12
Perkembangan susunan saraf pusat pada neonatus Dr. ELLI KUSMAYATI, SpA

KP 7.14 Perkembangan Susunan Saraf Pusat Pada Neonatus

  • Upload
    joandre

  • View
    77

  • Download
    11

Embed Size (px)

DESCRIPTION

materi

Citation preview

Page 1: KP 7.14 Perkembangan Susunan Saraf Pusat Pada Neonatus

Perkembangan susunan saraf pusat pada

neonatusDr. ELLI KUSMAYATI, SpA

Page 2: KP 7.14 Perkembangan Susunan Saraf Pusat Pada Neonatus

Pendahuluan

Perkembangan otak berlangsung secara bertahap. Sel sel saraf neonatus berproliferasi sejak sebelum

lahir , kemudian mengalami perkembangan berupa:migrasi sampai usia 6 bln,differensiasi (sel neuron bercabang cabangan),sinaptogenesis (membentuk hub antar sel sejak trimester III sp usia 4 th), mielinisasi (sp umur 4-5 th).

Pematangan fungsi otak tidak semata mata oleh proses bilogis tetapi sangat dipengaruhi pula olef kualitas pengalaman interaksi dengan lingkungan pengasuhan.

Page 3: KP 7.14 Perkembangan Susunan Saraf Pusat Pada Neonatus

Plastisitas otak adalah kemampuan susunan saraf untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan atau kerusakan yang disebabkan oleh faktor eksternal /internal.

Kemampuan tersebut ini pada bayi, jumlah sel neuron , percabangan akson, dan denrit serta jumlah sinap pada awalnya jauh lebih banyak daripada dewasa. Bila tidak dimanfaatkan sejak bayi maka struktur tersebut akan mengalami eliminasi. U

Page 4: KP 7.14 Perkembangan Susunan Saraf Pusat Pada Neonatus

Untuk itu diperlukan rangsangan terus menerus melalui berbagai sistem agar struktur yang masih ada dapat dioptimalkan;tetapi bila kerusakan luas pada awal perkembangan maka jumlah struktur yang terbentuk tidak akan mencukupi untuk mengambil alih fungsi struktur yang rusak.

SINAPTOGENESIS ; sinap merupakan penghubung antara sel-sel saraf, semakin banyak sinap antara sel saraf maka semakin kompleks pula kemampuan menerima , mengolah , menyimpan dan menjawab rangsang(meningkat pesat pada usia 2 sampai 4 bulan).

Page 5: KP 7.14 Perkembangan Susunan Saraf Pusat Pada Neonatus

KORTEKS PENGLIHATAN; terjadi hubungan dengan pusat pengolahan informasi penglihatan sampai usia 6 bulan.

KORTEKS AUDITORI ; maturasi neuron pendengaran terjadi pada umur 1 sampai 2 tahun.Nelson 2000 melaporkan bahwa korteks auditori dan visual kepadatan sinaps spt dewasa tercapai pada umur 2 – 6 tahun.

Page 6: KP 7.14 Perkembangan Susunan Saraf Pusat Pada Neonatus

KORTEKS BAHASA dan BICARA ; pada umur 3 bln sinaps pada area berbahasa dan bicara lebih sedikit dibanding korteks auditori,tetapi pada usia 4 bln menjadi sama, namun jumlahnya masih 2 kali sinaps dewasa.

MIELINISASI ; mielin sangat penting untuk kecepatan hantaran rangsangan melalui sel-sel saraf.

Page 7: KP 7.14 Perkembangan Susunan Saraf Pusat Pada Neonatus

Mielinisasi terjadi dalam beberapa tahap yaitu: pranatal; 2 bln setelah pembentukan neuron, sistem saraf perifer mulai dari sensori kemudian motor diikuti sentuhan , penglihatan dan pendengaran. Pada paska natal sampai umur 3 bln.Tetepi sebagian besar proses mielinisasi sudah selesai pada umur 10 tahun.

Page 8: KP 7.14 Perkembangan Susunan Saraf Pusat Pada Neonatus

TAHAPAN MATURASI FUNGSI OTAK

Dengan menggunakan Positron Emission Tomography(PET) dan metode autoradiografik dapat diukur peggunaan glukosa di korteks otak yang berkaitan dengan peningkatan sinaptogenesis, pematangan fungsi sel saraf dan maturasi perilaku.

Bayi baru lahir; kecepatan metabolismepenggunaan glukosa secara lokal 30% lebih rendah dari dewasa muda, tertinggi di korteks sensori dan motor,talamus, batang otak dan serebellum

Page 9: KP 7.14 Perkembangan Susunan Saraf Pusat Pada Neonatus

Sebagian besar korteks serebri pada masa neonatal kurang aktif sehingga perilaku bbl masih terbatas.Aktifitas metabolik di amigdala dan korteks singuli cukup tinggi menunjukkan sistem limbik sudah aktif, sehingga bbl mampu melakukan interaksi emosi dengan ibunya yang sangat penting dalam pembentukan ikatan hubungan ibu & bayi(mother infant bonding/attachment.

Page 10: KP 7.14 Perkembangan Susunan Saraf Pusat Pada Neonatus

Umur 2 -3 bln terlihat peningkatan penggunaan glukosa di korteks parietal,temporal dan visual primer, basal ganglia serta hemisfer serebelum.

Mulai umur 6- 8 bln korteks frontal bagian lateral dan inferior secara fungsional lebih aktif. Perubahan perubahan metabolisme pada korteks frontal muncul bersamaan dengan munculnya perilaku kognitif bayi, misalnya mengenali orang asing.

Page 11: KP 7.14 Perkembangan Susunan Saraf Pusat Pada Neonatus

Umur 4 -10 tahun, metabolisme glukosa tetap tinggi (2 kali dewasa), tetapi tidak meningkat lagi.Aliran darah serebral anak umur 3-11 thn sekitar 1,8 kali dewasa muda, sedangkan penggunaan oksigen otak sekitar 1,3 kali dewasa muda.

Mulai umur 9 -10 th tk metabolisme glukosa korteks serebri menurun dan mencapai metabolisme dewasa pada umur 16 – 18 thn.

Page 12: KP 7.14 Perkembangan Susunan Saraf Pusat Pada Neonatus

TERIMA KASIH