36
KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING DENGAN MENULIS TULISAN PEGON (Studi Kasus Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurussibyan Sepat Kerep, Karawang, Jawa Barat) Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) . Oleh: Hilda Amelia NIM. 12311116 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA 1437 H/ 2016 M

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA

KITAB KUNING DENGAN MENULIS TULISAN PEGON

(Studi Kasus Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurussibyan

Sepat Kerep, Karawang, Jawa Barat)

Skripsi ini Diajukan

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

.

Oleh:

Hilda Amelia

NIM. 12311116

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ)

JAKARTA

1437 H/ 2016 M

Page 2: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA

KITAB KUNING DENGAN MENULIS TULISAN PEGON

(Studi Kasus Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurussibyan

Sepat Kerep, Karawang, Jawa Barat)

Skripsi ini Diajukan

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

.

Oleh:

Hilda Amelia

NIM. 12311116

Pembimbing

Prof. Dr. H. Artani Hasbi, MA

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ)

JAKARTA

1437 H/ 2016 M

Page 3: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

xvii

ABSTRAK

Hilda Amelia (NIM: 12311116). Skripsi dengan judul

“Korelasi Antara Kemampuan Membaca Kitab Kuning

dengan Menulis Tulisan Pegon, Studi Kasus Siswa Kelas IV

Madrasah Nurussibyan Sepat Kerep Karawang”, diajukan

untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar strata

satu Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I), Fakultas Tarbiyah

Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.

Kitab kuning merupakan salah satu kitab yang sangat

penting untuk dikaji, akan tetapi semakin berkembangnya

zaman, kitab kuning semakin terlupakan. Kitab kuning

kebanyakan dipakai di pesantren-pesantren. Tidak jarang

orang yang tidak bisa membaca kitab tersebut. Ketika

membicarakan kitab kuning maka tidak terlepas dari kata

“memaknai”. Untuk memaknai suatu kitab biasanya

menggunakan tulisan pegon.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan

memahami korelasi antara kemampuan membaca kitab

kuning dan menulis tulisan pegon pada siswa kelas IV

Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurussibyan Sepat Kerep

Karawang.

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode

kuantitatif. Penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan

antara variabel yang diteliti yaitu korelasi antara kemampuan

membaca kitab kuning dengan menulis tulisan pegon.

Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan

kuisioner/angket, wawancara dan dokumentasi.

Berdasarkan hasil analisis data pembahasan dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan

antara membaca kitab kuning dengan menulis tulisan pegon

pada siswa-siswi kelas IV MI Nurussibyan Sepat Kerep,

Karawang. Hal ini terbukti dari hasil analisis yang

Page 4: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

xviii

memperoleh nilai sebesar 0,3465 dengan r tabel masing-

masing sebesar 0,361 taraf signifikan 5% dan 0,463 taraf 1%

dari perolehan df sebesar 28. Maka dengan demikian ro lebih

kecil dari r tabel baik pada taraf 5% atau 1%.

Kata kunci: Membaca, kitab kuning, menulis, tulisan pegon.

Page 5: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Membaca dan menulis merupakan komponen penting

dalam pembelajaran. Perintah untuk belajar membaca

merupakan perintah langsung dari Allah Swt. melalui

firman-Nya dalam surat Al-„Alaq ayat 1 yaitu:

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu

yangmenciptakan”(QS. Al-„Alaq [96]:1)

Dengan membaca manusia akan mengetahui berbagai

ilmu. Seseorang akan bisa mengetahui hukum-hukum Allah

yang ada dalam kitab-Nya dengan membacanya. Selain

membaca Allah juga memerintahkan kita untuk belajar

menulis. Allah Swt. berfirman dalam surat Al-Qalam ayat 1

yaitu:

“Nun, demi pena dan apa yang mereka tuliskan.” (QS.

Al-Qalam [68]:1)

Melihat dua ayat diatas peneliti tertarik untuk meneliti

tentang membaca kitab kuning, Karena semakin

berkembangnya zaman, kitab kuning semakin di lupakan

Page 6: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

2

oleh orang-orang modern. Kitab kuning kebanyakan

dipakai di pesantren-pesantren. Banyak orang yang tidak

bisa membaca kitab tersebut. Ketika membicarakan kitab

kuning maka tidak terlepas dari kata “memaknai”. Untuk

memaknai suatu kitab biasanya menggunakan tulisan pegon

(Melayu Arab).

Arab pegon sebenarnya hanya merupakan ungkapan

yang digunakan oleh orang Jawa, sedangkan untuk

daerah Sumatera disebut dengan aksara Arab-Melayu.

