24
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program P2BN menargetkan peningkatan produksi padi sebesar 5% per tahun pada tahun 2008-2009 (Purwanto, 2008). Untuk mencapai target tersebut perlu diimplementasikan beberapa strategi. Ada tiga strategi utama untul mencapai target tersebut, yaitu: (1) perluasan areal tanam dengan mencetak sawah baru, (2) peningkatan produktivitas dengan menerapkan budidaya padi sawah sesuai konsep PTT padi sawah, antara lain penggunaan; varietas unggul baru (VUB), benih bermutu, bibit umur muda, pengaturan sistem tanam, pengelolaan lahan dan air yang tepat, pemupukan lengkap yang rasional, pengendalian organisme pengganggu tanamam (OPT) sesuai konsep pengendalian hama/penyakit terpadu (PHT), dan (3) perluasan areal panen melalui peningkatan indeks pertanaman (IP). Dalam upaya mencapai sasaran P2BN beberapa strategi yang perlu dilakukan adalah: (1) peningkatan produktivitas, antara lain melalui pendekatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) padi sawah yang merupakan suatu pendekatan inovatif dan dinamis dalam upaya meningkatkan produksi dan pendapatan petani melalui perakitan komponen teknologi secara partisipatif bersama petani (Badan Litbang, 2009). Komponen teknologi tersebut, seperti perbaikan mutu benih dan penggunaan varietas unggul baru (VUB), pemupukan berimbang dan rasional, pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) dan pengelolaan air serta penggunaan pupuk organik, (2) Perluasan areal tanam, antara lain dicapai melalui peningkatan indeks pertanaman (IP), pemanfaatan lahan-lahan suboptimal, pencetakan sawah baru, penyediaan air melalui rehabilitasi jaringan irigasi primer, sekunder, tersier dan jaringan irigasi tingkat usahatani, maupun jaringan irigasi desa (Purwanto, 2008). Salah satu strategi yang diterapkan dalam upaya mendukung peningkatan produksi padi sawah, kacang tanah dan jagung melalui penerapan inovasi teknologi. Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pertanian telah

LAPORAN AKHIR SLPTT PADI SAWAH ATMAN 2012 -ISI-sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/pdf/slptt t.datar12.pdf · lahan-lahan suboptimal, pencetakan sawah baru, penyediaan air melalui

  • Upload
    ngokien

  • View
    236

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN AKHIR SLPTT PADI SAWAH ATMAN 2012 -ISI-sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/pdf/slptt t.datar12.pdf · lahan-lahan suboptimal, pencetakan sawah baru, penyediaan air melalui

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Program P2BN menargetkan peningkatan produksi padi sebesar 5% per

tahun pada tahun 2008-2009 (Purwanto, 2008). Untuk mencapai target tersebut

perlu diimplementasikan beberapa strategi. Ada tiga strategi utama untul

mencapai target tersebut, yaitu: (1) perluasan areal tanam dengan mencetak

sawah baru, (2) peningkatan produktivitas dengan menerapkan budidaya padi

sawah sesuai konsep PTT padi sawah, antara lain penggunaan; varietas unggul

baru (VUB), benih bermutu, bibit umur muda, pengaturan sistem tanam,

pengelolaan lahan dan air yang tepat, pemupukan lengkap yang rasional,

pengendalian organisme pengganggu tanamam (OPT) sesuai konsep

pengendalian hama/penyakit terpadu (PHT), dan (3) perluasan areal panen

melalui peningkatan indeks pertanaman (IP).

Dalam upaya mencapai sasaran P2BN beberapa strategi yang perlu

dilakukan adalah: (1) peningkatan produktivitas, antara lain melalui pendekatan

pengelolaan tanaman terpadu (PTT) padi sawah yang merupakan suatu

pendekatan inovatif dan dinamis dalam upaya meningkatkan produksi dan

pendapatan petani melalui perakitan komponen teknologi secara partisipatif

bersama petani (Badan Litbang, 2009). Komponen teknologi tersebut, seperti

perbaikan mutu benih dan penggunaan varietas unggul baru (VUB), pemupukan

berimbang dan rasional, pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT)

dan pengelolaan air serta penggunaan pupuk organik, (2) Perluasan areal tanam,

antara lain dicapai melalui peningkatan indeks pertanaman (IP), pemanfaatan

lahan-lahan suboptimal, pencetakan sawah baru, penyediaan air melalui

rehabilitasi jaringan irigasi primer, sekunder, tersier dan jaringan irigasi tingkat

usahatani, maupun jaringan irigasi desa (Purwanto, 2008).

Salah satu strategi yang diterapkan dalam upaya mendukung peningkatan

produksi padi sawah, kacang tanah dan jagung melalui penerapan inovasi

teknologi. Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pertanian telah

Page 2: LAPORAN AKHIR SLPTT PADI SAWAH ATMAN 2012 -ISI-sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/pdf/slptt t.datar12.pdf · lahan-lahan suboptimal, pencetakan sawah baru, penyediaan air melalui

2

menghasilkan berbagai inovasi teknologi yang mampu meningkatkan produktivitas,

diantaranya varietas unggul yang telah banyak dimanfaatkan oleh petani. Sejalan

dengan perkembangan IPTEK, Badan Litbang juga telah megembangkan suatu

pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) yang ternyata mampu

meningkatkan produktivitas dan efisien dalam pemanfaatan input produksi.

Pengelolaan Tanaman dan Sumber Daya Terpadu (PTT) yang merupakan

pendekatan dalam budidaya tanaman padi sawah adalah salah satu bentuk

implementasi dari revolusi hijau lestari. Berbeda dengan revolusi hijau generasi

pertama yang lebih mengutamakan peningkatan produksi pada lahan sawah

irigasi, revolusi hijau lestari mencakup semua agroekosistem padi, yaitu lahan

sawah irigasi, lahan sawah tadah hujan, lahan kering, lahan pasang surut dan

lahan rawa lebak. PTT padi sawah merupakan suatu usaha untuk meningkatkan

hasil padi dan efisiensi masukan (input) produksi dengan memperhatikan

penggunaan sumber daya alam yang bijak dengan melalui keterpaduan (integrasi)

berbagai komponen teknologi yang saling menunjang (sinergis) dengan

sumberdaya setempat (spesifik lokasi), dan partisipasi petani sejak awal

pelaksanaan kegiatan (partisipatif). Melalui PTT diharapkan kebutuhan beras

nasional dapat dipenuhi, pendapatan petani padi dapat ditingkatkan, dan usaha

pertanian padi sawah dapat menjadi usahatani berkelanjutan.

Dalam upaya peningkatan produksi padi sawah program PTT telah menjadi

program nasional sejak tahun 2003, dan dijadikan sebagai landmark pangan

nasional oleh Kementrian Riset dan Teknologi dan Program Peningkatan Produksi

Beras Nasional (P2BN). Untuk mendukung pengembangan Program PTT secara

nasional, Departemen Pertanian meluncurkan program Sekolah Lapang (SL) PTT.

SL-PTT adalah sekolah yang seluruh proses belajar mengajarnya dilakukan di

lapangan. Tujuan utama SL-PTT adalah mempercepat alih teknologi melalui

pelatihan dari peneliti atau narasumber lainnya. Melalui SL-PTT diharapkan terjadi

percepatan penyebaran teknologi PTT dari peneliti ke petani peserta dan

kemudian berlangsung difusi secara alamiah dari alumni SL-PTT kepada petani di

sekitarnya. Seiring dengan perjalanan waktu dan tahapan SL-PTT, petani

diharapkan merasa memiliki PTT padi sawah yang dikembangkan (Deptan,

2008a). Kegiatan SL-PTT padi sawah telah dimulai sejak tahun 2008 di seluruh

Page 3: LAPORAN AKHIR SLPTT PADI SAWAH ATMAN 2012 -ISI-sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/pdf/slptt t.datar12.pdf · lahan-lahan suboptimal, pencetakan sawah baru, penyediaan air melalui

3

Indonesia, untuk mempercepat pelaksanaan dan pengembangan SL-PTT padi

sawah tersebut, perlu dilakukan percepatan diseminasi inovasi teknologi dalam

mendukung program SL-PTT padi sawah tersebut.

PTT diterapkan dengan prinsip utama antara lain: 1) Partisipatif, petani

berperan aktif dalam pemilihan dan pengujian teknologi; 2) Spesifik lokasi,

memperhatikan keseuaian teknologi dengan lingkungan fisik, sosial-budaya, dan

ekeonomi stempat; 3) Terpadu, sumberdaya tanaman, tanah dan air dikelola

dengan baik secara terpadu; 4) Sinergis atau Serasi, pemenfaatan teknologi

terbaik, memperhatikan keterkaitan antar komponen teknologi yang saling

mendukung; dan 5) Dinamis, penerapan teknologi selalu disesuaikan dengan

perkembangan dan kemajuan IPTEK serta kondisi sosial ekonomi setempat

(Badan Litbang, 2009).

Anjuran teknologi produksi padi yang dilaksanakan dalam program PTT

adalah: 1) Penggunaan varietas padi unggul (VUB) atau berdaya hasil tinggi dan

atau bernilai ekonomi tinggi; 2) Penggunaan benih bersertifikat dengan mutu bibit

tinggi; 3) Penggunaan pupuk berimbang spesifik lokasi; 4) Penggunaan kompos

bahan organik dan atau pupuk kandang sebagai pupuk dan pembenah tanah (soil

amandement); 5) Pengelolaan bibit dan tanaman padi sehat melalui: a)

Pengaturan tanam, sistem legowo, tegel maupun sistem tebar benih langsung,

dengan tetap mempertahankan populasi minimum, b) Penggunaan bibit dengan

daya tumbuh tinggi, cepat dan serempak yang diperoleh melalui pemisahan benih

padi bernas (berisi penuh); c) Penanaman bibit umur muda (<21 hari setelah

semai) dengan jumlah bibit terbatas antara 1-3 bibit per lubang; d) Pengaturan

pengairan dan pengeringan berselang, dan e) Pengendalian gulma; 6)

Pengendalian hama dan penyakit dengan pendekatan PHT, 7) Penggunaan alat

perontok gabah mekanis atau mesin perontok (Abdullah dkk, 2008).

1.2. Dasar Pertimbangan

Salah satu pendekatan untuk meningkatkan produksi padi dilakukan melalui

introduksi varietas unggul baru produktivitas tinggi yang dibudidayakan dengan

pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Penyebarluasan PTT

dilakukan melalui Sekolah Lapang (SL). Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman

Terpadu (SL-PTT) merupakan pendekatan paling efektif untuk saat ini dalam

Page 4: LAPORAN AKHIR SLPTT PADI SAWAH ATMAN 2012 -ISI-sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/pdf/slptt t.datar12.pdf · lahan-lahan suboptimal, pencetakan sawah baru, penyediaan air melalui

4

mendukung program percepatan peningkatan produksi tanaman pangan, terutama

padi sawah. Oleh karena itu, SL-PTT telah diadopsi oleh Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan sebagai salah satu program strategis Kementerian Pertanian

untuk peningkatan produktivitas dan produksi tanaman pangan.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) memiliki peran sangat

strategis dalam mendukung SL-PTT. Dalam hal ini, BPTP tidak saja merupakan

sumber inovasi teknologi bagi petani, akan tetapi sekaligus sebagai narasumber

dan pendamping teknologi di lapangan. Peneliti dituntut berperan nyata

memberikan dukungan dalam bentuk pendampingan untuk melakukan

pengawalan penerapan teknologi di lapangan. Pendampingan tersebut perlu

dilakukan secara terencana dan sistematis, agar memberikan dampak yang

signifikan.

SL-PTT sebagai program strategis Kementerian Pertanian telah

dilaksanakan sejak tahun 2007. Melalui program ini, Indonesia telah mencapai

swasembada beras kedua pada tahun 2008. Keberlanjutan swasembada beras ini

perlu terus diupayakan, antara lain dengan lebih meningkatkan pelaksanaan

program SL-PTT. Oleh karena itu, program SL-PTT perlu terus dilaksanakan dan

dikembangkan di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Tanah Datar Propinsi

Sumatera Barat.

1.3. Tujuan Kegiatan

Kegiatan pendampingan bertujuan untuk mempercepat diseminasi inovasi

teknologi padi sawah melalui display varietas unggul baru (VUB) padi sawah dan

demonstration plot (demplot) PTT dengan teknologi padi sawah lengkap dalam

mendukung program SL-PTT padi sawah sehingga dapat meningkatkan

produktifitas padi sawah.

1.4. Keluaran Yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dari kegiatan adalah: lima unit kegiatan/demplot

pendampingan penerapan model Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) padi

sawah dengan display VUB padi sawah pada Poktan pelaksana SLPTT padi

sawah di Kabupaten Tanah Datar.

Page 5: LAPORAN AKHIR SLPTT PADI SAWAH ATMAN 2012 -ISI-sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/pdf/slptt t.datar12.pdf · lahan-lahan suboptimal, pencetakan sawah baru, penyediaan air melalui

5

1.5. Hasil Yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan

percepatan diseminasi inovasi teknologi padi sawah melalui lima unit kegiatan

demplot PTT padi sawah dengan teknologi padi sawah lengkap dengan

menggunakan VUB padi sawah dalam mendukung program SL-PTT padi sawah

sehingga dapat meningkatkan produktifitas padi sawah.

1.6. Manfaat Yang Diharapkan

Manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini adalah meningkatnya muatan

inovasi teknologi padi sawah (khususnya teknologi PTT) dan menyebarnya VUB

padi sawah di tingkat petani sehingga mampu meningkatkan produktifitas padi

sawah di Kabupaten Tanah Datar.

1.7. Dampak Yang Diharapkan

Dampak yang diharapkan dari kegiatan ini adalah teknologi PTT padi

sawah diadopsi oleh petani, petani memiliki banyak pilihan dalam memilih VUB

padi sawah, usahatani padi sawah makin efisien, pendapatan petani meningkat,

dan sekaligus kesejahteraan petani juga meningkat.

Page 6: LAPORAN AKHIR SLPTT PADI SAWAH ATMAN 2012 -ISI-sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/pdf/slptt t.datar12.pdf · lahan-lahan suboptimal, pencetakan sawah baru, penyediaan air melalui

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

Beras merupakan komoditas strategis berperan penting dalam

perekonomian dan ketahanan pangan nasional, dan menjadi basis utama dalam

revitalisiasi pertanian ke depan. Sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk

kebutuhan beras dalam periode 2005-2025 diproyeksikan masih akan terus

meningkat. Kalau pada tahun 2005 kebutuhan beras setara 52,8 juta ton gabah

kering giling (GKG), maka pada tahun 2025 kebutuhan tersebut diproyeksikan

sebesar 65,9 juta ton GKG (Badan Litbang Pertanian, 2005).

Pemerintah berkeinginan mempertahankan swasembada beras secara

berkelanjutan. Peningkatan produktivitas padi 1,5% per tahun dengan indeks

panen 1,52 diperkirakan dapat mempertahankan swasembada beras hingga tahun

2025. Untuk mencapai sasaran tersebut Badan Penelitian dan Pengembangan

Pertanian telah dan akan menghasilkan varietas unggul padi hibrida dan padi tipe

baru. Varietas-varietas unggul yang berdaya hasil tinggi ini diharapkan dapat

diaktualisasikan potensi genetiknya melalui pengembangan teknologi budidaya

dengan pendekatan Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu (PTT).

PTT adalah suatu pendekatan inovatif dalam rangka meningkatkan

produktivitas dan efisiensi usahatani melalui perbaikan sistem/pendekatan dalam

perakitan paket teknologi yang sinergis antar komponen teknologi yang dilakukan

secara partisipatif oleh petani dan bersifat spesifik lokasi yang disesuaikan dengan

kondisi, kemauan, dan kemampuan petani (Dirjentan, 2010). Dalam

pengembangannya, PTT tidak menggunakan pendekatan paket teknologi,

melainkan dengan pendekatan penerapan teknologi untuk memecahkan masalah

usahatani di wilayah tertentu dan bersifat spesifik lokasi dengan bantuan para

penyuluh dan petugas pertanian. Tujuan utama penerapan PTT adalah untuk

meningkatkan produksi, pendapatan petani, dan menjaga kelestarian lingkungan.

PTT bukanlah suatu paket teknologi, akan tetapi lebih merupakan suatu

pendekatan dalam budidaya padi sawah yang menekankan pada pengelolaan

tanaman, lahan, air dan organisme pengganggu secara terpadu. Pengelolaan

yang diterapkan mempertimbangkan hubungan sinergis dan komplementer antar

Page 7: LAPORAN AKHIR SLPTT PADI SAWAH ATMAN 2012 -ISI-sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/pdf/slptt t.datar12.pdf · lahan-lahan suboptimal, pencetakan sawah baru, penyediaan air melalui

7

komponen. Dengan menerapkan pendekatan PTT dalam usahatani padi sawah

diharapkan produktivitas akan meningkat secara berkelanjutan dan efisiensi

produksi dapat dicapai dengan memperhatikan sumber daya, kemampuan, dan

kemauan petani. Keberlanjutan sistem produksi padi sawah ini akan dapat

memantapkan sistem kelembagaan penunjang produksi (penyedia sarana,

permodalan, dan pemasaran), dan pada gilirannya dapat mempercepat

peningkatan produksi dan pengembangan pertanaman padi sawah untuk

memenuhi kebutuhan produk padi sawah dalam negeri (swasembada) dan

mengisi peluang ekspor.

Page 8: LAPORAN AKHIR SLPTT PADI SAWAH ATMAN 2012 -ISI-sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/pdf/slptt t.datar12.pdf · lahan-lahan suboptimal, pencetakan sawah baru, penyediaan air melalui

8

III. METODOLOGI

3.1. Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan ini terdiri dari:

a. Koordinasi dan sosialisasi SLPTT padi sawah

b. Demonstration plot (demplot) PTT padi sawah

c. Pelatihan

3.2. Tahapan Pelaksanaan

a. Koordinasi dan Sosialisasi SLPTT padi sawah

Kegiatan koordinasi dan sosialisasi dilaksanakan di awal kegiatan.

Koordinasi dilakukan dengan dinas/instansi terkait baik di tingkat kabupaten

maupun kecamatan. Sosialisasi mengenai pendampingan SLPTT padi sawah

(demplot PTT ) dilakukan terhadap penyuluh dan ketua kelompok tani peserta

SLPTT padi sawah di Kabupaten Tanah Datar.

b. Demplot PTT Padi Sawah

Demplot PTT padi sawah dilakukan dengan mengaplikasikan teknologi PTT

yaitu dengan penggunaan teknologi dasar dan teknologi pilihan. Komponen

teknologi dasar yang diaplikasikan adalah: (1) Penggunaan varietas unggul baru

(Inpari-21 Batipuah, Inpari-12, Logawa, dan Tukad Unda); (2) Penambahan bahan

organik (pupuk kandang sebanyak 2 t/ha); (3) Pengaturan populasi tanaman secara

optimum (jajar legowo 4:1); (4) Pemupukan berimbang (BWD untuk pupuk Urea dan

PUTS untuk pupup SP-36 dan KCl); dan (5) Pengendalian hama terpadu sesuai OPT

sasaran. Sedangkan komponen teknologi pilihan yang diterapkan adalah: (1) Pengolahan

tanah (bajak dan garu); (2) Umur bibit muda (<20 HSS); (3) Tanam bibit 1-3 batang per

rumpun; (4) Penyiangan; (5) Pengairan sesuai anjuran; dan (6) Melakukan cara panen

sesuai anjuran (sabit dan tresher).

Demplot PTT dilakukan pada lahan masing-masing seluas 1,0 ha yang

dilaksanakan di lima lokasi, yaitu: (1) Kecamatan Rambatan; (2) Kecamatan

Batipuah; (3) Kecamatan Tanjuang Ameh; (4) Kecamatan Pariangan; dan (5)

Kecamatan Sungai Tarab. Tujuan kegiatan demplot PTT ini adalah untuk menguji

paket teknologi lengkap PTT menggunakan 4 VUB padi sawah.

Page 9: LAPORAN AKHIR SLPTT PADI SAWAH ATMAN 2012 -ISI-sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/pdf/slptt t.datar12.pdf · lahan-lahan suboptimal, pencetakan sawah baru, penyediaan air melalui

9

c. Pelatihan

Kegiatan pendampingan teknologi diberikan dalam bentuk pelatihan bagi

Penyuluh di Kabupaten Tanah Datar (PL III) dan pelatihan teknologi untuk

anggota kelompok tani di lokasi pendampingan.

Page 10: LAPORAN AKHIR SLPTT PADI SAWAH ATMAN 2012 -ISI-sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/pdf/slptt t.datar12.pdf · lahan-lahan suboptimal, pencetakan sawah baru, penyediaan air melalui

10

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Lokasi Pendampingan

Kabupaten Tanah Datar pada tahun 2012 ini merencanakan melaksanakan

kegiatan SLPTT padi sawah pada lahan seluas 9.500 ha. Sampai akhir Juli 2012,

telah terealisasi seluas 2.675 ha. Keterlambatan realisasi kegiatan SLPTT padi

sawah disebabkan antara lain karena: (1) Keterlambatan distribusi benih BLBU

sehingga ada lokasi yang sudah ditanami dengan benih non-BLBU sehingga

pelaksanaan SLPTT padi sawah menunggu selesai panen; dan (2) Ketersediaan

air pengairan. Namun, sampai akhir Desember 2012, target ini sudah dapat

dipenuhi.

4.2. Pelaksanaan Koordinasi dan Sosialisasi

Koordinasi dilakukan mulai dari tingkat kabupaten sampai dengan

kecamatan. Koordinasi ke Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan

Kabupaten Tanah Datar dilakukan beberapa kali dalam rangka persiapan turun ke

lapangan. Pada rapat koordinasi tersebut diantaranya dibicarakan tentang

CP/CL, BLBU, dan lokasi demplot PTT/display VUB. pelatihan-pelatihan petugas

(PL III) dan petani, dana, dan lain-lain yang dirasa perlu.

Sebelum sosialisasi pelaksanaan kegiatan SLPTT padi sawah tingkat

kabupaten, dilaksanakan koordinasi awal untuk menentukan jadwal pelaksanaan

sosialisasi serta perencanaan pembuatan Surat Keputusan CP/CL serta

kebutuhan benih untuk tahap-tahap pelaksanaan lapang.

Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di Aula Badan Perencanaan dan

Pembangunan Daerah (Bappeda) dalam acara Forum Internal SKPD lingkup Dinas

Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Tanah Datar yang dihadiri oleh

seluruh komponen/stakeholder terkait mulai dari petani, penyuluh, perguruan

tinggi, dan pengambil kebijakan. Kegiatan koordinasi/sosialisasi disajikan pada

Gambar 1.

Page 11: LAPORAN AKHIR SLPTT PADI SAWAH ATMAN 2012 -ISI-sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/pdf/slptt t.datar12.pdf · lahan-lahan suboptimal, pencetakan sawah baru, penyediaan air melalui

11

Gambar 1. Kegiatan koordinasi/sosialisasi dengan Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Tanah Datar, 2012.

4.3. Pelaksanaan Demonstration plot (demplot) PTT padi sawah

Sampai laporan ini disusun (akhir Desember 2012), kegiatan demplot PTT

VUB padi sawah yang telah dilaksanakan penanaman pada 5 lokasi yang

direncanakan, namun 1 lokasi belum bisa di panen karena terlambatnya

pelaksanaan tanam. Lokasi dan pelaksanaan kegiatan disajikan pada Tabel 1.

Sedangkan kondisi pertumbuhan tanaman disajikan pada Gambar 2.

Tabel 1. Lokasi dan pelaksanaan kegiatan demplot PTT padi sawah di Kabupaten Tanah Datar, 2012.

No. Kecamatan Kelompok Tani Pelatihan Tanam Panen

1 Batipuah Elok Basamo Nagari Batipuah Baruah

3 April 2012

1 Mei 2012 31 Agustus 2012

2 Rambatan Sawah Limau Jawo Nagari Padang Magek Utara

22 April 2012

4 Mei 2012 1 September 2012

3 Pariangan Bodi Nagari Tabek 5 April 2012

15 Mei 2012 7 September 2012

4 Tanjuang Ameh

Bangun Nagari Sawah Tabek

21 April 2012

18 Juli 2012 10 November 2012

5 Sungai Tarab

Surau Ponco Nagari Sungai Tarab

6 September 2012

2 Desember 2012

April 2013*)

*) Rencana panen

Page 12: LAPORAN AKHIR SLPTT PADI SAWAH ATMAN 2012 -ISI-sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/pdf/slptt t.datar12.pdf · lahan-lahan suboptimal, pencetakan sawah baru, penyediaan air melalui

12

Rambatan Pariangan Batipuah

Sungai Tarab Tanjuang Ameh Gambar 2. Pertumbuhan tanaman padi sawah di Kec. Rambatan, Pariangan,

Batipuah, Sungai Tarab, dan Tanjuang Ameh, 2012.

4.4. Pelaksanaan Pelatihan

Pelatihan teknis (PL III) dilaksanakan sebanyak 1 kali pertemuan, dengan

topik Pasca panen tanaman pangan (Ir. Harnel, MS). Peserta kegiatan ini adalah

penyuluh se Kabupaten Tanah Datar, yang dilaksanakan di Hotel Sumpur.

Pelatihan teknis untuk petani juga dilaksanakan sebanyak 10 kali pertemuan (teori

dan praktek, masing-masing 2 kali setiap keltan), dengan topik: (1) Pengelolaan

Terpadu Tanaman (PTT) Padi sawah Irigasi dan Aplikasinya; dan (2) Penggunaan

Bagan Warna Daun (BWD) dan pemupukan susulan Urea. Kegiatan pelatihan

disajikan pada Gambar 3.

Page 13: LAPORAN AKHIR SLPTT PADI SAWAH ATMAN 2012 -ISI-sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/pdf/slptt t.datar12.pdf · lahan-lahan suboptimal, pencetakan sawah baru, penyediaan air melalui

13

Pelatihan PTT padi sawah di Rambatan Pelatihan PTT padi sawah di Batipuah

Pelatihan PTT padi sawah di Pariangan Pelatihan PTT padi sawah di Tanjuang

Ameh

Pelatihan BWD di Batipuah

Pelatihan PTT padi sawah di Sungai Tarab

Pelatihan pemupukan (BWD dan lain-lain) di Tanjuang Ameh

Gambar 3. Beberapa kegiatan pendampingan SLPTT padi sawah di Kabupaten

Tanah Datar, 2012.

Page 14: LAPORAN AKHIR SLPTT PADI SAWAH ATMAN 2012 -ISI-sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/pdf/slptt t.datar12.pdf · lahan-lahan suboptimal, pencetakan sawah baru, penyediaan air melalui

14

4.5. SLPTT Padi Sawah Kontingensi

Untuk kegiatan pendampingan padi sawah kontingensi, dilaksanakan

kegiatan PRA/Sosialisasi dan pelatihan PTT padi sawah pada 80 kelompok tani di

11 kecamatan se Kabupaten Tanah Datar. Kegiatan ini selain dihadiri oleh

kelompok tani, juga pengusaha saprotan, pedagang beras, penggilingan padi,

penyuluh, peneliti, dan lain-lain. Kelompok tani yang didampingi tersebut disajikan

pada Tabel 2 dan kegiatan PRA/sosialisasi dan pelatihan disajikan pada Gambar

4.

Tabel 2. Kelompok tani peserta SLPTT padi sawah kontingensi yang didampingi

Tim Peneliti BPTP Sumatera Barat, 2012.. Kecamatan Kelompok Tani

Batipuah Selatan Galapuang Sepakat Nagari Guguak Malalo Kampuang Cerek Nagari Batu Taba Muaro Hijau Nagari Batu Taba Sawah Karasak Nagari Padang Laweh Pariangan KWT Harapan Maju Nagari Sei Jambu Sinar Bulan Nagari Sei Jambu Baringin Nagari Sei Jambu Tanah Pandu Sei Jambu Sumariah Tabek Elok Basamo Tabek Sawah Subarang Nagari Batubasa Banda Guguak Nagari Batubasa Rambatan Sawah Taba Nagari Rambatan Pulau Indah Nagari Rambatan Bunian Jaya Nagari Simawang Palidih Nagari III Koto Balerong Sari Nagari Balimbing Sapan Tigo Nagari Balimbing Sawah Koto Nagari Balimbing Lima Kaum Batang Kumpai Nagari Cubadak Sawah Kayun Nagari Baringin Sawah Belakang Rumah Nagari Baringin Sawah Bakek Nagari Limo Kaum Tabek Biri Saiyo Nagari Limo Kaum Sawah Ambacang Nagari Limo Kaum Air Mata Duyung Nagari Limo Kaum Tanjuang Ameh Sawah Kalodan Nagari Saruaso Sawah Pulau Nagari Saruaso Dama Gadang Tanah Bato Nagari Pagaruyuang Sawah Pakarak Nagari Pagaruyuang Pandam Jaya Nagari Koto Tangah Polak Paneh Nagari Koto Tangah

Page 15: LAPORAN AKHIR SLPTT PADI SAWAH ATMAN 2012 -ISI-sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/pdf/slptt t.datar12.pdf · lahan-lahan suboptimal, pencetakan sawah baru, penyediaan air melalui

15

Saiyo Nagari Tanjuang Barulak Padang Gantiang Guguak Banta Nagari Padang Gantiang KWT Anggrek Nagari Padang Gantiang Tangah Koto Nagari Padang Gantiang P3A Guratap Nagari Padang Gantiang Tunas Mekar Nagari Padang Gantiang Sopan Botung Nagari Atar Lintau Buo Tamasiang Nagari Taluak Batu Hampa Nagari Taluak Nibuang Nagari Taluak Kapalo Koto Nagari Buo Guba Makmur Nagari Pangian Kapalo Koto Nagari Tigo Jangko Padang Laweh T Nagari igo Jangko Hamparan Palantai Nagari Tigo Jangko Lintau Buo Utara Ampatai Bawah Nagari Balai Tangah Tanjung Mutiara Nagari Lubuak Jantan Sawah XII Nagari Lubuak Jantan Sakato Nagari Lubuak Jantan Sikilangan Nagari Lubuak Jantan Damai Organik Nagari Batu Bulek Sungayang Sawah Kapuak Nagari Minang Kabau Sawah Laweh Nagari Sungayang Tembok Gadang Nagari Minangkabau Sawah Topi Lawik Nagari Sungayang Sawah Jirek Nagari Padang Laweh Sawah Tangguang Nagari Tanjuang Sawah Pinang Nagari Sungai Patai Sawah Ngungun Nagari Sungai Patai Sungai Tarab KWT Batang Merah Nagari Gurun Jalendo Nagari Gurun Nyiur Nagari Talang Tangah Sawah Gauang Nagari Padang Laweh Sawah Jirek Nagari Padang Laweh Surau Ponco Nagari S Tarab Bungo Satangkai Nagari S Tarab Banda Sitapu Nagari Kumango Sungai Kapau Nagari Simpuruik Talago Raya Nagari Rao-rao Kecubung Nagari Pasie Laweh Tanjuang Baru Sadar Nagari Barulak Bonca Dakulo Nagari Barulak Batu Tagak Nagari Barulak Karya Bersama Nagari Barulak KWT Sakinah Nagari Barulak Baskopin Nagari Tanjuang Alam Lubuak Sikumbang Nagari Tanjuang Alam Guguak Raya Nagari Tanjuang Alam

Page 16: LAPORAN AKHIR SLPTT PADI SAWAH ATMAN 2012 -ISI-sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/pdf/slptt t.datar12.pdf · lahan-lahan suboptimal, pencetakan sawah baru, penyediaan air melalui

16

Gambar 4. Kegiatan PRA/sosialisasi/pelatihan kelompok tani peserta SLPTT padi sawah kontingensi di Kabupaten Tanah Datar, 2012.

Kegiatan PRA (Partisipatory Rural Appraisal) di lokasi pendampingan

SLPTT padi sawah kontingensi dilakukan pada 11 kecamatan di Kabupaten

Tanah Datar sebelum kegiatan lainnya dilaksanakan. Hasil PRA pada lokasi

pendampingan SLPTT padi sawah model dan kontigensi disajikan pada Tabel 3.

Page 17: LAPORAN AKHIR SLPTT PADI SAWAH ATMAN 2012 -ISI-sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/pdf/slptt t.datar12.pdf · lahan-lahan suboptimal, pencetakan sawah baru, penyediaan air melalui

17

Tabel 3. Hasil PRA pada lokasi pendampingan SLPTT padi sawah model dan kontigensi di Kabupaten Tanah Datar, Desember 2012.

No Kecamatan Existing Teknologi Padi Sawah Rekomendasi

Teknologi Padi sawah

1 Batipuah Selatan

Olah tanah dengan traktor VUB Batang Piaman, Inpari-12 Benih berlabel dan tidak berlabel Olah tanah dengan traktor Jumlah benih 1-7 batang Umur benih <21 hss Tegel 25x25 cm, 30x30 cm Urea 50-100 dan Phonska 50-100 kg/ha Tikus, keong mas, kepinding tanah, walang sangit, blas Panen dengan sabit, merontok dengan tresher dan “lambuik” Hasil 4-6 t/ha

VUB Batang Piaman, Inpari-12, Inpari-21 Batipuah, IR42, Tukad Unda, dan Logawa; benih berlabel; olah tanah dengan traktor; umur benih <15 hss; jumlah benih 1-3 bibit/rumpun; system tanam legowo 4:1 dan tegel; pupuk pukan 1 ton + Urea 500 kg + NPK 150 kg per hektar, Urea berikutnya berdasarkan BWD; PHT; panen dengan paddy mower; perontokan dengan tresher lipat dan “lambuik”..

2 Pariangan Olah tanah dengan traktor VUB Batang Piaman,Junjuang, Inpari-12 Benih berlabel dan tidak berlabel Olah tanah dengan traktor Jumlah benih 1-7 batang Umur benih <21 hss Legowo dan tegel 25x25 cm, 30x30 cm Urea 50-100 dan Phonska 50-100 kg/ha Tikus, kepinding tanah, penggerek batang, walang sangit, blas Panen dengan sabit, merontok dengan tresher dan “lambuik” Hasil 4-6 t/ha

3 Rambatan Olah tanah dengan traktor VUB Batang Piaman,Inpari-12 Benih berlabel dan tidak berlabel Olah tanah dengan traktor Jumlah benih 1-5 batang Umur benih <21 hss Legowo dan tegel 25x25 cm, 30x30 cm Urea 50-100 dan Phonska 50-100 kg/ha Tikus, kepinding tanah, penggerek batang, walang sangit, blas Panen dengan sabit, merontok dengan tresher dan “lambuik” Hasil 4-6 t/ha

4 Lima Kaum Olah tanah dengan traktor VUB Batang Piaman,Inpari-21, Junjuang Benih berlabel dan tidak berlabel Olah tanah dengan traktor Jumlah benih 1-10 batang Umur benih <21 hss Legowo dan tegel 25x25 cm, 30x30 cm Urea 50-100 dan Phonska 50-100 kg/ha Tikus, kepinding tanah, penggerek batang, walang sangit, blas Panen dengan sabit, merontok dengan tresher dan “lambuik”

Page 18: LAPORAN AKHIR SLPTT PADI SAWAH ATMAN 2012 -ISI-sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/pdf/slptt t.datar12.pdf · lahan-lahan suboptimal, pencetakan sawah baru, penyediaan air melalui

18

Hasil 4-6 t/ha 5 Tanjung Ameh Olah tanah dengan traktor

VUB Batang Piaman Benih berlabel dan tidak berlabel Olah tanah dengan traktor Jumlah benih 1-5 batang Umur benih <21 hss Legowo dan tegel 25x25 cm Urea 50-100 dan Phonska 50-100 kg/ha Tikus, walang sangit, blas Panen dengan sabit, merontok dengan tresher dan “lambuik” Hasil 4-6 t/ha

6 Padang Gantiang

Olah tanah dengan traktor VUB Batang Piaman Benih berlabel dan tidak berlabel Olah tanah dengan traktor Jumlah benih 1-5 batang Umur benih <21 hss Legowo dan tegel 25x25 cm Urea 50-100 dan Phonska 50-100 kg/ha Tikus, walang sangit, blas Panen dengan sabit, merontok dengan tresher dan “lambuik” Hasil 4-6 t/ha

7 Lintau Buo Olah tanah dengan traktor VUB Batang Piaman, Inpari-21, var local Benih berlabel dan tidak berlabel Tegel 30x20cm, 25x25cm, legowo Urea 50-100 dan Phonska 50-100 kg/ha Jumlah benih 1-5 batang Umur benih <21 hss Keong mas, tikus, blas Panen dengan sabit, merontok dengan tresher dan “lambuik” Hasil 4-6 t/ha

8 Lintau Buo Utara Olah tanah dengan traktor VUB Batang Piaman, Cisokan, Var lokal Kuriak Benih berlabel dan tidak berlabel Legowo dan tegel 35x35 cm; Urea 50-100 dan Phonska 50-100 kg/ha Jumlah benih 1-7 batang. Umur benih <21 hss Tikus Panen dengan sabit Merontok dengan “lambuik” dan tresher Hasil 4-6 t/ha

9 Sungayang Olah tanah dengan traktor VUB Batang Piaman,Junjuang Benih berlabel dan tidak berlabel Olah tanah dengan traktor Jumlah benih 1-5 batang Umur benih <21 hss Legowo dan tegel 25x25 cm, 30x30 cm Urea 50-100 dan Phonska 50-100 kg/ha Tikus, kepinding tanah, penggerek batang, walang sangit, blas

Page 19: LAPORAN AKHIR SLPTT PADI SAWAH ATMAN 2012 -ISI-sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/pdf/slptt t.datar12.pdf · lahan-lahan suboptimal, pencetakan sawah baru, penyediaan air melalui

19

Panen dengan sabit, merontok dengan tresher dan “lambuik” Hasil 4-6 t/ha

10 Sungai Tarab Olah tanah dengan traktor VUB Batang Piaman, IR-10, Var lokal Kuriak. Benih berlabel dan tidak berlabel Olah tanah dengan traktor Jumlah benih 1-10 batang Umur benih <25 hss Legowo dan tegel 30x30 cm Urea 50-100 dan Phonska 50-100 kg/ha Tikus, keong, kepinding tanah, penggerek batang, walang sangit, blas, tungro Panen dengan sabit, merontok dengan tresher dan “lambuik” Hasil 4-6 t/ha

11 Tanjuang Baru Olah tanah dengan traktor VUB Batang Piaman,Junjuang, var local Cantik Manis Benih berlabel dan tidak berlabel Olah tanah dengan traktor Jumlah benih 1-7 batang Umur benih <21 hss Tegel 25x25 cm, 30x30 cm, 20x20 cm Urea 50-100 dan Phonska 50-100 kg/ha Tikus, keong, kepinding tanah, penggerek batang, walang sangit, blas, tungro Panen dengan sabit, merontok dengan tresher dan “lambuik” Hasil 4-5 t/ha

4.6. Hasil Panen Demplot PTT

Hasil panen beberapa VUB padi sawah menunjukkan bahwa hasil yang

didapat pada semua lokasi secara rata-rata >5 t/ha (6,42 t/ha) dengan hasil

tertinggi didapatkan pada VUB Inpari-21 Batipuah (6,47 t/ha), diikuti Logawa (6,37

t/ha), Inpari-12 (6,35 t/ha), dan Tukad Unda (5,98 t/ha) (Tabel 4). Di Kecamatan

Pariangan, hasil yang didapat <6 t/ha (5,95 t/ha) yang disebabkan susahnya

pengaturan air pengairan (sawah selalu tergenang) sehingga jumlah anakan

(maksimum dan produktif) lebih sedikit dibanding lokasi lainnya.

Dari data Tabel 4 juga terlihat bahwa kisaran produktivitas hasil VUB

Inpari-21 Batipuah berkisar 5,76-7,01 t/ha, Tukad Unda (5,62-6,68 t/ha), Logawa

(5,96-7,17 t/ha), dan Inpari-12 (4,92-7,74 t/ha). Dapat disimpulkan bahwa VUB

Inpari-21 Batipuah sesuai untuk dikembangkan di Kabupaten Tanah Datar karena

rata-rata hasil lebih tinggi dibanding VUB lainnya dan rasa nasinya yang enak

berdasarkan preferensi masyarakat Sumatera Barat.

Page 20: LAPORAN AKHIR SLPTT PADI SAWAH ATMAN 2012 -ISI-sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/pdf/slptt t.datar12.pdf · lahan-lahan suboptimal, pencetakan sawah baru, penyediaan air melalui

20

Tabel 4. Hasil panen (t/ha) demplot PTT padi sawah di Kabupaten Tanah Datar, 2012.

No. Keca- matan

Varietas Unggul Baru Rata-rata

Produktivitas Varietas

Pembanding Inpari-21 Batipuah

Tukad Unda

Logawa Inpari-12LL SL Non

SL 1 Batipuah 5,76 5,62 5,98 7,74 6,28 6,2 5,4 -

Cisokan 2 Rambatan 7,01 5,64 7,17 6,40 6,56 6,0 5,2 -

B. Piaman 3 Pariangan 6,24 6,68 5,96 4,92 5,95 6,8 6,5 -

Cisokan 4 Tanjuang

Ameh 6,87 **) **) **) 6,87 6,8 6,4 -

IR-42 5 Sungai

Tarab*) - - - - - - - -

Rata-rata 6,47 5,98 6,37 6,35 6,42 - - - *) Belum panen. **) tidak panen karena terserang hama tikus.

Dari kegiatan ini, sampai akhir Desember 2012, benih VUB Inpari-21

Batipuah yang telah disebarkan berjumlah 3,3 ton, masing-masing 2,3 ton untuk

Kabupaten Solok dan 1,0 ton masih dalam bentuk stock benih di gudang.

4.7. Penyebaran Media Cetak

Dalam rangka percepatan adopsi inovasi teknologi PTT padi sawah oleh

pengguna baik petani, penyuluh, dan pengambil kebijakan, salah satu media yang

digunakan adalah media cetak berupa leaflet, booklet, dll. Pada tahun 2012 ini

ada sebanyak 8 (delapan) materi yang telah disebarluaskan, seperti yang

disajikan pada Tabel 5

Page 21: LAPORAN AKHIR SLPTT PADI SAWAH ATMAN 2012 -ISI-sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/pdf/slptt t.datar12.pdf · lahan-lahan suboptimal, pencetakan sawah baru, penyediaan air melalui

21

Tabel 5. Perkembangan penyebarluasan inovasi padi sawah di Kabupaten Tanah Datar sampai Desember 2012.

