22
KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) DAN INTERAKSI SISWA TERHADAP ALAT PRAKTIKUM (ISTAP) PADA PRAKTIKUM BIOLOGI PEMBEDAHAN DAN PENGAMATAN MIKROSKOP DI SMAN 6 TANGSEL Disusun oleh Fadli Robby Al-Farisi 11140161000037 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PROSES SAINS

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PROSES SAINS

KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) DAN INTERAKSI SISWA TERHADAP ALAT

PRAKTIKUM (ISTAP) PADA PRAKTIKUM BIOLOGI PEMBEDAHAN DAN PENGAMATAN MIKROSKOP DI

SMAN 6 TANGSEL

Disusun oleh

Fadli Robby Al-Farisi

11140161000037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020

Page 2: KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PROSES SAINS

i

LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI

Skripsi Berjudul “Korelasi Antara Keterampilan Proses Sains (KPS) dan Interaksi Siswa Terhadap Alat Praktikum (ISTAP) Pada Praktikum biologi Pembedahan dan Pengamatan Mikroskop Di SMAN 6 Tangsel” disusun oleh Fadli Robby Al-Farisi Nomor Induk Mahasiswa 11140161000037, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui Bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 2020

Yang Mengesahkan

Pembimbing

Dr. Yanti Herlanti, M.Pd

197101192008012010

Page 3: KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PROSES SAINS
Page 4: KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PROSES SAINS

KEMENTRIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-064 Tgl. Terbit : 1 Maret 2010 No. Revisi : 01 Hal : 1/1

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

ii

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Fadli Robby Al-Farisi Tempat/Tgl.Lahir : Jakarta, 06 April 1996 NIM : 11140161000037 Jurusan/Prodi : Pendidikan Biologi Judul Skripsi : Korelasi Antara Keterampilan Proses Sains (KPS) dan

Interaksi Siswa Terhadap Alat Praktikum (ISTAP) Pada Praktikum biologi Pembedahan dan Pengamatan Mikroskop Di SMAN 6 Tangsel.

Alamat : Komplek Bukit Nusa Indah. Jl. Lawu No. 840. Serua, Ciputat.

Dosen Pembimbing : Dr. Yanti Herlanti, M.Pd Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis. Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

Jakarta, 10 Agustus 2020 Mahasiswa Ybs,

Fadli Robby Al-Farisi NIM.11140161000037

Page 5: KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PROSES SAINS

iii

ABSTRAK

Fadli Robby Al-Farisi. 11140161000037. Korelasi Antara Keterampilan Proses Sains (KPS) dan Interaksi Siswa Terhadap Alat Praktikum (ISTAP) Pada Praktikum biologi Pembedahan dan Pengamatan Mikroskop Di SMAN 6 Tangsel. Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi yang signifikan antara KPS dan ISTAP (Interaksi Siswa Terhadap Alat Praktikum). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas 11 SMA pada (SMAN 6 Tangsel dengan jumlah seluruh responden sebanyak 58 peserta didik. Dari hasil penghitungan dapat dikatakan bahwa tidak terdapat korelasi signifikan antara KPS dan ISTAP yaitu sebesar 0.16. Karena jumlah sampel lebih dari 30 maka uji Z harus dilakukan, namun hasilnya menunjukkan tidak ada korelasi antara KPS dan ISTAP dengan nilai Z yang didapat sebesar 1.21. Dari hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa antara kegiatan praktikum (ISTAP) dengan KPS tidak dapat secara pasti dikatakan terdapat saling keterhubungan.

Kata kunci: Keterampilan Ilmiah Siswa, Keterampilan Proses Sains, KPS, keterampilan motorik.

Page 6: KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PROSES SAINS

iv

ABSTRACT

Fadli Robby Al-Farisi. 11140161000037. Correlation Between Science Process Skills (KPS) and Student Interaction Against Practicum Tools (ISTAP) in Biology Practicum Surgery and Microscope Observation at SMAN 6 Tangsel. Thesis, Biology Education Study Program, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

This study aims to determine whether there is a significant correlation between KPS and ISTAP (Student Interaction on Practicum Tools). The sample used in this study were students in grade 11 SMA (SMAN 6 Tangsel with a total number of respondents as many as 58 students. From the results it can be said that there is no significant correlation between KPS and ISTAP, namely 0.16. Because the sample size is more than 30, the Z test must be carried out, but the results show no correlation between KPS and ISTAP with a Z value of 1.21 From these results, it can be said that between practicum activities (ISTAP) and KPS, it cannot be said that there is a mutual connection.

