31
KURIKULUM PENDIDIKAN DAN LATIHAN MUSYAWARAH NASIONAL XVI PERHIMPUNAN TIM BANTUAN MEDIS MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA (PTBMMKI) A. PENDAHULUAN PTBMMKI adalah perhimpunan yang terdiri dari organisasi bantuan medis mahasiswa kedokteran seluruh Indonesia yang senantiasa bekerja sama terutama dalam meningkatkan derajat kesehatan bangsa Indonesia terutama di bidang kegawatdaruratan medis. Berangkat dari hal di atas maka dibutuhkan suatu standarisasi kompetensi tim medis yang disusun dalam bentuk Kurikulum Pendidikan dan Latihan PTBMMKI. Kurikulum ini yang akan mewakili kurikulum seluruh organisasi bantuan medis kedokteran seluruh Indonesia dalam pencapaian kompetensi sebagai tim medis. Kurikulum Pendidikan dan Latihan PTBMKKI ini adalah kurikulum berbasis kompetensi yakni kompetensi utama sebagai tim medis dan kompetensi tambahan yang menunjang tim medis dalam melakukan tugasnya. Dimana kompetensi utama terdiri dari matra medis emergency dan matra medis non-emergency dan kompetensi tambahan yang terdiri dari matra manajemen dan matra penunjang. Dalam kurikulum yang disusun ini terdapat target perwujudan dari masing-masing materi dari setiap matra yang terdiri atas tujuan kognitif, afektif, dan psikomotorik Adapun mengenai metode seleksi, jenjang pelatihan, dan implementasi kurikulum ini diserahkan kepada badan pengurus masing- masing unit TBM, dan diharapkanmenjadi ciri khas masing-masing unit. B. TUJUAN 1. Garis besar kurikulum ini dapat menjadi standar kompetensi yang dimiliki secara merata oleh setiap anggota Tim bantuan medis 2. Garis besar kurikulum ini menjadi acuan dalam menjalankan pendidikan dan pelatihan PTBMMKI 3. Garis besar kurikulum ini diharapkan menjadi pedoman bagi pembentukan organisasi bantuan medis mahasiswa kedokteran baru

KURIKULUM PENDIDIKAN DAN LATIHAN MUSYAWARAH … · masing unit TBM, dan diharapkanmenjadi ciri khas masing-masing unit. B. TUJUAN 1. ... c. Teknik asepsis dan antisepsis d. Teknik

  • Upload
    ngohanh

  • View
    269

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

KURIKULUM PENDIDIKAN DAN LATIHAN

MUSYAWARAH NASIONAL XVI

PERHIMPUNAN TIM BANTUAN MEDIS MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA

(PTBMMKI)

A. PENDAHULUAN

PTBMMKI adalah perhimpunan yang terdiri dari organisasi bantuan medis

mahasiswa kedokteran seluruh Indonesia yang senantiasa bekerja sama terutama dalam

meningkatkan derajat kesehatan bangsa Indonesia terutama di bidang kegawatdaruratan

medis. Berangkat dari hal di atas maka dibutuhkan suatu standarisasi kompetensi tim medis

yang disusun dalam bentuk Kurikulum Pendidikan dan Latihan PTBMMKI. Kurikulum ini

yang akan mewakili kurikulum seluruh organisasi bantuan medis kedokteran seluruh

Indonesia dalam pencapaian kompetensi sebagai tim medis.

Kurikulum Pendidikan dan Latihan PTBMKKI ini adalah kurikulum berbasis

kompetensi yakni kompetensi utama sebagai tim medis dan kompetensi tambahan yang

menunjang tim medis dalam melakukan tugasnya. Dimana kompetensi utama terdiri dari

matra medis emergency dan matra medis non-emergency dan kompetensi tambahan yang

terdiri dari matra manajemen dan matra penunjang. Dalam kurikulum yang disusun ini

terdapat target perwujudan dari masing-masing materi dari setiap matra yang terdiri atas

tujuan kognitif, afektif, dan psikomotorik Adapun mengenai metode seleksi, jenjang

pelatihan, dan implementasi kurikulum ini diserahkan kepada badan pengurus masing-

masing unit TBM, dan diharapkanmenjadi ciri khas masing-masing unit.

B. TUJUAN

1. Garis besar kurikulum ini dapat menjadi standar kompetensi yang dimiliki secara

merata oleh setiap anggota Tim bantuan medis

2. Garis besar kurikulum ini menjadi acuan dalam menjalankan pendidikan dan pelatihan

PTBMMKI

3. Garis besar kurikulum ini diharapkan menjadi pedoman bagi pembentukan organisasi

bantuan medis mahasiswa kedokteran baru

C. KOMPETENSI UTAMA

Kompetensi utama adalah sebagai tim medis baik yang bersifat

emergency maupun non-emergency, adapun materi-materi yang

dibutuhkan untuk mencapai kompetensi utama ini adalah sebagai berikut:

1. Matra Medis Emergency

Merupakan gambaran materi-materi yang dibutuhkan oleh

anggota PTBMMKI dalam pelaksanaan tugasnya sebagai

tim medis, terutama dalam fase tanggap darurat dari suatu

bencana. Materi-materi ini mencakup :