Jadi, huruf Arab pegon atau disebut dengan aksara

Arab-Melayu ini merupakan tulisan dengan Arab tapi

menggunkan bahasa lokal. Dikatakan bahasa lokal

karena ternyata tulisan pegon itu tidak hanya

menggunakan Bahasa Jawa dan Bahasa Sunda, di

Sulawesi menggunakan Bahasa Bugis, dan di wilayah

Sumatera menggunakan Bahasa Melayu1. Dari sisi

politik, penggunaan Bahasa Jawa dapat mengurangi

ketersinggungan pihak lain jika ditemukan kata-kata

Bahasa Indonesia misalnya, yang sulit dicari

padanannya yang lebih halus. Bahasa Jawa memiliki

tingkatan bahasa dari kromo inggil sampai ngo-ko

kasar, yang dapat menyampaikan pesan kasar dengan

ragam bahasa yang halus.2

1Tafsiyatun Rohanah, “Pembelajaran Kitab Kuning dengan Arab

Pegon”, skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kali Jaga Yogyakarta,

2005, h. 1 2Abu Rokhmad, “Telaah Karakteristik Tafsir Arab-Pegon Al-

Ibriz”, dalam Jurnal Analisa, Vol. XVIII No. 1 Januari-1 Juni 2011, h.

35

Page 7: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

3

Mempelajari kitab kuning, secara tidak langsung kita

mempelajari Bahasa Arab, karena bahasa yang di gunakan

dalam kitab kuning adalah Bahasa Arab.

“Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa mayor yang

dituturkan oleh lebih dari dua ratus juta umat manusia di

dunia. Bahasa ini digunakan secara resmi oleh kurang lebih

dua puluh negara”3

Bahasa Arab merupakan bahasa kitab suci dan tuntunan

umat sedunia, maka tentu saja ia merupakan bahasa yang

paling besar signifikasinya bagi ratusan juta umat muslim

sedunia, baik yang berkebangsaan Arab ataupun bukan.

Mempelajari Bahasa Arab sangatlah penting bagi kita

umat islam, karena setiap bacaan dalam shalat

menggunakan Bahasa Arab, begitu juga kitab kuning yang

sama pentingnya untuk dipelajari.

“Kitab kuning merupakan buku tentang ilmu-ilmu

keislaman yang dipelajari di pesantren yang ditulis dengan

tulisan dan Bahasa Arab dengan sistem klasik”.4

3Azhar Arysad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), h. 1 4Dyan Kurnia, “Studi Korelasi Antara Metode Penerjemahan Arab

Pegon dengan Kemampuan Memahami Teks Arab Santri Pondok

Pesantren Minhajut Tamyiz Timoho Yogyakarta” skripsi, Jurusan

Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014, h. 2

Page 8: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

4

“Kitab kuning merupakan hasil karya ulama terkenal

pada abad pertengahan, sehingga kitab kuning dinamakan

juga dengan kitab Islam klasik yang dibawa dari Timur

Tengah pada awal abad ke dua puluh”.5

Isi dari kitab kuning hampir selalu terdiri dari dua

komponen, pertama komponen matan dan kedua adalah

komponen syarah. Matan adalah isi/inti yang akan dikupas

oleh syarah. Dalam lay-out nya, matan diletakkan di luar

garis segi empat yang mengelilingi syarah. Penjilidan kitab-

kitab ini biasanya dengan sistem korasan, dimana

lembaran-lembarannya dapat dipisah-pisahkan, sehingga

lebih memudahkan para pembaca menelaahnya sambil

santai atau tiduran tanpa harus menggotong semua tubuh

kitab, yang terkadang sampai ratusan halaman.

Belajar kitab kuning sudah lumrah dikalangan

pesantren. Namun penulis berfikir lain dalam persoalan

tersebut, apakah orang yang bisa membaca kitab kuning

dan memaknainya dengan tulisan pegon hanya ada di

pesantren?

Peneliti memiliki ketertarikan dengan Madrasah

Ibtidaiyah (MI) Nurussibyan Sepat Kerep Karawang

5Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning,Pesantren dan Tarekat,

(Bandung : Mizan,1995), h. 132

Page 9: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

5

sebagai objek penelitian. MI Nurussibyan Sepat Kerep

Karawang merupakan sekolah swasta yang terletak di

Kampung Sepat Kerep, Desa Cikarang, Kecamatan

Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa

Barat. MI Nurussibyan telah terakreditasi “B+”. Sekolah

tersebut merupakan satu-satunya sekolah tingkat dasar yang

ada di kampung tersebut. Tidak sedikit anak-anak dari

tetangga desa yang sekolah di tempat itu dikarenakan

prestasinya yang terlihat bagus dan seringkali mendapatkan

juara pertama dalam lomba Cerdas Cermat Agama (CCA)

antar Kecamatan. MI Nurussibyan bukan sekolah yang

berlabel pesantren akan tetapi dalam pengajarannya

memasukkan pembelajaran kitab kuning bagi siswa dan

siswinya, dan dalam pembelajarannya siswa dan siswi tidak

hanya dituntut untuk bisa membaca kitab kuning tapi juga

bisa untuk memaknai kitab tersebut dengan tulisan pegon.

