Upload
others
View
18
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
LAMPIRAN
Lampiran A : Form Kuesioner
PEDOMAN KUESIONER
KAJIAN PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL BERBASIS PERODUKTIVITAS KOPI
PAYO DI KAWASAN PAYO, KOTA SOLOK
Belisa Hadi Tami – 22117057
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurusan Infrastruktur dan Kewilayahan
Institut Teknologi Sumatera
Hari/Tanggal : …………………………………………
Nama Surveyor : …………………………………………
Lokasi : …………………………………………
Identitas Responden
a. Nama :…………………………………………
b. Jenis Kelamin : …………………………………………
c. Usia : …………………………………………
d. Alamat : …………………………………………
a. Pengalaman Usaha Tani
1. Sudah berama Bapak bertani buah
kopi ?
Jawab :……………………… Tahun
2. Apakah Bapak masuk kedalam
anggota Kelompok Tani ?
a. Masuk Kelompok Tani
b. Tidak Masuk Kelompok Tani
b. Peran Perempuan
1. Apakah ada keterlibatan perempuan
dalam proses penanaman, pengelolaan
dan pengolahan buah kopi ?
a. Ada
b. Tidak
2. Dalam hal apakah tenaga kerja
perempuan dilibatkan? (Bisa pilih
lebih dari satu)
a. Penanaman
b. Pemeliharan
c. Pemanenan
d. Pengolahan
3. Bagaimana sistem upah tenaga kerja
perempuan ?
a. Upah temporer
b. Upah tetap
c. Tenaga kerja keluarga
4. Apakah keterlibatan perempuan ini
terlibat aktiv atau tidak?
a. Ada
b. Tidak
e. Luas Lahan
1. Berapa luas perkebunan kopi yang
Bapak miliki ?
Jawab : …………………… Ha
f. Jumlah Tanaman Kopi
1. Berapa jumlah tanaman kopi yang
anada miliki ?
Jawab :……………………. Batang
g. Lama Produktivitas
1. Berapa umur tanaman kopi yang
Bapak kelola ?
Jawab :……………………. Tahun
h. Teanaga Kerja
1. Berapa jumlah tenaga kerja yang
sering Bapak pakai dalam proses
penanaman atau pemeliharaan
tanaman kopi?
Jawab : …………………….. Orang
2. Apakah ada perbedaan gaji dalam
proses penanaman, pemeliharaan atau
pemanenan buah Kopi yang Bapak
berikan?
a. Ada Perbedaan Upah
b. Tidak Perbedaan Upah
3. Jika ada, berapakah riancian upah
yang bapak berikan dalam proses
penanaman, pemeliharaan dan
pemanenan buah kopi ?
Jawab :
ii
Penanaman :………………… Rupiah
Pemeliharaan
:……………………...Rupiah
Pemanenan
:………………………...Rupiah
g. Modal
1. Berapa modal investasi awal yang
Bapak keluarkan
Jawab : …………………….. Rupiah
2. Berapa biaya pengelolaan
(pengendalian gulma, hama, penyakit,
pembelian pupuk dan pembelian obat
pembasmi hama/pestisida) yang
Bapak keluarkan dalam satu tahun
terakhir ?
Jawab : …………………….. Rupiah
3. Dari mana sumber pendanaan
pekebunan yang Bapak pakali ?
a. Simpan pinjam
b. Sendiri
h. Pemanfaatan Lahan
1. Apakah ada tanaman lain yang Bapak
tanam selain tanaman kopi di lahan
perkebunan kopi yang Bapak miliki?
a. Ada
b. Tidak
2. Jika ada, tanaman apa yang Bapak
tanam di lahan yang sama dengan
perkebunan kopi yang Bapak miliki ?
Jawab
:……………………………………..
3. Apakah ada lahan lain pertanian atau
perkebunan lain yang Bapak miliki
selain perkebunan kopi yang Bapak
kelola?
a. Ada
b. Tidak Ada
4. Jika ada, berpa luas dan jenis tanaman
yang Bapak kelola pada lahan
tersebut?
Jawab :
Luas :…………….. Ha
Jenis Tanaman :
……………………….
i. Luikuiditas Petanu
1. Selain bertani apakah ada pekerjaan
lain yang Bapak miliki ?
a. Ada
b. Tidak
2. Jika ada, pekerjaan pekerjaan apa
yang Bapak miliki?
Jawab :…………………………
j. Penggunaan Pohon Pelindung
1. Apakah Bapak menggunakan pohon
pelindung dalam pertanian kopi yang
Bapak miliki?
a. Ada
b. Tidak
2. Jika ada, jinis pohon pelindung yang
Bapak gunakan dalam perkebunan
kopi yang Bapak miliki apa ?
Jawab
:……………………………………..
3. Apa alasan Bapak memilih jenis
pohon pelindung tersebut ?
Jawab
:……………………………………
k. Penggunaan Pupuk Organik dan Non
Organik
1. Seberapa banyak penggunaan pupuk
organik dalam pemeliharaan
perkebunan kopi yang Bapak miliki ?
Jawab : …………………. Kg/Tahun
2. Seberapa banyak penggunaaan pupuk
kimia (Non Organik) yang Bapak
gunakan dalam pemeliharanaan
perkebunan kopi yang Bapak miliki ?
Jawab : ………………….. Kg/Tahun
3. Jenis pupuk kimia (Non Organik)
yang Bapak gunakan dalam
pemeliharaan tanaman kopi yang
Bapak miliki apa saja ?.
Jawab
:……………………………………
l. Pemangkasan Tanaman Kopi
1. Apakah Bapak melakukan proses
pemangkasan terhadap tanaman kopi
yang Bapak miliki?
a. Iya
b. Tidak
m. Konservasi Lahan
1. Apakah Bapak melakukan konservasi
lahan (menggunaan mulsa, pembuatan
parit/roroak atau membuatan teras
individu/teras bangku) dalam
perkebunan kopi yang Bapak miliki?
a. Iya
b. Tidak
n. Pengendalian Hama Penggerak Buah
Kopi
1. Dalam pengendalian hama penggerek
buah kopi, Bapak menggunakan cara
alami (petik bubuk, lelesan atau
rampasan) atau menggunakan bahan
kimia?
a. Alami
b. Kimia
iii
Lampiran B : Form Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA
IDENTITAS NARASUMBER
Narasumber : ………………………..
Profesi/Golongan : ………………………..
Oranisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kota Solok
A. Capaian Pengembangan Ekonomi Lokal
1. Bagaimana potensi produksi dari Kopi Payo yang ada di Kawasan Payo?
2. Bagaimana pengolahan Kopi Payo?
3. Bagaimana pemasaran produk Kopi Payo?
4. Apakah ada kendala yang dialami oleh masyarakat petani Kopi Payo dalam melakukan
proses produksi
5. Apakah ada kendala yang dialami oleh masyarakat petani Kopi Payo dalam melakukan
proses pengolahan maupun pemasaran Kopi Payo?
6. Apakah ada bantuan berupa pemberian bantuan modal pertanian yang diberikan? Jika ada,
bagaimanakah sistem pemberian modal yang diberikan dan besaran nominal pemberian
modal tersebut?
7. Apakah petani Kopi Payo pernah diberikan suatu pelatihan yang berkaitan dengan
pemeliharaan tanaman kopi atau pengolahan biji kopi?. Jika ada, kapan dan pelatihan
seperti apakah itu?
8. Apakah ada pemberian bantuan berupa alat dalam pemeliharaan tanaman kopi atau
pengolahan biji kopi? Jika ada, apa saja alat-alat tersebut beserta fungsinya, jumlah unit
yang diberikan serta kapan diberikannya bantuan tersebut?
9. Apakah ada produk kopi lain yang ada di luar Kota Solok yang memiliki dampak dalam
pemasaran dari Kopi Payo?. Jika ada apa upaya yang dilakukan agar Kopi Payo memiliki
daya saing lebih tinggi dibandingkan produk pesaing tersebut?
