30
CONTOH—Alergi Tanyakan apakah pasien memiliki alergi—terhadap makanan, obat, udara, atau yang lain. Apakah pasien sebelumnya telah memakan atau meminum atau terkena sesuatu yang alergi untuknya? Apakah pasien terkena gigitan atau sengatan binatang? Berikan tindakan medis terhadap reaksi alergi yang serius dan lanjutkan dengan prosedur perawatan dasar. Lihat Reaksi Alergi pada halaman 3-15 untuk keterangan lebih lanjut mengenai penanganan terhadap reaksi alergi serius (reaksi hipersensitivitas sistemik yang ekstrim terhadap protein asing yang pernah dihadapi). CONTOH—Pengobatan Apakah pasien meminum obat? Sudahkah pasien meminum obat untuk hari ini? Jika memungkinkan, kumpulkan semua obat—berikan kepada petugas kesehatan (dokter/perawat/petugas respon darurat) CONTOH—Kondisi Menerima Pengobatan Sebelumnya Apakah pasien menerima tindakan pengobatan sebelumnya? CONTOH—Makanan Terakhir Apakah pasien memakan sesuatu sebelumnya? Apa yang telah dimakan oleh pasien? CONTOH—Kejadian

lanjut CPR

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: lanjut CPR

CONTOH—Alergi

Tanyakan apakah pasien memiliki alergi—terhadap makanan, obat, udara, atau

yang lain.

Apakah pasien sebelumnya telah memakan atau meminum atau terkena sesuatu

yang alergi untuknya? Apakah pasien terkena gigitan atau sengatan binatang?

Berikan tindakan medis terhadap reaksi alergi yang serius dan lanjutkan dengan

prosedur perawatan dasar.

Lihat Reaksi Alergi pada halaman 3-15 untuk keterangan lebih lanjut mengenai

penanganan terhadap reaksi alergi serius (reaksi hipersensitivitas sistemik yang

ekstrim terhadap protein asing yang pernah dihadapi).

CONTOH—Pengobatan

Apakah pasien meminum obat?

Sudahkah pasien meminum obat untuk hari ini?

Jika memungkinkan, kumpulkan semua obat—berikan kepada petugas kesehatan

(dokter/perawat/petugas respon darurat)

CONTOH—Kondisi Menerima Pengobatan Sebelumnya

Apakah pasien menerima tindakan pengobatan sebelumnya?

CONTOH—Makanan Terakhir

Apakah pasien memakan sesuatu sebelumnya?

Apa yang telah dimakan oleh pasien?

CONTOH—Kejadian

Minta pasien untuk menjelaskan kejadian-kejadian yang dia alami sebelum sakit.

Kapan gejala awal (symptom) mulai muncul?

Pasien sedang dimana saat gejala awal muncul?

Apa yang sedang dilakukan pasien saat gejala awal muncul?

Apakah pasien sedang melakukan olahraga?

SERANGAN JANTUNG

Informasi Penting

Page 2: lanjut CPR

Gejala serangan jantung yang paling sering terjadi adalah nyeri dada (angina)

yang disertai dengan tekanan di bagian tengah dada, yang berlangsung selama

beberapa menit atau terjadi secara berulangkali.

Nyeri dari serangan jantung dapat menyebar hingga ke pundak, leher, atau tangan.

Pasien dapat berkeringat atau pingsan atau mengalami mual-mual, nafas pendek,

dan pusing kepala.

Pasien sering menolak bahwa rasa nyeri dada yang dialaminya itu serius dan perlu

untuk diperiksa ke rumah sakit. Lakukan apa yang harus dilakukan berdasarkan

penilaian kalian dan jangan menunda untuk menghubungi petugas kesehatan

rumah sakit jika kalian menduga yang dialami pasien adalah serangan jantung.

Jika pasien mengeluhkan rasa nyeri atau sakit di dada, hubungi rumah sakit

langsung dan bimbing pasien untuk:

o Meminum obat yang sudah diresepkan untuk meredakan rasa nyeri, atau

o Meminum satu tablet aspirin (kecuali pasien memiliki alergi atau

kontraindikasi terhadap aspirin).

Perawatan Pasien

1. STOP—periksa dan amati tempat kejadian.

2. BERPIKIR—pertimbangkan keamanan kalian dan buat rencana tindakan.

3. BERTINDAK—periksa daya respon, cari alat atau tanda pemberi sinyal pertolongan

dan HUBUNGI EMS.

4. Lakukan pemeriksaan dasar dan pantau pasien dengan menggunakan Siklus

Perawatan (Cycle of Care).

5. Untuk pasian yang tidak responsif, lakukan CPR seperti yang diperlukan.

6. Untuk pasien yang responsif, lakukan pemeriksaan. Jika pasien mengalami angina

(sakit/nyeri dada) dan pasien tidak memiliki riwayat angina, hubungi EMS.

7. Jika pasien memiliki obat yang sedang dikonsumsinya, bantu pasien meminum

obatnya seperti yang diresepkan. Jika pasien mengeluhkan sakit dada, berikan satu

tablet (bukan dalam bentuk kapsul) aspirin dosis dewasa atau dua tablet aspirin dosis

“anak” untuk dikunyah oleh pasien. Pasien tidak boleh diberikan aspirin jika

memiliki riwayat alergi terhadap aspirin atau pendarahan saluran cerna.

Page 3: lanjut CPR

8. Bantu pasien ke posisi nyamannya dan longgarkan pakaian yang melekat, bagian

lehernya, dll. Rasa sakit di dadanya akan hilang setelah beberapa menit.

