT PERTAMINA GAS WESTERN JAVA AREA

Ada berbagai tindakan pencegahan kecelakaan yang harus diambil pada saat pengelasan, beberapa hal penting yang harus di perhatiakn disini diantaranya adalah peralatan dan bahan yang terlibat dalam pengelasan yang dapat menyebabkan cedera serius atau kematian. Panas, percikan api, gas berbahaya dan sinar ultraviolet adalah bagian dari lingkungan pengelasan.Hal hal yang perlu di perhatikan dalam analysis safety pengelasan antara lain adalahA Clean WorkspaceSebuah ruang kerja yang bersih sangat penting untuk keselamatan pengelasan. Untuk menghindari kecelakaan pada bagian dari tukang las atau individu dekat tukang las, lantai ruang kerja harus dibersihkan dari semua benda dan zat untuk memastikan pijakan yang tepat dari setiap orang di sekitar obor las. Selain itu, proyek pengelasan harus jelas dari bahan asing atau non-esensial. Untuk mencegah awal kebakaran, tukang las juga harus membersihkan setiap masalah yang mudah terbakar terhadap benda asing yang berserakan pada area kerja. Sebuah ruang kerja terorganisir adalah ruang kerja yang aman.Project Your EyesProses hasil pengelasan dalam penciptaan sinar ultraviolet, yang bisa sangat merusak mata manusia. Paparan sinar ultraviolet dapat menyebabkan peradangan pada kornea. Hal ini juga dapat menyebabkan pembakaran dari retina, yang dapat mengakibatkan kebutaan. Karena itu, sangat penting bahwa langkah-langkah harus diambil untuk melindungi mata dari tukang las dan mata orang-orang dekat atau di sekitar lokasi pekerjaan. Apakah dalam bentuk perisai las atau kacamata, kacamata pelindung harus digunakan setiap saat oleh tukang las beserta orang-orang di sekitar pekerjaan pengelasan. Tukang las yang bekerja di ruang di mana ada banyak orang di sekitar harus bekerja menjadi tirai pengelasan.Precautions Against HeatPekerjaan Welding (pangelasan) melibatkan logam yang mencair, yang membutuhkan temperatur yang sangat tinggi. Selain itu, pekerjaan las yang paling menghasilkan bunga api suhu tinggi yang dapat membakar kulit. Oleh kena itu Tukang las di haruskan memakai sarung tangan dan pakaian pelindung yang kokoh.Dangerous Gases and ParticlesProses pengelasan logam atau sekering pada hasil suhu tinggi dapat menciptakan asap dan gas berbahaya . Tukang las bekerja pada proyek-proyek yang akan mengambil jangka waktu yang lama harus menggunakan pasokan masker oksigen untuk mencegah inhalasi . Ruang kerja tertutup harus dilengkapi dengan sistem ventilasi yang berfungsi. Mereka yang melakukan proyek-proyek yang lebih kecil terhadap pengelasan harus menggunakan masker pernapasan dan bekerja dekat pasokan udara segar. Menghirup gas atau zat hasil dari pengelasan dapat menyebabkan iritasi paru-paru serius dengan jangka panjang yang melibatkan masalah pernapasan, serta kerusakan ginjal dan sistem saraf pusat.Know Your EquipmentUntuk melakukan pekerjaan pengelasan,harus melakukan inspeksi penuh dari semua peralatan yang akan digunakan . Tidak peduli seberapa besar atau kecil proyek, peralatan rusak dapat mengakibatkan kecelakaan yang serius, cedera atau kematian. Selain itu, individu yang baru dalam melakukan pengelasan harus selalu bekerja dengan pendamping atau kontrol seorang tukang las yang berpengalaman sampai mereka cukup terdidik dalam seluk-beluk pekerjaan pengelasan tersebut dan peralatan. Mereka yang terbiasa dengan pengelasan harus berkonsultasi dengan tukang las bersertifikat profesional, bukan berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan pengelasan tanpa pengetahuan prosedural dan keselamatan yang tepat.Di Bawah Ini adalah Contoh Job Safety Analisis Pengelasan (Job Hazard Analysiswelding Operations) yang di buat dalam tebel