B. Ketersediaan dan Kondisi Infrastruktur, Sarana, Fasilitas dan Pelayanan
1. Sarana apa saja yang ada dalam menunjang perkembangan perkebunan kopi?
2. Kondisi dari sarana apakah telah mencukupi dalam proses perkembangan perkebunan Kopi
Payo?
3. Fasilitas apa saja yang ada dalam menunjang perkembangan perkebunan kopi?
4. Kondisi dari fasilitas apakah telah mencukupi dalam proses perkembangan perkebunan
Kopi Payo?
C. Kerjasama yang talah dilakukan pemangku kepentingan dalam mendukung perkebunan
kopi
1. Apakah ada kerjasama yang dilakukan antar pihak pemerintah dengan petani Kopi Payo?
D. Harapan mengenai pengembangan perkebunan Kopi Payo
1. Haarapan mengenai pengembangan perkebunan Kopi Payo?
2. Harapan mengenai pengembangan hasil produk olahan Kopi Payo?
iv
PEDOMAN WAWANCARA
IDENTITAS NARASUMBER
Narasumber : ………………………..
Profesi/Golongan : ………………………..
Oranisasi : Bappeda Kota Solok
A. Kajian Program Kebijakan dan Kelembagaan
1. Apakah ada program khusus yang dialokasikan untuk pengembangan perkebunan Kopi Payo
menginagat kawasan tersebut termasuk dalam peruntukan kawasan strategis Kota Solok
berbasis Agrobisnis?
2. Apakah ada suatu pembentukkan kelembagaan khusus dalam mendukung perkembangan
perkebunan Kopi Payo yang ada di Kawasan Payo?
v
PEDOMAN WAWANCARA
IDENTITAS NARASUMBER
Narasumber : ………………………..
Profesi/Golongan : ………………………..
Oranisasi : Ketua Kelompok Tani
A. Capaian Pengembangan Ekonomi Lokal
1. Bagaimana potensi produksi dari Kopi Payo yang ada di Kawasan Payo?
2. Bagaimana pengolahan Kopi Payo?
3. Bagaimana pemasaran produk Kopi Payo?
4. Apakah ada kendala yang dialami oleh masyarakat petani Kopi Payo dalam melakukan
proses produksi?
5. Apakah ada kendala yang dialami oleh masyarakat petani Kopi Payo dalam melakukan
proses pengolahan maupun pemasaran Kopi Payo?
6. Apakah ada bantuan berupa pemberian bantuan modal pertanian yang diberikan? Jika ada,
bagaimanakah sistem pemberian modal yang diberikan dan besaran nominal pemberian
modal tersebut?
7. Apakah petani Kopi Payo pernah diberikan suatu pelatihan yang berkaitan dengan
pemeliharaan tanaman kopi atau pengolahan biji kopi?. Jika ada, kapan dan pelatihan seperti
apakah itu?
8. Apakah ada pemberian bantuan berupa alat dalam pemeliharaan tanaman kopi atau
pengolahan biji kopi? Jika ada, apa saja alat-alat tersebut beserta fungsinya, jumlah unit yang
diberikan serta kapan diberikannya bantuan tersebut?
9. Apakah ada produk kopi lain yang ada di luar Kota Solok yang memiliki dampak dalam
pemasaran dari Kopi Payo?. Jika ada apa upaya yang dilakukan agar Kopi Payo memiliki
daya saing lebih tinggi dibandingkan produk pesaing tersebut?
10. Apa saja jenis pelajanan dan sistem pelayanan yang diperikan oleh kelompok petani kopi
kepada anggota kelompok petani kopi?
B. Kerjasama yang talah dilakukan pemangku kepentingan dalam mendukung perkebunan
kopi
1. Apakah ada kerjasama yang dilakukan antar pihak pemerintah dengan petani Kopi Payo?
2. Apakah ada kerjasama yang dilakukan antar kelompok tani yang ada di Kota Solok yang
ada di kawasan payo ataupun kelompok petani kopi yang ada di luar Kota Solok yang
berkaitan dengan pengembangan pertanian kopi?. Jika ada, bentuk kerjasama yang
dilakukan seperti apa?
C. Harapan mengenai pengembangan perkebunan Kopi Payo
3. Haarapan mengenai pengembangan perkebunan Kopi Payo?
4. Harapan mengenai pengembangan hasil produk olahan Kopi Payo?
vi
Lampiran C : Form Observasi
PEDOMAN OBSERVASI
INFRASTRUKTUR, SARANA DAN FASILITAS PENDUKUNG PERKEBUN DAN
FASILITAS PENDUKUNG PERKEBUNAN KOPI
Keterangan :
1. Observasi dilakukan pada infrastruktur, sarana dan fasilitas pendukung perkebunan kopi.
2. Setiap hasil observasi disertai dengan keterangan kondisi objek observasi
3. Hidupkan GPS saat melakukan dokumentasi objek observasi.
No. Objek Observasi Foto Keterangan
Infrastruktur
1. Jalan Menuju Lokasi
Perkebunan
2. Jalan Menuju Lokasi
Pengolahan
3. Jalan Menuju Lokasi
Pemasaran
Sarana
1. Penjemuran Kopi
2. Gudang Penyimpanan
3. Rumah Produksi
4. Pemasaran Produk Kopi
Fasilitas
1. Mesin Pengupas Kopi
(Puller)
2 Mesin Pengering Kopi
3 Mesin Pengupas Biji Kopi
Kering (Huller)
4 Alat Pengemasan Kopi
5 Kemasan Hasil Olahan
Kopi Payo
vii
Lampiran D : Rekap Hasi Wawancara
IDENTITAS NARASUMBER
Narasumber : Ibu RINI
Profesi/Golongan : Wakil Kabid Bidang Perkebunan
Oranisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kota Solok
E. Capaian Pengembangan Ekonomi Lokal
10. Bagaimana potensi produksi dari Kopi Payo yang ada di Kawasan Payo?
Sampai saat ini dinas Pertanian Kota Solok terus melakukan berbagai upaya untuk
meningkatkan produksi kopi daerah Payo, seperti melakukan perluasan lahan, peremajaan
tanaman yang telah tua dan memberikan pelatihan terhadap petani-petani kopi. Karena kopi
merupakan tanaman tahunan maka dampaknya terhadap peningkatan produksi akan terlihat
2 – 3 tahun yang akan datang.
11. Bagaimana pengolahan Kopi Payo?
Pengelolaan kopi di Payo masih dilakukan secara tradisional di tingkat para petani.
Umumnya petani memanen buah cherry tampa melakukan sortasi antar buah merah dan
hijau. Buah digiling dengan menggunakan huller pemecah buah cherry sederhana dan
menjemurnya disepanjang jalan raya.
12. Bagaimana pemasaran produk Kopi Payo?
13. Apakah ada kendala yang dialami oleh masyarakat petani Kopi Payo dalam melakukan
proses produksi?
Dalam mengelala buah cherry menjadi kopi beras, kendala yang dialami oleh petani kopi
di Payo adalah masalah transportasi, membawa buah kopi dari dalam kebun yang berjarak
beberapa kilometer ke rumah petani. Kendala ke dua adalah jika musim hujan, buah kopi
yang telah digiling akan lambat kering sehingga kopi beras yang akan dihasilkan akan lama
dan berwarna kehitaman.
14. Apakah ada kendala yang dialami oleh masyarakat petani Kopi Payo dalam melakukan
proses pengolahan maupun pemasaran Kopi Payo?
15. Apakah ada bantuan berupa pemberian bantuan modal pertanian yang diberikan? Jika ada,
bagaimanakah sistem pemberian modal yang diberikan dan besaran nominal pemberian
modal tersebut?
Sejak tahun 2017 sampai tahun 2020, Dinas Pertanian telah memberikan bantuan sarana
dan prasarana produksi dalam meningkatkan produksi kopi di payo, jenis bantuan bersifat
bantuan hibah dan bantuan biaya pengelolaan.