9. Jika rasa sakit dadanya tidak hilang atau berulang, maka diduga pasien mengalami

serangan jantung dan hubungi EMS.

10. Posisi duduk dengan lutut ditekuk merupakan posisi yang paling nyaman untuk

pasien.

11. Jika benar begitu, dengan arahan petugas EMS, kalian dapat memberikan satu tablet

aspirin kepada pasien untuk dikunyah pelan-pelan.

12. Kendurkan pakaian yang terlalu ketat, bagian leher, dll.

13. Lanjutkan pantau pasien dengan menggunakan Siklus Perawatan hingga EMS tiba.

Berikan oksigen bantuan jika tersedia.

MENINGITIS

Informasi Penting

Meningitis merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan suatu

inflamasi (yang diakibatkan oleh infeksi dari bakteri, jamur, atau virus) membran

yang melapisi otak atau syaraf tulang belakang.

Penyakit ini dapat mengancam nyawa pasien yang dapat dengan sangat cepat

berkembang menjadi gangguan otak permanen, masalah syaraf, dan bahkan

kematian. Seorang anak yang sehat atau orang dewasa yang tidak terlihat

memiliki penyakit dapat dengan cepat menjadi pasien yang menderita sakit parah

jika diduga menderita meningitis, untuk itu segera cari bantuan medis.

Gejala-gejala dan tandanya adalah (tetapi biasanya tidak semua gejala nampak di

waktu yang sama): deman, muntah-muntah, hilang nafsu makan, sakit kepala

yang sangat, leher kaku (tidak dapat menyentuh dada dengan dagu), pingsan,

sensitive terhadap cahaya, bingung dan disorientasi, nyeri otot dan sendi,

mengantuk, sakit tenggorokan, dan kemerahan pada kulit.

Kemerahan: tanda merah kecil atau ungu yang terlihat seperti memar. Kemerahan

pada kulit ini tidak hilang jika satu sisi kaca ditekankan diatasnya.

Page 4: lanjut CPR

Gejala pada bayi dapat juga berupa: suara tangisan yang tidak beraturan, sering

mengantuk atau tidak bisa diam (gelisah), sedikit kasar pada kulit, dan bengkak di

bangian tulang yang lunak.

Perawatan Pasien

1. BERHENTI—periksa dan amati tempat kejadian.

2. BERPIKIR—pertimbangkan keamanan kalian dan buat rencana tindakan. Apakah

terdapat kemerahan kulit?

3. BERTINDAK—periksa daya respon, cari alat atau tanda pemberi sinyal pertolongan

dan HUBUNGI EMS.

4. Lakukan pemeriksaan dasar dan pantau pasien dengan menggunakan Siklus

Perawatan.

5. Untuk pasien yang merespon, lakukan pemeriksaan. Pindahkan pasien ke rumah

sakit dengan segera jika diduga terkena meningitis.

6. Tekan kaca diatas kemerahan di kulit—jika kemerakan tidak hilang, cari pertolongan

medis dengan segera.

7. Turunkan deman. Jaga agar pasien tetap nyaman dan cegah pasien tersedak atau

menghirup bau yang membuatnya mual.

8. Pantau pasien secara langsung dan ketahui jika kondisi pasien memburuk.

STROKE

Informasi Penting

Stroke terjadi ketika pembuluh darah di otak terhalang atau rusak yang

menghalangi oksigen masuk ke jaringan otak. Anggap stroke sebagai serangan

otak (vs serangan jantung). Strok merupakan kemacetan yang terjadi di otak lain

dengan kemacetan yang terjadi di jantung. Terdapat beberapa metode untuk

menghilangkan kemacetan yang terjadi saat stroke di ruangan gawat darurat

rumah sakit. Ingat, hubungi EMS segera setelah pasien diduga mengalami stroke.

Pasien yang memiliki stroke akan mengeluh mengalami kekakuan, tidak bisa

menggerakkan bagian tubuhnya atau lemas dibagian muka, tangan atau kaki,

seringnya hanya salah satu bagian, dan memiliki kesulitan bicara. Mereka juga

Page 5: lanjut CPR

bisa mengeluhkan rasa sakit, pusing yang tidak dapat dijelaskan atau penurunan

daya lihat di salah satu atau kedua mata.

Berikan perlakukan kepada pasien stroke seperti pasien yang langsung

memerlukan pertolongan medis. Ikuti prosedur perawatan dasar.

Perawatan Pasien

1. BERHENTI—periksa dan amati tempat kejadian.

2. BERPIKIR—pertimbangkan keamanan kalian dan buat rencana tindakan.

3. BERTINDAK—periksa daya respon, cari alat atau tanda pemberi sinyal pertolongan

dan HUBUNGI EMS.

4. Lakukan pemeriksaan dasar dan pantau pasien dengan menggunakan Siklus

Perawatan.

5. Untuk pasien responsive, lakukan pemeriksaan. Jika pasien memiliki kesulitan

berbicara, periksa ulang pasien dan tanyakan pertanyaan ya atau tidak.

6. Bantu pasien ke posisi nyamannya.

7. Terus pantau pasien dengan menggunakan Siklus Perawatan hingga EMS datang.

MASALAH DIABETES

Tekanan gula darah rendah—syok insulin, reaksi insulin atau hipoglikemia

Tekanan gula tinggi—koma diabetes, ketoasidosis diabetes atau hiperglikemia

Informasi Penting

Reaksi insulin terjadi ketika seseorang yang menderita diabetes menerima terlalu

banyak insulin, tidak mendapat asupan gula yang cukup dari makanan atau

melakukan olahraga yang berlebihan yang dengan cepat menaikkan kadar gula

darah.

