23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Definisi Sistem Pada dasarnya suatu sitem adalah kelompok unsur yang erat berhubungan dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dari definisi ini dapat dirincikan lebih lanjut pengertian umum mengenai sistem sebagai berikut: 1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur 2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagiian terpadu sistem yang bersangkutan 3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem 4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar Syarat -syarat sistem : 1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan 2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan 3. Adanya hubungan diantara elemen sistem 4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari pada elemen sistem

Konsep Dasar Pengembangan Sistem Akuntansi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sistem Akuntansi. konsep dasar sistem

Citation preview

Page 1: Konsep Dasar Pengembangan Sistem Akuntansi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.1.1 Definisi Sistem

Pada dasarnya suatu sitem adalah kelompok unsur yang erat berhubungan

dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Dari definisi ini dapat dirincikan lebih lanjut pengertian umum mengenai sistem

sebagai berikut:

1.  Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur

2.  Unsur-unsur tersebut merupakan bagiian terpadu sistem yang bersangkutan

3.  Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem

4.  Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar

Syarat -syarat sistem :

1.  Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan

2.  Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan

3.  Adanya hubungan diantara elemen sistem

4.  Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari

pada elemen sistem

5.  Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen

Sistem mempunyai beberapa klasifikasi yang perlu kita ketahui agar dapat

mendifinisikan sebuah sistem tersebut antara lain ialah:

Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem Sederhana dan Sistem Komplek

Page 2: Konsep Dasar Pengembangan Sistem Akuntansi

1.1.2 Sistem Akuntansi

Akuntansi adalah suatu aktifitas jasa mengidentifikasikan, mengukur,

mengklasifikasikan dan mengikhtisarkan kejadian atau transaksi ekonomi yang

menghasilkan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan yang

digunakan dalam pengambilan keputusan. Dari pengertian akuntansi diatas, maka

akuntansi terdiri dari tiga aktifitas atau kegiatan utama, yaitu :

1. Aktifitas identifikasi yaitu engidentifikasikan transaksi-transaksi yang

terjadi dalam perusahaan.

2. Aktifitas pencatatan yaitu aktifitas yang dilakukan untuk mencatat

transaksi-transaksi yang telah diidentifikasi secara kronologis dan sistematis.

3. Aktifitas komunikasi yaitu aktifitas untuk mengkomunikasikan informasi

akuntansi dalam bentuk laporan keuangan kepada para pemakai laporan keuangan

atau pihak yang berkepentingan baik internal perusahaan maupun pihak eksternal.

Page 3: Konsep Dasar Pengembangan Sistem Akuntansi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perlunya Pengembangan Sistem Akuntansi

Tujuan dari pengembangan sistem akuntansi adalah antara lain sebagai berikut:

a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan usaha baru

Kebutuhan pengembangan sistem akuntansi terjadi jika perusahaan baru

didirikan atau suatu perusahaan menciptakan usaha baru yang berbeda dengan

usaha yang telah dijalankan selama ini.

b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang

sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun

struktur infomasinya.

Adakala dimana sistem akuntansi berlaku tidak dapat memenuhi

kebutuhan manajemen, baik dalam hal mutu, ketepatan penyajian maupun struktur

informasi yang terdapat dalam laporan

c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern

Akuntansi merupakan alat pertanggungjawaban kekayaan suatu organisasi.

Pengembangan sistem akuntansi seringkali ditujukan untuk memperbaiki

perlindungan terhadap kekayaan organisasi sehingga pertanggungjawaban

terhadap penggunaan kekayaan organisasi dapat dilaksanakan dengan baik.

d. Untuk mengurangi biaya dalam penyelenggaraan catatan akuntansi

Pengembangan sistem akuntansi seringkali ditujukan untuk menghemat

biaya. informasi dapat disebut juga sebagai barang ekonomi, karena untuk

memperolehnya diperlukan pengorbanan sumber ekonomi yang lain. Oleh karena

itu dalam menghasilkan informasi perlu dipertimbangkan besarnya manfaat yang

diperoleh dengan pengorbanan yang dilakukan.

Page 4: Konsep Dasar Pengembangan Sistem Akuntansi

2.2 Prinsip Pengembangan Sistem Akuntansi

2.2.1 Prinsip umum pengembangan sistem akuntansi

Dalam penyusunan sistem akuntansi terdapat prinsip-prinsip umum,

seperti yang dikemukakan oleh La Midjan dan Azhar Susanto (2001:90) didalam

bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi 1 adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis struktur organisasi.

2. Menganalisis semua transaksi pada perusahaan secara harian maupun

bulanan.

