32
[email protected] 0328-6770024 17 JUNI 2015 | No. 0628 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 RABU Berita Terkait | 3 Warga Giliraja Temukan Tiga Mayat Mengapung Taneyan Lanjang | hal A 10.714 jiwa diungsikan Badan Nasional Penanggulangan Ben- cana mencatat warga Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, yang mengungsi akibat me-ningkatnya aktivitas Gunung Sinabung telah mencapai 10.714 jiwa. MEMANTAU BAHAYA. Sejumlah warga melihat Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanis disertai awan panas, di Desa Namanteran, Karo, Sumatera Utara, Selasa (16/6). Gunung Sinabung berstatus Awas (Level IV) kembali erupsi, mengaki- batkan sedikitnya 10.714 warga mengungsi. ant/irsan mulyadi SINABUNG makin kuat MENGGELIAT

Koran Madura 17 Juni 2015

Embed Size (px)

DESCRIPTION

e Paper Koran Madura

Citation preview

Page 1: Koran Madura 17 Juni 2015

KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628 | TAHUN IV 1

[email protected]

0328-677002417 JUNI 2015 | No. 0628 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000RABU

Berita Terkait | 3

Warga Giliraja Temukan

Tiga Mayat Mengapung

Taneyan Lanjang | hal A

10.714 jiwa diungsikanBadan Nasional Penanggulangan Ben-cana mencatat warga Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, yang mengungsi akibat me-ningkatnya aktivitas Gunung Sinabung telah mencapai 10.714 jiwa.

MEMANTAU BAHAYA. Sejumlah warga melihat Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanis disertai awan panas, di Desa Namanteran, Karo, Sumatera Utara, Selasa (16/6). Gunung Sinabung berstatus Awas (Level IV) kembali erupsi, mengaki-batkan sedikitnya 10.714 warga mengungsi.

ant/irsan mulyadi

SINABUNG makin kuat MENGGELIAT

Page 2: Koran Madura 17 Juni 2015

KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628 | TAHUN IV2 Berita Utama

Karena itu, penulis buku “Al-Qaeda” ini sangat men-dukung ulama muda NU yang berkhidmah di dunia jurnalistik, untuk terus melangkah dalam membangun jaringan komuni-kasi umat. “Sabktul ittishal (jari-ngan komunikasi), harus terus menerus dikembangkan guna mengakomodasi NU dan spirit kebangsaan. Jika NU hancur, maka NKRI juga hancur. Begitu pula sebaliknya, tatkala NKRI hancur, maka NU ikut hancur. Di sinilah penting diketen-gahkan semangat wathaniyah (kebangsaan),” ujar As’ad saat memberikan sambutan dalam pembukaan Workshop Pengua-tan Jaringan Anti-Radikalisme di Dunia Maya untuk Ulama Muda bertempat di Hotel Aca-cia, Jakarta, Senin malam (15/6).

Ketika gerakan radikalisme kian merebak melalui jaringan media online, maka warga NU tidak boleh tinggal diam. Perang pikiran atau ide dan perang data mesti diperkuat. “Melalui ide yang diperkuat dengan data, maka kita bisa kokoh. Kita harus berdebat dengan ilmu. Dan ilmu berpangkal pada perpaduan

ide dengan keberadaan data,” ungkapnya.

Kiai As’ad juga menerang-kan, Indonesia mesti dipeli-hara secara berkesinambungan. Sebab, Indonesia merupakan satu-satunya negara yang bukan sekuler dan tidak pula negara agama. “Indonesia adalah satu-satunya negara di dunia yang mampu mengawinkan spirit negara agama dengan negara modern,” tegasnya.

Dia menceritakan pengala-mannya soal perkembangan kelompok radikal di kawasan Solo Raya yang meliputi Sragen, Klaten, Wonogiri, Boyolali, Karanganyar, dan Sukoharjo. “Ketika mereka mulai mengge-liat, saya bertanya bagaimana gerakan NU di sana? Ternyata NU-nya selama ini tidak ada berwujud. Inilah salah satu sebab mereka lebih leluasa bergerak,” kata As’ad.

Setelah itu, As’ad mengun-dang pengurus-pengurus NU yang sedang vakum itu ke Ja-karta. Di sini, mereka didorong dan dibekali untuk menggerak-kan NU setempat.

=GAM/ABD/ANT

IDEOLOGI

PBNU: Radikalisme Lebih Bahaya Daripada TerorismeJAKARTA-Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH As’ad Said Ali menegaskan, gerakan radikalisme atau paham garis keras jauh lebih berbahaya ketimbang terorisme. Jika radikalisme berkurang maka dengan sendirinya aksi terorisme melemah.

MEDAN-Badan Nasional Penanggulangan Ben-cana mencatat warga Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, yang mengungsi akibat me-ningkatnya aktivitas Gunung Sinabung telah mencapai 10.714 jiwa.

Dalam pesan singkat yang di-terima di Medan, Selasa, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah itu didapatkan setelah adanya 7.549 warga yang mengungsi pada Senin (15/6) malam.

Jumlah warga yang terdiri dari 1.986 kepala keluarga itu berasal dari Desa Jaraya, Desa Kutate-

ngah, Desa Sigarang garang, Desa Mardingding, Desa Kutagugung, dan Desa Kutarayat.

Warga yang dievakusi oleh aparat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo yang dibantu prajurit TNI, Polri, dan relawan itu ditampung di 10 lokasi pengungsian.

Adapun 10 lokasi pengungsian itu adalah Jambur Lau Buah Batu 882 jiwa, Paroki Gereja Katolik Kabanjahe 974 jiwa, Gedung Ser-baguna KNPI Kabanjahe 756 jiwa, Gedung Serbaguna GBKP Kaban-jahe 454 jiwa, Jambur Sempajaya 1.462 jiwa, Gudang Jeruk Surbakti 660 jiwa, Jambur Tongkoh 2.728 jiwa, Jambur Korpri 1.200 jiwa, Jambur Tanjung Mbelang 948 jiwa, dan GPDI Ndokum 650 jiwa.

Tim satgas penanggulangan bencana erupsi Gunung Sinabung terus meningkatkan pemenuhan

kebutuhan dasar bagi warga yang mengungsi.

Anak-anak pengungsi yang akan bersekolah diantar jemput dengan menggunakan truk milik Kodim 0205/Tanah Karo.

Adapun kebutuhan yang mendesak bagi pengungsi ada-lah makanan, air bersih, fasilitas mandi, cuci, dan kakus (MCK), se-limut, dan makanan bayi.

Menurut dia, sejak statusnya dinaikkan menjadi “Awas” pada Selasa (2/6) pukul 23.00 WIB, ak-tivitas Gunung Sinabung terus meningkat sehingga rutin menge-luarkan erupsi dan luncuran awan panas.

Peningkatan aktivitas Gunung Sinabung menyebabkan bertam-bahnya area yang harus dikosong-kan yaitu 7 km di sisi tenggara dan selatan dari puncak kawah gunung tersebut.=ANT/IRWAN

Pengungsi Sinabung Capai 10.714 JiwaWarga Ditempatkan di 10 Lokasi Penampungan

ant/widodo s. jusuf

SIDANG ISBAT RAMADAN. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kiri) bersama Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Maruf Amin (kanan) dan sejumlah perwakilan ormas sebelum Sidang Isbat Awal Ramadan 1436 H di Gedung Kemenag, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta, Selasa (16/6). Pemerintah melalui sidang tersebut memutuskan tanggal 1 Ramadan 1436 H jatuh pada hari Kamis, 18 Juni 2015.

ant/rivan awal lingga

PENYELUNDUPAN TENGKORAK MANUSIA. Petugas menunjukkan barang bukti tengkorak kepala manusia kepada wartawan di Kantor Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (16/6). Kantor Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta bersama Di-rektorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggagalkan upaya penyelundupan 6 tengkorak manusia dari Surabaya dan akan dikirim kembali ke Amster-dam, Belanda.

Page 3: Koran Madura 17 Juni 2015

KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628 | TAHUN IV 3NASIONALPROBOLINGGO 3Nasional KORAN MADURA

RABU 17 JUNI 2015 | No. 0628 | TAHUN IV

SUMATERA SELATAN- Presiden Joko Widodo mengingatkan agar latihan tempur yang di-lakukan prajurit Tentara Na-sional Indonesia (TNI) bukan semata-mata dipakai sebagai unjuk kekuatan saja. Tetapi, latihan tempur ini juga untuk menunjukkan kepada rakyat, bahwa prajurit TNI bersama rakyat mampu menjadi sebuah kekuatan nasional yang men-jamin keberlangsungan hidup bangsa Indonesia.

Meski negara tidak sedang berada dalam ancaman perang, lanjut Presiden

Jokowi, berbagai latihan yang berkesinam-bungan diperlukan agar bangsa Indonesia selalu siap mempertahankan setiap jengkal wilayah Indonesia. “Setiap prajurit TNI me-miliki tugas dari Republik untuk melind-ungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Dalam seluruh aspek ke-hidupan tanpa terkecuali demi terciptanya kesejahteraan bangsa,” tegas Presiden Jokowi saat menghadiri demo pertempuran TNI AD yang dilaksanakan di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Martapura, Baturaja, Sumatera Selatan, Selasa (16/6).

Tampak hadir dalam latihan tempur TNI AD itu antara lain mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, Menteri Pertahanan Ryarmir-zad Ryacudu, Panglima TNI Jenderal Moel-doko, KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.

Presiden mengaku, dalam upaya mem-

buat postur pertahanan TNI AD yang mak-in kokoh mengaku tidak mudah. Karena itu, diperlukan alat utama sistem persenjataan (alutsista) makin lengkap, dan makin mo-dern, modernisasi teknologi pertahanan untuk mengimbangi kemajuan zaman. “Saya mendorong penggunaan alutsista yang mengandung kandungan lokal dan produksi anak bangsa sendiri,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Presiden, untuk membangun kekuatan pertahanan negara yang tangguh diperlukan pula kualifikasi komando, mekanisme persediaan logistik dalam operasi militer dan non militer, sin-ergitas antar korps dan antar instansi, serta kualifikasi keterampilan melaksanakan operasi. Untuk itu, Presiden meminta agar demo pertempuran TNI AD digunakan se-baik-baiknya untuk membuktikan adanya keseriusan insan pertahanan di Indonesia

untuk terus meningkatkan gelar kekuatan dan kemampuan yang selama ini telah di-latih.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi juga menyampaikan apresiasi dan rasa bangga kepada para prajurit TNI AD ber-prestasi yang telah mengharumkan nama bangsa Indonesia sebagai juara lomba tem-bak Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) TA. 2015 di Puckapunyal, Victo-ria, beberapa waktu lalu. “Prestasi seperti ini bisa menjadi motivasi bagi Prajurit TNI lainnya untuk menunjukkan kemampuan-nya yang tidak tertandingi sebagai prajurit penjaga tanah air,” katanya.

Lebih lanjut, Presiden meminta kepada seluruh Prajurit TNI AD untuk terus men-ingkatkan kemampuan, profesionalisme, dan kesiap-siagaan dimana pun mereka bertugas. “Juga menjaga dan memeliha-ra keutuhan dan kekompakan, serta ke-manunggalan TNI dengan rakyat, dengan memegang teguh amanat Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.

Presiden juga menyampaikan adalah tugas konstitusionalnya untuk selalu mem-perhatikan dan meningkatkan kesejahte-raan praurit. “Jadilah TNI yang berjuang, yang dicintai dan mencintai rakyat,” ujar Presiden kepada para tamtama, bintara, dan perwira yang membanggakan bangsa dan negara. =GAM/ABD

Latihan Tempur Bukan Unjuk KekuatanPresiden: TNI AD Harus Tingkatkan Profesionalisme

ant/nova wahyudi

DEMONSTRASI LATIHAN TEMPUR TNI AD. Presiden RI Joko Widodo (tengah) didampingi Panglima TNI Jenderal Moeldoko (kiri) dan KSAD TNI AD Jenderal Gatot Nurmanto (kanan) saat menuju tempat pemberian arahan kepada para prajurit TNI AD dengan menaiki tank anoa di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Baturaja, Sumsel, Selasa (16/6). Demonstrasi latihan tempur TNI AD disaksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo didampingi Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kasat TNI AD Jenderal Gatot Nurmanto dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.

Page 4: Koran Madura 17 Juni 2015

KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628 | TAHUN IV4 Nasional

SEMBAKO

Serapan Beras Bulog Belum Maksimal JAKARTA- Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Djarot Kusumayakti mengakui realisasi serapan beras untuk 2015 masih jauh dari target yang diten-tukan. Hingga kini, serapan beras Bulog baru menca-pai 1,3 juta ton dari target serapan beras Bulog hingga akhir tahun sebanyak empat juta ton.

Untuk itu, Perum Bulog men-coba bekerja sama dengan berba-gai pihak agar target serapan bisa tercapai.

“6 bulan pertama atau sampai dengan Juni 2015 ini, serapan beras Bulog masih di kisaran 33 persen. Padahal, target serapan beras Bulog sepanjang tahun ini 4 juta ton,” kata Djarot usai mengikuti rapat koordinasi di Kementerian Pertanian, Selasa (16/6).

Dia melanjutkan, melihat realisasi tersebut Perum Bulog akan mengakselerasi atau mem-percepat serapan. “Target sampai akhir tahun 4 juta ton, Kami mau akselerasi 2 bulan bisa menyerap 2 juta ton “ ujarnya.

Untuk mendukung target tersebut, Perum Bulog meminta bantuan kepada Kementerian Koperasi Usaha Kecil Menengah untuk membantu membuka akses ke petani. “Kami minta dibantu teman-teman yang menguasai data produksi, dengan 1.900 koperasi aktif akan membantu Bulog dalam bersentuhan lang-sung petani,” tandas dia.

Sementara itu, Menkop dan UKM Anak Agung Gde Ngurah Puspayoga mengakui, belum bersinergi dengan Bulog dalam pembelian beras dari para petani. Maka itu, pihaknya kini siap mendukung langkah Bulog dalam mengakselerasi serapan beras Bulog sebanyak dua juta ton dalam dua bulan.

“Kerja sama ini harus diting-katkan. Saya harap Kementerian Koperasi bisa berkoordinasi dengan Bulog dan jajaran dalam mengakselerasi serapan beras. Ini karena banyak koperasi yang su-dah membeli beras dari petani,” tutup Puspayoga.

=GAM

“Kita minta televisi menyuguhkan taya-ngan yang beradab sesuai dengan spirit (se-mangat) Ramadan, yang merupakan bulan suci dan sakral bagi umat Islam,” kata Wakil Ketua KPI Pusat, Idy Muzayyad di Jakarta, Selasa (16/6).

Dengan pengawasan itu pula, imbuh Idy, pada saat yang sama publik bisa selektif dalam mengonsumsi program siaran yang baik dan berkualitas. “Publik juga bisa me-lakukan pengaduan bila ditemukan program siaran yang kurang bagus,”ujarnya.

Respon publik ini penting untuk mem-berikan parameter dan ukuran terkait pro-gram siaran yang bagus dan kurang bagus. Karena KPI akan memberikan penghargaan kepada program siaran yang baik dan mem-berikan punishment terhadap program si-aran yang kurang bagus.

“Nanti KPI akan publikasikan negative list terkait program siaran Ramadhan yang menurut masyarakat tidak bagus,” imbuh-nya.

Publikasi ini menurut Idy penting untuk memberikan pembelajaran baik bagi pe-ngelola TV maupun masyarakat. “Kalau bisa menciptakan program siaran yang bagus, kenapa harus yang jelek atau setidaknya kurang bagus,” sindirnya.

Menurutnya, program siaran televisi wa-jib ikut mendorong upaya peningkatan kei-manan serta kekhidmatan umat Islam men-jalankan ibadah puasa. “Karenanya tolong dijauhkan program siaran yang justru secara praktik bertentangan dengan kesyahduan Ramadhan,” ujarnya.

Program siaran bernuansa komedi dan lawakan murahan, katanya, sangat rentan dan berpotensi melanggar. KPI mengharap-kan program sejenis lebih baik dihindari

untuk ditayangkan. “Ini sesuai kaidah dar’ul mafasid muqaddamun ‘ala jalbil masolih, yakni menghindari potensi kerusakan dan kemadaratan itu didahulukan dan perlu le-bih diutamakan,” katanya.

Sementara ittu, KPI juga memperingat-kan Kompas TV karena lembaga penyiaran itu telah menayangkan adegan ciuman bibir. Adegan itu muncul dalam program siaran ‘Cerita Hati’ yang ditayangkan Kompas TV pada 21 Mei 2015 pukul 10.22 WIB.

Dalam surat peringatannya tertang-gal 15 Juni 2015, KPI menilai Kompas TV tidak memperhatikan ketentuan tentang larangan menampilkan adegan ciuman bibir yang telah diatur dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012. Program tersebut menayangkan po-tongan gambar/foto Pangeran Charles dan Putri Diana yang sedang berciuman bibir.

“Muatan demikian (ciuman bibir) tidak dapat ditampilkan sebagaimana diatur dalam P3 dan SPS KPI Tahun 2012,” de-mikian surat peringatan KPI nomor 581/K/KPI/06/15 yang ditampilkan di situs resmi-nya, Selasa (16/6).

=GAM/ABD

Mari Awasi Program Siaran RamadanPublik Bisa Mengadukan Program Siaran yang Kurang Bagus

JAKARTA- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengajak masyarakat untuk ikut men-gawasi program siaran tele-visi memasuki bulan Ramad-han. Partisipasi publik dalam bentuk pengawasan itu pent-ing untuk tetap mengontrol program siaran TV agar tetap berada pada relnya.

ant/reno esnir

KRL ANJLOK PESANGGRAHAN. Petugas berusaha mengembalikan posisi gerbong KRL Communter Liner yang anjlok di kawasan Bintaro Permai, Jakarta Selatan, Selasa (16/6). Kejadian tersebut mengakibatkan hanya satu lintasan rel yang dipergunakan.

Page 5: Koran Madura 17 Juni 2015

KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628 | TAHUN IV 55Ekonomi KORAN MADURA

RABU 17 JUNI 2015 | No. 0628 | TAHUN IV

JAKARTA- Raksasa produsen telepon seluler (ponsel), PT Samsung Electronics terus berekspansi dengan memba-ngun pabrik perakitan ponsel di Indonesia. Pabrik yang ber-lokasi di Cikarang, Jawa Barat ini menelan investasi senilai US$ 23 juta.

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan investasi Samsung ini menja-di lokomotif investasi dari pabrikan global lainnya. Hal ini membuktikan, iklim inves-tasi Indonesia prospektif. Selain itu, keha-diran Samsung ini menjadikan Indonesia sebagai pilihan menarik dan tepat untuk berinvestasi. “Kesungguhan Samsung di Indonesia diharapkan berlanjut hingga Completely Knock Down (CKD) dan juga bentuk Surface Mount Technology (SMT),” kata Saleh saat meresmikan pabrik peraki-tan telepon seluler PT Samsung Electronics Indonesia di Cikarang-Bekasi, Jawa Barat, Selasa (16/6).

Pada tahap awal, jelasnya, proses pera-kitan di lahan seluas 6000 meter persegi ini, masih dalam bentuk Semi Knock Down (SKD). Serapan tenaga kerja mencapai sekitar 1.100 orang. “Kita ingin langkah ini menjadi motor penggerak pabrikan besar lainnya seperti Apple dan merek lainnya membangun unit produksi di Indonesia,” tegasnya.

Selain itu, Menperin juga menarget-kan pendirian pabrik ini merangsang tum-buhnya industri penunjang seperti industri komponen telepon seluler. “Dengan de-mikian, tingkat komponen dalam negeri terus meningkat dan bertahap membuat Indonesia menjadi basis produksi Samsung di tataran global, bukan hanya sebagai pasar,” katanya.

Sementara itu, Vice President Director Samsung Electronics Indonesia, Lee Kang Hyun mengatakan, Indonesia merupakan negara strategis yang memiliki peluang tidak terbatas. “Pabrik ini menguatkan komitmen investasi kami di Indonesia,” ujarnya.

Selama ini tambahnya, Samsung telah memproduksi berbagai macam produk

elektronik di Indonesia. Namun kali ini pihaknya mulai menggarap produk ponsel dengan jenis smartphone, feature phone dan komputer tablet. “Telah 20 tahun kami berkembang di Indonesia. Dengan ini kami akan membangun mobile phone dan tab-let,” imbuhnya

Lee menjelaskan, alasan Samsung mu-lai memproduksi ponsel di Indonesia ka-rena melihat pangsa pasar yang besar. Se-lain itu, Indonesia juga memiliki kemajuan teknologi yang cukup baik untuk menun-jang perkembangan ponsel ke depan.

“Indonesia memiliki populasi terbesar dan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Selain itu, negara yang mendorong smartphone terbesar yaitu Indonesia,” je-lasnya.

Perusahaan asal Korsel ini mematok target kapasitas produksi dari pabrik pe-rakitan telepon seluler Samsung adalah 1-1,5 juta unit per bulan dengan 14 line produksi yang memproduksi smartphone, feature phone dan komputer tablet. Nilai investasi untuk tahap pertama di tahun 2015, sebesar USD 23 juta.