Keywords: Student Scientific Skills, Science Process Skills, KPS, motor skills.

Page 7: KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PROSES SAINS

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya serta karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga juga para sahabat-sahabatnya dan umat-umatnya. Sehingga dengan Ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Korelasi Antara Keterampilan Proses Sains (KPS) dan Interaksi Siswa Terhadap Alat Praktikum (ISTAP) Pada Praktikum biologi Pembedahan dan Pengamatan Mikroskop Di SMAN 6 Tangsel”

Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu tugas akhir untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana strata 1 (S1) pada Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan ketulusan dan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Sururin, M.Ag, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan juga sebagai dosen pembimbing, yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini dengan penuh kesabaran.

3. Teruntuk kedua orang tua yang telah dengan sabar menantikan terselesainya skripsi ini.

4. Teruntuk tema-teman yang selalu mendukung dan menyemangati saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh keluarga besar SMAN 6 Tangsel yang telah bersedia bekerjasama selama penelitian berlangsung.

Pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, baik secara langsung maupun tidak langsung, penulis mengucapkan terima kasih.

Page 8: KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PROSES SAINS

vi

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis khususnya.

Jakarta Agustus 2020

Peneliti

Page 9: KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PROSES SAINS

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI..............................................i

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI.........................................................ii

ABSTRAK.................................................................................................................iii

ABSTRACT................................................................................................................iv

KATA PENGANTAR...............................................................................................v

DAFTAR ISI............................................................................................................vii

DAFTAR TABEL.....................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR................................................................................................x

DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................xi

BAB I Pendahuluan

Latar Belakang........................................................................................................1

Identifikasi Masalah................................................................................................6

Pembatas Masalah...................................................................................................7

Pertanyaan Masalah.................................................................................................7

Tujuan Penelitian.....................................................................................................7

Manfaat Penelitian...................................................................................................8

Keterbatasan Penelitian...........................................................................................8

BAB II Tinjauan Pustaka

A. Praktikum Biologi............................................................................................10

1. Hakikat Praktikum Biologi.........................................................................10

2. Pentingnya Praktikum Dalam Pembelajaran Biologi.................................12

Page 10: KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PROSES SAINS

viii

B. Keterampilan Proses Sains (Scientific Process Skill).......................................16

C. Pembedahan Biologi.........................................................................................19

D. Mikroskop........................................................................................................25

D. Integrasi Antara KPS dan Praktikum Pembedahan dan Pengamatan Mikroskop.............................................................................................................28

BAB III Metodologi

A. Metodologi Penelitian......................................................................................32

B. Lokasi dan Waktu.............................................................................................32

C. Populasi dan Sampel.........................................................................................33

D. Instrumen Penelitian.........................................................................................33

E. Teknik Pengumpulan Data................................................................................36

F. Teknik Analisi Data..........................................................................................36

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Hasil Penelitian................................................................................................39

1. Deskriptif dan Penelitian............................................................................39

a. Sor hasil tes KPS...................................................................................39

1. Observasi.......................................................................................40

2. Hipotesis........................................................................................41

3. Prediksi..........................................................................................42

4. Mengidentifikasi Variabel.............................................................43

5. Hubungan Antar Variabel..............................................................44

6. Merancang Investigasi...................................................................45

7. Kesimpulan....................................................................................46

b. Hasil Kuesioner ISTAP.........................................................................47

c. Korelasi hasil tes KPS dan ISTAP........................................................52

B. Pembahasan......................................................................................................53

Page 11: KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PROSES SAINS

ix

BAB V Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan.......................................................................................................62

B. Saran.................................................................................................................62

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................65

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PROSES SAINS

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 integrasi Antara KPS dan Praktikum Pembedahan dan Pengamatan

Mikroskop................................................................................................29

Tabel 3.1 Daftar sekolah dan jumlah peserta didik yang mengisi......................33

