Lap KL Kuuuuuuuuuuuuuuu

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN KULIAH LAPANGAN

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangTaksonomi Vertebrata merupakan salah satu mata kuliah yang wajib di ambil bagi mahasiswa Jurusan Biologi UNP. Taksonomi Vrtebrata merupakan ilmu yang mempelajari klasifikasi, identifikasi, menggambarkan dan memberikan peranan secara nomenklatur dalam tata nama hewan Vertebrata serta mengkaji hubungan hubungan di antara hewan vertebrata. Mata kuliah Taksonomi Vertebrata membahas mengenai Filum Chordata, Subphylum Vertebrata yang terdiri dari Classis Pisces, Classis Amphibi, Classis Reptilia, Classis Aves, dan Classis Mamalia. Tiap tiap pokok bahasan tersebut terdiri dari banyak jenis bahkan mungkin beribu ribu jenis, namun yang bisa kita amati sewaktu melaksanakan praktikum di laboratorium sedikit, dan hanya beberapa jenis dari sekian banyak jenis yang ada. Untuk mengetahui lebih banyak dari jenis hewan tersebut maka di adakan kuliah lapangan. Dengan harapan dalam kuliah lapangan tersebut kita akan memenuhi lebih banyak jenis dari spesies tersebut di bandingkan dengan yang kita temui di laboratorium.

B. TujuanTujuan kuliah lapangan ini dilaksanakan adalah :1. Mahasiswa mengenal habitat asli hewan Vertebrata1. Mahasiswa mengenal jenis hewan Vertebrata di habitat aslinya1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi objek Vertebrata di habitatnya1. Mahasiswa memperoleh pengalaman langsung cara pengumpulan dan pengawetan hewan Vertebrata

C. Waktu dan TempatKuliah lapangan ini dilaksanakan pada :Hari: MingguTanggal: 24 Desember 2009Tempat: Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan, Bukittinggi Sumatera Barat

D. Deskripsi DaerahKuliah lapangan ini dilaksanakan di Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi. Tempat ini merupakan salah satu tempat pariwisata di propinsi Sumatera Barat. Taman margasatwa ini terletak di tengah kota Bukittinggi dan banyak doleh pengunjung. Selain dari itu, tempat ini memiliki koleksi hewan yang cukup beragam sehingga dijadikan tempat pariwisata yang indah dan juga sangat menarik untuk dijadikan tempat observasi. Kota Bukittinggi terletak antara 100,21 100,25 bujur timur dan 00, 75 00, 19 LS dengan temperatur udara berkisar antara 16,1 24,8 0 C dan kelembaban udara antara 82,0 90,8 %. Topografi kota Bukittinggi pada umumnya bergelombang dengan 3 buah sungai kecil yaitu Batang Agam yang mengalir di tengah kota, Batang Tambio disebelah timur, dan Batang Sianok mengalir di sebelah barat.Di propinsi Sumatera Barat letak kota Bukittinggi sangat strategis dan merupakan daerah transit untuk mencapai daerah utara, selatan, dan timur karena letaknya pula daerah ini menjadi daerah wisata, pusat perdagangan, pusat pendidikan dan kebudayaan daerah, serta daerah industri rakyat.cc

BAB IITEORI DASAR

1. CLASSIS REPTILIANama kelas ini diambil dari model cara hewan berjalan (Latin : reptum = melata atau merayap) dan studi tentang reptil ini disebut HERPETOLOGY (Yunani : dreptes = reptil).

Ciri ciri khusus dari clas reptilia : Tubuh dibungkus oleh kulit kering yang menanduk (tidak licin), biasanya dengan sisik atau carapace. Punya 2 pasang anggota yang masing masing terdiri atas 5 jari Skeleton mengalami penulangan sempurna Jantung tidak sempurna, terdiri atas 4 ruang Pernafasan selalu dgn paru paru dan pada penyu juga bernafas dengan kloaka Memiliki 12 nevri carnialis Suhu tubuh tergantung lingkungan Fertilisasi internal Segmentasi bersifat meroblastis

Reptilia menunjukkan kemajuan bila di bandingkan dengan amfhibi yaitu : Mempunyai penutup tubuh yang kering dan berupa sisik Ekstrimitas cocok untuk gerak cepat Adanya kecendrungan pemisahan darah yang beroksigen dan tidak beroksigen dalam jantung Proses penulangan sempurna Telur sesuai untuk pertumbuhan di darat

(Maskoeri Yasin : 1992 : 100 101)

Klasifikasi dari Reptilia : Berdasarkan keberadaannya dibagi atas : Reptilia primitif (purba) :reptilia yang ada pada zaman purba dan pada umumnya telah punah Reptilia masa kini (modern):reptilia yang masih bisa ditemukan pada saat ini

Berdasarkan ada tidaknya arcus, reptilia primitif dibagi atas :1. Sub kelas AnapsidaTerdiri dari 2 ordo : Ordo CotylosauriaCiri ciri : Bersifat semi aquatik Bentuk tubuh seperti kadal Punah pada akhir Trias tetapi merupakan bentuk awal darireptil lainnya Ordo TestudinataCiri ciri : Kura kura yang primitif tetapi masih ada sampai sekarangMemiliki rusuk yang terletak diluar gelang bahu Memiliki cangkang Contoh : Dermatemys mawi

2. Sub kelas LepidosauriaTerdiri atas 3 ordo : Ordo EosuchiaCiri ciri : Hidup pada zaman Perm dan awal mesozoik Bentuk tubuh mirip lizard, tetapi ada arcus tulang yang menutup fossa lateralis

Ordo RhynchocephaliaCiri ciri : Memiliki bangunan seperti paruh pada rahang atas Gigi bersatu dengan rahang Hanya tinggal 1 spesies yaitu : Sphenodon punctatus Ordo SquamataCiri ciri : Mencakup lizard dan ular Adanya pengurangan jumlah arcus pada sisi lateral Ada 2 sub ordo : Lacertilia SerpentesContoh : Mososaurus sp dan Boa sp

3. Sub kelas ArchosauriaTerdiri atas 4 ordo : Ordo ThecodonthiaCiri ciri : Hidup pada zaman trias Bentuk tubuh seperti lizard dengan tungkai belakang lebih panjang dari tungkai depan Tubuh memanjang Gigi tajam Makanannya ikanContoh : Phytosauria sp

Ordo Crocodillia Ciri ciri : Tampak pertama kali pada trias atas Masih hidup sampai saat ini Terdiri atas 2 famili : Crocodylidae GafialidaeContoh : Crocodillus americanus

Ordo SaurischiaCiri ciri : Pelvis triradial Berevolusi dari thecodontha pada zaman trias Ada 2 yaitu : carnivorus HerbivorusContoh : Brachiosaurus sp dan Tyrannosaurus rex

Ordo OrnithischiaCiri ciri : Pelvis bersifat quadriradial Herbivorus Mencakup dinosaurus yang berperisai, bertanduk dan berparuh serta berjambul Contoh : Triceratops sp

4. Sub kelas EuryapidaTerdiri dari : Ordo ProtorosauriaCiri ciri : Menyerupai lizard dengan tungkai langsing dan panjang Panjang leher hampir sama dengan panjang badan dan ekor.Contoh : Tanystropheus sp

Ordo SauropterygiaCiri ciri : Hidup di laut Leher panjang Kepala kecil Tubuh pendek Tungkai besar dan berat Ekor panjang Pemakan ikan5. Sub kelas SynapsidaTerdiri dari : Ordo PelycosauriaCiri ciri : Berukuran kecil Synapsidnya primitif Ada carnivorus dan herbiforus Tungkai mirip tungkai amfibi Beberapa diantaranya bermoncong panjangContoh : Edaphosaurus sp

Ordo TherapsidaCiri ciri : Synapsidnya lebih maju Ada carnivorus dan herbivorus Kebanyakan gemuk dan mencapai 4 meter Ada yang predator(Herman Munaf : 2006 : 68 74)

Reptilia masa kini :Ciri ciri : Berdarah dingin Bernafas dengan paru paru Bersisik Tengkorak berartikulasi dengan vertebrata dengan 1 condius ocipitalis Terdiri atas 4 ordo : Ordo Testudinata Ordo Rhynchocepalia Ordo Squamata Ordo Crocodillia

Ordo TestudinataCiri ciri : Tubuh bulat pipih besar dan relatif besar Tubuh terbungkus oleh perisai pada bagian dorsal yang disebut carapace, dan pada bagian ventral disebut plastronTidak punya gigi tapi pada rahang berkulit tanduk sebagai pengganti gigi Rahang bawah mudah digerakkan Ovipar Kloaka dapat berfungsi membantu pernafasan dalam air Contoh : Chelonia mydas

Ordo RhynchocephaliaCiri ciri : Bentuk serupa kadal Extremitasnya dapat digerakan di air dan darat Berkulit tanduk dan bersisik Punggungnya berduri pendek Tulang rahang mudah digerakkan Columna vertebralisnya amficoel Memiliki costae abdominalisContoh : Sphenodon punctatum

Ordo SquamataCiri ciri : Kulit dilapisi oleh zat tanduk Rahang bisa digerakkan Columna vertebralis adalah procoel Hemipenis ganda Muara anus transversal Terdiri atas 2 sub ordo : Scuria / lacertilia Serpentes / ophidia Sub ordo LacertiliaCiri ciri : Extremitasnya 2 pasang, tapi ada juga yang tereduksi Pectoral dan pelviksnya tumbuh baik Umumnya carnivor Terdapat di daerah tropisContoh : Maboya multifaciata (kadal) Chameleo chameleon (bunglon) Varanus komodensis (komodo)

Sub Ordo SerpentesCiri ciri : Tubuh tidak punya extremitas Rahang bawah melekat pada ligamen Gigi bulat panjang Spesies tertentu punya gigi taring sebagai alat penyuntik bisa Contoh :Lampropeltis bolivia (ular weling)Naya tripudont (ular cobra)Phyton molurus (ular sawah)

Ordo CrocodilliaCiri ciri : Tubuh panjang Kepala besar dan runcing Rahang kuat dan gigi tumpul Kaki pendek dengan jari berselaput tebal Ekor panjang Kulit tebal dan mengalami cornificatio Jantumg terbagi ats 4 ruang Ovipar Telinga berlubang kecilContoh : Alligator sp( Maskoeri Yasin : 1992 : 108 111) 2. CLASSIS AVESKelompok reptilian kedua yang mengudara mengembangkan suatu modifikasi yang tidak terdapat pada pterosaurus, yaitu bulu. Pertumbuhan bulu ini memberi permukaan bagi sayap yang luas, ringan tetapi kuat. Bulu ini juga memberikan insulasi (penutup hangat) bagi tubuh, sehingga membuatnya kecil namun dapat mempertahankan suhu tubuh yang relative tinggi dan tetap meskipun di daerah beriklim dingin. Mereka adalah burung pertama.(Jhon W. Kimball : 1991 : 938)

Kata Aves berasal dari bahasa latin dipakai sebagai nama kelas, sedang Ornis dari kata Yunani dipakai dalam Ornithologi berarti ilmu yang mempelajari burung.Ciri ciri aves : Tubuh berbulu Punya 2 pasang extremitas, bagian depan jadi sayap, bagian belakang jadi kaki yang memiliki cakar yang dibungkus oleh kulit yang menanduk dan bersisik Skleton kecil, kuat dan penulangan sempurna Cor terdiri atas 4 ruang Respirasi dengan paru paru dan dibantu oleh kantung udara Tidak punya vesica urinaria Memiliki 12 nervi cranialis Homoioterm Fertilisasi internal (di dalam tubuh)

Aves menunjukkan kemajuan dari kelas yang mendahuluinya : Tubuh memiliki penutup yang bersifat isolasi Darah vena dan darah arteri terpisah secara sempurna dalam sirkulasi pada jantung Pengaturan suhu tubuh Metabolisme tinggi Kemampuan untuk terbang Suara berkembang baik Menjaga anak secara khusus Tipe Penutup Tubuh Aves :Berdasarkan susunan anatomis bulu dibagi tiga macam ;1. Filoplumae, sebagai rambut yang diujungnya bercabang-cabang pendek halus (hair feather) 2. Plumulae, berbentuk hamper sebagai filoplumae dengan perbedaan detail (down feather) 3. Plumae, merupakan bulu yang sempurna (contour feather)

Menurut letaknya bulu digolongkan menjadi :1. Tetrices yang menutupi badan2. Retrices yang berada pada pangkal ekor3. Remiges terdapat pada sayap4. Parapterum yang terdapat bahu5. Alaspuria terdapat pada ibu jari(Maskoeri Yasin : 1992 : 113 117)

Klasifikasi aves : Terdiri atas 27 ordo : Ordo Apterygiiformes Bulu panjang seperti rambut tak bercabang Sayap kecil Paruh panjang dan mata kecilContoh : Apteryx australis (burung kiwi)

Ordo Struthioniformes Tubuh besar Kepala, leher, tungkai berbulu tipis Paruh pendek dan besar Bulu tak bercabangContoh : Struthio camelus (burung unta)

Ordo Rheiformes Kepala, leher, dan paha berbulu Bulu tak bercabang Sayap besar Kaki berjari 3 dengan cakar kuatContoh : Rhea americana

