Kornea, Lensa Dan Refraksi

  • Upload
    goche29

  • View
    92

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

klr

Citation preview

  • Sigit Wibisono

  • KORNEA

  • Anatomi Bening/transparanAvaskuler Sumber nutrisi: humor aquos + O2 dari udaraDiameter :11,5 cmKetebalan:Perifer : 0,6-0,8 mmSentral: 0,5-0,6 mm Inervasi: N. Oftalmikus

  • Lapisan kornea

  • From out to in :

    1-Corneal epithelium- 10% of the thickness.- Stratified squamous epithelium ; fast growing and easily regenerated.- Basement membrane ; on which the epithelium is anchored and organized.

    2- Bowman's layer- Irregularly arranged collagen.- Protects the stroma.

    3-Corneal stroma-90% of thickness-Consists primarily of water (78 percent) and collagen (16 percent); regularly arranged.-Collagen gives the cornea strength, elasticity, and form Keratocytes.

    4-Descemet's membrane- A thin acellular layer; collagen( by endothelial cells )Modified basement membrane of the endothelium.- Descemet's membrane is regenerated readily after injury.5-Corneal endothelium-The thinnest layer.-Simple squamous or low cuboidal monolayer.-Regulating fluid and solute transport.- NO WAY BACK- If too many endothelial cells are destroyed, corneal edema and blindness ensue.

  • Fungsi korneaProteksi: kuman, debu, sinar uvRefraksi sinar: 2/3 dari seluruh kekuatan refraksi mata43 dioptri

  • Kornea bening : struktur stroma kornea lamelar avaskularisas deturgesensi unmyelinated nerve ending

  • KELAINAN KORNEA Kekeruhan : infiltrat, edem, ulkus, nekrosis, sikatriks, degenerasi.Neovaskularisasi : superfisial, profunda.Penonjolan : a. radang : descematokel, keratektasi, stafiloma kornea b. Bukan radang : keratokonus, keratoglobus Deposit : kalsium pd band keratopathy

  • LENSA

  • Anatomi LensaTerdiri dari :Kapsul ( anterior dan posterior)Epithelium ( dibawah kapsul anterior)KorteksNukleus Lensa : - avaskuler - no innervation - permukaan anterior berbentuk ellips - permukaan posterior mirip parabola - berat lensa dewasa 255 mg - disokong (support) oleh zonular fiber

  • KATARAK

  • PengertianKatarak:kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di dalam kapsul lensa (Sidarta Ilyas, 1998) Katarak: proses terjadinya opasitas secara progresif pada lensa atau kapsul lensa, umumnya akibat dari proses penuaan yang terjadi pada semua orang lebih dari 65 tahun (Marilynn Doengoes, dkk. 2000).

  • Pengertian LanjutanKatarak adalah suatu keadaan patologik lensa di mana lensa menjadi keruh akibat hidrasi cairan lensa, atau denaturasi protein lensa. Kekeruhan ini terjadi akibat gangguan metabolisme normal lensa yang dapat timbul pada berbagai usia tertentu

  • KlasifikasiKatarak dapat diklasifikasikan dalam golongan berikut :Katarak kongenitalKatarak juvenileKatarak senilisKatarak komplikata.Katarak traumatik.

  • Katarak SenilMulai usia 50 tahunKedua mata dapat terlihat dengan derajat kekeruhan yang sama ataupun berbeda.Dapat terlihat pada beberapa stadium katarak senil.

  • Stadium Katarak SenilStadium insipien, Mulai timbul katarak akibat proses degenerasi lensa. Kekeruhan lensa berbentuk bercak-bercak kekeruhan yang tidak teratur. Pasien akan mengeluh gangguan penglihatan seperti melihat ganda dengan satu matanya. Proses degenerasi belum menyerap cairan mata ke dalam lensa sehingga akan terlihat bilik mata depan dengan kedalaman yang normal, iris dalam posisi biasa disertai dengan kekeruhan ringan pada lensa. Tajam penglihatan pasien belum terganggu.