=GAM

Samsung Bangun Pabrik Ponsel di IndonesiaMenteri Perindustrian Tantang Apple

SNI

Kemendag Musnahkan Ratusan Pompa Air SURABAYA-Kementerian Per-dagangan (Kemendag) makin intensif melakukan pengawasan barang beredar. Di Surabaya, Tim Terpadu Pengawasan Ba-rang Beredar (TPBB) menemu-kan ratusan pompa air listrik tak sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga dapat mengancam keselamatan kon-sumen. Selanjutnya, pompa air ini disita untuk dimusnahkan.

“ Tim TPBB menyaksikan pe-musnahan 147 unit pompa air yang tidak sesuai persyaratan SNI. Demi perlindungan konsumen, kami tegas menindak produk-produk yang me-langgar SNI,” tegas Direktur Penga-wasan Barang dan Jasa Irpan Ganda Putra yang memimpim Tim TPBB melakukan pemusnahan produk pompa air listrik, di Surabaya, Selasa (16/6).

Menurutnya, pemusnahan produk pompa air ini merupakan tindak lanjut dari hasil pengawasan di kota Surabaya yang berdasarkan hasil uji laboratorium tidak sesuai persyara-tan SNI dan atas inisiatif pelaku usaha. “Produk-produk pompa air listrik yang dimusnahkan terdiri dari merek National Ataqua, INS Inter-national, dan FKM National Aqua,” ungkapnya.

Tim TPBB memberikan apre-siasi kepada pelaku usaha, yakni CV. Waringin Jaya, PT. Fajar Karya Maju Nasional dan CV. Sahabat Baru yang dengan kesadarannya memusnahkan pompa air tersebut dalam menjalan-kan kewajibannya untuk memberikan perlindungan kepada konsumen.

Irpan juga menegaskan penga-wasan terhadap produk barang beredar, baik produk pangan maupun nonpangan akan terus ditingkatkan secara berkesinambungan melalui TPBB.

“Pengawasan terhadap peredaran produk pangan dan nonpangan terus digalakkan pemerintah melalui di berbagai wilayah guna melindungi konsumen dan menciptakan iklim usaha yang sehat. Selain itu, penga-wasan juga dilakukan untuk men-dorong peningkatan produksi dan penggunaan produk dalam negeri serta mencegah distorsi pasar dari peredaran produk impor yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ber-laku,” jelasnya.

=GAM

ant/irwansyah putra

LIBUR MELAUT SAMBUT RAMADAN. Kapal nelayan ditambatkan di Krueng Aceh, Banda Aceh, Aceh, Selasa (16/6). Dua hari menjelang bulan Ramadan mayoritas nelayan Aceh tidak melaut untuk menikmati awal puasa bersama keluarga dan kembali melaut pada hari tiga Ramadan.

Page 6: Koran Madura 17 Juni 2015

KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628 | TAHUN IV6 Ekonomi

“Kita terus melakukan sosia-lisasi Penanganan Faktur Pajak yang Tidak Berdasarkan Transaksi yang Sebenarnya (Faktur Pajak fiktif). Dan pada hari ini, giliran Kantor Wilayah (Kanwil) Direk-

torat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Timur I, Kanwil DJP Jawa Timur II, dan Kanwil DJP Jawa Timur III menyelenggarakan sosialisasi bertempat di Jalan Jagir Wonokro-mo No. 104, Surabay,” ujar Direk-

tur Penyuluhan, Pelayanan dan Humas Ditjen Pajak, Mekar Satria Utama di Jakarta, Selasa (16/6).

Menurutnya, kegiatan sosia-lisasi akan terus dilakukan Ditjen Pajak. Sebelumnya DJP telah membentuk Satgas Penanganan Faktur Pajak fiktif dengan meli-batkan seluruh kalangan. Hal ini dilakukan agar penanganan fak-tur pajak fiktif ini lebih cepat, sis-tematis, dan komprehensif.

Dia menjelaskan kegiatan Sat-gas telah dimulai di Kanwil DJP se-Jakarta sejak Juni 2014. Selama kurang lebih enam bulan di tahun 2014, Satgas berhasil melakukan konfirmasi atas 499 Wajib Pajak dari lima Kanwil DJP di Jakarta.

Dari jumlah tersebut ujarnya 80,76% atau sebanyak 403 Wajib

Pajak mengakui perbuatannya sedangkan sisanya menyanggah atau dilanjutkan pada proses beri-kutnya.

Selanjutnya, dari Rp 934,21 miliar nilai total Faktur Pajak yang diklarifikasi, 76,54% atau Rp 715,02 miliar telah terklarifikasi dan disetujui oleh Wajib Pajak un-tuk dibayar. “Pada tahun ini, keg-iatan Satgas diperluas mencakup wilayah kerja Kanwil DJP di luar Jakarta dan sosialisasi telah di-lakukan di Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta,” tuturnya.

Dia menegaskan, penggunaan ataupun penerbitan Faktur Pajak fiktif merupakan perbuatan pi-dana yang diancam dengan pidana penjara maksimal 6 (enam) tahun

dan denda maksimal 4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak/kurang dibayar. Walaupun demikian, penanganan penggu-naan Faktur Pajak fiktif dilakukan secara persuasif melalui klarifi-kasi kepada pengguna Faktur Pa-jak fiktif yang disarankan untuk kooperatif dan membayar kewa-jibannya. Hal ini seiring dengan keputusan pemerintah yang telah mencanangkan Tahun Pembinaan Wajib Pajak 2015. “Apabila para pengguna tersebut tidak koope-ratif, maka penanganannya dilan-jutkan dengan pemeriksaan bukti permulaan atau langsung dilaku-kan penyidikan,” imbuhnya.

Guna mengamankan peneri-maan negara dan menindak tegas pelaku tindak pidana di bidang perpajakan, DJP terus melakukan berbagai upaya pelayanan, pe-ngawasan dan penegakan hukum serta terus menjalin kerjasama dengan institusi penegak hukum lain termasuk Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kejaksaan Republik Indonesia dan Komisi Pemberantasan Korupsi. “Penega-kan hukum akan terus dilakukan,” pungkasnya.

=GAM

Terdapat 841 Pengguna Faktur Pajak fiktif di JatimNominal PPN Fiktifnya Mencapai Rp 375 Miliar

JAKARTA- Penggelapan pajak dengan memalsu faktur pajak menjadi modus yang marak dilaku-kan akhir-akhir ini. Bahkan sebagian besar kasus pajak berasal dari kasus faktur pajak fiktif atau tidak sah. Berdasarkan analisis Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Faktur Pajak, di Provinsi Jawa Timur terdapat 841 pengguna Faktur Pajak fiktif dengan nominal PPN fiktif senilai Rp 375 miliar.

ant/ari bowo sucipto

OPERASI PASAR UNTUK STABILKAN HARGA. Petugas melayani pembelian sembako yang dijual dengan harga murah dalam Operasi Pasar di Pasar Tawangmangu, Malang, Jawa Timur, Selasa (16/6). Disperindag, Bulog, dan pemerintah setempat menggenjot operasi pasar selama 30 hari berturut-turut dalam upayanya mengendalikan dan menstabilkan harga sembako selama bulan Rama-dan hingga lebaran.

Page 7: Koran Madura 17 Juni 2015

KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628| TAHUN IV 7NASIONALPROBOLINGGO 7Lintas Jatim KORAN MADURA

RABU 17 JUNI 2015 | No. 0628| TAHUN IV

ANTISIPASI KEMARAU

Pengeboran Sumur Mulai Dilakukan

BOJONEGORO - Badan Pe-nanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur mulai melakukan pengeboran sumur bor air tanah, sebagai usaha mengantisipasi kesulitan air bersih di daerah yang bisa mengalami kekeringan di musim kemarau.

"Pengeboran sumur air tanah sudah kita laksanakan di tiga lokasi, dan semuanya bisa memperoleh sumber air secara normal," jelas Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo, di Bojonegoro, Selasa (16/6).

Ia menyebutkan tiga lokasi yang sudah dilakukan pengebor-an sumur bor air tanah yaitu di Desa Bakalan, Kecamatan Tambakrejo, Desa Mbareng dan Mbobol, keduanya di Kecamatan Sekar.

"Rata-rata pengeboran dilakukan di kedalaman berkisar 40-50 meter. Ketiganya mampu mengeluarkan air dengan bagus," jelas dia.

Menurut dia, pengeboran di tiga lokasi itu dilakukan ber-dasarkan data yang diterima dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang melakukan survei "geolistrik" di daerah yang biasa mengalami kekeringan.

Hanya saja, katanya, survei "geolisrik" belum mencakup selu-ruh desa yang rawan mengalami kekeringan.

"Survei geolistrik baru men-jangkau 19 desa di 17 kecama-tan. Sudah ada 30 titik, yang diketahui koordinat lokasi yang memiliki potensi sumber air," ungkapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan selama Puasa Ramadhan untuk pengeboran pembuatan sumur bor air tanah berhenti, karena masalah tenaga kerja banyak yang puasa, selain kesulitan air bersih belum terjadi.

"Kalau memang kesulitan air bersih mulai terjadi untuk pekerjaan pengeboran sumur bor air tanah akan dilanjutkan," tandasnya.

Secara teknis, lanjutnya, BPBD hanya melakukan penge-boran sumur bor air tanah di daerah yang rawan kekeringan, sedangkan mesin pompa air, juga jaringan distribusi air disediakan desa.

= SLAMET AGUS SUDARMOJO/ANT

ant/prasetia fauzani HAMA WALANG SANGIT. Walang sangit hinggap pada sebuah buah pare di kawasan perkebunan Ngasem, Kediri, Jawa Timur, Selasa (16/6). Walang sangit merupakan musuh bebuyutan petani karena mengkibatkan buah pare membusuk sebelum waktu panen tiba.

Tiga Reklame Alfamart Diturunkan Paksa

Kepala Dinas Pendapatan (Dispenda) Kota Malang, Jawa Timur, Ade Herawanto, menge-mukakan salah satu reklame berukuran besar milik Alfamart yang diturunkan paksa itu ada-lah yang terpasang di Panglima Sudirman atau kawasan Ram-pal. Reklame tersebut menung-gak pajak reklame hingga Rp 45 juta.

"Sebenarnya kami sudah melayangkan surat peringatan dan teguran, baik secara lisan maupun melalui surat resmi, namun karena tidak diindah-kan, terpaksa kami bertindak dan melakukan penertiban de-ngan menurunkan paksa rek-lame tersebut," katanya disela-

sela operasi gabungan tersebut, Selasa (16/6).

Selain menyasar reklame, operasi gabungan Dispenda yang didukung Bagian Perekonomian Pemkot Malang, Kejaksaan, Ke-polisian, dan Dinas Perizinan tersebut, juga menyasar 39 titik objek pajak lainnya, seperti tem-pat kos-kosan, kafe, rumah pri-badi serta hotel.

Ia mengakui operasi gabun-gan saat ini ini difokuskan un-tuk tiga wajib pajak, yakni pajak reklame, pajak tempat kos, dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Nilai tunggakan dari 39 titik wa-jib pajak bandel yang dirazia itu mencapai Rp 500 juta.

Ada delapan titik reklame

yang tidak membayar pajak akan dirazia. Sedangkan, tempat kos yang dirazia ada 17 lokasi serta 14 lokasi tunggakan PBB pribadi yang cukup besar.

Ade mengemukakan operasi gabungan ini rutin dilaksana-kan untuk menertibakan wajib pajak bandel, termasuk puluhan rumah dan bangunan mewah, bahkan sejumlah rumah mewah itu pun terpaksa disegel Dis-penda karena menunggak pa-jak sekitar 10 tahun. Ada tiga rumah mewah yang disegel itu berada di kawasan perumahan Araya.

Dispenda, lanjutnya, harus mengambil tindakan tegas ke-pada penunggak pajak, terma-suk penunggak PBB di kawasan rumah mewah ini. "Kami terus mencari siapapun pemilik peru-mahan yang menunggak pajak PBB dan tidak segan-segan me-lakukan penyegelan," tegasnya.

Selama kurun waktu lima bu-

lan terakhir ini, Dispenda Kota Malang berhasil menagih sekitar Rp 129,5 miliar dari target Rp 270 miliar pada tahun ini. Ope-rasi sadar pajak yang selama ini dilakukan cukup efektif untuk mendongkrak target.

Beberapa jenis pajak, seperti pajak hotel, pajak reklame, pa-jak restoran, parkir, hiburan, dan PBB sudah menunjukkan angka realisasi signifikan. Pajak hotel terealisasi sebesar Rp 12,5 miliar, pajak restoran sebesar Rp 15,2 miliar, pajak penerangan jalan umum (PPJU) terealisasi sebesar Rp 22,7 miliar dari target sebesar Rp 38,6 miliar.

Melihat perkembangan yang cukup signifikan ini, Ade opti-mistis target pajak dapat tere-alisasi, bahkan melebihi target. "Kami sangat yakin dan optimis-tis target pajak tahun ini sebesar Rp 270 miliar bisa terealisasi," ujarnya.

= ENDANG SUKARELAWATI/ANT

MALANG - Tiga reklame Alfamart berukuran besar di Kota Malang diturunkan paksa oleh tim operasi gabungan Dinas Pendapatan Daerah yang meng-gandeng berbagai instansi terkait karena tidak membayar pajak.

Page 8: Koran Madura 17 Juni 2015

KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628| TAHUN IV 8 Lintas Jatim

Pilkada Diikuti Satu Pasangan Perseorangan

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malang, Jawa Timur Totok Hariono di Malang, Selasa mengemukakan, pasangan nonparpol itu menye-rahkan KTP dukungan menje-lang akhir penutupan penyerah-an dukungan pada Senin (15/6) malam.

"Pasangan bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup) dari jalur perseorangan ini menyerahkan fotokopi KTP dukungan sebanyak 174.155 lembar yang dikemas dalam 28 kardus," katanya.

Nurcholis dan Muhammad Mufidz adalah kader Partai Golkar dari Kecamatan Turen dan Singo-sari.

Selain sebagai kader Golkar, Muhammad Mufidz juga sebagai Wakil Sekretaris KNPI Kabupaten Malang, keduanya juga berlatar belakang sebagai pengusaha.

Menurut dia, fotokopi KTP dukungan yang diserahkan pa-sangan calon perseorangan itu, selanjutnya akan diverifikasi leb-ih detail.

Dalam proses verifikasi terse-but, KPU akan dibantu oleh pani-tia pemungutan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS) di tingkat desa/kelurahan.

Totok mengemukakan teknis dan mekanisme verifikasi KTP dukungan tersebut sudah diatur sedemikian rupa, sehingga ke-tika ada KTP dukungan yang tidak

sesuai kriteria secara otomatis akan tercoret.

KTP dukungan yang tidak sesuai kriteria itu di antaranya adalah KTP anggota TNI, be-lum berusia 17 tahun dan belum menikah.

"Kami akan lakukan verifikasi dukungan ini secara cermat dan detail agar tidak sampai memun-culkan masalah di kemudian hari, sebab proses ini membutuhkan ketelitian dan waktunya juga cukup lama," ujarnya.

Sebelumnya muncul nama bacabup dari jalur perseorangan, yakni Abdul Wahab Adinegoro (pengacara), bahkan sudah men-dapatkan KTP dukungan lebih dari 110 ribu dukungan, namun ternyata hingga batas akhir pe-nyerahan dukungan, Wahab jus-tru tidak mendaftar.

Untuk bisa mendaftarkan diri sebagai bacabup di Kabupaten Malang dari jalur perseorangan, minimal harus mendapatkan

dukungan sebanyak 6,5 persen dari jumlah penduduk atau seki-tar 157 ribu KTP.

Hingga saat ini nama bacabup yang sudah muncul dari jalur parpol hanya ada nama Rendra Kresna.

Hanya saja, bacawabup yang bakal mendampingi calon peta-hana itu sampai sekarang masih belum turun rekomendasinya, yakni dari PKB, sedangkan parpol lainnya, seperti Nasdem, Gerin-dra dan PPP sudah menyatakan dukungannya terhadap Rendra Kresna.

Sementara itu DPP PDI Per-juangan rencananya bakal menu-runkan rekomendasi pada perte-ngahan Juni ini, namun sampai sekarang belum ada nama yang muncul.

Pendaftaran cabup-cawabup Kabupaten Malang melalui jalur parpol dibuka pada 26-28 Juli 2015.

= ENDANG SUKARELAWATI/ANT

MALANG - Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Malang pada Desember 2015 bakal diikuti satu pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati dari jalur perseorangan yakni Nurcholis dan Muhammad Mufidz.

KORSLETING LISTRIK

Satu Unit Rumah Terbakar

MADIUN - Satu unit rumah milik Mujianto yang berada di Kelurahan Manguharjo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Jawa Timur, ludes terbakar akibat hubungan arus pen-dek listrik, Selasa (16/6).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Madiun, Agus Subiyantoro, mengata-kan, kebakaran tersebut di-duga berasal dari kabel yang terkelupas dan mengakibat-kan "korsleting" listrik.

"Dugaan sementara karena korsleting listrik. Ini rumah baru, mungkin ada kabel yang terkelupas atau bagaimana hingga terpercik api dan membakar rumah," ujar Agus kepada wartawan.

Menurut dia, kebakaran terjadi pada Selasa siang sekitar pukul 12.00 WIB. Titik api yang timbul de-ngan cepat menjalar karena kondisi cuaca yang panas dan berangin.

Untuk memadamkan kobaran api, petugas BPBD Kota Madiun menurunkan sebanyak tiga unit mobil pemadam kebakaran (PMK). Api baru dapat dipadam-kan sekitar dua jam setelah kebakaran.

Beruntung dalam kejadian tersebut tidak sampai menyebabkan korban jiwa. Namun, keru-gian yang diderita korban diperkirakan mencapai puluhan juta Rupiah.

Pemilik rumah, Muji-anto, belum bisa dimintai keterangan, karena masih syok dan menangis melihat rumahnya yang baru selesai dibangun ludes tebakar.

Pihaknya tidak me-nyangka rumah yang baru dibangunnya dengan susah payah tersebut hangus terbakar. Semua perkakas dan bagian rumah hangus terlalap api.

Sementara, petugas Polres Madiun Kota belum bersedia dimintai keterangan terkait penyebab kebakaran. Mereka berdalih masih mela-kukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penye-lidikan lebih lanjut.

= SLAMET AS/LOUIS RIKA/ANT

ant/syaiful arifWARGA KURANG MINATI OPERASI PASAR. Warga antre untuk membeli sembako saat operasi pasar murah di Pasar Citra Niaga, Jombang, Jawa Timur, Selasa (16/6). Operasi Pasar Murah Perum Bulog Sub Divre Surabaya Selatan itu kurang diminati masyarakat karena harga yang dipatok masih tergolong tinggi. Harga beras kualitas premium Rp 8.500 per kilogram atau lebih mahal Rp 1000 dibandingkan yang dijual di kios hanya Rp 7.500 per kilogram.

Page 9: Koran Madura 17 Juni 2015

KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628| TAHUN IV 9Lintas Jatim

Saintis Sepakati Koneksitas Transportasi-Energi-TIK

"Kesepakatan 50 peserta yang meliputi 28 peserta Indonesia dan 22 peserta ASEAN (konek-sitas transportasi, energi, dan TIK) itu akan dituangkan dalam Buku Ide," kata Koordinator "Topic Development" YESS 2015 Peter Ar-dianto di Surabaya, Selasa (16/6).

Didampingi Koordinator Humas YESS 2015 Fakhri Rizqul-lah, ia menjelaskan Buku Ide itu masih disusun oleh tim yang akan bekerja hingga Ramadhan 1436 H (akhir Juni 2015), lalu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Teknologi Sepuluh

Nopember (ITS) Surabaya selaku penyelenggara YESS 2015 akan mengirimkan buku itu kepada seluruh peserta.

"Tapi, prinsip koneksitas energi yang disepakati meli-puti gas dan listrik, sedangkan koneksitas transportasi meliputi transportasi darat, laut, udara, dan kereta api. Untuk koneksitas TIK meliputi keamanan data dan jalur infrastruktur," kata maha-siswa ITS itu.

Bahkan, ketiga koneksitas yang disepakati itu juga dirumus-kan dalam peta energi, transpor-tasi, dan TIK untuk skala ASEAN, namun sifatnya bertahap, seperti koneksitas listrik diusulkan untuk dimulai dari Indonesia ke Malaysia.

"Untuk koneksitas transpor-tasi, kami (para saintis muda ASEAN) sepakat untuk transpor-tasi massal, seperti kereta api atau bus, karena itu kami tidak sepakat dengan kebijakan mobil murah, karena hal itu akan mempercepat habisnya energi fosil," katanya.

Selain itu, koneksitas transportasi itu juga ditentukan infrastruktur jalan yang dalam catatan peserta YESS 2015 masih perlu perbaikan, karena banyak infrastruktur jalan yang rusak, di antaranya di Indonesia dan Thailand.

"Kami juga menyepakati perlunya perbaikan jalur mar-itim yang masih belum banyak, karena itu gagasan Presiden Joko Widodo tentang tol laut

perlu dikembangkan hingga skala ASEAN. Untuk kereta api bisa meniru Boston dengan rel tiga tingkat," katanya.

Untuk koneksitas TIK, peserta sepakat menjadikan ASEAN seba-gai "One Windows" untuk berbagi data administrasi yang terpadu, termasuk ATM bersama.