Ordo Casuariiformes Ukuran tubuh besar Kepala berbulu tipis, leher dan badan berbulu tebal Bulu bercabang Tulang sayap tanpa lunas Kaki berjari 3Contoh : Casuarius casuarius (burung kasuari)

Ordo Tinamiformes Sayap kecil bulat Tulang dada berlunas Bulu ekor Telur mengkilat Pemakan tumbuhanContoh : Eudromia elegans

Ordo Podicipediformes Hidup di air tawar, pandai menyelam Tungkai jauh dibelakang tubuh Kaki berlebus Ekor pendek Tempurung lutut besar Tarsus pipihContoh : Podiceps cristalis

Ordo Gaviiformes Tungkai pendek di belakang tubuh Ekor terdiri atas 18 20 lembar bulu kaku Jari jari berselaput renang Patella kecil Pandai terbangContoh : Gavia immer

Ordo Sphenisciformes Burung air tak dapat terbang Bulu kecil Sayap berbentuk dayung, untuk terbang dalam air Kaki berjari 4 menghadap ke depan dan berselaput Tulang pipih Di bawah ada lapisan lemak tebalContoh : Aptenodytes forsteri (peguin)

Ordo Procellariiformes Lubang hidung berbentuk buluh Paruh tertutup oleh kepingan tanduk Di dalam kelenjar terdapat kelenjar garam Jari belakang mereduksi Bulu tersusun padat dan banyak Sayap panjang dan sempitContoh : Diomedea nigripes (albatross)

Ordo Pelecaniformes Lubang hidung mereduksi Punya kantung leher Kaki berjari 4 dan berselaput Paruh panjang Hidup berkoloniContoh : Pelecanus conspicillasis Ordo Ciconiformes Leher dan tungkai panjang Paruh besar Jari tanpa selaput Bulu dekoratif Makanannya ikanContoh : Leptoptilos javanicus (bangau)

Ordo Anseriformes Paruh lebar dari bahan tanduk lunak Tepi paruh berlamela transversal Lidah berdaging Tungkai pendek, jari berselaput Ekor pendekContoh : Anas platyrymchos

Ordo Falconiformes Paruh pendek, ujung melengkung dan rucing, tepi tajam Jari kaki tajam melengkung Kuat terbangContoh : Falco peregrinus

Ordo Galliformes Terbang pedek Paruh pendek Bulu bercabang Graminiformes Contoh : Gallus gallus (ayam)

Ordo Caradriiformes Ada yang tak pandai terbang Bulu bercabang Tungkai panjang Paruh besarContoh : Turnix suscicator (puyuh) Ordo Columbiformes Paruh pendek dan langsing Tarsus pendek dari jari Kulit tebal dan halus Tembolok besar dan menghasilkan cairan susu Pemakan bijian dan buahContoh : Raphus cuculatus

Ordo Psittaciformes Bulu bewarna hijau Paruh pendek, sempit, tepi tajam Kaki bertipe zygodactylus (2 jari ke depan dan 2 ke belakang)Contoh : Cacatua galerita

Ordo Cucuformes Ekor panjang Paruh sedang Bersifat parasitContoh : Cuculus canorus

Ordo Strigiformes Kepala dan mata besar dan bulat Lubang telinga lebar Paruh pendek Jari kaki punya cakar Nocturnal Contoh : Bubo virginianus

Ordo Caprimulgiformes Paruh kecil dan bulat Mulut lebar Bulu halus

Ordo Apodiformes Tubuh kecil Tungkai sangat kecil Sayap runcing Paruh kecil dan lunak, ada yang langsing dengan lidah berbentuk buluh panjangContoh : Colibri coruscans

Ordo Trogoniformes Paruh pendek dan bahu dengan rambut bahu pada pangkalnya Kaki kecil dan lunak Bulu bewarna cerah, seringkali bewarna hijauContoh : Trogon viridis

Ordo Colliiformes Kaki bertipe paserin Jari ke 1 dan ke 4 reversibel Ekor sangat panjang Pemakan serangga dan buahContoh : Colius macrourus

Ordo Coraciiformes Paruh kuat Jari ke 3 dan ke 4 bersatu pada bagian pangkalContoh : Buceros bicornis (enggang)

Ordo Piciformes Paruh kuat Bulu ekor kaku dengan ujung runcing Lidah dengan ujung kasar atau dilengkapi dengan bayangan seperti bulu dan lidah dapat dijulurkanContoh : Dinopium javanense

Ordo Passeriformes Kaki berjari 4, 3 didepan, 1 dibelakang Paruh sesuai untuk memotongContoh : Oriolus chinensis(Herman Munaf : 2006 : 92 107)

3. CLASSIS MAMALIAKepunahan dinosaurus dan fragmentasi benua yang terjadi di akhir zaman Mesozoikum membentuk banyak zona adaptif, dan mamalia mengalami suatu radiasi adaptif yang sangat luas. Terdapat sekitar 4500 spesies mamalia di bumi saat ini. Sebagai anggota mamalia, kita secara alamiah tentu memiliki minat khusus pada kelas vertebrata ini.(Campbell : 2000 : 269)

Berlawanan dengan moyang reptilia, gigi mamalia mengalami spesialisasi untuk memotong (gigi seri), menyobek (gigi taring), dan menggiling (geraham) makananya. Bahan kelabu serebrum, yang ditutupi oleh bahan puti pada reptilia, tumbuh keluar di atas permukaan otak. Modifikasi ini mempunyai akibat yang jauh.Evolusi mamalia paling awal berlangsung mulai beberapa jalur yang berbeda. Dari kelompok tersebut hanya 3 sampai sekarang masih hidup, yaitu : Monotremata, mamalia bertelur Marsupialia, mamalia berkantung Mamalia, berplasenta (Jhon W. Kimball : 1991 : 942)

Ciri ciri mamalia : Berambut Punya kelenjar susu Punya 3 tulang telinga Ada diafragma Punya 2 pasang gigi Sel darah merah bikonkaf, bulat, dan tidak berinti Cortex otak berkembang dengan baik(file://///bidje1/data%20(d)/pisces_files/342notes1.htm : 14)

Ciri khusus anggota kelas mamalia : a. Tubuh ditutupi dengan rambut yang lepas secara periodic. Kulit dengan banyak kelenjar (sebaceous, keringat, baud an susu)b. Cranium dengan 2 occipital condyle, vertebra leher biasanya 7 ruas, ekor biasanya panjang dan dapat digerakkanc. Region nasalis (bagian dari hidung) umumnya panjang (silindris), mulut biasanya dengan gigi berbagai tipe dan berdifersiasi sesuai dengan makanan, lidah biasanya data digerakkan, mata dengan pelupuk mata, memiliki daun telingad. Mempunyai 4 anggota gerak;masing- masing kaki dengan 5 jari dan memiliki berbagai variasi gerak; jari dengan kait bertanduk atau berkuku atau berteracak dengan bantalan- abntalan daginge. Jantung semurna dengan 4 ruang; 2 atrium dan 2 ventrikel. Eritrosit tidak berinti, biasanya bulatf. Respirasi hanya dengan paru- paru; laring dengan tali suara; mempunyai otot difragma sempurna yang memisahkan paru- paru, jantung dengan rongga perut g. Memiliki vesika urinaria; hasil ekskresi berupa cairan urinh. Memiliki 12 nervi cranialis; otak berkembang baiki. Suhu tubuh tetap (homoiterm)Jantan dengan organ kopulasi (penis); fertilisasi internal; telur biasanya kecil tanpa cangkang dan tinggal di dalam uterus (modifikasi oviduct)dari hewan betina yang selanjutnya untuk berkembang; memiliki membran embrionik; memiliki plasenta; anaknya di asuh setelah lahir dan disusui dari kelenjar susu hewan betina.(Storer.1961: 398)

Extremitas cranialis terbagi atas : Brachium (lengan atas) berupa humerus Antibrachium (lengan bawah) berupa radius dan ulna Manus (tangan) berupa digiti yang berupa ossa carpalia (tulang pergelangan tangan), ossa metacarpalia (tulang telapak tangan), dan phalangus (ruas jari)

Extremitas caudalis terdiri atas : Femur sebagai tungkai atas Crus (kaki) sebagai tungkai bawah terdiri atas tulang tibia dan fibula Pes (kaki) terdiri atas ossa tarsalia (tulang pergelangan tangan), ossa metatarsalia (telapak kaki), dan phalangus (ruas jari). Jari ada yang berfucula (cakar) dan berungula (teracak).

Sistem musculus (otot) pada mamalia yang penting jika kulit di buka antara lain adalah : Musculus Masetter Musculus sterno cephalia Musculus pectoralis Musculus rectus abdominalis Musculus obligus abdominalis Musculus transversus abdominalis Musculus intercostalis Musculus latissimus dorsii Musculus yang terdapat pada tiap extremitas anterior dan posterior berfungsi menggerakkan kaki dan bagian bagiannya.

Sistem digestori (pencernaan) mamalia terdiri atas : Cavum oris (rongga mulut)Organon didalamnya : Dentes incisivus (gigi seri) Dentes caninus (gigi taring) Premolar (geraham depan) Molar (geraham belakang) Pharynk Oesofaghus (kerongkongan) Ventriculus (lambung) Intestinum (usus)Dibagi atas : Intestinum tenue (doudenum, jejunum, ileum) Intestimun crassum Rectum Anus

Klasifikasi mamalia :Kelas mamalia terdiri atas 3 subkelas, yaitu :1) Subkelas PrototheriaHanya terdiri atas 1 ordo yaitu : Monotremata (mamalia bertelur), Mempunyai tulang coracoid dan precoracoid Tidak berdaun telinga. Gigi hanya terdapat pada hewan yang masih muda. Hewan berparuh Punya cloaca Ovipar. Contoh : Ornithorhynchus anatinus (kehinda) terdapat di Australia.2) Subkelas Allotheria sudah punah3) Subkelas Theria Merupakan mamalia yang bermarsupium (kantong ventral) Berplacenta Gigi terdapat pada hewan dewasa dan muda Ada dan tidak punya cloaca Testes terbungkus oleh scrotum Vivipar

Terdiri atas 26 ordo, yaitu : Ordo Marsupiia Betina memiliki marsupium di sekitar susu sebelah abdomen Ada uterus dan vagina Tidak berplacentaContoh : Marcapus kangaro (kangguru) Ordo Insectivora Tubuh kecil Moncong panjang dan runcing Kaki berjari 5 dengan kuku Gigi runcingContoh : Hystrix javanica (landak)

Ordo Dermoptera Seperti tupai Kaki 4 buah Ekor melebar dengan selaput parasut Terdapat di Asia tenggaraContoh : Galeophithecus sp

Ordo Chiroptera Mamalia terbang Tubuh kecil Kaki muka kecil dengan 2 5 jari panjangNocturnalContoh : Antrozous pallidus (kelelawar)

Ordo Primata Anggota badan panjang Punya 5 jari dengan kuku yang pipih atau melengkung Sebagian besar arboreal (hidup di pohon) Makan bijian dan materi lainnyaContoh : Cebus capuchinus, Pongo pygmaeus, Homo sapiens

Ordo Edentata Gigi geraham muka tanpa email Kaki dan tangan punya kait Makan hewan kecil, daun, dan burungContoh : Bradypus sp (unau)

Ordo Phollidota Tubuh dibungkus oleh lempengan sisik zat tanduk Tidak bergigi Lidah silindris panjang Penangkap seranggaContoh : Manis javanica (trenggiling)

Ordo Logomorpha Tubuh agak kecil Badan dan kaki berbulu Ekor pandek atau tidak ada Incicivi seperti pahat Premolar 2/3Contoh : Lepus nigricollis (kelinci)

Ordo Cetacea Tubuh sedang hingga besar sekali Berbentuk skoci Kepala panjang dan runcing Punya sirip dorsal, jari melebar tanpa kuku Tidak beranggota belakang Ekor panjang melebar Gig tanpa email Nostril di antara kepala Tubuh licin tanpa bulu Tidak ada kelenjar kulit kecuali kelenjar susuContoh : Balanophora musculus (ikan paus)

Ordo Carnivora Tubuh kecil hingga besar Jari kaki 4 atau 5 dan berkukuContoh : Canis lupus (srigala), Helarctos malayanus (beruang) Ordo Condylartha Ordo Litopterna Ordo Notoungulata Ordo Astrapotheria Ordo Tubulidentata Tubuh kaku Bulu jarang Hidung dan telinga panjangContoh : Orycteropus sp

Ordo Pantodonta Ordo Dinocerata Ordo Pyrotheria Ordo Embrithopoda Ordo Hyracoidea Tubuh kecil Kaki muka berjari 4, dan kaki belakang 3 Hidup di karang atau pohon Ordo Proboscidea Badan panjang dan berotot. Kulit longgar dan tebal. Gigi seri atas memanjang sebagai gading. Hidung termodifikasi menjadi lebih panjang. Contoh : Elephas maximus (gajah India dan Sumatera), Loxodonta Africana (gajah Afrika),Mammoth sp Ordo Rodentia Memiliki gigi seri seperti pahat yang tumbuh terus menerus Memiliki tubuh yang kecil dan jari kaki berkuku Contoh : Mus musculusRattus rattusCavia cobaya

Ordo Sirenia Merupakan hewan herbivore aquatik Memiliki tungkai mirip Tidak ada kaki belakang Tubuh berukuran besar berbentuk sekoci. Contoh : Halicore dugong (ikan duyung).(Campbell. 2002 : 271)

Ordo Perissodactyla Tubuh besar Kaki panjang dengan teracak tunggal Lambung sederhanaContoh : Equus caballus (kuda)Rhinoceros sp (badak)

Ordo Artiodactyla Ukuran tubuh bermacam macam Kaki panjang dengan 2 4 jari yang dibungkus zat tanduk teracak Ada tanduk dan cula kecuali babi Gigi tereduksi Lambung terdiri atas 4 bagianContoh : Sus serofa (babi liar), Hippopotamus amphibius (kuda nil), Bos indicus (sapi).

