71

Click here to load reader

KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PEMBELAJARAN

AL-QUR’AN TERHADAP HASIL BELAJAR PAI SISWA DI SDN SAWAH

BARU 2 CIPUTAT TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana pendidikan Islam

( S.Pd.I)

Oleh :

Ahmad Chisni Fahmi

NIM . 206011000014

Di bawah Bimbingan :

Dr. H. Anshari LAL, LC. MA

NIP :19570406 199403 1001

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011

Page 2: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan
Page 3: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PEMBELAJARAN

AL-QUR’AN TERHADAP HASIL BELAJAR PAI SISWA DI SDN SAWAH

BARU 2 CIPUTAT TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana pendidikan Islam

( S.Pd.I)

Oleh :

Ahmad Chisni Fahmi

NIM . 206011000014

Di bawah Bimbingan :

Dr. H. Anshari LAL, LC. MA

NIP :19570406 199403 1001

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011

Page 4: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan
Page 5: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

i

ABSTRAK

Nama : Ahmad Chisni Fahmi

Nim : 206011000014

Prodi : Pendidikan Agama Islam

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Sawah Baru 2 Ciputat Tangerang selatan dari

bulan Januari sampai dengan Februari 2011, yang dijadikan sampel dalam penelitian

ini adalah siswa SDN Sawah Baru 2 Ciputat Tangerang Selatan Kelas V dengan

jumlah 25 orang. Ini merupakan sebagian dari populasi yang berjumlah 237 siswa.

Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana tingkat kontribusi

kegiatan ekstrakurikuler pembelajaran Al-Qur’an dan kontribusinya terhadap hasil

belajar PAI siswa di SDN Sawah Baru 2 Ciputat Tangerang Selatan. ingin mengetahui

kendala-kendala yang dihadapi oleh siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler

pembelajaran Al-Qur’an, karena pembelajaran Al-Qur’an hendaknya ditanamkan dan

lebih ditingkatkan lagi, materi pembelajaran Al-qur’an begitu penting terhadap dunia

pendidikan terutama pendidikan agama islam. Dan Untuk mendapatkan data yang

diperlukan dalam penelitian ini digunakan dengan teknik pengumpul data angket.

Hasil penelitian menunjukkan kontribusi kegiatan ekstrakurikuler pembelajaran Al-

Qur’an terhadap hasil belajar PAI siswa diperoleh berdasarkan angket yang diisi oleh

siswa SDN Sawah baru 2 Ciputat Tangerang Selatan. Metode yang digunakan adalah

dengan menggunakan korelasi product moment, diperoleh sebesar 0,501. termasuk

dalam katagori sedang atau cukup. Dengan demikian terdapat hubungan yang nyata

antara kontribusi kegiatan ekstrakurikuler pembelajaran Al-Qur’an terhadap hasil

belajar PAI siswa diterima.

Dapat di simpulkan bahwa terdapat korelasi kontribusi kegiatan ekstrakurikuler

pembelajaran Al-qur’an terhadap hasil belajar PAI siswa di SDN Sawah Baru 2

Ciputat Tangerang Selatan. Adapun kendala yang dihadapi dalam pembelajaran Al-

Qur’an yaitu: pembelajaran Al-Qur’an dianggap hanya diikuti secara sukarela oleh

siswa, minimnya dukungan dari orang tu, dan kurang minatnya siswa dalam mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler pembelajaran al-Qur’an.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka diperlukan kesadaran dan perhatian

dari orang tua dan sekolah terhadap materi pembelajaran Al-Qur’an untuk

meningkatkan hasil belajar PAI. Dan diperlukan kesadaran dan perhatian pula oleh

siswa untuk meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler pembelajaran Al-Qur’an sebagai

sumber belajar.

Page 6: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

ii

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala karunia yang

telah dicurahkan, sehingga setelah melalui proses yang cukup pajang akhirnya skripsi

ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi

Muhammad SAW yang senantiasa menjadi panutan bagi seluruh umat Nya dan

keluarganya, sahabatnya serta para pengikutnya yang setia sampai akhir zaman.

Penulisan skripsi ini menjadi lebih bermakna dengan adanya bimbingan dan

dukungan dari berbagai pihak, baik secara moral maupun materil. Tidak ada yang dapat

diberikan selain ucapan terima kasih. Terima kasih penulis ucapkan kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

berserta wakil dan stafnya.

2. Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. H. Anshari LAL, LC, MA. pembimbing yang telah memberikan saran,

kritikan dan masukannya dan mengarahkan serta memberikan bimbingan kepada

penulis, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan.

4. Seluruh dosen dan Staff jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memberikan begitu banyak pengalaman dan ilmu pengetahuan

kepada penulis.

5. Staff Perpustakaan Utama dan fakultas Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. Hardinah, S.Pd, MM selaku kepala sekolah dan guru, kepala tata usaha berserta

staf-staf yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian

di sekolah tersebut.

7. Orang tua tercinta, Yusuf Mustahdi (bapak) dan ji’ronah (ibu), atas do’anya dan

yang telah mencurahkan cinta dan kasih sayangnya, dorongan dan bantuan baik

moral maupun materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini. Begitu

pula kakaku khususnya Ali yusni juga adiku Asep Aziz yang selalu memberikan

semangat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Paman-pamanku dan

Page 7: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

bibi-bibiku (special Drs. H Dhabas Rahmat & Ibu Hj. Sundusiah S,Ag dan

keluarga, Drs Subarja dan keluarga, Bibiku dan keluarga). Yang telah

memberikan bantuan baik moral maupun materi kepada penulis.

8. Desi Akhiriyah (kekasihku), yang selalu menemani dan memberikan dukungan,

do’a dan bantuan disaat penulis mulai jenuh menjalani semuanya.

9. Keluarga Besar Pendidikan Agama Islam angkatan 2006 khususnya kelas A

diantaranya, Aulia Sindu Muhammad, Huzaini thanks atas komputernya dan

bantuannya, Abdurrahman, Bisri Mustafa, dan semuanya. kelas B diantaraya

Anto,Mahfud dan semuanya yang telah memberiku sebuah kedewasaan dalam

berpikir.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

dan masih banyak kekurangan, apabila ada kesalahan dalam penulisan skripsi ini,

penulisa skripsi ini, penulis mohon maaf, itu bukan kerena kesenggajaan tapi karena

kebodohan dan kelupaan penulis.

Akhirnya kepada Allah penulis berserah diri, tiada daya dan upaya melainkan

dengan izin dan kekuasaan-Nya dan memohon taufik serta hidayah-Nya, serta berdoa

semoga skripsi ini ,bermanfaat di dunia dan akhirat serta memperoleh pahala selama

masih ada dan sebanyak kata yang tertulis dan tercetak skripsi ini, khususnya kepada

diri penulis dan pihak yang turut membantu proses penulisan skripsi ini. Wa shallallahu

‘ala sayyidina muhammadin wa ‘ala aalihi wa ashabihi ajma ‘iin, wal hamdulillaahi

rabbil ‘alamin Aamiin.

Page 8: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI.............................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ...................................................................................... vi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah........................................................ 1

B. Identifikasi Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah...................................................... 4

2. Pembatasan Masalah...................................................... 4

3. Perumusan Masalah........................................................ 4

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian............................................................. 5

2. Kegunaan Penelitian........................................................ 5

BAB II : KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA BERFIKIR

A. Kegiatan Ekstrakurikuler………………............................. 6

1. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler……....................... 6

2. Fungsi dan Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler………….. 8

3. Manfaat Kegiatan Ekstrakurikuler ……………………. 9

B. Pembelajaran……………………………………………... 10

1. Pengertian Pembelajaran………………………………. 10

2. Tujuan Pembelajaran…………………………………... 12

C. Pendidikan Agama Islam..................................................... 14

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam............................. 14

2. Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam…. 16

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam…………………...... 19

4. Fungsi Pendidikan Agama Islam…………………….. 21

5. Materi Kegiatan Ekstrakurikuler Pembelajaran Al-Qur’an

di SDN Sawah Baru 2 Ciputat…………………………... 22

Page 9: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

v

D. Kerangka Berfikir............................................................... 24

E. Hipotesis............................................................................. 24

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian............................................. 25

B. Variable Penelitian.............................................................. 25

C. Populasi dan Sampel........................................................... 25

D. Teknik Pengumpulan Data................................................. 26

E. Instrumen Pengumpulan Data............................................ 27

F. Teknik Analisis Data…………………………………….. 28

G. Hipotesis Statistik………………………………………… 31

BAB IV : HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian……………………..... 32

1. Sejarah dan Kurikulum SDN Sawah Baru 2 Ciputat…. 32

2. Visi, Misi SDN Sawah Baru 2 Ciputat……………….. 33

3. Tujuan SDN Sawah Baru 2 Ciputat…………………... 33

4. Daftar Nama Guru…………………………………...... 34

5. Daftar Peserta Didik…………………………………... 35

6. Sarana dan Prasarana………………………………...... 35

7. Mata Prelajaran………………………………………... 35

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian………………………....... 36

1. Kegiatan Ekstrakurikuler Pembelajaran Al-Qur’an….... 37

2. Angka Indeks Korelasi……………………………….... 51

C. Analisis dan Interpretasi Data……………………………. 52

1. Analisa dan Korelasi…………………………………... 52

2. Interpretasi Data……………………………………….. 53

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………….. 55

B. Saran-saran………………………………………………... 56

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….. 57

LAMPIRAN

Page 10: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Materi Angket…….. …………………………………………………..

Tabel 3.2 Skor item alterative jawaban responden ………………………………………...

Tabel 3.3 Indeks Korelasi Product Moment ……….............................................................

Tabel 4.1 Daftar Nama Guru …………………………………………………….................

Tabel 4.2 Daftar peserta didik…. ………………………………………………………….

Tabel 4.3 Daftar sarana prasarana SDN Sawah Baru 2…..………………………………...

Tabel 4.4 Daftar mata pelajaran dan srtuktur Kurikulum…………..……………………....

Tabel 4.5 Mengikuti pembelajaran Al-Qur’an disekolah…………………………………..

Tabel 4.6 Aktif mengikuti kegiatan pembelajaran Al-Qur’an di sekolah ………………....

Tabel 4.7 Mengikuti pembelajaran Al-Qur’an ini, pengetahuan agama saya bertambah….

Tabel 4.8 Saya mengikuti pembelajaran Al-Qur’an setiap pertemuan ………………........

Tabel 4.9 Ketika saya mengikuti pembelajaran Al-Qur’an apakah orang tua saya

mendukung...........................................................................................................

Tabel 4.10 Apakah siswa mengikuti pembelajaran Al-Qur’an dengan senang………..........

Tabel 4.11 Materi pembelajaran Al-Qur’an berkaitan dengan ajaran agama Islam …….....

Tabel 4.12 Membawa kitab suci Al-Qur’an ketika materi beralangsung….……………......

Tabel 4.13 Ketika materi pembelajaran Al-Qur’an berlangsung apakah siswa

memperhatikan dengan baik……………………………………….....................

Tabel 4.14 Pembelajaran Al-Qur’an melalui Tadarus bersama-sama…………………........

Tabel 4.15 Pembelajaran Al-Qur’an melalui tilawah/ seni bacaan…………………………

Tabel 4.16 Melalui pembelajaran Al-Qur’an membuat siswa bersungguh-sungguh

mempelajarinya………………………………………………………………….

Tabel 4.17 Apakah pembelajaran Al-Qur’an mudah untuk dipelajari dan dipahami……….

Tabel 4.18 Setiap pembelajaran Al-Qur’an dimulai siswa dianjurkan membaca surat Al-

Fatihah dan surat-surat pendek……………………………………………….......................

Tabel 4.19 Setiap pembelajaran Al-Qur’an siswa membawa buku ilmu tajwid……............

Tabel 4.20 Ketika mengalami kesulitan dalam membaca Al-Qur’an apakah saya bertanya..

Tabel 4.21 Setiap pembelajaran Al-Qur’an saya mencatat………………………………….

Tabel 4.22 Apakah saya menghafal ayat-ayat pilihan ketika pembelajaran Al-Qur’an….....

27

29

30

34

35

35

36

37

37

38

38

39

39

39

40

40

41

41

42

42

43

43

43

44

44

Page 11: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

Tabel 4.23 Saya menghafal doa sehari-hari ketika pembelajaran Al-Qur’an……………….

Tabel 4.24 Membaca Al-Qur’an dengan terjemahnya per ayat …………….……………....

Tabel 4.25 Membaca Al-Qur’an dengan terjemahnya……………………………………...

Tabel 4.26 Saya bersemangat mempelajari Al-Qur’an di sekolah…………………………..

Tabel 4.27 Apakah saya mempelajari ilmu tajwid untuk memahami Al-Qur’an…….……..

.Tabel4.28 Setelah mengikuti pembelajaran Al-Qur’an nilai pendidikan agama saya

bertambah baik………………………………………………………………......

Tabel 4.29 Apakah saya mengamalkan pembelajaran Al-Qur’an…… ……………………..

Tabel 4.30 Ketika pembelajaran Al-Qur’an selesai siswa bersama-sama membaca doa

senandung Al-qur’an …………………………………………………………...

Tabel 4.31 Selesai pembelajaran Al-Qur’an siswa mengulangi bacaan Al-qur’an dirumah..