3. Menganalisis pengendalian intern berdasarkan struktur organisasi, sistem

dan prosedut organisasi.

4. Kumpulan catatan berbagai transaksi dalam bentuk formulir, buku dan

catatan.

5. Menganalisis kegiatan internal cek (UJI COBA) struktur kegiatan

perusahaan.

6. Menganalisis berbagai laporan akuntansi keuangan untuk pihak ekstern

yang harus disiapkan dari catatan transaksi, demikian pula laporan

akuntansi manajemen untuk pihak intern.

7. Menetapkan secara terus menerus bagian pengawasan intern secara

periodik dan melakukan pengawasan ekstern yang diperlukan.

Dalam penyusunan sistem akuntansi terlebih dahulu dengan kegiatan

menganalisis sampai dengan melakukan pengawasan, yang dilakukan secara terus

menerus. Hal tersebut dilakukan agar dalam penyusunan sistem akuntansi dapat

berjalan lancar dengan ekeftif dan efisien.

2.3 Siklus Hidup Dalam Pengembangan Sistem Auntansi

Ada 3 alasan perlunya pengembangan sitem yang berkelanjutan :

1. Adanya perubahan yang tak dapat dihindari baik dalam perusahaan

maupun lingkungan perusahaan.

Page 5: Konsep Dasar Pengembangan Sistem Akuntansi

2. Munculnya kelemahan. Manajer baru dapat diangkat untuk memberikan

informasi yang lebih baik untuk pengambilan keputusan. Kelemahan ini

dapat diatasi melalui perbaikan sistem informasi.

3. Perbaikan dalam teknologi informasi dapat mengubah dengan segera

hardware dan software komputer yang usang.

2.4 Tujuan Pengembangan Sistem Akuntansi

Tujuan umum pengembangan sistem akuntansi menurut Mulyadi :

1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.

2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah

ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur

informasinya.

3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern yaitu

untuk memperbaiki tingkat keandalan (Reliability) informasi akuntansi

dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban

dan perlindungan kekayaan perusahaan.

4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan

akuntansi.

2.5 Pendekatan Pengembangan Sistem Akuntansi

1. Pendekatan Top-Down Versus Bottom-Up

Pendekatan top-down dimulai pada organisasi atas dengan keseluruhan tujuan dan

strategi. Keputusan yang ada diidentifikasikan untuk menentukan informasi yang

dibutuhkan. Top-down keseluruhan tujuan dan strategi dimulai dari atas

organisasi. Keputusan diidentifikasi untuk menentukan kebutuhan informasi.

Pendekatan ini sesuai untuk pengembangan sistem berorientasi keputuan seperti

decision support systems, executive information systems dan expert systems.

Pendekatan bottom-up dimulai dari bawah organisasi. Fokus pada sistem aplikasi

dan operasi individu. Sesuai untuk pengembangan sistem pemrosesan transaksi.

Page 6: Konsep Dasar Pengembangan Sistem Akuntansi

2. Pendekatan In-House Versus Outsourcing

Sistem pengembangan in-house adalah pendekatan outsourcing. Outsourcing

melibatkan semua aktivitas yang membutuhkan hardware dan software dan

pegawai sistem. Pendekatan in-house, aktivitas sistem informasi ditangani oleh

pihak intern perusahaan. Outsourcing ini dapat menjadi pendekatan yang atraktif.

Keuntungan outsourcing ini adalah :

1. Menghilangkan masalah yang berhubungan dengan frustasi yang disebabkan

oleh manajemen sistem informasi.

2. Menghilangkan atau mengurangi capital untuk fasilitas komputer dan

3. Dapat mengurangi costs operasi sistm informasi.

Kelemahan pendekatan ini adalah :

1. Perusahaan kehilangan tingkat pengendalian atas sistem informasi.

2. Perusahaan tidak dapat mengembangkan in-house expertise dalam manajemen

sistem informasi.

3. Dalam jangka panjang pendekatan ini tidak dapat merespon perubahan kondisi

dan sulit untuk memecahkannya

3. Pendekatan Reengineering

Memfokuskan pada proses operasional perusahaan. Melakukan pandangan

revolusioner yang berhubungan dengan mengapa proses diperlukan daripada

bagaimana proses ini dilakukan. Berubah secara radikal.

Page 7: Konsep Dasar Pengembangan Sistem Akuntansi

4. Pendekatan Prototyping

Bersifat revolusioner. Merupakan suatu proses pembelajaran dalam

pengembangan sistem. Memberikan perkiraan kasar mengenai desain akhir yang

diharapkan. Manfaatnya adalah sistem desain terbaru dapat dilakukan dengan

segera.