Hal inilah yang menjadi ketertarikan peneliti untuk melihat

kemampuan mereka dalam membaca kitab kuning

sekaligus memaknai dengan tulisan pegon.

Untuk selanjutnya, peneliti akan lebih spesifik meneliti

pada kelas IV MI Nurussibyan, peneliti memilih kelas IV

karena kelas IV merupakan awal mereka mendapatkan

pelajaran kitab kuning di Madrasah tersebut diantaranya

Page 10: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

6

yaitu Durusul Fiqhiyah, Khulasoh Nurul Yaqin, dan Akhlak

lil Banin. Selain itu kelas IV tahun ajaran 2015-2016

merupakan kelas yang paling banyak sehingga dibagi

kedalam dua kelompok yaitu kelas IV A dan kelas IV B.

Melihat latar belakang tersebut, peneliti termotivasi

untuk melakukan penelitian, yang berjudul :“Korelasi

Antara Kemampuan Membaca Kitab Kuning dengan

Menulis Tulisan Pegon” (Studi Kasus Siswa Kelas IV

Madrasah Ibtidaiyah Nurussibyan Sepat Kerep).

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut terdapat beberapa

identifikasi masalah diantaranya yaitu:

1. Metode apa yang dipakai dalam pembelajaran kitab

kuning di kelas IV MI Nurussibyan Sepat Kerep

Karawang?

2. Bagaimana sistem pembelajaran kitab kuning di kelas

IV MI Nurussibyan Sepat Kerep Karawang?

3. Adakah kesulitan bagi siswa kelas IV MI Nurussibyan

Sepat Kerep Karawang dalam memaknai kitab kuning

dengan menggunakan tulisan pegon?

Page 11: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

7

4. Bagaimana pengetahuan siswa kelas IV MI

Nurussibyan Sepat Kerep Karawang tentang tata cara

membaca kitab kuning?

5. Bagaimana korelasi antara kemampuan membaca kitab

kuning dan menulis tulisan pegon siswa kelas IV MI

Nurussibyan Sepat Kerep Karawang?

C. Pembatasan Masalah

Untuk memfokuskan arah penelitian maka peneliti

membatasi penelitian ini pada point 5 yaitu “Korelasi

Antara Kemampuan Membaca Kitab Kuning dengan

Menulis Tulisan Pegon” (Studi Kasus Siswa Kelas IV MI

Nurussibyan Sepat kerep Karawang).

D. Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah tersebut maka peneliti

merumuskan pada penelitian ini yaitu: Adakah korelasi

antara kemampuan membaca kitab kuning dengan menulis

tulisan pegon pada siswa kelas IV MI Nurussibyan Sepat

Kerep Karawang?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Berdasarkan dengan pembatasan dan perumusan

masalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui dan memahami korelasi antara kemampuan

Page 12: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

8

membaca kitab kuning dan menulis tulisan pegon pada

siswa kelas IV MI Nurussibyan Sepat Kerep Karawang.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yaitu:

a. Secara teoritis untuk menambah khasanah

pengetahuan tentang korelasi antara kemampuan

membaca kitab kuning dan menulis tulisan pegon

pada siswa kelas IV MI Nurussibyan Sepat Kerep

Karawang.

b. Secara praktis untuk memberi kontribusi kepada

guru dan juga orang tua dalam meningkatkan

kemampuan membaca kitab kuning dan menulis

tulisan pegon pada siswa kelas IV MI Nurussibyan

Sepat Kerep Karawang.

c. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

sarjana (S1) Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-

Qur`an Jakarta

F. Hipotesis Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada

hubungan yang signifikan antara variabel X (membaca

kitab kuning) dan variabel Y (menulis tulisan pegon).

Dalam penelitian ini, penulis mengemukakan hipotesis

penelitian sebagai berikut:

Page 13: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

9

1. Hipotesis Nihil (Ho). Tidak terdapat korelasi positif

yang signifikan antara Variabel X (membaca kitab

kuning) dan variabel Y (menulis tulisan pegon).

2. Hipotesis Alternatif (Ha). Terdapat korelasi positif

yang signifikan antara Variabel X (membaca kitab

kuning) dan variabel Y (menulis tulisan pegon).

Peneliti menarik kesimpulan sementara yaitu tidak

terdapat korelasi antara Variabel X (membaca kitab

kuning) dan variabel Y (menulis tulisan pegon) pada

siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurussibyan Sepat

Kerep Karawang.