Tabel 4.32 Setelah mengikuti pembelajaran Al-Qur’an, saya membaca Al-Qur’an di

rumah……………………………………………………………………………

Tabel 4.33 Setelah kegiatan pembelajaran Al-Qur’an selesai siswa bersama-sama

membaca Surat Al-Ashr………………………………………………………..

Tabel 4.34 Ketika pembelajaran Al-Qur’an disampaikan apakah keinginan saya bertambah

untuk mempelajarinya ….....................................................................................

Tabel 4.35 Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment…………………………………...

Tabel 4.36 Data nilai Korelasi antara Pembelajaran Al-Qur’an di TPA dengan hasil

Belajar Pendidikan Agama Islam……………………………………………….

45

45

46

46

46

47

47

48

48

49

49

50

51

52

Page 12: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan agama merupakan bagian yang amat penting dalam proses

pendidikan secara umum, baik di sekolah, keluarga maupun masyarakat.

Sebagaimana pendidikan pada umunya, maka pendidikan agama juga menjadi

tanggungjawab keluarga, masyarakat dan pemerintah.

Sekolah sebagai salah satu tripusat pendidikan dinilai sangat berperan dalam

mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dalam arti manusaia

yang mengetahui ilmu pengetahuan dan teknologi serta iman dan takwa yang

tinggi. Untuk itu pendidikan agama di sekolah sangat diperlukan terutama dalam

rangka meningkatkan iman dan takwa.

Pendidikan agama menduduki peranan yang sangat penting dalam pembinaan

kelompok maupun individu. Pendidikan agama menjadi semacam alat motivator

sekaligus control dalam kehidupan setiap keluarga sampai negara. Pendidikan

agama mempunyai peranan langsung dalam pembentukan kualitas manusia yang

beriman dan bertakwa. Manusia dengan kualitas diyakini mampu bertindak

bijaksana baik dalam kapasitas sebagai pemimpin bagi dirinya sendiri, keluarga

maupun masyarakat.

Page 13: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

2

Menyadari hal tersebut, pemerintah Indonesia merasa perlu merumuskan

pendidikan agama ke dalam konstitusi sehingga pelaksanaannya menjadi suatu

kewajiban hukum yang harus ditunaikan. “Mansyur, Sukama dan Yusuf Muhtar

mengidentifikasikan pentingnya pendidikan agama dalam kehidupan bernegara

dari adanya kata-kata beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa baik

dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara maupun UUSPN”1

Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu pelajaran yang pokok

disekolah, dan salah satu materinya yang dipelajari dalam pendidikan Agama

Islam adalah baca tulis Al-Qur’an. Materi baca tulis Al-Qur’an adalah sangat

penting untuk diberikan kepada siswa, kerena Al-Qur’an adalah kitab suci umat

Islam dan merupakan pedoman hidup bagi setiap Muslim dalam kehidupan sehari-

hari.

Bahkan dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem

pendidikan Nasional, pendidikan agama menjadi salah satu materi wajib dalam

kurikulum pendidikan Nasional. Semua sekolah umum wajib

menyelenggarakannya, tentu hal ini mempunyai riwayat yang panjang secara

historis, berkaitan dengan adanya dikotomi antara ilmu umum dan ilmu agama.

Di saat pentingnya penyelenggaraan pendidikan Agama Islam di semua

jenjang pendidikan formal, tentunya tidak terlepas dari berbagai macam kendala

salah satunya pembelajaran al-Qur’an. Mengenai pembelajaran Al-Qur’an itu

sendiri yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga pendidikan, baik di sekolah

maupun di Masjid-masjid memiliki pengaruh yang positif terhadap siswa.

“Namun dalam pelaksanaannya pembelajaran Al-Qur’an mengalami berbagai

hambatan, salah satu kepincangan pelaksanaan Pendidikan Agama Islam pada

sekolah umum sekarang ini ialah kurangnya keterpaduan antara tiga lingkungan

yaitu:

1. lingkungan sekolah,

2. lingkungan keluarga,

1 Mansyur dkk, Pendidikan Agama Islam, (Dirjen Binbaga dan Ut, 1996), h.89

Page 14: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

3

3. Lingkungan Masyarakat sekitar.2”

Hal itu juga dikarenakan kesadaran untuk mempelajari Al-Qur’an yang masih

kurang, karena berdasarkan penelitian di sekolah hanya ada 45 anak saja yang

mengikuti pembelajaran Al-Qur’an diluar jam pelajaran, sedangkan jumlah murid

di Sekolah SDN Sawah Baru 2 Ciputat Tangerang Selatan kelas V sebanyak 115

siswa.

Penyebabnya adalah bahwa pembelajaran Al-Qur’an dianggap hanya diikuti

secara sukarela. Dan berdasarkan observasi dan pengamatan bahwa anak-anak

lebih mengikuti kegiatan yang bisa menyalurkan bakat siswa seperti kegiatan

pramuka, dan Marcing Band. dan salah satu faktor lain yaitu kurangnya dukungan

dari orang tua untuk pembelajaran Al-Qur’an.sesuai hasil wawancara dengan guru

Al-Qur’an.

Pembelajaran Al-Qur’an merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan

anak-anak dalam membaca Al-Qur’an yaitu dengan melalui pencerdasan umat

Islam dalam bidang pendalaman Al-Qur’an. Karena perlu disadari sepenuhnya

bahwa putra-putri Islam adalah generasi penerus dan pelopor Agama Islam

dimasa mendatang. Pembelajaran Al-Qur’an merupakan upaya kongkrit, dengan

demikian akan lahir generasi-generasi Qur’ani.

Keberadaan kegiatan ekstrakurikuler khususnya pembelajaran Al-Qur’an

pada dasarnya adalah membantu siswa dalam baca tulis Al-Qur’an dan bagi guru

selaku pendidik di sekolah dapat membantu dalam memberikan pelajaran

Pendidikan Agama Islam. Dan keberadaan ekstrakurikuler pembelajaran Al-

Qur’an untuk mendukung usaha pemerintah dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan Nasional, khususnya dalam sisi pengembangan Iman dan Takwa

(IMTAK) dan budi pekerti yang luhur, serta dalam rangka mengantisipasi buta

huruf Al-Qur’an yang melanda umat Islam.

2 Mansyur dkk, Pendidikan Agama Islam, (Dirjen Binbaga dan Ut, 1996), h. 98

Page 15: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

4

Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis tertarik untuk meneliti dan

membahasnya, yang kemudian dituangkan ke dalam bentuk skripsi dengan judul

“KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PEMBELAJARAN

AL-QUR’AN TERHADAP HASIL BELAJAR PAI SISWA DI SDN SAWAH

BARU 2 CIPUTAT TANGERANG SELATAN’’

B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah.

1. Identifikasi Masalah

Dengan melihat latar belakang masalah maka masalah tersebut dapat

diidentifikasikan sebagai berikut:

1) Kurangnya minat para siswa dalam mengikuti pembelajaran Al-Qur’an

2) Minimnya dukungan orang tua dalam kegiatan ekstrakurikuler

pembelajaran Al-Qur’an

3) Kecenderungan kegiatan ekstrakurikuler itu hanya dianggap sebagai

kegiatan sukarela

4) Kegiatan ekstrakurikuler pembelajaran Al-Qur’an terhadap hasil

belajar PAI siswa

2. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan yang berhubungan dengan masalah

pendidikan, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Agar pembatasan

dalam skripsi ini dapat terarah sehingga mempermudah dalam

menjelaskan permasalahan yang akan dibahas maka penulis akan

membatasi pada Kegiatan ekstrakurikuler pembelajaran Al-Qur’an

terhadap hasil belajar PAI siswa

3. Perumusan Masalah

Dengan melihat pembatasan masalah diatas, maka dapat dibuat

perumusan masalah sebagai berikut :

Apakah ada korelasi kegiatan ekstrakurikuler pembelajaran Al-Qur’an

terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa?

Page 16: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dapat tercapai dalam penelitian ini adalah:

a. Mengetahui apakah ada korelasi kegiatan ekstrakurikuler pembelajaran Al-

Qur’an terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam.

2. Kegunaan Penelitian

1) Hasil penelitian ini, diharapkan menambah wawasan mengenai

kontribusi kegiatan ekstrakurikuler pembelajaran Al-Qur’an terhadap

hasil belajar PAI siswa, khususnya siswa SDN Sawah baru 2 Ciputat.

2) Hasil penelitian ini diharapkan meningkatkan semangat siswa dalam

pembelajaran Al-qur’an.

3) Untuk meningkatkan peran guru Al-Qur’an dalam kegiatan

ekstrakurikuler pembelajaran Al-Qur’an.

Page 17: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

6

BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA BERFIKIR

A. Kegiatan Ekstrakurikuler

1. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler

“Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan diluar mata

pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik untuk membantu

pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan

minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh

pendidik atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan

disekolah/madrasah”1.

Adapun ekstrakurikuler adalah kegiatan-kegiatan siswa diluar

pelajaran yang dilaksanakan diluar sekolah dengan tujuan untuk

memperluas pengetahuan, penyaluran bakat dan minat, serta dalam

rangka usaha untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan

para siswa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kesadaran berbangsa dan

bernegara dan berbudi pekerti luhur.2

Menurut Hadari Nawawi ekstrakurikuler adalah “Suatu kegiatan yang

dilaksanakan diluar pelajaran kegiatan kurikulum, sifat kegiatannya pendidikan

non formal yang bertujuan membantu siswa mengisi waktu senggang secara

1 Paimun, Bimbingan Konseling ( Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,2006)h. 88

2 Wahyusumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, ( Jakarta : Raja Grafindo Persada,

1999), h. 239.

Page 18: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

7

terarah disamping memberikan berbagai pengetahuan dan keterampilan melalui

pengalaman langsung yang bersifat praktis”.3

Menurut Piet Sahartian, ekstrakurikuler yaitu “Kegiatan diluar jam

pelajaran jam biasa ( termasuk pada waktu libur) yang dilakukan disekolah

ataupun diluar sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa

mengenai hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan

minat serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya”.4

Adapun dalam buku kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Agama

Islam pada Sekolah Umum dan Madrasah dijelaskan bahwa kegiatan

ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan diluar kelas dan diluar

jam pelajaran untyuk menumbuhkembangkan potensi Sumber Daya

Manusia ( SDM ) yang dimuilki peserta didik baik berkaitan debngan

aplikasi ilmu pengetahuan yang didapatkannya maupun dalam

pengertian khusus untuk membimbing siswa dalam mengembangkan

potensi dan bakat yang ada dalam dirinya melalui kegiatan-kegiatan

yang wajib maupun pilihan.5

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan tambahan yang dilaksanakan diluar

jam pelajaran dengan maksud mengisi waktu senggang yang bertujuan agat

memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan siswa serta mengembangkan

kemampuan dan keterampilan yang ada pada dirinya melalui jenis-jenis kegiatan

yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

Dengan perkataan lain, tujuan dasarnya adalah untuk membentuk manusia

terpelajar dan bertakwa kepada Allah SWT. Jadi selain menjadi manusia yang

berilmu pengetahuan, peserta didik juga menjadi manusia yang mampu

menjalankan perintah-perintah agama dan menjauhi segala larangannya.

3 Hadari Nawawi, Organisasi Sekolah dan pengelolaan kelas, ( Jakarta, PT Gunung

Agung, 1982) h. 150 4 Piet Sahertian, Dimensi Administrasi Pendidikan, ( Surabaya : Usaha Nasional 1994)

Cet ke 1 h. 132 5 Departemen Agama RI, Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam Pada

Sekolah Umum dan Madrasah,…h.13-14

Page 19: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

8

2. Fungsi danTujuan Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan Ektrakurikuler merupakan sebuah sarana pelengkap tugas

pendidikan, maka kegiatan ekstrakurikuler mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Sebagai wadah pembinaan dan pelatihan bagi siswa

b. Sebagai wadah aspirasi dan kreasi siswa

c. Sebagai pengisi waktu luang siswa

d. Sebagai sarana yang memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi

pengembangan potensi siswa6

Jadi Dapat dikatakan bahwa keberadaan ekstrakurikuler dalam kegiatan

sekolah sangan diperlukan guna merealisasikan salah satu fungsi pendidikan,

yaitu untuk mengembangkan minat dan bakat yang ada pada diri siswa supaya

dapat dipergunakan untuk diri sendiri dan masyarakat dalam menghadapi

tantangan zaman yang berubah.

Agar fungsi ekstrakurikuler dapat berjalan dengan baik dan lancar maka

harus ada tujuan yang jelas dalam kegiatan ekstrakurikuler, diantaranya yaitu:

a. Untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, dalam arti

memperkaya, mempertajam, serta memperbaiki pengetahuan para

siswa yang berkaitan dengan mata pelajaran yang sesuai dengan

program kurikuler yang ada.

b. Untuk melengkapi upaya pembinaan, pemantapan dan pembentukan

nilai-nilai kepribadian siswa untuk membina dan meningkatkan bakat,

minat dan keterampilan. Kegiatan ini untuk memacu kearah

kemampuan mandiri, percaya diri dan kreatif.