(Maskoeri Yasin : 1992 : 142 172)

BAB IIIHASIL PENGAMATAN

Dari pengamatan yang dilakukan pada kuliah lapangan yang berlokasi di Taman Margasatwa Kinantan Bukittinggi Sumatera Barat didapatkan beberapa spesies dari phylum Chordata yang terdiri dari beberapa class , yaitu : Class Reptilia Class Aves Class Mamalia

A. Gambar, klasifikasi, deskripsia. Class Reptil

1. Crocodillus porosus (Buaya Muara)

Klasifikasi:Kingdom : AnimaliaPhylum : ChordataSubPhylum: VertebrataClassis : ReptiliaOrdo : CrocodilliaFamili : CrocodillidaeGenus : CrocodillusSpesies : Crocodillus porosus

Pada pengamatan yang dilakukan pada Crocodillus porosus yang merupakan salah satu spesies dari ordo crocodillia yang merupakan jenis buaya yang terbesar yang hidup di dunia ini. Panjangnya mencapai 6-7 m. Buaya ini merupakan binatang yang ganas dan terkenal sebagai pemakan manusia. Sesuai dengan namanya buaya ini hidup di habitat payau di pantai dan di bagian pasang surut dari sungai, selain itu juga di perairan tawar. Berbiaknya di sungai atau rawa berair tawar. Seperti telah terkandung di dalam namanya, hewan ini di dalam ordo ini tubuhnya tertutup oleh sisik sisik atau perisai dari bahan tanduk atau dilapisi oleh epidermis yang menanduk. Di lihat sekilas, tubuh hewan ini dapat dibedakan atas : cephal (kepala), cerviks (leher), truncus (badan), dan caudal (ekor). Hewan ini merupakan hewan yang kuat dan besar. Selain dari itu, memiliki kulit tebal yang mengalami carnificatio, liat dan mengandung kepingan kepingan dari bahan tulang tersusun rapat dan teratur dan berderet deret ke arah transversal yang berfungsi sebagai pelindung (perisai) tubuh dari gangguan di sekitar.

Selain dari itu, buaya ini memiliki ukuran kepala yang besar dan runcing. Pada bagian kepala (cephal) ini terdapat mata kecil yang menonjol ke arah dorso lateral, sehingga tidak terkena air saat berenang sebagai organon visual (indera penglihatan) yang terdiri atas pelpebra superior (kelopak mata atas) dan pelpebra interior (kelopak mata bawah) yang melindungi mata saat berenang, serta membrane nictitansnya yang juga berkembang dengan baik. Selain dari itu, pada bagian anterior terdapat nares eksterna pada bagian dorsal. Sebagai alat pendengaran (organon audio), hewan ini memiliki lobang telinga kecil yang tidak memiliki membrane timpani. Selan daripada itu, juga memiliki cavum oris (rongga mulut) yang didalamnya terdapat lidah yang tumpul ujungnya dan gigi gigi yang tajam dan kuat yang digunakan untuk mengunyah makanan. Sedangkan pada bagian posterior, yaitu pada ekor memiliki tepi yang bergerigi yang semakin ke ujung semakin bilateral yang menjadi alat bantu saat berenang dan terdapat kloaka sebagai alat pengeluaran transversal dan muara dari 3 saluran yaitu saluran pencernaan, saluran reproduksi, dan saluran ekskresi. Sebagai alat gerak, buaya ini memiliki 2 pasang extremitas yang masing masing terdiri atas tungkai atas dan tungkai bawah yang sama sama berukuran pendek dan pada bagian ujung kaki memiliki 5 jari dan tidak memiliki selaput di antara jari jari.

Dilihat dari penyebarannya, buaya ini banyak terdapat di daerah semenanjung Malaya, pulau sumatera, dan di pulau Kalimantan, India dan Srilangka, Asia Tenggara, Philipina, Papua sampai Australia Utara karena memiliki kecocokan atau mampu beradaptasi dengan lingkungan di daerah tersebut. Selain dari itu, buaya ini merupakan hewan karnivora karena memakan daging dan juga ikan. Selain dari itu, buaya ini memiliki fertilisasi yang bersifat eksternal (di luar tubuh) dan juga ovovivipar yaitu bertelur dan sekaligus melahirkan anak. Mengenai jenis kelamin dari buaya ini tidak dapat diaamati karena buaya ini berda di dalam kandang dan jauh dari jangkauan manusia, hal ini di sebabkan oleh hewan ini berbahaya.

2. Emys sp (Kura Kura Sawah)

Klasifikasi:Kingdom : AnimaliaPhylum : ChordataSubPhylum: VertebrataClassis : ReptiliaOrdo : TestudinataFamili : EmydidaeGenus : CauraSpesies : Emys sp

Seperti yang terlihat pada gambar di atas, Caura amboinensis yang merupakan salah satu spesies dari ordo testudinata (chelonia) dan merupakan hewan yang berdarah dingin. Di pandang dari segi tempat hidupnya dapat digolongkan ke dalam kura - kura air tawar karena mempunyai habitat di sawah, atau dapat juga dikatakan kura- kura ini tergolong kura- kura darat arena hidup didarat. Jika dilihat dari morfologi tubuhnya terlihat tubuhnya dapat di bedakan atas kepala, leher, dan dan ekor.

Selain dari itu, tubuh hewan ini dilindungi oleh suatu bagian yang keras, berbentuk bulat dan pipih, berukuran besar yang menyerupai perisai, ini yang diebut theca yang terdapat pada bagian ventral datar dan tipis yang disebut plastron dan bagian dorsal cembung dan tebal yang disebut carapace (karapak), dimana kedua bagian ini dibangun oleh zat tanduk. Jika di perhatikan hewan ini memiliki 2 pasang extremitas yaitu extremitas belakang dan extremitas depan yang digunakan sebagai alat gerak yaitu untuk berjalan dan berenang, sehingga diantara jari terdapat sedikit selaput tipis, dimana kedua pasang extremitas ini juga di tutupi oleh epidermis yang mengandung zat tanduk yng berbentuk seperti sisik sisik, tetapi ukurannya lebih kecil dari sisik sisik yang ada pada bagian truncus (badan).

Selain dari itu, juga terlihat pada bagian cephal (kepala) yaitu mata yang memiliki pelpebra superior (kelopak mata atas) dan pelpebra interior (kelopak mata bawah), dan juga terdapat alat pendengaran berupa lobang telinga, tetapi tidak memiliki membran timpani. Pada bagian anterior terdapat nares eksterna (lobang hidung luar) sebagai alat penciuman, selain dari itu juga terdapat cavum oris (rongga mulut), dimana rahang atas terdapat mandibula, sedangkan nares interna berada di rahang bawah yang terdiri atas mandibula. Pada rongga mulut kura kura ini tdak memiliki gigi sebagai alat untuk mengunyah, tetapi digantikan fungsinya oleh rahang yang terbentuk dari zat tanduk atau yang berkulit tanduk. Selain dari itu, kura kura ini sudah memiliki kloaka yang berfungsi sebagai organ pengeluaran, organ yang membantu pernapasan di dalam air, dan merupakan muara dari 3 (tiga) saluran utama yaitu : Sistem reproduksi Sistem pencernaan Sistem ekskresi

3. Tomistoma schlegelii (Buaya Senyulong)Klasifikasi:Kingdom: AnimaliaPhylum: ChordataSubPhylum: VertebrataClassis: ReptiliaOrdo : CrocodilliaFamili : CrocodillidaeGenus : CrocodillusSpesies: Tomistoma schlegelii

Pada pengamatan yang dilakukan pada Tomistoma schlegelii, terlihat tidak jauh berbeda dengan Crocodillus porosus karena masih sama sama dalam satu ordo yaitu Crocodillia. Dimana buaya merupakan hewan purba, yang hanya sedikit berubah karena evolusi semenjak zaman dinosaurus. Pada buaya jenis ini juga memiliki tubuh yang besar, kuat dan merupakan jenis buaya yang terbesar yang hidup di dunia ini. Panjangnya mencapai 6-7 m. Buaya ini merupakan binatang yang ganas dan terkenal sebagai pemakan manusia. Sebarannya sangat luas dari India dan Srilangka, Asia Tenggara, Philipina, Papua sampai Australia Utara. Sesuai dengan namanya buaya ini hidup di habitat payau di pantai dan di bagian pasang surut dari sungai, selain itu juga di perairan tawar. Berbiaknya di sungai atau rawa berair tawar. Seperti hal namanya, hewan ini tubuhnya dilindungi oleh kulit yang tebal, liat, dan mengandung kepingan kepingan dari bahan tulang yang tersusun dalam deretan deretan, dimana semakin ke ujung bagian ekor terlihat semakin runcing transversal, dan nantinya kulit dari buaya ini akan mengalami carnificatio. Selain dari itu, buaya ini memliki ukuran kepala yang besar tetapi semakin kea rah anterior semakin runcing jika dibandingkan dengan buaya muara yang tidak terlalu runcing. Pada bagian cephal (kepala) ini terdapat mata sebagai organon visual yang memiliki pelpebra superior dan pelpebra interior yang berguna melindungi mata saat buaya ini berenang di perairan. Selain dari dua macam kelopak mata tadi, bola mata buaya ini juga dilapisi oleh selaput bening yang disebut membrane (selaput) nictitans. Selain dari mata, pada bagian anterior juga terdapat organon audio yaitu lobang telinga, tetapi tidak dilengkapi oleh membran timpanium, sehingga seolah olah seperti suatu celah saja. Selain dua organ tadi, juga terdapat dua macam nares yaitu : nares eksterna (lobang hidung bagian luar) dan nares interna (lobang hidung bagian dalam) yang keduanya berfungsi sebagai organon penciuman. Selan dari itu, juga terdapat cavum oris (rongga mulut) yang di dalamnya terdapat gigi gigi yang berukuran besar dan kuat yang digunakan sebagai alat untuk mengunyah mangsa karena makanan utama buaya adalah hewan-hewan bertulang belakang seperti bangsa ikan, reptil dan mamalia, terkadang juga memangsa moluska dan krustasea bergantung pada spesiesnya, serta memiliki lidah yang tebal dan licin.. Selain dari itu, pada bagian posterior yaitu pada bagian ekor memiliki kekuatan untuk memukul mangsanya dengan cara mengibaskan ekor tersebut dan pada bagian tepi ekornya memiliki rigi rigi yang merupakan bagian dari kulit yang menanduk, dan juga terdapat alat pengeluran yang transversal yaitu kloaka yang juga merupakan muara dari tiga saluran utama tubuhnya yaitu saluran pencernaan yang akan menghasilkan feses, saluran reproduksi yang akan mengeluarkan telur, dan saluran ekskresi.Sedangkan mengenai ekstremitas (alat gerak), buaya memiliki dua pasang ekstremitas yang hampir sama besar antara extremitas depan dan extremitas belakang, tetapi kedua pasang extremitas buaya ini berukuran pendek yang terdiri atas tungkai atas dan tungkai bawah, dan pada bagian ujung kaki terdapat 5 jari yang di antara celah jari tersebut tidak terlihat adanya sedikit selaput tipis, tetapi tungkai belakang yang akan menjadi alat keseimbangan pada saat berenang atau ketika sedang berad di dalam air.Hewan ini juga bersifat ovovivipar yaitu hewan yang bertelur sekaligus melahirkan anak, dimana hewan ini memiliki fertilisasi yang bersifat eksternal atau pembuahan di luar tubuh. Mengenai jenis kelamin dari buaya ini tidak dapat diaamati karena buaya ini berda di dalam kandang dan jauh dari jangkauan manusia, hal ini di sebabkan oleh hewan ini berbahaya.4. Varanus salvator (Biawak)Klasifikasi:Kingdom: AnimaliaPhylum: ChordataSubPhylum: VertebrataClassis: ReptiliaOrdo : SquamataFamili : VaranidaeGenus : Varanus Spesies: Varanus salvator

Tubuh dibedakan atas kepala, leher, badan dan ekor. Ekor panjang. Bagian kepala terdapat sepasang mata, nares eksterna. Memiliki 2 pasang ekstremitas, masing- masing 5 jari dengan cakar. Tubuh ditutupi oleh sisik.

