45
ABSTRAK Latar belakang : Berdasarkan studi kasus yang di wilayah kelurahan Bumiayu RW01 Kota Malang pada bulan November 2012 didapatkan jumlah penduduk 933 jiwa. Dengan jumlah balita yang memiliki kartu KSM 69 balita. Selama 3 bulan terakhir jumlah bayi dan balita yang datang ke posyandu mengalami penurunan. Pada bulan September 108 bayi dan balita, bulan Oktober 68 bayi dan balita, dan bulan November 64 bayi dan balita. Pada wilayah ini juga ditemukan bayi dengan berat badan dibawah garis merah yaitu sebanyak 5 balita. Dari latar belakang di atas maka dilakukan kegiatan dalam meningkatkan status gizi balita di kelurahan Dinoyo RW 06, serta menurunkan angka Balita BGM di kelurahan Dinoyo RW 06. Tujuan : Mengetahui penyebab dan cara mengatasi masalah balita BGM yang terjadi di wilayah kelurahan Dinoyo RW VI. Metode : Dalam mengumpulkan data, kegiatan ini menggunakan metode pemantauan cepat (Rapid Appraisal Methods). Metode ini merupakan cara yang cepat dan murah untuk mengumpulkan informasi mengenai pandangan dan masukan dari populasi sasaran dan stakeholders lainnya mengenai core dan subsistem. Diantaranya Key Informant Interview, Community Group Interview, Focus Group Discussion, Direct Observation, Literatur review , data demografi dan epidimologi. Hasil : hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa balita BGM di kelurahan Dinoyo RW 06 mencapai 5 balita, dan dari hasil kerja lapangan diketahui penyebab karena tingkat ekonomi dan tingkat pengetahuan orang tua rendah. Kesimpulan : 5 balita BGM disebabkan karena kurang asupan nutrisi seimbang, tingkat ekonomi dan pengetahuan orang tua rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan penyuluhan nutrisi seimbang pada balita, demonstrasi makanan balita yang bernutrisi seimbang dan ekonomis serta penyuluhan dan demonstrasi DDST. Kata kunci : Balita BGM, tingkat pengetahuan orang tua, tingkat pendidikan orang tua.

LAPORAN AKHIR

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN AKHIR

ABSTRAK

Latar belakang : Berdasarkan studi kasus yang di wilayah kelurahan Bumiayu RW01 Kota

Malang pada bulan November 2012 didapatkan jumlah penduduk 933 jiwa. Dengan jumlah

balita yang memiliki kartu KSM 69 balita. Selama 3 bulan terakhir jumlah bayi dan balita

yang datang ke posyandu mengalami penurunan. Pada bulan September 108 bayi dan balita,

bulan Oktober 68 bayi dan balita, dan bulan November 64 bayi dan balita. Pada wilayah ini

juga ditemukan bayi dengan berat badan dibawah garis merah yaitu sebanyak 5 balita. Dari

latar belakang di atas maka dilakukan kegiatan dalam meningkatkan status gizi balita di

kelurahan Dinoyo RW 06, serta menurunkan angka Balita BGM di kelurahan Dinoyo RW 06.

Tujuan : Mengetahui penyebab dan cara mengatasi masalah balita BGM yang terjadi di wilayah kelurahan Dinoyo RW VI.

Metode : Dalam mengumpulkan data, kegiatan ini menggunakan metode pemantauan cepat (Rapid Appraisal Methods). Metode ini merupakan cara yang cepat dan murah untuk mengumpulkan informasi mengenai pandangan dan masukan dari populasi sasaran dan stakeholders lainnya mengenai core dan subsistem. Diantaranya Key Informant Interview, Community Group Interview, Focus Group Discussion, Direct Observation, Literatur review , data demografi dan epidimologi.

Hasil : hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa balita BGM di kelurahan Dinoyo RW 06 mencapai 5 balita, dan dari hasil kerja lapangan diketahui penyebab karena tingkat ekonomi dan tingkat pengetahuan orang tua rendah.

Kesimpulan : 5 balita BGM disebabkan karena kurang asupan nutrisi seimbang, tingkat ekonomi dan pengetahuan orang tua rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan penyuluhan nutrisi seimbang pada balita, demonstrasi makanan balita yang bernutrisi seimbang dan ekonomis serta penyuluhan dan demonstrasi DDST.

Kata kunci : Balita BGM, tingkat pengetahuan orang tua, tingkat pendidikan orang tua.

ABSTRACT

Background: Based on case studies in the village Dinoyo RW VI Malang district in December 2011 found a population of 933 inhabitants. With the number of toddlers who have a card KSM 69 toddlers. Over the last 3 months the number of infants and toddlers who come to the posyandu decreased. In October 45 infants and toddlers, November 38 month infants

Page 2: LAPORAN AKHIR

and toddlers, and the month of December 36 infants. In this region are also found babies with weight below the red lines as many as five toddlers. From the above background it is carried out activities in improving the nutritional status of children in the village Dinoyo RW 06, and lower rates in villages Dinoyo Toddlers BGM RW 06.

Purpose: Knowing the causes and how to resolve problems that occur in the toddler BGM Dinoyo RW village area VI.

Methods: In gathering data, using the method of monitoring this activity quickly (Rapid Appraisal Methods). This method is quick and inexpensive way to gather information about the views and input from the target population and other stakeholders about the cores and subsystems. Among Key Informant Interview, Community Group Interview, Focus Group Discussion, Direct Observation, literature review, demographic data and epidimologi.