Menurut Paimun kegiatan ekstrakurikuler dapat berfungsi sebagai :

a. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk

mengembangkan kemampuan dan kreatifitas peserta didik sesuai

dengan potensi, bakat dan minat peserta

6 Departemen Agama Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Panduan Kegiatan

Ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam, h. 9

Page 20: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

9

b. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan

kemampuan dan rasa tanggung jawab social peserta didik

c. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan

suasana rileks, menggembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik

yang menunjang proses perkembangan

d. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk

mengembangkan kesiapan karir peserta didik7

Menurut Muhammad Uzer Usman mengatakan bahwa tujuan kegiatan

ekstrakurikuler adalah:

b. Meningkatkan pengetahuan siswa dalam aspek kognitif maupun afektif

c. Mengembangkan bakat serta minat siswa dalam upaya pembinaan

pribadi menuju manusia seutuhnya.

d. Mengetahui mengenal serta membedakan hubungan antara satu mata

pelajaran dengan lainnya8.

Menurut Suryo Subroto tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler adalah

“Untuk membina dan melatih siswa dengan berbagai pengetahuan dan

keterampilan sebagai sarana mengisi waktu senggang sehingga mereka dapat

mengembangkan potensi-potensi yang ada pada mereka sendiri.9

3. Manfaat Kegiatan Ekstrakurikuler

Secara Umum kegiatan ekstrakurikuler bermanfaat bagi guru dan siswa,

dan sekolah. Karena untuk selain menambah pengetahuan, wawasan,

menyalurkan bakat dan minat juga untuk popularitas sekolah sehingga

menambah kualitas pendidikan dan proses belajar mengajar disekolah tersebut.

Adapun manfaat kegiatan ekstrakurikuler secara rinci adalah sebagai

berikut :

7 Paimun, Bimbingan Konseling ( Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,2006)h. 88

8 Muhammad Uzer Usman dan Lili Setyawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar

Mengajar, ( Bandung: PT Rosda Karya, 1993), cet. Ke 1 h, 128 9 B. Suryo Subroto, Tata Laksana Kurikulum, ( Jakarta : Rineka Cipta, 1991), cet ke 1, h

45

Page 21: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

10

a. Memberikan keterampilan kepada siswa untuk mengembangkan

bakat, dan menemukan minat-minat baru.

b. Menanamkan rasa tanggung jawab Negara melalui pengalaman dan

pandangan-pandangan terutama pengalaman kepemimpinan

kesetiakawanan, kerja sama dan kegiatan-kegiatan mandiri.

c. Memberikan kesempatan kepada anak-anak danm remaja untuk

memperolah kepuasan dalam kerjasama dan kelompok.

d. Meningkatkan kekuatan mental dan jasmani

e. Dapat mengenal lingkungan secara baik

f. Memperluas hubungan dan pergaulan

g. Memberikan kesempatan kepada mereka untuk berlatih

mengembangkankemampuan kreatifitasnya secara baik.10

Selain manfaat yang telah disebutkan diatas kegiatan ekstrakurikuler juga

dapat bermanfaat dalam membentuk manusia yang berakal, berbudi pekerti

luhur dan terampil. Karena semakin banyak pengalaman dan pemgetahuanm

yang dimilki seorang lebih memungkinkan siswa memanfaatkan dan

menggunakannya untuk pengembangan bakat, minat, dan kreatifitas juga dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

B. Pembelajaran

1. Pengertian Pembelajaran

“Dalam buku UU SISDIKNAS Tahun 2003 Pembelajaran adalah proses

interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar.”11

Dalam kegiatan pembelajaran, anak adalah sebagai

objek dan kegiatan pengajaran. Karena itu, inti proses pengajaran tidak lain

adalah kegiatan belajar anak didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran.

Pembelajaran sangat tergantung kepada pemahaman guru tentang hakikat anak

sebagai peserta atau sasaran belajar. Oleh karena itu proses pembelajaran

tergantung pada bagaimana seorang guru memberikan pengajaran dengan baik

dan berpacu pada kemampuan anak didiknya. Proses pembelajaran yang baik

10

Tim Dosen Jurusan Administrasi FIP IKIP Malang, Administrasi Pendidikan, (

Malang: IKIP Malang, 1989), Cet. Ke 2 h. 124 11

Depag RI Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Memahami Paradigma Baru

Pendidikan Nasional dalam UU SISDIKNAS, (Jakarta 2003), h. 36.

Page 22: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

11

adalah proses pembelajaran yang membuahkan hasil belajar yang diharapkan.

Hasil belajar yang diharapkan ini berupa pengetahuan yang otentik dan bersatu

raga pada diri seseorang dan mudah diaplikasikan dalam kehidupan.

Seseorang dapat dikatakan belajar jika terjadi perubahan dalam dirinya,

dari tidak tahu menjadi tahu, dari bodoh menjadi pintar, dari tidak bisa menjadi

bisa dan dari kurang ajar menjadi terpelajar. Belajar merupakan suatu proses

bukan suatu hasil. Untuk itu pembelajaran diarahkan pada pengembangan dan

penyempurnaan potensi kemampuan yang dimiliki seperti kemampuan

berbahasa, sosio-emosional, motorik dan intelektual.

“Mengajar adalah usaha sadar dalam memberikan pengetahuan dan

bimbingan kearah yang baik agar terjadi perubahan tingkah laku pada diri anak

didik”.12

Dalam konsep belajar (learning) dan pembelajaran (instruction)

merupakan dua buah konsep kependidikan yang saling berkaitan. Konsep

belajar berakar pada pihak peserta didik dan konsep pembelajaran berakar pada

pihak pendidik (guru) dan keduanya bisa berdiri sendiri dan juga menyatu,

tergantung pada situasi dari kedua kegiatan itu sendiri. Pembelajaran biasanya

terjadi dalam situasi formal yang secara sengaja diprogramkan oleh guru dan

usahanya mentransformasikan ilmu kepada peserta didik, berdasarkan

kurikulum dan tujuan yang hendak dicapai. “Menurut Isjoni dalam bukunya

Saatnya Pendidikan Kita Bangkit menerangkan bahwa pembelajaran adalah

suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,

fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi pencapaian

tujuan pembelajaran”.13

Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi pembelajaran adalah merangsang dan

menyukseskan program belajar dan untuk mencapai tujuan, sedangkan fungsi

belajar adalah dapat memanfaatkan semaksimal mungkin sumber belajar untuk

mencapai tujuan belajar, yaitu terjadinya perubahan dalam diri peserta didik.

Proses pembelajaran yang diselenggarakan guru bisa berlangsung di

sekolah maupun di luar sekolah. Sekolah sebagai tempat proses pembelajaran

12

Rusyandi T, Dkk, Menjadi Guru Teladan........ h. 50 13

Isjoni, Saatnya Pendidikan Kita Bangkit,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2007) Cet-1,h.

26

Page 23: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

12

yang lebih baik dibanding proses pembelajaran bentuk lainnya, sehingga

masyarakat khususnya orang tua murid bahkan pemerintah sekalipun melihat

peranan strategis sekolah bagi masa depan anak-anak. Proses pembelajaran

sebenarnya bukan bukan hanya menekankan adanya keaktifan dan kreatifitas

pada siswa, tetapi juga mengandung makna adanya guru yang aktif dan kreatif.

Perpaduan dan keselarasan aktifitas dan kreatifitas guru dengan kreativitas

siswa tercermin dalam proses pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran harus terjadi interaksi antara peserta didik dan

pendidik. Interaksi ini dalam dunia pendidikan dikenal dengan istilah interaksi

edukatif. Menurut Syaiful Bahri Djamara, interaksi edukatif mempunyai

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Mempunyai tujuan

2. Mempunyai prosedur yang direncanakan

3. Ditandai dengan penggarapan materi khusus

4. Ditandai dengan aktivitas siswa

5. Guru berperan sebagai pembimbing

6. Membutuhkan disiplin

7. Mempunyai batas waktu

8. Diakhiri dengan evaluasi. 14

Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam proses

belajar mengajar, peserta didik, pendidik, bahan, metode dan media serta tujuan

merupakan hal-hal yang sangat esensial. Sebab, bila salah satu diantaranya

tidak ada, maka proses belajar mengajar tidak dapat berlangsung dalam suatu

proses interaksi edukatif. Tidak hanya itu, titik tekan dalam proses interaksi

edukatif yaitu terletak pada posisi guru itu sendiri. Dimana guru memposisikan

dirinya sebagai pembimbing, teman belajar dalam mendialogkan materi yang

sedang dipelajari bersama antara siswa dan guru.

2. Tujuan Pembelajaran

“Tujuan (goals) adalah rumusan yang luas mengenai hasil-hasil

pendidikan yang diinginkan. Di dalamnya terkandung tujuan yang menjadi

target pembelajaran dan menyediakan pilar untuk menyediakan pengalaman-

14

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif ........h. 15-16

Page 24: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

13

pengalaman belajar. Jadi tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa, mata

pelajaran, dan guru itu sendiri”.15

Dalam klasifikasi tujuan pendidikan, tujuan pembelajaran atau yang

disebut juga tujuan instruksional, merupakan tujuan yang paling khusus.

“Tujuan pembelajaran merupakan bagian dari tujuan kurikuler, dapat

didefinisikan sebagai kemampuan yang harus dimiliki oleh anak didik setelah

mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu dalam satu

kali pertemuan.”16

Dalam kegiatan pembelajaran anak adalah sebagai objek dan

kegiatan pengajaran. Karena itu pengajaran tidak lain adalah kegiatan belajar

anak didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. Tujuan pembelajaran tentu

saja akan tercapai jika anak didik berusaha secara aktif untuk mencapainya,

keaktifan anak didik tidak hanya dituntut dari segi fisik, tetapi juga dari segi

kejiwaan. Artinya bahwa tujuan merupakan tolok ukur terhadap keberhasilan

pembelajaran.

“Rusyandi T, Dk Dalam bukunya Tujuan pembelajaran dapat dicapai

dengan memuaskan sesuai harapan, apabila guru yang melaksanakan proses

pembelajaran memiliki kepribadian yang baik, karena dengan kepribadiannya

yang dimiliki guru akan ditiru oleh anak didik, baik dalam pergaulan disekolah,

dalam lingkungan keluarga, maupun di lingkungan masyarakat”.17

Dalam

pembelajaran perlu kiranya diketahui bahwa yang sebenarnya dilakukan oleh

para guru adalah menciptakan situasi belajar yang kondusif sehingga tujuan

pembelajaran dapat dicapai dan peserta didik merasa nyaman dan termotivasi

dalam proses belajarnya. Karena sebelum dan selama belajarnya dapat

dipengaruhi oleh berbagai faktor baik fisik maupun mental seperti kelelahan

secara fisik, mengantuk, bosan, atau jenuh yang dapat mempengaruhi

konsentrasi dalam belajarnya. Kelelahan mental karena terlalu banyak belajar

juga dapat mengurangi daya tangkap dia untuk memahami materi pelajaran

selanjutnya. Oleh karena itu sebelum melakukan proses pembelajaran ada

15

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta:Bumi Aksara, 1995), Cet-1,

h.76 16

Wina Sunjaya, Strategi Pembelajaran.........h. 68 17

Rusyandi T, Dkk, Menjadi Guru Teladan........ h. 67

Page 25: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

14

tujuan pembelajaran yang harus direncanakan dan dirumuskan agar dalam

pelaksanaan pembelajaran pun sesuai harapan.

“Menurut Oemar Hamalik suatu tujuan pembelajaran seyogyanya

memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi untuk belajar.

2. Tujuan mendefinisikan tingkah laku siswa dalam bentuk dapat diukur dan

dapat diamati.

3. Tujuan menyatakan tingkat minimal perilaku yang dikehendaki”.18

Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar diperlukan adanya evaluasi

yang nantinya akan dijadikan tolok ukur maksimal yang telah dicapai siswa

setelah melakukan kegiatan belajar selama waktu yang telah ditentukan.

Apabila materi telah dirasa cukup. Guru dapat melakukan tes yang hasilnya

akan digunakan sebagai ukuran dari prestasi belajar yang bukan hanya terdiri

dari nilai mata pelajaran saja tetapi juga mencakup nilai tingkah laku siswa

selama berlangsungnya proses belajar mengajar.

Oleh karena itu tujuan merupakan dasar untuk mengukur hasil

pembelajaran, dan juga menjadi landasan untuk menentukan isi pelajaran dan

metode mengajar.

C. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Sebelum penulis membahas tentang pengertian pendidikan agama islam,

terlebih dahulu akan dikemukakan tentang pengertian pendidikan secara umum.

“Secara etimologi , kata pendidikan berasal dari kata “didik” yang mendapat

awalan pen dan akhiran an yang mengandung arti cara mendidik. Memelihara,

memberi latihan”.19

“Adapun secara terminologis, Drs Ngalim Purwanto menjelaskan bahwa,

pendidikan adalah segala usaha orang dewasa pada pergaulanya dengan anak-

18

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran.........h. 77 19

Depdikbud, Kamus besar bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet Ke-1,

hal. 204

Page 26: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

15

anak dalam memimpin perkembangan jasmaniah dan rohaniahnya ke arah

kedewasaan”.20

“Sedangkan secara istilah pendidikan dalam Islam menurut

Ahmad Tafsir, adalah bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada

seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran agama

islam”.21

Berdasarkan pengertian umum pendidikan agama islam disebut, Dirjen

Pembinaan Kelembagaan agama Islam, Departemen Agama RI, merumuskan

pengertian pendidikan agama islam (PAI) diartikan sebagai usaha sadar untuk

menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati dan

mengamalkan agama Islam melalui kegiatan, bimbingan, pengajaran dan latihan

dalam memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan

antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan

nasional.22

Dari beberapa rumusan tentang pengertian pendidikan di atas, kiranya dapat

dipahami bahwa pendidikan itu adalah usaha sadar berupa bantuan dan

bimbingan yang diberikan oleh pendidik kepada si pendidik untuk

mengembangkan potensinya menuju terbentuknya kepribadian utama.