2.6 Metodologi Pengembangan Sistem Akuntansi

Definisi metodologi pengembangan sistemakuntansi menurut Mulyadi bahwa “

Metodologi pengembangan sistem adalah langkah-langkah yang dilalui oleh

analisis sistem dalam mengembangkan sistem informasi”.

2.6.1 Tahapan-tahapan dalam Pengembangan Sistem Akuntansi

Tahapan-tahapan dalam Pengembangan Sistem Akuntansi menurut Mulyadi :

Pengembangan Sistem Akuntansi dilaksanakan melalui tiga tahap sebagai berikut:

a. Analis Sistem

Analis sistem adalah seorang yang ahli yang mampu menyajikan berbagai

alternatif desain sistem informasi yang memungkinkan pemakai informasi

memilih antara berbagai desain yang ditawarkan oleh analis sistem.

Analisis sistem dapat dibagi menjadi empat tahap:

a) Analisis pendahuluan (preliminary analysis).

Dalam analisis pendahuluan sistem ini, analisis sistem mengumpulkan informasi

untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh mengenai perusahaan kliennya.

Untuk ini analis sistem membuat work sheet atau check sheet untuk

mengumpulkan informasi yang dikumpulkan dalam analisis pendahuluan tersebut.

b) Penyusunan usulan pelaksanaan analisis sistem

Pelaksanaan analisis sistem direncanakan oleh analis sistem dalam suatu dokumen

tertulis yang disebut “Usulan pelaksanaan analisis sistem.”.

Page 8: Konsep Dasar Pengembangan Sistem Akuntansi

Digunakan untuk mempertemukan pikiran pemakai informasi dengan analis

sistem mengenai pekerjaan pengembangan sistem akuntansi yang akan

dilaksanakan oleh analis sistem untuk memenuhi kebutuhan pemakai informasi.

c) Pelaksanaan analisis sistem

Pelaksanaan analisis sistem didasarkan pada rencana kerja yang dituangkan dalam

“Usulan pelaksanaan Analisa Sistem”. Berikut contoh langkah-2nya:

- Analisis laporan yang dihasilkan sistem sekarang.

- Menganalisis transaksi.

- Mempelajari catatan pertama.

- Mempelajari catatn akhir

d) Penyusunan laporan hasil analisis sistem

Hasil akhir proses analis sistem disajikan oleh analis sistem dalam suatu laporan

ayng disebut “Laporan hasil analisis sistem”. Laporan ini merupakan dokumen

tertulis yang dibuat oleh analis sistem untuk diserahkan kepada pemakai

informasi.

b. Desain Sistem

Dalam tahap desain, analis sistem memberikan tiga macam dokumen tertulis yang

diserahkan kepada pemakai informasi:

a). usulan desain sistem secara garis besar

b). laporan final desain sistem secara garis besar

c). laporan final desain sistem secara rinci.

Berbagai dokumen tertulis terebut digunakan oleh analis sistem untuk menyajikan

dan menawarkan desain sistem bagi pemakai informasi.

Tahapan desain sistem dibagi menjadi lima tahap:

1). Desain sistem secara garis besar

2). Penyusunan usulan desain sistem secara garis besar

3). Evaluasi sistem

4). Penyusunan laporan final desain sistem secara garis besar.

Page 9: Konsep Dasar Pengembangan Sistem Akuntansi

5). Desain sistem secara rinci

6). Penyusunan Laporan final desain sistem secara rinci

c. Implementasi Sistem

Dalam tahap implementasi sistem, analis sistem membuat dokumen

tertulis yang disebut “Laporan Final Implementasi Sistem.” Laporan ini berisi dua

bagian: rencana implementasi sistem dan hasil implementasi sistem.

Perubahan sistem lama ke sistem baru memerlukan pendekatan konversi

tertentu. Terdapat empat pilihan utama pendekatan yang digunakan untuk

mengubah sistem lama ke sistem baru, yaitu :

1. Konversi langsung

Adalah implementasi sistem abru secara langsung dan mengehentikan segera

pemakaian sistem lama.

2. Konversi paralel

Adalah implementasi sistem baru secara bersamaan dengan pemakaian sistem

lama selama jangka waktu tertentu.

3. Konversi Modular

Sering disebut pendekatan pilot project, adalah implementasi sistem baru

ke dalam organisasi secara sebagian-sebagian.