Results: The results of this activity suggests that the infants in sub Dinoyo BGM 06 RW reached 5 toddlers, and the results of field work due to unknown causes of economic levels and low levels of parental knowledge.Conclusion: 5 toddlers BGM due to lack of balanced nutrition, economics and knowledge level of parents is low. To overcome the problem of balanced nutrition counseling is done on infants, toddlers nutritious food demonstrations balanced and economical as well as extension and demonstration DDST.

Key words: Toddlers BGM, the knowledge level of parents, parents' education level.

Page 3: LAPORAN AKHIR

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Balita adalah seluruh laki – laki dan perempuan yang berumur 1-5 tahun. Secara

individu, pada usia balita terjadi proses pertumbuhan yang telah berlangsung stabil

(Tanuwijaya,2002). Untuk mendukung stabilitas kesehatan pada balita dapat diupayakan

antara lain dengan asupan gizi, lingkungan pengasuhan yang baik, lingkungan yang aman dan

nyaman, dan lain-lain. Dari dukungan tersebut, diharapkan pertumbuhan balita akan

maksimal.

Masa balita merupakan masa yang memerlukan perhatian khusus, karena pada masa

ini terdapat masa pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Masa ini juga termasuk

masa yang rawan terhadap penyakit, sehingga peran keluarga terutama ibu sangat dominan.

Untuk memonitor pertumbuhan balita secara cermat, maka dapat digunakan kartu menuju

sehat (KMS). KMS berisi pesan tentang penyuluhan penanggulangan diare, makanan bayi,

pemberian kapsul vitamin A dan imunusasi. Semua balita wajib memiliki KMS dan

membawa KMS tersebut setiap melakukan kunjungan posyandu. KMS berfungsi sebagai alat

bantu pemantauan gerak pertumbuhan (Arisman, 2007).

Pertumbuhan balita dapat diketahui apabila setiap bulan ditimbang, hasil penimbangan

dicatat di KMS. Didalam KMS terdapat garis yang mengambarkan tentang perkembangan

berat badan balita. Balita dikatakan berat badannya naik apabila garis pertumbuhannya naik

mengikuti salah satu pita warna, atau garis pertumbuhannya naik dan pindah ke pita warna

diatasnya. Untuk balita dengan berat badan turun garis pertumbuhannya turun, atau garis

pertumbuhannya mendatar. Sedangkan untuk berat badan balita dibawah garis merah artinya

pertumbuhan balita mengalami gangguan pertumbuhan dan perlu perhatian khusus, sehingga

harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit. Menurut

Suhardjo, (1996) Klasifikasi keadaan berat badan balita di bawah garis merah yang paling

sederhana dan umum dipakai adalah ukuran berat menurut umur yang kemudian

dibandingkan terhadap ukuran baku, karena berat badan anak merupakan indikator yang baik

bagi penentuan status gizinya. Khususnya untuk mereka yang berumur di bawah 5 tahun,

Page 4: LAPORAN AKHIR

dimana keadaan seperti ini disebabkan oleh faktor-faktor tertentu seperti tingkat pendidikan

ibu, tingkat ekonomi keluarga, latar belakang sosial budaya keluarga dilihat dari pantangan

makan, paritas, serta keadaan fisiologi, Sehingga faktor-faktor tersebut ikut menentukan

besarnya presentase balita dengan berat badan di bawah garis merah.

Berdasarkan studi kasus yang di wilayah kelurahan Bumiayu RW 01 terbagi atas 11

RT dengan Jumlah penduduk berjumlah 933 jiwa. Jumlah KK di 11 RT 750. Sedangkan

jumlah balita yang memiliki kartu KSM 167 balita. Selama 3 bulan terakhir jumlah bayi dan

balita yang ke posyandu bervariasi, bulan September 108 bayi dan balita, bulan Oktober 68

bayi dan balita, dan bulan November 64 bayi.

Dari data wawancara dan angket, didapatkan data sebagai berikut :

Hampir seluruh balita yang datang ke posyandu dikelurahan Bumiayu RW 01 mendapatkan

asi eksklusif dengan prosentase 81% (21 balita) balita mendapatkan ASI eksklusif kurang

dari 6 bulan sedangan sisanya 19% (5 balita) tidak mendapatkan ASI eksklusif karena

kesibukan ibu, sehingga balita sering dititipkan dirumah nenek.

Dari hasil wawancara ada 64% balita yang sudah mendapatkan makanan tambahan sebelum

menginjak umur 6 bulan. Ada 44% balita yang mendapat makanan tambahan yang tidak

sesuai dengan umur balita Contohnya buah, pisang, biscuit, roti, nasi tim, kacang ijo,bubur.

48% balita tidak disusui setelah umur 6 bulan, dan 64% balita masih tetap disusui setelah

umur 6 bulan. 100% balita sudah mendapatkan imunisasi lengkap. Dan 8% balita belum

mendapatkan imunisasi lengkap

Dari hasil quisoner diperoleh data sebagai berikut :

24% ibu mengatakan riwayat kesehatan balitanya sangat baik, 76% ibu mengatakan

baik, dan 12% ibu mengatakan cukup baik.

Dari 100% balita, yang memiliki gangguan pernafasan haya 4% balita.

sebagai faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang, 20% ibu mengatakan nutrisi,

36% ibu mengatakan lingkungan, dan 14 ibu mengatakan faktor lain.

Dari hasil observasi,diperoleh data sebagai berikut :.