Initial Assessment

Basic Life Support

Advanced Trauma Life Support

Trauma Muskuloskeletal

Resusitasi cairan

Syok

Trauma Lingkungan

Envenomasi

Intoksikasi

Basic Surgical Skill

2. Matra Medis Non-Emergency

Merupakan gambaran materi-materi yang dibutuhkan oleh

anggota PTBMMKI dalam pelaksanaan tugasnya sebagai

tim medis, terutama dalam fase rehabilitasi dari suatu

bencana. Materi-materi ini mencakup:

Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik

Farmakologi Praktis

Kasus medis non emergency

Sirkumsisi

D. KOMPETENSI TAMBAHAN

Kompetensi tambahan adalah kompetensi yang dapat menunjang tim

medis dalam melaksanakan tugasnya sebagai tim medis. Adapun materi-

materinya adalah sebagai berikut:

1. Matra Manajemen

Disaster management

Manajemen operasional lapangan

Team building

2. Matra Penunjang

Navigasi darat

Komunikasi lapangan

Evakuasi medis darat

Evakuasi medis perairan

Teknik survival

Manajemen perjalanan

E-SAR

3. Matra Organisasi

Pendidikan organisasi unit PTBMMKI

Analisis SWOT dan Pembukuan SOP

Manajemen Waktu dan Prioritas Kerja

Pendidikan organisasi wilayah PTBMMKI

Pendidikan organisasi nasional PTBMMKI

Kepemimpinan dan Kedipimpinan

E. PELAKSANAAN

Pelaksanaan kurikulum ini seluruhnya diserahkan kepada badan pengurus

masing-masing organisasi bantuan medis mahasiswa kedokteran seluruh

Indonesia.

PENJABARAN KURIKULUM PENDIDIKAN DAN LATIHAN

PERHIMPUNAN TIM BANTUAN MEDIS MAHASISWA KEDOKTERAN

INDONESIA (PTBMMKI)

A. KOMPETENSI UTAMA

1. Matra Medis Emergency

NO MATERI TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS POKOK BAHASAN

1 INITIAL

ASSESSMENT

Mengetahui dan

mampu

melakukan

penialaian awal

secara cepat dan

tepat terhadap

kasus-kasus

gawat darurat

Tujuan Kognitif

Menghasilkan anggota

yang mampu :

1. Mengetahui definisi

initial assessment

2. Memahami prinsip

initial assessment

3. Memahami tujuan

initial assessment

4. Memahami

tahapan/urutan initial

assessment

Tujuan Psikomotorik

1. Menghasilkan anggota

yang mampu

melakukan penilaian

awal sesuai

tahapan/urutan initial

assessment

Tujuan Afektif

1. Menghasilkan anggota

yang mampu untuk

memperlihatkan sikap

empati terhadap

korban-korban yang

terlibat dalam kasus

a. Scene Survey

b. Triage

c. Primary Survey

Airway

Breathing

Circulation

Disability

Exposure

d. Secondary Survey

e. Load and Go

(evakuasi dan

transportasi)

gawat darurat

2 BASIC LIFE SUPPORT

Memahami dan

mampu

melakukan Basic

Life Support

dalam

menangani

kasus-kasus

gawat darurat

Tujuan Kognitif

Menghasilkan anggota

yang mampu :

1. Memahami definisi

Basic Life Support

2. Memahami prinsip

penggunaan AED

3. Memahami kasus

sumbatan jalan nafas

Tujuan Psikomotorik

Menghasilkan anggota

yang mampu :

1. Melakukan

pemeriksaan dan

penanganan terhadap

gangguan-gangguan

Airway, Breathing,

and Circulation

2. Melakukan tindakan

Resusitasi Kardio

Pulmonal (RKP)

Tujuan Afektif

Menghasilkan anggota

yang mampu :

1. Memperhatikan secara

cermat keadaan pasien

pada saat memberikan

penanganan Bantuan

Hidup Dasar (Basic

Life Support)

2. Memperlihatkan sikap

empati kepada pasien

pada saat memberikan

penanganan Bantuan

Hidup Dasar

a. Pengertian Basic Life

Support

b. Penatalaksanan jalan

nafas (tanpa alat)

c. Resusitasi Kardio

Pulmoner

d. Nafas buatan,

ventilasi, dan

oksigenasi

e. Kompresi jantung

luar

f. Prinsip penggunaan

AED

g. Penatalaksanaan

kasus sumbatan jalan

nafas

3 ADVANCED TRAUMA

LIFE SUPPORT

Memahami

prinsip

pelaksanaan

Advanced

Trauma Life

Support

Tujuan Kognitif

Menghasilkan anggota

yang mampu :