16. Apakah petani Kopi Payo pernah diberikan suatu pelatihan yang berkaitan dengan
pemeliharaan tanaman kopi atau pengolahan biji kopi?. Jika ada, kapan dan pelatihan
seperti apakah itu?
Dinas Pertanian telah beberapak kali memberikan pelatihan tentang budidaya dan paska
pemanenen terhadap petani Kopi Payo yaitu:
- Tahun 2017, pelatihan yang diselenggarakan oleh Balitbangtan (kerjasama dengan
Pemda Solok) di Balitbu selam 3 hari.
- Tahun 2018, Sekolah Lapangan (SL) kopi, kerjasama antara Balitbangda provinsi
Sumatera Barat dengan Pemda Solok, salaam 6 kali pertemuan. Narasumber yang
dihadir adalah ADI SOLOK RAJO.
- Tahun 2019, mengirimkan 8 orang petani kopi dan 2 orang petugas magang ke
Gapoktan Surian Permai, Kabupaten Solok, selama 5 hari.
viii
- Tahun 2020, membawa 2 orang petani kopi di Payo mengikuti sharing informasi ke
Marangin, Provinsi Jambi dan Pagar Alam Sumatera Selatan.
17. Apakah ada pemberian bantuan berupa alat dalam pemeliharaan tanaman kopi atau
pengolahan biji kopi? Jika ada, apa saja alat-alat tersebut beserta fungsinya, jumlah unit
yang diberikan serta kapan diberikannya bantuan tersebut?
Pada tahun, 2019, Dinas Pertanian telah memberikan bantuan 1 unit mesin pengupas buah
cherry dan 1 unit mesin pengupas kulit ari ke kelompok tani Koto Sejati, Payo.
18. Apakah ada bantuan yang diberikan dalam proses pemasaran hasil produk Kopi Payo
tersebut?
19. Apakah ada produk kopi lain yang ada di luar Kota Solok yang memiliki dampak dalam
pemasaran dari Kopi Payo?. Jika ada apa upaya yang dilakukan agar Kopi Payo memiliki
daya saing lebih tinggi dibandingkan produk pesaing tersebut?
F. Ketersediaan dan Kondisi Infrastruktur, Sarana, Fasilitas dan Pelayanan
5. Sarana apa saja yang ada dalam menunjang perkembangan perkebunan kopi?
6. Kondisi dari sarana apakah telah mencukupi dalam proses perkembangan perkebunan Kopi
Payo?
7. Fasilitas apa saja yang ada dalam menunjang perkembangan perkebunan kopi?
8. Kondisi dari fasilitas apakah telah mencukupi dalam proses perkembangan perkebunan
Kopi Payo?
G. Kerjasama yang talah dilakukan pemangku kepentingan dalam mendukung perkebunan
kopi
2. Apakah ada kerjasama yang dilakukan antar pihak pemerintah dengan petani Kopi Payo?
H. Harapan mengenai pengembangan perkebunan Kopi Payo
5. Haarapan mengenai pengembangan perkebunan Kopi Payo?
6. Harapan mengenai pengembangan hasil produk olahan Kopi Payo?
ix
IDENTITAS NARASUMBER
Narasumber : Ernisna
Profesi/Golongan : Kabid Pertanian
Oranisasi : Bappeda Kota Solok
B. Kajian Program Kebijakan dan Kelembagaan
3. Apakah ada program khusus yang dialokasikan untuk pengembangan perkebunan Kopi Payo
menginagat kawasan tersebut termasuk dalam peruntukan kawasan strategis Kota Solok
berbasis Agrobisnis?
Bappeda hanya bersifat sebagai perencanaan dan menetapkan kawasan tersebut sebagai
Kawasan Strategis, Untuk penembangan secara teknis diserahkan kepada dinas pertanian dan
Disperindag. Namun Bappeda akan mendukung program-program yang ditetapkan oleh
dinas pertanian dan Disperindag.
4. Apakah ada suatu pembentukkan kelembagaan khusus dalam mendukung perkembangan
perkebunan Kopi Payo yang ada di Kawasan Payo?
Untuk pengelolaan dan hal-hal khusus yang berkaitan dengan pengembangan perkebunan
Kopi Payo diserahkan kepada dinas pertanian.
x
IDENTITAS NARASUMBER
Narasumber : YUSRIZAL
Profesi/Golongan : Ketua Kelompok
Oranisasi : Kelompok Industri Kopi Saiyo Sakato
D. Capaian Pengembangan Ekonomi Lokal
11. Bagaimana potensi produksi dari Kopi Payo yang ada di Kawasan Payo?
Kopi Payo telah ada sejak jaman dahulunya. Kopi Payo telah ada sejak jaman penjajahan
Belanda. Sampai sekarang, kalau kita pergi ke dalam hutan sana, masih ada pohon kopi yang
dulu pernah ditanam Belanda. Untuk saat ini saja telah ada pembukaan lahan sebanyak 5 Ha
yang baru dibuka untuk penanaman kopi dan masih ada sebanyak 16 Ha lagi lahan yang telah
direncanakan untuk penanaman kopi ini. Dan melihat potensi kopi yang telah mendunia ini
dan harga kopi yang mulai meningkat, masyarakat mulai beralih lagi menanam kopi. Kopi
kita ini bisa dibilang lebih unggul dari kopi-kopi lain karna lahan kita berada di atas 1000
meter di atas permukaan laut, tapi cuanya tidak panas dan tidak dingin. Mungkin itu
berpengaruh ke rasa kopi kita. Makanya diharga pasar, kopi kita ini jauh lebih tinggi dari
pada kopi-kopi lainnya.
12. Bagaimana pengolahan Kopi Payo?
Untuk proses mencapai bubuk kopi, masyarakat payo belum melakukannya, hanya sampai
pada proses pengupasan kulit dan penjemuran. Dan kebanyakan petani hanya menjual dalam
bentuk cherry.
13. Bagaimana pemasaran produk Kopi Payo?
Penjualan melalui tengkulak (pengumpul) dari tengkulak baru dikirim lagi ke gudang atau
agen-agen yang lebih besar yang ada di pasar. Baru setelah dari gudang tersebut dikirm lagi
ke pabrik-pabrik baik skala kecil atau skala besar. Saya pernah mencari tahu kalau kopi kita
ini bisa dikirim sampai ke pabrik-bapbrik bersar di pulau jawa untuk dikirim ke Eropa.
14. Apakah ada kendala yang dialami oleh masyarakat petani Kopi Payo dalam melakukan
proses produksi?
Dulu kendalanya yaitu harga, istilahnya tekor (rugi), tidak seimbang biaya produksi dengan
apa yang didapat. Itu melehkan minat masyarakat dalam menanam kopi dulunya dan yang
membeli tengkulak (pengmpul), jadi ketika banyak panen, harga turun dan hasi kurang harga
naik. Disitu itu yang melebahkan mint petani dan kopi-kopi tua ditebang dan diganti dengan
tanaman lain, terutama jagung waktu itu tahun 2010 karena jagung tersebut menjanjikan dan
disponsori dari perusahaan yang dibantu oleh dana Bank BNI. Petani itu tidak memikirkan
dampak jangka panjang dan ternyata sekarang kopi sekarang telah mendunia. Banyak
didaerah jawa itu petaninya telah sejahtera, dari situ lah kita belajar mengenai cara bertaninya
15. Apakah ada kendala yang dialami oleh masyarakat petani Kopi Payo dalam melakukan
proses pengolahan maupun pemasaran Kopi Payo?
Petani sering mengambil kopi tampa membedakan warna, karna untuk pohon kopi yang telah
tinggi proses pengambilan harus dipanjat dan harus diambil semua buah kopi. Hasil biji kopi
yang belum tua tidak bagus. Ada pengaruh harga bagi biji kopi yang belum merah diambil,
warnya akan menghitam dan beratnya akan turun. Jika untuk di oleh menjadi bubuk kopi
hasilnya akan tidak bagus, rasanya pun akan tidak enak.
Penjualan melalui tengkulak (pengumpul) yang mana harga akan turun jika hasil banyak dan
harga naik jika hasil sedikit.
16. Apakah ada bantuan berupa pemberian bantuan modal pertanian yang diberikan? Jika ada,
bagaimanakah sistem pemberian modal yang diberikan dan besaran nominal pemberian
modal tersebut?
Banyak dilakukan pembinaan, pemberian bibit, pemberian modal dari APBD, dana
pengolahan, pupuk. Untuk saat ini banyak penanaman dan dalam 3 tahun kedepan telah
banyak dibina sampe sekarang. Untuk tahun 2021 ada 22 hektar lagi untuk ditanam dan
xi
berada di bawah bimbingan dinas pertanian. Untuk sekarang ada bantuan bibit, pupuk yang
diberikan oleh pihak DPRD Provinsi dan dana pengelolaan yang kemingkinan diberikan
melalui dana APBD Dinas Pertanian. LAhan tersebut telah disurvei dan nama-nama
petaninya telah ada.
17. Apakah petani Kopi Payo pernah diberikan suatu pelatihan yang berkaitan dengan
pemeliharaan tanaman kopi atau pengolahan biji kopi?. Jika ada, kapan dan pelatihan seperti
apakah itu?
Telah ada diberikan pelatihan cara budidaya dan cara pengembangan. Pengolahan diberikan
oleh Balitbangtan Provinsi.
18. Apakah ada pemberian bantuan berupa alat dalam pemeliharaan tanaman kopi atau
pengolahan biji kopi? Jika ada, apa saja alat-alat tersebut beserta fungsinya, jumlah unit yang
diberikan serta kapan diberikannya bantuan tersebut?
Alat hanya berupa alat pengupas kulit yang diberikan kepada kelompok.
19. Apakah ada produk kopi lain yang ada di luar Kota Solok yang memiliki dampak dalam
pemasaran dari Kopi Payo?. Jika ada apa upaya yang dilakukan agar Kopi Payo memiliki
daya saing lebih tinggi dibandingkan produk pesaing tersebut?
Ada, tapi tidak berpengaruh. Kopi yang kita tanam berbeda dengan kopi yang ditanam di
daerah Kabupaten Solok. Daerah kita ini cocok ditanami jenis kopi robusta karena
ketinggiannya bagian kebawah itu kurang dari 1000 meter, kalo di Kabupaten Solok itu
cocoknya ditanam kopi Arabika yang ketinggiannya lebih dari 1000 meter. Jadi nggak ada
halangan kalo melihat dari sisi penjualannya.
20. Apa saja jenis pelajanan dan sistem pelayanan yang diperikan oleh kelompok petani kopi
kepada anggota kelompok petani kopi?
Pembinaan dan menjembatani antara dinas pertanian dengan anggota kelompok tani kopi
21. Sistem pemasaran dari produk Kopi Payo dilakukan selama ini?
Memalui tengkulap, dari tengkulap akan diopor ke daerah lain dan ada di oper ke tempat
pengolah bubuk kopi kopi di kota Solok. Tapi lebih banyak dikirimkan ke daerah luar dan
dibeli oleh perusahaan-perusahaan besar (PT. Asal Jaya).
E. Kerjasama yang talah dilakukan pemangku kepentingan dalam mendukung perkebunan
kopi
3. Apakah ada kerjasama yang dilakukan antar pihak pemerintah dengan petani Kopi Payo?
Pihak pemerintah terutama dinas pertanian memberikan bantuan dan pelatihan terkait
pengelolaan dan pemeliharaan kopi ini.
4. Apakah ada kerjasama yang dilakukan antar kelompok tani yang ada di Kota Solok yang
ada di kawasan payo ataupun kelompok petani kopi yang ada di luar Kota Solok yang
berkaitan dengan pengembangan pertanian kopi?. Jika ada, bentuk kerjasama yang
dilakukan seperti apa?
Adanya kerjasama dalam pelatihan-pelatihan dimana kita pergi melihat cara bertani kopi
di daerah Jambi dan Sumatera Selatan. Dan ada juga kerjasama dengan petani kopi yang
ada di Kabupaten Solok.
F. Harapan mengenai pengembangan perkebunan Kopi Payo
1. Haarapan mengenai pengembangan perkebunan Kopi Payo?
Kopi ini bisa maju dan dikenal seperti dulunya. Dulunya daerah Payo ini ada perkebunan
kopi Belanda yang ada di daerah hutan sana itu, mungkin karena cuacanya itulah Belanda
membuat kebun kopi. Jadi, kopi Robusta yang ada didaerah payo ini adalah turunan dari
bibit yang dibawa oleh Belanda. Makanya kopi ini jika kita mengolah sesuai dengan aturan,
Kopi Payo ini bisa dikatakan enak. Jika kita membendingkan dengan daerah lain, daerah
kita ini berada di ketinggian 1.100 tapi jika dirasakan dingin tidak terlalu dingin dan panas
tidak terlalu panas. Jadi hal tersebut mempengaruhi terhadap rasanya.
xii
Lampiran E : Rekap Hasi Observasi
PEDOMAN OBSERVASI
INFRASTRUKTUR, SARANA DAN FASILITAS PENDUKUNG PERKEBUN DAN
FASILITAS PENDUKUNG PERKEBUNAN KOPI
Keterangan :
1. Observasi dilakukan pada infrastruktur, sarana dan fasilitas pendukung perkebunan
kopi.
2. Setiap hasil observasi disertai dengan keterangan kondisi objek observasi
3. Hidupkan GPS saat melakukan dokumentasi objek observasi.
No. Objek Observasi Foto Keterangan
Infrastruktur
1. Jalan Menuju
Lokasi Perkebunan
Jalan pertigaan batu patah
menggunakan material
beton.
Jalan melalui kawasan
agrowisatan batu patah
menggunakan materian
paving block
Kondisi jalan setelah
melewati jalan utama
2. Jalan Menuju
Lokasi Pengolahan
Jalan dengan material
aspal manum memiliki
tanjakan dan turunan yang
cukup curam
3. Jalan Menuju
Lokasi Pemasaran
Jalan dengan material
aspal manum memiliki
tanjakan dan turunan yang
cukup curam
xiii
No. Objek Observasi Foto Keterangan
Infrastruktur
Sarana
1. Penjemuran Kopi -
2. Gudang
Penyimpanan -
3. Rumah Produksi -
4. Pemasaran Produk
Kopi
Lokasi penjualan biji kopi
di tempat penjualan hasil
bumi AM, Pasar Raya
Kota Solok
Lokasi pemasaran hasil
olahan Kopi Payo di
Galeri Jalan Lingkar
Utara, KM 2, Kelurahan
Kampung Jawa, Kota
Solok.
Fasilitas
1. Mesin Pengupas
Kopi (Puller)
Mesin pengupas kulit
kopi(Huller)
2 Mesin Pengering
Kopi
Alat pemisah kulit kopi
3 Mesin Pengupas
Biji Kopi Kering
(Huller)
-
xiv
No. Objek Observasi Foto Keterangan
Infrastruktur
4 Alat Pengemasan
Kopi
-
5 Kemasan Hasil
Olahan Kopi Payo
Kemasan hasil produksi
bubuk kopi
xv
Lampiran F : Rekap Hasil Kusioner
N
O
IDENTITAS Pengalaman
Usaha Tani Peran Perempuan
Luas
Lahan
Perkebu
nan
Kopi
(Ha)
Jumla
h
Tanam
an
Kopi
(Batan
g)
Umur
Tanam
an
Kopi
(Tahu
n)
Tenaga Kerja
NAMA
JENIS
KELA
MIN
USI
A
ALAM
AT
Lam
a
Berta
ni
Buah
Kopi
(tahu
n)
Anggot
a
Kelom
pok
Tani
Keterliba
tan
Perempu
an
Kontribusi
Peran
Perempuan
Sistem
Upah
Keaktiv
an
Peran
Peremp
uan
Juml
ah
Tena
ga
Kerj
a
Perbed
aan
Upah
Rincian Perbedaan Upah
Penana
man
(Rp/Har
i)
Pemelihar
aan
(Rp/Hari)
Pemane
nan
(Rp/Har
i)
1 YUSRIZ
AL
Laki-
Laki 50 Payo 30 Iya Ada
Penanaman,
Pemeliharaan,
Pemanenan
Upah
Tempo
rer
Aktiv 7 17.500 4 20 Ada Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
2 Kominir Perempu
an 61
RT 05
RW 06 12 Iya Ada
Pemeliharaan,
Pemanenan,Penge
lolaan
Upah
Tempo
rer
Aktiv 1 2500 35 10 Ada Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
3 Yuliati S Perempu
an 50
RT 05
RW 06 20 Iya Ada
Pemeliharaan,
Pengolahan
Tenaga
Kerja
Keluar
ga
Aktiv 0,5 1250 30 5 Ada Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
4 Solini Laki-
Laki 65
RT 01
RW 06 40 Iya Ada
Pemanenan,
Pengolahan
Upah
Tetap Aktiv 2 5000 40 20 Ada
Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
5 Jamaon Laki-
Laki 61
RT 05
RW 06 25 Iya Ada
Pemeliharaan,
pengolahan,
pemanenan
Tenaga
Kerja
Keluar
ga
Aktiv 1 2500 20 10 Ada Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
6 Armi Laki-
Laki 32
RT 03
RW 06 15 Iya Ada
Penanaman,
Pemeliharaan,
Pemanenan
Tenaga
Kerja
Keluar
ga
Tidak 1 2500 7 5 Ada Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
7 Marinus Laki-
Laki 48
RT 02
RW 06 25 Iya Ada Pemeliharaan
Tenaga
Kerja
Keluar
ga
Tidak 1 2500 10 5 Tidak Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
100.000
8 Sapor Laki-
Laki 52
RT 02
RW 06 30 Iya Ada
Pemeliharaan,
Pemanenan,
Pengolahan
Tenaga
Kerja
Keluar
ga
Aktiv 0,5 1250 40 5 Ada Rp
100.000
Rp
50.000
Rp
120.000
xvi
N
O
IDENTITAS Pengalaman
Usaha Tani Peran Perempuan
Luas
Lahan
Perkebu
nan
Kopi
(Ha)
Jumla
h
Tanam
an
Kopi
(Batan
g)
Umur
Tanam
an
Kopi
(Tahu
n)
Tenaga Kerja
NAMA
JENIS
KELA
MIN
USI
A
ALAM
AT
Lam
a
Berta
ni
Buah
Kopi
(tahu
n)
Anggot
a
Kelom
pok
Tani
Keterliba
tan
Perempu
an
Kontribusi
Peran
Perempuan
Sistem
Upah
Keaktiv
an
Peran
Peremp
uan
Juml
ah
Tena
ga
Kerj
a
Perbed
aan
Upah
Rincian Perbedaan Upah
Penana
man
(Rp/Har
i)
Pemelihar
aan
(Rp/Hari)
Pemane
nan
(Rp/Har
i)
9 Bahar Laki-
Laki 68
RT 05
RW 06 45 Iya Ada
Pemeliharaan,
Pemanenan,
Pengolahan
Tenaga
Kerja
Keluar
ga
Aktiv 0,5 1250 30 5 Ada Rp
100.000
Rp
50.000
Rp
120.000
10 Ambrizal Laki-
Laki 60
RT 03
RW 06 40 Iya Ada
Pemeliharaan,
Pemanenan,
Pengolahan
Tenaga
Kerja
Keluar
ga
Aktiv 1 2500 30 10 Ada Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
120.000
11 Yurnita Perempu
an 45
RT 05
RW 06 25 Iya Ada
Pemeliharaan,
Pemanenan,
Pengolahan
Tenaga
Kerja
Keluar
ga
Aktiv 2 5000 20 10 Ada Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
12 Rosni Perempu
an 48
RT 02
RW 06 20 Iya Ada
Pemanenan,
Pengolahan
Tempo
rer Aktiv 0,5 1250 30 5 Ada
Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
13 Son Laki-
Laki 50
RT 02
RW 06 25 Iya Ada
Pemanenan,
Pengolahan
Tempo
rer Aktiv 0,5 1250 15 5 Ada
Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
14 Busnir Laki-
Laki 55
RT 02
RW 06 30 Iya Ada
Pemanenan,
Pengolahan Tetap Aktiv 1,5 3700 10 10 Ada
Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
15 Jasrul Laki-
Laki 48
RT 02
RW 06 20 Iya Ada
Pemanenan,
Pengolahan Tetap Aktiv 1 2500 15 5 Ada
Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
16 Nimai Perempu
an 45
RT 02
RW 06 15 Iya Ada
Pemanenan,
Pengolahan
Tempo
rer Aktiv 1 2500 7 10 Ada
Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
120.000
17 Jupri Laki-
Laki 52
RT 02
RW 06 25 Iya Ada
Pemeliharaan,
Pemanenan
Tenaga
Kerja
Keluar
ga
Aktiv 0,5 1250 15 5 Ada Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
18 Salmanis Laki-
Laki 65
RT 02
RW 06 30 Iya Ada
Pemanenan,
Pengolahan
Tenaga
Kerja
Keluar
ga
Tidak 0,5 1250 30 5 Ada Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
19 Nursan Laki-
Laki 50
RT 05
RW 06 20 Iya Ada
Pemanenan,
Pengolahan
Tenaga
Kerja
Keluar
ga
Tidak 0,5 1250 20 5 Ada Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
20 Supin Laki-
Laki 54
RT 05
RW 06 25 Iya Ada
Pemanenan,
Pengolahan
Tenaga
Kerja Tidak 1 2500 10 10 Ada
Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
xvii
N
O
IDENTITAS Pengalaman
Usaha Tani Peran Perempuan
Luas
Lahan
Perkebu
nan
Kopi
(Ha)
Jumla
h
Tanam
an
Kopi
(Batan
g)
Umur
Tanam
an
Kopi
(Tahu
n)
Tenaga Kerja
NAMA
JENIS
KELA
MIN
USI
A
ALAM
AT
Lam
a
Berta
ni
Buah
Kopi
(tahu
n)
Anggot
a
Kelom
pok
Tani
Keterliba
tan
Perempu
an