Pasien yang menderita gula darah rendah terlihat pucat, kulitnya lembab, dan

terlalu berkeringat. Pasien mengeluhkan rasa pusing dan sakit kepala, dan merasa

mudah terganggu dan bingung.

Hiperglikemia (gula darah tinggi) terjadi ketika seseorang yang menderita

diabetes tidak menerima kontrol kadar insulin yang cukup sehingga meningkatkan

gula darahnya.

Page 6: lanjut CPR

Gejala awal dari gula darah tinggi adalah rasa haus berlebih dan seringnya buang

air kecil. Tanda-tanda dan gejala lebih lanjut termasuk mengantuk dan bingung,

denyut nadi yang cepat, lemah, dan nafas yang cepat disertai bau mulut. Pasien

dapat juga mengalami mual, muntah-muntah, dan nyeri perut. Berikan tindakan

atas gejala lanjutan seperti pertolongan medis darurat.

Jangan pernah memberikan pasien insulin atau obat—bahkan jika pasien yang

meminta. Ketika ragu-ragu, selalu berikan makanan kecil, gula, jus, soda, atau

permen. Gula sangat penting bagi pasien dengan tekanan gula rendah, dan tidak

akan menyebabkan sakit yang parah kepada pasien dengan gula darah tinggi.

Perawatan Pasien—Gula Darah Rendah

1. BERHENTI—periksa dan amati tempat kejadian.

2. BERPIKIR—pertimbangkan keamanan kalian dan buat rencana tindakan.

3. BERTINDAK—periksa daya respon, cari alat atau tanda pemberi sinyal pertolongan

dan HUBUNGI EMS.

4. Lakukan pemeriksaan dasar dan pantau pasien dengan menggunakan Siklus

Perawatan.

5. Untuk pasien yang tidak sadarkan diri, tangani syok hingga EMS datang.

6. Untuk pasien responsif, lakukan pemeriksaan.

7. Berikan makanan kecil atau camilan dengan segera agar cepat memulihkan keadaan

pasien. Jika hanya ada gula, jus, soda atau permen dapat membantu jika yang lainnya

tidak ada.

8. Lanjutkan hingga tanda dan gejala mulai hilang—sekitar 15 menit. Jika pasien tidak

membaik, pindahkan ke rumah sakit terdekat.

Perawatan Pasien—gula darah tinggu

1. BERHENTI—periksa dan amati tempat kejadian.

2. BERFIKIR—pertimbangkan keamanan kalian dan buat rencana tindakan.

3. BERTINDAK—periksa daya respon, cari alat atau tanda pemberi sinyal pertolongan

dan HUBUNGI EMS.

4. Lakukan pemeriksaan dasar dan pantau pasien dengan menggunakan Siklus

Perawatan.

Page 7: lanjut CPR

5. Untuk pasien yang tidak sadarkan diri, tangani syok hingga EMS datang. Jika ragu-

ragu apakah pasien memiliki gula darah rendah atau tinggi, selalu berikan pasien

makanan kecil atau camilan.

6. Untuk pasien responsive, lakukan pemeriksaan dan pantau pasien dengan

menggunakan Siklus Perawatan hingga EMS tiba.

ASMA

Asma merupakan kondisi paru-paru yang biasanya dikontrol oleh obat.

Informasi Penting

Serangan asma dapat terjadi secar atiba-tiba dan dapat bertahap selama beberapa

jam atau hari.

Pasien yang menderita serangan asma biasanya mengelami kesulitan bernafas

(menging).

Pada serangan asma yang akut, tidak terdengar menging dan pasien mengalami

kesulitan berbicara, mengantuk, atau tidak sadarkan diri. Serangan asma akut

memerlukan tindakan medis darurat. Ikuti prosedur perawatan dasar berikut.

Perawatan Pasien

1. BERHENTI—periksa dan amati tempat kejadian—Apakah pasien memiliki obat

dan tanda menderita sakit.

2. BERPIKIR—pertimbangkan keamanan kalian dan buat rencana tindakan.

3. BERTINDAK—periksa daya respon. (Lakukan pemeriksaan dasar dan pantau

pasien dengan menggunakan Siklus Perawatan.

4. Tenangkan pasien, minta mereka untuk duduk miring ke depan. Yakinkan banyak

udara segar disekitar pasien dan membuat pasien dapat mengkonsumsi obatnya.

5. Jika gejala tidak hilang setelah tiga menit, minta pasien untuk mengkonsumsi

obatnya lagi.

6. Jika pasien tidak membaik, atau dalam keadaan parah, atau serangan pertama,

HUBUNGI EMS.

7. Terus pantau pasien dengan menggunakan Siklus Perawatan hingga EMS tiba.

KEJANG

Page 8: lanjut CPR

Informasi Penting

Kejang dapat diakibatkan oleh epilepsi, serangan jantung, keracunan,

hipoglikemia, demam tinggi pada anak, cidera otak, stroke atau sengatan listrik.

Berikan perlakuan seperti pertolongan darurat ketika pasien tidak mengalami

epilepsi atau kejang-kejang, jika kejang berlangsung selama lima menit, apakah

ada serangkaian kejang atau dikarenakan luka dan sakit yang membutuhkan

perawatan. Ikuti prosedur perawatan dasar berikut.