1. Mengetahui definisi

Advanced Trauma Life

Support

2. Memahami prinsip

penanganan korban

gawat darurat dengan

bantuan alat

Tujuan Psikomotorik

1. Menghasilkan

anggota yang mampu

melakukan Advanced

Trauma Life Support

Tujuan Afektif

1. Menghasilkan

anggota yang

mampu untuk

memperlihatkan

sikap empati

terhadap korban-

korban yang terlibat

dalam kasus gawat

darurat

a. Intubasi

b. Pemasangan guedel

c. Suctioning

d. Cricothyroidotomy

e. Needle

Thoracocentesis

f. Tube Thoracotomy

g. Blood Transfusion

4 TRAUMA

MUSKULOSKELETAL

Mengetahui

Prinsip dan

mampu

melakukan

penanganan

awal terhadap

kasus-kasus

trauma

muskuloskeletal

(luka, fraktur,

dan dislokasi)

Tujuan Kognitif

Menghasilkan anggota

yang mampu :

1. Mengetahui jenis–

jenis luka

2. Mengetahui jenis–jenis

fraktur

3. Mengetahui jenis-jenis

dislokasi

4. Mengetahui jenis-jenis

sport injury

5. Mengetahui prinsip

penanganan awal

terhadap kasus trauma

muskuloskleletal

a. Jenis-jenis luka

b. Jenis- jenis fraktur

c. Jenis- jenis dislokasi

d. Jenis-jenis sport

injury

e. Penanganan awal

luka, fraktur, sport

injury dan dislokasi

Tujuan Psikomotorik

Menghasilkan anggota

yang mampu :

1. Melakukan

penanganan awal luka

2. Melakukan

penanganan awal

fraktur

3. Melakukan

penanganan awal

dislokasi

4. Melakukan

penanganan awal sport

injury

Tujuan Afektif

Menghasilkan anggota

yang mampu :

1. Memperhatikan

secara cermat keadaan

pasien pada saat

melakukan

penanganan terhadap

luka, fraktur, sport

injury, perdarahan dan

dislokasi

2. Memperlihatkan sikap

empati kepada pasien

pada saat melakukan

penanganan terhadap

luka, fraktur, sport

injury, perdarahan dan

dislokasi

5 RESUSITASI CAIRAN

Menguasai

teknik resusitasi

cairan dengan

tepat dan mampu

melakukan

maintenance

cairan dengan

tepat

Tujuan Kognitif

Menghasilan anggota yag

mampu :

1. Mengetahui jenis

cairan yang digunakan

dalam resusitasi cairan

2. Mengetahui indikasi

pemberian resusitasi

a. Jenis-jenis cairan

b. Teknik resusitasi

ciran

c. Indikasi pemberian

cairan

d. Menghitung

kebutuhan dan

maintenance cairan

cairan

3. Memahami cara

menghitung

kebutuhan dan

maintenance cairan

Tujuan Psikomotorik

1. Menghasilkan anggota

yang mampu

melakukan resusitasi

cairan

2. Menghasilkan anggota

yang mampu

melakukan

maintenance cairan

Tujuan Afektif

1. Menghasilkan anggota

yang mampu untuk

memperlihatkan sikap

empati

6 SYOK

Memahami

prinsip

penanganan syok

pada pasien

gawat darurat dan

mampu

melakukan

penanganan syok

pada pasien

gawat darurat

Tujuan Kognitif

Menghasilkan anggota

yang mampu :

1. Memahami definisi

syok dan jenis-

jenisnya

2. Memahami gejala dan

tanda-tanda pada syok

3. Memahami

tatalaksana awal pada

penderita syok

Tujuan Psikomotorik

1. Menghasilkan anggota

yang mampu

melakukan

penanganan syok pada

pasien gawat darurat

Tujuan afektif

a. Definisi syok

b. Jenis-jenis syok

c. Pengenalan gejala

dan tanda – tanda

syok

d. Prinsip penanganan

awal syok pada

pasien gawat darurat

1. Menghasilkan anggota

yang memperhatikan

secara cermat keadaan

pasien pada saat

menentukan indikasi

dan melakukan

penanganan syok

2. Memeperlihatkan

sikap empati kepada

pasien pada saat

melakukan

penanganan syok

7 TRAUMA

LINGKUNGAN

Memahamai

prinsip

penatalaksanaan

awal trauma dan

mampu

melakukan

penatalaksanaan

awal trauma

lingkungan

Tujuan Kognitif

Menghasilkan anggota

yang :

1. Mengetahui gejala

dan penyebab trauma

lingkungan

2. Mengetahui

penatalaksanaan awal

trauma lingkungan

Tujuan Psikomotorik

1. Menghasilkan

anggota yang mampu

melakukan

penatalaksanaan awal

trauma lingkungan di

lapangan

Tujuan Afektif

1. Menghasilkan

anggota yang

memperlihatkan

sikap empati kepada

pasien saat

melakukan

penatalaksanaan awal

trauma lingkungan

a. Mountain sickness

b. Hipotermia

c. Heat Stroke

d. Frostbite

e. Luka Bakar

8 ENVENOMASI

Memahami

penatalaksanaan

awal kasus

Tujuan Kognitif

Menghasilkan anggota

yang :

a. Jenis-jenis

envenomasi

b. Gigitan hewan

envenomasi 1. Memahami jenis-

jenis envenomasi

2. Memahami

penatalaksanaan awal

envenomasi

dilapangan

Tujuan Psikomotor

1. Menghasilkan

anggota yang mampu

melakukan

penatalaksanaan

awal kasus

envenomasi

Tujuan Afektif

1. Menghasilkan

anggota yang

mampu

memperlihatkan

sikap empati pada

pasien saat

melakukan

penanganan

envenomasi

tersangka rabies

c. Gigitan ular berbisa

d. Sengatan serangga

e. Sengatan hewan

laut

9 INTOKSIKASI

Memahami

penatalaksanaan

awal intoksikasi

Tujuan Kognitif

Menghasilkan anggota

yang mampu :