Tabel 3.2 Kisi-kisi soal tes KPS..............................................................................34

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner ISTAP.....................................................................36

Tabel 4.18 Korelasi SPSS spearman......................................................................52

Tabel 4.19 Jumlah peserta didik yang memiliki nilai tinggi dan rendah baik KPS maupun ISTAP di keduan form............................................................55

Tabel 4.20 Daftar peserta didik yang memiliki nilai sama tinggi dan sama rendah dikedua form..............................................................................56

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gunting Bedah....................................................................................21

Gambar 2.2 Pisau Bedah.........................................................................................21

Gambar 2.3 Pinset....................................................................................................22

Gambar 2.4 Kaca Pembesar...................................................................................22

Gambar 2.5 Nampan Bedah...................................................................................23

Gambar 2.6 Jarum Pentul.......................................................................................23

Gambar 2.7 Mikroskop Binokuler (listrik)...........................................................26

Gambar 2.8 Mikroskop Monokuler (cahaya).......................................................26

Gambar 2.9 Mikroskop Binokuler (listrik)...........................................................27

Gambar 2.10 Mikroskop Trinokuler (listrik).......................................................27

Gambar 4.1 Diagram hasil tes soal observasi KPS...............................................40

Gambar 4.2 Diagram hasil tes soal hipotesis KPS ...............................................41

Page 13: KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PROSES SAINS

xi

Gambar 4.3 Diagram hasil tes soal prediksi KPS.................................................42

Gambar 4.4 Diagram hasil tes soal mengidentifikasi variabel KPS...................43

Gambar 4.5 Diagram nilai tes hubungan antar variabel KPS............................44

Gambar 4.6 Diagram nilai tes merancang variabel KPS.....................................45

Gambar 4.7 Diagram nilai tes menarik kesimpulan KPS....................................46

Gambar 4.8 Penggunaan mikroskop selama praktikum di MA.........................47

Gambar 4.9 Penggunaan lensa ibjek 40X..............................................................47

Gambar 4.10 Penggunaan sekrup halus untuk mempertajam gambar objek...48

Gambar 4.11 Seberapa cepat anda menemukan objek di mikroskop................48

Gambar 4.12 Mendapatkan cahaya untuk objek.................................................49

Gambar 4.13 Kemudahan dalam praktek membedah selama MA....................49

Gambar 4.14 Kemudahan mensayat ikan untuk praktikum anatomi hewan...50

Gambar 4.15 Pengenalan anda terhadap anatomi hewan...................................50

Gambar 4.16 Pengetahuan mengenai alat-alat bedah untuk praktikum...........51

Gambar 4.17 Ketelitian anda dalam menyayat objek bedah..............................51

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Diagram KPS dan ISTAP..................................................................69

Lampiran 2 Tabel skor nilai KPS dan ISTAP......................................................71

Lampiran 3 Instrumen KPS...................................................................................73

Lampiran 4 Instrumen ISTAP................................................................................80

Page 14: KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PROSES SAINS

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pendidikan bukanlah sesuatu yang statis melainkan sesuatu yang dinamis

sehingga menuntut adanya suatu perbaikan yang terus menerus. Dunia pendidikan

memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik didik baik dalam

bentuk teori materi maupun praktek. Pendidikan tidak hanya ditekankan pada

penguasaan materi, tetapi juga ditekankan pada penguasaan keterampilan. Pada

proses pembelajaran, learning to know (pembelajaran untuk tahu) dan learning to

do (pembelajaran untuk berbuat) harus dicapai sebagai tujuan dalam kegiatan

belajar mengajar1. Dengan kata lain, peserta didik diharapkan memiliki

kemampuan untuk berbuat sesuatu dengan menggunakan proses dan prinsip

keilmuan yang telah dikuasai.