Kontribusi
Peran
Perempuan
Sistem
Upah
Keaktiv
an
Peran
Peremp
uan
Juml
ah
Tena
ga
Kerj
a
Perbed
aan
Upah
Rincian Perbedaan Upah
Penana
man
(Rp/Har
i)
Pemelihar
aan
(Rp/Hari)
Pemane
nan
(Rp/Har
i)
Keluar
ga
21 Boy Laki-
Laki 52 Payo 30 Iya Ada
Pemanenan,
Pengolahan
Tempo
rer Aktiv 0,5 1250 15 5 Ada
Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
22 Leni Perempu
an 45 Payo 15 Iya Ada
Pemeliharaan,
Pemanenan,
Pengolahan
Tempo
rer Aktiv 0,5 1250 15 5 Ada
Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
23 Syafrizal Laki-
Laki 57 Payo 10 Iya Ada
Pemeliharaan,
Pemanenan,
Pengolahan
Tenaga
Kerja
Keluar
ga
Aktiv 0,25 625 10 2 Ada Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
24 Yuskahar Laki-
Laki 45 Payo 20 Iya Ada
Pemeliharaan,
Pemanenan,
Pengolahan
Tempo
rer Aktiv 2 5000 20 10 Ada
Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
25 Julini Perempu
an 38 Payo 15 Iya Ada
Pemeliharaan,
Pemanenan,
Pengolahan
Tenaga
Kerja
Keluar
ga
Aktiv 1 2500 8 10 Ada Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
26 Martas Laki-
Laki 35 Payo 10 Iya Ada
Pemeliharaan,
Pemanenan,
Pengolahan
Tenaga
Kerja
Keluar
ga
Aktiv 0,5 1250 10 5 Ada Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
27 Bulih Laki-
Laki 42 Payo 8 Iya Ada
Pemanenan,
Pengolahan
Tempo
rer Aktiv 1 2500 8 10 Ada
Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
28 Deli Perempu
an 50
RT 05
RW 06 20 Iya Ada
Pemeliharaan,
Pengolahan
Tenaga
Kerja
Keluar
ga
Aktiv 0,5 1250 30 5 Ada Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
29 Nasrul Laki-
Laki 52
RT 02
RW 06 30 Iya Ada
Pemeliharaan,
Pemanenan,
Pengolahan
Tenaga
Kerja
Keluar
ga
Aktiv 0,5 1250 40 5 Ada Rp
100.000
Rp
50.000
Rp
120.000
30 Masni Laki-
Laki 68
RT 05
RW 06 45 Iya Ada
Pemeliharaan,
Pemanenan,
Pengolahan
Tenaga
Kerja
Keluar
ga
Aktiv 0,5 1250 30 5 Ada Rp
100.000
Rp
50.000
Rp
120.000
xviii
N
O
IDENTITAS Pengalaman
Usaha Tani Peran Perempuan
Luas
Lahan
Perkebu
nan
Kopi
(Ha)
Jumla
h
Tanam
an
Kopi
(Batan
g)
Umur
Tanam
an
Kopi
(Tahu
n)
Tenaga Kerja
NAMA
JENIS
KELA
MIN
USI
A
ALAM
AT
Lam
a
Berta
ni
Buah
Kopi
(tahu
n)
Anggot
a
Kelom
pok
Tani
Keterliba
tan
Perempu
an
Kontribusi
Peran
Perempuan
Sistem
Upah
Keaktiv
an
Peran
Peremp
uan
Juml
ah
Tena
ga
Kerj
a
Perbed
aan
Upah
Rincian Perbedaan Upah
Penana
man
(Rp/Har
i)
Pemelihar
aan
(Rp/Hari)
Pemane
nan
(Rp/Har
i)
31 Syahbudi Laki-
Laki 65
RT 01
RW 06 40 Iya Ada
Pemanenan,
Pengolahan
Upah
Tetap Aktiv 2 5000 40 20 Ada
Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
32 Eri Perempu
an 50
RT 05
RW 06 20 Iya Ada
Pemeliharaan,
Pengolahan
Tenaga
Kerja
Keluar
ga
Aktiv 0,5 1250 30 5 Ada Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
33 Syafriant
o
Laki-
Laki 68
RT 05
RW 06 45 Iya Ada
Pemeliharaan,
Pemanenan,
Pengolahan
Tenaga
Kerja
Keluar
ga
Aktiv 0,5 1250 30 5 Ada Rp
100.000
Rp
50.000
Rp
120.000
34 Saiful Laki-
Laki 61
RT 05
RW 06 12 Iya Ada
Pemeliharaan,
Pemanenan,Penge
lolaan
Upah
Tempo
rer
Aktiv 1 2500 35 10 Ada Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
35 Upik Perempu
an 52
RT 02
RW 06 30 Iya Ada
Pemeliharaan,
Pemanenan,
Pengolahan
Tenaga
Kerja
Keluar
ga
Aktiv 0,5 1250 40 5 Ada Rp
100.000
Rp
50.000
Rp
120.000
36 Shahrul Laki-
Laki 61
RT 05
RW 06 25 Iya Ada
Pemeliharaan,
pengolahan,
pemanenan
Tenaga
Kerja
Keluar
ga
Aktiv 1 2500 20 10 Ada Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
37 Solfami Laki-
Laki 52
RT 02
RW 06 25 Iya Ada
Pemeliharaan,
Pemanenan
Tenaga
Kerja
Keluar
ga
Aktiv 0,5 1250 15 5 Ada Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
38 Ita Perempu
an 50
RT 05
RW 06 20 Iya Ada
Pemanenan,
Pengolahan
Tenaga
Kerja
Keluar
ga
Tidak 0,5 1250 20 5 Ada Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
39 Ahmad
Efendi
Laki-
Laki 50
RT 02
RW 06 25 Iya Ada
Pemanenan,
Pengolahan
Tempo
rer Aktiv 0,5 1250 15 5 Ada
Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
40 Janius Laki-
Laki 48
RT 02
RW 06 20 Iya Ada
Pemanenan,
Pengolahan
Tempo
rer Aktiv 0,5 1250 30 5 Ada
Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
xix
N
O
IDENTITAS Pengalaman
Usaha Tani Peran Perempuan
Luas
Lahan
Perkebu
nan
Kopi
(Ha)
Jumla
h
Tanam
an
Kopi
(Batan
g)
Umur
Tanam
an
Kopi
(Tahu
n)
Tenaga Kerja
NAMA
JENIS
KELA
MIN
USI
A
ALAM
AT
Lam
a
Berta
ni
Buah
Kopi
(tahu
n)
Anggot
a
Kelom
pok
Tani
Keterliba
tan
Perempu
an
Kontribusi
Peran
Perempuan
Sistem
Upah
Keaktiv
an
Peran
Peremp
uan
Juml
ah
Tena
ga
Kerj
a
Perbed
aan
Upah
Rincian Perbedaan Upah
Penana
man
(Rp/Har
i)
Pemelihar
aan
(Rp/Hari)
Pemane
nan
(Rp/Har
i)
41 Syamsida
rnis
Laki-
Laki 61
RT 05
RW 06 25 Iya Ada
Pemeliharaan,
pengolahan,
pemanenan
Tenaga
Kerja
Keluar
ga
Aktiv 1 2500 20 10 Ada Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
42 Barnis Laki-
Laki 32
RT 03
RW 06 15 Iya Ada
Penanaman,
Pemeliharaan,
Pemanenan
Tenaga
Kerja
Keluar
ga
Tidak 1 2500 7 5 Ada Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
150.000
Modal Pemanfaatan Lahan Likuiditas Petani Pohon Pelindung Pupuk