“H. M. Arifin berpendapat bahwa pendidikan agama islam adalah “ suatu

system kependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang di butuhkan

olah hamba Allah, sebagaimana islam telah menjadi pedoman bagi seluruh

aspek kehidupan manusia, baik di duniawi maupun ukhrawi”.23

Di dalam GBPP PAI di sekolah umum, dijelaskan bahwa pendidikan agama

Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa / anak didik dalam meyakini,

memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran, dan atau latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk

meghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam

masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.24

20

Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: Remaja Karya,

1998), cet. 1. hal. 11 21

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1994), Cet. 1, hal. 32 22

Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, CV. Pedoman Ilmu Jaya, (Jakarta: 1999), h74 23

H.M. Arifin ilmu pendidikan islam (edisi revisi), ( Bandung: PT Al-

Ma,arif,1989),cetke-8 h 23 24

Muhaimin, Paradigrma Pendidikan Islam (Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama

Islam di Sekolah), (Bandung: PT. remaja Rosdakarya, 2004) cet. Ke-3 h.75.

Page 27: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

16

“Sedangkan menurut Zakiah Drajat, pendidikan agama Islam adalah

diartikan sebagai usaha sadar berupa bimbingan dan pengasahan terhadap anak

didik agar kelak setelah pendidikannya dapat memahamidan mengamalkan

ajaran agama islam serta menjadikan sebagai pandangan hidupnya (way of

life)”25

Dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama

Islam adalah suatu proses bimbingan jasmani maupun rohani yang berlandaskan

ajaran Islam dan dilakukan dengan kesadaran untuk mengembangkan potensi

anak menuju perkembangan yang maksimal, sehingga terbentuk kepribadian

yang memiliki nilai-nilai Islam.

2. Dasar dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam

Setiap usaha kegiatan dan tindakan yang disengaja untuk mencapai suatu

tujuan harus mencapai dasar yang kuat. Oleh karena itu pendidikan agama islam

sebagai suata usaha membentuk kepribadian manusia, harus mempunyai dasar

dalam pelaksanaannya. “Dasar-dasar pelaksanaan pendidikan agama islam dapat

ditinjau dari beberapa segi, yaitu:

a. Yuridis formal atau hukum

b. Religius atau agama

c. Sosial psikologis”.26

a. Dasar Yuridis Formal atau Hukum

Secara yuridis, ada tiga dasar pelakasanaan pendidikan agama yaitu:

1. Landasan Ideal

“Zuhairini, dkk, menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan dasar atau

landasan ideal adalah dasar yang diambil falsafah Negara yaitu Pancasila,

dimana sila yang pertama ketuhanan yang maha esa”.27

Ini mengandung

pengertian bahwa seluruh bangsa Indonesia harus percaya kepada tuhan yang

maha esa.

25

Zakia Dradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara dan Pembinaan

Kelembagaan Agama Islam, Depag) Cet. Ke 3, Hal. 26 26

Zuhairini, Metodik Khusus Agama Islam, ………………hal 21 27

Zuhairini., Metodik Khusus Agama Islam………………... hal 22

Page 28: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

17

Untuk merealisasikan hal tersebut, maka diperlukan adanya pendidikan

agama kepada anak-anak, karena tanpa adanya pendidikan agama akan sulit

untuk mewujudkan sila pertama dari Pancasila tersebut.

2. Dasar Struktural /Konstitusional

Yakni dasar dari UU 1945 dalam bab XI, pasal 29 ayat 1 dan 2 yang

berbunyi

(1) Negara berdasarkan atas ketuhanan yang maha esa

(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk

agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agama dan

kepercayaan itu.

3. Dasar Operasional

Yang dimaksud dasar operasional adalah dasar yang secara langsung

mengatur pelaksanaan pendidikan agama seperti yang disebutkan pada Tap.

MPR no. IV/MPR/1973 yang kemudian dikokohkan kembali pada Tap. MPR

no. IV/MPR/1978. ketetapan MPR no. II/MPR/1983 tentang Garis-garis Besar

Haluan Negara (GBHN), yang pada pokoknya dinyatakan bahwa pelaksanaan

pendidikan agama secara langsung dimasukan kedalam kurikulum disekolah-

sekolah mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

b. Dasar Religius atau Agama

Yang dimaksud dengan religius adalah dasar yang bersumber dari ajaran

agama islam yang termuat dalam Al Qur’an dan Hadits. Banyak ayat-ayat yang

menunjukan adanya perintah untuk memelihara, mendidik dan mengajarkan

agama seperti:

)۱٢١: ۱٦/ النحل( Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih

Page 29: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

18

baik. Sesungguhnya tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang

siapa yang tersesat dijalannya dan dialah yang lebih mengetahui

orang-orang yang mendapat petunjuk”. (Q.S. An Nahl (16) :125)28

Dan hadits yang menjelaskan tentang pelaksanaan pendidikan agama, yaitu:

هاندوهي اهوبا ف ةرطفال يل ع دل وي دولوم لك: م ص اهلل لوسر ال ق هنع اهلل ىضر ة ريره يبا نع (ومسلم البخاري) هانسجمياو هنارصنيوا

Artinya: “Dari Abu Hurairah ra., berkata: Rasulullah bersabdah: “setiap anak

dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang

menjadikan anak tersebut Yahudi, Nasrani dan Majusi”. (H.R. Bukhari)

Hadits di atas mengandung pengertian bahwa setiap anak dilahirkan

dengan membawa potensi. Baik atau buruknya potensi yang dikeluarkannya

kemudian tergantung kepada lingkungannya. Untuk itu proses pendidikan

sangat menentukan pengembangan potensi tersebut.

Berdasarkan ayat-ayat dan hadits di atas, jelaslah bahwa dalam ajaran

agama islam memang ada perintah untuk melaksanakan pendidikan agama baik

di dalam kelurga, sekolah maupun masyarakat.

c. Dasar Sosial Psikologis

Manusia akan terasa aman dan tenang bila ia telah memenuhi kewajiban

dari apa yang ia yakini menjadi pegangan hidupnya seperti; seorang muslim

akan tenang bila dekat dengan Allah. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT:

(٢٢: ۱١/ ) الرعد

Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram

dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah

hati menjadi tenteram:. (Ar Ra’du:13:28).29

28

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya. 29

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya.

Page 30: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

19

Itulah sebabnya bagi seorang muslim diperlukan adanya pendidikan agama

islam agar dapat mengarahkan fitrah mereka ke arah yang benar. Tanpa adanya

pendidikan agama islam dari generasi ke generasi berikutnya maka orang akan

semakin jauh dari ajaran agama yang benar.

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan adalah sesuatu atau sasaran yang hendak dicapai oleh seseorang atau

sekelompok orang yang melakukan sesuatu kegiatan. Karena itu tujuan

pendidikan agama islam adalah sasaran yang hendak dicapai oleh seseorang atau

sekelompok orang yang melakukan pendidikan agama Islam.

“Sedangkan menurut Muhaimin Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

menumbuhkan dan meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan

pengamalan peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia

muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia

dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.”30

Sedangkan menurut Zakiah Dradjat, tujuan pendidikan agama islam secara

garis bersarnya adalah untuk membina agar menjadi hamba Allah yang soleh

dengan seluruh aspek kehidupannya, perkataan, perbuatan dan perasaannya.

Selanjutnya beliau memperjelas tujuan pendidikan agama islam dalam bagian-

bagian sebagai berikut:

a) mengetahui dan melaksanakan dengan baik ibadah, terutama yang

terkandung di dalam rukun islam yang lima.

b) Memperoleh bekal pengetahuan, keterampilan sikap dan perbuatan yang

diperlukan untuk mendapatkan rizki bagi diri dan kelurgannya.

c) Mengetahui dan memiliki keterampilan untuk melaksanakan peranan

kemasyarakatan dengan baik (akhlak terpuji) yang dikelompokan dalam dua

kategori

1) Dalam hubungan manusia dengan orang lain untuk kepentingan dirinya

dan kepentingan umat, diantaranya berbakti kepada orang tua, berbuat

baik kepada hamba kerabat, menjahui perbuatan keji, menempati janji

dan sebagainya.

2) Sayang kepada orang yang lemah dan kasih kepada hewan.31

Sedangkan menurut Drs. Ahmad D. Marimba, dalam bukunya Pengantar

Filsafat Pendidikan Islam tujuan pendidikan agama islam adalah:

30

Muhaimin, paradigma Pendidikan Islam, h. 78 31

Zakia Dradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta: CV: Ruhama,

1995), Cet. Ke 2, hal. 36

Page 31: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

20

a. Tujuan sementara yang ingin dicapai oleh pendidikan agama islam adalah

tercapainya berbagai kemamapuan seperti kecakapan jasmania, pengetahuan

membaca, menulis, pengetahuan ilmu-ilmu kemasyarakatan, kesusilaan,

keagamaan, kedewasaan jasmani dan rohani.

b. Tujuan akhir yang ingin dicapai adalah terwujudnya kepribadian muslim

yang seluruh aspeknya merealisasikan atau mencerminkan ajaran islam.32

Mahmud Yunus dalam bukunya Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam,

telah mengemukakan tujuan pendidikan agama Islam dalam segala tingkat

pengajaran, yaitu :

a. Menanamkan rasa cinta dan taat kepada Allah dalam hati anak-anak, yaitu

dengan mengingatkan nikmat Allah yang tak terhitung banyaknya.

b. Menanamkan I’tikad yang benar dalam dada anak.

c. Pendidikan anak-anak dari masa kecilnya supaya mengikuti suruhan Allah

dan meninggalkan segala larangannya, baik terhadap Allah maupun

masyarakat, yaitu dengan mengisi hati mereka supaya merasa takut pada

Allah dengan menginginkan pahala dan ridhanya.

d. Mendidik anak dimasa kecil, supaya terbiasa dengan akhlak yang mulia dan

adat kebiasaan yang baik.

e. Mengajar para pelajar supaya mengetahui faedah untuk mencapai

kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Begitu pila mengajarkan hukum-hukum

agama yang perlu diketahui oleh tiap-tiap orang Islam serta mengikutinya.

f. Memberikan petunjuk kepada mereka sebagai bekal hidup di dunia dan

mencapai kebahagiaan di akhirat.

g. Memberi suri tauladan yang baik, memberikan pengajaran dan nasehat.

h. Membentuk warga Negara yang baik, berbudi luhur dan berakhlak mulia,

serta berpegang teguh pada agama.33

32

Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Ma’arif,

1980), hal. 46 33

Mahmud Yunus, Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, ( Jakarta : Hidakarya

Agung, 1983), h 13

Page 32: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

21

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan

agama islam adalah membimbing dan membentuk manusia menjadi hamba

Allah yang shaleh, teguh imannya, taat beribadah dan berakhlak mulia.

4. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Kurikulum Pendidikan Agama Islam untuk sekolah atau madrasah berfungsi

sebagai berikut:

a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik

kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga.

Yang pada dasarnya dan pertama-tama kewajiban itu terletak ditangan

kedua orang tua dalam keluarga. Kemudian dilanjutkan oleh pendidikan

formal dalam bentuk sekolah yang berfungsi untuk menumbuhkembangkan

lebih lanjut anak melalui bimbingan bimbingan, pengajaran dan pelatihan

agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat berkembang secara optimal

sesuai dengan tingkat perkembangannya.

b. Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup

di dunia dan akhirat.

c. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri anak dengan

lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan social dan dapat

mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama.

d. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan atau kekurangan-

kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan,

pemahaman dan pengamalan ajaran dalam kehidupan sehari-hari.

e. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negative dari lingkungan atau

dari budaya lain yang masuk yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam.

f. Pengajaran, berisi ilmu-ilmu pengetahuan keagamaan secara umum, serta

system dan fungsionalnya

Page 33: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

22

g. Penyaluran, bertujuan untuk menyalurkan anak-anak yang memilki bakat

dalam bidang pendidikan agama Islam agar dapat berkembang secara

optimal baik bagi dirinya sendiri ataupun orang lain.34

5. Materi Kegiatan Ekstrakurikuler Pembelajaran Al-Qur’an di SDN

Sawah Baru 2 Ciputat Tangerang Selatan

Bahan atau materi pengajaran Kegiatan Ekstrakurikuler Pembelajaran Al-

Qur’an di SDN Sawah Baru 2 ada lima unsur pokok yaitu :

1) Pengajaran pemahaman Al Qur’an dan hadits yang berkaitan dengan

Aqidah, Akhlak dan Ibadah

2) Dasar-dasar Ulumul Qur’an

3) Ilmu Tajwid, bacaan Ghorib dan irama Murottal

4) Tadarus Al Qur’an

5) Hafalan terjemah bacaan sholat

Adapun untuk menunjang materi pokok tersebut adalah

a) Kaifiyah sholat sunat dan sholat jenazah

b) Terjemah materi hafalan TKA/TPA

c) Dasar – dasar bahasa Arab

d) Dasar – dasar Khot

e) Makhfudzot (Aqidah – akhlak)

Adapun dalam memahami pembelajaran Al Qur’an maka diperlukannya

system agar siswa mempunyai target dalam memahaminya. Adapun sistemnya

sebagai berikut:

1. Maudluiyah (Modul)

Sebaiknya untuk kelas 5 SD ke atas

2. Tartibiyah

Sebaiknya untuk kelas 4-5 SD

3. Tahfidz juz Amma

34

Abdul majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (

Bandung : Rosdakarya, 2004), Cet ke 1 h. 134-135

Page 34: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

23

Sebaiknya untuk SD kelas 3 ke bawah

Ketiga sistem ini bukanlah merupakan penjenjangan. Namun demikian bagi

santri yang telah menyelesaikan sistem dianjurkan atau diperbolehkan mengikuti

dan menyelesaikan sistem yang lainnya.