Biawak ini adalah anggota subfilum Vertebrata, karena biawak memiliki vertebra yang mentokong tubuhnya. Selain menjadi anggota subfilum vertebrata, biawak merupakan anggota superkelas Tetrapoda, karena ia memiliki dua pasang anggota ekstremitas yang berfungsi sebagai alat gerak. Ekstremitas pada biawak ini terdiri dari bagian anterior dan bagian superior, ekstremitasnya ini sangat cocok untuk bergerak cepat, seperti dapat dilihat pada saat pengamatan di kuliah lapangan. Pada bagian anggota gerak, masing- masingnya tungkai terdapat jari. Tungkai pada biawak ini bertipe pentadactyla (berjari lima) dan tia jarinya ini memunyai cakar

Biawak ini termasuk anggota kelas Reptilia, karena memiliki cara berjalan yang merayap atau melata dan juga memiliki tubuh yang ditutupi oleh kulit yang kering berupa sisik yang menutupi tubuhnya. Ini digunakan untuk penyesuaian hidup menjauhi air. Biawak ini juga merupakan anggota ordo Squamata karena tubuh yang di tutupi oleh sisik tersebut terbuat dari bahan tanduk.

Tubuh biawak ini dibedakana atas kepala, leher, badan dan ekor. Tubuhnya ini berbentuk gelendong berekor. Biawak ini memiliki mulut yang cukup panjang. Pada ujung moncongnya terdapat sepasang nares eksterna atau nostril atau lubang hidung yang berfungsi sebagai tempat masuk dan keluarnya udara pernapasan. Pada bagian kepala ini juga terdapat sepasang mata yang terletak di sebelah lateral tubuh. Matanya ini cukup besar yang dilengkapi oleh palpebra superior (kelopak mata atas) dan palpebra interior (kelopak mata bawah). Pada bagian belakang mata terdapat lekukan yang ditutupi oleh lipatan kulit yang merupakan lubang telinga

b. Class Aves5. Argusianus argus (Kuau Raja)

Klasifikas:Kingdom : AnimaliaPhylum: ChordataSubPhylum: VertebrataClassis: AvesOrdo : GalliformesFamilia : Phasianidae Genus : ArgusianusSpecies : Argusianus argusArgusianus argus memiliki nama lain. Kuau. Burung ini mudah sekali dikenal karena memilki bentuk tubuh yang indah dan spesifik. Tubuh yang jantan lebih besar dan berbulu dengan corak yang lebih menarik daripada yang betina. Berat yang jantan dapat mencapai sekitar 11,5 kg dan panjang tubuhnya sampai ujung ekor mendekati 2 meter. Hal ini disebabkan oleh dua lembar bulu ekornya bagian tengah mencolok sekali panjangnya. Umumnya bulu tubuh berwarna dasar kecoklatan dengan bundaran-bundaran berwarna cerah serta berbintik-bintik keabu-abuan. Kulit di sekitar kepala dan leher pada yang jantan biasanya tidak ditumuhi bulu dan berwarna kebiruan. Pada bagian occipital (bagian belakang kepala) betina mempunyai bulu jambul yang lembut. Paruh berwarna kuning pucat dan sekitar lobang hidung berwarna kehitaman. Iris mata berwarna merah. Warna kaki kemerahan dan tidak mempunyai taji/susuh. Suara burung ini sangat lantang sehingga dapat terdengar dari kejauhan lebih dari satu mil. Suara yang jantan dapat dibedakan karena mempunyai interval pengulangan yang pendek. Sedangkan yang betina suaranya mempunyai pengulangan dengan interval semakin cepat dan yang terakhir suaranya panjang sekali. Burung ini mempunyai suara tanda bhaya yang cirinya pendek, tajam dan merupakan alunan yang parau. Burung ini suka hidup di kawasan hutan, mulai dari dataran rendah sampai pada ketinggian sekitar 1.000 m di atas permukaan laut. Penyebaran burung ini adalah di Sumatera dan Kalimantan. Juga terdapat di Asia Tenggara. Makanannya terdiri dari buah-buahan yang jatuh, biji-bijian, siput, semut dan berbagai jenis serangga. Burung ini juga suka mencari sumber air untuk minum sekitar jam sebelas siang. Burung ini bertelur yang biasanya berjumlah dua butir, warna telurnya krem atau kuning keputihan dengan bercak-bercak kecil diseluruh permukaan. Ukurannya sekitar 66 x 47 mm. Telur ini dierami oleh betina selama kurang lebih 25 hari. Anak burung ini akan mencapai tingkat dewasa kurang lebih dalam satu tahun.6. Columba livia (Burung Merpati)

Klasifikas: Kingdom : AnimaliaPhylum: ChordataSubPhylum: VertebrataClassis: AvesOrdo : ColumbiformesFamilia : ColumbidaeGenus : ColumbaSpecies : Columba liviaTubuh dibedakan atas bagian kepala, leher, badan, dan ekor. Paruh relatif pendek dan langsing, tubuh pada umumnya ditutupi bulu berwarna putih. Memiliki 2 pasang ekstremitas. Anggota gerak anterior berupa sayap, dan anggota gerak posterior berupa kaki. Berjari empat. Tungkai (kaki) pendek. Bulu ekor panjang. Makanannya biji -bijian dan buah- buahan.Burung merpati ini termasuk anggota subfilum Vertebrata karena tubuhnya tersusun oleh tulang belakang (vertebra). Merpati ini merupakan anggota superkelas Tetrapoda dimana anggota geraknya terdiri dari dua pasang. Merpati ini juga merupakan anggota kelas Aves, karena dia memiliki ciri tubuh ditutupi oleh bulu dan anggota ekstremitas anterior termodifikasi menjadi sayap. Merpati ini termasuk anggota ordo Columbiformes, karena memiliki ciri paruh pendek dan langsing, tarsus lebih endek dari pada jari dan pemakan biji -bijian dan buah- buahan.

Pada bagian kepala merpati ini terdapat sepasang mata yang terletak pada bagian lateral kepala. Mata ini dilengkapi dengan kelopak mata atas dan kelopak mata bawah. Matanya memiliki pupil yang berbentuk bulat berwarna hitam. Pada bagian kepala ini juga ditemukan adanya rostrum (paruh) yang terbentuk oleh bagian maxila dan bagian mandibula. Paruhnya ini berwarna abu- abu yang merupakan tipe paruh pemecah biji. Matanya sejajar dengan nares eksterna atau nostril. Habitat burung inin adalah dipohon atau arboreal

Pada anggota gerak anterior termodifikasi menjadi sayap, dan anggota gerak posterior berupa kaki yang tidak berselaput. Kakinya ini tersusun oleh empat buah jari yang masing- masing jari memiliki cakar yang runcing. Kaki ini bagian atas (femur/ paha) ditutupi oleh bulu sedangkan bagian tibio- fibula ditutupi oleh kulit yang menanduk dan bersisik. Bagian kaki yang ditutupi oleh sisik ini disebut apteria.

Tubuh ditutupi oleh bulu. Pada bagian sayap dan badan tipe bulunya adalah plumae, yang merupakan bulu yang sempurna. Pada bagian dada dan leher bulunya bertipe bulu plumulae. Tubuh ada umumnya ditutupi oleh bulu warna putih.

7. Cygnus olor (Angsa Putih)

Klasifikasi:Kingdom : AnimaliaPhylum: ChordataSubPhylum: VertebrataClassis: AvesOrdo : Anseriformes Familia : AnseridaeGenus : CygnusSpecies : Cygnus olor

Jika di lihat secara umum, tubuh burung angsa putih ini dapat dibedakan antara kepala (cephal), cerviks (leher), truncus (badan), dan caudal (ekor). Pada bagian kepala, khususnya bagian depan, terdapat mulut yang terbungkus oleh zat tanduk yang lunak berbentuk pendek runcing dan berukuran kecil serta berwarna orange yang disebut paruh (rostrum) dengan bagian tepinya berlamela atau berpematang transversal yang digunakan sebagai alat pengambil makanan yaitu cacing. Di dalam paruh ini tidak memiliki gigi dan pangkal lidah dekat ke arah kerongkongan dan permukaan lidahnya licin dan ujung lidahnya runcing serta lidah angsa ini berdaging.

Sebagai alat pernapasan burung merpati ini memiliki sepasang nares yang terletak di atas paruh dan juga memiliki cere sebagai alat bantu pernapasan. Antara nares dan cere memiliki sedikit perbedaan, dimana cere ini merupakan bagian lunak yang terdapat di atas paruh yang terletak di belakang nares. Sedangkan sebagai organon auditorius (alat pendengaran) merpati memiliki telinga yang hanya terdiri dari atas lobang saja dan tidak memiliki membra timpanium. Selain dari itu, merpati punya sepasang mata di atas hidung yang memiliki pupil kecil bulat yang cocok untuk sifat hidupnya yaitu diurnal, serta tidak memiliki membran nictitans seperti halnya kelas reptilia. Mata ini merupakan organon visual (penglihatan) pada merpati dan merpati ini tidak memiliki wajah karena letak mata disamping dan hidung di depan.

Karena angsa termasuk spesies aves, terlihat pada bagian luar tubuhnya yang dilingkupi oleh bulu bulu yang berwarna putih , dimana pada bulu sayap disebut plumae yang berukuran besar, pada bagian leher dan sebagian dada disebut filoplumae berupa bulu bulu halus dan memiliki perkembangan dan plumulaebterdapat pada dada. Bulu bulu ini merupakan adaptasi dari burung (aves) yang digunakan untuk melindungi tubuh dan mempertahankan suhu tubuh, oleh karena itu aves di golongkan hewan yang bersifat homoioterm yaitu hewan yang suhu tubuhnya tetap (stabil) walaupun suhu lingkungan berubah ubah. Selain dari itu, merpati memiliki dua pasang extremitas yaitu extremitas depan yang termodifikasi menjadi sayap yang digunakan pada saat terbang dan extremitas belakang menjadi tungkai yang berukuran pendek yang digunakan sebagai alat untuk berjalan dan berenang dan pada bagian antara 3 jari jari terdapat selaput yang berwarna orange.

Selain dari itu, merapati memiliki tipe ekor (caudal) bersegi yang disusun oleh bulu bulu yang berukuran pendek sehingga ekor angsa ini terlihat lebih pendek. Dan untuk bagian femur juga ditutupi oleh bulu, sedangka pada tibia tarsus dan metatarsus ditutupi oleh sisik, hal ini yang menjadi dasar penghubung antara reptilia dan aves. Pada burung angsa ini, terdapat bagian bagian yang tidak ditutupi oleh bulu yang disebut apeteria yang terdapat di sekitar dada dan daerah yan ditutupi oleh bulu yang disebut peterila. Selain dari itu, bulu pada bagian bahu yang disebut parapterum dan bulu halus pada bagian ibu jari disebut alaspuria.

8. Electus roratus (bayan)Klasifikasi Phylum: ChordataSubphylum: Vertebrata Superclassis: TetrapodaClassis: AvesOrdo : PsittaciformesFamilia : PsittacidaeGenus : ElectusSpecies : Electus roratus

Tubuh dibedakan atas bagian kepala, leher, badan, dan ekor. Paruh relatif pendek, tubuh pada umumnya ditutupi bulu berwarna coklat bercorak. Leher pendek. Memiliki 2 pasang ekstremitas. Anggota gerak anterior berupa sayap, dan anggota gerak posterior berupa kaki. Berjari empat. Tungkai (kaki) relatif panjang. Bulu ekor panjang. Kaki untuk mengais dan berlari. Makanannya biji bijian, sayuran dan kacang- kacangan. Bayan ini termasuk anggota subfilum Vertebrata karena tubuhnya tersusun oleh tulang belakang (vertebra). Ayam ini merupakan anggota superkelas Tetrapoda dimana anggota geraknya terdiri dari dua pasang. Ayam ini juga merupakan anggota kelas Aves, karena dia memiliki ciri tubuh ditutupi oleh bulu dan anggota ekstremitas anterior termodifikasi menjadi sayap. Bayan ini termasuk anggota ordo Psittaciformes, karena memiliki paruh pendek, sempit, tepinya tajam, dan kaki bertipe zygodactylus. Pada bagian kepala bayan ini terdapat sepasang mata yang terletak pada bagian lateral kepala. Mata ini dilengkapi dengan kelopak mata atas dan kelopak mata bawah. Matanya memiliki pupil yang berbentuk bulat berwarna hitam. Pada bagian kepala ini juga ditemukan adanya rostrum (paruh) yang terbentuk oleh bagian maxila dan bagian mandibula. Paruhnya ini berwarna coklat, paruhnya ini kecil, sempit, memiliki tepi yang tajam, Pada anggota gerak anterior termodifikasi menjadi sayap, dan anggota gerak posterior berupa kaki tanpa selaput. Kakinya ini tersusun oleh empat buah jari yang masing- masing jari memiliki cakar. Kaki ini bagian atas (femur/ paha) ditutupi oleh bulu sedangkan bagian tibio- fibula ditutupi oleh kulit yang menanduk dan bersisik. Bagian kaki yang ditutupi oleh sisik ini berwarna kecoklatan. Kaki pada bayan ini bertipe zygodactylus, dimana dua jari kaki kedepan dan dua jari kaki lainnya kebelakang.Tubuh ditutupi oleh bulu. Pada bagian sayap dan badan serta ekor tipe bulunya adalah plumae, yang merupakan bulu yang sempurna. Pada bagian badan, sayap, dan ekor, tubuh ditutupi oleh bulu berwarna coklat bercorak, dan pada bagian dekat ke kepala banyak modifikasi warna bulu yang menutupi kepala tersebut.