80% balita yang datang ke posyandu tidak dengan ibunya melainkan dengan

neneknya.

Page 5: LAPORAN AKHIR

Dari latar belakang di atas maka dilakukan kegiatan dalam meningkatkan status gizi

balita di kelurahan Bumiayu RW 01, serta mengajarkan ibu – ibu balita cara memerah ASI

eksklusif.

Rumusan Masalah

1. Apakah penyebab terjadinya kasus balita dengan BGM (Bawah Garis Merah) di wilayah

kelurahan Dinoyo RW VI?

2. Bagaimana cara mengurangi kasus BGM di wilayah kelurahan Dinoyo RW VI?

3. Bagaimana cara mendeteksi tumbuh kembang pada balita di wilayah kelurahan Dinoyo

RW VI?

Tujuan

1. Menggali permasalahan yang terdapat pada wilayah kelurahan Bumuayu RW 01.

2. Memberikan Informasi kepada warga tentang permasalahan yang terjadi di wilayah

kelurahan Bumuayu RW 01.

3. Memberikan solusi untuk mengurangi permasalahan yang terjadi di wiayah kelurahan

Bumuayu RW 01.

Manfaat

1. Bagi Peneliti

Kegiatan ini bermanfaat untuk menambah wawasan tentang suatu permasalahan yang

nyata di lapangan serta mengaplikasikan cara pemecahan masalahnya.

2. Bagi Daerah Tempat Kegiatan

Sebagai bahan masukan untuk program pemberian ASI eksklusif untuk balita diwilayah

tersebut.

3. Bagi puskesmas

Sebagai bahan masukan untuk peningkatan program pelayanan kesehatan serta dapat

memberikan solusi tentang cara alternatif pemberian ASI eksklusif.

BAB II

Page 6: LAPORAN AKHIR

METODE

Dalam mengumpulkan data, kegiatan ini menggunakan metode pemantauan cepat

(Rapid Appraisal Methods. Metode ini merupakan cara yang cepat dan murah untuk

mengumpulkan informasi mengenai pandangan dan masukan dari populasi sasaran dan

stakeholders lainnya mengenai core dan subsistem.

Metode pemantauan cepat meliputi : Wawancara Informan Kunci (Key Informant

Interview). Wawancara ini terdiri serangkaian pertanyaan terbuka yang dilakukan terhadap

Ketua Puskesmas Arjowinangon, Ketua RW 01 Kelurahan Bumiayu, Ketua Posyandu Mawar

Kuning I & II. Wawancara bersifat kualitatif, mendalam dan semi-terstruktur. Key informant

dilakukan pada hari Senin 14 November 2012 pukul 10.00 WIB.

Survey Kelompok Masyarakat (Community Group Interview). Wawancara difasilitasi

oleh serangkaian pertanyaan yang diajukan kepada semua anggota masyarakat dalam suatu

pertemuan terbuka. Pewawancara melakukan wawancara secara hati-hati berdasarkan

pedoman wawancara yang sudah disiapkan sebelumnya. Survey kelompok masyarakat

dilakukan 14 November 2012 pukul 13.00-14.30 WIB.

Diskusi Kelompok Fokus (Focus Group Discussion). Disikusi kelompok melibatkan

masyarakat yang telah dipilih berdasarkan kesamaan latarbelakang. Perserta diskusi bisa para

penerima pelayanan, kader posyandu , atau para ketua Rukun Tetangga. Fasilitator

menggunakan petunjuk diskusi, mencatat proses diskusi dan kemudian memberikan komentar

mengenai hasil pengamatannya. Dilakukan pada hari Minggu 11 Desember 2011 pada pukul

08.00 WIB.

Pengamatan Langsung (Direct Observation). Melakukan kunjungan lapangan atau

pengamatan langsung terhadap masyarakat setempat. Data yang dikumpulkan dapat berupa

informasi mengenai kondisi geografis, sosial-ekonomi, sumber-sumber yang tersedia,

kegiatan program yang sedang berlangsung, interaksi sosial, dan lain-lain. Dilakukan pada

hari Rabu 14 November 2012.

Literatur review Membantu mengidentifikasi issue Memberikan kesempatan untuk

belajar dari pengalaman orang lain, identifikasi strategi yang akan digunakan. Dilakukan pada

hari senin 05 Desember 2011 jam 09.00 WIB.

Dan melihat data demografi dan epidimologi. Dalam pengumpulan data juga

menggunakan metode partisipatoris. Metode partisipatoris merupakan proses pengumpulan

Page 7: LAPORAN AKHIR

data yang melibatkan kerjasama aktif antara pengumpul data dan responden. Pertanyaan-

pertanyaan umumnya tidak dirancang secara baku, melainkan hanya garis-garis besarnya saja.

Topik-topik pertanyaan bahkan dapat muncul dan berkembang berdasarkan proses tanya-

jawab dengan responden.

Page 8: LAPORAN AKHIR

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. CORE (INTI)

1. RIWAYAT

Dari data wawancara dan angket, didapatkan data sebagai berikut :

Hampir seluruh balita yang datang ke posyandu dikelurahan Bumiayu RW

01 mendapatkan asi eksklusif dengan prosentase 19% (5 balita) balita

mendapatkan ASI eksklusif kurang dari 6 bulan, sedangan 81% (21 balita)

tidak mendapatkan ASI eksklusif karena kesibukan ibu, sehingga balita

sering dititipkan dirumah nenek.

