23
Asuhan Keperawatan Gangguan Eksternal Konjungtiva

Kon Jung Tiva

Embed Size (px)

DESCRIPTION

s

Citation preview

Page 1: Kon Jung Tiva

 Asuhan Keperawatan Gangguan Eksternal Konjungtiva

Page 2: Kon Jung Tiva

• Pifah iponk NIM I1B110001

• Suardianto NIM I1B111006

Page 3: Kon Jung Tiva

DefinisiKonjungtivitis adalah istilah yang diterapkan untuk radang konjungtiva, yang epitel lapisan penutup bagian dalam kelopak mata dan putih mata dunia. Konjunktivitis adalah suatu peradangan pada konjungtiva, biasanya disebabkan virus, bakteri atau alergi.

Page 4: Kon Jung Tiva

Etiologi

a. Virus = adenovirusb. Bakteri = staphylococci (epidermidis

dan Staphylococcus)c. Chlamydia = Chlamydia

trachomatis adalah kokus Gram-negatif distribusi luas di seluruh dunia yang dapat menyebabkan dua jenis infeksi konjungtiva: konjungtivitis inklusi dewasa (Trachoma Inklusi Konjungtivitis - tric) dan trachoma.

Page 5: Kon Jung Tiva

Gejala konjungtivisa. Injeksi KonjungtivaGejala ini adalah pelebaran arteri konjungtiva posterior, yang memberi gambaran pembuluh darah yang berkelok-kelok, merah dari bagian verifer konjungtiva bulbi menuju kornea dan ikut bergerak apaila konjungtiva bulbi digerakkan b. FolikelGejala ini berupa tonjolan pada jaringan konjugtiva, besarnya kira-kira 1 mm. Gambaran permukaan folikel landai, licin, abu-abu kemerahan, Dibawah folikel terdapat cairan keruh yang terdiri atas sebukan sel limfoit.

Page 6: Kon Jung Tiva

c. Papil Raksasa (cobble-stone)batu krikil, yang biasanya tampak pada bagian tarsus superior.d. Fliktentonjolan berupa serbukan sel-sel radang kronik dibawah epitel konjungtiva atau kornea, berupa suatu mikro/abses, dimana permuka epitel mengalami nekrosis.e. Membranmasa putih padat yang menutupi sebagian kecil, sebagian besar atau seluruh konjungtiva.f. Sikatriksgaris-garis putih halus pada konjugtiva tarsalis superior.

Page 7: Kon Jung Tiva

konjungtivis berdasarkan gambaran klinik, yaitu :• Konjungtivis kataral• Konjungtivis purulen, mokupurulen.• Konjungtivis membran• Konjungtivis perikular (termasuk

trakoma)• Konjungtivis vernal• Konjungtivis klipten

Page 8: Kon Jung Tiva

Alergi KonjungtivitisAkutAkut (konjungtivitis

demamhay ). Merupakan suatu bentuk alergi akut yang diperantarai IgE terhadap alergen yang terbesar di udara (biasanya serbuk sari). Gejala dan tanda antara lain:

1. Rasa gatal;2. Injeksi dan pembengkakan

konjungtiva (kemosis);3. Lakrimalis;

Kronis

Konjungtivitis vernal ( kataral musim semi) juga diperantarai oleh IgE. Sering mengenai anak laki-laki dengan riwayat atopi. Dapat timbul sepanjang tahun. Gejala dan tanda antara lain:

a. Rasa gatal;b. Fotofobia;c. Lakrimalis;d. Konjungtivitis papilar pada

lempeng tarsal atas;e. Folikel dan bintik putih limbus;f. Lesi pungtata pada epitel

kornea;g. Plak oval opak yang pada

penyakit parah plak ini menggantikan zona bagian atas epitel kornea.

Page 9: Kon Jung Tiva

Manifestasi KlinisMenyajikan konjungtivitis dengan satu atau lebih dari gejala grittiness, iritasi, debit (yang mungkin berair atau bernanah), fotofobia ringan (tidak suka cerah cahaya), pembengkakan (chemosis) dari konjungtiva dan kemerahan (injeksi) dari mata.

Page 10: Kon Jung Tiva

Penatalaksanaan Dan Pengobatan

a. Konjungtivitis bakteri biasanya diobati dengan tetes mata atau cream antibotik, tetapi sering sembuh sendiri dalam waktu sekitar 2 minggu tanpa pengobatan.

b. kompres hangat pada mata dapat mengangkat rabas.

c. konjungtivitis akibat virus biasanya diobatai dengan kompres hangat. Untuk mencegah penularan, di perlukan teknik mencuci tangan yang benar

Page 11: Kon Jung Tiva

d. konjungtivitis alergi diobati dengan menghindari alergen apabila mungkin, dan pemberian tetes mata yang mengandung antihistamin atau steroid serta kompres dingin untuk mengurangi gatal, peradangan dan gejala lainnya.e. Setelah dilakukan pemeriksaan mata secara umum, maka kemudian dilakukan pemeriksaan mikrobiologi atau pemeriksaan sitologi untuk menidentifikasi penyebab peradangan. f. Konjungtivitis karena bakteri dapat diobati dengan sulfonamide (sulfacetamide 15 %) atau antibiotika (Gentamycine 0,3 %; chlorampenicol 0,5 %). konjungtivitis karena alergi di obati dengan antihistamin (antazidine 0,5 %, rapazoline 0,05 %) atau kortikosteroid (misalnya dexametazone 0,1 %)

Page 12: Kon Jung Tiva

g.Konjungtivitis kimia / iritatif dapat diatasi dengan penghentian substansi penyebab seperti pemberian obat topikal jangka panjang seperti dipivefrin, miotik, neomycin, dan obat-obat lain.

h. Pada setiap konjungtivitis purulen yang dicurigai disebabkan oleh diplokokus gram-negatif harus segera dimulai terapi topical dan sistemik .