  • Stadium Katarak Senil LanjutanStadium imatur, lensa mulai menyerap cairan mata ke dalam lensalensa cembung. terjadi pembengkakan lensa yang disebut sebagai katarak intumesen.terjadi miopisasi akibat lensa mata menjadi cembung pasien menyatakan tidak perlu kacamata sewaktu membaca dekat. Akibat lensa yang bengkak, iris terdorong ke depan, bilik mata dangkal dan sudut bilik mata akan sempit atau tertutup. Dapat terjadi glaukoma sekunder.Uji bayangan iris atau shadow test +

  • Stadium Katarak Senil LanjutanStadium maturKekeruhan seluruh lensa. Ukuran lensa akan menjadi normal kembali. Iris dalam posisi normal, bilik mata depan normal dan sudut bilik mata depan terbuka Uji bayangan iris negatif. Visus sangat menurun s/d proyeksi sinar positif

  • Stadium Katarak Senil LanjutanStadium hipermaturKorteks lensa dapat mencair sehingga nukleus lensa tenggelam dalam korteks lensa (katarak Morgagni). Degenerasi kapsul lensa sehingga bahan lensa ataupun korteks yang cair keluar dan masuk ke dalam bilik mata depan (katarak Shrunken)Lensa yang lebih kecil daripada normal, yang akan mengakibatkan iris tremulans, dan bilik mata depan terbuka. Uji bayangan iris terlihat positif walaupun seluruh lensa telah keruh sehingga stadium ini disebut uji bayangan iris pseudopositif. Akibat bahan lensa keluar dari kapsul, maka akan timbul reaksi jaringan uvea berupa uveitis. Bahan lensa ini juga dapat menutup jalan keluar cairan bilik mata sehingga timbul glaukoma fakolitik.

  • MorganianShrunken

  • Stadium katarak senilis

    InsipienImaturMaturHipermaturKekeruhanRinganSebagianSeluruhMasifCairan LensaNormalBertambah (air masuk)NormalBerkurang (air+masa lensa keluar)IrisNormalTerdorongNormalTremulansBilik Mata DepanNormalDangkalNormalDalamSudut Bilik MataNormalSempitNormalTerbukaShadow TestNegatifPositifNegatifPseudopositifPenyulit-Glaukoma-Uveitis+glaukoma

  • Mata tenang visus menurun perlahan KATARAKImmaturMaturMorgagnianHipermatur

  • Katarak TraumatikKekeruhan lensa dapat terjadi akibat trauma tumpul atau trauma tajam yang menembus kapsul anterior. Tindakan bedah pada katarak traumatik dilakukan setelah mata tenang akibat trauma tersebut. Bila pecahnya kapsul mengakibatkan gejala radang berat, maka dilakukan aspirasi secepatnya

  • Katarak komplikata

    Akibat gangguan keseimbangan susunan sel lensa oleh faktor fisik atau kimiawi gangguan kejernihan lensa. Faktor lokal: iridosiklitis, koroiditis, ablasio retina, dan glaukoma. Katarak komplikata dapat terjadi akibat kelainan sistemik yang akan mengenai kedua mata atau kelainan lokal yang akan mengenai satu mata

  • Katarak sekunderPada tindakan bedah lensa dimana terjadi reaksi radang yang berakhir dengan terbentuknya jaringan fibrosis sisa lensa yang tertinggal maka keadaan ini disebut sebagai katarak sekunder. Tindakan bedah yang dapat menimbulkan katarak sekunder adalah sisa disisio lentis, ekstraksi linear dan ekstraksi lensa ekstrakpsular. Pada katarak sekunder yang menghambat masuknya sinar ke dalam bola mata atau mengakibatkan turunnya tajam penglihatan maka dilakukan disisio lentis sekunder atau kapsulotomi pada katarak sekunder tersebut

  • PenatalaksanaanSampai saat ini pengobatan katarak HANYA dengan operasiPada katarak stadium awal: koreksi visus terbaik dg kaca mata Ada 2 macam tekhnik pembedahan katarakEkstraksi katarak intra kapsuler (ICCE)Ekstraksi katarak ekstra kapsuler (ECCE) 98 % keberhasilanFakoemulsifikasi penemuan terbaru pd ekstrakapsularFemtosecond laser fakoemulsifikasi

  • Membedakan 2 titik terpisah: 1 menit busur pd jarak 6 meterBesar tiap huruf 5 menit busur

    PRINSIP PENGUKURAN VISUS

  • PENGUKURAN VISUSPECAHAN =

    jarak pemeriksan ----------------------------------- Jarak huruf terkecil yang masih dapat terbaca (kode/skore) TIDAK ADA SATUAN PENCATATAN : Pecahan 6/50 - 6/6 Decimal KARTU SNELLENTES PINHOLE

  • Visus 1/60 (Hitung jari = Counting Finger)Visus 1/300 (Hand Movement)Proyeksi (Superior, Inferior, Nasal, Temporal)Visus 1/~ (light Perception)Visus nol (No Light Perception)