G. Tinjauan Pustaka

Penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian

sebelumnya yang mempunyai bahasan senada yang ditulis

pada skripsi terdahulu antara lain:

1. Ibra Él-Fatéh, Kediri Jawa Timur, CV. Harapan

Mandiri, 2006, dengan judul “Rahasia Sukses

Belajar Pegon”. Buku tersebut berisi 114 halaman,

enam Bab. Bab yang pertama membahas tentang

tata cara menyambung huruf-huruf arab, kedua

membahas tentang pegon ke-I cara menulis pegon,

Page 14: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

10

ketiga membahas pegon ke-II cara membaca tulisan

pegon yang berharakat, keempat membahas pegon

ke-III cara membaca tulisan pegon yang tidak

berharakat, kelima berisi kamus pegon, dan yang

keenam berisi kamus ma‟na. penulis menyimpulkan

bahwa salah satu solusi untuk memahami pemikiran

ulama salaf yang mayoritas Berbahasa Arab adalah

dengan member makna pegon, hal tersebut

merupakan salah satu peninggalan wali songo yang

sampai sekarang masih dipakai dikalangan

pesantren.

2. Muhammad Muhtar Mubarok, 08420131, Jurusan

Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta, 2012, dengan judul

“Penerapan Metode Sorogan dalam Memahami

Kitab Kuning di Pondok Pesantren Al-Munawwir”.

Skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif

deskriptif. Penulis menyimpulkan bahwa penerapan

metode sorogan ini efektif dalam mendidik santri

agar lebih aktif dalam mempelajari dan memahami

kitab kuning karena kegiatan belajar mengajar

secara individual dapat meningkatkan keaktifan

Page 15: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

11

santri dalam membahas masalah dan

memecahkannya, dengan penerapan metode

sorogan ini akan menimbulkan proses

pembelajaran yang beragam, keberagaman ini akan

menjadi sebuah kekayaan ilmu pengetahuan untuk

dikaji lebih mendalam.

Persamaan judul skripsi Muhammad Muhtar

Mubarok dengan judul yang penulis akan teliti yaitu

keduanya sama-sama mengenai kitab kuning.

Perbedaannya yaitu pada skripsi Muhammad

Muhtar Mubarok menggunakan metode penelitian

kualitatif deskriptif, dan juga mengarah ke metode

pembelajaran kitab tersebut. Sedangkan judul yang

penulis akan teliti menggunakan metode penelitian

kuantitatif dan dalam pembahasannya ingin

mengetahui kemampuan anak dalam membaca

kitab.

3. Dyan Kurnia Efendi, 10420105, Jurusan Pendidikan

Bahasa Arab (PBA) Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta, 2014, dengan judul “Studi Korelasi

Antara Metode Penerjemahan Arab Pegon dengan

Kemampuan Memahami Teks Arab Santri Pondok

Page 16: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

12

Pesantren Minhajut Tamyiz Timoho Yogyakarta”.

Skripsi ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

Metode pengumpulan datanya menggunakan

wawancara, observasi, angket, tes dan dokumentasi.

Penulis menyimpulkan bahwa implementasi

penerjemahan arab pegon di Pondok Pesantren

Minhajut Tamyiz Timoho dalam kegiatan

pembelajaran yaitu: bandongan, sorogan,

musyawarah dan lalaran. Dari ke empat kegiatan

tersebut, bandongan dan sorogan memegang

peranan lebih dalam mengembangkan metode

terjemahan arab pegon untuk membantu memahami

santri terhadap teks arab. Metode penerjemahan

arab pegon dalam pembelajaran kitab klasik di

pondok pesantren mampu membantu santri dalam

memahami teks arab. Besar pengaruh metode

penerjemahan arab pegon terhadap pemahaman teks

arab santri berdasarkan hasil penelitian product

moment adalah 45%. Hasil tersebut masuk dalam

kategori sedang. Dan sisanya yaitu 55% berasal dari

faktor internal maupun faktor eksternal. Seperti

guru, siswa, lingkungan dan lain-lain.

Page 17: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

13

4. Ibnu Fikri M.Si, NIP: 197806212008011005

Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Walisongo

Semarang, tahun 2014, dengan judul “Aksara

Pegon: Studi Tentang Simbol Perlawanan Islam di

Jawa pada Abad XVIII-XIX.” Penelitian ini

menggunakan metode sejarah yang bersifat

historikal deskriptif dalam melukiskan,

menjelaskan, serta menerangkan fakta sejarah pada

saat itu. Sedangkan jenis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan

pengumpulan data, kritik (verivikasi), penafsiran,

penulisan sejarah. Penulis menyimpulkan hasil

penelitianya bahwa latar belakang sejarah

perkembangan aksara pegon pada abad XVIII-XIX

didasarkan pada sebuah konsekwensi terhadap

muncul dan berkembangnya islam sebagai sebuah

kepercayaan baru di tengah-tengah masyarakat

Jawa. Aksara pegon telah menunjukkan kekuatan

spiritualitas masyarakat yang mampu

mempertemukan antara kebudayaan islam (Arab)