Quality Control ( QC) merupakan dasar untuk pekerjaan dan jasa yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang harus dipraktekkan oleh semua personel dari Organisasi dalam kegiatan sehari-hari mereka. Meningkatkan kualitas dengan bekerja secara sistematis, sesuai dengan prosedur formal, yang dirancang untuk mencegah atau menghilangkan kesalahan sebelum terjadi . Ini akan menjadi tanggung jawab Manajer Proyek untuk memastikan bahwa prosedur ini dilaksanakan secara konsisten dan efektif, bahwa mereka direview secara berkala untuk mencerminkan persyaratan Kontrak sepanjang lama kerja karyawan.Hal ini telah menjadi tanggung jawab dari Manager Quality Control untuk terus memantau pelaksanaan rencana Quality Control untuk membangun dan memasukkan ke dalam sistem praktik dan prosedur yang diperlukan, dan memastikan kepatuhan terhadap Rencana Pengendalian Mutu melalui audit berkala.Pelaksanaan Quality Control merupakan sistematis program inspeksi dan kontrol produksi untuk mencapai standar dan kualitas yang dibutuhkan untuk menghindari masalah akibat ketidakpatuhan dan hal-hal lain yang di lakukan anggota karyawan .Tujuan dari Rencana Quality Control adalah untuk: Menjelaskan program berkualitas untuk diimplementasikan sehingga proyek tersebut dibangun sesuai dengan persyaratan kontrak dan standar industri. Menjelaskan pedoman untuk inspeksi dan dokumentasi kegiatan. Memberikan keyakinan memadai bahwa pekerjaan selesai dengan memenuhi atau melampaui persyaratan dari gambaran dan spesifikasi dari sutau pekerjaan , dan Jelaskan bagaimana setiap perubahan yang tak terduga atau kondisi yang dapat mempengaruhi kualitas konstruksi atau kegiatan lain yang akan terdeteksi, didokumentasikan, dan ditangani selama konstruksi.Adapun cara pembuatan rencana QC dalam sutau tabel dokumentasi di buat dengan bergai macam cara. salah satu contoh pembuatan bentuk rencana Quality Control bisa anda lihat di bawah ini:Contoh Bentuk Laporan QC(Quality Control)

Contoh Bentuk Laporan QC Untuk Kontraktor

Quality Control ( QC) merupakan dasar untuk pekerjaan dan jasa yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang harus dipraktekkan oleh semua personel dari Organisasi dalam kegiatan sehari-hari mereka. Meningkatkan kualitas dengan bekerja secara sistematis, sesuai dengan prosedur formal, yang dirancang untuk mencegah atau menghilangkan kesalahan sebelum terjadi . Ini akan menjadi tanggung jawab Manajer Proyek untuk memastikan bahwa prosedur ini dilaksanakan secara konsisten dan efektif, bahwa mereka direview secara berkala untuk mencerminkan persyaratan Kontrak sepanjang lama kerja karyawan.Hal ini telah menjadi tanggung jawab dari Manager Quality Control untuk terus memantau pelaksanaan rencana Quality Control untuk membangun dan memasukkan ke dalam sistem praktik dan prosedur yang diperlukan, dan memastikan kepatuhan terhadap Rencana Pengendalian Mutu melalui audit berkala.Pelaksanaan Quality Control merupakan sistematis program inspeksi dan kontrol produksi untuk mencapai standar dan kualitas yang dibutuhkan untuk menghindari masalah akibat ketidakpatuhan dan hal-hal lain yang di lakukan anggota karyawan .Tujuan dari Rencana Quality Control adalah untuk: Menjelaskan program berkualitas untuk diimplementasikan sehingga proyek tersebut dibangun sesuai dengan persyaratan kontrak dan standar industri. Menjelaskan pedoman untuk inspeksi dan dokumentasi kegiatan. Memberikan keyakinan memadai bahwa pekerjaan selesai dengan memenuhi atau melampaui persyaratan dari gambaran dan spesifikasi dari sutau pekerjaan , dan Jelaskan bagaimana setiap perubahan yang tak terduga atau kondisi yang dapat mempengaruhi kualitas konstruksi atau kegiatan lain yang akan terdeteksi, didokumentasikan, dan ditangani selama konstruksi.Adapun cara pembuatan rencana QC dalam sutau tabel dokumentasi di buat dengan bergai macam cara. salah satu contoh pembuatan bentuk rencana Quality Control bisa anda lihat di bawah ini:Contoh Bentuk Laporan QC(Quality Control)

Contoh Bentuk Laporan QC Untuk Kontraktor

Kinerja pelaksaan program keselamtan kerja dapat menjadi indicator yang baik untuk mengambarkan keadaan hubungan industrial.sebaliknya,hubungan ketenagakerjaan yang baik pun dapat membangkitkan kinerja keselamatan kerja yang tinggi.Dasar-dasar hubungan ketenagakerjaan yang baik meliputi : Komunikasi dua arah yang berjalan Kejujuran dalam berurusan dengan orang banyak Keterbukaan pendekatan Aturan keselamatan yang jelas,mudah dimengerti dan disepakati bersama Prosedur-prosedur penanganan keluhan dan tindakan disiplin dan didefinisikan dengan jelas dan mudah dipahami. Pengambilan tindakan disiplin harus adil Tertib konsultasi yang baik Penyelia yang terlatih dan kompeten Tindakan nyata dalam menanggapi keluhan,permintaan,atau penjelasan tentang hal-hal yang tidak boleh dijalankan.

Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL), merupakan sebuah aturan kajian atau konsekuensi tentang pengambilan keputusan terhadap penyelengaraan usaha terhadap lingkungan atau proyek-proyek tertentu seperti konstruksi bangunan atau pengoperasian pabrik , yang telah menjadi metode yang semakin umum dan berguna untuk menentukan kelayakan lingkungan dari suatu proyek. Meskipun format agak berbeda dari organisasi ke organisasi, peningkatan peraturan pemerintah menuntut penyelesaian AMDAL dapat menetapkan persyaratan tertentu untuk penilaian yang telah menghasilkan serangkaian praktik terbaik dan alat umum untuk AMDAL yang paling efektif.Checklist amdal terhadap dampak lingkungan gedung merupakan cara untuk menganalisa mengenai dampak di seluruh lingkungan gedung yang merupakan suatu proses yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan gedung itu sendiri dari aktivitas manusia. Adapun dari contoh checklist secara umum di buat dapat anda lihat di bawah ini :Contoh Lembar Checklist Amdal Gedung

Sala satu wahana yang paling berperan dalam melakukan konsultasi bersama adalah komite keselamatan kerja.Aagar efektif,komite tersebut perlu: Di pilih dengen benar Menyertakan perwakilan dari peserta Mempunyai dasar reverensi dasar yang tertulis Memiliki ketua yang-Dapat memimpin pertemuan-Berkomitmen meningkatkan standar K3-Memiliki kewenangan untuk untuk menerima dan memprakarsai tindakan atas dasar komite Bekerja berdasarakan agenda yang harus di distribusikan paling tidak seminggu dalam pertemuan Memiliki prosedur baku untuk mengangkat permasalahan yaitu sebelum pengawas turun tanagan menyelesaikan dan tidak ada hasilnya Mengembangakan system untuk mengukur keefektifan dengan dengan:-Mencatat semua masalah yang di angkat-Mendapat setiap maslah baru yang di angkat apada setiap pertemuan-Mencatat dalam jumlah pekerjaan yang di selesaikan sejak pertemuan terakhir-Meminta penjelasa atas penundaan penyelesaian pekerjaan Menyetujui program-program inspeksi dan meminta laporanya

Merupakan teknik identifikasi bahaya yang sangat komprehensif dan terstruktur.digunakan untuk mengindentifikasi suatu proses atau unit operasi baik pada tahap rancang bangun,konstruksi,operasi maupun modifikasi.Hazops dilakukan dalam bentuk tim dengan mengunakan kata bantu (guide word) yang dikombinasikan dengan parameter yang ada dalam proses seperti level,suhu,tekanan,aliran dan lainnya.kata bantu yang digunakan antara lain more,no,low,less,high,dan lainnya.Contoh : kata bantu more dapat dikombinasikan dengan parameter aliran (flow) akan menjadi more flow,no flow.less flow,reverse flow,dan lainnya.dengan mengunakan kata bantu ini dapat diindentifikasi pontensi bahaya apa saja yang dapat terjadi dalam suatu proses.Failure mode and effect analysis (FMEA)Merupakan suatu teknik identifikasi bahaya yang digunakan pada peralatan atau system.teknik ini mengindentifikasiakan apa saja kemungkinan kegagalan yang dapat terjadi serta dampak yang mungkin ditimbulkannya.dengan demikian dapat dilakukan upaya pengendalian dan pengamanan yang tepat.Sebagai contoh,FMEA dapat di lakukan untuk mengidentifikasikan bahaya pada suatu turbin gas,kompresor,alat control,katup pengaman,dan lainnya.

Organisasi harus menunjuhkan seorang atau lebih anggota manajemen puncak dengan tanggung jawab spesifik untuk K3,di samping tanggung jawab lainnya, dan menetapkan peran dan wewenang untuk :1. Memastikan bahwa system manajemen K3 ditetapkan,dijalankan dan dipelihara sesuai dengan standar OHSAS ini2. Memastikan bahwa laporan mengenai kinerja system manajemen K3 disampaikan kepada manajemen punjak untuk kajian dan digunakan sebagai dasar untuk peningkatan system manajemen K3.Manajemen punjak yang ditunjuhkan (misalnya dalam suatu organisasi yang besar,anggota dewan direksi atau komite eksekutif) dapat didelegasi sebagai tanggung jawabnya kepada perwakilan manajemen dibawahnya yang masih memagang akuntabilitasnya. Identitas manajemen punjak yang ditujuhkan harus diketahui semua pekerja di bawah pengendalian organisasi Semua yang ditujuhkan dengan tanggung jawab manajemen harus menujuhkan kometmennya untuk peningkatan kinerja K3 berkelanjutan.