"Jadi, negara-negara ASEAN akan berada dalam posisi yang sama tanpa ada arogansi antar-negara, sehingga ASEAN akan menyatu tanpa memikirkan ego masing-masing," katanya.

Dalam kesempatan itu, Fakhri Rizqullah mengatakan Buku Ide itu menjadi komitmen para saintis muda ASEAN dalam 10-20 tahun ke depan.

"Karena itu, Buku Ide itu akan

menjadi komitmen kami sendiri, meski kami juga menyerahkan buku itu kepada pemerintah kami masing-masing, tapi tujuan buku itu untuk kami sendiri," katanya.

Ia mengibaratkan perkumpul-an sejumlah pemuda pada era 1900-an untuk merumuskan kemerdekaan yang di Indonesia akhirnya tercapai pada 1945.

"Artinya, komitmen bersama dalam YESS 2015 akan dapat kami wujudkan dalam sebuah kebersamaan ASEAN pada 10-20 tahun ke depan ketika kami su-dah dewasa, karena itu BEM ITS Surabaya akan terus melanjutkan YESS, bahkan mungkin saja men-jadi Kongres YESS dengan skala lebih besar," katanya.

= EDY M YA'KUB/ANT

SURABAYA - Sebanyak 50 saintis muda dari tujuh negara ASEAN menyepa-kati koneksitas transpor-tasi, energi, serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam forum "Young Engineer and Scientist Summit 2015" (YESS 2015) di Surabaya pada 5-9 Juni lalu.

ant/herman dewantoro KERAJINAN KALIGRAFI. Pekerja menyelesaikan pesanan kaligrafi dari bahan jarum pentul dan benang di salah satu rumah industri di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (16/6). Menurut perajin, pesanan kaligrafi menjelang bulan Ramadan dan perayaan Idulfitri mengalami peningkatan dua kali lipat di banding bulan biasanya.

Page 10: Koran Madura 17 Juni 2015

KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628| TAHUN IV 10 Lintas Jatim

Perguruan Tinggi Nonaktif Terima Maba

Rektor IKIP PGRI Jember, Fadil Jamali, membenarkan kam-pusnya masih tetap menerima mahasiswa baru melalui SBMPT-BR dengan proses seleksi dan pendaftaran calon mahasiswa baru di kampus setempat "Jumlah peserta yang mendaftar di IKIP PGRI melalui jalur SBMPTBR sekitar 350 orang dan hari ini mereka mengikuti ujian tulis," tuturnya, Selasa (16/6).

Universitas Jember menggan-deng belasan perguruan tinggi swasta di eks Keresidenan Besuki Raya yang meliputi Kabupaten Jember, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Lumajang, dan Probolinggo menggelar SBMPT-BR tahun 2015.

SBMPTBR merupakan imple-mentasi kerja sama Forum Silatu-rahmi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi

Swasta (PTS) se-Besuki Raya dalam rangka memberikan akses pendidikan bagi lulusan sekolah menengah atas atau sederajat untuk menempuh pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

"Penerimaan mahasiswa baru yang digelar IKIP PGRI dibuka sejak 1 Juni-1 September 2015 karena jalur SBMPTBR melalui proses seleksi. Kalau kuota maha-siswa belum terpenuhi melalui SBMPTBR, maka akan dipenuhi oleh jalur yang digelar Kampus IKIP," paparnya.

Fadil menegaskan pihak-nya sudah memproses untuk mengaktifan kembali kampus IKIP PGRI Jember dan seluruh persyaratan sudah dipenuhi.

"Kami masih menunggu diaktifkan kembali Kampus IKIP karena seluruh persyaratan sudah dipenuhi, sehingga penerimaan

mahasiswa baru tetap dilakukan," katanya.

Penonaktifan IKIP PGRI Jember, lanjut dua, karena per-bandingan dosen dan mahasiswa yang tidak seimbang dengan ketentuan Dikti yakni 1:45 (satu dosen dengan 45 mahasiswa), se-dangkan di IKIP PGRI 1:216 (satu dosen dengan 216 mahasiswa).

Selain IKIP PGRI, Universitas Bondowoso (Unibo) juga meneri-ma mahasiswa baru melalui jalur SBMPTBR.

Sebelumnya, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir menegaskan perguruan tinggi yang saat ini statusnya dinonaktifkan oleh pemerintah tidak diperbolehkan menerima mahasiswa baru, dan pemerintah akan memberikan sanksi tegas jika aturan itu di-abaikan.

"Perguruan Tinggi yang bermasalah nonaktif, tidak boleh terima mahasiswa baru dan menyelesaikan yang sudah ada. Jika nekat akan ditutup," kata Nasir saat di Kediri, Ming-gu (14/6).= ZUMROTUN SOLICHAH/ANT

JEMBER - Perguruan tinggi yang berstatus nonaktif IKIP PGRI Kabupaten Jember, Jawa Timur, masih menerima ma-hasiswa baru (maba) melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi se-Besuki Raya (SBMPTBR) dan jalur yang digelar sendiri oleh kampus setempat.

ant/m risyal hidayat PERSIAPAN HUT PUSPENERBAL KE-59. Komandan Pusat Penerbangan TNI AL (Danpuspenerbal), Laksamana Pertama TNI Sigit Setiyanta (Kedelapan kiri) berjalan bersama sejumlah perwira pener-bang TNI AL usai melakukan persiapan jelang HUT Puspenerbal ke-59 di Shelter Heli Skuadron 400 Wing Udara 1 di Puspenerbal Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (16/6). HUT Puspenerbal ke-59 bertemakan "Dengan Semangat Dharma Jalakaca Putra, Penerbangan TNI Angkatan Laut Bertekad Membangun Kekuatan Yang Berkelas Dunia Dalam Rangka Mewujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia" berlangsung pada Rabu (17/6).

PENDIDIKAN

Pemkab Beri Sanksi Sekolah Tidak Jujur

BOJONEGORO - Pemerin-tah Kabupaten (Pemkab) Bojo-negoro, Jawa Timur berencana beri sanksi dengan memberikan bendera dan pita hitam kepada lembaga pendidikan SMA, SMK/MA yang tidak jujur dalam pe-laksanaan ujian nasional (UN) yang berlangsung tahun ini.

"Data lembaga pendidikan yang tidak jujur dalam pelaksa-naan UN sedang kami himpun," jelas Wakil Bupati Bojonegoro Setyo Hartono, di Bojonegoro, Selasa (16/6).

Ia menyampaikan hal itu terkait dengan indeks integritas ujian Nasional (IIUN) daerahn-ya untuk SMP/Mts, SMA,SMA/SMK, yang menduduki urutan 34 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.

"Kami sudah memerintah-kan kepada jajaran dinas pen-didikan (diknas) untuk mendata lembaga pendidikan yang tidak jujur dalam UN," tuturnya.

Ia menegaskan secepatnya pemberian sanksi kepada lem-baga pendidikan yang tidak ju-jur dalam UN diterapkan setelah data terkumpul.

"Semestinya diknas bisa ce-pat memberikan data, sebab

sudah ada pemberitahuan dari Kementerian Pendidikan soal posisi tingkat kejujuran UN di Bojonegoro," paparnya.

Mengenai bentuk sanksinya, lanjut dia, lembaga pendidikan yang terbukti memiliki tingkat kejujuran paling rendah yaitu di sekolahannya akan dipasang bendera hitam dan guru sertifi-kasi mengenakan pita hitam.

"Selama lembaga pendidikan itu tidak jujur dalam UN sanksi masih diberlakukan," katanya, menegaskan.

Dengan demikian, menurut dia, jajaran lembaga pendidikan harus memperhatikan dalam meningkatkan kejujuran dalam pelaksanaan UN.

"Selama lembaga pendidikan tidak jujur, maka bendera hitam dan pita hitam wajib dipasang," tandasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Bupati juga tidak akan meng-hadiri undangan kegiatan lem-baga pendidikan, juga satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang tidak jujur.

"Pemkab juga tidak akan mengirimkan wakilnya," tan-dasnya.

= SLAMET AGUS SUDARMOJO/ANT

Page 11: Koran Madura 17 Juni 2015

KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628 | TAHUN IV N

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi, Fathol Alif BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni

BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), M. Ridwan BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala) BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN Rp 3.500, LANGGANAN Rp 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER

Penetapan Awal Ramadan

Salam Songkem

Tujuh tahun mendatang, mu-lai 2015 ini hingga 2022, dua ormas keagamaan terbesar

di negeri ini, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, dipastikan ada kesamaan dalam menetapkan awal Ramadan (Kamis, 18/6) dan Idul Fitri (Sabtu, 18/7). Tidak hanya itu, kedua ormas tersebut juga akan ada ke-samaan dalam penetapan Idul Adha mulai 2016 hingga 2022 mendatang.

Karena itulah, umat Islam Indo-nesia dipastikan akan serempak me-nyelenggarakan ibadah puasa Rama-dan tahun ini dimulai Kamis besok, kerana di hari itu pula yang menjadi ke-tetapan pemerintah Indonesia. Apabila ada umat muslim yang berpuasa lebih awal atau di hari setelahnya, itu pasti aliran lain, yang juga perlu dihormati, selama tidak menimbulkan gejolak dishamornisasi nasional.

Kesamaan penetapan awal Ra-madan antar Muhammadiyah dan NU, sekalipun keduanya memiliki me-tode observasi hilang berlainan, yaitu metode hisab bagi Muhammadiyah dan rukyat bagi NU atau pemerintah, terjadi karena posisi bulan terletak cukup tinggi.

Penetapan awal Ramadan tentu sangat berharga bagi umat Islam. Tidak sekadar bermakna rutinitas tahunan, melainkan juga sebagai momen paling berharga dalam hidup ini, karena masih diberi kesempa-tan berpuasa sebagai wujud syukur terhadap Allah Swt (tuhan), yang tak bisa tertandingi nilainya oleh puasa-puasa lain di luar Ramadan. Tentu bagi umat Islam yang baik, dengan pemahaman semacam itu, puasa Ramadan tak lagi terasa sebagai be-ban kewajiban.

Tentu puasa Ramadan terasa se-bagai kewajiban yang sangat mem-bebani hidup bagi pemeluk agama Islam yang kadar keimanannya be-lum baik. Memang kadar keimanan setiap orang sangat menentukan pe-nilaian terhadap pelaksanaan puasa Ramadan. Itulah sebabnya, kadar keimanan seseorang akan terlihat selama Ramadan. Orang yang kadar keimanannya belum baik itu akan se-lalu mencari alasan agar bisa tidak berpuasa selama Ramadan. Bahkan tidak malu terang-terangan makan, minum, dan merokok di siang hari di hari Ramadan. (*)

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (3500 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tu-lisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Menjerat Pengguna dan Penjual Ijazah Palsu

Tentu saja, kasus ini mem-buat semua lembaga pen-didikan yang konsisten

pada pembinaan, pembelajaran dan pendidikan terhentak kaget dan sakit, sebab lembaga pen-didikan yang sejatinya berfungsi untuk mendidikan dan mema-nusiakan manusia tercoreng dan menyimpan banyak misteri yang salah satunya adalah penjualan ijazah palsu.

Parahnya, praktik penjualan ijazah palsu tersebut didukung oleh pengelola lembaga pergu-ruan tinggi. Terbukti dengan banyaknya perguruan tinggi di Jawa Timur yang dicabut izin operasionalnya karena diang-gap bermasalah dan melaku-kan praktik penjualan Ijazah Palsu oleh Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Moh. Na-sir. Sebagai akademisi, dan gen-erasi muda saya merasa malu. Pasalnya, kridibilitas pendidi-kan tinggi yang selama diyakini sebagai tempat produksi bibit pemimpin di masa yang akan datang tercoreng oleh ulah be-berapa petinggi yang menjual ijazah palsu. Hal ini diperparah dengan banyaknya pejabat-pejabat publik yang mengguna-kan ijazah palsu untuk kepenti-

ngan kenaikan jabatan maupun kepangkatan.

Kasus tersebut tentu mem-buat semua pengelola pen-didikan sedih. Akan jadi apa negeri ini jika dipimpin oleh orang-orang yang suka mem-bajak ijazah. Karena disamp-ing tidak mempunyai kapasitas keilmuan yang mumpuni, tentu saja praktik pembajakan ijazah yang mereka lakukan merupa-kan contoh bobroknya mintali-tas dan moral seseorang. Logi-kanya, kalau terhadap ijazah berani membajak, bukan tidak mungkin ia berani membohongi rakyat dan menyalahgunakan wewenangnya sebagai pejabat.

Mahfud MD dalam akun Faceboknya beberapa hari lalu menulis; “orang yang meng-gunakan ijazah palsu itu kalau menjadi pejabat akan berani melakukan korupsi. Begitu juga orang yang mau mencuri karya ilmiah orang lain (plagiasi) sa-ngat berpotensi menjadi korup-tor kalau menduduki jabatan publik”. Baginya, pemalsuan ijazah atau plagiasi itu sendiri sebenarnya sudah merupa-kan korupsi nonkonvensional. Orang yang berani membohongi dirinya sendiri dengan menggu-nakan ijazah palsu dan melaku-kan plagiasi pastilah akan berani menipu rakyat untuk melakukan korupsi.

Menurut pak Mahfud, “Jika kepada diri sendiri saja bohong, tentu saja kepada rakyat pun akan berani menipu. Memang tak bisa dikatakan bahwa hanya orang yang berijazah palsu yang korupsi. Para koruptor yang sekarang meringkuk di penjara itu, nyatanya, sebagian besar berijazah asli. Saya hanya me-nekankan bahwa pembuat dan pengguna ijazah palsu serta pelaku plagiasi itu sudah me-lakukan korupsi, minimal ko-rupsi nonkonvensional”.

Harus Dijerat BeratWapres Jusuf Kalla, pernah

menyatakan keheranannya ka-rena kalau dia berkunjung ke daerah-daerah, banyak kenalan-nya yang tak pernah diketahui

kapan kuliah dan di perguruan mana kuliahnya sudah memi-liki gelar master dan doktor. Pada sekitar tahun 2005-2006 itu kita ribut, tetapi tiba-tiba tak jelas langkah lanjutnya. Bah-kan jauh sebelum itu, tepatnya sejak 1990-an, kita juga pernah digegerkan oleh kasus ijazah palsu.

Dirjen Dikti Depdikbud kala itu, Bambang Suhendro yang kemudian dilanjutkan oleh Sat-rio Sumantri Brojonegoro, ber-teriak keras karena banyaknya ijazah palsu yang beredar dan dipakai untuk meraih kedudu-kan di pemerintahan ataupun untuk sekadar gagah-gagahan. Sampai-sampai saat itu ada is-tilah ijazah three in one, yakni tiga ijazah dalam tiga jen-jang (Sarjana/S-1, Master/S-2, Doktor/S-3) yang bisa diperoleh sekaligus asal membayar sejum-lah uang tertentu.

Secara yuridis, praktik pen-jualan dan penggunaan ijazah palsu masuk tindak pidana peni-puan dan pemalsuan dokumen. Di dalam Pasal 264 KUHP dije-laskan, seseorang yang melaku-kan pemalsuan dokumen secara sengaja diancam dengan pidana penjara paling lama delapan ta-hun. Oleh karena itulah siapa-pun yang ketemu menggunakan atau menjual ijazah palsu harus dijerat seberat-beratnya. Hal ini agar mereka jera dan tidak me-ngulanginya lagi melakukan pem-bajakan dan pemalsuan ijazah.

Bahkan, Satjipto Rahardjo menyebutkan bahwa pemalsuan ijazah termasuk tindak pidana korupsi. Karena baginya, korupsi itu ada dua macam, yakni ko-

rupsi konvensional dan korupsi nonkonvensional. Korupsi kon-vensional adalah korupsi dalam arti hukum pidana yang memi-liki unsur-unsur tertentu yakni menguntungkan diri sendiri, orang lain, atau korporasi, de-ngan cara melawan hukum, dan merugikan keuangan negara.

Sedangkan korupsi nonkon-vensional adalah semua sikap dan tindakan sewenang-wenang atau pelanggaran-pelanggaran yang secara stipulatif tidak di-sebut korupsi oleh hukum. Orang yang suka sewenang-wenang, menyalahgunakan jabatan, sok berkuasa, meminta dihormati dan dilayani secara berlebihan, membuat dan menggunakan ijazah palsu serta melakukan plagiasi dalam kegiatan akade-mis meskipun tidak melakukan korupsi dalam arti hukum pi-dana, tetapi sejatinya orang itu sudah melakukan korupsi secara nonkonvensional.

Karena itulah menurut he-mat saya, seseorang yang ter-bukti menjual atau mengguna-kan ijazah palsu harus dijerat seberat-beratnya. Hukum harus tegak tanpa pandang bulu. Ne-geri ini harus dibersihkan dari orang-orang seperti itu. Negara Indonesia sudah cukup sakit akibat ulah dan prilaku para pejabat tinggi negara yang ko-rupsi, jual beli keadilan dan krisis ekonomi yang sudah lama me-nimpa negeri ini dan ditambah lagi kasus pemalsuan ijazah. Pa-ling tidak, dunia pendidikan harus diselamatkan dari praktik-prak-tik kotor semacam itu, karena ini menyangkut masa depan gene-rasi bangsa. Wallahu A’lam.=

Beberapa minggu tera-khir ini kasus ijazah palsu mewarnai beberapa media

harian baik cetak, elek-tronik maupun online.

Bahkan di halaman depan media harian Jawa Pos

beberapa hari lalu mem-beritakan tentang banyak

pejabat yang menggu-nakan ijazah palsu di

lingkungan pemerintahan Negeri ini.

11Opini KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628 | TAHUN IV

Page 12: Koran Madura 17 Juni 2015

KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628 | TAHUN IV12 ProbolinggoNASIONALPROBOLINGGO 12Probolinggo KORAN MADURA

RABU 17 JUNI 2015 | No. 0628 | TAHUN IV

“Alokasi DBHCHT tahun ini ada kenaikan dan itu tidak se-perti tahun sebelumnya yang kita terima dari Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (Dirjen PK) Kemenkeu. Kenaikan terse-but sesuai dengan Peraturan Gu-bernur Jawa Timur untuk tahun anggaran berjalan ini.”ujar Kabag Perekonomian Pemkot Proboling-go, Nelly Hindi Astuti, kepada wartawan, Selasa (16/6).

Ia menjelaskan, secara umum kegiatan dinas yang dibiayai DB-HCHT harus sesuai dengan Pera-turan Menteri Keuangan Nomor 20/PMK/07/2009 tentang Peru-bahan Atas Permenkeu Nomor

84/PMK.07/2008 tentang Peng-gunaan DBHCHT dan Sanksi Atas Penyalahgunaan Alokasi DBH-CHT.

Berdasarkan aturan tersebut, penggunaan DBHCHT dibatasi hanya untuk lima kegiatan, yaitu peningkatan kualitas bahan baku, pembinaan industri, pembinaan lingkungan sosial, sosialisasi ke-tentuan di bidang cukai, dan pem-berantasan barang cukai ilegal.

Sedangkan untuk Kota Probolinggo, DBHCHT telah di-terima oleh masing-masing SKPD pengguna. Antara lain, Dinas Per-tanian (Disperta), Badan Lingku-ngan Hidup (BLH), RSUD dr. Moh.

Saleh, Dinas Sosial (Dinsos), Ba-gian Perekonomian, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), dan Dinas Kope-rasi, Energi Mineral, Industri dan Perdagangan (Diskoperindag).

Adapun, alokasi untuk ma-sing-masing SKPD tersebut ada-lah, Dinas Pertanian sebesar Rp 1.255.000 4,818 miliar, BLH sebe-sar Rp.375.000.000, RSUD dr. Moh Saleh sebesar Rp. 7.194.230.500, Dinsos sebesar Rp. 336.380.000, Bagian Perekonomian sebesar Rp. 380.000.000, Disnaker sebesar Rp.704.880.000, dan Diskoperin-dag sebesar Rp.337.732.685.

“Kami akan berupaya semak-simal mungkin agar jatah DBH-CHT tahun ini dapat terserap, dan menghimbau mengimbau ma-sing-masing SKPD pengguna un-tuk menggunakan dana tersebut dengan baik dan benar,”tandas Nely Hindi Astuti.

Dinkes Tak Dapat Jatah Dinas Kesehatan (Dinkes)

Kota Probolinggo dipastikan tidak akan mendapat jatah dana anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) ka-rena sesuai dengan petunjuk dari kantor Biro Administrasi Pere-konomian Setda Provinsi Jawa Timur. “Petunjuknya seperti itu,” katanya.

Salah satu alasan Dinkes tidak mendapatkan dana tersebut, ka-rena sudah mendapatkan dana Bagi Hasil Pajak Rokok. Selain itu, agar tidak terjadi kesalahan pe-tunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk tehnis (juknis).

“Penyusunan program ke-giatan DBHCHT tahun anggaran 2015, bersama SKPD pengelola diharapkan berpedoman, pada Peraturan Menteri Keuangan ( Permenkeu ), dan Peraturan

Gubernur ( Pergub ), sehingga dalam penyusunan program kegiatan DBHCHT tidak terjadi kesalahan.”terang Nely Hindi As-tuti.