4. Konversi Phase-In

Adalah mirip dengan konversi modular. Beda yang ada diantara keduanya adalah

terletak pada konversi modular membagi organisasi untuk implementasi sistem

baru, sedangkan pada konversi phase –in yang dibagi adalah sistemnya sendiri.

Page 10: Konsep Dasar Pengembangan Sistem Akuntansi

2.7 Analisis Sistem dan Pemrograman

Analisis dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu system informasi yang

utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan dan hambatan

yang terjadi sedangkan Analisis system adalah orang yang menganalisis sistem

dengan mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan-

kebutuhan pemakai serta mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan.

Analisis sistem berbeda dengan pemogram. Pemogram (programmer) adalah

orang yang menulis kode program untuk suatu aplikasi tertentu berdasarkan

rancang bangun yang telah dibuat oleh analisis sistem.

Pemrogram AnalisSistem

1. Tanggung jawab pemrogram

terbatas pada pembuatan program

computer.

2. Pengetahuan pemrogram cukup

terbatas pada teknologi computer,

sistem computer, utilities dan

bahasa-bahasa pemrograman yang

diperlukan.

3. Pekerjaan pemrogram sifatnya

teknis dan harus tepat dalam

pembuatan instruksi instruksi

program.

4. Pekerjaan pemrogram tidak

1.Tanggung jawab analisis sistem

tidak hanya pada pembuatan program

computer saja, tetapi pada sistem

secara keseluruhan.

2. Pengetahuan analisis sistem harus

luas, tidak hanya pada teknologi

computer, tetapi juga pada bidang

aplikasi yang ditanganinya.

3.Pekerjaan analisis sistem dalam

pembuatan program terbatas pada

pemecahan masalah secara garis

besar.

4.Pekerjaan analisis sistem melibatkan

Page 11: Konsep Dasar Pengembangan Sistem Akuntansi

menyangkut hubungan dengan

banyak orang, terbatas pada

sesama pemrogram dan analisis

sistem yang mempersiapkan

rancang bangun (spesifikasi)

programnya.

hubungan banyak orang, tidak terbatas

pada sesame analisis sistem,

pemrogram, tetapi juga pemakai

sistem dan manajer.

2.8 Pengetahuan dan keahlian yang diperlukan Analisis Sistem

Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian yang khusus.

Beberapa analis sistem setuju bahwa pengetahuan-pengetahuan dan keahlian

berikut ini sangat diperlukan bagi seorang analis sistem yang baik :

1. Pengetahuan dan keahlian tentang teknik pengolahan data, tekonologi

computer dan pemrograman computer:

a. Keahlian teknik yang harus dimiliki adalah termasuk keahlian dalam

penggunaan alat dan teknik untuk pengembangan perangkat lunak

aplikasi serta keahlian dalam menggunakan computer.

b. Pengetahun teknik yang harus dimiliki meliputi pengetahuan tentang

perangkat keras computer, teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa

computer, sistem operasi, utilites dan paket-paket perangkat lunak

lainnya.

2. Pengetahuan tentang bisnis secara umum

Aplikasi bisnis merupakan aplikasi yang sekarang paling banyak

diterapkan, maka analis sistem harus mempunyai pengetahuan tentang ini.

Pengetahuan ini dibutuhkan supaya analis sistem dapat berkomunikasi

dengan pemakai sistem. Pengetahuan tentang bisnis ini meliputi akuntansi

keuangan, akuntansi biaya, akuntansi manajemen, sistem pengendalian

manajemen, pemasaran, produksi, manajemen personalia, keuangan,

tingkah laku organisasi, kebijakan perusahaan dan aspek-aspek bisnis

lainnya.

Page 12: Konsep Dasar Pengembangan Sistem Akuntansi

3. Pengetahuan tentang metode kuantitatif

Dalam membangun model-model aplikasi, analis sistem banyak

menggunakan metode-metode kuantitatif, seperti misalnya pemrograman

linier (linier programming), pemrograman dinamik (dynamic

programming), regresi (regression), network, pohon keputusan (decision

tree), trend, simulasi dan lain sebagainya.

4. Keahlian pemecahan masalah

Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk meletakkan

permasalahan-permasalahan komplek yang dihadapi oleh bisnis,

memecah-mecah masalah tersebut kedalam bagian-bagiannya,

menganalisisnya dan kemudian harus dapat merangkainya kembali

menjadi suatu sistem yang dapat mengatasi permasalahan-permsalahan

tersebut.

5. Keahlian komunikasi antarpersonil

Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan

komunikasi baik secara tertulis. Keahlian ini diperlukan di dalam

wawacara, presentasi, rapat dan pembuatan lapoaran-laporan.