1. Mengetahui gejala

intoksikasi

2. Mengetahui

penatalaknsanaan

awal intoksikasi

Tujuan Psikomotorik

1. Menghasilkan

anggota yang

mampu melakukan

penanganan awal

intoksikasi

Tujuan Afektif

a. Berdasarkan jalur

masuk:

Tertelan

Terhirup

Terserap

b. Berdasarkan zat:

Makanan

Zat kimia

1. Menghasilkan

anggota yang

mampu

memperlihatkan

empati kepada

pasien pada saat

melakukan

pelaksanaan awal

intoksikasi

10 BASIC SURGICAL

SKILL

Memahami teknik

dasar bedah

Tujuan Kognitif

Menghasilkan anggota

yang mampu :

1. Memahami jenis

dan fungsi alat

bedah minor

2. Memahami jenis-

jenis dan prosedur

penjahitan

3. Memahami

prosedur bedah

sederhana dan

kebersihan pasca

tindakan

Tujuan Psikomotor

1. Menghasilkan

anggota yang

melakukan tehnik

jahitan sederhana

dan simpul dengan

benar

2. Mampu melakukan

tehnik pembedahan

sederhana dan

pembersihan pasca

tindakan dengan

benar

Tujuan Afektif

1. Memperlihatkan

sikap empati

kepada pasien saat

a. Definisi basic

surgical skill

b. Alat dan bahan

yang digunakan

dalam basic

surgical skill

c. Teknik asepsis dan

antisepsis

d. Teknik anestesi

lokal

e. Teknik jahit

sederhana (simple

suture)

f. Teknik simpul

sederhana

(knotying)

melakukan

penanganan kasus

bedah sederhana

2. Memperhatikan

secara cermat

keadaan pasien

pada saat

melakukan

penanganan kasus

bedah sederhana

PENJABARAN KURIKULUM PENDIDIKAN DAN LATIHAN

PERHIMPUNAN TIM BANTUAN MEDIS MAHASISWA KEDOKTERAN

INDONESIA (PTBMMKI)

A. KOMPETENSI UTAMA

2. Matra Medis Non-Emergency

NO MATERI TUJUAN

UMUM TUJUAN KHUSUS POKOK BAHASAN

1

ANAMNESIS

DAN

PEMERIKSAAN

FISIK

Setiap

anggota

memahami

teknik

anamnesis

dan

pemeriksaan

fisik

Tujuan Kognitif

Menghasilkan anggota

yang mampu :

1. Mengetahui definisi

anamnesis dan

pemeriksaan fisik

2. Mengetahui jenis-jenis

anamnesis

3. Memahami gejala-

gejala yang akan

ditemukan pada

anamnesis

4. Memahami tanda-

tanda yang akan

ditemukan pada

pemeriksaan fisik

Tujuan Psikomotorik

Menghasilkan anggota yang

mampu :

1. Melakukan teknik

anamnesis

2. Melakukan cara

pemeriksaan status

generalis

3. Melakukan cara

pemeriksaan status

vitalis

a. Anamnesis

Definisi anamnesis

Jenis anamnesis

Teknik anamnesis

b. Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum

Tanda vital

Pemeriksaan

regional

c. Pengisian medical

record

4. Melakukan cara

pemeriksaan status

regional

5. Melakukan teknik

pengisian medical

record

Tujuan Afektif

Setiap anggota mampu:

1. Memperhatikan secara

cermat keadaan pasien

ketika membuat

keputusan medis yang

berhubungan dengan

anamnesis dan

pemeriksaan fisik

2. Memperlihatkan sikap

empati dalam

melakukan anamnesis

dan pemeriksaan fisik

kepada pasien

2 FARMAKOLOGI

PRAKTIS

Setiap

anggota

menguasai

tindakan

pemberian

obat (terapi

farmakologi)

dengan tepat

Tujuan Kognitif

Menghasilkan anggota yang

mampu :

1. Mengetahui dan

mampu menjelaskan

penggolongan atau

jenis-jenis obat secara

tepat

2. Mampu menentukan

terapi pengobatan

pilihan dengan tepat

3. Mengetahui cara

penulisan resep

Tujuan Psikomotorik

Menghasilkan anggota yang

mampu :