dan kebudayaan Jawa. Kebudayaan islam diwakili

oleh struktur abad hijaiyah, sementara kebudayaan

jawa diwakili oleh struktur Bahasa Kawi melalui

Page 18: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

14

abjad honocoroko. Sejarah mencatat bahwa aksara

pegon sebagai alat komunikasi, doktrin ajaran islam

dan perjuangan melawan colonial. Aksara ini telah

ada sejak abad ke 14 seiring dengan munculnya

aksara melayu di wilayah Sumatra yang di gagas

oleh ulama-ulama abad XVIII. gagasan

pemberlakuan aksara pegon terjadi setelah ulama-

ulama Jawa menyebar dan menuntut ilmu di

Makkah, mereka telah membuat jaringan Islam

nusantara dengan berbagai latar belakang.

Persamaan judul skripsi Ibnu Fikri dengan judul

yang penulis akan teliti yaitu keduanya sama-sama

membahas tentang aksara pegon.

Perbedaannya yaitu pada skripsi Ibnu Fikri

menggunakan metode penelitian kualitatif dan

dalam pembahasannya mengkaji tentang

penggunaan tulisan pegon, sedangkan judul yang

penulis akan teliti menggunakan metode penelitian

kuantitatif dan dalam pembahasannya ingin

mengetahui kemampuan anak dalam menulis tulisan

pegon.

5. M. Masyhuri Mochtar, Pasuruan Jawa Timur,

Pustaka Sidogiri Pondok Pesantren Sidogiri, 2014,

Page 19: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

15

dengan judul “Dinamika Kajian Kitab Kuning”.

Buku tersebut berisi 210 halaman, dengan empat

bagian pembahasan pokok yaitu mengenai sejarah

perkembangan kitab kuning, ragam keilmuan kitab

kuning, karakteristik kitab kuning, dan kajian kitab

kuning di pesantren. Penulis menyimpulkan bahwa

kitab kuning banyak dipelajari dikalangan

pesantren. Beberapa disiplin ilmu muncul seperti

ilmu hadis, ilmu tafsir, ushul fiqh, ilmu fiqh dan

qaidah fiqh, semuanya adalah ragam keilmuan kitab

kuning. Metode pembelajarannya dapat

menggunakan metode bandongan, sorogan, syawir,

dan bahtsul masail. Tetapi kebanyakan pesantren

lebih sering menggunakan metode bandongan dan

sorogan.

6. Amrina Rosyada A, 11311067, Jurusan Pendidikan

Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu

Al-Qur`an Jakarta, tahun 2015, dengan judul

“Korelasi Al-Qur`an Braile Terhadap Prestasi

Baca Tulis Al-Qur`an pada Anak Tunanetra di

Pondok Pesantren Raudhatul Makfufin Serpong

Tangerang Selatan” Skripsi ini didasarkan pada

penelitian yang dilakukan di Pondok Pesantren

Page 20: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

16

Raudhatul Makfufin Serpong Tangerang Selatan

menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan

teknik pengumpulan datanya menggunakan

wawancara, kuisioner, dan dokumentasi. Teknik

penarikan sampel menggunakan cluster random

sampling. Penulis mengambil sampel 10-15% dari

jumlah populasi yaitu sebanyak 20 siswa-siswi

Pondok Pesantren Raudhatul Makfufin Serpong

Tangerang Selatan. Penulis menyimpulkan hasil

penelitianya bahwaterdapat korelasi antara Al-

Qur`an Braile Terhadap Prestasi Baca Tulis Al-

Qur`an pada Anak Tunanetra di Pondok Pesantren

Raudhatul Makfufin Serpong Tangerang Selatan.

Dengan adanya hasil korelasi antara Al-Qur`an

Braile Terhadap Prestasi Baca Tulis Al-Qur`an pada

Anak Tuna Netra, maka dapat diartikan bahwa Al-

Qur`an Braile yang diterapkan memberikan

pengaruh yang sangat besar atau hubungan yang

sangat erat terhadap peningkatan prestasi baca tulis

santri.

Persamaan judul skripsi Amrina Rosyada A

dengan judul yang penulis akan teliti yaitu

Page 21: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

17

keduanya sama-sama menggunakan metode

kuantitatif.

Perbedaannya yaitu pada skripsi Amrina

Rosyada ingin mengetahui kemampuan membaca

dan menulis Al-Qur`an, sedangkan judul yang

penulis akan teliti adalah kemampuan menulis dan

membaca kitab kuning.

Persamaan penelitian penulis dengan empat skripsi

dan dua buah buku di atas adalah sama-sama mengkaji

tentang aksara pegon dan juga kitab kuning.

Sedangkan letak perbedaan penelitian penulis

dengan empat skripsi dan dua buah buku di atas adalah

penulis ingin meneliti lebih spesifikasi tentang

kemampuan dalam membaca kitab kuning dengan

memaknainya menggunakan tulisan pegon.

H. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang akan penulis gunakan adalah

metode kuantitatif. Metode atau teknik pengumpulan data

merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian.

Teknik pengumpulan data dapat terdiri dari wawancara,

observasi, kuisioner dan pengambilan sampling.

Page 22: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

18

a. Wawancara

Wawancara ini dilakukan dengan guru pelajaran kitab

kuning MI Nurussubyan Sepat Kerep Karawang.

b. Observasi

Obyek observasi dalam penelitian ini adalah guru

pelajaran kitab kuning dan siswa-siswi kelas IV MI

Nurussibyan Sepat Kerep Karawang.

c. Kuisioner

Kuisioner ini diberikan kepada siswa-siswi kelas IV MI

Nurussibyan Sepat Kerep Karawang dengan populasi

siswa 203 siswa kemudian diambil sampel sebanyak 30

siswa.

d. Dokumentasi

Peneliti memperoleh data yang telah di dokumentasikan

oleh pihak perguruan berupa nilai ujian akhir pada mata

pelajaran kitab kuning, dan data-data yang menyangkut

perguruan berupa sejarah berdirinya Madrasah Sepat

Kerep Karawang.

I. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini berpedoman pada buku “Pedoman

Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi” yang diterbitkan

Page 23: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

19

oleh Institut Ilmu Al-Qur`an Jakarta tahun 2009 adapun

sistematika penulisannya adalah sebagaimana dibawah ini:

Pada Bab pertama, berisi pendahuluan yang meliputi:

latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan

maslah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

hipotesis penelitian, tinjauan pustaka, metodologi

penelitian, dan sistematika penyusunan.

Pada Bab kedua, membahas secara konseptual tentang

korelasi antara kemampuan membaca kitab kuning dengan

menulis tulisan pegon pada siswa kelas IV MI Nurussibyan

Sepat Kerep Karawang, meliputi: pengertian membaca,

pengertian kitab kuning, sejarah kitab kuning, metode

pembelajaran kitab kuning, pengertian menulis, pengertian

tulisan pegon, sejarah tulisan pegon, cara menulis pegon.

Pada Bab ketiga, Bab ini meliputi pembahasan

mengenai jenis penelitian, subjek, tempat dan waktu

penelitian, serta desain prosedur penelitian (metode

penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan

teknik analisis data).

Page 24: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

20

Pada Bab keempat, Bab ini meliputi pembahasan yang

mencakup gambaran umum objek penelitian, deskripsi data

dan analisa data serta interpretasi data.

Pada Bab kelima, membahas tentang penutup yang

berisi kesimpulan dan saran.

Page 25: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

107

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang penulis lakukan dengan judul

“Korelasi Antara Membaca Kitab Kuning dengan Menulis

Tulisan Pegon” maka penulis dapat menyimpulkan sebagai

berikut:

Hasil analisis data penelitian menunjukkan nilai

korelasi sebesar dengan r tabel masing-masing

sebesar 0,361 taraf signifikan 5% dan 0,463 taraf 1% dari

perolehan df sebesar 28. Maka dengan demikian ro lebih

kecil dari r tabel baik pada taraf 5% atau 1%, maka

berdasarkan data yang ada, maka dengan demikian

Hipotesis alternative (Ha) yang menyatakan “Terdapat

Korelasi yang Signifikan Antara Kemampuan Membaca

Kitab Kuning dengan Menulis Tulisan Pegon” ditolak,

sedangkan Hipotesis nihil (Ho) yang menyatakan “Tidak

Terdapat Korelasi Positif yang Signifikan Antara Membaca

Kuning dengan Menulis Tulisan Pegon” diterima. Hal ini

sesuai dengan hipotesis yang diajukan oleh penulis pada

BAB I.

Jika dilihat secara umum antara kitab kuning dengan

tulisan pegon sangat erat kaitannya, namun dalam

Page 26: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

108

penelitian yang dilakukan penulis kali ini malah sebaliknya.

Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa tidak

terdapat korelasi yang signifikan antara membaca kitab

kuning dengan menulis tulisan pegon pada siswa-siswi

kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurussibyan Sepat Kerep

Karawang, dan berdasarkan interpretasi sederhana dengan

memperhatikan besarnya rxy ( korelasi antara

kemampuan membaca kitab kuning dengan menulis tulisan

pegon berada pada tingkat rendah atau lemah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas,

maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Saran bagiLembagaAkademik

Di usahakan di Madrasah Ibtidaiyah Sepat Kerep

Karawang di ajarkan mata pelajaran nahwu dan

sharaf sebagai dasar siswa-siswi dalam mengetahui

kaidah-kaidah membaca kitab kuning supaya dapat

meningkat dibandingkan sebelumnya.