Perawatan Pasien

1. BERHENTI—periksa dan amati tempat kejadian—Apakah pasien mengalami

kejang-kejang?

2. BERPIKIR—pertimbangkan keamanan kalian dan buat rencana tindakan—Apakah

terdapat objek yang berbahaya disekitar pasien ?

3. BERTINDAK—periksa daya respon, cari alat atau tanda pemberi sinyal pertolongan

dan HUBUNGI EMS.

4. Selama pasien mengalami kejang, coba beri alas di kepala pasien dan singkirkan

segala benda yang ada disekitar pasien, namun jangan menahan tubuh pasien.

Lindungi pasien.

5. Setelah kejang, lakukan pemeriksaan dasar. Posisikan pasien dengan posisi

penyembuhan.

6. Untuk pasien yang mengalami kejang-kejang, dukung dan tenangkan pasien hingga

hilang kejangnya.

7. Untuk pasien tanpa riwayat kejang-kejang atau jika pasien terluka selama kejang-

kejang, lanjutkan memantau pasien dengan menggunakan Siklus Perawatan.

KEJANG DISERTAI PANAS

Informasi Penting

Kejang yang disertai pana merupakan kondisi yang umum. Rata-rata tiga persen

anak-anal di umur 6 bulan hingga 6 tahun mengalami kejang-kejang ketika

mereka mengalami demam tinggi.

Page 9: lanjut CPR

Kejang yang disertai demam terjadi ketika aktivitas otak normal terganggu.

Kejang dapat terjadi tanpa adanya peringatan. Selama kejang, anak-anak

menderita kaku atau lemas, menjadi tidak sadar atau tidak sadar akan sekitarnya,

teriak atau mencubit,menunjukkan gerakan yang tiba-tiba atau gerakan tidak

terkontrol, atau kesulitan bernafas.

Perawatan Pasien

1. BERHENTI—periksa dan amati tempat kejadian—Apakah anak mengalami demam

tinggi?

2. BERFIKIR—pertimbangkan keamanan kalian dan buat rencana tindakan—Apakah

terdapat objek yang berbahaya disekitar pasien ?

3. BERTINDAK—periksa daya respon anak dan jika kejang-kejang terjadi secara

progresif dan memburuk, hubungi EMS. Selama kejang terjadi, tetap tenang dan

jangan mencoba menghalangi gerakannya atau menaruh apapun di mulutnya. Tetap

bersama anak. Kendurkan pakaian yang ketat dari sekitar leher dan singkirkan objek

untuk menghindari luka. Pergi ke dokter terdekat setelah kejang-kejang berhenti.

REAKSI ALERGI

Reaksi Akut—anaphylaxis atau syok anaphylactic

Informasi Penting

Reaksi akut terjadi berulang—biasanya langsung setelah pasien memakan, atau

tergigit serangga, atau meminum obat.

Pasien yang menderita reaksi alergi akut menderita urtikaria, menging, kaku pada

dada, sakit perut dan mual, sulit bernafas dan menelan karena bengkak pada

jaringan tenggorokan. Tekanan darah turun, mengakibatkan pusing dan pingsan.

Berikan tindakan kepada reaksi alergi akut seperti pertolongan darurat dan ikuti

prosedur perawatan dasar.

reaksi alergi akut (anaphylaxis) dapa ditangani dengan epinephrine (adrenalin).

Orang yang pernah mengalami alergi akut sebelumnya sering memiliki suntikan

adrenalin yang sudah diresepkan. Sudahkan pasien menggunakan suntikan? Atau

bantu pasien melakukan suntikan adrenalin.

Page 10: lanjut CPR

Reaksi alergi ringan ditandani dengan bersin-bersin, mata gatal, hidung meler,

dan kulit kemerahan. Alergi ringan tidak mengancam nyawa, dan biasanya dapat

diatasi dengan antihistamines.

Perawatan Pasien—Reaksi Alergi; Anaphylaxis

1. BERHENTI—periksa dan amati tempat kejadian—Apakah pasien disengat? Telah

makan?

2. BERFIKIR—pertimbangkan keamanan kalian dan buat rencana tindakan—Apakah

tersedia adrenalin?

3. BERTINDAK—periksa daya respon, cari alat atau tanda pemberi sinyal pertolongan

dan HUBUNGI EMS.

4. Lakukan pemeriksaan dasar dan pantau pasien dengan menggunakan Siklus

Perawatan.

5. Jika pasien mambawa kotak pertolongan adrenalin, bantu pasien menggunakannya

dan ikuti yang tercantum di pedoman. Jika EMS tidak bisa langsung datang atau

tidak ada, dosis kedua dapat disuntukkan jika reaksi alergi akut tidak pulih.

Lanjutkan dengan menenangkan pasien hingga EMS datang.

6. Jika adrenalin atau suntikan tidak ada, lanjutkan dengan memantau pasien dengan

menggunakan Siklus Perawatan hingga EMS datang. Pasien responsive mungkin

lebih nyaman duduk agar lebih mudah bernafas.

KERACUNAN

Racun yang Tertelan – obat-obatan, zat kimia, pembersih, pelarut, pestisida, dan

tumbuhan

Racun yang Terhirup – karbon monoksida, gas yang beracun

Racun yang Terserap – tanaman beracun, oak atau sumac dan semprotan kimia

Racun di makanan -- racun yang tertelan dari makanan

Informasi Penting

Perkirakan terjadinya keracunan ketika sumber racun dekat atau pasien

mengatakan bahwa ia telah melakukan kontak dengan unsur yang mengandung

racun.