Pemangka
san
Konserv
asi
Lahan
Pengendal
ian Hama
Sumb
er
Moda
l
Modal
Awal
(Rp)
Modal
Pemelihar
aan (Rp)
Pemakai
an
Tumpan
g Sari
Jenis
Tanam
an
Tumpa
ng Sari
Adanya
Lahan
Lain
Selain
Perkebun
an Kopi
Luas
Laha
n
Lain
(Ha)
Jenis
Tanam
an
Adanya
Pekerja
an lain
Jenis
Pekerja
an
Pengguna
an Pohon
Pelindun
g
Jenis
Pohon
Pelindu
ng
Alasan
Pemilihan
Jenis
Pohon
Pelindung
Jumlah
Pupuk
Organik
(Kg/Tah
un)
Jumla
h
Pupuk
Non
Organ
ik
Sendir
i
Rp
30.000.0
00
Rp
21.000.000 Ada Kunyit Ada 0,5
Kunyit
dan
Bawang
Ada Pokat
Melindung
i dan
Memiki
dampak
Ekonomis
10.000 2000 Iya Tidak Kimia
Sendir
i
Rp
15.000.0
00
Rp
7.500.000 Tidak Ada 0,5 Kemiri
Tidak
Ada Ada
Dadap
dan
Pokat
Karena
tanaman
tidak
terlalu
kena sinar
matahari
0 500 Tidak Tidak Tidak Ada
Sendir
i
Rp
7.500.00
0
Rp
3.000.000 Tidak Ada 0,25
Kayu
Manis
Tidak
Ada Ada Durian
Supaya
tanaman
kopi
terlindungi
dari sinar
matahari
0 0 Tidak Tidak Tidak Ada
xx
Modal Pemanfaatan Lahan Likuiditas Petani Pohon Pelindung Pupuk
Pemangka
san
Konserv
asi
Lahan
Pengendal
ian Hama
Sumb
er
Moda
l
Modal
Awal
(Rp)
Modal
Pemelihar
aan (Rp)
Pemakai
an
Tumpan
g Sari
Jenis
Tanam
an
Tumpa
ng Sari
Adanya
Lahan
Lain
Selain
Perkebun
an Kopi
Luas
Laha
n
Lain
(Ha)
Jenis
Tanam
an
Adanya
Pekerja
an lain
Jenis
Pekerja
an
Pengguna
an Pohon
Pelindun
g
Jenis
Pohon
Pelindu
ng
Alasan
Pemilihan
Jenis
Pohon
Pelindung
Jumlah
Pupuk
Organik
(Kg/Tah
un)
Jumla
h
Pupuk
Non
Organ
ik
Sendir
i
Rp
30.000.0
00
Rp
15.000.000 Tidak Ada 0,5
Cengke
h Ada
Pedagan
g Ada
Kayu-
kayuan
Menguran
gi sinar
matahari
langsung
ke
tanaman
kopi
0 1000 Tidak Tidak Tidak Ada
Sendir
i
Rp
15.000.0
00
Rp
7.500.000 Tidak Ada 1 Pisang
Tidak
Ada Ada
Kayu-
kayuan
Menguran
gi sinar
matahari
langsung
ke
tanaman
kopi
0 0 Tidak Tidak Tidak Ada
Sendir
i
Rp
10.000.0
00
Rp
5.000.000 Ada Kunyit Ada 1 Kunyit
Tidak
Ada Ada Pokat
Karena
tanaman
tidak
terlalu
kena sinar
matahari
dan dapat
menghasil
kan
0 250 Tidak Tidak Kimia
Sendir
i
Rp
10.000.0
00
Rp
3.000.000 TIdak Ada 1 Pisang
Tidak
Ada Ada Dadap
Karena
kopi tidak
terlalu
kena
cahaya
matahari
0 0 Tidak Tidak Tidak Ada
Sendir
i
Rp
3.000.00
0
Rp
2.000.000 Tidak Ada 0,5 Jagung
Tidak
Ada Ada Dadap
Mudah
tumbuh 0 0 Tidak Tidak Tidak Ada
Sendir
i
Rp
7.000.00
0
Rp
1.500.000 Tidak Ada 0,25 Kemiri
Tidak
Ada Ada
Kayu-
kayuan
Mudah
tumbuh
dan tahan
penyakit
0 0 Tidak Tidak Tidak Ada
Sendir
i
Rp
10.000.0
00
Rp
3.000.000 Tidak Ada 0,5 Pisang Ada Tukang Ada Durian
Tahan dari
penyakit
dan mudah
hidup
0 0 Tidak Tidak Tidak Ada
xxi
Modal Pemanfaatan Lahan Likuiditas Petani Pohon Pelindung Pupuk
Pemangka
san
Konserv
asi
Lahan
Pengendal
ian Hama
Sumb
er
Moda
l
Modal
Awal
(Rp)
Modal
Pemelihar
aan (Rp)
Pemakai
an
Tumpan
g Sari
Jenis
Tanam
an
Tumpa
ng Sari
Adanya
Lahan
Lain
Selain
Perkebun
an Kopi
Luas
Laha
n
Lain
(Ha)
Jenis
Tanam
an
Adanya
Pekerja
an lain
Jenis
Pekerja
an
Pengguna
an Pohon
Pelindun
g
Jenis
Pohon
Pelindu
ng
Alasan
Pemilihan
Jenis
Pohon
Pelindung
Jumlah
Pupuk
Organik
(Kg/Tah
un)
Jumla
h
Pupuk
Non
Organ
ik
Sendir
i
Rp
30.000.0
00
Rp
7.500.000 Tidak Ada 1 Kunyit
Tidak
Ada Ada Pokat
Menguran
gi sinar
matahari
langsung
ke
tanaman
kopi
0 250 Tidak Tidak Tidak Ada
Sendir
i
Rp
7.500.00
0
Rp
1.500.000 Tidak Ada 0,5 Pisang
Tidak
Ada Ada
Kayu-
kayuan
Mudah
tumbuh
dan tahan
penyakit
0 0 Tidak Tidak Tidak Ada
Sendir
i
Rp
5.000.00
0
Rp
1.500.000 Tidak Ada 0,25
Cengke
h
Tidak
Ada Ada
Kayu-
kayuan
Mudah
tumbuh
dan tahan
penyakit
0 250 Tidak Tidak Tidak Ada
Sendir
i
Rp
15.000.0
00
Rp
3.000.000 Tidak Ada 0,5 Bawang
Tidak
Ada Ada Dadap
Karena
kopi tidak
terlalu
kena
cahaya
matahari
0 500 Tidak Tidak Kimia
Sendir
i
Rp
7.000.00
0
Rp
1.500.000 Tidak Ada 0,5 Kunyit Ada
Pedagan
g Ada Durian
Bernilai
Ekonomis 0 250 Tidak Tidak Tidak Ada
Sendir
i
Rp
7.500.00
0
Rp
1.500.000 Tidak Ada 0,25 Pisang
Tidak
Ada Ada Dadap
Karena
kopi tidak
terlalu
kena
cahaya
matahari
0 500 Iya Ada Kimia
Sendir
i
Rp
5.000.00
0
Rp
1.000.000 Tidak Ada 0,25
Cengke
h
Tidak
Ada Ada
Kayu-
kayuan
Mudah
tumbuh
dan tahan
penyakit
0 0 Tidak Tidak Tidak Ada
Sendir
i
Rp
2.500.00
0
Rp
1.000.000 Tidak Ada 0,25 Kunyit
Tidak
Ada Ada
Kayu-
kayuan
Mudah
tumbuh
dan tahan
penyakit
0 250 Tidak Tidak Tidak Ada
xxii
Modal Pemanfaatan Lahan Likuiditas Petani Pohon Pelindung Pupuk
Pemangka
san
Konserv
asi
Lahan
Pengendal
ian Hama
Sumb
er
Moda
l
Modal
Awal
(Rp)
Modal
Pemelihar
aan (Rp)
Pemakai
an
Tumpan
g Sari
Jenis
Tanam
an
Tumpa
ng Sari
Adanya
Lahan
Lain
Selain
Perkebun
an Kopi
Luas
Laha
n
Lain
(Ha)
Jenis
Tanam
an
Adanya
Pekerja
an lain
Jenis
Pekerja
an
Pengguna
an Pohon
Pelindun
g
Jenis
Pohon
Pelindu
ng
Alasan
Pemilihan
Jenis
Pohon
Pelindung
Jumlah
Pupuk
Organik
(Kg/Tah
un)
Jumla
h
Pupuk
Non
Organ
ik
Sendir
i
Rp
5.000.00
0
Rp
1.500.000 Tidak Ada 0,25 Kunyit
Tidak
Ada Tidak Ada Pokat
Menguran
gi sinar
matahari
langsung
ke
tanaman
kopi
0 250 Tidak Tidak Tidak Ada
Sendir
i
Rp
10.000.0
00
Rp
2.500.000 Tidak Ada 0,5
Kunyit
dan
Bawang
Tidak
Ada Ada Dadap
Karena
kopi tidak
terlalu
kena
cahaya
matahari