Kuesioner HRD dapat digunakan untuk beberapa tujuan. Kuncinya adalah untuk mengukur apakah karyawan mempunyai kemampuan dalam suatu pemecahan masalah di sala satu organisasi bidang kerja tertentu .Atau biasa di kenal sebagi pengujian pengetahuan karyawan pada teknologi baru atau teknik yang sama sebelum diperkenalkan dalam sebuah organisasi. Kuesioner HRD digunakan untuk mengukur kepuasan karyawan dengan lingkungan kerjanya tersendiri terhadap beban kerja yang dapat menurunkan kinerja karyawan itu sendiri.Berdasarkan pengumpulan data dalam survei tersebut, departemen HRD dapat merumuskan kebijakan dan intervensi untuk memperbaiki setiap kelemahan yang dapat menghambat kinerja karyawan.Adapun contoh Kuesioner HRD biasanya adlah:Contoh: Nama Karyawan _______________________ Dept_______________ No.____________Q1. Bagaimana Anda mendefinisikan pekerjaan Anda?____________________________________________________________Q2. Apa hal yang paling menantang dalam pekerjaan Anda?____________________________________________________________Q3. Apa bagian yang paling menyenangkan dari pekerjaan Anda?____________________________________________________________Q4. Bagaimana Anda menilai tim Anda dengan keterampilan kerja mereka? Baik,Sedang,atau sangat kurang?____________________________________________________________Q5. Bagaimana Anda menangani tekanan di tempat kerja?____________________________________________________________Q6. Apakah ada sesuatu yang Anda pikir tentang manajemen perusahaan yang salah yang berkaitan dengan anda dan membuat anda tertekan ?____________________________________________________________Q7. Bagaimana Anda menilai motivasi pegawai di perusahaan ini?Baik,Kurang, atau sangat kurang?____________________________________________________________Sistem menajemen apa yang seharusnya perlu ada perbaikan dalam rangka memotivasi karyawan dalam perusahaan ini ?____________________________________________________________Q9. Apa modus Anda bekerja? Pada kecepatan saya sendiri seperti saya memenuhi target? Dalam waktu yang ditetapkan dan tenggat waktu, Dalam kelompok, Lainnya (sebutkan) ?____________________________________________________________Q10. Berikan pendapat jujur Anda tentang pemulihan karyawan dalam perusahaan ini dan perubahan apa saja yang anda inginkan ?____________________________________________________________Kuesioner Audit HRDKuesioner Audit HRD ini dilakukan untuk tujuan mengukur kesejahteraan keseluruhan sumber daya manusia (tenaga kerja) dalam sebuah organisasi . Melalui data yang dikumpulkan dari audit tersebut, departemen HR kemudian mampu mencari setiap penyimpangan atau kesenjangan yang mungkin ada dalam suatu angkatan kerja.ContohNam Karyawan ______________ Date of Employment_______ Dept._________Q1. Bagaimana Anda melakukan perekrutan? Melalui serangkaian wawancara? Melalui wawancara Langsung? Melalui wawancara tertulis? Kombinasi wawancara tertulis dan langsung? Apakah anda hanya di panggil untuk dipekerjakan tanpa wawancara?____________________________________________________________

Q2. Pernahkah Anda terlibat dalam kegiatan pelatihan dan pengembangan sejak bergabung dengan organisasi ini? ___________Jika ya, Pelatihan apa?__________Apakah Anda menemukan pelatihan yang bermanfaat untuk tujuan meningkatkan kinerja pekerjaan Anda?____________Q3. Apakah Anda benar-benar memahami hak Anda untuk kompensasi dan manfaat organisasi? ______-Jika ya, bagaimana Anda belajar untuk dapat memahami tentang hal tersebut? Dengan membaca secara manual tentang HRD ? Apakah hanya mendengar dari rekan anda?Q4. Apakah Anda anggota dari karyawan atau serikat buruh? _______ Jika tidak, mengapa? ____________________________________Q5. Apakah Anda memiliki asuransi?Q6. Apakah Anda memahami sepenuhnya kebijakan org