Page 11: lanjut CPR

Zat kimia yang berbeda menyebabkan reaksi yang berbeda di tubuh. Umumnua,

pasien yang menelan racun memiliki kulit yang seperti bekas terbakar di mulut,

air liur berlebih, berkeringat, mual, dan keluar air mata. Nafas pasien seperti

berbau zak kimia dan mereka mengalami kesulitan bernafas. Muntah-muntah,

diare, kejang-kejang, dan tidak sadarkan diri dapat terjadi.

Pasien yang menghirup karbon monoksida atau zak berbahaya lainnya dapat

mengalami pusing kepala, sakit kepala, mual, dan rasa berat di dada. Mereka

dapat juga mengalami batuk-batuk, menging, dan memiliki kesulitan bernafas.

Kulit mereka dapat berubah menjadi pucat, kemudian membiru, dan ujung kuku

dan bibir nampak merah seperti cherry.

Pada kasus keracunan ringan, pasien yang terkena racun melalui kulit dapat

mengalami bengkak pada kulit, kemerahan, gatal, panas, dan melepuh. Gejala

mungkin tidak langsung muncul. Pada kasus yang akut, pasien dapat mengalami

kesulitan bernafas, demam, sakit kepala, dan lemas.

Keracunan makanan terjadi ketika orang memakan makanan yang mengandung

bakteri atau makanan tersebut beracun, seperti jamur-jamur, ikan, atau kerang

jenis tertentu. Gejala yang timbul mungkin tidak langsing terlihat dan terjadi kram

perut, mual, muntah-muntah, diare, lemas, dan tidak enak badan.

Berikan tindakan kepada pasiean yang diduga mengalami keracunan dengan cara

tertelan atau terhirup, atau racun apapun yang mengganggu nafas atau tingkat

kesadaran seseorang, dengan pertolongan darurat. Ikuti prosedur perawatan dasar

berikut.

Jika dimungkinkan, hubungi Pusat Penanganan Racun untuk arahan yang

diperlukan ketika menunggu EMS tiba.

SIMPAN DENGAN BAIK—HARUS DAN JANGAN DILAKUKAN

Untuk menghindari keracunan yang tidak sengaja:

HARUS ikuti petunjuk dan peringatan yang ada pada lebel produk kimia.

HARUS simpat di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak, gunakan tempat yang

kedap udara agar bau tidak menyebar.

Page 12: lanjut CPR

HARUS menyimpan bahan kimia, pembersih, obat-obatan dengan tempat asalnya, tanpa

ada bekas dan terpisah dari bahan-bahan yang tidak beracun.

HARUS menaruh kembali produk kimia ke tempatnya setelah digunakan.

HARUS mengetahui jenis tumbuhan yang ada di sekitar rumah.

HARUS menggunakan pakaian yang melindungi dan perlindungan yang cukup ketika

menyemprot atau berhadapan dengan zat-zat beracun.

HARUS mengajari anak mengenai zat beracun.

HARUS menyimpan nomor telepon Pusat Penanganan Racun di dekat telepon.

HARUS menyimpan arang yang dapat digunakan dan gunakan ketika diinstruksikan oleh

EMS, dokter atau Pusat Penanganan Racun.

JANGAN mencampur pembersih rumah atau zat kimia lainnya.

JANGAN menggunakan tempat penyimpanan yang digunakan untuk makanan untuk

menyimpan produk kimia.

JANGAN menyebut obat sebagai permen kepada anak-anak.

JANGAN mengambil obat pada saat keadaan gelap.

JANGAN memakan jamur, daun, batang, akar, atau berry liar kecuali kalian yakin dan

tahu kalu itu tidak beracun.

JANGAN memakan makanan yang sudah basi atau dimasak dengan kondisi yang tidak

bersih.

Perawatan Pasien—Racun yang Tertelan

1. BERHENTI—periksa dan amati tempat kejadian—Apakah terdapat zat yang

beracun didekat pasien?

2. BERPIKIR—pertimbangkan keamanan kalian dan buat rencana tindakan—Apakah

zat tersebut dapat membahayakan saya?

3. BERTINDAK—periksa daya respon, HUBUNGI EMS.

4. Lakukan pemeriksaan dasar dan pantau pasien dengan menggunakan Siklus

Perawatan.

Page 13: lanjut CPR

5. Untuk pasien yang responsif, lakukan pemeriksaan—kumpulkan informasi mengenai

apa, kapan, dan seberapa banyak rabun tertelan sambil menunggu EMS datang.

6. Jika ada, baca label yang ada pada produk mengenai pertolongan untuk keracunan

dan hubungi Pusat Penanganan racun untuk arahan.

7. Jika diperlukan untuk meminta pasien muntah, gunakan zat yang dianjurkan oleh

Pusat Penanganan Racun. Simpan muntahan dan masukkan ke dalam wadah untuk

diberikan kepada petugas EMS.

8. Lanjutkan arahan yang diberikan Pusat Penanganan Racun dan bantu pasien hingga

EMS tiba.

Perawatan Pasien—Racun yang Terhirup

1. BERHENTI—periksa dan amati tempat kejadian—apakah terdapat zat yang

mengandung racun atau jamur beracun di dekat tempat kejadian? Hati-hati saat

memasuki ruangan yang tertutup. Perlu diingat, beberapa gas beracun dapat tidak

berbau dan berbau. Keamanan petugas penyelamat harus selalu dipertimbangkan.

Kalian terkadang diminta menunggu EMS datang dengan peralatan pernafasan

independen untuk membantu pasien.