Dalam menunjang sistem pembelajaran Al Qur’an diperlukannya iqra klasikal

di sekolah:

• Ada :

– Alat Peraga (42 bahan ajar) untuk Guru

– Buku Iqro’ Klasikal (1 jilid) untuk murid

• Bentuknya

– Ekstra Kurikuler ( di luar jam pelajaran)

Waktu kegiatan ekstrakurikuler Pembelajaran Al-Qur’an yaitu:

– Hari Senin, Rabu, dan Jum’at jam 14:00 Wib

Adapun langkah-langkah ekstrakurikuler

1. Adakan test penjajagan untuk semua siswa

Jilid 1

Jilid 2

Jilid 3

SISWA Jilid 4

Jilid 5

Jilid 6

Al Qur’an

Yang sudah Al Qur’an bisa menjadi Tutor Teman Sebaya

3. Siswa dikelompokkan sesuai dengan kemampuan Iqro’nya. Tiap

kelompok 20-30 siswa. Bisa juga 2 jilid dijadikan satu kelompok.

1. Kelompok A jilid 1 dan 2

1. Kelompok B jilid 3 dan 4

2. Kelompok C jilid 5 dan 6

Page 35: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

24

3. Siswa diajar Iqro’ klasikal dalam kelompoknya tersebut sesuai jadual yang

telah ditentukan.

4. Frekuensi pembelajaran 3-6 kali seminggu selama 90 menit dengan cara:

- 05’ : pembukaan (persiapan, salam, do’a, dll)

- 10’ : hafalan (surat2 pendek, doa harian, ayat pilihan, dll)

- 45’ : pengajaran Iqro’ klasikal (dengan alat peraga)

- 15’ : pendalaman Iqro individual dgn tutor teman sebaya

- 10’ : materi – materi bersifat rekreasi (BCM)

- 05’ : penutup

5. Tiap 8-10 kali pertemuan, diadakan evaluasi untuk menentukan kelompok

baru sesuai kemampuan yang dicapai tiap siswa.

Dengan demikian, untuk mencapai keberhasilan pendidikan Al qur’an dan

pendidikan agama islam di sekolah, harus diperhatikan faktor-faktor yang

mempengaruhi pendidikan agama islam diantaranya faktor tujuan, faktor peserta

didik, faktor pendidik, alat-alat pendidikan, faktor lingkungan yang mendukung

pelaksanaan pendidikan agama tersebut. Karena faktor-faktor tersebut merupakan

satu kesatuan yang saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan.

D. Kerangka Berfikir

Kontribusi kegiatan ekstrakurikuler pembelajaran Al-qur’an terhadap hasil

belajar PAI siswa sangat penting hal itu tidak terlepas dari peran serta guru. Maka

dengan demikian dapat diduga terdapat hubungan antara variable X dan variabel

Y. Variabel X disini adalah kontribusi kegiatan ekstrakurikuler pembelajaran Al-

Qur’an dan variable Y yang dimaksud adalah hasil belajar PAI siswa di SDN

Sawah Baru 2 Ciputat Tangerang.

E. Hipotesis

Berdasarkan kerangka berfikir di atas, maka hipotesisnya adalah:

Page 36: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

25

Ha: ada korelasi yang signifikan antara variable X (kontribusi kegiatan

ekstrakurikuler pembelajaran Al-Qur’an ) dengan variable Y (hasil

belajar PAI siswa).

Page 37: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penlitian ini dilakukan di SDN Sawah Baru 2 Ciputat Tangerang, Jl.

Cendrawasih Raya Kelurahan Sawah Baru Kecamatan Ciputat Kabupaten

Tangerang Selatan. Dan waktu penelitian ini dilangsungkan pada bulan Januari

201I.

B. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variable terikat dan bebas. Variable

terikat adalah hasil atau objek dari penelitian dan variable bebas adalah sifat atau

karakteristik yang mengakibatkan hasil atau sasaran berbeda.

Dengan demikian variable dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas atau independent (X) yaitu: kegiatan ekstrakurikuler

Pembelajaran Al-Qur’an

2. Variabel terikat atau Dependen (Y) yaitu: hasil belajar siswa PAI. Matriks

Variabel

C. Populasi dan Sampel

“Populasi adalah keseluruhan objek-objek penelitian yang terdiri dari manusia,

benda-benda, hewan,hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau

peristiwa sebagai sumber data yang memilki karakteristik tertentu didalam suatu

Page 38: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

26

penelitian”1. Adapun populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas V SDN

Sawah Baru yang berjumlah 115 siswa.

“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti yang diselidiki dari

keseluruhan individu penelitian. Sampel yang baik yaitu sampel yang memilki

populasi artinya yang menggambarkan keadaan populasi secara maksimal”2.

Dalam peristiwa ini tidak seluruh siswa dijadikan sampel, tetapi hanya 21% dari

seluruh siswa kelas V tersebut. Suharsimi Arikunto menyatakan dalam bukunya

prosedur penelitian bahwa jika objek penelitian lebih dari 100 orang maka sampel

yang diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Berdasarkan pendapat di atas

penulis mengambil 21% dari jumlah siswa kelas V dengan sampel yang diambil

adalah 25 siswa dari 115.

Sesuai dengan data di atas jumlah siswa SDN Sawah Baru 2 kelas V

sebanyak 115 siswa, dan dari populasi tersebut penulis mengambil sampel

sebanyak 21% maka yang menjadi objek penelitian adalah 25 siswa.

D. Teknik Pengumpulan data

Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi

Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan jelas mengadakan

pengamatan secara langsung secara sistematis terhadap objek yang sedang

di teliti. Observasi ini dilakukan dengan mendapatkan data yang berkaitan

dengan keadaan lokasi objek penelitian, yaitu pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler pembelajaran Al-Qur’an

2. Wawancara

“Wawancara adalah proses Tanya jawab dalam penelitian yang

berlangsung secara lisan yang dilakukan dua orang atau lebih, bertatap

muka dan mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau

1 S. Margono, Metodologi Peneltian Pendidikan, ( Jakarta : Cv. Rineka Cipta, 2007), h.

118 2 Cholid Narbuko dkk, Metodologi Penelitian, ( Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2003),. Cet

V, h. 107

Page 39: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

27

keterangan dengan menggunakanpanduan wawancara. Wawancara ini

dilakukan kepada guru berkaitan dengan masalah yang akan diteliti”3.

3. Angket

Angket yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan beberapa

pertanyaan tertulis kepada responden dengan memberikan angket

pertanyaan sebanyak jumlah yang ditentukan. Adapun responden adalah

siswa-siswi kelas, V SDN Sawab Baru 2 Ciputat Tangerang Selatan.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrumen non tes, salah satunya

dengan menggunakan angket yang diberikan kepada para responden untuk

mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap Al-Qur’an

Adapun kisi-kisi instrumennya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Materi Angket

No Dimensi Indikator Nomor Butir Item Jumlah

1 Kegiatan ekstrakurikuler

Pembelajaran Al-Qur’an

Mengikuti Pembelajaran Al-

Qur’an

1,2,3,4,5,6 6

Materi pembelajaran Al-

Qur’an berkaitan dengan

ajaran agama Islam

7,8,9 3

Proses pembelajaran Al-

Qur’an

10,11,12,13,14,15,

16,17

8

Menghafal doa sehari-hari

dan ayat pilihan ketika

pembelajaran Al-Qur’an

18,19 2

3 Cholid Narbuko dkk, Metodologi Penelitian, ( Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003), cet. V,

h. 70-83

Page 40: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

28

Membaca Al-Qur’an

dengan menggunakan

terjemahnya

20,21 2

Mempelajari ilmu tajwid

untuk memahami Al-

Qur’an

22 1

Bersemangat dalam

mempelajari Al-Qur’an

23 1

Pengamalan Al-Qur’an

setelah mengikuti

Pembelajaran

24,25,26,27,28,29,

30

7

Jumlah 30

F. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data agar dapat lebih mudah dalam mengambil

kesimpulan, maka penulis akan memporoses data-data melalui langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Editing yaitu dengan mempelajari kembali berkas-berkas yang telah

terkumpul, sehingga berkas data tersebut diketahui semuanya dan dapat

dinyatakan baik, kemudian disiapkan proses selanjutnya.

2. Tabulating yaitu pertanyaan-pertanyaan yang telah dijawab kemudian

dinyatakan dalam bentuk table, yang mana sebelumnya telah diberikan kode

dan hitung prosentasinya, sehingga dapat diketahui kecenderungan tiap-tiap

alternative jawabannya.

3. Skoring adalah untuk menentukan skor hasil penelitian ditetapkan bahwa

untuk jawaban item positif diberi skor:

Page 41: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

29

Tabel 3.2

Skor item alteratif jawaban responden

Pernyataan Positif Negatif

Selalu 4 1

Sering 3 2

Kadang-kadang 2 3

Tidak pernah 1 4

Untuk analisis statistic, penulis menggunakan presentase dalam mencari skor

masing-masing variabel X dan Y dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

P = F x 100

N

Keterangan : P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Banyaknya Individu

4. Analisa dan interpretasi data. Setelah data diolah dengan ketentuanya seperti

sebelumnya, maka penulis akan menganalisa dan menginterpretasikannya

sebagai jawaban sebagai hasil angket yang telah disebarkan kepada responden.

Adapun pedoman yang digunakan penulis yaitu statistic korelational dengan

rumus produc moment untuk mengetahui hasil data yang telah diperoleh.

Setelah itu untuk mencari korelasi antara dua variabel, penulis menggunakan

rumus product moment of correlation, yaitu salah satu teknik untuk mencari

korelasi antara dua variabel. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

N ( ∑ XY ) – ( ∑ X ) ( ∑ Y )

rxy =

√{N ∑ x2 – (∑ x)

2 } {N ∑ y

2 – (∑ y)

2}

rxy = Angka indeks Korelasi “r” product moment

∑x = Jumlah skor dalam sebaran X (kegiatan ekstrakurikuler Pembelajaran

Al-Qur’an)

∑ y = Jumlah skor dalam sebaran Y (Hasil belajar siswa PAI)

Page 42: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

30

∑ xy = Jumlah hasil kali skor X dengan skor Y

∑ x2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X

∑ y2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y

N = Banyaknya subyek

Setelah diperoleh angka indeks korelasi “r” produck moment, maka

dilakukan interpretasi, yaitu dengan mencocokan hasil penelitian dengan angka

indeks korelasi “r” produt moment seperti di bawah ini :

Tabel 3.3

Indeks Korelasi Produc Moment

Besernya “r” product moment (rxy) Interpretasi

0,00 – 0,20

Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi yang sangat lemah

atau sangat rendah, sehingga korelasi

itu diabaikan.

0,20 – 0,40

Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi yang lemah atau

rendah.

0,40 – 0,70

Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi yang sedang atau

cukup

0,70 – 0,90 Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi yang kuat atau tinggi.

0,90 – 1,00 Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi yang sangat kuat.

Page 43: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

31

Setelah itu hasilnya dicocokan dengan table nilai koefisien “r” product

moment baik pada taraf signifikan 5 % atau pada taraf 1 %. Kemudian dibuat

kesimpulan apakah terdapat korelasi positif yang signifikan atau tidak.

Untuk lebih memudahkan pemberian interpretasi angka indeks korelasi “r”

product moment, prosedurnya adalah sebagai berikut :

a. Merumuskan Hipotesa alternative (Ha) dan Hipotesa nilai (No)

b. Menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesa yang diajukan, dengan cara

membandingkan besarnya “r” produt moment dengan “r” yang tercantum

dalam bel nilai (rt) dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya atau

deggres of freedom (df). Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :

Df = Degress of freedom

N = Number of cases

Nr = Banyaknya variabel yang dikorelasikan.

Untuk mencari koefisien determinasi Kontribusi kegiatan ekstrakurikuler

pembelajaran Al-Qur’an terhadap hasil belajar PAI di SDN Sawah Baru 2 Ciputat

Tangerang Selatan, penulis menggunakan rumus sebagai berikut :

KD = r² x 100 %

Keterangan :

KD = kontribusi variabel X terhadap Variabel Y

r² = koefisien korelasi antara variabel X terhadap variabel Y

Metode analisis ini digunakan untuk melihat ada tidak kontribusi antara

variabel ekstrakurikuler Pembelajaran Al Qur’an dengan variabel Hasil Belajar

PAI. Maka teknik analisis yang digunakan adalah koefisien korelasi product

moment dari pearson.