2. Saran bagi guru

a. Untuk guru matapelajaran kitab kuning

hendaknya mencari metode yang baru sehingga

pembelajaran kitab kuning semakin diminati,

Page 27: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

109

Karena ini berperan penting baik di lingkungan

sekolah maupun masyarakat.

b. Hendaknya guru lebih menekankan kembali

kepada siswa-siswi untuk mempelajari kitab

kuning, sehingga siswa-siswi merasa bahwa

amat penting mempelajari kitab kuning.

3. Saran bagisiswa-siswi

a. Hendaknya siswa-siswi memiliki kesadaran

yang tinggi akan pentingnya belajar kitab

kuning dalam rangka untuk mengetahui ilmu-

ilmu yang disampaikan oleh para ulama.

b. Hendaknya siswa-siswi lebih sering berlatih

menulis tulisan pegon, karena dengan terus

berlatih maka sesulit apapun akan terasa mudah.

Page 28: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

110

Page 29: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

107

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang penulis lakukan dengan judul

“Korelasi Antara Membaca Kitab Kuning dengan Menulis

Tulisan Pegon” maka penulis dapat menyimpulkan sebagai

berikut:

Hasil analisis data penelitian menunjukkan nilai

korelasi sebesar dengan r tabel masing-masing

sebesar 0,361 taraf signifikan 5% dan 0,463 taraf 1% dari

perolehan df sebesar 28. Maka dengan demikian ro lebih

kecil dari r tabel baik pada taraf 5% atau 1%, maka

berdasarkan data yang ada, maka dengan demikian

Hipotesis alternative (Ha) yang menyatakan “Terdapat

Korelasi yang Signifikan Antara Kemampuan Membaca

Kitab Kuning dengan Menulis Tulisan Pegon” ditolak,

sedangkan Hipotesis nihil (Ho) yang menyatakan “Tidak

Terdapat Korelasi Positif yang Signifikan Antara Membaca

Kuning dengan Menulis Tulisan Pegon” diterima. Hal ini

sesuai dengan hipotesis yang diajukan oleh penulis pada

BAB I.

Jika dilihat secara umum antara kitab kuning dengan

tulisan pegon sangat erat kaitannya, namun dalam

Page 30: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

108

penelitian yang dilakukan penulis kali ini malah sebaliknya.

Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa tidak

terdapat korelasi yang signifikan antara membaca kitab

kuning dengan menulis tulisan pegon pada siswa-siswi

kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurussibyan Sepat Kerep

Karawang, dan berdasarkan interpretasi sederhana dengan

memperhatikan besarnya rxy ( korelasi antara

kemampuan membaca kitab kuning dengan menulis tulisan

pegon berada pada tingkat rendah atau lemah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas,

maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Saran bagiLembagaAkademik

Di usahakan di Madrasah Ibtidaiyah Sepat Kerep

Karawang di ajarkan mata pelajaran nahwu dan

sharaf sebagai dasar siswa-siswi dalam mengetahui

kaidah-kaidah membaca kitab kuning supaya dapat

meningkat dibandingkan sebelumnya.

2. Saran bagi guru

a. Untuk guru matapelajaran kitab kuning

hendaknya mencari metode yang baru sehingga

pembelajaran kitab kuning semakin diminati,

Page 31: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

109

Karena ini berperan penting baik di lingkungan

sekolah maupun masyarakat.

b. Hendaknya guru lebih menekankan kembali

kepada siswa-siswi untuk mempelajari kitab

kuning, sehingga siswa-siswi merasa bahwa

amat penting mempelajari kitab kuning.

3. Saran bagi siswa-siswi

a. Hendaknya siswa-siswi memiliki kesadaran

yang tinggi akan pentingnya belajar kitab

kuning dalam rangka untuk mengetahui ilmu-

ilmu yang disampaikan oleh para ulama.

b. Hendaknya siswa-siswi lebih sering berlatih

menulis tulisan pegon, karena dengan terus

berlatih maka sesulit apapun akan terasa mudah.

Page 32: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

110

Page 33: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

111

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Moeslim. “Islam SebagaiKritikSosial”,

Jakarta: Erlangga, 2014.

Arikunto,Suharsimi,“ProsedurPenelitianSuatuPendekatan

Praktek”, Jakarta: PT. RinekaCipta, 1992, Cetke-

VIII

Arsyad, Azhar. “Bahasa Arab dan Metode

Pengajarannya”. Yogyakarta: PustakaPelajar, 2003.

Azra, Azyumardi. “Pendidikan Islam Tradisidan

Modernisasi Menuju Milenium Baru”, Ciputat: PT

Logos Wacana Ilmu, 2002, cet IV.