Dari hasil wawancara ada 64% balita yang sudah mendapatkan makanan

tambahan sebelum menginjak umur 6 bulan.

Ada 44% balita yang mendapat makanan tambahan yang tidak sesuai

dengan umur balita Contohnya buah, pisang, biscuit, roti, nasi tim, kacang

ijo,dan bubur.

48% balita tidak disusui setelah umur 6 bulan, dan 64% balita masih tetap

disusui setelah umur 6 bulan.

100% balita sudah mendapatkan imunisasi lengkap. Dan 8% balita belum

mendapatkan imunisasi lengkap

Dari hasil quisoner diperoleh data sebagai berikut :

24% ibu mengatakan riwayat kesehatan balitanya sangat baik, 76% ibu

mengatakan baik, dan 12% ibu mengatakan cukup baik.

Dari 100% balita, yang memiliki gangguan pernafasan haya 4% balita.

sebagai faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang, 20% ibu mengatakan

nutrisi, 36% ibu mengatakan lingkungan, dan 14 ibu mengatakan faktor

lain.

Dari hasil observasi,diperoleh data sebagai berikut :.

80% balita yang datang ke posyandu tidak dengan ibunya melainkan

dengan neneknya.

Page 9: LAPORAN AKHIR

2. DEMOGRAFI

Dari hasil observasi, didapatkan data sebagai berikut :

a. Batas wilayah kelurahan Bumiayu RW 01 bagian utara berbatasan dengan

Buring, bagian barat berbatasan dengan Merjosono, bagian selatan

berbatasan dengan RW 02, dan bagian timur berbatasan dengan Buring.

b. RW 01 terbagi atas 11 RT dengan Jumlah penduduk di wilayah kelurahan

bumiayu RW 01 berjumlah 933 jiwa. Jumlah KK di 11 RT 750. Sedangkan

jumlah balita yang memiliki kartu KSM 167 balita. Selama 3 bulan terakhir

jumlah bayi dan balita yang ke posyandu bervariasi, bulan September 108

balita, bulan Oktober 68 balita, dan bulan November 64 balitai.

c. Posyandu dilakukan setiap bulan dengan rangkaian kegiatan penimbangan

berat badan, pengukuran tinggi badan.

3. ETNIS

Etnis orang tua balita dikelurahan Bumiayu RW 01 bervariasi, yakni etnis

Jawa dan Madura.

Karena letak wilayah kelurahan bumiayu termasuk dalam lingkup kota,

pengaruh budaya/etnis juga mempengaruhi pemberian nutrisi dan tumbuh

kembang balita.

4. NILAI DAN KEPERCAYAAN

Mayoritas agama orang tua balita dikelurahan Bumiayu RW 01 adalah

islam.

Dari hasil wawancara kepada ibu balita didapatkan data penyakit yang

sering dialami oleh balita diantaranya sebagai berikut : 88% balita sehat,

4% mengalami demam, 4% persen balita mengalami diare, dan 4%

mengalami gangguan system pernafasan.

Menurut ibu-ibu yang datang ke posyandu, ada beberapa yang mengatakan

anaknya memiliki pantangan-pantangan makanan yang harus dihindari

misalnya makanan laut (contoh : udang, kerang dan kepiting, es cream).

Karena makanan tersebut bisa membuat keadaan balita tidak baik, misalkan

gatal-gatal, bintik-bintik merah dan batuk-batuk.

Untuk kepercayaan terhadap sehat sakit, 86% ibu balita tidak menggunakan

pengobatan tradisional melainkan balita yang sakit langsung dibawa

Page 10: LAPORAN AKHIR

kerumah sakit, puskesmas, ataupun bidan terdekat, 4% mengatakan pernah

membawa balita ke dukun.

Dari hasil wawancara dengan kader puskesmas, diperoleh data sebagai berikut :

Warga kelurahan Bumiayu memiliki nilai gotong royong dan kekeluargaan

yang cukup baik , hal ini dibuktikan dengan pemberian makanan tambahan

dari masyarakat setempat.

II. SUBSISTEM

a. LINGKUNGAN FISIK

Dari hasil pembagian angket yang diberikan pada ibu balita didapatkan data-data

sebagai berikut:

Semua ibu balita (100%) mengatakan rumah yang mereka huni sudah cukup

sehat sehingga aman dan bermanfaat bagi tumbuh kembang balita.

Cahaya disetiap rumah hampir semuanya mengatakan cukup.

Dari hasil observasi yang kami lakukan diperoleh

Lingkungan disekitar tempat tinggal ibu-ibu balita merupakan padat

penduduk. Namun setiap rumah memiliki ventilasi yang cukup.

Dari hasil observasi ada 16% rumah balita yang dekat dengan sungai, dan

biasa membuang sampah di sungai.

b. KESEHATAN DAN SOSIAL

84% responden kurang pengetahuan mengenai masalah kesehatan balita karena

kurangnya informasi yang didapat dan 26% mengatakan mengetahui.

Dilingkungan tempat tinggal ibu-ibu balita terdapat pelayanan kesehatan yang

mudah dijangkau misalnya bidan, Puskesmas, dan Posyandu.

100% ibu balita mengatakan mudah dalam menjangkau pelayanan kesehatan.

Layanan kesehatan yang sering dikunjungi adalah bidan karena menurut ibu-

ibu balita pelayanannya bagus dan cepat.