G. Hipotesis Statistik

Ho : ρ = 0

Ho : ρ ≠ 0

Page 44: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran umum SDN Sawah Baru 2

1. Sejarah dan Kurikulum SDN Sawah Baru 2 Ciputat Tangsel

Sejarah singkat Berdirinya SDN Sawah Baru 2 Ciputat Tangerang

Selatanhasil wawancara dengan Kepala Sekolah SDN Sawah Baru 2 Ciputat

Tangerang Selatan diperoleh keterangan bahwa, awal berdirinya pada saat itu

SDN Sawah Bari 1, tetapi melihat muridnya sangat banyak, maka atas gagasan

dari ibu yuyun yundarsih salah satu dari guru SDN Sawah Baru 1, maka

terbentuklah sekolah SDN Sawah Baru 2 yang letaknya sangat strategis, karena

dilalui kendaraan umum sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat. Berbagai

prestasi diperoleh SDN Sawah Baru 2 Ciputat Tangerang Selatan sangat

menggembirakan, baik akademik maupun non akademik. Dan tamatannya

banyak yang melanjutkan pada jenjang berikutnya baik SLTP, SMK, SMU,dan

PESANTREN bahkan lulusan dari SDN Sawah Baru 2 ada yang menjadi seorang

dokter.

Kurikulum yang berlaku di SDN Sawah Baru 2 Ciputat Tangerang Selatan

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun

2006 tentang Standar isi, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23

Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Struktur SDN Sawah

Baru 2 Ciputat Tangerang Selatan meliputi substansi pembelajaran yang harus

Page 45: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

33

ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai kelas 1

sampai kelas 6. Struktur kurikulum tersebut disusun berdasarkan standar

kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaram.

2. Visi dan Misi SDN Sawah Baru 2

1) Visi

“ Menciptakan lingkungan belajar yang aktif, kreatif, dan empati sehingga

tercipta lulusan yang berprestasi, berakhlak mulia, terampil dalam karya,

berwawasan teknologi dengan berlandaskan pribadi yang religius “

2) Misi

a. Mengembangkan dan mengarahkan kemampuan siswa secara terarah dan

berkesinambungan ;

b. Menanamkan nilai-nilai agama sejak dini sehingga dapat membentuk

peserta didik yang berakhlak mulia, beriman, dan bertaqwa ;

c. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan ;

d. Mengembangkan dan mewadahi potensi peserta didik secara tepat ;

e. Memberikan pelatihan secara berkala dan terjadwal untuk menghadapi

lomba-lomba mulai tingkat gugus sampai provinsi ;

f. Mengembangkan dan meningkatkan kerja sama yang harmonis antara

warga sekolah dan lingkungan.

3. Tujuan SDN Sawah Baru 2

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup

mandiri dan mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan lebih

lanjut. Selanjutnya tujuan pendidikan dasar tersebut dijabarkan menjadi

tujuan Sekolah Dasar Negeri Sawah Baru II sebagai berikut :

a. Siswa beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan

berakhlakul karimah ;

b. Siswa sehat jasmani dan rohani ;

Page 46: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

34

c. Siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan

untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi ;

d. Mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat, dan kebudayaannnya ;

e. Siswa memiliki life skill untuk bekerja dan mengembangkan diri secara

terus menerus ;

f. Siswa memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap sesama dan juga

peduli terhadap lingkungan sosial.

4. Daftar Nama Guru

Tabel 4.1

NO

NAMA

JABATAN

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

HARDINAH, S.Pd

YAHYA

SUKANTI

HERIYANA FAJAR

RAHMAT JAUHARI

SAMINI

SITI KARMILA

NAMAD, S.Ag

ANIS FUAD

SANING

MALIHAH

NURIAH

SOPIAH

EKO PRISWANTORO

SRI IRYANTI

FITRI JAYANTI S,Ag

LILY KARTIAKA

ROBBY CAHYADI

Kepala Sekolah

Guru Kelas VI

Guru Kelas V

Guru Kelas VI

Guru Penjaskes

Guru Kelas I

Guru Kelas II

Guru Agama

Guru Kelas III

Guru Kelas IV

Guru Kelas II

Guru Kelas I

Guru Kelas IV

Guru Kelas V

Guru Kelas III

Guru Al-Qur’an

Guru Bahasa Inggris

Guru Komputer

Page 47: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

35

5. Daftar Peserta Didik

Tabel 4.2

Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI Jumlah

L P L P L P L P L P L P L P

59 47 56 41 36 45 48 44 37 35 46 27 282 239

106 97 91 92 72 73 521

6. Sarana dan Prasarana

Tabel 4.3

NSS 101280310071

Tahun berdiri 1978

Status Sekolah Negeri

Kelompok Sekolah SD Imbas

Akreditasi B

Rombongan Belajar 12

Bangunan Sekolah Milik Sendiri

Ruang Kelas 6 ruang

Ruang Kepala Sekolah 1 ruang

Ruang Guru 1 ruang

Kamar Kecil 4 ruang

Rumah Dinas Guru dan Penjaga

Luas Seluruh 682 m2

Luas bangunan 300 m2

7. Mata Pelajaran

Pada komponen mata pelajaran Kelas IV sampai dengan Kelas VI ada

penambahan 3 jam pelajaran yaitu :

1. Muatan lokal ditambah 2 jam pelajaran ;

2. Mata pelajaran Agama Islam ditambah 1 jam pelajaran untuk kelas IV s/d

VI menuju kepada keunggulan.

Page 48: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

36

Tabel 4.4

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada table Struktur Kurikulum

KOMPONEN

KELAS DAN ALOKASI

WAKTU

I II III IV V VI

A. MATA PELAJARAN

1. Pendidikan Agama Islam 3 4 4 4 5 5

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 7 7 7 5 5 5

4. Matematika 6 6 6 5 5 5

5. Ilmu Pengetahun Alam 2 3 3 3 3 3

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 2 4 4 4

7. Seni Budaya dan Keterampilan 2 2 2 3 3 3

8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan

Kesehatan 2 2 2 4 4 4

B. MUATAN LOKAL

9. Bahasa Sunda 2 2 2 2 2 2

10. Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2

C. PENGEMBANGAN DIRI

11. Pramuka *2) *2) *2) *2) *2) *2)

12. Pembelajaran Al-Qur’an *2) *2) *2) *2) *2) *2)

JUMLAH 32 33 34 37 39 39

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Data yang dihimpun berdasarkan penyebaran angket dikelompokan kedalam

data tentang pembelajaran Al Qur’an. Indikator tersebut diuraikan satu persatu.

Page 49: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

37

1. Kegiatan ekstrakurikuler Pembelajaran Al Qur’an

Data tentang pembelajaran Al-Quran terangkum dalam 30 tabel dimulai tabel

4 sampai tabel 34. Terdiri dari soal positif secara keseluruhan. Tiap-tiap tabel

diuraikan satu persatu sebagaimana berikut ini :

Tabel 4.5

Mengikuti pembelajaran Al-Qur’an disekolah

No. Alternatif Jawaban F %

1

Selalu 13 52

Sering 8 32

Kadang-kadang 2 8

Tidak Pernah 2 8

Jumlah 25 100

Tabel diatas berisi tentang mengikuti pembelajaran Al-Qur’an di sekolah.

Sebanyak 52 % menyatakan bahwa responden mengikuti pembelajaran Al-Qur’an

di sekolah, sebagian besar menjawab selalu, sementara 32 % responden menjawab

sering dan sebagian kecil menjawab kadang-kadang 8 %. Dengan demikian dapat

dijelaskan bahwa masih banyak responden mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

pembelajaran Al-Qur’an disekolah.

Tabel 4.6

Aktif mengikuti kegiatan pembelajaran Al Qur’an di sekolah

No. Alternatif Jawaban F %

2

Selalu 12 48

Sering 4 16

Kadang-kadang 7 28

Tidak Pernah 2 8

Jumlah 25 100

Jawaban yang hampir sama yang diberikan oleh responden ketika ditanyakan

tentang siswa aktif mengikuti kegiatan pembelajaran Al Qur’an di sekolah.

Sebanyak 48 % responden menjawab selalu, dan sebagian kecil responden

menjawab 16 % sering & 28 % kadang-kadang. Ini artinya siswa aktif mengikuti

kegiatan pembelajaran Al Qur’an di sekolah, dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pembelajaran Al-Qur’an di

sekolah ini memberikan kesan yang baik.

Page 50: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

38

Tabel 4.7

Mengikuti pembelajaran Al-Qur’an ini, pengetahuan agama saya bertambah

No. Alternatif Jawaban F %

3

Selalu 11 44

Sering 12 48

Kadang-kadang 0 0

Tidak Pernah 2 8

Jumlah 25 100

Dari tabel di atas ini saat responden diberi pernyataan tentang setelah

mengikuti pembelajaran Al-Qur’an ini, pengetahuan agama saya bertambah,

diperoleh data 48 % responden menjawab sering, sedangkan yang menyatakan

selalu ada 44 % dan yang menjawab tidak pernah setelah mengikuti pembelajaran

Al-Qur’an ini, pengetahuan agama saya bertambah hanya 8 %. Dengan demikian

hampir semua siswa setelah mengikuti pembelajaran Al-Qur’an ini, pengetahuan

agama saya bertambah.

Tabel 4.8

Saya mengikuti pembelajaran Al-Qur’an setiap pertemuan

No. Alternatif Jawaban F %

4

Selalu 15 60

Sering 8 32

Kadang-kadang 2 8

Tidak Pernah 0 0

Jumlah 25 100

Pada tabel di atas diketahui 60 % responden menyatakan selalu, sementara

responden yang menyatakan sering ada 32 % dan juga yang menyatakan kadang-

kadang ada 8 %. Hal ini berarti sebagian besar responden menyatakan bahwa

siswa mengikuti pembelajaran Al-Qur’an setiap pertemuan ini berarti sanya

motivasi untuk meningkatkan bacaan Al-Qur’an

Page 51: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

39

Tabel 4.9

Ketika saya mengikuti pembelajaran Al-Qur’an apakah orang tua saya

mendukung

No. Alternatif Jawaban F %

5

Selalu 17 68

Sering 5 20

Kadang-kadang 3 12

Tidak Pernah 0 0

Jumlah 25 100

Pada tabel di atas dapat diketahui 68 % responden menjawab selalu,

sedangkan yang menjawab sering ada 20 % dan juga 12 % responden menyatakan

kadang-kadang dan 0 % menjawab tidak pernah. Dengan demikian disimpulkan

ketika siswa mengikuti pembelajaran al-Qur’an orang tua mendukung

sepenuhnya. Hal ini terlihat dari kebanyakan responden yang menyatakan selalu

dan sering.

Tabel 4.10

Apakah siswa mengikuti pembelajaran Al-quran dengan senang

No. Alternatif Jawaban F %

6

Selalu 11 44

Sering 4 16

Kadang-kadang 8 32

Tidak Pernah 2 8

Jumlah 25 100

Pada tabel di atas dapat diketahui 44 % responden menyatakan selalu, 32 %

responden menyatakan kadang-kadang sementara responden yang menyatakan

sering ada 16 % dan juga 8 % responden. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa siswa sebagian besar senang mengikuti pembelajaran Al-Qur’an

Tabel 4.11

Materi pembelajaran Al-Qur’an berkaitan dengan ajaran agama Islam

No. Alternatif Jawaban F %

7

Selalu 9 36

Sering 11 44

Kadang-kadang 4 16

Tidak Pernah 1 4

Jumlah 25 100

Page 52: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

40

Sedangkan tabel diatas ini memaparkan data tentang materi pembelajaran

Al-Qur’an berkaitan dengan ajaran agama Islam masing-masing responden

menjawab berbeda-beda. 16 % responden menjawab kadang-kadang 36 %

responden menjawab selalu dan 44 % responden menjawab sering menerima

materi pembelajaran Al-Qur’an berkaitan dengan ajaran agama Islam. Ini artinya

bahwa seorang siswa masih mengikuti pembelajaran Al–Qur’an, meskipun tidak

semua siswa bisa membaca Al Qur’an dengan baik dan benar.

Tabel 4.12

Membawa kitab suci Al-Qur’an ketika materi berlangsung

No. Alternatif Jawaban F %

8

Selalu 12 48

Sering 10 40

Kadang-kadang 3 12

Tidak Pernah 0 0

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 12 % siswa menjawab

kadang-kadang siswa membawa kitab suci Alquran ketika materi berlangsung.

sementara 48 % & 40 % responden menjawab selalu dan sering yang artinya

siswa dalam kegiatan pembelajaran Al-Qur’an selalu membawa kitab suci Al-

Qur’an ketika materi berlangsung.

Tabel 4.13

Ketika materi pembelajaran Al-Qur’an berlangsung apakah siswa

memperhatikan dengan baik

No. Alternatif Jawaban F %

9

Selalu 17 68

Sering 5 20

Kadang-kadang 0 0

Tidak Pernah 3 12

Jumlah 25 100

Pada tabel di atas dapat diketahui 68 % responden meyatakan selalu,

sedangkan 20 % responden menjawab sering dan juga 3 % responden menyatakan

tidak pernah. Dalam hal ini menunjukan bahwa ketika materi pembelajaran Al-

qur’an berlangsung siswa meperhatikan dengan baik.