.No

Judul Materi Jumlah

Eksamplar Jumlah Inovasi

yang dimuat

Target Penerima

Media Informasi

Rea- lisasi

1 Varietas unggul baru (VUB) padi sawah preferensi masyarakat Sumatera Barat (leaflet)

50 4 (empat) VUB padi sawah

Diadopsi VUB yang sesuai oleh petani

100%

2 Teknologi penangkaran benih padi (leaflet)

50 1 (satu) inovasi penangkaran benih padi sawah

Petani penangkar dan calon penangkar mengadopsi

100%

3 Pemupukan hara spesifik lokasi (leaflet)

50

3 (tiga) inovasi pemupukan untuk padi sawah dan jagung

Petani mengetahui tentang PHSL

100%

4 Hama utama padi sawah dan pengendaliannya (leaflet)

50 4 (empat) inovasi Petani mengadopsi

100%

5 Penyakit utama padi sawah dan pengendaliannya (leaflet)

50 3 (tiga) inovasi Petani mengadopsi

100%

6 Penggunaan perangkat uji tanah sawah (PUTS) dan bagan warna daun (BWD) untuk pemupukan padi spesifik lokasi (leaflet)

50 2 (dua) inovasi pemupukan

Penyuluh mengadopsi PUTS dan petani mengaplikasikan BWD

100%

7 Masalah Lapangan Hama, Penyakit, dan Hara pada Padi Sawah (buku) 40

3 (tiga) inovasi pengendalian hama, penyakit, dan pengelolaan hara

Petani mengadopsi

100%

8 BWD 30 1 (satu) inovasi

Petani mengaplikasikannya

100%

Page 22: LAPORAN AKHIR SLPTT PADI SAWAH ATMAN 2012 -ISI-sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/pdf/slptt t.datar12.pdf · lahan-lahan suboptimal, pencetakan sawah baru, penyediaan air melalui

22

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil kegiatan pendampingan SLPTT padi di Kabupaten Tanah Datar

dapat disimpulkan dan disarankan antara lain:

1. Demplot PTT padi sawah terlaksana pada 5 (lima) Keltan, yaitu:Kecamatan

Rambatan, Batipuah, Pariangan, Sungai Tarab, dan Tanjuang Ameh.

2. Produktivitas hasil VUB Inpari-21 Batipuah berkisar 5,76-7,01 t/ha, Tukad Unda

(5,62-6,68 t/ha), Logawa (5,96-7,17 t/ha), dan Inpari-12 (4,92-7,74 t/ha).

3. VUB Inpari-21 Batipuah sesuai untuk dikembangkan di Kabupaten Tanah Datar

karena rata-rata hasil lebih tinggi dibanding VUB lainnya dan rasa nasinya yang

enak berdasarkan preferensi masyarakat Sumatera Barat.

4. Benih VUB Inpari-21 Batipuah yang disebarkan setelah kegiatan ini berjumlah

3,3 ton, masing-masing sebanyak 2,3 ton untuk Kabupaten Solok dan 1,0 ton

dalam bentuk stock benih di gudang.

5. Pendampingan SLPTT padi sawah dilaksanakan pada 11 kecamatan di

Kabupaten Tanah Datar dengan melibatkan 79 keltan.

6. Pemerintan Kabupaten Tanah Datar disarankan untuk mengembangkan VUB

Inpari-21 Batipuah

Page 23: LAPORAN AKHIR SLPTT PADI SAWAH ATMAN 2012 -ISI-sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/pdf/slptt t.datar12.pdf · lahan-lahan suboptimal, pencetakan sawah baru, penyediaan air melalui

23

VI. KINERJA KEGIATAN

6.1. Keluaran Yang Dicapai

Luaran yang dapat dicapai dari kegiatan adalah: Lima unit kegiatan/demplot

pendampingan penerapan model Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) padi

sawah pada lima kecamatan di Kabupaten Tanah Datar.

6.2. Hasil Yang Dicapai

Hasil yang dapat dicapai dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan

percepatan diseminasi inovasi teknologi padi sawah melalui kegiatan/demplot PTT

padi sawah dalam mendukung program SL-PTT padi sawah di Kabupaten Tanah

Datar sehingga dapat meningkatkan produktifitas padi sawah.

6.3. Manfaat Yang Dicapai

Manfaat yang dapat dicapai dari kegiatan ini adalah meningkatnya muatan

inovasi teknologi padi sawah dan menyebarnya VUB padi sawah di tingkat petani

sehingga mampu meningkatkan produktifitas padi sawah di Kabupaten Tanah

Datar..

6.4. Dampak Yang Dicapai

Dampak yang dapat dicapai dari kegiatan ini adalah teknologi PTT padi

sawah telah diadopsi oleh sebagian petani, petani memiliki banyak pilihan dalam

memilih VUB padi sawah, usahatani padi sawah makin efisien, pendapatan petani

meningkat, dan sekaligus kesejahteraan petani juga meningkat.

Page 24: LAPORAN AKHIR SLPTT PADI SAWAH ATMAN 2012 -ISI-sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/pdf/slptt t.datar12.pdf · lahan-lahan suboptimal, pencetakan sawah baru, penyediaan air melalui

24

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, S., R. Roswita, N. Hasan, Ismon L., dan Z. Irfan. 2008. Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah Lahan Irigasi. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat. 51 hlm.

Atman, K. Iswari, Asmaniar, Zulkifli. 2010. Pendampingan SLPTT padi sawah di Kota Sawahlunto. Laporan akhir BPTP Sumatera Barat; 25 hlm.

Badan Litbang. 2009. Pedoman Umum PTT Padi Sawah. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. 20 hlm.

Bappeda dan BPS Propinsi Sumatera Barat. 2008. Sumatera Barat Dalam Angka (Sumatera Barat in Figures) 2007/2008. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Barat. 633 hlm.

Dirjen Tanaman Pangan. 2007. Rencana operasional peningkatan tambahan produksi beras 2 juta ton tahun 2007. Makalah disampaikan pada Lokakarya P2BN, Balai Besar Penelitian Padi Sukamandi, Maret 2007.

Deptan, 2008. Peningkatan Produksi Padi Menuju 2020, Memperkuat Kemandirian Pangan dan Peluang Ekspor. Departemen Pertanian. 71 hal.

Puslitbangtan dan BBP2TP. 2009. Petunjuk Pelaksanaan Pendampingan SL-PTT. Puslitbangtan dan Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Badan Penelitian Dan Pengembangan Departemen Pertanian. 20 hlm.