Kedepan, supaya tidak ter-jadi kesalahan, Nely Hindi Astuti, meminta perlunya diadakan per-encanaan kegiatan, penyusunan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan pertanggungjawaban pelapo-ran kegiatan.

“secara umum, dana bagi hasil tersebut akan dipakai untuk melaksanakan roadmap di sektor tembakau. Roadmap yang dimaksud berupa pe-ningkatan kualitas bahan baku, pembinaan industri tembakau, pembinaan kesehatan/so-sial, sosialisasi ketentuan cu-kai, dan pemberantasan cukai ilegal,”imbuhnya.

=M.HIsBUllAH HUdA

Alokasi DBHCHT Kota Meningkat Dinas Kesehatan Tak Dapat JatahPROBOLINGGO - Alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2015 untuk Kota Proboling-go, tercatat meningkat dibandingkan dengan tahun lalu, yakni dari Rp 9, 49 miliar menjadi Rp 10.583.233.185.

HARUS SESUAI. Alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2015 yang digunakan untuk ketentuan cukai dan pemberantasan cukai ilegal.

Page 13: Koran Madura 17 Juni 2015

KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628 | TAHUN IV 13Probolinggo

“Untuk petani gabah di wilayah Ka-bupaten Probolinggo tergolong besar. Namun petani banyak yang menge-luhkan harga gabah ketika turun. Kalau sudah musim panen raya pasti harga gabah juga ikut menurun,” terang Kepala Resi Gudang Gabah Kabupaten Probolinggo, Habibullah Maksum, ke-pada wartawan, Selasa (16/6).

Ia menjelaskan, paling banyak petani melakukan penanam gabah ter-dapat di beberapa daerah. Diantaranya, Kecamatan Gending, Pajarakan, Kreje-ngan, Besuk , Kraksaan dan daerah lain-nya yang adi wilayah kabupaten sebe-lah timur.“Mayoritas petani menanam gabah ketika sudah turun hujan. Untuk tanaman lainnya sangat minim diban-dingkan dengan tanaman padi,”tandas Habibullah Maksum.

Untuk mengantispasi anjloknya

harga gabah, kata Habibullah Maksum, pemkab Probolinggo berupaya untuk bisa memberikan pelayanan kepada petani dengan membangunkan sebuah resi gudang gabah. Ketika musim panen raya dan harga anjlok maka petani bisa memanfaatkan bangunan itu untuk tempat penyimpanan.“Banyak petani masih belum bisa memanfaatkan resi gudang untuk menyimpan gabahnya,” ucapnya.

Saat ini resi gudang yang ada masih hanya menyimpan kurang lebih lima ratus ton gabah petani. Padahal kapa-sitas dari resi gudang mampu menyim-pan dua ribu ton gabah setiap tahun-nya. Pemkab sendiri hanya memiliki dua unit resi gudang dengan kapasitas yang sama.“Sebenarnya dalam satu ta-hun bisa menyimpan gabah sebanyak 4000 ton,” tegas Habibullah Maksum.

Habibullah Maksum menambah-kan, fasilitas resi gudang untuk petani hanya membayar uang retribusi sebe-sar Rp 75 perkilogramnya. Sedangkan keamanan dan perawatan gabah dalam masa penyimpanan sangat bagus. Sebab gabah jauh dari serangan hama tikus.“Kalau gabah ketika disimpan rentan dimakan tikus. Kami berupaya melakukan perawatan dalam masa pe-nyimpanan 3-6 bulan,” paparnya.

=Mahfud hidayatullah

Fungsi Resi Gudang Tak MaksimalPenimbunan Gabah Petani MinimPROBOLINGGO- Pemerintah daerah Kabupaten Probolinggo telah membangunkan resi gudang untuk petani gabah. Namun petani masih belum maksimal menggunakan untuk tempat penimbunan saat harga gabah turun.

MENJEMUR PADI. Petani masih jarang menggunakan resi gudang milik pemkab Proboling-go.

PROBOLINGGO – Peme-rintah Kabupaten Proboling-go akan memberlakukan jam kerja baru selama Ramadan. Ketentuan jam kerja yakni, masuk pukul 07.30 WIB yang sebelumnya masuk pukul 07.00 WIB.

“Sepanjang bulan puasa seluruh pegawai yang ada di lingkungannya akan me-ngalami perubahan jam kerja kantor. Jam tersebut berlaku kepada seluruh PNS dan Juga Pegawai Honorer yang ada di lingkungannya,” ujar Asisten I Bagian Tata Praja Sekretariat Pemkab Probolinggo, Slamet Riyadi, kepada wartawan, Selasa (16/6)

Ia menjelaskan, pe-rubahan jam kerja kantor masuk kerja pegawai akan mengalami perubahan untuk bulan puasa masuk kerja

pukul 07.30 WIB sebelumnya pegawai masuk pada jam 07.00.

Begitu juga dengan pulang kerja kantotr untuk pegawai di bulan puasa, akan pulang lebih awal yakni pada pukul 15.15 WIB. Sebulm puasa atau hari bi-asanya pegawai pulang pada pukul 15.45. “Jadi ada selisih waktu sekitar 30 menit dari waktu biasanya,” tandas Slamet Riyadi.

Keputusan tentang perubahan masuk jam kerja tersebut sesuai dengan surat edaran dari Pemerintah Pusat melalui Kementrian Aparatur Negara dan Reformasi Be-rokrasi (Kemenpan-RB) ten-tang jam kerja pegawai dalam bulan Ramadan.“Perubahan ini tidak hanya berlaku bagi seluruh pegawai yang ada

Indonesia,” katanya.Adanya surat edaran

tersebut, pihaknya sudah meyebarluaskan kepada seluruh Satuan Perang-kat Kerja Daerah (SKPD) termasuk pegawai yang ada di tingkat kecamatan-kecamatan.”Yang pasti akan mulai berlaku pada awal puasa,” tegas Slamet Riyadi.

Rizal (40), salah satu pegawai Pemkab Proboling-go mengatakan, bulan puasa jam kerja akan berubah. Hal itu sudah menjadi kebiasan dalam instansi pemerintah dan sudah mengetahui eda-ran perubahan jam masuk kerja. “Kami akan patuhi semua aturan yang berlaku untuk pegawai, termasuk jam kerja kantor,” paparnya singkat.

=Mahfud hidayatullah

BULAN PUASA

Jam Kerja Pegawai Berubah selama Ramadan

Page 14: Koran Madura 17 Juni 2015

KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628 | TAHUN IV14 Probolinggo

Bahkan suara ledakan bondet terdengar hingga radius satu kilo-meter. Di duga teror bondet terse-but terkait pemilihan kepala desa yang di gelar pada 8 Juli menda-tang secara serentak di 252 desa di wilayah 24 kecamatan.

Akibat kejadian tersebut, ru-mah korban serta dua rumah te-tangga korban mengalami keru-sakan pada bagian kaca depan. Selain itu internit rumah juga jebol akibat kuatnya ledakan bon-det.

Tak hanya itu, sebuah mobil

milik korban yang terparkir di teras juga mengalami kerusakan berat. Guna kepentingan penye-lidikan, di sekitar tempat kejadian dipasang garis polisi.

Menurut H.Hartam, menga-takan pelemparan bondet sendiri terjadi sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Saat kejadian dirinya dalam keadaan sedang tertidur pulas. Di duga kuat pelaku pelem-par bondet berjalan kaki.

“Saya tidak mendengar suara laju motor. Beruntung dalam aksi teror tersebut tak sampai melu-

kai warga. Pelemparan bondet merupakan bentuk teror yang di-lakukan orang tak bertanggunmg jawab. Dugaannya salah satu bajal calon kades tak di syahkan pen-daftarannya terakit kepemilikan ijazah,”terangnya.

Terpisah, Kapolsek Gading, AKP. Suwarta mengatakan be-lum diketahui pasti jenis bondet yang dilempar termasuk leda-kan rendah atau sedang. “Suara ledakan bondet yang dilempar terdengar hingga radius satu kilometer,”katanya.

Polisi sendiri yang datang langsung melakukan olah tem-pat kejadian perkara (TKP).Namun belum bisa memasti-kan motif dan dalang di balik peristiwa tersebut.”Kami be-lum bisa memastikan motifnya. Tunggu hasil proses identifikasi dilapangan,”papar AKP. Suwarta.

=M.HisbullaH Huda

Rumah Panitia Pilkades Dilempar BondetDua Rumah dan Mobil Terparkir Rusak ParahPROBOLINGGO – Ketenangan warga Desa Gading Ke-camatan Gading Kabupaten Probolinggo tiba-tiba terusik. Rumah H. Hartam, panitia pemilihan kepala desa di Desa Gading Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo dibon-det oleh orang tak dikenal. Akibatnya rumah dan mobil yang terparkir serta dua rumah tetangga korban me-ngalami kerusakan parah, Selasa (16/6) dini hari.

RUSAK PARAH. Rumah panitia pilkades yang dibondet orang tak bertanggung jawab.

PROBOLINGGO - Ke-beradaan Rest Area Tongas sangat memprihatinkan karena masih sepi. Melihat hal itu, DPRD Kabupaten Probolinggo mengusulkan untuk segera dijadikan lokasi terminal transit bagi para wisatawan Gunung Bromo.

“Potensi untuk meningkat-kan PAD dari sektor pariwisata di Kabupaten Probolinggo terbilang tinggi. Caranya mengubah Rest Area Tongas menjadi terminal transit untuk bus pariwisata menuju Gunung Bromo,”ujar Supayo, anggota DPRD Kabupaten Probolinggo dari Partai NasDem, kepada wartawan, Selasa (16/6).

Diakui keberadaan Rest Area Tongas sekarang sepi. Apa-bila dirubah menjadi terminal transit dipastikan akan ramai. Karena memang selain mening-katkan PAD, hal itu juga untuk optimalisasi Rest Area Tongas.

Sebelumnya, Pemkab Probolinggo telah beberapa kali melakukan perombakan Rest Area Tongas. Terakhir, Pemkab Probolinggo membongkar pagar untuk mempermudah masuk-nya kendaraan besar. Namun, langkah tersebut terbilang masih kurang efektif.

Ia optimis Rest Area Tongas bakal ramai dan berdampak

pada PAD. Misalnya, pe-masukan dari tiket parkir bus pariwisata dan MPU yang hendak ke Gunung Bromo.“Jadi jalur wisatawan menuju Bromo tidak perlu lagi masuk ke Terminal Bayuangga di Kota Probolinggo. Dari arah Sura-baya, langsung masuk ke Rest Area Tongas. Kalau masuk ke terminal Bayuangga sama saja retribusinya masuk ke Kota Probolinggo,”tandas Supoyo.

Nantinya rute tersebut, kata Supoyo, akan diterapkan di dua titik, seperti terminal transit di pantai Bentar untuk jalur wisatawan dari arah Banyu-wangi. Sedangkan untuk jalur wisatawan dari Lumajang bisa di sediakan terminal transit di Patalan. “Sekalian nanti Pasar Patalan juga ditingkatkan,” ucapnya.

Untuk merealisasikan gagasan ini, DPRD saat ini menyusun regulasi atau aturan bagi angkutan wisata menuju Gunung Bromo. Na-mun, regulasi berupa perda itu diperkirakan baru bisa terea-lisasi pada tahun 2016. “Kalau tahun ini masih terbentur dengan padatnya pembahasan di dewan. Paling tidak 2016 nanti regulasi itu sudah bisa diterapkan,” papar Supoyo.

=MaHfud HidayatullaH

TEMPAT WISATA

Rest Area Tongas Disorot Dewan

DISOROT DEWAN. Keberadaan Rest Area yang memprihatinkan diusulkan untuk menjadi terminal transit.

Page 15: Koran Madura 17 Juni 2015

KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628 | TAHUN IV 15OLAHRAGA

SANTIAGO - Langkah Cile untuk cepat-cepat lolos ke fase knock out Copa America 2015 tertahan setelah ditahan imbang oleh Meksiko dengan skor 3-3 pada laga kedua Grup A di Estadio Nacional Julio Martinez Prada-nos, Santiago de Chile, Senin (15/6) malam waktu setempat atau Selasa (16/6) pagi WIB.

Tambahan satu poin ini membuat langkah Alexis Sanchez dan kawan-kawan melaju ke fase knock out belum aman. Mereka memang berada di puncak Grup A, tetapi nilai mereka sama dengan Bolivia yang pada laga sesaat sebelumnya menang 3-2 atas Ekuador di Estadio Elias Figueroa Brander, Valparaiso. Kedua tim ini sama-sama mengantongi empat poin.

Sedangkan Ekuador dipastikan harus angkat koper lebih cepat karena belum memetik satu poin pun setelah dua kali kalah di fase grup. Adapun Meksiko, masih memiliki peluang, meskipun sangat tipis dibanding Cile dan Bolivia. Anak-anak asuh Miguel Herrera itu harus menang atas Ekuador pada laga terakhir.

Pada laga pamungkas, Cile akan me-nantang Bolivia yang belum terkalahkan

di fase grup, sedangkan Meksiko akan menjajal tim yang sudah pasti tersingkir Ekuador. Laga Cile vs Bolivia akan menjadi laga hidup mati. Kedua tim ini saling mem-bantai untuk memastikan satu tempat di fase knock out. Bila salah satu dari mereka kalah dan Meksiko menang atas Ekuador, maka Meksiko akan lolos dengan nilai lima sedangkan Cile atau Bolivia harus angkat koper lebih cepat.

Pada laga tersebut, Meksiko sukses unggul terlebih dahulu lewat gol Vicente Matias Vuoso ketika pertandingan sudah berjalan 21 menit. Tetapi, Arturo Vidal sukses menyamakan kedudukan hanya satu menit berselang. Meksiko kembali memimpin pada menit ke-29 lewat Raul Jimenez dan lagi-lagi diimbangi berkat gol Eduardo Vargas pada menit ke-42. Alhasil, hingga turun minum, kedua tim bermain imbang 2-2.

Di babak kedua, Arturo Vidal membawa La Roja berbalik unggul pada menit ke-55 lewat titik putih. Tetapi sembilan menit berselang giliran Meksiko yang menyama-kan kedudukan lagi-lagi lewat gol Vuoso. Kedudukan 3-3 ini bertahan hingga laga berakhir.

Arturo Vidal yang kembali terpilih se-bagai pemain terbaik tidak terlalu senang dengan hasil imbang ini. Mereka harus tampil lebih baik lagi pada laga terakhir

guna memastikan diri sebagai juara grup. “Masih ada sejumlah hal yang harus kami perbaiki bila kami mau mengalahkan Bo-livia. Tetapi yang terpenting adalah kami mengalami kemajuan dari pertandingan pertama,” kata Vidal seusai pertandingan.

Ia menambahkan, “Sangat senang bisa mencetak gol untuk tim tetapi yang ter-penting adalah tujuan kami harus menjadi juara pada turnamen ini.”

Sementara itu pada laga lain, Bolivia mengirim Ekuador pulang lebih cepat ke negaranya setelah menang 3-2 pada laga terpisah. Tiga gol Ekuador dicetak oleh Ronal Radles ketika pertandingan baru berjalan lima menit melalui sundulan ke-mudian diikuti oleh gol Martin Smedberg-Dalence pada menit ke-18, dan Marcelo Moreno di menit ke-43 dari titik putih. Hingga turun minum, Bolivia sudah unggul tiga gol tanpa balas atas Ekuador.

Di babak kedua, Ekudaor berhasil memperkecil ketinggalan mereka masing-masing lewat gol Enner Valencia ketika pertandingan babak kedua baru berjalan tiga menit. Lalu pada menit ke-81, Miller Balanos kembali mempersempit jarak le-wat golnya. Sayang, pada waktu-waktu sisa, mereka gagal mencetak gol tambahan sekadar memaksa Bolivia bermain imbang.

=AJI/DIK

Langkah Chile TertahanMeksiko Berhasil Tahan Imbang Chile 3-3

MU Kehilangan IdentitasMANCHESTER - Mantan penye-rang Manchester United (MU) Michael Owen menilai, Louis van Gaal gagal menemukan identitas dalam timnya dalam satu musim terakhir. Padahal, ia menjanjikan sesuatu yang berbeda pada MU ketika datang pertama kali ke Old Trafford musim panas 2014 silam.

Meski demikian, Van Gaal sukses mencapai target yang dipasang mana-jemen Setan Merah untuk membawa tim itu kembali ke Liga Champions, meski harus dimulai sejak fase “play off” karena hanya duduk di peringkat keempat klasemen akhir Liga Utama Inggris. Tetapi di mata Owen, capaian Van Gaal tidak patut mendapat pujian.

Karena itu, Owen berharap Van Gaal bisa membuat MU tampil lebih bagus pada tahun keduanya di Old Trafford dan membuat MU kembali menemu-kan identitasnya dan menjadi sebuah tim yang memiliki karakter. “Saya kira, musim 2014-2015 cukup mengece-wakan untuk MU. Mereka tersingkir dengan mudah oleh tim-tim lemah di Capital One Cup. Demikian juga di Piala FA,” jelasnya.

Mantan bintang Liverpool itu menambahkan, “Mereka tidak lolos otomatis ke Liga Champoins. Mereka hanya berakhir di peringkat keempat, padahal dana yang sudah dikeluarkan untuk belanja pemain pada musim panas 2014 sangat besar. Mereka tidak bisa dibandingkan dengan MU di bawah Sir Alex Ferguson dan saya tidak tahu bagaimana penampilan mereka di Liga Utama Inggris dan Liga Champions musim depan. Saya harap mereka lolos dari play off.”

Menurut Owen, MU tidak memulai musim ini dengan bagus, walaupun mengalami kemajuan pada paruh kedua hingga akhir musim. “Anda mungkin mengira mereka mengalami kemajuan, tetapi saya masih belum tahu identi-tas mereka itu seperti apa. Saya masih tidak tahu mereka tipe tim seperti apa.” ujar Owen yang menjuarai Liga Utama Inggris bersama MU pada musim 2012-2013.

Ketidakjelasan identitas seperti itu membuat Owen sulit memprediksi kiprah Setan Merah musim menda-tang. Di lini depan, MU sudah pasti mengembalikan Radamel Falcao ke Monaco, sementara Robin van Persie belum mendapat kepastian akan masa depannya di Old Trafford. Satu-satunya andalan MU di lini depan adalah Wayne Rooney. Tetapi menurut Owen, MU tidak bisa hanya mengandalkan Rooney seorang diri.

=AJI/DIK

SELEBRASI. Pemain kesebelasan Meksiko merayakan keberhasilannya mencetak gol ke gawang kesebelasan Chili. Pertandingan ini berakhir imbang 3-3 dan memaksa Chie gigit jari karena tidak bisa cepat-cepat lolos ke fase knock out Copa America 2015.

Page 16: Koran Madura 17 Juni 2015

KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628 | TAHUN IV16

16RABU 17 JUNI 2015

No. 0628| TAHUN IIILangkah Chile TERTAHAN MEKSIKO

Halaman | 15

Selengkapnya |15

KORAN MADURA

Kehilangan IDENTITAS

MUMantan penyerang Manchester United (MU) Mi-chael Owen menilai, Louis van Gaal gagal men-emukan identitas dalam timnya dalam satu musim terakhir. Padahal, ia menjanjikan sesuatu yang berbeda pada MU ketika datang pertama kali ke Old Trafford musim panas 2014 silam.

“Anda mungkin mengira mereka mengalami ke-majuan, tetapi saya masih belum tahu identitas mereka itu seperti apa. Saya masih tidak tahu mereka tipe tim seperti apa.” ujar Owen.

Page 17: Koran Madura 17 Juni 2015

KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628 | TAHUN IV A

ECERAN Rp 3.500, LANGGANAN Rp 70.000 I E-mAiL: [email protected], [email protected] | WEBSiTE: www.koranmadura.com | TELEpoN/FAx: (0328) 6770024

17 Juni 2015 No. 0628 | Tahun IV MADURA SPORT | HAL. PKLB PSSI Harus Segera Digelar

KORAN MADURATaneyan Lanjang

SIDang KaSuS BeraS FIKtIF BeLum JeLaS

SAMPANG | HAL. JPAMEKASAN | HAL. I

Honorer K-2 BISa CPnS tanPa teS

BANGKALAN | HAL. L

SoPIr roDa 4 tuntut PenggratISan SuramaDu

RABU

SUMENEP, KOMA - Wakil Ketua DPRD Kabu-paten Sumenep, Moh. Hanafi mengatakan, sudah banyak hal yang dilakukan oleh ins-

tansinya dalam menindak lanjuti aspirasi yang disuarakan oleh masyarakat.

Kata Hanafi, beberapa hal penting yang sudah dilakukan oleh DPRD Sumenep selama ini ialah menuntaskan pembahasan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Sumenep tahun 2015.

Politisi partai berlambang merci itu juga me-ngungkapkan, DPRD Sumenep periode kali ini juga beberapa waktu lalu sudah selesai melaku-kan pembahasan terhadap LKPJ Bupati tahun anggaran 2014. Bukan hanya membahas, tapi juga memberikan rekomendasi-rekomendasi untuk kemajuan Sumenep ke depan.

Sementara terkait pembahasan terhadap LKPJ masa akhir jabatan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, menurut dia, laporan Pansus terkait LKPJ tersebut dilaksanakan tadi malam. “In-sya Allah nanti malam Pansus LKPJ masa akhir Jabatan Bupati dan Wakil Bupati akan diparipur-nakan nanti malam,” tukasnya kemarin.