1. Mengetahui

pemberikan terapi

pengobatan pilihan

yang tepat

1. Dasar–dasar

farmakologi

Sediaan obat

Cara pemberian

2. Obat–obat pada segala

kondisi bantuan medis

Golongan/jenis obat

Indikasi dan

kontraindikasi

Dosis

Efek samping

3. Penulisan resep

2. Memahami penulisan

resep

Tujuan Afektif

1. Menghasilkan anggota

yang mampu

memperhatikan secara

cermat keadaan pasien

pada saat menentukan

terapi pengobatan

2. Memperlihatkan sikap

empati kepada pasien

pada saat menjelaskan

aturan pemakaian obat

yang ditentukan

3

KASUS MEDIS

NON

EMERGENCY

Setiap anggota

memahami

prinsip

penilaian dan

penanganan

awal kasus-

kasus medis

non-

emergency

Tujuan Kognitif

Menghasilkan anggota yang

mampu:

1. Mengetahui definisi

berbagai kasus medis

non- emergency

2. Memahami gejala dan

tanda pada berbagai

kasus medis non-

emergency

3. Memahami prinsip

penatalaksanaan awal

kasus medis non-

emergency

Tujuan Psikomotorik

1. Menghasilkan anggota

yang mampu

memberikan terapi

awal kasus non-

emergency

Tujuan Afektif

1. Menghasilkan anggota

yang mampu

memperhatikan secara

cermat keadaan pasien

a. Infeksi Saluran

Pernapasan Akut

b. Common Cold

c. Cephalgia

d. Epigastric Pain

Syndrome

e. Diare

f. Disentri

g. Konjungtivitis

h. Malaria

i. Demam Berdarah

Dengue

j. Demam Thypoid

k. Dermatitis

saat melakukan

penanganan awal

kasus non-emergency

2. Memperlihatkan sikap

empati kepada pasien

kasus non-emergency

4 SIRKUMSISI

Mengetahui,

memahami

dan mampu

melakukan

sirkumsisi

Tujuan Kognitif

Menghasilkan anggota yang

mampu :

1. Mengetahui dan

memahami :

Indikasi

Kontraindikasi

Alat dan bahan

dalam sirkumsisi

Obat-obat dalam

sirkumsisi

2. Mengetahui dan

memahami teknik

sirkumsisi

3. Mengetahui dan

memahami teknik

anastesi yang

digunakan dalam

sirkumsisi

4. Mengetahui teknik

sterilisasi pasien

terkait proses tindakan

Tujuan Psikomotorik

Menghasilkan anggota yang

mampu :

1. Melakukan teknik

sirkumsisi dengan

benar

2. Melakukan teknik

sterilisasi dengan

benar

Tujuan Afektif:

Menghasilkan anggota yang

mampu :

a. Defisini sirkumsisi

b. Indikasi dan

kontraindikasi

pelaksanaan sirkumsisi

(sebutkan dan jelaskan

singkat)

c. Alat dan bahan dalam

pelaksanaan sirkumsisi

d. Teknik sterilisasi pasien

e. Teknik anastesi

f. Teknik sirkumsisi

g. Obat-obatan yang

digunakan dalam

pelaksanaan sirkumsisi

serta jika kemungkinan

terjadi komplikasi

1. Memperlihatkan sikap

empati kepada pasien

sirkumsisi

PENJABARAN KURIKULUM PENDIDIKAN DAN LATIHAN

PERHIMPUNAN TIM BANTUAN MEDIS MAHASISWA KEDOKTERAN

INDONESIA (PTBMMKI)

B. KOMPETENSI TAMBAHAN

1. Matra Manajemen

NO MATERI TUJUAN

UMUM TUJUAN KHUSUS POKOK BAHASAN

1 DISASTER

MANAGEMENT

Anggota

memahami dan

dapat

menerapkan

pada kasus-

kasus yang

terjadi di

daerah maupun

nasional

Tujuan Kognitif

Menghasilkan anggota

yang mampu:

1. Memahami konsep

kebencanaan,

penanggulangan

bencana, dan

penanganan

lapangan secara

komprehensif dan

sistematis

berdasarkan protap

PTBMMKI

Tujuan Psikomotorik

1. Menghasilkan

anggota yang

mampu menerapkan

konsep

kebencanaan dalam

penanganan

bencana di lapangan

Tujuan Afektif

Menghasilkan anggota

yang mampu untuk :

1. Menjadi tenaga

medis yang siap,

a. Pengertian Bencana

b. Konsep dan Prinsip

Penanggulangan

Bencana

c. Organisasi yang

bergerak di bidang

penanggulangan

bencana

d. Manajemen

kegawatdaruratan

e. Alur komunikasi dan

koordinasi

penanggulangan

bencana

f. Respon Bencana

1. Pre Penanganan

Bencana

Preventif

Mitigasi

Kesiapsiagaan

2. Penanganan

Lapangan

Manajemen

Koordinasi

Lapangan

Pembuatan Posko,

RS Lapangan, dan

Ambulance

sigap, dan cermat

dalam penanganan

kebencanaan

2. Memperlihatkan

sikap empati pada

korban bencana

Protokol

Triage

Initial Assessment

3. Pasca Penanganan

Bencana

Kegiatan

Pelayanan

Kesehatan

Trauma Healing

Disaster

secondary survey

(nonmedis)