6. Keahlian membina hubungan antarpersonil

Manusia merupakan faktor yang kritis di dalam sistem dan watak manusia

satu dengan yang lainnya berbeda. Analis sistem yang kaku dalam

membina hubungan kerja dengan personil-personil lainnya yang terlibat,

akan membuat pekerjaannya menjadi tidak efektif. Apalagi bila analis

sistem tidak dapat membina hubungan yang baik dengan pemakai sistem,

maka akan tidak mendapat dukungan dari pemakai sistem atau manajemen

dan kecenderungan pemakai sistem akan mempersulitnya.

Page 13: Konsep Dasar Pengembangan Sistem Akuntansi

2.9 Tim Pengembangan Sistem

Dalam proyek pengembangan sistem yang kecil dan sederhana, kemungkinan

hanya ada seorang analis sistem yang merangkap sebagai pemrogram

(analis/pemrogram) atau seorang pemrogram yang merangkap sebagai analis

sistem (pemrogram/analis). Akan tetapi untuk proyek pengembangan sistem yang

besar atau komplek, pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh sejumlah orang dalam

bentuk tim. Anggota dari tim pengembangan sistem ini tergantung dari besar

kecilnya ruang lingkup proyek yang akan ditangani. Tim ini secara umum dapat

terdiri dari personil-personil sebagai berikut :

1. Manajer analisis sistem

Manajer anaisi sistem (manager of system analysis) ini disebut juga

sebagai coordinator proyek dan mempunyai tugas dan tanggungjawab

sebagai berikut:

a. Sebagai ketua/ coordinator tim pengembangan sistem

b. Mengarahkan, mengontrol dan mengatur anggota tim pengembangan

sistem lainnya

c. Membuat jadwal pelaksanaan proyek pengembangan sistem yang akan

dilakukan

d. Bertanggungjawab dalam mendefinisikan masalah,studi kelayakan,

disain sistem dan penerapananya.

e. Memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan sistem

f. Mewakili tim untuk berhubungan dengan pemakai sistem dalam hal

perundingan-perunndingan dan pemberian-pemberian nasehat kepada

manajemen dan pemakai sistem.

g. Membuat laporan-laporan kemajuan proyek (progress report)

h. Mengkaji ulang dan memeriksa kembali hasil kerja dari tim.

Page 14: Konsep Dasar Pengembangan Sistem Akuntansi

2. Ketua analis sistem

Ketua analis sistem (lead system analyst) biasanya menjabat sebagai wakil

dari manajer analisis sistem. Tugasnya adalah membantu tugas dari

manajeran alisis sistem dan mewakilinya bila manajer analis sistem

berhalangan.

3. Analis sistem senior

Analis sisten senior (senior system analyst) merupakan analis sistem yang

sudah berpengalaman.

4. Analis sistem

Analys sistem (system analyst) merupakan analis sistem yang cukup

berpengalaman dan dapat bekerja sendiri tanpa bimbingan dari analis

sistem senior.

5. Analis sistem yunior

Analis sistem yunior (junior system analyst) merupakan analis sistem yang

belum berpengalaman dan masih membutuhkan bimbingan-bimbingan

dari analis sistem yang lebih senior. Analis sistem yunior ini sering juga

disebut dengan analis sistem yang masih dilatih (system analyst trainee).

6. Pemrogram aplikasi senior

Permograman aplikasi senior (senior application programmer) merupakan

pemrograman computer yang sudah berengalaman dengan tugas

merancang spesifikasi dari program aplikasi dan mengkoordinasi kerja

dari pemrogram yang lainnya. Pemrogram aplikasi senior ini kadang-

kadang juga disebut dengan pemrogram / analis.

Page 15: Konsep Dasar Pengembangan Sistem Akuntansi

7. Pemrogram aplikasi

Pemrogram apliaksi (application programmer) merupakan pemrogram

computer yang cukup berpengalaman dan dapat melakukan tugasnya tanpa

harus dibimbing secara langsung lagi.

8. Pemrogram aplikasi yunior

Pemrogram aplikasi yunior (junior application programmer) merupakan

pemrogram computer yang belum berpengalaman dan masih dibawah

bimbingan langsung dari pemrogram yang lebih senior. Pemrogram

aplikasi yunior biasanya hanya dilibatkan pada pembuatan modul-modul

program yang sederhana, seperti misalnya pembuatan bentuk-bentuk I/O.

Pemrogram aplikasi yunior ini sering juga disebut dengan pemrogram

aplikasi yang masih dilatih (application programmer trainee).