Disinggung mengenai pembahasan sejumlah Raperda oleh DPRD Sumenep, Hanafi mengaku sudah dalam proses. Dia berharap, dalam waktu dekat DPRD dapat menyelesaikan pembahsan terha-dap 7 Raperda, baik usulan eksekutif maupun legislatif. “Karena awal Ramadan kita sudah akan masuk pada perhitungan APBD tahun 2015,” ungkapnya.

Selebihnya ia menegaskan bahwa tugas pokok sebagai DPRD, yang meliputi pengawasan, budget-ing dan legislasi sudah dilaksanakan. =ADV/FATHOL ALIF

Menyingkap Kiprah DPRD

Sumenep

Tiga mayat itu ditemukan pertama kali oleh Shaleh (45), nelayan asal Du-sun Cancang, Desa Lombang, Pulau Gili Raja, Kecamatan Giligenting, saat mencari ikan. Penemuan mayat terse-but lalu diberitahukan kepada teman-temannya yang ada di daratan.

"Sekitar pukul 11.30 Wib. saya menemukan sesosok mayat ada di dekat perahu saya. Karena saya takut, maka saya memberi tahu teman-te-man di daratan. Dan tidak berapa lama teman-teman berdatangan ke tempat

saya mencari ikan,” kata Shaleh saat dihubungi melalui telepon seluler, ke-marin.

Setelah satu mayat ditemukan di perairairan Dusun Cancang, Desa Lombang, Pulau Gili Raja, beberapa saat kemudian ditemukan satu mayat lagi di daerah yang sama, lokasinya hanya berjarak sekitar 500 meter dari lokasi penemuan mayat pertama. Setelah itu, warga menemukan satu mayat lagi, di Dusun Bedih Lanjang, Desa Jate, Pulau Gili Raja, Kecamatan Giligenting.

" L o k a s i penemuan-

nya tidak s a m a , yakni dua m a y a t d i t e m u -

kan di Desa Lom-

bang, satu mayat mayat

di Desa Jate, tapi kondisinya sudah sa-

ma-sama membusuk,” kata Saiful Anang, warga yang ikut

mengevakuasi mayat.Kepala Satuan Polisi Air (Kasat-

polair) Polres Sumenep, AKP Muhar-di, membenarkan penemuan mayat di perairan Pulau Gili Raja. Saat ini, pihaknya masih melakukan evakuasi mayat ke daratan.

Untuk diketahui, empat nelayan asal Desa Legung Timur, Kecamatan Batang Batang, hilang setelah pera-hunya ditabrak kapal pengangkut batu bara di sekitar Perairan Giligen-ting, Kamis (11/6) malam sekitar pukul 23.00 WIB.

Namun, pada pada keesokan

harinya, Jumat, satu nelayan dite-mukan atas nama Nurhasan. “Kor-ban langsung dibawa pulang ke ru-mah duka di Desa Legung Timur oleh kerabatnya," ujar Kasat Polair Polres Sumenep, AKP Muhardi di Sumenep, Jumat (12/6).

Sebenarnya ada delapan nelayan dalam perahu itu, namun empat orang berhasil ditemukan dan diselamatkan oleh nelayan lainnya yang berada di sekitar lokasi kejadian.

Ia menjelaskan, nelayan asal Desa Legung Timur dan kerabat korban hi-lang memang melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian sejak Kamis malam. "Korban yang meninggal du-nia itu ditemukan oleh nelayan dan kerabatnya di sekitar Perairan Gili Raja dan langsung dibawa pulang ke rumah duka. Saat ini, anggota kami juga melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian," ucapnya, beberapa waktu lalu.

Sementara salah seorang kerabat pemilik perahu nelayan yang ditabrak, Baijuri menjelaskan, nelayan setem-pat dan kerabat korban melakukan pencarian dengan menggunakan 11 perahu.

=JUNAEDI/ANT/MK

Warga Gili Raja Temukan Tiga MayatDiduga Korban Kapal Pengangkut Batu Bara

SUMENEP – Warga Pulau Gili Raja, Kecamatan Gili-genting, menemukan tiga mayat di perairan setempat, Selasa (16/6) sekitar pukul 11.00. Tiga mayat tersebut diduga warga Desa Legung Timur Kecamatan Batang-batang yang ditabrak kapal pengangkut batu bara be-berapa hari lalu.

Suasana rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep.

KoRBAN KApAL

Nelayan DitemukanNurhasanBelum DitemukanIrsatMusMusahri

Page 18: Koran Madura 17 Juni 2015

KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628 | TAHUN IV BB Sumenep KORAN MADURA

RABU 17 JUNI 2015 | No. 0628 | TAHUN IV

Bandar pembelian togel itu tidak melakukan perlawanan saat ditangkap sehingga petu-gas dengan mudah membawa IB ke Polres Sumenep untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Saat ditangkap IB sedang sendirian.

”Benar kami telah menang-kap IB kemarin, saat ini diaman-kan di Mapolres Sumenep untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” kata Kapolres Sumenep AKBP Rendra Radita Dewayana, melalui Kasatreskrim Polres Sumenep, Iptu I Gede Pranata Wiguna, Selasa (16/6).

Penangkapan tersebut berkat laporan dari salah satu warga setempat, karena IB selama ini dinilai telah mere-sahkan warga. Saat mendapat laporan, aparat Polres Sumenep langsung melakukan penyelidi-kan keberadaan IB yang biasa mangkal di salah satu warung kopi di Kecamatan Kalianget.

Hanya saja, pihak kepoli-sian saat menghampiri warung yang biasa dijadikan tempat mangkalnya IB, yang ber-sangkutan tidak ada. Setelah pihak kepolisian menghampiri rumahnya, IB sedang sendi-rian sambil menghitung hasil penjualan togel.

Dari tangan tersangka, Polres Sumenep berhasil mengamankan barang bukti (BB) berupa uang sebesar Rp 361.000, sejumlah kertas ukuran kecil yang berisi rekapan togel, dan satu unit ponsel.

Penuturan IB kepada polisi, lembaran rekap togel dan uang tunai tersebut akan diserahkan kepada atasannya. Hanya saja sebelum diserahkan, diamankan oleh pihak Polres Sumenep.

Untuk mempertanggung-jawabkan perbuatannya, pelaku terancam dijerat Pasal 303 KUHP tentang Perjudian. ”Anca-man hukumannya di atas lima tahun penjara,” tukasnya.

=JUNAedI/MK

KRIMINALITAS

Bandar Togel DitangkapSUMENEP – Laki-laki berinisial IB (40), warga Kecamatan Kalianget, ditangkap petugas Polres Sumenep saat merekap uang hasil jual-beli nomor toto gelap (togel) di ru-mahnya, Senin (15/6).

”Amatan kami, Bupati telah “ditipu” oleh bawahannya soal pengadaan bandara di kepulauan. Karena lokasi yang akan dijadi-kan sebagai landasan sangat tidak layak, bahkan kondisinya saat ini masih sangat kumuh,” ujar politi-si Partai Bulan Bintang (PBB) asal Kepulauan Kangean itu.

Dirinya juga meragukan hasil survei yang dilakukan selama ini. ”Kami curiga laporan terkait lokasi lahan dan hasil survei itu hanya asal Bapak senang saja, tidak melihat lokasi yang sesung-guhnya," ungkapnya.

Sebab, berdasarkan temuan di lapangan, akses menuju lokasi

bandara tak stabil dan banyak yang rusak, bahkan di Desa Pase-raman tersebut tidak datar dan terdapat jurang. Sehingga jika dipaksakan dikhawatirkan tidak bertahan lama.

Oleh karenanya, ia meminta A Busyro Karim meninjau ulang la-han yang akan dijadikan landasan pacu (run way) penerbangan per-intis jurusan Sumenep-Kangean. "Harus ada kajian ulang. Kami pastikan penerbangan perintis Sumenep-Kangean tidak akan terwujud kalau tidak dilakukan perubahan," pintanya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sumenep

Mohammad Fadillah membantah lahan yang dijadikan bandara di Desa Paseraman, dikatakan asal-asalan karena telah melalui be-berapa kali survei. Ceritanya, sur-vie pertama dan kedua dilakukan di Desa Gelaman, Kecamatan Ar-jasa, Pulau Kangean. Survei yang ketiga dilakukan di Desa Pasera-man.

”Jadi, setiap pelaksanaan suatu kegiatan diawali dengan FS (feasibility study) atau studi kelayakan yang menentukan se-cara teknis bahwa suatu lokasi memenuhi syarat untuk dijadikan bandara, jadi buka asal-asalan atau ditetapkan begitu saja,” ung-kapnya.

Menurutnya, pemilihan Desa Paseraman sebagai tempat pem-bangunan bandara karena le-tak geografisnya lebih strategsi dibandingkan dengan dua tempat lainnya. ”Selain lebih dekat, juga dari standar KKOP (Kawasan Ke-

selamatan Operasi Penerbangan) dan persyaratan yang lain lokasi itu memenuhi. Makanya kami pi-lih lokasi di sana,” terangnya.

Namun demikian, Fadil-lah mengatakan pembangunan bandara tersebut masih dalam tahap perencanaan.”Masih dalam proses, doakan saja agar tidak ada halangan yang berarti, sehingga pembanguan bandara berjalan lancar,” harapanya.

Sebelumnya, Bupati A Busyro Karim mengatakan, pemkab telah menyediakan anggaran sebesar Rp 1,1 miliar untuk pembebasan lahan Bandara Al Busyro. Semen-tara untuk pembangunan sarana lainnya sebesar Rp 6,5 miliar.

Pada bulan ini, pesawat Susi Air dipastikan bisa langsung me-layani Rute Sumenep-Kangean. Sementara tarifnya sesuai Dirjen Perhubungan Udara yaitu rute Sumenep-Kangean Rp. 249.000.

=JUNAedI/MK

Badrul Aini: Bupati “Ditipu” BawahannyaKadishub Bantah Paseraman Tak Layak Dibangun BandaraSUMENEP – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep Badrul Aini menga-takan, Bupati A. Busyro Karim telah “ditipu” bahawahan-nya terkait lahan pembangunan Bandara Al-Busyro di Desa Paseraman, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean.

TAK LAYAK. Petugas Bandar Udara Trunojoyo sedang mengecek kesiapan pesawat latih sebelum melakukan penerbangan. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep mengatakan Desa Paseraman Kecamatan Arjasa tak layak jadi bandar udara. Namun pernyataan itu ditepis Kepala Dishub Muham-mad Fadillah.

Page 19: Koran Madura 17 Juni 2015

KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628 | TAHUN IV C

KORAN MADURAPasang Iklan di

Call Centre (0328) 6770024

Sumenep

SUMENEP, KOMA - Pondok Pesantren Al Karimiyyah, Desa Braji, Kecamatan

Gapura, menggelar acara Penga-jian Akbar dan Khotmil Qur’an, Senin (15/6) malam sekitar pukul 19.00 WIB. Penceramah mendatangkan KH. Ubad Ami-ruddin al Hafidz dari Pondok Pesantren Nurul Islam Kapo-ngan, Kabupaten Situbondo.

Pengasuh Pondok Pesantren Al Karimiyyah, Dr. KH. A. Busyro Karim manyampaikan, acara Khotmil Qur’an, khususnya de-ngan melihat (khotmil Qur’an bin nadzar) rutin diselenggarakan tiap tahun di pondok pesantren yang menaungi lembaga pen-didikan formal dari semua ting-

katan, mulai RA/TK hingga per-guruan tinggi itu.

Bupati Sumenep itu men-jelaskan, khusus untuk khotmil

qur’an dengan hafalan tidak di-selenggarakan tiap tahun. Namun disesuaikan dengan jumlah santri yang sudah hafal al Qur’an. “Keti-

ka sudah yang hafal banyak, baru kita adakan,” tutur mantan Ketua DPRD Sumenep tahun 1999-2009.

Suami dari Ny. Nur Fitriana

Busyro Karim itu menerangkan bahwa khotmil Qur’an yang ru-tin diselenggarakan tiap tahun itu merupakan salah satu syarat terkait dengan diterima atau tidak ketika hendak masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi di lembaga tersebut.

“Karena memang, sebelum masuk ke lembaga di sini di awal ada persyaratan sudah harus bisa baca dan menulis (ayat-ayat) al Qur’an. Tapi, mayoritas santri yang masuk ke sini me-mang sudah bisa baca al Qur’an dari rumahnya,” katanya. Kare-na itu, ketika sudah di pesantren tinggal memperbaiki bacaannya, seperti makharijul khuruf dan lain-lain. =ADV/FATHOL ALIF

SEREMONIAL

Al Karimiyyah Gelar Khotmil Qur’an

FOTO KIRI. Pengasuh Pondok Pesantren Al Karimiyyah KH. A. Busyro Karim bersama masyarakat tengah berdoa Khotmil Qur’an. (Foto kanan) Salah satu penampilan pada Pengajian Akbar dan Khotmil Qur`an Pondok Pesantren Al Karimiyyah, Senin (15/6) malam.

SUMENEP, KOMA - Dalam peringatan Hari Koperasi Ke-68 Tahun 2015 yang diada-kan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Sumenep berhasil mendelegasikan KPRI Al Ikhlas yang dike-tuai oleh Moh. Tawil menjadi Juara II Kopera-si Berprestasi KPRI dan salah satu putra dae-rah berhasil menjadi Juara Harapan II Lomba Karya Tulis Perkoperasian 2015.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop-UKM) Kabupaten Sume-nep, Imam Trisnohadi mengaku senang atas keberhasilan delegasi Sumenep menyabet juara. Menurutnya, berhasil menjadi juara II merupakan kebangaan tersendiri bagi pemerintah.

Dengan direngkuhnya juara itu, sambung Imam, menunjukkan bahwa koperasi di Ka-bupaten Sumenep bisa bersaing dengan dae-rah-daerah lain. Selain itu prestasi ini juga menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengelola koperasi dan UKM.

Ke depan, Imam berharap lebih banyak lagi koperasi berprestasi di Kabupaten Sume-nep. Dengan begitu, sambungnya, harapan

selanjutnya kabupaten ini bisa menuai lebih banyak prestasi, baik di tingkat provinsi atau pun nasional.

Selain itu, prestasi lain yang berhasil diraih Kabupaten Sumenep dalam rangka Peringatan Hari Koperasi ialah dinobatkannya salah satu putera daerah, Syamsuni sebagai juara hara-pan II dalam Lomba Karya Tulis Ilmiyah (LKTI) Perkoperasian tingkat Umum se-Jawa Timur. Tulisan yang dia angkat dalam lomba itu: Pelu-ang dan Tantangan Koperasi Menghadapi Pasar Bebas ASEAN.

Berkat buah karyanya itu, Syamsuni men-dapat piagam penghargaan yang diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Soekar-wo pada Hari Puncak Hari Koperasi yang ke-68 tahun 2015 di Pendopo Kabupaten Tuban, Selasa (16/6). Juga mendapat uang pembi-naan dalam kesempatan tersebut.

“Saat mendapat informasi dari Diskop Ja-tim kalau dari Sumenep ada yang lolos nomi-nasi dalam lomba menulis Perkoperasian, Syamsuni langsung saya minta menghadap beberapa waktu lalu,” paparnya.

=ADV/FATHOL ALIF

SEREMONIAL

Dinas Koperasi Raih PrestasiKIRI KE KANAN. Ketua KPRI Al Ikhlas Moh. Tawil, Kepala Diskop-UKM Kabupaten Sumenep Imam Trisnohadi, dan wartawan Koran Madura Syamsuni foto bersama usai menerima penghar-gaan pada peringa-tan Hari Koperasi Ke-68 Tahun 2015 yang diadakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur, Selasa (16/6).

SUMENEP - Sebanyak 57 mu-

rid dari semua tingkat pendidi-kan yang ada di bawah naungan Yayasan Al Falah, Desa Lenteng Barat, Kecama-tan Lenteng, di-wisuda, Selasa (16/6). Dari kegi-atan tersebut di-harapkan semua murid yang telah diwisuda menjadi lebih baik dan dewasa.

Wakil Kepala Madrasah Aliyah (MA) Al Falah, M. Syukran Hamidy mengatakan, acara wisuda ini merupakan prosesi akhir dari semua ke-giatan belajar mengajar (KBM) selama satu tahun ajaran. Selain itu, juga sebagai simbol, bahwa murid yang bersangkutan telah lulus dari tingkat satuan pendidikan yang ada di Yayasan Al Falah.

Jumlah murid yang diwisuda terdiri dari: tingkat Raudhatul Atfal (RA) 15 murid; Madrasah Ibtidaiyah (MI) 13 murid; Madrasah Tsanawiyah 14 murid; dan Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 15 murid.

=ADV/FATHOL ALIF

SEREMONIAL

57 Murid Yayasan Al Falah Diwisuda

DIKUKUHKAN. Wisudawan dan wisudawati Yayasan Al Falah Desa Lenteng Barat Kecamatan Lenteng foto ber-sama usai dikukuhkan.

Page 20: Koran Madura 17 Juni 2015

KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628 | TAHUN IV D Sumenep

”Kalau misalkan kami akan di-laporkan ke pihak yang berwajib, silakan saja. Kalau misalkan dite-mui adanya tindakan melanggar hukum ya silakan saja diproses sesuai mekanisme yang ada,” tan-tangnya melalui saluran telepon, Selasa (16/6).

Ia mengklaim pembangunan Pasar SBA seluas 1900 meter persegi itu sesuai dengan izin yang dikeluarkan Pemkab Sume-nep. Bahkan, lahan itu sebelum

dibangun pada tahun 2012, salah satu petugas tim perizinan dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Cip-ta Karya dan Tata Ruang (Cika-tarung) tiga kali melakukan survei lokasi.

Baru setelah izin dari peme-rintah keluar, pihaknya memulai pembangunan gedung pasar. ”Kalau misalkan izin pemba-ngunan ini dikatakan ilegal, kami tidak tahu. Silakan saja panggil instansi terkait untuk lebih je-

lasnya,” ungkapnya.Pada Kamis (11/6), anggota

Komisi II DPRD Kabupaten Sume-nep Ahmad Muhlis saat melaku-kan inspeksi mendadak menga-takan, dirinya dalam waktu dekat akan melaporkan temuan terse-but ke Kajaksaan Negeri (Kejari) Sumenep.

Sementara Ketua Komisi II AF. Hari Ponto mengatakan terus mendalami dugaan itu. ”Untuk sementara waktu, kami masih be-lum mengarah ke sana (laporan). Saat ini, kami masih mengumpul-kan beberapa bukti pendukung lainnya,” katanya.

Untuk melengkapi bukti pen-dukung lainnya, komisi bidang ekonomi itu telah melakukan konsultasi dengan Sekretaris Dae-rah Kabupaten (Sekdakab) Sume-nep Hadi Soetarto, Selasa (16/6). Sebelumnya, Sekda menyatakan bahwa pemerintah daerah meno-

lak pengajuan izin yang diajukan pengembang.

Berdasarkan hasil kesepaka-tan itu, pemerintah daerah me-minta agar pengelolaan pasar tersebut dikelola oleh desa, bukan dikelola perorangan. Sebab pem-bangunan pasar tersebut berada di tanah percaton yang saat ini telah menjadi Hak Guna Bangu-nan (HGB) atas nama Marzuki Rahman.

”Nanti kalau itu pengelolaan-nya diberikan kepada desa, maka retribusinya juga dimasukkan ke desa. Sehingga dari retribusi tersebut bisa dikembangkan lagi,” ungkapnya, kemarin usai bertemu Sekda.

Namun, meskipun sudah je-las keberadaan pasar dibangun di atas tanah percaton, peng-hasilan diambil oleh pengelola. ”Penghasilannya lumayan besar, karena satu lapak dijual kepada

warga sebesar Rp 27 juta hingga 40 juta. Sedangkan untuk kios diperjualbelikan sebesar Rp 600 juta hingga 700 juta perkiosnya,” ungkapnya.

Sementara untuk dugaan pe-malsuan dokumen pembangunan pasar tersebut, pihaknya me-ngaku dalam waktu dekat akan menelusuri keabsahannya. ”Soal itu kami dan Sekda tadi (kemarin) juga berjanji akan menelusurinya. Jika memang ada permainan yang melibatkan pejabat dilingkungan pemerintah daerah, Sekda me-ngaku akan memberikan sanksi,” tegasnya.

Sementara Sekdakab Sume-nep Hadi Soetarto belum bisa dimintai keterangan, sebab saat dihubungi melalui telepon se-lulernya tidak merespons meski-pun nada sambungnya terdengar aktif.

=JUNAedI/MK

Investor Tantang DewanSekda Minta Pasar Sentra Bisnis Arjasa Dikelola Desa

SUMENEP – Marzuki Rahman, pengembang Pasar Sentra Bisnis Arjasa (SBA) di Desa/Ke-camatan Arjasa mengaku tidak gentar dengan acaman anggota Komisi II DPRD Kabupaten Sumenep melaporkan dirinya kepada penegak hukum karena ditengarai memalsukan adminis-trasi pembangunan pasar.