96% ibu-ibu balita mengatakan kinerja tenaga kesehatan sudah baik, namun

ada 4% yang mengatakan harus diperbaiki karena kurang baik dan kurang

tanggap terhadap masalah yang dialami balita.

64% Masyarakat tidak memilih pelayanan kesehatan dipuskesmas karena harus

mengantri lama, dalam memberikan pelayanan kesehatan kurang memuaskan

dan obat yang diberikan kurang efektif.

Page 11: LAPORAN AKHIR

96% ibu balita melakukan pemeriksaan rutin di layanan kesehatan, namun ada

4% yang tdak melakukan pemeriksaan rutin dikarenakan kesibukan yang

dihadapi ibu balita.

Dari hasil Quesioner yang kita bagi , di dapatkan data sebagai berikut :

Jenis makanan tambahan yang sering diberikan pada balita selain makanan utama

adalah sebagai berikut :

o Nasi Tim = 31%

o Nasi Pisang = 35%

o Bubur = 15 %

o Nasi = 11%

o Bakso = 4%

o Nasi Sayur = 4%

Makanan diperoleh dari :

o Beli sendiri = 96%

o Posyandu = 4%

Dari hasil wawancara dengan pemimpin kader posyandu, diperoleh hasil sebagai

berikut :

8% balita di kelurahan Bumiayu RW 01 mengalami BGM

56% Masyarakat kurang antusias datang keposyandu dikarenakan ibu – balita

yang sibuk bekerja.

Layanan yang diberikan pihak posyandu, seperti penimbangan berat badan,

pengukuran tinggi badan dan pemberian makanan tambahan.

Menurut kader posyandu pelayanan yang diberikan cukup optimal.

c. POLITIK DAN PEMERINTAHAN

Dari hasil wawancara dengan ibu balita, diperoleh data sebagai berikut :

Kinerja dari petugas kesehatan dalam pemenuhan nutrisi balita di daerah

tempat tinggal warga,sudah optimal. Terbukti dengan pemberian makanan

tambahan yang memenuhi gizi seimbang balita.

d. EKONOMI

Dari hasil observasi dan wawancara dengan kader posyandu didapatkan bahwa

ada beberapa keluarga (orang tua balita) bekerja sebagi buruh dan karyawan.

Page 12: LAPORAN AKHIR

e. TRANSPORTASI DAN KEAMANAN

Dari hasil wawancara didapatkan data sebagai berikut :

84% (22 orang) ibu balita menjawab sering jalan kaki, dan 16% (4 orang)

menggunakan kendaraan pribadi untuk menuju ke suatu tempat yang dituju.

Menurut ibu-ibu balita jarak antara rumah dengan pelayanan kesehatan

jaraknya berbeda-beda 65% mengatakan dekat, 31% mengatakan sedang, dan

4% mengatakan jauh.

Tempat pembuangan sampah di daerah tempat ibu balita tinggal hampir semua

sudah dikelola dengan baik.

f. KOMUNIKASI

Dari hasil pembagian angket kepada ibu balita , diperoleh data sebagai berikut :

88% ibu balita mendapatkan informasi tentang pelayanan kesehatan paling banyak

diperoleh dari masyarakat, misalkan kader posyandu, pak RT, dan masyarakat

sekitar. 12% mendapat informasi dari layanan kesehatan, misalnya petugas

puskesmas dan bidan.

g. PENDIDIKAN

Dari hasil pembagian angket diperoleh data sebagai berikut :

o Pendidikan ibu balita diperoleh data sebagai berikut :

o Perguruan Tinggi : 4% (1 orang)

o SMA : 27% (7 orang)

o SMP : 65% (17 orang)

o SD : 4% (1 orang)

o Hanya 4% dari 100% ibu – ibu balita yang mendapatkan pelatihan tertentu dalam

merawat anak, sisanya tidak mendapatkan pelatihan tertertentu.

h. REKREASI

Dari data wawancara didapatkan hasil sebagai berikut :

Menurut ibu-ibu balita 100% balita tertarik bermain bersama teman-teman

sebayanya.

86% balita sering bermain dirumah, namun ada 4% balita yang bermain di tempat

sekolah dan taman bermain.

Page 13: LAPORAN AKHIR

Jenis permainan yang sering dimainkan oleh balita adalah lari-larian, bola,

mewarnai, masak-masakan, boneka,mobil-mobilan, puzzle, bernyanyi.

Dari hasil wawancara hanya 32% orang yang mengatakan sering meluangkan

waktu untuk bersama dengan balita dan 68% orang mengatakan tidak karena

kesibukan masing-masing.

Dari hasil wawancara diperoleh bahwa 46% ibu balita mengatakan sering rekreasi,

39% jarang rekreasi dan 11% tidak pernah rekreasi karena keterbatasan ekonomi.

Dari hasil wawancara 64% balita yang dating keposyandu tidak bersama dengan

ibunya.

Page 14: LAPORAN AKHIR

COMMUNITY DIAGNOSIS

A. Kurang pengetahuan ibu tentang nutrisi pada balita pada di RW 01 Kelurahan

Bumiayu berhubungan dengan Pemberian ASI eksklusif dan pemenuhan kebutuhan

nutrisi balita.

Data Penunjang :

Dari hasil quisioner 81% (5 balita) tidak mendapatkan ASI eksklusif karena

kesibukan ibu.

Dari hasil wawancara dengan kader puskesmas terdapat 3 balita yang mengalami

BGM

Dari hasil wawancara dengan kader posyandu didapatkan bahwa ada beberapa

keluarga (orang tua balita) bekerja sebagai buruh.