Page 13: Kon Jung Tiva

Pencegahan1. Usahakan tangan tidak megang-megang wajah (kecuali untuk keperluan tertentu), dan hindari mengucek-ngucek mata.2. Mengganti sarung bantal dan handuk dengan yang bersih setiap hari.3. Hindari berbagi bantal, handuk dan saputangan dengan orang lain.4. Mencuci tangan sesering mungkin, terutama setelah kontak (jabat tangan, berpegangan, dll) dengan penderita konjungtivitis.5. Untuk sementara tidak usah berenang di kolam renang umum.6. Bagi penderita konjungtivitis, hendaknya segera membuang tissue atau sejenisnya setelah membersihkan kotoran mata.

Page 14: Kon Jung Tiva

Prognosis1. RinganTerdapat erosi epitel dan kekeruhan ringan korneaTidak terdapat iskemia dan nekrosis kornea atau konjungtiva Prognosis baik2. SedangTerdapat kekeruhan kornea sehingga sukar melihat iris dan pupil secara detail Terdapat nekrosis dan iskemia ringan konjungtiva dan korneaPrognosis sedang3. BeratTerdapat kekeruhan kornea, sehingga pupil tidak dapat dilihatTerdapat iskemia konjungtiva dan sklera, sehingga tampak pucat Prognosis buruk 

Page 15: Kon Jung Tiva

Komplikasi1. Blefarokonjungtivitis2. timbulnya pseudomembran, dan timbul

parut linear halus atau parut datar.3. keterlibatan kornea serta timbul vesikel

pada kulit4. ulkus pada kornea dan infeksi sekunder.

Page 16: Kon Jung Tiva

Diagnosa Keperawatana. Nyeri akut b.d agen injuri (biologi)

Intervensi :1. Lakukan pengkajian lengkap pada

nyeri termasuk lokasi, sifat, onset/durasi, frekuensi,

kualitas, intensitas atau beratnya nyeri dan faktor pencetusnya.

2. Ajarakan teknik non farmakologi 3. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri 4. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi

Page 17: Kon Jung Tiva

5. Menentukan lokasi, sifat, kualitas, dan berat nyeri sebelum pengobatan.

6. Pilih analgesik yang tepat, attau kombinasi analgesik saat lebih dari satu analgesik yang dianjurkan

7. Tentukan pilihan analgesik berdasarkan type dan berat nyeri

Page 18: Kon Jung Tiva

Lanjutan2. Gangguan persepsi sensori (visual) b.d

perubahan integrasi sensoriIntervensi :a. Mengikuti 5 benar pemberian

pengobatanb. Catat riwayat pengobatan pasien dan riwayat alergi.c. posisi pasien telentang atau duduk di

kursi dengan leher sedikit hiperekstensi.d. Berikan obat ke konjungtiva dengan

teknik aseptik

Page 19: Kon Jung Tiva

Lanjutan3. Gangguan Rasa Nyaman

Intervensi :a. Memonitor kemerahan, eksudat, atau

ulserasib. Instruksikan pasien untuk tidak

menyentuh matac. Memonitor alisd. Memonitor kelopak matae. Memonitor konjungtiva

Page 20: Kon Jung Tiva

Lanjutan4. Gangguan gambaran diri b.d penyakit

Intervensi :a. Menentukan harapan utama citra

tubuh pasien di tingkat perkembanganb.Gunakan panduan antisipatif untuk

mempersiapkan pasien untuk prediksi perubahan di citra tubuh

c.Kaji pasien untuk membahas perubahan yang disebabkan oleh sakit atau bedah

Page 21: Kon Jung Tiva

Lanjutan5. Risiko Perdarahan: Faktor risiko (dilatasi pembuluh darah)

Intervensi :a. Pantau adanya perdarahanb. Catat nila Hb/Hct sebelum dan sesudah perdarahanc. Pantau tanda dan gejala danya

perdarahand. Pantau faktor pembekuan, termasuk

protrombin(PT) , partial thrombin tim (PTT), fibrinogen, degradasi fibrin, dan hitung trombosit.

Page 22: Kon Jung Tiva

SimpulanMata adalah organ penglihatan. Suatu struktur yang sangat khusus dan kompleks, menerima dan mengirimkan data ke korteks serebral. Konjungtiva adalah lapisan tipis, yang mencakup bagian belakang kelopak mata. Konjungtiva membantu melindungi mata dari benda asing dan infeksi tetapi dapat sendiri menjadi terganggu oleh bahan kimia atau reaksi alergi atau terinfeksi oleh virus atau bakteri. Kondisi ini umumnya menyebabkan nyeri, gatal, dan kemerahan pada mata.Diagnosa keperawatan yang dapat diangkat diantaranya : Nyeri, gangguan rasa nyaman, cemas, Gangguan citra tubuh b.d perasaan negative tentang tubuh, risiko infeksi, serta Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan pengetahuan tentang penyakitnya, komplikasi, dan obat-obatan yang diberikan.

Page 23: Kon Jung Tiva

THANK YOU