0 500 Tidak Tidak Tidak Ada
Sendir
i
Rp
7.000.00
0
Rp
1.500.000 Tidak Ada 0,5
Cengke
h
Tidak
Ada Ada
Kayu-
kayuan
Mudah
tumbuh
dan tahan
penyakit
0 250 Tidak Tidak Tidak Ada
Sendir
i
Rp
5.000.00
0
Rp
1.500.000 Tidak Ada 0,25 Kunyit
Tidak
Ada Ada Dadap
Karena
kopi tidak
terlalu
kena
cahaya
matahari
0 100 Tidak Tidak Kimia
Sendir
i
Rp
5.000.00
0
Rp
1.000.000 Tidak Ada 0,5 Kunyit
Tidak
Ada Ada
Kayu-
kayuan
Mudah
tumbuh
dan tahan
penyakit
0 100 Tidak Tidak Tidak Ada
Sendir
i
Rp
20.000.0
00
Rp
5.000.000 Tidak Ada 0,5 Bawang
Tidak
Ada Ada Dadap
Karena
kopi tidak
terlalu
kena
cahaya
matahari
10000 500 Ada Tidak Kimia
Sendir
i
Rp
15.000.0
00
Rp
7.500.000 Tidak Ada 0,5 Kunyit
Tidak
Ada Ada Dadap
Karena
kopi tidak
terlalu
kena
cahaya
matahari
0 250 Ada Tidak Kimia
xxiii
Modal Pemanfaatan Lahan Likuiditas Petani Pohon Pelindung Pupuk
Pemangka
san
Konserv
asi
Lahan
Pengendal
ian Hama
Sumb
er
Moda
l
Modal
Awal
(Rp)
Modal
Pemelihar
aan (Rp)
Pemakai
an
Tumpan
g Sari
Jenis
Tanam
an
Tumpa
ng Sari
Adanya
Lahan
Lain
Selain
Perkebun
an Kopi
Luas
Laha
n
Lain
(Ha)
Jenis
Tanam
an
Adanya
Pekerja
an lain
Jenis
Pekerja
an
Pengguna
an Pohon
Pelindun
g
Jenis
Pohon
Pelindu
ng
Alasan
Pemilihan
Jenis
Pohon
Pelindung
Jumlah
Pupuk
Organik
(Kg/Tah
un)
Jumla
h
Pupuk
Non
Organ
ik
Sendir
i
Rp
7.500.00
0
Rp
1.500.000 Tidak Ada ),5 Bawang
Tidak
Ada Ada
Kayu-
kayuan
Mudah
tumbuh 0 200 Tidak Tidak Tidak Ada
Sendir
i
Rp
15.000.0
00
Rp
7.500.000 Tidak Ada ),25 Bawang
Tidak
Ada Ada Dadap
Karena
kopi tidak
terlalu
kena
cahaya
matahari
0 150 Tidak Tidak Tidak Ada
Sendir
i
Rp
7.500.00
0
Rp
3.000.000 Tidak Ada 0,25
Kayu
Manis
Tidak
Ada Ada Durian
Supaya
tanaman
kopi
terlindungi
dari sinar
matahari
0 100 Tidak Tidak Tidak Ada
Sendir
i
Rp
3.000.00
0
Rp
2.000.000 Tidak Ada 0,5 Jagung
Tidak
Ada Ada Dadap
Mudah
tumbuh 0 100 Tidak Tidak Tidak Ada
Sendir
i
Rp
7.000.00
0
Rp
1.500.000 Tidak Ada 0,25 Kemiri
Tidak
Ada Ada
Kayu-
kayuan
Mudah
tumbuh
dan tahan
penyakit
0 100 Tidak Tidak Tidak Ada
Sendir
i
Rp
30.000.0
00
Rp
15.000.000 Tidak Ada 0,5
Cengke
h Ada
Pedagan
g Ada
Kayu-
kayuan
Menguran
gi sinar
matahari
langsung
ke
tanaman
kopi
1000 500 Tidak Tidak Tidak Ada
Sendir
i
Rp
7.500.00
0
Rp
3.000.000 Tidak Ada 0,25
Kayu
Manis
Tidak
Ada Ada Durian
Supaya
tanaman
kopi
terlindungi
dari sinar
matahari
0 0 Tidak Tidak Tidak Ada
Sendir
i
Rp
7.000.00
0
Rp
1.500.000 Tidak Ada 0,25 Kemiri
Tidak
Ada Ada
Kayu-
kayuan
Mudah
tumbuh
dan tahan
penyakit
0 0 Tidak Tidak Tidak Ada
xxiv
Modal Pemanfaatan Lahan Likuiditas Petani Pohon Pelindung Pupuk
Pemangka
san
Konserv
asi
Lahan
Pengendal
ian Hama
Sumb
er
Moda
l
Modal
Awal
(Rp)
Modal
Pemelihar
aan (Rp)
Pemakai
an
Tumpan
g Sari
Jenis
Tanam
an
Tumpa
ng Sari
Adanya
Lahan
Lain
Selain
Perkebun
an Kopi
Luas
Laha
n
Lain
(Ha)
Jenis
Tanam
an
Adanya
Pekerja
an lain
Jenis
Pekerja
an
Pengguna
an Pohon
Pelindun
g
Jenis
Pohon
Pelindu
ng
Alasan
Pemilihan
Jenis
Pohon
Pelindung
Jumlah
Pupuk
Organik
(Kg/Tah
un)
Jumla
h
Pupuk
Non
Organ
ik
Sendir
i
Rp
15.000.0
00
Rp
7.500.000 Tidak Ada 0,5 Kemiri
Tidak
Ada Ada
Dadap
dan
Pokat
Karena
tanaman
tidak
terlalu
kena sinar
matahari
0 500 Tidak Tidak Tidak Ada
Sendir
i
Rp
3.000.00
0
Rp
2.000.000 Tidak Ada 0,5 Jagung
Tidak
Ada Ada Dadap
Mudah
tumbuh 0 0 Tidak Tidak Tidak Ada
Sendir
i
Rp
15.000.0
00
Rp
7.500.000 Tidak Ada 1 Pisang
Tidak
Ada Ada
Kayu-
kayuan
Menguran
gi sinar
matahari
langsung
ke
tanaman
kopi
0 0 Tidak Tidak Tidak Ada
Sendir
i
Rp
5.000.00
0
Rp
1.000.000 Tidak Ada 0,25
Cengke
h
Tidak
Ada Ada
Kayu-
kayuan
Mudah
tumbuh
dan tahan
penyakit
0 0 Tidak Tidak Tidak Ada
Sendir
i
Rp
5.000.00
0
Rp
1.500.000 Tidak Ada 0,25 Kunyit
Tidak
Ada Tidak Ada 0 250 Tidak Tidak Tidak Ada
Sendir
i
Rp
5.000.00
0
Rp
1.500.000 Tidak Ada 0,25
Cengke
h
Tidak
Ada Ada
Kayu-
kayuan
Mudah
tumbuh
dan tahan
penyakit
0 250 Tidak Tidak Tidak Ada
Sendir
i
Rp
7.500.00
0
Rp
1.500.000 Tidak Ada 0,5 Pisang
Tidak
Ada Ada
Kayu-
kayuan
Mudah
tumbuh
dan tahan
penyakit
0 0 Tidak Tidak Tidak Ada
Sendir
i
Rp
15.000.0
00
Rp
7.500.000 Tidak Ada 1 Pisang
Tidak
Ada Ada
Kayu-
kayuan
Menguran
gi sinar
matahari
langsung
ke
tanaman
kopi
0 0 Tidak Tidak Tidak Ada
xxv
Modal Pemanfaatan Lahan Likuiditas Petani Pohon Pelindung Pupuk
Pemangka
san
Konserv
asi
Lahan
Pengendal
ian Hama
Sumb
er
Moda
l
Modal
Awal
(Rp)
Modal
Pemelihar
aan (Rp)
Pemakai
an
Tumpan
g Sari
Jenis
Tanam
an
Tumpa
ng Sari
Adanya
Lahan
Lain
Selain
Perkebun
an Kopi
Luas
Laha
n
Lain
(Ha)
Jenis
Tanam
an
Adanya
Pekerja
an lain
Jenis
Pekerja
an
Pengguna
an Pohon
Pelindun
g
Jenis
Pohon
Pelindu
ng
Alasan
Pemilihan
Jenis
Pohon
Pelindung
Jumlah
Pupuk
Organik
(Kg/Tah
un)
Jumla
h
Pupuk
Non
Organ
ik
Sendir
i
Rp
10.000.0
00
Rp
5.000.000 Tidak Ada 1 Kunyit
Tidak
Ada Ada Pokat
Karena
tanaman
tidak
terlalu
kena sinar
matahari
dan dapat
menghasil
kan
0 250 Tidak Tidak Kimia
xxvi
Lampiran G : Peta Kelurahan Tanah Garam
xxvii
Lampiran H : Peta Kawasan Payo
xxviii
Lampiran I : Peta Rencana Pola Guna Lahan Kawasan Payo
xxix
xxx
xxxi