Berdasarkan Kurikulum 2013, pembelajaran IPA melalui Keterampilan Proses

Sains (KPS), sebenarnya sangat relevan dengan potensi serta tujuan umum

pembelajaran. Melalui penerapan keterampilan proses pada pembelajaran IPA

yang disajikan dengan strategi dan metode yang tepat, peserta didik dapat terlatih

dalam keterampilan scientific, yaitu keterampilan Proses Sains. Namun Masih

Jarang guru mata pelajaran IPA/sains untuk membawa peserta didik ke ranah

praktikum, yang mengakibatkan teori yang diperoleh tidak mampu diaplikasikan

secara maksimal di lapangan2. Praktikum akan menuntaskan ketercapaian K4 yang

berupa kegiatan mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

1 Wiwin Ambarsari, Slamet Santosa, Maridi, “Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Dasar Pada Pelajaran Biologi Peserta didik Kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta”, Jurnal Pendidikan Biologi, 2013, Vol 5, h. 81-82. 2Tiara Purnama, Abdul Haris, Muhammad Arsyad, “Pengaruh Pendekatan Ilmiah Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Kelas X SMAN 1 Marioriwawo Kabupaten Soppeng”, Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika, 2015, h. 156.

Page 15: KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PROSES SAINS

2

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode

sesuai kaidah keilmuan dimana peserta didik dapat melakukan 1) observasi, 2)

komunikasi, 3) interpretasi, 4) prediksi, 5) klasifikasi, serta 6) mengajukan

pertanyaan, 7) mengajukan hipotesis, dan 8) menerapkan konsep3.

Pembelajaran IPA pada hakikatnya meliputi empat unsur utama yaitu:

pertama, unsur Sikap, yaitu menimbulkan rasa ingin tahu tentang benda, fenomena

alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah

baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar. Dengan demikian, dapat

dikatakan bahwa pembelajaran IPA juga bersifat open minded, karena selalu

bersikap terbuka terhadap berbagai kemungkinan atau peluang dalam prosesnya.

Unsur yang kedua dalam proses pembelajaran IPA adalah Proses, yaitu dimana

peserta didik akan belajar memahami prosedur pemecahan masalah melalui

metode ilmiah. Metode ilmiah yang akan dipelajari akan meliputi penyusunan

hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan

penarikan kesimpulan. Unsur selanjutnya adalah Produk, dimana diharapkan ada

hasil dari proses pembelajaran yang dapat berupa fakta, prinsip, teori, hukum.

Terakhir adalah unsur Aplikasi yaitu dimana peserta didik diharapkan dapat

menerapkan metode ilmiah dan konsep IPA yang telah mereka dapatkan dalam

kehidupan sehari-hari4.

Tujuan pendidikan IPA sendiri pada hakikatnya adalah perolehan

pengetahuan IPA oleh peserta didik, baik sebagai produk dimana Peserta didik

mendapatkan keterampilan ilmiah yang kuat, pemahaman tentang lingkungan

sekitarnya, maupun sebagai proses5. Proses-proses yang termasuk didalam

praktikum IPA adalah proses pengembangan keterampilan ilmiah, kedisiplinan,

dan kelincahan/ketangkasan dalam menggunakan alat praktikum. Berdasarkan

3 Baiq Fatmawati, “Menilai Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui Metode Pembelajaran Pengamatan Langsung”, Jurnal Pendidikan Biologi, 2013, h. 1. 4 Siti Zubaidah, dkk., Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam, (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017), h. 11-13. 5 Kusumaningsih, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams-Games-Tournaments (TGT) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Biologi pada Konsep Sistem Pencernaan Manusia”, Jurnal Ilmiah Exacta, 2009 , h. 83.

Page 16: KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PROSES SAINS

3

dengan unsur dan tujuan IPA tersebut diatas, peserta didik diharapkan dapat

merasakan pengalaman dan proses secara langsung ketika melaksanakan proses

pembelajaran IPA. Pengalaman tersebut bisa diperoleh melalui pembelajaran yang

relevan dalam lingkup yang lebih spesifik melalui proses praktek-praktek di

laboratorium. Laboratorium merupakan tempat atau sarana peserta didik dalam

mengembangkan kemampuan mereka yang bersifat praktek dan membutuhkan

keterampilan ilmiah. Laboratorium dapat berupa lab indoor (dalam ruangan) dan

outdoor (luar ruangan, contoh di kebun atau berbentuk field trip), tergantung pada

materi yang akan di praktekkan atau dipelajari.

Pentingnya peranan praktikum di laboratorium dalam membantu Peserta didik

untuk mendapatkan pengalaman melalui keterlibatan dalam proses secara langsung

merupakan bagian dari pengejewantahan kurikulum 2013. Konsep kurikulum 2013

menyatakan bahwa pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara terpadu dan

utuh dengan menggunakan pendekatan discovery atau penemuan, sehingga setiap

pengetahuan yang diajarkan dapat dengan cepat dicerna dan dipahami secara utuh

oleh peserta didik melalui pengalaman secara langsung6. Juga dapat dikatakan

bahwa konsep kurikulum 2013 mengisyaratkan agar dalam proses pembelajaran

IPA dilanjutkan hingga membuat peserta didik terampil dalam menyajikan

pengetahuan yang dikuasainya secara konkret dan abstrak dimana hal tersebut

dapat diperoleh salah satunya melalui proses praktikum. Keyakinan akan

kontribusi praktikum bagi pemahaman materi pelajaran diungkapkan dengan

semboyan dari pembelajaran secara aktif yaitu “I hear and I forget, I see and

remember, I do and I understand”7. Hal tersebut berdasarkan karena praktikum

memberi kesempatan bagi peserta didik untuk membuktikan teori, menemukan

teori atau menyelesaikan teori secara menyeluruh. Dari kegiatan praktikum

6 Zubaidah. Op. cit., h. 13. 7 Agus Firman Muhidin, “Penerapan Model Pembelajaran Five Stage Conceptual untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada Materi Fluida Statis”, Thesis (Diploma) pada UIN Bandung, Bandung, 2009, h. 14, tidak dipublikasikan.

Page 17: KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PROSES SAINS

4

tersebut diharapkan bahwa pemahaman peserta didik terhadap suatu pelajaran

telah terasionalisasi melalui apa yang di lakukannya.

Penerapan Keterampilan Proses sains dan sikap ilmiah dalam pembelajaran

IPA terutama Biologi menjadi salah satu tujuan penting dalam pengembangan

keterampilan proses sains peserta didik dalam pembelajaran IPA8.

Proses pembelajaran IPA tidak hanya sebatas untuk menguasai kumpulan

pengetahuan (produk ilmu) yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-

prinsip saja, tetapi lebih sebagai proses penemuan yang membutuhkan

keterampilan ilmiah. Dengan demikian, melalui pendidikan/pembelajaran IPA,

peserta didik diharapkan dapat mempelajari mengenai diri sendiri dan

lingkungannya, serta memahami prospek pengembangan proses pembelajaran

lebih lanjut dengan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Melalui proses

pembelajaran IPA Peserta didik diharapkan dapat merasakan pengalaman secara

langsung melalui praktikum sehingga dapat mengembangkan kompetensi

menjelajahnya dan memahami alam secara ilmiah. Karena itulah, pembelajaran

IPA diarahkan pada inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik

untuk memperoleh pemahaman yang lebih bermakna tentang alam sekitar.

Dapat disimpulkan bahwa kedudukan praktikum dalam kurikulum K13 adalah

untuk membantu peserta didik dalam mendapatkan pengalaman pembelajaran

melalui proses secara langsung sehingga dapat menghasilkan karya ilmiah yang

murni, abstrak ataupun konkret. Di sisi lain praktikum juga membantu

mengembangkan mengenai apa yang dipahami tentang fenomena di sekitar

berdasarkan materi praktikum yang diajarkan.

Proses praktikum, kegiatan motorik yang membutuhkan keterampilan ilmiah

memegang peranan penting. Bahkan dapat dikatakan bahwa keterampilan ilmiah

lah yang dapat menentukan keberhasilan proses pembelajaran dalam praktikum.

Kesimpulan tersebut diambil karena kemampuan peserta didik dalam menguasai

8 Subiantoro, “Pentingnya Praktikum Dalam Pembelajaran IPA”, Jurnal Pendidikan IPA, 2010, h. 5.

Page 18: KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PROSES SAINS

5

keterampilan ilmiah lah yang membuat peserta didik dapat merasakan pengalaman

langsung dalam pembelajaran IPA. Karena itu, memiliki keterampilan ilmiah yang

baik pada saat pelaksanaan praktikum sangat penting bagi peserta didik. Begitu

juga penggunaan alat-alat praktikum, dengan bantuan alat praktikum peserta didik

mampu memahami materi yang bersifat abstrak, karena alat praktikum adalah

suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan bantuan gerakan

sehingga memudahkan siswa mengingat dan memproses pembelajaran lebih

efisien dan efektif9.

Praktikum dapat mengembangkan keterampilan ilmiah dan proses ilmiah

keterampilan dalam laboratorium memberikan pengalaman langsung, pengalaman

pertama kepada peserta didik, sehingga mampu mengubah persepsi siswa tentang

hal-hal penting. Beberapa jenis keterampilan yang dapat dilatih kepada peserta

didik dalam praktikum pembelajaran Biologi diantaranya, peserta didik dapat

menyediakan atau membuat preparat, menggunakan mokroskop10, dan

menggunakan berbagai jenis alat-alat bedah seperti gunting bedah, pinset, pisau

bedah, dan lain sebagainya.

Aktivitas praktikum membutuhkan kemampuan keterampilan proses sains.

Kegesitan dalam bergerak, keterampilan dalam memilah gerak, kefokusan dalam

aktivitas gerak, dan kelincahan dalam perpindahan gerak yang didasarkan pada

pemahaman konsep sains. Pada praktikum dikembangkan 11 keterampilan proses

sains yang dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu keterampilan dasar dan

keterampilan integrasi. Keterampilan dasar meliputi: observasi, pengukuran,

membuat inferensi, membuat prediksi mengelompokkan, mengumpulkan data, dan

mencatat data; keterampilan terintegrasi meliputi: menafsirkan data, mengedalikan

variabel, membuat definisi operasional dan merumuskan hipotesis11.

9 Widayanti dan Yuberti, “Pengembangan Alat Praktikum Sederhana Sebagai Media Praktikum Mahasiswa”, JPFRI, Vol 2, 2018, hal 22. 10 Dra. Oom Romlah, “Peranan Praktikum Dalam Mengembangkan Keterampilan Proses dan Kerja Laboratorium”, Jurnal Pendidikan IPA, 2009, h. 3. 11 Ibid., h 3.

Page 19: KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PROSES SAINS

6

Kenyatannya di lapangan, keterampilan proses sains siswa masih rendah.

Masih lemahnya ketrampilan proses sains (KPS) diperkuat hasil penelitian Anam

(2014) yang melakukan penelitian terhadap tiga puluh (30) peserta didik

perwakilan dari 30 MI di kabupaten Sumedang pada kegiatan Kompetensi Sains

Madrasah (KSM) yang menunjukkan bahwa 4 jenis keterampilan proses rata-rata

siswa yakni mengamati, merencanakan percobaan, mengklasifikasikan, dan

membuat tabel berada pada kategori kurang mahir, serta tidak mahir pada

keterampilan menyimpulkan. Demikian juga pada Ukarno, Permanasari dan

Hamidah (2013) menyatakan bahwa keterampilan proses sains peserta didik SMP

di Jambi pada keterampilan membuat kesimpulan mengobservasi memprediksi,

mengukur dan mengklasifikasi masih rendah12.

Oleh sebab itu penting untuk dilaksanakannya sebuah penelitian yang menguji

keterampilan proses sains peserta didik. Sehingga dapat diketahui tingkat

keterampilan ilmiah dalam pembelajaran Biologi yang ditemukan ketika kegiatan

mengamati yang menggunakan mikroskop, cara memegang mikroskop, kegiatan

pembedahan specimen, dan penggunaan alat praktikum kecil seperti menggunakan

pipet, pembuatan preparat, dan pengukuran.

2. Identifikasi Masalah

Dari penjelasan dalam latar belakang, dapatlah teridentifikasi beberapa

masalah yang diakibatkan kurangnya keterampilan ilmiah peserta didik dalam

praktikum Biologi pembedahan dan pengamatan mikroskop.

1. Kurikulum 2013 memuat empat kompetensi dasar, namun kompetensi dasar keterampilan masih belum dianggap penting

2. Praktikum jarang dilakukan oleh peserta didik. 3. Pembelajaran masih memfokuskan pada kompetensi dasar tiga yaitu

pengetahuan 4. Belum banyak penelitian yang mengkaji hubungan antara Keterampilan

Proses Sains (KPS) dan Interaksi Siswa Terhadap Alat Praktikum (ISTAP) 12 Ai Hayati Rahayu, Poppy Anggrean, “Analisis Profil Keterampilan Proses Sains Siswa Sekolah Dasar di Kabupaten Sumedang”, Jurnal Pesona Dasar, Vol. 5, 2017, hal 23-24.