PEDAGANG BUNGA TABUR. Pedagang bunga tabur musiman menggelar dagangan di depan Pasar Setetonobetek, Kediri, Jatim, Selasa (16/6). Sejumlah pedagang mengaku tradisi ziarah kubur men-jelang bulan Ramadan mendongkrak harga bunga tabur hingga tiga kali lipat dari hari biasa.

Page 21: Koran Madura 17 Juni 2015

KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628 | TAHUN IV ESumenep

Anggaran yang mestinya di-gunakan untuk penguatan modal bagi 33 kelompok tani (poktan) itu, dialihkan ke Program Jasmas (Jaring Aspirasi Masyarakat) di Dinas Peternakan (Disnak) Kabu-paten Sumenep.

Sekretaris Daerah Kabu-paten (Sekdakab) Sumenep Hadi Soetarto menjelaskan,

dialihlannya bantuan itu karena poktan calon penerima telah menerima bantuan hibah dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain pada tahun angga-ran 2014.

"(Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial) itu yang menjadi landasan

kami, sehingga anggaran itu dialihkan ke pokmas di Peterna-kan dengan anggaran yang sama," kata mantan Kepala Bappeda Sumenep itu.

Bantuan yang diberikan ter-hadap poktan itu ada dua macam, yakni bantuan peralatan petani seperti handtraktor, timba, cang-kul, dan peralatan yang lain. Juga diberikan dalam bentuk uang sebesar Rp 15 juta untuk pe-nguatan modal. Adapun jumlah poktan yang telah diberikan ban-tuan sebanyak 209 poktan yang menyebar di sejumlah kecamatan daratan.

Wakil Bupati Sumenep Soengkono Sidik membenar-kan bahwa bantuan hibah tidak diperbolehkan diberikan secara terus menerus. "Sesuai Per-mendagri Nomor 32/2011 yang diperkuat dengan Permendagri Nomor 15/2012. Sehingga poktan penerima bantuan hibah setiap tahunnya merupakan poktan yang tidak pernah menerima bantuan yang sama sebelumnya," ungkapnya.

Pejabat nomor dua di Pemkab Sumenep itu mengimbau agar semua SKPD sebelum mengeluar-kan bantuan melakukan verifikasi

data semaksimal mungkin. "Kami yakin tim verifikasi nantinya akan memaksimalkan kinerjanya. Sehingga tidak akan ada poktan yang tumpang tindih menerima bantuan," tegasnya.

Untuk diketahui, jumlah pok-tan di Kabupaten Sumenep yang telah mendapatkan pengakuan resmi dari pemerintah sebanyak 3.387 poktan yang tergabung dalam 332 Gabungan Kelompok Tani Desa (Gapoktandes) dan tergabung dalam 27 Gabungan Kelompok Tani Kecamatan (Ga-poktancam).

=JUNAedI/MK

BAGI HASIL CUKAI TEMBAKAU

Pemkab Alihkan Anggaran DBHCHTSUMENEP - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, mengalihkan anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBCHCHT) sebesar Rp 495 juta di Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Tahun Angga-ran 2015.

SUMENEP – Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Sumenep, Syaiful Barri me-minta Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat mengembalikan anggaran Rp. 320 juta untuk biaya verifikasi terha-dap berkas dukungan awal bakal calon bupati dan wakil bupati dari non partai politik.

Anggaran tersebut diminta dikem-balikan karena tidak terpakai. Pasalnya, mulai dibuka penyerahan berkas dukungan awal bakal calon bupati dan wakil bupati dari non partai politik pada 11-15 Juni lalu tidak ada bakal calon yang menyerahkan berkas. Se-hingga pada pemilu yang akan digelar sekitar 9 Desember nanti dipastikan tak ada calon independen.

“Tidak ada alasan untuk tidak dikembalikan kepada kasda (kas dae-rah),” tandasnya, Selasa (16/6). Ka-tanya, semua kegiatan KPU Kabupaten Sumenep sudah ada nomenklaturnya masing-masing.

Namun kalau anggaran Rp. 230 juta itu tak dikembalikan oleh KPU, maka hal itu akan menjadi temuan. Ketika sudah menjadi temuan, sambungnya, KPU hanya memiliki dua pilihan, yaitu dikembalikan atau secara hukum. “Ka-rena sudah bertabrakan dengan keten-tuan yang berlaku,” tegasnya.

Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Sumenep, Darul Hasyim Fath me-ngatakan, bisa saja anggaran tersebut digunanakan untuk kegiatan lainnya jika sudah melalui konfirmasi dengan pembahas anggaran. KPU tidak bisa langsung mengalokasikan anggaran itu untuk kegiatan lainnya. Karena KPU sendiri bukan merupakan pengguna anggaran.

Katanya, pada prinsipnya setiap no-

menklatur tidak bisa dialokasikan untuk kegiatan lain. Jika KPU tetap melakukan relokasi anggaran untuk kegiatan veri-fikasi kepada kegiatan lainnya, seperti sosialisasi, dipastikan KPU sudah me-lakukan tindakan melanggar prosedur.

Untuk langkah selanjutnya, Darul mengatakan akan memanggil pihak KPU Sumenep. Namun dia mengaku masih menunggu, apakah KPU mempu-nyai inisiatif untuk mengirim surat ke-pada pihak DPRD setempat guna mem-bahas soal anggaran tersebut.

Kata Darul, pemanggilan itu akan dilakukan tidak lain untuk merasio-nalisasi jika anggaran tersebut akan digunakan untuk kegiatan lain. “Karena anggaran itu tidak sedikit. Kita akan memastikan bahwa bobot demokrati-sasi kita tidak terkotori dengan adanya tangan-tangan ghaib,” terangnya.

Secara terpisah, Ketua KPU Kabu-paten Sumenep, A. Warits mengatakan, anggaran verifikasi bisa saja dikem-balikan kepada kasda atau dialihang-garkan kepada kegiatan lainnya. “Tapi mengenai anggaran verifikasi itu masih belum diplenokan,” tukasnya.

Menurutnya, jika setelah dipleno-kan ternyata disepakati anggaran itu untuk dialihkan kepada kegiatan lain, maka anggaran Rp. 320 juta itu akan digunakan untuk kegiatan sosialisasi. Pasalnya, untuk kebutuhan lainnya su-dah tercukupi.

“Kemarin memang yang banyak di-kurangi ialah anggaran untuk kegiatan sosialisasi. Karena itu, kalau saya pribadi anggaran itu lebih baik jika digunakan untuk sosialisasi. Karena sosialisasi itu me-mang harus dilakukan secara masif,” kata mantan Ketua Lakpesdam NU Sumenep.

=FATHOL ALIF/MK

VERIFIKASI CALON INDEPENDEN

KPU Diminta Kembalikan Anggaran Rp 320 Juta

MEMBRANISASI LAHAN GARAM. Pekerja menyelesaikan pemasangan geo membran (alas lahan garam) di pegaraman Desa Bunder, Pademawu, Jatim, Selasa (16/6). Penggunaan geo membran selain meningkatkan kualitas setara garam industri juga dapat meningkatkan produksi garam hingga tiga kali lipat dibandingkan cara konvensional.

Page 22: Koran Madura 17 Juni 2015

KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628 | TAHUN IVF PamekasanNASIONALPROBOLINGGO FPamekasan KORAN MADURA

RABU 17 JUNI 2015 | No. 0628 | TAHUN IV

Hal itu dilakukan untuk me-nentukan 1 Ramadan, sebagai tanda dimulainya ibadah pua-sa Ramadan. Dalam pantauan tersebut, petugas belum melihat penampakan hilal, sehingga di-pastikan puasa Ramadan dimulai

pada Kamis (18/6) besok.Pantauan Koran Madura,

petugas dari Badan Hisab dan Rukyat Kementerian Agama Pamekasan tiba di pantai Ambat sekitar pukul 16.30 WIB. Kemu-dian memantau melalui teropong.

Secara bergiliran, perwakilan dari ormas di Pamekasan itu juga me-mantau hilal dengan teropong tersebut.

Hal itu disampaikan Ketua Kompas Pamekasan, Zainal Abidin. Menurutnya, posisi hi-lal pada saat ghurub (matahari terbenam) masih berada di arah ufuk minus 1 derajat 56 menit 4 detik. Terjadinya konjungsi geo-sentrik (posisi bulan, matahari, dan bumi berada satu garis) atau ijtima’, pada 16 Juni 2015 atau 29 Syakban, yakni pukul 21.06 WIB.

“Konjungsi atau ijtima’ itu

sekitar pukul 21 (9 malam) lebih 6 menit. Sehingga bulan masih be-rada di bawah 1 derajat (di luar ingkanur rukyah). Dengan demikian puasa dipastikan mulai pada Kamis (18/6) besok,” katanya.

Dia menjelaskan, Kompas se-laku organisasi yang dipercaya Kementerian Agama untuk ter-libat dalam hisab dan rukyat pe-nentuan 1 Ramadan. Hasil pan-tauannya akan dilaporkan kepada Badan Hisab dan Rukyat Kemen-terian Agama Pamekasan.

Nanti hasil pantauan dari pantai Ambat itu akan dilapor-kan pihak Kementerian Agama

Pamekasan ke Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur, hingga berakhir di Badan Hisab dan Rukyat Kementerian Agama pusat di Jakarta.

“Hasil pantauan di daerah-daerah bermuara di Badan Hisab dan Rukyat pusat. Yang dipapar-kan pada sidang Isbat penentuan masuknya bulan puasa secara na-sional,” ungkapnya.

Setelah mendapatkan hasil pantauan dari pesisir Ambat itu, petugas dan perwakilan dari Or-mas Islam di Pamekasan mem-bubarkan diri.

=ALI SYAHRONI/RAH

Bulan Belum TerlihatAwal Ramadan Dipastikan Mulai Kamis BesokPAMEKASAN –Petugas Kementerian Agama Pamekasan dan sejumlah Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam, seperti Nahdatul ulama (NU), Muhammadiyah, Persatuan Umat Islam (Persis) Pamekasan, dan Komunitas Pelajar Astronomi (Kompas), melakukan pantauan hilal di Pantai Ambat, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Rabu (16/6). Hasilnya, bulan tak terlihat di wilayah setempat.

ISTIKMAL. Tim Rukyatul Hilal Pamekasan saat melakukan rukyatul hilal di pantai Ambat, Pamekasan. Tim rukyat ini memastikan saat ghurub, posisi hilal berada di bawah ufuk sehingga dilakukan istikmal pada bulan Syakban, maka ditetapkan awal Ramadan jatuh pada Kamis (18/6).

Page 23: Koran Madura 17 Juni 2015

KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628 | TAHUN IV GPamekasan

Wanita belasan tahun itu di antaranya berinisial AR, warga Kelurahan Gladak Anyar, Pame-kasan, YS, warga jalan Wahid Hasyim, Kolor, Sumenep, kedu-anya berusia 17 tahun. Kemu-dian, IN, warga Desa Larangan Tokol dan RK, warga Asta Barat, Gang I Pamekasan, dua-duanya diperkirakan berumur sekitar 18 tahun.

Mereka ditertibkan petugas gabungan TNI dan Polri karena tidak dapat menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) sebagai identitas diri. Dua orang dari mereka menempati rumah kos di Jl Nugroho. Sedangkan keduanya lagi sedang berada di salah satu tempat hiburan karaoke.

Kasi Penyelidikan dan Penyi-dikan Satpol PP Pemkab Pame-kasan, Moh Yusuf Wibiseno mengatakan operasi penertiban jelang bulan suci Ramadan de-ngan sasaran penginapan, ru-mah kos dan tempat hiburan di wilayah Kota Pamekasan.

Setelah dilakukan pemerik-saan terhadap 4 wanita tanpa identitas tersebut, kedua wanita yang masih berusia 17 tahun di-pulangkan setelah dijemput pihak keluarganya, sebab yang bersang-

kutan belum wajib KTP.“Kalau dua orang yang su-

dah berusia 18 tahun alasannya KTP mereka dalam proses. Kita telah berkoordinasi dengan teman-teman Satpol PP Sume-nep. Karena salah seorang dari mereka dari Sumenep,” kata Yusuf Wibiseno.

Di Kabupaten Pamekasan ter-dapat Peraturan Bupati (Perbup) nomor 18 tahu 2012, yang mewa-jibkan penghuni indekos punya KTP atau identitas lain.

Apalagi Kabupaten Pame-kasan juga sudah memiliki Pera-turan Daerah (Perda) nomor 5 Tahun 2014 tentang penerti-ban kegiatan bulan Ramadan di Pamekasan, sehingga bagi pemi-lik penginapan, indekos, hotel, dan hiburan karaoke yang me-langgar akan mendapat tindakan tegas sesuai aturan.

“Yang kami amankan itu, se-lain tidak punya identitas, ke-beradaannya indekos di Pame-kasan tidak jelas karena mereka sudah lulus sekolah semua. Ma-kanya kami minta keterangan, se-lanjutnya akan kami serahkan ke-pada orang tuanya,” ungkapnya.

Sebelumnya, tim gabungan itu juga mengamankan sepasang

kekasih dari dalam sebuah kamar indekos di Jalan Adikara Pame-kasan dan satu orang wanita asal

Lamongan di salah satu pengi-napan, Jl Raya Sumenep, karena tidak dapat menunjukkan atau

tidak memiliki identitas diri beru-pa KTP

=ALI SYAHRONI/RAH

Ramadan Kian Dekat, 4 Wanita TerjeratTiga Orang Berasal dari Pamekasan, Seorang Lagi dari SumenepPAMEKASAN - Menjelang Ramadan, Satuan Polisi Pa-mong Praja (Satpol PP) Pemkab Pamekasan, gencar me-lakukan operasi penyakit masyarakat (pekat). Dalam razia kali ini, empat wanita di bawah umur terjaring dalam operasi yang digelar Senin (15/6) sekitar pukul 21.00 WIB itu.

Page 24: Koran Madura 17 Juni 2015

KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628 | TAHUN IVH Pamekasan

Pernyataan itu disampai-kan Kepala Seksi Pendidikan Madrasah(Penma) Kemenag Pamekasan, Nawawi. Menurutnya, hingga saat ini baru sebagian ke-cil yang telah menyetorkan SPJ pengguunaan dana sejak Januari 2015 ke Kemenag Pamekasan se-hingga dana BOS semua lembaga sekolah tidak bisa dicairkan.

Penggunaan dana itu adalah biaya operasional sekolah yang ditalangi sekolah selama BOS tidak cair terhitung sejak Janu-ari-Juni 2015. Pihaknya mengaku telah memberikan batas akhir hingga 12 Juni penyetoran doku-

men pertanggungjawaban angga-ran itu.

Menurut Nawawi, hingga me-lebihi batas waktu yang telah ditetapkan Kemenag Pamekasan, masih baru 15 persen sekolah yang menyetorkan laporannya. Sedang 85 persen sisanya belum jelas kapan akan menyerahkan SPJ-nya.

Sejauh ini pihaknya belum mengetahui secara pasti alasan madrasah belum menyetorkan penggunaan dana talangan se-kolah selama 6 bulan tersebut. Padahal saat dilakukan sosialisasi mengenai teknis pencairan dana

BOS, semua madrasah menyata-kan siap untuk menyerahkan SPJ.

“Kami telah memberikan waktu selama 1 minggu pada ma-drasah untuk menyelesaikan SPJ-nya. Deadline sudah lewat karena kami berikan batasan akhirnya itu pada 12 Juni lalu. Tapi sampai sekarang baru 15 persen sekolah yang telah menyetorkan,” kata Nawawi.

Dia harap madrasah yang menyerahkan SPJ-nya segera menyetorkan dokumen per-tanggungjawaban anggaran itu. Sebab SPJ itu merupakan per-syaratan wajib dalam adminis-trasi yang harus dilengkapi, agar dana bisa cepat dicairkan ke re-kening madrasah.

Molornya pencairan BOS tersebut sempat menuai aksi dari Kepala Madrasah Ibtidai-yah (MI) Taufiqus Sibyan, Desa Talango, Kecamatan Proppo, Pamekasan, Ahmad Faqih. Me-

nurut Faqih kondisi itu mem-buat sejumlah sekolah di Pame-kasan kesulitan menutupi biaya operasional sekolah, termasuk honorarium para guru.

Bahkan, dalam aksi ke kantor Kemenag Pamekasan pada Kamis (7/5) lalu itu, Faqih berniat meng-gadaikan motornya, Honda Supra tahun 2002 dengan nomor polisi M 3759 AF, kepada Kepala Keme-nag Pamekasan, Juhedi. Demi me-nutupi biaya operasional sekolah, karena tidak kuat mendapat desa-kan dari guru yang belum menda-patkan honorarium.

“Audiensi dengan Kepala Ke-menag Pamekasan sudah sering dilakukan. Tapi jawabannya tidak puas dan terus dijanjikan. Lelang motor demi kesejahteraan guru karena BOS tidak cair. Saya lepas dengan harga Rp 7,5 juta lengkap dengan surat-surat kendaraan-nya,” kata Faqih waktu itu.

=ALI SYAHRONI/RAH

Pencairan BOS Terkendala SPJ SekolahNawawi: Sampai Sekarang Baru 15 Persen Sekolah yang MenyetorPAMEKASAN – Kendati persoalan perubahan akun mata anggaran di Kementerian Agama(Kemenag) RI sudah sele-sai, hingga saat ini dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk madrasah di lingkungan Kemenag Pamekasan belum bisa dicairkan, karena surat pertanggung jawaban (SPJ) penggunaan anggaran sekolah belum rampung.

PAMEKASAN - Terjemah Al Quran berbahasa Madura yang dilakukan oleh akademisi, para ulama, dan pakar Bahasa Madura di Pamekasan, telah mencapai 11 juz dari total 30 juz.

Panitia penerjemah Al Quran berbahasa Madura dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan Moh Zahid, menyatakan terjemah Al Quran berbahasa Madura itu lambat, karena beberapa hal.

“Selain karena faktor kehati-hatian, juga, karena terjemahan Al Quran itu harus dikonsultasikan dengan semua tokoh ulama, agar tidak me-nimbulkan perbedaan persepsi di kemudian hari,” katanya.

Belum lama ini, tim pe-nerjemah Al Quran berbahasa Madura telah menerbitkan hasil terjemah Al Quran ber-bahasa Madura itu sebanyak tiga juz.

Namun, banyak pakar bahasa yang justru mengkritik hasil terjemahan tim, karena bahasa Madura yang digu-nakan terlalu kaku, sehingga banyak tafsir bahasa yang membutuhkan proses berpikir lebih jauh.

Padahal, inti dari terjemah Al Quran berbahasa Madura itu, menginginkan agar jika orang Madura membaca hasil terjemahan tersebut, mudah dimengerti.

“Nah, kritik ini yang membuat teman-teman tim berpikir ulang untuk melan-jutkan hasil terjemahan yang sudah ada,” katanya.

Secara pribadi, Zahid me-ngakui Bahasa Madura yang digunakan memang terkesan seperti bahasa “pekat” dan masih membutuhkan tafsir lebih terinci, agar dimengerti oleh orang yang membacanya.

Pada 30 Juni 2012, Lembaga Penerjemah dan Pengkajian Alquran (LP2Q) telah meluncurkan Al Quran terjemah berbahasa Madura di Pendopo Ronggosukowati Pemkab Pamekasan.

Sekitar 250 orang terdiri dari ulama dan santri dari berbagai pondok pesantren diundang hadir dalam acara peluncuran itu.

=ANt/ Abd AzIz

MENUAI KRITIK

Terjemah Quran Berbahasa Madura

BERBONDONG-BONDONG. Sejumlah pelajar berkopiah berjejal-jejal ketika mengikuti suatu acara di lembaganya.

Page 25: Koran Madura 17 Juni 2015

KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628 | TAHUN IV IPamekasan

Penahanan mantan kepala gudang Bulog Pamekasan itu hanya dimotivasi kekhawati-ran penyidik karena telah me-menuhi dua alat bukti dan ber-dasarkan pasal 21 ayat 1 KUHAP dikhawatirkan merusak juga menghilangkan barang bukti, melarikan diri, dan mengulangi perbuatannya.

Hal itu disampaikan Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus)

Kejaksaan Negeri (Kejari) Pame-kasan Agita Tri Moertjahjanto. Menurutnya, penyidik dibolehkan menahan tersangka. Walaupun pelaksanaan persidangan masih belum jelas waktunya.

Apalagi dalam pasal 24, 25, 26, 27, dan 28 KUHAP dinya-takan penyidikan dapat melaku-kan perpanjangan masa tahanan bisa sekitar 6 bulan. Sehingga, jika pada penahanan awal sela-

ma 20 hari bisa diperpanjang se-lama 40 hari. Lalu, dapat diper-panjang selama dua kali 30 hari atau 60 hari.

“Kami yakin sebelum masa tahanan habis, yang bersangku-tan sudah bisa disidangkan di PN Tipikor (Pengadilan Negeri Tindak Pidana Koruspi) Sura-baya. Karena kami masih banyak waktu untuk menyiapkan pem-berkasan,” kata Agita.

Berkas perkara tersangka sudah dilimpahkan dari pe-nyidik kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU). Sebab penyidik masih terus mendalami ke-terlibatan tersangka lainnya. Dengan harapan, setelah me-menuhi unsur dan dua alat bukti yang kuat dapat menahan

tersangka lainnya.Sejak dilaporkan akhir 2014

lalu, sedikitnya sudah 42 orang yang dimintai keterangan terkait dugaan pengadaan beras fiktif tersebut. Termasuk 11 tersangka, juga masih dilakukan beberapa panggilan untuk diperiksa. Mulai dari internal Bulog maupun mitra Bulog (rekanan).