Page 53: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

41

Tabel 4.14

Pembelajaran Al-Qur’an melalui Tadarus bersama-sama

No. Alternatif Jawaban F %

10

Selalu 6 24

Sering 8 32

Kadang-kadang 8 32

Tidak Pernah 3 12

Jumlah 25 100

Pada tabel di atas dipaparkan tentang pembelajaran Al-Qur’an tidak sesuai

dengan pendidikan yang ada disekolah. Diketahui bahwa 32 % responden

menyatakan sering dan kadang-kadang pembelajaran Al-Qur’an melalui tadarus

bersama-sama. Sedangkan yang menyatakan selalu ada 24 % serta yang

menyatakan tidak pernah 12 %. Ini berarti masih ada siswa yang menyatakan

bahwa pembelajaran Al-Qur’an melalui tadarus bersama-sama

Tabel 4.15

Pembelajaran Al-Qur’an melalui Tilawah/ seni bacaan

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui 24 % responden menyatakan

pembelajaran Al-Qur’an melalui tilawah/ seni bacaan, sedangkan yang

menyatakan kadang-kadang berjumlah 16 % dan juga 20 % menyatakan sering.

Tidak pernah menyatakan 40 %. Ini artinya masih sebagian kecil siswa belum bisa

membaca al-qur’an secara tilawah.

No. Alternatif Jawaban F %

11

Selalu 6 24

Sering 5 20

Kadang-kadang 4 16

Tidak Pernah 10 40

Jumlah 25 100

Page 54: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

42

Tabel 4.16

Ketika Pembelajaran Al-qur’an disampaikan apakah keinginan saya

bertambah untuk mempelajarinya

No. Alternatif Jawaban F %

12

Selalu 21 84

Sering 3 12

Kadang-kadang 1 4

Tidak pernah 0 0

Jumlah 25 100

Dari tabel di atas, diketahui bahwa siswa yang menyatakan selalu

sebanyak 21 siswa atau 84 % . sering sebanyak 3 orang atau 12 % sedangkan yang

menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah tidak ada atau 0 %. Berdasarkan

hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Ketika Pembelajaran Al-qur’an

disampaikan sebagian besar siswa keinginannya bertambah untuk

mempelajarinya.

Tabel 4.17

Apakah Pembelajaran Al-Qur’an mudah untuk di pelajari dan dipahami

No. Alternatif Jawaban F %

13

Selalu 9 36

Sering 8 32

Kadang-kadang 6 24

Tidak Pernah 2 8

Jumlah 25 100

Pada tabel di atas ini diperoleh data 36 % responden menjawab selalu, ini

artinya tidak sering siswa melakukannya. Sedangkan yang menjawab sering

berjumlah 32 % dan juga siswa menjawab kadang-kadang ada 24 %. Dengan

demikian sebagian besar siswa masih mudah untuk belajar Al Qur’an dan mudah

untuk dipahami. Hal ini seperti dikemukakan salah satu guru Al-Qur’an melalui

wawancara, karena begitu banyaknya mata pelajaran yang siswa harus pelajari

akan tetapi siswa masih dituntut untuk bisa belajar Al Qur’an Jadi bagi guru

membuat persiapan untuk mengajar Al-Qur’an dalam satu semester pasti ada

meskipun diluar jam pelajaran.1

1 Wawancara Guru SDN Sawah Baru 2 , (Ciputat, 15 Januarii 2011)

Page 55: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

43

Tabel 4.18

Setiap pembelajaran Al-Qur’an dimulai siswa dianjurkan membaca Surat

Al-Fatihah dan surat-surat pendek

No. Alternatif Jawaban F %

14

Selalu 13 52

Sering 6 24

Kadang-kadang 4 16

Tidak Pernah 2 8

Jumlah 25 100

Tabel di atas menunjukan bahwa siswa yang menyatakan sebanyak selalu

13 siswa atau 52 %, sering 24 %. Kadang-kadang 16 % dan yang menjawab tidak

pernah 8 % siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap

pembelajaran Al-Qur’an dimulai siswa dianjurkan membaca Surat Al-Fatihah dan

surat-surat pendek.

Tabel 4.19

Setiap pembelajaran Al-qur’an saya membawa buku ilmu tajwid

No. Alternatif Jawaban F %

15

Selalu 13 52

Sering 6 24

Kadang-kadang 5 20

Tidak Pernah 1 4

Jumlah 25 100

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa rersponden yang menjawab selalu

sebanyak 52 % sedangkan responden yang menyatakan sering ada 24 %.

Sementara responden yang menyatakan kadang-kadang ada 20 % dan tidak

pernah ada 1 %. Maka dapat dikatakan bahwa setiap pembelajaran Al-Qur’an

siswa membawa buku ilmu tajwid

Tabel 4.20

Ketika mengalami kesulitan dalam membaca Al-quran apakah saya

bertanya

No. Alternatif Jawaban F %

16

Selalu 22 88

Sering 3 12

Kadang-kadang 0 0

Tidak pernah 0 0

Jumlah 25 100

Page 56: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

44

Dari tabel di atas, diketahui bahwa siswa yang menyatakan selalu sebanyak

22 siswa atau 88 % . sering sebanyak 3 orang atau 12 % sedangkan yang

menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah tidak ada atau 0 %. Berdasarkan

hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ketika siswa mengalami kesulitan

dalam membaca Al-Qur’an selalu bertanya.

Tabel 4.21

Setiap pembelajaran Al-Qur’an saya mencatat

No. Alternatif Jawaban F %

17

Selalu 17 68

Sering 7 28

Kadang-kadang 0 0

Tidak Pernah 1 4

Jumlah 25 100

Pada tabel di atas dapat diketahui 68 % responden menyatakan selalu,

sementara 28 % responden menyatakan sering dan juga responden menyatakan

tidak pernah ada 4 %. Dari hasil di atas terlihat bahwa sebagian besar siswa

mencatat ketika pembelajaran Al-Qur’an.

Tabel 4.22

Apakah saya menghafal Ayat-ayat pilihan ketika pembelajaran Al-Qur’an

No. Alternatif Jawaban F %

18

Selalu 4 16

Sering 2 8

Kadang-kadang 14 56

Tidak Pernah 5 20

Jumlah 25 100

Pada tabel di atas dapat diketahui 56 % responden meyatakan kadang-kadang

16 % responden menjawab selalu artinya tidak sering dan juga 20 % responden

menyatakan tidak pernah, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa

menghafal ayat-ayat pilihan ketika pembelajaran Al-Qur’an sudah bagus.

Bagi seorang pendidik, guru Al-Qur’an adalah seorang yang tidak bosan-

bosannya untuk memotivasi anak didiknya untuk belajar dan belajar serta

memperaktekannya dalam berbibadah, agar menjadi pintar dan berprestasi untuk

Page 57: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

45

kebanggaan bagi diri sendiri, orang tua, bangsa dan negara. Hal ini yang harus

dilakukan siswa dalam mempraktekan ajaran agama islam.

Tabel 4.23

saya menghafal doa sehari-hari ketika pembelajaran Al-Qur’an

No. Alternatif Jawaban F %

19

Selalu 10 40

Sering 8 32

Kadang-kadang 5 20

Tidak Pernah 2 8

Jumlah 25 100

.

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa rersponden yang menjawab selalu

sebanyak 40 % sedangkan responden yang menyatakan sering ada 32 %.

Sementara responden yang menyatakan kadang-kadang ada 20 % dan tidak

pernah ada 8 %. Maka dapat dikatakan bahwa rata-rata siswa menghafal doa

sehari-hari ketika pembelajaran Al-Qur’an

Tabel 4.24

Membaca Al-Qur’an dengan terjemahnya per ayat

No. Alternatif Jawaban F %

20

Selalu 1 4

Sering 2 8

Kadang-kadang 8 32

Tidak Pernah 14 56

Jumlah 25 100

Pada tabel di atas dapat diketahui 56 % responden menjawab sering,

sedangkan 28 % responden menjawab kadang-kadang, dan yang menjawabselalu

ada 16 %, dan juga 0 % responden menyatakan tidak pernah membaca Al-Qur’an

dengan terjemahnya per ayat. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa

masih kurang dalam membaca Al-qur’an dengan terjemahnya per ayat.

Bagi seorang guru agama yang profesional dalam mendidik siswanya

untuk selalu belajar maka seorang guru harus bisa melihat kelebihan dan

kekurangan siswa dalam belajar.

Page 58: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

46

Tabel 4.25

Membaca Al-Qur’an dengan terjemahnya

No. Alternatif Jawaban F %

21

Selalu 1 4

Sering 2 8

Kadang-kadang 8 32

Tidak Pernah 14 56

Jumlah 25 100

Pada tabel di atas dapat diketahui 56 % rersponden meyatakan tidak pernah

membaca Al-Qur’an dengan terjemahnya, sedangkan responden yang menyatakan

kadang-kadang ada 32 % dan juga 8 % responden menyatakan sering. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa pengamalan siswa dalam membaca Al Qur’an

dengan terjemahnya masih sangat kurang.

Tabel 4.26

saya bersemangat mempelajari Al-Qur’an di sekolah

No. Alternatif Jawaban F %

22

Selalu 5 20

Sering 9 36

Kadang-kadang 3 12

Tidak Pernah 8 32

Jumlah 25 100

Pada tabel di atas dipaparkan tentang apakah saya bersemangat mempelajari

Al-Qur’an di sekolah. Dalam hal ini diketahui 36 % responden menyatakan

sering, sedangkan responden yang menyatakan tidak pernah bersemangat

mempelajari Al-Qur’an disekolah ada 32 %, sementara responden yang

menyatakan selalu ada 20 % dan juga ada yang menjawab kadang-kadang ada 12

%.

Tabel 4.27

Apakah saya mempelajari ilmu tajwid untuk memahami Al-Qur’an

No. Alternatif Jawaban F %

23

Selalu 10 40

Sering 6 24

Kadang-kadang 7 28

Tidak Pernah 2 8

Jumlah 25 100

Page 59: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

47

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui 40 % responden menyatakan selalu.

Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang berjumlah 28 % dan yang

menyatakan sering ada 24 %, dan juga 8 % siswa menyatakan tidak pernah Hal

ini menunjukan bahwa siswa mempelajari ilmu tajwid untuk memahami Al-

Qur’an sangat besar dirasakan oleh siswa

Tabel 4.28

Setelah mengikuti pembelajaran Al-Qur’an nilai pendidikan agama

saya bertambah baik

No. Alternatif Jawaban F %

24

Selalu 12 48

Sering 5 20

Kadang-kadang 7 28

Tidak Pernah 1 4

Jumlah 25 100

Kemudian dari hasil penelitian yang penulis lakukan, ternyata siswa tidak

hanya merasa senang saja mengikuti kegiatan ini. Tetapi dibuktikan setelah

mengikuti pembelajaran Al-Qur’an ini nilai pendidikan agama saya bertambah

baik. Diantara 25 siswa yang menjawab setelah mengikuti pembelajaran Al-

Qur’an ini nilai pendidikan agama saya bertambah baik ada 48 % responden

menyatakan selalu. Dan yang menyatakan kadang-kadang ada 28 %. Sementara

yang menyatakan sering ada 20 %. Ini menunjukkan masih banyak siswa yang

mengikuti pembelajaran Al Qur’an nilai agamanya bertambah baik

Tabel 4.29

Apakah saya Mengamalkan pembelajaran Al-Qur’an

No. Alternatif Jawaban F %

25

Selalu 8 32

Sering 8 32

Kadang-kadang 4 16

Tidak Pernah 5 20

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa 32 % responden menyatakan

bahwa mengamalkan apa yang dipelajari dalam pembelajaran Al-Qur’an selalu

dan sering, sedangkan yang menyatakan tidak pernah ada 20 % dan juga yang

menjawab pernyataan kadang-kadang ada 16 %. Dengan kata lain bahwa masih

Page 60: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

48

banyak siswa yang mengamalkan apa yang dipelajari dalam pembelajaran Al-

Qur’an.

Tabel 4.30

Ketika pembelajaran Al-qur’an selesai, siswa bersama-sama membaca doa

senandung Al-qur’an

No. Alternatif Jawaban F %

26

Selalu 12 48

Sering 9 36

Kadang-kadang 4 16

Tidak Pernah 0 0

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa siswa yang menyatakan selalu

sebanyak 12 siswa atau 48 % yang menjawab sering sebanyak 9 siswa atau 36 %

dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 4 siswa atau16 %, dan juga tidak

ada siswa yang menyatakan tidak pernah. Maka dapat disimpulkan bahwa

sebagian besar siswa setelah pembelajaran Al-Qur’an selesai, siswa bersama-

sama membaca doa senandung al-qur’an.

Tabel 4.31

Selesai pembelajaran Al-Qur’an, siswa mengulangi bacaan Al-qur’an

dirumah

No. Alternatif Jawaban F %

27

Selalu 13 52

Sering 7 28

Kadang-kadang 4 16

Tidak Pernah 1 4

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui 52 % responden menyatakan

selalu. Sedangkan yang menyatakan tidak pernah hanya 4 % ini menunjukan

bahwa siswa selesai membaca Al-Qur’an siswa dianjurkan mengulangi bacaannya

dirumah.

Page 61: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

49

Tabel 4.32

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran Al-Qur’an,

saya membaca Al-Qur’an di rumah

No. Alternatif Jawaban F %

28

Selalu 2 8

Sering 3 12

Kadang-kadang 13 52

Tidak Pernah 7 28

Jumlah 25 100

Pada tabel di atas dapat diketahui sebagian besar responden menyatakan

kadang-kadang dengan presentase 52 % dan sebagian kecil siswa menyatakan

selalu dengan presentase 8 %. Sedangkan yang menyatakan sering ada 12 %. Ini

menunjukan bahwa siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran Al-Qur’an,

atau membaca Al-Qur’an di rumah masih terlihat kurang mempelajarinya.

Dalam proses setiap pembelajaran guru Al-qur’an dituntut mengarahkan

kepada setiap anak didiknya untuk bertanggung jawab dalam belajarnya. Ketika

seorang guru mendapati siswanya yang kurang atau kesulitan dalam belajarnya

maka seyogyanya seorang guru harus mencari solusi untuk memecahkan masalah

itu dengan cara saling bertukar pikiran dengan guru lain.

Tabel 4.33

Setelah kegiatan pembelajaran Al-Qur’an selesai siswa bersama-sama

membaca surat al-ashr

No. Alternatif Jawaban F %

29

Selalu 15 60

Sering 6 24

Kadang-kadang 4 16

Tidak Pernah 0 0

Jumlah 25 100

Pada tabel di atas dapat diketahui 60 % responden meyatakan selalu,

sedangkan 24 % responden menjawab sering artinya tidak selalu dan juga 16 %

responden menyatakan kadang-kadang Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa setelah kegiatan pembelajaran Al-Qur’an siswa bersama-sama membaca

surat Al-Ashr

Page 62: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

50

Tabel 4.34

Melalui pembelajaran Al-qur’an membuat siswa bersungguh-sungguh

mempelajarinya

No. Alternatif Jawaban F %

30

Selalu 17 68

Sering 5 20

Kadang-kadang 3 12

Tidak Pernah 0 0

Jumlah 25 100

Pada tabel di atas dapat diketahui 68 % responden meyatakan selalu

Sedangkan responden yang menyatakan sering ada 29 %, sedangkan responden

yang menjawab kadang-kadang ada 12 % serta 0 % responden menjawab tidak

pernah. Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Al-qur’an yang

disampaikan membuat siswa bersungguh-sungguh mempelajari Al-Qur’an sudah

sangat bagus.

Seperti yang telah dikemukakan pada metodologi penelitian bahwa salah

satu teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket. Angket tersebut

digunakan untuk memperoleh data mengenai kontribusi kegiatan ekstrakurikuler

pembelajaran Al-Qur’an terhadap hasil belajar PAI siswa di SDN Sawah Baru 2

Ciputat Tangerang Selatan.

Dibawah ini adalah tabel yang menunjukan nilai angket tentang kontribusi

kegiatan ekstrakurikuler pembelajaran Al-Qur’an (X) terhadap hasil belajar PAI

(Y)

Page 63: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

51

2. Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment

Tabel 4.35

Indeks Korelasi Product Moment

Besernya “r” product moment (rxy) Interpretasi

0,00 – 0,20

Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi yang sangat lemah

atau sangat rendah, sehingga korelasi

itu diabaikan.

0,20 – 0,40

Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi yang lemah atau

rendah.

0,40 – 0,70

Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi yang sedang atau

cukup

0,70 – 0,90 Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi yang kuat atau tinggi.

0,90 – 1,00 Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi yang sangat kuat.

Page 64: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

52

C. Analisa dan Interpretasi data

1. Analisa Data Korelasi

Tabel 4.36

Data Nilai Korelasi antara Kontribusi Kegiatan Pembelajaran Al-Qur’an

dengan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

NO X Y X2 Y2 XY

1 82 70 6724 4900 5740

2 76 60 5776 3600 4560

3 78 70 6084 4900 5460

4 84 70 7056 4900 5880

5 68 80 4624 6400 5440

6 82 73 6724 5329 5986

7 88 70 7744 4900 6160

8 61 70 3721 4900 4270

9 78 70 6084 4900 5460

10 57 60 3249 3600 3420

11 69 70 4761 4900 4830

12 74 60 5476 3600 4440

13 97 83 9409 6889 8051

14 95 81 9025 6561 7695

15 67 70 4489 4900 4690

16 56 65 3136 4225 3640

17 76 70 5776 4900 5320

18 74 65 5476 4225 4810

19 51 73 2601 5329 3723

20 72 60 5184 3600 4320

21 89 70 7921 4900 6230

22 74 80 5476 6400 5920

23 50 80 2500 6400 4000

24 40 80 1600 6400 3200

25 86 80 7396 6400 6880

N 25 1824 1780 138012 127958 130125

Page 65: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

53

N ( ∑ XY ) – ( ∑ X ) ( ∑ Y )

rxy =

√{N ∑ x2 – (∑ x)

2 } {N ∑ y

2 – (∑ y)

2}

25 ( 138012) – ( 1824) ( 1780)

=

√{25.138012} – (1824 )2 } {25 .127958– (1780)

2}

3450300-3198950

=

√{3450300– 3326978 ) ( 3198950-3168400)

251350

=

√{123322) } {30550}

= 251350

3767487100

= 251350

61379

= 0,501

2. Interpretasi Data

Berdasarkan perhitungan data yang dilakukan, didapatkan hasil angka

korelasi antara variable X dan variable Y bertanda positif, maka diantara kedua

variable tersebut terdapat korelasi yang sejalan searah. Terlebih dahulu mencari

derajat bebasnya (db) yang rumusnya adalah sebagai berikut :

db = N – nr

db = derajat bebas

N = Number of Cases

Nr = Banyaknya Variable yang kita korelasikan

Dengan diperolehnya db maka dapat dicari besarnya “r” yang tercantum

dalam tabel nilai “r” Product Moment pada taraf signifikan 5% jika rhitung sama

dengan atau lebih besar daai pada rt maka hipotesis alternative (Ha) disetujui atau

Page 66: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

54

diterima. Dengan memperhatikan besarnya rxy yaitu 0,501 dengan data tabel

besarnya 0,374 berarti antara variable X dan variable Y terdapat hubungan yang

sedang atau cukup. Sehingga hipotesis alternative (Ha) disetujui atau diterima.

Berarti memang benar antara variable X dan variable Y terdapat korelasi positif,

sehinggga hipotesis (Ho) yang menyatakan tidak terdapat hubungan antara

pengaruh kontribusi kegiatan ekstrakurikuler pembelajaran Al-Qur’an dengan

hasil belajar PAI siswa ditolak.

Dari hasil yang dilakukan baik melalui wawancara maupun questioner

yang disebarkan pada siswa terungkap bahwa dalam kontribusi kegiatan

ekstrakurikuler pembelajaran Al-Qur’an terhadap hasil belajar PAI siswa terdapat

hubungan yang signifikan, berarti guru Al-qur’an telah memiliki pembelajaran Al-

Qur’an dengan baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar PAI siswa di SDN

Sawah Baru 2 Ciputat Tangerang Selatan.

Page 67: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

55

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang diuraikan sebelumnya,

maka dapat dikemukakan temuan sebagai berikut :

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara kontribusi kegiatan ekstrakurikuler

pembelajaran Al-Qur’an terhadap hasil belajar PAI di SDN Sawah Baru 2

Kota Tangerang Selatan, dengan perolehan nilai koefisiensi korelasi sebesar

0,501

2. Hubungan yang positif .tersebut dinyatakan dengan adanya kontribusi antara

variable X dengan variable Y yaitu Kontribusi kegiatan ekstrakurikuler

pembelajaran Al-Qur’an terhadap hasil belajar PAI melalui koefisiensi

determinasi sebagaimana dipaparkan dalam bab IV. Atas dasar temuan-

temuan tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya Kontribusi kegiatan

ekstrakurikuler pembelajaran Al-Qur’an terhadap hasil belajar PAI sebesar

0,501%.

B. Saran

1. Pembelajaran Al-Qur’an hendaknya ditanamkan dan lebih ditingkatkan lagi,

karena kegiatan ekstrakurikuler pembelajaran Al-Qur’an begitu penting

terhadap dunia pendidikan terutama pendidikan agama islam. Hal ini agar

tidak terjadinya buta huruf Alqur’an.

Page 68: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

56

2. Dalam kegiatan ekstrakurikuler pembelajaran Al-Qur’an, siswa selain

mempelajari materi mereka juga dapat memahami dan mengamalkan materi

pembelajaran Al-Qur’an yang diterimanya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Pihak sekolah dan Guru Al-Qur’an hendaknya memberikan motivasi kepada

siswa-siswinya agar lebih serius lagi mengikuti pelajaran khususnya dalam

mempelajari Al-Qur’an.

4. Pihak sekolah dan orang tua mendukung dan mengupayakan kegiatan

ekstrakurikuler pembelajaran Al-Qur’an, sehingga pembelajaran Al-Qur’an

menjadi pedoman dan acuan dalam kehidupan sehari-hari.

Page 69: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

57

DAFTAR PUSTAKA

Azra,Azyumardi Esei-esei Intelektual Muslim dan pendidikan Islam, (Jakarta :

PT Logos Wacana Ilmu, 1999). Cet. Ke 1

Arifin H.M. ilmu pendidikan islam (edisi revisi), ( Bandung: PT Al-

Ma,arif,1989),Cet ke-8

Depag RI Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Memahami Paradigma

Baru Pendidikan Nasional dalam UU SISDIKNAS, (Jakarta 2003)

DEPAG RI, Kegiatan Ekstra Kurikuler,

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya.

Depdikbud, Kamus besar bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet

Ke-1.

Departemen Agama RI, Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam Pada

Sekolah Umum dan Madrasah,

Depag RI Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Memahami Paradigma

Baru Pendidikan Nasional dalam UU SISDIKNAS, (Jakarta 2003),

Departemen Agama Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Panduan

Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam,

Djamarah,Bahri Syaiful Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.

Dradjat, Zakiah Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara dan Pembinaan

Kelembagaan Agama Islam, Depag) Cet. Ke 3.

Dradjat, Zakiah Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta: CV:

Ruhama, 1995), Cet. Ke 2

Drajat, Zakiyah Ilmu pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1992), Cet. Ke 2

Hamalik, Oemar Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta:Bumi Aksara, 1995),

Cet-1

Isjoni, Saatnya Pendidikan Kita Bangkit, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2007)

Cet.1

Page 70: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

58

Mansyur dkk, Pendidikan Agama Islam, (Dirjen Binbaga dan UT, 1996)

Margono, S. Metodologi Peneltian Pendidikan, ( Jakarta : Cv. Rineka Cipta,

2007).

Marimba, D. Ahmad. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: PT.

Ma’arif, 1980),

Majid Abdul dan Andayani, Dian Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,

( Bandung : Rosdakarya, 2004), Cet ke 1

Muhaimin, Paradigrma Pendidikan Islam (Upaya Mengefektifkan Pendidikan

Agama Islam di Sekolah), (Bandung: PT. remaja Rosdakarya, 2004) cet.

Ke-3

Narbuko, Cholid dkk, Metodologi Penelitian, ( Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2003),.

Cet V.

Nawawi, Hadari Organisasi Sekolah dan pengelolaan kelas, ( Jakarta, PT

Gunung Agung, 1982)

Nasution, Noehl Evaluasi Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam.

(Dirjen Binbaga Islam dan UT)

Paimun, Bimbingan Konseling ( Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,2006)

Purwanto, Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: Remaja

Karya, 1998), Cet. 1

Paimun, Bimbingan Konseling ( Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,2006)

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994), cet. Ke 5.

Sabri, Alisuf Ilmu Pendidikan, CV. Pedoman Ilmu Jaya, (Jakarta: 1999)

Sunjaya, Wina Strategi Pembelajaran

Sahertian, Piet Dimensi Administrasi Pendidikan, ( Surabaya : Usaha Nasional

1994) Cet ke 1

Subroto Suryo B., Tata Laksana Kurikulum, ( Jakarta : Rineka Cipta, 1991), cet

ke 1,

T, Rusyandi Dkk, Menjadi Guru Teladan

Page 71: KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/318/1/101444... · kegiatan ekstrakurikuler ... diperlukan dalam penelitian ini digunakan

59

Tafsir, Ahmad Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1994)

Tim Penyusun Kamus Pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta :

Balai Pustaka, 2002), Edisi ke 3.

Tim Dosen Jurusan Administrasi FIP IKIP Malang, Administrasi Pendidikan,

( Malang: IKIP Malang, 1989), Cet. Ke 2

UU RI NO. 2 tahun 1989, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta

: Sinar Grafika, 1995)

Usman Uzer Muhammad dan Setyawati,Lili Upaya Optimalisasi Kegiatan

Belajar Mengajar, ( Bandung: PT Rosda Karya, 1993), cet. Ke 1

Wahyusumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, ( Jakarta : Raja Grafindo

Persada, 1999),

Yunus, Mahmud Metode Khusus Pendidikan Agama, ( Jakarta : al-hidayah,

1974),

Yunus,Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, ( Jakarta : Hidakarya

Agung, 1983),

Zuhairini Dkk, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995),