Baso, Ahmad. “Pesantren Studies 2a (Buku II:

Kosmopolitanisme Peradaban Kaum Santri di Masa

Kolonial”, juz pertama: Pesantren, Jaringan

Pengetahuan dan Karakter Kosmopolitan-

Kebangsaannya), Jakarta: Pustaka Afis, 2012.

Bruinessen, Martin Van. “Kitab Kuning Pesantrendan

Tarekat Tradisi-Tradisi Islam di Indonesia”.

Bandung: Mizan, 1999, cetke-III

Bruinessen, Martin Van. “Kitab Kuning Pesantrendan

Tarekat”, Yogyakarta: Gading Publishing, 2012,

cetke-I, edisi revisi.

Budiono. “Bahasa Indonesia”, Jakarta: Bintang Indonesia

Jakarta, t.t.

Chudari, A. Mudjahid. “Tata Bahasa Jawa Banten”,

Serang: Pustaka Sarana Cipta, 2011.

Page 34: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

112

Departemen Pendidikan Nasional, Tesaurus Alfabetis

Bahasa Indonesia, Bandung: Mizan, 2009.

Dhofier, Zamakhsyari. “Tradisi Pesantren Studi

Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai Masa

Depan Indonesia”, Jakarta: LP3ES, 2011, cet VIII

revisi.

Él-Fatéh, Ibra. “Rahasia Sukses Belajar Pegon”, Kediri:

CV. HarapanMandiri, 2006.

Fikri, Ibnu. “Aksara Pegon: Studi Tentang Simbol

Perlawanan Islam di Jawa pada Abad XVIII-XIX”,

Semarang: Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Walisongo, 2014, tidak diterbitkan (t.d).

Hadi, Amiruldan H. Haryono, “Metodologi Penelitian”,

Bandung: Pustaka Setia, 2005.

Jurnal Analis. Telaah Karakteristik Tafsir Arab-Pegon Al-

Ibriz, Vol. XVIII No. 1 Januari-1 Juni 2011

Koentjaraningrat. “Pengantar Antropologi”, Jakarta:

Rineka Cipta, 1996.

Kurnia, Dyan. “Studi Korelasi Antara Metode

Penerjemahan Arab Pegon dengan Kemampuan

Memahami Teks Arab Santri Pondok Pesantren

Minhajut Tamyiz Timoho Yogyakarta”, Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014,

tidak diterbitkan (t.d).

Mochtar, Affandi. “Kitab Kuning dan Tradisi Akademik

Pesantren”, Bekasi: Pustaka Isfahan, 2010.

Page 35: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

113

Mochtar, M. Masyhuri. “Dinamika Kajian Kitab Kuning di

Pesantren”, Pasuruan Jawa Timur: Pustaka Sidogiri

Pondok Pesantren Sidogiri, 2015.

Muktiono, Joko D. “Aku Cinta Buku Menumbuhkan Minat

Baca Pada Anak”, Jakarta: PT Elex Media

Komputindo, 2003.

Nasuha, A. Chozin. “Diskursus Kitab Kuning Pesantren

dan Pengembangan Ahlu as-Sunnah wa al-jamaah”,

Cirebon: Institut Studi Islam Fahmina, 2015

Olivia, Femi. “Membantu Anak Punya Ingatan Super”,

Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2007.

Rahayu, Wahyuningsih.“Model Pembelajaran Komiks

Bermuatan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Aspek

Membaca Intensif di SD”, Jakarta: Deepublish,

2015.

Rohanah, Tafsiyatun.“Pembelajaran Kitab Kuning dengan

Arab Pegon”, Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,

2005, tidak diterbitkan (t.d).

Rosidi, Imron. “Menulis Siapa Takut”, Yogyakarta:

Kanisius, 2009.

Sevilla, Consuelo G. “Pengantar Metode Penelitian”,

Jakarta: Universitas Indonesia (UI), 1993.

Shaleh, Qamaruddin, “Asbabun Nuzul Latar Belakang

Historis Turunnya Ayat-ayat Al-Qur`an”, Bandung:

CV Diponegoro, 1982.

Page 36: KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING …

114

Shihab, M. Quraish, “Tafsir Al-Misbah”, Jakarta: Lentera

Hati, 2009.

Wicaksono, Andri. “Menulis Kreatif Sastra dan Beberapa

Model Pembelajarannya”, Yogyakarta:

Garudhawaca, 2014.

Zarman, Wendi. “Inilah Wasiat Nabi Bagi Para Penuntut

Ilmu”, Bandung: Ruang Kata Imprint Kawan

Pustaka, 2012.

http://misykat.lirboyo.net/mengenal-warisan-walisongo-

huruf-pegon/mht, diakses tanggal 02 Mei 2016