2

MANAJEMEN

OPERASIONAL

PERJALANAN

Anggota

mampu

memahami dan

menerapkan

tahapan

manajemen

operasional

lapangan

Tujuan Kognitif

Menghasilkan anggota

yang mampu :

1. Memahami

tahapan

perencanaan

operasional

lapangan

2. Memahami

rencana operasi

yang sistematis

3. Memahami sistem

koordinasi

operasional

lapangan

4. Memahami

mekanisme kontrol

operasional

lapangan

5. Memahami

mekanisme

evaluasi

operasional

Tujuan Psikomotorik

Menghasilkan anggota

yang mampu :

1. Menerapkan

a. Perencanaan

b. Tahap–tahap

perencanaan

operasional

c. Teknik penyusunan

rencana operasi aksi

dan kontrol

d. Sistem koordinasi

operasional lapangan

e. Mekanisme kontrol

operasional lapangan

f. Evaluasi

g. Mekanisme evaluasi

operasional lapangan

tahapan

perencanaan

operasional

lapangan

2. Menyusun rencana

operasi yang

sistematis

3. Menerapkan

koordinasi

operasional

lapangan yang

sistematis

4. Menerapkan

mekanisme kontrol

operasional

lapangan

5. Menerapkan

mekanisme

evaluasi

operasional yang

sistematis

Tujuan Afektif

Menghasilkan anggota

yang mampu :

1. Bertanggung jawab

terhadap rencana

operasi yang

disusunnya

2. Bertanggung jawab

atas koordinasi dan

mekanisme kontrol

3. Bertanggung jawab

atas mekanisme

evaluasi operasi

4. Memperhatikan

kepentingan tim

dalam mencapai

tujuan manajemen

operasional

lapangan

3 TEAM BUILDING

Anggota

memahami dan

menerapka

teknik-teknik

dalam

pengembangan

tim

Tujuan Kognitif

Menghasilkan anggota

yang mampu :

1. Memahami

prinsip-prinsip

terbentuknya

sebuah tim dan

perbedaannya

dengan kelompok

2. Memahami teknik

membangun

kebersamaan tim

3. Memahami teknik

meningkatkan

produktivitas kerja

tim

Tujuan Psikomotorik

1. Menghasilkan

anggota yang

mampu

menerapkan

teknik-teknik

pengembangan tim

dalam pelaksanaan

strategi untuk

mencapai visi

bersama

Tujuan Afektif

1. Menghasilkan

anggota yang

mampu menjadi

anggota tim yang

bertanggung jawab

dan mementingkan

kepentingan tim

untuk mencapai

visi bersama

1. Pengertian team

building

2. Konsep dalam team

building

3. Kelebihan dan

kekurangan dalam

suatu tim

4. Cara memaksimalkan

potensi suatu tim

5. Membangun

keterampilan

berkomunikasi dalam

suatu tim

PENJABARAN KURIKULUM PENDIDIKAN DAN LATIHAN

PERHIMPUNAN TIM BANTUAN MEDIS MAHASISWA KEDOKTERAN

INDONESIA (PTBMMKI)

B. KOMPETENSI TAMBAHAN

2. Matra Penunjang

NO MATERI TUJUAN

UMUM TUJUAN KHUSUS POKOK BAHASAN

1 NAVIGASI DARAT

Memahami

dan mampu

melakukan

teknik-teknik

navigasi darat

Tujuan Kognitif

Menghasilkan anggota

yang mampu :

1. Mengenal alat-alat

navigasi darat

2. Memahami teknik-

teknik navigasi

darat

3. Memahami teknik-

teknik orientasi

medan

4. Memahami teknik

pencarian jalur,

jarak tempuh dan

waktu tempuh

Tujuan Psikomotorik

1. Menghasilkan

anggota yang

mampu melakukan

teknik navigasi

darat

Tujuan Afektif

1. Menghasilkan

anggota yang

senantiasa

merawat peralatan

1. Pendahuluan

Pengertian navigasi

darat

Ruang lingkup

pengetahuan

navigasi darat

Perlengkapan

navigasi darat

2. Peta

Pengertian

Bagian-bagian peta

topografi

Teknik penggunaan

peta

3. Kompas

Pengertian

Jenis kompas

Bagian-bagian

kompas

Penggunaan kompas

Arah dan sudut

4. Orientasi medan dan

peta

navigasi darat

secara baik

2 KOMUNIKASI

LAPANGAN

Mengetahui

dan

menerapkan

dasar–dasar

komunikasi

lapangan

Tujuan Kognitif

Menghasilkan anggota

yang mampu :

1. Mengetahui

cara

pengoperasian

alat komunikasi

2. Mengetahui

pembagian

tugas dalam

komunikasi

lapangan

3. Mengetahui teknik-

teknik komunikasi

Tujuan Psikomotorik

Menghasilkan anggota

yang mampu :