  • Pemeriksaan refraksiPemeriksan Refraksi Tes BacaKartu pemeriksaan penglihatan anak

  • PengertianRefraksi: proses pembelokan sinar akibat melalui media dengan indeks bias yang berbedaAnomali refraksi: Kelainan system refraksi (pembiasan cahaya) pada mata, sehingga sinar-sinar sejajar yang masuk ke dalam mata tidak difokuskan pada retina saat mata tersebut dalam keadaan istirahat

  • PengertianMedia refraksi: kornea, humor akuos, lensa dan korpus vitreumEmetropMata yang dalam kedaan istirahat (tanpa akomodasi) akan membiaskan semua sinar sejajar yang datang dari jarak tak terhingga tepat pada retina

    AmetropMata yang dalam keadaan istirahat tidak akan membiaskan semua sinar sejajar yang datang dari jarak tak terhingga untuk bisa terfokus tepat pada retina

  • PengertianAkomodasi:

    Kemampuan mata untuk memperbesar kekuatan refraksinya dengan cara menambah kelengkungan / kecembungan lensa kristalina.Secara optis mata akan memperoleh tambahan kekuatan (+).Total tambahan kekuatan (+) yang dihasilkan lensa kristalina disebut amplitudo akomodasi.

  • PengertianMekanisme terjadinya proses akomodasiAkomodasi dimulai dengan terjadinya kontraksi m siliaris, sehingga iris dan korpus siliar tertarik ke arah depan bawah. Akibatnya ligamentum suspensorium lentis (zonula Zinii) menjadi kendor, dan karena elastisitasnya sendiri maka lensa menjadi cembung.

  • Miopia

    Mata yang dalam keadaan istirahat membiaskan sinar-sinar sejajar yang datang dari jarak tak terhingga di depan retina.

  • MiopiaKekuatan refraksinya lebih besar daripada normal.PR, PP, daerah akomodasi- nya lebih kecil/dekat dari normal.Mata miop cenderung untuk tidak menggunakan daya akomodasi, sehingga tidak memiliki kompensasi untuk mengoreksi sendiri kelainan refraksi yang ada.

  • Macam-macam Miopia Menurut PenyebabnyaMiopia AksialisDisebabkan oleh diameter antero-posterior bolamata lebih panjang dari normal (>23mm).Kadang bisa menyerupai proptosis.Pada fundus ditemukan adanya miopic cresent dan staphyloma posterior.Bisa merupakan kelainan kongenital spt makroftalmus.

  • Macam-macam Miopia Menurut Penyebabnya2. Miopia Kurvatura / miopia refraktifKurvatura kornea lebih tinggi dari normal daya refraksi makin kuat pada penderita kertokonus, keratoglobus (kongenital) dan keratektasia (akuisita)Peningkatan kurvatura lensa pada katarak immatur.Peningkatan indeks bias dari humor akuos dan lensa (pada DM).

  • Macam-macam Miopia Menurut PenyebabnyaPerubahan indeks bias

    Peningkatan indeks bias dari humor akuos dan lensa (pada DM).

  • Macam-macam Miopia Menurut penyebabnya4. Perubahan posisi lensaLuksasi atau sub luksasi lensa kristalina ke depan menyebabkan titik fokus jatuh di depan retina.Lensa yang terlepas dari zonula zinii akan menjadi lebih cembung.

  • Miop Berdasarkan Perjalanan KlinisnyaMiopia Simpleks / miopia stasioner/miopia fisiologik.Kebanyakan miop jenis ini berhenti sampai pertumbuhan tinggi badan penderita berhenti atau pada usia 18-20 tahun.Disebut juga miop benignaDapat dikoreksi hingga visus 6/6

  • Miopia Berdasarkan Perjalanan Klinisnya2. Miopia Progresif / miopia malignaProgresifitasnya sangat cepat. Derajat miopia cepat sekali meningkat ke arah berat.Bersifat herediter, resesif.Mulai tampak pada kehidupan yang sangat awal, meningkat terus pada periode aktif pertumbuhan hingga dapat mencapai 25-30 D.

  • Miop Berdasarkan Perjalanan KlinisnyaDihubungkan dengan adanya perubahan degenerasi khoroid dan retina (degenerasi trygoid, myopic cresent) karena makin menipisnya retina.Komplikasi lain ablasio retina, dan perdarahan makula (foster fuch spot).Meski sudah dikoreksi maksimal, vusus tidak mencapai 6/6.