2. BERPIKIR—pertimbangkan keamanan kalian dan buat rencana tindakan—apakah

zat beracun tersebut membahayakan diri sendiri?

3. BERTINDAK—periksa daya respon dan HUBUNGI EMS.

4. Jika diperlukan, pindahkan pasien ke tempat yang banyak udara.

5. Lakukan pemeriksaan dasar dan pantau pasien dengan menggunakan Siklus

Perawatan.

6. Untuk pasien yang responsif, bantu melonggarkan pakaian di sekitar leher dan dada,

agar pasien lebih mudah bernafas. Lakukan pemeriksaan tubuh—kumpulkan

informasi mengenai apa, kapan, dan seberapa banyak racun yang telah dihirup ketika

pasien menunggu EMS tiba.

7. Hubungi Pusat Penanganan Racun terdekat untuk arahan penanganan. Jika tersedia,

dan diberi instruksi, berikan oksigen darurat.

8. Lanjutkan membantu pasien hingga EMS tiba.

Perawatan Pasien—Racun yang Terserap

Page 14: lanjut CPR

1. BERHENTI—periksa dan amati tempat kejadian—apakah pasien telah melakukan

kontak dengan zat beracun?

2. BERPIKIR—pertimbangkan keamanan kalian dan buat rencana tindakan-- apakah

zat beracun tersebut membahayakan diri sendiri?

3. BERTINDAK—periksa daya respon dan HUBUNGI EMS.

4. Lakukan pemeriksaan dasar—kumpulkan informasi mengenai apa, kapan, dan

seberapa banyak racun yang telah dihirup ketika pasien menunggu EMS tiba.

5. Lepaskan pakaian pasien yang terkontaminasi dengan hati-hati dan bersihkan sisa

racun yang ada di kulit.

6. Bersihkan kulit dengan air bersih dan sabun. Hindari air yang telah terkontaminasi

racun terkena kamu atau pasien.

7. Untuk zat kimia yang mudah terbakar atau jika pasien mengalami gejala yang akut,

hubungi Pusat Penanganan Racun untuk mendapat arahan pertolongan.

8. Jika EMS tidak dihubungi, bawa pasien untuk periksa ke dokter. Kompres dengan air

dingin dapat mengurangi rasa gatal.

Perawatan Pasien—Keracunan Makanan

1. BERHENTI—periksa dan amati tempat kejadian—apakah pasien telah memakan

makanan yang sudah basi, terkontaminasi, atau berbahaya?

2. BERPIKIR—pertimbangkan keamanan kalian dan buat rencana tindakan

3. BERTINDAK—periksa daya respon dan HUBUNGI EMS.

4. Lakukan pemeriksaan tubuh—tanyakan ke pasien apa yang telah dimakan olehnya.

5. Jika pasien menunjukkan tanda-tanda alergi akut, beri perawatan dengan tepat. (lihat

Reaksi Alergi untuk informasi lebih lanjut.) pantau pasien dengan menggunakan

Siklus Perawatan hingga EMS tiba.

6. Jika pasien muntah dan mengalami diare, berikan cairan untuk menhindari dehidrasi.

Lanjutkan bantuan hingga muntah dan diare berhenti. Simpan muntahan yang

dikeluarkan oleh pasien untuk diperiksa oleh bagian medis agar diketahui jenis racun

yang termakan.

7. Jika gejala yang timbul akut, lama, dan memburuk, pindahkan pasien ke rumah sakit.

GIGITAN DAN SENGATAN BERACUN

Page 15: lanjut CPR

Gigitan ular dan reptil, gigitan laba-laba, sengatan kalajengking, lebah, dan semut,

luka yang disebabkan binatang laut.

Informasi Penting

Duga terkena gigitan atau sengatan ketika binatang beracun ada di dekat atau

pasien mengatakan bahwa mereka digigit atau di sengat. Jika memungkinkan dan

aman, amati baik-baik binatang tersebut atau tangkap binatang tersebut untuk

identifikasi lebih baik, meskipun begitu jangan terlalu lama fokus pada binatang

tersebut dan tidak memberikan pertolongan kepada pasien atau membahayakan

diri sendiri.

Reaksi terhadap racun bergantung pada besar tubuh, kesehatan, kontak yang

terjadi sebelumnya, keadaan tubuh, lokasi gigitan atau sengatan dan seberapa

banyak racun yang telah masuk ke tubuh. Beberapa pasien memiliki reaksi alergi

yang akut terhadap gigitan atau sengatan yang kecil—khusunya sengatan lebah.

Lihat Reaksi Alergi untuk pengobatan terhadap anaphylaxis.

Pasien yang digigit oleh ular atau reptil beracun memiliki bekas gigitan taring

disertai dengan sakit, bengkak dan perubahan warna kulit di bagian yang digigit.

Pasien mengeluh dirinya lemas, mual, sulit bernafas, berbicara dan menelan, sakit

kepala, penglihatan kabur, dan kesemutan atau kaku di sekitar wajah atau mulut.

Pasien dapat mengalami perubahan denyut nadi yang semakin cepat, demam,

dingin, dan juga menyebabkan ia muntah.

Pasien yang digigit oleh laba-laba beracun mengalami sakit, kemerahan dan/atau

rasa panas di tempat yang terkena gigitan bersamaan dengan rasa sakit perut dan

kram otot atau kedutan, bingung, koma, dan pengeluaran air liur yang berlebih.

