Kuliner Khas DKI Jakarta

Nama Anggota Kelompok ( XI TEI 1 )- Kuncoro Prayogi ( 21 )- Muhammad Prasetyo ( 24 )- Raka Putra Pratama ( 28 )

Kuliner Khas DKI Jakarta

Roti BuayaRoti buaya adalah hidangan Betawi berupa roti manis berbentuk buaya. Roti buaya senantiasa hadir dalam upacara pernikahan dan kenduri tradisional Betawi.

Bahan Baku Roti BuayaUntuk membuat roti buaya sendiri tak terlalu sulit,

berikut adalah bahan baku untuk membuat roti buaya :

500 gr terigu 1 butir telur 30 gr susu bubuk 30 gr gula pasir 30 gr mentega 1 sdm gist 500 cc air garam secukupnya

Cara Membuat Roti Buaya

Campur dan aduk jadi satu bahan kering; tuangi air, aduk hingga tercampur, masukkan mentega, aduk hingga menjadi adonan

Diamkan 45 menit hingga mengembang Potong-potong adonan masing-masing 50 gram, pulungi dan

biarkan 15 menit Bentuk adonan yang telah dipulung menyerupai buaya,

letakkan diatas loyang yang telah diolesi margarin, biarkan mengembang kembali 45 menit

Panggang hingga kuning kecoklatan dan matang, hidangkan.

Filosofi Roti Buayakenapa roti buaya dijadikan simbol perkawinan adat betawi? Jawabanya adalah karena buaya merupakan simbol kesetiaan. Buaya hanya akan kawin sekali saja, filosofi inilah yang membuat buaya terpilih untuk mewakili simbolisasi pernikahan ala betawi ini dengan harapan si pengantin bisa langgeng dan saling setia sampai akhir hayatnya.

Filosofi Roti BuayaDan hingga kini, roti buaya sudah umum disebut sebagai roti kawinan betawi, bahkan ada paradigma yang kemudian menyebutkan bahwa perkawinan belum sah kalau belum ada roti buaya.

Kuliner Khas DKI Jakarta

Bir PletokBir pletok adalah minuman penyegar yang dibuat dari campuran beberapa rempah, yaitu jahe, daun pandan wangi, dan serai. Minuman tradisional ini dikenal di kalangan etnis Betawi.

Bir PletokWalaupun mengandung kata bir, bir pletok tidak mengandung alkohol. Minuman ini berkhasiat untuk memperlancar edaran darah. Masyarakat Betawi banyak mengonsumsinya pada malam hari sebagai penghangat.

Bahan-bahan untuk Membuat Bir Pletok :

2 Liter Air 350 gr Jahe, 6 butir Cengkih 5 cm Kayu manis 3 biji Kapulaga 5 batang Serai/sere, 25 gr Kayu secang 1/2 butir Pala, 500 gr Gula pasir Garam secukupnya.

Cara Membuat Bir Pletok : Campurlah air bersama gula ke dalam panci. Tambahkan jahe, lalu rebus dengan menggunakan api

sedang sampai mendidih dan gula larut seluruhnya. Tambahkan kedalam larutan gula dan jahe kayu secang,

aduk-aduk hingga rata. Tambahkan cengkih, kayu manis, kapulaga dan pala yang

dimemarkan. Masukkan batang serai yang dimemarkan, lanjutkan

memasak di atas api kecil sampai tercium keluar aroma rempahnya, proses ini membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam.

Jika dirasa cukup angkat, saring dan sajikan saat cuaca dingin.

Cara Membuat Bir Pletok : Campurlah air bersama gula ke dalam panci. Tambahkan jahe, lalu rebus dengan menggunakan api

sedang sampai mendidih dan gula larut seluruhnya. Tambahkan kedalam larutan gula dan jahe kayu secang,

aduk-aduk hingga rata. Tambahkan cengkih, kayu manis, kapulaga dan pala yang

dimemarkan. Masukkan batang serai yang dimemarkan, lanjutkan

memasak di atas api kecil sampai tercium keluar aroma rempahnya, proses ini membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam.

Jika dirasa cukup angkat, saring dan sajikan saat cuaca dingin.

Khasiat Bir Pletok : Sifatnya yang menghangatkan tubuh juga dipercaya

mengurangi rasa mual, batuk, dan gejala flu ringan. Jahe juga melindungi sistem pencernaan dengan

menurunkan keasaman lambung. Memperlancar peredaran darah Meredakan migraine, penelitian menemukan, jahe bisa

meredakan rasa sakit migrain dengan cara menghentikan kerja prostaglandin, penyebab rasa sakit dan peradangan si pembuluh darah.

Meredakan kram, dalam sistem pengobatan China, jahe juga digunakan untuk mengatasi kram akibat menstruasi.

Kuliner Khas DKI Jakarta

CUKUP SEKIANTERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA