15
LAPORAN AKHIR HIBAH PENGABDIAN PADA MASYARAKAT INSTITUSI PELATIHAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN MELALUI ANDROID PADA UMKM RAHAYU DI GENDOH Oleh: Zaenuddin Imam, SE, MSA NIDN: 0717057602 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 TAHUN 2018

LAPORAN AKHIR HIBAH PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN AKHIR HIBAH PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …

LAPORAN AKHIR

HIBAH PENGABDIAN PADA MASYARAKAT INSTITUSI

PELATIHAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN MELALUI

ANDROID PADA UMKM RAHAYU DI GENDOH

Oleh:

Zaenuddin Imam, SE, MSA

NIDN: 0717057602

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

TAHUN 2018

Page 2: LAPORAN AKHIR HIBAH PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …

HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

1. Judul : Pelatihan Pencatatan Transaksi

Keuangan Melalui Android Pada Umkm Rahayu Di Gendoh

2. Ketua Tim Pengusul : Zaenuddin Imam, SE, MSA

a. NIDN : 0717057602

b. Jabatan/ Golongan : Asisten Ahli

c. Program Studi : Akuntansi

d. Perguruan Tinggi : Universitas 17 Agustus 1945

Banyuwangi

e. Bidang Keahlian : Akuntansi Manajemen

f. Alamat Kantor/Telp/Fax/Surel : [email protected]

3. Anggota Tim Pengusul :

a. Jumlah Anggota :

b. Nama Anggota 1/ Bidang keahlian :……………/……..

c. Nama Anggota 2/ Bidang keahlian :……………/………

d. Mahasiswa yang terlibat : 2 Orang

4. Luaran yang dihasilkan :

5. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 Bulan

6. Biaya Total :

- Institusi : Rp. 6.500.000

- Sumber lain (Tuliskan) : Rp.

Dan tuliskan surat keterangan Penyandang dana

Mengetahui, Banyuwangi, 13 Juni 2018

Dekan Ketua Tim Pengusul

Zaenuddin Imam, SE., MSA. Zaenuddin Imam, SE., MSA

NIDN. 0717057602 NIDN. 0717057602

Page 3: LAPORAN AKHIR HIBAH PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

RINGKASAN ................................................................................................. iii

BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

BAB 2. METODE PELAKSANAAN ............................................................ 3

BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 4

BAB 4 KESIMPULAN ................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 11

Page 4: LAPORAN AKHIR HIBAH PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …

PELATIHAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN MELALUI

ANDROID PADA UMKM RAHAYU DI GENDOH

Zainudin Imam, SE, MSA

Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi

Ringkasan

Pencatatan transaksi keuangan melalui Android adalah bagian terpenting yang mengikuti

polarisasi zaman milenial yang dibutuhkan di era kedepan. Efektivitas itu mendukung

segala bentuk jenis pelaporan dan tentunya Bermuda monitoring dan evaluasi keuntungan

serta kerugian perusahaan apalagi berbasis UMKM. Peneliti menggunakan pendekatan

penelitian kualitatif dengan perumusan masalah deskriptif. Teknologi di era globalisasi

mengalami perkembangan yang sangat pesat. Di mana dengan adanya globalisasi tersebut

membuat teknologi dengan cepat merambah ke semua sudut negara tidak terkecuali

negara Indonesia. Kelemahan yang dimiliki UMKM diantaranya adalah belum

melakukan pembuatan laporan keuangan dan masalah perizinan yang sering diabaikan

oleh pelaku UMKM. Pelaku usaha Desa Gendoh (UMKM) Rahayu masih kesulitan

dalam melakukan pencatatan keuangan atas kegiatan operasional usahanya karena kurang

pahamnya meen-genai dasar-dasar pembukuan keuangan dan kurang cakapnya UMKM

dalam mengoperasikan aplikasi keuangan berbasis android.

Kata Kunci : Pelatihan, Pencatatan Transaksi Keuangan, Android & UMKM

Rahayu Di Gendoh

Page 5: LAPORAN AKHIR HIBAH PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …

BAB 1. PENDAHULUAN

Transaksi keuangan sekarang sudah berbasis digital salah satunya dalam

menggunakan aplikasi Android aplikasi Android sangatlah mendukung dalam

proses pencatatan sebab Proses prosesnya dan prosedurnya sangatlah sistemik dan

mudah untuk dipahami apalagi di era milenial aplikasi Android ini mudah

dijangkau oleh semua kalangan termasuk di sektor UMKM kita ketahui bersama

sektor UMKM adalah bagian terpenting dari pada gerak perekonomian rakyat

sehingga butuh sebuah Inovasi dan pengelolaan khusus terkait sistem keuangan

yang nantinya menjadikan sistem administrasi pengelolaan UMKM menjadi hal

yang administratif dan efisien dan efektif (Rahardjo, Khairul, & Siharis, 2019).

Oleh karena itu pencatatan transaksi keuangan melalui Android adalah

bagian terpenting yang mengikuti polarisasi zaman milenial yang dibutuhkan di

era kedepan sehingga melalui Android Inilah satu basis data terkait transaksi

keuangan akan mudah dipahami dan diakses. Selain itu proses evaluasi dan

monitoring terkait sistem keuangan akan sangatlah mudah ketika menggunakan

Android dalam perkembangannya sistem Android ini sudah didukung oleh fitur-

fitur yang sangat mendukung terkait transaksi pencatatan keuangan efisien dan

efektif di ranah ini sangatlah dibutuhkan dalam proses pencatatan transaksi

keuangan oleh karena itu perlu pentingnya pelatihan serta pemberdayaan UMKM

Rahayu digendong khususnya untuk menerima dan mengimplementasikan

transaksi keuangan berbasis Android untuk aplikasi-aplikasi yang digunakan di

Android sangatlah banyak yang tersedia di playstore semisal itu bisa diakses

melalui jaringan online ada juga yang berbasis offline yang tentunya

membutuhkan perangkat serta sistem perancangan pembuatan aplikasi tersebut

tergantung UMKM nya Apakah menggunakan yang versi online maupun offline

(Tazkiyyaturrohmah, 2018).

Efektivitas itu mendukung segala bentuk jenis pelaporan dan tentunya

Bermuda monitoring dan evaluasi keuntungan serta kerugian perusahaan apa agi

berbasis UMKM Hal ini penting sekali untuk melakukan evaluasi dan monitoring

sebab UMKM kedepannya harus bisa menjadikan sektornya basis ekonomi

kerakyatan Oleh karena itu evaluasi dan monitoring sangatlah diperlukan untuk

Page 6: LAPORAN AKHIR HIBAH PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …

pendayagunaan serta efektivitas UMKM ke depan (Sijabat, Hutajulu, &

Sihombing, 2017).

UMKM merupakan pendongkrak perekonomian kerakyatan sistem ini telah

diberikan regulasinya oleh pemerintah pusat maupun Pemerintah Daerah fasilitas-

fasilitas yang telah disosialisasikan membuat inovasi-inovasi yang di berikan

kepada masyarakat sehingga masyarakat mampu berinovasi sesuai dengan kultur

dan natur wilayahnya masing-masing (Setyaningrum, 2019), oleh karena itu

pengembangan UMKM berbasis digital dirasa perlu untuk meningkatkan kualitas

UMKM salah satunya adalah pencatatan transaksi melalui aplikasi Android sebab

sektor pemasaran serta sektor keuangan berbasis online diberbagai UMKM yang

lainnya oleh karena itu sosialisasi ini perlu menyentuh ranah masyarakat dan

tentunya untuk kebutuhan pengembangan UMKM kedepan pentingnya sosialisasi

teknologi adalah bagian dari pada inovasi UMKM tersebut sebab sosialisasi

teknologi tidaklah hanya sebatas pendayagunaan dan pengenalan platform

platform digital akan tetapi fitur-fitur digital yang dapat dimanfaatkan untuk

progres perusahaan atau UMKM dalam hal ini oleh karena itu peran daripada

akademisi mengambil tindakan untuk sosialisasi serta pemberdayaan serta

pelatihan pengembangan aplikasi Android untuk kepentingan pencatatan transaksi

keuangan (Sulistyowati, 2017).