Berkeringat dan kekakuan yang ekstrim dapat terjadi bersamaan dengan

kesemutan di sekitar mulut. Seringnya gejala tersebut tidak terjadi lebih dari satu

jam setelah digigit.

Gigtan dan sengatan serangga biasanya mengakibatkan rasa sakit, kemerahan,

gatal, dan bengkak di tempat yang terkena gigitan. Beberapa pasien dapat

mengalami reaksi demam, nyeri sendi, bentol-bentol dan pembengkakan kelenjar

getah bening yang tidak langsung muncul.

Page 16: lanjut CPR

Banyak sengatan binatang laut yang menyebabkan rasa sakit seperti terbakar di

tempat yang tersengat bersamaan dengan bengkak dan/atau kemerahan dan bilur-

bilur. Beberapa pasien dapat mengalami syok, tidak sadarkan diri, kesulitan

bernafas, lemas, mual, dan muntah-muntah.

Beberapa gigitan atau sengatan binatang yang tidak beracun kepada pasien hanya

menyebabkan iritasi ringan. Mesipun begitu, karena gejala tidak selalu langsung

muncul, minta pasien untuk mencari pertolongan medis profesional lanjutan agar

menghindari kecacatan.

Berikan pertolongan tindakan medis darurat kepada pasien yang terkena gigitan

atau sengatan binatang beracun. Tindak lanjuti dengan prosedur perawatan dasar.

Berikan tindakan pertolongan kepada pasien yang mengalami gigitan atau

sengatan yang menyebabkan luka yang dalam, atau berikan pertolongan

pernafasan atau tingkat kesadaran pasien seperti tindakan medis darurat. Tindak

lanjuti dengan prosedur perawatan dasar.

Jika dimungkinkan, hubungi Pusat Penanganan Racun terdekat untuk instruksi

sambil menunggu EMS tiba.

Pada banyak kasus gigitan dan sengatan, tahan daerah yang tekena gigitan dengan

diberikan tekanan agar racun tidak menyebar. Teknis penanganannya seperti yang

ada di gambar di bawah ini.

Perawatan Pasien—Gigitan Ular

1. BERHENTI—periksa dan amati tempat kejadian—apakah terdapat ular beracun di

sekitar ? perlu diingat, beberapa ular bisa menggigit lebih dari satu kali. Lindungi

diri kalian. Rawat semua bekas gigitan ular karena dapat mematikan dan lakukan hal

berikut ini.

2. BERPIKIR—pertimbangkan keselamatan kalian dan buat rencana tindakan—

dapatkah ular tersebut meengenai diri kalian dan pasien?

3. BERTINDAK—periksa daya respon dan HUBUNGI EMS.

4. Lakukan pemeriksaan dasar dan pantau pasien dengan menggunakan Siklus

Perawatan.

5. Setelah EMS dihubungi, dapatkan dan ikuti instruksi pengawasan medis untuk

menangani pasien sebelum EMS tiba.

Page 17: lanjut CPR

6. Yang paling umum dilakukan, jaga agar pasien tetap diam dengan membaringkan

pasien dan minta ia untuk relaks.

7. Kecuali jika diminta oleh EMS, hindari membersihkan luka karena air liur ular yang

masih tersisa dapat membantu EMS untuk mengetahui jenis ular yang menggigit.

8. Jika EMS tidak dapat langsung datang atau tidak ada, kalian harus memindahkan

pasien.

9. Berikan tekanan kepada luka dengan pakaian yang steril, bantalan atau menggunakan

sarung tangan.

10. Kemudian, gunakan perban yang dapat menahan gerakan pasien.

11. Lanjutkan dengan memantau pasien dengan menggunakan Siklus Perawatan hingga

EMS tiba atau pasien sampai di rumah sakit.

Perawatan Pasien—Gigitan Laba-Laba

1. BERHENTI—periksa dan amati tempat kejadian—apakah terdapat serangga

beracun di sekitar?

2. BERPIKIR—pertimbangkan keselamatan kalian dan buat rencana tindakan—

dapatkah serangga tersebut meengenai diri kalian atau pasien?

3. BERTINDAK—periksa daya respon dan HUBUNGI EMS karena diperlukan.

4. Lakukan pemeriksaan dasar dan pantau pasien dengan menggunakan Siklus

Perawatan.

5. Setelah EMS dihubungi, dapatkan dan ikuti petunjuk pertolongan medis untuk

perawatan pasien sebelum EMS tiba.

6. Jika pasien menunjukkan tanda alegi akut, tangani dengan tepat. (lihat Reaksi Alergi

untuk informasi lebih lanjut.) pantau pasien dengan menggunakan Siklus Perawatan

hingga EMS tiba.

7. Tenangkan dan jaga pasien agar tidak terlalu banyak bergerak dan minta ia untuk

istirahat.

8. Tergantung pada instruksi yang diberikan oleh EMS: a) bersihkan area gigitan

dengan sabun dan air atau menggunakan alcohol, b) gunakan kompresan dingin ke

area gigitan dan angat kompresan atau c) gunakan perban untuk menekan dan

menahan gerakan pasien.

Page 18: lanjut CPR

9. Pindahkan pasien ke rumah sakit karena penawar racun ada untuk beberapa jenis

laba-laba.

Perawatan Pasien—Sengatan Serangga (kalajengking, lebah, tawon, dan semut)

1. BERHENTI—periksa dan amati tempat kejadian—apakah terdapat serangga

beracun di sekitar?

2. BERPIKIR—pertimbangkan keselamatan kalian dan buat rencana tindakan—

dapatkah serangga tersebut meengenai diri kalian atau pasien?