64% balita yang sudah mendapatkan makanan tambahan sebelum menginjak umur

6 bulan.

Ada 44% balita yang mendapat makanan tambahan yang tidak sesuai dengan

umur balita Contohnya buah, pisang, biscuit, roti, nasi tim, kacang ijo,bubur.

48% balita tidak disusui setelah umur 6 bulan, dan 64% balita masih tetap disusui

setelah umur 6 bulan.

a. Dari hasil observasi ada beberapa keluarga (orang tua balita) bekerja sebagai

buruh.

Pendidikan ibu balita diperoleh data sebagai berikut:

o Perguruan Tinggi : 4% (1 orang)

o SMA : 27% (7 orang)

o SMP : 65% (17 orang)

o SD : 4% (1 orang)

Hanya 4% dari 100% ibu – ibu balita yang mendapatkan pelatihan tertentu dalam

merawat anak, sisanya tidak mendapatkan pelatihan tertertentu.

B. Resiko gangguan pelekatan antara ibu dan anak di RW 01 Kelurahan Bumiayu

berhubungan dengan kurangnya waktu bersama anak.

Data Penunjang :

Dari hasil wawancara hanya 32% orang yang mengatakan sering meluangkan

waktu untuk bersama dengan balita dan 68% orang mengatakan tidak karena

kesibukan masing-masing.

Page 15: LAPORAN AKHIR

Dari hasil wawancara diperoleh bahwa 46% ibu balita mengatakan sering rekreasi,

39% jarang rekreasi dan 11% tidak pernah rekreasi karena keterbatasan ekonomi

a. Dari hasil observasi 64% balita yang dating ke posyandu tidak bersama dengan

ibunya.melainkan dengan neneknya.

PRIORITAS MASALAH

Metode USG (Urgency, Seriousness, Growth)

Ada 2 masalah yaitu A, B,

Aspek Urgency : Mendesak atau tidak untuk diselesaikan.

A : B Lebih urgen A

Aspek Seriousness : Dampak masalah tersebut pada masyarakat.

A : B Lebih serius A

Aspek Growth : Berkembangnya masalah sehingga sulit di cegah

A : B Lebih berkembang A

Masalah Urgency Seriousness Growth TotalA 1 1 1 3B 0 0 0 0

Page 16: LAPORAN AKHIR

DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

DATA ETIOLOGI MASALAH

DS :

Dari hasil quisioner 81% (21 balita) tidak

mendapatkan ASI eksklusif karena

kesibukan ibu.

Dari hasil wawancara dengan kader

puskesmas terdapat 3 balita yang mengalami

BGM

Dari hasil wawancara dengan kader

posyandu didapatkan bahwa ada beberapa

keluarga (orang tua balita) bekerja sebagai

buruh.

64% balita yang sudah mendapatkan

makanan tambahan sebelum menginjak

umur 6 bulan.

Ada 44% balita yang mendapat makanan

tambahan yang tidak sesuai dengan umur

balita Contohnya buah, pisang, biscuit, roti,

Pemberian ASI eksklusif dan pemenuhan kebutuhan nutrisi

balita.

Kurang pengetahuan ibu tentang nutrisi

pada balita pada di RW 01 Kelurahan

Bumiayu

Page 17: LAPORAN AKHIR

nasi tim, kacang ijo,bubur.

48% balita tidak disusui setelah umur 6

bulan, dan 64% balita masih tetap disusui

setelah umur 6 bulan.

DO :

b. Dari hasil observasi ada beberapa keluarga

(orang tua balita) bekerja sebagai buruh.

Pendidikan ibu balita diperoleh data sebagai

berikut:

o Perguruan Tinggi :4% (1 orang)

o SMA : 27% (7 orang)

o SMP : 65% (17 orang)

o SD : 4% (1 orang)

Hanya 4% dari 100% ibu – ibu balita yang

mendapatkan pelatihan tertentu dalam

merawat anak, sisanya tidak mendapatkan

pelatihan tertertentu.

Page 18: LAPORAN AKHIR

DS :

Dari hasil wawancara hanya 32% orang

yang mengatakan sering meluangkan waktu

untuk bersama dengan balita dan 68% orang

mengatakan tidak karena kesibukan masing-

masing.

Dari hasil wawancara diperoleh bahwa 46%

ibu balita mengatakan sering rekreasi, 39%

jarang rekreasi dan 11% tidak pernah

rekreasi karena keterbatasan ekonomi.

DO:

b. Dari hasil observasi 64% balita yang dating

keposyandu tidak bersama dengan

ibunya.melainkan dengan neneknya.

Kurangnya waktu bersama anak Gangguan pelekatan antara ibu dan

anak di RW 01 Kelurahan Bumiayu

DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS :

1. Kurang pengetahuan ibu tentang nutrisi pada balita pada di RW 01 Kelurahan Bumiayu Berhubungan dengan Pemberian ASI eksklusif dan

pemenuhan kebutuhan nutrisi balita.