1. Mengoperasikan alat

komunikasi lapangan

2. Menerapkan sistem

pembagian tugas dan

teknik-teknik

komunikasi

Tujuan Afektif

1. Menghasilkan anggota

yang mampu merawat

peralatan komunikasi

secara baik dan benar

a. Definisi komunikasi

lapangan

b. Alat komunikasi lapangan

dan cara pengoperasiannya

c. Pembagian tugas dalam

komunikasi lapangan

d. Teknik komunikasi lapangan

3 EVAKUASI MEDIS

DARAT

Anggota

memahami

dan mampu

menerapkan

dasar–dasar

evakuasi

Tujuan Kognitif:

Menghasilkan anggota

yang :

1. Memahami prinsip

dasar evakuasi medis

darat

a. Prinsip dasar evakuasi

medis darat

b. Syarat–syarat evakuasi

medis darat

Korban tanpa multiple

trauma tanpa alat

medis darat 2. Memahami syarat

evakuasi medis darat

3. Memahami prinsip

dasar ekstrikasi

4. Memahami syarat

ekstrikasi

5. Memahami Teknik

stabilisasi korban

dalam

Tujuan Psikomotorik

Menghasilkan anggota

yang mampu :

1. Menerapkan prinsip

dasar evakuasi medis

darat

2. Melakukan evakuasi

dan kontrol dalam

medan darat

Tujuan Afektif:

Menghasilkan anggota

yang mampu:

1. Memperhatikan

secara cermat

keadaan korban

ketika mengevakuasi

korban

2. Memperlihatkan

sikap empati kepada

evakuasi ketika

mengevakuasi korban

Korban tanpa multiple

trauma dengan alat

4 EVAKUASI MEDIS

PERAIRAN

Anggota

memahami dan

mampu

menerapkan

dasar–dasar

evakuasi medis

perairan

Tujuan Kognitif

Menghasilkan anggota

yang :

1. Memahami prinsip

dasar evakuasi medis

perairan

2. Memahami jenis-jenis

evakuasi perairan

Tujuan Psikomotorik

Menghasilkan anggota

yang mampu :

1. Menerapkan prinsip

dasar evakuasi medis

perairan

2. Melakukan evakuasi

dan kontrol dalam

medan perairan

Tujuan Afektif

Menghasilkan anggota

yang mampu :

1. Memperhatikan secara

cermat keadaan

korban ketika

mengevakuasi korban

2. Memperlihatkan sikap

empati kepada

evakuasi ketika

mengevakuasi korban

a. Prinsip dasar evakuasi

medis perairan

b. Jenis-jenis evakuasi medis

perairan

Tanpa alat

Dengan alat

Teknik stabilisasi

korban selama evakuasi

5 TEKNIK

SURVIVAL

Setiap anggota

memahami

Tujuan Kognitif

1. Memahami teknik

1. Survival :

- Tempat berlindung

teknik survival survival

Tujuan Psikomotorik

1. Menghasilkan anggota

yang mampu

menerapkan teknik

survival

Tujuan Afektif

1. Menghasilkan anggota

yang mempunyai

sikap tenang dan

mampu

mengendalikan diri

dalam keadaan apapun

- Pembuatan api

- Pencarian air

- Pencarian makanan

6 MANAJEMEN

PERJALANAN

Setiap anggota

memahami dan

mampu

memanajemen

perjalanan

Tujuan Kognitif

1. Mampu memanajemen

perjalanan

Tujuan Psikomotorik

Menghasilkan anggota

yang :

1. Dapat menerapkan

prinsip manajemen

perjalanan

2. Mampu melakukan

kerjasama tim dalam

manajemen perjalanan

Tujuan Afektif

1. Menghasilkan anggota

yang mampu dalam

1. Tahap Perencanaan :

Tempat tujuan

Waktu perjalanan

Akses dan

transportasi

Rencana kegiatan

Pendanaan/biaya

Anggota/peserta

2. Tahap Persiapan

Pembentukan tim

Perizinan dan

administrasi

Keterampilan,

mental, dan fisik

Perlengkapan dan

logistik

keterampilan, mental,

dan fisik untuk

manajemen perjalanan

3. Tahap Pelaksanaan

Pembagian tugas

dan kerjasama tim

Manajemen

perlengkapan dan

perbekalan

Komando,

komunikasi dan

rescue

Dokumentasi

kegiatan

4. Pasca kegiatan

Evaluasi

Pelaporan

7 E-SAR

Anggota

mampu

memahami

teknik E-SAR

Tujuan Kognitif :

Menghasilkan anggota

yang memahami :

1. Pengenalan dasar-

dasar E-SAR

2. Memahami dasar-

dasar E-SAR dan

teknik penggunaan E-

SAR

Tujuan Psikomotorik

1. Menghasilkan

anggota yang mampu

menerapkan teknik E-

SAR

Tujuan Afektif

1. Menghasilkan

a. Pengenalan dasar-dasar E-

SAR

Definisi E-SAR

Prinsip E-SAR

b. Syarat penggunaan E-SAR

c. Teknik penggunaan E-SAR

anggota yang

mempunyai sikap

tenang dan mampu

mengendalikan diri

dalam keadaan

apapun

PENJABARAN KURIKULUM PENDIDIKAN DAN LATIHAN

PERHIMPUNAN TIM BANTUAN MEDIS MAHASISWA KEDOKTERAN

INDONESIA (PTBMMKI)