  • Miopia Brdasarkan Derajat DioptrinyaMiopia ringan : < 3 DMiopia sedang: 3 6 DMiopia berat : > 6 DAda juga yang menambah pembagianMiop sangat ringan : < 1 D dan Miop sangat berat : > 10 D

  • Gejala-gejala MiopTanda SubyektifKetidakmampuan untuk melihat jauh dengan jelas.Timbul perasaan tidak nyaman apabila terlalu lama melihat dekat karena konvergensi terus menerus strabismus divergen.Sering mengedipkan mata, bila membaca jarak bacanya lebih dekat.

  • Gejala-gajala MiopTanda-tanda obyektifBola mata sedikit lebih menonjol, bilik mata depan lebih dalam, pupil lebih lebar karena tidak adanya akifitas akomodasi.Pada pemeriksaan oftalmoskop pada miop berat mungkin dijumpai miopic crescent di bagian temporal papil.

  • Tanda-tanda obyektif miop- Pada miop tinggi/progresif tampak degenerasi trigoid, perdarahan makula (foster fuch spot) bahkan dapat terjadi staphyloma posterior.- Degenerasi korpus vitreum, sehingga badan kaca mencair vitrus floaters atau obscurasio korpus vitreus .

  • Tanda-tanda obyektif miop- Akibat regangan retina robekan retina perdarahan retina ablasio retina.

    KOMPLIKASI :Strabismus divergenAblasio retinaKatarak kortikalis posteriorDegenerasi korpus vitreus

  • TerapiKacamata S (-) terkecil yang memberikan ketajaman penglihatan max.Pada miop derajat tinggi bisa disarankan untuk memakai lensa kontak agar bisa menghilangkan pengaruh distorsi perifer yang timbul apabila memakai lensa konkaf tebal.

  • TerapiApabila proses degenerasi mempengaruhi makula, kaca pembesar / teleskop dapat membantu selama penderita membaca.

    Saran:Kelelahan mata harus dihindari.Membaca dengan pencahayaan yang memadai.Pada miop berat hindari olah raga yg berat.

  • Hipermetropia

    Mata yang dalam keadaan istirahat membiaskan sinar-sinar sejajar yang datang dari jarak tak terhingga di belakang retina

  • HipermetropiaMata yang kekuatan refraksinya lebih kecil dari normal.Disebut juga mata negatif.Selalu menggunakan aktifitas akomodasinya dengan menambah kecembungan lensa kristalina.

  • Macam-macam Hipermetropia Menurut PenyebabnyaHipermetropia AksialisDiameter anteroposterior < 23 mmDihubungkan dengan mikroftalmi.Bisa terjadi pada panjang bola mata normal tapi mengalami pemendekan aksisnya spt pada ablasio retina dan retinitis sentralis.Glaukoma dapat timbul glaukoma sudut tertutup.

  • Macam-macam Hipermetrop Menurut Penyebabnya2. Hipermetrop KurvaturaKelengkungan lensa kristalin dan kornea lebih kecil dari normal aplanatio kornea.Penurunan kekuatan plus dari mata.

  • Macam-macam hipermetrop menurut penyebabnya3. Perubahan posisi lensaSubluksasi atau luksasi lensa ke posterior.Sklerosis lensa kecembungsn lensa Aphakia

  • Macam-macam hipermetrop menurut penyebabnya3. Perubahan indeks biasPenurunan indeks bias media refrakta pada hipoglikemia.

  • Hipermetrop Berdasarkan Pengaruh AkomodasiHipermetrop latenDapat dikoreksi sempurna oleh akomodasi mata itu sendiri.Tonus mm. siliaris secara fisiologis akan mengoreksi hipermetrop dalam derajat tertentu.Berapa refraksi sebenarnya? mm. siliaris dilumpuhkan dengan sikloplegik

  • Hipermetrop Berdasarkan Pengaruh Akomodasi2. Hipermetrop Manifest.Besar koreksinya dapat ditentukan tanpa pemberian sikloplegik.Dibedakan menjadi :Hipermetrop fakultatifHipermetrop absolut

  • Hipermetrop FakultatifDerajat kekuatannya dapat diukur dengan lensa konveks, tapi juga dapat dikoreksi oleh akomodasinya sendiri.Penderita hipermetrop fakultatif visusnya bisa normal, baik dengan atau tanpa lensa koreksi.Besarnya kekuatan lensa koreksi = besarnya daya akomodasi yang diperlukan penderita.