Page 19: LAPORAN AKHIR

2. Gangguan pelekatan antara ibu dan anak di RW 01 Kelurahan Bumiayu berhubungan dengan kurangnya waktu bersama anak.

Intervensi Keperawatan Komunitas

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI

1. Kurang pengetahuan ibu tentang nutrisi

pada balita pada di RW 01 Kelurahan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan

komuntas diharapkan klien mampu

1. Berikan informasi (penyuluhan) tentang

BGM, nutrisi yang dibutuhkan balita

Page 20: LAPORAN AKHIR

Bumiayu Berhubungan dengan Pemberian

ASI eksklusif dan pemenuhan kebutuhan

nutrisi balita.

menunjukkan :

Ibu mengerti dan paham tentang asupan

nutrisi yang tepat sesuai dengan umur

balita

Ibu balita mengerti dan paham untuk

mengetahui makanan dan minuman

yang bergizi bagi balita

Ibu mengetahui cara memerah ASI

eksklusif.

Mampu menerapkan di kehidupan

sehari-hari dalam pemenuhan ASI

eksklusif dan nutrisi balita.

.

sesuai dengan umur kepada ibu – ibu

balita.

2. Berikan informasi ibu tentang makanan

dan minuman yang bernutrisi sesuai

dengan pertumbuhan balita.

3. Ajarkan keluarga tentang cara memerah

ASI eksklusif dan cara menyimpannya.

4. Berikan informasi sesuai dengan

pemahaman ibu

5. Sediakan waktu bagi ibu untuk

menanyakan beberapa pertanyaan dan

mendiskusikan permasalahan.

2. Gangguan pelekatan antara ibu dan anak di

RW 01 Kelurahan Bumiayu berhubungan

dengan kurangnya waktu bersama anak.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan

komuntas diharapkan klien mampu

menunjukkan :

Ibu balita mampu mengetahui

perkembangan anak melalu cara DDTK

Ibu balita mampu meluangkan waktu

untuk balita sehingga dapat mendukung

tumbuh kembang balita.

1. Berikan informasi (penyuluhan) tentang

pentingnya kedekatan ibu dengan anak

terhadap tumbuh kembang balita

2. Diskusikan pada orang tua tentang

tumbang anak.

Page 21: LAPORAN AKHIR

1

Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas

No

DX

Keperawat

an

Tujuan

umum

Tujuan

Khusus

Strategi

intervensi

Rencana

kegiatan

Evaluasi

Sumber Tempat PJKriteria Standar

1 Kurang

pengetahua

n ibu

tentang

nutrisi pada

balita pada

di RW 01

Kelurahan

Bumiayu

Berhubunga

n dengan

Pemberian

ASI

eksklusif

Untuk

mensosialis

asikan

tentang

kebutuhan

nutrisi

seimbang

pada balita

dan

pemberian

ASI

eksklusif.

a.Untuk

memberika

n informasi

tentang

makanan

seimbang

sesuai

umur balita

b.Untuk

Mengajarka

n ibu cara

memerah

ASI

eksklusif

a. Melakuka

n

sosialisasi

masalah

nutrisi

balita

b. Mengajark

an Ibu

cara

memerah

ASI.

c. Mengajark

an ibu cara

mrnyimpa

a. Berikan

informasi

(penyuluha

n) tentang

nutrisi yang

dibutuhkan

balita

sesuai

dengan

umur

b. Mengajarka

n Ibu cara

memerah

ASI.

a.Ibu paham

dan

mengerti

tentang

konsep

nutrisi

seimbang

untuk

balita.

b. Ibu

balita

mengerti

dan paham

cara

a.Ibu paham

serta

menerapkan

dalam

kehidupan

sehari-hari

b. Inform

asi sesuai

dengan

keadaan di

kelurahan

Bumiayu

RW 01

1. Ke

y

informant

2. Da

ta

puskesm

as &

posyand

u

3. Da

ta

demogra

fi

4. Su

Posyandu

mawar

kuning 01

Gustan

Page 22: LAPORAN AKHIR

2

dan

pemenuhan

kebutuhan

nutrisi

balita.

DO:

oDari hasil

quisioner

81% (21

balita)

tidak

mendapat

kan ASI

eksklusif

karena

kesibukan

ibu.

o3 balita

mengalam

i BGM

dan

mengajarka

n cara

penyimpan

annya

c.Untuk

menggali

informasi

dari

masyarakat

tentang

masalah

nutrisi

balita

n ASI

hasil

perahan.

d. Musyawar

ah dengan

masyaraka

t untuk

mendapatk

an

informasi

tentang

pandangan

nutrisi

balita

c. Mengajarka

n ibu cara

mrnyimpan

ASI hasil

perahan.

d. Berikan

informasi

sesuai

dengan

pemahaman

ibu

e. Sediakan

waktu bagi

ibu untuk

menanyaka

n beberapa

pertanyaan

dan

mendiskusi

kan

memerah

ASI

eksklusif

dan

mengetahu

i cara

menyimpa

nnya.

rvey

Page 23: LAPORAN AKHIR

3

oBeberapa

orang tua

balita

kurang

pengetahu

an

mengenai

kebutuhan

nutrisi

balita.

o Sebagian

balita

mendapat

makanan

tambahan

yang tidak

sesuai

dengan

umur.

o Sebagian

permasalah

an

Page 24: LAPORAN AKHIR

4

balita

tidak

mendapat

ASI

setelah

umur 6

bulan.

o Pendidika

n ibu

balita

rendah

dengan

hasil 65%

Tamat

SMP, dan

tidak

pernah

mendapat

pelatihan

tentang

Page 25: LAPORAN AKHIR

5

kesehatan

balita.