BAB 2. METODE PELAKSANAAN

Pengumpulan data dengan Paradigma diskusi dan Pelatihan yaitu menggunakan

metode observasi, wawancara dan dokumentasi.

a. Data Metode Observasi

Menurut Widoyoko (2014:46) observasi merupakan “pengamatan dan

pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu

gejala pada objek penelitian”. Menurut Sugiyono (2014:145) “observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai

proses biologis dan psikologis”. Menurut Riyanto (2010:96) “observasi

merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan pengamatan secara

langsung maupun tidak langsung. Observasi yang dilakukan dengan melihat

Page 7: LAPORAN AKHIR HIBAH PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …

aktivitas para marketer saat melakukan pemasaran pada produknya, disana akan

keliahatan apakah sudah memanfaatkan media sosial dengan baik atau belum.

b. Metode Wawancara

Menurut Riyanto (2010:82) interview atau wawancara merupakan metode

pengumpulan data yang menghendaki komunikasi langsung antara penyelidik

dengan subyek atau responden. Menurut Afifuddin (2009:131) wawancara adalah

metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang

yang menjadi informan atau responden. Berdasarkan penjelasan para ahli dapat

disimpulkan bahwa, wawancara merupakan metode pengambilan data dengan

bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab antara penyelidik dengan subyek

atau responden dalam suatu topic tertentu.

c. Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006:158) adalah metode dokumentasi peneliti

menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,

peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. Menurut

Riyanto (2012:103) metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data dengan

mencatat data-data yang sudah ada. Bedasarkan dari penjelasanpara ahli bahwa

dokumentasi meruupakan aktifitas yang mencatat tentang semua kegiatan atau

aktifitas pada suatu tempat tertentu dengan tujuan halitu sebagai bukti nyata yang

bisa ditunjukkan keoada khalayak umum (Sugiyono, 2004).

BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pencatatan Transaksi Keuangan Melalui Android

Teknologi di era globalisasi mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Di mana dengan adanya globalisasi tersebut membuat teknologi dengan cepat

merambah ke semua sudut negara tidak terkecuali negara Indonesia.

Perkembangan teknologi juga dapat di buktikan dengan terciptanya berbagai

aplikasi baik berbasis web maupun mobile yang mempercepat dalam pertukaran

informasi yang mengikuti perkembangan zaman. Cara untuk mencapai pribadi

yang lebih sejahtera adalah dengan mengontrol keuangannya dengan bijak dan

cermat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan cara membuat

Page 8: LAPORAN AKHIR HIBAH PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …

catatan keuangan sehingga keuangan dapat terkontrol dengan baik. Manfaatnya

adalah setiap waktu dapat mengevaluasi pemasukan dan pengeluaran sebagai

bahan acuan untuk keuangan ke depannya. Pencatatan keuangan tersebut dapat

membantu seseorang untuk tetap berada pada kondisi keuangan yang stabil

sehingga dapat bisa melihat apakah perlu ada pengeluaran yang dikurangi atau

menambah tabungan (Rinandiyana, Kusnandar, & Rosyadi, 2018).

Namun pada umumnya pencatatan laporan keuangan masih dilakukan

secara manual, yaitu dengan cara mencatat transaksi ke buku catatan dan

menghitungnya secara manual data transaksi tersebut sehingga menghasilkan

laporan keuangan dalam pembukuan sederhana. Akan tetapi hal tersebut sangatlah

tidak efisien, banyaknya jumlah transaksi yang terjadi setiap harinya

mengharuskan pencatatan, penghitungan transaksi dan pembuatan laporan

memakan waktu yang tidak sedikit (Saragih, 2019). Melihat permasalahan dalam

mengelola keuangan maka dibutuhkan sebuah aplikasi pengelolaan keuangan

yang dapat digunakan oleh seseorang untuk membantunya dalam mengendalikan

keuangan dengan cara melakukan pencatatan dan penghitungan pada pemasukan

dan pengeluaran keuangan secara rinci sehingga dapat dengan mudah melihat

rincian laporan keuangan dan kemudian laporan keuangan tersebut bisa dijadikan

sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Aplikasi ini dapat digunakan pada

perangkat bergerak berbasis android yang dalam penggunaannya dapat dengan

mudah dibawa ke mana-mana sehingga diharapkan dapat memudahkan pengguna

menggunakan aplikasi ini dalam kehidupan sehari-hari. Aplikasi ini juga

diharapkan mampu memudahkan seseorang dalam mengelola keuangannya

sehingga dapat mewujudkan pribadi yang sejahtera (Sariningtyas & W., 2009).

Page 9: LAPORAN AKHIR HIBAH PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …

Gambar 1. Android sebagai fasilitas aktivitas UMKM

Menurut (Riyanto, 2016) kelemahan yang dimiliki UMKM diantaranya

adalah belum melakukan pembuatan laporan keuangan dan masalah perizinan

yang sering diabaikan oleh pelaku UMKM. Kelemahan ini disebabkan beberapa

faktor diantaranya anggapan bah-wa melakukan pembukuan keuangan hanya

membuang-buang waktu, masih gagap den-gan perkembangan teknologi

informasi akun-tansi dan masih kurang pahamnya akan pen-tingnya informasi

operasional usaha dalam bentuk pelaporan keuangan. Padahal peran pelaporan

keuangan usaha ini sangat penting untuk meningkatkan akses pembiayaan.

B. UMKM Rahayu Gendoh

Pelaku usaha Desa Gendoh (UMKM) Rahayu masih kesulitan dalam

melakukan pencatatan keuangan atas kegiatan operasional usahanya karena

kurang pahamnya meen-genai dasar-dasar pembukuan keuangan dan kurang

cakapnya UMKM dalam mengope-rasikan aplikasi keuangan berbasis android.

Bahkan seringkali para pelaku usaha tidak melakukan pembukuan keuangan sama

seka-li dan masih mencampur adukkan keuangan usaha dan keuangan pribadi.

Oleh karena itu tim pelatihan dan edukasi literasi keuangan menawarkan solusi

yang membuat pencatatan transaski keuangan pelaku usaha dapat dila-kukan

dengan sangat mudah, efektif, dan efe-sien. Dari beberapa sistem apikasi

keuangan, tim pengabdian memilih aplikasi “android” (Sistem Informasi Aplikasi

Pencatatan Informasi Keuangan), aplikasi yang dikeluarkan oleh Bank

Indonesia.Penyampaian sosialisasi dilakukan dengan metode ceramah, pelatihan

langsung, tanya jawab, dan demonstrasi. Adapun materi yang di paparakan akan

di jelaskan sebagai berikut:

Page 10: LAPORAN AKHIR HIBAH PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …

Android memiliki standar pencatatan yang mengacu pada standar Ikatan

Akuntansi Indo-nesia bersama dengan Bank Indonesia. Fitur aplikasi double entry

(debet-kredit) dengan sistem input single entry (menurut jenis-jenis transaksinya)

(Pamungkas & Yuliansyah, 2017). Pencatatan persediaan meng-gunakan

metode FIFO (First In First Out) yang memudahkan pengguna.Penyusunan

laporan keuanganTahapan penyusunan laporan keuangan dapat dibagi sebagai

berikut (Bank Indonesia, 2015) :

1. UMK berbentuk usaha perorangan dan badan usaha perorangan dapat meng-

gunakan panduan akun ansi dalam Pedoman Teknis Pencatatan Transaksi

Keuangan Usaha Mikro dan Kecil Pe-rorangan sebagai dasar penyusunan la-

poran keuangannya. Tujuannya untuk mendorong UMK berbentuk usaha pe-

rorangan dan badan usaha perorangan dalam menyusun laporan keuangan.

2. UMK berbentuk badan usaha yang bu-kan badan hukum dapat menggunakan

panduan akuntansi dalam Pedoman Teknis Pencatatan Transaksi Keuangan

Usaha Kecil Badan Usaha Bukan Badan Hukum sebagai dasar penyusunan

lapo-ran keuangannya. Tujuannya untuk me-nyiapkan usaha kecil berbentuk

badan usaha yang bukan badan hukum dalam menyusun laporan keuangan

berdasar-kan pada standar akuntansi keuangan, khususnya SAK ETAP.

3. Usaha berbentuk badan usaha berbadan hukum menggunakan ketentuan

akun-tansi dalam SAK ETAP sebagai dasar penyusunan laporan

keuangannya. Tujuannya untuk menyiapkan badan usaha tersebut dalam

menyusun laporan keu-angan berdasarkan pada SAK.

4. Usaha berbentuk badan usaha berba-dan hukum menggunakan ketentuan

akuntansi dalam SAK sebagai dasar penyusunan laporan keuangannya.

Gambar 2. Proses Sosialisasi dan pemaparan materi

Page 11: LAPORAN AKHIR HIBAH PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …

Dalam tahap nomor 1 dan 2, laporan keu-angan disusun berdasarkan pada

pedoman akuntansi atau pedoman pencatatan transaksi keuangan, bukan

berdasarkan pada standar akuntansi keuangan. Oleh karena itu, laporan keuangan

yang dihasilkan bukan laporan keu-angan untuk tujuan umum.Dalam tahap 3 dan

4, laporan keuangan disusun berdasarkan pada standar akuntansi keuangan yang

berlaku umum, sehingga la-poran keuangan yang dihasilkan merupakan laporan

keuangan untuk tujuan umum.Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah (UMKM) didefinisikan sebagai berikut (Undang-Undang

Nomor 20, 2008):

1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan / atau ba-

dan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro menurut UU.