3. BERTINDAK—periksa daya respon dan HUBUNGI EMS karena diperlukan.

4. Lakukan pemeriksaan dasar dan pantau pasien dengan menggunakan Siklus

Perawatan.

5. Setelah EMS dihubungi, dapatkan dan ikuti petunjuk pertolongan medis untuk

perawatan pasien sebelum EMS tiba.

6. Jika pasien menunjukkan tanda alegi akut, tangani dengan tepat. (lihat Reaksi Alergi

untuk informasi lebih lanjut.) pantau pasien dengan menggunakan Siklus Perawatan

hingga EMS tiba.

7. Jika yang menyengat masih tertinggal di tubuh, singkirkan dari kulit—hindari

memencet atau menekan kantung racun.

8. Tenangkan dan jaga pasien tetap tenang dan beristirahat.

9. Tergantung pada instruksi yang diberikan dari EMS: a) bersihkan area yang disengat

dengan sabun dan air atau menggunakan alcohol, b) gunakan kompresan dingin ke

area gigitan dan angat kompresan atau c) gunakan perban untuk menekan dan

menahan gerakan pasien.

10. Pindahkan pasien ke rumah sakit.

Perawatan Pasien—Sengatan Koral, Ubur-Ubur, dan Tentakel Laut

1. BERHENTI—periksa dan amati tempat kejadian—apakah pasien masih di dalam

air?

2. BERPIKIR—pertimbangkan keselamatan kalian dan buat rencana tindakan—

bagaimana saya melindungi diri sendiri dan pasien lebih jauh?

3. BERTINDAK—periksa daya respon dan HUBUNGI EMS karena diperlukan.

Page 19: lanjut CPR

4. Lakukan pemeriksaan dasar dan pantau pasien dengan menggunakan Siklus

Perawatan.

5. Jika pasien menunjukkangejala reaksi alergi akut, berikan tindakan dengan tepat.

(Lihat Reaksi Alergi untuk informasi lebih lanjut.)

6. Setelah EMS dihubungi, dapatkan dan ikuti instruksi medis yang diberikan utnuk

penanganan lapangan terlebih dahulu sebelum EMS tiba.

7. Tenangkan dan jaga agar pasien tetap tenang dan beristirahat. Pantau pasien dengan

menggunakan Siklus Perawatan.

8. Obati sengatan ubur-ubur dengan mencuci daerah yang terkena sengatan dengan

larutan cuka (4-6 persen larutan asam asetat) untuk minimal menahan racun selama

30 detik dan mencegah racun menyebar.

9. Setelah material yang menyengat (nematocysts) dihilangkan, rasa sakit dari sengatan

ubur-ubur harus diberikan perawatan dengan direndam air panas, jika

memungkinkan. Pada kasus sengatan ubur ubur besar, gunakan perban yang dapat

menekan dan mengindari gerakan pasien di area yang terkena setelah diberikan

larutan cuka.

10. Pindahkan pasien ke rumah sakit.

Perawatan Pasien—Gigitan Gurita dan Sengatan Binatang Bertempurung

1. BERHENTI—periksa dan amati tempat kejadian—apakah pasien masih di dalam

air? Apakah binatang beracun masih di sekitar ?

2. BERPIKIR—pertimbangkan keselamatan kalian dan buat rencana tindakan—

bagaimana saya melindungi diri sendiri dan pasien lebih jauh?

3. BERTINDAK—periksa daya respon dan HUBUNGI EMS karena diperlukan.

4. Lakukan pemeriksaan dasar dan pantau pasien dengan menggunakan Siklus

Perawatan.

5. Setelah EMS dihubungi, dapatkan dan ikuti instruksi medis yang diberikan utnuk

penanganan lapangan terlebih dahulu sebelum EMS tiba.

6. Tenangkan dan jaga pasien untuk tepat tenang dan istirahat. Berikan tekanan

langsing ke luka dengan pakaian yang steril, bantalan, atau dengan menggunakan

sarung tangan.

Page 20: lanjut CPR

7. Berikan perban untuk mencegah pasien menggerakkan bagian yang terkena sengatan

atau gigitan.

8. Pindahkan pasien ke rumah sakit.

Perawatan Pasien—Luka karena Tulang Ikan

1. BERHENTI—periksa dan amati tempat kejadian—apakah pasien masih di dalam

air? Apakah binatang beracun masih di sekitar ?

2. BERPIKIR—pertimbangkan keselamatan kalian dan buat rencana tindakan—

bagaimana saya melindungi diri sendiri dan pasien lebih jauh?

3. BERTINDAK—periksa daya respon dan HUBUNGI EMS karena diperlukan.

4. Lakukan pemeriksaan dasar dan pantau pasien dengan menggunakan Siklus

Perawatan.

5. Setelah EMS dihubungi, dapatkan dan ikuti instruksi medis yang diberikan utnuk

penanganan lapangan terlebih dahulu sebelum EMS tiba.

6. Tenangkan dan jaga agar pasien tetap tenang dan istirahat. Berikan perawatan atas

syok jika diperlukan.

7. Jika diperlukan, tangani pendarahan yang serius. Jika dapat dengan mudah ditangani,

hilangkan tulang ikan yang menempel di tubuh.

8. Rendam luka di air hangat. Biarkan luka direndam hingga 90 menit untuk

mengurangi rasa sakit, gunakan kompres dingin ke luka setelah direndam.

9. Bersihkan luka dengan air dan sabun. Gunakan antiseptik.

10. Temukan bantuan medis.