Page 20: KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PROSES SAINS

7

5. KPS peserta didik masih rendah.

3. Pembatas Masalah

Pada saat peneliti akan melakukan observasi keterampilan proses sains siswa

terhadap alat praktikum terjadi pandemik covid 19. Oleh karena itu penelitian

dibatasi pada:

1. Keterampilan proses sains tidak dilakukan dengan cara observasi, tetapi

dilakukan dengan memberikan tes soal-soal keterampilan proses sains.

2. ISTAP (Interaksi Siswa Terhadap Alat Praktikum) tidak dilakukan dengan

proses observasi lapangan tetapi melalui kuisioner. Kuisioner ISTAP

menggali pengalaman peserta didik dalam praktikum penggunaan

mikrsokop dan alat bedah praktikum.

3. Korelasi KPS dan ISTAP merupakan korelasi antara tes KPS dan kuisioner

ISTAP.

4. Pertanyaan penelitian

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah pertanyaan-

pertanyaan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana keterampilan

proses sains peserta didik pada praktikum pengamatan mikroskop dan

pembedahan.

1. Bagaimana hasil tes soal KPS yang disebarkan kepada peserta didik?

2. Bagaimana hasil kuisioner ISTAP yang menunjukkan pengalaman peserta

didik dalam praktikum peggunaan mikroskop dan pembedahan?

3. Bagaimana korelasi antara KPS dan ISTAP?

5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini sendiri adalah untuk mengetahui Korelasi KPS dengan

ISTAP pada peserta didik kelas 11 SMA di SMAN 6 Tangsel.

Page 21: KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PROSES SAINS

8

6. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah, antara lain peserta didik mengetahui pentingnya

kedudukan praktikum dalam pembelajaran Biologi, diharapkan peserta didik

berusaha untuk meningkatkan keterampilan ilmiah mereka agar praktikum berjalan

dengan baik sesui dengan tujuannya. Juga untuk mengembangkan keterampilan

ilmiah yang secara tidak langsung juga mengembangkan sikap disiplin, ketekunan,

dan kepresisian.

Untuk guru, diharapkan dengan diketahuinya tingkatan keterampilan ilmiah para

peserta didiknya, mereka akan lebih bisa mengarahkan kegiatan apa yang

dibutuhkan agar keterampilan ilmiah peserta didik bisa lebih baik.

Untuk sekolah, manfaat penelitian ini adalah untuk menyadarkan betapa

pentingnya keterampilan ilmiah anak, agar peserta didik terbiasa melakukan sesuatu

sesuatu dengan peruntukan benda tersebut dan sesusai aturan atau prosedur

penggunaannya. Manfaat penelitian ini juga bermaksud untuk mengetahui sejauh

mana keterampilan ilmiah peserta didik, agar kemampuan yang penting ini dapat

bertahan dan meningkat.

7. Keterbatasan penelitian

Pada masa awal penyusunannya, penelitian pengujian keterampilan ilmiah ini

akan dilaksanakan di MA Pembangunan, yaitu pada saat praktikum Biologi

pembedahan dan pada saat proses pengamatan mikroskop. Alasan dipilihnya

proses tersebut dalam penelitian ini adalah karena proses tersebut membutuhan

keterampilan ilmiah yang lebih rumit dan membutuhkan kehati-hatian untuk

kelancaran dan kesuksesan dalam mencapai tujuan praktikum tersebut.

Page 22: KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PROSES SAINS

9

Dikarenakan adanya pandemic covid-19, maka rencana penelitian mengalami

perubahan yang cukup besar. Perubahan itu mencakup cara pengambilan data dan

lokasi penelitian. Namun, dasar permasalahan serta inti dari apa yang hendak

diteliti masih tetap sama yaitu tentang Keterampilan Proses Sains siswa dan

interaksi peserta didik terhadap aktivitas dan alat-alat praktikum di lab.