2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi pro-duktif yang berdiri sendiri, yang

dilaku-kan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau bukan cabang perus-ahaan yang dimiliki, dikuasai,

atau men-jadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha

menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagimana

dimaksud da-lam Undang-Undang ini.

3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

di-lakukan oleh orang perorangan atau ba-dan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau bukan cabang perus-ahaan yang dimiliki, dikuasai,

atau men-jadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha kecil

atau usaha be-sar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagimana dimaksud

dalam Undang-Undang ini. Untuk kriteria UMKM Se-suai dengan Undang

Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

(UMKM). UMKM dapat dikategorikan menjadi tiga terutama berdasar

jumlah aset dan omzet seba-gaimana tercantum di Undang-Undang Nomor

20 Tahun 2008 tentang UMKM sebagai berikut:

Usaha Mikro: Usaha produktif milik per-seorangan dan atau badan usaha

perseorangan yang memenuhi kriteria sebagai berikut;

Page 12: LAPORAN AKHIR HIBAH PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …

1. Aset ≤ Rp50.000.000 Memiliki kekayaan bersih kurang dari atau

sama denganRp50.000.000 (lima puluh juta rupiah)

2. Omzet ≤ Rp300.000.000 Me-miliki hasil penjualan tahu-nan

kurang dari Rp300.000.000(tiga ratus juta rupiah)

Usaha Kecil: Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang pe-rorangan atau badan usaha yang bukan meru-pakan anak

perusahaan atau bukan cabang pe-rusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi

bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha

besar yang memenuhi kriteria sebagai berikut :

1. Rp50.000.000 < Aset ≤ Rp500.000.000 Memiliki kekayaan bersih lebih

dariRp50.000.000 (lima pu-luh juta rupiah) sampai den-gan paling

banyak Rp500.000.000(lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha.

2. Rp300.000.000 < Omzet ≤ 2.500.000.000 Me-miliki hasil penjualan

tahunan lebih dariRp300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) sampai

dengan pa-ling banyak Rp2.500.000.000(dua milyar lima ratus juta

rupiah).

Gambar 3. Proses tutorial penggunaan aplikasi android

Usaha Menengah: Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

perusahaan atau cabang pe-rusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian

Page 13: LAPORAN AKHIR HIBAH PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …

baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar yang

me-menuhi kriteria sebagai berikut:

1. Rp 500.000.000 < Aset ≤ Rp10.000.000.000 Memiliki kekayaan bersih

lebih dariRp500.000.000 (lima ratus juta ru-pah) sampai dengan paling

banyak Rp10.000.000.000 (sepuluh milyar ru-piah) tidak termasuk tanah

dan bangu-nan tempat usaha; atau

2. Rp2.500.000.000 < Omzet ≤ Rp50.000.000.000 Memili-ki hasil penjualan

tahunan lebihdari Rp2.500.000.000 (dua mily-ar lima ratus juta rupiah)

sam-pai dengan paling banyakRp50.000.000.000 (lima puluh milyar ru-

piah).

C. Implementasi dan Solusi

Sesuai dengan tujuan kegiatan, metode pelaksanaan edukasi literasi

keuangan dan pelatihan langsung pengoperasian aplikasi keuangan berbasis

android kepada UMKM Rahayu Desa Gendoh Kabupaten Banyuwangi

Gambar 4. Aplikasi yang digunakan

D. Faktor Pendorong dan Penghambat Program

Adapun faktor pendorong yang men-jadikan program ini dapat terlaksana

dan ber-jalan dengan baik adalah:a.Kegiatan edukasi literasi keuangan dan

pelatihan pembukuan keuangan berbasis android mendapat tanggapan positif dari

aparat desa pada umumnya dan sangat di-dukung oleh UMKM Rahayu di desa

Gendohpada khususnyaKerjasama yang baik antara tim pelaksana, perangkat

desa, dan UMKM Rahayu di desa Gendoh, menjadikan setiap tahapan program

Page 14: LAPORAN AKHIR HIBAH PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …

yang dilaksanakan ramai dihadiri oleh peserta dan pesertapun sangat antusias.