9. Gallus gallus (Ayam)

Klasifikasi:Kingdom: AnimaliaPhylum: ChordataSubPhylum: VertebrataClassis: AvesOrdo : GalliformesFamilia : PhasianidaeGenus : GallusSpecies : Gallus gallusAyam (Gallus gallus) adalah unggas peliharaan. Ayam jenis ini diternakkan meskipun beberapa spesies lainnya merupakan jenis liar (disebut ayam hutan). Sama halnya dengan Syrmaticus sp mudah sekali dikenal karena merupakan ayam yang sudah sering I pelihara masyarakat. Tubuh yang jantan lebih besar dan berbulu dengan corak yang lebih menarik daripada yang betina. Umumnya bulu tubuh berwarna dasar putih. Kulit di sekitar kepala dan leher pada yang jantan biasanya tidak ditumuhi bulu dan berwarna putih. Pada bagian occipital (bagian belakang kepala) betina mempunyai bulu jambul yang lembut yang disebut piyal yang berwarna merah. Paruh berwarna putih dan sekitar lobang hidung berwarna merah. Iris mata berwarna merah. Warna kaki abu - abu dan tidak mempunyai taji atau susuh. Suara burung ini sangat lantang sehingga dapat terdengar dari kejauhan lebih dari satu mil. Suara yang jantan dapat dibedakan karena mempunyai interval pengulangan yang pendek. Sedangkan yang betina suaranya mempunyai pengulangan dengan interval semakin cepat dan yang terakhir suaranya panjang sekali. Burung ini mempunyai suara tanda bahaya yang cirinya pendek, tajam dan merupakan alunan yang parau. Penyebaran burung ini adalah di Sumatera dan Kalimantan. Juga terdapat di Asia Tenggara. Makanannya terdiri dari buah-buahan yang jatuh, biji-bijian, siput, semut dan berbagai jenis serangga. Burung ini juga suka mencari sumber air untuk minum sekitar jam sebelas siang. Burung ini bertelur yang biasanya dalam jumlah banyak, warna telurnya krem atau kuning keputihan. Ukurannya sekitar 66 x 47 mm. Telur ini dierami oleh betina selama kurang lebih 21 hari. Anak burung ini akan mencapai tingkat dewasa kurang lebih dalam satu tahun.

10. Lorius lory (Nuri merah berkepala hitam)

Klasifikasi:Kingdom : AnimaliaPhylum: ChordataSubPhylum: VertebrataClassis: AvesOrdo : PsittaciformesFamilia : PsittacidaeGenus: LoriusSpecies : Lorius lorry

Tubuh dibedakan atas bagian kepala, leher, badan, dan ekor. Paruh pendek berwarna orange, tubuh pada umumnya ditutupi bulu berwarna hijau. Leher pendek. Memiliki 2 pasang ekstremitas. Anggota gerak anterior berupa sayap, dan anggota gerak posterior berupa kaki. Berjari empat, kaki tidak berselaput. Tungkai (kaki) relatif pendek dan ekor relatif panjang. Tubuh ditutupi oleh bulu yang didominasi warna merah, dan lainnya warna hitam, biru, hijau dan kuning.

Burung nuri ini termasuk anggota subfilum Vertebrata karena tubuhnya tersusun oleh tulang belakang (vertebra). Burung juga merupakan anggota superkelas Tetrapoda dimana anggota geraknya terdiri dari dua pasang serta merupakan anggota kelas Aves, karena dia memiliki ciri tubuh ditutupi oleh bulu dan anggota ekstremitas anterior termodifikasi menjadi sayap. Nuri ini termasuk anggota ordo Psittaciformes, karena memiliki paruh pendek, sempit, tepinya tajam, dan kaki bertipe zygodactylus. Yang membedakannya dengan nuri hijau adalah dari segi warna bulunya.

Bagian lain morfologi pada nuri ini adalah sama dengan nuri hijau, dimana pada bagian kepala burung ini terdapat sepasang mata yang terletak pada bagian lateral kepala. Mata ini dilengkapi dengan kelopak mata. Matanya memiliki pupil yang berbentuk bulat berwarna hitam. Pada bagian kepala ini juga ditemukan adanya rostrum (paruh) yang terbentuk oleh bagian maxila dan bagian mandibula. Paruhnya ini berwarna orange, paruhnya ini kecil, sempit, memiliki tepi yang tajam.

Seperti yang telah disebutkan diatas pada nuri hijau ini , pada anggota gerak anterior juga termodifikasi menjadi sayap, dan anggota gerak posterior berupa kaki tanpa selaput. Kakinya ini tersusun oleh empat buah jari yang masing- masing jari memiliki cakar. Kaki ini bagian atas (femur/ paha) ditutupi oleh bulu sedangkan bagian tibio- fibula ditutupi oleh kulit yang menanduk dan bersisik. Bagian kaki yang ditutupi oleh sisik ini berwarna abu- abu kehitaman. Kaki pada nuri ini juga bertipe zygodactylus, dimana dua jari kaki kedepan dan dua jari kaki lainnya kebelakang.

11. Lorius roratus (nuri hijau)

Klasifikasi:Phylum: ChordataSubphylum: VertebrataSuperclassis: TetrapodaClassis: AvesOrdo : PsittaciformesFamilia : PsittacidaeGenus : LoriusSpecies : Lorius roratus

Tubuh dibedakan atas bagian kepala, leher, badan, dan ekor. Paruh pendek berwarna orange, tubuh pada umumnya ditutupi bulu berwarna hijau. Leher pendek. Memiliki 2 pasang ekstremitas. Anggota gerak anterior berupa sayap, dan anggota gerak posterior berupa kaki. Berjari empat, kaki tidak berselaput. Tungkai (kaki) relatif pendek dan ekor relatif panjang.Nuri hijau ini termasuk anggota subfilum Vertebrata karena tubuhnya tersusun oleh tulang belakang (vertebra). Burung juga merupakan anggota superkelas Tetrapoda dimana anggota geraknya terdiri dari dua pasang serta merupakan anggota kelas Aves, karena dia memiliki ciri tubuh ditutupi oleh bulu dan anggota ekstremitas anterior termodifikasi menjadi sayap. Nuri hijau ini termasuk anggota ordo Psittaciformes, karena memiliki paruh pendek, sempit, tepinya tajam, dan kaki bertipe zygodactylus. Yang membedakannya dengan kakatua hitam dan kaktua putih adalah dari segi warna bulunya dan jambulnya.Bagian lain morfologi pada nuri hijau ini adalah sama dengan kakatua hitam, dimana pada bagian kepala burung ini terdapat sepasang mata yang terletak pada bagian lateral kepala. Mata ini dilengkapi dengan kelopak mata. Matanya memiliki pupil yang berbentuk bulat berwarna hitam. Pada bagian kepala ini juga ditemukan adanya rostrum (paruh) yang terbentuk oleh bagian maxila dan bagian mandibula. Paruhnya ini berwarna orange, paruhnya ini kecil, sempit, memiliki tepi yang tajam, dan ujungnya berbait paruh bagian atas bersendi dengan tengkorak sehingga bisa digerakkan. Seperti yang telah disebutkan diatas pada nuri hijau ini , pada anggota gerak anterior juga termodifikasi menjadi sayap, dan anggota gerak posterior berupa kaki tanpa selaput. Kakinya ini tersusun oleh empat buah jari yang masing- masing jari memiliki cakar. Kaki ini bagian atas (femur/ paha) ditutupi oleh bulu sedangkan bagian tibio- fibula ditutupi oleh kulit yang menanduk dan bersisik. Bagian kaki yang ditutupi oleh sisik ini berwarna abu- abu kehitaman. Kaki pada nuri hijau ini juga bertipe zygodactylus, dimana dua jari kaki kedepan dan dua jari kaki lainnya kebelakang.

Tubuh ditutupi oleh bulu. Pada bagian sayap dan badan serta ekor tipe bulunya adalah plumae, yang merupakan bulu yang sempurna. Pada bagian dada dan leher bulunya merupakan tipe bulu plumulae. Pada umumnya tubuh ditutupi oleh bulu yang berwarna hijau, dan memiliki ekor yang panjang.

12. Numida meleagris (Ayam Mutiara)

Klasifikasi:Kingdom : AnimaliaPhylum : ChordataSubPhylum: VertebrataClassis : AvesOrdo : GalliformesFamili : NumididaeGenus : Numida Spesies : Numida meleagris

Seperti yang telah terlihat dari gambar di atas, tampak bahwa ayam mutiara ini tubuhnya dapat dibedakan atas cephal (kepala), cerviks (leher), truncus (badan), dan bagian caudal (ekor). Selain dari tubuhnya terbagi ats bagian anterior dan bagian posterior. Pada bagian anterior terdapat mata sebagai alat penglihatan yang memiliki pelpebra superior (kelopak mata bagian atas) dan pelpebra interior (kelopak mata bawah) yang berfungsi melindungi mata, juga ada telinga walaupun hanya seperti lobang (celah) kecil karena tidak memiliki membran timpani. Juga terdapat satu pasang nares di atas rostrum (paruh) dan adanya cavum oris yang pada bagian depan terdapat rostrum (paruh) yang runcing dan pendek yang digunakan untuk megambil makanan, dimana makanannya berupa biji bijian rerumputan (graminifor), kacang kacangan, dan beberapa jenis sayur sayuran.

Selain dari itu pada bagian atas kepala terdapat tanduk kecil yang berwarna coklat yang agak melengkung ke arah belakang dan pada bagian dekat paruh terdapat bagian yang berwarna merak seperti piyal dan kepala ayam ini sebagian besar berwarna putih. Selain dari itu, badan ayam ini besar dengan warna bulu berwarna hitam dengan bercak bercak putih pada bagian ujungnya. Burung ini memiliki ciri khas bulu pada bagian leher (cerviks) yaitu bulunya halus dan bercabang atau bertipe filoplumae dan warnanya beragam pada setiap spesies. Sedangkan pada bagian posterior, terdapat dua pasang extremitas yaitu extremitas depan yang termodifikasi menjadi sayap dan extremitas belakang menjadi kaki (tungkai) yang digunakan untuk bertengger dan berlari. Ayam ini merupakan salah satu jenis unggas yang susah terbang karena memiliki sayap yang tidak egitu lebar. Selain dari itu juga memiliki kloaka sebagai alat pengeluaran dan bulu pada bagian ekor telihat tumpul atau bulat. Ayam jenis ini banyak terdapat di indonesia karena ayam ini cocok dengan keadaan lingkungan dan juga hewan ini merupakan hewan homoioterm sehingga perubahan suhu tidak terlalu mempengaruhi kehidupannya. Selain dari itu, ayam ini fertilisasinya bersifat ovipar (bertelur).

13. Pavo muticus (Merak Hijau)

Klasifikasi:Kingdom : AnimaliaPhylum: ChordataSubPhylum: VertebrataClassis: AvesOrdo : Galliformes Familia : Phasianidae Genus : PavoSpecies : Pavo muticusMerak Hijau atau dalam nama ilmiahnya Pavo muticus adalah salah satu burung dari tiga spesies merak. Seperti burung-burung lainnya yang ditemukan di suku Phasianidae, seperti yang erlihat dari gambar, tubuh burung ini dapat dibedakan antara kepala, leher, badan, dan bagian ekor. Selain dari itu, burung ini pada bagian anterior terdapat mata sebagai alat penglihatan, alat pendengaran yang hanya berupa lobang telinga saja, nares yang berjumlah satu pasang yang berfungsi sebagai alat penciuman, dan cavum oris yang memiliki paruh yang pendek dan runcing yang digunakan untuk memakan biji biji rerumputan (graminifor), pucuk rumput dan dedaunan, aneka serangga, serta berbagai jenis hewan kecil seperti laba-laba, cacing dan kadal kecil. Selain dari itu, memiliki dua pasang extremitas yaitu bagian depan yang termodifikasi menjadi sayap dan bagian belakang yang menjadi kaki yang digunakan untuk mengais dan berlari karena burung jenis ini susah terbang atau terbangnya pendek pendek. Merak Hijau mempunyai bulu yang indah. Bulu-bulunya berwarna hijau keemasan dengan cabang bulu. Burung jantan dewasa berukuran sangat besar, panjangnya dapat mencapai 300cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya kurang mengilap, berwarna hijau keabu-abuan dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor. Pada musim berbiak, burung jantan memamerkan bulu ekornya di depan burung betina. Bulu-bulu penutup ekor dibuka membentuk kipas dengan bintik berbentuk mata. Burung betina menetaskan tiga sampai enam telur. Populasi Merak Hijau tersebar di hutan terbuka dengan padang rumput di Republik Rakyat Tiongkok, Indocina dan Jawa, Indonesia. Sebelumnya Merak Hijau ditemukan juga di India, Bangladesh dan Malaysia, namun sekarang telah punah di sana. Walaupun berukuran sangat besar, Merak Hijau adalah burung yang pandai terbang.14. Pelicanus conspicilatus (Burung Pelikan)

Klasifikasi:Kingdom: AnimaliaPhylum: ChordataSubPhylum: VertebrataClassis: AvesOrdo : PelecaniformesFamilia : Pelecanidae Genus : PelicanusSpecies : Pelicanus conspicilatusSama halnya dengan burung burung sebelumnya, burung pelikan ini tubuhnya dapat dibedakan antara kepala, leher, badan, dan ekor dan pada umumnya tubuhnya berwarna putih. Selain dari itu jika di lihat dari bagian anterior terdapat paruh (rostrum) yang berukuran panjang yang berfungsi sebagai alat untuk membantu pada proses mengambil makanan karena dapat membuka dengan lebar untuk menangkap dan menelan ikan. Selain dari itu, juga terdapat mata yang berukuran kecil dan berfungsi sebagai alat penglihatan yang di lengkapi oleh kelopak mata bagian atas dan kelopak mata bagian bawah. Dan juga terdapat telinga yang hanya terdiri dari lobang saja tanpa membran timpanium, sehingga hanya terlihat seperti celah saja tetapi pada bagian sekitarnya terdapat bagian yang berwarna agak putih. Selain dari itu, terdapat nares yang berjumlah satu pasang yang berada di atas paruh yang berfungsi sebagai alat pernapasan, tetapi nares pada pelikan ini terlihat sangat mereduksi. Selain dari itu, juga memiliki kantung pada bagian leher yang berfungsi untuk meletakkan makanan sementara waktu.