  • Hipermetrop AbsolutKelainan refraksinya tidak dapat lagi dikompensasi oleh daya akomodasi yang ada.Penglihatan jauh kabur, merasa perlu dikoreksi dengan lensa kacamata.Hipermetrop total (Ht) = Hipermetrop laten (Hl) + hipermetrop manifest (Hf+Ha)

  • Gejala-gejala KlinisTanda subyektif > S+ 3 D, atau usia tua penglihatan kabur.Derajat ringan, akomodasi masih aktif penglihatan normal.Derajat sedang,akomodasi tidak dapat mengkompensasi saat melakukan pekerjaan dekat astenopia, sakit kepala,sakit di sekitar mata, kelopak mata terasa berat, mata merah, cepat mengantuk, fotofobia ringan.

  • Gejala-gejala klinis Pada anak-anak dengan derajat hipermetrop sedang konvergensi berlebihan Strabismus konvergen.Hipermetrop tidak dikoreksi presbyop precox.

  • Gejala-gejala KlinisTanda ObyektifBola mata umumnya lebih kecil, kornea relatif kecil, sklera melengkung tajam pada bgn ekuatornya.Kontraksi terus menerus unt mengoreksi hipermetropnya mm siliaris hipertrofi iris terdorong ke depan BMD dangkal.Karena selalu berakomodasi pupil miosis, posisi bola mata konvergensi.

  • Gejala-gejala KlinisPada funduskopi papil hiperemi dengan batas kabur pseudoneuritis, pseudopapilitis.

    KOMPLIKASI :Strabismus konvergenGlaukoma sudut tertutup

  • TERAPIPemberian kacamata (S+) terbesar sebagai koreksinya.Pada anak-anak lensa koreksi diberikan apabila derajat hipermetropnya tinggi atau bila disertai strabismus konvergensi.Pada penderita muda yang daya akomodasinya masih aktif koreksi tidak perlu sepenuhnya.

  • Astigmatisme

    Mata yang dalam keadaan istirahat membiaskan sinar-sinar sejajar yang datang dari jarak tak terhingga tidak sama untuk setiap meridian, oleh karena refraksi terhadap masing-masing meridian berbeda.

  • ASTIGMATISMEKebanyakan kelainan kongenital.Kelengkungan kornea vertikal dan horizontal idak sama.Astigmat ringan bisa terjadi karena kelainan lensa.Pada astigmatisme kornea jarang yang bisa mencapai 6 dioptri.

  • Klasifikasi Jenis AstigmatismeAstigmatisme RegularisMempunyai meridian horisontal dan vertikal yang saling tegak lurus.Didapatkan 2 meridian utama dengan daya refraksi terkuat dan terlemah.Apabila meridian vertikal lebih besar dari horisontal with the rule.

  • Klasifikasi Jenis AstigmatismeApabila meridian horisontal lebih kuat daripada vertikal against the rule

    Meridian utama tidak selalu vertikal atau horizontal.

  • Jenis-jenis Astigmatisme RegularisAstigmatime miopikus simpleksSalah satu meridiannya emetrop, yang lain miopia.Astigmatisme miopikus kompositusKedua meridiannya miop, akan tetapi beda jenis kelainan refraksinya (yang satu miopia sferis, yang lain miopia silinder)

  • Jenis-jenis Astigmatisme Regularis3. Astigmatisme hipermetropia simpleksApabila salah satu meridiannya emetropia, dan yang lainnya hipermetropia.4. Astigmatisme hipermetropia kompositusApabila kedua meridiannya hipermetropia, akan tetapi berbeda jenis kelainan refraksinya(yang satu hipermetropia sferis, yang lain hipermetropia silinder)

  • Jenis-jenis Astigmatisme Regularis5. Astigmatisme MixtusApabila salah satu meridian utamanya miopia dan yang lain hipermetropia silinder atau sebaliknya, salah satu meridian hipermetropia, yang lain miopia silinder.

  • Astigmatisme IregularisSusunan atau letak dari setiap fokus masing-masing meridian tidak teratur, bahkan mungkin dijumpai adanya perbedaan refraksi pada meridian yang sama.Tidak bisa dikoreksi dengan kaca mata.

  • Gejala-gejala KlinisPada derajat tinggi visus melihat dekat maupun jauh.Derajat ringan gangguan penglihatan(-), tapi astenopia.Gambaran fundus, papil oval dan sebagian dari batasnya kabur.

  • TerapiKacamata silinderKoreksi penuh. Pada yang pertama kali memakai kacamata, koreksi tidak perlu sepenuhnya.Pada Astigmat Ireguler, pemberian lensa kontak keras dapat memperbaiki penglihatannya.

  • TERIMA KASIH

    ******************************************