Sayang, Agita enggan me-ngungkapkan hasil pemerik-saan sementara, dengan alasan wilayah penyidikan. Selain itu, pihaknya juga tidak berani men-jelaskan peran dan keterlibatan masing-masing tersangka dalam perkara hilangnya beras Bulog se-banyak 1.504 ton itu.

Menurutnya, pada pengung-kapan fakta dan pemeriksaan sak-

si-saksi di pengadilan bisa mem-buka peran dan keterlibatan para tersangka itu. “Biar proses pe-radilan yang berbicara soal peran dan keterlibatan masing-masing. Sebenarnya kalau pemberkasan dari penyidik sudah dilimpahkan ke Penuntut Umum. Sekarang kami masih butuh pemeriksaan terus yang kaitannya dengan ke-terlibatan 10 tersangka lainnya,” ungkapnya.

Seperti diberitakan sebe-lumnya, selain KAD, sepuluh ter-sangka lain di antaranya SUH, PRA, ESA, HAS, SM, P, M, IDP, NS, dan SUN. Para tersangka itu dari unsur pegawai Bulog Subdivre XII Madura, penghubung, dan Mitra Bulog.

=ALI SYAHRONI/RAH

Sidang Kasus Beras Fiktif Belum JelasAgita: Kami Masih Punya Waktu untuk Menyiapkan PemberkasanPAMEKASAN – Kendati dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), penahanan tersangka dibatasi dalam jangka waktu tertentu, Kejari Pamekasan masih belum bisa menentukan secara positif waktu per-sidangan atas tersangka perkara pengadaan beras fiktif berinisial KAD.

PASAR. Aktivitas di pasar beras tampak sepi.

Page 26: Koran Madura 17 Juni 2015

KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628 | TAHUN IVJNASIONALPROBOLINGGO JSampang KORAN MADURA

RABU 17 JUNI 2015 | No. 0628 | TAHUN IV

Hal itu disampaikan wakil ketua Komisi VI DPR RI Heri Gunawan usai melakukan kun-jungan ke PT. Garam Persero Sam-pang, Selasa (16/6). Menurutnya, kunjungan itu untuk memastikan rencana penggunaan anggaran PT. Garam dalam mempersiapkan penyertaan modal negara yang akan diberikan.

“Kunjungan ini untuk memas-tikan bisnis plan yang dirancang PT. Garam Sampang seperti apa, karena untuk mencairkan penyer-taan modal itu harus ada peren-canaan dulu,” kata Heri Gunawan pada awak media, kemarin.

Dikatakan, Komisi VI DPR RI berjanji akan mengawal proses

penyerapan penyertaan modal yang akan diterima PT. Garam Sampang dan daerah lainnya, mengingat anggaran yang di-alokasikan jumlahnya sangat besar, sehingga membutuhkan kontrol yang sangat ketat agar terhindar dari praktik korupsi, ko-lusi dan nepotisme (KKN).

“Kami tegaskan kepada Direk-tur PT. Garam agar mengalokasi-kan uang rakyat itu sesuai dengan perencanaan, karena pemerintah mengucurkan anggaran itu agar hasil garam bersaing dengan ga-ram luar,” ungkapnya.

Heri Gunawan menambah-kan, Komisi VI DPR RI akan terus melakukan pemantauan terhadap

program PT Garam setelah penyer-taan modal dicairkan. Jika pro-gresnya berhasil sesuai dengan harapan pemerintah, akan diang-garkan lagi untuk pengembangan pabrik garam selanjutnya. “Kalau progresnya PT. Garam bagus, ada harapan membangun pabrik lagi,” ucapnya.

Katanya, pencairan penyer-taan modal Rp 300 miliar itu saat ini menunggu Perpres, aturan pelaksaan dan persetujuan dari PT Garam dengan pemerintah. Kemudian, setelah itu sudah di-pastikan akan segera dicairkan. Dan penyertaan modal itu untuk menyerap garam rakyat. “Tinggal menunggu waktu saja, harapan kami bulan ini sudah bisa dicair-kan,” harapnya.

Sementara itu, Direktur Uta-ma PT. Garam Persero Sampang Usman Perdanakusuma menga-takan, sangat mendukung lang-kah Komisi VI DPR RI mengontrol proses pelaksanaan penyertaan modal ke PT Garam, mengingat

PT. Garam, salah satu perusa-haan besar yang dimiliki negara. Oleh karena itu, patut dikontrol agar pelaksanaannya tidak gagal seperti program garam tahun se-belumnya. “Kami sangat apresiasi kepada Komisi VI mengotrol pe-nuh terhadap proses pelaksanaan program penyertaan modal ini. Karena anggaran ini bukan sedikit akan tetpi miliaran,” ungkapnya.

Kata Usman Perdanakusuma, pencairan penyertaan modal itu akan dicairkan pada bulan Juli dan dana itu akan diperuntuk-kan pada pabrik garam industri senili Rp. 64 miliar, untuk pe-nyerapan garam Rp. 222 miliar sementara untuk geomembran Rp. 7 miliar dan persiapan lahan pengembangan lain di pusat se-nilai Rp. 7 miliar. “Penyertaan modal 300 miliar itu se-Indo-nesia. Cuma pemerintah pusat memprioritaskan Madura. Kare-na populasi garam terbesar ter-letak di Madura,” tuturnya.

=RIDWAN

DPR RI Ingatkan PT GaramHeri Gunawan: Khawatir Dana Bantuan DisalahgunakanSAMPANG - Rencana pemerintah pusat untuk mengu-curkan penyertaan modal senilai Rp 300 miliar yang akan dialokasikan pada PT Garam mendapat pengawalan ketat dari Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Pasalnya, anggaran itu dikhawatirkan disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Rombongan anggota DPR RI melakukukan kunjungan ke PT. Garam Persero Sampang, Selasa (16/6).

SAMPANG - Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Sampang, Slamet Terbang melalui Kepala Bidang Pengadaan Pegawai Abd. Adim mengatakan, ada angin segar bagi tenaga honorer kategori 2 (K-2). Pasalnya, Kemente-rian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Bi-rokrasi (KemenPAN RB) dengan Komisi II DPR RI sepakat untuk memprioritaskan honorer K-2 menjadi CPNS tanpa tes.

Namun, Adim meminta ke-pada semua honorer K-2 untuk bersabar. Mengingat informasi tersebut sampai saat ini masih belum ada surat resmi yang tu-run ke daerah. ”Sampai saat ini masih belum ada surat remsi dari pusat terkait K-2 tanpa tes, makanya, kami minta untuk bersabar, dan kami tidak bisa memastikan sebelum ada surat resmi dari Kamenpan,” katanya pada awak media, Selasa (16/6).

Dikatakan Adim, sesuai jumlah data yang ada di BKD, jumlah K-2 di Sampang saat ini sebanyak 1.725 orang dan itu sudah dijukan untuk pengangkatan CPNS tahun ini. Selain data K-2 juga sudah mengusulkan kebutuhan pega-wai kepada Badan Kepegawaian Negera (BKN). ”Yang menen-tukan menjadi CPNS apakah harus tes atau tanpa tes itu keputusan pusat. Tugas kami sebatas teknis saja,” tukasnya.

Lebih lanjut Adim menje-laskan, pihaknya mendapatkan informasi itu dari pemberitaan di media. Pemberitaan itu menerangkan, Kemen PAN-RB sepakat dengan Komisi II DPR RI untuk memprioritaskan pengangkatan honorer K-2 menjadi calon pegawai negersi sipil (CPNS) tanpa tes.

Namun, itu dikhususkan bagi para honorer K-2 yang tidak lulus tes seleksi CPNS tahun 2013. “Kalau seleksi administrasinya tetap akan dilakukan dengan tujuan utuk melihat keabsahan data K-2, dan data itu bakal disesuaikan dengan database yang dimiliki Badan Kepegawaian Negara,” ujarnya.

Lebih detail Adim men-jelaskan tenaga honorer K-2 yang tidak lulus dijanjikan akan diangkat CPNS. Hanya saja yang diangkat adalah honorer K-2 murni dan memenuhi per-syaratan Peraturan Peme-rintah (PP) Nomor 48/2005 jo PP 43/2007.

=RIDWAN/LUM

Honorer K-2

Bisa CPNS Tanpa Tes

Page 27: Koran Madura 17 Juni 2015

KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628 | TAHUN IV KSampang

SAMPANG - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cabang Sam-pang mengeluarkan fatwa haram bagi pengemis meminta-minta di depan umum saat bulan Rama-dan. Pasalnya, pekerjaan itu dila-rang keras dalam agama Islam.

Ketua MUI Cabang Sampang KH Buchori Maksum mengatakan, MUI mengharamkan pengemis meminta-minta di tengah jalan dan di depan umum, karena di balik pekerjaan itu ada yang me-ngordinir untuk mendapatkan ke-untungan tanpa modal.

“MUI sudah lama keluarkan fatwa haram itu. Jadi mengemis itu tidak boleh, apalagi orangnya masih sehat,” kata KH Buchori Maksum, Selasa (16/6).

Kata Buchori Maksum, men-

jelang bulan puasa, para pengemis semakin banyak terlihat di Kabu-paten Sampang, terutama di tem-pat keramaian, seperti pasar, per-kantoran, dan pemukiman warga. Bahkan, para pengemis sudah ber-keliaran ke rumah warga di desa.

Namun, kondisi itu tidak mem-buat telinga penegak perda berge-rak. “Memang sulit untuk menga-tasi pengemis tanpa ada kesadaran dari yang bersangkutan. Cuma, kalau pengemis dibiarkan, dipasti-kan akan merajalela,” paparnya.

Untuk mengantisipasi marak-nya pengemis di bulan Ramadan, Buchori Maksum meminta Satuan Polisi Pamong Paraja (Satpol PP) Sampang untuk lebih gencar me-lakukan razia terhadap pengemis untuk menanggulangi peredaran-

nya. Bahkan, kalau bisa diberikan tindakan agar ada efek jera.

“Saya harap Satpol PP bisa terus melakukan razia, sehingga tidak semakin banyak dan me-ngotori Sampang, bahkan diha-rapkan memberikan tindakan agar ada efek jera” paparnya.

Sementara itu, Kepala Sat-pol PP Hamdani melalui Penyi-dik Pegawai Negeri Sipil (PPN) Moh. Jalil, mengaku sudah sering malakukan razia kapada para pengemis yang ada di Kota Sam-pang. Namun, para pengemis tetap nekat beroperasi kembali setelah terjaring razia.

“Kami bukan tidak begerak, cuma para pengemis tidak per-nah mengindahkan,” singkatnya. Bahkan, ada beberapa pengemis

selalu kabur saat melihat mobil patroli Satpol PP lantaran takut dirazia.

Terpisah, Kepala Dinsosnaker-trans Kabupaten Sampang Ma-lik Amrullah mengungkapkan, pengemis yang beroperasi di Sam-pang memang sudah sering ter-jaring razia. Namun, mereka tetap nekat beroperasi kembali dengan dalih tidak mempunyai pekerjaan lain. “Yang beroperasi di Sam-pang itu berasal dari Sumenep dan Pemekasan, untuk Sampang sendiri sudah tidak ada,” ucapnya.

Kata Malik, sangat sulit un-tuk menghentikan para pengemis beroperasi di mana pun, karena mereka ada bosnya. Selain itu, tanpa ada kesadaran dari yang bersangkutan, sampai kiamat pun

dimungkinkan tetap akan bero-perasi, karena mata pencairannya hanya meminta-minta di tempat umum. “Kami sudah berulang kali menegur kepada para pengemis saat terjaring razia. Namun mere-ka kembeli beroperasi besoknya,” tuturnya.

Malik menjelaskan, pihaknya tidak bisa memberikan solusi kepada para pengemis lantaran berasal dari luar Kota Sampang. Oleh karena itu, pihaknya hanya memberikan arahan agar tidak beroperasi kembali. Namun, ara-han itu tidak cukup menghenti-kan pekerjaanya. “Kalau mereka sadar pasti akan memilih peker-jaan lain. Mungkin belum sadar ya,” tandanya.

=RIDWAN/LUM

FATWA MUI

Pengemis Haram Minta-minta di Bulan Ramadan

Kabid Darat Dishubkominfo Sampang Fadeli mengakui mo-bil derek tersebut hanya dua kali melayani jasa masyarakat yang mengalami lakalantas di wilayah Sampang, sebab masyarakat lebih memilih mobil derek milik Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sam-pang.

“Sementara ini memang be-lum melayani jasa masyarakat lantaran masyarakat lebih memi-lih mobil derek milik BLH,” kata Fadeli pada Koran Madura, Selasa (16/6).

Kata Fadeli, promosi mobil derek sudah sering dilakukan mu-lai media elektronik dan promosi melalui website Dishubkominfo guna diketahui oleh masyarakat. Bahkan, ia mengaku kerja sama dengan Satlantas untuk meng-gunakan mobil dereknya jika ada lakalantas yang membutuhkan, khusunya di wilayah Sampang.

Namun, hasil kerja sama yang dibangun sampai saat ini belum membuahkan hasil positif. “Ini bukan taksi yang membutuhkan penumpang, akan tetapi menung-gu orang yang membutuhkan,” paparnya.

Fadeli menambahkan, untuk menggunakan mobil derek mi-lik Dishubkominfo, setiap orang yang membutuhkan akan ditarik retribusi senilai Rp. 200.000. Har-ga itu sudah ditentukan dalam

Peraturan Bupati (Perbup) sejak mobil tersebut diperkenalkan ke-pada masyarakat.

Namun, sejak pengadaan mobil derek berlangsung belum memberikan sumbangan berarti pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengingat jasa yang meng-gunakan mobil itu hanya dua orang. “Ya kalau dihiting penda-patan mobil itu hanya Rp. 400.000 karena yang menggunakan hanya dua orang,” kilahnya.

Ketika singgung soal anggaran pengadaan mobil derek tersebut? Fadeli terkesesan tertutup dan tidak memberikan keterangan pada awak media meskipun beru-lang kali ditanyakan. “Kalau se-tahu saya pengadaan itu kurang lebih Rp 500 juta dari APBD, cuma itu tidak pasti ya. Karena yang mengatur itu bukan Dishubkom-info,” ucapnya.

Ketika kembali ditanyakan bahwa anggaran mobil derek itu berjumlah Rp 3 miliar? Fadeli dengan tegas membantah. Kare-na anggaran pengadaan itu tidak mencapai miliaran. Bahkan, un-tuk memastikan anggaran mobil tersebut, Fadeli melempar tang-gung jawab ke Bagian Humas Dishubkominfo. “Pengadaan mo-bil derek itu cuma 1 unit dan tidak mungkin anggarannya mencapai miliaran,” tutupnya.

=RIDWAN/LUM

Mobil Derek MubazirSAMPANG- Pengadaan mobil derek di Dinas Perhubu-ngan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Ka-bupaten Sampang terkesan mubazir. Pasalnya, sejak awal tahun 2014, mobil tersebut jarang melayani jasa masyarakat yang mengalami lakalantas.

Mobil derek milik Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Sampang, sudah satu tahun lebih mangkrak. , Selasa (16/6).

Page 28: Koran Madura 17 Juni 2015

KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628| TAHUN IV LNASIONALPROBOLINGGO LBangkalan KORAN MADURA

RABU 17 JUNI 2015 | No. 0628| TAHUN IV

Sopir Roda 4 Tuntut Penggratisan SuramaduSutrisno: Kami Masih Dipungut Rp 30.000 untuk Sekali Penyeberangan

Tuntutan agar penggratisan tiket tol Suramadu juga diberlaku-kan pada kendaraan roda 4 disam-paikan oleh sejumlah sopir mobil travel Madura – Jawa, karena mere-ka hampir tiap hari harus pulang dan pergi mengantarkan penump-ang dengan mobil travel mereka.

“Kami tetap membayar Rp 30 ribu untuk tarif penyeberangan. Tentu itu sangat menguras pen-dapatan kita setiap hari. Sebab, pengeluaran bisa menjadi Rp 60 ribu saat pulang pergi,” kata Sutrisno, kemarin (16/6).

Sementara itu, Kepala Ger-

bang Tol Suramadu, Suharsono mengaku penggratisan jembatan berdasarkan keputusan pemerin-tah. Tarif untuk kendaraan se-peda motor yang semula Rp 3 ribu menjadi gratis. Namun, untuk penyeberangan kendaraan roda 4 tetap Rp 30 ribu untuk sekali pe-

nyeberangan.“Kebijakan ini menjadi we-

wenang pemerintah. Kita hanya sebagai pelaksana saja. Pengg-ratisan untuk sepeda motor, se-dangkan mobil tetap seperti bia-sa,” kelitnya.

= MOH RIDWAN/RAH

BANGKALAN – Penggra-tisan jembatan Surama-du bagi kendaraan roda 2 disambut baik warga Madura, khususnya mereka yang memiliki kendaraan sepeda mo-tor. Akan tetapi program penggratisan itu menim-bulkan kekecewaan bagi pengendara roda empat. Mereka pun meminta kebijakan serupa ditetap-kan oleh pemerintah terhadap kendaraan roda 4. Penggratisan jangan hanya diberlakukan pada kendaraan roda 2.

TRANSPORTASI

Jalur Blega-Bangkalan Macet hingga 13 Kilometer

moh ridwan/koran maduraSURAMDU. Sejumlah kendaraan sedang melintas di jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya-Madura. Pemerintah yang menggratiskan kendaraan khusus roda 2 menimbulkan kekecewaan bagi pengendara roda 4 karena pemerintah dinilai memberi kebijakan yang tidak serupa.

BANGKALAN - Jalur lalu lintas dari arah Kecamatan Blega hingga Kecamatan Galis, Bangka-lan, Pulau Madura, Jawa Timur, Selasa (16/6) pagi, macet hingga antrean kendaraan bermotor mencapai 13 kilometer.

Jalur utama penghubung empat kebupaten di Pulau Madura macet, karena adanya pasar tumpah pasar tradisional di Blega, Tanah Merah dan Galis.

"Mungkin karena pasaran terakhir sebelum puasa," kata Dartiningsih, pengendara sepeda motor asal Pamekasan yang melintas di jalur ini.

Pengendara sepeda mo-tor bernomor Honda Vario 125 dengan nomor polisi M 4594 BA mengaku sejak titik awal macet di Jalan Raya Blega spidometer menunjukkan angka 27.045 hingga angka 27.058 antrean ken-

daraan masih terjadi.Di jalur lalu lintas yang

macet, serta di tiga pasar tumpah yang menyebabkan kemacetan ini, tidak terlihat adanya petugas yang mengatur lalu lintas, baik dari Dinas Perhubungan maupun dari Satuan Lalu Lintas Polres Bangkalan.

Antrean kendaraan bermotor akibat pasar tumpah juga terjadi di Tanjung, Kecamatan Camplong,

Sampang, namun tidak separah di jalur lalu lintas di Bangkalan.

Antrean di pasar Tanjung, Sampang ini hanya sekitar satu kilometer, yakni dari Desa Ambat, Kecamatan Tlanakan, hingga Desa Tanjung, Kecamatan Camp-long yang merupakan perbatasan hingga Pamekasan.

Wartawan di Bangkalan melaporkan, selain karena pasar tumpah yang juga menjadi

pemicu kemacetan lalu lintas dari Blega menuju Bangkalan Kota itu, juga karena banyaknya warga yang menarik sumbangan pem-bangunan masjid di tengah jalan.

Dari Blega hingga Kecama-tan Tanah Merah, kelompok masyarakat yang menarik sumbangan dengan alasan amal pembangunan masjid itu, tidak kurang dari tujuh kelompok.

= ABD AZIZ/ANT

Page 29: Koran Madura 17 Juni 2015

KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628| TAHUN IV MBangkalan

Warga Mulai Terancam Krisis AirBANGKALAN – Musim ke-

marau sudah mulai dirasakan masyarakat. Apalagi yang hidup di daerah pegunungan. Masyarakat mulai khawatir dengan kondisi tahunan yang melanda mereka. Peran pemerintah sangat dibu-tuhkan dalam memunuhi kehidu-pan warga. Mereka sangat mem-butuhkan pemenuhan air, karena mata air di kawasan dataran ting-gi sudah banyak yang mengering.

Perlu adanya tindakan kon-kret untuk menanggulangi kekeringan, agar kebutuhan masyarakat terhadap ketersedi-aan air bersih dapat terpenuhi. Salah satu yang perlu dilakukan adalah menyuplai air bersih me-lalui mobil tangki air yang disebar ke berbagai wilayah sesuai de-ngan kebutuhan. Agar masyarakat tidak sampai kekurangan air ber-sih yang sangat dibutuhkan untuk memenuhi keperluan sehari-hari.

Apalagi kekeringan terutama masalah air bersih menjadi an-caman serius bagi masyarakat di wilayah yang rawan kekeringan setiap tahun. Berkaitan dengan hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupa-ten Bangkalan mulai melakukan pemetaan terhadap desa-desa yang dinilai rawan kekeringan tersebut.