Pada bagian posterior terdapat dua pasang extremitas (alat gerak) yaitu pada bagian depan termodifikasi menjadi sayap dan bagian belakang menjadi kaki yang berjari empat dan berselaput karena burung pelikan ini sering berada di air sebab sumber makanannya ada di dala air yaitu ikan. Selain dari itu, burung ini tubuhnya di tutupi oleh bulu yang berwarna putih dan sedikit warna hitam pada bagian pangkal bahu, ujung sayap, dan pada ujung ekor. Burung ini mampu terbang dan hidup secara berkoloni. Burung ini juga bersifat homoioterm dan bersifat ovipar (bertelur). Penyebaran burung ini hanya berada di indonesia.

15. Phasianus calchicus (Ring neacked peasant)

Klasifikasi:Kingdom : AnimaliaPhylum: ChordataSubPhylum: VertebrataClassis: AvesOrdo : GalliformesFamilia : PhasianidaeGenus : PhasianusSpecies: Phasianus calchicus

Tubuh dibedakan atas bagian kepala, leher, badan, dan ekor. Paruh relatif pendek, tubuh pada umumnya ditutupi bulu berwarnamerah, hitam, bercorak putih dan coklat. Leher pendek. Memiliki 2 pasang ekstremitas. Anggota gerak anterior berupa sayap, dan anggota gerak posterior berupa kaki. Berjari empat. Tungkai (kaki) panjang dan ramping. Bulu ekor panjang.Burung ini termasuk anggota subfilum Vertebrata karena tubuhnya tersusun oleh tulang belakang (vertebra). Merak hijau ini merupakan anggota superkelas Tetrapoda dimana anggota geraknya terdiri dari dua pasang. Burung ini juga merupakan anggota kelas Aves, karena dia memiliki ciri tubuh ditutupi oleh bulu dan anggota ekstremitas anterior termodifikasi menjadi sayap. Burung ini merupakan anggota ordo Galliformes, karena memiliki paruh yang pendek, bulu dengan cabang bulu (pada bulu ekor), tungkai panjang yang digunakan untuk berlari dan mengais makanan.Pada bagian kepala burung ini terdapat sepasang mata yang terletak pada bagian lateral kepala. Mata ini dilengkapi dengan kelopak mata atas dan kelopak mata bawah. Matanya memiliki pupil yang berbentuk bulat berwarna hitam. Pada bagian kepala ini juga ditemukan adanya rostrum (paruh) yang terbentuk oleh bagian maxila dan bagian mandibula. Paruhnya merupakan tipe paruh pelubang makanan. Pada anggota gerak anterior termodifikasi menjadi sayap, dan anggota gerak posterior berupa kaki yang tidak berselaput. Kakinya ini tersusun oleh empat buah jari yang masing- masing jari memiliki cakar. Kaki ini bagian atas (femur/ paha) ditutupi oleh bulu sedangkan bagian tibio- fibula ditutupi oleh kulit yang menanduk dan bersisik. Bagian kaki yang ditutupi oleh sisik ini berwarna abu- abu dan tungkainya relatif pajang dan ramping. Tubuh ditutupi oleh bulu. Pada bagian sayap dan badan tipe bulunya adalah plumae, yang merupakan bulu yang sempurna. Pada bagian dada dan leher bulunya bertipe bulu plumulae. Bulu yang menutupi bagiantubuh warnannya bervariasi. Pada bagian ekor bulunya panjang berwarna coklat bercorak.

16. Vanellus miles (Kenanga)

Klasifikasi: Kingdom : AnimaliaPhylum: ChordataSubPhylum: VertebrataClassis: AvesOrdo : GruiformesFamilia : VanellidaeGenus : VanellusSpecies : Vanellus milesSama halnya dengan burung burung sebelumnya, burung kenanga ini tubuhnya dapat dibedakan antara cephal, cerviks, truncus, dan caudal dan pada umumnya tubuhnya berwarna abu abu pada bagian truncus dan pada bagian kepala berwarna kuning dan putih. Selain dari itu jika di lihat dari bagian anterior terdapat paruh (rostrum) yang berukuran kecil dan berwarna kuning yang berfungsi sebagai alat untuk membantu pada proses mengambil makanan berupa biji - bijian. Selain dari itu, juga terdapat mata yang berukuran kecil dan berfungsi sebagai alat penglihatan yang di lengkapi oleh kelopak mata bagian atas dan kelopak mata bagian bawah. Dan juga terdapat telinga yang hanya terdiri dari lobang saja tanpa membran timpanium, sehingga hanya terlihat seperti celah saja tetapi pada bagian sekitarnya terdapat bagian yang berwarna kuning. Selain dari itu, terdapat nares yang berjumlah satu pasang yang berada di atas paruh yang berfungsi sebagai alat pernapasan.

Sedangkan pada bagian posterior terdapat dua pasang extremitas (alat gerak) yaitu pada bagian depan termodifikasi menjadi sayap yang berwarna abu - abu dan bagian belakang menjadi kaki yang berukuran panjang, dimana bagian femur atau tulang paha lebih pendek jika dibandingkan dengan bagian tibia fibula (tungkai bawah). Selain dari itu, burung ini tubuhnya di tutupi oleh bulu bulu yang memiliki cabang dan berwarna putih pada sebagian kepala dan sebagian lagi berwarna kuning dan pada bagian truncus berwarna abu abu. Burung ini tidak mampu terbang dan hidup secara berkoloni. Burung ini juga bersifat homoioterm dan bersifat ovipar (bertelur).

17. Walkot soloa (Mandar Besar)

Klasifikasi:Kingdom : AnimaliaPhylum : ChordataSubPhylum: VertebrataClassis : AvesOrdo : GruiformesFamili : TuranidaeGenus : WalkotSpesies : Walkot soloaDapat terlihat dari gambar di atas bahwa aves jenis ini tubuhnya terdiri atas bagian cephal (kepala), cerviks (leher), truncus (badan), dan bagian caudal (ekor). Secara umum tubuh ayam ini dibagi atas bagian anterior dan posterior. Dimana pada bagian anterior terdapat paruh (rostrum) yang berukuran besar yang berfungsi sebagai alat untuk membantu pada proses mengambil makanan berupa buah pisang dan lainnya. Selain dari itu, juga terdapat mata yang berukuran kecil dan berfungsi sebagai alat penglihatan yang di lengkapi oleh kelopak mata bagian atas dan kelopak mata bagian bawah. Dan juga terdapat telinga yang hanya terdiri dari lobang saja tanpa membran timpanium, sehingga hanya terlihat seperti celah saja tetapi pada bagian sekitarnya terdapat bagian yang berwarna agak hitam. Selain dari itu, terdapat nares yang berjumlah satu pasang yang berada di atas paruh yang berfungsi sebagai alat pernapasan. Karena ayam ini salah satu anggota kelas aves, terlihat burung ini tubuhnya di tutupi oleh bulu bulu yang warnanya indah dan pada burung jenis memiliki bulu dengan warna hitam pada bagian dorsal dan warna biru pada bagian ventral. Selain dari itu, hewan ini memiliki dua pasang extremitas yaitu bagian depan yang termodifikasi menjadi sayap dan bagian belakang menjadi tungkai (kaki) yang digunakan untuk mengais dan berlari. Tungkai burung ini berukuran cukup panjang, dimana bagian bawah (tibia dan fibula) lebih panjang jika di bandingkan dengan bagian femur atau tulang paha. Dan pada bagian ujungnya terdapat jari 5 jari dengan kuku pada bagia ujung jari. Pada umumnya burung dalam ordo Gruiformes ini ada yang bisa terbang dan ada pula yang sulit untuk terbang, hal ini tergantung pada luas sayapnya, tetapi pada umumnya mandar ini susah terbang. Selain dari itu, burung ini bersifat homoioterm yaitu suhu tubuhnya tetap atau tidak di pengaruhi oleh lingkungan dan tergolong hewan ovipar (bertelur).

c. Class Mamalia

18. Axis axis (Rusa Tutul)Klasifikasi:Kingdom : AnimaliaPhylum : ChordataSubPhylum: VertebrataClassis : MamaliaOrdo : ArtyodactylaFamili : CervidaeGenus : AxisSpesies : Axis axisTubuh dibedakan atas kepala, leher, badan, dan ekor. Memiliki daun telinga, memiliki 4 anggota gerak berupa kaki, tiap kaki dengan 2 jari, kepala memiliki tanduk, tubuh ditutupi rambut berwarna coklat, bintik- bintik putih (seperti macam tutul), ekor pendek, nares eksterna jelas, diatas mulut, romgga mulut dibatasi labium superior dan labium inferior. Makanan berupa rumput dan umbi- umbian.Rusa ini mempunyai ukuran tubuh kecil, tungkai pendek, ekor cukup panjang, dahi cekung, gigi gerigi relative besar, bulu warna gelap coklat kekuning-kuningan seperti warna punggungnya, tanduknya relatif besar ramping dan panjang, tanduknya mempunyai cabang yang runcing 6 buah atau 3 buah di masing-masing tanduk, cabang depan pertama mengarah ke depan, cabang belakang pertama dan hanya lebih panjang dari cabang depan kedua dan cabang belakang kedua kiri dan kanan sejajar. Tanduk itu kasar, berkerut-kerut memanjang dari mulai pangkal sampai ke ujungnya. Tiap tahun, biasanya tanduk tersebut rontok. Rusa betina tidak memiliki tanduk bercabang. Rusa menggunakan hutan dengan pohon-pohonan yang cukup rapat sebagai tempat berlindung atau beristirahat. Penyebaran satwa ini hampir di seluruh kepulauan Indonesia kecuali Sumatera. Di Kalimantan dan Irian Jaya, rusa ini merupakan binatang pendatang (introduksi). Makanannya adalah rumput dan daun-daunan. Musim kawin terjadi pada sekitar bulan Juli dan September. Lamanya kehamilan rusa adalah sekitar 8 bulan, rata-rata anaknya lahir satu ekor. Anaknya disusui sampai umur 3 4 bulan, bahkan masih ada yang menyusu sampai umur 6 8 bulan. Pada umur kira-kira 7 9 bulan pada yang jantan mulai tumbuh tanduknya dan kelihatan sempurna pada 6 bulan kemudian. 19. Camelus dromedarius (Unta Punuk Satu)