B. KOMPETENSI TAMBAHAN

3. Matra Organisasi

NO MATERI TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS POKOK BAHASAN

1

PENDIDIKAN

ORGANISASI

UNIT PTBMMKI

Anggota TBM

Mengetahui dan

memahami

mengenai

PTBMMKI dan

TBM Unit masing-

masing

Menjelaskan semua

aspek mengenai

PTBMMKI dan TBM

Unit masing-masing

1. Apa itu PTBMMKI dan

TBM unit masing-

masing (profil struktur

kepengurusan)

2. Sejarah,visi misi,mars

PTBMMKI,latar

belakang PTBMMKI

dan TBM unit masing-

masing

3. Ruang lingkup kerja

PTBMMKI dan TBM

Unit masing-masing

(penjabaran fungsional

atau peran dari tiap

divisi dari PTBMMKI

dan TBM unit)

2

ANALISIS SWOT

DAN

PEMBUKUAN

SOP

Untuk memberikan gambaran hasil

analisis keunggulan,

kelemahan, peluang

dan ancaman

organisasi TBM

unit dan sebagai

acuan dalam suatu

kegiatan

Mampu dan memahami analisis

SWOT dan

pembukuan

SOPdalam

perumusannya

Mengerti dan

memahami

pengertian analisis

SWOT serta

penerapannya dan

bagaimana

perumusan

pembuatan

1. Pengertian analisis

SWOT

2. Jenis analisis SWOT

3. Aturan dalam pembuatan

SWOT

4. Hal yang di hindari

dalam pembuatan SWOT

5. Pengertian SOP

6. Cara pembuatan Buku

SOP

7. Kerangka dalam

Pembukuan SOP

pembukuan SOP

Mengetahui

keterkaitan analisis

SWOT dalam

pembukuan SOP

Mengerti dan memahami

singkronisasi antara

analisi SWOT dalam

pembukuan SOP

3

MANAJEMEN

WAKTU DAN

PRIORITAS

KERJA

Memberikan

pemahaman dan

kesadaran akan

urgensi waktu dan

pemanfaatannya

dan dapat

memprioritaskan

hal yang lebih

urgent

Pengaplikasian

kuadran manajemen

waktu.

Pengembangan disiplin pribadi.

Penempatan prioritas kerja

1. Urgensi waktu.

2. Urgentitias dan skala

prioritas ( mencakup

definisi dan perbedaan

serta penggunaannya)

3. Penyampaian teori,

kuadran waktu secara

aplikatif.(urgent-non,

important-non)

4. Penyusunan dan evaluasi

agenda / jadwal.

4

PENDIDIKAN

ORGANISASI

WILAYAH

PTBMMKI

Mengetahui dan memahami

mengenai

PTBMMKI dan

Wilayah masing-

masing

Menjelaskan semua aspek mengenai

PTBMMKI dan

Wilayah masing-

masing

1. Apa itu PTBMMKI dan

Pengurus Wilayah

(profil struktur

kepengurusan)

2. Sejarah,visi misi,latar

belakang PTBMMKI dan

Wilayah masing-masing.

3. Ruang lingkup kerja

PTBMMKI dan Wilayah

masing-masing

(penjabaran fungsional

atau peran dari tiap divisi

dari PTBMMKI dan

Kepengurusan wilayah

masing-masing)

5

PENDIDIKAN

ORGANISASI

NASIONAL

PTBMMKI

Mengetahui dan memahami

mengenai

PTBMMKI

Menjelaskan semua aspek mengenai

PTBMMKI

1. Apa itu PTBMMKI

(profil struktur

kepengurusan)

2. Sejarah,visi misi,latar

belakang PTBMMKI dan

Ruang lingkup kerja

PTBMMKI dan

(penjabaran fungsional

atau peran dari tiap divisi

dari PTBMMKI)

6

KEPEMIMPINAN

DAN

KEDIPIMPINAN

Anggota

PTBMMKI

mampu

mempunyai

keterampilan

kepemimpinan

yang berkualitas

untuk

mentransformasi

diri dalam

membangun

perubahan dalam

suatu kelompok,

organisasi, serta

mampu

menempatkan diri

menjadi seorang

yang di pimpin,

baik dalam suatu

kelompok atau

organisasi

Membangun pribadi

yang teguh/ unggul/

sukses

Melakukan transformasi diri

secara berkelanjutan

Menjadi inisiator dalam perubahan

yang semakin

bertumbuh lebih

baik.

Menjadi seseorang

yang dapat

memanajemen diri

untuk menjadi

seorang pemimpin

dan seorang yang di

pimpin.

1. Pengertian kepemimpinan

dan kedipimpinan

2. Hal yang di perhatikan

ketika memimpin dan

dipimpin dalam suatu

kelompok/organisasi,

3. Mengelola pikiran dan

membangun sukses

bersama

kelompok/organisasi

4. Komunikasi efektif

seorang pemimpin dan

seorang yang dipimpin