“Meski hujan masih turun se-cara sporadis dan bersifat lokal, kami sudah mulai melakukan pemetaan terhadap desa-desa yang sering menjadi langganan

kekeringan di Kabupaten Bang-kalan,” kata Kepala BPBD Kabu-paten Bangkalan, Wahid Hidayat.

Dia menjelaskan, anggota dan relawan BPBD pun sudah men-

data sejumlah temuan dari hasil pantauan di lapangan. Semisal di Desa Paeng Kecamatan Modung, warganya sudah harus mengam-bil air bersih dari desa terdekat

karena sumber air di desanya mu-lai mengering.

“Temuan itu nantinya akan kami pakai sebagai masukan. Rencana berikutnya kami masih

akan blusukan ke desa lainnya sambil menggali informasi. Ter-masuk dari pihak kecamatan se-tempat,” ungkapnya.

= MOH RIDWAN/RAH

AWAL RAMADAN

Tim Rukyat Pantai Gebang Tak Melihat HilalBANGKALAN – Tim Rukyatul

Hilal yang dilakukan oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bangkalan untuk menentukan awal bulan Ramadan di lokasi pantai Gebang Barat, Desa Ge-bang, dan dari unsure PCNU Bangkalan, menyatakan tidak berhasil melihat hilal, Selasa (16/6). Disinyalir faktor sudut kemiringan bulan yang tidak sampai 1 derajat membuat hilal tidak dapat dilihat.

Tidak tampaknya hilal di pantai Gebang menjadi penilaian atas sidang isbat yang dilakukan di Jakarta. Sebab hal tersebut akan dilaporkan kepada Kanwil Provinsi Jatim atas gagalnya melihat hilal.

"Tim hisab dan rukyat yang melakukan rukyatul hilal di lokasi pantai Gebang ini tidak

berhasil melihat hilal. Hasil ini kami akan laporkan ke pusat sebagai acuan penentuan awal Ramadan," kata kepala Kantor Kementerian Agama Bangkalan, Muarif Tantowi, Selasa (16/6).

Dia menjelaskan, setelah dilakukan rukyat oleh bebepara kiai dan tim rukyat, baik mela-lui mata telanjang dan media elektronik selama kurang lebih 10 menit, hilal tidak berhasil dilihat. Ketinggian hilal di bawah 1 sampai 2 derajat. Sehingga 1 Ramadan masih menunggu hasil sidang isbat yang dilakukan Menteri Agama RI. Menurutnya, untuk menentukan awal bulan suci Ramadan menunggu hasil rukyat di beberapa lokasi yang telah ditentukan, di antaranya adalah Bangkalan sendiri.

"Sebagamana kita saksi-

kan bersama, upaya rukayatul hilal sudah dilakukan, baik mata telanjang dan memakai alat, semuanya tidak menemukan atau tidak melihat bulan atau hilal," terangnya.

Dalam penghitungan hisap, posisi hilal memang berada di bawah 1 derajat hingga 2 derajat. Kesimpulan, bila posisi hilal se-perti itu sulit bisa dilihat di pan-tai Gebang. Berarti awal Ramadan jatuh pada Kamis tanggal 18 Juni 2015, namun ini belum dinya-takan final. Sebab masih ada sidang isbat yang akan dilakukan Kementerian Agama.

"Kita menunggu hasil sidang isbat dari menteri agama. Tentu nantinya ada pengumuman pe-netapan 1 Ramadan dari peme-rintah," ungkapnya.

= MOH RIDWAN/RAH

moh ridwan/koran maduraKEKERINGAN. Ladang pertanian warga mengalami kekeringan karena memasuki musim kemarau. Warga mulai khawatir dengan kondisi musim tahun ini.

moh ridwan/koran maduraBERI KETERANGAN. Kepala Kantor Kementerian Agama Bangkalan, Muarif Tantowi saat memberikan keterangan kepada sejumlah awak media. Tim Ruky-atul Hilal menyatakan tidak berhasil melihat hilal, Selasa (16/6).

Page 30: Koran Madura 17 Juni 2015

KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628| TAHUN IV NNASIONALPROBOLINGGO NSpektrum KORAN MADURA

RABU 17 JUNI 2015 | No. 0628| TAHUN IV

TUNTUT PENEGAKAN TRISAKSI

PANCASILA.Mahasiswa yang

tergabung dalam Liga Mahasiswa Nasional

untuk Demokrasi (LMND) Makassar

berunjukrasa mem-peringati hari lahirnya

Pancasila di bawah Jembatan Layang

Makassar, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu. Dalam

aksinya, mereka mendesak pemerin-

tah untuk kembali melaksanakan peme-rintahan dengan asas trisaksi Pancasila dan

UUD 1945.

Empati pada yang Tertinggal

Dengan demikian kegelisahan yang dapat menggerakkan se-seorang untuk bertindak adalah kondisi psikis yang dimiliki oleh mereka yang terpanggil untuk andil dalam perubahan di seki-tarnya.

Kegelisahan yang menggerak-kan semacam itulah ketika yang dirasakan mahasiswa secara kole-ktif dalam sejarah aktivisme ma-hasiswa di mana pun, sejak dulu sampai sekarang. Sejarah menca-tat bahwa mahasiswa di Perancis, Jerman, Spanjol turun ke jalan-jalan untuk meprotes penguasa. Mereka menentang kebijakan pe-merintah yang berencana menai-kkan biaya pendidikan, member-lakukan undang-undang darurat dan menerapkan represi politik.

Di Indonesia, sejarah aktiv-isme mahasiswa itu bisa dilacak antara lain pada dekade 60 ketika kegaduhan ideologis mulai berke-camuk baik di lembaga pemerin-tah maupun lembaga-lembaga sosial nonpemerintah.

Saat itu mahasiswa turun ke jalan-jalan menuntut pem-bubaran partai berideologi ko-

munisme dan aktivisme serupa diulangi lagi pada peristiwa mala-petaka 15 Januari, yang dikenal dengan akronim Malari. Aktivisme mahasiswa besar-besaran yang turun di jalan-jalan juga menjadi salah satu faktor penting yang membuat penguasa Orba lengser dari panggung politik Indonesia.

Pola aksi turun jalan, demon-strasi untuk memengaruhi kebija-kan pemerintah merupakan salah satu pilihan ketika proses politik di tingkat atas mengalami kema-cetan. Namun di era kemajuan teknologi informasi yang kian pesat, aksi turun jalan mungkin akan semakin berkurang. Peng-galangan suara sudah bisa dilaku-kan lewat media jejaring sosial.

Jadi masih perlukah maha-siswa turun ke jalan-jalan? Per-tanyaan ini layak dimunculkan ketika gerakan pembentukan opini lewat media jejaring sosial cukup efektif untuk melakukan peruba-han. Tampaknya, aksi fisik ke jalan akan semakin berkurang dan bukan mustahil pada akhirnya aksi dalam gelombang masif akan berakhir.

Namun, aksi-aksi jalanan yang sifatnya komunal, dalam jumlah kecil, yang dilakukan untuk me-ngungkapkan rasa solidaritas agak-nya tetap dilakukan sebagaimana yang dilakukan di kalangan komu-

nal sejumlah negara maju.Apa yang membuat seseorang

untuk tergerak ambil bagian dalam perubahan sosial di sekitarnya. Boleh jadi faktor terpenting ada-lah kemampuan individual dalam merawat kegelisahan dalam kalbu mereka. Sebagai individu yang meyakini ada misi profetik dalam dirinya, secara moral seseorang merasakan kebutuhan untuk pedu-li, memiliki andil menyelesaikan persoalan di sekitarnya.

Semakin matang seseorang dalam berempati pada orang lain, semakin luas kepeduliannya terhadap persoalan yang terjadi. Kematangan dalam berempati itu juga berpengaruh dalam memilah mana peroalan yang sektarian dan mana yang universal, alias lintas sektarian.

Jika kegelisahan itu sebatas pada persoalan dan kepentin-gan sektarian, yang terjadi justru kontraproduktif bagi kepentingan universal.

Masalah-masalah kemanu-siaan yang lintas sektarian bi-asanya bertumpu pada persoalan keadilan. Apa yang adil tak diru-muskan dalam indikator kepen-tingan pribadi dan golongan. Jika seseorang mendapat perlakukan tak adil, dari manapun dia berasal, tanpa mempedulikan latar bela-

kang etnisitas atau kepercayaan religiusnya, dia merasa terpang-gil untuk bereaksi dalam bentuk memberikan pembelaan.

Untuk sampai pada pemikiran yang lintas sektarian ini, mau tak mau seseorang perlu melakukan refleksi, aktif berkomunikasi dan berdebat dengan berbagai kalang-an dari beragam latar belakang ideologis, etnis dan keimanan.

Ikhtiar refleksi diri ini sesung-guhnya harus ditumbuhkan pada mereka yang tengah dalam proses pembentukan karakter, untuk penumbuhan bibit kepedulian sosial tentunya bisa dimulai saat seseorang menempuh pendidikan tinggi.

Para mahasiswa di semester-semestar awal perlu berlatih men-tal dengan melakukan refleksi atas keadaan sekitar, dengan mu-lai ikut memikirkan persoalan so-sial politik bangsa. Semua orang tahu bahwa persoalan bangsa saat ini yang paling fenomenal adalah meruyaknya korupsi, yang meng-gerogoti banyak sektor kehidu-pan. Yang menarik, bagamanakah jika situasi paradoks ironis terjadi dalam diri seseorang atau ma-hasiswa yang tengah melakukan refleksi untuk mengasah kemam-puan empatinya pada orang lain? Artinya, bagaimanakah jika sang

mahasiswa yang sedang mengem-bangkan refleksi kritis terhadap persoalan bangsa seperti korupsi itu justru menjadi bagian dalam keluarga yang korup? Untuk ke-luar dari dilema atau paradoks ironis semacam itu, sesorang bisa menebus dosa-dosa keluarga den-gan memilih jalan menjadi aktivis sosial atau memilih pekerjaan-pekerjaan yang paling getol mem-berantas aksi-aksi korup. Lahan pekerjaan yang bisa ditempuh ada-lah menjadi aktivis petualang yang misi utamanya penyelamatan ling-kungan, atau menjadi jurnalis.

Dengan memilih jalan hidup semacam itu, penebusan dosa itu lebih dimungkinkan dibanding-kan dengan jika dia berkiprah di dunia politik, bisnis atau peme-rintahan.

Sejarah mencatat bahwa ba-nyak dari aktor-aktor korup yang memiliki anak-anak yang berge-rak menjadi aktivis di bidang ke-manusiaan, entah itu bidang pen-didikan atau kesehatan.

Tampaknya kegelisahan sese-orang atas masalah sosial di seki-tarnya bisa juga dipicu oleh gaung suara keprihatinan dari para mor-alis agung dibarengi dengan jerit suara orang-orang yang mender-ita akibat terlindas oleh kompetisi sosial yang kian sengit.

Setidaknya itulah yang pernah dikatakan cendekiawan Ernest Briton dalam menganalisis kegeli-sahan umum yang terjadi sebelum meletuskan revolusi di Perancis.

= M SUNYOTO/ANT

Setiap orang bisa gelisah karena menyaksikan ke-timpangan, ketidakadilan dan kelaliman di sekitar-nya. Tapi tak setiap orang sanggup bereaksi untuk bertindak setelah merasa-kan kegelisahan itu.

ant/yusran uccang

Page 31: Koran Madura 17 Juni 2015

KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628| TAHUN IV ONASIONALPROBOLINGGO OMadura Sport KORAN MADURA

RABU 17 JUNI 2015 | No. 0628| TAHUN IV

"BS" Dapat Rp 30-35 Juta Tiap Pengaturan Skor PSSI: Tuduhan Pengaturan Skor Tidak Benar

"Dia (BS) dapat 30 sampai 35 juta rupiah tiap pertandingan, itu yang buat dia sendiri," kata Asep di Jakarta, Selasa (16/6).

Asep mengatakan BS merupa-kan penghubung antara bandar kepada pelaku yang melakukan pengaturan skor.

"Posisi dia sebagai peng-hubung, pembawa uang untuk dibagi-bagikan ke pelaku peng-aturan skor," kata Asep.

BS yang didampingi oleh sejumlah lembaga bantuan hu-kum tersebut melaporkan ke Bareskrim Mabes Polri tentang adanya tindak pidana penyuapan di beberapa kasus persepakbolaan Indonesia dalam kurun tahun 2000 hingga 2015.

Dalam laporan polisi yang dibuat pukul 15.00 WIB Rabu 16

Juni 2015 itu disebutkan penyu-apan periode 2000-2010 meng-gunakan dana APBD. Sedangkan dana penyuapan periode 2010-2015 berasal dari investor Malay-sia berinisial DAS.

BS melaporkan manajer klub, pemain, dan beberapa pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh In-donesia (PSSI) yang diduga mela-kukan pengaturan skor.

BS yang mengaku turut ter-libat juga bersedia dikenakan tindak pidana oleh kepolisian karena sebagai salah satu pelaku yang melakukan pengaturan skor.

Tim advokasi dari LBH Ja-karta Muhammad Isnur me-ngatakan BS tidak bisa hadir dalam konferensi pers karena menyangkut perlindungan ke-

selamatannya.Isnur mengatakan BS men-

dapatkan ancaman dari berbagai pihak yang tidak dikenal karena membuat laporan polisi tentang adanya pengaturan skor dalam sepak bola nasional.

Tuduhan Pengaturan SkorSementara, Sekjen Persatuan

Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Azwan Karim menyatakan tidak benar terjadi pengaturan skor yang dituduhkan kepada timnas sepak bola U-23 saat ber-laga di ajang SEA Games 2015 Singapura.

Azwan Karim mengaku sejak awal PSSI memerangi segala jenis pengaturan skor.

"Kami akan bertindak bila ada bukti. Kasihan pemain dan ofi-

sial yang baru pulang berjuang atas nama negara dituduh de-ngan dugaan yang lemah terse-but," kata Azwan seperti dilansir tim media PSSI di Jakarta, Selasa (16/6).

Azwan meminta tuduhan tersebut supaya dibuktikan agar tidak terjadi fitnah.

"Jangan melempar isu yang tidak bertanggung jawab dan asal fitnah. Kekalahan kita murni ka-rena Thailand dan Vietnam lebih bagus. Yang jelas tidak ada "match fixing" di pertandingan timnas U-23," kata Azwan.

Sebelumnya, dugaan peng-aturan skor pertandingan sepak bola Indonesia di ajang nasional dan internasional dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri oleh sese-orang berinisial BS yang mengaku

sebagai pelaku "match fixing"."Kami telah mendampingi

klien kami berinisial BS melapor-kan dugaan tindak pidana penyu-apan di beberapa kasus persepak-bolaan Indonesia ke Bareskrim Mabes Polri," kata pendamping BS dari Lembaga Bantuan Hukum Ja-karta Muhammad Isnur di Jakarta.

Isnur menjelaskan bahwa BS adalah mantan pemain dan pelatih sepak bola yang meru-pakan pelaku yang turut terlibat dalam pengaturan skor sepak bola sejak 2010-2015.

"Dia sebagai 'justice colabo-rator' yang artinya sebagai sese-orang yang turut serta melakukan tindak pidana, dan dia mengaku siap untuk ditindak secara hu-kum," kata Isnur.

= BENARDY F/ADITYA R/ANT

JAKARTA - Seseorang ber-inisial BS yang mengaku sebagai pelaku pengaturan skor pertandingan sepak bola Indonesia mendapat-kan imbalan sebesar Rp 30 hingga Rp 35 juta tiap pertandingan yang diatur, kata tim advokasi dari LBH Pers Asep Komarudin.

ant/wahyu putro a INDONESIA DIKALAHKAN VIETNAM. Pemain timnas Indonesia berfoto sebelum bertanding melawan timnas Vietnam dalam perebutan juara ketiga Sepak Bola Sea Games ke-28 di National Stadium, Singapura. Indonesia kalah 0-5 atas Vietnam.

Page 32: Koran Madura 17 Juni 2015

KORAN MADURARABU 17 JUNI 2015 | No. 0628| TAHUN IV P RABU 17 JUNI 2015

No. 0628|TAHUN IV PKO

RAN

MAD

URA

KLB PSSI Harus Segera Digelar

Salah satu pecinta bola Ma-dura, Nadi Mulyadi mengata-kan kondisi sepakbola nasional harus segera dipulihkan agar bisa bangkit kembali dan menjalan-kan kompetisi secara normal. Pe-mulihan sepakbola nasional ini harus diawali dari pembenahan di tubuh induk sepakbola nasional yang saat ini sedang menerima sanksi FIFA. Sehingga sanksi itu

nantinya bisa dicabut, kompetisi normal dan Indonesia bisa kem-bali berkiprah di kompetisi inter-nasional.

Nadi mengatakan pemulihan induk sepakbola ini menjadi pra-syarat mutlak yang harus dipe-nuhi. Untuk itu, ia meminta agar segera digelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Dalam KLB ini harus ada titik temu antara kedua belah

pihak baik PSSI maupun Kemen-pora.

"PSSI tentu harus mereformasi diri agar tidak ada lagi perselisih-an antara kedua kubu ini. Awal mula sanksi ini kan karena pe-merintah dinilai campur tangan terhadap independensi PSSI de-ngan membekukan lembaga ini. Sehingga apa yang diminta PSSI dinego, hingga terbentuk kepe-ngurusan baru dan pembekuan PSSI dicabut," kata pria yang juga menjabat Asisten Manajer Pers-epam MU ini.

Sementara itu, kubu Menpora merencanakan untuk menge-luarkan surat pembekuan pengu-rus PSSI lama serta membentuk pengurus sementara yang akan menggelar kongres untuk memi-lih pengurus PSSI yang baru.

Hal ini ditegaskan Menpora

melalui staf khusus Menpora, Zainul Munasichin di berbagai media massa menindaklanjuti keputusan FIFA yang menjatuh-kan sanksi kepada Indonesia untuk berkiprah di ajang inter-nasional.

Pengurus sementara PSSI ini nanti bertugas menyelengga-rakan Kongres PSSI dan sekali-gus menyiapkan turnamen dan kompetisi di Indonesia dengan sistem yang transaparan dan bersih.

Seperti diketahui FIFA akan mencabut sanksi dan memuli-hkan keanggotaan apabila In-donesia memenuhi sejumlah syarat, diantaranya PSSI kem-bali diberi wewenang untuk mengelola urusannya secara in-dependen.

= A. FAUZI M

PAMEKASAN - Belum adanya kejelasan terkait pen-gelolaan sepakbola nasional paska PSSI selaku induk sepakbola tanah air mendapat sanksi FIFA, menda-pat perhatian dari kalangan pecinta bola di Madura. Mereka menilai kondisi ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, tetapi harus ada tindak lanjut agar persepakbolaan nasional kembali normal dan FIFA segera mencabut sanksi yang dijatuhkan.

Porprov Usai, Tim Sepakbola Tetap Solid PAMEKASAN - Kekompakan

tim sepakbola Pamekasan masih terjalin, meski gagal meraih hasil maksimal pada ajang Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov Jatim) V di Banyuwangi. Sekalipun bukan di lapangan hijau namun semangat kebersa-maan tim berjuluk Laskar Rong-gosukowati ini sangat kuat.

Hal itu terlihat saat mereka kembali berkumpul bersama di Kantor Askab PSSI Pamekasan, Jl Agus Salim, Senin (15/6) malam. Setelah sempat diliburkan setelah pulang dari ajang dua tahunan tingkat provinsi itu.

Pada kesempatan itu, seluruh skuad yang terdiri dari pemain, pelatih, maupun manajemen, melebur dan bekerjasama saat menggelar kegiatan makan ber-sama dengan menu ikan bakar.

Manajer Tim Sepakbola Porprov Pamekasan, M Farid me-ngatakan kegiatan itu dilakukan untuk menjaga kebersamaan dan kekompakan tim, baik bagi pemain, pelatih maupun manaje-men. "Porprov boleh selesai, tapi kebersamaan harus tetap terjalin dan kekompakan harus senan-tiasa terjaga," katanya.

Dalam kesempatan in pemain bersama jajaran manajemen bekerjasama melakukan kegiat-an bakar ikan, baik dengan cara mengipas, membesarkan api dan lainnya. Bahkan pelatih tim, Winedy Purwito tanpa canggung turun tangan dengan menggo-

reng ikan sendiri.Seperti diberitakan, skuad

binaan Winedy Purwito ini masih dipertahankan. Untuk kelanjut-annya menunggu keputusan dari Ketua Askab PSSI Pamekasan, Achmad Syafii sekaligus bupati

setempat.Skuad ini dianggap tim terbaik

yang dimiliki Pamekasan saat ini yang menjadi satu-satunya tim asal Madura yang bisa tembus Porprov Jatim. Sehingga, tim ini diproyeksikan untuk diturunkan

pada ajang turnamen atau kom-petisi lainnya. Bahkan hampir se-luruh pemain skuad ini tergabung dalam Pamekasan FC yang gagal berlaga di Liga Nusantara akibat kisruh sepakbola nasional.

= A. FAUZI M

a. fauzi m/koran maduraTETAP KOMPAK. Para pesepakbola tim Porprov Pamekasan bakar-bakar ikan di Kantor Askab PSSI setempat meskipun tim sepakbola tersebut telah gagal meraih hasil memuaskan dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov Jatim) V.