Klasifikasi:Kingdom : AnimaliaPhylum : ChordataSubPhylum: VertebrataClassis : MamaliaOrdo : ArtyodactylaFamili : CamelidaeGenus : CamelusSpesies : Camelus dromedariesHewan yang tergolong sub ordo Ruminansia ini, terlihat tubuhnya dapat di bedakan antara kepala, leher, badan, dan ekor. Pada bagian anterior terdapat mata yang berukuran besar yang dilindungi oleh kelopak mata bagian atas dan kelopak mata bagian bawah. Juga terdapat hidung dengan lobang hidung yang berfungsi sebagai indera penciuman, dan adanya telinga yang terdiri dari daun telinga (pinnae) yang berukuran agak kecil sebagai indera pendengaran, dan cavum oris (rongga mulut) yang di dalamnya terdapat gigi yan berjumlah 32 buah dengan gigi taring (caninus) yang kecil, lidah yang tebal dan besar.Unta ini memiliki extremitas yang berjumlah dua pasang yang digunakan untuk berjalan, dimana unta ini memiliki kaki (tungkai) yang lunak dan lebar tanpa teracak (zat tanduk). Selain dari itu unta memiliki anus sebagai alat pengeluaran sisa metabolisme. Unta ini memiliki keunikan pada bagian punggungnya karena memiliki punuk yang berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan air sehingga jika akan berjalan jauh di gurun pasir tidak takut kekeringan atau kekurangan air. Domestikasi unta oleh manusia telah dimulai sejak kurang lebih 5.000 tahun yang lalu. Pemanfaatan unta antara lain untuk diambil susu (yang memiliki nilai nutrisi lebih tinggi dari pada susu sapi) serta dagingnya, dan juga digunakan sebagai hewan pekerja.20. Cervus unicolor (Rusa Sambar) Klasifikasi:Kingdom : AnimaliaPhylum : ChordataSubPhylum: VertebrataClassis : MamaliaOrdo : ArtyodactylaFamili : CervidaeGenus : CervusSpesies : Cervus unicolorRusa Sambar atau Sambar India (disebut juga rusa sambur, sambhur, Tamil: Kadaththi man), adalah jenis rusa besar yang umum berhabitat di Asia. Spesies yang umum memiliki ciri khas tubuh yang besar dengan warna bulu kecoklatan. Sambar dapat tumbuh setinggi 102 cm - 160 cm sampai bahu dengan berat sekitar 546 kg. Sambar umumnya berhabitat di hutan dan bergantung pada tanaman semak atau rerumputan. Mereka umumnya hidup dalam kelompok dengan anggota 5 - 6 anggota. Rusa Sambar (Cervus unicolor syn. Cervus aristotelis) mendiami sebagian besar Asia Selatan dengan batas sampai wilayah Himalaya. Selain itu dapat pula ditemukan di hutan tropis Burma, Thailand, Indocina, the Semenanjung Malaya), Cina Selatan (termasuk Hainan), Taiwan, serta di pulau Sumatra dan Kalimantan di Indonesia. Selain rusa sambar disebu juga menjangan, jonga, nusa.Rusa ini mempunyai ukuran tubuh kecil, tungkai pendek, ekor cukup panjang, dahi cekung, gigi gerigi relative besar, bulu warna gelap coklat kekuning-kuningan seperti warna punggungnya, tanduknya relatif besar ramping dan panjang, tanduknya mempunyai cabang yang runcing 6 buah atau 3 buah di masing-masing tanduk, cabang depan pertama mengarah ke depan, cabang belakang pertama dan hanya lebih panjang dari cabang depan kedua dan cabang belakang kedua kiri dan kanan sejajar. Tanduk itu kasar, berkerut-kerut memanjang dari mulai pangkal sampai ke ujungnya. Tiap tahun, biasanya tanduk tersebut rontok. Rusa betina tidak memiliki tanduk bercabang. Rusa ini suka tinggal di daerah-daerah yang terbuka dan kering seperti di padang-padang rumput atau bukit-bukit dengan pohon-pohon/belukar yang tersebar. . Rusa menggunakan hutan dengan pohon-pohonan yang cukup rapat sebagai tempat berlindung atau beristirahatBiasanya rusa dapat ditemukan sampai ketinggian 2.600 meter di atas permukaan laut. Penyebaran satwa ini hampir di seluruh kepulauan Indonesia kecuali Sumatera. Di Kalimantan dan Irian Jaya, rusa ini merupakan binatang pendatang (introduksi). Makanannya adalah rumput dan daun-daunan. Musim kawin terjadi pada sekitar bulan Juli dan September. Lamanya kehamilan rusa adalah sekitar 8 bulan, rata-rata anaknya lahir satu ekor. Anaknya disusui sampai umur 3 4 bulan, bahkan masih ada yang menyusu sampai umur 6 8 bulan. Pada umur kira-kira 7 9 bulan pada yang jantan mulai tumbuh tanduknya dan kelihatan sempurna pada 6 bulan kemudian.

21. Elephas maximus (Gajah)

Klasifikasi:Kingdom : AnimaliaPhylum : ChordataSubPhylum: VertebrataClassis : MamaliaOrdo : ProbocideaFamili : ElepidaeGenus : ElephasSpesies : Elephas maximusFamili Elephantidae (Gajah) adalah famili dari ordo Pachyderm, dan satu-satunya famili yang tersisa dari ordo Proboscidea. Gajah adalah salah satu hewan yang ada di Indonesia. Gajah adalah mammalia dan merupakan hewan darat terbesar di dunia. Periode kehamilan gajah adalah 22 bulan, terlama dibandingkan hewan darat lainnya. Berat anak gajah pada umumnya 120 kilogram. Seekor gajah bisa hidup selama 70 tahun. Gajah juga pernah digunakan dalam peperangan sebagai gajah perang, yang digunakan untuk menyerang musuh.Gajah Asia memiliki telinga lebih kecil sedikit daripada Gajah Afrika, mempunyai dahi yang rata, dan dua bonggol di kepalanya merupakan puncak tertinggi gajah, dibandingkan dengan Gajah Afrika yang mempunyai hanya satu bonggol di atas kepala. Selain itu, ujung belalai Gajah Asia hanya mempunyai 1 bibir, sementara Gajah Afrika mempunyai 2 bibir di ujung belalai. Kedua jenis kelamin Gajah Afrika mempunyai gading sementara hanya Gajah Asia jantan yang mempunyai gading yang jelas kelihatan.Persebaran gajah asia meliputi india, asia tenggara termasuk indonesia bagian barat, Sabah (Malaysia Timur) dan beberapa eropa timur.Sedangkan gajah afrika persebaranya meliputi sebagian besar daratan afrika yang berupa padang rumput. Di Indonesia, gajah terdapat di Sumatera (gajah sumatera) dan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur (gajah borneo)Gajah adalah hewan herbivora. Ia menghabiskan 16 jam sehari untuk mengumpulkan makanan tanaman. Makanannya terdiri atas sedikitnya 50% rumput, ditambah dengan dedaunan, ranting, akar, dan sedikit buah, benih dan bunga. Karena gajah hanya mencerna 40% dari yang dimakannya, mereka harus mengonsumsi makanan dalam jumlah besar. Gajah dewasa dapat mengonsumsi 300 hingga 600 pon (140-270 kg) makanan per hari. Enam puluh persen dari makanan tersebut tertinggal dalam tubuh gajah tidak tercerna.Sebagai anggota dari kelas Mamalia, gajah berkembangbiak dengan cara beranak. Gajah akan menjaga anaknya sampai mampu berdiri. Gajah hidup di dalam urutan sosial yang terstruktur. Tinggi gajah jantan dewasa yang ada di Lampung dapat mencapai 3 meter, yang ditunjukkan dengan memiliki gadingnya sebagai gambaran sekilas yaitu gajah yang bergading adalah gajah jantan dan umumnya dengan bentuk tulang punggung rata adalah gajah betina. Berat gajah jantan dewasa mencapai 4 ton, sedang anak gajah yang baru dilahirkan mempunyai berta 75 100 kg. Gajah Sumatera berwarna coklat gelap sampai mendekat hitam. Kedewasaan ditunjukkan dengan warna kulit dengan bintik-bintik coklat terutama pada telinga dan leher. Bentuk dan ukuran telinga gajah adalah segitiga dan kecil. Apabila daun telinga bergerak ke belakang, maka lekukannya sampai meutup leher. Pendengarannya jauh lebih baik dibandingkan dengan penglihatannya. Balalai gajah pada saat tidak aktif dapat mencapai tanah dari tempat gajah berdiri. Belalai dapat berfungsi sebagai alat pencium peraba. Belalai juga berfungsi untuk mengambil air minum, memilki kapasitas (daya hisap) mencapai 7 10 liter air. Kuku kaki gajah depan berjumlah 5 dan kuku kaki belakang berjumlah 4. kuku berfungsi sebagai pelindung ujung kaki pada waktu membentur benda disaat sedang berjalan. Gading yang menjadi kebanggaan gajah jantan merupakan bagian dari gigi seri dari bahan email. Gajah Sumatera seperti halnya gajah Asia lainnya, tidak tahan panas matahari dan pada siang hari mencari naungan di tengah-tengah hutan lebat, kadang-kadang dikunjunginya sungai atau kolam untuk berendam. Gajah juga senang mandi lumpur untuk memperoleh lapisan lumpur yang perlu untuk mencegah gigitan serangga.

22. Helarctus malayanus (Beruang Madu) Klasifikasi:Kingdom : AnimaliaPhylum : ChordataSubPhylum: VertebrataClassis : MamaliaOrdo : CarnivoraFamili : UrsidaeGenus : HelarctusSpesies : Helarctus malayanusTubuh dibedakan atas kepala, leher, badan, dan ekor. Memiliki daun telinga, memiliki 4 anggota gerak berupa kaki, tiap kaki dengan lima jari, tidak memiliki tanduk, tubuh ditutupi rambut berwarna hitam, nares eksterna jelas, diatas mulut, rongga mulut dibatasi labium superior dan labium inferior. Leher pendek, tubuh besar, tungkai pendek, memiliki ekor. Makanan berupa serangga, buah- buahan, telur burung, coklat, kopi.Beruang madu ini juga merupakan anggota subfilum Vertebrata, karena tubuh disokong oleh tulang belakang. Dia juga merupakan anggota superkelas Tetrapoda karena memiliki empat kaki atau anggota gerak. Beruang ini merupakan anggota kelas Mamalia kerena memiliki ciri tubuh ditutupi oleh rambut yang data lepas secara periodik, memiliki kelenjar mammae. Beruang madu ini juga termasuk ke dalam ordo Carnivora karena memiliki gigi- gigi yang tajam, jari lima dengan cakar yang tajam dan terpisah serta pemakan daging.Pada bagian kepalanya terdapat sepasang mata yang memiliki palpebra superior dan palpebra inferior. Pada mata ini juga terdapat rambut halus. Mulutnya memiliki rongga mulut yang dibatasi oleh labium superior dan labium inferior. Lubang hidung luar atau nares eksterna terletak di ujung moncong yang juga berhubungan dengan rongga mulut. Nares eksterna ini terletak diatas mulut yang merupakan dua buah celah yang condong, ini berfungsi agar pada saat hujan air tidak masuk kedalam lubang hidung. Pada bagian kepala juga ditemukan adanya sepasang daun telinga atau pinnae (auriculae) yang berbentuk daun yang berfungsi sebagai corong porus acusticus eksterna (lubang telinga luar), dan juga berfungsi untuk mengumpulkan gelombang suara yang selanjutnya disalurkan ke alat pendengaran. Daun telinganya ini memiliki rambut halus. Beruang madu ini tidak dapat dinyatakan jenis kelaminnya, karena dalam pengamatan terlalu sulit untuk melihat alat kopulasi bagi yang jantan dan kelenjar mammae bagi yang betina. Anggota geraknya terdiri dari empat kaki yang saling lepas (ekstermitas liberae), yang masing- masing kaki dengan lima jari yang tidak dibungkus oleh teracak. Masing- masing jari terpisah satu sama lainnya dan pada jari terdapat cakar yang tajam. Cara berjalannya adalah secara plantigrade. Makanannya berupa serangga, buah- buahan, telur burung, coklat, kopi. Walaupun makanannya banyak berupa buah- buahan sehingga disebut sebagai beruang madu tetapi beruang madu ini termasuk kedalam golongan hewan karnivora.

23. Hylobates syndactylus (Siamang) Klasifikasi:Kingdom : AnimaliaPhylum : ChordataSubPhylum: VertebrataClassis : MamaliaOrdo : PrimataFamili : HylobatydaeGenus : HylobatesSpesies : Hylobates syndactylus

Tidak jauh berbeda dengan orang utan, karena kedua spesies ini sama sama tregolong primata. Siamang ini tubuhnya dapat terbagi atas kepala (cephal), leher (cerviks), badan (truncus), dan caudal (ekor). Pada bagian anterior terdapat mata sebagai indera penglihatan, telinga yang terdiri dari lobang telinga dan daun telinga (pinnae). Dan ada juga hidung dengan dua lobang hidung sebagai indera penciuman, dan cavum oris (rongga mulut) yang di dalamnya terdapat gigi gigi (vomer) yang digunakan untuk mengunyah makanan berupa kacang kacangan dan pisang dan juga ada lidah yang tebal. Sedangkan pada bagian posterior terdapat extremitas dan anus sebagai alat pengeluaran sisa metabolisme. Hewan yang tergolong primata ini memiliki anggota badan panjang yang masing masing terdiri atas 5 jari dengan kuku pipih atau mencekung. Sebagian ibu jari kaki dan ibu jari tangan dapat digunakan sebagai alat untuk memanjat, dan siamang ini berjalan dengan menggunakan telapak yang disebut plantigrade. Selain dari itu tubuh siamang ini di tutupi oleh rambut di sekujur tubuhnya yang berwarna hitam dan lebat tetapi ukurannya tidak sepanjang dan selebat rambut orang utan dan hanya bagian muka dan telapak tangan serta telapak kaki yang berwarna putih.

Biasanya hanya melahirkan (vivipar) satu anak. Dan sebagian besar hidup di atas pohon (arboreal) dan di tanah pada siang hari (diurnal). Sebagian besar sistem sarafnya lebih maju dari pada vertebrata lainnya. Dan hewan ini banyak terdapat di Asia Tenggara, Malaysia, Indonesia sebelah barat.