Dalam setiap kegiatan tentu saja ada faktor penghambat yang menjadi kendala

dalam pe-laksanaan program, diantaranya adalah:

a) Beberapa UMKM Rahayu di desa Gendoh agak kesulitan dalam

mengakses smartphone/android, karena kecenderungan UMKM yang

gaptek akan perkembangan teknologi. Sehingga saat tahapan praktik

langsung dalam pembuatan laporan keuan-gan melalui aplikasi

berbasis android, ada UMKM yang belum bisa mengikuti pelati-han

dengan maksimal

b) Sulitnya menentukan waktu tahap program kegiatan karena pada bulan

Juli—Agustus 2019, ada serangkaian acara desa seperti merti desa,

barongan, karnaval dan banyak lainnya.Hasil luaran nyata program ini

berupa Standar Operasional Prosedur (SOP) instalasi aplikasi

pembukuan keuangan android khusus untuk UMKM Rahayu di desa

Gendohdan Laporan Keuangan UMKM yang mende-kati standar

pelaporan keuangan namun bu-kan laporan yang bertujuan umum.

Laporan ini dapat di lihat dalam aplikasi android

BAB 4. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan program pengabdian di atas

yang mengacu pada permasalahan UMKM Rahayu di desa Gendoh maka dapat di

simpulkan bahwa berdasarkan pengamatan dan pendekatan yang di gunakan

untuk menguji seberapa jauh peningkatan pemahaman peserta telah diketahui

bahwa program pengabdian ini berhasil meningkatkan tingkat pemahaman dasar-

dasar pembukuan keuangan dan meningkatkan pemahaman & ketrampilan dalam

penggunaan aplikasi berbasis android peserta program dari UMKM Rahayu di

Desa Gendoh setelah dilaksanakan program edukasi literasi keuangan dan

pelatihan pembukuan keuangan melalui aplikasi berbasis android.

Page 15: LAPORAN AKHIR HIBAH PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …

DAFTAR RUJUKAN

Pamungkas, G., & Yuliansyah, H. (2017). Rancang Bangun Aplikasi Android

Pos (Point Of Sale) Kafe Untuk Kasir Portable Dan Bluetooth Printer. Jst

(Jurnal Sains Dan Teknologi). Https://Doi.Org/10.23887/Jst-

Undiksha.V6i1.8828

Rahardjo, B., Khairul, I., & Siharis, A. K. (2019). Pengaruh Financial

Technology (Fintech) Terhadap Perkembangan Umkm Di Kota

Magelang. Prosiding Seminar Nasional Dan Call For Papers.

Rinandiyana, L. R., Kusnandar, D. L., & Rosyadi, A. (2020). Pemanfaatan

Aplikasi Akuntansi Berbasis Android (Siapik) Untuk Meningkatkan

Administrasi Keuangan Umkm. Qardhul Hasan: Media Pengabdian

Kepada Masyarakat. Https://Doi.Org/10.30997/Qh.V6i1.2042

Saragih, S. P. (2019). Technology Acceptance Of Digital Payment System Pada

Pelaku Umkm Di Kota Batam. Computer Based Information System

Journal. Https://Doi.Org/10.33884/Cbis.V7i2.1402

Sariningtyas, P., & W., T. D. (2009). Sosialisasi Digital Marketing Pada Usaha

Mikro Kecil Menengah ( Umkm ). Jaki.

Setyaningrum, F. (2019). Strategi Laporan Keuangan Pada Usaha Mikro Kecil

Dan Menengah. Optima. Https://Doi.Org/10.33366/Opt.V2i2.1164

Sijabat, Y. ., Hutajulu, D. M., & Sihombing, P. (2017). Determinasi Technology

Acceptance Model Terhadap Niat Penggunaan Fintech Sebagai Alat

Pembayaran (Payment). In … Fakultas Ekonomi Untidar.

Sugiyono. (2016). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sulistyowati, Y. (2017). Pencatatan Pelaporan Keuangan Umkm (Study Kasus

Di Kota Malang). Referensi : Jurnal Ilmu Manajemen Dan Akuntansi.

Https://Doi.Org/10.33366/Ref.V5i2.831

Tazkiyyaturrohmah, R. (2018). Eksistensi Uang Elektronik Sebagai Alat

Transaksi Keuangan Modern. Muslim Heritage.

Https://Doi.Org/10.21154/Muslimheritage.V3i1.1240

Undang-Undang Nomor 20. Tentang Usaha,Mikro,Kecil Dan Menengah,

Sekretariat Negara. Jakarta § (2008).