2 Resiko

gangguan

pelekatan

antara ibu

dan anak di

kelurahan

Bumiayu

RW 01

berhubunga

n dengan :

o 16 ibu

menganta

kan tidak

sering

meluangk

an waktu

bersama

balita

Untuk

mensosialis

asikan

tentang

tumbuh

kembang

balita dan

pemberian

ASI

eksklusif.

a.Untuk

memberikan

informasi

tentang

makanan

tumbuh

kembang

balita

b. Mem

berikan

informasi

tentang tes

DDTK

untuk

mengetahui

tumbuh

kembang

a. Melakuka

n

sosialisasi

tentang

tumbuh

kembang

balita

b. Mendemo

nstrasikan

cara tes

DDTK

untuk

mengetahu

i tumbuh

kembang

balita

c. Musyawar

ah dengan

a. Ajarkan

orang tua

tentang

perkemban

gan anak

dengan

mengajarka

n DDTK

b. Jelaskan

pentingnya

kebersamaa

n orang tua

dan anak

terhadap

tumbuh

kembang

balita

a. Ibu

paham

dan

mengerti

tentang

konsep

tumbuh

kembang

balita

b. Ibu balita

mengerti

dan

paham

cara

melakuka

n DDTK

menurut

tumbuh

a.Ibu paham

serta

menerapkan

dalam

kehidupan

sehari-hari

b. Inform

asi sesuai

dengan

keadaan di

kelurahan

Bumiayu RW

01

a. Key

inform

ant

b. Data

puskes

mas

c. Data

demog

rafi

d. Survey

Posyandu

mawar

kuning 01

Hanif

Page 26: LAPORAN AKHIR

6

karena

kesibuka

n bekerja.

o Cukup

banyak

balita

yang

datang ke

posyandu

tidak

dengan

ibunya.

balita

c.Untuk

menggali

informasi

dari

masyarakat

tentang

tumbuh

kembang

balita

masyaraka

t untuk

mendapatk

an

informasi

tentang

tumbuh

kembang

balita

c. Diskusikan

pada orang

tua tentang

tumbang

anak

kembang

balita

Rencana Kerja (POA) Asuhan Keperawatan Komunitas

No Masalah TujuanRencana

KegiatanSasaran Tempat Waktu Dana PJ

1 Kurang

pengetahuan ibu

tentang Pemberian

a. Untuk

memberikan

informasi

a. Berikan

informasi

(penyuluhan)

Ibu-ibu balita di

kelurahan

Bumiayu RW

Posyandu

Mawar

Kuning 2

Hari : Rabu

Tanggal : 12

Desember

Rp.,- Gustan

Page 27: LAPORAN AKHIR

7

ASI eksklusif dan

pemenuhan

kebutuhan nutrisi

balita di Kelurahan

Bumiayu RW 01

berhubungan

dengan :

o Dari hasil

quisioner 81%

(21 balita) tidak

mendapatkan

ASI eksklusif

karena kesibukan

ibu.

o 3balita

mengalami

BGM.

o Beberapa orang

tua balita kurang

pengetahuan

tentang hasil

survey masalah

nutrisi balita

b.Untuk

Mengajarkan

ibu cara

memerah ASI

eksklusif dan

mengajarkan

cara

penyimpananny

a.

c. Untuk

menggali

informasi dari

masyarakat

tentang masalah

nutrisi balita

tentang nutrisi

yang

dibutuhkan

balita sesuai

dengan umur

b. Ajarkan Ibu

cara memerah

ASI.

c. Ajarkan ibu

cara

mrnyimpan

ASI hasil

perahan.

d. Ajrkan ibu

cara membuat

kudapan yang

bergizi

seimbang pada

balita sesuai

01 2012

Pukul : 10.00-

selesai

Page 28: LAPORAN AKHIR

8

mengenai

kebutuhan nutrisi

balita.

o Sebagian balita

mendapat

makanan

tambahan yang

tidak sesuai

dengan umur.

o Sebagian balita

tidak mendapat

ASI setelah umur

6 bulan.

o Pendidikan ibu

balita rendah

dengan hasil

65% Tamat

SMP, dan tidak

pernah mendapat

pelatihan tentang

umur balita

e. Berikan

informasi

sesuai dengan

pemahaman

ibu

f. Sediakan

waktu bagi ibu

untuk

menanyakan

beberapa

pertanyaan dan

mendiskusikan

permasalahan.

Page 29: LAPORAN AKHIR

9

kesehatan balita.

2 Resiko gangguan

pelekatan antara

ibu dan anak di

kelurahan

Bumiayu RW 01

berhubungan

dengan :

o 16 ibu

mengantakan

tidak sering

meluangkan

waktu bersama

balita karena

kesibukan

bekerja.

o Cukup banyak

balita yang

datang ke

posyandu tidak

a. Untuk

memberikan

informasi

tentang hasil

survey masalah

tumbuh

kembang balita

b.Untuk menggali

informasi dari

masyarakat

tentang masalah

tumbuh

kembang balita

a. Ajarkan orang

tua tentang

perkembangan

anak dengan

mengajarkan

DDTK

b. Jelaskan

pentingnya

kebersamaan

orang tua dan

anak terhadap

tumbuh

kembang balita

c. Diskusikan

pada orang tua

tentang

tumbang anak

Ibu-ibu balita di

kelurahan

Bumiayu

RW01

Posyandu

Mawar

Kuning 2

Hari : Rabu

Tanggal : 19

Desember

2012

Pukul : 10.00-

selesai

Rp ,- Hanif

Page 30: LAPORAN AKHIR

10

dengan ibunya..

Page 31: LAPORAN AKHIR

1

TERIMA KASIH