24. Lepus nigricolisKlasifikasi :Kingdom: AnimaliaPhylum : ChordataSubphylum: VertebrataSuperclassis: TetrapodaClassis: MammaliaOrdo: LagomorphaGenus: LepusSpecies: Lepus nigricollisTubuh dibedakan atas kepala, leher, badan, dan ekor. Memiliki daun telinga, memiliki 4 anggota gerak berupa kaki, tiap kaki dengan jari, tidak memiliki tanduk, tubuh ditutupi rambut berwarna putih, nares eksterna jelas, diatas mulut, rongga mulut dibatasi labium superior dan labium inferior. Leher pendek, tubuh kecil, tungkai panjang, memiliki ekor pendek. Makanan berupa buah- buahan, daun- daun, dan sayur- sayuran.Kelinci ini merupakan anggota subfilum Vertebrata, karena tubuh disokong oleh tulang belakang. Dia juga merupakan anggota superkelas Tetrapoda karena memiliki empat kaki atau anggota gerak. Kelinci merupakan anggota kelas Mamalia kerena memiliki ciri tubuh ditutupi oleh rambut yang data lepas secara periodik, memiliki kelenjar mammae. Kelinci ini juga termasuk ke dalam ordo Lagomotpha, karena memiliki ekor pendek, telapak kaki berambut, gigi seri seperti pahat.Pada bagian kepalanya terdapat sepasang mata yang memiliki palpebra superior dan palpebra inferior. Mulutnya memiliki rongga mulut yang dibatasi oleh labium superior dan labium inferior. Lubang hidung luar atau nares eksterna terletak di ujung moncong yang juga berhubungan dengan rongga mulut. Nares eksterna ini terletak diatas mulut yang merupakan dua buah celah yang condong, ini berfungsi agar pada saat hujan air tidak masuk kedalan lubang hidung. Pada bagian atas labium superior terdapat vibrisae atau kumis atau rambut yang kaku.Pada bagian kepala juga ditemukan adanya sepasang daun telinga atau pinnae (auriculae) yang berbentuk daun yang berfungsi sebagai corong porus acusticus eksterna (lubang telinga luar), dan juga berfungsi untuk mengumpulkan gelombang suara yang selanjutnya disalurkan ke alat pendengaran. Daun telinganya ini memiliki rambut halus. Daun telinga pada kelinci ini cukup besar. Kelinci ini tidak dapat dinyatakan jenis kelaminnya, karena dalam pengamatan terlalu sulit untuk melihat alat koulasi bagi yang jantan dan kelenjar mammae bagi yang betina. Anggota geraknya terdiri dari empat kaki yang saling lepas (ekstermitas liberae), yang masing- masing kaki dengan jari yang memiliki kuku atau cakar. Tungkai kelinci ini kecil dan pendek. Cara berjalannya adalah secara plantigrade, yaitu berjalan dengan telapak kaki. Makanan berupa buah- buahan, daun- daun, dan sayur- sayuran, sehingga kelinci ini juga termasuk kedalam golongan hewan herbivora.

25. Macaca fascicularis (Monyet)

Klasifikasi:Kingdom : AnimaliaPhylum : ChordataSubPhylum: VertebrataClassis : MamaliaOrdo : PrimataFamili : CercopithecoideaGenus : MacacaSpesies: Macaca fascicularisTidak jauh berbeda dengan orang utan dan siamang, karena monyet juga termasuk spesies yang sama sama tergolong primata. Monyet ini tubuhnya dapat terbagi atas kepala (cephal), leher (cerviks), badan (truncus), dan caudal (ekor). Pada bagian anterior terdapat mata sebagai indera penglihatan, telinga yang terdiri dari lobang telinga dan daun telinga (pinnae). Dan ada juga hidung dengan dua lobang hidung sebagai indera penciuman, dan cavum oris (rongga mulut) yang di dalamnya terdapat gigi gigi (vomer) yang digunakan untuk mengunyah makanan berupa kacang kacangan dan pisang dan juga ada lidah yang tebal. Sedangkan pada bagian posterior terdapat extremitas dan anus sebagai alat pengeluaran sisa metabolisme. Hewan yang tergolong primata ini memiliki anggota badan panjang yang masing masing terdiri atas 5 jari dengan kuku pipih atau mencekung. Sebagian ibu jari kaki dan ibu jari tangan dapat digunakan sebagai alat untuk memanjat, dan siamang ini berjalan dengan menggunakan telapak yang disebut plantigrade. Selain dari itu tubuh monyet ini di tutupi oleh rambut di sekujur tubuhnya yang berwarna coklat tetapi warna lebih pudar jika di bandingkan dengan orang utan serta pada bagian tangan dan kaki rambutnya berwarna agak coklat ke abu - abuan dan lebat tetapi ukurannya tidak sepanjang dan selebat rambut orang utan dan hanya bagian muka dan telapak tangan serta telapak kaki yang berwarna putih. Biasanya hanya melahirkan (vivipar) satu anak. Dan sebagian besar hidup di atas pohon (arboreal) dan di tanah pada siang hari (diurnal). Sebagian besar sistem sarafnya lebih maju dari pada vertebrata lainnya. Dan hewan ini banyak terdapat di Asia Tenggara, Malaysia, Indonesia sebelah barat.

26. Phantera tigris (Harimau Sumatera)

Klasifikasi:Kingdom : AnimaliaPhylum : ChordataSubPhylum: VertebrataClassis : MamaliaOrdo : CarnivoraFamili : FelidaeGenus : PhanteraSpesies : Phantera tigrisTubuh dibedakan atas kepala, leher, badan, dan ekor. Memiliki daun telinga, memiliki 4 anggota gerak berupa kaki, tiap kaki dengan lima jari, tidak memiliki tanduk, tubuh ditutupi rambut berwarna coklat loreng hitam, nares eksterna jelas, diatas mulut, rongga mulut dibatasi labium superior dan labium inferior. Leher pendek, tubuh besar, tungkai panjang, memiliki ekor. Makanan berupa rusa, babi, kerbau dan reptil.Harimau ini juga merupakan anggota subfilum Vertebrata, karena tubuh disokong oleh tulang belakang. Dia juga merupakan anggota superkelas Tetrapoda karena memiliki empat kaki atau anggota gerak. Harimau ini merupakan anggota kelas Mamalia kerena memiliki ciri tubuh ditutupi oleh rambut yang data lepas secara periodik, memiliki kelenjar mammae. Harimau ini juga termasuk ke dalam ordo Carnivora karena memiliki gigi- gigi yang tajam, jari lima dengan cakar yang tajam dan terpisah serta pemakan daging.Pada bagian kepalanya terdapat sepasang mata yang memiliki palpebra superior dan palpebra inferior. Pada mata ini juga terdapat rambut halus. Mulutnya memiliki rongga mulut yang dibatasi oleh labium superior dan labium inferior. Lubang hidung luar atau nares eksterna terletak di ujung moncong yang juga berhubungan dengan rongga mulut. Nares eksterna ini terletak diatas mulut yang merupakan dua buah celah yang condong, ini berfungsi agar pada saat hujan air tidak masuk kedalam lubang hidung. Pada bagian atas labium superior terdapat vibrisae atau kumis yang merupakan rambut kaku.Pada bagian kepala juga ditemukan adanya sepasang daun telinga atau pinnae (auriculae) yang berbentuk daun yang berfungsi sebagai corong porus acusticus eksterna (lubang telinga luar), dan juga berfungsi untuk mengumpulkan gelombang suara yang selanjutnya disalurkan ke alat pendengaran. Daun telinganya ini memiliki rambut halus. Daun telinga pada harimau ini ukurannya lebih kecil jika dibandingkan dengan rusa sambar. Harimau ini tidak dapat dinyatakan jenis kelaminnya, karena dalam pengamatan terlalu sulit untuk melihat alat kopulasi bagi yang jantan dan kelenjar mammae bagi yang betina. Anggota geraknya terdiri dari empat kaki yang saling lepas (ekstermitas liberae), yang masing- masing kaki dengan lima jari yang tidak dibungkus oleh teracak. Masing- masing jari terpisah satu sama lainnya dan pada jari terdapat cakar yang tajam. Cara berjalannya adalah secara plantigrade. Makanannya berupa rusa, babi, kerbau dan reptil yang merupakan daging, sehingga harimau ini termasuk kedalam golongan hewan karnivora yang juga merupakan nama ordonya.27. Pongo pygmaeus (Orang Utan)

Klasifikasi:Kingdom : AnimaliaPhylum : ChordataSubPhylum: VertebrataClassis : MamaliaOrdo : CarnivoraFamili : UrsidaeGenus : PongoSpesies : Pango pygmaeus

Orang utan ini dilihat dapat terbagi atas kepala (cephal), leher (cerviks), badan (truncus), dan caudal (ekor). Pada bagian anterior terdapat mata sebagai indera penglihatan, telinga yang terdiri dari lobang telinga dan daun telinga (pinnae). Dan ada juga hidung dengan dua lobang hidung sebagai indera penciuman, dan cavum oris (rongga mulut) yang di dalamnya terdapat gigi gigi (vomer) yang digunakan untuk mengunyah makanan berupa kacang kacangan dan pisang dan juga ada lidah yang tebal. Sedangkan pada bagian posterior terdapat extremitas dan anus sebagai alat pengeluaran sisa metabolisme.

Hewan yang tergolong primata ini memiliki anggota badan panjang yang masing masing terdiri atas 5 jari dengan kuku pipih atau mencekung. Sebagian ibu jari kaki dan ibu jari tangan dapat digunakan sebagai alat untuk memanjat, dan orang utan ini berjalan dengan menggunakan telapak yang disebut plantigrade. Selain dari itu tubuh oarng utan ini di tutupi oleh rambut di sekujur tubuhnya yang berwarna coklat yang panjang dan lebat dan hanya bagian muka dan telapak tangan serta telapak kaki yang berwarna hitam. Biasanya hanya melahirkan (vivipar) satu anak. Dan sebagian besar hidup di atas pohon (arboreal) dan di tanah pada siang hari (diurnal). Sebagian besar sistem sarafnya lebih maju dari pada vertebrata lainnya. Dan hewan ini banyak terdapat di Asia Tenggara, Malaysia, Indonesia sebelah barat.

28. Sus scrova (Babi Hutan)

Klasifikasi:Kingdom : AnimaliaPhylum : ChordataSubPhylum: VertebrataClassis : MamaliaOrdo : ArtyodactylaFamili : SuidaeGenus : SusSpesies : Sus scrofaBabi Hutan (Sus scrofa) atau celeng adalah nenek moyang liar yang menurunkan babi budidaya (Sus domesticus). Babi ini tubuhnya dapat dibedakan antara kepala, leher, badan, dan ekor. Pada bagian anterior terdapat mata, telinga, hidung, dan ronga mulut yang di dalamnya terdapat lidah yang berfungsi sebagai alat indera. Daerah penyebaran adalah di hutan-hutan Eropa Tengah, Mediterania (termasuk Pegunungan Atlas di Afrika Tengah) dan sebagian besar Asia hingga paling Selatan di Indonesia. Ia termasuk familia Suidae yang mencakup warthog dan bushpig di Afrika, pygmy hog di utara India, dan babirusa di IndonesiaBerat babi hutan dapat mencapai 200 kg (400 pound) untuk jantan dewasa, serta panjangnya dapat mencapai 1,8 m (6 kaki). Jika terkejut atau tersudut, mereka dapat menjadi agresif - terutama bila betina dewasa sedang melindungi anaknya - dan jika diserang akan mempertahankan dirinya dengan taringnya. Babi hutan sempat punah di Britania pada abad ke-17, tetapi populasinya telah kembali di beberapa tempat terutama di Weald akibat terlepas dari peternakan.Babi adalah sejenis hewan ungulata yang bermancung panjang dan berhidung leper dan merupakan hewan yang aslinya berasal dari Eurasia. Kadang juga dikenali sebagai khinzir (perkataan Arab). Babi adalah omnivora, yang berarti mereka mengkonsumsi baik daging maupun tumbuh-tumbuhan. Selain itu, babi adalah salah satu mamalia yang paling pintar, dan dilaporkan lebih pintar dan mudah dipelihara dibandingkan dengan anjing dan kucing.29. Tapirus indicus (Tapir)

Klasifikasi:Kingdom : AnimaliaPhylum : ChordataSubPhylum: VertebrataClassis : MamaliaOrdo : ArtyodactylaFamili : TapiridaeGenus : TapirusSpesies : Tapirus indicusTubuh dibedakan atas kepala, leher, badan, dan ekor. Memiliki daun telinga, memiliki 4 anggota gerak berupa kaki, tiap kaki dengan tiga jari, tidak memiliki tanduk, tubuh ditutupi rambut berwarna hitam dan putih, rongga mulut dibatasi labium superior dan labium inferior. Hidung meruncing, nares eksterna jelas diujung hidung. Leher pendek, tubuh besar, tungkai panjang, tidak memiliki ekor. Daun telinga kecil. Makanan berupa buah- buahan dan sayur- sayuran. Tapir ini juga merupakan anggota subfilum Vertebrata, karena tubuh disokong oleh tulang belakang. Dia juga merupakan anggota superkelas Tetrapoda karena memiliki empat kaki atau anggota gerak. Tapir merupakan anggota kelas Mamalia kerena memiliki ciri tubuh ditutupi oleh